keselarasan antara strategi bisnis dan ti

Upload: jauhariaja

Post on 15-Jul-2015

767 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Oleh: ACHMAD JAUHARI - 5110202007 SIGIT SUSANTO PUTRO - 5110202008 MAUREN NATALI S. 5110202010

KESELARASAN ANTARA STRATEGI BISNIS DAN TI

LATAR BELAKANG

Adanya teori : Kesuksesan dalam mencapai tujuan bisnis merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan. Kesuksesan tersebut hanya akan diraih jika perusahaan memiliki strategi bisnis yang baik dan didukung dengan bantuan teknologi informasi (TI). Dan pendapat: Strassmann (1998) mendefinisikan keselarasan dari sebuah perusahaan komersial, tujuan utamanya adalah hasil finansial yang menguntungkan alias kemampuan untuk menunjukkan hubungan positif antara teknologi informasi dan ukuran kinerja finansial yang dapat diterima. Untuk organisasi lain seperti sektor publik atau organisasi amal yang mungkin memiliki tujuan sosial atau beberapa definisi yang lebih luas diperlukan sebagai kemampuan untuk menunjukkan hubungan positif antara teknologi informasi dan ukuran kinerja bisnis yang berlaku.

Realitanya: Akan tetapi seringkali implementasi TI dalam perusahaan tidak membantu dalam mencapai tujuan bisnis perusahaan sehingga implementasi TI dianggap hanya menghabiskan dana saja. Hal ini disebabkan karena strategi TI yang ditetapkan tidak selaras dengan strategi bisnis perusahaan.

TUJUAN

Memberikan uraian tentang model penyelarasan dan faktor faktor yang perlu diperhatikan dalam menyelaraskan bisnis dan TI.

MODEL MODEL PENYELARASAN

Scott Morton (1991) membuat suatu diagram yang mengilustrasikan 5 faktor yang mempengaruhi tujuan strategis perusahaan yaitu : struktur, proses proses manajemen, individual/perseorangan dan peran peran, teknologi dan strategi.

Curtin (1996) mendiskusikan sebuah model bisnis yang disebut Strategic Alignment Model (Model Keselarasan Strategis) dan sebenarnya model ini dibangun oleh Henderson and Venkatramon (1993). Model ini memiliki 4 domain atau variabel : strategi bisnis, strategi TI, infrastruktur organisasi dan infrastruktur TI.

Sebuah studi yang dilakukan oleh IBM yang melibatkan para eksekutif dari sekitar 8000 perusahaan (Luftman (1998)). Studi ini menemukan bahwa 6 hal faktor yang paling penting untuk menyelaraskan TI dan bisnis adalah:

Dukungan senior eksekutif terhadap TI Keterlibatan manajemen TI dalam pengembangan strategi Pemahaman TI terhadap bisnis Kemitraan antara pemimpin bisnis dan TI Tingkat prioritas terhadap proyek TI Kemampuan kepemimpinan terhadap manajemen TI

STRUKTUR ORGANISASI

Goodman (1998) menegaskan bahwa akan ada keselarasan yang buruk antara TI dan bisnis karena organisasi mengkonsentrasikan TI dalam satu kelompok.

Dalam artikel yang ditulis Slater (1999) sebuah penjelasan diberikan tentang bagaimana perusahaan Ford motor telah mengimplementasikan model empat tahap (four stage model) untuk menjaga agar setiap bagian dari organisasi selaras dengan tujuan umum perusahaan. Dasar model terdiri dari misi, strategi, proses dan tujuan obyektif perusahaan. Model tersebut bercermin pada setiap tingkat perusahaan termasuk bagian TI. Sebagai contoh bagian TI akan menjelaskan pada level detil yang sesuai tentang bagaimana TI akan mencapai atau menyelaraskan diri dengan misi, strategi, proses dan infrastruktur perusahaan. Ford telah mensentralisasi layanan TI mereka, mengambil staf TI keluar dari area fungsional mereka. Untuk memastikan tidak kehilangan hubungan dengan area bisnis mereka, maka personil melaporkan kepada CIO dan kepala fungsi bisnis. Tipe manajemen matrix seperti ini memiliki resiko tersendiri, tetapi mengilustrasikan pentingnya bahwa Ford telah menempatkan area yang tersisa pada TI selaras dengan area fungsional bisnis dan kesiapannya untuk mengubah struktur untuk memastikan keselarasan yang baik.

SUMBER DAYA

Mingay, Furlonger, Andren (1998 Gartner Group) meyakini bahwa perusahaan yang tidak mampu berada di puncak rantai makanan staf TI, maka keahlian TI akan menjadi keterbatasan penjelasan terhadap apa yang perusahaan mampu capai dengan TI, bukan kurangnya modal.

Bushell dan Walsh (1998) alat utama untuk mengelola keselarasan bisnis dengan menggunakan TI outsourcing adalah struktur dan manajemen kontrak dan hubungan bisnis.

TEKNOLOGI

Slater (1999) mengidentifikasi kesulitan dalam menyelaraskan infrastruktur dengan strategi bisnis karena adanya perbedaan waktu antara perubahan pada strategi bisnis dan infrastruktur TI. Strategi bisnis bisa berlangsung selama 12 bulan, dan infrastruktur TI 5 sampai 7 tahun dan beberapa database lebih dari 10 tahun.

PERENCANAAN

(Braue 1999). Survei menemukan bahwa keterlibatan yang lebih besar dari eksekutif melalui kerangka manajemen informasi tampaknya telah membantu keselarasan yang lebih baik antara harapan eksekutif dan produk TI yang disampaikan.

Sebelum setiap proyek teknologi informasi dimulai proyek harus mampu menunjukkan hubungan untuk rencana bisnis dan bagaimana menyelaraskan dengan tujuan perusahaan. Rencana proyek TI harus terus menerus ditinjau untuk memastikan tetap sejalan dengan perubahan kondisi bisnis yang terus mengalami perubahan. Pengukuran dapat diterapkan untuk memantau keselarasan. Pengukuran tersebut mencakup data keuangan dan operasional.

Faktor-faktor resiko proyek harus dipertimbangkan meliputi: Ukuran dan ruang lingkup Time frame ( waktu) Life cycle costs ( siklus hidup biaya) Technology and complexity ( teknologi dan kompleksitasnya) Business impact (internal and external)/ dampak bisnis Return on Investment dan keuntungan lainnya Resiko kontrak dan pemasok Bagian dari rencana untuk memastikan proyek teknologi informasi telah selaras dengan tujuan bisnis adalah dengan menerapkan langkah-langkah pengukuran dan target dan mengevaluasi kinerja sebelum dan setelah implementasi.

KOMUNIKASI DAN BUDAYA

Griffin (1990) mendefinisikan komunikasi yang efektif sebagai 'proses pengiriman pesan sedemikian rupa sehingga pesan yang diterima semakin jelas dalam arti sebisa mungkin sama dengan pesan yang dimaksudkan. Jenson Grup (1997) berkomentar bahwa meskipun 'perubahan di sekitar kita menuntut lompatan kuantum dalam kinerja, akuntabilitas dan perilaku baru, hampir tidak ada komunikasi kita (