koleksi soal paru- fk uwks , juli 2012 - copy

82
KOLEKSI SOAL PARU ( Pneumothoraks, Empyema, Efusi Pleura, Bronkhiektasis, atelektasis, Emboli paru, TB-HIV dan TB ) TB – HIV 1. Dibawah ini adalah Penderita TB yang tidak diperlukan uji HIV, adalah: A. Penderita TB di daerah dengan prevalensi HIV tinggi B. Penderita TB dengan resiko tertular HIV C. Penderita TB dengan keluhan / gejala dugaan dengan HIV D. Penderita TB yang merokok E. MDR TB dan TB Kronis 2. Dibawah ini adalah bukan cara penularan HIV / AIDS, adalah: A. Transmisi seksual seperti Homoseksual atau Heterosuksual B. Parenteral lewat jarum suntik / Tranfusi C. Transplasental pada ibu hamil dengan HIV / AIDS ke pada bayinya D. Faecal oral E. Bersentuhan kulit, dimana permukaan kulit terbuka / ada luka 3. Seorang penderita HIV yang menderita TB Paru, bagaimana pengaturan dalam pemberian obat TB dan ART, apabila kadar CD4 < 200 : A. ART dimulai setelah OAT tidak ada efek samping. B. ART dimulai setelah OAT fase intensif selesai C. ART dimulai setelah OAT selesai diberikan D. ART tidak perlu di berikan kalau TB nya sudah membaik E. OAT tidak perlu di berikan kalau HIV nya TB sudah membaik 4. Seorang penderita HIV yang menderita TB Paru, bagaimana pengaturan dalam pemberian obat TB dan ART, dimana kadar CD4 200 – 350 :

Upload: aditya-raharja

Post on 21-Jul-2016

45 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

A

TRANSCRIPT

Page 1: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

KOLEKSI SOAL PARU ( Pneumothoraks, Empyema, Efusi Pleura, Bronkhiektasis, atelektasis, Emboli paru, TB-

HIV dan TB )

TB – HIV

1. Dibawah ini adalah Penderita TB yang tidak diperlukan uji HIV, adalah:A. Penderita TB di daerah dengan prevalensi HIV tinggiB. Penderita TB dengan resiko tertular HIVC. Penderita TB dengan keluhan / gejala dugaan dengan HIV D. Penderita TB yang merokok E. MDR TB dan TB Kronis

2. Dibawah ini adalah bukan cara penularan HIV / AIDS, adalah: A. Transmisi seksual seperti Homoseksual atau Heterosuksual B. Parenteral lewat jarum suntik / Tranfusi C. Transplasental pada ibu hamil dengan HIV / AIDS ke pada bayinyaD. Faecal oralE. Bersentuhan kulit, dimana permukaan kulit terbuka / ada luka

3. Seorang penderita HIV yang menderita TB Paru, bagaimana pengaturan dalam pemberian obat TB dan ART, apabila kadar CD4 < 200 : A. ART dimulai setelah OAT tidak ada efek samping.B. ART dimulai setelah OAT fase intensif selesai C. ART dimulai setelah OAT selesai diberikan D. ART tidak perlu di berikan kalau TB nya sudah membaikE. OAT tidak perlu di berikan kalau HIV nya TB sudah membaik

4. Seorang penderita HIV yang menderita TB Paru, bagaimana pengaturan dalam pemberian obat TB dan ART, dimana kadar CD4 200 – 350 : A. ART dimulai setelah OAT tidak ada efek samping.B. ART dimulai setelah OAT fase intensif selesai C. ART dimulai setelah OAT selesai diberikan D. ART tidak perlu di berikan kalau TB nya sudah membaikE. OAT tidak perlu di berikan kalau HIV nya TB sudah membaik

5. Seorang penderita HIV yang menderita TB Paru, bagaimana pengaturan dalam pemberian obat TB dan ART, dimana kadar CD4 > 350 : A. ART dimulai setelah OAT tidak ada efek samping . B. ART dimulai setelah OAT fase intensif selesai C. ART dimulai setelah OAT selesai diberikan

Page 2: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

D. ART tidak perlu di berikan kalau TB nya sudah membaikE. OAT tidak perlu di berikan kalau HIV nya TB sudah membaik

6. Seorang penderita HIV yang menderita TB Paru, bagaimana pengaturan dalam pemberian OAT dan ART, apabila dalam pengobatannya TB paru yang tidak ada perbaikan secara klinis: A. ART dimulai setelah OAT tidak ada efek samping.B. ART dimulai setelah OAT fase intensif selesai C. ART dimulai setelah OAT selesai diberikan D. ART tidak perlu di berikan kalau TB nya sudah membaikE. OAT tidak perlu di berikan kalau HIV nya TB sudah membaik

7. Seorang penderita HIV yang menderita TB Paru, bagaimana pengaturan dalam pemberian OAT dan ART, dengan TB paru BTA negatif dengan BB bertambah setelah OAT . A. ART dimulai setelah OAT tidak ada efek samping. B. ART dimulai setelah OAT fase intensif selesaiC. ART dimulai setelah OAT selesai diberikanD. ART tidak perlu di berikan kalau TB nya sudah membaikE. OAT tidak perlu di berikan kalau HIV nya TB sudah membaik

8. Seorang penderita HIV yang menderita TB Paru, bagaimana pengaturan dalam pemberian OAT dan ART, TB paru BTA positip serta BB bertambah setelah OAT:A. ART dimulai setelah OAT tidak ada efek samping. B. ART dimulai setelah OAT fase intensif selesaiC. ART dimulai setelah OAT selesai diberikanD. ART tidak perlu di berikan kalau TB nya sudah membaikE. OAT tidak perlu di berikan kalau HIV nya TB sudah membaik

9. Pernyataan dibawah ini adalah benar tentang IRIS (Immune Reconstitution Inflammmatory Syndroma ) adalah:A. Gejala infeksi oportunistik setelah pemberian ARV dimulaiB. Timbul gejala ini akibat bertambah buruknya kekebalan tubuh terhadap patogen. C. Terjadi akibat sistim imun makin lemahD. Terjadi akibat obat ARV tidak efektif E. Waktu timbul IRIS sekitar 2-3 hari pasca pemberian ARV

10. Pernyataan dibawah ini adalah benar tentang IRIS (Immune Reconstitution Inflammmatory Syndroma ) adalah:A. Timbul gejala infeksi oportunistik sebelum pemberian ARV dimulai.B. Timbul gejala ini akibat pemulihan kekebalan tubuh terhadap patogen.

Page 3: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

C. Terjadi akibat sistim imun makin lemahD. Terjadi akibat obat ARV tidak efektif E. Waktu timbul IRIS sekitar 2-3 hari pasca pemberian ARV

11. Pernyataan dibawah ini adalah benar tentang IRIS (Immune Reconstitution Inflammmatory Syndroma ) adalah:A. Timbul gejala infeksi oportunistik sebelum pemberian ARV dimulai.B. Timbul gejala ini akibat bertambah buruknya kekebalan tubuh terhadap patogen. C. Terjadi akibat sistim imun mulai aktif kembali, bukan akibat obat ARV tidak efektif D. Terjadinya diare terus menerus pasca pemberian ARV E. Waktu timbul IRIS sekitar 2-3 hari pasca pemberian ARV

12. Pernyataan dibawah ini adalah benar tentang IRIS (Immune Reconstitution Inflammmatory Syndroma ) adalah:A. Timbul gejala infeksi oportunistik sebelum pemberian ARV dimulai.B. Timbul gejala ini akibat bertambah buruknya kekebalan tubuh terhadap patogen. C. Terjadi akibat sistim imun makin lemahD. Timbulnya Herpes Zoster setelah beberapa hari minum ARV.E. Waktu timbul IRIS sekitar 2-3 hari pasca pemberian ARV

13. Pernyataan dibawah ini adalah benar tentang IRIS (Immune Reconstitution Inflammmatory Syndroma ) adalah:A. Timbul gejala infeksi oportunistik sebelum pemberian ARV dimulai.B. Timbul gejala ini akibat bertambah buruknya kekebalan tubuh terhadap patogen. C. Terjadi akibat sistim imun makin lemahD. Terjadinya diare terus menerus pasca pemberian ARV E. Waktu timbul IRIS sekitar 2-3 mg atau 6 minggu pertama pasca pemberian ARV

14. Terapi penderita TB dengan HIV yang belum pernah diobati paduan obat lini pertama OAT ( WHO ) :A. Katagori 1B. Katagori 2C. Katagori 3D. Katagori 4E. Katagori 5

Page 4: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

TBC PARU

1. Ny. Yanti penderita TB paru yang sedang dalam pengobatan dan dinyatakan hamil dengan usia kehamilan 4 minggu, manakah obat TB yang berbahaya bagi kehamilan ibu Yanti:A. RifampisinB. EthambutholC. PirazinamideD. IsoniazideE. Streptomisin

2. Ny. Umi penderita TB paru dalam pengobatan dan mempunyai anak balita yang telah mendapat vaxin BCG, bagaimana tindakan diberlakukan bagi balita tsb:

A. Anaknya tak perlu diberi OAT, bila tidak ada kecurigaan tertular TBB. Anaknya diperbolehkan dekat ibunya , namun diberikan profilaksis INHC. Anaknya diberikan terapi TB katagori I ( 2RHZ 4RH )D. Anaknya dipisahkan dari ibunya sampai fase intensive ibu dilampauiE. Anaknya dipisahkan dari ibunya sampai ibunya sembuh

3. Ny. Dahlia penderita TB paru dengan BTA + sedang dalam pengobatan, baru melahirkan bayi laki-laki, bayi terpaksa dipisahkan dengan ibu dan bayi tsb belum di vaksin BCG . Bagaimana perlakuan terhadap bayi ini: A. Bayi divaksin BCG ( segera stl lahir ), bila Mantoux +, maka bayi dikumpulkan dg

ibunya dan diberi profilaksis INH , selama 9 bln s/d ibu tak menular lagi ( BTA - )B. Bayi divaksin BCG ( segera stl lahir ), bila Mantoux +, maka bayi dikumpulkan dg

ibunya, selanjutnya bayi tidak perlu diberi profilaksis INH.C. Bayi divaksin BCG ( segera stl lahir ), bila Mantoux + , maka bayi tidak boleh

dikumpulkan dg ibunya.D. Bayi tidak perlu diberi profilaksis INH, bila tidak ada kecurigaan tertular TBE. Bayi tidak perlu diberi OAT, bila tidak ada kecurigaan tertular TB

4. Ny. Ratna penderita TB paru dengan BTA- sedang dalam pengobatan yang baru melahirkan bayi laki-laki. Bagaimana perlakuan selanjutnya terhadap bayi tsb:A. Bayi tidak perlu dipisah dari ibunya, divaksin BCG dan di berikan INH profilaksis 10

mg kg BB / hari selama 9 bulan.B. Bayi divaksin BCG ( segera stl lahir ), bila Mantoux +, maka bayi dikumpulkan dg

ibunya, selanjutnya bayi tidak perlu diberi profilaksis INH.C. Bayi divaksin BCG ( segera stl lahir ), bila Mantoux + , maka bayi tidak boleh

dikumpulkan dg ibunya.D. Bayi tidak perlu diberi profilaksis INH, bila tidak ada kecurigaan tertular TBE. Bayi tidak perlu diberi OAT, bila tidak ada kecurigaan tertular TB

Page 5: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

5. Ny. Dumilah penderita TB paru dengan BTA+, sedang dalam pengobatan yang baru melahirkan bayi laki-laki 1 jam yll, karena bayi minum ASI maka tidak dapat dipisahkan dari ibunya, bagaimana perlakuan selanjutnya terhadap bayi tsb:A. Bayi di berikan INH profilaksis 10 mg/ kg BB / hari selama 9 bulan s/d ibu

tak menular lagi ( BTA - )B. Bayi divaksin BCG ( segera stl lahir ), bila Mantoux +, maka bayi dikumpulkan dg

ibunya, selanjutnya bayi tidak perlu diberi profilaksis INH.C. Bayi divaksin BCG ( segera stl lahir ), bila Mantoux + , maka bayi tidak boleh

dikumpulkan dg ibunya.D. Bayi tidak perlu diberi profilaksis INH, bila tidak ada kecurigaan tertular TBE. Bayi tidak perlu diberi OAT, bila tidak ada kecurigaan tertular TB

6. Saudara David Kook adalah seorang penderita TB paru yang menjalani haemodialisa akibat GGK nya, obat TB jenis mana yang tidak boleh di berikan kepada Tn Kook:

A. Rifampisin dan PirazinamideB. Ethambuthol dan StreptomisinC. Pirazinamide dan IsoniazideD. Rifampisin dan IsoniazideE. Rifampisin dan Ethambuthol

7. Tuan Bloom adalah seorang penderita TB paru dengan DM bagaimana cara mengatur pemberian obat TB atau DM:A. DM harus terkontrol dan semua OAT boleh diberikan.B. DM harus terkontrol , namun obat TB gol. Ethambuthol tidak boleh diberikan C. DM harus terkontrol , namun obat TB gol. Pirazinamide tidak boleh diberikan D. DM harus terkontrol , namun obat TB gol. Rifampisin tidak boleh diberikan E. DM harus terkontrol , namun obat TB gol. Isoniasid tidak boleh diberikan

8. Nn. Margareth penderita TB dengan Efusi Pleura, bagaimana memberikan terapi TB :A. OAT tetap diberikan ditambah Kortikosteroid 1 mg / Kg BB / Hr atau 30 – 40 mg /

Hr dengan dosis terbagi / 3 X / Hr , tappering off tiap 5–7 hr B. OAT tetap diberikan ditambah Kortikosteroid 2 mg / Kg BB / Hr atau 30 – 40 mg /

Hr dengan dosis terbagi / 3 X / Hr , tappering off tiap 5–7 hr C. OAT tetap diberikan ditambah Kortikosteroid 3 mg / Kg BB / Hr atau 30 – 40 mg /

Hr dengan dosis terbagi / 3 X / Hr , tappering off tiap 5–7 hr D. OAT tetap diberikan ditambah Kortikosteroid 4 mg / Kg BB / Hr atau 30 – 40 mg /

Hr dengan dosis terbagi / 3 X / Hr , tappering off tiap 5–7 hr E. OAT tetap diberikan ditambah Kortikosteroid 5 mg / Kg BB / Hr atau 30 – 40 mg /

Hr dengan dosis terbagi / 3 X / Hr , tappering off tiap 5–7 hr

Page 6: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

9. Penderita TB dg gangguan fungsi hati, semua OAT dihentikan, namun bila Klinis buruk, BTA + , maka Etham & Strep saja yang di berikan, hal ini diberlakukan pada penderita dengan kenaikan SGOT / SGPT sebesar:

A. 2 X normalB. 2,5 X normalC. 3 X normalD. 4 X normalE. 5 X normal

10. Penderita TB dg gangguan fungsi hati, namun OAT tetap boleh diberikan sambil Monitor LFT / 1 mgg , hal ini diberlakukan pada penderita dengan kenaikan SGOT / SGPT sebesar:A. 2 X normalB. 2,5 X normalC. 3 X normalD. 4 X normalE. 5 X normal

11. Kortikosteroid 1 mg/KgB/Hr dosis tebagi 3, di berlakukan bagi TB berat seperti:A. TB paru dengan Diabetes Melitus B. TB paru dengan Gagal Ginjal KronisC. TB paru dengan Sirosis HepatisD. TB Efusi Pleura, TB Meningitis dan TB Millier E. TB dengan Decompensatio Cordis

12. Bagaimana cara mengatur dosis kortikosteroid dengan aturan “tapering off “ dengan BB penderita 50 kg ?A. Dosis kortikosteroid diberikan 50mg/hari ,dosis terbagi 3, di tapering off 1 tablet

tiap 5 hari sekali.B. Dosis kortikosteroid diberikan 50mg/hari ,dosis terbagi 3, di tapering off 1 tablet

tiap 10 hari sekali.C. Dosis kortikosteroid diberikan 50mg/hari ,dosis terbagi 3, di tapering off 1 tablet

tiap 15 hari sekali.D. Dosis kortikosteroid diberikan 50mg/hari ,dosis terbagi 3, di tapering off 1 tablet

tiap 20 hari sekali.E. Dosis kortikosteroid diberikan 50mg/hari ,dosis terbagi 3, di tapering off 1 tablet

tiap 25 hari sekali

13. Tn. Agus didiagnose oleh dokter menderita TB paru berdasar klinis dan radiologi , dimana dia belum pernah minum OAT sebelumnya, jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini:

Page 7: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

A. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)B. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)C. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)D. Katagori IV ( INH seumur hidup )E. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

14. Tn. Romi didiagnose oleh dokter menderita TB paru berdasar klinis dan radiologi dengan , dimana BTA + , namun dia belum pernah minum OAT sebelumnya, jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini:A. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)B. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)C. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)D. Katagori IV ( INH seumur hidup )E. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

15. Tn. Rido didiagnose oleh dokter menderita TB paru berdasar klinis dan radiologi dengan , dimana BTA - , namun dia belum pernah minum OAT sebelumnya, jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini:A. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)B. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)C. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)D. Katagori IV ( INH seumur hidup )E. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

16. Tn. Sugito diagnose oleh dokter menderita meningitis disertai TB paru berdasar klinis dan radiologi , jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini:A. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)B. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)C. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)D. Katagori IV ( INH seumur hidup )E. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

17. Tn. Frans didiagnose oleh dokter menderita HIV disertai TB paru berdasar klinis dan radiologi , jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini:A. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)B. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)C. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)D. Katagori IV ( INH seumur hidup )E. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

Page 8: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

18. Tn. Dodot didiagnose oleh dokter menderita TB paru , dari anamnesa penderita ini sudah pernah minum OAT dan dinyatakan sembuh oleh dokter , namun kambuh kembali dg BTA +, jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini:A. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)B. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)C. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)D. Katagori IV ( INH seumur hidup )E. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

19. Tn. Cekly didiagnose oleh dokter menderita TB paru dengan BTA+, diberi terapi TB Katagori I, setelah terapi fase intensive 2 bulan BTA tetap positip, kemudian diberikan sisipan 1 bulan, terapi dilanjutkan dengan fase lanjutan 4 bulan, pada akhir pengobatan ternyata BTA tetap + , jenis OAT yang mana sebagai kelanjutannya :A. Tetap dibetrikan katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)B. Beralih ke katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)C. Beralih ke katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)D. Beralih ke katagori IV ( INH seumur hidup )E. Beralih ke katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

20. Tn. Minor didiagnose oleh dokter menderita TB paru dengan BTA+, dari anamnesa penderita pernah minum OAT > 1 bulan, namun dihentikan sendiri > 2 bulan, jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini sebagai kelanjutannya :A. Tetap dibetrikan katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)B. Beralih ke katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)C. Beralih ke katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)D. Beralih ke katagori IV ( INH seumur hidup )E. Beralih ke katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

21. Tn. Gatot didiagnose oleh dokter menderita TB paru dengan BTA+, dari anamnesa penderita pernah minum OAT > 1 bulan, namun dihentikan sendiri > 2 bulan, jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini sebagai kelanjutannya :A. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)B. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)C. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)D. Katagori IV ( INH seumur hidup )E. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

22. Tn. Bromo didiagnose oleh dokter menderita TB kelenjar, jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini sebagai kelanjutannya :A. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)

Page 9: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

B. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)C. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)D. Katagori IV ( INH seumur hidup )E. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

23. Tn. Dono didiagnose oleh dokter menderita TB dengan Efusi pleura eksudat kiri , jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini sebagai kelanjutannya :A. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)B. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)C. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)D. Katagori IV ( INH seumur hidup )E. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

24. Tn. Momon didiagnose oleh dokter menderita TB Vertebrae, jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini sebagai kelanjutannya :A. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)B. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)C. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)D. Katagori IV ( INH seumur hidup )E. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

25. Tn. Sirkus didiagnose oleh dokter menderita TB pada sendi lutut , jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini sebagai kelanjutannya :A. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)B. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)C. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)D. Katagori IV ( INH seumur hidup )E. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

26. Tn. Wiro didiagnose oleh dokter menderita TB paru dengan TB usus , jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini: A. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)B. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)C. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)D. Katagori IV ( INH seumur hidup )E. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

27. Tn. Sono didiagnose oleh dokter menderita TB paru dengan TB Perikarditis , jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini: A. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)

Page 10: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

B. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)C. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)D. Katagori IV ( INH seumur hidup )E. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

28. Tn. Sengon didiagnose oleh dokter menderita TB paru dengan TB Peritonitis , jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini: A. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)B. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)C. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)D. Katagori IV ( INH seumur hidup )E. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

29. Tn. Joko didiagnose oleh dokter menderita TB paru dengan TB saluran kencing , jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini: A. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)B. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)C. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)D. Katagori IV ( INH seumur hidup )E. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

30. Tn. Budi didiagnose oleh dokter menderita TB paru yang di terapi dengan katagori I, namun mengalami kegagalan dalam pengobatan , kemudian beralih ke katagori II, hal yang sama terjadi pada penderita ini , TB tidak kunjung sembuh, dari hasil kultur tak ada pertumbuhan kuman TB, jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderit: A. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)B. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)C. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)\D. Katagori IV ( INH seumur hidup )E. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

31. Tn. Nanang penderita TB, seminggu setelah minum obat TB mengeluh mual sampai muntah muntah , OAT yang mana kemungkinan yang dapat menimbulkan keluhan tersebut?A. RifampisinB. EthambutholC. PirazinamideD. IsoniazideE. Streptomisin

Page 11: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

32. Tn. Ali penderita TB, 1 bulan setelah minum obat TB mengeluh penglihatannya bertambah kabur, kalau penyebab kekaburan diduga akibat OAT, maka OAT yang mana kemungkinan yang dapat menimbulkan keluhan tersebut?

\ A. RifampisinB. EthambutholC. PirazinamideD. IsoniazideE. Streptomisin

33. Tn. Dedy penderita TB, 1 bulan setelah minum obat TB mengeluh telapak tangan dan kaki nya kesemutan , OAT yang mana kemungkinan yang dapat menimbulkan keluhan tersebut?A. RifampisinB. EthambutholC. PirazinamideD. IsoniazideE. Streptomisin

34. Tn. Mono penderita TB, 1 bulan setelah minum obat TB mengeluh sendi sendi nya nyeri , OAT yang mana kemungkinan yang dapat menimbulkan keluhan tersebut?A. Rifampisin

B. EthambutholC. PirazinamideD. IsoniazideE. Streptomisin

35. Seorang penderita yang telah mendapat terapi OAT, namun tidak mengalami perbaikan secara klinis dan radiologis, dari hasil kultur sputum penderita ( dg. tes kepekaan terhadap OAT ), menunjukkan kuman TB telah resistent terhadap OAT, hal ini dicurigai:A. TB MDR ( Multidrug Resistent )B. TB Gagal terapi ( treatment Failure )C. TB Putus berobat ( Default )D. TB Kambuh ( Relaps )E. TB Droup Out

36. Seorang penderita yang pernah minum OAT dan sudah dinyatakan sembuh, namun kambuh kembali dg BTA +, hal ini dicurigai:A. TB MDR ( Multidrug Resistent )B. TB Gagal terapi ( treatment Failure )C. TB Putus berobat ( Default )D. TB Kambuh ( Relaps )

Page 12: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

E. TB Droup Out

37. Seorang penderita yang pernah minum OAT > 1 bulan, namun dihentikan sendiri karena bosan minum obat selama > 2 bulan, saat datang ke RS BTA +, hal ini dicurigai: A. TB MDR ( Multidrug Resistent )B. TB Gagal terapi ( treatment Failure )C. TB Putus berobat ( Default )D. TB Kambuh ( Relaps )E. TB Droup Out

38. Seorang penderitaTB paru dengan BTA + , setelah fase intensive berakhir hasil sputum BTA ulangan tetap + , bagaimana tindakan saudara : A. Terapi TB yang diberikan berikutnya adalah fase lanjutan.B. Diberikan terapi sisipan selama 1 bulan ( OAT spt fase intensive)C. Terapi dapat langsung dilanjutkan tanpa melihat hasil sputum BTA D. Bila awalnya diberi terapi katagori I maka terapi langsung diubah jadi katagori 2E. Diberikan sisipan sampai BTA nya jadi negative.

39. Seorang penderitaTB paru dengan BTA + , setelah pengobatan berjalan sampai fase lanjutan selesai BTA tetap + , hal ini saudara putuskan sebagai : A. TB MDR ( Multidrug Resistent )B. TB Gagal terapi ( treatment Failure )C. TB Putus berobat ( Default )D. TB Kambuh ( Relaps )E. TB Droup Out

40. Pernyataan dibawah ini adalah benar untuk kasus penderita belum pernah minum OAT sebelumnya , kemudian penderita terinfeksi oleh kuman / mutan TB yang resisten ( MDR TB ), hal yang dialami oleh penderita ini adalah: A. Resistensi Primer B. Resistensi Secunder C. Resistensi TertierD. Resistensi Tunggal E. Resistensi Ganda

41. Pernyataan dibawah ini adalah benar untuk kasus penderita yang pernah minum OAT tapi tidak optimal, sehingga timbul kuman / mutan TB yang resisten terhadap OAT adalah:A. Resistensi Primer B. Resistensi Secunder C. Resistensi Tertier

Page 13: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

D. Resistensi Tunggal E. Resistensi Ganda

42. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian obat Tb / OAT , agar optimal, adalah:A. Pemilihan Warna obat, besar obat dan bentuk Obat TBB. Pemilihan jenis obat, Dosis obat dan Cara pemberian Obat TBC. Pemilihan Sediaan , warna dan Cara pemberian Obat TBD. Pemilihan jenis obat, umur obat dan warna Obat TBE. Pemilihan sediaan obat, Dosis obat dan wadah Obat TB

43. Pernyataan dibawah benar untuk maksud Additional syndrome pada TB MDR adalah: A. Penambahan 1 macam obat TB / OAT yang sudah jelas resisten B. Penambahan 2 macam obat TB / OAT yang sudah jelas resisten C. Penambahan 3 macam obat TB / OAT yang sudah jelas resisten D. Penambahan 4 macam obat TB / OAT yang sudah jelas resisten E. Penambahan 5 macam obat TB / OAT yang sudah jelas resisten

PNEUMOTHORAKS

1. Laki-laki, 25 tahun, datang dengan keluhan sesak napas sejak 2 hari yll, disertai batuk yang dialami cukup lama ( sekitar 1 bulan ). Sesak dirakan makin mermberat, dokter mediagnose sebagai Pneumotoraks kanan, bagaimana pemeriksaan fisik yang dijumpai:A. Gerakan dada kanan meningkat B. Bentuk dada kiri lebih cembung dari pada dada kananC. Fremitus raba dada kanan meningkatD. Redup pada dada kananE. Vesikuler dada kanan menurun

2. Ny, Anna , 30 tahun, datang dengan keluhan sesak napas sejak kemarin , disertai batuk yang dialami cukup lama ( sekitar 1 bulan ). Sesak dirakan makin mermberat serta datang ke dokter , dimana dari hasil pemeriksaan fisik, dicurigai Pneumotoraks kanan : A. Gerakan dada kiri menurun B. Bentuk dada kanan cembung C. Fremitus raba dada kanan menurun D. Redup pada dada kiri E. Vesikuler dada kanan menurun

3. Laki-laki, 20 tahun, datang dengan keluhan sesak napas sejak 5 hari yll, disertai batuk yang dialami cukup lama ( sekitar 2 bulan ). Sesak dirakan makin mermberat serta datang ke dokter , dimana dari hasil pemeriksaan fisik, dicurigai Pneumotoraks kiri : A. Gerakan dada kanan menurun

Page 14: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

B. Bentuk dada kanan cembung C. ICS dada kiri melebar D. Hipersonor pada dada kananE. Vesikuler dada kanan menurun

4. Seorang laki-laki 25 tahun, datang dengan GCS: 233, an- /ict - / cy++ /dysp++, T: 120/90, N:120 /mt, RR: 40/mt, dari prof pungsi: teraspirasi udara dalam spuit. Jenis pneumotoraks yang mana yang sering menimbulkan gejala diatas: A.Pneumotoraks TerbukaB.Pneumotoraks Tertutup C.Pneumotoraks VentilD.Pneumotoraks TerselubungE.Pneumotoraks fistel

5. Bila dugaan saudara seperti diatas , maka pemeriksaan penunjang apakah yang dapat membuktikan adanya dugaan tersebut selain thoraks foto:A. Prove pungsi / Pungsi percobaan B. Pasang kateter dadaC. USG thoraksD. Pengulangan thoraks fotoE. CT Scan thoraks

6. Tn. Karto , 50 tahun datang dengan keluhan sesak napas sejak tadi pagi , disertai batuk yang dialami cukup lama. Sesak dirakan makin mermberat serta datang ke dokter , dimana dari hasil pemeriksaan fisik, dicurigai Pneumotoraks kiri : A. Gerakan dada kanan menurun B. Bentuk dada kanan cembung C. Fremitus raba dada kanan menurun D. Hipersonor pada dada kiri E. Vesikuler dada kanan menurun

7. Dalam hal pertolongan pertama pada kasus ke gawat daruratan Pneumothoraks, apa yang saudara dapat lakukan:A. Diberikan Oksigen saja sudah cukupB. Diberikan Bronkhodilator berupa nebulizerC. Pemasangan Kontraventil pada lokasi Pneumothoraks setelah yakin diagnosenya.D. Diberikan Bronkhodilator berupa suntikan intravena

8. Laki-laki, 20 tahun, datang dengan keluhan sesak napas sejak 5 hari yll, disertai batuk yang dialami cukup lama ( sekitar 2 bulan ). Sesak dirakan makin mermberat serta datang ke dokter , dimana dari hasil pemeriksaan fisik, dicurigai Pneumotoraks kanan :

Page 15: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

A. Gerakan dada kiri menurun B. Bentuk dada kiri cembung C. Fremitus raba dada kanan meningkat D. Hipersonor pada dada kiri E. Vesikuler dada kanan menurun

9. Masuknya udara kedalam cavum pleura lewat lubang pada dinding dada/ punggung yang terbentuk akibat trauma, hal ini terjadi pada kasus:A. Pneumotoraks Tertutup B. Pneumotoraks TerbukaC. Pneumotoraks VentilD. Pneumotoraks TerselubungE. Pneumotoraks fistel

10. Kandungan cavum pleura berupa campuran udara dan cairan, sering di jumpai pada kasus infeksi paru , akibat terbentuknya bronkhopleura fistel, adalah :A. Pyo pneumothoraks B. HematothoraksC. HidropneumothoraksD. Abces paruE. Efusi Pleura

11. Masuknya udara dalam cavum pleura lewat lubang yg terbentuk secara tidak semestinya pada parenkhim paru, saluran napas dan esophageus, hal ini terjadi pada kasus:A. Pneumotoraks TerbukaB. Pneumotoraks VentilC. Pneumotoraks Terselubung D. Pneumotoraks Tertutup E. Pneumotoraks fistel

12. Laki-laki, 20 tahun, datang dengan keluhan sesak napas sejak 5 hari yll, disertai batuk yang dialami cukup lama ( sekitar 2 bulan ). Sesak dirakan makin mermberat serta datang ke dokter , dimana dari hasil pemeriksaan fisik, dicurigai Pneumotoraks kiri: A. Gerakan dada kiri menurun B. Bentuk dada kanan cembung C. Fremitus raba dada kiri meningkatD. Redup pada dada kiri E. Vesikuler dada kanan menurun

13. Phenomena Succusio Hipocrates terjadi pada pemeriksaan fisik, kasus: A. Pyo pneumothoraks

Page 16: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

B. HematothoraksC. HidropneumothoraksD. Abces paruE. Efusi Pleura

14. Terbentuknya flap pada pleura yang mengakibatkan udara masuk dalam cavum pleura, namun udara tidak dapat keluar dari cavum pleura, sehingga udara dalam cavum pleura bertambah banyak, adalah :A. Pneumotoraks TerbukaB. Pneumotoraks VentilC. Pneumotoraks Terselubung D. Pneumotoraks Tertutup E. Pneumotoraks fistel

15. Pernyataan dibawah ini adalah benar untuk kasus Pneumothoraks, adalah:A. Fremitus vokal meningkat pada sisi paru yang sakit . B. Bronkofoni positip terjadi pada kasus Fluidopneumotorak / Hidropneumotoraks , C. Suara metalik positip,suara denting 2 buah uang logam terdengar dengan stetoskop

pada lokasi Pneumothoraks. D. Fremitus raba meningkat pada sisi paru yang sakit . E. Phenomena Succusio Hipocrates, dijumpai pada kasus Efusi Pleura

16. Pada Pneumotoraks dengan luas kolaps < 20% , penanganan penderita pasca perlakuan dengan kontra ventil ), adalah;A. Dilakukan terapi Konservatif dengan cara tiup-tiup balon atau meniup air dalam

botol melaui sedotan minuman. B. Dilakukan Pleurodesis C. Dilakukan Reseksi paruD. Dilakukan Pemasangan Thoracal drain / Bullau Drainage yang di hubungkan dengan

botol WSD E. Dilakukan Dekortikasi

17. Pada komplikasi Pneumothoraks, sering dijumpai Udara dari cavum pleura meluas ke bawah kulit, disebut sebagai:A. Emphisema Sub kutisB. AtelektasisC. PneumomediastiumD. Edema Paru re EkspansiE. Tamponade

Page 17: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

18. Pada komplikasi Pneumothoraks, sering dijumpai Udara dari cavum pleura menerobos masuk ke ruang mediastinum sekitar jantung , disebut sebagai:A. Emphisema Sub kutisB. AtelektasisC. PneumomediastiumD. Edema Paru re Ekspansi\E. Tamponade

19. Pernyataan dibawah ini adalah bukan merupakan penentu Prognose Pneumothorak, adalah:A. Keadaan paru kontralateral / paru sehat B. Jenis PneumotoraksC. Luasnya KolapsD. Lokasi PneumothoraksE. Jenis kelamin penderita

20. Pada komplikasi Pneumothoraks ventile , sering dijumpai Udara dari cavum pleura yang begitu banyak sampai mendesak mediastinum sehingga bergeser jauh dari tempat semula, hal ini sering menimbulkan efek berupa: A. Emphisema Sub kutisB. AtelektasisC.PneumomediastiumD.Edema Paru re EkspansiE. Tamponade jantung

21. Seorang laki-laki 25 tahun datang dengan keadaan tidak sadar, nampak dyspnea, PCH, retraksi m. intercostalis dan cyanosis ; T:150/90, N: 110/mt, RR:40/mt, t:36,50C , riwayat merokok 2 pak/hari. Bila diagnosenya adalah Pneumothoraks jenis manakah: A. Pneumotoraks TerbukaB. Pneumotoraks Tertutup C. Pneumotoraks VentilD. Pneumotoraks TerselubungE. Pneumotoraks fistel

22. Peristiwa terjadinya pengembangan paru secara mendadak akibat pneumothoraks yang mengembang terlalu cepat sering terjadi pada kasus pemasangan kontra ventil, dimana udara keluar begitu cepat, yang terjadi sesaat / beberapa saat setelah pemasangan thorakal drain, adalah:A. Emphisema Sub kutis

Page 18: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

B. AtelektasisC.PneumomediastiumD.Edema Paru re EkspansiE. Tamponade jantung

EMPYEMA:1. Pada Empyema, dimana cairan Pleura mengandung sel PMN, bakteri,endapan fibrin pd

pleura yang bertambah banyak , dijumpai pada fase:A. Fase EksudatifB. Fase FibropurulentC. Fase OrganisasiD. Fase Hepatisasi MerahE. Fase Hepatisasi Kelabu

2. Pada Empyema, dimana Cairan Pleura steril mengandung lekosit dan LDH : rendah, sedangkan PH dan Glukosa: normal, dijumpai pada fase : A. Fase FibropurulentB. Fase EksudatifC. Fase OrganisasiD. Fase Hepatisasi MerahE. Fase Hepatisasi Kelabu

3. Pada Empyema, dimana dijumpai Fibroblas tumbuh dan membentuk Pleural Peel / Penebalan Pleura ( > 2 – 3 minggu ) , adalah fase: A. Fase FibropurulentB. Fase EksudatifC. Fase OrganisasiD. Fase Hepatisasi MerahE. Fase Hepatisasi Kelabu

4. Kasus Empyema terbanyak di sebabkan oleh kuman;A. Gram PositipB. Gram NegatipC. Kuman AnaerobD. JamurE. Mikroba

5. Dibawah ini adalah protap dalam Penanganan Empyema , adalah:A. Pemberian antibiotika ditunda sampai hasil kultur diperolehB. Penutupan cavum pleura / torakoplasti, selalu dilakukan pada kasus empyema

Page 19: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

C. Pengosongan cavum pleura dari nanah secara tertutup / terbuka dan Pemberian antibiotika broad spectrum

D. Kultur pus tidak perlu dilakukan karena terapi sudah cukup dengan pemberian antibiotika broad spectrum

E. ……………

6. Penangana Empyema dengan cara Pengosongan Cavum Pleura secara tertutup, adalah:A. Pemasangan Thoracal Drain dengan WSD, selanjutnya dilakukan Instilasi /

Pencucian Cavum PleuraB. Memotong satu iga sebagai jendela keluarnya pus, dimana pus dibiarkan keluar terus

sampai produksi pus sampai habis. C. Membuat lubang terbuka pada lokasi pus.D. Membuat hubungan terbuka pada lokasi pusE. Membuat lubang terbuka pada lokasi pus dan pus dibiarkan keluar sendiri.

7. Penanganan Empyema dengan cara Pengosongan Cavum Pleura secara terbuka , adalah:A. Pemasangan Thoracal Drain dengan WSD, selanjutnya dilakukan Instilasi /

Pencucian Cavum PleuraB. Memotong satu iga sebagai jendela keluarnya pus, dimana pus dibiarkan keluar terus

sampai produksi pus sampai habis. C. Membuat lubang tertutup yang dihubungkan dengan WSD D. Membuat hubungan tertutup pada lokasi pusE. Membuat lubang terbuka pada lokasi pus dan dihubungkan dengan WSD

EFUSI PLEURA1. Seorang laki-laki 25 tahun datang ke poli umum dengan keluhan sesak napas, dari hasil

foto thoraks dijumpai adanya perselubungan di hemithoraks kanan setinggi ICS 5 ke bawah dengan sinus costophrenicociostalis kanan tumpul, auskultasi vesikuler dada kanan menurun,dada kanan Nampak lebih cembung, apa dugaan awal saudara: A. Pneumothoraks kananB. Pneumonia kanan C. Efusi pleura kananD. Atelektasis kiriE. Fluidopneumothoraks kiri

2. Bila dugaan saudara pada kasus diatas benar, hal apa yang saudara usulkan untuk membuktikan kebenaran dugaan saudara:A. Pasang kateter dadaB. USG thoraks

Page 20: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

C. Prove pungsi / Pungsi percobaan D. Pengulangan thoraks fotoE. CT Scan thoraks

3. Dari hasil pembuktian dugaan, ternyata terasprasi cairan keruh, kekuningan dan berbau. Pada pemeriksaan lainnya di jumpai clubbing finger, apa diagnose yang saudara usulkan:A. Chilothoraks B. EmpyemaC. Efusi Pleura haemorhagicD. Efusi Pleura transudatE. Efusi Pleura

4. Bila dari hasil pembuktian dugaan, ternyata terasprasi cairan kemerahan serta cair. apa diagnose dugaan saudara :A. EmphysemaB. Efusi Pleura haemorhagicC. Efusi Pleura transudatD. Efusi Pleura F. Chilothoraks

5. Pernyataan dibawah ini benar untuk Efusi Pleura Eksudat, adalah:A. Rivalta negatipB. Berat Jenis cairan pleura > 1,016C. Kadar protein cairan pleura < 3 gr / 100 ccD. Prot cairan pleura disbanding protein dalam serum darah < 0,5E. LDH cairan pleura < 200 IU

6. Pernyataan dibawah ini benar untuk Efusi Pleura transudat , adalah:A. Rivalta PositipB. Berat Jenis cairan pleura > 1,016C. Kadar protein cairan pleura < 3 gr / 100 ccD. Prot cairan pleura disbanding protein dalam serum darah > 0,5E. LDH cairan pleura > 200 IU

7. Pada pemeriksaan fisik kasus Efusi Pleura di jumpai Egophoni positip, apa yang di maksud dan di mana lokasi yang saudara dapat jumpai;

A. Suara bisik yang terdengar jelas , lokasinya di bawah cairan. B. Suara percakapan yang terdengar jelas namun kwalitas suara sengau, lokasinya diatas

batas cairan. C. Suara percakapan yang terdengar jelas namun kwalitas suara sengau, lokasinya dibawah

batas cairan.

Page 21: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

D. Suara bisik yang terdengar jelas , lokasinya di dalam cairan. E. Suara tambahan yang sering dijumpai pada Efusi Pleura.

8. Pada Efusi Pleura jenis Eksudat akan dijumpai hal-hal sebagai berikutA. Rivalta positipB. Bilateral Efusi Pleura C. Terjadi akibat gangguan yang sifatnya sistemikD. Efusi pleura akan hilang sendiri dengan mengatasi penyakit dasarnyaE. Evacuasi cairan pleura di lakukan bila penderita merasa sesak saja

9. Pada Efusi Pleura jenis Transudat akan dijumpai hal-hal sebagai berikutA. Rivalta positipB. Unilateral Efusi Pleura C. Terjadi akibat gangguan yang sifatnya sistemikD. Efusi pleura hendaknya di evakuasi untuk mengatasi penyakitnya E. Efusi pleura tidak akan hilang dengan sendirinya akibat absorbi oleh pleura parietalis

10. Pada Efusi Pleura jenis Transudat akan dijumpai hal-hal sebagai berikutA. Rivalta positipB. Bilateral Efusi PleuraC. Terjadi akibat gangguan yang sifatnya lokalD. Efusi pleura hendaknya di evakuasi untuk mengatasi penyakitnyaE. ………….

11. Efusi pleura Bilateral yang di sebabkan akibat Decompensation Cordis, mekanisme terjadinya adalah lewat :

A. Peningkatan Tekanan koloid osmotik B. Penurunan Permeabilitas kapiler C. Peningkatan Tekanan hirostatik. D. Penurunan Tekanan negatip intrapleura E. Peningkatan tekanan onkotik

12. Efusi pleura Bilateral yang di sebabkan akibat keadaan Hypoalbuminemia ,mekanisme terjadinya adalah lewat :

A. Penurunan Tekanan koloid osmotik B. Penurunan Permeabilitas kapiler C. Penurunan Tekanan hirostatik D. Penurunan Tekanan negatip intrapleura E. Peningkatan Tekanan Onkotik

Page 22: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

13. Efusi pleura Bilateral yang di sebabkan akibat keadaan Keganasan / Malignanacy ,mekanisme terjadinya adalah lewat :

A. Peningkatan Tekanan koloid osmotik B. Peningkatan Permeabilitas kapiler C. Penurunanan Tekanan hirostatikD. Penurunanan Tekanan negatip intrapleura E. Peningkatan tekanan onkotik

14. Efusi pleura Bilateral yang di sebabkan akibat DHF ,mekanisme terjadinya lewat :A. Peningkatan Tekanan koloid osmotik B. Peningkatan Permeabilitas kapiler C. Penurunanan Tekanan hirostatik D. Penurunanan Tekanan negatip intrapleura E. Peningkatan tekanan onkotik

15. Efusi pleura Bilateral yang di sebabkan akibat Atelektasis paru mekanisme terjadinya lewat : A. Penurunanan Tekanan koloid osmotik B. Peningkatan Permeabilitas kapilerC. Peningkatan Tekanan hirostatik D. Peningkatan Tekanan negatip intrapleura E. Penurunan tekanan onkotik

16. Efusi pleura Bilateral yang menyertai penyakit cysta pada ovarium di kenal sebagai:A. Vena Cava Superior SyndromaB. Steven Johnson SyndromaC. Meighs syndromeD. Metabolik SyndromaE. Tirotoksikosis Syndroma

20. Pernyataan dibawah ini adalah benar untuk keadaan Efusi Pleura Haemorhagic adalah: A. Sampel cairan pleura yang diambil saat prove pungsi, bila didiamkan beberapa saat akan membekuB. Ratio HB cairan pleura disbanding HB darah tepi adalah < 50% C. Faktor penyebab adalah trauma pada dada, saat kecelakaan lalu lintas D.Terjadi akibat penurunan tekanan Onkotik E. Terjadi kaibat terjadinya peningkatan tekanan negatip intrapleura

21. Pernyataan dibawah ini adalah benar untuk keadaan Hematotoraks adalah: A. Ratio HB cairan pleura disbanding HB darah tepi adalah < 50%

Page 23: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

B. Sampel cairan pleura yang diambil saat prove pungsi, bila didiamkan beberapa saat akan membekuC. Faktor penyebab tersering adalah keganasan D.Terjadi akibat penurunan tekanan Onkotik E. Terjadi kaibat terjadinya peningkatan tekanan negatip intrapleura

22. Pernyataan dibawah ini adalah benar untuk Chylothoraks adalah: A. Kadar neutral fat dalam cairan pleura meningkatB. Kadar Cholesterol dalam cairan pleura meningkatC. Kadar Lechitin meningkatD.Kadar Fatty acid meningkatE. Faktor penyebab adalah obstruksi duct thoracicus

23. Pernyataan dibawah ini adalah benar untuk Chiliform adalah: A. Kadar neutral fat dalam cairan pleura menurun B. Kadar Cholesterol dalam cairan pleura meningkat C. Kadar Lechitin meningkat D. Kadar Fatty acid menurunE. Faktor penyebab adalah obstruksi duct thoracicus

24. Pada efusi pleura akibat keganasan, produktivitas cairan pleura sangat tinggi, sehingga cairan pleura akan terus terbentuk, umumnya dokter akan melakukan :

A. Pemasangan WSD dilanjutkan dengan PleurodesisB. Pemasangan WSD saja C. Evakuasi cairan pleura secara bertahapD. Dibiarkan tanpa perlakuan apapun,karena pada akhirnya produksi tak dapat di hentikan.E. Pemasangan WSD dilanjutkan dengan Plerektomi.

25. Apabila dalam cairan pleura di temukan sel sel anaplastik / sel ganas, maka diagnose pasti bagi penderita adalah:

A. Kanker stadium IVB. Kanker stadium IIIC. Kanker stadium IID. Kanker stadium IAE. Kanker stadium IB

26. Apabila aseseorang didiagnose menderita kanker stadium IV, berdasar fakta dijumpainya sel sel anaplastik dalam cairan pleura, maka penanganan yang di berikan adalah:

A. Terapi Paliatif ( terapi yang bertujuan mengurangi keluhan )B. Evakuasi cairan pleura dilakukan secepatnya

Page 24: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

C. Jangan menuruti kemauan penderita walaupun diakhir hidupnyaD. Jangan memberitahukan kepada keluarga ataupun penderita tentang penyakit penderitaE. ……………

BRONKHIEKTASIS:1. Seorang laki-laki umur 60 tahun , datang ke tempat praktek dengan keluhan utama

batuk produktif dan berbau, pada pemeriksaan fisik ditemui clubbing finger, pada auskultasi terdengar suara vesikuler di kedua lapangan paru serta ronkhi basah kasar, pemeriksaan penunjang apakah yang dapat memastikan diagnose saudara :

A. Thoraks foto B. BronkhoskopiC. EchocardiografiD. EKGE. USG

2. Apabila pada pemeriksaan lanjutan pada kasus laki-laki umur 60 tahun tersebut di jumpai adanya gambaran honey comb appearance pada pemeriksaan penunjangnya, apakah diagnose yang saudara peroleh dari kasus ini:

A. AtelektasisB. PneumotoraksC. BronkhiektasisD. Efusi PleuraE. Pneumonia

3. Laki-laki 30 tahun mengalami gejala sesak napas yang muncul tiba-tiba terjadi setelah mengalami fraktur tungkai bawah 3 jam yll akibat kecelakaan lalin, disertai rasa nyeri di dada, nyeri memberat saat inspirasi dalam disertai batuk mengandung darah. Dari pemeriksaan fisik nampak syok , diagnose sementara yang saudara curigai pada laki-laki ini dan bagaimana tindakan saudara:

A. Pneumonia , segera di rujuk .B. Emboli paru , segera di rujukC. Asma Bronkhiale dalam serangan , segera di rujuk D. PPOK yang mengalami eksaserbasi akut, segera di rujukE. Bronkhiektasis dengan sekunder infeksi , segera di rujuk

Page 25: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

4. Seorang laki-laki 25 tahun datang ke poli umum dengan keluhan sesak napas, dari hasil foto thoraks dijumpai adanya perselubungan di hemithoraks kanan setinggi ICS 5 ke bawah dengan sinus costophrenicociostalis kanan tumpul, daripemeriksaan fisik dari inspeksi dan palpasi asimetri gerakan dada kanan tertinggal, dari perkusi dan auskultasi redup dan vesikuler menurun di hemithoraks kanan, dokter mencurigtai sebagai efusi pleura, apa yang harus dilakukan oleh dokter untuk membukti kebenaran dugaannya:

A. Thoraks foto ulangB. Prove pungsi / pungsi percobaan cairan pleuraC. Di rujuk ke spesialis paruD. Evakuasi cairan pleuraE. Pemeriksaan sitologi cairan pleura 5. Dari hasil prove pungsi, ternyata cairan nya keruh, kekuningan , kemudian dokter

menduga ,bahwa cairan pleura ini sifatnya Eksudat, salah satu dibawah ini adalah ciri efusi pleura eksudat: A. Rivalta negatipB. Berat Jenis cairan pleura > 1,016C. Kadar protein cairan pleura < 3 gr / 100 ccD. Prot cairan pleura disbanding protein dalam serum darah < 0,5E. LDH cairan pleura < 200 IU

ATELEKTASIS 1. Seorang perempuan 57 tahun datang dengan membawa thoraks foto , disimpulkan dalam

bacaan foto tersebut sebagai atelektasis apeks paru kanan dengan Loss of lung volume, bagaimana kemungkinan Loss of lung volume yang terjadi pada foto tsb :

A. Lobus medius dan inferior paru kanan tertarik ke atasB. Fisura interlobaris menjauhi lobus superiorC. Batas jantung kanan bergeser ke kiriD. Trachea tertarik ke kiriE. Mediastinum terdorong ke kiri.

2. Atelektasis yang terjadi setelah sumbatan jalan napas, selanjutnya secara bertahap udara dalam lumen bronkhus absorbsi oleh pembuluh darah paru, yang berefek alveoli paru kolaps, sehingga volume paru pada sisi yang tersumbat akan berkurang, disebut: A. Atelektasis AbsorbsiB. Atelektasis KontraktilC. Atelektasis Adhesive D. Atelektasis Relaksasi E. Atelektasis Percepatan

Page 26: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

3. Atelektasis yang terjadi akibat fibrosis pada dinding alveoli paru, dimana alveoli yang mengkerut akibat fibrosis,selanjutnya alveoli ybs tidak dapat terisi udara / kolaps, adalah:A. Atelektasis AbsorbsiB. Atelektasis KontraktilC. Atelektasis Adhesive D. Atelektasis Relaksasi E. Atelektasis Percepatan

4. Atelektasis yang terjadi akibat hilangnya Surfaktan pada dinding alveoli, sehingga tegangan permukaan alveoli hilang selanjutnya alveoli menjadi kolaps, adalah:A. Atelektasis AbsorbsiB. Atelektasis KontraktilC. Atelektasis Adhesive D. Atelektasis Relaksasi E. Atelektasis Percepatan

5. Atelektasis yang terjadi akibat tekanan negatif pada cavum pleura , sehingga terjadi penekanan pada percabangan bronkhus yang selanjtnya berefek kolapsnya alveoli, adalah:A. Atelektasis AbsorbsiB. Atelektasis KontraktilC. Atelektasis Adhesive D. Atelektasis Relaksasi E. Atelektasis Percepatan

6. Atelektasis yang terjadi pada pilot pesawat tempur, dimana penerbangan dengan kecepatan tinggi akan menutup saluran pernafasan kecil selanjutnya member efek kolapsnya alveoli, adalah:A. Atelektasis AbsorbsiB. Atelektasis KontraktilC. Atelektasis Adhesive D. Atelektasis Relaksasi E. Atelektasis Percepatan

7. Penyebab terjadinya Atelektasis secara ekstrinsik, adalah:A. Penekanan bronkhus dari luar lumen B. Tekanan Ekstra PulmonalC. Paralisis gerakan pernapasanD. Carcinoma BronkhoogenikE. Sumbatan dalam lumen bronkhus

Page 27: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

8. Penyebab terjadinya Atelektasis secara Intrinsik ,adalah:A. Penekanan bronkhus dari luar lumen B. Tekanan Ekstra PulmonalC. Paralisis gerakan pernapasanD. Tumor paru yang menekan sal. napas E. Sumbatan dalam lumen bronkhus

9. Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan membawa thoraks foto , disimpulkan dalam bacaan foto tersebut sebagai atelektasis lobus superior dan medius dextrae dengan Loss of lung volume, bagaimana kemungkinan Loss of lung volume yang terjadi pada foto tsb A. Trakhea dan jantung bergeser ke sisi kiri B. Diafragma kanan nampak terangkat ke atas. C. Bahu pada lengan kiri posisinya lebih rendah dibanding sisi sehat.D. Penyempitan ICS pada sisi dada kiri E. Posisi Fisura horizontalis tidak bergeser / tidak berubah

10. Seorang laki-laki 30 tahun datang dengan membawa thoraks foto , disimpulkan dalam bacaan foto tersebut sebagai atelektasis lobus medius dan inferior sinistrae dengan Loss of lung volume, bagaimana kemungkinan Loss of lung volume yang terjadi pada foto tsb A. Hilus paru bergeser ke kananB. Hyperinflasi / Emphisema Compensatory, pada sisi paru kiri C. Trakhea dan jantung bergeser ke sisi kanan D. Diafragma kanan nampak terangkat ke atas. E. Penyempitan ICS pada sisi dada kiri

11. Seorang laki-laki 45 tahun datang dengan membawa thoraks foto , disimpulkan dalam bacaan foto tersebut sebagai atelektasis total seluruh lapangan paru kanan dengan Loss of lung volume, bagaimana kemungkinan Loss of lung volume yang terjadi pada foto tsb

A. Hilus paru bergeser ke kiri B. Hyperinflasi / Emphisema Compensatory, pada sisi paru kiri C. Trakhea dan jantung bergeser ke sisi kiriD. Diafragma kiri nampak terangkat ke atas. E. Penyempitan ICS pada sisi dada kiri

12. Hal dibawah ini adalah merupakan penyebab terjadinya Atelektasis, kecuali: A. Pembiusan ( anestesia ) dan PembedahanB. Tirah baring jangka panjang tanpa perubahan posisiC. Pernafasan dalamD. Penderita yg mengalami gangguan reflek batukE. Sesak merupakan gejala utama atelektasis

Page 28: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

EMBOLI PARU

1. Hal pokok yang mempengaruhi luasnya infark paru akibat emboli adalah:A. Ukuran massa emboli, diameter arteri yang tersumbat dan keadaan sirkulasi umum serta

sirkulai paruB. Waktu terjadinya emboli dan Usia penderita C. Lokasi emboli dan jenis kelamin penderita D. Penyakit yang menyertai penderita dan lokasi emboliE. Usia penderita dan jenis kelamin penderita

TB – HIV

15. Dibawah ini adalah Penderita TB yang tidak diperlukan uji HIV, adalah:F. Penderita TB di daerah dengan prevalensi HIV tinggiG. Penderita TB dengan resiko tertular HIVH. Penderita TB dengan keluhan / gejala dugaan dengan HIV I. Penderita TB yang merokok J. MDR TB dan TB Kronis

16. Dibawah ini adalah bukan cara penularan HIV / AIDS, adalah: F. Transmisi seksual seperti Homoseksual atau Heterosuksual G. Parenteral lewat jarum suntik / Tranfusi H. Transplasental pada ibu hamil dengan HIV / AIDS ke pada bayinyaI. Faecal oralJ. Bersentuhan kulit, dimana permukaan kulit terbuka / ada luka

17. Seorang penderita HIV yang menderita TB Paru, bagaimana pengaturan dalam pemberian obat TB dan ART, apabila kadar CD4 < 200 : F. ART dimulai setelah OAT tidak ada efek samping.G. ART dimulai setelah OAT fase intensif selesai H. ART dimulai setelah OAT selesai diberikan I. ART tidak perlu di berikan kalau TB nya sudah membaikJ. OAT tidak perlu di berikan kalau HIV nya TB sudah membaik

18. Seorang penderita HIV yang menderita TB Paru, bagaimana pengaturan dalam pemberian obat TB dan ART, dimana kadar CD4 200 – 350 : F. ART dimulai setelah OAT tidak ada efek samping.G. ART dimulai setelah OAT fase intensif selesai H. ART dimulai setelah OAT selesai diberikan I. ART tidak perlu di berikan kalau TB nya sudah membaikJ. OAT tidak perlu di berikan kalau HIV nya TB sudah membaik

Page 29: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

19. Seorang penderita HIV yang menderita TB Paru, bagaimana pengaturan dalam pemberian obat TB dan ART, dimana kadar CD4 > 350 : F. ART dimulai setelah OAT tidak ada efek samping . G. ART dimulai setelah OAT fase intensif selesai H. ART dimulai setelah OAT selesai diberikan I. ART tidak perlu di berikan kalau TB nya sudah membaikJ. OAT tidak perlu di berikan kalau HIV nya TB sudah membaik

20. Seorang penderita HIV yang menderita TB Paru, bagaimana pengaturan dalam pemberian OAT dan ART, apabila dalam pengobatannya TB paru yang tidak ada perbaikan secara klinis: F. ART dimulai setelah OAT tidak ada efek samping.G. ART dimulai setelah OAT fase intensif selesai H. ART dimulai setelah OAT selesai diberikan I. ART tidak perlu di berikan kalau TB nya sudah membaikJ. OAT tidak perlu di berikan kalau HIV nya TB sudah membaik

21. Seorang penderita HIV yang menderita TB Paru, bagaimana pengaturan dalam pemberian OAT dan ART, dengan TB paru BTA negatif dengan BB bertambah setelah OAT . F. ART dimulai setelah OAT tidak ada efek samping. G. ART dimulai setelah OAT fase intensif selesaiH. ART dimulai setelah OAT selesai diberikanI. ART tidak perlu di berikan kalau TB nya sudah membaikJ. OAT tidak perlu di berikan kalau HIV nya TB sudah membaik

22. Seorang penderita HIV yang menderita TB Paru, bagaimana pengaturan dalam pemberian OAT dan ART, TB paru BTA positip serta BB bertambah setelah OAT:F. ART dimulai setelah OAT tidak ada efek samping. G. ART dimulai setelah OAT fase intensif selesaiH. ART dimulai setelah OAT selesai diberikanI. ART tidak perlu di berikan kalau TB nya sudah membaikJ. OAT tidak perlu di berikan kalau HIV nya TB sudah membaik

23. Pernyataan dibawah ini adalah benar tentang IRIS (Immune Reconstitution Inflammmatory Syndroma ) adalah:F. Gejala infeksi oportunistik setelah pemberian ARV dimulaiG. Timbul gejala ini akibat bertambah buruknya kekebalan tubuh terhadap patogen. H. Terjadi akibat sistim imun makin lemahI. Terjadi akibat obat ARV tidak efektif J. Waktu timbul IRIS sekitar 2-3 hari pasca pemberian ARV

Page 30: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

24. Pernyataan dibawah ini adalah benar tentang IRIS (Immune Reconstitution Inflammmatory Syndroma ) adalah:F. Timbul gejala infeksi oportunistik sebelum pemberian ARV dimulai.G. Timbul gejala ini akibat pemulihan kekebalan tubuh terhadap patogen. H. Terjadi akibat sistim imun makin lemahI. Terjadi akibat obat ARV tidak efektif J. Waktu timbul IRIS sekitar 2-3 hari pasca pemberian ARV

25. Pernyataan dibawah ini adalah benar tentang IRIS (Immune Reconstitution Inflammmatory Syndroma ) adalah:F. Timbul gejala infeksi oportunistik sebelum pemberian ARV dimulai.G. Timbul gejala ini akibat bertambah buruknya kekebalan tubuh terhadap patogen. H. Terjadi akibat sistim imun mulai aktif kembali, bukan akibat obat ARV tidak efektif I. Terjadinya diare terus menerus pasca pemberian ARV J. Waktu timbul IRIS sekitar 2-3 hari pasca pemberian ARV

26. Pernyataan dibawah ini adalah benar tentang IRIS (Immune Reconstitution Inflammmatory Syndroma ) adalah:F. Timbul gejala infeksi oportunistik sebelum pemberian ARV dimulai.G. Timbul gejala ini akibat bertambah buruknya kekebalan tubuh terhadap patogen. H. Terjadi akibat sistim imun makin lemahI. Timbulnya Herpes Zoster setelah beberapa hari minum ARV.J. Waktu timbul IRIS sekitar 2-3 hari pasca pemberian ARV

27. Pernyataan dibawah ini adalah benar tentang IRIS (Immune Reconstitution Inflammmatory Syndroma ) adalah:F. Timbul gejala infeksi oportunistik sebelum pemberian ARV dimulai.G. Timbul gejala ini akibat bertambah buruknya kekebalan tubuh terhadap patogen. H. Terjadi akibat sistim imun makin lemahI. Terjadinya diare terus menerus pasca pemberian ARV J. Waktu timbul IRIS sekitar 2-3 mg atau 6 minggu pertama pasca pemberian ARV

28. Terapi penderita TB dengan HIV yang belum pernah diobati paduan obat lini pertama OAT ( WHO ) :F. Katagori 1G. Katagori 2H. Katagori 3I. Katagori 4J. Katagori 5

Page 31: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

TBC PARU

44. Ny. Yanti penderita TB paru yang sedang dalam pengobatan dan dinyatakan hamil dengan usia kehamilan 4 minggu, manakah obat TB yang berbahaya bagi kehamilan ibu Yanti:F. RifampisinG. EthambutholH. PirazinamideI. IsoniazideJ. Streptomisin

45. Ny. Umi penderita TB paru dalam pengobatan dan mempunyai anak balita yang telah mendapat vaxin BCG, bagaimana tindakan diberlakukan bagi balita tsb:

F. Anaknya tak perlu diberi OAT, bila tidak ada kecurigaan tertular TBG. Anaknya diperbolehkan dekat ibunya , namun diberikan profilaksis INHH. Anaknya diberikan terapi TB katagori I ( 2RHZ 4RH )I. Anaknya dipisahkan dari ibunya sampai fase intensive ibu dilampauiJ. Anaknya dipisahkan dari ibunya sampai ibunya sembuh

46. Ny. Dahlia penderita TB paru dengan BTA + sedang dalam pengobatan, baru melahirkan bayi laki-laki, bayi terpaksa dipisahkan dengan ibu dan bayi tsb belum di vaksin BCG . Bagaimana perlakuan terhadap bayi ini: F. Bayi divaksin BCG ( segera stl lahir ), bila Mantoux +, maka bayi dikumpulkan dg

ibunya dan diberi profilaksis INH , selama 9 bln s/d ibu tak menular lagi ( BTA - )G. Bayi divaksin BCG ( segera stl lahir ), bila Mantoux +, maka bayi dikumpulkan dg

ibunya, selanjutnya bayi tidak perlu diberi profilaksis INH.H. Bayi divaksin BCG ( segera stl lahir ), bila Mantoux + , maka bayi tidak boleh

dikumpulkan dg ibunya.I. Bayi tidak perlu diberi profilaksis INH, bila tidak ada kecurigaan tertular TBJ. Bayi tidak perlu diberi OAT, bila tidak ada kecurigaan tertular TB

47. Ny. Ratna penderita TB paru dengan BTA- sedang dalam pengobatan yang baru melahirkan bayi laki-laki. Bagaimana perlakuan selanjutnya terhadap bayi tsb:F. Bayi tidak perlu dipisah dari ibunya, divaksin BCG dan di berikan INH profilaksis 10

mg kg BB / hari selama 9 bulan.

Page 32: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

G. Bayi divaksin BCG ( segera stl lahir ), bila Mantoux +, maka bayi dikumpulkan dg ibunya, selanjutnya bayi tidak perlu diberi profilaksis INH.

H. Bayi divaksin BCG ( segera stl lahir ), bila Mantoux + , maka bayi tidak boleh dikumpulkan dg ibunya.

I. Bayi tidak perlu diberi profilaksis INH, bila tidak ada kecurigaan tertular TBJ. Bayi tidak perlu diberi OAT, bila tidak ada kecurigaan tertular TB

48. Ny. Dumilah penderita TB paru dengan BTA+, sedang dalam pengobatan yang baru melahirkan bayi laki-laki 1 jam yll, karena bayi minum ASI maka tidak dapat dipisahkan dari ibunya, bagaimana perlakuan selanjutnya terhadap bayi tsb:F. Bayi di berikan INH profilaksis 10 mg/ kg BB / hari selama 9 bulan s/d ibu

tak menular lagi ( BTA - )G. Bayi divaksin BCG ( segera stl lahir ), bila Mantoux +, maka bayi dikumpulkan dg

ibunya, selanjutnya bayi tidak perlu diberi profilaksis INH.H. Bayi divaksin BCG ( segera stl lahir ), bila Mantoux + , maka bayi tidak boleh

dikumpulkan dg ibunya.I. Bayi tidak perlu diberi profilaksis INH, bila tidak ada kecurigaan tertular TBJ. Bayi tidak perlu diberi OAT, bila tidak ada kecurigaan tertular TB

49. Saudara David Kook adalah seorang penderita TB paru yang menjalani haemodialisa akibat GGK nya, obat TB jenis mana yang tidak boleh di berikan kepada Tn Kook:

F. Rifampisin dan PirazinamideG. Ethambuthol dan StreptomisinH. Pirazinamide dan IsoniazideI. Rifampisin dan IsoniazideJ. Rifampisin dan Ethambuthol

50. Tuan Bloom adalah seorang penderita TB paru dengan DM bagaimana cara mengatur pemberian obat TB atau DM:F. DM harus terkontrol dan semua OAT boleh diberikan.G. DM harus terkontrol , namun obat TB gol. Ethambuthol tidak boleh diberikan H. DM harus terkontrol , namun obat TB gol. Pirazinamide tidak boleh diberikan I. DM harus terkontrol , namun obat TB gol. Rifampisin tidak boleh diberikan J. DM harus terkontrol , namun obat TB gol. Isoniasid tidak boleh diberikan

51. Nn. Margareth penderita TB dengan Efusi Pleura, bagaimana memberikan terapi TB :F. OAT tetap diberikan ditambah Kortikosteroid 1 mg / Kg BB / Hr atau 30 – 40 mg /

Hr dengan dosis terbagi / 3 X / Hr , tappering off tiap 5–7 hr G. OAT tetap diberikan ditambah Kortikosteroid 2 mg / Kg BB / Hr atau 30 – 40 mg /

Hr dengan dosis terbagi / 3 X / Hr , tappering off tiap 5–7 hr

Page 33: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

H. OAT tetap diberikan ditambah Kortikosteroid 3 mg / Kg BB / Hr atau 30 – 40 mg / Hr dengan dosis terbagi / 3 X / Hr , tappering off tiap 5–7 hr

I. OAT tetap diberikan ditambah Kortikosteroid 4 mg / Kg BB / Hr atau 30 – 40 mg / Hr dengan dosis terbagi / 3 X / Hr , tappering off tiap 5–7 hr

J. OAT tetap diberikan ditambah Kortikosteroid 5 mg / Kg BB / Hr atau 30 – 40 mg / Hr dengan dosis terbagi / 3 X / Hr , tappering off tiap 5–7 hr

52. Penderita TB dg gangguan fungsi hati, semua OAT dihentikan, namun bila Klinis buruk, BTA + , maka Etham & Strep saja yang di berikan, hal ini diberlakukan pada penderita dengan kenaikan SGOT / SGPT sebesar:

F. 2 X normalG. 2,5 X normalH. 3 X normalI. 4 X normalJ. 5 X normal

53. Penderita TB dg gangguan fungsi hati, namun OAT tetap boleh diberikan sambil Monitor LFT / 1 mgg , hal ini diberlakukan pada penderita dengan kenaikan SGOT / SGPT sebesar:F. 2 X normalG. 2,5 X normalH. 3 X normalI. 4 X normalJ. 5 X normal

54. Kortikosteroid 1 mg/KgB/Hr dosis tebagi 3, di berlakukan bagi TB berat seperti:F. TB paru dengan Diabetes Melitus G. TB paru dengan Gagal Ginjal KronisH. TB paru dengan Sirosis HepatisI. TB Efusi Pleura, TB Meningitis dan TB Millier J. TB dengan Decompensatio Cordis

55. Bagaimana cara mengatur dosis kortikosteroid dengan aturan “tapering off “ dengan BB penderita 50 kg ?F. Dosis kortikosteroid diberikan 50mg/hari ,dosis terbagi 3, di tapering off 1 tablet

tiap 5 hari sekali.G. Dosis kortikosteroid diberikan 50mg/hari ,dosis terbagi 3, di tapering off 1 tablet

tiap 10 hari sekali.H. Dosis kortikosteroid diberikan 50mg/hari ,dosis terbagi 3, di tapering off 1 tablet

tiap 15 hari sekali.I. Dosis kortikosteroid diberikan 50mg/hari ,dosis terbagi 3, di tapering off 1 tablet

Page 34: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

tiap 20 hari sekali.J. Dosis kortikosteroid diberikan 50mg/hari ,dosis terbagi 3, di tapering off 1 tablet

tiap 25 hari sekali

56. Tn. Agus didiagnose oleh dokter menderita TB paru berdasar klinis dan radiologi , dimana dia belum pernah minum OAT sebelumnya, jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini:F. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)G. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)H. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)I. Katagori IV ( INH seumur hidup )J. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

57. Tn. Romi didiagnose oleh dokter menderita TB paru berdasar klinis dan radiologi dengan , dimana BTA + , namun dia belum pernah minum OAT sebelumnya, jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini:F. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)G. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)H. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)I. Katagori IV ( INH seumur hidup )J. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

58. Tn. Rido didiagnose oleh dokter menderita TB paru berdasar klinis dan radiologi dengan , dimana BTA - , namun dia belum pernah minum OAT sebelumnya, jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini:F. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)G. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)H. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)I. Katagori IV ( INH seumur hidup )J. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

59. Tn. Sugito diagnose oleh dokter menderita meningitis disertai TB paru berdasar klinis dan radiologi , jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini:F. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)G. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)H. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)I. Katagori IV ( INH seumur hidup )J. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

Page 35: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

60. Tn. Frans didiagnose oleh dokter menderita HIV disertai TB paru berdasar klinis dan radiologi , jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini:F. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)G. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)H. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)I. Katagori IV ( INH seumur hidup )J. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

61. Tn. Dodot didiagnose oleh dokter menderita TB paru , dari anamnesa penderita ini sudah pernah minum OAT dan dinyatakan sembuh oleh dokter , namun kambuh kembali dg BTA +, jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini:F. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)G. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)H. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)I. Katagori IV ( INH seumur hidup )J. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

62. Tn. Cekly didiagnose oleh dokter menderita TB paru dengan BTA+, diberi terapi TB Katagori I, setelah terapi fase intensive 2 bulan BTA tetap positip, kemudian diberikan sisipan 1 bulan, terapi dilanjutkan dengan fase lanjutan 4 bulan, pada akhir pengobatan ternyata BTA tetap + , jenis OAT yang mana sebagai kelanjutannya :F. Tetap dibetrikan katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)G. Beralih ke katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)H. Beralih ke katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)I. Beralih ke katagori IV ( INH seumur hidup )J. Beralih ke katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

63. Tn. Minor didiagnose oleh dokter menderita TB paru dengan BTA+, dari anamnesa penderita pernah minum OAT > 1 bulan, namun dihentikan sendiri > 2 bulan, jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini sebagai kelanjutannya :F. Tetap dibetrikan katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)G. Beralih ke katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)H. Beralih ke katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)I. Beralih ke katagori IV ( INH seumur hidup )J. Beralih ke katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

64. Tn. Gatot didiagnose oleh dokter menderita TB paru dengan BTA+, dari anamnesa penderita pernah minum OAT > 1 bulan, namun dihentikan sendiri > 2 bulan, jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini sebagai kelanjutannya :F. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)

Page 36: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

G. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)H. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)I. Katagori IV ( INH seumur hidup )J. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

65. Tn. Bromo didiagnose oleh dokter menderita TB kelenjar, jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini sebagai kelanjutannya :F. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)G. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)H. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)I. Katagori IV ( INH seumur hidup )J. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

66. Tn. Dono didiagnose oleh dokter menderita TB dengan Efusi pleura eksudat kiri , jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini sebagai kelanjutannya :F. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)G. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)H. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)I. Katagori IV ( INH seumur hidup )J. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

67. Tn. Momon didiagnose oleh dokter menderita TB Vertebrae, jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini sebagai kelanjutannya :F. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)G. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)H. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)I. Katagori IV ( INH seumur hidup )J. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

68. Tn. Sirkus didiagnose oleh dokter menderita TB pada sendi lutut , jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini sebagai kelanjutannya :F. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)G. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)H. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)I. Katagori IV ( INH seumur hidup )J. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

69. Tn. Wiro didiagnose oleh dokter menderita TB paru dengan TB usus , jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini: F. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)

Page 37: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

G. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)H. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)I. Katagori IV ( INH seumur hidup )J. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

70. Tn. Sono didiagnose oleh dokter menderita TB paru dengan TB Perikarditis , jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini: F. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)G. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)H. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)I. Katagori IV ( INH seumur hidup )J. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

71. Tn. Sengon didiagnose oleh dokter menderita TB paru dengan TB Peritonitis , jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini: F. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)G. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)H. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)I. Katagori IV ( INH seumur hidup )J. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

72. Tn. Joko didiagnose oleh dokter menderita TB paru dengan TB saluran kencing , jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderita ini: F. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)G. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)H. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)I. Katagori IV ( INH seumur hidup )J. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

73. Tn. Budi didiagnose oleh dokter menderita TB paru yang di terapi dengan katagori I, namun mengalami kegagalan dalam pengobatan , kemudian beralih ke katagori II, hal yang sama terjadi pada penderita ini , TB tidak kunjung sembuh, dari hasil kultur tak ada pertumbuhan kuman TB, jenis OAT yang mana yang hendak di berikan kepada penderit: F. Katagori I (2 RHZE / 4 R3H3)G. Katagori II (2 RHZES /5 R3H3E3)H. Katagori III (2 RHZ / 4 R3H3)\I. Katagori IV ( INH seumur hidup )J. Katagori V ( 2 RHZES /3 R3H3E3/2RH )

Page 38: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

74. Tn. Nanang penderita TB, seminggu setelah minum obat TB mengeluh mual sampai muntah muntah , OAT yang mana kemungkinan yang dapat menimbulkan keluhan tersebut?F. RifampisinG. EthambutholH. PirazinamideI. IsoniazideJ. Streptomisin

75. Tn. Ali penderita TB, 1 bulan setelah minum obat TB mengeluh penglihatannya bertambah kabur, kalau penyebab kekaburan diduga akibat OAT, maka OAT yang mana kemungkinan yang dapat menimbulkan keluhan tersebut?

\ A. RifampisinB. EthambutholC. PirazinamideD. IsoniazideE. Streptomisin

76. Tn. Dedy penderita TB, 1 bulan setelah minum obat TB mengeluh telapak tangan dan kaki nya kesemutan , OAT yang mana kemungkinan yang dapat menimbulkan keluhan tersebut?F. RifampisinG. EthambutholH. PirazinamideI. IsoniazideJ. Streptomisin

77. Tn. Mono penderita TB, 1 bulan setelah minum obat TB mengeluh sendi sendi nya nyeri , OAT yang mana kemungkinan yang dapat menimbulkan keluhan tersebut?A. Rifampisin

B. EthambutholC. PirazinamideD. IsoniazideE. Streptomisin

78. Seorang penderita yang telah mendapat terapi OAT, namun tidak mengalami perbaikan secara klinis dan radiologis, dari hasil kultur sputum penderita ( dg. tes kepekaan terhadap OAT ), menunjukkan kuman TB telah resistent terhadap OAT, hal ini dicurigai:F. TB MDR ( Multidrug Resistent )G. TB Gagal terapi ( treatment Failure )H. TB Putus berobat ( Default )

Page 39: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

I. TB Kambuh ( Relaps )J. TB Droup Out

79. Seorang penderita yang pernah minum OAT dan sudah dinyatakan sembuh, namun kambuh kembali dg BTA +, hal ini dicurigai:F. TB MDR ( Multidrug Resistent )G. TB Gagal terapi ( treatment Failure )H. TB Putus berobat ( Default )I. TB Kambuh ( Relaps )J. TB Droup Out

80. Seorang penderita yang pernah minum OAT > 1 bulan, namun dihentikan sendiri karena bosan minum obat selama > 2 bulan, saat datang ke RS BTA +, hal ini dicurigai: F. TB MDR ( Multidrug Resistent )G. TB Gagal terapi ( treatment Failure )H. TB Putus berobat ( Default )I. TB Kambuh ( Relaps )J. TB Droup Out

81. Seorang penderitaTB paru dengan BTA + , setelah fase intensive berakhir hasil sputum BTA ulangan tetap + , bagaimana tindakan saudara : F. Terapi TB yang diberikan berikutnya adalah fase lanjutan.G. Diberikan terapi sisipan selama 1 bulan ( OAT spt fase intensive)H. Terapi dapat langsung dilanjutkan tanpa melihat hasil sputum BTA I. Bila awalnya diberi terapi katagori I maka terapi langsung diubah jadi katagori 2J. Diberikan sisipan sampai BTA nya jadi negative.

82. Seorang penderitaTB paru dengan BTA + , setelah pengobatan berjalan sampai fase lanjutan selesai BTA tetap + , hal ini saudara putuskan sebagai : F. TB MDR ( Multidrug Resistent )G. TB Gagal terapi ( treatment Failure )H. TB Putus berobat ( Default )I. TB Kambuh ( Relaps )J. TB Droup Out

83. Pernyataan dibawah ini adalah benar untuk kasus penderita belum pernah minum OAT sebelumnya , kemudian penderita terinfeksi oleh kuman / mutan TB yang resisten ( MDR TB ), hal yang dialami oleh penderita ini adalah: F. Resistensi Primer G. Resistensi Secunder H. Resistensi Tertier

Page 40: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

I. Resistensi Tunggal J. Resistensi Ganda

84. Pernyataan dibawah ini adalah benar untuk kasus penderita yang pernah minum OAT tapi tidak optimal, sehingga timbul kuman / mutan TB yang resisten terhadap OAT adalah:F. Resistensi Primer G. Resistensi Secunder H. Resistensi TertierI. Resistensi Tunggal J. Resistensi Ganda

85. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian obat Tb / OAT , agar optimal, adalah:F. Pemilihan Warna obat, besar obat dan bentuk Obat TBG. Pemilihan jenis obat, Dosis obat dan Cara pemberian Obat TBH. Pemilihan Sediaan , warna dan Cara pemberian Obat TBI. Pemilihan jenis obat, umur obat dan warna Obat TBJ. Pemilihan sediaan obat, Dosis obat dan wadah Obat TB

86. Pernyataan dibawah benar untuk maksud Additional syndrome pada TB MDR adalah: F. Penambahan 1 macam obat TB / OAT yang sudah jelas resisten G. Penambahan 2 macam obat TB / OAT yang sudah jelas resisten H. Penambahan 3 macam obat TB / OAT yang sudah jelas resisten I. Penambahan 4 macam obat TB / OAT yang sudah jelas resisten J. Penambahan 5 macam obat TB / OAT yang sudah jelas resisten

EMBOLI PARU1. Kondisi akibat tersumbatnya arteri paru atau salah satu cabangnya oleh material selain

bekuan darah seperti udara, lemak, sel tumor dan cairan amnion, yang berakibat kolaps, kegagalan kardiovaskular dan mati mendadak, adalah:

A. Emboli ParuB. Cystic FibrosisC. PneumothoraksD. Efusi Pleura E. Atelektasis

2. Berat ringannya infark paru akibat emboli pembuluh darah paru, tergantung :A. Ukuran massa emboli , arteri yang tersumbat dan Keadaan sirkulasi umum / paruB. Usia penderita dan jenis kelamin penderitaC. Suku penderita dan adat istiadat penderita

Page 41: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

D. Keadaan paru kontralateralnyaE. Penyebab dari emboli paru

3. Faktor resiko terjadinya infark paru akibat emboli paru, adalah:A. Bed rest terlalu lama.B. Olah raga terlalu teraturC. Badan terlalu kurus D. Tekanan darah rendahE. Terlalu banyak anak.

Soal TB Paru, Pneumonia, Avian Flu, Tumor Paru, PPOK SP Agustus 2012

SOAL TB 1.Kasus: Seorang pria umur 36 tahun pekerjaan buruh bang1unan tinggal didaerah yang padat penduduk dengan rumah yang kurang memadai. Datang ke Poliklinik dengan keluhan Batuk 3 bulan. Batuk disertai sputum kadang berwarna kemerahan. Pria tersebut juga mengeluh adanya demam terutama pada sore hari dan sedikit sesak nafas. Sesak nafas tidak sampai mengganggu saat bekerja. Badannya terasa lemah disertai nafsu makan yang menurun. Diagnosis sementara yang saudara pilih pada kasus ini adalah:A. Suspek TB Paru D. Pneumonia NosokomialB. TB Paru E. PPOKC. Pneumonia komuniti

2.Pada kasus diatasUntuk memastikan Diagnosis, pemeriksaan penunjang yang saudara anjurkan:A. Darah lengkap D. Tes MantouxB. Sputum BTA E. Sputum BTA dan Foto ToraksC.PCR TB

3.Pada kasus diatas, hasil pemeriksaan sputum SPS didapatkan BTA positif 3/positif 2/Negatif. Panduan Obat apa yang saudara anjurkan pada pasien ini adalah:A. 2HRZE/4HR D. 2HRES/6HRB. 2HRZE/6HR E. 2HZES/4HEC. 2HRZS/4HR

4.Pada kasus diatas, apabila pada pemeriksaan sputum ulang setelah 2 bulan pengobatan dengan OAT didapatkan hasil Sputum BTA posif 2 dan dari anamnesis penderita menyatakan meminum OAT secara teratur sesuai anjuran dokter, maka pria tersebut kemungkinan besar adalah penderita:A. Suspek TB resisten Primer D. TB Resisten Sekunder B. Suspek TB resisten sekunder E. MDR-TBC. TB resisten Primer SOAL PNEUMONIA:5.Laki-laki 65 tahun dibawa keluarganya ke UGD dengan batuk darah sejak satu hari yang lalu. Dari anamnesis didapatkan keluhan batuk berdahak dengan sputum kecoklatan dan kental serta sulit dikeluarkan sejak 1 minggu ini mengalami demam tinggi hingga kadang-kadang sampai menggigil. Nyeri pada dada kanan dan nyeri bertambah berat pada saat batuk. Sejak 2 hari tak mau makan.Tensi 85/60 mmHg, TB 164 cm, BB 52 Kg, Temperatur 39,8C. RR: 34x/menit. Diagnosis pasien ini?

A. Suspek TB Paru D. Pneumonia Aspirasi

Page 42: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

B. TB Paru E. Tumor Paru C. Pneumonia Komuniti

6.Pada kasus diatas, penyebab utama penyakit tersebut adalah adalah:?A. Kuman -gram positifB. Kuman gram negatifC. Basil Tahan AsamD. VirusE. Bakteri anaerob

7.Pada kasus diatas , pemeriksaan yang diusulkan untuk memastikan diagnosis ? A. Tes Faal ParuB. Tes MantouxC. Foto toraks + Pemeriksaan sputum Gram dan kultur sputumD. FOB (Fibre Optik Bronkoskopi)E. FNAB (Fine Nedle Aspiration Biopsi)

8.Pada kasus diatas, bagaimana penatalaksanaannya ?A. Istirahat, pemberian anti piretik dan pemberian mukolitik dan AntibiotikaB. Istirahat, Pemberian O2, pemberian anti piretik dan antibiotikaC. Istirahat, Pemberian O2, Pasang infus untuk rehidrasi, pemberian anti piretik,

mukolitik dan antibiotik D. Istirahat, Pemberian O2, Pasang infus untuk rehidrasi, pemberian anti piretik, mukolitik

dan antibiotik, Segera masuk ruang ICUE. Istirahat, Pemberian O2, Pasang infus untuk rehidrasi, pemberian anti piretik, mukolitik

dan antibiotik, Segera masuk ruang ICU dan Pemasangan ventilator

SOAL INFLUENZA9.Pria umur 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan demam, batuk, nyeri tenggorokan dan sesak nafas. Aamnesis tambahan didapatkan bahwa 5 hari sebelum demam dia mengunjungi peternakan unggas dalam rangka kunjungan studi banding pemeliharaan unggas. Hasil pemeriksaan klinis didapatkan demam (t: 39ºC) dan laboratorium VIA (+).Apa diagnosis? A. Kasus Avian Influenza Penderita dalam penyelidikanB. Kasus Possible Avian InfluenzaC. Kasus Probable Avian InfluenzaD. Kasus Comfirmed Avian InfluenzaE. Kasus Avian Influenza dengan komplikasi.

Soal Tumor Paru dan PPOK 10.Laki-laki 58 tahun datang dengan batuk darah sejak 5 hari yll, batuk sudah dialami selama 6 bulan, disertai rasa nyeri dada hilang timbul, penurunan berat badan 6kg dalam 5 bulan terakhir. Riwayat merokok sejak usia 25 tahun dan sejak usia 15 tahun bekerja sebagai buruh pabrik asbes sampai berhenti bekerja pada usia 55 tahun. Pada pemeriksaan tensi 120/80 mmHg, TB 163 cm, BB 40 Kg dan inspeksi terdapat kolateral pembuluh darah dinding dada, diagnosis sementara ?

A. Suspek TB Paru D. Suspek Tumor Paru

Page 43: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

B. TB Paru E. Suspek Pneumonia. C. PPOK

11.Pada kasus diatas, pada inspeksi terlihat toraks asimetris, dada kanan tertinggal pada saat bernafas. Pada palpasi didapatkan pembesaran kelenjar limfa axiler; pada perkusi redup pada pada dada kanan dan hasil auskultasi bronkovesikuler. Apa Diagnosis lebih lengkap pasien ini?:

A. Suspek Tumor Paru dengan Suspek Efusi PleuraB. Suspek Tumor Paru dengan suspek pneumotoraksC. Suspek Pneumonia dengan suspek Efusi PleuraD. TB Paru dengan Efusi Pleura E. Suspek PPOK dengan suspek Pneumotoraks

12.Pada kasus diatas, apakah pemeriksaan penunjang yang saudara?

A. Tes Faal Paru D. EKGB. Tes Mantoux E. Foto toraks + Pemeriksaan sputum BTAC. Foto toraks + Pemeriksaan Sitologi Sputum

13.Laki-laki 55 tahun datang ke UGD dengan sesak napas sejak 6 bl yll, sesak bertambah berat bila beraktivitas, kadang disertai bunyi mengi dan disertai batuk. Merokok sejak usia 25 tahun dan sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan. Inspeksi: dada simetris, bernapas dengan bantuan otot bantu pernapasan. Perkusi:hypersonor pada kedua dada dan auskultasi:suara napas vesikukes melemah dan wheezing dikedua paru. Hasil Faal Paru VEP1/KVP < 70% dan VEP1 40% prediksi. Diagnosis penyakit pasien tersebut:

A. PneumotoraksB. PPOK Derajat I ringan D. PPOK derajat III beratC. PPOK derajat II sedang E. PPOK derajat IV sangat berat

29. Laki-laki, 25 tahun, datang dengan keluhan sesak napas sejak 2 hari yll, disertai batuk yang dialami cukup lama ( sekitar 1 bulan ). Sesak dirakan makin mermberat, dokter mediagnose sebagai Pneumotoraks kanan, bagaimana pemeriksaan fisik yang dijumpai:

A. Gerakan dada kanan meningkat B. Bentuk dada kiri lebih cembung dari pada dada kananC. Fremitus raba dada kanan meningkatD. Redup pada dada kananE. Vesikuler dada kanan menurun

16. Seorang laki-laki 25 tahun, datang dengan GCS: 233, an- /ict - / cy++ /dysp++, T: 120/90, N:120 /mt, RR: 40/mt, dari prof pungsi: teraspirasi udara dalam spuit. Jenis pneumotoraks yang mana yang sering menimbulkan gejala diatas:

A.Pneumotoraks TerbukaB.Pneumotoraks Tertutup C.Pneumotoraks VentilD.Pneumotoraks Terselubung

Page 44: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

E.Pneumotoraks Kronis

23. Bila dugaan saudara pada kasus diatas benar , maka pemeriksaan penunjang apakah yang dapat membuktikan adanya dugaan tersebut selain thoraks foto:

A. Prove pungsi / Pungsi percobaan B. Pasang kateter dadaC. USG thoraksD. Pengulangan thoraks fotoE. CT Scan thoraks

24. Seorang laki-laki 25 tahun datang ke poli umum dengan keluhan sesak napas, dari hasil foto thoraks dijumpai adanya perselubungan di hemithoraks kanan setinggi ICS 5 ke bawah dengan sinus costophrenicociostalis kanan tumpul, auskultasi vesikuler dada kanan menurun,dada kanan Nampak lebih cembung, apa dugaan awal saudara:

A. Pneumothoraks kananB. Pneumonia kanan C. Efusi pleura kananD. Atelektasis kiriE. Fluidopneumothoraks kiri

25. Bila dugaan saudara pada kasus diatas benar, hal apa yang saudara usulkan untuk membuktikan kebenaran dugaan saudara:

A. Pasang kateter dadaB. USG thoraksC. Prove pungsi / Pungsi percobaan D. Pengulangan thoraks fotoE. CT Scan thoraks

26. Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan membawa thoraks foto , disimpulkan dalam bacaan foto tersebut sebagai atelektasis lobus superior dan medius dextrae dengan Loss of lung volume, bagaimana kemungkinan Loss of lung volume yang terjadi pada foto tsb

A. Trakhea dan jantung bergeser ke sisi kiri B. Diafragma kanan nampak terangkat ke atas. C. Bahu pada lengan kiri posisinya lebih rendah dibanding sisi sehat.D. Penyempitan ICS pada sisi dada kiri E. Posisi Fisura horizontalis tidak bergeser / tidak berubah

27. Seorang penderita HIV yang menderita TB Paru, bagaimana pengaturan dalam pemberian obat TB dan ART, apabila kadar CD4 < 200 :

A. ART dimulai setelah OAT tidak ada efek samping.

Page 45: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

B. ART dimulai setelah OAT fase intensif selesai C. ART dimulai setelah OAT selesai diberikan D. ART tidak perlu di berikan kalau TB nya sudah membaikE. OAT tidak perlu di berikan kalau HIV nya TB sudah membaik

28. -Efusi pleura Bilateral yang menyertai penyakit cysta pada ovarium di kenal sebagai:A. Vena Cava Superior SyndromaB. Steven Johnson SyndromaC. Meighs syndromeD. Metabolik SyndromaE. Tirotoksikosis Syndroma

29. Seorang laki-laki berusia 25 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan multiple fracture tulang paha dan lengan, cedera otak sedang, dan trauma abdomen tanpa disertai perdarahan intra-abdominal. Penderita tampak sesak dengan RR 36 x/menit, TD 130/90 mmHg, Nadi 128 x/menit, temp.aksiler 37,2 oC. Pada pemeriksaan dada didapatkan bentuk simetris, gerak nafas simetris, perkusi sonor, dan terdengar ronki basah pada kedua paru. Apa diagnosis yang mungkin pada penderita ini ?

A. PneumothoraxB. HematothoraxC. PneumoniaD. ARDSE. Infark paru

30. Untuk menangani penderita diatas perlu dilakukan :A. Pemasangan bulleau (thorax drain / WSD)B. Pemberian Antibiotika C. Pemberian Oksigen flow tinggiD. Injeksi trombolitikE. Injeksi aminophylline

31. Seorang wanita usia 48 tahun mengeluh batuk darah berulang sejak satu tahun yang lalu, batuk disertai dahak kental pada pagi hari, nyeri kepala dan hidung tersumbat. Pada pemeriksaan fisik terdengar ronki halus pada paru kanan bawah. Pada foto thorax didapatkan gambaran menyerupai sarang tawon pada paru kanan bawah. Diagnosis yang mungkin untuk penderita ini adalah :

A. Bronkitis kronisB. PneumoniaC. EmfisemaD. BronkiektasisE. TB paru

32. Bila penderita diatas mengalami batuk darah yang profus maka dalam perawatannya penderita perlu dibaringkan dengan posisi :

A. Supine position

Page 46: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

B. Semi-prone positionC. Trendelenburg miring ke kananD. Prone positionE. Trendelenburg miring ke kiri

33. Bila pada pemeriksaan fisik penderita diatas didapatkan TD 140/90, nadi 132 x/menit lemah, RR 36 x/menit, dan pada dada tampak adanya retraksi ruang sela iga. Pertolongan pertama yang perlu dilakukan pada penderita tersebut adalah :

A. Beri infuse Na Cl 0,9% secara cepatB. Bebaskan jalan nafas dan diberikan O2 masker 8 L/menitC. Injeksi dengan asam traneksamatD. Injeksi dengan adrenalinE. Segera dilakukan foto toraks untuk menentukan kondisi paru

34. Seorang wanita berusia 30 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas yang memberat sejak 2 hari lalu, disertai batuk, pilek dan hidung tersumbat. Satu tahun terakhir penderita sering mengalami sesak nafas dan batuk yang kumat-kumatan terutama pada malam hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/60, Nadi 100 x/menit, RR 28 x/menit, dan temp. aksiler 38 oC, ronki dan ekspirasi memanjang pada kedua paru. Penyakit yang diderita wanita ini adalah :

A. Bronkitis akutB. TB paruC. BronkiektasisD. Asma bronkialeE. PPOK

35. Sebagai penanganan pertama di UGD pada kasus tersebut diatas adalah :A. Injeksi AminophyllineB. Nebulisasi SalbutamolC. Injeksi DexamethasoneD. Nebulisasi Ipratropium bromideE. Injeksi Adrenalin

36. Melihat riwayat penyakitnya maka penderita tersebut membutuhkan terapi rumatan jangka panjang dengan obat :

A. Dexamethasone dosis rendahB. Inhalasi Long Acting Beta-2 Agonist + SteroidC. Injeksi Methylprednisolone D. Aminophylline lepas lambatE. Inhalasi Salbutamol

37. Seorang penderita di ruang perawatan paru mengalami obstruksi saluran nafas akibat retensi sputum, untuk mengatasi keadaan ini dapat dilakukan :

A. Pemberian oksigen B. Hidrasi, nebulisasi dan fisioterapi dadaC. Pemberian antibiotika D. Dipindahkan ke ICU untuk pemasangan ventilator

Page 47: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

E. Dipasang nasogastric tube

38. Pada partikel debu anorganik penyebab penyakit paru kerja, maka partikel dengan diameter lebih dari 2 mikro masuk ke dalam saluran napas melalui mekanisme :

A. Sedimentasi (gravitasi)B. Inertia (kelambanan)C. Gerak Brown (difusi)D. IntersepsiE. Elektrostatik

39. Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke UGD dengan keluhan batuk darah sejak 5 hari yang lalu. Dari anamnesis didapatkan keluhan batuk sejak 4 bulan yang lalu dan diikuti nyeri dada kanan yang hilang timbul. Nafsu makan sangat menurun selama 2 minggu terakhir dan berat badan berkurang 6 kg dalam 6 bulan terakhir. Penderita juga mengeluh adanya sesak nafas dan nafas yang kadang-kadang berbunyi. Dari anamnesis lanjutan didapatkan informasi riwayat merokok sejak usia 25 tahun dan sejak 15 tahun yang lalu bekerja sebagai buruh pabrik yang mempergunakan bahan baku asbes. Pada pemeriksaan didapatkan tensi 120/80 mmHg, TB 166 cm, BB 40 Kg dan pada inspeksi terdapat kolateral pembuluh darah dinding dada. Apa diagnosis sementara dari penderita ini ?A. Suspect TB Paru B. Suspect COPD C. Suspect Asma Bronkiale D. Suspect Tumor ParuE. Suspect Pneumonia

40. Pada pemeriksaan fisik secara inspeksi toraks tampak asimetris. Pada palpasi didapatkan pembesaran kelenjar limfa aksila dan dada kanan tertinggal pada saat bernafas. Pada perkusi didapatkan redup pada dada kanan, dan pada auskultasi terdengar bronkovesikuler. Apa diagnosis lebih lengkap pada penderita ini ? A. Suspect Tumor Paru dengan Suspect Efusi PleuraB. Suspect Tumor Paru dengan suspect pneumotoraksC. Suspect Pneumonia dengan suspect Efusi PleuraD. Suspect TB Paru dengan suspect Pneumotoraks E. Suspect COPD dengan suspect Pneumotoraks

41. Pemeriksaan apa yang diusulkan untuk membantu menegakkan diagnosis penderita tersebut ?

A. Tes Faal ParuB. Tes MantouxC. Foto toraksD. EKGE. Pemeriksaan Darah Rutin

42. Untuk menegakkan diagnosis pasti dari penyakit penderita tersebut perlu dilakukan pemeriksaan :

A. Foto toraks

Page 48: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

B. MRI C. CT Scan D. Pemeriksaan Sitologi Sputum dan atau Patologi anatomiE. Pemeriksaan Sputum BTA

43. Seorang laki-laki 35 tahun, datang ke UGD dengan keluhan sesak napas. Sesak napas di alami sejak 10 jam yang lalu, terjadi setelah penderita melakukan aktifitas menarik almari yang cukup berat sendirian. Sesak makin lama dirasakan makin memberat, disertai sedikit rasa nyeri pada dada kanan. Dari hasil pemeriksaan fisik TD: 130/90 mmHg, N: 100 x/menit, RR: 32 x/menit, penderita nampak sesak, dari inspeksi dan palpasi nampak pergerakan dada kanan tertinggal, pada perkusi dada kanan terdengar hipersonor, nampak jantung bergeser ke kiri, sedangkan pada auskultasi suara napas dada kanan menghilang, tidak dijumpai ronkhi maupun wheezing. Untuk menegakkan dignosis sementara, apakah pemeriksaan penunjang yang saudara anggap paling utama ?

A. Foto toraksB. USG ToraksC. ECGD. Faal paruE. CT scan toraks

44. Sehubungan dengan kasus diatas, apakah diagnosis sementara yang dapat saudara pikirkan ?

A. PneumotoraksB. PPOKC. Efusi pleuraD. BronkiektasisE. Bronkitis kronis

45. Pada kasus diatas, penanganan apa yang perlu anda lakukan pada penderita tersebut ?A. Punksi pleuraB. Pemasangan kontra ventileC. Pemberian cairan infuseD. Nebulisasi dengan salbutamolE. Injeksi dexamethasone

46. Seorang perempuan 20 tahun, datang ke UGD dengan keluhan sesak napas. Sesak napas di alami sejak 2 minggu yang lalu, disertai batuk sejak 2 bulan yang lalu, batuk makin lama makin sering, disertai demam, penurunan nafsu makan dan berat badan. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD: 110/80 mmHg, N: 90 x/menit, RR: 26 x/menit, penderita nampak sesak, lemah, dan kurang gizi. Pada pemeriksaan fisik dada secara inspeksi dan palpasi nampak pergerakan dada kiri tertinggal, pada perkusi dada kiri

Page 49: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

mengalami keredupan mulai dari ICS 5 mid clavicular line ke bawah, dan pada auskultasi suara nafas menghilang pada area tersebut. Untuk menegakkan dignosis sementara, apakah pemeriksaan penunjang yang saudara anggap paling utama?

A. USG ToraksB. ECGC. Foto toraksD. Faal paruE. CT scan toraks

47. Sehubungan dengan kasus diatas bila dilakukan proof punksi pada ICS 6 mid axillar line kiri, nampak tersedot cairan keruh kental berwarna kekuningan . Apakah diagnosis yang saudara pikirkan ?

A. BronkiektasisB. PneumotoraksC. EmpyemaD. Asma BronkialeE. Kilotoraks

48. Sehubungan dengan kasus diatas, seandainya dari hasil proof punksi didapatkan cairan jernih kekuningan dan dari hasil pemeriksaan lanjutan terdapat kuman Mycobaterium tuberkulosa dari dahak penderita, maka apa patofisiologi yang mendasari terjadinya peristiwa diatas ?

A. Akibat meningkatnya permeabilitas kapilerB. Akibat menurunnya tekanan koloid osmotik C. Akibat meningkatnya tekanan hidrostatikD. Akibat menurunnya tekanan negatip intrapleuraE. Akibat menurunnya tekanan pada paru

49. Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas yang sudah dirasakan sejak satu tahun yang lalu, namun seminggu terakhir makin memberat. Penderita seorang perokok, 2 pak / hari sejak berusia 25 tahun. Pada pemeriksaan fisik penderita nampak sesak dan lemah, TD: 150/90 mmHg, N: 112 x/menit, RR: 30 x/menit, temp.aksila 38 oC. Pada inspeksi dan palpasi dada kiri dan kanan simetris, nampak otot-otot bantu nafas mengalami hipertrofi, retraksi pada m. Intercostalis. Auskultasi terdengar vesikuler melemah di kedua lapangan paru, wheezing dan ronki halus di kedua lapangan paru. Diagnosis sementara apa yang saudara dapat berikan ?

A. PneumoniaB. PPOK eksaserbasi akutC. Asma bronkiale dalam serangan D. Asma kardialeE. TB paru

Page 50: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

50. Sehubungan dengan kasus diatas, pemeriksaan penunjang apakah yang perlu saudara usulkan:

A. Foto toraks B. CT Scan toraks C. Foto toraks dan faal paruD. USG toraksE. ECG

51. Dari kasus diatas, apa penanganan sementara yang saudara lakukan di UGD :A. Pemberian oksigen, bronkodilator, anti inflamasi, dan antibiotikaB. Pemberian oksigen, mukolitik, anti inflamasi, dan antibiotikaC. Pemberian oksigen, anti inflamasi, dan antibiotikaD. Pemberian oksigen, mukolitik, dan antibiotikaE. Pemberian oksigen dan anti inflamasi

52. Pernyataan berikut dibawah ini benar mengenai edema paru :A. Secara anatomis hanya terjadi edema alveolarB. Edema paru dapat terjadi akibat meningkatnya tekanan osmotik mikrovaskulerC. Perubahan permeabilitas membran alveoli-kapiler dapat menyebabkan terjadinya edema

paruD. Menurunnya tekanan hidrostatik mikrovaskuler dapat menyebabkan terjadinya edema

paruE. Edema paru terjadi melalui 2 stadium

53. Seorang laki-laki buruh pabrik baja berumur 50 tahun, datang ke Poliklinik mengeluh batuk sejak dua bulan yang lalu disertai sesak nafas yang dirasakan sejak satu bulan terakhir tanpa suara mengi. Ada penurunan nafsu makan dan berat badan. Penderita sebelumnya tidak pernah merasakan keluhan ini. Dari kisah tersebut diatas diagnosis banding apa yang saudara pikirkan :

A. Bronkiektasis dan Bronkitis kronisB. Pneumonia dan PneumotoraksC. TB paru dan Penyakit paru kerjaD. PPOK dan Asma bronkialeE. Abses paru dan empyema

54. Seorang wanita penderita TB yang sudah minum obat TB selama 2 bulan dan saat ini sedang hamil 4 minggu datang ke poli umum, menanyakan pada anda apakah ada obat TB yang tidak boleh diminum sehubungan dengan kehamilannya, manakah obat tsb:

A. Rifampisin B. Ethambuthol C. Isoniasid D. Streptomisin

Page 51: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

E. Pirazinamid

55. Seorang wanita menderita TB dengan sputum BTA negatif, datang ke poli umum dengan menggendong bayinya. Menanyakan pada anda saat ini dia sedang menyusui bayinya, bagaimana perawatan dia dan bayinya sehubungan dengan keadaan ini:

A. Semua jenis obat TB boleh diminum oleh ibu dan bayi di beri profilaksis INHB. Tidak semua jenis obat TB boleh diminum oleh ibu dan bayi di beri profilaksis INHC. Ibu harus dipisahkan dari bayinya dan bayi di beri profilaksis INHD. Bayi tidak perlu diberi profilaksis INH karena sudah mendapat OAT lewat ASI E. Semua jenis obat TB boleh diminum oleh ibu dan ibu harus dipisah dari bayinya

56. Seorang wanita menderita TB dengan sputum BTA positip 3,datang ke poli umum dengan menggendong bayinya. Menanyakan pada anda saat ini dia sedang menyusui bayinya, bagaimana perawatan dia dan bayinya sehubungan dengan keadaan ini:

A. Tidak semua jenis obat TB boleh diminum oleh ibu dan bayi di beri profilaksis INHB. Bayi tidak perlu diberi profilaksis INH karena sudah mendapat OAT lewat ASI C. Semua jenis obat TB boleh diminum oleh ibu dan ibu harus dipisah dari bayinya D. Bayi tidak perlu dipisah dari ibunya dan tidak perlu diberi profilaksis INH karena sudah

mendapat OAT lewat ASIE. Ibu harus segera dipisahkan dari bayinya sampai sputum BTA negatif dan bayi di beri

profilaksis INH

30. Seorang wanita menderita TB mempunyai satu orang anak berumur 2 tahun, karena tidak ingin hamil maka ibu ini datang ke tempat praktek anda dan menayakan perihal pemakaian alat kontrasepsi. Apa saran saudara :A. Kontrasepsi Depo ProgestinB. Kontrasepsi Depo ProveraC. Kontrasepsi berupa susuk KBD. Kontrasepsi IUD non-hormonalE. Kontrasepsi berupa Cooper T

31. Apabila jawaban saudara benar, maka obat mana yang berefek menurunkan efek alat kontrasesi tersebut diatas:A. Rifampisin B. Ethambuthol C. Isoniasid D. StreptomisinE. Pirazinamid

Page 52: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

32. Seorang Penderita HIV datang ke Poli HIV dengan hasil CD4 < 200, dimana pada foto radiologi nampak gambaran fibroinfiltat di kedua lapangan paru. Bagaimana cara pengaturan obat yang saudara berikan:A. ART segera diberikan bila OAT tidak memberikan ada efek samping B. ART dimulai setelah OAT fase intensif selesaiC. ART dimulai setelah OAT selesai diberikanD. ART dimulai pada awal dimulainya pemberian OATE. ART diberikan tanpa pemberian OAT

33. Seorang Penderita HIV datang ke Poli HIV dengan hasil CD4 > 350, dimana pada foto radiologi nampak gambaran fibroinfiltat di kedua lapangan paru. Bagaimana cara pengaturan obat yang saudara berikan:

A. ART segera diberikan bila OAT tidak memberikan ada efek samping B. ART dimulai setelah OAT fase intensif selesaiC. ART dimulai setelah OAT selesai diberikanD. ART dimulai pada awal dimulainya pemberian OATE. ART diberikan tanpa pemberian OAT

34. Seorang Penderita HIV datang ke Poli HIV dengan hasil CD4 200- 350, dimana pada foto radiologi nampak gambaran fibroinfiltat di kedua lapangan paru. Bagaimana cara pengaturan obat yang saudara berikan:A.ART segera diberikan bila OAT tidak memberikan ada efek samping B.ART dimulai setelah OAT fase intensif selesaiC.ART dimulai setelah OAT selesai diberikanD.ART dimulai pada awal dimulainya pemberian OATE.ART diberikan tanpa pemberian OAT

35. SGOT dan SGPT > 5 Normal atau Bilirubin > Normal , maka: Bila BTA positip berikan Ethambuthol dan streptomisin saja sambil LFT di monitor tiap minggu s/d normal , namun Bila BTA negatif OAT di stop dulu tunggu s/d Bili LFT < 3xN

36. SGOT dan SGPT > 3 Normal,maka: OAT tetap diberikan sambil monitor LFT seminggu sekali , dengan pemberian secara bertahap, dimulai dengan INH 50mg/hr s/d dosis penuh, dilanjutkan Rifampisin 75mg/hari s/d dosis penuh dan Pirazinamid 250mg/hari s/d dosis penuh.

37. TB dengan gangguan faal ginjal, maka cara pemberian OAT adalah: Isoniazid (H), Rifampisin (R) dan Pirazinamid (Z) dapat di ekskresi melalui empedu dan dapat dicerna menjadi senyawa yang tidak tosik. OAT jenis ini dapat diberikan dengan dosis standar pada pasien-pasien dengan gangguan ginjal. Streptomisin dan Etambutol diekskresi melalui ginjal, oleh karena itu hindari penggunaannya pada pasien dengan gangguan ginjal. Apabila fasilitas pemantauan faal ginjal tersedia, Etambutol dan streptomisis tetap dapat diberikan dengan dosis sesuai faal ginjal. Panduan OAT yang paling aman untuk pasien dengan gagal ginjal adalah 2HRZ/4HR

38. TB dengan Indikasi Kortikosteroid:• Kortikosteroid (menekan peradangan / anti inflamasi) hanya digunakan pada keadaan khusus

yang membahayaan jiwa pasien seperti: Meningitis TB, TB milier, TB Pleuritis eksudativa,TB dengan Perikarditis konstriktiva

Page 53: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

Selama fase akut prednison diberikan dengan dosis 30-40 mg per hari atau 1 mg/kg BB/hari, kemudian diturunkan secara bertahap setiap 5 hari.

39. TB dengan DM, pemberian OAT adalah:Penggunaan Rifampisis dapat mengurangi efek obat oral anti diabetes (sulfonil urea) sehingga dosis obat antidiabetes perlu ditingkatkan. Insulin dapat digunakan untuk mengontrol gula darah, Insulin dapat digunakan untuk mengontrol gula darah, setelah selesai pengobatan TB, dilanjutkan dengan anti diabetes oral. Pada pasien DM sering terjadi komplikasi retinopathy diabetika, oleh karena itu hati-hati dengan pemberian etambutol, karena dapat memperberat kelainan tersebut.

UTS 1 Nopember 2012

1. Seorang wanita umur 22 tahun datang ke UGD Rumah sakit karena batuk darah sejak 1 minggu yang lalu. Berat Badan dirasakan makin menurun, terasa lemas, nafsu makan berkurang, dada kiri terasa berat yang hilang timbul selama 4 bulan. Pada pemeriksaan fisik tampak sakit sedang, gizi kurang, compos mentis, dan tampak pucat. Pada auskultasi terdengar suara nafas bronkial dilapangan atas paru kiri dengan ronkhi basah halus di daerah infra clavicula dan puncak paru kiri.Apa diagnosis yang paling mungkin ?A. Asma BronkialeB. Pneumonia C. Suspek Tuberkulosis paruD. BronkiektasisE. Tuberkulosis paru

2. Apa yang akan anda berikan pada pasien ini :A. Obat Anti tuberkulosis B. Obat anti tuberkulosis sambil mengajurkan pemeriksaan penunjang tambahanC. Obat Simptomatis disesuaikan dengan keluhanD. Obat Simptomatis disesuaikan dengan keluhan sambil menganjurkan

pemeriksaan penunjang tambahanE. Anti Biotika

3. Untuk membantu diagnosis, pemeriksaan penunjang apa yang anda anjurkan?A. Thorax foto + Mantoux tes B. Thorax foto + pemeriksaan sputum BTAC. Thorax foto + Tes alergiD. Thorax foto + tumor marker E. Thorax foto + Tes faal paru

Page 54: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

4. Seorang laki-laki 23 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk berdahak selama 3 bulan. Keluhan disertai nafsu makan yang berkurang dan berat badan turun. Dokter mendiagnosis suspek TB paru kemudian dilakukan pemeriksaan sputum 3 x (SPS) dan hasilnya negatif. Apa tindakan selanjutnya untuk pasien tersebut?A. Pemberian OAT katagori I B. Pemberian Anti Biotika non spesifik kemudian diulang pemeriksaan sputum SPSC. Kultur sputumD. Ulangi pemeriksaan sputum 3 x SPS E. Mantoux tes

5. Seorang pasien Laki-laki umur 60 tahun datang ke Praktek umum dengan keluhan bengkak dan nyeri pada sendi-sendi jari kaki. Pasien menjalani pengobatan TB sejak 2 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan umum terdapat tanda-tanda peradangan di daerah sendi metatarsal phalangeal pedis. Obat anti TB mana yang dapatmenjadi penyebab keluhan tersebut ?A. Rifampisin D. EtambutolB. Isoniasid E. StreptomycinC. Pirazinamide

6. Seorang perempuan 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk darah sejak 1 hari yang lalu. Sebelumnya keluhan batuk sudah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu dan pasien sudah mendapat pengobatan anti TB selama 3 minggu. Hasil pemeriksaan sputum SPS didapatkan (+) 3 kali pemeriksaan.

Apa rencana terapi yang paling tepat ?A. RHZ + R3H3 D. 3RHE + 6HEB. 2RHZE + 4R3H3 E. 2RHZE + 6R3H3C. 2RHZES + 4R3H3

7. Bila pada saat akan diterapi dilakukan pemeriksaan fungsi hati, didapatkan peningkatan enzim transaminase yang meningkat 5 x batas atas normal. Apa regimen yang paling tepat diberikan ?

A. Tunda pemberian regimen RHE selama 8 bulan B. Tunda pemberian OAT sampai enzim transaminase menurun sampai 2 x batas

normalC. Hindari pemberian Pirazinamide, dengan regimen SHE selama 12 bulanD. Hindari pemberian Rifampicin, dengan regimen SE selama 9 bulanE. Hindari pemberian Isoniazid, dengan regimen RE selama 9 bulan

8. Pada minggu ke 9 setelah dimulaimeminum OAT secara teratur dilakukan pemeriksaan ulang sputum BTA. Dari hasil sputum BTA ulang tersebut didapatkan BTA SPS (++)/(++)/(+).

Page 55: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

Dari hasil pemeriksaan sputum ulang ini, kemungkinan pasien ini menderita :A. Suspek TB Paru resisten Primer B. TB Paru resisten primer C. Suspek TB Paru resisten sekunder D. TB Paru reisiten sekunder E. MDR TB

9. Setelah dilakukan kultur sensitivity tes kuman BTAnya, didapatkan kuman TB yang MDR (Multi Drug Resistance). Apa yang dimaksud dengan MDR-TB?:A. Kebal terhadap INH bersama OAT lini pertama yang lainB. Kebal terhadap Rifampicin bersama OAT lini pertama yang lain C. Kebal terhadap INH dan Rifampicin secara bersama-sama disertai atau tanpa

disertai kebal terhadap OAT lini pertama lainD. Kebal terhadap Etambutol, Piraznamide dan StreptomicinE. Kebal terhadap INH dan Rifampicin bersama OAT lini kedua

10. Seorang Pria dewasa yang menderita TB paru dengan hasil pemeriksaan sputum BTA SPS: (+++)/(++)/(+) dan dari pemeriksaan darah didapatkan tanda-tanda gagal ginjal kronik. Panduan OAT yang saudara anjurkan pada pasien ini adalah:A. 2HRZE/4HRE D. 2HRES/4HREB. 2HRZ/4HR E. 2HZES/4HEC. 2HRZS/4HR

11. Seorang laki-laki 65 tahun dibawa keluarganya ke UGD dengan batuk darah sejak satu hari yang lalu. Dari anamnesis didapatkan mengeluh batuk dengan dahak kecoklatan dan kental serta sulit dikeluarkan sejak 1 minggu diikuti demam tinggi hingga kadang-kadang sampai menggigil. Nyeri terasa pada dada disebelah kanan dan rasa nyerinya bertambah pada saat batuk. Tidak mau makan sudah2 hari, Pada pemeriksaan didapatkan tensi 85/60 mmHg, TB 164 cm, BB 52 Kg, Temperatur 39,8C. Respiratory Rate 28x/menit Apa diagnosis pasien ini?A. Suspek TB ParuB. TB ParuC. Pneumonia KomunitiD. Pneumonia NosokomialE. Pneumonia aspirasi

12. Umumnya penyebab utama penyakit tersebut adalah adalah?A. Kuman gram positifB. Kuman gram negatifC.Basil Tahan AsamD. Jamur

Page 56: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

E. Bakteri anaerob

13. Apa pemeriksaan yang diusulkan untuk memastikan diagnosis tersebut ?; A. Tes Faal ParuB. Tes MantouxC. Foto toraks + Pemeriksaan sputum Gram dan kultur sputumD. FOB (Fibre Optik Bronkoskopi)E. FNAB (Fine Nedle Aspiration Biopsi)

14. Berdasarkan “ CRD-65 Score” dari British Thoracic Society (BTS) 2004, apa anjuran pada pasien tersebut?A. Rawat jalanB. Pertimbangkan rawat inapC. Segera rawat inap D. Segera masuk ruang ICUE. Pemasangan ventilator

15. Apa penatalaksanaan yang dianjurkan untuk pasien ini?A. Istirahat, pemberian anti piretik dan pemberian mukolitik dan AntibiotikaB. Istirahat, Pemberian O2, pemberian anti piretik dan antibiotikaC. Istirahat, Pemberian O2, Pasang infus untuk rehidrasi, pemberian anti piretik,

mukolitik dan antibiotik D. Istirahat, Pemberian O2, Pasang infus untuk rehidrasi, pemberian anti piretik,

mukolitik dan antibiotik, Segera masuk ruang ICUE. Istirahat, Pemberian O2, Pasang infus untuk rehidrasi, pemberian anti piretik,

mukolitik dan antibiotik, Segera masuk ruang ICU dan Pemasangan ventilator

16. Prinsip pemberian Anti biotik yang akan saudara diberikan pada pasien ini saat masuk RS:A. Berikan antibiotik sesuai dengan hasil kultur sensitiviti sputumB. Berikan antibiotik secara emperik sambil menunggu hasil kultur sputumC. Berikan anti biotik untuk kuman gram negatifD. Berikan anti biotik untuk kuman gram positifE. Berikan anti biotik yang harganya mahal

17. Pembagian jenis pneumonia berdasarkan klinis dan epidemiologi adalah:A. Pneumonia Komuniti, pneumonia Nosokomial, Pneumonia aspirasiB. Pneumonia bakterial, Pneumonia atipikal, Pneumonia virus

Page 57: Koleksi Soal Paru- Fk Uwks , Juli 2012 - Copy

C. Pneumonia Lobaris, Bronko-Pneumonia, Pneumonia interstisial.D. Pneumonia Komuniti, pneumonia Lobarisn, Pneumonia bakterialE. Pneumonia Komuniti, pneumonia Nosokomial dan pneumonia bakterial

18. Seorang pria umur 18 tahun dengan keluhan batuk-batuk dengan panas serta sakit pada tenggorokan dan sudah berobat ke RumahSakit. Dokter yang memeriksa menyatakan mencurigai pria tersebut menderita Swine Influenza. Apakah penyebab penyakit tersebut?A. Virus Influenza A (H5N1)B. Virus Influenza A (H5N2)C. Virus Influenza A (H5N3)D. Virus Influenza A (H1N1)E. Virus Influenza A (H1N2)

19. Penatalaksanaan Umum Kasus Swine Influenza derajat sedang adalah:A. Rawat jalan, Terapi suportif, anti piretik, rehidrasiB. Rawat Inap, terapi simptomatis, RehidrasiC. Rawat Inap, terapi simptomatis, rehirasi, anti virusD. Rawat ICU, terapi simptomatis, rehidrasi, anti virus, anti bioticE. Rawat inap, terapi simtomatis, rehidrasi, anti virus, cairan dan nutrisiT

20. Seorang wanita umur 35 tahun mengeluh batuk, panas, nyeri tenggorokan dan sesak nafas yang dialami kurang lebih 2 minggu. Pada pemeriksaan didapatkan temperatur 38,4ºC. Dari anamnesis tambahan, wanita tersebut menyatakan pernah kontak dengan unggas disuatu tempat pemeliharaan unggas 7 hari sebelum ia menderita demam. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan bukti adanya infeksi virus influenza A. Apa diagnosis pasien tersebut ?A. Penderita dalam penyelidikan Avian influenza (H5N1)B. Kasus Possible Avian influenza (H5N1)C. Kasus Probable Avia influenza (H5N1)D. Kasus Confirmed Avian influenza (H5N1)E. Kasus Avian influenza dengan komplikasi.