kol estas tis ku
TRANSCRIPT
KOLESTASIS
LAPORAN KASUS
Oleh :
Indra Wahyu Arifuddin
Pembimbing :
Dr. Hasni Hasan Basri Sp.A
Pendahuluan
•Kolestasis : kondisi yg disebabkan hambatan
sekresi empedu (akut/kronis)
•Intrahepatik & Ekstrahepatik
•Insidensi = 1 : 2500 kelahiran hidup.
•Penelitian : 49% neonatus di Asia Timur
memiliki kadar bilirubin 10 mg/dl.
Tinjauan Pustaka
•Kolestasis : kadar bilirubin terkonjugasi > 2
mg/dl atau > 15% bilirubin total, >14 hari.
•kondisi yg disebabkan hambatan sekresi
empedu, akut atau kronis.
•Obstruksi di dalam hepar = intrahepatik
•Proses diluar hepar = ekstrahepatik.
Defi nisi
Tinjauan Pustaka
• Intrahepatik & ekstrahepatik
• intrahepatik : sering penyakit hepatoseluler
sel parenkim hati rusak
gangguan semua fase metabolisme bilirubin
hiperbilirubinemia terkonjugasi
• jarang : pemakaian obat-obat tertentu, dan gangguan
herediter
• ekstrahepatik : sumbatan batu empedu, karsinoma kaput
pankreas
Etiologi
Tinjauan Pustaka
• Penyebab yg paling sering dihubungkan dgn
kolestasis = atresia bilier & hepatitis idiopatik
• Di RSCM =
- atresia bilier 1:10.000
- hepatitis neonatal idiopatik 1:5000
• frekuensi = atresia bilier : 25-30%,
hepatitis neonatal idiopatik : 35-40%
Insidensi
sel darah merah & hem non eritrosit
enzim bilirubin
reduktase
Bilirubin Indirek + Albumin
Hepar(glukoronil
transferase)
Bilirubin Direk
(terkonjugasi)
Usus
Urobilinogen UrobilinUrin
Feses
Tinjauan PustakaMetabolisme Bilirubin
eritrosit 80% sumber lain 20 %
bilirubin Indirek
hepar entero hepatik
bilirubin direk usus urobilinogen urobilin
= bilirubin direk (molekul kecil, larut air , di filtasi di ginjal)
= bilirubin indirek ( molekul besar , tidak larut air, tidak di filtarsi diginjal )
Urin Feses
Tinjauan PustakaMetabolisme Bilirubin
Tinjauan Pustaka
•ikterus sklera
•urine gelap
•Jaundice cutaneus (bilirubin ≥ 5mg/dL
)
•pruritus berat
•gagal tumbuh
•defisiensi vitamin
Manifestasi Klinis
Tinjauan PustakaManifestasi Klinis
Data KlinisKolestasis
Ekstrahepatis Intrahepatis
Warna tinja
- Putih 79 % 26 %
- Kuning 21 % 74 %
Berat badan lahir > 3 kg < 3 kg
Umur saat tinja akolis 2 minggu 1 bulan
Gambaran klinis hepar
- Hepar normal 13 % 47 %
- Hepatomegali
Konsistensi normal 12 35
Padat 63 47
Keras 24 6
- Biopsi hepar
Fibrosis porta 94 % 47 %
Proliferasi duktal 86 % 30 %
Trombus empedu intraporta 63 % 1 %
Tinjauan Pustaka
• Kimia darah: bilirubin, SGOT, SGPT, GGT
• Pemeriksaan tinja 3 porsi : ekstrahepatik (bbrp hari
ke-3 porsi tinja tetap spt dempul) dan intrahepatik
(hasil berfluktuasi atau kuning terus –menerus)
• USG hepar: akurasi 77%; 3 fase puasa, saat minum
dan sesudah minum
• Histopatologis: hepatoseluler (empedu dlm hepatosit
dan ruang kanalikular), obstruktif (sumbatan duktus
empedu interlobular, ekspansi portal, dan proliferasi
duktus empedu)
Pemeriksaan Penunjang
Tinjauan Pustaka
Kolestasis ekstrahepatik Kolestasis intrahepatik
Bilirubin total (mg/dl) 10,2 4,5 12,1 9,6
Bilirubin direk (mg/dl) 6,2 2,6 8 6,8
SGOT (peningkatan dari N) <5x >10x
SGPT (peningkatan dari N) <5x >10x
GGT (peningkatan dari N) >5x <5x
Pemeriksaan Penunjang
Tinjauan Pustaka
•Terapi medikamentosa:
Kolestiramin 240 mg/kgBB/hari; 3 dosis,
peroral.
Asam ursodeoksikolat 3-10 mg/kgBB/hari;
3 dosis, peroral.
•Terapi nutrisi
•Terapi Kausatif
Penatalaksanaan
Tinjauan Pustaka
•Tergantung penyakit yang mendasari
•60-70% kasus hepatitis neonatal idiopatik : sembuh
•atresia bilier ekstrahepatik bila tidak dikoreksi :
buruk
• tanpa penatalaksanaan : buruk
•angka ketahanan hidup kurang dari usia 2 tahun.
Prognosa
Laporan Kasus
•Nama penderita : An. E.S
•Jenis Kelamin : Perempuan
•Tempat & tanggal lahir : Tanjung, 18 Juni
2007
•Umur : 1 bulan 26 hari
Identitas Penderita
Laporan Kasus
•Kiriman dari : Bagian Anak RSU H Badarudin
•Dengan diagnosa : Observasi ikterik ec suspek
atresia bilier
•Aloanamnesis : Orang tua pasien
•Tanggal/jam : 14 Agustus 2007/ 17.00 Wita
Anamnesis
Laporan Kasus
•Keluhan Utama : Kulit kuning•RPS :
• umur 15 hr kulit terlihat berwarna kuning kemudian anak
dibawa berobat ke Rumah Sakit H Badarudin (Tanjung).
Dirawat 3 hari keadaan anak membaik dan diizinkan
pulang. Umur 30 hari kuning kembali, mata kuning,
berobat ke poliklinik tidak membaik. ± 1 minggu SMRS
BAB berwarna spt dempul dan BAK berwarna spt teh. 2
hari SMRS anak masuk kembali ke RSU H Badarudin
tidak ada perbaikan maka anak di rujuk ke RSUD Ulin
Banjarmasin.
Anamnesis
Laporan Kasus
• KU : tampak sakit sedang
• Kesadaran : CM GCS : 4 - 5 - 6
• Denyut Nadi : 110 kali/menit
• Pernafasan : 40 x/menit
• Suhu : 36,7 °C
• Kulit : kuning kehijauan, ikterik (+), turgor cepat
kembali
• Kepala : simetris, UUB cekung, UUK cekung
• Mata : anemis (+), ikterik (+)
• Hidung : PCH (-), sekret (-)
Pemeriksaan Fisik
Laporan Kasus
• Telinga : simetris, sekret (-/-)
• Mulut : simetris, mukosa bibir basah
• Toraks/Paru : simetris, tdk ada retraksi
• Jantung : iktus tidak terlihat, apek tidak teraba thrill (-),
bising (-).
• Abdomen : datar, hepar & lien tidak teraba, bising usus
(+) normal
• Ekstremitas : edem (-), parese (-), akral hangat
• Susunan saraf : N I – N XII tidak ada kelainan
• Genitalia : Perempuan, tidak ada kelainan
• Anus : Ada, tidak ada kelainan
Pemeriksaan Fisik
Laporan Kasus
1. Diagnosa banding :
•observasi ikterik ec suspek kolestasis
•observasi ikterik ec suspek hepatitis
•observasi ikterik ec suspek atresia bilier
2. Diagnosa Kerja : Observasi ikterik ec suspek
kolestasis
Diagnosis
Laporan Kasus
NCHS WHO
• BB/U = 4,1 – 3,2 = - 1,2 SD (gizi baik)
0,9
• TB/U = 53 – 58,1 = - 1,9 SD (normal) 2,6 • BB/TB = 4,1 – 3,9 = 0,3 SD (normal) 0,6 CDC 2000 = 4,1 x 100% = 97,6 % (normal) 4,2
Status Gizi
Laporan Kasus
•IVFD KAEN Mg3 8 tetes/menit
•Kolesteramin 3 x 500 mg
•Urdafalk 3 x 40 mg
Penatalaksanaan
Usulan Pemeriksaan
•Pemeriksaan HbsAg, albumin, globulin
•Bilirubin total, direct dan inderect.
•Pemeriksaan Urin rutin
Laporan KasusFollow Up
15-17/08/2007 18-19/08/2007
20-24/08/2007 25/08/2007
subjektif
Menangis lemah, gerak kurang aktif, BAK seperti teh BAB seperti dempul
Menangis lemah, gerak kurang aktif, BAK berwarna kuning , BAB berwarna kuning
Menangis lemah, gerak kurang aktif, BAK berwarna kuning , BAB berwarna kuning
Menangis lemah, gerak kurang aktif, BAK berwarna kuning , BAB berwarna kuning
Objektif
HR : 116 x/’ ; RR : 54 x/’ ; T36,6 ; kulit ikterik (+), sklera ikterik (+), hepar 3 cm BAC 2 cm BPx
HR : 140x/’ ; RR : 42 x/’ ; T37,1 ; kulit ikterik (+), sklera ikterik (+), hepar 2 cm BAC 2 cm BPx
HR : 134 x/’ ; RR : 38 x/’ ; T37,3 ; kulit ikterik (+), sklera ikterik (+), hepar 2 cm BAC 1 cm BPx
HR : 134 x/’ ; RR : 38 x/’ ; T37,3 ; kulit ikterik (<), sklera ikterik (+), hepar 2 cm BAC 1 cm BPx
Assesment
Observasi ikterik ec suspek kolestasis
Kolestasis Kolestasis Kolestasis
P/Infus
obat
• IVFD KAEN Mg3 8 tts/menit• Urdafalk 3x40 mg• kolesteramin 3x500 mg
• IVFD KAEN Mg3 8 tts/menit• Urdafalk 3x40 mg• kolesteramin 3x500 mg
• IVFD KAEN Mg3 8 tts/menit• Urdafalk 3x40 mg• kolesteramin 3x500 mg
• IVFD KAEN Mg3 8 tts/menit• Urdafalk 3x40 mg• kolesteramin 3x500 mg
Laporan KasusFollow Up
26-27 Agustus 2007 28 Agustus 2007 28 Agustus 2007
subjektif
Menangis lemah, gerak kurang aktif, BAK berwarna kuning , BAB berwarna kuning
Menangis lemah, gerak kurang aktif, BAK berwarna kuning , BAB berwarna kuning
Pasien pulang atas permintaan
sendiri
Objektif
HR : 120 x/’ ; RR : 44 x/’ ; T 36,1 ; kulit ikterik (<<), sklera ikterik (+), hepar 2 cm BAC 1 cm BPx
HR : 130 x/’ ; RR : 38 x/’ ; T 37,2; kulit ikterik (-), sklera
ikterik (-), hepar 2 cm BAC 1 cm BPx
AssesmentKolestasis Kolestasis
P/Infus
obat
• IVFD KAEN Mg3 8 tts/menit• Urdafalk 3x40 mg• kolesteramin 3x500 mg
• IVFD KAEN Mg3 8 tts/menit• Urdafalk 3x40 mg• kolesteramin 3x500 mg
Pemeriksaan PenunjangTanggal 15-08-07 23-8-07 27-8-07 28-8-07
Laboratotium
Hb (gr%) 9,4 9
Leukosit (/mmk) 15.400 25.700
Trombosit (/mmk) 596.000 496.000
Hematokrit (%) 23 23
GDS (mg/dl) 84 83
Bilirubin total (mg/dl) 23,44 Darah lisis 3,42
Bilirubin Direk (mg/dl) 13,22 0,98 2,12
Bilirubin Indirek (mg/dl) 10,22 Darah lisis 3,3
SGOT 360 299 240
SGPTAlkali Phospatase
255
926
124 97
CRP (negatif) 6
HBs Ag (negatif)
Bilirubin Urin +1
USG Tidak Tampak Kelainan
Diskusi• Kolestasis : peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi > 2
mg/dl atau lebih dari 15% kadar bilirubin total dalam
serum, >14 hari.
• manifestasi klinis : Ikterus sclera, urine gelap, jaundice
cutaneus, pruritus berat, gejala gagal tumbuh
• Pada kasus ini pasien datang dengan keluhan utama kulit
kuning, sejak umur 15 hr.
• Manifestasi klinis kolestasis pada kasus ini berupa kulit
kuning, sklera ikterik, urine gelap.
• Laboratorium : bilirubin direk 13,22 mg/dl, bilirubin total
23,44 mg/dl.
Diskusi
•Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang : kolestasis.
Diskusi• Penatalaksanaan pada kasus ini :
▫ menjaga keseimbangan elektrolit dan gula darah dengan
penggunaan infus KAEN Mg3
▫ Obat-obatan : - Urdafalk (ursodeoksikolat) 3 x 40 mg
- Kolesteramin 3 x 500 mg
• Ursodeoksikolat membantu penderita kolestasis
menurunkan kadar bilirubin direk
• Kolestiramin meningkatkan ekskresi bilirubin terkonjugasi
dengan mengikat asam empedu pada usus dan
menjadikannya sebagai senyawa yang larut air.
Diskusi
• Prognosa dengan pengobatan dini baik
• Prognosa : tanpa penatalaksanaan buruk dan
angka ketahanan hidup < 2 tahun.
Penutup• Telah dilaporkan sebuah kasus anak perempuan
berusia 1 bulan 26 hari dengan berat 4,1 kg yang
dirawat di ruang Anak RSUD Ulin Banjarmasin.
Berdasarkan anamnesa,manifestasi klinis dan
pemeriksaan penunjang pasien didiagnosa
kolestasis. Penatalaksanaan pada kasus ini berupa
keseimbangan cairan dan elektrolit, pemberian
urdafalk 3 x 40 mg dan kolesteramin 3 x 500 mg.
Telah dilakukan perawatan selama 15 hari. Selama
perawatan terdapat perbaikan keadaan umum pasien
dan penderita pulang atas permintaan pihak
keluarga.
Terima Kasih