kerja plat

75
“KERJA PLAT” DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1 Nama : 1. Agi Nopriansyah 2. Dede Kurniawan 3. Eko Prasetio 4. M. Alfredo Handika 5. R. Abdul Agung 6. Sandi Saputra Kelas : 2MB Guru Pembimbing : Fenoria Putri, S.T

Upload: sandi-saputra

Post on 26-Oct-2015

1.095 views

Category:

Documents


112 download

DESCRIPTION

this is my job

TRANSCRIPT

Page 1: Kerja Plat

“KERJA PLAT”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

Nama : 1. Agi Nopriansyah

2. Dede Kurniawan

3. Eko Prasetio

4. M. Alfredo Handika

5. R. Abdul Agung

6. Sandi Saputra

Kelas : 2MB

Guru Pembimbing : Fenoria Putri, S.T

TEKNIK MESIN

2013

Page 2: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya

kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Kerja Plat” sesuai dengan rencana.

Dalam makalah ini disajikan dengan pola dan bahasa yang sistematis dan sederhana

sehingga mudah dipahami oleh pembacanya. Pada setiap pokok bahasan kami tampilkan

penjelasan serta gambar-gambar atau ilustrasi yang berkaitan dengan judul yang kami bahas

dalam makalah ini.

Dengan cara penyusunan yang menarik, kami berharap makalah ini dapat berguna

sebagai sarana pendukung proses belajar mengajar dan dapat dijadikan pedoman dalam praktek

bengkel agar mahasiswa mampu menjalankan prinsip keselamatan kerja guna memperkecil

resiko kecelakaan kerja.

Namun, tidak ada di dunia ini yang sempurna kecuali Allah Swt. Maka dari itu, kami

sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna perbaikan di masa mendatang.

Dan kepada dosen pembimbing kami mohon bimbingannya agar kami dapat

menyempurnakannya.

Palembang, Maret 2013

Penyusun

2

Page 3: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................... 1

Kata Pengantar ................................................................................................................... 2

Daftar Isi ............................................................................................................................. 3

Bab I Pembahasan ............................................................................................................. 4

I.1 Pengertian Kerja Plat ...................................................................................................... 4

I.2 Jenis-Jenis Plat ................................................................................................................ 4

I.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Plat .......................................................................... 4

I.4 Klasifikasi Alat Ukur dan Alat Gambar Kerja Plat ........................................................ 9

I.5 Klasifikasi Peralatan Kerja Plat ...................................................................................... 12

I.6 Klasifikasi Mesin-mesin Kerja Plat ................................................................................ 21

I.7 Prosedur Mengukur, Menandai dan Menggores Plat ..................................................... 25

I.8 Langkah-Langkah Pengerjaan Pada Kerja Plat .............................................................. 30

I.9 Perhitungan Pada Kerja Plat ........................................................................................... 45

Bab II Penutup ................................................................................................................... 47

II.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 47

II.2 Saran .............................................................................................................................. 47

3

Page 4: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

BAB I

PEMBAHASAN

I.1 Pengertian Kerja Plat

Kerja Pelat ialah pengerjaan benda-benda jadi dari lempengan pelat dengan ketentuan

ukuran ketebalan dibawah 3mm, yang dibentuk sedemikian juga agar dapat membentuk suatu

benda yang dapat digunakan.

Pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung logam lembaran (plat)

sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan.

I.2 Jenis-Jenis Plat

I.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Plat

Pengerjaan pelat merupakan salah satu jenis pekerjaan yang melibatkan banyak proses

kerja dan menggunakan berbagai macam peralatan, baik peralatan tangan maupun mesin-mesin.

Dengan demikian resiko terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan cukup tinggi dan perlu

menjadi perhatian baik sebelum melakukan pekerjaan, saat bekerja maupun setelah bekerja.

Kecelakaan atau gangguan kesehatan dapat disebabkan oleh faktor operator atau teknisi

itu sendiri, mesin dan alat-alat kerja, atau lingkungan kerja. Namun secara umum ada beberapa

penyebab terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan bila melakukan pekerjaan pelat, yaitu :

kelalaian operator/ teknisi

alat-alat atau mesin yang tidak dilengkapi oleh pengaman

alat-alat atau mesin yang tidak layak pakai/ kurang perawatan

sengatan listrik ( electric shock )

4

Page 5: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

debu, racun atau bahan-bahan yang berbahaya

suara diatas standar pendengaran, dll.

a. Kelalaian

Kelalaian dalam bekerja adalah penyebab kecelakaan kerja yang sering terjadi

pada kerja pelat. Bentuk kelalaian tersebut diantaranya adalah : tidak mengikuti instruksi

dan prosedur kerja yang ditentukan, tidak menggunakan alat keselamatan dan kesehatan

kerja yang dianjurkan, melakukan tindakan “bodoh” ( bermain-main sambil bekerja ),

dan tidak peduli dengan daya tahan tubuh dalam bekerja sehingga terjadi kelelahan kerja ,

dll.

Gambar 1 : Contoh Tindakan Lalai

b. Alat dan Mesin Tidak Dilengkapi Pengaman

Kondisi alat-alat atau mesin-mesin yang tidak dilengkapi pengaman akan sangat

memungkinkan terjadinya keselakaan, terutama jika pada kondisi tersebut tidak adanya

rambu-rambu peringatan serta kurangnya kepedulian terhadap ancaman bahaya

kecelakaan.

Biasanya peralatan/ mesin kerja pelat yang memerlukan pengaman adalah : mesin

potong ( shearing machine ), mesin pon ( punching machine ) dan gergaji pita, dll.

Gambar 2 : Contoh Mesin tanpa Pengaman

5

Page 6: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

c. Alat dan Mesin Tidak Layak Pakai

Alat-alat dan mesin yang tidak layak pakai atau kurang perawatan akan

menyebabkan alat dan mesin tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga

akan menimbulkan bahaya kapan saja tanpa ada peringatan.

d. Sengatan Listrik

Sengatan listrik pada kerja pelat agak jarang terjadi, karena secara umum proses

pengerjaan tidak berhubungan langsung arus listrik. Kecelakaan oleh sengatan listrik

biasanya terjadi lebih dikarenakan oleh faktor alat/ mesin yang rusak atau oleh faktor

manusianya ( lalai atau salah pengoperasian ).

e. Debu, Racun atau Bahan-bahan yang Berbahaya

Kecelakaan atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh debu, racun dan

bahan-bahan berbahaya kadangkala tidak dirasakan pada saat bekerja, tetapi akan

dirasakan setelah beberapa waktu kemudian ( setelah bekerja ). Misalnya, seringnya

menghirup debu atau zat-zat beracun akan mengakibatkan gangguan pernafasan setelah

sekian lama bekerja.

Gambar 3 : Contoh Proses Kerja yang Menghasilkan Debu

f. Suara di atas Standar Pendengaran Manusia

Pada bengkel kerja pelat secara umum akan menimbulkan suara sekitar 100 dB

(decibel), adapun standar kemampuan pendengaran manusia adalah sekitar 90 dB untuk

bekerja selama 8 jam dan akan mengganggu ( merasa sakit ) pendengaran bila suara

yang ditimbulkan tersebut di atas 120 dB.

6

Page 7: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

Adapun mesin-mesin atau proses kerja pelat yang dapat menimbulkan gangguan

pendengaran diantaranya adalah : mesin pengeling pneumatik, alat peniup / udara tekanan

tinggi yang digunakan tanpa penyaring, proses pembentukan pelat-pelat dengan

menggunakan palu baja, menggerinda pelat-pelat yang tidak terikat dengan kuat, dsb.

Gambar 4 : Contoh Gangguang oleh Suara

Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa kemungkinan-kemungkinan terjadinya

kecelakaan dan ganguan kesehatan sangatlah beragam, tapi secara umum yang sering

terjadi pada kerja pelat adalah : luka, terpotong dan memar/ benturan, sedang gangguan

pernafasan dan penglihatan serta gangguan pendengaran agak jarang terjadi.

Karena kecelakaan dan gangguan kesehatan akan merugikan banyak fihak, baik

itu pekerja atau teknisi yang bekerja, kegiatan produksi maupun lingkungannya,

maka perlu upaya-upaya pencegahan agar resiko kecelakaan dan gangguan kesehatan tersebut

dapat dikurangi atau dihindarkan.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dan langkah-langkah pencegahan yang

perlu dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Setiap orang yang akan bekerja harus memahami pekerjaannya dengan

baik, termasuk prosedur menggunakan alat atau mesin.

2. Semua alat atau mesin harus dilengkapi dengan pengaman yang

memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan kerja.

3. Setiap peralatan kerja dan mesin-mesin dipelihara dengan baik, sehingga

selalu siap pakai.

7

Page 8: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

4. Peralatan dan bahan-bahan ditempatkan secara aman.

5. Lantai bengkel selalu bersih dan tidak ada tumpahan / ceceran minyak

atau oli.

6. Ruangan kerja dilengkapi dengan penerangan/ pencahayaan yang cukup

dan sirkulasi udara yang memadai.

7. Tersedianya alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai dengan

jenis pekerjaan.

8. Adanya rambu-rambu/ petunjuk penggunaan alat keselamatan dan

kesehatan kerja.

PERLENGKAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PELAT

1. Helm pengaman

2. Pengaman telinga

3. Saringan pernafasan

4. Kaca mata pengaman

5. Sarung tangan

8

Page 9: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

6. Sepatu kerja

I.4 Klasifikasi Alat Ukur dan Alat Gambar Kerja Plat

I.4.1 Mistar Baja

Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat. Permukaan dan bagian sisinya rata

dan halus, di atasnya terdapat guratan-guratan ukuran, ada yang dalam satuan inchi, sentimeter dan ada

pula yang gabungan inchi dan sentimeter/milimeter.

I.4.2 Penggores

Penggores adalah alat untuk menggores diatas benda logam atau plat.

9

Page 10: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

I.4.3 Penitik

Penitik adalah alat untuk membuat titik pusat lengkung atau titik-titik pada benda kerja.

I.4.4 Kongkol Penggores

Kongkol penggores adalah perkembangan dari jangka sorong dengan skala utamanya terdapat

pada posisi vertical dari frame dan dilengkapi dengan dasar/base. Cara pembacaannya sama dengan

jangka sorong biasa, kecuali pembacaannya harus dilakukan dari rahang tidak tetap terhadap bidang

dasar.

I.4.5 Jangka Sorong

10

Page 11: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri

dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak.Pada alat ukur ini terdapat dua skala pengukuran yang

dipergunakan, yaitu skala utama dan skala nonius.

I.4.6 Mikrometer Sekrup

Untuk pekerjaan yang presisi diperlukan alat ukur dengan ketelitian yang sangat tinggi. Jangka

sorong tidak dapat mengukur dengan ketelitian 0,01 mm secara tepat, karena itu dibuat micrometer yang

mampu mengukur dengan ketelitian 0,01 mm sampai 0,002 mm.

I.4.7 Penyiku

Penyiku adalah alat yang digunakan untuk melihat kesikuan dari benda kerja atau plat.

I.4.8 Busur Derajat

Busur derajat adalah alat yang digunakan untuk mengukur derajat kemiringan suatu bidang

permukaan terhadap suatu bidang permukaan yang lain.

11

Page 12: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

I.4.9 Mistar Siku

I.4.10 Roll Meter

Roll Meter adalah alat untuk mengukur benda kerja yang berukuran panjang y.

I.5 Klasifikasi Peralatan Kerja Plat

I.5.1 Gunting plat

I.5.1.1 Gunting untuk Pemotongan Lurus

A. Gunting Lurus

Dibuat dari baja tempa bentuk

rahangnya lurus, digunakan untuk

pemotongan lurus. Panjang rahangnya

50-100mm. Panjang seluruhnya berkisar

150-275mm. Kapasitas gunting 0,8 tebal pelat.

B. Gunting Kombinasi

Hampir sama dengan gunting lurus.

Digunakan untuk pemotongan lurus dan

lengkung.

12

Page 13: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

C. Gunting Bulldog

Terbuat dari baja campuran,

mempunyai sisi potong yang lebih

pendek. Digunakan untuk

memotong baja tahan karat, kapasitas

pemotongan 1,5mm,

panjangnya sisi potong +6mm,

panjang keseluruhan 10-

42mm.

D. Gunting Ganda

Gunting ganda mempunyai

dua sisi potong, yang

digunakan untuk memotong

3mm denngan hasil yang

sangat rata.

I.5.1.2 Gunting untuk Pemotongan Lengkung

A. Gunting Lingkaran

Sisi potongnya melengkung.

Digunakan untuk pemotongan

lengkung atau berbentuk melingkar.

B. Gunting Paruh Burung

Digunakan untuk pemotongan

yang berbentuk lingkaran yang

berdiameter kecil. Sisi potongnya

50mm, panjang keseluruhan 275-

325mm, kapasitas pemotongan 0,8mm.

13

Page 14: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

C. Gunting Troyan

Digunakan untuk pemotongan lurus dan lengkung, dibuat dari baja

tempa berkualitas tinggi. Sisi potongnya cukup kecil yang

memungkinkan untuk pemotongan tajam tanpa

membengkokkan pelat. Ukuran guntung sisi potong 50mm,

panjang seluruh 300mm.

D. Gunting Dirgantara

Mempunyai sisi potong 50mm, panjang

250mm. Sisi potong dibuat dari baja yang

dikeraskan. Digunakan untuk pemotongan

lurus, lengkung, lingkaran, dan bentuk-

bentuk tak beraturan.

Gunting dirgantara ada 3 macam :

1. Gunting Kanan

Sisi potongnya disebelah kanan dan arah pemotongan

sebelah kiri.

2. Gunting Lurus

Bentuk sisi potong keduanya lurus, untuk menggunting

arah lurus.

3. Gunting Kiri

Sisi potong atas sebelah kiri dan arah pemotongan ke

kanan.

14

Page 15: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

I.5.1.3 Pelubang

Pelubang adalah alat untuk melubangi plat, alat ini dapat berupa

bor atau pelubang tusuk (punch), pelubang ada 3 macam:

A. Pelubang Tusuk Pejal

Pelubang tusuk pejal ada yang berbentuk bulat dan segi enam,

terbuat dari baja yang dikeraskan. Kemampuan pelubang ini

dibawah

0,5mm, dengan diameter lubang 2,5mm-12,5mm.

B. Pelubang Tusuk Berlubang

Digunakan untuk melubangi plat dengan diameter 6-100m.

C. Pelubang Tusuk Bertangkai

Jenis Pelubang ini, yaitu pelubang tusuk pengungkit dan pelubang penaik.

15

Page 16: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

I.5.1.4 Palu

A. Palu Baja (Standar)

Palu baja yang digunakan pada kerja plat adalah:

1. Palu Konde

Digunakan untuk mengguatkan

sambungan dan membentuk

kepala paku keling.

2. Palu Pena

Digunakan untuk meratakan sambungan,

mengetok, dan untuk pemukulan ringan.

B. Palu Pembentuk

Jenis palu pembentuk, yaitu:

1. Palu Pengeling

Digunakan untuk membentuk kepala paku keling.

2. Palu Perenggang

Digunakan untuk meregangkan plat.

3. Palu Pelipat

Digunakan meratakan ujung-ujung plat pada pengawatan.

16

Page 17: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

4. Palu Perata

Digunakan untuk menghaluskan bentuk akhir benda kerja.

5. Palu Melintang

Digunakan untuk menipiskan bahan

6. Palu Pelengkung

Digunakan untuk membuat cekungan pada plat.

C. Palu Lunak

Palu lunak dibuat dari bahan-bahan yang lunak, misalnya kayu,

karet, plastik, dan kulit. Palu ini sengaja dibuat dari bahan agar

tidak merusak pelat.

1. Palu Kayu

Digunakan untuk meratakan.

2. Palu Plastik

17

Page 18: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

Digunakan pada pelat lunak seperti alumunium atau tembaga

dengan sedikit atau bahkan tidak ada bekas pukulan.

3. Palu Kulit

Digunakan untuk pelat lunak yang agak tebal. Kulit yang

digunakan berpegang erat pada bodi yang terbuat dari

besi.

I.5.1.5 Landasan Bangku

A. Landasan Muka Rata

Landasan ini mempunyai berbagai macam bentuk seperti segitiga,

segiempat, segilima, segienam, dan juga bulat atau setengah

bulat. Kegunaan alat ini untuk menekuk, meratakan, mengawat, dan

meregangkan.

B. Landasan Pinggir Lurus

Landasan pinggir lurus digunakan untuk melipat atas menekuk

bentuk yang panjang lurus dan juga untuk pengawatan.

18

Page 19: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

C. Landasan Pipa

Landasan Pipa digunakan untuk menghaluskan benda kerja yang

berbentuk silinder dan juga untuk landasan merapatkan

sambungan yang berbentuk silinder.

D. Landasan Tirus (Tanduk)

Landasan Tanduk digunakan untuk menghaluskan benda kerja

yang yang berbentuk tirus atau kerucut.

E. Landasan Alur

Landasan ini digunakan untuk pengawatan akhir sedang sisi yang

lain untuk melipat dan merapatkan plat.

F. Landasan Kombinasi

Landasan ini bermacam-macam bentuknya dan merupakan

landasan pembentuk.

19

Page 20: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

G. Landasan Bola

Landasan ini digunakan untuk meregang bentuk bulat dan cekung.

H. Landasan Pinggir Bundar

Landasan ini digunakan untuk melipat pinggir yang berbentuk

lengkung.

I.5.1.6 Gergaji Tangan

I.5.1.7 Pahat Tangan

Pahat adalah perkakas pertukangan berupa bilah besi yang tajam

pada ujungnya untuk melubangi atau mengukir benda keras seperti

kayu, batu, atau logam. Pegangannya dibuat dari kayu atau logam.

20

Page 21: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

Dalam penggunaannya, pahat ditekan pada bahan untuk memotong bahan

tersebut. Dorongan dapat dilakukan sendiri atau dengan

bantuan tukul atau palu. Dalam industri, pelantak hidraulik atau palu penempa

digunakan untuk membantu pahat dalam memotong bahan.

I.6 Klasifikasi Mesin-mesin Kerja Plat

I.6.1 Mesin PotongI.6.1.1 Gunting Tuas

a. Gunting tuas bangku

Gunting ini dapat memotong pelat setebal 3,25mm

sepanjang lebih kurang 20cm dan biasanya dipasang

diatas meja. Gunting ini dibuat dari baja karbon yang

dikeraskan.

b. Gunting tuas kombinasi

Gunting ini dapat digunakan untuk memotong besi

beton sampai diameter 9mm, baja plat sampai

ketebalan 6mm, baja setrip, dan baja siku.

21

Page 22: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

I.6.1.2 Mesin Potong Guillotine

a. Mesin potong guillotine pedal (Injak)

Gunting ini digunakan untuk memotong sepanjang

1,05mm dengan ketebalan pelat 1,5mm.

22

Page 23: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

23

Page 24: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

24

Page 25: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

25

Page 26: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

b. Mesin potong guillotine Tenaga (Power)

Gunting ini mempunyai kapasitas pemotongan

bermacam-macam mulai dari 3,25mm-13mm

bahkan lebih.

26

Page 27: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

27

Page 28: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

c. Mesin Potong Guillotine Handle (Tarik)

Mesin ini digunakan dengan cara menarik tuas.

I.6.2 Mesin Lipat Lantai

Mesin ini lebih besar daripada mesin lipat bangku.

Kemampuan lipatnya lebih besar dan lebih tebal. Mesin ini

ada beberapa macam diantaranya:

a. Mesin Lipat Standar

28

Page 29: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

Mesin ini dapat melipat pelat sepanjang 1080, 1225,

2425, 3025, dan 3625mm dengan ketebalan sampai 2,6mm.

29

Page 30: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

30

Page 31: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

31

Page 32: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

b. Mesin Lipat Universal

Mesin ini mempunyai kemampuan lipat dibawah

1,75mm dan panjang sampai 3000mm. Rahang

penjepit atas dapat dinaikkan tinggi 125mm dengan

memutar engkol. Sudut lipatan dapat diatur dengan

menggunakan penahan daun lipat.

c. Mesin Kotak

Mesin ini dilengkapi dengan sepatu-sepatu lipat

yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda.

32

Page 33: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

I.6.3 Mesin Roll

Mesin ini berfungsi untuk mengerjakan bentuk-bentuk

lengkung atau bulat dengan hasil permukaan yang rata dan

rapi untuk keperluan pengawatan dan alur penguat. Macam-

macam mesin Roll:

a. Mesin Roll Pembentuk

Mesin ini mempunyai tiga buah rol, salah satu

rolnya (rol diatas) dapat dilepas pada satu sisi,

sedangkan sisi bagian yang lain tetap pada posisinya.

33

Page 34: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

b. Mesin Roll Kombinasi

Mesin rol kombinasi, mesin ini bentuknya

bermacam-macam dan dapat digunakan untuk

berbagai keperluan pengerolan. Mesin ini dapat

digunakan untuk mengalur, meregang, atau

menghaluskan pengawatan.

I.6.4 Mesin Las Titik

a. Mesin Las Titik Portable

Mesin ini mudah dibawa kemana-mana dan sangat

praktis penggunaannya. Elektrodanya

terbuat dari tembaga khusus dan sifatnya mudah

mengalirkan panas dan tahan panas.

Kapasitas pengelasan dibawah 1,2mm,

dengan ketentuan lima kali pengelasan tiap menit.

b. Mesin Titik Pedal

34

Page 35: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

Mesin ini lebih besar dan biasanya dilengkapi

dengan pendingin serta pengatur panas pengelasan.

Kemampuan pengelasan dibawah 2mm.

I.7 Prosedur Mengukur, Menandai dan Menggores Plat

Kualitas atau ketelitian suatu hasil pekerjaan diantaranya ditentukan oleh

bagaimana cara melakukan pengukuran, menandai serta melukis pada saat pembuatan benda

kerja. Untuk mengurangi kesalahan dalam melakukan proses-proses tersebut, maka perlu

difahami teknik-tekniknya.

a. Mengukur

Ada dua cara yang biasa dilakukan dalam mengukur pada pelat, yaitu

dengan berpatokan pada ujung mistar atau berpatokan pada garis ukur

mistar. Kedua cara ini dapat dilakukan sesuai kondisi pengerjaan berda

kerja tersebut.

Berikut ini adalah contoh mengukur pada pelat menggunakan mistar baja :

1. Patokan ujung

35ukuran

mistar baja

penggores

Page 36: Kerja Plat

mistar baja

1

2

tanda ukuran

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

2. Patokan garis ukur

Gambar 5 : Teknik Mengukur

b. Menandai dan Menggores

Penandaan dalam pengerjaan pelat adalah proses sangat penting, karena

proses ini merupakan awal dari suatu pembentukan benda kerja.

Proses menandai biasanya dilakukan bersamaan dengan proses mengukur

dan melukis benda kerja. Tanda pada pelat dapat berupa garis tanda atau

titik. Garis tanda dibuat menggunakan penggores, yakni untuk memberi tanda

batas ukuran, tanda tekukan, coakan ataupun tanda pengerjaan lainnya.

Sedangkan titik pada benda kerja dapat dibuat menggunakan penitik garis dan

penitik pusat.

Bentuk garis tanda dalam teknologi pengerjaan pelat cukup bervariasi,

yakni tergantung pada alat yang dipergunakan dan karakteristik

pekerjaannya, namun beberapa contoh berikut ini dapat dipakai, terutama dalam

menerapkan dasar-dasar melukis dan menandai pada pelat yang selanjutnya

dapat dilukis garis lurus horizontal dan/ atau garis vertikal, miring/ menyudut,

tanda untuk membuat lingkaran, dan lain-lain.

Teknik 1 :

36

ukuran

penyiku mistar baja

penggores

Page 37: Kerja Plat

garis ukuran

penyiku mistar baja

1 2 3

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

LANGKAH KERJA 1

LANGKAH KERJA 2

Gambar 6 : Teknik Menandai dengan Penggores (a)

Teknik 2 :

LANGKAH KERJA 1 – MEMBUAT TANDA

37

Page 38: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

LANGKAH KERJA 2 – MEMBUAT GARIS SEJAJAR

LANGKAH KERJA 3 - UNTUK TITIK PUSAT LINGKARAN

Gambar 7: Teknik Menandai dengan Penggores

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menarik garis atau melukis pada pelat

adalah :

a. Mata/ pandangan harus tegak lurus terhadap garis ukur agar tidak terjadi

kesalahan akibat sudut pandang.

b. Ujung penggores berada tepat pada garis ukuran.

c. Kemiringan penggores harus sama sepanjang/ selama penarikan garis.

38

garis untuk titik pusat

mistar baja

penggores

pelat

garis ukuran

Page 39: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

TEKNIK YANG BENAR

TEKNIK YANG SALAH

Gambar 8 : Teknik Menarik Garis / Menggores

Jika suatu pekerjaan memerlukan tanda dengan penitik, misalnya titik pusat untuk

kaki jangka tusuk atau titik pusat untuk pengeboran ataupun titik-titik untuk memperjelas

garis, maka dapat dilakukan setelah dilakukan proses melukis. Untuk membuat titik pusat

lingkaran atau untuk bor digunakan penitik pusat ( sudut 90 ) dan untuk garis digunakan

penitik garis ( sudut 60 ).

Contohnya seperti gambar berikut ini :

39

mistar baja

penggores

pelat

Page 40: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

Memberi titik (tanda) pada garis Aplikasi penandaan titik pusat

Gambar 9 : Penandaan dengan Penitik

I.8 Langkah-Langkah Pengerjaan Pada Kerja Plat

I.8.1 Proses Pemotongan Plat

Pemotongan pelat dapat dilakukan dengan menggunakan gunting pelat,

pahat, mesin potong atau dengan menggunakan gergaji untuk pemotongan

pelat yang relatif tebal.

A. Pemotongan dengan Gunting

Hasil pemotongan dengan menggunakan gunting sangat ditentukan oleh :

pemahaman tentang jenis dan fungsi gunting dan penguasaan teknik-

teknik menggunakan gunting. Dengan demikian, gunting yang sesuai dan teknik

yang benar akan menghasil potongan yang lebih baik serta waktu yang lebih

singkat.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunting pelat adalah sebagai berikut:

1. Sisi potong gunting harus selalu rapat. Jika renggang, rapatkan dengan alat yang sesuai.

2. Garis potong dapat terlihat jelas.

3. Mata / pandangan tegak lurus terhadap garis potongan.

4. Benda kerja ( pelat ) diusahakan tidak terseger selama proses menggunting.

40

Page 41: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

Gambar 10 : Menggunting Lurus dan Lengkung

B. Pemotongan dengan Pahat

Secara umum pahat digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang kurang presisi/

kasar atau pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan dengan alat-alat kerja pelat yang lain,

sehingga kadangkala memerlukan pengerjaan lanjutan, seperti pengikiran atau grinda

Jenis pahat yang biasa digunakan adalah pahat rata ( flat cold chissel ), yakni digunakan

untuk memotong pelat yang relatif tipis, mencoak dan membuat lubang pada pelat.

C. Pemotongan dengan Mesing Potong ( Shearing Machine )

Mesing potong atau gilotin (shearing machine/ guillotine ) merupakan salah satu

mesin potong pelat yang utama dalam pengerjaan pelat. Mesin ini terutama digunakan

untuk memotong lurus dan siku suatu pelat. Kemampuan potong gilotin cukup bervariasi,

yakni sangat tergantung pada tipe, teknologi ataupun kapasitas dari mesin tersebut.

Secara umum ada dua jenis gilotin yang biasa dipakai pada bengkel-bengkel pengerjaan

pelat :

1. Gilotin Pedal/ Injak

Gilotin jenis ini mampu memotong sepanjang 1050 mm dengan ketebalan pelat

1,5 mm.

Cara memotongnya dapat dilaksanakan dengan memberi tanda (garis) pada pelat

atau dengan menggunakan mistar pembatasan yang ada di depan maupun dibelakang

pisau potongnya.

Cara menggunakan mistar pembatas depan adalah sebagai berikut :

Gunakan mistar baja atau mistar gulung untuk menentukan ukuran potong.

Ukur mulai sisi pemotong bawah sesuai dengan yang dikehendaki sampai mistar pembatas.

Kencangkan bautnya

Letakkan sisi pelat yang akan dipotong pada mistar pembatas

Tekan pedal sampai pelat terpotong.

41

Page 42: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

Cara menggunakan mistar pembatas belakang adalah sebagai berikut :

Ukur jarak antara sisi pemotong bawah dan mistar pembatas dibelakang lebar yang

dikehendaki.

Masukkan pelat dari sisi depan sampai mengenai mistar pembatas.

Tekan/injak pedal pemotong sampai pelat terpotong

2. Gilotin Elektris ( Power Guillotine )

Mesin potong ini digunakan secara luas untuk pelat-pelat yang relafif tebal (antara 2 - 13

mm) yang tidak mampu dilakukan oleh tenaga manusia.

Tenaga untuk memotong digerakkan oleh motor listrik yang kemudian dilanjutkan oleh

kopling mekanik atau hidrolik, sehingga dalam pengoperasiannya tidak membutuhkan tenaga

yang besa

Gambar 11 : Memotong dengan Mesin Potong

Hal-hal yang perlu diperhatikan jika memotong dengan mesin potong adalah

sebagai berikut :

1. Mesin potong harus diset/ distel sesuai dengan tebal bahan yang akan dipotong, yaitu

penyetelan kerapatan pisau dan penyetelan tekanan ( jika ada ).

2. Pembatas ukuran distel secara tepat atau garis potong dapat terlihat jelas ( jika

pemotongan secara manual/ tanpa pembatas ).

42

Page 43: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

3. Saat mesin beroperasi, yakinkan bahwa pelat yang dipotong terjepit dengan kuat agar

saat pisau potong atas menekan tidak akan menggeser pelat.

4. Jangan berada dibelakang mesin saat proses pemotongan berlangsung, karena hasil

potongan pelat dapat menimbulkan kecelakaan.

5. Jangan memotong pelat yang tebalnya diatas kemampuan mesin.

3. Gergaji Tangan

Gergaji tangan tidak begitu banyak digunakan dalam kerja pelat, kecuali

hanya untuk memotong pelat yang pendek atau memotong bentuk-bentuk

tertentu yang tidak bisa dipotong dengan mesin potong, disamping

kecepatan potongnya yang lambat dan lebar potongan yang terbatas.

Gergaji tangan terdiri dari : gagang (sengkang) gergaji dan daun gergaji dengan

berbagai variasi ukuran gigi gergaji.

Untuk memotong pelat, dipakai ukuran gigi gergaji dengan ukuran 24 atau

32, yakni tergantung pada kekerasan dan tebal bahan; semakin keras suatu bahan

maka semakin rapat gigi gergaji yang dipakai.

Gambar 12 : Gergaji Tangan

I.8.2 Proses Penekukan Plat

A. Bentuk-bentuk Tekukan dan Bentangannya

Penekukan pelat dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan

menggunakan palu dan landasan atau dengan menggunakan mesin tekuk

atau mesin pres.

43

Page 44: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

Berbagai bentuk tekukan dapat dilakukan dengan palu dan landasan,

demikian juga dengan menggukan mesin tekuk, namun secara umum

bentuk- bentuk tekukan dalam kerja pelat adalah sebagai berikut :

1. Tekukan searah atau berlawanan arah

2. Tekukan satu atau dua sisi

3. Tekukan lebih dari dua sisi

Adapun dasar bentuk-bentuk tekukan pada pengerjaan pelat adalah sebagai

berikut :

= Tekukan satu kali searah

= Tekukan dua kali searah

= Tekukan dua kali berlawanan arah

= Tekukan tiga kali berlawanan arah

= Tekukan tiga kali searah

Untuk aplikasi pada pekerjaan armatur/ kabinet ( cabinet making ),

bentuk-bentuk tekukan seperti di atas dapat berlaku pada tekukan satu sisi,

dua atau lebih; dan hal ini sangat tergantung pada disain pekerjaan.

Prinsip gambar bentangan adalah mengembalikan suatu hasil tekukan

kepada bentuk awalnya ( pelat/rata ) melalui teknik-teknik proyeksi garis

dan bidang.

Berdasarkan dasar bentuk-bentuk tekukan, maka dapat dikembangan

gambar-gambar bentangan sebagai berikut :

44

Page 45: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

1. Bentangan untuk satu kali tekukan searah pada dua sisi

Cara Penggambaran :

Perhatikan gambar dasar tekukan, kemudian dengan menarik garis proyeksi dari titik a

dengan pusat o akan didapat titik a’. Maka jarak a ke a’ adalah bentangan tekukan (satu

tekukan).

Dengan cara yang sama, maka selanjutnya akan dapat dibuat bentangan-bentangan yang

lain, baik yang searah maupun yang berlawanan arah atau tekukan satu sisi, dua sisi maupun

lebih.

2. Bentangan untuk satu kali tekukan searah pada empat sisi

45

o

o

Page 46: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

3. Bentangan untuk dua tekukan searah pada dua sisi

4. Bentangan untuk dua tekukan searah pada empat sisi

5. Bentangan untuk dua tekukan berlawanan arah pada dua sisi

46

Page 47: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

6. Bentangan untuk dua tekukan berlawanan arah pada empat sisi

7. Bentangan untuk tiga tekukan berlawanan arah pada dua sisi

8. Bentangan untuk tiga tekukan berlawanan arah pada empat sisi

47

Page 48: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

9. Bentangan untuk tiga tekukan searah pada dua sisi

10. Bentangan untuk tiga tekukan searah pada empat sisi

B. Metode Penekukan

48

Page 49: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

1. Penekukan dengan Palu dan Landasan

Walaupun proses pengerjaan pelat secara luas telah menggunakan mesin-

mesin tekuk dan pres, namun untuk penerapan keterampilan dasar dan

untuk pekerjaan tertentu masih diperlukan pengerjaan secara manual, yaitu

dengan palu dan landasan.

Palu yang biasa digunakan dalam pengerjaan pelat, khususnya penekukan

adalah palu keras ( baja ) dan palu lunak ( mallet ). Palu baja yang banyak

dipakai adalah palu konde, palu pen; sedang palu lunak yang biasa dipakai adalah

palu plastik atau kayu.

Adapun jenis landasan yang lazim digunakan untuk menekuk adalah

landasan muka rata/ sudut, pinggir lurus atau landasan kombinasi.

2. Penekukan dengan Mesin Tekuk

Penggunaan mesin lipat / tekuk pelat adalah untuk mempercepat

suatu proses penekukan dan untuk mencapai tingkat ketelitian tertentu.

Sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi; mesin tekuk telah berkembang

sedemikian rupa, mulai dari yang dioperasikan secara manual

sampai dengan yang dioperasikan secara otomatis atau dengan komputer

(CNC).

a. Mesin Tekuk Terbatas( Bench / Adjustable Folder )

Gambar 15 : Mesin Tekuk Terbatas

Cara mengoperasikannya :

Siapkan pelat yang akan ditekuk

Atur lebar tekukan sesuai dengan yang dikehendaki

Masukkan pelat sampai mengenai kisi-kisi pembatas

Angkat batang / tuas penekuk sampai batas sudut yang dikehendaki.

Kembalikan batang penekuk pada kedudukan semula.

49

Page 50: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

b. Mesin Tekuk Universal/ Standar

Gambar 16 : Mesin Tekuk Universal

Cara mengoperasikannya :

Tentukan dan lukis garis tekukan sesuai keperluan.

Masukkan pelat yang akan ditekuk dan paskan pada garis tekukan.

Jepit dengan klem/ tuas pengikat.

Angkat batang penekuk sampai batas sudut yang dikehendaki.

Kembalikan batang penekuk pada posisi semula.

c. Mesin Tekuk Kotak ( Box and Pan Brake )

Gambar 17 : Mesin Tekuk Kotak

Cara mengoperasikannya :

Tentukan dan lukis garis tekukan sesuai keperluan/ gambar kerja.

Pasang dan atur sepatu tekuk sesuai dengan panjang tekukan.

Masukkan pelat yang akan ditekuk dan paskan pada garis tekukan.

Jepit dengan klem/ tuas pengikat.

Angkat batang penekuk sampai batas sudut yang dikehendaki.

Kembalikan batang penekuk pada posisi semula.

50

Page 51: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

d. Mesin Tekuk Pres ( Press Brake )

Gambar 18 : Mesin Tekuk Pres

Cara mengoperasikannya :

Tentukan dan lukis garis tekukan sesuai keperluan/ gambar kerja atau atur pembatas tekukan

( secara manual atau otomatik ) pada mesin tekuk.

Pasang dan atur sepatu tekuk sesuai dengan panjang tekukan dan V-bar ( bending bar )

sesuai dengan tebal bahan yang ditekuk.

Hidupkan mesin, dan jika mesin dilengkapi dengan pengatur tekanan, maka aturlah pengatur

tekanan sesuai ketentuan ( berdasarkan tebal bahan dan lebar tekukan ).

Masukkan pelat yang akan ditekuk dan paskan pada garis tekukan atau sampai menyentuh

pembatas tekukan.

Lakukan penekukan dengan menekan tombol/ handle penekukan.

Keluarkan pelat dari mesin.

I.8.3 Proses Roll Plat

Pengerolan merupakan proses pembentukan yang dilakukan dengan

menjepit pelat diantara dua rol. Rol tekan dan rol utama berputar berlawanan arah

sehingga dapat menggerakan pelat. Pelat bergerak linear melewati rol pembentuk.

Posisi rol pembentuk berada di bawah garis gerakkan pelat, sehingga pelat

tertekan dan mengalami pembengkokan. Akibat penekanan dari rol pembentuk

dengan putaran rol penjepit ini maka terjadilah proses pengerolan. Pada saat pelat

bergerak melewati rol pembentuk dengan kondisi pembenkokan yang sama maka

akan menhasilkan radius pengerolan yang merata.

51

Page 52: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

Lihat gambar.

Gambar Mesin Roll

Gambar Proses Pengerolan

52

Page 53: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

I.8.4 Proses Penyambungan Plat

A. Sambungan Las Titik

1. Mesin Las Titik Portabel

Gambar 22 : Mesin Las Titik Portabel

2. Mesin Las Titik Standar

Mesin las titik standar ( pedestal spot welding ) mempunyai ukuran

dan kapasitas lebih besar dari mesin las titik portabel, sehingga perlu

diperhatikan beberapa hal bila menggunakan mesin las titik

standar, yaitu:

1. Diameter penampang elektroda = 4 x tebal pengelasan

2. Permukaan elektroda harus bersih dan tidak ada lapisan yang

memungkinkan tidak mengalirnya arus listrik.

3. Lama pengelasan harus disesuaikan dengan tebal bahan yang

disambung.

4. Sirkulasi air pendingin harus berjalan selama proses pengelasan.

53

elektroda

bahan

Page 54: Kerja Plat

elektroda

bahan

saluran air

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

Gambar 23 : Mesin Las Titik Standar/ Pedal

Proses Pengelasan:

1 2 3 4

Keterangan :

1. Pelat dijepit antara dua elektroda ( atas dan bawah )

2. Saat jepitan sempurna terjadi pengelasan yang lamanya diatur oleh timer

3. Pelat telah tersambung

4. Elektroda kembali pada posisi semula.

54

4 x tebal pengelasan

Page 55: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

I.9 Perhitungan Pada Kerja Plat

I.9.1 Menghitung Besar Bending ( Penekukan )

Penghitungan besar perbandingan dapat dilakukan dengan mengunakan rumus

Makin tebal plat yang digunakan yang digunakan maka makin besar penekukan

dengan demikian nilai Α makin besar. Contoh perhitungan :

Diketahui : R = 1 Ditanya : Besar Penekukan

T = 1 mm

X = 0,33 T

λ = 900

Jawab : Α = (R+X) 2 πλ

360o

Α = (1+0,33) 2.3,14. 90 o

360o

Α = (1,33) 3,14

2

Α = 2,08 mm

Perhitungan Penekukan Plat

Dasar Perhitungan Plat

Luas Penekukan

Sudut Penekukan

55

Garis Penekukan

Garis Penekukan

Garis Penekukan

Garis Penekukan

Permukaan luar general

Penekukan diizinkan

Α=(R+X)

Page 56: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

56

Page 57: Kerja Plat

KERJA PLATTEKNOLOGI MEKANIK 2

BAB II

PENUTUP

II.1 Kesimpulan

Kerja Pelat adalah Sesi Kerja dimana para pekerja akan berkutat langsung dengan

lembaran pelat mulai dari melukis, menggores, menitik, menekuk, memotong, dan menggulung

pelat. Hal ini membutuhkan suatu ketelitian yang tinggi untuk menghasilkan benda yang

bermutu terbaik. Kesalahan sedikit saja akan merubah Produk pelat yang dihasilkan. Ini terjadi

karena sifat baja yang menjadi bahan dari pelat yaitu keras. Misalkan saja anda salah menekuk

bahan, meskipun anda berusaha untuk merapikannya. Tetap saja pelat akan meninggalkan bekas

kesalahan penekukan.

Kerja pelat juga mempunyai resiko kecelakaan kerja. Mulai dari tertimpa pelat, terluka

oleh sisi pelat, hingga anggota tubuh anda terpotong oleh mesin pemotong pelat. Hingga saat ini

hanya satu hal yang bisa dijadikan pedoman, yaitu keselamatan kerja. Karena kerja yang

mengutamakan unsur “safety” adalah kerja yang paling efisien, gunakanlah selalu perangkat

keselamatan, patuhi prosedur yang sesuai dengan keselamatan kerja, pakailah alat yang sesuai

dengan fungsinya dan selalu waspada dimanapun anda bekerja.

II.2 Saran

Teliti dan selalu waspada dalam bekerja.

Gunakan perhitungan dan peralatan yang tepat saat bekerja.

Selalu menjaga kebersihan tempat kerja.

Bekerjalah sesuai dengan prosedur “SAFETY”

57