kerajaan banjar
TRANSCRIPT
SejarahKerajaan Banjar
KelompokAditya Wahyu (02)Bagas Putra (09)Haryowinoto (17)Wiraya Teja (38)
PENGENALAN KERAJAAN
BANJAR
Kerajaan Banjar adalah kerajaan Islam di pulau kalimantan yang wilayah kekuasaannya meliputi
sebagian besar daerah kalimantan pada saat sekarang
ini.
Kerajaan Banjar yang pertama adalah daerah di sekitar Kuin Utara (sekarang di daerah Banjarmasin) , kemudian dipindah ke martapura setelah keraton di Kuin dihancurkan oleh Belanda.
Kerajaan ini berdiri pada september 1526 dengan Sultan Suriansyah (Raden Samudera) sebagai Sultan pertama Kerajaan Banjar. Kerajaan Banjar runtuh pada saat berakhirnya Perang Banjar pada tahun 1905.
Perang Banjar merupakan peperangan yang diadakan kerajaan Banjar untuk melawan kolonialisasi Belanda. Raja terakhir adalah Sultan Mohammad Seman (1862 - 1905), yang meninggal pada saat melakukan pertempuran dengan belanda di puruk cahu.
RAJA-RAJA KERAJAAN BANJAR
Kerajaan Banjar yang berdiri pada 24 september 1526 sampai berakhirnya perang Banjar yang merupakan keruntuhan kerajaan Banjar memiliki 19 orang raja yang pernah berkuasa.
Sultan pertama kerajaan Banjar adalah Sultan Suriansyah (1526 - 1545), beliau adalah raja pertama yang memeluk Agama Islam.
Raja terakhir adalah Sultan Mohammad Seman (1862 - 1905), yang meninggal pada saat melakukan pertempuran dengan belanda di puruk cahu.
Sultan Suriansyah sebagai Raja pertama mejadikan Kuin Utara sebagai pusat pemerintahan dan pusat perdagangan Kerajaan Banjar. Sedangkan Sultan Mohammad Seman berkeraton di daerah manawing - puruk cahu sebagai pusat pemerintahan pelarian
Berikut adalah rincian Raja-raja Kerajaan Banjar sejak berdirinya kerajaan hingga runtuhnya kerajaan itu :1526 - 1545 :Pangeran Samudra yang kemudian bergelar Sultan Suriansyah, Raja pertama yang memeluk Islam1545 - 1570 :Sultan Rahmatullah1570 - 1595 :Sultan Hidayatullah1595 - 1620 :Sultan Mustain Billah, Marhum Penambahan yang dikenal sebagai Pangeran Kecil. Sultan inilah yang memindahkan Keraton Ke Kayutangi, Martapura, karena keraton di Kuin yang hancur diserang Belanda pada Tahun 1612
1620 - 1637 :Ratu Agung bin Marhum Penembahan yang bergelar Sultan
Inayatullah1637 - 1642 :Ratu Anum bergelar Sultan Saidullah1642 - 1660 :Adipati Halid memegang jabatan sebagai Wali Sultan, karena
anakSultan Saidullah, Amirullah Bagus Kesuma belum dewasa1660 - 1663 :Amirullah Bagus Kesuma memegang kekuasaan hingga 1663,kemudian Pangeran Adipati Anum (Pangeran Suriansyah)
merebutkekuasaan dan memindahkan kekuasaan ke Banjarmasin
1663 - 1679 :Pangeran Adipati Anum setelah merebut kekuasaan
memindahkanpusat pemerintahan Ke Banjarmasin bergelar Sultan Agung1679 - 1700 :Sultan Tahlilullah berkuasa1700 - 1734 :Sultan Tahmidullah bergelar Sultan Kuning1734 - 1759 :Pangeran Tamjid bin Sultan Agung, yang bergelar Sultan
Tamjidillah1759 - 1761 :Pangeran Muhammad Aliuddin Aminullah
1761 - 1801 :Pangeran Nata Dilaga sebagai wali putera Sultan
Muhammad Aliuddin yangbelum dewasa tetapi memegang pemerintahan dan
bergelar SultanTahmidullah1801 - 1825 :Sultan Suleman Al Mutamidullah bin Sultan
Tahmidullah1825 - 1857 :Sultan Adam Al Wasik Billah bin Sultan Suleman1857 - 1859 :Pangeran Tamjidillah
1859 - 1862 :Pangeran Antasari yang bergelar PanembahanAmir Oeddin Khalifatul Mu'mina1862 - 1905 :Sultan Muhammad Seman yang merupakan Raja
terakhir dari Kerajaan Banjar
Rangkuman Kerajaan Banjar
Kerajaan islam pertama di kalimantan selatan yang berdiri tahun 1526
Luas wilayah meliputi hampir seluruh wilayah kalimantan
Kekayaan alam (hasil bumi) berupa lada, rotan, damar, emas, dan intan
Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah pedagang, petani, dan nelayan
JALANYA PERANG Banjar
Perlawanan rakyat banjar terjadi di semua daerah kekuasaan kerajaan banjar .
Perlawanan rakyat tersebut di pimpin oleh tokoh-tokoh seperti Pangeran Antasari, Pangeran Hidayat, Kyai Demang Leman, Tumenggung Suropati , dan lain-lain.
Terjadinya penghapusan Kerajaan Banjar oleh Belanda pada tanggal 11 Juni 1860, sehingga perlawanan rakyat semakin meluas.
AKHIR PEPERANGAN
Selama peperangan berlangsung, para pejuang Banjar mengobarkan semangat juang melalui sumpah perjuangan, “haram mmanyarah waja sampai kaputing” yaitu semangat untuk mempertahankan Kerajaan Banjar sampai titik darah penghabisan.
Perlawanan berakhir dengan kalahnya Pangeran Seman pada tahun 1905
DAMPAK PEPERANGAN BAGiKERAJAAN BANJAR
Kekalahan Kerajaan Banjar, sehingga keberadaan Kerajaan Banjar di hapus oleh Belanda.
Semua Daerah Kerajaan Banjar dikuasai oleh Belanda.
Monopoli Perdagangan dikuasai oleh Belanda.
P enderitaan rakyat semakin bertambah.