kepemimpinan dalam keperawatan " konsep dasar kepemimpinan dalam keperawatan"

29
KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN PEMBIMBING : DR. YULASTRI ARIF, M. Kep OLEH: 1. ARI SUKMANELA 2. ELVIA MALBENI 3. ERMA ERFIANA 4. ELIZA 5. YULINDA ARIANI PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2016

Upload: elvia-malbeni-harlen

Post on 23-Jan-2018

4.975 views

Category:

Healthcare


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN

DALAM KEPERAWATAN

PEMBIMBING : DR. YULASTRI ARIF, M. Kep

OLEH:

1. ARI SUKMANELA

2. ELVIA MALBENI

3. ERMA ERFIANA

4. ELIZA

5. YULINDA ARIANI

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATANFAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALASPADANG 2016

Page 2: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya serta petunjuk yang berlimpah sehingga kelompok dapat

menyelesaikan makalah kepemimpinan dalam keperawatan : Review Konsep

kepemimpinan dalam keperawatan. Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah

satu syarat tugas manajemen dasar keperawatan. Dalam penyusunan makalah ini

kelompok tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Dr. Yulastri Arif, M. Kep

sebagai pembimbing dan semua pihak yang telah memberikan konstribusi dalam

tugas ini.

Tiada gading yang tidak retak, demikian pula dengan penulisan

makalah ini, kita menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.

Kelompok akan sangat berterima kasih dan menerima dengan senang hati

masukan, kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

Akhir harapan kelompok semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan

semoga amal kebaikan kita dibalas oleh Allah SWT. Aamiin.

Padang, September 2016

Penyusun

2

Page 3: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................4

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan.................................................................................................4

1. Tujuan Umum....................................................................................5

2. Tujuan Khusus...................................................................................5

D. Manfaat...............................................................................................6

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Konsep Kepemimpinan.........................................................7

B. Teori Kepemimpinan Dalam Keperawatan………………………...……...10

C. Prinsip Kepemimpinan Dalam Pelayanan Keperawatan……………..……14

D. Peran Dan Fungsi Kepemimpinan Dalam Keperawatan…………….........15

E. Komunikasi Yang Efektif Dalam Kepemimpinan………………………...16

F. Etika Keperawatan Yang Terkait Dengan Kepemimpinan…………….....18

G. Peran Pemimpin Terkini Secara Nasional Dan Global……………….…...19

H. Peran Pemimpin Dalam Pelaksanaan Fungsi Manajemen……….....….....22

I. Penggunaan Balance Scorecard Dalam Evaluasi Kepemimpinan……......22

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………..………………………...26

B. Saran……………………………………………………………………....26

3

Page 4: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen keperawatan merupakan suatu proses bekerja melalui

anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada

pasien secara professional (Gilies, 2005). Manajemen keperawatan pada

dasarnya diperlukan adanya manajer atau kepemimpinan yang merencanakan,

mengorganisasi, memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang

tersedia untuk memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien bagi

individu, keluarga dan masyarakat dan untuk mengelola perawat profesional

serta pekerja keperawatan non profesional. Untuk itu, manajemen

keperawatan berfungsi dalam memudahkan perawat dalam menjalankan

asuhan keperawatan yang holistic sehingga kebutuhan klien selama dirumah

sakit terpenuhi.

Pemimpin dalam keperawatan merupakan seseorang yang dapat

mempersatukan orang-orang dan dapat mengarahkannya sedemikian rupa

untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh

seorang pemimpin, maka ia harus mempunyai kemampuan untuk mengatur

lingkungan kepemimpinannya. Jadi dalam kepemimpinan ada keterkaitan

antara pemimpin dengan berbagai kegiatan yang dihasilkan oleh pemimpin

tersebut.

Dalam rangka memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan

keperawatan, diperlukan manajemen keperawatan yang efektif dan efesien.

Untuk mampu melaksanakannya dibutuhkan berbagai keterampilan, salah

satu diantaranya adalah keterampilan kepemimpinan. Kepemimpinan

diperlukan dalam setiap kegiatan keperawatan. Setiap perawat, apakah staf, ketua tim,

kepala ruangan, pengawas atau kepala bidang keperawatan perlu memiliki

ketrampilan kepemimpinan sehingga efektif dalam mengelola pelayanan dan

4

Page 5: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

asuhan keperawatan. Melalui kepemimpinan yang efektif setiap perawat

berupaya memberikan kontribusi dalam kegiatan-kegiatan yang ada dalam

organisasinya untuk pencapain tujuan. Agar perawat mempunyai ketrampilan

kepemimpinan diperlukan pemahaman tentang teori, gaya dan cara-cara

bagaimana seorang dapat berperan sebagai pemimipin yang efektif

Berdasarkan latar belakang di atas, perlunya seorang pemimpin

yang dapat mempengaruhi, memahami dan mengaplikasikan keterampilan

dalam melaksanakan proses manajemen dan kepemimpinannya dan sebaiknya

digunakan sebagai salah satu standar penilaian keberhasilan dalam

pelaksanaan tugas kepemimpinan. Disamping itu baik atasan maupun

bawahan perlu memahami tentang pengelolaan kepemimpinan secara baik,

yang pada akhirnya akan terbentuk motivasi dan sikap kepemimpinan yang

professional.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah

makalah ini sebagai berikut :

1. Apa itu konsep kepemimpinan?

2. Apa saja teori kepemimpinan dalam keperawatan?

3. Apa prinsip kepemimpinan dalam pelayanan keperawatan?

4. Apa peran dan fungsi kepemimpinan dalam keperawatan?

5. Bagaimana komunikasi yang efektif dalam kepemimpinan?

6. Bagaimana etika keperawatan yang terkait dengan kepemimpinan?

7. Bagaimana peran pemimpin dalam pelaksanaan fungsi manajemen?

8. Bagaimana penggunaan balance scorecard dalam evaluasi kepemimpinan?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mampu menganalisis konsep-konsep terkait kepemimpinan keperawatan

5

Page 6: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu menguraikan konsep konsep kepemimpinan

b. Mahasiswa mampu menguraikan teori kepemimpinan dalam

keperawatan

c. Mahasiswa mampu menguraikan prinsip kepemimpinan dalam

pelayanan keperawatan

d. Mahasiswa mampu menguraikan peran dan fungsi kepemimpinan

dalam keperawatan

e. Mahasiswa mampu menguraikan bagaimana komunikasi yang efektif

dalam kepemimpinan

f. Mahasiswa mampu menguraikan bagaimana etika keperawatan yang

terkait dengan kepemimpinan

g. Mahasiswa mampu menguraikan bagaimana peran pemimpin dalam

pelaksanaan fungsi manajemen

h. Mahasiswa mampu menguraikan bagaimana penggunaan balance

scorecard dalam evaluasi kepemimpinan

D. Manfaat

Penyusunan makalah ini diharapkan dapat menuntun para pemimpin,

khususnya pemimpin keperawatan dalam melaksanakan perannya berdasarkan

pada kriteria-kriteria kepemimpinan yang baik. Dan juga diharapkan dapat

memberikan bahan ilmu tambahan terkait dasar kepemimpinan dan dapat

dikembangkan di institusi

6

Page 7: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang dimiliki

seseorang sejak lahir maupun lahir dari perilaku dalam memengaruhi dan

mengarahkan staf melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada

mereka. Menurut Arwani (2006) kepemimpinan adalah suatu seni dan

proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar mereka

memiliki motivasi untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu,

sedangkan menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995), kepemimpinan

adalah suatu proses dalam mengarahkan dan memengaruhi para anggota

dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan.

Gardner (1986) dalam Swanburg (2000) mendefinisikan

kepemimpinan sebagai suatu proses persuasi dan memberikan contoh

sehingga individu (atau pimpinan kelompok) membujuk kelompoknya

untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan usulan pimpinan atau

usulan bersama.. Menurut Sulvian dan Decker (2005), bahwa

kepemimpinan merupakan penggunaan keterampilan seseorang dalam

mempengaruhi orang lain, untuk melaksanakan sesuatu dengan sebaik-

baiknya sesuai dengan kemampuannya.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah

proses mempengaruhi orang lain dalam menentukan tujuan organisasi,

memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi

7

Page 8: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

untuk memperbaiki kelompok dilakukan oleh seseorang yang memiliki

kemampuan untuk memahami perilaku orang lain tanpa menggunakan

kekuatan, sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya

sebagai sosok yang layak memimpin mereka.

2. Syarat-Syarat pemimpin

Stoq Dill menyatakan bahwa pemimpin itu harus memiliki

beberapa kelebihan yaitu: prestasi, tanggung jawab, partisipasi, status,

kapasitas. Menurut Earl Nightingale dan Whitf Schult mengemukakan

bahwa seorang pemimpin harus memiliki kemampuan dan syarat yaitu:

kemandirian, besar rasa ingin tahu, multi terampil atau memiliki

kepandaian beraneka ragam, memiliki rasa humor, antusiasme tinggi, suka

berkawan, Selalu ingin mendapatkan yang sempurna, mudah

menyelesaikan diri (beradaptasi), sabar dan ulet, komunikatif serta pandai

berbicara, berjiwa wiraswasta, sehat jasmaninya, dinamis, sanggup dan

berani mengambil risiko, tajam firasatnya dan adil pertimbangannya,

berpengetahuan luas dan haus akan ilmu pengetahuan, memiliki motivasi

tinggi, punya imajinasi tinggi.

3. Pendekatan Kepemimpinan

Menurut Suarli (2002), ada 3 pendekatan kepemimpinan untuk

memimpin suatu organisasi, diantaranya berdasarkan:

a. Sifat

Pendekatan kepemimpinan berdasarkan sifat seseorang dilakukan

dengan cara membandingkan sifat dari mereka yang menjadi pemimpin

dengan mereka yang bukan pemimpin, membandingkan sifat dari

pemimpin yang efektif dan pemimpin yang tidak efektif.

b. Perilaku

Teori ini menjelaskan perilaku pemimpin yang membuat seseorang

menjadi pemimpin yang efektif

c. Situasi

8

Page 9: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

Pendekatan ini membahas hubungan antara pemimpin dan situasi,

diantaranya hubungan atasan dengan bawahan, struktur tugas yang

harus dikerjakan, dan posisi kewenangan seseorang

4. Macam-macam gaya kepemimpinan

Berikut macam-macam gaya kepemimpinan yaitu:

a. Menurut Tannenbau dan Warrant H.Schmitdt

Gaya kepemimpinan berfokus pada atasan dan berfokus pada

bawahan.

b. Menurut Likert

1) Sistem otoriter-eksploitatif yaitu pemimpin ini sangat otoriter

mempunyai kepercayaan yag rendah terhadap bawahannya.

Komunikasi yang dilakukan bersifat satu arah ke bawah

2) Sistem benevolent-otoritatif yaitu pemimpin mempercayai

bawahan sampai pada tingkat tertentu

3) Sistem konsultatif yaitu pemimpin mempunyai kepercayaan

yang cukup besar terhadap bawahan. Komunikasi dua arah dan

menerima keputusan spesifik yang dibuat oleh bawahan

4) Sistem partisipatif yaitu pemimpin mempunyai kepercayaan

sepenuhnya terhadap bawahan. Komunikasi dua arah dan

menjadikan bawahan sebagai kelompok kerja.

c. Menurut Teori X dan teori Y

Douglas McGregor (1960) menyatakan bahwa berdasarkan teori X

bawahan itu tidak menyukai pekerjaan, kurang ambisi, tidak

mempunyai tanggung jawab, cenderung menolak perubahan dan lebih

9

Page 10: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

suka dipimpin daripada memimpin. Teori Y mengasumsikan bahwa

bawahan itu senang bekerja, bisa menerima tanggung jawab, mampu

mandiri, mampu mengawasi diri, mampu berimajinasi dan kreatif

d. Menurut Robert House

(1) Direktif yaitu pemimpin selalu berorientasi pada hasil yang

dicapai oleh bawahannya

(2) Suportif yaitu pemimpin berusaha mendekatkan diri kepada

bawahan dan bersikap ramah terhadap bawahan

(3) Partisipatif yaitu pemimpin berkonsultasi dengan bawahan

untuk mendapatkan masukan dan saran dalam rangka

pengambilan sebuah keputusan

(4) Berorientasi tujuan yaitu pemimpin menetapkan tujuan yang

menantang dan mengharapkan bawahan berusaha untuk

mencapai tujuan tersebut seoptimal mungkin

e. Menurut Hersey dan Blanchard : Instruksi, Konsultasi, Partisipasi,

Delegasi

f. Menurut Lippits dan K. White : Otoriter, Demokratis , Liberal

g. Gaya kepemimpinan berdasarkan kekuasaan dan wewenang : Otoriter,

Demokratis, Partisipatif, Bebas tindak

B. Teori Kepemimpinan Dalam Keperawatan

Teori kepemimpinan berusaha untuk mengidentifikasi karakteristik

unik, baik fisik, mental maupun kepribadian yang berkaitan dengan

keberhasilan kepemimpinan. Teori ini menekankan pada ciri khas pribadi dari

para pemimpin. Menurut Kartono (1994: 27) teori kepemimpinan merupakan

penggeneralisasian suatu seri perilaku pemimpin dan konsep-konsep

kepemimpinannya, dengan menonjolkan latar belakang historis, sebab-sebab

timbulnya kepemimpinan, persyaratan pemimpin, sifat utama pemimpin,

10

Page 11: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

tugas pokok dan fungsinya serta etika profesi kepemimpinan. Teori-teori

dalam Kepemimpinan, antara lain:

a. Teori Bakat ( Trait Theory )

Teori ini lahir pertama kali di Yunani kuno dan Romawi yang

kemudian berkembang dan menyatakan bahwa pemimpin itu dilahirkan,

bukannya diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan “Great Man

Theory”. Teori bakat menekankan bahwa setiap orang adalah pemimpin

(pemimpin dibawa sejak lahir bukan didapatkan) dan mereka mempunyai

karakteristik tertentu yang membuat mereka lebih baik daripada orang lain

(Marquis dan Huston, 2010). Pemimpin dilahirkan dengan membawa sifat-

sifat kepemimpinan dan tidak perlu belajar lagi. Analisis teori tentang

kepemimpinan dimulai dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri.

Jadi teori ini menyatakan bahwa efektivitas kepemimpinan tergantung

pada karakter pemimpinnya. Swanburg (2000) menyatakan ciri–ciri

pemimpin menurut teori bakat adalah: inteligensi, kepribadian, dan

kemampuan.

Intelegensi Kepribadian Perilakua. Pengetahuan

b. Keputusan

c. Kelancaran bicara

a. Adaptasi

b. Kreatif

c. Kooperatif

d. Siap/siaga

e. Rasa percaya diri

f. Integritas

g. Keseimbangan emosi

dan mengontrol

h. Independen

i. Tenang

a. Kemampuan

bekerja sama

b. Kemampuan

interpersonal

c. Partisipasi sosial

d. Prestise

b. Teori Perilaku

Teori ini menekankan pada apa yang dilakukan pemimpin dan

bagaimana seorang manajer menjalankan fungsinya. Menurut Vestal

(1994) teori ini dinamakan sebagai gaya kepemimpinan seorang manajer

11

Page 12: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

dalam suatu organisasi. Konsepnya beralih dari siapa yang memiliki

pemimpin ke bagaimana perilaku seorang untuk memimpin secara efektif.

Menurut Gillies (1970) gaya kepemimpinan dapat diidentifikasikan

bedasarkan perilaku pemimpin itu sendiri. Perilaku seseorang dipengaruhi

oleh adanya pengalaman dan mempengaruhi gaya kepemimpinan yang

digunakan. Secara ilmiah, perilaku seorang pemimpin menurut teori ini

memiliki kecendrungan kearah dua hal yaitu: pertama, disebut konsiderasi

yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan

akrab dengan bawahan. Kedua disebut struktur inisiasi yaitu kecendrungan

seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan.

5. Teori Kontingensi dan Situasional

Teori ini menekankan bahwa manajer yang efektif adalah

manajer yang melaksanakan tugasnya dan mengkombinasi antara faktor

bawaan, perilaku dan situasi. Hal ini berarti bahwa tidak ada satu system

manajemen yang optimum, sistem tergantung pada tempat perubahan

lingkungannya. Sistem ini disebut sistem organik (sebagai lawan system

mekanistik), pada system ini mempunyai beberapa ciri, antara lain

substansinya adalah manusia bukan tugas, kurang menekankan hirarki,

mengendalian diri sendiri, penyesuaian bersama, struktur saling

berhubungan, fleksibel dalam bentuk kelompok, kebersamaan dalam nilai,

kepercayaan dan norma.

6. Teori behavioristik

Behaviorisme merupakan salah aliran psikoloki ynag

memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmania dan mengabaikan

aspek-aspek mental. Dengan kata lain behaviorisme tidak mengakui

adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasan individu dalam suatu belajar.

Pendekatan ini menekankan bahwa manajemen yang efektif bila ada

pemahaman tentang pekerja lebih berorientasi pada manusia sebagai

pelaku.

7. Teori humanistic

Teori ini menekankan pada prinsip kemanusiaan. Teori

humanistic biasanya dicirikan dengan adanya suasana saling menghargai

12

Page 13: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

dan adanya kebebasan. Teori ini secara umum berpendapat, secara alamiah

manusia merupakan “motivated organism”. Orgnaisasi memiliki stuktur

dan sistem control tertentu. Fungsi kepemimpinan adalah memodifikasi

organisasi agar individu bebas untuk merealisasikan potensi motivasinya

didalam memenuhi kebutuhannya dan pada waktu yang sama sejalan

dengan arah tujuan kelompok (Blanchard & Zigarmi, 2001). Jadi

berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana

seorang pemimpin memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan

terhadap hasil yang tinggi juga. Kemudian juga timbul teori

kepemimpinan situasi dimana seorang pemimpin harus merupakan

seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan

perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.

8. Teori Kontemporer (Kepemimpinan dan Manajemen)

Teori ini menekankan pada empat komponen penting dalam

suatu pengelolaan yaitu manajer/ pemimpin, staf dan atasan, pekerjaan dan

lingkungan. Dia menekankan dalam melaksanakan suatu manajemen

seorang pemimpin harus mengintegrasikan keempat unsur tersebut untuk

mencapai tujuan organisasi. Teori ini perlu didukung oleh teori motivasi,

interaksi dan teori transformasi.

9. Teori Motivasi

Teori ini dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu:

1) Maslow (hierarki kebutuhan) yaitu fisiologis (gaji pokok), aman

(perecanaan yang regular), kasih sayang (kerja sama secara tim), harga

diri (pencapaian posisi), aktualisasi (tantangan dalam bekerja)

2) Clayton Alderfer (teori ERG) yaitu Existence (fisiologis), Relatedness

(kasih sayang), Growth (harga diri dan aktualisasi)

3) Frederich Herzberg (teori dua faktor) yaitu motivators (kepuasaan

kerja), hygiene (lingkungan yang kondusif)

4) Mc Clelleand (teori belajar) yaitu affiliation (bersahabat), power

(memerintah orang lain), achievement (suka tantangan, kompetisi dan

menyelesaikan masalah secara detail)

10. Teori Z (Ouchi 1981)

13

Page 14: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

Teori ini merupakan pengembangan teori Y dari Mc Gregor.

Komponen teori Z meliputi pengambilan keputusan dan kesepakatan,

menempatkan pegawai sesuai keahliannya, menekankan pada keamanan

pekerjaan, promosi yang lambat dan pendekatan yang holistik terhadap

staf. Teori ini lebih menekankan pada staf dibandingkan dengan kualitas

produksi

11. Teori Interaktif (Schein 1970)

Teori ini berasumsi bahwa manusia memiliki karakteristik yang sangat

kompleks, mereka mempunyai motivasi yang bervariasi dalam melakukan

suatu pekerjaan, motivasi seseorang tidak tetap tetapi berkembang sesuai

perubahan waktu, tujuan bisa berbeda pada situasi yang berbeda pula,

penampilan seseorang dan produktivitas dipengaruhi oleh tugas yang harus

diselesaikan, kemampuan seseorang , pengalaman, dan motivasi, tidak ada

strategi yang paling efektif bagi pemimpin dalam setiap situasi

C. Prinsip Kepemimpinan dalam pelayanan Keperawatan

Prinsip dipandang sebagai paradigma yang terdiri dari beberapa ide

utama berdasarkan motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh

yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi. Menurut Stephen R.

Covey (1997), prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan

konsekuensi. Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber utama sistem

pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi seperti;

keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan. Karakteristik

seorang pemimpin yang efektif didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R.

Coney) sebagai berikut: seorang yang belajar seumur hidup, berorientasi pada

pelayanan, membawa energi yang positif, percaya pada orang lain,

keseimbangan dalam kehidupan, melihat kehidupan sebagai tantangan

sinergi, latihan mengembangkan diri sendiri

Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen

yang berhubungan dengan pemahaman materi, memperluas materi melalui

14

Page 15: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

belajar dan pengalaman, mengajar materi kepada orang lain, mengaplikasikan

prinsip-prinsip, memonitoring hasil, merefleksikan kepada hasil,

menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi, pemahaman baru

dan kembali menjadi diri sendiri lagi. Mencapai kepemimpinan yang

berprinsip tidaklah mudah, karena akan ada banyak tantangan dan kendala.

Oleh sebab itu manajer dan administrator harusn bekerja bersama dalam

perencanaan dan pengorganisasian serta fungsi manajemen lainnya untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

D. Peran dan Fungsi Kepemimpinan dalam Keperawatan

1. Peran

Kegiatan kepemimpinan dalam keperawatan mencakup banyak

hal. Kegiatan tersebut mencakup cara mengarahkan, menunjukkan jalan,

mensupervisi, mengawasi tindakan staf, mengkoordinasikan kegiatan yang

sedang atau akan dilakukan, dan mempersatukan usaha dari berbagai

individu yang memiliki karakteristik yang berbeda (Gillies dalam

Whitebead. K et all, 2010). Menurut Brosten, Hayman dan Naylor (1979)

menyebutkan bahwa kegiatan kepemimpinan paling sedikit mencakup 4

hal yang terkait dengan kegiatan manajerial, yaitu perencanaan,

pengorganisasian, motivasi, dan pengendalian. Dengan demikian kegiatan

kepemimpinan selalu bersinggungan dengan kegiatan dalam manajemen.

2. Fungsi

Menurut Hadari Nawawi, secara operasional dapat dibedakan 5 fungsi

pokok kepemimpinan,yaitu:

a. Fungsi instruktif

Pemimpin berfungsi sebagai komunikastor yang menentukan apa (isi

perintah), bagaimana (cara menjalankan perintah), bila mana (waktu

memulai, melaksanakan, dan melaporkan hasilnya), dan dimana

(tempat mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan

secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah

melaksanakan perintah.

b. Fungsi konsultatif

15

Page 16: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebgai komunikasi

dua arah. Hal tersebut digunakan manakala pemimpin dalam usahan

menetapkan keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan

berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.

c. Fungsi partisipatif

Dalam menjalankanufngsi artisipatif pemimpin berusaha

mengaktifkan ornag-orang yang dipimpinnya, baik dalam

pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap

anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama untuk

berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari

tugas-tugas pokok, sesuai dengan posisi masing-masing.

d. Fungsi delegasi

Dalam menjalankan fungsi delegasi pemimpin memberikan

pelimpahan wewenag membuat atau menetapkan keputusan. Fungsi

delegasi sebenarnya adalah kepercayaan seorang pemimpin kepada

orang yang diberi kepercayaan untuk pelimpahan wewenang dengan

melaksanakannya secara bertanggung jawab.

e. Fungsi pengendalian

Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif

harus mampu mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam

koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan

bersama secara maksimal.dalam melaksanakan fungsi pengendalian,

pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan bimbingan,

pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.

E. Komunikasi yang Efektif dalam Kepemimpinan

1. Pengertian

Komunikasi efektif dapat berlangsung dengan baik dalam suatu

kepemimpinan. Seorang pemimpin yang efektif harus mampu menjadi

pendengar yang aktif dengan konsentrasi dan usaha untuk melakukan

klarifikasi bila terjadi ketidakjelasan informasi dan memberikan umpan

16

Page 17: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

balik dan mengikuti aliran informasi bertujuna untuk mencegah salah

pengertian.

Jalaluddin (2008) menyebutkan bahwa komunikasi yang efektif

ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan,

mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada

akhirnya menimbulkan suatu tindakan, sedangkan Huston (2009)

menunjukkan cara-cara agar komunikasi efektif dapat dicapai.

2. Hukum Komunikasi Efektif

Ada lima hukum komunikasi yang efektif (The 5 Inevitable Laws of

Efffective Communication) yaitu:

a) Respect; hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang

efektif adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran

pesan yang kita sampaikan.

b) Empathy; Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri

kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu

prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita

untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan

atau dimengerti oleh orang lain.

c) Audible; Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau

dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar

terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik.

d) Clarity; Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik,

maka hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari

pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau

berbagai penafsiran yang berlainan.

e) Humble; Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif

adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait

dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang

lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki.

3. Unsur-unsur dalam komunikasi efektif

a) Niat menyangkut apa yang akan disampaikan, siapa sasaranya, apa

yang akan dicapai, kapan akan disampaikan

17

Page 18: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

b) Minat yang dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu factor obyektif (rangsang

yang kita terima) dan faktor subyektif (fackor yang menyangkut diri si

penerima stimulus)

c) Pandangan berupa makna dari informasi yang disampaikan pada

sasaran, menafsirkan informasi yang diterima tergantung pada

pendidikan, pekerjaan, pengalaman dan kerangka pikir seseorang.

d) Lekat yang berisi informasi yang disimpan oleh si penerima.

e) Libat merupakan keterlibatan panca indra sebanyak-banyaknya.

4. Kriteria Keberhasilan Komunikasi Efektif

Untuk memperoleh keefektifan komunikasi, seseorang harus

memperhatikan beberapa kriteria komunikasi sebagai berikut:

a) Komunikasi membutuhkan lebih dari dua orang yang akan

menentukan tingkat hubungan dengan orang lain.

b) Komunikasi terjadi secara berkesinambungan dan terjadi hubungan

timbal balik .

c) Proses komunikasi dapat melalui komunikasi verbal dan non verbal

yang bisa terjadi secara simultan.

d) Dalam berkomunikasi seseorang akan berespon terhadap peran yang

di terima baik secara langsung maupun tidak langsung ,verbal maupun

non verbal.

e) Pesan yang di terima tidak selalu di asumsikan sama antara penerima

dan pengirim.

F. Etik dalam keperawatan terkait Kepemimpinan

Etika kepemimpinan dalam menjalankan kegiatan organisasi

merupakan dimensi yang tidak terpisahkan dari kehidupan organisasi. Tanpa

adanya etika kepemimpinan yang efektif dapat mengakibatkan keseimbangan

organisasi terganggu. Etika kepemimpinan yang diterapkan oleh pengurus

organisasi dalam menjalankan organisasi dapat menebarkan nilai tambah

(value added) bagi peningkatan karakter diri terutama dalam kekokohan

mental dan spiritual. Sukrisno (2009) menyatakan bahwa kepemimpinan etis

adalah kepemimpinan yang mendemonstrasikan perilaku secara normative

18

Page 19: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

tepat melalui tindakan-tindakan personal dan hubungan interpersonal, dan

promosi perbuatan seperti itu kepada para pengikut melalui komunikasi dua

arah, penguatan, dan pembuatan keputusan.

Jika kepemimpinan itu harus dijadikan satu profesi, dan oleh

tugas-tugasnya yang berat pemimpin tersebut mendapatkan imbalan materiil

dan imateriil tertentu, maka sebagai konsekuensinya pada dirinya bisa

dikenakan sanksi-sanksi tertentu. Karena itu profesi kepemimpinan selalu

menyandang nilai-nilai etis dan pengenaan sanksi tersebut. Dengan demikian

etika profesi pemimpin memberikan landasan kepada setiap pemimpin untuk

selalu bersikap kritis dan rasional. Berani mengemukakan pendapat sendiri

dan berani bersikap tegas sesuai dengan rasa tanggung jawab etis sendiri.

Prinsip-prinsip etika harus senantiasa digunakan dalam

pelaksanaan kepemimpinan, diantaranya respek, otonomi, beneficence

(kemurahan hati), non-maleficence, veracity (kejujuran), konfidensialitas

(Kerahasiaan), fidelity (Kesetiaan), justice (keadilan),

Berdasarkan 8 Prinsip kode etik keperawatan diatas maka etika dalam

kepemimpinan keperawatan itu dapat kita bagi :

1. Etika pemimpin sebagai low manager

2. Justice (Keadilan)

3. Etika pemimpin sebagai top manager

G. PERAN KEPEMIMPINAN DALAM PELAKSANAAN FUNGSI

MANAJEMEN

Menurut Rosyidi, Kholid. 2013, peran kepemimpinan dalam

pelaksanaan fungsi manajemen diantaranya Planning, organizing, staffing,

directing dan controlling.

1. Perencanaan (Planning)

Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana

sampai kepada perumusan yang lebih rumit. Pembatasan yang agak

kompleks merumuskan perencanaan sebagai penetapan apa yang harus

dicapai, bila hal itu dicapai, dimana hal itu harus dicapai, bagaimana hal

itu harus dicapai, siapa yang bertanggungjawab, dan penetapan mengapa

19

Page 20: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

hal itu harus dicapai. Hampir sama dengan pembatasan terakhir dimana

perumusan perencanaan merupakan penetapan jawaban kepada pertanyaan

tersebut. Didalam proses keperawatan perencanaan membantu perawat

dalam menentukan tindakan yang tepat bagi klien dan menjamin bahwa

klien akan menerima pelayanan keperawatan yang mereka butuhkan sesuai

dengan konsep dasar keperawatan.

2. Organizing

Pengorganisasian adalah suatu langkah menetapkan dan

mengelompokkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, penetapan

tugas, wewenang seseorang, pendelegasian wewenang dalam rangka

mencapai tujuan. Penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-

fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi, serta menetapkan

kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut.

Organisasi atau pengorganisasian dapat pula dirumuskan sebagai

keseluruhan aktivitas manajemen dalam mengelompokkan orang-orang

serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-

masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berdaya guna

dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih

dahulu.

3. Pengelolaan staf (Staffing)

Komponen yang termasuk dalam funggsi staffing adalah prinsip

rekrutment, seleksi, orientasi pegawai baru, penjadwalan tugas dan

klasifikasi pasien. Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen

berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut

tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga

petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi. Organizing dan

staffing merupakan dua fungsi manajemen yang sangat erat hubungannya.

Organizing yaitu berupa penyusunan wadah legal untuk menampung

berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan pada suatu organisasi,

sedangkan staffing berhubungan dengan penerapan orang-orang yang akan

memangku masing-masing jabatan yang ada di dalam organisasi tersebut.

4. Pengarahan (Directing)

20

Page 21: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

Directing atau commanding adalah fungsi manajemen yang

berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah

atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing,

agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada

tujuan yang telah ditetapkan semula. Directing atau commanding

merupakan fungsi manajemen yang dapat berfungsi bukan saja agar

pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi

dapat pula berfungsi mengkoordinasi kegiatan berbagai unsur organisasi

agar efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang ditetapkan sebelumnya

5. Leading

Leading meliputi lima macam kegiatan, yakni mengambil

keputusan, mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara

manajer dan bawahan, memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada

bawahan supaya mereka bertindak, memilih orang-orang yang menjadi

anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap

bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah

ditetapkan

6. Coordinating

Coordinating atau mengkoordinasi merupakan salah satu fungsi

manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi

kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan

menghubungkan, menyatukan, dan menyelaraskan pekerjaan bawahan

sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan

organisasi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan itu, antara

lain dengan memberi instruksi, perintah, mengadakan pertemuan untuk

memberikan penjelasan, bimbingan atau nasihat, dan mengadakan

coaching dan bila perlu memberi teguran

7. Motivating

Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu

fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan

kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela

sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan. Pemberian inspirasi, semangat

21

Page 22: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

dan dorongan oleh atasan kepada bawahan ditujukan agar bawahan

bertambah kegiatannya, atau mereka lebih bersemangat melaksanakan

tugas-tugas sehingga mereka lebih berdaya guna dan berhasil guna

8. Pengawasan (Controling)

Controlling adalah proses pemeriksaan apakah segala sesuatu

yang terjadi sesuai dengan rencana yang telah disepakati, intruksi yang

dikeluarkan serta prinsip-prinsip yang ditetapkan yang bertujuan untuk

menunjukkan kekurangan dan kesalahan agar dapat diperbaiki dan tidak

terulang lagi. Controlling atau pengawasan, sering juga disebut

pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa

mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang

dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud

tercapai tujuan yang sudah digariskan semula. Dalam melaksanakan

kegiatan kontroling, atasan mengadakan pemeriksaan, mencocokkan, serta

mengusahakan agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan serta tujuan yang ingin dicapai. Reporting

atau pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian

perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai

segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat

yang lebih tinggi, baik secara lisan maupun tertulis sehingga dalam

menerima laporan dapat memperoleh gambaran tentang pelaksanaan tugas

orang yang memberi laporan.

H. Penggunaan Balance Score Card (Bsc) Dalam Evaluasi Kepemimpinan

Hasil pengukuran dan penilaian kinerja menggunakan metode

Balanced Scorecard dapat dijadikan materi pemetaan dalam membuat

perencanaan strategik dan pengambilan keputusan pimpinan dan pengelola

suatu organisasi untuk mengembangkan organisasi tersebut dimasa yang akan

datang sehingga menjadi lebih baik, unggul dan mampu bersaing baik

nasional maupun global. Saat ini metoda yang paling mendapat perhatian

banyak pihak dalam hubungannya dengan penyusunan strategi bisnis adalah

Balanced Scorecard (James, 1998).

22

Page 23: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

1. Pengertian Balance Score Card

Balanced Score Card berarti kartu yang digunakan untuk

mencatat skor hasil kinerja kepemimpinan seseorang yang berimbang

antara dua aspek yaitu aspek keuangan dan non keuangan, jangka pendek

dan jangka panjang, intern dan ekstern.

2. Komponen Perspektif Balance Score Card

Menurut Yuwono, Sony, dkk. (2007: 31)

a) Perspektif Keuangan

Perspektif keuangan masih tetap dipertahankan karena

ukuran keuangan masih tetap penting dalam menentukan keberhasilan

kinerja organisasi.

b) Perspektif Pelanggan

Sebuah lembaga memiliki misi melayani golongan

masyarakat tertentu dengan jasa pelayanan tertentu. Pendorong dan

motivasi utamanya adalah pencapaian kebutuhan pelanggan.

c) Perspektif Proses Bisnis Internal

Dalam perspektif internal-business-process, manajer

mengenali proses-proses kritis pada yang mana mereka harus unggul

jika mereka akan mencapai tujuan-tujuan dari shareholder dan segmen

pelanggan yang menjadi target. Sistem pengukuran performans

konvensional fokus hanya pada monitoring dan peningkatan biaya,

mutu, dan waktu yang didasarkan pada proses bisnis yang ada. Secara

jelas, pendekatan dari BSC memungkinkan permintaan untuk

performans proses internal untuk menurunkan harapan-haran khusus

dari pihak eksternal perusahaan.

d) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Perspektif ini mengembangkan tujuan dan ukuran yang

mendorong pembelajaran dan pertumbuhan perusahaan. Tujuan yang

ditetapkan dalam perspektif finansial, pelanggan, dan proses bisnis

internal mengidentifikasikan apa yang harus dikuasai perusahaan

untuk menghasilkan kinerja yang istimewa. Tujuan di dalam

23

Page 24: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah menyediakan

infrastruktur yang memungkinkan tujuan yang ambisius dalam ketiga

perspektif lainnya dapat terwujud.

3. Kegunaan Balance Scord card

BSC menjadi populer di kalangan praktisi dan akademisi di

bidang pengukuran hasil dan penuntasan masalah strategi. Pandey (2005)

menjelaskan berbagai alasan mengapa BSC digunakan dalam organisasi.

a. BSC adalah alat komprehensif untuk memahami pelanggan dan

kebutuhannya, dan kesenjangan kinerja.

b. BSC menyiapkan logika untuk menciptakan modal intangible dan

inlektual dimana dengan pengukuran tradisional dalam sistem kinerja

sulit dilakukan.

c. BSC mampu mengartikulasi strategi pertumbuhan menjadi keandalan

bisnis yang fokus kepada upaya-upaya non finansial.

d. BSC memampukan karyawan memahami strategi dan kaitan sasaran ke

dalam operasi perusahaan hari ke hari.

e. BSC memafsilitasi umpan balik review kinerja dari waktu ke waktu.

4. Keunggulan Balance Scorecard

Menurut Rivai (2012), Balanced Scorecard memiliki keunggulan sebagai

berikut:

a) Komprehensif yang mencakup perspektif yang komprehensif:

keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan

pembelajaran/pertumbuhan.

b) Koheren, membangun hubungan sebab-akibat diantara berbagai

sasaran strategis yang dihasilkan dalam perencanaan strategis

c) Seimbang, keseimbangan sasaran strategis yang dihasilkan oleh

sistem perencanaan strategis penting untuk menghasilkan kinerja

keuangan jangka panjang.

d) Terukur, semua sasaran strategis ditentukan ukurannya baik untuk

sasaran strategis perspektif keuangan maupun perspektif non

keuangan.

5. Indikator Pengukuran 4 Dimensi Pengukuran Kinerja

24

Page 25: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

Indikator pengukuran dalam balanced scorecard untuk masing-masing

dimensi pengukuran adalah ukuran dimensi keuangan, ukuran dimensi

pelanggan, ukuran dimensi proses internal, ukuran dimensi pertumbuhan

dan pembelajaran

6. Prinsip Penerapan Balance Scorcard

Dalam menerapkan balanced scorecard, Robert Kaplan dan

David Norton, 2000, mensyaratkan dipegangnya lima prinsip utama

berikut:

a. Menerjemahkan sistem manajemen strategi berbasis balanced

scorecard ke dalam terminologi operasional sehingga semua orang

dapat memahami

b. Menghubungkan dan menyelaraskan organisasi dengan strategi itu. Ini

untuk memberikan arah dari eksekutif kepada staf garis depan

c. Membuat strategi merupakan pekerjaan bagi semua orang melalui

kontribusi setiap orang dalam implementasi strategis

d. Membuat strategi suatu proses terus menerus melalui pembelajaran dan

adaptasi organisasi dan

e. Melaksanakan agenda perubahan oleh eksekutif guna memobilisasi

perubahan

7. Piramida Perspektif Balance Scorecard

25

Page 26: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepemimpinan merupakan suatu seni dan proses untuk

mempengaruhi dan mengarahkan orang lain supaya mereka memiliki

motivasi untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai dalam situasi tertentu.

Kegiatan kepemimpinan dalam keperawatan mencakup cara mengarahkan,

menunjukkan jalan, menyupervisi, mengawasi tindakan anak buah,

mengoordinasikan kegiatan yang sedang atau akan dilakukan, dan

mempersatukan usaha dan berbagai individu yang memiliki karakteristik

yang berbeda. Komunikasi yang efektifdalam keperawatan dapat dicapai

dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya

antara komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi. Komunikasi

yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat

26

Page 27: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa. Peran pemimpin dalam

melaksanakan fungsi management ada empat peran yang harus dimainkan

oleh pemimpin visioner dalam melaksanakan kepemimpinannya. Balance

Scoreard dalam evaluasi kepemimpinan merupakan suatu metode penilaian

kinerja suatu institusi dengan mempertimbangkan empat perspektif untuk

mengukur kinerja suatu institusi yaitu: perspektif keuangan, pelanggan,

proses bisnis internal serta proses pebelajaran dan pertumbuhan. Dari

keempat perspektif tersebut dapat dilihat bahwa balanced score card

menekankan perspektif keuangan dan non keuangan

B. Saran

1. Hendaknya para pemimpin, khususnya pemimpin keperawatan

dalam melaksanakan perannya berdasarkan pada kriteria-kriteria

kepemimpinan yang baik.

2. Dalam suatu manajemen pendidikan hendaknya para pemimpin

memahami keadaan atau kemampuan yang dimiliki oleh para bawahannya,

dan dalam pembagian pemberian tugas sesuai dengan kemampuannya.

3. Perlunya seorang pemimpin yang dapat memahami dan

mengaplikasikan konsep etika dalam melaksanakan proses manajemen dan

kepemimpinannya dan sebaiknya digunakan sebagai salah satu standar

penilaian keberhasilan dalam pelaksanaan tugas kepemimpinan

4. Diharapkan kepada tenaga perawat sebagai tenaga yang

professional di bidang keperawatan dapat memahami dan mengaplikasikan

sepenuhnya manajemen keperawatan karena kepemimpinan adalah faktor

kunci dalam suksesnya suatu organisasi serta manajemen. Oleh karena itu

pemimpin mengarahkan kerja para anggota organisasi untuk mencapai

tujuan organisasi agar mampu mengikat, mengharmonisasi, serta

mendorong potensi sumber daya organisasi agar dapat bersaing secara

baik. Sehingga kemudian perilaku yang diterapkan seorang pimpinan akan

memiliki dampak luas bukan bagi dirinya sendiri melainkan seluruh

anggota organisasi.

27

Page 28: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

DAFTAR PUSTAKA

Chow, Chee W., Kamal M. Haddad, dan James E. Williamson. “Applying

Balanced Scorecard to Small Companies” Articles of Merit,

International Federation of Accountant (IFAC), 1998, hal. 11-18.

Gillies. (1996). Manajemen Keperawatan. FKUI, Jakarta

Gillies (2005). Manajemen Keperawatan. Suatu Pendekatan Sistem, Edisi

Terjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta

Heru Supriyatno & Arwani (2006). Manajemen Bangsal Keperawatan, Jakarta,

EGC.

28

Page 29: Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"

Kaplan, Robert S., dan David P. Norton. Balanced Scorecard: Menerapkan

Strategi Menjadi Aksi. Penerj. Peter R. Yosi Pasla. Jakarta: Penerbit

Erlangga, 2000.

Marquis And Huston. 2009. Leadership Roles And Management Fungsions In

Nursing: Theory And Aplplication. 6th Edition. Lippincott William

& Wilkins

Marquis, Bessie L.2010. Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Teori dan

Aplikasi. Jakarta : EGC

Nursalam.2011.Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan

Profesional. Jakarta : Salemba Medika

Mulyadi. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda

Kinerja Keuangan Perusahaan. Cetakan ke-1. Jakarta: Salemba Empat,

2001.

Rosyidi, Kholid. 2013. Manajemen Kepemimpinan Dalam Keperawatan. Jakarta:

CV Trans Info Media

Swanburg Russel C. 2000. Pengantar kepemimpinan & manajemen

keperawatan. Jakarta : EGC.

Sulivan & Decker. 2005. Effective Leadership & Management In Nursing.

Pearson Edocaiton : Japan S. Suarli & Bahtiar, Yanyan. (2002).

Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis. Jakarta:

Erlangga

Tunggal, Amin Wijaya. Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard.

Cetakan ke-2. Jakarta: Harvarindo, 2001.

Whitebead. K et all. 2010. Essentials of Nursing Leadership and Management.

fifth edition. Philadelphia: Davis Plus Company.

Yuwono, Sony, dkk. 2007. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

29