keragaman jenis lamun dan kondisinya di perairan tanjung luar

11
ISSN 1411-9587 ]urna[,

Upload: tranhanh

Post on 13-Jan-2017

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Keragaman Jenis Lamun dan Kondisinya di Perairan Tanjung Luar

ISSN 1411-9587

]urna[,

Page 2: Keragaman Jenis Lamun dan Kondisinya di Perairan Tanjung Luar

Juma[ ISSN 1411 -9587

(8iofogi qn •

Vol. 12 No. 2, Ju n i 201 1

Jurn.lll Biologi r ropis dlh>rt>itkan mulal t"hun 2(0) dengan Irt'kucnsi:! ~li wtahun olt'h Prugr,II1lStudl r .. nd il.hkan Siologi PMII' A FKIP Unram. Densl ha~l l pt'f'l"h\1iln dan

ulil-..ln l1ml<111 dillilm bidol np, 6",10)0;1 c;",in .. ,

Pt'li ndung ; Dt'kiln Fakultd" Kl'guru<ln dilt1 IImu P~nd idik.lI1 Univcrsi tol .. Ma tJr,lfTl

Pemi mpirv'"'k Pem imp in Redak$i :

AA. Sukars{I / I Wayan Mcrtil

Oewan Rcd.lksi :

OWl Sot'list\"iI D~· .Ih leUi, A!~il Alldrus, Ima m liachliar, Syilchrudd l!\, AR

A \Vahab Jutri . Pr.l pti <;e.ji ja ni, Yilyu k Anda va ni,l Wayan Suana.

Lalu Zulkifli, Kha iruddin

Red .. ktur Ahli (P..er Rf'viewer) :

I'rof. Dr. dr. ~wi8"fO~h.ord",. ~ . !'D-KGI::H (Unit Ri5ri 8iolN'dik RS UD l\U;t.r llnl) ,

Prof. Or. Sutiman Boo mb&n! Sumitro. M.5c .• o .sc (Uni"n~i\u S . ~w ijlo y .. ) l'Tof. Dr Muly. ntu

(I'.l. Kedoktoeran Unr. m). Prof', I, . Sunlfpi, pt, D. (Flk. MirA Un,am)

rurn .. 1 Biologi Tropis m~n~rima rutlskah d aTi dose n, pt'nehh , mahasisl' a mau pun praktisl y;mg belum peman diterbitkan dalilm publik"si lain dengan ketentuan petlulisan 5epefh lercantum pada talaDUln dalam s..mpu l belakang. Tul isan yang dimua! .:iil:;enakan biaya S('~r Rp 150.000,- (5eratus lima pulun ribu rupiah). Pemooyaran dapat dilakuk ... n

dengan cara : J) J"'f'mbayaran langsung. b) tramf .. r k ... Tilhapan SC.o\ nomor rf'kening 232 - 0150623 Ban}. BCA .-'.mpena.n

Salinan bu kti pembayaran (b da n c) har.p d ikmm ke redil k5.1

Penerbit :

Prog. ~lUdi Pendid lkan Biologi PMIPA FK.l P Uruvenllw M~ta , .. m JI. Ma}apahit No. 61.\lilWMn. Lombok NTB 83125

TI p. (0370) 62387l ~ 112 Fa:>. (ooiO'l63-4918

Page 3: Keragaman Jenis Lamun dan Kondisinya di Perairan Tanjung Luar

JURNAL BIOLOGI TROPIS

Artikel:

Muh ammad MasYllru[ Rusdani, Mula! Isnaini dan " lis Mukhlis Pengaruh KOllsenlrasi fonnalin Dlm Lama Pcrendaman Terhadap Prc\'akn~ i

Ektoparasi t Pada Benih [kan Karper (C)'primls Carpio) ....... . ... """.,,",, ... .

Dewi Nur hmianll, Lalu J apa, Suriptodan M urul Cazali Pengaruh Kepadatan Inokulum Terhadap Pertumbuhan Populasi lsochr)'sis Gu/buna Dalam MediaNonDialom ........ ........................ _____ ............................ .

I Gde Mertha lnvcntarisasi Jenis Tumbuhan Lokal Yang POlcnsial Scbagai Pionir Untuk Revegetasi Lahan Kering Di Pulau Lombok ................... .. ... _ ..... " ............... ,

Abdul Syukur. Yusli Wardiatno, Ismud i I\-Iuchsin dan Mohamm:.td Mukhlis Kamlll

72-78

85·91

Keragaman Jenis Lamun dan Kondi sinya di Perairan Tanj ung Luar Lombok Timur.. 92-99

Oidik SanfOSO Model Pengelolaan Perikanan Tangkap Bcrbasis Kawasan Konscrvasi Perairan (KKI}) Untuk Meningkatkan Hasil Tangkapan Nelayan .................................... 100-105

Reni Yulianti , Agil Alldrus, dan Gdc Mcrlh a Produktivilas Komunitas Mangrove Oi Panta; Cemara Lombok Barat ................... . 106-111

M. Yamin Telaah Jenis dan Analisis Kandungan Makanan Philemon buceroide.f Sebagai Dasar Konservasi Untuk Meneegah Kepunahanny:\ ............. .... ................ . ............. 112-118

Suripto, (;una l'O"an. F:.R. daD G. Trnnllni Mode Of AClioll Anti Serangga Dari Tanaman Jayami (Srsbania ~'e$ball (1..) Merr. ) (Magnoliopsida: Fabaceae) .................................................... .... ... ....... ... 119-124

Page 4: Keragaman Jenis Lamun dan Kondisinya di Perairan Tanjung Luar

J. 8iol. Trop. Vol 12 No.2. Jun; 201 1: 92-99 ISSN 14 I 1.9587

KeragamaD JeDis LamuD dan Kondisinya di Perairan Tanjung Luar Lombok Timur

Abdul Syukur·'f, Yusli WardiB!no'f, lsmudi Mo~hsinl) dan Mohammad Mokhtis Kamal!). If Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisirdan Laut, Sekolah Pasea Sarjaml .. IPS Bogor

'f Departemcn Manajcmcn Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dim llmu Kelau!lIn lns!i!u! Pertanian Bogor. JI. Agati s Kampus IPS Oarmaga Bogor t66g0

· Corespono:knsi authoTemail ;Syukur_ Unnun @Y mail .Com

ABSTRAK

tamun mcmiJiki fungsi yang cukup penting di lingkung.n laut yaitu $C\>.1gai habitat biola taut.. mengatur pcrtukaran gas CO, dan 0 , ser ta berperan dalam transfer energ; melalu; r~nta ; makanan detritus dan llerbivora. tajll kerusakan Jamun akibat lIktivitas antropogenik saat ini tidak dapa! diprediksi. Penclitian ini be.tujuan IIntuk mengetahu i keragaman jeni~ lamlln. faktor penyebab kerusann lamlln dan kondisi lamun. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan survei. Analisis data untuk kondisi lamlln menggunakan metode skaring_ Hasil peneJilian ini menunjukkan bahwa jumJah jtnis lamun di lokasi studi sebanyak 9 jtnis. Kerusakan lamun diseb;tbkan oleh aktivitas masyarakat yang meneari molu s k~, :;ee-urchin. buah IBmlln. jllmlah biomassa lamun yang rllsak sebesar 1076n.624 gram berat basah/hari. Kondis i lamun p.Jda liap lokasi p.Jdang lamun p.Jda katagori sedang. Kes impulan da" penclilian ini .. dalah palcnsi !;tmun dari keragotman jenisnya lelah mengalami ke",sak.an dan aktivitas masy.uakat yang meneari m01us!<a, see-urchin dan buah lamun.Parameter lamun yang memiliki kontribusi p.J1ing besar pada kondisi lamun di lokas, penelitian adalah jllmlah jenis lamun.

IUotl k1.Ulci: Lamun. Jenis Lamun. Kerusakan Lamun dan Kondisi Lamlln.

ABSTRAct

The seagrass n.nction arc the massing place of sea cre~ture, .egulating the exchange of CO, and 0 , and the determinant in transfering energy of the detritus and herbivora food chain. Currently, the destructive rare of wagr~ is unpredicted. The sludy aims to determine rare of seagrass species, destruction of se~wass and seagrass condition. The research method llsed is the observation and surveys and dilta ana lysis for the assessment of $Cagrass condition by using the method of scoring. The reslll15 of the study sho .... ed that.. the number of seaguss species are found in an location as many as nine species. Community activi ties in seagrass neas to look for moUus<:a, see-urchin,. f",it of seagrass and other as a sources of demage to seagrass at the study area. Demage toseagrass biomass I076n.624 gram/day, Furthermore the condi tion of seagfa5S al an location in moderatetondition. Seagrass parameter whkh have contributed greatly to the condition of su.gri1SS is the number of su.grass species. The conclusion of the this study is that the diversity of seagrassspecies in the study .rea ne in very good cond ition, .... hile the dominal factor causing damage to ~aWass is the rommunity activities look for mulLasca, see-urchin and fruit of -""'grass, th" rond ition of ~awass in study area are at moderate category.

Key Wor.u: Seagrass, Seagrl$$ Species, Condition of 5el.grass and Seagrass Demage

PENDAHULUAN

Lamun (seograu) dikenal scbagai poodasi spesies yangsangat penlingdi lingkungan laut(Wayoott el of. 2009). Lamun scbaga' pandasi spesies

dapal dilihat danjcnis hewan yang membuat tempat alau lubang (burrows). kemudian menjadi habitat spesies la in (Coleman dan Williams 2002). Sclain sebasa; pondas; spesics lamun memiliki fun gsi yang cukup esensial daTi produklivita$ primer melalui proses fotosintesis (Willams el 0/. 2006) dan Larkum el ol.

92

Page 5: Keragaman Jenis Lamun dan Kondisinya di Perairan Tanjung Luar

(2006) menjdaskan Iarnun memiliki fung5i yang cukup vital unwk keberlanjutan ikan. Diantarn fungsi !amun tClWbut ada!ah scbagai area! pemijahan (spwl"llinJ! IlrollnJ), arcal asuhan (Iwrury groll,Klj ~an area! meneari makan (DKP 2008). O!eh karena nu ramun dapat mcnjadi sawan konscrvasi untuk per1 indungan habitat biodiversity di linglmngan laut (Thorn el (II. 2001). 5<= lanjutnyadijelasklm bapindari I~mun yang dapal dijadikan indikator da!am konse,,·asi adalah: (I ) pola di~tribusi dan tipe komunita$ lamun. (2) poll perubahan lamun seeara temporal, (3) funpi ckologi lamun dan (4 ) gangguan yang poIensial dari 31am dan aktivitas antropogenik. Namun demikian Cullen dan Uns"·or1h (20 10) rnenyatakan kerusakan !amun akibo.t overekploitasi senl fungsi lam un dalam mcndukung produksi ikln belum banyak menjadi penimbagan

dalam konscvasi. Kcber1anjutan lamun dan biota asosiasinya, :I3lIt

ini mendapat aneaman akibat mcningkatnya akti,·it:1$ antropogcnik di wilayah pesisir scpeni pembo.ngun.an pclabuhan, dcm13ga perikanan. alih fungsi la.han mcnjadi Kawasan induslr' dan pcmanfaatan yang tidak ramah li ngkungan (Dahuri 200J)dan WiUams (2006) mcn)·ebutkan proses sedimcntasi, pcrikanan komcrsial, aquakultur, dan pcningkatan jumlah unsur harn tclah menycbabkan area l lamun hi lang mulai dar; meter kuadrat sampai ratusan kilometer kuadrat. An<.:aman kerusakan \:tmun yang lain berasal dar; a1am sepeni badai , vulkanik dan pemanasan global (N~klen and

Frederick 1999). I'o ttnsi lamun di loh si $lUdi terscbar p~d~

bcberapa lokasi ya itu di Gi li Kerc, Gili Maringkik. G ili Bcmbck, Kam""ng Baro. Lungkak dan Poton Babu. Kcbcradun padang larnun te rscbut cukup penting dalam mendu kung sistcm penyangga kch idupan b:lgi kcanckaragaman haya!; bllt. Namun dcm i ~ ian kcberlanj utan lamun di lokas ; studi nlendapalkan ancarnan ker .. sakan ak ibat over-<kploitasi swnbc:rdaya padang lamun yang bc:milai c ~onom i. Salah satu indikasi kerosakan di lokasi studi dapal di lih~t dan turunnya produksi bc:bc:rapajcnis ib.n yang memiliki ~dergalltungan tcrhlidap lam un. Jenis ikan tersc:but dan produksinya adalah ib.n baronag pada tahun 2005 ~bc:sar3,4too turon mcnja<li 1,4 too pada tallun 2009, belana\; dari 14, I ton talnm 2006 Illcnjadi 7.6 ton tahun 2009. tengin 24, 3 ton tabun 2006 menja<li 5.2 ton tahun 2009, kahp dari JIlO,6 ton tahun 2005 menjadi 154 ton tahun 2009, kcrapll dari 124.5 ton tahun 2006 menjad ' 60, lIon tahun 2009 (81'S 1\'1"8 2009). Disisi lain pene!itian yang bcrka itan dengan kondisi lamun dankcrusakan tamundi Iobsi $tudi bc:lumdi lakub.n. Olch katcn.a itu penclitian ini diL"lkukan bc:nujuan untui mengctahui kondisi lamun dan besamya kcrusakan lamun abba! aktivitas masyarakal yang mcmanfa:ukan

93

an:al lamu n untu~ mencari sumbcrdaya ~·ang bc:milai ckotlomi ><.:pcn i maluska . IICe·un;hin d~11 buah lamun.

BAHAN DAN M.ETODE

!'enelitian ten lang kcragaman jenis lamun. kondisi !amun dan sumbcr kerusaka n lamun sebilgai dasar konscI\'u i dan stralegi pen~elolaao (elah dilakukan di perairan pnisir Tanjung Luar Lombok Timur dari bulan April " n'pai AguSius tahun ~010. Data pcrn:litilLll in. Ilersumber dati data primer dan data sckundcr. Pcngambilan dala primer ya ng bcr\;ait8n lkngan peni!aian koodisi lamun dilakukan pada cmpal lob.~ i p.:.dang larnun yo;tu padang lamun Gili Kere. pOOang lamun Kampung Baru. padang.lamun Lu~~ dan padang lamun 1'0100 l3akau. SclanJutnya ptnl lallLll tenlang kerusahn lamu n yang disebnbkan olc~ akti,·ilas masyarakat dilakukan pada padang !amlin dl Gil i Kerc. Paramete r yang diamati umuk pcni laian ~eru>akan lamun adalah jumiah biomss.a bmun >·3111;

IVsa\; okh a~ti"itas masyara\;at. Ob~rva$i dilakukan $c lama ) bulan dan t iap bulan sebanya k 5 hRri . Biomass.a lamun yangdiambil scoogai contoh adalah jumlah biomassa lamun yan~ rusakolch sctiaporangl hari dan jUl11lan oran~ scbagai ,ontoh adalah sdXIl1)·ak ) orang. r.:ngambillLlldata tCtltangkondis; lamun pada l iap lo kas i padang lamun di!a lukan densan mcnggunakan mctode tran,e k garis (/r(1"5eCI /i"e me/hod). Parame ter lamun ya ng d iamhi l unlUk pcnilaian kondi si lamun adalah j umlah jenis lamun. pc=n pc::nutupao dan biomassa lamun. Pengukuran tiap parameter lamun dila kuka n pada peta~ \kngan ukuran 2S em ~ 2S em {Yul ilLllda el (1/. 2009).

Ana lisis dal a lamun adalah anal isis tenl an~

$l ruktu r kon,un;las lamun yang mclipuli anali sis kerapatan lamun den~an meng,gun kan formula D· N! A. pcrsentasc pcoutupan Jamun mdalui estimasi dcngan nlcngsunakal1 melode dari Saito &. AlObe ( 1970) In English IN (11. (1 997) dcngan formula

C = ~ ~:" , dan biomassa lamun dengan mcnggunakan ~FL

formula dari Onale·Paealioga ( 1992) i" Antin dan Supriadi (2005) yaitu B- WfA. dimlLlla 13 - biomUS3 !amun. W - berat oosah lamun (gram) dan A · lua.; areal conloh. Analisis temang kerusakan lamun dilaku\;an den&-1n dengan mcnggunakan formula Bs W/A. namun disin; A'" jumWl orangihari. 5<=lanjutnya anali$is temang ~ondi $i lall1un pada.liap low i ~dang )amun dilakuka n dens an menggul1akan sko ring. Parameler lamun y1ngdijadikan dasar pcnil.aian adalah jumlah jenis lamun. billmasS3 lamun dan proscntasc tutu~ lamun.Adapun ni lai dari tiap p."Utlmeter lamun terscbut sepcni pada Tallel I .

Page 6: Keragaman Jenis Lamun dan Kondisinya di Perairan Tanjung Luar

Hasil pembobotan liap atribul lamun (Tabel 1) di alas sclanjutnya dijumlahkan sebagai dasar klasifikasi kondisi lamun pada katagori sangat baik, baik, sedangdanjelek sepeni pada Tabel2.

Tabel I PembobotanparameterJ!!11J!.~_ .. _ Parameter Kisarllnjumlah

lamun spesies, Persen penUlupan dan Biomasoa lamun

J="" - 2 jenis 3 -. lamun 5-6

- 7 Persen (%) S -lS IUlup<ln 26 - 50 tamun 5 \ -1$

16 -100 Biums .. 80-309 lamun 310-539 (gramlm2

) 540-169 169-1000

Sumber: Supri)"ldi 2009.

-" 12 -15 8 -I I - 7

Sangat baik Baik

Sedang Jelek

Sk.

, 3 5 7 , 3 5 7 , 3 5 7

HASIL DAN PEMBAHASAN

JeDis danjumlab jenis lamuD

Jumlahjenislamun pada semua lokasi padang lamun berkisar antara 6 sampai 9 spesies (Tabel J). Komposisi jumlah jenis lamun pada tlap lokasi padang lamun dapat menjelaskan tcntang kekayaan jenis lamun, jenis lamun yang memiliki distribusi merala pada scmua lokasi padang lamun danjcnis lamun yang mcmiliki dislribusi tcrbatas pada beberapa lokasi padang lamun scna tipe komunitas lamun pada tiap lokasi padang lamun di lokasi sludi.

lumlahjenis lamun di Iokasi studi sebesar75 0/. dan jumlah jenis lamun di perairan pesisir Indonesia yang terdiri dari 12 spesies. Jumlah jenis lamun di lokasi studi ]ebih tinw darijumlahjenis lamun pada beberapa lokasi lain di perairan pcsisir Indonesia seperti di Lcmbah Strait Bilung sebanyak 8 jen is (Supriyadi 2008) dan di Ocrawan Archipelago Kalimantan Timur sebanyak 6 jenis (Supriyadi &

J Bioi. Trap. Vol 12 No.2. JU/li 2011: 92-99 ISSN 1411-9587

Kuriandewa (2008). Lokasi lain dcnganjumlah jenis lamun yang Icbih rcndah dari lokasi studi adalah di Selat Sunda. Teluk Banlen dan Teluk Jakana dcngan jumlahjcnis scbanyak 7 jenis (Thomascikelal. 1997). Lukasi dengan jumlah jcnis lamun yang lebih linsgi darijumlahjcnis lemun di lokasi studi adalah di Binlan Timur, Riau Archipelago (Kuriandewa & Supriya 2006).

Hasi I analisis temang pola distribusi tiap jenis lamun berdasarkan Indcks Oistribusi (ID) sepcni pada Tabel4. Hasil analisis Icrsebut mcnunjukkan bahwa ada dua jenis lamun ya ng memiliki nilai indeks distribusi Icbih keei l dari satu yailu Cymodoceae serru!ata di Gili Kcre dan Tha/asia hemprichii di Kampung Barn. Oleh Karena itu kcdua kedua jcnis lamun terscbut memiliki >,"Ia distribusi yang merata. Jenis lamun yang memiliki indeks distribusi lebih dari sa tu memiliki pola distribusi mcngelompok . Berdasarkan pola distribusi lamun tcrscbut menunjukkan scbagian besar dari jenis lamun alaU 7 jenis dari 9 jcnis lamun di lokasi penel itian memiliki pola dislribusi mengelompok. Bcrdanrkan pola distribusi tiap jenis lamun terse but dapat menggambarkan tentang sifat pcnumbuhan dari tiap jenis lamun yang cendrung bersifal mengelompok dan kondisi lingkungan seperti substral lamun sebagai faktor pembatas dalam distribusi lamun.

KeraplltanJenis Lamun

Hasil pcngukuran kerapalan tiap jenis pada semua lokasi padang lamun sepcrti pada Tabel S. Kcrapatan tiap jenis lamun pada tiap lokasi padang lamun adalah E"ha/us aeoraides memiliki kerapatan pal ing tinsgi di padang lamun Lungkak dan paling re"dah di padang lamun Kampung Balli, Cymodoua serrula/a memiliki kerapatan paling lingsi di padang lamun Poton Bakau dan paling rcndah di padang lamun Gili Kere . Cymodocca rorundala memiliki kcrapatan paling tinggi di padang lamun Lungkak paling rendah di padang lamun Gili Kcre, Syringodium isorijo/ium paling tinggi di padang lamun Kampung Barn dan palingrendahdi padang lamun Gili Kere. namun unluk jenis Thalassia hempriehii paling tingsi di padang lamun Gili Kere. Pcrbedaan kerapatan tisp jenis lamun tersebul sepcrti rcndahnya kerapatan Enha/us aeoraides di Gili Kere disebabkan karcna kondisi sUbstrat lamun yang lebih dominan pasir yang berasal dan pocahan karangmali, sedangkandi lokasi lain lebih dominan lumpur yang berasa! dan sungai dan intensitas pemanfaatan yang lebih tinggi baik olch nelayan dan masyarakat di padang lamun Gili Kere dan padang lamun Paton Bakau.

Kerapatan antar jenis lamun selain dapat dijelaskan berdasarkan kondisi lingkungan,jugadapat

Page 7: Keragaman Jenis Lamun dan Kondisinya di Perairan Tanjung Luar

Ktrlganwo jtnis d:m kondisi l3mun di pcriran T."jung l.uu (Abdul Syukur, dl:k)

Tabtl 3,Jenis L&mInpadi Tiap Lok asi p~ Lam.., Pcnutupall Lamun

I..ob. i lIas i l pcng ukuran

~ .. 1\<0. 8 ..... Gih 1(_

, )

• • • • • •

• • • • • • •

• • • • • •

• • • • • •

penulU~n "~ap jeni, Lamu n pada empal Lak. as; padang Lamun seperl i pod. Tabel 6, Hlllalus acaroid!!s memi liki nilai pcnulup;an pilling lings; di padang lamun Lungkak dan paLingn:ndah di padang Lamun Gili Ken: dan jeni5 C)modoceo u rru/olll mcmiliki nilai penU1Up an paling linggi di

T ateL 4, Ird::k$ Dillfi)oai (ID) Tiap .len is lolmlll .;Ii Low 5 udi

padang lam"n Kampllng Barn dan paling n:nd:lh di padang lam .. ," Gi li Kefc. Pcnutupan

' -. - ...... 1_

. - c..)on>do< ..... ,......... 2 (}""""' __ nJDIa

) 1AItt>II.I .."..,.,. "" 4 Hal~pilfi/oliQ , l/a/opItikI .. ~ 6 l/a/opItikI "",oJ .. 7 IIl>kpllJla spi>lUk>sl>

-- .. ,.'" .~,

l.D4 , .. U SI ....

1.49) UIIU , .... USl

I.SS6 1.0) 1 1.0)9 1,4().1

1,)(&

1.249

on. l.DOl I.ool U "79

liap jen i, lam ... n le rsebul

• SJrl~'''''' ;SlI/i/o/Jjum U:!2 1.122 1.5)1 l.lU \ ,0&0

me nunju khn bahwa j e nis Lamun ~~g mcmil iki morfologi Icbih beur mem ilik i nilai pcnulUpa n yang Icb ih besar dad jeni slamun yang memiliki morfologi lebih ke<:il scpcrli ant.ra ;;"ha/u:r acaraidel dengan Cyomodo<"a urruJmo maupun dengan jeni, yang lain

9 7loa/.>J/Q ~",·~ ... ·· __ -,.., ... " _ , . ,.",,,,-_ -,,1.0J1

dijdaslc.an bctdasark:m mori"ologi dari liap jcnis lamun. Enhalfl.f ~s yang mnniliki morfologj Lcbih bc:sar dari jenis lamun yang Lain mcmiliki kCr.lp.J\.a1l lebih rmdahfm' dar; jenis lamun <kngan mcrfologi lebih keeil. Dalam hal ini Romimohtanod:ln JU"'llBa (1999) mcnyalabn bahwa lamun dengan bcntuk marfoiogi Lebih ke<; il septrl' Syringodium jl olijoU"", dan Ha/odu/e pinijolia memiliki jumlah individu yang lebih banyak ti.p m' dibandingkan dengan jenis I,mun yang memi liki bcntuk morfologi lebih bcsar dan Kiswara el of (1994) menyatakan variasi kerapatall jenis lam .. n memiliki hubungan dcngan morfologi dari liapjenis lamun.

Ken.patan jen's lamun dari i:;nhafU$ «orailles di Iobsi studi lergolong pada hlagori keDpalan rendah , sed.ngk.n jenis Cymodoceo surulo/Q l«m&Suk dalam btagori kerap;ltln sedang. Klasifiwi ni lai ke(apalan Icrscbul sesun i dengan ylng dinyatakanoLch Braun·Slanql>Cf.(\96S) ill Supatdi dan Arif(2006) yaitujenis Lamun dengan nilai kcrapalln rata·rata di b.awah I SO individulm' lergolong rcndah . Sel.njutn),a Pantoja·Reyes dan Susan .. (200S) menjelaskan kcr.>jXItan liap jenis lamun diu:nluUn olch jumlah lunas dan kel ul usan penumbuhan serla pcrk.cmoongan lunas It r!ICbul.

"

scpcrli Holodufe fi"i/olia dan Syrf'lgodium iJatijoUum. Rata·rata !utupan lamun pada liap Iobsi pildang Lamun di padang lamun Gili Kerc sc:bc:sar IS. I, di padang lamun Kam pung Barn Kbc:sar26, 9) , di padang lamu n Lungkak KbeW 23. 70 dan di padang lamu n Pa ton Oahu sebesar 30,06.

BiGmll$lal...amll ll

Hasil pcngu~ufan biomassa tiap jenis lamun sepcrli pada Tabel 7. lJiomassa dad liap jcnis lamun mcrnpakan beta! basah yang diperolch dalam s.aluan grarnfm' . Jumlah biomass.a lamun darijcni s E"fIlI/us ocoroidu di Gili Kere adalah yang paling rcndah dibandingkan dengan juml.h biomassa £"ha[uJ acoroidr$ pada lokas i la in di lokasi pendi!ian. Pcrbedaan jumLah biomassa lamun dlli jcnis tersc:but dapill dijdasbn kan;na kondisi SubSlnllamundi Gili Kcrc yang Lcbih dominan dati ~sir yang ben..sa l dati lurang mati kur1\tlg mendukung unluk lX'Iumbuhan dan pc,""cmbangan EnhDIus acoroiJeJ 5«M3 oplimal sedlngbn lokas; lain denSln subs'ra! yang lebih dominan lumpurdapal mendul:ung pettumoohan dan perkembangan Enhulus acaroill .. s sc<:am oplimal. Ha l ini scs~ai dengan yang diny3uII: nn olch I·!utomo el 01. (1988) in Dahuri ('lOO)) yang mcnyatakan bah .... a jenis EnIJlllus Moroides dapat tumbuh deng.an baik pada

Page 8: Keragaman Jenis Lamun dan Kondisinya di Perairan Tanjung Luar

j. Bioi. Trop. Vol 12 No.2. Jun; 20 11: 92-99 ISSN 1411·9~S7

Tab<! ~. Ra ...... . K ........ n lornun (kldivid.vm') ""da Empallo~oi I'a:lang I.omun (n-5-/ di Gli Ka<:. .... 2 1 di Kl mpw1& 1Wu ..... 21 di Lungk.k ..... 39 di I'OIOn ~au

, , , • ~ lfaJophi/tJ m~ 6 lfa/opJlil4 ovalis

, ... .... (8·56) • J1-21Y1 " 2.·1 04 " '" 663-lJ04 '" J12·U12 ". "'M .. • 4-16 , 4-24 • 4·48 , -- --~ ----

Tab<! 6. R .......... (%) luIufm T"" Jen is Lam... ""cia e""", Ioboi poda"i lam"n (n - ~4 Gili Keo:. n- 21 Lunp.::t ..... 39 PQIon Ilakru dan n- 21 di KampungD"u) .

. No , ... i I (.snun

.- -- --I lIalophikl "'~ 2 lIalopIoJkl ovalis 3 lIalopIUIatpi""'_ ( O'mod"""Q I'MJndata 5 O'~u6TV/_

6 /la/oduJle pinifol ltJ

13.5

" 7 Thlltw/Q "eltpridoii 34.1 , Sy, /J?godi"", lnJli/oIi"", lJ. ~

9 £.Jthd", DO"""'*' 69.8 KCICr..,n: n · - b:01yal:ny1 kllllir,., pcnpnallln -

Lok",i Lung;..k

, • 13.51

lS.SI 1 0.~

39.5 14.5

"

f'oo. <II II aka u Gi li ;,:,'" I.H 2.1S

11.1 12.6 26.3 18.6 12.1 12.1

" 31.56 17.~ 11.8

" 54.?

Tab<! 7. Ra ... "u BiOll'l>SSaJenis LamunpadaT1p l.ob>i p~ Lamun(..- 6 di GW Kae. n- S di lI"'ghk . .... S di I'o.,n "...

n . Ubnp

u.ns 1J3.916 19.726 26.864

substrat yang berlumpur. Selain faktor lingkungan, faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap relldahnya biomassa lamun di Gili Kere dibandingkan dengan Jowi la in adalah dan intensitas pemanfaatan yang cukup linggi baik oleh nelayan maupun masyarakat yang memanfaalkan areal lamun unluk mengambil sumberdayayang bemilai konsumsi.

120.712 974.62S

67.3098 101.01

458.922 251.021

2114.23 11 4.928

KerusakaQ Lamun

987.21

48.27

124.762 326.28

Kerusakan lamun di lokasi studi pada dasarnya adalah akibat dari eara masyarakat dalam memanfaatkan areallamun "ntuk mencari sumberdaya yang bemilai konsumsi sepcni moluska, ~e-urchin ,

buah lamundan lain-lain. Berdasarkan hasil observasi mcnunjukkan bahwajumlah orang yang dalang ke tiap

96

Page 9: Keragaman Jenis Lamun dan Kondisinya di Perairan Tanjung Luar

Kcngaman jenis dan koodisi lamun di pcriran Tanjung Luv (Abdul Syukur. dkk)

10 18..5 955, 71 1216,36 1171.59

• Iflliodule plniplia 0 56..19 , Halopllila 113,s64 112.637

• Srlngodi"" botiplAlm 624.998 847.739 , "''''''' J I78,91" 3908,913 "1Kls,.301

Tallel 9. JlIlllallOrangyll'C Datang Kdokasi Pada~ Lanlll'l $llama \..illll Iwi

, '" '" '" 31.S66

T.llel 10.lUIa· .... kisllfllll biomass. lamun(g:ram)yll'C n1IIIk oIeh mas~t blip IIari

No l..oI;asi·

I Gai K"~;;-----'I30.iii6""-2 i'blOn Sakal 202.066 3 1..<.I'lp:ak 31.S66 4 Kampmgbaru 43,200

. . ~~Iah

264.291 264.291

8421.897 11 4 17.371

107671.624

Tabel II. 9cor jurrbh jenis, pen_pan, biolmS$3. o;bn Iclasifi kasi k<;Jndisi lamun <Ii perai""'" Tarju,* Lwr Lombok Tin .....

N Lobsi J~"" Jk«

.... "- "'" • Jtris ""'~ ,=~ , 0.""" , , 1&.01 , , Katrpll'lS • , ,.91 3

'"" 3 L ..... • 7 23.70 , • POlOn • , ,. .. 3 .....

lowi padang lamun scpcni pada Tabcl 8. Rata-rata jumlah orangfltari yangdatang ke liap Iowi padang lamun dapal menggambarkan lenlang tekanan kebcradaan lamun akibal tara pc:manfaalan olell ITIISyarakat yang tidak ramah lingkungan. Selain itu dari rata-rala jumlab orangfltari yang datang ke liap lowi padang lamun lersebul mC11unjukkan bahwa jumlab orangyangdatang kepadanslamun Gili Ken: dan padang lamun Poton Sakau lebilt besardari Iokasi lain. Hal tersebut dapal dijelaskan karena pada kedua low; let'SCbul mC111iliki areallamun yang lebillluas dan mengal...,i waktu SUNt air laut yang lebilliami. Disamping itu da ri lIasi! wawaneara dengan

97

Biomassa Jk« TO< KOOd';ST ,=~ .... ,=~

251,84 , , S<d~, 4$2.17 3 " S<dm,

411.59 3 " S<dm,

"". l " 5<dm,

masyarak.al ball",a pada kedua lokasi padang lamun lersebul tidak ada larangan dalam menggunakan potasoium s ian ida unluk meneari ihn.

lndik.alor unluk menjelaskan kel"\lsakan lamun di lokasi siudi adalab jumlab berat buah biomassa \amun yang nlSak akibal car. pcmanfaalan sumbcrdaya di padang lamun yang lidak ramah lin&kungan olch masyarakal. Pada pcnclilian ini penilaian kerusakan lamun lelah di lakukan pada padang lamun Gili K=-. Pengambilan contob biomassa lamun yang rusak dilakukan pada tiga orang atau iooi~idu selama lima haritiapbulan. Hasi l pengukuTln

Page 10: Keragaman Jenis Lamun dan Kondisinya di Perairan Tanjung Luar

jumlah benlt basah biomilSSa lamun yllng r1.Isa" pllda li.pjeois larnunscpeni pad. Tabel 9.Jumlah biomasa lamun yang ",salt selarNo liga bulan pengambiLan dlIta Icrscbu t diperoleh rala·rala jumlah beral Insah biomassa lamun yang ",salt liap bulan yailu sebasar 3964,376 snm baal basah.

Jumlah biomassa lamun yang r1.Isalt dari rata­rata liap bulan selama lima hari dapal dihitung rata­t1Ita jurnlah biornassa lamuo yaog ",sa" oleh seliap individulhari yailu sebesar 264,291 gram beral basah. Sc: lanju tnya be.dasarkart rata-rata j umlah biomassa lamun yang ",sa" olch sctiap orang/llari dan rata-rala jumlah ONInaJ'hari yang dalang memanfaalun areal lamun dapat dieslimasijumlah berat basah biomassa I ....... n yang ",salt pada ILaP Iokasi padang lamun. IIa.sil cstimasi lem'<llp jumlah bernl ba$ah bioma$.$llamun yang rus.akIhari pada liap Iobsi padang lamun sepe"i pada Tlbel 10. Jumlah bernt basah biomasu lamun yang '\Iu k leuebul dapat menjelaskan tenlang bcsamya lebnan temadllp "eberlanjulan lamun di Iobsi penclil;an, lmplikasi (kologi dari kcruukan lamun ICl'liCoot adalah dapat mcngurangi fung.~i ckolo-gi lamun yang eukup penting dilingkungan laut khusUS/'lya fungsi lamun scbagai proouktivilas primer. Sc llin dampak lanpung tersebu t ker1.lsakart lamun di lokasi pcnelitian dapal mempcngaruhi sislem lrofik karena tcrganggunya kescimbangan sistcm alirnn materi dari rantai makanan detritus. lmplikasi ekolo-gi yang lain ada1.h dlpat menyc:babbn turunnra produksi ikln te"'tama jenis ikan yang mcmanfaalkan a.u lam un d.lam ,i .. ,us lIidupl!ya sepcr1i ibn baronang dlIn jenis ikln te",mb\! brang yang bennipi kelok.asi padang I.mun unt uk mencari makan.

KOlldis; Lamli ll

Pcnilaian kond isi la mun mcmilik i rnakn. yang eukup pen ting scbagai dasar untuk mcmaharni poten~i lamun sebagai instrumen dalam mclakukan petlgelolaan Lanlun y""g berllelanjutan. Pada penclilian ini parameter lamun yang dijadikan dasar peniJaian adalahjumlahjcn is lamun. prosentasc tut upan lamun !bn biomua lamun. HasH pcnila ian temlclap kondisi lamun paela (ilp Iobsi padang lamun sepc"; pada Tillel I I. Kond i$i lamun d i Iobsi stud; dati empat Iol:ui yang dijadibn sampel menunjukun bahwi kondisi Ilmun pada scmua lokui padang lamun dapat dikaugorikan padang kondisi scdlIng. Sclanjutnya dati tig. parameter terscbut parameter yang memiliki kontribusi paling besar terhadap kondisi lamun di lokasi penelitian adalah jumlah jenis lamun. Kontribusi darijumlahjenislamun pada tiap lowi pildartg hlfnun adalah di padang lamun G ili scbuar 77.77 %. di p;1Idang !amun Klmpung Bam sebcsar 45,45 %, di padang lamun Lungkak sebcsar 63, 63 % dan di pao:lang

1. Bioi. Trop. Vol 12 No. 2, Juni 2011: 92-99 ISSN 1411·9587

lamun POton Bakau sebesar 54.H " •. Sclanjutnya kontribusi pllramctcr proscnl3Sc penutupan dan biomass, lamun di Gili Kuc scbuaT 11,11 %. Rcndahn~" kontribusi dari prosentne pcnulupan lamun dan biomssalamun terscb\!l dapat rnenjell$kan tcntang telah terjadi kerusakan Ilmun di lokasi pcnelitian akibat inlensitas pemanfaalan yang me lampaui kemampua n lamun un tuk pu lih. Oleh karena itu sumberkerusakan lamun di lokasi peneli!ian dapat menjad i inslrumen penting untuk mclkukan pengclolaan lamun $C(ar;l bcrkclanjulln.

KESIMPULAN

I. Jumlahjenis lamun yangditemukan di Iobsi studi scha.nyak 9 jcnis dan jumlah jenis lamun palla tiap lokas; padang Ilimun dIPI! mellgg.mb.rkon kckayaanjcnis lamun $CttItipe komuniw lamun yaitu be"ipecampuran.

2. Biornassa lamun yang rusak akib.ll pcmanfa.atan areal lamun oleh mas),a .. kal pada scmua lokui padang lamun rall·rata sebesar 107671 .624 gram bera! basahlhari.

3. Kondisi lamun di lokas; stud; digolongkan pada kalagori sedang dan parameter lamun yang memi l;k' kontribusi paling tingg; tcrhadap kondisi lamun adalah jumlah jen islamun.

DA FTAR PUSTAKA

Arifin dan Supriadi. 2005. Dckomposisi serasah !bun lamun £"haluJ aco. oidu dan Thalouio /w"'p.ichii di Pulau Bal11lnglonlpo Makasar. Jumul /lmu Kc/uu/oll dan Pc,i/ca",,,, 15: 59 -64. Universitas Hasanudin Makas.ar.

Badan Pllsat Statistik Propinsi Nusa Tcnggara Barat (BPS). 2009. Nus" rtng~(I,a Rarul dalom Allgr... Mataram.

Dcpartemcn Kelautan dan Perika~an (DKP) 2008. KOIIStrwui Su.nlxrdayo Ilcon Di IndoIItJio. IXrekloral Jendenol Kelautan Pesi~r dan Pulau­Pulau Kccil. Dc~klontl Konservasi dan Taman Nasional Laut kerjauma dengan Jepan InI~m~tional Coopera!ion Agcney I - 40.

Cullen L C dan Richard K.F.U , 2010. Rerogn ising the necessity for Indo_Pacifi c seagrass Conservation. Mi"i·Revltw. Conservation Letter: I - I I .

Dahur; R. 2003. KeoneJwra8""ulII H"yoli LaUl: Aset pembangunan bt:rkclanjutan Indones;a. PT Gr1Imcdia Pustaka Uta ma. Jaurta 38-52.

English SC, Wilkin$On dan V A.ker. 1997. S"""q Manual for Tropicol"'(ori~ RtJoW"us. Ascart-

"

Page 11: Keragaman Jenis Lamun dan Kondisinya di Perairan Tanjung Luar

Kcragaman jenis dan kondisi lamWl di pcriran Tanjung Luar (Abdul Syukur. dll)

Australia Marine Seience Projeet: Living Coastal Resources: 368.

Kiswara W, Moosa MK dan Hutomo M. 1994. struktur komunitas !amun di pantai Sela!an Lombok dan kondisi lingkungannya. Pusat Penelltian dan Pengembangan Oseanologi LIP! . Jakarta. 15 • 33.

Kuriandewa TE. dan Supriyadi I H. 2006. Seagrass mapping in East Bintan coastal area, Riau Archipelago, Indonesia. Coos/(ll " 'farine Science 30: 154-161.

Larkum A WD. Robert 10 dan Carlos M. Duarte. 2006. Scagrasses : Biology. Ecology o"d Conservation. Springer. Netherlands.

Neckless HA dan Frederick TS. 1999. The effects of global climate change on scagrnss. Aqua/ie Balani 63 : 169 - 196. USA. Elsevier.

Romimohtarto K dan luwana S. 1999. Diologi Loul. Pusat Penelitian dan Pengembangan Osc:anologi LlPI. Jakarta. 521.

Supriadi I H. 2010. Pemetaan Padang Lamun Di Perairan Teluk Toli ·toli dan Pulau Sekitamya, Sulawesi Barat. Octano/ogi dan Limn%gi di 'ndonesio. Vol. 36. 141· 164.

Supriad i I H. 2009. Pemetaan Lamun dan Biota Asosiasi untuk Idcntiftkasi Oacrah Perl indungan Lamun di Teluk Kotani. dan Pelilajaya. Oceanologi dan Limnologi di Indonesia. Vo l. 35.161· 183.

Supriyadi I H. 2008. Pemetaan Kondisi Lamun dan Bahaya Ancamannya dengan Menggunakan Ci tra Sateli t ALOS di Pesisir Sclatan, Situng Manado, Sulawesi Utara. Oseon% g; dan Lilllil%gi di Indonesia 34 : 556-459.

Supriyadi I.H dan Kuriandewa TE. 2008 . Scagrass d istribution af Small Isl and s: Dcrawan Archipelago. East Kalimantan Province, Indonesia. Oseonologi dan Limn%g; d i Jlldant:sio 34: 83-99.

Tomascik TAJ. Mah. A Nontji dan Moosa MK. 1991. n'e Ecology oj the Indonesiell seas. P. In the Republic ofSingaporc.

Thom RM dan Warren JLL. 2001 . Improving Scagrass Habitat Quality. Global Seagross Research Methods: 401.421.

Williams SL 2006. A global crisis fot seagrass ceosystems. BioSciel/Ce 56 (12): 987 - 996.

Wayeott M, Hubcs A R. Williams S L, Duarte C M dan Jr Heck K L. 2008. Assosiations ofconcem: declining seagrass and threatened dependent spesies. Forn/ £Col EI1I'ironmelllu/ 7 (5) : 242 -246.

Yulianda F, Fahllldin A, Hutabarat AA, Harteti S dan Kusharyani . 2009. Ekologi Ekosisum Pt!roirun Tropis. Pusdiklat Kchutanan Departemen Kehutanan RI S EC EM·Korea International Coopera tion Agenc)'. Bogor 161.