kimdas tugas makalah gas&termo
DESCRIPTION
Tugas makalah kimia dasar semester 2TRANSCRIPT
MAKALAH KIMIA DASAR
TENTANG GAS DAN TERMODINAMIKA
Disusun Oleh :
1. Niken Tri Widayati K2312049
2. Venitya Sukma C.W. K2312075
3. Wara Itsna Nurmaulana K2312077
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012
MAKALAH KIMIA DASAR
GAS DAN TERMODINAMIKA
Disusun Oleh :
1. Niken Tri Widayati K2312049
2. Venitya Sukma C.W. K2312075
3. Wara Itsna Nurmaulana K2312077
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya yang membahas tentang “GAS DAN
TERMODINAMIKA”.
Makalah ini berisikan penjelasan mengenai gas dan termodinamika secara umum,
sebagai pengetahuan tambahan bagi mahasiwa prodi Pendidikan Fisika, yang mungkin sudah
didapat dari bangku SMP ataupun SMA.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga ALLAH SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amiinn.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………...…………………………………...................……………...i
Kata Pengantar…………………………………………………………....................…….......ii
Daftar Isi…………………………………………………………….................……………..iii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
I.2 Tujuan Penulisan............................................................................................................1
I.3 Metode Penulisan...........................................................................................................1
I.4 Sistematika Penulisan....................................................................................................2
BAB II ISI
II.A Gas............................................................................................................................3-6
II.B Termodinamika.......................................................................................................7-13
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan..........................................................................................................14-15
III.2 Saran..........................................................................................................................15
Daftar Pustaka..........................................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar BelakangDalam makalah ini, kami mengambil tema tentang gas dan termodinamika yang
merupakan materi ajar pada mata kuliah Kimia Dasar untuk lebih memahami tentang materi
tersebut dan memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Kimia Dasar.
Dalam makalah ini, kami membahas tentang gas dan termodinamika yang selain kami
sajikan dalam bentuk makalah, juga akan kami sajikan dalam bentuk power point yang akan
kami persentasikan di depan kelas.
Materi gas yang akan kami sampaikan dalam makalah ini akan membahas tentang sifat-
sifat gas, keadaan gas, hukum-hukum gas yang antara lain Hukum
Boyle,Charles,Avogadro,Dalton dan ada beberapa materi lain yang akan kami sampaikan.
Sedangkan pada termodinamika, kami akan membahas tentang definisi kalor dan hukum-
hukum termodinamika, yang mungkin akan lebih membahas pada Hukum Termodinamika I.
I.2 Tujuan PenulisanTujuan penulisan dalam makalah ini antara lain :
1. Untuk mempelajari mengenai konsep dasar gas dan termodinamika
2. Untuk mempelajari materi-materi yang terkait dengan gas dan termodinamika
3. Lebih memahami tentang materi gas dan termodinamika dengan baik
I.3 Metode Penulisan
Dalam menulis makalah ini, kami memperoleh sumber materi hanya dari beberapa buku
dan sedikit sumber dari web atau internet karena hal ini lebih valid, dibandingkan sumber
internet yang terkadang menjadi rancu.
1
I.4 Sistematika PenulisanSistematika dalam penulisan makalah ini adalah kami menyatukan antara dua bab yaitu
gas dan termodinamika menjadi satu makalah dalam makalah ini, agar lebih memudahkan
dalam pengumpulan tugas. Di Bab I yaitu pendahuluan yang berisi tentang latar belakang,
tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
Pada Bab II yaitu tentang isi makalah ini, kami akan menyampaikan Gas terlebih
dahulu, yang akan kami kedalam beberapa sub bab, yaitu konsep dasar gas, sifat-sifat gas,
hukum-hukum gas, mencari tetapan harga gas, perhitungan rapatan gas, hubungan molar
dengan pereaksi gas, hukum Dalton mengenai tekanan parsial dan simpangan hukum gas.
Sedangkan termodinamika, dijelaskan setelah gas. Sub bab-sub bab yang ada di
termodinamika antara lain, konsep dasar, definisi kalor, kapasitas kalor, Hukum
Termodinamika I, Hukum Termodinamika II, dan Hukum Termodinamika III.
Lalu, pada Bab III berisi tentang kesimpulan dan saran, dan yang terakhir adalah
daftar pustaka yang berisi tentang daftar buku-buku yang kami gunakan untuk referensi
dalam pembuatan makalah ini.
2
BAB II
ISI
II.A Gas II.A.1 Konsep Dasar Gas
Pemahaman keadaan gas daripada materi merupakan bagian hakiki studi kimia
dalam laboratorium. Biasanya banyaknya zat gas ditetapkan dengan mengukur
volumenya. Namun, karena volume gas berubah menurut tekanan dan temperatur, maka
kedua kondisi ini juga harus diukur.
Keadaan gas adalah keadaan yang paling sederhana untuk dipahami dari ketiga
bentuk yaitu padatan, cairan, dan gas.
II.A.2 Sifat- sifat Gas
Gas bisa dicirikan dengan berbagai cara. Semua gas akan memuai memenuhi
ruangan dan akan menyerupai bentuk ruang tempatnya berbeda. Semua zat yang bersifat
gas dapat berbaur dengan sesamanya dan akan bercampur dalam segala perbandingan,
karena itu semua campuran gas adalah larutan yang homogen. Gas tidak kasat mata
dalam arti bahwa tidak ada partikel-partikel gas yag dapat dilihat. Selain itu gas juga
berwarna, seperti : gas khlor (kuning kehijau-hijauan), brom (merah kecoklat-coklatan),
dan iod (ungu).
II.A.3 Keadaan Gas
Selain volume yang ditempati dan jumlah zatnya sifat dasar untuk mempelajari
gas adalah tekanan dan temperaturnya.
Tekanan adalah gaya yang bekerja persatuan luas karenanya tekanan adalah
besarnya gaya yang dibagi dengan luas total tempat gaya tersebut bekerja
P= FA
Tekana gas umumnya diukur secara tidak langsung dengan membandingkannya
dengan tekanan cairan.
Temperatur adalah sifat yang menunjukan arah aliran energi jadi jika energi
3
mengalir dari A ke B, kita akan katakan bahwa A mempunyai temperatur yang lebih
tinggi dari pada B. Jika tidak ada energi yang mengalir ketika A dan B bersentuhan, kita
katakan bahwa A dan B mempunyi temperatur yang sama dan sudah mencapai keadaan
keseimbangan termal.
II.A.4 Hukum Hukum Gas
a. Hukum Boyle
John Towley, ini membuktikan bahwa pada temperatur tetap volume sejumlah
tertentu gas berbanding terbalik dengan tekanannya yang disebut isoterm. Hukum
Boyle digunakan untuk meramalkam tekanan gas jika volumenya berubah.
p2V 2=p1V 1
b. Hukun Charles
Jika tekanan tak berubah volume gas dengan massa tertentu berbanding lurus
dengan temperatur mutlak.
V T
c. Hukum Gay Lussac
V 1
V 2=
T 1
T 2 (pada n, p tetap)
p1
p2=
T 1
T 2 (pada n,V tetap)
d. Hukum Avogadro
Pada tekanan dan temperatur tetap volume gas sempurna sebanding dengan
jumlah gas yang ada.
V n
Pernyataan ini diungkapkan oleh Amedeo Avogadro yaitu volume yang sama
dari gas pada tekanan dan temperatur sama mengandung jumlah molekul yang sama.
e. Hukum Dalton
Pada abad ke-19 John Dalton membuat pengamatan yaitu tekanan yang
dilakukan oleh campuran gas sempurna adalah jumlah tekan yang dilakukan oleh
masing-masing gas tersebut yang secara sendiri menempati volume yang sama.
pV=nRT
4
II.A.5 Mencari Harga Tetapan Gas
1 mol gas dalam STP = 22, 414 L = 273, 15 K = 1 atm
Harga-harga ini dapat disubstitusikan dalam persamaan :
pV=nRT
R=VPTn =
(22,414 L )(1atm)(273,15 K ) (1mol )
¿0,082057 ( L . atm ) ( K . mol )
¿0,082057 L .atm. K−1 . mol−1
Jika harga ini dibulatkan ketiga angka bermakna akan diperoleh :
pV=nRT=0,0821 nT
Untuk satuan liter, atmosfer, Kelvin, dan mol nilai :
R=8,314 m3 . Pa .K−1 . mol−1
II.A.6 Perhitungan Rapatan Gas
Rapatan gas adalah massa dibagi oleh volumenya. Rapaptan gas berbeda dengan
rapatan padatan dan cairan dalam beberapa hal lain :
1. Rapatan gas umumnya dinyatakan dalam g/ L bukan g/cm3
2. Rapatan gas sebanding dengan tekan dan suhu.
3. Rapatan gas berbanding langsunf dengan massa molar.
mV
=MPRT
II.A.7 Hugungan Molar dengan Pereaksi Gas
Volume 1 mol gas apa saja yang diukur pada STP adalah 22,4 L. Hubungan ini
merupakan dasar untuk menghitung volume pereaksi pereaksi gas dan hasil reaksi gas
yang terlibat dalam reaksi kmia. Jika suatu volume diberikan pada sesuatu tekanan dan
temperature selain dari STP maka dilakukan koreksi dengan menggunakan hukum-
hukum gas.
II.A.8 Hukum Dalton Mengenai Tekanan Parsial
Tekanan total dalam suatu campuran gas adalah jumlah tekanan parsial anggota
anggota campuran secara matematis :
5
Ptotal=p1+ p2+p3+…
II.A.9 Simpangan Hukum Gas
Sebenarnya hukum huku gas hanya pasti bila diterapkan pada gas yang disebut
gas ideal.besarnya simpangan dari perilaku gas ideal tergantung juga pada macam gas.
Gas seperti hydrogen,helium, nitrogen, dan oksigen, yang molekulnmya tidak terlalu
tarik manarik satu sama lain, bertindak lenih ideal pada tekanan dan temperature biasa.
Selisih antara harga harga ini dan 22,414 L merupakan satu perilaku tak ideal.
6
II.B Termodinamika
II.B.1 Konsep Dasar
Termodinamika didefisnisikan sebagai cabang kimia yang menangani hubungan
kalor, kerja, dan bentuk lain energy, dengan kesetimbangan dengan reaksi kimia dan
dalam perubahan keadaan. Termokimia menangani pengukuran dan penafsiran
perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia perubahan keadaan dan pembentukan
larutan.
II.B.2 Definisi Kalor
Kalor adalah energy yang dipindahkan karena perbedaan suhu. Energy sebagi
kalor mengalir dari benda yang lebih panas (suhu lebih tinggi) ke benda yang lebih
dingin (suhu lebih rendah). Kalor menjelaskan energy yang berpindah melintasi batas
system dan lingkungannya.
Jumlah energy kalor (Q) yang dibutuhkan untuk mengubah suhu suatu zat
tergantung pada beberapa besarnya suhu yang harus diubah, jumlah zat, dan identitas
(jenis molekul molekulnya).
II.B.3 Kapasitas Kalor
Kapasitas kaor adalah banyaknya energi kalor yang dibutuhkan untuk
mengikatkan suhu zat 1o C. Kapasitas kalor spesifik atau kalor jenis adalah banyaknya
energi kalor yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu 1 gram zat sebesar 1o C.
Di laboratorium penentuan kalor reaksi dilakukan dengan alat yang disebut
kalorimeter.
II.B.4 Hukum Termodinamika I
Energy dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, namun energy tak dapat
diciptakan maupun dimusnahkan. Cara lain untuk mengungkapkan : energy alam
semesta ini konstan. Dalam Hukum Termodinamika ini, kami akan membahas, antara
lain :
A. Persamaan Termokimia
Bila perubahan panas yang dikaitkan dengan suatu reaksi kimia dinyatakan
7
dengan suatu reaksi, pernyataan lengkapnya dirujuk sebagai persamaan
termokimia. Huruf, dalam tanda kurung, s, l, dan g, masing-masing menyatakan
zat padat, cairan, gas.
C ( s)+O2 →C O2 ( g ) 393,52 kJ dibebaskan (1)
N2 (g )+2O2 ( g )→ 2 N O2(g) 66,4 kJ absorded (2)
Persamaan (1) menunjukkan bahwa 1 mol karbon padat bersenyawa dengan
1 mol oksigen untuk membentuk 1 mol karbon dioksida gas, dibebaskan kalor
sebanyak 393,52 kJ ke sekitarnya.
Persamaan (2), bila 1 mol nitrogen gas bereaksi dengan 2 mol oksigen gas
untuk menghasilkan 2 mol nitrogen dioksida, 66,4 kJ diserap dari sekitarnya.
Reaksi yang menyerap kalor adalah reaksi endoterm. Perubahan kalor dalam
suatu reaksi kimia disebut perubahan entalpi (H). Perubahan entalpi merujuk ke
perubahan kalor selama suatu proses yang dilakukan pada suatu tekanan konstan.
Pada persamaan (1) karena kalor dibebaskan dalam reaksi ini berarti CO2(g)
mempunyai entalpi yang lebih rendah daripada pereaksi berkurangnya entalpi
ditunjukkan dengan memberikan tanda minus :
C ( s)+O2 ( g )→ C O2 (g ) ∆ H=−393,52 kJ
Dan begitu pula sebaliknya dengan kalor yang diserap menggunakan tanda
plus.
Dengan menggunakan lambang Σ yang berarti penjumlahan dari para ahli
kimia telah mendefinisikan perubahan entalpi dari suatu reaksi sebagai :
∆ H=∑ H produk−∑ H pereaksi
Jika suatu reaksi eksoterm, maka reaksi kebalikannya adalah endoterm. Kalor
yang dibebaskan dalam suatu reaksi eksoterm sama besar dengan kalor yang
diserap dalam reaksi endoterm kebalikannya.
Bila reaksi-reaksi termokimia :
dibalik, maka H berubah tanda
dikali n, maka H menjadi H x n
dibagi n, maka H menjadi H/n
dijumlah, maka H dijumlah
8
B. Perubahan Entalpi Standar (H0)
Perubahan entalpi standar (H0) yaitu perubahan entalpi untuk proses yang
zat awal dan akhirnya ada dalam keadaan standar. Jenisnya yaitu :
1. Entalpi perubahan fisik, dibagi atas :
a. Entalpi peleburan standar (∆ H fus0 )
H2O ( s) → H2 O (l ) ∆ H fus0 (273 k )=+6,01 kJ mol−1
b. Entalpi sublimasi standar ( ∆ H ¿0 )
A (s ) → A ( g ) ∆ H ¿o (T )
c. Entalpi penguapan standar (∆ H fus0 ¿
A (s ) → A ( l ) ∆ H fuso (T )
A ( l )→ A ( g ) ∆ H uapo (T )
Secara keseluruhan,
A (s ) → A ( g ) ∆ H fuso (T )+¿ ∆ H uap
o (T )
d. Entalpi pelarutan standar (∆ H sol0 ¿
HCl (g )→ HCl (aq ) ∆ H solo =−75,14 kJ mol−1
e. Entalpi pengionan
Entalpi pengionan ∆ H i0 adalah perubahan entalpi standar unuk
penghilangan 1 elektron.
E ( g ) → E+¿ ( g)+ e−¿ (g )∆ H i0¿ ¿
f. Entalpi pembentukan dan disosiasi ikatan
Entalpi disosiasi ikatan ∆ H 0 (A-B) adalah entalpi reaksi standar
untuk proses dimana ikatan A-B dipatahkan :
A−B ( g ) → A ( g )+B ( g ) ∆ H A−B
Entalpi ikatan rata-rata B( A−B ¿ adalah nilai entalpi disosiasi dari
ikatan A−B yang dirata-ratakan dari satu sisi senyawa serumpun.
2. Entalpi perubahan kimia, terdiri atas :
a. Entalpi pembakaran standar
∆ HCo adalah entalpi reaksi standar untuk oksidasi zat organik menjadi
CO2 dan H2O bagi senyawa yang mengandung C,H, dan O, dan
menjadi N2 bagi senyawa yang mengandung N.
9
C6 H12O6+6O2 ( g ) →6 C O2 ( g )+6 H 2O ( l ) ∆ H c0=−2808 kJ mol−1
b. Entalpi Hidrogenasi standar
Adalah entalpi reaksi standar untuk hidrogenasi senyawa organik tak
penuh.
C H 2=C H 2 ( g )+H 2 ( g )→ C H 3 C H 3 (g ) ∆ H c0=−137 kJ mol−1
3. Hukum Hess
Entalpi reaksi secara keseluruhan adalah jumlah entalpi reaksi dari reaksi-
reaksi individual yang merupakan bagian dari suatu reaksi, atau dengan
kata lain, H hanya bergantung pada keadaan awal dan akhir. Dalam
reaksi termokimia, koefisien reaksi menunjukkan jumlah mol zat.
C. Entalpi Pembentukan
Entalpi pembentukan standar ∆ H fosuatu zat adalah entalpi reaksi standar
untuk pembentukan zat itu dari unsur-unsurnya dalam keadaan referensinya.
6 C ( s)+3 H2 (g )→ C6 H 6 (l ) ∆ H fo ( C6 H 6 ,l )=+49,0 kJ mol−1
II.B.5 Hukum Termodinamika II
“Bila perubahan apa saja berlangsung dalam suatu sistem tertentu maka akan
terjadi kenaikan entripo dalam alam semesta”. Hukum Termodinamika II membahas
antara lain :
A. Proses Irreversibel
Suatu proses dikatakan irreversible jika sistem dan semua bagian dari
sekelilingnya tidak dapat kembali tepat dalam keadaan awalnya setelah proses
berlangsung. Proses irreversibel biasanya akan melibatkan satu atau lebih
irreversibelitas berikut ini :
1. Perpindahan kalor melalui perbedaan temperatur yang terbatas kecil.
2. Ekspansi gas atau cairan tanpa hambatan ke suatu tekanan dalam kapasitas
yang rendah
3. Reaksi kimia spontan
4. Pencampuran spontan antara unsur-unsur dengan komposisi atau tingkat
keadaan yang berbeda.
10
5. Gesekan-gesekan luncur
6. Aliran arus listrik melewati suatu tahanan.
7. Magnetisasi atau polarisasi dengan histerisis
8. Diformasi tidak elastis.
B. Proses Reversible
Suatu proses dalam sebuah sistem dikatakan reversible apabila sistem
tersebut dan semua bagian dari sekelilingnya dapat dengan tepat dapat kembali ke
keadaan awalnya setelah proses berlangsung.
C. Sistem Carnot
Dalam sebuah siklus carnot, sistem mengalami dua proses adiabatik dan dua
proses isotermal.
11
Wsiklus = ΔQsiklus = (Q1 – Q2) ……….
dengan: Q1 = kalor yang diserap sistem, dan
Q2 = kalor yang dilepaskan sistem.
Ketika mesin mengubah energi kalor menjadi energi mekanik (usaha).
Perbandingan antara besar usaha yang dilakukan sistem (W) terhadap energi kalor
yang diserapnya (Q1) disebut sebagai efisiensi mesin. Persamaan matematis
efisiensi mesin ini dituliskan dengan persamaan
dengan η = efisiensi mesin.
Oleh karena usaha dalam suatu siklus termodinamika dinyatakan
dengan W = Q1 – Q2 maka :
12
yang dilepaskan sistem (Q2) sama dengan temperatur reservoir suhu rendah mesin
Carnot tersebut.Oleh karena itu, dapat dituliskan menjadi :
Keterangan:
η : efisiensi mesin Carnot
T1 : suhu reservoir bersuhu tinggi (K)
T2 : suhu reservoir bersuhu rendah (K)
II.B.6 Hukum Termodinamika III
“Suatu kristal sempurna pada nol mutlak mempunyai keteraturan sempurna, jadi
entropinya adalah nol”
13
BAB III
PENUTUP
III.1 KesimpulanDari makalah ini, kita dapat mengambil kesimpulan tentang gas dan termodinamika
antara lain :
Hukum-hukum yang berlaku pada gas antara lain :
Hukum Boyle : p2V 2=p1V 1
Hukun Charles :V T
Hukum Gay Lussac : V 1
V 2=
T 1
T 2 (pada n, p tetap)
p1
p2=
T 1
T 2 (pada n,V tetap)
Hukum Avogadro : V n
Hukum Dalton : pV=nRT
Rapatan gas :mV
=MPRT
Perubahan entalpi :
∆ H=∑ H produk−∑ H pereaksi
Bila reaksi-reaksi termokimia :
dibalik, maka H berubah tanda
dikali n, maka H menjadi H x n
dibagi n, maka H menjadi H/n
dijumlah, maka H dijumlah
Siklus Carnot :
Wsiklus = ΔQsiklus = (Q1 – Q2) ………. dengan: Q1 = kalor yang diserap sistem, dan
Q2 = kalor yang dilepaskan sistem.
14
Besar efisiensi mesin carnot :
III.2 SaranDari pembuatan makalah kimia dasar ini, kami sebagai mahasiswa Program Studi
Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan mempunyai saran agar, dalam
pembelajaran mata kuliah Kimia Dasar yang sedang kami tempuh sekarang ini, lebih
ditekankan pada latihan soal yang bervariatif, untuk bab gas dan termodinamika maupun bab-
bab yang lain. Selain itu, penjelasan tentang poin-poin penting yang tanpa bertele-tele juga
akan memudahkan kami untuk lebih memahami bab-bab yang ada pada mata kuliah Kimia
Dasar.
15
DAFTAR PUSTAKA
Atkins,P.W.1999.Kimia Fisika Jilid I Edisi ke Empat.Jakarta:Erlangga
Keenan,dkk.1980.Kimia Untuk Universitas.Jakarta:Erlangga
Moran,Michael J.2004.Termodinamika Teknik Jilid 1.Jakarta:Erlangga
Petrucci,Ralph H.1985.Kimia Dasar Jilid 1 Edisi ke Empat.Jakarta:Erlangga
http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-xi/efisiensi-mesin-carnot/ (Diakses tanggal : 5
Maret 2013.13.45)
16