kiat mencegah medical errol di rumah sakit armen muchtar

Upload: hery

Post on 04-Mar-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kiat

TRANSCRIPT

  • Kiat MencegahKiat MencegahMedication ErrorMedication Error di Rumah Sakitdi Rumah Sakit

    Armen MuchtarArmen MuchtarDepartemen Farmakologi Klinik Departemen Farmakologi Klinik RSUPN Dr Cipto MangunkusumoRSUPN Dr Cipto Mangunkusumo

  • Survai Masalah Penggunaan Obatdi Rumah Sakit

    Those on medical wards of university hospital received an average of 14 drugs during their stay.

    (Cluff, 1964)Serious adverse drug events occur in Serious adverse drug events occur in about 6.7% of hospitalized patients. Fatal adverse drug events occur in 0.32% or more than 100.000 deaths in the US hospital per year.

    ( Lazarou et al, 1998 )

  • Masalah Penggunaan Obat

    Inappropriate use: overuse, abuse, misuse.

    Expensive: impoverishment/catastrophic expenditure,expenditure,

    Harmful: serious/life threatening adverse drug events.

    Too many: me-too drugs, copy drugs, commercial herbal medicine.

    Doubtful: placebo effect, marginal effect

  • Jalur Pemecahan Masalah Obat

    Penelitian Pendidikan Pelayanan

    Kebijakan, regulasi, dan legislasi Kebijakan, regulasi, dan legislasi Keprofesian Kerjasama

  • Instrumen Pemecahan MasalahObat

    Konsep dan implementasi Daftar Obat Esensial Nasional.

    Konsep dan implementasi penggunaan obat rasional.

    Konsep dan implementasi substitusi Konsep dan implementasi substitusi generik dan terapeutik.

    Ektensi disiplin ilmu: farmakologi klinik, epidemiologi klinik, farmakoepidemiologi, ekonomi pelayanan kesehatan/ farmakoepidemiologi, farmasi klinik.

    Sistem layanan kesehatan universal social insurance and managed care.

  • Kebijakan Obat Nasional/Regional/Lokal Clinical Trial Registry, Consolidated Standards of

    Reporting Trial Statements (CONSORT). Meta-analysis, Evidence Based-Pharmacotherapy,

    Therapeutic Guidelines.Therapeutic Guidelines. Therapeutic Decision Making and P-drug concept. Health Assessment Technology/Comparative

    Effectiveness Studies. Antibiotic Control Programme. Konsep dan implementasi Patient Safety.

  • Rantai Tatalaksana ObatRantai Tatalaksana Obatdi Rumah Sakitdi Rumah Sakit

    Seleksi Seleksi }} }}

    Perencanaan } Perencanaan } }}

    Pengadaan }Pengadaan } }}

    Penyimpanan }Penyimpanan } }} }}

    Peresepan } Peresepan } ----------------> Penggunaan yang > Penggunaan yang Efektif, Aman, HematEfektif, Aman, Hemat }}

    Transkripsi }Transkripsi } }}

    Peracikan }Peracikan } }}

    Pemberian }Pemberian } }}

    Pemantauan }Pemantauan }

  • Tahapan Proses Penggunaan ObatTahapan Proses Penggunaan Obatdi Rumah Sakitdi Rumah Sakit

    Peresepan: seleksi, indikasi, individualisasi, targetPeresepan: seleksi, indikasi, individualisasi, target

    Transkripsi: dokumentasi di cacatan medikTranskripsi: dokumentasi di cacatan medik

    Peracikan: cek, proses, penyiapan, penyerahan Peracikan: cek, proses, penyiapan, penyerahan Peracikan: cek, proses, penyiapan, penyerahan Peracikan: cek, proses, penyiapan, penyerahan

    Pemberian: tepat obat,dosis,indikasi,waktu,pasien. Pemberian: tepat obat,dosis,indikasi,waktu,pasien.

    Pemantauan: efek terapi, efek samping, revaluasiPemantauan: efek terapi, efek samping, revaluasi

  • Ruang Lingkup

    Medication error adalah kegagalan dalam proses pengobatan yang menimbulkan atau memaparkan bahaya pada penderita.

    Kegagalan dalam proses berarti proses Kegagalan dalam proses berarti proses pengobatan itu menyimpang dari atau dibawah standar.

    Yang dimaksud dengan bahaya termasuk pula tak terlihat manfaat yang mengindikasikan kegagalan pengobatan.

  • Proses pengobatan meliputi penggunaan obat yang bersifat simptomatik, kausal, pencegahan, diagnostik.

    Proses pengobatan terangkai dalam beberapa fase: formulasi, produksi, penyimpanan, peresepan, transkripsi, dispensing, pemberian, dan pemantauan

  • Kesalahan Penggunaan ObatKesalahan Penggunaan Obat( Medication Error)( Medication Error)

    Penyediaan 1 obat untuk 1 penderita Penyediaan 1 obat untuk 1 penderita memerlukan 80memerlukan 80--120 langkah. 120 langkah.

    Kesalahan dapat terjadi pada setiap langkah pada Kesalahan dapat terjadi pada setiap langkah pada setiap tahap proses penggunaan obat.setiap tahap proses penggunaan obat.

    Pada rawat inap, kekerapan kesalahan Pada rawat inap, kekerapan kesalahan penggunaan obat adalah 5.3 per 100 peresepan penggunaan obat adalah 5.3 per 100 peresepan penggunaan obat adalah 5.3 per 100 peresepan penggunaan obat adalah 5.3 per 100 peresepan obat; kejadian efek buruk/cidera pada penderita obat; kejadian efek buruk/cidera pada penderita adalah 0,25 per 100 peresepan obat.adalah 0,25 per 100 peresepan obat.

    Kesalahan paling kerap terjadi pada proses Kesalahan paling kerap terjadi pada proses pemberian (53%), diikuti oleh proses peresepan pemberian (53%), diikuti oleh proses peresepan (17%), peracikan (14%), dan transkripsi (11%).(17%), peracikan (14%), dan transkripsi (11%).

    Kesalahan pada proses awal (peresepan) lebih Kesalahan pada proses awal (peresepan) lebih besar peluangnya untuk dikoreksi, dibanding besar peluangnya untuk dikoreksi, dibanding dengan kesalahan pada proses akhir (pemberian dengan kesalahan pada proses akhir (pemberian obat). obat).

  • 70% kesalahan peresepan dapat dicegah oleh 70% kesalahan peresepan dapat dicegah oleh farmasis dan perawat.farmasis dan perawat.

    Kesalahan pemberian obat susah dicegah, karena Kesalahan pemberian obat susah dicegah, karena pelakunya tunggal.pelakunya tunggal.

    Kesalahan peracikan terjadi bila ada perbedaan Kesalahan peracikan terjadi bila ada perbedaan antara jumlah/kadar yang dikehendaki dengan antara jumlah/kadar yang dikehendaki dengan Kesalahan peracikan terjadi bila ada perbedaan Kesalahan peracikan terjadi bila ada perbedaan antara jumlah/kadar yang dikehendaki dengan antara jumlah/kadar yang dikehendaki dengan jumlah/kadar yang disiapkan/diberikan. jumlah/kadar yang disiapkan/diberikan. Penyimpangan tak boleh lebih dari 10%. 60% Penyimpangan tak boleh lebih dari 10%. 60% sediaan infus/suntikan yang disiapkan perawat sediaan infus/suntikan yang disiapkan perawat lebih tinggi penyimpangannya dari 10%.lebih tinggi penyimpangannya dari 10%.

    Kesalahan transkripsi disebabkan oleh tulisan Kesalahan transkripsi disebabkan oleh tulisan tangan yang buruk, singkatan, satuan berat tangan yang buruk, singkatan, satuan berat (mg/mcg), dan salah baca. (mg/mcg), dan salah baca.

  • Definisi danDefinisi dan RootRoot--Cause AnalysisCause AnalysisKesalahan Penggunaan ObatKesalahan Penggunaan Obat

    Kesalahan penggunaan obat (Kesalahan penggunaan obat (medication errormedication error): ): setiap kesalahan dalam proses/langkah setiap kesalahan dalam proses/langkah penggunaan obat yang timbulkan/tak timbulkan penggunaan obat yang timbulkan/tak timbulkan cidera.cidera.

    Efek buruk obat (Efek buruk obat (adverse drug eventadverse drug event): cidera ): cidera akibat kesalahan dalam proses penggunaan obat.akibat kesalahan dalam proses penggunaan obat.akibat kesalahan dalam proses penggunaan obat.akibat kesalahan dalam proses penggunaan obat.

    Ceroboh (Ceroboh (near missnear miss): kesalahan penggunaan ): kesalahan penggunaan obat yang tak timbulkan cidera.obat yang tak timbulkan cidera.

    Salah comot (Salah comot (slipslip): salah emban tak sengaja. ): salah emban tak sengaja. Misalnya, maksud mau suntikan heparin, tetapi Misalnya, maksud mau suntikan heparin, tetapi yang terambil adalah insulin.yang terambil adalah insulin.

  • Lupa (Lupa (lapselapse): salah/tak emban tugas ): salah/tak emban tugas karena lupa.karena lupa.

    Keliru (Keliru (mistakemistake) salah terap karena ) salah terap karena kurang pengetahuan. Misal: tak berikan kurang pengetahuan. Misal: tak berikan amikasin intravena dosis tunggal, amikasin intravena dosis tunggal, melainkan dalam dosis terbagi atau infus melainkan dalam dosis terbagi atau infus amikasin intravena dosis tunggal, amikasin intravena dosis tunggal, melainkan dalam dosis terbagi atau infus melainkan dalam dosis terbagi atau infus berlanjut.berlanjut.

    Lalai (Lalai (error of omissionerror of omission): tak emban ): tak emban tugas, sesuai rencana/permintaan.tugas, sesuai rencana/permintaan.

    Berlebihan (Berlebihan (error of comissionerror of comission): ): penggunaan obat lebih banyak dari yang penggunaan obat lebih banyak dari yang diperlukan. Misal: ciprofloxacin oral diperlukan. Misal: ciprofloxacin oral diberikan 4 kali sehari, yang seharusnya diberikan 4 kali sehari, yang seharusnya cukup 2 kali sehari. cukup 2 kali sehari.

  • Pengelompokan Kesalahan ProsesPengelompokan Kesalahan ProsesPenggunaan ObatPenggunaan Obat

    Active failure vs latent failureActive failure vs latent failure..Active failureActive failure: kesalahan yang terjadi pada pelayanan lini : kesalahan yang terjadi pada pelayanan lini terdepan, yang dampaknya segera terjadi pada penderita.terdepan, yang dampaknya segera terjadi pada penderita.Latent failureLatent failure adalah cacat dalam sistem pelayanan yang adalah cacat dalam sistem pelayanan yang berkaitan dengan perencanaan, tatakelola, organisasi, berkaitan dengan perencanaan, tatakelola, organisasi, pengambilan keputusan, pelaporan, evaluasi, dllpengambilan keputusan, pelaporan, evaluasi, dll

    Error of execution vs error of planningError of execution vs error of planning Error of execution vs error of planningError of execution vs error of planningError of executionError of execution: kegagalan dalam mengemban tugas : kegagalan dalam mengemban tugas yang sudah direncanakan.yang sudah direncanakan.Error of planningError of planning: salah perencanaan untuk capai tujuan.: salah perencanaan untuk capai tujuan.

    SkillSkill--based behavior errors vs knowledgebased behavior errors vs knowledge--based based errors.errors.SkillSkill--based behavior errorsbased behavior errors: salah /lupa emban tugas rutin: salah /lupa emban tugas rutinKnowledgeKnowledge--based errorsbased errors: salah persepsi, penilaian, : salah persepsi, penilaian, penyimpulan, atau pengertian.penyimpulan, atau pengertian.

  • Kesalahan Peresepan ObatKesalahan Peresepan Obat

    Dosis lebih (41.8%)Dosis lebih (41.8%) Dosis kurang (16.5%)Dosis kurang (16.5%) Peresepan obat dengan riwayat Peresepan obat dengan riwayat

    alergi (12.9%)alergi (12.9%)alergi (12.9%)alergi (12.9%) Salah pilih obat, salah pilih dosis Salah pilih obat, salah pilih dosis

    (24%), karena tak antisipasi (24%), karena tak antisipasi interaksi obat, kontraindikasi, gagal interaksi obat, kontraindikasi, gagal ginjal, usia lanjut, gagal hati, dll.ginjal, usia lanjut, gagal hati, dll.

    Obat ganda (5%)Obat ganda (5%)

  • Kesalahan Penulisan Resep

    Tanggal, dosis, rute pemberian, frekuensi pemberian tak tertulis.

    Tulis nama obat dengan singkatan.Tulisan tak jelas, sebabkan salah Tulisan tak jelas, sebabkan salah baca nama obat dan nama pasien (sound alike).

    Penulisan resep diwakilkan.

  • Kesalahan Peracikan ObatKesalahan Peracikan Obat

    Peracikan obat tersusun atas 4 Peracikan obat tersusun atas 4 langkah: penyediaan (langkah: penyediaan (supply/stock/ supply/stock/ inventoryinventory), penetapan biaya (billing), ), penetapan biaya (billing), penyiapan sesuai resep (penyiapan sesuai resep (fillingfilling), ), pengecekan ulang secara visual pengecekan ulang secara visual pengecekan ulang secara visual pengecekan ulang secara visual ((verificationverification) dan penyerahan ) dan penyerahan ((deliverydelivery). ).

    Kesalahan peracikan meliputi: salah Kesalahan peracikan meliputi: salah obat, salah dosis, salah kadar, salah obat, salah dosis, salah kadar, salah formulasi, dan obat kadaluarsa.formulasi, dan obat kadaluarsa.

  • Salah Penyiapan SediaanSalah Penyiapan SediaanIntravena pada AnakIntravena pada Anak

    Dosis intravena ditentukan oleh kadar dan Dosis intravena ditentukan oleh kadar dan volume.volume.

    Dosis IV untuk anak disiapkan dari sediaan stock, Dosis IV untuk anak disiapkan dari sediaan stock, diencerkan, dihitung volumenya berdasarkan diencerkan, dihitung volumenya berdasarkan dosis dalam mg/kgBB.dosis dalam mg/kgBB.Prosesnya meliputi: resep Prosesnya meliputi: resep obat stock obat stock hitung hitung Prosesnya meliputi: resep Prosesnya meliputi: resep obat stock obat stock hitung hitung dosisdosis--volume volume pembulatan pembulatan volume obat stock volume obat stock volume pengencer volume pengencer campuran campuran sediaan sediaan infus.infus.

    Kesalahan proses penyiapan hasilkan kesalahan Kesalahan proses penyiapan hasilkan kesalahan kadar sebesar 35%.kadar sebesar 35%.

    Kesalahan terutama terjadi pada petugas yang Kesalahan terutama terjadi pada petugas yang merasa merasa lelah karena kurang tidurlelah karena kurang tidur dalam 24 jam dalam 24 jam terakhir.terakhir.

  • Kesalahan Pemberian Obat di ICUKesalahan Pemberian Obat di ICU

    Meliputi: salah dosis, salah obat, salah rute, Meliputi: salah dosis, salah obat, salah rute, salah waktu, dan lupa.salah waktu, dan lupa.

    Kekerapan kesalahan pemberian obat adalah 75 Kekerapan kesalahan pemberian obat adalah 75 kejadian per 100 hari rawat penderita, di ICUkejadian per 100 hari rawat penderita, di ICU

    Kesalahan utama adalah salah waktu (33.4%) Kesalahan utama adalah salah waktu (33.4%) dan lupa pemberian obat (22.4%); lainnya dan lupa pemberian obat (22.4%); lainnya Kesalahan utama adalah salah waktu (33.4%) Kesalahan utama adalah salah waktu (33.4%) dan lupa pemberian obat (22.4%); lainnya dan lupa pemberian obat (22.4%); lainnya adalah salah dosis (10.2%), salah obat (5.3%), adalah salah dosis (10.2%), salah obat (5.3%), dan salah rute (3.2%).dan salah rute (3.2%).

    Kesalahan pemberian terutama adalah obat Kesalahan pemberian terutama adalah obat parenteral, yaitu vasopresor, insulin, parenteral, yaitu vasopresor, insulin, antikoagulan, elektrolit, antimikroba, hipnotikantikoagulan, elektrolit, antimikroba, hipnotik--analgesia.analgesia.

    Kesalahan pemberian obat timbulkan cidera berat Kesalahan pemberian obat timbulkan cidera berat atau kematian pada 0.9% penderitaatau kematian pada 0.9% penderita

  • Ilustrasi KasusPerempuan, 41 thn, BB 40 kg. KU: demam, lemas, sesak. Beriwayat penyakit jantung,; diberi digoxin 2x1/2 tablet, lasix 1x1 tablet, K durules 1x1 tablet, dan tioctan 3x1 tablet. 10 hari SMRS menderita flu, 2 hari SMRS mengigil, sesak bertambah, dibawa ke IGD.Pemeriksaan fisik: KU lemah, TD 90/60, nadi 100x/menit, JVP 5+2, Iikterik. Palpasi: hepatomegali, ascites, udema. Auskultasi: bunyi jantung rematik, penumonia.LAB: Hb 12, Ht 36, ureum 37, kreatinin 1.1, bilirubin 7.6, Na 126, K 3.9, Cl 85.3.9, Cl 85.WD: RHD, komplikasi CHF, pneumonia.R/: ditambah ampiclox 4x500 mg selama 6 hari, dopamine 2 mg/kg/menit; ampiclox diganti dengan garamycin 2x80 mg selama 6 hari.Follow up: 4 hari setelah garamycin dihentikan timbul gejala mual dan aritmia, ditenggarai iintoksikasi digitalis. Kadar digoxin 5.9 ng/ml, Na 116, K 4.6, CL 94, ureum 157, kreatinin 5.0. Periksa ulang: ureum 164, kreatinin 6.4, K 6.4

  • Garamycin (Gentamicin)

    Diindikasikan utk kuman aerob gram negatif, tak aktif thd streptococci atau pneumococci. Dikombinasikan dgn AB lain utk terapi empiris.

    IM/bolus IV, 1x lebih disukai dari 2-3x/hari, berikan pagi/siang hariDosis: 5mg/kgBB, eliminasi 95% melalui ginjal, Dosis: 5mg/kgBB, eliminasi 95% melalui ginjal, waktu paroh 2.5 jam, sesuaikan dosis dgn fungsi ginjal, periksa kadar setelah 3-4x pemberian, kadar terendah

  • Perhitungan Dosis GaramycinBerdasarkan Fungsi Ginjal

    (140-umur)xBBx0.85CrCL (ml/men)=-----------------------

    72x kadar kretinin72x kadar kretinin(140-41)x40x0.85

    =----------------------=42.572x1.1

  • Penyesuaian Dosis Garamycin

    CrCL 50-80 ml/men: 2.5 mg/kg q24j, atau 120 mg q24j

    Cr CL 10-50 ml/men: 2.5 mg/kg q48j, Cr CL 10-50 ml/men: 2.5 mg/kg q48j, atau 120 mg q48j.

    CrCL

  • Kesalahan Medikasi Kasus Ilustrasi

    Salah pilih obat, krn tak liput kuman penyebab. Salah pilih obat, krn tak lakukan pewarnaan

    Gram Salah pilih obat, krn ada AB lain yg aman Salah pilih obat, krn potensi interaksi. Salah pilih obat, krn potensi interaksi. Salah regimen dosis, krn diberikan 2x/hari. Salah dosis, krn tak perhitungkan kliren

    kreatinin. Tak pantau kadar obat. Tak pantau fungsi ginjal Salah waktu pemberian?

  • Faktor Risiko KesalahanFaktor Risiko KesalahanPenggunaan ObatPenggunaan Obat

    Peresepan: kurang pengetahuan obat dan Peresepan: kurang pengetahuan obat dan cara penggunaannya; kurang perhatian cara penggunaannya; kurang perhatian dan pengetahuan tentang patofisiologi dan pengetahuan tentang patofisiologi penyakit yang berpengaruh terhadap penyakit yang berpengaruh terhadap kinetik dan dinamik obat. kinetik dan dinamik obat. Transkripsi: singkatan, tulisan buruk, obat Transkripsi: singkatan, tulisan buruk, obat Transkripsi: singkatan, tulisan buruk, obat Transkripsi: singkatan, tulisan buruk, obat yang yang name/sound alikename/sound alike..

    Peracikan: volume peresepan tinggi, Peracikan: volume peresepan tinggi, sediaan terlalu banyak.sediaan terlalu banyak.

    Pemberian: beban kerja tinggi, kurang Pemberian: beban kerja tinggi, kurang pengetahuan tentang obat dan cara pengetahuan tentang obat dan cara penggunaannya.penggunaannya.

  • Strategi Pencegahan:Strategi Pencegahan:1) Optimasi Proses Penggunaan1) Optimasi Proses Penggunaan

    Peresepan: pembakuan penulisan resep, Peresepan: pembakuan penulisan resep, peresepan elektronik, peresepan elektronik, clinical decision clinical decision support systemssupport systems..

    Transkripsi: catatan medik elektronik.Transkripsi: catatan medik elektronik.Transkripsi: catatan medik elektronik.Transkripsi: catatan medik elektronik. Peracikan: Peracikan: bar code technologybar code technology.. Pemberian: pengecekan ulang, Pemberian: pengecekan ulang,

    penggunaan pompa suntik/infus.penggunaan pompa suntik/infus. Medication reconciliation Medication reconciliation

  • Medication ReconciliationMedication Reconciliation

    Kesalahan penggunaan obat sering terjadi Kesalahan penggunaan obat sering terjadi penderita penyakit kronik menjalani pindah penderita penyakit kronik menjalani pindah rawat, misalnya dari rawat jalan rawat, misalnya dari rawat jalan IGD IGD ICU ICU bangsal bangsal rawat jalan.rawat jalan.

    Dinyatakan sebagai kesalahan bila ada Dinyatakan sebagai kesalahan bila ada ketaksesuaian antara obat yang selama ini ketaksesuaian antara obat yang selama ini ketaksesuaian antara obat yang selama ini ketaksesuaian antara obat yang selama ini digunakan dengan obat yang diberikan sewaktu digunakan dengan obat yang diberikan sewaktu pindah rawat pindah rawat secara tak sengaja, dan berpotensi secara tak sengaja, dan berpotensi timbulkan cideratimbulkan cidera..

    Ketaksesuaian itu meliputi meliputi: penghentian Ketaksesuaian itu meliputi meliputi: penghentian obat lama, pemberian obat baru yang alergenik, obat lama, pemberian obat baru yang alergenik, pemberian obat yang sama tetapi beda pemberian obat yang sama tetapi beda dosis/frekuensi/cara pemberian, dll.dosis/frekuensi/cara pemberian, dll.

  • Untuk hindari kesalahan ini, perlu dilakukan Untuk hindari kesalahan ini, perlu dilakukan medication reconciliationmedication reconciliation yang prosesnya yang prosesnya meliputi: pengungkapan obat dahulu dan meliputi: pengungkapan obat dahulu dan sekarang, pengenalan potensi cidera yang sekarang, pengenalan potensi cidera yang berasal dari perbedaan obat dahulu dan berasal dari perbedaan obat dahulu dan sekarang, dan koreksi thd bahaya yang sekarang, dan koreksi thd bahaya yang mengancam.mengancam.mengancam.mengancam.

    Bagi penderita yang pulang rawat, proses ini Bagi penderita yang pulang rawat, proses ini meliputi tinjauan terhadap obat sebelum/selama meliputi tinjauan terhadap obat sebelum/selama perawatan, dan penetapan obat untuk rawat perawatan, dan penetapan obat untuk rawat jalan selanjutnya. jalan selanjutnya.

    Survai menemukan ketaksesuaian penggunaan Survai menemukan ketaksesuaian penggunaan obat yang berpotensi cidera ini pada 60% obat yang berpotensi cidera ini pada 60% penderita, sewaktu masuk atau keluar dari penderita, sewaktu masuk atau keluar dari rumah sakit.rumah sakit.

  • Contoh KasusContoh Kasus

    Contoh 1. Anak epilepsi, masuk rumah Contoh 1. Anak epilepsi, masuk rumah sakit karena pneumonia aspirasi, sakit karena pneumonia aspirasi, kesadarannya turun setelah diberi kesadarannya turun setelah diberi clonazepam. Ternyata untuk epilepsinya, clonazepam. Ternyata untuk epilepsinya, anak ini teratur minum clobazam.anak ini teratur minum clobazam.anak ini teratur minum clobazam.anak ini teratur minum clobazam.

    Contoh 2. Seorang penderita jalani operasi Contoh 2. Seorang penderita jalani operasi ganti lutut. Sebelum pembedahan, ganti lutut. Sebelum pembedahan, penderita selalu minum ketorolac. penderita selalu minum ketorolac. Sewaktu pulang, penderita diberi warfarin, Sewaktu pulang, penderita diberi warfarin, tetapi dokter lupa beritahu untuk hentikan tetapi dokter lupa beritahu untuk hentikan ketorolac. ketorolac.

  • Strategi Pencegahan :Strategi Pencegahan :2) Eliminasi Faktor Risiko2) Eliminasi Faktor Risiko

    Cegah kelelahan dan kebosananCegah kelelahan dan kebosanan Cegah kebisingan dan kerumitanCegah kebisingan dan kerumitan

    Pelatihan untuk tingkatkan Pelatihan untuk tingkatkan Pelatihan untuk tingkatkan Pelatihan untuk tingkatkan pengetahuan dan keterampilan.pengetahuan dan keterampilan.

  • Strategi Pencegahan:Strategi Pencegahan:3)3) Oversight Oversight dandan Error InterceptionError Interception

    Teamwork/team approach Teamwork/team approach dalam dalam pelaporan pasif dan aktif: klinisi, pelaporan pasif dan aktif: klinisi, patologis, farmakologis, farmasis, patologis, farmakologis, farmasis, perawat.perawat.perawat.perawat.

    Information TechnologyInformation Technology.. Licensing, certification/recertification.Licensing, certification/recertification. AccreditationAccreditation..

  • Latar Belakang Masalah Obat

    Kemajuan teknologi industri farmasi drug explosion therapeutic jungle.

    Obat sbg commodity dgn ciri aggressive marketing: detailing, sponsorship, incentives, hidden curriculum, disease mongering, multi-level marketing, direct incentives, hidden curriculum, disease mongering, multi-level marketing, direct to consumer advertising, consumer support organization, fraud, bribery, dll.

    Industri Farmasi kapitalistis: harga tak boleh dikontrol, serahkan ke pasar, diberlakukan masa paten obat baru mahal.

  • Predominance role of commercial rather than scientific source of drug information represents a problematic area in health care delivery. In the absence of mandatory postgraduate education, mandatory postgraduate education, pharmaceutical advertising becomes a major source of continuing medical education for physicians.

    ( Leighton Cluff, 1967)

  • The House of Commons:Committee Report on the Influence

    of Pharmaceutical Industry The influence of pharmaceutical industry is

    enormous and out of control. The big pharmas tentacles penetrate

    much more widely, reaching patients, much more widely, reaching patients, health departments, regulators, managers, researchers, medical charities, academics, media, cares, school children, and politians.

    ( The Lancet, 2006)

  • The excessive influence of industry will not be curbed unless and until all those involved with drug companies take a stand and question their relation with them. Patients welfare will continue to be Patients welfare will continue to be vulnerable with health policies and practices that are dominated by the will of big pharmas.

    ( The Lancet, 2006 )