koloid dan efek tyndall

19
PEMBUATAN KOLOID I. Judul : Pembuatan Koloid II. Tujuan : Mengetahui cara pembuatan koloid dengan cara kondensasi dan dispersi. III. Landasan Teori : Ditinjau dari ukuran partikelnya, sistem koloid terletak di antara larutan sejati dan suspensi kasar. Oleh karena itu ada dua cara pembuatan koloid: yaitu dengan cara dispersi dan kondensasi. Pada cara dispersi, bahan dalam bentuk kasar dihaluskan dan didispersikan ke dalam suatu molekul. Pada cara kondensasi molekul-molekul dikondensasikan menjadi partikel dengan ukuran koloid. III. Alat dan Bahan : Alat dan Bahan Ukuran Jumlah Neraca - 1 Lumpang dan alu - 1/1 Gelas kimia 100 cm 3 2 Tabung reaksi dan rak biasa 4/1 Bunsen, kaki tiga, dan kasa - 1/1/1 Spatula kaca dan penjepit - 1/1

Upload: vanny-andriani-huang

Post on 20-Jun-2015

6.025 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

Koloid dan Efek Tyndal: Cara pengerjaan dan Pengamatan

TRANSCRIPT

Page 1: Koloid dan Efek Tyndall

PEMBUATAN KOLOID

I. Judul : Pembuatan Koloid

II. Tujuan : Mengetahui cara pembuatan koloid dengan cara kondensasi dan

dispersi.

III. Landasan Teori :

Ditinjau dari ukuran partikelnya, sistem koloid terletak di antara larutan sejati

dan suspensi kasar. Oleh karena itu ada dua cara pembuatan koloid: yaitu dengan cara

dispersi dan kondensasi. Pada cara dispersi, bahan dalam bentuk kasar dihaluskan dan

didispersikan ke dalam suatu molekul. Pada cara kondensasi molekul-molekul

dikondensasikan menjadi partikel dengan ukuran koloid.

III. Alat dan Bahan :

Alat dan Bahan Ukuran Jumlah

Neraca - 1

Lumpang dan alu - 1/1

Gelas kimia 100 cm3 2

Tabung reaksi dan rak biasa 4/1

Bunsen, kaki tiga, dan kasa - 1/1/1

Spatula kaca dan penjepit tabung - 1/1

Silinder ukur 100 cm3 1

Pipet tetes - 1

Gula pasir - 8 sendok

Serbuk belerang - 2 sendok

Agar-agar - 1 sdt

Larutan Besi(III)Klorida jenuh - 2 cm3

Minyak tanah - 5 cm3

Larutan sabun 2% 5 cm3

Page 2: Koloid dan Efek Tyndall

IV. Urutan Kerja :

1. Pembuatan sol dengan cara kondensasi

1. Pembuatan sol Fe(OH)3

1. Siapkan Bunsen, kaki tiga, kawat kasa dan 50 cm3 air dalam gelas

kimia. Lalu panaskan.

Page 3: Koloid dan Efek Tyndall

2. Setelah air mendidih, tambahkan 25 tetes larutan FeCl3 jenuh dan

aduk sambil meneruskan pemanasan.

3. Setelah mendidih, tuang larutan ke dalam tabung reaksi dengan

tinggi sepertiganya.

4. Diamkan pada rak tabung dan amati.

2. Pembuatan sol dengan cara dispersi

1. Pembuatan sol belerang

1. Siapkan lumpang dan alu. Campurkan dua takar gula dan dua takar

belerang didalamnya dan gerus hingga halus.

Page 4: Koloid dan Efek Tyndall

2. Setelah halus, bagi takaran campuran gula dan belerang tadi

menjadi dua. Satu bagiannya kembali masukkan ke dalam

lumpang.

3. Tambahkan lagi dua takar gula menggunakan spatula ke dalam

campuran gula dan belerang dalam lumpang. Lakukan hingga

penggerusan terjadi empat kali.

Page 5: Koloid dan Efek Tyndall

4. Tuang campuran terakhir dari penggerusan ke dalam gelas kimia

berisi 50 cm3 air. Aduk hingga rata.

5. Tuangkan larutan tadi ke dalam tabung reaksi setinggi sepertiganya

dan diamkan pada rak tabung reaksi. Amati.

2. Pembuatan sol agar-agar

1. Ambil satu spatula agar-agar dan larutkan dalam air setinggi

sepertiga tabung reaksi.

Page 6: Koloid dan Efek Tyndall

2. Panaskan campuran tersebut untuk memudahkan pelarutan hingga

mendidih. Goyangkan tabung reaksi ke atas dan ke bawah untuk

mempercepat proses pelarutan.

3. Angkat tabung apabila sudah mendidih, diamkan pada rak tabung

reaksi. Amati.

Page 7: Koloid dan Efek Tyndall

3. Pembuatan emulsi minyak dan air

1. Masukkan 1 cm3 atau 20 tetes minyak tanah dan 5 cm3 air ke

dalam tabung reaksi. Guncang tabung dengan keras.

2. Letakkan tabung pada rak tabung, amati.

Page 8: Koloid dan Efek Tyndall

3. Tambahkan 15 tetes larutan sabun, guncang tabung dengan keras.

4. Letakkan kembali tabung pada rak tabung. Amati.

V. Hasil Pengamatan :

No. Kegiatan Pengamatan

1.Pembuatan sol Fe(OH)3 Warna coklat kemerahan bening,

tidak ada endapan.

2a. Pembuatan sol belerang dalam air Agak keruh, ada sedikit endapan.

2b. Pembuatan sol agar-agar dalam air Jernih dan tidak ada endapan.

2c. Pencampuran air dan minyak Minyak berada di atas air tidak

bercampur, jernih.

Pencampuran air, minyak, dan

sabun

Terdapat buih dari sabun, warna

agak keruh, tinggi lapisan antara

minyak dan air agak sedikit

Page 9: Koloid dan Efek Tyndall

berkurang.

VI. Pembahasan :

1. Pembuatan sol Fe(OH)3

Pada pembuatan sol Fe(OH)3, reaksi hidrolisis ikut terlibat. Hal ini

dibuktikan dengan penggunaan air panas dalam pembuatannya. Di dalam air,

larutan FeCl3 yang terdiri dari Fe3+ dan Cl- akan terionisasi. Ion Fe3+ akan

bereaksi dengan air, sedangkan ion Cl- tidak akan bereaksi karena merupakan

ion asam kuat HCl.

Cl-(aq) + H2O(l) →

Fe3+(aq)

+ 3H2O(l) → Fe(OH)3(s) + 3H+(aq)

Maka dari itu terbentuklah sol Fe(OH)3. Jika konsentrasi Fe(OH)3 tinggi pada

keadaan dingin, sol akan berubah menjadi padat dan kaku sehingga dapat

disebut gel. Dengan kata lain, pembuatan sol ini dapat mengubah partikel

larutan menjadi partikel koloid sehingga disebut pembuatan sol secara

kondensasi.

2. Pembuatan sol belerang

Pada pembuatan sol belerang, dilakukan penggerusan berkali-kali. Hal ini

bertujuan untuk mengurangi sifat belerang yang sukar larut dalam air

sehingga dapat larut dengan gula dalam air. Dilakukan penggerusan

berindikasi dilakukan pula teknik mekanik dalam pembutan sol, dengan

tujuan mengubah partikel kasar menjadi partikel yang lebih halus. Campuran

Page 10: Koloid dan Efek Tyndall

yang telah didapat dari penggerusan selanjutnya akan terdispersi dalam air

membentuk koloid deng fase terdispersi padat dan medium pendispersi cair.

3. Pembuatan sol agar-agar

Pembuatan sol agar-agar melibatkan bubuk agar-agar yang berupa padatan/

endapan. Sehingga pada pembuatan solnya, digunakan cara peptisasi dengan

menggunakan elektrolit lain yang mengandung ion zat pemecah agar agar-

agar dapat larut dalam air.

4. Pembuatan emulsi minyak dan air

Pada pembuatan emulsi minyak dan air, digunakan air sabun sebagai

emulgatornya. Hal ini dikarenakan air sabun memiliki dua kutub, yaitu polar

di mana dapat bersatu dengan air dan nonpolar yang akan bersatu dengan

minyak. Sehingga penggunaan air sabun dapat menyatukan air dan minyak.

VII. Pertanyaan :

1. Apa perbedaan antara pembuatan sistem koloid cara dispersi dan cara kondensi?

Jika kondensasi adalah partikel larutan sejati berupa molekul atau ion yang

bergabung hingga membentuk partikel koloid. Cara kondensasi dapat dilakukan

dengan reaksi kimia seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rngkap

(penggaraman) atau dengan penggantian pelarut (penjernihan larutan).

Sedangkan dispersi merupakan partikel kasar/ suspense yang dipecah

menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan dengan peptisasi, busur Bredig,

san homogenisasi.

2. Bagaimana pengaruh larutan sabun pada campuran air dan minyak tanah ?

Larutan sabun memiliki efek Tyndall, sehingga dapat dikatakan pula

larutan sabun adalah koloid berupa buih berfase terdispersi gas dan medium

pendispersi cair. Larutan sabun yang memiliki dua kutub yaitu polar yang bersatu

dengan air dan nonpolar yang bersatu dengan minyak. Dengan adanya dua kutub

ini, membuat larutan sabun mampu menjadi emulgator (pembentuk emulsi)

minyak dan air.

Page 11: Koloid dan Efek Tyndall

VIII. Kesimpulan :

Dari percobaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembuatan koloid dapat

dilakukan dengan dua cara, yaitu kondensasi dengan menggabungkan partikel dalam

larutan dan dispersi dengan menghaluskan partikel kasar (suspense).

EFEK TYNDALL

Page 12: Koloid dan Efek Tyndall

I. Judul : Efek Tyndall

II. Tujuan : Mengetahui perbedaan suspensi, larutan, dan koloid melalui

efek Tyndall

III. Landasan Teori :

Efek Tydall merupakan efek penghamburan sinar oleh partikel koloid. Larutan

sejati yang dikenakan seberkas sinar tidak akan menghamburkan sinar, sedangkan pada

koloid sinar akan terhamburkan.

IV. Alat dan Bahan :

1. 4 tabung reaksi bersama zat di dalamnya yang berasal dari percobaan

“Pembuatan Koloid”

2. Penembak laser

3. 1 tabung berisi air garam

V. Urutan Kerja :

1. Letakkan tabung berisi air garam di atas penembak laser.

2. Nyalakan penembak laser.

3. Amati sinar yang dihasilkan laser dalam tabung dan di atas tabung.

4. Ulangi langkah 1-3 untuk keempat tabung lainnya.

VI. Hasil Pengamatan:

Tabung berisi Pengamatan

Air garam Laser diteruskan tanpa dihamburkan

Sol Fe(OH)3 Laser dihamburkan dan diteruskan

Sol belerang Laser dihamburkan dan diteruskan

Sol agar-agar Laser dihamburkan dan diteruskan

Sol air, minyak, dan sabun Laser hanya dihamburkan

Page 13: Koloid dan Efek Tyndall

VII. Pembahasan :

1. Air garam

Pada tabung berisi air garam yang disinari laser, sinar diteruskan tanpa

dihamburkan. Hal ini mengindikasikan bahwa air garam merupakan larutan. Ini

dikarenakan tidak terjadinya efek Tyndall pada air garam saat disinari laser.

2. Sol Fe(OH)3

Pada tabung berisi sol Fe(OH)3 yang disinari laser, sinar

diteruskan dan dihamburkan. Adanya penerusan dan

penghamburan sinar mengindikasikan sol Fe(OH)3

merupakan koloid. Hal ini dikarenakan efek Tyndall

terjadi pada sol Fe(OH)3.

3. Sol belerang

Pada tabung berisi sol belerang yang disinari laser,

sinar diteruskan dan dihamburkan. Hal ini

menunjukkan bahwa sol belerang merupakan

koloid. Indikasinya adalah terjadinya efek Tyndall

pada sol belerang saat disinari.

4. Sol agar-agar

Page 14: Koloid dan Efek Tyndall

Pada tabung berisi sol agar-agar yang disinari laser, sinar diteruskan dan

dihamburkan. Adanya penerusan dan penghamburan sinar ini mengindikasikan

bahwa sol agar-agar merupakan koloid. Hal ini dikarenakan terjadinya efek

Tyndall pada saat tabung sol agar-agar disinari laser.

5. Sol air, minyak, dan sabun

Pada tabung berisi sol air, minyak, dan sabun

yang disinari laser, sinar hanya dihamburkan

tanpa diteruskan. Hal ini terjadi karena

kurangnya waktu pendiaman sol air, minyak,

dan sabun sehingga efek Tyndall tidak terjadi.

Yang seharusnya terjadi adalah sinar diteruskan

dan dihamburkan karena sol air, minyak, dan

sabun merupakan koloid.

VIII. Kesimpulan :

Dari percobaan di atas, maka dapat disimpulkan pada koloid akan terjadi efek

Tyndall. Efek Tyndall berindikasikan terjadinya penerusan dan penghamburan sinar.