kerajaan-kerajaan islam di pulau jawa

14
KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI PULAU JAWA Disusun oleh : 1. Azky Abdillah (04) 2. Delvia Ilahi Wahdati (06) 3. El Medina Aulia Putri (07) 4. Gracia Remawati (12) 5. Holifatul Sa’dia (13)

Upload: hana-medina

Post on 15-Apr-2017

103 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawa

KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI PULAU JAWADisusun oleh :1. Azky Abdillah (04)2. Delvia Ilahi Wahdati (06)3. El Medina Aulia Putri (07)4. Gracia Remawati (12)5. Holifatul Sa’dia (13)

Page 2: Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawa

KERAJAAN DEMAK (1500 - )

Page 3: Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawa

Raja-Raja Kerajaan Demak1. Raden Fatah (1500 - 1518) yang bergelar Sultan Alam

Akbar Al-Fatah. Ia merupakan keturunan raja terakhir dari Kerajaan Majapahit, yaitu Raja Brawijaya V.

2. Pati Unus (1518) yang bergelar Pangeran Sabrang Lor sebab pernah mengadakan serangan ke Utara atau Malaka.

3. Sultan Trenggono (1521 - 1546)

Page 4: Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawa

Peristiwa-Peristiwa yang Terjadi1. Sultan Trenggono mengutus Fatahillah untuk menyerang

Portugis di Selat Sunda pada tahun 1527 dan ternyata telah terjadi persetujuan "Henrique Leme" antara Portugis dan Pajajaran untuk mendirikan benteng Sunda Kelapa.Usaha Fatahillah untuk menguasai Sunda Kelapa berhasil. Di sana ia mendirikan dua kerajaan, yaitu Kerajaan Banten dan Cirebon. Kerajaan Banten diberikan kepada Hasanudin puteranya dan Cirebon diperintah sendiri. Namun akhirnya, Fatahillah meninggalkan istana dan menjadi Sunan Gunung Jati.

2. Dalam upaya mengembangkan kekuasaan dan menguasai perdagangan nasional dan internasional maka pada 1513 Demak melancarkan serangan ke Malaka di bawah pimpinan Dipati Unus (Pangeran Sabrang Lor). Namun serangan tersebut mengalami kegagalan.

Page 5: Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawa

Kemajuan Kerajaan DemakKerajaan Demak mengalami kemajuan yang pesat pada masa pemerintahan Raden Fatah, diantaranya :

a. Daerah pertanian yang luas sebagai penghasil bahan makanan terutama beras.

b. Menjadi kerajaan maritim karena letaknya di jalur perdagangan antara Malaka dan Maluku.

c. Komoditas ekspor Kerajaan Demak antara lain beras, lilin, dan madu.

d. Wilayah kekuasaan Demak cukup luas meliputi Jepara, Sedayu, Tuban, Palembang, Jambi, dan beberapa daerah di Kalimantan.

e. Selain itu Demak juga tumbuh menjadi pusat penyebaran agama Islam. Beberapa wali seperti Sunan Giri yang berdakwah di Maluku.

Page 6: Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawa

Kemajuan Kerajaan DemakPada masa pemerintahan Sultan Trenggana, wilayah kekuasaan Demak meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Timur.

Page 7: Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawa

Peninggalan Kerajaan DemakMasjid DemakMasjid ini merupakan lambang kebesaran Demak sebagai kerajaan yang bercorak Islam. Selain kaya dengan ukir-ukiran yang bercirikan Islam, Masjid Demak juga memiliki keistimewaan, karena salah satu tiangnya dibuat dari pecahan-pecahan kayu (tatal).Sunan Kalijaga melakukan dasar-dasar perayaan sekaten. Perayaan itu digunakan untuk menarik minat masyarakat agar masuk Islam. Sekaten ini kemudian menjadi tradisi atau kebudayaan yang terus terpelihara sampai sekarang.

Page 8: Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawa

KERAJAAN MATARAM (1582 - )

Page 9: Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawa

Raja-Raja Kerajaan Mataram1. Sutawijaya (1589 - 1601) dengan gelar Panembahan Senapati ing

Alaga Sayidin Panatagama.2. Raden Mas Jolang (1601 - 1613) dengan gelar Panembahan Seda

Krapyak.3. Mas Rangsang atau Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613 - 1645)

dengan gelar Sultan Agung Senopati Ing Alaga Ngabdurrachman.4. Amangkurat I5. Amangkurat II6. Sunan Mas atau Amangkurat III7. Pangeran Puger (1708 - 1719) bergelar Paku Buwono I8. Sunan Prabu Mangkunegara (1719 - 1727) yang bergelar

Amangkurat IV9. Paku Buwono II (1727 - 1749)10. Adipati Anom (1749 - 1788) yang bergelar Paku Buwono III

Page 10: Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawa

Peristiwa-Peristiwa yang Terjadi1. Serangan pertama tentara Mataram ke Batavia pada Agustus 1628 di bawah

pimpinan Bupati Baurekso dari Kendal dan Dipati Ukur dari Sumedang. Batavia dikepung dari darat dan laut selama 2 bulan. Namun tidak mau menyerah bahkan sebaliknya akhirnya tentara Mataram terpukul mundur.

2. Dan serangan kedua dilancarkan pada September 1629 di bawah pimpinan Sura Agul-Agul, Mandurarejo, dan Uposonto. Namun VOC telah mengetahui lebih dahulu rencana tersebut, sehingga VOC membakar dan memusnahkan gudang-gudang perbekalan. Serangan ke Batavia mengalami kegagalan, karena kurangnya perbekalan makanan, kalah persenjataan, jarak Mataram–Jakarta sangat jauh, dan tentara Mataram terjangkit wabah penyakit.

3. Pemberontakan Adipati Anom yang dibantu Kraeng Galesung dan Monte Merano4. Pemberontakan Raden Kadjoran5. Pemberontakan Trunojoyo6. Pengangkatan Amangkurat III ditentang oleh Pangeran Puger, adik Amangkurat II

atau paman Amangkurat III. Akibatnya, terjadilah Perang Mahkota I (1704 - 1708) yang dimenangkan oleh Pangeran Puger karena dibantu oleh VOC.

7. Terjadi Perang Mahkota II (1719 – 1723) pada masa pemerintahanAmangkurat IV.

Page 11: Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawa

7) Terjadi Perang Mahkota III (1947 – 1755) pada masa pemerintahan Paku Buwono II. Raden Mas Said, putra Mangkunegara yang bersekutu dengan Pangeran Mangkubumi, mengadakan pemberontakan terhadap Paku Buwono II. Seperti halnya Perang Mahkota I dan II, Perang Mahkota III ini pun melibatkan campur tangan VOC.

8) Pada 13 Februari 1755 diadakan Perjanjian Giyanti antara Paku Buwono III dan Pangeran Mangkubumi untuk mengakhiri perebutan kekuasaan. Isinya :1) Mataram Barat yakni Kesultanan Yogakarta diberikan

kepada Mangkubumi dengan gelar Sultan Hamengku Buwono I.

2) Mataram Timur yakni Kasunanan Surakarta diberikan kepada Paku Buwono III

Page 12: Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawa

9. Raden Mas Said dan Paku Buwono III menandatangani Perjanjian Salatiga pada 17 Maret 1757. Isinya :

• Surakarta Utara diberikan kepada Raden Mas Said dengan gelar Mangkunegoro I dengan nama Mangkunegaran.

• Surakarta Selatan diberikan kepada Paku Buwono III kerajaannya dengan nama Kasunanan Surakarta.

10. Pada tahun 1813 sebagian daerah Kesultanan Yogyakarta diberikan kepada Paku Alam selaku Adipati. Dengan demikian kerajaan Mataram terpecah-pecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil, yakni :• Kerajaan Yogyakarta• Kasunanan Surakarta• Pakualaman• Mangkunegaran

Page 13: Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawa

Kemajuan Kerajaan MataramKerajaan Mataram mencapai zaman keemasannya pada masa pemerintahan Sultan Agung, diantaranya :

a. Dalam bidang politik pemerintahan, Sultan Agung memperluas wilayah Mataram ke Surabaya, Lasem, Pasuruhan, dan Tuban.

b. Dalam bidang pertanian, Mataram mengembangkan daerah-daerah persawahan yang luas. Hasil-hasil pertaniannya yaitu beras, kayu, gula, kelapa, dan kapas.

c. Bidang kebudayaan juga maju pesat meliputi seni bangunan, ukir, lukis, dan patung. Contohnya pembuatan gapura, ukiran-ukiran di istana dan tempat ibadah, dan Tari Bedoyo Ketawang.

Page 14: Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawa

Peninggalan Kerajaan DemakPerayaan Sekaten untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad.Upacara grebeg yang diadakan setiap tanggal 10 Dzulhijah (Idul Adha), 1 Syawal (Idul Fitri), dan 12 Rabiulawal (Maulid Nabi). Upacara grebeg dilakukan dengan mengarak gunungan dari keraton ke depan Masjid Agung yang dibuat dari berbagai makanan, kue, dan hasil bumi sebagai rasa syukur dari raja kepada Tuhan Yang Maha Esa serta sebagai pembuktian kesetiaan para bupati dan punggawa kerajaan kepada rajanya.