kesehatan masyarakat 2

50
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Kesehatan Masyarakat Kesehatan masyarakat meliputi bentuk kegiatan atau upaya pencegahan penyakit dan peningkattan kesehatan. kegiatan-kegiatan ini terutama merupakan tanggung jawab masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat dapat diselenggarakan oleh badan atau lembaga kesehatan masyarakat formal berstatus pemerintah ataupun swasta yang ada dalam masyarakat. 2 Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi, dan mingkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Batasan ini mencakup pula usaha-usaha masyarakat dalam pengadaan pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit. Kesehatan masyarakat meluas dari hanya berurusan sanitasi, teknik 1

Upload: dewi-febriana

Post on 12-Sep-2015

36 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ikmmmiaakasj222

TRANSCRIPT

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Kesehatan MasyarakatKesehatan masyarakat meliputi bentuk kegiatan atau upaya pencegahan penyakit dan peningkattan kesehatan. kegiatan-kegiatan ini terutama merupakan tanggung jawab masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat dapat diselenggarakan oleh badan atau lembaga kesehatan masyarakat formal berstatus pemerintah ataupun swasta yang ada dalam masyarakat.2Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi, dan mingkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Batasan ini mencakup pula usaha-usaha masyarakat dalam pengadaan pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit. Kesehatan masyarakat meluas dari hanya berurusan sanitasi, teknik sanitasi, ilmu kedokteran kuratif, ilmu kedokteran pencegahan sampai dengan ilmu sosial.1B. Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat

Ruang lingkup kesehatan masyarakat dapat dilihat dari dua hal yaitu : sebagai ilmu dan sebagai seni. Sebagai ilmu, kesehatan masyarakat pada mulanya hanya mencakup dua disiplin ilmu yaitu ilmu biomedis (medical biologi) dan ilmu-ilmu social. Akan tetapi sesuai dengan perkembangan ilmu, maka disiplin ilmu yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat pun berkembang. Sehingga sampai pada saat ini disiplin ilmu yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat antara lain mencakup ilmu biologi, ilmu kedokteran, ilmu kimia, fisika, ilmu lingkungan, sosiologi, antropologi, psikologi, ilmu pendidikan dan sebagainya. Oleh sebab itu ilmu kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang multidisiplin.2,3Secara garis besar, disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat, atau sering disebut sebagai pilar utama ilmu kesehatan masyarakat ini, antara lain : epidemiologi, biostatistik, kesehatan lingkungan, pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku, administrasi kesehatan masyarakat, gizi masyarakat, dan kesehatan kerja.4Masalah kesehatan adalah multi kausal sehingga pemecahannya harus secara multidisiplin. Oleh sebab itu kesehatan masyarakat sebagai seni. Semua kegiatan baik langsung maupun tidak langsung untuk mencegah penyakit (Preventif), meningkatkan kesehatan (Promotif), terapi (terapi fisik, mental dan sosial) atau kuratif maupun pemulihan (rehabilitative).4,5,6Secara garis besar upaya-upaya yang dapat dikategorikan sebagai seni atau penerapan ilmu kesehatan masyarakat antara lain :1a. Pemberantasan Penyakit, baik menular maupun tidak menular

b. Perbaikan sanitasi lingkungan

c. Perbaikan lingkungan pemukiman

d. Pemberantasan vector

e. Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakatf. Pelayanan kesehatan Ibu dan Anak

g. Pembinaan gizi masyarakat

h. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum

i. Pengawasan obat dan minuman

j. Pembinaan peran serta masyarakat

C. Definisi Pelayanan KesehatanMenurut pendapat Levey dan Loomba (1973), Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.3,4,5Azrul Azwar mendefinisikan pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, kelompok, dan ataupun masyarakat.5,6,7Azrul Azwar menyatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan adalah menunjuk pada tingkat kesempurnaan penampilan pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan ratarata penduduk, tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standard an kode etik profesi yang telah ditetapkan.6,7D. Macam-macam Pelayanan KesehatanPelayanan kesehatan mencakup pelayanan kedokteran (medical services) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public health services). Jika dijabarkan dari pendapat Hodgetts dan Cascio (1983) adalah :8,91. Pelayanan kedokteran ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri atau secara bersama-sama dalam satu organisasi, tujuan utamanya ialaha untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga.

2. Pelayanan kesehatan masyarakat ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya bersama-sama dalam satu organisasi, tujuan utamanya ialah untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya terutama untuk kelompok dan masyarakat.

E. Bentuk Pelayanan Kesehatan

Secara umum, ada 3 tingkat atau gradasi penyakit yaitu sakit ringan (mild), sakit sedang (moderate), dan sakit parah (severe) yang menuntut bentuk pelayanan kesehatan yang berbeda pula. Oleh sebab itu, perlu dibedakan adanya 3 bentuk pelayanan, yakni :2,4,8,9 1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (Primary health care) :

Pelayanan kesehatan ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Pelayanan yang diperlukan pada jenis ini bersifat pelayanan kesehatan dasar (basic health services) atau juga merupakan pelayanan kesehatan primer atau utama (primary health care). Bentuk pelayanan ini seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan Balkesmas.

2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health services) :

Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan nginap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer. Bentuk pelayanan ini misalnya Rumah Sakit tipe C dan D, dan memerlukan tersedianya tenaga-tenaga spesialis.

3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services):

Pelayanan kesehatan ini diperlukan untuk kelompok masyarakat atau pasiaen yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan kesehatan ini sudah komplek, dan memerlukan tenaga-tenaga super spesialis. Contohnya Rumah sakit bertipe A dan B. F. Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan

Syarat pokok pelayanan kesehatan adalah :10,11,12,131. Tersedia dan Berkesinambungan

Syarat pokok pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan tersebut harus tersedia di masyarakat serta bersifat berkesinambungan. Artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat dan mudah dicapai oleh masyarakat.

2. Dapat diterima dan WajarPelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan, keyakinan, dan kepercayaan masyarakat serta bersifat wajar.3. Mudah di capai

Ketercapaian yang dimaksud terutama dari sudut lokasi. Dengan demikian untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik, maka pengaturan sarana kesehatan menjadi sangat penting.4. Mudah di jangkau

Keterjangkauan terutama dari sudut biaya. Pengertian keterjangkauan disini terutama dari sudut jarak dan biaya. Untuk mewujudkan keadaan seperti ini harus dapat diupayakan pendekatan sarana pelayanan kesehatan dan biaya kesehatan di harapkan sesuai dengan kemampuan masyarakat.5. Bermutu

Pengertian mutu yang dimaksud adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Yang mana disatu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan dan pihak lain dimana tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar yang telah ditetapkan.

G. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat. Oleh karena ruang lingkup pelayanan kesehatan masyarakat menyangkut kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai bagian atau porsi yang besar. Namun karena keterbatasan sumber daya pemerintah, maka potensi masyarakat perlu digali atau diikutsertakan dalam upaya pelayanan kesehatan masyarakat tersebut.11,12Mengalang potensi masyarakat mencakup 3 dimensi, yaitu :4,7,111. Potensi masyarakat dalam arti komunitas (misalnya masyarakat RT, RW, Kelurahan dan sebagainya). Bentuk-bentuk partisipasi dan penggalian potensi masyarakat dalam pelayanan kesehatan masyarakat seperti adanya dana sehat, iuran untuk PMT (Pembinaan Makanan Tambahan), untuk anak balita, dan sebagainya.2. Menggalang potensi masyarakat melalui organisasi-organisasi masyarakat atau sering disebut Lembaga-lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Penyelenggaraan pelayanan-pelayanan kesehatan masyarakat oleh LSM-LSM pada hakikatnya merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam system pelayanan kesehatan masyarakat.3. Menggalang potensi masyarakat melalui perusahaan-perusahaan swasta yang ikut membantu meringankan beban penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas, Balkesmas, dan sebagainya).Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam pelayanan kesehatan masyarakat, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta, antara lain :13,14a. Penanggung jawab; pengawasan, standar pelayanan, dan sebagainya dalam pelayanan kesehatan masyarakat baik pemerintah (Puskesmas) maupun swasta (Balkesmas) berada di bawah koordinasi penanggung jawab seperti Departemen Kesehatan.b. Standar pelayanan; pelayanan kesehatan masyarakat, baik pemerintah maupun swasta harus berdasarkan pada suatu standar tertentu. Di Indonesia standar ini telah ditetapkan oleh Departemene Kesehatan, dengan adanya Buku Pedoman Puskesmasc. Hubungan kerja; dalam hal ini harus ada pembagian kerja yang jelas antara bagian satu dengan yang lain. Artinya fasilitas kesehatan harus mempunyai struktur organisasi yang jelas yang menggambarkan hubungan kerja baik horizontal maupun vertical.d. Pengorganisasian potensi masyarakat; keikutsertaan masyarakat atu pengorganisasian masyarakat ini penting, karena adanya keterbatasan sumber-sumber daya penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat.H. Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan akan lebih berkembang atau sebaliknya akan terhambat karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti adanya peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi baru, pergeseran nilai masyarakat, aspek legal dan etik, ekonomi dan politik.15,16,171. Ilmu pengetahuan dan teknologi baruMengingat adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan diikuti oleh perkembangan pelayanan kesehatan atau juga sebagai dampaknya pelayanan kesehatan jelas lebih mengikuti perkembangan dan teknologi seperti dalam pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit-penyakit yang sulit penyembuhannya maka digunakanlah alat seperti laser, terapi peruahan gen dll.Maka pelayanan kesehatan ini membutuhkan biaya yang cukup besar dan butuh tenaga yang professional di bidang tertentu.2. Pergeseran nilai masyarakatMasyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan tinggi, maka akan memiliki kesadaran yang lebih dalam penngunaan atau pemanfaatan pelayanan kesehatan, demikian juga sebaliknya pada masyarakat yang memiliki pengetahuan kurang akan memiliki kesadaran yang rendah terhadap pelayanan kesehatan,sehinnga kondisi demikian akan sangat mempengaruhi system pelayanan kesehatan.

3. Aspel legal dan etikDengan tingginya kesadarn masyarakat tehadap penggunaan atau pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula tuntunan hokum dan etik dalam pelayanan kesehatan, sehingga pelaku memberi pelayanan kesehatan harus dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dengan memperhatikan norma dan etik yang ada dalam masyarakat4. EkonomiSemakin tinggi ekonomi seseorang pelayanan kesehatan lbh mudah diperoleh dan di jangkau dan begitu sebaliknya dengan orang yang tergolong ekonomi rendah. Keadaan ekonomi ini akan mempengaruhi dalam system pelayanan kesehatan.5. PolitikKebijakan pemerintah melalui system politik yang ada akan sangat berpengaruh sekali dalam system pemberian pelayan kesehatan. Kebijakan-kebijakan yang ada dapat memberikan pola dalam system pelayanan.

I. Masalah/Keluhan MasyarakatPermasalahan juga tampak dari beberapa pengguna jasa rumah sakit yang masih banyak keluhan dari pelayanan yang diberikan, ini terlihat dari masih banyaknya dijumpai keluhan tentang pelayanan yang lamban, adanya perilaku petugas perawat yang kurang ramah dan tidak komunikatif. 18,19

Dari data pada Tabel 1.2, terdapat keluhan atau ketidakpuasan masyarakat akan hasil pelayanan, jelas terlihat bahwa keluhan masyarakat akan menunjukkan kualitas pelayanan yang diberikan, sebab inti dari pelayanan publik bermuara kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan kualitas pelayanan yang diterima masyarakat. 18J. Faktor-faktor Penghambat Pelayanan Puskesmas

Dalam realitanya pelayanan Puskesmas sekarang banyak memiliki masalah-masalah. Adapun masalah-masalah yang biasa terjadi diakibatkan oleh factor-faktor sebagai berikut19,20,21 1. Faktor Internal

a. Pelaksanaan Manajemen

Pelaksanaan managemen merupakan hal penting yang menentukan dalam mencapai tujuan yang efisien dan efektif dari tujuan puskesmas. Dimana fungsi manajemen itu untuk planning, organaizing, leading, dan controlling. Pada kegiatan perencanaan setiap tahunnya sering kali tidak berjalan sehingga kegiatan berjalan apa adanya sesuai kebiasaan.

b. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan suatu aspek terpenting dalam mencapai target dari program-program puskesmas. Akibat sarana dan prasarana yang terbatas serta sumber keuangan yang dimiliki puskesmas terbatas sehingga mutu pelayanan puskesmas pun menjadi rendah karena tidak sesuai dengan standar kesehatanc. Tenaga Medis

Jumlah tenaga medis yang sangat sedikit mengakibatkan ketidakmampuannya melaksanakan program dari Dinas Kesehatan. Untuk mencapai penyelenggaraan pelayanan kesehatan di puskesmas di perlukan pimpinan yang mau memotivasi pegawainya dengan cara memenuhi kebutuhan hidupnya.

d. Sumber Keuangan Puskesmas

Sumber keuangan dari pemerintah pusat maupun daerah tidak sebanding dengan pengeluaran operasional puskesmas sehingga biaya pelayanan puskesmas pun mahal padahal sarana yang terdapat di sana tidak sebanding dengan apa yang harus dibayar.

e. Psiko-sosial antara Tenaga Medis dengan Penduduk

Perbedaan psikososial antara tenaga kesehatan yang ada di puskesmas dengan penduduk menimbulkan hambatan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan puskesmas. Tenaga-tenaga yang diperbantukan di puskesmas biasanya terdiri dari orang-orang terpelajar dan bukan berasal dari daerah tersebut, sehingga penduduk menganggapnya sebagai orang asing.2. Faktor Eksternal

a. Kondisi Geografis

Kondisi geografis puskesmas umumnya terletak pada daerah pelosok atau setingkat dengan kecamatan. Dimana kecamatan tiap-tiap daerah memiliki keadaan yang berbeda-beda dalam memenuhi pelayanan kesehatan puskesmas.

b. Pemerintah Daerah

Peran pemerintah yang terkesan gagap ini terlihat atas pemahaman pembangunan kesehatan yang setengah-setengah dari pihak legislative da eksekutif yang tercermin dari dijadikannya pelayanan kesehatan sebagai tulang punggung pendapatan daerah.c. Keadaan Ekonomi Penduduk

Keadaan ekonomi penduduk memberikan andil dalam sulitnya mengupayakan pelayanan kesehatan pada masyarakat. d. Kondisi Pendidikan Penduduk

Masalah pendidikan penduduk juga berperan dalam menghambat pelayanan yang dihadap oleh puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan pada tingkat pertama, karena pada umumnya pendidikan masyarakat desa masih rendah, maka pola pikir mereka sangat sederhana dan kurang atau bahkan belum paham akan arti ksehatan. Mereka cenderung mengikuti sifat-sifat tradisional yang sejak dulu dipegang oleh masyarakat dan lingkungannya.e. Dinas Kesehatan

Dinas kesehatan yang berada di propinsi bekerja pada aspek melayani penyembuhan penyakit yang sudah diderita oleh penduduk dibandingkan dengan melayani obat-obatan yang dapat digunakan sebagai upaya pencegahan timbulnya suatau penyakit pada penduduk. Pelayanan kesehatan dipuskesmas lebih banyak ditekankan pada tindakan kuratif dibandingkan dengan tindakan prepentif apalagi promotif.K. Upaya Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Masyarakat1. Mengingkatkan Kualitas Pelayanan dan Tingkat Kepuasan Masyarakat

a. Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan adalah kegiatan pelayanan yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan publik yang mampu memenuhi harapan, keinginan, dan kebutuhan serta mampu memberikan kepuasan kepada masyarakat luas. 20,21Puskesmas sebagai salah satu unit pelaksana teknis Dinas kabupaten/kota berperan di dalam menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas kepada masyarakat dengan melakukan berbagai upaya untuk memenuhi segala harapan, keinginan, dan kebutuhan serta mampu memberikan kepuasan bagi masyarakat.4,8Azrul Azwar menyatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan adalah menunjuk pada tingkat kesempurnaan penampilan pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan.5,6,7b. Kepuasan Masyarakat

Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan pihak penyedia dan pemberi layanan harus selalu berupaya untuk mengacu kepada tujuan utama pelayanan, yaitu pencapaian kepuasan konsumen (consumer satisfaction) atau kepuasan pelanggan (costumer satisfaction).21Oliver (dalam Koentjoro, 2007:10) menyatakan bahwa kepuasan merupakan respon pelanggan terhadap dipenuhinya kebutuhan dan harapan. Berikut di bawah ini adalah konsep kepuasan pelanggan.21

Sumber: Fandy Tjiptono, 2005: 130Gambar 2.1 Konsep Kepuasan PelangganKepuasan pelanggan terbentuk dari penilaian pelanggan terhadap kinerja suatu perusahaan dalam merumuskan tujuan dan manfaat produk atau pelayanan yang diberikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan. Dengan demikian, kepuasan terjadi karena adanya suatu pemenuhan terhadap apa yang dibutuhkan dan diharapkan oleh pelanggan. 22Dalam usaha memberikan pelayanan kepada pelanggan, pihak penyedia jasa tidak selamanya mampu memenuhi harapan pelanggan, karena:

Sumber: Fandy Tjiptono, 2005:131

Gambar 2.2 Penyebab Utama Tidak Terpenuhinya Harapan Pelanggan

Salah satu penyebab tidak terpenuhinya harapan pelanggan adalah karena kesalahan pelanggan dalam mengkomunikasikan jasa yang diinginkan. Pelanggan tidak mampu menyampaikan apa yang menjadi keinginan dan harapannya, sehingga hal ini berakibat penyedia layanan tidak mampu memenuhi apa yang menjadi harapan dari pelanggan.

c. Indeks Kepuasan MasyarakatIndeks Kepuasan Masyarakat adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya (Keputusan MENPAN Nomor 25/2004).21Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan MENPAN Nomor 25 Tahun 2004, terdapat 14 unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran indeks kepuasan masyarakat antara lain: prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, kejelasan petugas pelayanan, kedisiplinan petugas pelayanan, tanggung jawab petugas pelayanan, kemampuan petugas pelayanan, kecepatan pelayanan, keadilan mendapatkan pelayanan, kesopanan dan keramahan petugas, kewajaran biaya pelayanan, kepastian biaya pelayanan, kepastian jadwal pelayanan, kenyamanan lingkungan, dan keamanan pelayanan.21Puskesmas sebagai salah satu instansi pemerintah yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dituntut untuk meningkatkan kualitas kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga pelayanan yang diberikan mampu memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan masyarakat serta mampu memberikan kepuasan.21,22Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS), salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik adalah dengan menyusun indeks kepuasan masyarakat sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan. Dengan demikian data indeks kepuasan masyarakat dapat menjadi bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.21,22,232. Mengoptimalkan Manajemen Puskesmasa. Perencanaan

Planning atau perencanaan merupakan proses pemikiran dan penentuan secara jelas dari segala sesuatu yang akan dijelaskan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Karena pada dasarnya setiap proses pemikiran itu memerlukan suatu keputusan, maka planning atau perencanaan meliputi serangkaian keputusan-keputusan termasuk keputusan dalam hal tujuan kebijaksanaan, prosedur, program dan metode serat jadwal waktu pelaksanaan. Perencanaan merupakan dasar atau arah atau pedoman bagi manajemen dalam melaksanakan tugas. Oleh karena itu berhasil tidaknya organisasi mencapai tujuannya sangat ditentukan oleh rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan apabila rencana itu salah maka dengan sendirinya tujuan organisasi tidak akan tercapai.24b. PengawasanPengawasan atau controlling bertujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan tugas/pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengawasan menyangkut kegiatan membandingkan antara basil nyata yang dicapai dengan standar yang telah ditetapkan dan apabila pelaksanaannya menyimpang dari rencana maka perlu diadakan koreksi seperlunya. Organisasi akan berhasil dan akan mencapai sasarannya apabila pimpinan mampu melaksanakan fungsi pengawasan dengan sebaik-baiknya.24c. Evaluasi

Proses evaluasi di dalam manajemen adalah sangat penting. Demikian pula di dalam dunia kesehatan. Pembangunan kesehatan merupakan investasi social yang cukup berperan usaha-usahanya mencakup sasaran kesejahteraan manusia.24Evaluasi sesungguhnya adalah proses kegiatan yang akan menilai segala sesuatu yang akan diperoleh dengan apa yang sudah ditetapkan perencanaannya atau dengan apa yang ingin dicapai melalui perencanaan semula. Karenanya untuk menghindarkan agar penyimpangan itu tidak berlangsung terlalu jauh dari suatu kekeliruan. Jadi kita harus melakukan point evaluasi pada setiap titik kegiatan yang dianggap perlu.243. Meningkatkan Kinerja Puskesmas

Kinerja diartikan sebagai hasil kerja. Hasil kerja yang dicapai tentunya sesuai dengan persyaratan atau aturan yang ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan. Simamora (1997 :327) mengatakan bahwa kinerja merupakan suatu pencapaian persyaratan-persyaratan tertentu yang pada akhirnya secara langsung dapat tercermin dari out-put yang dihasilkan baik dalam jumlah maupun kualitasnya.21,22,25Kirana (1997 :25) mengemukakan kinerja merupakan serangkaian akatifitas yang dikerjakan oleh para karyawan sesuai dengan adanya budaya perusahaan, menyangkut kreativitas kerja terhadap pelaksanaan juga melalui kemampuan keahlian, pengetahuan dan perilaku spesifik dengan pekerjaan. Sedangkan kinerja menurut Hasibuan (1992 :5) diartikan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kemampuan yang ditinjau dari seorang karyawan.23,25Aspek-aspek yang sangat mempengaruhi dari pada kinerja suatu organisasi seperti halnya kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat yang banyak memberikan kontribusi di dalam pelaksanaan program kesehatan seperti :23,24,26a. Kemampuan sumber daya manusia (SDM).Setiap organisasi pemerintah dan swasta termasuk di Puskesmas memiliki asset yang pada dasarnya dapat digolongkan dalam " 3 M " yaitu Man. Money dan material. Dari ketiga unsur M tersebut pertama adalah manusia merupakan asset yang paling penting dan menentukan, karena nilai kedua unsur M lainnya sangat tergantung pemanfaatannya oleh manusia sebagai pelaku aktif dalam organisasi (Atmosoepratpo, 2001 : 30).Moekiyat (1987 :3) mengemukakan ada 3 unsur kualitas yang perlu dikembangkan dari setiap pegawai yaitu : Keahlian. Agar supaya pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih efektif. Pengetahuan, agar supaya pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional Sikap, agar supaya timbul kemauan kerja sama dengan teman-teman dan pimpinannya.

Sementara Atmosoeprapto (2001 : 31) mengemukakan bahwa kemampuan SDM meliputi kemampuan teknik, kemampuan hubungan antar pribadi dan kemampuan konseptual. Kemampuan teknik adalah kemampuan menggunakan ilmu pengetahuan, metode, teknik dan alat yang diperoleh melalui pengalaman, pendidikan dan pelatihan untuk melakukan tugas-tugas khusus. Kemampuan antar pribadi adalah kemampuan menilai orang dan kemampuan dalam bekerja sama. Sedangkan kemampuan konseptual adalah kemampuan untuk mengetahui kekompakan organisasi secara keseluruhan dan peranan dirinya dalam organisasi. Dan bukan sekedar mendasarkan pada sasaran dan kebutuhan dari kelompoknya.

b. Kemampuan Biaya KesehatanKemampuan biaya adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dari batasan ini terlihat bahwa biaya kesehatan dapat ditinjau dari dua sudut yakni Penyedia pelayanan kesehatan

Yang dimaksud dengan biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayanan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan. Dengan pengertian seperti ini tampak bahwa biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayanan, adalah persoalan utama para pemerintah ataupun pihak swasta, yakni pihak-pihak yang akan menyelenggarakan upaya kesehatan. Pemakai jasa pelayananYang dimaksud dengan biaya kesehatan dari sudut pemakai jasa pelayanan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat memanfaatkan jasa pelayanan.

Biaya kesehatan banyak macamnya hanya saja disesuaikan dengan pembagian pelayanan kesehatan, maka biaya kesehatan tersebut secara umum dapat dibedakan atas dua macam yakni :

Biaya pelayanan kedokteran

Biaya kedokteran adalah untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan pelayanan kedoketeran, yakni yang tujuan utamanya adalah untuk mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan penderita. Biaya pelayanan kesehatan masyarakatBiaya yang dimaksud di sini adalah yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan pelayanan kesehatan masyarakat yakni tujuan utamanya adalah untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta untuk mencegah penyakit.

Namun dalam pembiayaan kesehatan harus mempunyai syarat-syarat pokok yang harus dipenuhi antara lain :24,26 JumlahJumlah adalah syarat utama dari biaya kesehatan haruslah tersedia dalam jumlah yang cukup dalam arti dapat menyelenggarakan semua upaya kesehatan yang dibutuhkan serta dapat menyulitkan masyarakat yang ingin memanfaatkannya. PenyebaranSyarat lain yang harus dipenuhi adalah penyebaran dana yang harus sesuai dengan kebutuhan. Jika dana yang tersedia tidak dapat dialokasikan dengan baik, niscaya akan menyulitkan penyelenggaraan setiap upaya kesehatan.

PemanfaatanSekalipun jumlah dan penyebaran dana secara merata, tetapi jika pemanfaatannya tidak mendapatkan peraturan yang seksama, niscaya akan banyak menimbulkan masalah, yang jika berkelanjutan akan menyulitkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

c. Ketersediaan sarana dan prasarana

Penempatan sebuah Puskesmas sekarang ini adalah lebih banyak dibangun di ibu kota kecamatan, sedangkan untuk Puskesmas pembantu di tempatkan di desa. Bagi masyarakat atau desa yang maju dengan penduduk yang banyak dapat ditempatkan sebuah Puskesmas, tergantung dari ketersediaan tenaga, khususnya tenaga dokter.24Penempatan Puskesmas juga harus dipertimbangkan permintaan masyarakat. Sering terjadi pemempatan sebuah Puskesmas tidak berdasarkan permintaan masyarakat, sehingga keadaan demikian Puskesmas tidak efektif dan efesien.

Kesalahan dalam penempatan Puskesmas selama ini, maka menuntut perencanaan sebuah Puskesmas dilakukan secara efektif dan efesien. Satu hal yang perlu dipertimbangkan terutama adalah ketersediaan tenaga medis dan para medis dan permintaan masyarakat serat keterjangkauannya atau luas wilayah dan jumlah penduduk cukup memadai. Termasuk dalam ketersediaan sarana dan prasarana seperti pengadaan gedung yang layak dan pendistribusian obat-obatan. d. Pendistribusian Tenaga Kesehatan

Pendistribusian tenaga kesehatan dewasa ini adalah menjadi masalah pokok yang harus dituntaskan. Mengingat banyaknya tenaga kesehatan yang ditugaskan di daerah-daerah terpencil sering meninggalkan dan melalaikan tugas-tugasnya, dengan alasan mereka tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan yang akan ditempati atau mereka menganggap bahwa penempatan mereka di daerah-daerah terpencil tidak seimbang dengan gaji yang mereka terima. Dan mereka cenderung memilih pindah di kota. Akhirnya masyarakat yang hendak berobat mengalami kesulitan dan apabila mau berobat harus rela menunggu lama karena dokter terlambat atau tidak berada ditempat.4. Mengoptimalkan system pelayanan puskesmasa. Pengertian Sistem Kesehatan di Indonesia

Sistem kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan (supply side) dan orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut (demand side) di setiap wilayah, serta negara dan organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun dalam bentuk material. Sistem kesehatan tidak terbatas pada seperangkat institusi yang mengatur, membiayai, atau memberikan pelayanan, namun juga termasuk kelompok aneka organisasi yang memberikan input pada pelayanan kesehatan, utamanya sumber daya manusia, sumber daya fisik (fasilitas dan alat), serta pengetahuan/teknologi.26,27WHO mendefinisikan sistem kesehatan sebagai seluruh kegiatan yang mana mempunyai maksud utama untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan. 27Sistem pelayanan kesehatan terdiri dari beberapa bagian :

a. Input

Merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya sebuah system. Input system pelayanan kesehatan berupa potensi masyarakat, tenaga kerja, sarana kesehatan, metode dan lain sebagainya

b. Proses

Kegiatan yang mengubah sebuah masukan menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari system tersebut. Proses dalam pelayanan kesehatan berupa proses kinerja petugas medis, penggunaan obat-obatan, prosedur pelayanan yang ada.c. Output

Merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses pelayanan kesehatan berupa pelayanan yang berkualitas dan terjangkau. Output dapat mencitrakan mutu dari suatu pelayanan kesehatan.d. Dampak

Merupakan akibat dari suatu system, dimana terjadi dalam waktu relative lama. Dampak pelayanan kesehatan berupa masyarakat menjadi sehat, angka kesakitan dan kematian menurun

e. Umpan Balik

Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadi masukan terjadi dari sebuah system yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik dalam layanan kesehatan adalah kualitas tenaga kerja.

f. Lingkungan

Semua keadaan diluar system tetapi dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan.

5. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

a. Pengertian mutu pelayanan kesehatan

Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasan dan standar serta kode etik profesi.28,29b. Batasan mutu pelayanan kesehatan

Untuk mengatasi masalah dalam perbedaan tingkat kepuasan setiap orang dalam menerima pelayanan kesehatan, maka disepakati adanya dua batasan yaitu :291. Derajat kepuasan masyarakat

Untuk menghindari adanya subjektivitas yang mempersulit pelaksanaan program menjaga mutu, maka ditetapkan bahwa ukuran yang dipakai untuk mengukur kepuasan disini bersifat umum yaitu sesuai dengan tingkat kepuasan masyarakat.2. Upaya yang dilakukan

Untuk melindungi kepentingan pemakai jasa pelayanan kesehatn yang pada umumnya awam terhadaap tindakan kedokteran, ditetapkan upaya yang dilakukan tersebut sesuai dengan kode etik serta standar pelayanan profesi.

c. Indikator penilaian mutu pelayanan kesehatan1. Indicator penilaian mutu pelayanan kesehatan, yaitu

Indicator yang mengacu pada aspek medis

Indicator mutu pelayanan untuk mengukur tingkat efisiensi RS Indicator mutu yang mengacu pada keselamatan pasien

Indicator mutu yang berkaitan dengan tingakat kepuasan pasien

2. Kebijakan dalam menjamin mutu pelayanan kesehatan mencakup :

Peningkatan kemampuan dan mutu pelayanan kesehatan

Upaya ini melalui pengembangan dan pemantapan jejaring pelayanan kesehatan dan rujukannya serta penetapan pusat-pusat unggulan sebagai pusat rujukan Penetapan dan penerapan berbagai standard an pedoman

Yaitu dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini dan standar internasional

Peningkatan mutu sumber daya manusia

Upaya ini diarahkan pada peningkatan profesionalisme mencakup kompetensi, moral dan etikaTujuan Perusahaan

Produk

Nilai Produk bagi Pelanggan

Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan

Harapan Pelanggan terhadap produk

Tingkat Kepuasan Pelanggan

Pelanggan keliru

mengkomunkasikan

jasa yang diinginkan

Pelanggan keliru

menafsirkan signal

(harga, dll).

Miskomunikasi

rekomendasi mulut ke

mulut

Kinerja karyawan

perusahaan jasa yang

buruk

Miskomunikasi

penyediaan jasa oleh

pesaing

Harapan tidak

terpenuhi

32