kimia organik eugenol.docx
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Kimia Organik EUGENOL.docx
1/20
Laporan Praktikum
I solasi Eugenol dari M inyak Cengkeh
Praktikum Kimia Organik
Laboratorium Kimia Dasar
Poli teknik Negeri Samarinda
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Tujuan Percobaan
Untuk mengisolasi eugenol dari minyak cengkeh dengan cara reaksi
penyabunan dengan basa dan hidrolisis dengan asam.
I.2 Dasar Teori
I.2.1 Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu komponen, baik bentuk padat
atau cair, dipindahkan dari suatu padatan atau cairan dengan menggunakan zat
pelarut. Misalnya dari industri farmasi untuk mendapatkan bahan pewangi
dari bunga. Zat pelarut yang dipakai pun menjadi lebih kompleks dan
bervariasi. Proses ekstraksi dibagi menjadi bermacam-macam asal dan bahan
yang akan dipisah, secara garis besar ada 2 macam jenis pemisahan, yaitu :
1. Ekstraksi padat-cair (leaching) adalah proses pemisahan cairan dari
padatan dengan menggunakan cairan sebagai bahan pelarutnya.
2. Ekstraksi cair-cair adalah proses pemisahan cairan dari suatu larutan
dengan menggunakan cairan sebagai bahan pelarutnya.
Ekstraksi Padat-Cair (Leacing)
Leaching ialah ekstraksi padat-cair dengan perantara suatu zat pelarut.
Proses ini dimaksudkan untuk mengeluarkan zat terlarut dari suatu padatan
atau untuk memurnikan padatan dari cairan yang membuat padatan
terkontaminasi, seperti pigmen.Metode yang digunakan untuk ekstraksi akan ditentukan oleh banyaknya
zat yang larut, penyebarannya dalam padatan, sifat padatan dan besarnya
partikel. Jika zat terlarut menyebar merata di dalam padatan, material yang
dekat permukaan akan pertama kali larut terlebih dahulu. Pelarut, kemudian
-
8/10/2019 Kimia Organik EUGENOL.docx
2/20
Laporan Praktikum
I solasi Eugenol dari M inyak Cengkeh
Praktikum Kimia Organik
Laboratorium Kimia Dasar
Poli teknik Negeri Samarinda
2
akan menangkap bagian pada lapisan luar sebelum mencapai zat terlarut
selanjutnya, dan proses akan menjadi lebih sulit dan laju ekstraksi menjadi
turun.
Biasanya proses leaching berlangsung dalam tiga tahap, yaitu:
1. Pertama perubahan fase dari zat terlarut yang diambil pada saat zat
pelarut meresap masuk.
2. Kedua terjadi proses difusi pada cairan dari dalam partikel padat
menuju keluar.
3. Ketiga perpindahan zat terlarut dari padatan ke zat pelarut.
Pada ekstraksi padat-cair, satu atau beberapa komponen yang dapat larut
dipisahkan dari bahan padat dengan bantuan pelarut. Proses ini digunakan
secara teknis dalam skala besar terutama dibidang, industri bahan alami dan
makanan, misalnya untuk memperoleh
Bahan-bahan aktif dari tumbuhan atau organ-organ binatang untuk
keperluan farmasi
Gula dari umbi
Minyak dari biji-bijian
Kopi dari biji kopi
Ekstraksi Cair-Cair
Ekstraksi cair-cair adalah proses pemindahan suatu komponen campuran
cairan dari suatu larutan ke cairan yang lain (yaitu pelarutnya). Pada suatu
campuran dua cairan yang saling larut, salah satu adalah sebagai zat terlarut
(solute), dan yang lain adalah sebagai zat pembawanya (diluent). Jika suatu
campuran dimurnikan dengan bantuan cairan ketiga, yang disebut dengan zat
pelarut (solvent) dan zat pelarutnya tidak mudah larut atau larut sebagian,
maka akan terbentuk dua fase lapisan. Kejadian ini menunjukkan bahwa zat
pelarut larut bagian dengan zat pembawa atau dengan kedua zat pembawa dan
-
8/10/2019 Kimia Organik EUGENOL.docx
3/20
Laporan Praktikum
I solasi Eugenol dari M inyak Cengkeh
Praktikum Kimia Organik
Laboratorium Kimia Dasar
Poli teknik Negeri Samarinda
3
zat terlarutnya pada temperatur tersebut. Lapisan yang kaya-zat pelarut
disebut dengan fase ekstrak, dan lapisan yang lain disebut dengan fase rafinat.
Setelah kondidi kesetimbangan dicapai, pada analisis akan didapatkan bahwa
fase ekstrak terdiri dari zat pelarut yang jenuh dengan acuan terhadap kedua
zat terlarut dan zat pembawanya, dan fase rafinat akan terdiri atas zat
Pada saat pencampuran terjadi perpindahan massa, yaitu ekstrak
meninggalkan pelarut yang pertama (media pembawa) dan masuk ke dalam
pelarut kedua (media ekstraksi). Sebagai syarat ekstraksi ini, bahan ekstraksi
dan pelarut tidak saling melarut ( atau hanya dalam daerah yang sempit). Agar
terjadi perpindahan massa yang baikyang berarti performansi ekstraksi yang
besar- haruslah diusahakan agar terjadi bidang kontak yang seluas mungkin di
antara kedua cairan tersebut. Untuk itu salah satu cairan didistribusikan
menjadi tetes-tetes kecil (misalnya dengan bantuan perkakas pengaduk).
Tentu saja pendistribusian ini tidak boleh terlalu jauh, karena akan
menyebabkan terbentuknya emulsi yang tidak dapat lagi atau sukar sekali
dipisahkan. Turbulensi pada saat mencampur tidak perlu terlalu besar. Yang
penting perbedaan konsentrasi sebagai gaya penggerak pada bidang batas
tetap ada. Hal ini berarti bahwa bahan yang telah terlarutkan sedapat mungkin
segera disingkirkan dari bidang batas.
Pada saat pemisahan, cairan yang telah terdistribusi menjadi tetes-tetes
harus menyatu kembali menjadi sebuah fasa homogen dan berdasarkan
perbedaan kerapatan yang cukup besar dapat dipisahkan dari cairan yang lain.
Kecepatan pembentukan fasa homogen ikut menentukan output sebuah
ekstraktor cair-cair. Kuantitas pemisahan persatuan waktu dalam hal ini
semakin besar jika permukaan lapisan antar fasa didalam alat semakin luas.
Penggunaan ekstraksi cair-cair jika dibandingkan dengan distilasi,
mempunyai banyak keuntungan, mengingat:
-
8/10/2019 Kimia Organik EUGENOL.docx
4/20
Laporan Praktikum
I solasi Eugenol dari M inyak Cengkeh
Praktikum Kimia Organik
Laboratorium Kimia Dasar
Poli teknik Negeri Samarinda
4
1. Distilasi membutuhkan panas yang besar, misalnya pada larutan
dengan relative volatility sangat dekat.
2. Pemisahan pada proses distilasi akan mengalami kesulitan untuk
komponen-komponen azeotrop.
3. Komponen-komponen di dalam larutan dapat rusak dalam proses
pemanasan.
4. Jika komponen yamg akan dipisahkan mempunyai perbedaan sifat
fisika yang kecil
Faktor- faktor yang harus diperhatikan dalam ekstraksi antara lainsebagai berikut:
1. Ukuran partikel
Ukuran partikel mempengaruhi laju ekstraksi dalam beberapa hal.
Semakin kecil ukurannya, semakin besar lusa permukaan antara padat
dan cair; sehingga laju perpindahannya menjadi semakin besar.
Dengan kata lain, jarak untuk berdifusi yang dialami oleh zat terlarut
dalam padatan adalah kecil.
2. Zat pelarut
Larutan yang akan dipakai sebagai zat pelarut seharusnya
merupakan pelarut pilihan yang terbaik dan viskositasnya harus cukup
rendah agar dapat dapat bersikulasi dengan mudah. Biasanya, zat
pelarut murni akan diapaki pada awalnya, tetapi setelah proses
ekstraksi berakhir, konsentrasi zat terlarut akan naik dan laju
ekstraksinya turun, pertama karena gradien konsentrasi akan
berkurang dan kedua zat terlarutnya menjadi lebih kental.
-
8/10/2019 Kimia Organik EUGENOL.docx
5/20
Laporan Praktikum
I solasi Eugenol dari M inyak Cengkeh
Praktikum Kimia Organik
Laboratorium Kimia Dasar
Poli teknik Negeri Samarinda
5
3. Temperatur
Dalam banyak hal, kelarutan zat terlarut (pada partikel yang
diekstraksi) di dalam pelarut akan naik bersamaan dengan kenaikan
temperatur untuk memberikan laju ekstraksi yang lebih tinggi.
4. Pengadukan fluida
Pengadukan pada zat pelarut adalah penting karena akan
menaikkan proses difusi, sehingga menaikkan perpindahan material
dari permukaan partikel ke zat pelarut.
I.2.2 Minyak Cengkeh
Minyak cengkeh merupakan minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai
pengobatan alternatif. Banyak zat terkandung dalam minyak cengkeh yaitu
antibiotik, anti-virus, anti-jamur dan memiliki khasiat sebagai antiseptik.
Selain itu ditemukan pula sekitar 60-90 persen eugenol dalam minyak
cengkeh.
Kandungan lain yang tedapat di dalamnya adalah zat mangan, asam lemakomega 3, magnesium, serat, zat besi, potasium dan juga kalsium. Vitamin
yang diperlukan oleh tubuh juga ada di dalamnya terutama vitamin C dan
vitamin K.
Dalam perdagangan internasional, minyak cengkeh dibagi menjadi 3
bagian berdasarkan sumbernya, yaitu minyak daun cengkeh (clove leaf oil),
minyak tangkai cengkeh (clove stem oil), minyak bunga cengkeh (clove bud
oil). Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan
tinggi 10-20 m, mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada
pucuk-pucuknya. Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna
merah jika bunga sudah mekar. Cengkeh akan dipanen jika sudah mencapai
panjang 1,5-2 cm.
-
8/10/2019 Kimia Organik EUGENOL.docx
6/20
Laporan Praktikum
I solasi Eugenol dari M inyak Cengkeh
Praktikum Kimia Organik
Laboratorium Kimia Dasar
Poli teknik Negeri Samarinda
6
Cengkeh dikenal dengan nama latin Syzygium aromaticumatau Eugenia
aromaticum. Tanaman asli Indonesia ini tergolong ke dalam keluarga tanaman
Myrtaceaepada ordoMyrtales.
A. Sifat kimia dan fisika minyak daun cengkeh :
Warna : kuning pucat
Bau : keras, pedas, dan aroma cengkeh
Berat jenis pada 15oC : 1,03 -1,06
Putaran optik : -1oC -35
Indeks refraksi (20oC) : 1,52 -1,54
Kadar eugenol : 7893 %
Kelarutan dalam lkohol : 70 % (larut dalam 2 volume) (sipuk,2007)
B. Sifat kimia dan fisika minyak cengkeh dari tangkai/ bunga cengkeh :
Warna : kuningcokelat
Bau : aroma cengkeh
Berat jenis pada 25oC : 1,0481, 056
Putaran optik : 01o30
Indeks reflaksi : 1,53404,5386
Kandungan eugenol : 8995 %
Kelarutan dalam alkohol : 70 % (larut dalam 2 volune) (Farida,2008)
I.2.3 Eugenol
Eugenol (C10H12O2), merupakan turunan guaiakol yang mendapat
tambahan rantai alil, dikenal dengan nama IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil)
fenol. Ia dapat dikelompokkan dalam keluarga alilbenzena dari senyawa-senyaw fenol. Warnanya bening hingga kuning pucat, kental seperti minyak .
Eugenol memiliki titik didih 256oC, titik leleh -9
oC, densitas 1,06 g/cm
3,
bobot molekulnya adalah 164,20. Berikut adalah rumus bangun eugenol:
-
8/10/2019 Kimia Organik EUGENOL.docx
7/20
Laporan Praktikum
I solasi Eugenol dari M inyak Cengkeh
Praktikum Kimia Organik
Laboratorium Kimia Dasar
Poli teknik Negeri Samarinda
7
Sumber alaminya dari minyak cengkeh. Terdapat pula pada pala, kulit
manis, dan salam. Eugenol sedikit larut dalam air namun mudah larut pada
pelarut organik.
Aromanya menyegarkan dan pedas seperti bunga cengkeh kering,
sehingga sering menjadi komponen untuk menyegarkan mulut.
Eugenol meruoakan salah satu komponen kimia dalam minyak cengkeh
yang memberikan bau dan aroma khas pada minyak cengkeh, yaitu menurut
ketaren(1985) adalah 70 -90% volume, menurut Guenther adalah 80-90% dan
hasil penelitian Deyena dan Horiguchi (1971) adalah 80,7%, sedangkan
Chakrabakti dan Ghosh (1974) menemukan eugenol 80-93% dalam minyak
cengkeh yang berasal dari India.
Senyawa ini dipakai dalam industri parfum, penyedap, minyak atsiri, dan
farmasi sebagai penyuci hama dan pembius lokal. Ia juga menjadi komponen
utama dalam rokok kretek. Dalam industri, eugenol dapat dipakai untuk
membuat vanilin. Campuran eugenol dengan seng oksida (ZnO) dipakai
dalam kedokteran gigi untuk aplikasi restorasi (prostodontika).
Turunan-turunan eugenol dimanfaatkan dalam industri parfum dan
penyedap pula. Metil eugenol digunakan sebagai atraktan. Turunan lainnya
dipakai sebagai penyerap UV, analgesika, biosida, dan antiseptika.
Pemanfaatan lainnya adalah sebagai stabilisator dan antioksidan dalam
pembuatan plastik dan karet.
-
8/10/2019 Kimia Organik EUGENOL.docx
8/20
Laporan Praktikum
I solasi Eugenol dari M inyak Cengkeh
Praktikum Kimia Organik
Laboratorium Kimia Dasar
Poli teknik Negeri Samarinda
8
BAB II
METODOLOGI
II.1. Alat dan Bahan :
II.1.1 Alat yang digunakan
1. Magnetic stirrer 9. Spatula
2. Hot plate 10. Batang Pengaduk
3. Corong pisah 11. Kertas saring
4. Statif 12. Corong
5. Gelas kimia 250 ml
6. Pipet volume 25 ml
7. Indicator universal
8. Bulp
II.1.2 Bahan yang digunakan
1. Minyak cengkeh
2.
Natrium hidroksida (NaOH) padatan
3. n-Hexan
4. Asam klorida (HCl) 4N
5. Na2SO4Anhidrat
II.2 Prosedur kerja :
1.Minyak cengkeh sebanyak 23 gram ditimbang dan dimasukkan kedalam
gelas kimia.
2.NaOH padatan ditimbang 10 gram dan dilarutkan dengan aquades sebanyak
75 ml.
-
8/10/2019 Kimia Organik EUGENOL.docx
9/20
Laporan Praktikum
I solasi Eugenol dari M inyak Cengkeh
Praktikum Kimia Organik
Laboratorium Kimia Dasar
Poli teknik Negeri Samarinda
9
3.Larutan NaOH dicampurkan kedalam minyak cengkeh pada gelas kimia yang
sama.
4.Diaduk menggunakan magnetic stirrer selama 2 jam hingga larutan
homogen.
5.Campuran kemudian dimasukkan kedalam corong pisah.
6.Campuran dikocok selama 1 menit dan didiamkan hingga terbentuk 2 lapisan
(lapisan atas adalah zat pengotor dan lapisan bawah adalah Na-eugenolat
yang larut dalam air).
7.Na-eugenolat dan zat pengotor kemudian dipisahkan melalui corong pisah
kedalam gelas kimia.
8.Ditambahkan HCL 4N hingga mencapai PH 3, dan dicek menggunakan
indicator universal.
9. Larutan dimasukkan kembali kedalam corong pisah dan ditambahkan 30 ml
n-Hexan.
10.Larutan dikocok dan didiamkan hingga terbentuk 2 lapisan ( lapisan atas
adalah eugenol yang larut dalam n-Hexan dan lapisan bawah adalah NaCl
dan air)
11.Eugenol yang diperoleh dipisahkan kedalam gelas kimia.
12.Ditambahkan 2 gram Na2SO4anhidrat.
13.Saring Eugenol neggunakan kertas saring dan corong kedalam gelas kimia.
14.Pelarut n-Hexan yang larut dalam eugenol diuapkan dengan cara didiamkan
pada suhu ruang selama sehari.
15.Setelah didapat eugenol murni, kemudian ditimbang berat akhir yang
diperoleh.
16.
Massa eugenol yang diperoleh dicatat dan dihitung rendemennya.
-
8/10/2019 Kimia Organik EUGENOL.docx
10/20
Laporan Praktikum
I solasi Eugenol dari M inyak Cengkeh
Praktikum Kimia Organik
Laboratorium Kimia Dasar
Poli teknik Negeri Samarinda
10
II.3 Diagram Alir
Minyak cengkeh ditimbang sebanyak 23 gram dan NaOH ditimbangseban ak 10 ram
NaOH dilarutkan dengan aquadest sebanyak 75 ml
Minyak cengkeh dan larutan NaOH dicampurakan ke dalam gelas
kimia yang sama
Diaduk menggunakan electric stirrer selama 2
Campuran dimasukkan kedalam corong pisah dan dikocok selama 1
Didiamkan hingga terbentuk 2 lapisan larutan
Na-eugenolat ( lapisan bawah ) dipisahkan dengan larutan pengotor ( lapisan atas )
ke dalam gelas kimia lapisan
Ditambahkan HCl 4N hingga PH 3 dan dicek dengan kertas indikator
Larutan dimasukkan kedalam corong pisah dan ditambahkan n-Hexan 30 ml
Larutan dikocok dan didiamkan hingga terbentuk 2 lapisan ( lapisan atas adalaheugenol yang larut dalam n-Hexan dan lapisan bawah adalah NaCl dan air)
-
8/10/2019 Kimia Organik EUGENOL.docx
11/20
Laporan Praktikum
I solasi Eugenol dari M inyak Cengkeh
Praktikum Kimia Organik
Laboratorium Kimia Dasar
Poli teknik Negeri Samarinda
11
II. 4 Safety Alat dan Bahan :
Jas Lab
Pada setiap praktikum yang dilaksanakan, dibutuhkan Jas Lab. Hal itu
disebabkan untuk melindungi tubuh dari cairan asam atau larutan yang
berbahaya lainnya. Selain itu Jas Lab befugsi sebagai Safety yang wajib
digunakan saat praktikum.
Sepatu
Pada setiap praktikum yang dilaksanakan, diwajibkan untuk memakai sepatu.
Hal itu disebabkan untuk melindungi bagian kaki dari cairan asam atau larutan
yang berbahaya lainnya. Selain itu sepatu befungsi sebagai Safety yang wajib
digunakan saat praktikum.
MaskerPada praktikum ini, digunakan minyak cengkeh. Minyak Cengkeh memiliki
bau yang sangat tajam, sehingga dalam praktikum ini diwajibkan untuk
memakai masker sebagai safety agar tidak terhirup aroma minyak cengkeh
yang sangat menyengat.
Eugenol ( lapisan atas ) dipisahkan dengan NaCl yang larut dalam air ( lapisan
bawah ) kedalam gelas kimia gelas kimia.
Pelarut n-Hexan yang larut dalam eugenol diuapkan dengan cara didiamkan
ada suhu ruan selama sehari.
Ditimbang berat akhir eugenol yang diperoleh.
Massa eugenol yang diperoleh dicatat dan dihitung rendemennya.
-
8/10/2019 Kimia Organik EUGENOL.docx
12/20
Laporan Praktikum
I solasi Eugenol dari M inyak Cengkeh
Praktikum Kimia Organik
Laboratorium Kimia Dasar
Poli teknik Negeri Samarinda
12
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1 Data Pengamatan
Bahan Perlakuan Pengamatan
23 gram minyak
cengkeh
Ditambahkan larutan NaOH
yang sudah di encerkan dan
diaduk selama 2 jam.
Warna larutan menjadi cokelat
keruh.
Larutan cokelat keruh
Didiamkan beberapa saat di
dalam corong pisah
Terbentuk 2 lapisan larutan (lapisan
atas adalah zat pengotor dan lapisan
bawah adalah Na-eugenolat yang
larut dalam air)
Larutan Na-eugenolatDitambahkan HCl 4N hingga
PH 3
Larutan bersifat asam dan berwarna
kuning keruh
Larutan kuning keruh
Dimasukkan kedalam corong
pisah dan ditambahkan n-
Hexan 30 ml
Terbentuk 2 lapisan larutan (lapisanatas adalah eugenol yang larut dalam
n-Hexan dan lapisan bawah adalah
NaCl dan air)
Larutan eugenol yang
larut dalam n-Hexan
Ditambahkan 2 gram Na2SO4
anhidrat
Terjadi endapan Na2SO4dan zat
pengotor
Larutan eugenol yang
larut dalam n-Hexan
Disaring menggunakan
kertas saring
Larutan eugenol dengan warna
cokelat bening
Larutan eugenolDidiamkan sehari untuk
menguapkan n-Hexan
Eugenol murni cokelat bening
seberat 18,5 gram
-
8/10/2019 Kimia Organik EUGENOL.docx
13/20
Laporan Praktikum
I solasi Eugenol dari M inyak Cengkeh
Praktikum Kimia Organik
Laboratorium Kimia Dasar
Poli teknik Negeri Samarinda
13
OH
+ NaOH
ONa
OCH3 + H2O
III.2 Hasil Perhitungan
Rendemen yang diperoleh sebesar 80,43%
III.3 Pembahasan
Secara teoritis minyak cengkeh memiliki kandungan eugenol sekitar 80-90%.
Untuk mengisolasi eugenol dari minyak cengkeh dapat dilakukan dengan cara
mereaksikannya minyak cengkeh tersebut dengan larutan NaOH. Adapun persamaan
reaksinya:
Tujuan dari direaksikannya minyak cengkeh dengan larutan NaOH adalah untuk
mengisolasi eugenol dari minyak cengkeh sehingga dihasilkan Na-Eugenolat dengan
hasil sampingan air. Pengadukan yang dilakukan selama kurang lebih 2 jam berguna
agar larutan dapat tercampur secara homogen.
Kemudian saat larutan tersebut dimasukkan kedalam corong pisah maka akan
terbentuk 2 lapisan larutan dengan lapisan atas adalah komponen organik (zat
pengotor) dan lapisan bawah adalah Na-Eugenolat yang larut dalam air. Factor yang
mempengaruhi terbentuknya 2 lapisan larutan tersebut adalah karena adanya
perbedaan berat jenis dari masing-masing larutan, dimana berat jenis Na-Eugenolat
lebih besar daripada komponen organik (zat pengotor).
Pada percobaan ini digunakan larutan HCl 4N yang akan direaksikan dengan Na-
Eugenolat. Adapun persamaan reaksinya:
OCH3
CH2CH = CH2CH2CH = CH2
-
8/10/2019 Kimia Organik EUGENOL.docx
14/20
Laporan Praktikum
I solasi Eugenol dari M inyak Cengkeh
Praktikum Kimia Organik
Laboratorium Kimia Dasar
Poli teknik Negeri Samarinda
14
+ HCl OCH3 + NaCl
ONa OH
Penambahan HCl dimaksudkan agar terjadi proses pengasaman atau substitusi
yaitu pemecahan senyawa Na-Eugenolat menjadi eugenol.
Pada proses substitusi terbentuk hasil sampingan berupa air dan garam NaCl. Air
dan garam NaCl tidak menyatu dengan eugenol sehingga akan terbentuk 2 lapisan
larutan. Lapisan atas adalah eugenol dan lapisan bawah adalah NaCl dan air.
Terbentuknya 2 lapisan terjadi karena perbedaan sifat kepolaran, dimana eugenol
bersifat non polar dan air bersifat polar.
Dalam proses ekstraksi, larutan eugenol ditambahkan n-Hexan dengan tujuan
untuk melarutkan eugenol karena eugenol merupakan senyawa yang mudah larut
dalam pelarut organik. Ekstraksi pada tahap ini termasuk kedalam jenis ekstraksi cair-
cair dimana eugenol merupakan zat terlarut yang akan dipisahkan dari larutan garam
dan air dengan menggunakan n-Hexan sebagai zat pelarut. Kemudian untuk
mendapatkan eugenol murni ditambahkan Na2SO4anhidrat untuk mengikat air yang
masih tersisa. Lalu pengupan pelarut n-Hexan dilakukan denga cara didiamkan pada
suhu ruang selama sehari.Dari percobaan yang telah dilakukan didapat 23 gram eugenol murni dari 23 gram
minyak cengkeh. Eugenol yang diperoleh berwarna cokelat bening dan berbau tajam
dengan rendemen 80,43%.
OCH3
CH2CH = CH2CH2CH = CH2
-
8/10/2019 Kimia Organik EUGENOL.docx
15/20
Laporan Praktikum
I solasi Eugenol dari M inyak Cengkeh
Praktikum Kimia Organik
Laboratorium Kimia Dasar
Poli teknik Negeri Samarinda
15
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan, diperoleh eugenol seberat 18,5 gram dengan berat awal
minyak cengkeh sebesar 23 gram. Dan rendemen yang diperoleh sebesar 80,43 %
dengan karakteristik berwarna cokelat bening dan berbau cengkeh tajam.
IV.2 Saran
Untuk mendapatkan eugenol murni dengan hasil yang maksimal perlu kehati-
hatian dalam penggunakan corong pisah pada saat proses pemisahkan larutan eugenol
dengan air dan garam NaCl, kemudian juga perlu kehati-hatian saat proses
pengasaman Na-eugenolat menggunakan HCl 4 N karena penambahan larutan asam
yang berlebihan dapat menyebabkan nilai PH turun dengan drastis.
-
8/10/2019 Kimia Organik EUGENOL.docx
16/20
Laporan Praktikum
I solasi Eugenol dari M inyak Cengkeh
Praktikum Kimia Organik
Laboratorium Kimia Dasar
Poli teknik Negeri Samarinda
16
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. en Wikipedia. org. 20 Desember. 2013. Pukul 15:30 WITA.
Armia, R. 2012. Pemurnian Minyak Cengkeh menjadi Eugenol dengan Distilasi
Fraksinasi. http://tehape08.wordpress.com/2012/07/26/pemurnian-minyak-cengkeh-
menjadi-eugenol-dengan-distilasi-fraksinasi/ 20 Desember 2013, 10:32 WITA
Firdaus, I. 2009. Analisis Total Minyak Atsiri. http://www.chem-is-
try.org/artikel_kimia/teknologi_tepat_guna/analisis-total-minyak-atsiri/ 20
Desember 2013, 15:45 WITA
Saadah, N. 2013. Isolasi Eugenol dari Minyak Daun Cengkeh.
http://niellastory.wordpress.com/praktikum/ 20 Desember 2013, 11: 12 WITA
Tim Penyusun. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Organik. POLNES: Samarinda
-
8/10/2019 Kimia Organik EUGENOL.docx
17/20
Laporan Praktikum
I solasi Eugenol dari M inyak Cengkeh
Praktikum Kimia Organik
Laboratorium Kimia Dasar
Poli teknik Negeri Samarinda
17
L MPIR N
-
8/10/2019 Kimia Organik EUGENOL.docx
18/20
Laporan Praktikum
I solasi Eugenol dari M inyak Cengkeh
Praktikum Kimia Organik
Laboratorium Kimia Dasar
Poli teknik Negeri Samarinda
18
PERHITUNGAN
Rendemen =
=
= 80,43 %
-
8/10/2019 Kimia Organik EUGENOL.docx
19/20
Laporan Praktikum
I solasi Eugenol dari M inyak Cengkeh
Praktikum Kimia Organik
Laboratorium Kimia Dasar
Poli teknik Negeri Samarinda
19
Gambar Alat
Indicator universal Corong Pisah Gelas Kimia
Statif Pipet Volume Labu Ukur
Batang Pengaduk Kertas Saring Magnetic Stirer
-
8/10/2019 Kimia Organik EUGENOL.docx
20/20
Laporan Praktikum
I solasi Eugenol dari M inyak Cengkeh
Praktikum Kimia Organik
Laboratorium Kimia Dasar
Poli teknik Negeri Samarinda
20
Corong Spatula Bulp
Hot Plate