kepala kantor wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci ramadhan. syahru ramadhan....

60

Upload: trinhduong

Post on 07-Mar-2019

290 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya
Page 2: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

Dir Binmas Polda Aceh Kombes Pol. Agus Nugroho, SH, M.Hum, menjadi inspektur upacara pada kegiatan Polisi Saweu Sikula di MAN I Banda Aceh, 24 Mei 2011.Didampingi Kabid Mapenda Kanwil Kemenag Prov. Aceh, Drs. H. Saifuddin AR.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh

Mengucapkan Selamatatas terlaksananya Program Polisi Saweu Sikula

yang pelaksanaan perdananya digelar secara serentakpada tanggal 24 Mei 2011,

dan Terima kasihKepada Kepala Kepolisian Daerah Aceh beserta jajarannya,

dan Semua Pihak yang Telah Berpartisipasi AktifMenyukseskan Kegiatan ini.

Semoga Allah swt. Meridhai Niat Ikhlasdan Amal Bhakti Kita Semua

Kepala

Drs. H. A. Rahman TB, Lt

Page 3: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

Majalah Santunan Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh Pembina: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Penanggungjawab: Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Dewan Pengarah: Drs. H. Taufiq Abdullah; Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd; H. Abrar Zym, S.Ag; Drs. H. Asy’ari Basyah; Drs. Saifuddin AR; H. Aska Yunan, S.Ag. Pemimpin Umum: Drs. H. Zuardi Zain Pemimpin Redaksi: Juniazi Wakil Pemimpin Redaksi: Muzakkir Sekretaris Redaksi : Khairuddin Aba Wakil Sekretaris Redaksi: Jabbar Sabil Redaktur: Mulyadi Nurdin; Ridwan Qari; Juhaimi; Taharuddin, Wiswadas; Azhar; Khairul Saleh; Abdullah AR; Muhammad Yakub Yahya; Suri Arniansyah; Alfirdaus Putra. Pemimpin Usaha: Imran Wakil Pemimpin Usaha: Zulfahmi Keuangan: Munawar; Elia Fajri Sirkulasi: Darwin; Jatu Rahmi Rahayu Iklan: Hartati; Yenni Yusnita Layout: Tim Santunan Staf Redaksi Fadhlan Mursal; Saiful Mahdi; Amwar Citra H Alamat Redaksi: Jl. Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh E-mail: [email protected] Hotline-SMS: 0852-7775-9339. Untuk distribusi, harap menghubungi No. HP. 085277529295 (Darwin). Iklan; HP. 08126935043 (Hartati).

Laporan Utama :

Pro Syariat, Pemimpin Kuat

Hal. 6

DAFTAR ISI

LifestyleRahasia di Balik Kebiasaan BerpuasaHal. 52

Laporan Khusus:

Pidato Sambutan Menteri AgamaHal. 10, 12

Konsultasi BP4: Tentang Mahar

Hal. 45

Laporan Khusus:Santri Aceh Raih 16 Piala Pada Mufakat Nasional di NTBHal. 14

Abu Rawang (1897-1980);

Kepala Kantor Djawatan Agama yang Naik Gunung Hal. 49

Laporan Khusus

MTQ XXX Aceh; Meneladani Tuan

RumahHal. 9

Tafsir:

Nabi Melihat Allah (?)Hal. 32

Page 4: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

4Santunan AGUSTUS 2011

S a l a m R e d a k s i

Marhaban ya Ramadhan… Tahun ini kita kembali kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya dengan penuh suka cita. Inilah bulan penghulu dari seluruh bulan. Bulan meraih ampunan dan kemuliaan dari Allah swt. Inilah bulan panen pahala dan kebaikan.

Bulan Ramadhan kali ini juga istimewa, karena berbaringan dengan peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 66. Dan menariknya tahun ini, 17 Ramadhan bertepatan dengan 17 Agustus yang jatuh pada hari Rabu. Sudah tentu, ini harus dimaknai dengan rasa syukur kepada Allah swt., Tuhan Yang Maha Esa. Yang sudah pasti, ini bukan faktor kebetulan.

Sejarah bangsa menjelas-kan kepada kita bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dilakukan oleh founding fathers bangsa Indonesia tepat pada tanggal 17 Agustus 1945, hari Jumat yang juga bertepatan dengan tanggal 09 Ramadhan. Dan setelah 66 tahun berlalu, jika pun belum pas hari dengan hari Jumat, sejarah itu berulang kembali.

Jika ditilik dengan seksama, makna dan hakikat puasa di bulan suci Ramadhan adalah sebagai wadah kemerdekaan dan pembebasan setiap pribadi manusia dari sifat-sifat setan dan sifat-sifat hewani yang melekat pada diri manusia. Untuk itulah, kesempatan emas di bulan Ramadhan ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah swt.

Kita berkomitmen, kualitas pelaksanaan ibadah di bulan Ramadhan tahun ini harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Pada sisi lain, Ramadhan tahun ini harus bisa mendorong setiap pribadi muslim untuk menjadikan bangsa Indonesia --khususnya masyarakat Aceh-- ke depan jauh lebih baik. Oleh karenanya, kemerdekaan dalam konteks Ramadhan ini adalah berarti terbebasnya jiwa dari nafsu yang membelenggu manusia.

Nah, jika setiap pribadi manusia masih dibelenggu oleh sifat-sifat setan dan hewani, itu sama dengan manusia itu belum merdeka dalam arti yang sesungguhnya.

Untuk konteks Aceh, harapan kita, Ramadhan tahun ini bisa memberikan warna kesejukan dan kedamaian di tengah masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah puasa. Walaupun dalam suasana menjelang Pilkada, tidak boleh ada permusuhan, fitnah, yang menyebabkan kita kembali ribut dan terpecah belah. Suasana damai yang sudah kita raih, jangan lagi kita kotori. Mari kita semua berpikir dan bekerja untuk Aceh yang lebih maju, makmur, sejahtera dan bermartabat di dalam bingkai NKRI.

Begitu pula, bulan Ramadhan tahun ini pula sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Jika pada tahun-tahun lalu, selama bulan Ramadhan, proses pembelajaran di madrasah dan sekolah libur. Jika pun ada kegiatan, itu pun hanya kegiatan ekstrakurikuler dalam bentuk pesantren kilat, pembinaan keagamaan dan kerohanian.

Namun untuk tahun ini, sesuai edaran bersama Kakanwil Kementerian Agama Aceh dan Kepala

Dinas Pendidikan Aceh, proses pembelajaran selama Ramadhan akan berjalan efektif mulai dari tanggal 8 sampai 20 Agustus 2011. Selama Ramadhan diharapkan, di samping kegiatan intrakurikuler dapat berjalan efektif, kegiatan ekstrakurikuler pun, seperti tadarus Al-Quran, pendalaman Al-Quran dan Hadits, praktik ibadah, ceramah agama, dan kegiatan keagamaan lainnya, juga harus berjalan sinergis.

Ramadhan adalah bulan super berkah dan terindah. Tentunya, keberkahan dan keindahan itu akan dapat kita petik secara maksimal, manakala kita mampu menyambutnya dan mengisi Ramadhan itu dengan baik dan tepat. Dan orang-orang yang berhasil secara maksimal mengisi Ramdhan itulah mereka yang berhak menyandang predikat muttaqin dan memperoleh gelar kembali ke fitrah dan berhak merayakan Idul Fitri. juniazi

Memaknai Ramadhandan Kemerdekaan

Page 5: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

5Santunan AGUSTUS 2011

Redaksi hanya memuat surat, email, atau sms yang menyertakan identitas yang jelas, dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi.

BIRO DAERAH MAJALAH SANTUNAN: Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun Ikhsan, Merahwan, Simeulu Drs. H. Yusman, Iskandar, Aceh Barat Daya Zubaili, Fajrina, Nagan Raya Muhammad Juned, Taufiq, Aceh Tengah M. Ramli, SH, Hasanah, Gayo Lues Ibrahim, S.Ag, Munirullah, S.Sos.I, Pidie Drs. Ilyas Muhammad, Syuib, S.Ag, Kota Lhokseumawe T. Helmi, S.Sos, Umar Dani, Aceh Besar Nasrullah, Amirullah, Kota Sabang H. Khairuddin, S.Ag, Eriadi, ST, Aceh Jaya Taisir, S.TH, Rahmat, Aceh Selatan Drs. Bukhari Harun, Ainul Marziah, Aceh Tenggara Syaiful, S.HI, Razali, Aceh Timur Jakfar, S.Sos.I, Hermansyah, Aceh Tamiang Muhammad Sofyan, Jumini, Kota Langsa M. Dahlan Ary, Apmilina Sari, Aceh Utara Drs. Kasmidi, A. Hadi, Aceh Singkil Ghazali, S.Ag, Widiastuti, Bener Meriah Drs. H. Hamdani, Ambiya Yusri, Bireuen Ismuar, S.Ag, Mursyidah.

Kapan Kemenag terima pegawai lagi?

Assalamu’alaikum wr. wb.Saya Rahmi, baru selesai kuliah di

suatu Universitas di Banda Aceh. Yang ingin saya tanyakan Kapan Kementerian Agama mengadakan pendaftaran pe-gawai lagi? Untuk informasinya saya ucapakan terima kasih.

WassalamRahmi, Lhokseumawe

JawabanWaalaikumussalam wr. wb.Rahmi, untuk pertanyaan seperti ini

Santunan tidak berkompeten mem beri jawaban, tunggu saja informasi dari

Kementerian Agama. Santunan akan berusaha membantu pemberitaannya, Insya Allah bisa disimak di majalah kesayangan kita ini. Terima Kasih.

Selamat ”Gemar Mengaji”

Assalamu’alaikum wr. wb.Saya membaca berita harian,

bahwasanya Kementerian Agama mencanangkan Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji. Untuk itu saya beri Applause, harapan saya gerakan ini menjadi awal dari kebangkitan masa depan generasi yang Islami, yang tidak terbodohi dengan sinetron. Maju

terus Kementerian Agama, teruslah berbenah.

Waznan,Mantan Siswa MadrasahIndrapuri.

JawabanWaalaikumussalam wr. wb.Terimaksih Waznan atas dukungan

dan applause nya. Harapan saudara juga menjadi harapan kita semua. Kementerian Agama terus dan akan terus berbenah. Terimakasih.

Page 6: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

6 Santunan AGUSTUS 2011

LAPORAN UTAMA

Seorang nenek miskin membeli korek, sabun, dan satu liter minyak di kios kecil. Harga yang kian mahal,

yang nenek bayar itu sudah termasuk pajak, yang sudah dihitung di pabrik sana. Pajak sering dibayar pemenang, juga oleh pembeli, juga untuk biaya pro-mosi (iklan). Sama halnya untuk permen dan kerupuk anak kita. Saban hari kita minum kopi, setiap pagi pula, sebelum memberi jajan anak, kita sudah memba-yar pajak, untuk ‘pembangunan’. Orang bijak taat pajak. Pemerintah yang zalim, kata ulama politik, antara lain sibuk dan cepat-cepat memungut pajak rakyat, tapi lupa dan telat memfasilitasi hajat hidupnya. Sudah dibayar zakat, kena pa-jak pula, ini sebuah model yang belum islami. Pemerintah yang prosyariat mesti singkron dan serius juga dalam aspek politik dan ekonomi, seperti seriusnya ‘menelurkan’ qanun-qanun untuk rakyat jelata: cambuk.

Andai satu negeri sudah ‘dipelihara’ oleh fakir dan miskin, berarti peran pe-merintah terhadap rakyat mulai dijung-

kir balik. Padahal tugas ‘menghidupkan’ anak terlantar, fakir, dan miskin, idealnya adalah negara. Negeri yang eksis –‘mak-mur’ di mata orang luar, tapi ‘papa’ di dalam-- padahal dihidupkan oleh rakyat miskin itu ada beberapa makna. Misal bantuan asing akan datang lewat men-jual angka dan data kemiskinan. Petu-gas potret sana-sini dengan serius dan kumpul tanda tangan orang kampung untuk negara, untuk pembangunan. Lantas manakala berkah dunia tiba, si pemilik potret dan teken yang kemarin pun, tetap membayar mahal biaya seko-lah, buku anak-anak, ongkos pengobatan atau tarif rumah sakit (di luar Aceh), minyak lampu, ikan laut, air putih, hing-ga pupuk. Dalam kasus ini, yang dhu‘afa (dha‘if) atau lemah bukan rakyat miskin, melainkan negara: selalu butuh uluran tangan, pajak rakyat miskin misalnya.

Tatkala disodorkan sistem Islam yang menjawab problem umat, ditantang dengan diplomatisnya. Jika diterima pun, setengah hati, “Belum waktunya, kita hidup di era globalisasi, itu hanya

formalitas, itu tak cocok jadi ideologi, atau apa memang perlu?” kilah sebagian-nya. Tak salah kalau digugat, siapa yang memisahkan negara dan politik, siapa yang mensekulerkan pemerintah, atau siapa yang merusak pemerintah, Imam al-Ghazali menjawab, “Kerusakan nega-ra karena kerusakan raja, kerusakan raja karena kerusakan ulama. Moral rakyat memburuk karena merosotnya peri-kehidupan kalangan penguasa dan me-lemahnya akhlak para pemimpin agama; sedangkan para ulama telah menjual hati nuraninya demi harta dan kekuasaan.”

Tuha tuho, tuha turi droe“Barangsiapa yang menjadikan di-

rinya pemimpin, hendaklah ia mulai memimpin dirinya sendiri sebelum memimpin orang lain,” saran Ali bin Abi Thalib ra, menantu Nabi SAW dan khalifah keempat. Meraih kursi dengan licik, menghalalkan segala cara yang telah sah demi kekuasaan, itulah ciri-ciri sisitem komunis. Makanya Islam melarang memilih pejabat, jangankan

Dirangkum oleh Muhammad Yakub Yahya

Pro Syariat, Pemimpin Kuat

Page 7: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

7Santunan AGUSTUS 2011

Laporan Utamadari komunis atau atheis. Jangankan mereka (zindiq), dari Yahudi dan Nas-rani yang semula, sebelum diubah-ubah, yang dari agama profetik (langit) saja, di-larang. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin-pemimpinmu. Karena sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa yang mengambil mer-eka sebagai pemimpin, maka orang itu termasuk golongan mereka. Sungguh Al-lah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim” (QS al-Maidah 51). Dan ayat ini jarang kita dengar, pa-dahal masih berlaku.

Kebencian mereka yang terus-menerus terhadap masyarakat muslimin, salah satu alasan pelarangan ini. Sejarah mencatat itu, sejak pusat Islam berada di Madinah, Damaskus, Baghdad, Kairo, Isfahan, Agra, Istambul, hingga ke peri-ode Islam vakum dari kekhalifahan yang tunggal, trik musuh-musuh Islam tidak pernah reda. Kejatuhan sistem unity (kekhalifahan) di dunia muslim, peran pihak Barat (mayoritas Nasrani) dan Ya-hudi sangat besar. Lebih-lebih dengan membuka kran jabatan bagi warga non-Islam di wilayah muslim. Padahal masih banyak masyarakat muslim yang layak untuk mengatur jabatan tersebut. Kisah tragis ini pernah menimpa Sultan Abdul Hamid, pemimpin terakhir dari Turki Us-mani awal abad 20.

Jika pemimpin pro syariat, ia akan bervisi islami. Sebuah masyarakat yang bermuara ke kesejahteraan, keadilan, dan kedamaian (al-silm). Keadilan da-lam aspek hukum, ekonomi, sosial, atau politik. Karena keridhaan Allah berada dalam kerelaan rakyat atas kepemimpi-nan yang di atasnya. Hamba belum tahu persis dalam keadilan aspek mana kere-laan-Nya bersarang. Seperti juga ummat tidak mengerti dalam kezaliman corak apa, kemurkaan-nya akan singgah. Se-baliknya, murka Allah juga tergantung pada kemurkaan dan ketidaksenangan rakyat terhadap pemimpinnya.

Kebencian masyarakat terhadap pemimpinnya, antara lain disebabkan karena jalan yang ditempuh pemimpin akan menyeret masyarakat yang dip-impinnya menuju jurang kepunahan. Seperti apa yang diutarakan seorang neg-arawan, sejarawan, dan sosiolog muslim, Ibnu Khaldun. Di antara teori-teori sosial dan politiknya, ia berkata, “Sesungguh-

nya kehancuran suatu bangsa disebabkan oleh para pemimpinnya.” Ditambahkan dalam karya masterpiece-nya, Muqad-dimah, bahwa kehancuran pemimpin disebabkan oleh para pengikutnya yang tidak patuh dan disiplin terhadap pera-turan/hukum negaranya. Hadih maja Aceh mengatakan, tuha tuho, tuha turi droe, Pemimpin bervisi punya kapasitas dan solusi, dengan mengetahui, mena-kar kadar kemampuan dirinya.

Ulama Aceh perlu selalu meng-ingat-kan para pemimpin, bahwa ia pasti akan dimintai pertangungjawaban nanti di yaumil mahsyar di hadapan Allah, Qadhi Rabbul Jalil. Dengan begitu maka mun-cullah pemimpin-pemimpin atau calon pemimpin yang memiliki rasa tanggung jawab keummatan dan mengantarkan keselamatan ummat dari dunia sam-pai akhirat. Jadi harus turi droe (kenali dan mampu duluan memmpin dirinya). Demikian harap H. Abdullah Saleh SH, Anggota DPR Aceh, yang juga advokat itu,

“Pertanyaannya sekarang, ada tidak, pribadi-pribadi pemimpin atau calon pemimpin Aceh yang punya kesadaran seperti ini? Biasanya kesadaran seperti itu akan tampak dari apa yang mereka ungkapkan dan apa yang mereka laku-kan,” jawabnya.

Pemimpin, apapun level-nya menurut prinsip-prinsip Islam merupakan amanat yang diberikan yang diberikan bawahan-nya. Sebagaimana yang termaktub dalam firman Allah, “Sesungguhnya Allah me-nyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya. Me-nyuruh kamu, apabila menetapkan hu-kum di antara kamu, (putuskanlah) den-gan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepa-damu. Sungguh Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat” (QS an-Nisa’ 58).

Qanun ‘subur’, rakyat ‘terkubur’Buat calon pemimpin Aceh, dalam

kapasitas apapun, lewat Pemilukada (Pemilihan Umum Kepala Daerah) 14 November 2011, yang terhormat. Baik lewat jalur independen dan parpol (par-tai politik), kisah ini sunguh menarik kita renungkan. Bahwa seorang perempuan tua datang dari satu provinsi di Selatan, guna menjumpai Khalifah Sulaiman al-Qanuny. Setelah melewati pintu dan gapura, setelah berhari-hari ia musafir di gurun, pengawal istana terpaksa men-

gizinkan dia masuk menjumpai khalifah. Sulaiman al-Qanuny adalah gelar untuk jajaran Dinasti Utsmany (Ottoman) yang dianugerahkan untuknya karena, mung-kin, dia banyak sekali merancang dan mensahkan qanun.

Qanun sungguh penting untuk me-nata, mengatur, mengikat, dan menjerat (rakyat kecil) dari ‘ikan teri’. Sedangkan untuk ‘ikan kakap’ biasa bisa penting atau kurang penting, mereka biasa akan ter-lepas bebas. Aturan hukum cenderung seperti sarang laba-laba, hanya nyamuk, capung, kupu-kupu, dan lalat yang leng-ket, sedangkan kelelawar dan tupai akan merobek-robeknya. Kalau dipikir-pikir hari ini, betul juga kata Tacitus, seorang politikus di masa silam bahwa, “Makin korup suatu negara, makin banyak hu-kumnya.” “Mereka yang menekan ke-bebasan selalu berdalih demi hukum dan ketertiban,” tambah John Lindsay. Rupanya gelar al-Qanuny pernah men-jadi simbol pembuat undang-undang di masa Utsmaniyah. Semoga tidak di sini. Kendatipun UUPA menunggu banyak qanun, Keppres, PP dan lainnya sesegera mungkin. Termasuk qanun pilkada yang siap tak siap itu.

Ternyata wanita tua itu berasal dari desa tertinggal dalam wilayah yang jauh dari pinggir ibukota kekhalifahan di Istambul Turki. Dia mempertanyakan pada khalifah perkara keamanan warga negeri, dan nasib dirinya sendiri. Perem-puan itu hanya melapor, “Bahwa oknum tentara-tentara pemerintah telah men-curi ternak-ternaknya pada malam hari, dari kandang.” Apa jawaban khalifah yang luas kekuasaan dan kuat angkatan perangnya di abad ke 16 itu? Agaknya tak jauh berbeda dengan pesan sebagian ‘raja-raja’ kita sekarang. Sambil mem-bayangkan rentang wilayahnya dari Hon-garia sampai Laut Kaspia, dari Yunani hingga Yaman, Khalifah Sulaiman mem-berikan petunjuk pada ibu tersebut, “Seharusnya kamu menjaga daripada ternak-ternakmu. Dan jangan (malah) kamu tertidur!”

“O, saya kira tuan melindungi kami, sehingga kami bisa tidur nyenyak,” sang-gah perempuan, rakyat jelata itu agak serak, sambil permisi ia buru-buru me-langkah pulang. Kalau dari qalbu rakyat yang busananya biasa compang-camping ternyata bisa keluar kata emas, maka pe-merintah yang merasa dirinya kuat juga seharusnya sadar bahwa, “Buah terbaik

Page 8: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

8 Santunan AGUSTUS 2011

Laporan Utamadari keadilan adalah ketenteraman,” satu lagi pemikiran bagus orang Yunani, Epi-curus. Pemikiran terbuka orang mod-ern, sok warga kota ini, semestinya harus melawan kezaliman penguasa, penolak syariat, bersenda gurau dengan syariat. Namun bagi orang Aceh sekarang moga tidak kian kabur, mana yang tepat untuk Aceh dari dua ungkapan Lazare Carnot ini: “Di negara merdeka banyak tuntu-tan, tetapi sedikit penderitaan; di neg-ara yang zalim terdapat sedikit keluhan tetapi banyak penderitaan.” Jelas itu hanya pepatah, semoga bukan realitas di sini, pra dan pascapilkada.

Kalau begitu, dengan mengenang kembali kisah ‘keparkasaan’, namun just-eru di situ ada kelemahan, dari seorang Khalifah Sulaiman al-Qanuny --yang banyak membuat qanun selama kekua-saannya gemilang, namun pelan-pelan kekhalifahan runtuh karena korupsi dan gejolak dalam provinsi-- kita jadi ingat pada pemerintah sendiri yang saban hari mungkin asyik dengan peraturan-peraturan, tapi (lucunya) mungkin tak per-nah asyik dijalankan, setengah hati kita sahuti. Rakyat juga tak semua asyik menyahutinya, juga oleh oknum aparat. Semakin korup oknum pejabat, semakin banyak qanun? Semakin banyak tuntutan rakyat, semakin banyak pend-eritaan, ‘terkubur’? Semoga itu di negeri orang, tidak terbukti (lagi) di sini, andai empat pilar ditanam di pondasi bangsa.

Empat pilar“Negeri ini kokoh karena empat

pilar: pertama, ilmunya para ulama; kedua, keadilan penguasa (umara); ketiga, doa fakir miskin dan anak yatim; keempat, kedermawanan orang kaya. Sekarang Aceh sudah lebih lima tahun damai berkat doa para ulama dan anak yatim fakir miskin. Makanya semua harus saling sinergis,” ajak Wakil Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk. H. Nuruzzahri (Waled Nu).

Waled Nu, seorang pimpinan dayah yang banyak membina anak yatim itu menambahkan, walaupun ulama tidak berperan dalam pengambilan keputusan dan membuat kebijakan, tapi pendapat ulama harus didengar agar tujuan mulia dapat dengan mudah diwujudkan dengan keizinan Allah swt.

“Selama ini memang harus diakui

ulama selalu dibutuhkan saat eksekutif terjepit dengan masalah-masalah, se-harusnya banyak hal harus dilibatkan ulama. Jangan waktu terjepit baru pang-gil ulama, seperti baru membutuhkan pemadam saat terjadinya kebakaran,” sindir ulama.

Pengurus Dayah MUDI, Mesjid Raya Samalanga, Bireuen juga menyampaikan pandangan senada. Menurut salah satu Pengurus STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam) yang berdampingan dengan dayah di Samalanga itu, “Kondisi perpolitikan di Aceh hari ini, khususnya di dalam pemerintahan seperti eksekutif terlihat seperti main sendiri-sendiri. Mereka baru memerlukan ulama saat muncul masalah-masalah pelik. Selama ini selalu waktu terjepit, baru ‘sms’ ulama. Gara-gara itu banyak akibat yang terjadi, sep-erti kurangnya transparansi. Bek sampe dibeudoh rakyat, karu lom dan nang-

groe yang phang phoe. Kita kuatirkan akan timbul kemarahan rakyat sehingga negeri ini kembali kacau. Negeri ini bukan milik kita, tapi milik Allah. Dan Allah tidak akan mengizinkan negeri ini dipimpin oleh orang yang berbuat kezali-man,” ingat Waled Nu lagi. Sebab target dan tujuan politik ulama adalah tercapa-inya baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur (negeri yang baik dan mendapat-kan ampunan Allah).

NostalgiaSerambi Mekkah ini masih boleh

berbangga dengan kegemilangan sejarah-nya. Namun dewasa ini bukan zamannya lagi kita mesti terlena dengan sejarah di saat perpolitikan Islam di Aceh meredup. Beberapa nostalgia sejarah justru perlu diambil untuk hari ini, seperti keterliba-tan penuh para ulama di dalam hukum Islam dan perpolitikan. “Dulu Aceh pu-nya ulama-ulama chik yang disegani dan dihormati oleh pemerintah. Mereka bisa bekerjasama dengan pemerintah untuk menciptakan kemaslahatan ummat.

Tetapi sekarang ini sepertinya kondisi seperti ini tidak berlangsung,” tambah Anggota DPRA, Abdullah Saleh, yang juga mantan politisi PPP Aceh itu.

Menurut politisi PA (Partai Aceh) ini, realitas politik dan pemerintahan Aceh sekarang seakan-akan menunjukkan, ulama tidak bisa membangun komunika-si serta menjalankan fungsi keulamaan-nya secara mandiri. Padahal hubungan antara ulama dan pemerintah sangat besar pengaruhnya bagi terwujudnya ta-tanan masyarakat Aceh yang Islami.

“Peran dan pengaruh politik yang harus dimainkan oleh para ulama Aceh sekarang ini adalah sebagai pencerah dan pembimbing ummat. Ulama hendaknya bisa menggugah kesadaran pemimpin dan ummat untuk kembali ke jalan Is-lam,” harap politisi asal Beutong Ateuh, Nagan Raya itu.

Sindiran ‘pedas’ juga disampaikan Ketua Komisi A DPR Aceh mem-bidangi masalah pemerintahan, politik dan hukum, Drs. Tgk. Ad-nan Beuransyah. Politis dari Fraksi PA itu, menyebut ulama sekarang tidak pada posisi pengambilan keputusan, kata dia, maka tidak sedikit keputusan dilahirkan oleh pemerintah sekarang bersifat ‘zalim’. “Jika kita menginginkan Aceh ke depan lebih baik maka

peran ulama wajib ditingkatkan. Peran dan pengaruh politik ulama harus dimu-lai dari dayah. Sebab dayah adalah ru-mah ulama sekaligus pabrik pengkader-an calon-calon ulama Aceh masa depan,” terang Adnan yang bersama pihak lain ‘ngotot’ mengajak tunda pilkada itu.

Adnan menilai bahwa pemahaman orang dayah terhadap politik selama ini masih nol persen akibat tidak adanya pendidikan politik. Padahal, kata dia, dari dayahlah dulu dilahirkan panglima-panglima besar, pakar-pakar politik, to-koh-tokoh ekonomi dan juga diplomat. “Fakta inilah justru menunjukkan dayah di Aceh tempo dulu ada pendidikan poli-tik, walaupun secara formal tidak sama seperti yang ada di Indonesia sekarang,” jelas politisi Partai Aceh asal Sigli itu. Karenanya, tambah Adnan, ulama wajib memahami politik secara keseluruhan. Sehingga ketika para ulama menyam-paikan pendapat atau mengeluarkan pernyataan tidak lari dari koridor hu-kum dan aturan yang berlaku. nyakub, gema

Page 9: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

9Santunan AGUSTUS 2011

Laporan Khusus

Kesan megah dan meriah terasa benar di arena MTQ XXX Aceh Tahun 2011 yang diselenggara-

kan di Aceh Tamiang, tanggal 3-10 Juli lalu. Tribun utama yang dibangun per-manen, bilik tilawah berhiaskan dekora-si floral dan kaligrafi yang indah, replika Alquran raksasa yang terbuka otomat seiring ‘raung sirine’, drum band, dan tarian massal merupakan seremoni pembuka yang ‘wah’ untuk sebuah amal berpahala; “Tilawah Alquran.”

Banyak keunggulan teknis yang me-nyebabkan MTQ XXX Aceh di Aceh Tamiang ini terkesan lebih sukses, pa-dahal alokasi anggaran tidak lebih be-sar dari even sebelumnya di Takengon. Antara lain karena lokasi yang terbuka sehingga memudahkan mobilitas pe-ngunjung, berbeda dari Takengon yang menggunakan stadion tertutup. Tribun utama yang dibangun permanen me-mang dimaksudkan untuk penggunaan berkelanjutan oleh Pemkab setempat sehingga bisa menghemat, dengan kata lain, “sambil menyelam minum air.”

Tempat ‘karantina’ dewan hakim yang masih di lingkungan arena juga sangat mendukung ketepatan jadwal musabaqah setiap majelis. Demikian pula sarana transportasi dewan hakim, cukup memadai, sehingga semua cabang musabaqah terlaksana tepat waktu. Pres-tasi ini tentu patut menjadi teladan bagi tuan rumah MTQ berikutnya. Selain itu, semua dewan hakim dibekali buku Pedoman Musabaqah dan Perhakiman, dan buku Panduan MTQ XXX Aceh yang dicetak ‘mewah’ fullcolor. Tidak hanya itu, panitia juga membuka situs khusus, www.mtq30aceh.com, sehingga siapa saja dapat dengan mudah memantau perkembangan MTQ XXX ini. Maka lengkap lah kemegahan MTQ XXX Aceh kali ini.

Prestasi Aceh Seremoni pembukaan yang digelar

secara kolosal, dihadiri oleh Gubernur Aceh yang begitu antusias untuk mem-buka sendiri MTQ XXX Aceh di Aceh Tamiang ini. Hal pertama yang diungkap Gubernur dalam sambutannya, adalah harapan agar MTQ XXX ini menjadi starting point bagi peningkatan prestasi

Laporan Jabbar Sabil

MTQ XXX Aceh; Meneladani Tuan Rumah

kafilah Aceh di kancah MTQ Nasional. Hal ini tentu wajar, mengingat terpu-ruknya prestasi Aceh di kancah MTQ nasional akhir-akhir ini.

Banyak spekulasi yang dilontarkan seputar keterpurukan prestasi Aceh, tentu spekulasi ini tidak bermakna tanpa telaah mendasar. Di sela-sela kegiatan MTQ, Santunan sempat mewawanca-rai seorang dewan hakim, Drs. H. Amin Chuzaini. Menurut Amin, secara umum ada peningkatan prestasi peser-ta MTQ kali ini. “Indikatornya, peserta seleknas STQ 2011 di Banjarmasin saja banyak yang dijatuhkan oleh peserta MTQ XXX ini. Dari enam belas orang peserta seleknas, lima belas orang ikut di Tamiang, tapi nyatanya enam orang gagal,” ungkap Amin Chuzaini.

Saat ditanya tentang proyeksi capaian prestasi kafilah Aceh, Amin menyatakan optimis. Sebab grafik prestasi peserta yang kita kirim selalu meningkat lebih baik dari tahun ke tahun. “Sebelumnya, nilai 96,5, atau 96,7 sulit dicapai oleh peserta kita, dari itu kita optimis akan dapat mencapai grafik nilai lebih baik,” harap Amin Chuzaini. Terakhir peringkat nilai di tingkat nasional sudah mencapai angka 99. Semoga kafilah Aceh dapat mencapainya di tengah segala keterbatasan.

Amin Chuzaini mengeluhkan masih adanya kendala teknis dalam pelak-sanaan bimbingan bagi peserta MTQ di Aceh. Ia mencontohkan soal perizi-nan, misalnya di salah satu perguruan tinggi agama di Aceh, masih ada dosen yang bersikeras, “Pilih mana, kuliah apa MTQ? Akibatnya saat TC, peserta sela-lu dalam keadaan capek, capek kuliah, capek sekolah…,” keluh Amin.

Satu hal yang sempat menjadi soro-tan banyak orang, adalah tampilnya tuan rumah sebagai juara umum dalam MTQ XXX ini. Dalam ajang MTQ sebelum-nya, Aceh Tamiang tidak pernah masuk

peringkat sepuluh besar, tapi sekarang justru menjadi juara umum. Menurut Amin Chuzaini, pandangan ini cukup menyakitkan bagi dewan hakim, “Sebe-narnya, hal ini ditentukan oleh faktor pembinaan, mereka melakukan pembi-naan selama delapan bulan, sementara daerah lain hanya satu minggu saja, jadi ini hendaknya menjadi contoh bagi LPTQ provinsi,” pungkas Amin.

Sebagai contoh, dalam bidang M2KQ yang merupakan cabang baru, Kafilah Aceh Tamiang berhasil meraih juara II putri. Hal ini jelas karena pembinaan yang intensif, sebab di arena M2KQ juga terdapat peserta yang sebelumnya pernah menjuarai bidang ini. Dari itu, jika Aceh ingin berjaya di ajang MTQ Nasional, maka LPTQ Aceh harus me-ningkatkan intensitas, dan kontinuitas pembinaan, jangan dadakan!

Kafilah Aceh Barat tertimpa musibahKemeriahan MTQ XXX Aceh diwar-

nai duka mendalam karena musibah yang menimpa Kafilah Aceh Barat. Se-telah penutupan, sebagaimana bebera-pa kafilah lain, Kafilah Aceh Barat juga langsung pulang. Siapa sangka, sesam-pai di Lhok Nibong (Aceh Timur) me-reka mengalami musibah di pengkolan patah kota Kecamatan Pante Bidari itu.

Kala itu jam menunjukkan pukul 03.00 WIB. Supir yang tidak menge-nal medan sangat terkejut mendapati tikungan patah, hilang keseimbangan, dan terbalik. Masyarakat sekitar ber-datangan membantu, korban luka-luka segera dilarikan ke RSU Idi. Salah se-orang korban, Cut Masyitah, mengalami patah kaki sehingga terjadi pendarahan hebat. Cut Masyitah tidak tertolong, dan menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 08.50. Selamat jalan Cut Masyitah... n

Page 10: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

10 Santunan AGUSTUS 2011

Laporan Khusus

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yth. Gubernur Aceh; Yth. Kepala Kantor Wilayah Kemen-terian Agama Provinsi Aceh; Yth. Para Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; Yth. Pimpinan Ormas Islam se-Provinsi Aceh; Yth. Para Kepala Madrasah se-Provinsi Aceh; dan Hadirin undangan yang ber-bahagia.

Pertama-tama marilah kita panjat-kan puji dan syukur ke hadirat Allah swt., atas rahmat dan karunia-Nya kita dapat hadir bersama di tempat ini da-lam acara silaturrahim dan pembinaan pegawai di jajaran Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah ke-pada junjungan kita Nabi Muhammad saw., beserta keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya yang setia mengikuti risalahnya hingga akhir zaman.

Saudara-saudara sekalian, Saya berbahagia dapat hadir dan

bersilaturrahim dalam acara pembi-naan pegawai di jajaran Kanwil Kemen-terian Agama Provinsi Aceh pada hari ini. Kegiatan ini saya harapkan dapat meningkatkan koordinasi dan mengop-timalkan kinerja aparatur Kementerian Agama di Provinsi “Serambi Mekkah” dalam merespon tantangan dan per-masalahan umat yang berkembang di tingkat lokal, namun memiliki konste-lasi dengan isu nasional.

Dalam kaitan tugas pembinaan umat, saya berharap jajaran Kanwil Ke-menterian Agama membangun siner- gisitas, dan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Syariat Islam Provinsi Aceh, para pemimpin agama, dan or-mas keagamaan di daerah ini, sehingga tujuan pembangunan sektor agama da-pat terwujud secara optimal. Aparatur

Sambutan Menteri Agama RIPada Acara Pembinaan Pegawai di Jajaran Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh

Tanggal 25 Juli 2011

Kementerian Agama harus dekat de-ngan ulama dan pemuka agama, dalam arti dekat secara nurani dan pemikiran dalam membangun dan memajukan kehidupan umat.

Pada sisi lain, aparatur Kementerian Agama perlu meningkatkan tata kelola organisasi dan budaya kerja yang pro-fesional. Hal ini amat penting demi terwujudnya pelayanan masyarakat yang lebih baik dan memenuhi harapan. Peran aparatur Kementerian Agama se-bagai instansi yang bertanggungjawab dalam pembangunan sektor agama harus terlihat dan dirasakan di tengah masyarakat.

Dalam kaitan ini silaturrahim dan komunikasi yang efektif, baik secara formal maupun informal, dengan se-mua stakeholder perlu terus diba-ngun dan dipelihara. Para pejabat dan aparatur Kementerian Agama harus berperan aktif untuk mengajak dan mengkonsolidasikan seluruh tokoh dan pemuka agama serta ormas-ormas keagamaan untuk mendorong seluruh elemen masyarakat agar menghindari konflik sosial bernuansa agama, serta lebih peka terhadap persoalan moral dan sosial yang muncul dalam kehidu-pan masyarakat.

Saya ingin menekankan peran dan pengaruh para pemimpin dan tokoh agama untuk melakukan penyadaran dan pembinaan terhadap mereka yang mengikuti aliran atau paham yang ke-liru dalam beragama, harus mendapat tempat yang sewajarnya. Pendekatan secara formal yang dilakukan Peme-rintah dan pendekatan kultural yang dilakukan oleh para pemimpin umat beragama tidak bisa terpisahkan satu sama lain, karena kedua-duanya saling melengkapi.

Saudara-saudara sekalian, Dalam rangka mendorong berkem-

bangnya kesadaran dan syi’ar keagamaan yang sehat di tengah masyarakat, saya

telah mencanangkan program “Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji” atau di-singkat dengan “Gemmar Mengaji”.

Saya menganggap program tersebut penting untuk dilakukan mengingat be-lakangan ini tengah terjadi kegelisahan atas kelesuan tradisi yang positif yaitu tradisi mengaji Al-Qur’an setelah sha-lat maghrib. Saya berpendapat bahwa salah satu sebab maraknya aliran sesat dan rusaknya akhlak generasi muda saat ini adalah karena masyarakat ter-utama para generasi muda mulai eng-gan mengaji dan mengkaji Al-Qur’an di masjid.

Saya masih ingat pengalaman masa lalu bahwa masjid, dan surau selalu penuh dan ramai dengan teriakan dan gema anak-anak mengaji Al-Qur’an selepas Shalat Maghrib sampai menje-lang Shalat Isya. Namun, apa yang ter-jadi sekarang? Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi dan moder-nisasi yang telah merambah hampir ke seluruh sendi-sendi kehidupan di seluruh pelosok tanah air, saya melihat ada kelesuan tradisi mengaji setelah sholat maghrib di masjid-masjid. Gema dan teriakan anak mengaji mulai nyaris tak terdengar lagi di masjid/musholla. Karena itu, saya memandang bahwa fenomena ini sangat mengkhawatir-kan bagi masa depan bangsa ini dan juga bagi masa depan agama Islam. Di samping itu, saya memandang bahwa fenomena kelesuan generasi muda untuk mengaji dapat menyebabkan mereka mudah terjerumus ke dalam pemikiran dan aliran sesat dikarena-kan dangkalnya pemahaman mereka terhadap ajaran Islam.

Saudara-saudara sekalian, Dalam kesempatan ini saya ingin

kembali mengingatkan kita semua bah-wa perkembangan situasi masyarakat dewasa ini mengharuskan seluruh aparatur Kementerian Agama sampai tingkat paling bawah untuk lebih me-

Page 11: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

11Santunan AGUSTUS 2011

Laporan Khususningkatkan kepekaan dan melakukan antisipasi terhadap permasalahan dan kondisi aktual umat dan bangsa kita. Jangan dibiarkan suatu permasalahan yang mulanya kecil dan kasuistik ke-mudian mengalami eskalasi dan me-luas menjadi isu nasional disebabkan kelalaian aparatur di lapangan.

Sebagaimana kita ketahui selu-ruh program dan kegiatan Kemente-rian Agama tidak dapat dipisahkan dari koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi antara pusat dan daerah. Sedikitnya ada lima program strategis Kemente-rian Agama yang dari waktu ke waktu memerlukan dukungan, kerjasama, dan sinergi dengan berbagai pihak terkait di pusat dan di daerah, yaitu pengembangan pendidikan agama dan keagamaan, kerukunan umat ber-agama, penyelenggaraan ibadah haji, dan bimbingan masyarakat beragama, serta tata kelola organisasi yang baik (good governance) dalam bingkai se-mangat reformasi birokrasi.

Pelaksanaan program-program stra-tegis Kementerian Agama perlu dilaku-kan dalam gerak yang simultan dan men-jangkau struktur organisasi terbawah pada Kementerian Agama hingga KUA Kecamatan. Secara khusus saya memin-ta perhatian seluruh jajaran aparatur Kementerian Agama Provinsi Aceh un-tuk terus berupaya mewujudkan tujuan reformasi birokrasi, yang antara lain mencakup upaya membentuk aparatur negara yang bersih, profesional, dan bertanggungjawab. Birokrasi yang efek-tif, dan efisien, serta memberi pelayan-an prima menjadi tuntutan masyarakat dalam era sekarang ini.

Oleh karena itu pemenuhan stan-dar profesionalitas dan tingkat kepua-san masyarakat terhadap pelayanan aparatur Kementerian Agama di Wila-yah Provinsi Aceh, perlu mendapat perhatian dan pembinaan yang lebih serius karena sering mendapat sorotan. Saudara-saudara berhadapan dengan karakter masyarakat ibukota yang terbuka, cerdas, kritis, dan heterogen. Kondisi terse-but perlu diimbangi dengan kualitas pejabat dan j a j a -

ran aparatur Kementerian Agama yang handal dan bisa menjadi panutan. Saudara-saudara juga dituntut untuk memiliki daya pemahaman terhadap karakter masyarakat metropolitan dan sekitarnya yang mempengaruhi pelak-sanaan tugas sehari-hari.

Saudara-saudara sekalian, Berkaitan dengan reformasi birokra-

si di jajaran Kementerian Agama, yang menjadi tantangan kita sekarang ini adalah pengelolaan sumber daya ma-nusia pada semua satuan kerja pusat dan daerah, pemberdayaan sistem dan manajemen organisasi yang profesio-nal, prestasi dan kompetensi dengan hasil yang harus dapat diukur, serta berjalannya sistem operasional prose-dur serta ditaatinya Peraturan Peme-rintah tentang Disiplin PNS dan Kode Etik Pegawai Kementerian Agama. Esensi reformasi birokrasi yang kita harapkan perlu terus dipelihara dan ditingkatkan.

Pada kesempatan ini saya mengajak kita semua jangan membiarkan mun-culnya perilaku aparatur yang bikin malu Kementerian Agama. Jangan sam-pai dibiarkan ada keluhan masyarakat terkait dengan pelayanan Kementerian Agama yang tidak terselesaikan seba-gaimana mestinya, sehingga akhirnya berkembang dan melebar menjadi sorotan negatif yang kontra-produktif terhadap citra Kementerian Agama.

Lebih jauh menyangkut pelaksana-an anggaran tahun 2011 ini, semua satuan kerja pemerintah harus mene-rapkan anggaran berbasis kinerja. Da-lam kaitan itu, penyerapan anggaran di lingkungan Kementerian Agama harus meningkat dari tahun sebelumnya, d an

pertanggungjawabannya harus lebih baik, sehingga mencapai predikat Wa-jar Tanpa Pengecualian (WTP).

Sehubungan dengan pencapaian sasaran reformasi birokrasi secara ke-seluruhan, saya mengharapkan semua unsur pimpinan dan pejabat di ling-kungan Kementerian Agama Provinsi Aceh untuk melaksanakan tanggung jawab pembinaan dan pengembangan SDM pada urut masing-masing secara terus menerus baik dari aspek men-talitas, kemampuan manajerial dan kemampuan teknis, maupun aspek kompetensi. Marilah kita membuk-tikan kepada masyarakat bahwa jaja-ran aparatur Kementerian Agama dari waktu ke waktu terus melangkah men-jadi yang terbaik dan terdepan sebagai teladan moral dan soko-guru birokrasi yang bersih dan profesional.

Hadirin yang berbahagia, Demikian heberapa hal yang da-

pat saya sampaikan dalam kesempatan ini. Semoga Allah swt. senantiasa me-limpahkan taufiq dan hidayah-Nya ke-pada kita sekalian. Sekian dan terima kasih.

Wallahul muwafiq ila aqwamith thorieq, Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Banda Aceh, 25 Juli 2011Menteri Agama RI,

Suryadharma Ali

Page 12: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

12 Santunan AGUSTUS 2011

Laporan Khusus

Bismillahirrahmanirrahim.Assalamu’alaikum wr. wb,

Yth. Gubernur Aceh; Yth. Kepala Kanwil Kementerian

Agama Provinsi Aceh; Yth. Para Kepala Kantor Kementerian

Agama Kab/Kota; Yth. Pimpinan Ormas Islam se

-Provinsi Aceh; Yth. Para Kepala Madrasah se

Provinsi Aceh dan Hadirin Undangan yang berbahagia.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt., Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang tiada terhingga.

Shalawat dan salam dan semoga senantiasa tercurah atas junjungan kita, Nabi Besar Muhammad saw., dan kaum kerabatnya, serta segenap kaum muslimin dan muslimat yang senantiasa istiqamah dalam menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Sambutan Menteri Agama RIPada Acara Pencanangan Program Mengaji Maghrib dan Isya di Provinsi Aceh

Page 13: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

13Santunan AGUSTUS 2011

Laporan KhususHadirin yang Saya hormati,Mengawali sambutan ini, perta-

ma-tama Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak Gubernur, dan masyarakat Provinsi Aceh yang memperkenankan Saya untuk terlibat dalam pencanangan Program Mengaji Maghrib dan Isya di Provinsi Aceh. Selanjutnya, Saya memberikan apre-siasi dan penghargaan yang tinggi atas terselenggaranya program ini, karena sangat sejalan dengan gerakan yang kini tengah digalakkan oleh Kemente-rian Agama, yaitu Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji (GM3). Gerakan ini merupakan gerakan nasional un-tuk mengingatkan dan membangkit-kan kembali tradisi mengaji setelah maghrib yang saat ini mulai jarang kita saksikan di masyarakat. Padahal, tradi-si ini di masa lalu, merupakan wahana yang sangat efektif dalam meningkat-kan kemampuan membaca al-Quran bagi anak-anak dan menanamkan iman dan takwa pada diri mereka.

Tradisi maghrib mengaji, Saya kira berlaku umum di banyak wilayah di lndonesia yang memiliki tradisi Islam yang kuat. Aceh adalah salah satunya. Dari sedikit informasi yang Saya terima, pada masa lalu di tiap kampung di Aceh terdapat Bale Seumeubeut, atau balai pengajian, tempat di mana anak-anak Aceh belajar membaca al-Quran secara intensif. Di balai pengajian ini pula anak-anak Aceh ditempa untuk bertu-kar pikiran tentang masalah-masalah keagamaan. Saat ini, keberadaan balai pengajian itu sudah jarang dijumpai di kampung-kampung.

Mengapa hal ini terjadi? Pada awal-nya Saya tidak begitu mengerti, namun setelah membaca berita Serambi yang berjudul ”Anak Dipukul Teman, Ibu Hantam Guru Mengaji” (4/10/1996), barulah Saya memahami duduk per-soalannya. Tampaknya, masyarakat Aceh saat ini tengah mengalami krisis penghargaan terhadap Teungku Seumeubeut.

Sepanjang yang Saya ketahui, dalam kehidupan dan tradisi Aceh tempo dulu, kedudukan guru mengaji termasuk suci, s e h i n g g a beliau sangat d i h o r m a t i , dan dimuliakan. Bahkan marta-

batnya dianggap setara dengan ayah dan bunda. Maka apabila kita berbuat salah pada mereka, kita harus segera meminta maaf sambil bersimpuh.

Sekarang, penilaian sebagian orang Aceh terhadap guru mengaji sudah berubah. Nilai ke-Aceh-an telah bergeser secara drastis. Tanpa sungkan si orang tua murid akan segera memu-kul balas sang guru, bila Teungku Seu-meubeut terpaksa memukul anaknya selama berlangsung pengajian. Pada-hal zaman dulu, pemukulan murid dengan “rotan” memang hal biasa, walaupun sebenarnya juga amat ja-rang dilakukan. Sikap atau pandangan yang meremehkan guru mengaji itulah --antara lain-- yang menyebabkan kuan-titas balai pengajian anak-anak di Aceh menurun drastis.

Para hadirin yang Saya hormati, Berkaca pada berita di media mas-

sa tersebut, maka Program Mengaji Maghrib dan Isya di Provinsi Aceh ini patut untuk kita sukseskan bersa-ma. Program tersebut Saya kira tidak akan berjalan sendiri tetapi beriringan dengan Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji yang telah dicanangkan oleh Kementerian Agama di beberapa wilayah.

Oleh sebab itu, Saya instruksikan kepada Kepala Kantor Wilayah Kemen-terian Agama Provinsi Aceh dan jaja-rannya untuk terus mengawal program ini sampai tuntas. Kita tentu berharap

bahwa program ini da-pat mengem-b a l i k a n j a t i

d i r i masya-r a k a t Aceh seba-gai masyara-kat yang reli-gius, santun, dan memberi-kan penghar-gaan terhadap para ulama,

termasuk para Teungku Seumeubuet. Dengan bekal konstitusional Keis-

timewaan Aceh Saya kira Aceh mesti-nya tidak membutuhkan waktu lama untuk mengembalikan jati dirinya. Yang diperlukan sekarang adalah ke-sungguhan dan kerja sama dari ber-bagai pihak untuk mewujudkan cita luhur dan mulia tersebut.

Para hadirin yang Saya hormati, Demikian beberapa hal yang dapat

Saya sampaikan pada kesempatan yang penuh berkah ini. Semoga dapat mem-berikan inspirasi bagi kita semua untuk tidak pernah lelah memasyarakatkan Program Mengaji Maghrib dan Isya.

Akhirnya, dengan mengharap ridha Allah swt., dan mengucapkan Bismilla-hirrahmanirrahim, dengan ini Program Mengaji Maghrib dan Isya di Provinsi Aceh, Saya canangkan secara resmi.

Sekian dan terima kasih. Wallahul muwaffiq ila aqwa-

mith-thariq, Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

Banda Aceh, Juli 2011 Menteri Agama RI

Suryadharma Ali

Page 14: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

14 Santunan AGUSTUS 2011

Laporan Khusus

Sejumlah 24 Santri Aceh yang bertarung di 16 cabang pada Musabaqah Fahmi Kutubit Turats

(Mufakat) Nasional IV di NTB pada Jumat (22/7), berhasil memenangkan lomba dengan menyabet 16 piala dengan predikat beragam, mulai dari juara pertama, juara dua, juara tiga, juara harapan pertama, harapan kedua, serta harapan tiga.

Perlombaan babak final tersebut berlangsung Jumat (22/7), dari jam 8.00 pagi WITA dan berakhir pada pukul 17.00 WITA di bawah persaingan ketat para Finalis dari seluruh Indonesia. Sedangkan hasil pertandingan langsung bisa dilihat secara online begitu perlombaan selesai.

Kepala Kanwil Kemenag Aceh, A Rahman Tb, sebagaimana disampaikan Kepala Bidang Pekapontren, Abrar Zym, menyambut gembira prestasi yang diperoleh kontingen Aceh, menurutnya keberhasilan para santri Aceh merupakan kebanggaan bagi masyarakat Aceh secara keseluruhan.

“Alhamdulillah kali ini kita mendapat

16 cabang juara, ini sangat jauh meningkat dibandingkan pada Mufakat III tahun 2008 di Banjarmasin. Saat itu kafilah Aceh hanya memperoleh satu juara, itupun hanya juara harapan 3,” ujar Abrar Zym mengutip A. Rahman TB.

Menurutnya Keberhasilan itu sebagai bukti bahwa Dayah di Aceh sanggup bersaing di tingkat nasional. Ia juga mengharapkan prestasi tersebut dapat terus ditingkatkan pada even berikutnya yang akan dilaksanakan pada tahun 2014 di Gorontalo.

“Ini menjadi bukti bahwa dayah Aceh sanggup bersaing di level nasional, namun pada even berikutnya kita harus lebih baik lagi,” tambah Abrar Zym.

Para juara tersebut berasal dari berbagai dayah di Aceh, yaitu MUDI MESRA Samalanga (8 orang), Bustanul Ulum Langsa (4 orang), Darul Ulum Banda Aceh (6 orang), Ruhul Islam Anak Bangsa Aceh Besar (5 orang), dan Dayah Al-Falah Abu Lam U Aceh Besar (1 orang).

Nama-nama para santri yang berhasil meraih juara adalah, Ismail bin Husein (Juara 1 Ushul Fiqh tingkat Ulya), Nurhafni (Juara 1 balaghah tingkat wustha), Hilya Adnan, Nayla Karima, Sajidah Azhar, (Juara 2 group debat Bahasa Inggris Putri), Ikhsan Hadi, Helmi Murtadha, Arif Fadillah (Juara 2 Group debat bahasa Arab putra), Syarbaniah (Juara 3 Ushul fiqh tingkat Ulya), Nurul Masyitah (Juara 3 tarikh tingkat wustha), Mauliana, Zatul Fina, Khairaturrahmi (Harapan 1 Group debat bahasa Arab putri), Zulkarnaini (Harapan 1 Balaghah tingkat Ulya), Cut Nazrifah (Harapan 1 Ushul Fiqh tingkat wustha), Syarful Anami, Zulkhairi, Rizki Shadikin (Harapan 2 Group debat bahasa Inggris putra), Aguslijar (Harapan 2 Tarikh tingkat ula), Mahfuddin (harapan 2 Balaghah tingkat wustha), Ibnu Abdillah (harapan 2 Fiqh tingkat wustha), Muhammad Nahrawi (harapan 2 Hadits tingkat wustha), M. Ilham (harapan 2 Akhlaq tingkat wustha), Rafidhah Hanum (harapan 3 nahwu tingkat wustha). nmulyadi

Santri Aceh Raih 16 Piala Pada Mufakat Nasional di NTB

Page 15: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

15Santunan AGUSTUS 2011

Ruang Hazawa

Estimasi Jumlah Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh Tahun 1432 H/2011 M

No. Kantor Imigrasi Wilayah KerjaKab./Kota

Estimasi Jamaah Jumlah

1 Banda Aceh 1.427Kabupaten Aceh Besar 404Kota Banda Aceh 615Kabupaten Pidie 301Kabupaten Pidie Jaya 107

2 Lhokseumawe 1.220Kabupaten Aceh Utara 428Kota Lhokseumawe 335Kabupaten Aceh Tengah 107Kabupaten Bireuen 284Kabupaten Bener Meriah 66

3 Langsa 586Kabupaten Aceh Timur 114Kota Langsa 174Kabupaten Aceh Tenggara 96Kabupaten Aceh Tamiang 127Kabupaten Gayo Lues 45

4 Meulaboh 611Kabupaten Aceh Barat 185Kabupaten Aceh Selatan 131Kabupaten Aceh Singkil 7Kabupaten Subulussalam 8Kabupaten Aceh Barat Daya 85Kabupaten Nagan Raya 106Kabupaten Aceh Jaya 73Kabupaten Simeulue 16

5 Sabang 44Kota Sabang 44

Catatatan : Jumlah Kuota Haji Provisi Aceh Murni sebanyak 3.888, Jumlah TPHD sebanyak 36 orangSumber : Bid. Penyelenggara Haji, Zakat dan Wakaf sebagaimana disediakan bagi Kanwil Kemenkum HAM Aceh. Juli 2011.

Gubernur Minta Kuota Haji Aceh DitambahMenag RI: Kita Prioritaskan yang Tua

Santunan-Banda Aceh. Dalam kesem-patan launching “Gemmar” Mengaji serta Zikir Akbar menyambut Bulan Suci Ramadhan di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, 24 Juli

2011. Dalam sambutannya Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf meminta Menteri Agama RI, Suryadharma Ali untuk menambah kuota jamaah Haji Provinsi Aceh menjadi 5.000 jamaah.

Hingga kini, waiting list calon jamaah Haji Aceh mencapai 41.215 orang, yang bila diberangkatkan sesuai kuota saat ini sekitar 3.924 orang, maka dibutuhkan waktu sekitar 11 tahun untuk memberangkatkan keseluruhan jamaah tersebut. Padahal di antara calon jamaah haji tersebut banyak yang berusia lanjut, yang dikhawatirkan akan meninggal terlebih dahulu sebelum masa pemberangkatannya tiba.

Menanggapi permintaan ini, secara politis Menteri Agama menjawab bah-wa jumlah waiting list tersebut dapat menjadi indikator bahwa pembangunan yang dipimpin oleh Gubernur Aceh selama ini telah menunjukkan hasil, yaitu bertambahnya kemakmuran ma-syarakat yang berujung pada mening-katnya jumlah pendaftar haji di provinsi ini.

Lebih lanjut Menteri mengungkap-kan bahwa pihaknya telah mengajukan tambahan kuota haji kepada pihak Pemerintah Arab Saudi, bila permintaan tersebut dikabulkan, besar kemungki-nan kuota haji untuk Provinsi Aceh bisa digenapkan menjadi 5.000 orang. Di samping itu, secara jelas Menteri Agama menunjukkan keprihatinannya terhadap calon jamaah haji usia uzur.

“Saya setuju untuk memprioritas-kan calon jamaah haji usia uzur, akan kita siapkan mekanismenya supaya yang telah berusi di atas 65 tahun bisa didahulukan dengan didampingi oleh salah seorang anggota keluarganya se-bagai pendamping.” Demikian Menteri Agama RI memberikan sambutan se-belum melakukan launching program “Gemmar Mengaji” di Masjid Raya Baiturrahman. naba

Page 16: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

16 Santunan AGUSTUS 2011

Ruang Pekapontren

Kota Seribu Mesjid menjadi saksi keberhasilan Aceh mengukir prestasi gemilang, meraih rangking kelima dalam Musabaqah Fahmi Kutubit Turats (Mufakat) IV. Banyak hal berharga dan kenangan yang tak terlupakan didapat di Lombok. Serba-serbi kafilah Aceh di Lombok disajikan Redaktur Rubrik Pekapontren dalam tulisan berikut.

Ajang Musabaqah memahami kajian kitab kuning (kutub at-turast) IV di gelar di Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam ajang ini Aceh ikut mengirimkan kontingennya untuk ikut berlomba. Peserta kontingan Aceh merupakan perwakilan santri-santri terbaik hasil seleksi yang dilaksanakan pada tanggal 14-16 Juni 2011 di Asrama Haji Embarkasi Banda Aceh. Setelah menjalani pemusatan latihan (TC) selama 8 hari kontingen Aceh berangkat ke NTB pada hari sabtu pukul 11:05 wib. Menggunakan pesawat Garuda Indonesia perjalanan melelahkan menuju NTB ditempuh selama 5 jam lebih dengan beberapa kali transit, baik di Polonia Medan maupun Bandar Udara Soekarno-Hatta. Pukul 09:30 kontingen Aceh yang berjumlah 74 orang tiba di Bandara Selaparang Ampenan, Mataram. Kami disambut hangat oleh panitia, upacara penyambutan dilakukan dengan pe-ngalungan salempang yang diterima oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kementerian Agama Aceh Ibu Suryani MAR, dan Kabid Pekapontren, H. Abrar Zym. Kontingan Aceh meru-pakan kontingen pertama yang tiba di Mataram.

Setelah melepas lelah, kami kem-bali melanjutkan perjalanan menuju

lokasi Mufakat IV, yaitu di Pancor, Kabupaten Lombok Timur. Perjalanan menuju Lombok Timur ditempuh kurang lebih selama dua jam, karena kelelahan banyak peserta dan ofisial yang tertidur dalam perjalanan menuju Pancor. Pukul 00:00 WITA kami tiba di Pancor, tepatnya di Pesantren Nahdhatul Wathan (NW). Semua tercengang me-lihat pesantren yang luasnya sekitar 15 hektar dengan bangunan berlantai 4, ditemani Laivision Officer (LO) kami dipersilahkan menuju Madrasah Aliyah (MA) Muallimin Hanzanwadi, Madrasah Aliyah yang terletak dalam lokasi Pesantren NW.

Minggu, 17 Juli 2011 kegiatan pertama adalah keabsahan peserta, kegiatan ini dipusatkan disekretariat panitia Mufakat IV gedung Biro sekolah Instititut Agama Isalam Hamzanwadi (IAIH). Dari 42 peserta yang diverifikasi hanya satu orang peserta yang tidak lulus, sebab telah lebih umur. Setelah selesai verifikasi keabsahan peserta, banyak peserta yang tertarik melihat kompleks pesantren NW dengan bangunan berlantai, di samping juga cuci mata dengan aneka barang dan kerajinan pada bazar yang digelar dalam komplek pesantren NW.

Hal menarik adalah kharismatisme pendiri pesantren Nahdhatul Wathan yaitu Syekh Zainuddin Abdul Majid, bahkan setiap hari minggu dan hari libur lainnya, makam syekh selalu banyak diziarahi oleh masyarakat. Syekh Zainuddin Majid benar-benar menjadi tokoh panutan bagi masyarakat Lombok, khususnya Lombok Timur. Pimpinan Nahdathul Wathan sekarang adalah Tuan Guru Zainul Majid

yang merupakan cucuk dari Syekh Zainuddin Majid, di samping menjabat sebagai pimpinan Pesantren Tuan Guru Zainul Majid juga Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat. NW didirikan pada tanggal 15 Jumadilakhir 1356 H, bertepatan tanggal 17 Agustus 1937 M, di Pancor, memiliki banyak ragam pendidikan, mulai dari RA sampai dengan Perguruan Tinggi dengan jum-lah santri mencapai 16.000 orang.

Antusiasme masyarakat NTB dalam menyukseskan Mufakat IV terlihat sangat kentara. Betapa tidak, lokasi pembukaan Mufakat IV semua dipasang atap yang terbuat dari anyaman nyiur kelapa (Aceh; bleut), berdasarkan informasi yang diperoleh dari salah seorang warga saat pembukaan pada hari Selasa, tanggal 19 juli 2011, bleut yang begitu banyak merupakan sumbangan dari seluruh masyarakat Lombok, tidak hanya Lombok Timur, tetapi juga masyakarakat Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Utara. Pada hari pembukaan, masyarakat Lombok Timur tumpah ruah ke jalan mengikuti jalannya pawai ta’aruf dan upacara pembukaan.

Perlombaan mulai dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Juli 2011. Lokasi perlombaan tersebar di seluruh kom-plek pesantren NW, dalam babak penyisihan kontingen Aceh berhasil masuk final dalam 16 Majelis dan 3 Marhalah. Final mulai dilaksanakan pada hari Jumat, 22 Juli 2011. Pada hari itu juga setelah shalat Jumat diadakan konser Wali Band, gruband yang lahir dengan berlatarbelakang pesantren. Kehadiran konser Wali Band membuat gemuruh arena utama Mufakat IV,

Laporan Zarkasyi

Memburu Mutiara Lombok

Page 17: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

17Santunan AGUSTUS 2011

Ruang Pekapontren

Rekapitulasi Perolehan Juara Kontengen Aceh pada Mufakat V di Lombok, 2011

NO NAMA KAFILAH L/P MARHALAH MAJELIS ASAL PESANTREN JUARA

1 Nurhafni P Wustha Balaghah MUDI Samalanga Juara 1

2 Ismail M. Husen L Ulya Ushul Fiiqh MUDI Samalanga Juara 1

3 Hilya Adnan, Nayla Karima, Sajidah Azhar P Debat Bahasa Inggris Ruhul Islam, Darul Ulum, Bustanul Ulum Juara 2

4 Ikhsan Hadi, Helmi Murtadha, Arif Fadillah L Debat Bahasa Arab Bustanul Ulum, Ruhul Islam Juara 2

5 Syarbaniah P Ulya Ushul Fiiqh MUDI Samalanga Juara 3

6 Mauliana, Zatul Fina, Khairaturrahmi P Debat Bahasa Arab Darul Ulum, Bustanul Ulum Harapan 1

7 Nurul Masyitah P Wustha Tarikh Ruhul Islam Anak Bangsa Harapan 1

8 Cut Nazrifah P Wustha Ushul Fiqh MUDI Samalanga Harapan 1

9 Zulkarnaini L Ulya Balaghah MUDI Samalanga Harapan 1

10 Rafidhah Hanum P Wustha Nahwu Darul Ulum Harapan 1

11 Aguslijar L Ula Tarikh Abu Lam-U Harapan 2

12 Mahfuddin L Wustha Balaghah MUDI Samalanga Harapan 2

13 Ibnu Abdillah L Wustha Fiqh MUDI Samalanga Harapan 2

14 Muhammad Nahrawi L Wustha Hadist Ruhul Islam Harapan 2

15 Syarful Anami, Zulkhairi A. F., Rizki Shadikin L Debat Bahasa Inggris Darul Ulum Harapan 2

16 M. Ilham L Wustha Akhlaq MUDI Samalanga Harapan 2

terutama masyarakat Pancor, Lombok Timur. Dari 16 Finalis kontingan Aceh yang berlaga pada grand final, berhasil meraih dua juara I, dua juara II, satu juara III, dan selebihnya adalah juara harapan (lihat tabel). Keberhasilan ini merupakan keberhasilan luar biasa sepanjang sejarah MQK yang diikuti Provinsi Aceh. Untuk memberikan dukungan kepada para peserta, turut juga hadir kepala Badan Pembinaan Pendidikan Dayah (BPPD) Aceh, Azhari Usman, serta Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bireun Zulhelmi A. Rahman. Kehadiran dua pejabat ini memberikan kontribusi dalam memberikan semangat kepada para peserta, terutama mereka yang berlaga dalam final.

Kecanggihan teknologi telekomuni-kasi dan Informasi juga dimanfaatkan dalam penilaian Musabaqah. Setelah berlomba para peserta dapat melihat langsung berapa nilai yang diperoleh. Tidak hanya itu, untuk mengakses setiap nilai dari majelis dan marhalah yang diperlombakan dapat diakses pada situs www.musabaqah.com. Situs ini menampilkan nilai perolehan yang didapat oleh peserta, baik pada babak penyisihan maupun babak final.

Hal unik lain yang didapat dari ramahnya masyarakat Lombok dengan bahasa saksa adalah penamaan “terong aceh” kepada “tomat medan,” saya

sendiri hampir tidak percaya bahwa tomat medan disebut dengan terong aceh. Ketika dikonfirmasi dari mana asal penamaan tersebut, masyarakat Lombok yang ditemui tidak dapat menjelaskannya. Hebatnya lagi, komedi Aceh dengan tokoh yang berkarakter “kejam” ala masyarakat Aceh, Haji Umar juga dikenal oleh masyarakat Lombok. Mereka mengaku sering menonton film komedi Umpang Breuh tersebut meski tidak paham jalan ceritanya. Mereka tertarik pada akting yang masih natural dan tidak ada trik kamera. Lagi, dikonfirmasi mereka tidak dapat mengetahui darimana asal video komedi Umpang Breuh tersebut. Singkatnya, Haji Uma pun terkenal panas di “Negeri pedas”.

Malam Minggu, 24 Juli 2011 Mufakat IV resmi ditutup. Wakil Gubernur NTB menutup resmi Musabaqah ini. Arena utama menjadi saksi bisu bagi kafilah Aceh yang meraih prestasi menggembirakan. Jika dirangking secara nasional, Aceh menempati posisi kelima secara Nasional. Prestasi prestisius diraih pada cabang debat Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab. Pada cabang ini Aceh belum mampu mengalahkan provinsi Jawa Timur yang menempati urutan pertama. Satu sisi benarlah adagium yang dibangun oleh orang Aceh bahwa dalam bidang debat jangankan kalah

“seri” pun enggan (bek takheun talö, meu seuri han ditem). Cabang ini merupakan cabang paling seru dalam Mufakat IV ini.

Hari Minggu, merupakan hari menanti pulang bagi kafilah Aceh. Peserta seluruh ofisial Aceh mengisi kekosongan waktu dengan bertamasya ke beberapa tempat rekreasi di Lombok. Satu hal yang paling menarik, adalah memburu mutiara Lombok, tanpa kecuali para peserta dan official memborong aksesoris mutiara Lombok, dan sorvenir khas Lombok lainnya. Mufakat IV telah usai, na-mun kenangan dan semangat dalam memahami kajian-kajian kitab turast akan terus memanas seperti panasnya cabai Lombok.

Senin, 25 Juli 2011 jam 16:10 kafilah Aceh tiba dengan selamat di Bandara Sultan Iskandar Muda. Bertempat di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Kakanwil menerima kepulangan kafilah Aceh. Kakanwil menyambut gembira kepulangan kafilah serta mengucapkan terima kasih atas upaya dan prestasi yang telah dipersembahkan dalam mengukir prestasi gemilang di ajang Mufakat IV. Pekerjaan Rumah (PR) ter-besar diberikan oleh kakanwil, yaitu apakah prestasi yang telah diraih kali ini akan dapat dipertahankan di masa yang akan datang? n

Page 18: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

18Santunan AGUSTUS 2011

R u a n g U r a i s

Laporan Alfirdaus Putra

Satu Hilal Dua Idul Fitri

Ada dua Idul Fitri di Indonesia tahun ini, bahkan mungkin lebih. Perbedaan Idul Fitri ini, meskipun sering diklaim sebagai “rahmah“ dari sebuah perbedaan, tetap saja menimbulkan sejumlah pertanyaan dan ketidaknyamanan dalam beribadah. Hilalnya satu, mengapa Idul Fitri-nya dua kali?

Perbedaan penetapan hari raya itu tak terlepas dari perbedaan metode penetuan awal bulan. Selama ini dikenal dua metode yang utama dalam penentuan awal bulan Hijriyah, yaitu metode rukyah dan metode hisab. Kedua metode ini sama-sama didasari oleh perintah Rasulullah SAW yang berbunyi “shumu lirukyatihi wa aftiru lirukyatihi” (berpuasalah karena melihat hilal dan berbukalah karena melihat hilal).

Metode rukyah menggunakan pengamatan langsung dengan mata telanjang (ru’yah bil-’ain) sementara hisab menggunakan pengamatan tak langsung dengan mengandalkan hitungan ilmiah (ru’yah bil-’ilmi). Meski begitu, kedua metode ini tetap memakai ilmu hisab atau ilmu falak dalam prosesnya masing-masing. Hanya

saja metode rukyah masih memakai pengamatan fisik sebagai final keputusan sedangkan metode hisab tanpa perlu lagi membuktikan dengan pengamatan fisik, cukup dengan perhitungan ahli falak semata.

Dalam menentukan masuknya awal bulan, beberapa kelompok yang bersandarkan pada metode hisab murni berpedoman pada konsep wujudul hilal, yaitu konsep yang menyatakan bahwa keberadaan hilal tidak perlu dirukyat tetapi cukup dengan perhitungan saja, karena apabila hilal sudah ada secara perhitungan maka dianggap sudah ada secara subtansi walaupun tidak mungkin dilihat baik karena terlalu rendah atau tertutup awan, konsep ini sangat berpatokan pada posisi hilal sudah di atas ufuk tanpa mematok ketinggian tertentu.

Pemerintah melalui Kementerian Agama yang secara resmi menggunakan metode imkanur rukyah (kemungkinan rukyat) dalam penentuan awal bulan qamariah, menyatakan bahwa hilal dianggap terlihat dan keesokannya dapat ditetapkan sebagai awal bulan Hijriyah berikutnya apabila memenuhi salah satu syarat-syarat berikut: (1)

ketika matahari terbenam, ketinggian bulan di atas horison tidak kurang dari 2°; (2) jarak lengkung bulan-matahari (sudut elongasi) tidak kurang dari 3°; dan (3) ketika bulan terbenam, umur bulan tidak kurang dari 8 jam selepas konjungsi/ijtimak berlaku.

Selain dua metode ini terdapat juga metode rukyat murni yang menetapkan awal bulan hijriah hanya observasi hilal semata, yang pada akhirnya memutuskan apabila hilal tampak, maka ditetapkan tanggal 1 bulan baru keesokan harinya dan apabila bulan tidak tampak maka diistikmalkan 30 hari bulan yang sedang berjalan.

Dalam penetapan 1 Syawal 1432 Hijriah tahun ini, rahmah dari perbedaan kemungkinan akan kembali terjadi, secara hisab hilal sudah berada pada posisi 1 derjat 10 menit 32 detik di atas ufuk untuk markaz Lhoknga, Aceh Besar.

Merujuk pada ketinggian hilal pada 29 Ramadhan tersebut, maka jika ditinjau dari metode hisab dengan konsep wujudul hilalnya Idul Fitri akan jatuh pada hari Selasa 30 Agustus 2011, karena secara subtansi hilal sudah ada di atas ufuk walaupun “tidak mungkin” dirukyat. Pemerintah yang menggunakan konsep imkanurru’yat dan menjadikan rukyat sebagai salah satu syarat penentuan awal bulan cenderung memperkirakan 1 Syawal akan jatuh pada hari Rabu 31 Agustus 2011 karena syarat imkanurru’yat menyatakan ketinggian hilal yang memungkinkan untuk dirukyat harus berada minimal 2 derjat di atas ufuk sedangkan ketinggian hilal saat itu hanya 1 derajat 10 menit 32 detik di atas ufuk. Akan tetapi keputuan 1 Syawal tetap melaui sidang istbat Menteri Agama berdasarkan laporan rukyat Tim yang telah disebar di seluruh Indonesia. n

TINGGI HILAL POSITIF:Pada saat matahari terbenam posisi hilal berada di atas ufuk. Matahari terbenan terlebih dahulu dibanding hilal.

Keterangan Gambar:1. Ijtima’ awal Syawal terjadi pada pukul 10:05; 16,27 WIB tanggal 29 Agustus 2011.2.Ketinggianhilaldiatasufuk1°10˝32˝diatasufuk.3. Menurut konsep wujudulhilal, hilal sudah ada walau pun terlalu rendah, maka 30 Agustus sudah dianggap 1

Syawal.4. Menurut konsep imkanurrukyat, ketinggian hilal belum mencapai kebiasaan rukyat, yaitu 2°, maka bulan

Ramadhan digenapkan 30 hari, dan 1 Syawal tanggal 31 Agustus 2011. Keputusan akhir tetap pada sidang itsbat setelah menerima laporan rukyat se-Indonesia.

Page 19: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

19

R u a n g P e n a m a s

Santunan AGUSTUS 2011

Bidang Penamas Kanwil Kemenag Prov. Aceh melaksanakan Pemilihan Penyuluh Agama Islam Fungsional Teladan se-Provinsi Aceh Tahun 2011. Kegiatan ini diselenggarakan tanggal 14-16 Juli lalu, bertempat di Permata Hati Training Centre and Guest House, Desa Meunasah Manyang, Aceh Besar, dengan jumlah peserta 23 orang, utusan seluruh Kankemenag kabupaten/kota dalam provinsi Aceh.

Kegiatan seleksi ini dibuka oleh Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. A. Rahman TB, Lt. Dalam sambutannya, Kakanwil menyampaikan harapannya, dan sugesti agar para penyuluh benar-benar menjadi suri tauladan di tempat tugasnya. Para penyuluh yang hadir kemari merupakan orang terpilih, dan contoh teladan di daerahnya masing-masing, jadi kita harus dapat membuat bangga institusi kita. “Apalagi be-lakangan ini Kementerian Agama sudah lebih baik, bahkan sudah lebih sejahtera,” tutur Kakanwil.

Laporan Azhar

Penamas Seleksi Penyuluh Teladan 2011

Sesuai dengan temanya; “Seleksi Penyuluh Agama Islam Teladan, Mewujudkan Pe-nyuluh Agama yang Ber-kualitas dan Profesional,” penyaringan juga semakin ketat. Peserta diwajibkan menguasai teknologi in-formasi, maka kemampuan mengoperasikan alat-alat berteknologi --baik hard-ware mau pun software-- menjadi salah satu poin penilaian. Peserta juga di-wajibkan membuat materi

penyuluhan dalam bentuk slide show, sehingga kemampuan menyajikan materi secara sistematis dan efektif dapat terlihat secara nyata.

Manfaat lain dari kegiatan ini, menjadi media untuk mendeteksi sisi mana dari keterampilan penyuluh yang mendesak ditingkatkan. Seorang juri bidang presentasi makalah, H.

Aska Yunan, S.Ag., menyatakan ke-prihatinan, karena masih banyak pe-serta yang penguasaan metodologi ilmiahnya masih lemah. “Perlu segera diberikan pelatihan metodologi kepada penyuluh kita,” harap Aska Yunan.

Pada akhirnya kegiatan ini berhasil meloloskan tiga nama yang muncul mengungguli peserta lain. Ketiganya adalah Tarmizi M. Daud, M.Ag., utusan dari Kankemenag Aceh Besar (pering-kat tiga), Jamaiyah, S.Ag., utusan dari Kankemenag Aceh Timur (peringkat dua), dan Zulfikar, S.Ag, utusan dari Kankemenag Kota Banda Aceh (pe-ringkat pertama). Selamat kepada peserta yang unggul, semoga dapat terus menjadi tauladan di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Aceh. Dan bagi yang terpilih untuk mengemban amanah sebagai wakil Aceh di even seleksi nasional, semoga dapat meng-harumkan nama Aceh di pentas nasional nanti, amin. n

Page 20: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

20

R u a n g M a p e n d a

Santunan AGUSTUS 2011

Laporan Juniazi

Kementerian Agama Susun Standar PAIPelaksanaan Pendidikan Agama

Islam yang diajarkan di sekolah-sekolah umum, saat ini menunai sejumlah kritik, karena dinilai belum berhasil menjadikan peserta didik cerdas secara spritual dan moral. Kritik terhadap PAI (Pendidikan Agama Islam) karena dinilai karena rendahnya pengetahuan kognitif yang dimiliki peserta didik. Aspek pengamalan ibadah ritual yang belum baik, rendahnya baca tulis Al-Quran dan rendahnya perilaku akhlak mulia, dinilai belum memenuhi standar nasional.

Dalam amatan Direktur Pendidikan Agama Islam pada Sekolah, Kemente-rian Agama RI, ada sejumlah problem yang dihadapi Pendidikan Agama Islam saat ini, yaitu; 1) Adanya jurang perbe-daan kualitas lulusan antar siswa; 2) Me-luasnya faham radikalisme keagamaan di sekolah; 3) Kuantitas dan kualitas ketenagaan belum memadai; 4) Fasili-tas pendidikan agama belum memadai; 5) Mutu organisasi profesi pendidik dan tenaga kependidikan sangat rendah dan; 6) Struktur or-ganiasasi pengelola PAI di daerah yang lama belum fung-sional dan yang baru belum ada.

Demikian sejumlah pernyataan penting yang disampaikan Dr. H. Imam Tholkhah, MA, Direktur Pendidikan Agama Islam pada Sekolah, Kementeri-an Agama RI, saat membuka Sosialisasi Bantuan Dan Beasiswa Program Pen-didikan Islam, (28/6), di Banda Aceh.

Lebih lanjut Dr. H. Imam Tholkhah, MA, menjelaskan, saat ini Kementerian Agama RI, sedang menyiapkan Standar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Sekolah. Standar PAI ke depan, antara lain: pada tingkat Sekolah Dasar (SD), peserta didik harus bisa baca Al-Quran, dapat menjalankan ibadah ritual (sha-lat), dan memiliki perilaku dan akhlak terpuji. Untuk tingkat SLTP, setiap pe-serta didik harus bisa baca Al-Quran dengan baik dan memahami sejumlah hadits-hadits yang berkaitan dengan akhlak terpuji. Memahami dan melak-sanakan ibadah (ritual) seperti shalat, puasa dan sebagainya dengan baik. Se-

mentara untuk tingkat SLTA, standar ke depan di antaranya memahamai dan mengamalkan Al-Quran dan Hadits, ser-ta ibadah-ibadah ritual lainnya dengan baik dan benar.

Terkait dengan Standar Sarana Pendidikan Agama Islam pada sekolah ini, Kementerian Agama juga telah merancang, ke depan, setiap sekolah harus memiliki tempat ibadat, punya kepustakaan agama, dan memiliki laboratorium agama.

Begitu pula, kurikulum Pendidikan Agama Islam akan ditata ulang, de-ngan penekanan pada Kurikulm Tingkat Satuan Pendidikan Berbasis Keimanan, Ketaqwaan dan Akhlak Mulia. Juga pengembangan wawasan PAI rahma-tan lil’alamin; Pengembangan wawasan apresiasi multikultural dan kearifikan lokal; Peningkatan mutu proses pem-belajaran yang inovatif, menyenangkan, efisien, dan efektif berbasis ICT.

Ke depan Kementerian Agama sudah mengeluarkan kebijakan beasiswa S1 dan S2 bagi guru Pendidikan Agama Islam, S2 dan S3 bagi Pengawas Pendidikan Agama Islam dan pendidikan profesi. Tahun ini juga Kementerian Agama telah menyiapkan sejumlah ban-tuan untuk sarana ibadat, dan bahan ajar dan pusataka untuk sekolah.

Kepada yang berminat mendapatkan beasiswa ini dapat mengajukan permo-honan ke Direktur Pendidikan Agama Islam, Kementerian Agama RI, dengan melampirkan proposal dan persyaratan dan rekomendasi Kementerian Agama setempat, atau bisa diakses di http://pendis.kemenag.go.id/pais.

Menurut Imam Tholkhah, agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari, betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia, maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi dapat ditempuh melalui lingkungan keluarga,

sekolah dan masyarakat. Untuk itu, Pendidikan Agama Islam

di sekolah-sekolah sangat penting di-ajarkan dalam rangka mempersiapkan manusia yang bertakwa kepada Allah swt., dan berakhlak mulia. Serta ber-tujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling mengharagai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial.

Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, yang diwakili Kepala Bagian Tata Usaha, Drs. H. Taufiq Abdullah dalam sambutannya mengatakan pendidikan saat ini lebih menitik beratkan pada aspek intelektualitas sedangkan aspek spritual dan moralitas sering diabaikan oleh pendidik. Di samping itu, tambah-nya, pola pendidikan saat ini juga telah mempengaruhi peserta didik, terutama dalam perilaku kesehariannya. Untuk itu dia menyambutkan baik rencana Ke-menterian Agama Pusat untuk menyu-sun standar PAI pada sekolah umum.

Disamping itu Kakanwil juga ber-harap untuk sinkronnya pelaksanaan tugas-tugas di daerah, Struktur Organi-sasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Ke-menterian Agama dan Kantor Kemen-terian Agama Kabupaten/Kota, perlu segera disesuaikan dengan KMA No-mor 10 Tahun 2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama Pusat.

Kegiatan Sosialisasi Bantuan dan Beasiswa yang berlangsung dari tanggal 28 – 29 Juni 2011, di Banda Aceh, diikuti oleh Pejabat di Lingkungan Kementerian Agama Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Menurut Panitia Pelaksana Drs. H. Sulaeman, M.Pd, Kepala Sub Dit PAI-SMP pada Direktorat Pendidikan Agama Islam, Kementerian Agama RI, kegiatan ini bertujuan agar pejabat di lingkungan Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan di daerah dapat mengetahui dan mendukung upaya-upaya peningkatan mutu Pendidikan Agama Islam pada sekolah. n

Page 21: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

21Santunan AGUSTUS 2011

Ruang KUB

Kehadiran Wakil Gubernur Aceh, H. Muhammad Nazar, pada saat pembukaan dan sekaligus menjadi keynot speaker pada acara Dialog Antar Umat Beragama dan Dialog Antara Umat Beragama Dengan Pemerintah, (30/6) lalu, memberi inspirasi tersendiri bagi peserta dialog. “Sepanjang sejarah Aceh, belum pernah terjadi konflik antar umat beragama,” ujar Wagub malam itu dihadapan peserta dan undangan.

Dialog Antar Umat Beragama dan Dialog Antara Umat Beragama Dengan Pemerintah Program Peningkatan Kerukunan Umat Beragama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Tahun 2011.

Komunikasi dan ToleransiTujuan agenda dialog antara

lain, Pertama, meningkatkan jalinan komunikasi antar sesama umat beragama, pemuka agama, tokoh agama, pimpinan Ormas Keagamaan; dan jalinan komunikasi antar umat beragama dengan pemerintah. Kedua, membangun sikap saling menghargai

dan mempercayai di antara sesama umat beragama, pemuka agama, tokoh agama, pimpinan Ormas Keagamaan dan antara umat beragama dengan pemerintah.

Ketiga, mengembangkan visi dan misi bersama tentang pembinaan kerukunan umat beragama yang lebih dinamis di masa depan. Keempat, menginventarisasi peluang dan tantangan yang dapat mendukung kerukunan umat beragama dan juga.

Kelima, diharapkan akan menumbuhkan sikap bersama antara sesama umat beragama dan antara umat beragama dengan pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas kerukunan umat beragama. Juga diharapkan akan menumbuhkan sikap bersama seluruh umat beragama dan pemerintah untuk menjadikan gerakan menuju peningkatan kerukunan sebagai kebutuhan bersama seluruh komponen masyarakat.

Di samping itu, pemerintah melalui Kementerian Agama sebagai fasilitor, regulator, sekaligus operator sebagian

Laporan Juniazi

Wagub Jadi Keynote Speaker Dialog Antar Umat Beragama

dari tugas-tugas pemerintah di bidang agama dan keagaman, berkepentingan untuk menyerap informasi dari umat beragama di Provinsi Aceh tentang kondisi kehidupan umat beragama selama ini, yang nantinya dapat dijadikan bahan acuan perumusan kebijakan dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas pelayanan kehidupan beragama dan kerukunan hidup umat beragama.

Tema kegiatan Dialog Intern Umat Beragama Tahun 2011 adalah: ”Memelihara Kualitas Umat Beragama di Aceh dan Meningkatkan Sinergisitas Tokoh Agama dengan Pemerintah di Provinsi Aceh”.

Peserta kegiatan Dialog Antar Umat Beragama dan Dialog Antara Umat Beragama Dengan Pemerintah Tahun 2011, berjumlah 60 orang dari seluruh Provinsi Aceh, yang terdiri dari Pemuka/Tokoh Agama, Perwakilan Majelis Agama, Pimpinan Ormas Keagamaan, Pejabat Pemerintah Daerah, Pejabat Kementerian Agama, dan Pemandu Kerukunan Umat Beragama .n

Page 22: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

22 Santunan AGUSTUS 2011

Peristiwa

Santunan – Banda Aceh. Kom-petisi dan Expo Madrasah Tingkat Nasional (KEMNAS) II berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, sejak tanggal 19-22 Juli 2011, dibuka secara resmi oleh Menteri Agama RI, Suryadharma Ali dan ditutup oleh Direktur Pendidikan Madrasah, Drs. H. A. Saifuddin.

Dari keseluruhan rangkaian pertand-ingan, kontingen Aceh berhasil meng-umpulkan 4 medali, masing-masing 3 emas, dan 1 perak, sisanya adalah dua juara harapan. Dari kesemua prestasi yang diraih dalam kegiatan Kemnas kali ini, kesemuanya dari cabang seni,

Dari Kemnas II, Aceh Raih 6 Juara

sedangkan cabang plahraga belum bisa menyumbangkan medali.

Keempat medali tersebut diraih

oleh : Rifki dari MTsS Al-Manar, meraih juara 1 Lomba Bahasa Arab Putra; Dara Ramadana dari MAS Ulumul Quran, meraih juara 1 Lomba Cipta dan Baca Puisi Kandungan Al-Quran;Nisfa Juita dari MAS Ulumul Quran, meraih juara 1 Lomba Kaligrafi Putri;M. Taufiq dari MAS Syamsuddhuha, meraih Juara 2 Kaligrafi Putra.

Untuk juara harapan, keduanya dari cabang MTQ, Agung Hidayatul-lah meraih Juara Harapan 3 dan Novia Audina meraih Juara Harapan 2. Kem-nas III dijadwalkan berlangsung pada Tahun 2013 di Palembang, Sumatera Selatan. naba

Kemenag Buka Stand pada Peringatan HAN 2011Santunan - Banda Aceh. Sabtu 23

juli 2011 kawasan Taman Sari Banda Aceh berubah menjadi lautan anak-anak. Sebuah panggung utama yang terletah disisi tengah arena, dihiasi dengan balon yang begitu banyak dan panggung kehormatan terletak di depannya, dihiasi dengan kain yang berwarna warni. Perayaan Hari Anak Nasionak 2011 mengusung tema Anak Aceh Sehat, Cerdas, Kreatif dan Berakhlak Mulia. Acara ini turut di sponsori oleh Dinas kesehatan Aceh, UNICEF dan Pemerintah Aceh.

Kabid MAPENDA Kanwil Kemen-terian Agama Aceh, bapak Drs. Saifuddin, meminta kepada jajarannya untuk ikut serta mensukseskan acara ini dengan menampilkan profil sekolah dan semua produk unggulan hasil karya siswa-siswi yang ada di Madrasah (RA, MI, MTs & MA) di lingkungan Kemeterian Agama.

Agar acara Expo ini berlangsung meriah, beliau mempercayai bapak Mulyadi Idris, S.Ag., M.Hum untuk mengkoordinir Madrasah-Madrasah yang akan terlibat pada Expo dalam rangka Hari Anak Nasional tahun 2011 di Taman Sari Banda Aceh, yaitu : RA Perwanida Kota Banda Aceh; MIN Model Kota Banda Aceh; MIN Rukoh

Kota Banda Aceh; MIN Merduati Kota Banda Aceh; MIN Teladan Kota Banda Aceh; MIN Mesjid Raya Kota Banda Aceh; MTsN Model Banda Aceh; MTsN Rukoh Kota Banda Aceh; MTsS Daru Ulum Banda Aceh; MAN Model Banda Aceh; MAS Darul Ulum Banda Aceh; dan MAS Ruhul Islam Anak Bangsa Aceh Besar.

Adapun produk unggulan yang ditampilkan oleh pihak Madrasasah yang berada dibawah payung Keluarga Besar Kementerian Agama Aceh pada acara EXPO Hari Anak Nasional 2011 adalah payung pengantin, profil sekolah, kaligrafi, telur ajaib, lampion dari bahan bekas, tes dan taplak meja dari bahan daur ulang, foto kegiatan siswa-siswi, lukisan, kerajinan tangan dari bahan lilin, miniature kapal apung, bahkan setiap sekolah juga menampilkan provil sekolahnya secara live melalui LCD. naba

Page 23: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

23Santunan AGUSTUS 2011

Peristiwa

Santunan - Banda Aceh. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Kompartemen Akuntan Pendidik yang bekerjasama dengan Panitia Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh memberikan plakat penghargaan kepada tiga orang guru yang berprestasi mengembangkan konsep pembelajaran akuntansi pada Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah di Provinsi Aceh.

Ketiga guru tersebut adalah Muhammad Putra Aprullah, SE Ak., (Guru MAN Model Banda Aceh), Safrina, SE, M.Si (guru MAN Model Banda Aceh), dan Alimuddin, SE (guru SMA Sukma Bangsa Bireuen). Ketiganya telah sukses me-

ngembangkan pembelajaran akuntansi dan pembinaan dalam rangka mengukir prestasi siswa-siswa SMA/MA dalam mengikuti Olimpiade Sains dan kom-petensi Ekonomi-Akuntansi baik di tingkat lokal, regional, dan nasional.

Penghargaan tersebut diberikan dalam rangka pembukaan Simposium Nasional Akuntansi (SNA) ke XIV yang mengangkat tema “Green Concern: Peran Akuntan dalam Mewujudkan Bis-nis yang Suistainable” yang akan dise-lenggarakan dari 20-23 Juli di Fakultas Ekonomi Unsyiah. Plakat Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh anggota DPN, Dr. Khomsyiah. Selain menyerahkan plakat, acara pembukaan

Guru MA Peroleh Plakat Penghargaan SNA XIVditutup dengan pemberian Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan SAK-ETAP kepada ketiga guru tersebut.

Penyerahan buku SAK ini ada-lah bentuk kepedulian IAI kepada perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dan merupakan salah satu aktivitas CSR IAI. Penghargaan ini diharapkan dapat memberikan moti-vasi kepada guru untuk terus mening-katkan kreatifitasnya terutama dalam pengembangan konsep pembelajaran akuntansi. Penghargaan ini juga mem-buktikan kontribusi dan potensi guru madrasah terhadap peningkatan kuali-tas pembelajaran generasi muda Aceh. naba/putra abdullah

Aceh Kirim Peserta pada PENTAS PAI V di Bekasi

Santunan – Banda Aceh. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. A. Rahman TB, Lt, Selasa (12/7), bertempat di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, melepas keberangkatan

Peserta Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (PENTAS PAI) ke V.

Cabang perlombaan yang diikuti adalah; Lomba Baca Al-Quran (Kaisar Akbar, SD Bhayangkari, Banda Aceh),

Lomba Sari Tilawah (Lutfi, SDN 30 Banda Aceh), Lomba Pidato (Lia Inayatul Maula dari SDN 16 Banda Aceh dan Safira Maulizar) dari SMPN 8 Banda Aceh), Lomba Cerdas Cermat (Alviza Nugraha Munir, Said Fathur Fahmi, M. Fikri Setiawan dari SMPN 6 Banda Aceh), Lomba Nasyid (M. Alif Hafiz, Aulia Rahmat, Muhammad Herza dan Zaki Saputra Husda dari SMAN 4 Banda Aceh) dan Lomba Baca Khutbah Jumat M. Jais dari SMAN 1 Lhong Aceh Besar.

Peserta juga didampingi pendam-ping yaitu; Yusriah, S.Pd dari SD Bhayangkari, Dra.Hj. Kasumi Sulaiman, MM dari SMPN 6 Banda Aceh, Yetti Mulyati, S.Pd, dari SMAN 4 Banda Aceh, Noni Midriani, SS dari Dinas Pendidikan Aceh dan Drs. Abd. Rahman Hanafiah dari Kementerian Agama Aceh. naba

Page 24: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

24 Santunan AGUSTUS 2011

Peristiwa

Kemenag Simeulue Ambil Sumpah PNS BaruSantunan - Simeulue. Kepala Kan-

tor Kementerian Agama (Kemenag) Simeulue, Dra. Hj. Mirati AM, Senin (13/6) melantik dan mengambil sum-pah 51 Pegawai Negeri Sipil (PNS) baru di jajarannya. Dari 51 PNS yang dilantik itu, 45 tenaga guru, 3 orang tenaga administrasi yang bertugas pada Madrasah Ibtidiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA), 3 orang di Kankemenag Kab. Simeulue.

Drs H Yusman MY (Kasubbag TU) sebagai Ketua Panitia pelaksanaan mengatakan, dari 62 orang yang diundang yang hadir hanya 51 orang sementara 11 orang tidak hadir disebabkan 1 orang melahirkan 2 orang sakit 1 orang mengikuti acara Loka Karya Dharma Wanita Persatuan Kemenag di Banda Aceh 7 orang tanpa keterangan di mana yang belum mengikuti pengambilan sumpah ter-sebut akan kita peragramkan di masa

yang akan datang bersama 7 orang CPNS saat ini belum PNS 100% dimana 4 orang sedang mengikuti Pra Jabatan di Balai Diklat Keagamaan Medan dan 3 orang lainnya belum Pra Jabatan.

51 PNS yang dilantik dan disumpah adalah PNS formasi umum dan Honorer 5 orang tahun 2003, 16 orang 2005, 16 orang 2007 dan 14 orang

2009. Semua PNS yang dilantik itu telah menjalankan tugas pada posisi masing-masing baik sebagai tenaga administrasi di Madrasah-Madrasah, tenaga administrasi di Kantor Urusan Agama (KUA) dan tenaga guru yang mengajar pada MI, MTs,MA dan SMPN di Kabupaten Simeulue Ate Fulawan. naba/biro simeulu

Mutasi di Kemenag Aceh TenggaraSantunan-Kutacane. Sesuai

dengan SK Kepala Kantor Wilayah Kemen-terian Agama Provinsi Aceh, Jumat 22 Juli 2011, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Aceh Tenggara (Drs. Jauharuddin) di Aula Kantor Kementerian Agama Kab. Aceh Tenggara, melantik sepuluh Kepala Madrasah dan satu Kepala Tata Usaha, masing-masing: Drs. M. Syaukani (Kepala MAN Kutacane), Drs, Djaharuddin, M.Pd (Kepala MAN Lawe Alas), Ahmad, S.PdI (Kepala MAN Lawe Sigala-gala), Dra. Juraidah (Kepala MTsN Jongar), Muharrimin, S.Pd (Kepala MIN Kuta Ujung),

Budinsyah, S.Ag (Kepala MIN Alur Buluh Gabungan), Samsul Bahri, S.Ag (Kepala MIN Lawe Sumur), Mus Muliadi, S.Ag (Kepala MIN Tanjung), Jamiurrasyid, S.PdI (Kepala MIS Titi

Mas) dan Razali sebagai Kepala Tata Usaha pada MTsN Kutacane.

Dalam amanatnya pada saat pelan-tikan beliau menyampaikan ucapan terimakasih kepada mantan Kepala Madrasah yang lama atas prestasi yang telah diraih, selamat bertugas kepada Kepala Madrasah yang baru, raihlah prestasi, tingkatkan mobilitas dalam pemerataan akses pendidikan, jadilah seorang leader yang memiliki kom-petensi, memiliki wawasan ke depan, bekerjasama dengan intern dan antar lembaga, serta bertanggung jawab atas pekerjaan yang diamanahkan dengan sebaik-baiknya. naba/biro agara

Page 25: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

25Santunan AGUSTUS 2011

Peristiwa

Santunan - Takengon. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah melalui Penyelenggara Zakat dan Wakaf, Sabtu tanggal 04 Juni 2011 melaksanakan salah satu Program Kerja yaitu Penyuluhan Nazhir Wakafse-Kabupaten Aceh Tengah.

Acara tersebut dilaksanakan atas kerjasama Kankemenag dengan Baitul Mal Kab. Aceh Tengah dengan Tema “Melalui Penyuluhan Nazidr Wakaf, Kita Berdayakan Wakaf Produtif Sebagai Sumber Ekonomi Umat” yang dibuka oleh Ka. Kankemenag Kab. Aceh Tengah, Drs. H. Hamdan.

Penyuluhan tahun ini, diikuti oleh

Penyuluhan Nazhir Wakaf di Aceh Tengah

70 peserta yang terdiri dari Penyuluh Agama Islam (P AIF) Kecamatan sebanyak 14 orang, Staf Administrasi tanah wakaf pada KUA Kecamatan 14 orang dan 42 orang Nazhir Wakaf se-Kabupaten Aceh Tengah yang direkrut

dari masing-masing Kecamatan. Pemateri selain Ka. Kankemenag

(Drs. H. Hamdan) juga tampil Ka. Baitul Mal Kabupaten Aceh Tengah (Drs. H. Mahmud Ibrahim) dan Kasubbag TU (Saidi.B. S, Ag) serta Ka. Gara Zawa (Ahmad Marjan. S, Ag).

Diharapkan dari acara tersebut adanya kesamaan persepsi dan peran fungsi nazhir dalam pemberdayaan dan optimalisasi fungsi tanah wakaf di Kabupaten Aceh Tengah serta mampu mentranspormasikan informasi pada nazhir yang lain dan masyarakat secara keseluruhan. naba/biro aceh tengah.

Kakankemenag Agara Terima Award

Santunan - Kutacane. Kakan-kemenag Kab. Aceh Tenggara, Drs. Jauharuddin, menerima Award sebagai “TOKOH BIROKRASI BERDEDIKASI 2011” dari Surat Kabar Sketsa Publik, beliau dinilai berhasil meningkatkan pelayanan publik khususnya dalam

pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan, semoga prestasi ini dapat meningkatkan motivasi dan kualitas pelayanan terhadap lembaga, menjadi contoh dan tauladan kepada keluarga, masyarakat, lingkungan kerja bahkan kepada Negara.naba/biro agara

DDTK di Kabupaten Bener MeriahSantuan - Sp. Tiga Redelong. Balai

Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Medan bersama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bener Meriah mengadakan Diklat Di Tempat Kerja (DDTK) Sistem Akuntansi Kinerja Instansi Pemerintah-Laporan Akuntansi Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP-LAKIP) dan guru MIPA. Kegiatan yang

dipusatkan di MTsN Simpang Tiga Redelong ini mulai 21-24 Juni 2011 diikuti 50 orang peserta, terdiri dari 25 orang tenaga administrasi untuk DDTK SAKIP-LAKIP dan 25 orang guru MIPA Madrasah Ibtidaiyah di Lingkungan Kankemenag Kabupaten Bener Meriah. naba/TIS-biro bener meriah

Page 26: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

26 Santunan AGUSTUS 2011

Peristiwa

11 Alumni MAN Lampahan Menembus PTN

Santunan - Bener Meriah. Tak dapat dipungkiri memang di mana ada kemauan di situ ada jalan. Sebelas orang Alumni MAN Lampahan Keca-matan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah, Tahun ajaran 2010/2011 berhasil Menembus perguruan tinggi negeri yang ada di pulau Sumatera,

serta sudah melapor sampai tanggal 12 Juli 2011 lalu.

Kesebelas alumni MAN Lampahan tersebut adalah Fatwa, ia lulus di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, Fakultas Pertanian Jurusan Peternakan (jalur USMU Bidik Misi). Marhamah, lulus di Unsyiah Banda

Mutasi Kepala Madrasah, RA dan Guru di Bener MeriahSantunan-Bener Meriah. Kepala

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bener Meriah, Drs. Amrun Saleh, MA, Senin (18/7) melakukan pelantikan dan serah terima jabatan sejumlah Kepala Madrasah, Kepala Raudhatul Athfal (RA) dan guru di lingkungan Kankemenag Bener Meriah. Prosesi pelantikan yang berlangsung secara khidmah dilaksanakan di Aula kantor kementerian tersebut dihadiri Kasubag Tata Usaha, seluruh Kasi, Pengawas Pendidikan dan Kepala Madrasah.

Kepala Madrasah yang terkena gelombang mutasi adalah Drs. Mukhtar

dari Kepala MAN Janarata, atas permintaan sendiri dimutasi menjadi Pengawas Pendidikan Mayda, Drs Asfila dipromosi menjadi Kepala MAN Janarata mengganti posisi yang ditinggalkan Drs. Mukhtar. Selanjutnya Kepala MTsS Permata, Riandi, S. Pd dipromosi menjadi Kepala MTsN Janarata, Armada. BA, sebelumnya Guru Madya pada MTsS Permata dipromosikan menjadi kepala di madrasah tempat pengabdiannya selama ini, Kamardi. S. Pd.I, sebelumnya Guru Madya pada MTsN Simpang Tiga yang selama ini dinotadinaskan pada MTsS Blang Rakal

ditetapkan sebagai kepala di MTsS setempat. Kepala MIN Wih Tenang Toa, M. Jais dipromosi menjadi Kepala MTsS Wih Tenang Uken, posisi yang ditinggalkan M. Jais digantikan Idris yang sebelum Guru Muda pada MTsS Wih Tenang Uken. Berikutnya, Dra Marhamah, Kepala RA Al-Jadid Pondok Saur dialihtugaskan menjadi Kepala RA Al-Kautsar Kenawat, menggantikan Hayati. A.Ma yang memasuki pensiun. Sementara dua guru yang juga ikut mengalami pergantian tempat tugas dalam gelombang mutasi kali ini. n aba/TIS-biro bener meriah.

Aceh, pada FKIP Jurusan Olah Raga (jalur USMU). Mansur, lulus di Politeknik Negeri Lhokseumawe, Jurusan Teknik Elektro (Jalur USMU). Risma Wati, lulus di Unsyiah FKlP PPKN, dan lAIN Sumatera Utara Medan Fatar Matematika (jalur tes). Fatimah, lulus di Unsyiah FKIP PPKN (jalur tes). Ansarwis, Unimal (jalur tes). Sri Arina, IAIN Ar-Raniry Banda Aceh Fatar Matematika (jalur tes). Sahri Nissa, IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, Fatar Kimia (jalur tes). Khairul Anwar, IAIN Ar-Raniry Banda Aceh (jalur tes). Rosita, IAIN Ar-Raniry Banda Aceh Fakultas Dakwah (jalur tes), Rita Arisma, Ar-Raniry Banda Aceh Fakultas Dakwah (jalur tes).

Harapan kita mereka dapat menye-lesaikan studinya tepat waktu, dan menjadi pemicu untuk adik-adiknya yang saat ini duduk di bangku kelas XII MAN Lampahan. “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati besok” (hadis). nnasrun/lan

Page 27: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

27Santunan AGUSTUS 2011

Peristiwa

Abu Lueng Putu Peusiejuek MTsS BeunggaSantunan-Tangse. Madrasah Tsana-

wiyah Swasta (MTsS) Beungga yang berlokasi di Gampong Krueng Seukeuk Tangse, mulai belajar hari pertama. Proses pembelajaran ditandai dengan peusijuek oleh tokoh Abu Lueng Putu (tokoh ulama), 11 Juli 2011.

Turut hadir pada pembukan be-lajar hari pertama Geuchik Krueng Seukek (Abubakar Arif), Syarifuddin (sekdes), wali murid, dan beberapa tokoh masyarakat setempat. Juga selu-ruh dewan guru yang dipimpin Kepala Madrasah Baihaqi, dan Wakil Kepala, Muktasim Jailani, S.Pd.I. Sebanyak 25

siswa sebagai angkatan perdana mengi-kuti pelajaran di hari pertama belajar dengan rasa senang dan bangga.

Baihaqi mengatakan “Ini adalah harapan kita semua, harapan masyara-kat sejak lama, demi terjangkaunya pen-didikan berbasiskan agama untuk anak-anak kita dalam rangka mencerdaskan bangsa.” Ia menambahkan, “Dengan dukungan seluruh masyarakat, umum-nya Kemukiman Beungga dan khusus-nya Gampong Krueng Seukeuk, Kan-tor Kementerian Agama Kabupaten Pidie memberikan rekomendasi atas penyelenggaraan pendidikan ini. Atas

dasar ini Kantor Wilayah Kementerian Agama di Banda Aceh menerbitkan SK c./KW.01/MTs/138/2011, dengan statistik: 121211 07 0012.”

MTs Beungga untuk tahap awal me-nyelenggarakan proses belajar dengan menggunakan ruangan meunasah. Na-mun ke depan sesuai dengan perkem-bangan dunia pendidikan modern, dan ada pihak-pihak dan instansi yang me-naruh perhatian, berikut dengan swa-daya masyarakat, diharapkan proses pendidikan MTs ini dapat menggguna-kan gedung yang layak dengan fasilitas yang memadai. naba

Santunan – Bireuen. Kepala MIN Jangka I Hanafiah, S.Ag, MA, memperoleh juara II lomba Kepala sekolah teladan Se-Kabupaten Bireuen tingkat SD/MI tahun 2011 yang berlangsung di SMAN 2 Bireuen tingkat SD/MI Se-Kabupaten Bireuen.

Setelah mengikuti berbagai taha-

Kepala Sekolah Teladan Kabupaten Bireuenpan seleksi, seperti Ujian tulis, Wawancara, portopolio dan presentasi karya ilmiah berupa break practis dengan judul “Upaya Kepala Sekolah memotivasi Guru dan siswa dalam menciptakan Penghijauan Lingkungan Sekolah yang Beriman (Bersih, Indah dan Nyaman)”

Kepala sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar sesuai kopetensinya dengan mempunyai kepribadian, manajerial, sosial, akademik juga wira usaha di samping membimbing, melatih dan mengarahkan guru demi peningkatan kwalitas pembelajaran. nbiro bireuen/lan

KOPEGA II Kemenag Bireuen Raih LabaSantunan - Bireuen. Koperasi

Pegawai dan Guru Agama (Kopega) II Kantor Kementrian Agama Bireuen ta-hun buku 2010 meraih keuntungan Rp 58.700.000 dengan anggotanya seba-nyak 1009. Demikian laporan Pengu-rus dan Badan Pengawas dalam Rapat Anggota Tahunan (Jumat, 24/6) di aula Kantor Kemenag setempat.

Sebanyak Rp 51.687.480 dari jasa pendapatan Kopega itu telah digunakan untuk beberapa keperluan. Biaya administrasi Rp 1.373.500, hadiah untuk anggota Rp 34.075.000, biaya Rapat Anggota Tahunan (RAT)

Rp 13.896.000, honor pengurus Rp 2.340.980, dan sisa hasil usaha tahun buku 2010 berjumlah Rp 7.012.520.

RAT itu juga menghasilkan kese-pakatan kenaikan besaran pinjaman. Tahun sebelumnya Rp 3 juta, dinaikkan hingga Rp 5 juta tanpa kenaikan simpanan wajib anggota. Simpanan wajib tetap Rp 20.000 perbulan.

Selain itu, harapan kesejahteraan pengurus diusulkan Mukhlis, selaku ketua Badan Pengawas Kopega II itu. “Moga harapan kenaikan honor pengurus pada tahun mendatang dinaikkan sesuai pendapatan koperasi,”

harapnya. Walaupun sarannya kurang mendapat respon peserta rapat.

RAT keenam ini adalah rapat tahun pertama pengurus periode 2010-2013. Rapat yang dihadiri anggota, pengurus, pengawas, para Kasie serta Kepala Kantor Kemenag Bireuen itu, berjalan lancar. “Untuk kesejahteraan anggota pada hari raya idul Fitri 2010 Kopega memberikan hadiah kepada seluruh Anggota berupa kain sarung cap Gajah Duduk,” demikian selipan LPJ Pengurus yang ditanda tangani Ketua Drs. Maiyusri serta Sekretaris Munawir, SE. nbiro bireuen/lan

Page 28: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

28 Santunan AGUSTUS 2011

Peristiwa

Peminat Membludak, Tempat TerbatasSantunan–Bireuen. Tingginya

minat masyarakat mendaftarkan putra-putrinya di sejumlah madrasah, membuat pihak pengelola pendidikan membatasi penerimaan murid baru tahun ajaran 2011/2012 Akibat kurangnya ruang belajar dan guru terbatas. Berdasarkan informasi yang kita himpun dari beberapa madrasah, jumlah pendaftar calon murid baru bertambah dari tahun tahun sebelumnya, berbagai cara dilakukan untuk seleksi penerimaan.

Pada MIN Bireuen, ratusan orang tua memadati sekretariat pendaftaran untuk mendapatkan formulir, dipastikan sebanyak 300 lebih formulir habis diambil peminat. Juliana, guru pada MI tersebut mengatakan, “Semua

calon murid baru harus mengikuti serangkaian seleksi, tes membaca, berhitung, pengenalan huruf hijaiyah, dan hafalan doa sehari hari.” hanya 200 dinyatakan lulus menempati lima ruang yang tersedia.

Keadaan hampir sama juga terjadi di MIN Cot Meurak Bireuen, MI yang memiliki enam ruang belajar yang menerima 65 murid dari seratus lebih pendaftar, hingga kelas satu dibagi menjadi dua bahagian. Sekretaris panitia penerimaan murid baru MIN Cot Meurak Bireuen, Sofyan menjelaskan minat masyarakat menyekolahkan anaknya bertambah dari tahun sebelumnya, walaupun waktu pendaftaran sudah mereka tutup tetap saja masyarakat memohon anaknya diterima di MI tersebut.

Sofyan menambahkan dimadrasahnya terdapat delapan rombongan belajar sedangkan ruang tersedia hanya enam kelas, ke enam ruang belajar itu kini digunakan untuk kelas satu sampai kelas enam, pihaknya masih kurang dua ruang belajar.

Sedangkan pada MIN Juli, tahun ajaran 2011/2012 menerima 44 murid baru untuk ditempatkan di dua ruang yang ditinggalkan kelas satu tahun lalu, kata Jurlina guru di MI tersebut. Dan MIN Blang Rheum murid baru mereka tempatkan di dua kelas, semuanya berjumlah 30 murid, demikian informasi yang diperoleh dari Muzakkir, guru Matematika di MI tersebut. nbiro bireuen/lan

Masyarakat Lima Kecamatandi Bireuen Rintis Lima Madrasah

Santunan – Bireuen. Masyarakat Kabupaten Bireuen di lima kecamatan merintis pendirian lima madrasah swasta baru demi mewujudkan harapan menyekolahkan anaknya di madrasah, pasalnya madrasah negeri yang mereka idam-idamkan telah memenuhi kuota siswa baru tahun ajaran 2011/2012 serta jauh dari tempat tinggal.

Kelima kecamatan tersebut adalah, Makmur, Juli, Jeumpa, Peusangan Selatan, dan Simpang Mamplam. Madrasah swasta yang dirintis masyarakat dibeberapa kecamatan itu meliputi dua Madrasah Aliyah (MA) dan tiga Madrasah Tsanawiyah (MTs).

Kasie Mapenda Kemenag Bireuen

Drs. M. Yunus, M.Pd yang kita jumpai di ruang kerjanya (Senin 18/7) merincikan Madrasah Aliyah Swasta baru yang baru aktif tahun ajaran 2011/2012 adalah, MAS Makmur, MAS Juli sedangkan untuk tingkat Tsanawiyah: MTs Jeumpa, MTs Peusangan Selatan dan MTs Darul Arifin Simpang Mamplam.

M. Yunus mengatakan dulu Kemenag Bireuen memiliki 13 Madrasah Aliyah, tujuh Madrasah Aliyah Negeri ditambah enam Madrasah Aliyah Swasta. Lebih lanjut M. Yunus merincikan di Bireuen terdapat 22 Madrasah Tsanawiyah, 11 Madrasah Tsanawiyah Negeri, dan 11 Madrasah Tsanawiyah Swasta.

Selain itu di Kabupaten tersebut juga memiliki 58 Madrasah Ibtidaiyah yang terdiri dari 55 Madrasah Ibtidaiyah Negeri serta tiga Madrasah Ibtidaiyah Swasta.

Terkait dirintisnya lima Madrasah Swasta oleh Masyarakat setidaknya membuktikan minat siswa untuk mengecap pendidikan di Madrasah tahun ajaran 2011/2012 lebih banyak dari tahun lalu, Betapa tidak, siswa yang dinyatakan tak lulus tespun enggan mengambil kembali map formulir pendaftaran miliknya, “ Mereka sangat berharap diterima di Madrasah yang diidamkan,” harap M. Yunus. nnajib/biro bireuen

Page 29: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

29Santunan AGUSTUS 2011

Peristiwa

Dialog Intern Umat Beragama di Aceh Utara

Santunan – Lhokseumawe. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara menyelenggarakan Kegiatan Dialog Intern Umat Beragama se-Kabupaten Aceh Utara, 23 Juni 2011. Acara yang berlangsung di Aula MPU dihadiri 30 peserta dari empat unsur yaitu Penyuluh Agama Islam Fungsional, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan, Ketua MPU Kecamatan dan Imum Syik Masjid. Demikian keterangan dari Drs. Kasmidi M. Daud, Ketua Panitia.

“Mayoritas di Aceh utara adalah umat Islam. Kalaupun ada yang non muslim bukanlah tokoh agama dari

non-muslim, maka yang menjadi fokus kita hari itu, kepada semua peserta yang hadir agar dapat memantau prilaku-prilaku masyarakat yang menyimpang dari ajaran Islam,” ungkap H. Asnawi, S. Ag selaku Ketua FKUB Kab. Aceh Utara dalam sambutannya pada acara tersebut.

Menurut Tgk. H. Mustafa Ahmad, Ketua MPU Kab. Aceh Utara, peran ulama sangat menentukan, karena yang paling memahami ajaran agama adalah para ulama. Ulama adalah pewaris para nabi, maksud dari pewaris para nabi yaitu membawa dan menyebarluaskan ajaran yang lurus tentang agama. Berdasarkan tugas yang diberikan tersebut maka, para ulama berhak mengambil peran dalam mengeluarkan fatwa tentang aliran-aliran sesat dan ikut secara langsung memberantas aliran sesat yang sudah difatwakan.” Jelas ulama kharismatik ini. naba/ biro aceh utara

Dalam Masyarakat, tak Ada PensiunS a n t u n a n - L h o k s e u m a w e .

Keluarga Besar Kemenag Kabupaten Aceh Utara mengadakan Silaturrahmi dan Pembinaan Pegawai dengan Ka-kanwil Kemenag Provinsi Aceh, (23/Juni/2011). Acara tersebut diikuti oleh kurang lebih 260 orang peserta diantaranya Kepala Madrasah, Kepala Kantor Urusan Agama, Penyuluh Agama Islam Fungsional dan Kepala RA diseluruh Kab. Aceh Utara. Drs. H. Zulkifli Idris, Kakankemenag Kabupaten Aceh Utara, menyampaikan bahwa keberadaan Kantor Kementerian Agama di Aceh Utara memiliki peran yang sangat Strategis dalam membangun masyarakat Aceh utara terutama dalam bidang agama dan pendidikan. Sejak berdirinya Kankemenag telah dipimpin oleh 10 kepala kantor.

Menurut data Kepegawaian, saat ini Kankemenag setempat memiliki 1.153 PNS, baik sebagai tenaga fungsional maupun tenaga administrasi. Sedang secara data kelembagaan, MI 44 buah (36 negeri, delapan swasta), MTs 46 (10 negeri, 36 swasta), MA 22 buah (enam negeri, 16 swasta), RA 35 buah (swasta semua), PPS 200 buah, Diniah 25 buah, Kantor Urusan Agama 20 yang sudah memiliki kantor. Adapun KUA yang belum memiliki kantor sendiri, ada di sejumlah tujuh kecamatan. Jumlah masjid 336 buah, dan tanah wakaf yang sudah bersertifikat ada sejumlah 2.081.000 meter.

H. Zulkifli Idris menyampaikan, seiring dengan tuntutan reformasi birokrasi, Kemenag tidak boleh jalan di tempat. Tuntutan ini diperkuat lagi

dengan adanya “Fakta Integritas” antara Kakanwil se-Indonesia dengan Menag H. Suryadharma Ali. Salah satu item yang tersebut dalam fakta integritas adalah semua pejabat Kemenag, Eselon I sampai ke bawah telah memiliki komitmen untuk mendukung dan melaksankan reformasis secara konfrehensif, baik struktur, kultur, tatakelola, dan tatakrama.

Dalam arahanmya, Kakanwil Kankemenag Aceh, Drs. H. A Rahman Tb, Lt mengawalinya dengan kutipan motto,“kedisiplinan dan kerja keras sebagai modal kesuksesan.” Di tambah dengan motto “ikhlas” dan terus berkiprah, maka tak ada istilah pensiun dalam masyarakat, walau telah pensiun di Kankemenag. nyakub/biro aceh utara

Page 30: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

30 Santunan AGUSTUS 2011

Peristiwa

Kejuaraan Bulu Tangkis Ganda Putra 2011Santunan-Langsa. Kantor Kemen-

terian Agama Kabupaten Aceh Timur mengadakan turnamen Bulu Tangkis Piala Kankemenag Kabupaten Aceh Timur. Pertandingan digelar Tanggal 02-05 Juni 2011 di Lapangan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Timur. turnament bulu tangkis tersebut memanfaatkan hari libur atau Cuti Bersama selama 4 hari yang khusus untuk Guru/Pegawai di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Timur.

Pertarungan ketat dan melelahkan

terlihat dari seluruh tim yang mewakili Madrasah MI, MTs dan MA, Kantor Urusan Agama (KUA) dan Pegawai/Karyawan Kankemenag Kabupaten Aceh Timur. Yang pada akhir pertandingan Jamaluddin, S. Pd dan Mahlil, S. Pd.I dari MTsS Snb. Johan dan MIN Sp. IV menjuarai turnamen Bulu Tangkis tersebut yang Kontributornya Muslim A. Djalil, M.S.I.

Turnamen Bulu Tangkis tersebut merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mencari bibit-bibit unggul untuk menghadapi

PORSENI XII Tahun 2012. Kepala Kantor Kementerian

Agama Kabupaten Aceh Timur, Drs. H. Faisal Hasan, mengatakan dalam sambutannya bahwa kejuaraan ini bertujuan untuk mencari pasangan ganda terbaik yang nantinya dibina dan dilatih untuk menjadi wakil Aceh Timur pada Porseni ke-XIII. Selanjutnya Kepala Kankemenag juga berharap supaya kejuaraan ini dapat menjadi ajang silaturrahmi dalam rangka memperkuat ukhuwah diantara karyawan/pegawai. nlan

Santunan - Kuala Simpang. Drum band “Gema Nada Al-Kautsar” Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Simpang IV Upah mewakili Aceh Tamiang untuk tingkat MI/SD dalam Even “Banda Aceh” Festival Drum

band Competition ke II se-Indonesia memperebutkan piala bergilir Walikota Banda Aceh tanggal 24-27 Juni 2011 di Banda Aceh.

Sebanyak 46 peserta yang terdiri dari 24 laki-laki dan 22 perempuan serta

Gema Nada Al-Kautsar Duta Aceh Tamiang14 pelatih, pembina, dan pendamping total semuanya 70 orang dilepas oleh Ka. Kankemenag Kabupaten Aceh Tamiang H. T. Helmi, Sm. Hk, S. Ag. Senin (23/6) pukul 08.30 wib di depan MIN Simpang IV Upah.

Dalam amatnya Ka. Kankemenag Kab. Aceh Tamiang mengharapkan dapat mengukir prestasi terbaiknya nanti di Banda Aceh dan mendapatkan gelar juara. Ketua Komite Madrasah MIN Sp. IV Upah mengucapkan ribuan terimakasih kepada ibu Gumalasari, S.Ag. Selaku kepala Madrasah serta seluruh dewan guru yang telah melakukan pembinaan terhadap siswa-siswinya, dan terimakasih juga disampaikan atas dukungan para orang tua siswa-siswi Madrasah tersebut,terutama dalam memberikan motivasi bagi anak-anak mereka untuk berangkat dan juga dalam penggalangan dana untuk keberangkatan ini. nbiro tamiang/lan

Page 31: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

31Santunan AGUSTUS 2011

Peristiwa

Santunan-Jantho. Lebih dari 1.000 guru Taman Pendidikan Quran (TPQ) Kabupaten Aceh Besar, hingga kini dilaporkan belum memenuhi standar sebagai pengajar dan pendidik di TPQ.

Hal itu disampaikan Ketua Kelom-pok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Aceh Besar, Khalid Wardana, S.Ag Rabu (6/7, di Montasik usai acara pelatihan manajemen pengelolaan TPQ. Menurutnya seribuan guru TPQ tersebut belum pernah mengikuti pelatihan untuk memenuhi standar sebagai pendidik.

120 guru TPQ Aceh Besar Ikut Pelatihan Manajemen“Pelatihan untuk guru TPQ ini

memang tugasnya pemerintah. Tapi ini akan kami lakukan secara bertahap agar semua guru TPQ di Aceh Besar bisa memenuhi standar,” kata Khalid.

Tak hanya itu, Khalid juga menam-bahkan bahwa saat ini jumlah TPQ di Aceh Besar yang terdaftar di Ke-menterian Agama Aceh Besar sebanyak 234 lembaga, sebagian besar belum dikelola secara profesional dan sesuai dengan standar kurikulum TPQ.

Untuk itu pihaknya bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan

Pendidikan Taman Kanak-kanak Alquran (LPPTKA) Aceh Besar pada Rabu dan Kamis (6-7/7), mengadakan pelatihan manajemen pengelolaan TPQ yang diikuti oleh 120 orang guru TPQ di Aceh Besar.

Kegiatan itu dipusatkan do TPQ Al-Munawwarah gampong Cot Goh, Kecamatan Montasik. “Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan sumber daya guru TPQ Aceh Besar,” pungkas Khalid yang didampingi ketua LPPTKA Aceh Besar, Fahrizan S.Pd. nmulyadi nurdin

Santunan-Kuala Simpang. Kantor Kementerian Agama dan Mahkamah Syar’iyah Kab. Aceh Tamiang bekerja-sama melakukan penyuluhan hukum bagi masyarakat Kecamatan Seruway, Jum’at (22/7). Dengan Tema: “Dengan pelaksanaan penyuluhan hukum kita wujudkan kesadaran masyarakat menuju rumah tangga bahagia”. Acara tersebut di buka oleh Bupati Aceh Tamiang, Drs. H. Abdul latief. Peserta terdiri dari para datok (Kepala Desa), Imam Kampung, Khatib Masjid dan tokoh adat dan agama se kecamatan Seruway.

Kepala Kantor Kementerian Agama, yang diwakili oleh Kasub Bag Tata Usaha, Salamina, S.Ag dalam materinya “Pentingnya Pencatatan Perkawinan”. Menyampaikan bahwa, “Pelayanan perkawinan diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat dua puluh Sembilan tahun sejak Indonesia merdeka,

tepatnya pada tahun 1974, dengan dikeluarkannya Undang Undang Nomor 1 tahun 1974. Bagi pasangan suami isteri sangat penting melakukan pernikahan di KUA, karena sesuai dengan amanat Undang Undang. Pentingnya pencatatan perkawinan untuk memperkuat keabsahan perkawinan di mata hukum, mempermudah pengurusan administrasi dalam mengurus akte kelahiran, ibadah haji dan umrah dan

Kankemenag dan Mahkamah Syar’iyah Aceh Tamiang Kerjasama Penyuluhan Hukum

melakukan perjalannan keluarga keluar daerah. Memperjelas status anak, menyelesaikan konflik warisan dan memberi perlindungan hukum kepada suami isteri.

Pemerintah, khususnya Kemente-rian Agama terus memikir untuk meningkatkan kualitas rumah tangga. Oleh karena itu setiap calon pengantin atau calon linto baro sebelum melang-sungkan akad nikah harus terlebih dahulu mengikuti suscatin, setelah mereka memperoleh sertifikat baru dapat didaftarkan untuk melangsungkan pernikahan. Kementerian Agama juga menyampaikan kepada masyarakat tentang biaya nikah gratis bagi calon pengantin yang kurang mampu. Hal ini sebagai bukti Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama untuk membantu dalam meningkatkan kualitas rumah tangga. naba/biro tamiang

Page 32: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

32 Santunan AGUSTUS 2011

Ta f s i r

Allah berfirman:

…yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. Yang mempunyai akal yang cerdas, dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli. Sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah, atau lebih dekat (lagi). Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. Maka apakah kamu (musyrik Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, yaitu di Sidratil Muntaha. (Q.S. al-Najm [53]: 11-14)

Sebagian ulama berhujah dengan ayat 11 surat al-Najm di atas, bahwa semasa hidupnya, Rasulullah saw. pernah melihat Allah dengan mata kepalanya. Umumnya pendapat itu

dinyatakan bersumber dari penafsiran Ibn ‘Abbâs. Al-Thabari dalam tafsirnya Jâmi‘ al-Bayân fî Ta’wîl al-Qur’ân mengutip beberapa riwayat, antara lain dari Abî Shalih, ‘Ikrimah, dan Abî ‘Âliyyah yang mengaku mendengar langsung dari Ibn ‘Abbâs.

Dari ketiga tokoh ini, Abî Shalih (bekas sahaya Ummi Hani’) dinilai tidak tsîqah oleh al-Nasa’î, dan menurut Ibn Abi Khalid, ia juga memiliki tafsir yang tidak diterima oleh ahli tafsir. Sementara ‘Ikrimah (bekas sahaya Ibn ‘Abbâs), menurut Khalid ibn ‘Imrân, pernah berbuat tercela karena mengemukakan pendapat sendiri dengan mengatasnamakan Ibn ‘Abbâs. Dengan demikian, kebenaran riwayat yang mengatasnamakan Ibn ‘Abbâs dari kedua tokoh ini menjadi beralasan untuk diragukan.

Salah satu penuturan ‘Ikrimah yang katanya bersumber dari Ibn ‘Abbâs, adalah riwayat Tirmidzi dalam Sunan-nya. Ibn Katsir menyatakan riwayat ini perlu ditinjau kembali (fîhi nadzrun), dan setelah dikritisi ulang oleh al-Albani, ternyata hadis ini dinyatakan lemah. Berbeda halnya dengan Abî ‘Âliyyah, riwayatnya dari jalur Ziyâd ibn al-Hashîn dinyatakan sahih oleh Muslim (dalam kitab iman, bab ma‘na qawl Allâh ‘azza wa jall laqad ra’ahu):

Dari Abu ‘Âliyyah, dalam menafsirkan ayat “ma kazaba al-fu’adu…” Ibn ‘Abbâs berkata: “Rasulullah saw. melihat Tuhannya dengan mata hatinya sebanyak dua kali.” (HR. Muslim).

Riwayat serupa yang juga dipandang sahih oleh Muslim bersumber dari ‘Atha’, bahwa Nabi Muhammad saw. melihat Allah dengan hatinya (bukan mata kepala). Dari kedua hadis ini, permasalahan yang mengemuka; be-narkah penafsiran yang menyatakan Rasul melihat Allah dengan hatinya? Hal ini tentu harus dijawab dengan memperhatikan redaksi ayat dan munâ-sabah antar ayat dalam surat. Dalam hal ini, Ibn Katsir menafsirkan ayat-ayat di atas sebagai satu rangkaian, mulai dari ayat 5 sampai ayat 18.

Bagi Ibn Katsir, rangkaian ayat sedang menginformasikan perihal ma-laikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. yang pernah melihat rupa asli Jibril sebanyak dua kali. Ayat 11 merujuk pada melihat kali pertama yang terjadi di bumi, dan ayat 13 merujuk kejadian di Sidratul Muntaha, yaitu kali kedua Rasul saw. melihat Jibril pada saat israk

Nabi Melihat Allah (?)(Penafsiran ayat 11, dan 13 surat al-Najm)

Oleh Jabbar Sabil, MA

Page 33: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

33Santunan AGUSTUS 2011

Tafsirmikraj. Jika apa yang diriwayatkan dari Ibn ‘Abbâs benar, tentu tidak cocok dijadikan sebagai penafsiran ayat 11 surat al-Najm, baik secara redaksi, mau pun munâsabah antar ayat. Alasannya cukup kuat, sebab ayat sebelumnya (ayat 9: “maka jadilah dia sedekat dua ujung busur panah, atau lebih dekat lagi”) juga berbicara tentang melihat Jibril.

Tafsir ayat 9 surat al-Najm ini da-pat dilihat sebagaimana penafsiran Ibn Mas‘ûd yang diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab bada’ al-khalqi, bab zhikr al-mala’ikah berikut ini:

Abu Ishak al-Syaybânî bertanya kepada Zirra ibn Hubaysy tentang penafsiran ayat “fa kâna qâba qawsayni…,” ia menjawab: “Ibn Mas‘ûd mengatakan kepadaku, bahwa Rasulullah melihat Jibril, ia memiliki enam ratus sayap.” (HR. al-Bukhari).

Dengan demikian, secara munâ-sabah antarayat, penjelasan melihat Allah menyelangi uraian tentang melihat Jibril, sehingga mengesankan kerancuan susunan ayat. Hal ini tentu perlu dipertimbangkan dalam sebuah penafsiran terhadap Alquran. Oleh karena itu, kebenaran tafsir yang dikatakan berasal dari Ibn ‘Abbâs itu harus dikritis lagi matan-nya, walau ia sahih secara sanad.

Dari sudut pandang lain, al-Qurthubi mengetengahkan adanya varian bacaan kata kazaba dalam ayat 11. Hisyam meriwayatkan dari Ibn ‘Âmir dan para ulama di Syam, bahwa kata kazaba juga dibaca kazzaba (ber-tasydîd). Konsekuensinya, maksud dari melihat dalam ayat, sepenuhnya terpahami sebagai melihat dengan mata kepala. Jadi hati Nabi Muhammad tidak mendustakan apa yang beliau lihat dengan mata kepala, yaitu rupa asli Jibril. Sesuai dengan kaidah tafsir, jika varian bacaan ini sahih, maka ia menjadi hujah pendukung bagi penafsiran semisal diyakini Ibn Katsir.

Sampai di sini penulis merasa

nyaman dengan cara bersikap Ibn Katsir, sebab dapat menghindari kontradiksi dengan ayat lain. Adapun pendapat yang dikatakan bersumber dari Ibn ‘Abbâs itu, harus ditempatkan sebagai salah satu dari dua cara Nabi saw. melihat Allah, yaitu dengan hati, dan dengan mata kepala. Dalam hal ini, melihat dengan mata hati terkesan tidak bertentangan dengan ayat 103 surat al-An‘am. Namun begitu, ia terkesan rancu dalam rangkaian ayat sehingga matan-nya patut dikritisi kembali.

Sebaliknya, penafsiran ayat 11 surat al-Najm dalam arti melihat Allah dengan konteks jangkauan mata kepala, justru bertentangan dengan ayat 103 surat al-An‘am. Sebab ayat ini menyatakan Allah tidak bisa dijangkau

oleh indera penglihatan manusia.

Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Q.S. al-An‘am [6]: 103).

Padahal Alquran sendiri sudah menyatakan tidak ada kontradiksi dalam ayat-ayat Allah:

Tidakkah kamu merenungkan isi Alquran? Kalau bukan datang dari Allah, tentu kamu akan menemukan banyak kontradiksi di dalamnya. (Q.S. al-Nisa’ [4]: 82).

Dengan jelasnya kontradiksi antar-ayat itu, maka penafsiran yang menya-takan Rasul saw. pernah melihat Allah

dengan mata kepala harus dikritisi kembali. Apalagi penafsiran yang di-sandarkan kepada Ibn ‘Abbas ini juga kontradiksi dengan hadis Nabi saw. yang dikemukakan Aisyah, sebagaima-na riwayat Bukhari dan Muslim. Beri-kut dikutip matan hadis dari Muslim:

Dari Masruq, ia berkata: “Suatu saat aku berdiri tidak jauh dari Aisyah, ia berkata: ‘Wahai Abu Aisyah, ada tiga hal yang barangsiapa mengatakan salah satu saja darinya, maka ia melakukan dusta besar terhadap Allah’. Lalu aku bertanya: ‘Apa itu?’ Aisyah menjawab: (1) ‘Orang yang mendakwa bahwa Muhammad saw. pernah melihat Tuhannya, maka itu dusta besar terhadap Allah’. Lalu

ciri utama kebe-naran interpretasi atas Alquran dan

Hadis adalah tidak adanya kontradiksi

Page 34: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

34 Santunan AGUSTUS 2011

Tafsir

aku pun duduk dan bertanya: ‘Wahai Ummul Mukminin, beritahu aku, bukankah Allah berfirman: {wa laqad ra’ahu bi al-ufuq al-mubin…, dan wa laqad ra’ahu nazlatan ukhra}?’ Aisyah berkata: ‘Aku orang yang pertama me-nanyakan itu kepada Rasulullah saw., beliau mengatakan: {Dia adalah Jibril, tidak pernah Aku melihatnya dalam rupa asli selain dua kali saja, ia berdiri menjulang antara langit dan bumi}. Lalu Aisyah berkata: ‘Tidakkah kamu mendengar Allah berfirman: {Ia tidak bisa dicapai oleh penglihatan…}, {tidak ada manusia yang diajak berdialog oleh Allah, kecuali melalui wahyu dari balik hijab, atau Allah mengirim utusan yang menyampaikan wahyu dengan seizin-Nya…}. Lalu Aisyah berkata: (2) ‘Barangsiapa mengatakan bahwa Rasulullah saw. menyembunyikan se-suatu dari Kitabullah, maka itu dusta besar terhadap Allah, padahal Allah telah berfirman: {Wahai para Rasul, sampaikan apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu…}. Lalu Aisyah berkata: (3) ‘Barangsiapa yang mengatakan bahwa dirinya mampu memberitakan sesuatu yang akan terjadi besok, maka ia telah melakukan dusta besar terhapda Allah, padahal Allah telah berfirman: {Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi ini yang mengetahui hal-hal gaib selain Allah}.” (H.R. Muslim).

Adapun matan hadis dari al-Bukhari dapat diperhatikan sebagai berikut:

Dari uraian ini terlihat, bahwa penafsiran yang dikatakan bersumber dari Ibn ‘Abbas itu juga bertentangan dengan pendapat Aisyah dan Ibn Mas‘ud. Dan yang lebih mengherankan lagi, pendapat yang disandarkan kepada Ibn ‘Abbâs itu justru bertentangan dengan pendapat Ibn ‘Abbâs yang lain. Al-Qurthubi dalam tafsirnya al-

Jâmi‘ al-Bayân li ahkâm al-Qur’an, saat menafsirkan ayat 103 surat al-An‘am, mengutip pendapat ibn ‘Abbâs, bahwa Allah tidak bisa dijangkau oleh indera penglihatan manusia. Artinya, indera penglihat manusia tidak mampu men-jangkau hakikat zat Allah, karena Allah tidak serupa dengan sesuatu pun. Kenyataan ini tentu menuntut kehati-hatian dalam memilih penafsiran untuk dipegang.

Kajian ini masih harus diperdalam, mengingat banyak argumen ulama yang menuntut telaah komprehensif. Namun secara metodologis dapat dipe-takan, bahwa ayat 5-18 surat al-Najm membicarakan tentang pengalaman Nabi saw., yang bagi Nabi sendiri ber-sifat empiri (hissi). Tetapi ia tetap seba-gai wilayah intuitif (wahmî) bagi manu-sia biasa. Oleh karena itu, kebenaran informasi ini sangat bergantung pada otensitas sumber informasi.

Mengingat kepastian orisinalitas Alquran (qath’i al-nuzul) dan kebenaran Rasul saw. maka kedua sumber ini tidak diragukan kebenarannya. Namun kita berhadapan dengan penafsiran atas kedua sumber ini, dan penafsiran itu rentan distorsi, sebab keduanya diwa-riskan dalam bentuk teks. Interpretasi atas ayat teks Alquran dan hadis (sete-lah kritik sanad) yang membicarakan hal-hal di luar jangkauan pengalaman manusia, perlu dikritisi secara meto-dologis, agar interpretasi itu dapat di-pertanggungjawabkan secara ilmiah.

Metodologi ilmiah juga diperlukan dalam interpretasi terhadap ayat-ayat yang berbicara dalam konteks pengala-man manusia. Namun tidak serumit metodologi yang dituntut dalam ayat yang membicarakan hal di luar jang-kauan pengalaman manusia. Misalnya ayat 103 surat al-An‘am yang berbicara dalam konteks kemanusiaan, yaitu tidak bisa melihat Allah dengan mata kepala. Ia bersifat empirik (hissi) bagi semua manusia, jadi kebenarannya dapat dibuktikan berdasar pengala-man manusia di dunia ini.

Sampai di sini penulis berkesim-pulan, bahwa ciri utama kebenaran sebuah interpretasi atas Alquran dan Hadis adalah tidak adanya kontradiksi. Dan Alquran sendiri menyatakannya demikian. Wallahu a‘lam. nPenulis adalah kandidat doktor PPs IAIN Ar-Raniry

Page 35: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

35Santunan AGUSTUS 2011

H a d i s

Pendidikan merupakan suatu ke-giatan yang paling banyak mem-beri pengaruh terhadap perilaku

seseorang atau suatu masyarakat. Ia merupakan model rekayasa sosial yang paling efektif untuk menyiap-kan suatu bentuk masyarakat di masa mendatang. Hal ini sangat diharapkan mengingat manusia mendapat kehor-matan menjadi khalifah di muka bumi untuk mengelola alam beserta isinya. Untuk mengimbangi agar ilmu penge-tahuan yang dimiliki manusia tidak ter-jerembab ke arah yang negatif, perlu dibarengi dengan keimanan, sehingga umat manusia dalam menapaki kehidu-pan sehari-hari selalu tertuju ke arah yang diridai Allah.

Islam sangat menekankan penting-nya pendidikan bagi umat, hal ini da-pat dilihat dari berbagai teks agama baik Alquran maupun Hadis yang me-nyuruh dan memotivasi umat untuk selalu menuntut ilmu pengetahuan tanpa batas waktu. Banyak ayat dan hadis Nabi yang menyuruh kita untuk menuntut ilmu, bahkan wahyu perta-ma sekali diterima Rasul saw. yang direkam dalam Alquran pada surat al-‘Alaq menyuruhnya untuk membaca. Allah melalui Jibril mewahyukan ke-pada Nabi Muhammad saw. ketika ia sedang ber-tahannus di Gua Hira:

”Bacalah, dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan.”

Sebagian besar ulama menjadikan perintah “iqra’ (bacalah)” ini sebagai dasar yang sangat kuat bahwa menuntut ilmu itu merupakan suatu kewajiban dan berlaku bagi setiap umat Islam, tanpa membedakan kelamin, ras, suku dan berbagai perbedaan lainnya. Rasul bersabda:

“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan.” (HR. Muslim)

Kewajiban ini menurut hadis Nabi

Muhammad saw. juga harus dimulai sejak dari ayunan hingga ia masuk ke liang lahat:

“Tuntutlah ilmu mulai dari ayunan sampai ke liang lahat.”

Kewajiban itu sendiri melekat secara otomatis ketika seseorang terlahir dan dinyatakan hidup sampai tiba masanya ia meninggalkan dunia ini. Ini adalah kewajiban yang tidak memandang usia, orang sering menyebutnya dengan istilah long life education (pendidikan seumur hidup).

Dengan adanya beberapa dalil yang sangat kuat, akan terbantahkan anggapan dan bahkan semacam dogma yang menyatakan bahwa menuntut ilmu itu semata-mata kewajiban dan hanya berhak diperoleh oleh sekelompok orang saja, pendidikan bukan hanya milik mereka yang memiliki kemampuan finansial yang tinggi, setiap orang berkewajiban menuntut ilmu sebagai aplikasi ajaran Islam yang telah diemban oleh Rasul Muhammad.

Para sahabat baik laki mau pun perempuan di zaman Nabi saw. menyadari benar kewajiban ini. Bahkan sekelompok wanita pada

Orang Besar Rajin BelajarOleh Salman Abdul Muthalib, Lc., M.Ag

Page 36: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

36 Santunan AGUSTUS 2011

Hadismasa itu memohon kepada Nabi agar beliau bersedia menyisihkan waktu tertentu khusus untuk mereka dalam rangka menuntut ilmu pengetahuan, permohonan ini tentu saja dikabulkan oleh Nabi saw.

Dengan demikian jelaslah bahwa kewajiban menuntut ilmu menjadi keharusan setiap orang, di mana tujuan kewajiban ini agar umat manusia bahagia hidup di dunia dan di akhirat. Allah akan selalu menjaga dan melindungi orang-orang yang keluar dan merantau dengan itikad baik untuk mencari ilmu, seperti digambarkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Turmuzi:

“Barangsiapa yang pergi untuk menuntut ilmu, maka dia telah termasuk golongan sabilillah (orang yang menegakkan agama Allah) hingga ia sampai pulang kembali.” (HR. Turmuzi)

Teks hadis ini begitu menghargai orang yang menuntut ilmu, sampai-sampai memposisikan mereka yang sedang menuntut ilmu sebagai orang yang sedang berjihad fi sabilillah. Sekembalinya seseorang dari menimba ilmu, ia kembali berhadapan dengan alamnya, ia akan terus menikmati in-dahnya hidup di dunia sambil terus mempersiapkan bekal ke akhirat se-hingga di sana pun ia akan bahagia, untuk mencapai semua itu hanya bisa dilalui dengan memiliki ilmu.

Kewajiban menuntut ilmu juga tidak hanya terbatas pada penge-tahuan agama (seperti pemahaman sebagian orang saat ini), tetapi ilmu pengetahuan umum pun harus diper-hatikan. Bila pengetahuan umum dan agama diamalkan dengan benar dan dikembangkan, maka akan menjadi pahala yang terus-menerus mengalir bagi si pelaku walaupun ia telah me-ninggal dunia, sebagaimana sabda Rasulullah:

”Jika anak Adam telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya ke-cuali tiga hal, sedekah jariyah, ilmu

yang bermanfaat, anak saleh yang mendoakan kedua orang tuanya.” (HR. Muslim)

Islam telah meletakkan dasar-dasar pikiran mengenai pengembangan ilmu pengetahuan bagi umatnya, dalam Islam peningkatan kualitas pendidikan menjadi kebutuhan mendasar, selain untuk menghadapi era masa depan juga mempersiapkan kehidupan yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan perkataan Ali bin Abi Thalib ra. yang begitu masyhur:

”Didiklah anak-anakmu karena mereka akan hidup pada suatu zaman yang berbeda dengan zamanmu.”

Berdasarkan keterangan di atas, dapat dikatakan bahwa generasi penerus yang terdidik tidak akan berada dalam kebodohan, karena kemuliaan manusia terletak pada akal yang dianugerahi Allah. Akal ini digunakan untuk mendidik dirinya sehingga memiliki ilmu untuk mengenal pencipta dan beribadah kepada-Nya dengan benar. Itulah sebabnya Rasulullah saw. menggunakan metode pendidikan untuk memperbaiki manusia, karena dengan pendidikanlah manusia memiliki ilmu yang benar dan wawasan yang luas. Dengan demikian, ia terhindar dari ketergelinciran dalam

maksiat, kelemahan, terpecah belah dan kemiskinan.

Dalam Alquran, Allah telah menegaskan bahwa orang yang berilmu akan mendapat derajat yang tinggi di sisinya, dalam surat al-Mujadilah ayat 11, Allah berfirman:

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Dalam pribahasa juga disebutkan:

Orang yang berilmu itu dipandang besar, meskipun tubuhnya kecil

Orang bodoh akan dinilai kecil, meskipun badannya besar

Belajarlah, karena tidak ada seorangpun yang dilahirkan langsung berilmu

Dan tidak akan sama orang yang berilmu dengan orang yang bodoh.

Apa yang telah dijelaskan di atas menunjukkan betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi setiap individu, dan untuk mencapai ini semua tentu melalui proses pendidikan yang harus ditempuh dan dijalani setiap orang dalam kesehariannya. Berbagai bentuk dan model pendidikan demi untuk menuntut ilmu pengetahuan diperbolehkan dalam Islam, baik melalui lembaga pendidikan formal, dayah, atau bentuk pendidikan yang lain. Tinggal kita sekarang yang menentukan sistem pendidikan mana yang cocok buat kita, anak cucu kita dan generasi mendatang, yang terpenting adalah tujuan akhir dari pendidikan ini menciptakan manusia yang yang bermoral dan bermanfaat bagi orang lain. Wallahu a’lam bisshawab.

Penulis ialah Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry

Page 37: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

37Santunan AGUSTUS 2011

Opini

Para ulama berbeda pendapat dalam menetapkan jumlah bila-ngan rakaat shalat tarawih. Di

antara mereka ada yang berpendapat bahwa jumlah/bilangan rakaat shalat tarawih delapan rakaat dan ditambah dengan witir tiga rakaat. Sementara sebagian ulama yang lain mengatakan jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat, plus witir.

Bahkan ada sebagian yang lain lagi berpendapat 36 rakaat ditambah witir, dan 40 rakaat ditambah dengan witir. Perbedaan pendapat tersebut terjadi disebabkan para ulama berbeda dalam memahami dan menafsirkan hadis-hadis Rasulullah saw. dan Atsar sahabat mengenai shalat tarawih.

Yusuf al-Qaradhawi dalam bukunya, Fiqh al-Ikhtilaf menyatakan “...di antara para ahli ushul ada yang berpendapat bahwa dalam masalah hukum furu’, kebenaran itu bisa lebih dari satu…. Mereka inilah yang di dalam ilmu ushul dikenal dengan sebutan al-Mushaw-wibah (orang-orang yang membenar-kan). Mereka beragumentasi dengan dalil dan pertimbangan sebagaimana orang-orang yang tidak sependapat dengan mereka, juga beragumentasi dengan dalil dan pertimbangan.

Menurut penulis, bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda, perbe-daan pendapat (ikhtilafiyah) tersebut mengandung nilai positif (al-hikmah) bagi umat, Sebagaimana dapat dijelas-kan sebagai berikut:

Syi’ar Agama dan kondisi umatShalat tarawih merupakan syiar yang

hidup dan dikerjakan khusus hanya pada bulan Ramadhan. Menghidupkan syiar Agama harus diiringi dengan memperhatikan kondisi dan situasi yang tepat di dalam lingkungan masyarakat. Sebab hal tersebut tidak akan sukses apabila tidak didukung oleh situasi dan kondisi umat yang stabil, tanpa ada kekacauan dan pertikaian di dalamnya.

Demikian pula halnya dengan menghidupkan shalat tarawih di bulan

Ramadhan, harus sesuai dengan situasi dan kondisi umat Islam yang merupakan jamaah setia shalat tersebut. Misalnya jamaah di mesjid A menghendaki delapan rakaat dan jamaah di mesjid B menghendakinya 20 rakaat. Tentu pemuka-pemuka masyarakat di tempat itu dapat memenuhi keinginan dari para jamaah tersebut. Ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya perse-lisihan di kalangan jamaah itu sendiri dan supaya syi’ar agama (shalat tara-wih) hidup sesuai dengan situasi dan kondisi umat.

Apabila hal ini tidak dilakukan maka dikhawatirkan umat Islam yang berada di daerah tersebut atau di mana saja enggan melaksanakan shalat tarawih disebabkan ulama dan umara di tempat itu tidak turun tangan menertibkan jamaah shalat tersebut, dan syiar agama belum bisa dihidupkan.

Padahal Rasulullah SAW mengingin-kan umatnya untuk menyemarakkan malam-malam di bulan Ramadhan, sebagaimana hadis dari Abi Salamah yang berbunyi: ”Ramadhan bulan yang diwajibkan Allah berpuasa sebulan penuh dan Aku mensunatkan bagi kamu mendirikan shalat tarawih untuk menyemarakkannya. Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan serta melaksanakan shalat tarawih dan ibadah-ibadah yang lain dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, bersihlah ia dari dosanya seperti pada hari ia dilahirkan oleh ibunya.” (H. R. Ibnu Majah).

Syi’ar agama akan hidup apabila umat Islam saling menghormati dan saling toleransi dengan muslim lain yang berbeda pendapat dengannya. Sungguh sangat disayangkan apabila ada suatu daerah yang tidak melak-sanakan shalat tarawih hanya karena masyarakat di tempat itu masih mem-persoalkan mengenai jumlah rakaat-nya. Sebenarnya perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat shalat tarawih bukanlah merupakan penghambat da-lam menghidupkan dan menyemarak-kan syi’ar agama pada malam-malam

Ramadhan. Tetapi sebaliknya, dengan adanya

keragaman pendapat tersebut umat Islam akan lebih memahami dan mengerti bahwa tujuan atau sasaran suatu ibadah (seperti shalat tarawih) lebih penting daripada mempersoalkan tentang ikhtilafiyah rakaatnya. Lagi pula perbedaan tersebut bukanlah masalah yang prinsipil dalam agama Islam, tapi hanya masalah furu’ yang selalu me-ngundang perbedaan pendapat.

Pemahaman ibadah sunat perbe-daan pendapat para ulama tentang jumlah rakaat ibadah shalat sunat tarawih dapat menjadi pelajaran bagi ummat agar lebih mengerti dan mema-hami keberadaan ibadah-ibadah sunat yang ada di dalam syariat agamanya. Di samping itu juga ummat Islam termo-tivasi untuk mempelajari dan menggali dalil-dalil yang berkenaan dengan iba-dah sunat tarawih.

Hal tersebut dapat menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap ibadah-ibadah yang disunat-kan, lagi pula masalah-masalah sunat tersebut mentolerir adanya berbagai macam pandangan dan penafsiran. Dalam masalah ikhtilafiyah seperti ini lah adanya kebebasan berijtihad bagi para ulama dan pakar Islam.

Perbedaan pendapat tersebut dapat memperkaya dan memperluas penge-tahuan umat Islam tentang ibadah-iba-dah sunat, misalnya: 1) adanya suatu kelonggaran dalam hal ibadah sunat. Hal ini sejalan dengan hadis Aisyah, bahwa Rasulullah pernah memprak-tekkan di malam-malam Ramadhan mengerjakan shalat tarawih di mesjid yang diikuti oleh jamaah kaum mus-limin. Pada malam berikutnya jamaah tersebut semakin bertambah, akan tetapi Rasulullah tidak keluar lagi pada malam ketiga dan keempat untuk sha-lat bersama mereka. Sebab Nabi saw. khawatir para shahabat menganggap shalat tarawih itu merupakan suatu kewajiban.

Kekhawatiran Nabi dalam hal terse-but dapat memperjelas pemahaman

Di Balik Ikhtilafiyah Rakaat TarawihOleh Muslim A. Djalil, S. Ag, M.S.I

Page 38: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

38 Santunan AGUSTUS 2011

Opinikita bahwa shalat tarawih itu tidak wajib, tetapi sunnat. Karena itu jelas menunjukkan bahwa shalat tarawih bukan ibadah yang wajib dikerjakan sehingga ada kelonggaran bagi umat Islam untuk melaksanakannya;

2) Ibadah sunat dapat menyempur-nakan ibadah fardhu. Shalat tarawih ini merupakan ibadah tambahan dari ibadah shalat wajib, karena ibadah-ibadah sunat dapat menyempurnakan kekurangan-kekurangan dari ibadah fardhu yang tidak sempurna.

Kriteria IbadahSegi positif lainnya adalah perbe-

daan pendapat tersebut dapat mem-buka wawasan berfikir umat Islam da-lam mengenal kriteria amal ibadah dan memperluas pemahaman mereka agar mampu membedakan antara ibadah-ibadah yang disunatkan dan ibadah yang diwajibkan.

Di antaranya: 1) dapat membedakan antara ibadah sunat dengan ibadah wajib. Bahwa dalam sebuah kaidah ushul fiqh dijelaskan: “Fardhu itu lebih diutamakan daripada sunat.”;

2) Tidak berlebih-lebihan dalam masalah ibadah, apalagi ibadah sunat sehingga mendorong tumbuhnya sikap memperketat masalah-masalah kecil yang tidak perlu diperselisihkan lagi dan bersempit dada terhadap orang yang berbeda pendapat dengannya. Sebaliknya dengan sikap toleran dan tidak mempersulit dalam ibadah akan menumbuhkan persatuan dan kesatuan di kalangan umat.

Sikap toleransi umatKetika perbedaan pendapat terjadi

di kalangan umat Islam, toleransi da-lam masalah-masalah yang diperseli-sihkan tersebut sangatlah diharapkan. Artinya sesorang tidak fanatik kepada suatu pendapat yang bertentangan dengan pendapat orang lain dalam masalah-masalah ikhtilafiyah. Dalam masalah rakaat shalat tarawih, apabila umat Islam menjunjung tinggi nilai-nilai keutamaan yang terkandung di dalamnya maka perbedaan pendapat tersebut dapat dihindari sekaligus bisa menumbuhkan sikap saling toleransi di kalangan umat Islam.

Tumbuh dan berkembangnya sikap toleransi tersebut didasarkan kepa-da prinsip-prinsip: 1) Menghormati

pendapat orang lain. Faktor penunjang untuk mendekatkan jarak dan me-ngurangi tajamnya perselisihan ialah menghormati pendapat orang lain dan memperhitungkan pendapat orang lain yang bersifat ijtihadiyah. Hal ini sudah dipraktekkan oleh para ulama terda-hulu dengan saling memberi maaf di antara mereka, bila mana terjadi perbe-daan pendapat dan tidak mau mencela pendapat orang lain. Sikap seperti ini perlu dicontoh oleh umat sekarang ini. Sebagai pengaruh dari sikap yang baik itu dalam pergaulan di kalangan mereka menumbuhkan rasa toleransi, saling mencintai, penuh persaudaraan berada dalam naungan agama Allah swt. dan jalan yang benar;

2) Kemungkinan beragamnya ke-benaran. Ini merupakan faktor yang akan mendukung lahirnya sikap tole-ransi dalam masalah ikhtilafiyah dan menghormati pendapat orang lain. Anggapan tersebut tentu menimbul-kan pertanyaan: Apakah mungkin adanya banyak kebenaran dalam satu masalah; Ataukah kebenaran itu sela-manya hanya satu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut penulis mengutip pendapat Dr. Yusuf al-Qaradhawi yang menjelaskan: “Sesungguhnya di antara para ahli ushul ada yang berpendapat bahwa dalam masalah hukum furu’ ke-benaran itu bisa lebih dari satu.” Con-toh yang paling jelas ialah beragamnya segi qira’at Alquran yang diriwayatkan secara shahih dari Nabi saw. melalui sanad yang mutawatir. Tetapi perbe-daan qira’at ini tidak menimbulkan kekacauan di dalam agama.

Dr. Yusuf al-Qaradhawi menukil sebuah kaidah yang dibuat seorang ulama pembaharu, Muhammad Rasyid Ridha, sebagai berikut: “Kita bekerjasa-ma dalam masalah yang disepakati dan saling toleransi dalam masalah yang diperselisihkan.”

Maka jadikanlah perbedaan penda-pat atau ikhtilafiyah sebagai pelajaran bagi kita semua, sehingga ikhtilafiyah tersebut betul-betul menjadi rah-mat bukan malah sebaliknya menjadi laknat. Hal ini akan terealisasikan apa-bila umat Islam tidak saling tuding dan menyalahkan pendapat-pendapat yang ada di antara mereka. n

Penulis adalah Staf Pada Seksi Mapenda Kandepag Aceh Timur

Anak yang unik, bagai mutiara itu, amanah di tangan kedua orang tuanya. Qalbu yang masih

bersih, merupakan permata yang sangat berharga, mahal tak terkira. Jika dibiasakan untuk melakukan kebaikan, ia akan tumbuh menjadi baik, elok, dan menjadi orang yang bahagia di dunia dan akhirat. Akan jadi si ayeuem mata, pelipur lara bagi orang tua, guru, dan masyarakat. Sebaliknya, jika dia dibiasakan dengan keburukan serta ditelantarkan, dia akan menjadi orang yang celaka dan merugi, ‘penyakit’ dan ‘beban sosial’. Di rumah, ayah ibu cerminannya, di madrasah, guru merupakan cerminan pribadi yang mulia bagi peserta didiknya.

Peserta didik, ‘manusia unggul’ dan terpilih dari komunitasnya, yang memiliki potensi. Sebagai manusia yang berkapasitas, maka dalam diri peserta didik, ada suatu daya yang dapat tumbuh dan berkembang di sepanjang usianya. Potensi peserta didik sebagai daya yang tersedia, sedangkan pendidikan sebagai alat yang ampuh untuk mengembangkan daya itu.

Secara psikologis mereka mempunyai perbedaan dengan karakteristik mereka masing-masing. Ada yang, misal mudah senyum, pemarah, berjiwa sosial, egois, cengeng, bodoh, cerdas, pemalas, rajin, pemurung, dan periang. Gaya itu dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan. Di sekolah perbedaan aspek psikologis ini tidak dapat di-hindari, disebabkan pembawaan dan lingkungan anak didik yang berlainan antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam pengelolaan pengajaran, aspek psikologis sering menjadi ajang per-

Guru, Cermin SiswaOleh Rafi’atul ‘Aliah, M.Ag

Page 39: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

39Santunan AGUSTUS 2011

Opini

soalan, terutama yang menyangkut masalah minat dan perhatian peserta didik terhadap ba-han pelajaran yang diberikan.

Guru sadar bah-wa bahan pelaja-ran yang diberikan tidak semuanya dapat diserap pe-serta didik. Untuk memahami jiwa peserta didik, guru dapat melakukan pendekatan kepada peserta didik secara individual. Dengan cara ini hubungan peserta didik dengan guru menjadi akrab. Peserta didik mera-sa diperhatikan dan dilayani kebutuhan-nya dan guru dapat mengenal siapa peserta didik sebagai individual.

Untuk memupuk perhatian peser-ta didik dianjurkan dengan memper-gunakan reinforcement berupa gula-gula dan ganjaran simbolis seperti pujian, angka yang baik, acungan jempol dan sebagainya. Setiap peserta didik akan merasa senang jika dipuji, namun sebaliknya setiap anak akan merasa tersiksa jika ada kata kotor dan celaan yang diberikan kepadanya. Guru biasanya kurang berhasil dalam pengajaran karena kegagalannya memu-puk perhatian peserta didik. Perhatian di sini tentu saja menyangkut reaksi peserta didik secara jiwa dan raga.

Demikian juga dengan keadaan kelas yang pengap, padat, atau kurang pertukaran udara, sehingga peserta didik tidak dapat leluasa bernafas, menyebabkan kurangnya perhatian pe-

Guru, Cermin SiswaOleh Rafi’atul ‘Aliah, M.Ag

serta didik terha-dap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Pemahaman terhadap perbeda-an psikologis anak didik merupakan strategi ampuh un-tuk mendukung keberhasilan ke-giatan interaksi edukatif.

Melihat ’sebe-lah mata’ hal ter-

sebut berarti sama dengan menjerumuskan diri ke dalam neraka. Nabi Muhammad saw. ber-sabda, “Muliakanlah anak-anakmu dan didiklah mereka dengan baik,” (HR Ibnu Majah). Hadis lain, “Tiada suatu pemberian pun yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya, selain pen-didikan yang baik” (HR Hakim).

Banyak contoh dan teladan yang diberikan oleh Rasulullah saw., di antaranya: - Tidak memukul anak- Bila menghukum anak, lakukan de-

ngan halus dan lembut- Membantu anak bila tidak mampu

melakukan sesuatu- Meluruskan kesalahpahaman dan

kekeliruan anak dengan bijak- Tidak memukul anak pada bagian

sensitif saat emosi- Memberi semangat dengan memberi

hadiah dan mengusap kepala anak- Mengadakan uji kemampuan untuk

menggali potensi anak- Memberlakukan anak dengan adil

tanpa membedakan laki-laki, perem-puan, kaya dan miskin

- Tidak banyak mencela dan menegur anak

- Menghukum anak yang melalaikan tanggungjawabnya

- Menasehati anak dengan lebih da-hulu memujinya.

Peserta didik jangan terlalu banyak ditegur dan mengomelinya setiap saat, karena nanti dia akan terbiasa men-dengar celaan yang membuatnya akan semakin berani melakukan pelanggaran dan hal-hal yang buruk. Contoh anak belajar dari kehidupannya (menurut Dorothy Law Nolte):- Jika anak dibesarkan dengan celaan,

ia belajar memarahi- Jika anak dibesarkan dengan per-

musuhan, ia belajar berkelahi- Jika anak dibesarkan dengan cemo-

ohan, ia belajar rendah diri- Jika anak dibesarkan dengan peng-

hinaan, ia belajar menyesali diri- Jika anak dibesarkan dengan tole-

ransi, ia belajar menahan diri- Jika anak dibesarkan dengan doro-

ngan, ia belajar percaya diri- Jika anak dibesarkan dengan se-

baik-baiknya perilaku, ia belajar ber-keadilan

- Jika anak dibesarkan dengan kasih dan persahabatan, ia belajar cinta dalam kehidupan.

Bagaimana anak di rumah, tanya dulu, bagaimana ayah dan ibunya. Ba-gaimana anak di sekolah, tanya dulu bagaimana guru di sikula itu. Sebab, cermin anak atau teladan murid ada di mana-mana, terutama di sekolah. nPenulis ialah Kepala Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kec. Gunung Meriah Kab. Aceh Singkil

Page 40: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

40 Santunan AGUSTUS 2011

Kolom Budaya

Kalau kebetulan suatu ketika Anda diminta menjadi Penjabat Geuchik sebuah Gampong -bisa

saja karena geuchik gampong itu men-dadak meninggal akibat serangan jan-tung- apakah jabatan itu akan segera Anda terima, atau ada pertimbangan lain, sehingga Anda akan menolaknya?

Salah satu pertimbangan mungkin karena menjadi Geuchik -walau se-mentara- adalah menjadi pemimpin. Dan petiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah di kemudian hari.

Besar-kecilnya pertanggungjawaban tergantung pada jabatan kepemimpi-nan. Seorang presiden harus mem-pertanggungjawabkan jabatan kepre-sidenannya dalam memimpin nega-ra. Gubernur, bupati, kepala kantor wilayah, kepala dinas, hingga camat dan kepala mukim, serta geuchik seba-gai pemimpin terendah dalam struktur kepemerintahan, juga harus memper-tanggungjawabkan jabatannya sebagai seorang pemimpin.

Itu sebabnya, ketika di sebuah kampung akan berlangsung pemilihan geuchik, seorang warga tak penuh akal (setengah idiot) alias bangai, yang suka diganggu oleh anak muda kam-pung karena keluguannya, dikabarkan akan dicalonkan menjadi geuchik. Lalu dengan bahasanya yang lugu dan agak sedikit tilö kedengarannya, orang tak penuh akal itu menjawab: “dipeugah le teungku, ureung jeut keu geucik ure-ung carong, lon ureung bangai, pane najeut boh keu geucik,” katanya.

Namun beberapa anak muda yang terus mengganggunya mengatakan: “Pokoknya kami di kampung ini sudah sepakat memilih droeneuh keu geu-chik,” timpal seorang pemuda kam-

Keamanahan PemimpinOleh Nab Bahany As

pung yang sedang ngumpul di balai meunasah siang itu. “Kapileh laju, kumusom han ku-teubit-teubit, pue kaneuk pileh?” sa-hut orang bangai itu. Benar, sejak itu orang setengah idiot ini tak pernah lagi keluar rumah, takut dipilih jadi geuchik.

Warga kampung bertanya-tanya, ke mana Apa Tahe (nama orang tak penuh akal itu) tidak pernah kelihatan sudah seminggu ini. Kadang mereka rindu juga mengganggu orang setengah idiot ini sebagai hiburannya. Setelah dicari, ternyata benar, Apa Tahe ini sudah berhari-hari bersembunyi di atas po-hon sukun dekat rumahnya agar tidak terlihat oleh orang kampung, karena takut akan dipilih jadi geuchik.

Begitu cara orang tak penuh akal dalam menghindar agar tidak dipilih jadi pemimpin. Kita tidak tahu, apa yang terlintas dibenaknya, apakah cara berfikirnya sama dengan kita yang berakal penuh, berilmu tinggi, yang memahami bahwa setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban di hadapan Tuhan kelak. Karena, menjadi pemimpin adalah amanah yang harus dijunjung tinggi. Bila amanah ini tidak sanggup diemban, membuat dirinya tidak amanah, maka tidak sedikit orang akan kecewa.

Akan tetapi, ketakutan yang ada dibenak Apa Tahe bukan karena ia tidak mampu menjalankan amanah, atau bu-kan karena ia tidak mampu memper-tanggungjawabkan jabatan kepemimpi-nannya di hadapan Tuhan kelak -karena ia tidak tahu adanya pertanggungjawa-ban itu. Tapi yang membuat Apa Tahe takut dipilih jadi geuchik, karena ia berfikir kalau jadi geuchik pasti akan disuruh pidato di hadapan warga dalam setiap rapat di Meunasah, seperti yang sering dilihatnya setiap ada rapat, Pak Geuchik selalu berpidato lebih dulu.

Begitulah cara berfikir orang tak penuh akal. Orang pintar yang berilmu pengetahuan tinggi yang berebut jaba-tan, justru tak se-gan-segan mengor-bankan satu sama lain hanya untuk

mendapat jabatan kepemimpinan. Soal mampu tidaknya, itu urusan belaka-ngan.

Sebuah sekolah yang sebelumnya unggul karena kemampuan kepalanya dalam memenej kekepimpinan sekolah, begitu terjadi pergantian kepemimpi-nan, sekolah itu pelan-pelan menurun kualitasnya, karena ketidakmampuan kepala yang baru. Demikian seterus-nya, sebuah negara atau daerah yang begitu makmur, karena pemimpinnya yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kaamanahan dari rakyat yang telah mempercayainya sebagai pemimpin. Begitu amanah kepemimpinan ini di-abaikan para pemimpin, maka yang bermunculan adalah ketidakadilan, keserakahan, dan ketamakan yang membuat orang lain sengsara.

Maka, kisah Apa Tahe yang takut dipilih jadi Geuchik di sebuah kampung adalah wajar, karena ia tidak penuh akal dalam menilai betapa besarnya tang-gung jawab seorang pemimpin. Yang dia pikir tanggung jawab pemimpin hanya berpidato dalam rapat di meu-nasah. Selebihnya, ia tidak tahu ba-gaimana seorang pemimpin -menurut tingkat kepemimpinannya dapat me-rubah sebuah kondisi buruk menjadi lebih baik.

Dan itu tidak bisa dilakukan oleh sembarangan pemimpin, terutama yang memaksa dirinya menjadi pemimpin. Kecuali para pemimpin yang amanah, pemimpin yang selalu mengingat bahwa jabatan adalah musibah dari Allah dalam menguji keteguhannya. nPenulis adalah budayawan, tinggal di Banda Aceh.

Page 41: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

41Santunan AGUSTUS 2011

Opini

sekarang, masing-masing kriteria harus ditafsirkan ulang menurut konteks keki-nian. Kriteria bahwa “pemimpin itu dari Quraisy” untuk saat itu memang tepat, sebab di Jazirah Arab suku Quraisy ada-lah suku yang sangat menonjol dalam hal kepemimpinan. Ibn Khaldun me-nelaah syarat ini dengan teori ‘ashabi-yah (solidaritas kelompok). Menurut-nya, seorang kepala negara (pemimpin) harus mampu me-ngendalikan keter-tiban dan keamanan negara dari gang-guan luar dan dalam. Ia harus memiliki wibawa yang besar dan kekuatan fisik yang memadai. Pemimpin dipilih dari kelompok yang memiliki kualifikasi, tangguh berwibawa dan kuat. Dia yang pro syariat, Insya Allah akan kuat. Ini-lah yang akan mampu mengandalikan pemerintah secara efektif. Untuk kon-teks saat ini, jika ada orang yang bisa memenuhi syarat tersebut maka ia te-lah memenuhi kriteria “suku Quraisy” sebagaimana hadis Nabi.

Kriteria ahli hukum atau hakim di sini dapat ditafsirkan sebagai orang yang memahami seluk beluk ketatane-garaan dengan baik. Hukum dalam

Dicari, Pemimpin bak Malaikat

Oleh Marah Halim

Islam adalah ketentuan-ketentuan ten-tang perbuatan manusia dalam segala aspek kehidupan, terutama kehidupan praktis. Seorang pemimpin yang baik adalah yang dapat mengambil kebija-kan yang sesuai dengan kemaslahatan. Suatu putusan yang baik belum tentu maslahat, karena itu, suatu keputusan yang diambil pemimpin tidak saja ha-rus baik tetapi juga harus sesuai de-ngan kemaslahatan. Kemaslahatan un-tuk konteks saat ini barangkali adalah sesuai dengan apa yang menjadi kebu-tuhan mendesak bagi masyarakat.

Cakap dalam mengatur pemerin-tahan dan urusan administrasi negara dapat diartikan memiliki skill yang tinggi. Wujud skill adalah kreativitas (daya cipta), inovasi (daya ubah), in-vensi (daya temu), improvisasi (daya memperbaiki), dan lain-lain. Lee Kuan Yew di Singapura layak menjadi contoh disini. Dengan negara yang kecil, sum-ber daya yang terbatas, penduduk yang sedikit; dia bisa membawa Singapura ke level negara maju dan sejahtera. Pemimpin yang tidak terampil jika dise-rahi semua sumber daya pun belum tentu bisa mengolahnya.

Kemudian kriteria berakhlak mulia adalah track record yang bersih dari ber-bagai sifat dan tabiat yang jelek. Bahkan di negara Barat-pun track record sangat diutamakan. Berapa banyak pejabat di negara-negara Eropa dan Amerika yang didepak atau mundur karena melaku-kan tindakan amoral seperti perseling-kuhan atau pemerkosaan. Baru-baru ini, Direktur IMF, Dominique Strauss- Kahn terpaksa melepaskan jabatannya karena memperkosa beberapa wanita. Juga seorang senator di Amerika yang mundur hanya karena meng-upload fo-

Demam Pilkada 2011 tak urung mendorong kita untuk mematut-matut figur seperti apa yang layak

mengimami Aceh lima tahun ke depan. Siapa pun yang terpilih dipastikan sangat berperan menentukan haru birunya Aceh; karena itu kiranya tidak berlebihan kita buka wacana tersebut, tujuannya sekedar memberi wawasan kepada calon pemilih agar tidak salah pilih atau sekedar pilih tanpa suatu pijakan. Telaah singkat ini mencoba melihat kepemimpinan ideal dari perspektif syariat.

Para ulama klasik sejak kekhalifahan Bani ‘Abbas seperti Imam al-Mawardi, dan al-Baqillani telah berusaha meru-muskan teori-teori ketatanegaraan. Jauh sebelum Montesquieu mencetus-kan teori Trias Politica-nya, Imam al-Mawardi dalam magnum opus-nya al-Ahkam al-Sulthaniyyah telah membagi kekuasaan dalam tiga ranah (sulthah), yaitu sulthah al-tasyri’iyyah, sulthah al-tanfidziyah, dan sulthah al-qadha’iyah. Dalam Trias Politica, ini disebut dengan kekuasaan legislatif, kekuasaan ekse-kutif, dan kekuasaan yudikatif.

Selain pembagian kekuasaan, topik yang tidak kalah menarik dibicarakan, baik oleh al-Mawardi maupun oleh al-Baqillani, adalah seputar kriteria untuk menjadi seorang pemimpin. Menurut al-Baqillani dalam kitab Tamhid al-Awa’il wa Talkhish al-Dala’il, kriteria seorang pemimpin adalah: 1) berasal dari bangsa Quraisy; 2) ahli hukum (hakim); 3) cakap dalam mengatur pemerintahan, dan urusan administrasi negara; 4) berbudi pekerti luhur; dan 5) memiliki keutamaan dalam ilmu pengetahuan.

Untuk dapat diterapkan pada masa

Page 42: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

42 Santunan AGUSTUS 2011

Opini

Salah satu problem sosial besar Indonesia saat ini adalah pengang-guran dan minimnya lapangan

kerja sehingga banyak yang berhajat jadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk terbang ke negara-negara lain walaupun hanya menjadi pembantu rumah tangga. Pencarian lapangan pekerjaan bagi kalangan sarjana pun justru masih tertumpu pada poros PNS, seakan-akan dunia pendidikan Indonesia disetting hanya mencetak para lulusan untuk menjadi PNS. Dalam konteks sosial seseorang baru dianggap berhasil dan tidak menganggur jika telah diangkat menjadi PNS.

Mindset semacam ini jelas tidak akan pernah menjadi solusi cerdas da-lam mengatasi pengangguran dan mi-nimnya lapangan kerja, sebab absurd (mustahil) bagi pemerintah untuk da-pat mengangkat semua lulusan men-jadi PNS. Hemat penulis, salah satu alternatif untuk mengatasi problem sosial ini adalah dengan mengembang-kan madrasah/sekolah kejuruan yang lebih banyak di Indonesia.

Ada beberapa alasan substansial mengapa pendidikan kejuruan layak dikembangkan. Pertama, bahwa ke-juruan tidak menuntut banyak teori dan konsep yang beragam tetapi yang dibutuhkan adalah pelibatan lang-sung anak didik secara praktis dalam mengeksprimen sebuah teori maupun mengembangkan keterampilannya.

Kedua, penulis melihat bahwa keju-ruan sebenarnya lebih mengedepankan kemauan, bakat dan minat siswa. Se-mentara pendidikan umum cenderung mengikuti kemauan pemerintah. Kita yakin bahwa pendidikan yang baik ada-lah pendidikan yang berorientasi ke-pada bakat dan minat anak didik.

Ketiga, bahwa kejuruan dapat men-jadi penopang hidup ketika para tama-tannya tidak mampu melanjut-kan pen-

MenggagasMadrasah Kejuruan

Oleh Johansyah

tonya yang kurang pantas di internet. Selanjutnya seorang pemimpin hen-

daklah orang yang memiliki keutamaan dalam hal ilmu pengetahuan dibanding-kan dengan orang-orang yang dipimpin-nya. Jangan sampai seorang pemimpin dibodoh-bodohi oleh orang yang dipim-pinnya. Dalam konteks sekarang ini diwujudkan dalam visi dan misi serta program kerja. Di sinilah akan tampak dia mengerti permasalahan atau tidak, dia punya resep, atau tawaran program yang jitu atau tidak. Dalam konteks ini, sesungguhnya yang bisa menilainya hanya orang-orang terpilih. Jadi menu-rut al-Baqillani, tidak semua orang bisa memilih pemimpin. Semakin tinggi hi-erarki pemimpin hendak dipilih, makin sedikit yang boleh ikut pemilihan.

Pada sisi lain, al-Mawardi dan al-Baqillani juga memberikan perhatian yang besar pada tugas dan tanggung jawab seorang pemimpin (imam). Tu-gas dan tanggung jawab yang paling pokok adalah menjaga prinsip-prinsip syariat, menjalankan hukum syariat dengan konsisten, menjaga kestabilan ekonomi masyarakat, menegakkan hu-kum syariat jika terjadi pelanggaran, mengatur kekayaan negara untuk ke-maslahatan masyarakat, dan melakukan pengawasan yang melekat terhadap se-mua aparat pemerintahan yang berada di bawah kendalinya.

Kriteria Bagaimana mereduksi kriteria-krite-

ria kepemimpinan yang dikemukakan oleh al-Mawardi dan Al-Baqillani dalam konteks ke-Aceh-an? Berikut ini penu-lis mencoba menyodorkan beberapa kriteria untuk memilih pemimpin Aceh baik level provinsi atau kabupaten/kota. Kriteria-kriteria ini bertitik-tolak dari situasi dan kondisi Aceh dari ber-bagai aspek: politik, ekonomi, agama, hukum, sosio-budaya, dan sebagainya.

Pertama, track record yang bersih dan diakui. Standar yang digunakan untuk mengukur kriteria ini adalah penilaian kelembagaan dan penilaian masyarakat secara umum. Mengetahui bersih atau borok seseorang memang tidak mudah; tapi setidaknya ada lembaga-lembaga pemerintah atau swadaya masyarakat yang khusus memantau kinerja pejabat-pejabat negara dan membuat catatan-catatan khusus mengenai orang yang bersangkutan.

Kedua, figur yang dapat diterima semua kalangan. Saat ini, ada tiga komponen utama dalam masyarakat Aceh; internal pemerintahan, mantan kombatan, dan rakyat. Situasi konflik yang melahirkan MoU mengharuskan pemimpin yang dipilih mendapat tem-pat di hati ketiga komponen ini.

Ketiga, memahami kondisi sosio-budaya kekinian masyarakat Aceh. Pemimpin yang akan dipilih dituntut mengetahui akar segala permasalahan dalam semua aspek.

Keempat, memiliki latar belakang pendidikan yang baik dan valid. Baik artinya sekurang-kurangnya sarjana strata satu, jika lebih dari itu lebih bagus; valid artinya yang bersangkutan memperoleh gelarnya secara sah, bukan gelar yang dibeli sebagaimana yang marak di kalangan pejabat peme-rintahan saat ini.

Kelima, merakyat dan tidak biro-kratis. Budaya birokratis yang kental telah mendarah daging dalam birokrasi di Indonesia sehingga membentuk gap antara masyarakat dengan pemim-pinnya. Dalam hal ini layak meniru Umar ibn Khattab al-Farouq, dan Umar ibn Abd al-‘Aziz.

Keenam, memiliki kemampuan ma-najerial yang teruji. Calon yang ditunjuk adalah orang yang telah pernah malang melintang dalam memimpin suatu lembaga, tentu saja lembaga yang erat kaitannya dengan pemerintahan. Pengalaman manajerial ini penting dimiliki setiap penjabat agar ia dapat mengambil kebijakan yang tepat.

Kiranya, siapa pun yang ikut memilih dalam pesta demokrasi Aceh Desember nanti hendaknya mempertimbangkan kriteria-kriteria di atas atau bahkan menambahkan lagi sejumlah kriteria lain. “No body is perfect,” memang kita menghendaki figur yang sempurna tetapi tidak mungkin sesempurna jun-jungan kita Rasulullah saw. Kaidah fiqh barangkali bisa juga menjadi pegangan, “Jika dihadapkan kepada pilihan-pilihan sulit, ambillah yang lebih sedikit mudharatnya.” Mencari calon pemimpin ‘baik’ yang layaknya malaikat pun susah, tapi yang kriterianya lebih banyak, mungkin ada. Wallahu a’lam bissawab. nPenulis adalah Widyaiswara BKPP Aceh, dan Mahasiswa S3 PPs IAIN Ar-Raniry.

Page 43: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

43Santunan AGUSTUS 2011

Opini

n e g a r a - n e g a r a dimaksud.

Hal ini merupa-kan bukti bahwa pendidikan keju-ruan begitu ber-peran dalam mem-bangun kemajuan sebuah negara de-ngan menciptakan beragam lapangan pekerjaan dan jelas mampu menekan angka pengang-guran. Dari itu, kiranya tidak ada alasan bagi kita untuk mengatakan bahwa model pen-didikan kejuruan

tidak layak untuk dikembangkan.

Madrasah kejuruan, mungkinkah?Pengembangan madrasah kejuruan

yang penulis maksud bukanlah madra-sah kejuruan model Madrasah Aliyah Khusus (MAK) atau sejenisnya yang sudah dikembangkan sebelumnya. Di mana kekhasan yang dikembangkan di dalamnya lebih mirip kepada pola pesantren modern dengan mengajarkan kitab, bahasa Arab dan Inggris maupun program hafalan Alquran.

Kejuruan yang penulis maksud adalah model pendidikan yang me-mang mengajarkan dan mengembang ilmu-ilmu praktis yang dapat menun-jang kehidupan seseorang tanpa harus memperoleh predikat sarjana. Sebuah pendidikan yang mengembangkan bakat, kecakapan hidup serta kete-rampilan yang secara ekonomi dapat menghasilkan materi.

Ketika kejuruan dikembangkan pada madrasah, bukan berarti nuansa dan ciri khas keagamaannya lantas menjadi kabur. Justru nilai-nilai agama

tersebut tetap dipertahankan sebagai fundamen dasar dalam membentuk karakter anak didik. Uniknya lagi ke-tika madrasah kejuruan dikembang-kan, maka muatan agama ini akhirnya menjadi nilai plus bagi madrasah terse-but sekaligus membedakannya dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) secara umum.

Diakui bahwa dalam tataran kon-sep, rasanya dalam tempo singkat kita bisa membangun sebuah madrasah kejuruan. Namun dalam kenyataannya kita harus berhadapan dengan ber-bagai permasalahan; mulai dari kajian formulasi ideal madrasah kejuruan, kurikulum, sarana, tenaga pendidik dan sebagainya. Yang terpenting lagi, kita juga perlu melihat keseriusan dan dukungan pemerintah dalam membuat kebijakan yang mengarah ke sana.

Untuk itu, para pejabat di jajaran kementerian Agama, baik di tingkat pusat maupun daerah layak untuk me-mikirkan wacana ini. Generasi madra-sah yang kita kembangkan ke depan tentunya tidak hanya pintar berdoa dan mengaji bukan, melainkan gene-rasi yang memiliki keterampilan dan kecakapan hidup sehingga kehadiran-nya tidak menjadi ‘benalu’ di tengah-tengah masyarakat.

Mungkinkah ini akan terwujud? Jawabannya relatif, tergantung pe-mahaman dan upaya yang ditempuh. Tetapi yang jelas lembaga pendidikan menengah umum, baik sekolah atau madrasah terbukti memang tidak mampu mengembangkan keterampi-lan anak didik secara maksimal karena memang yang dikembangkan adalah ilmu-ilmu yang bersifat teoritis bukan praktis. Nah, kalau demikian kenapa madrasah kejuruan tidak dicoba?nPenulis adalah Mahasiswa Program Doktor PPs IAIN Ar-Raniry Banda Aceh.

didikan ke jenjang perguruan tinggi, baik karena alasan kemampuan inte-lektual yang ren-dah maupun kare-na kondisi ekonomi yang lemah.

Keempat, para lulusan kejuruan cenderung mampu mencari dan bah-kan menciptakan lapangan peker-jaan. Hal ini ber-beda sekali dengan pendidikan umum yang lantaran min-im keterampilan, jangankan mencip-takan, mendapatkan lapangan peker-jaan pun sangat sulit. Memang tidak semuanya demikian, namun secara umum hal tersebut harus kita akui sekiranya merujuk kepada realitas yang ada dalam masyarakat saat ini.

Kelima, bahwa dengan kejuruan, angka pengangguran yang tinggi di Indonesia sudah tentu dapat ditekan dan orientasi untuk menjadi PNS juga bisa dikendalikan. Lebih dari itu, kondisi ini tentunya akan membuat keadaan ekonomi masyarakat Indonesia terutama pada golongan menengah ke bawah menjadi lebih baik.

Barangkali kita bisa melihat bebera-pa negara Asia yang memang cenderung lebih mengembangkan pendidikan ke-juruan dari pada pendidikan umum semisal China, Korea, Jepang dan be-berapa negara lainnya. Hal ini terbukti di mana dalam bidang teknologi mere-ka diperhitungkan. Bahkan jika kita mengecek produk-produk teknologi yang digunakan di rumah tangga, alat komunikasi, transportasi dan lain seba-gainya semua didominasi oleh produk

MenggagasMadrasah Kejuruan

Oleh Johansyah

Page 44: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

44 Santunan AGUSTUS 2011

S a i n s

Umumnya kita hanya belajar mengenai bilangan real saja. Bilangan real memuat bilangan cacah, bilangan negatif, bilangan bulat, pecahan, desimal, dan akar.

Walau begitu, sistem bilangan kita terdiri dari bilangan real dan bilangan imajiner. Apakah bilangan yang tidak real itu? Bilangan imajiner adalah akar kuadrat dari bilangan negatif. Mereka dipakai penerapannya dalam elektronika.

Bilangan rasional dan irasionalSebuah bilangan real dapat berupa bilangan rasional

atau bilangan irasional. Sebuah bilangan dikatakan rasional jika ia dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan dua bilangan bulat. Sebagai contoh, 5/9. Ia adalah bilangan rasional, karena 5 dan 9 keduanya bilangan bulat. Contoh lain adalah 5. Ia dapat dinyatakan sebagai 5/1 dan karena 5 dan 1 keduanya bilangan bulat, otomatis 5 adalah bilangan rasional. Karenanya bilangan bulat sudah pasti bilangan rasional, tapi bilangan rasional belum tentu bilangan bulat.

Bilangan rasional yang bukan bilangan bulat ada dua jenis. Bilangan dengan desimal berujung dan bilangan dengan desimal berulang. Contohnya 3/10. Ia adalah bilangan dengan desimal berujung, karena dalam bentuk desimal, ia ditulis 0.3. Contoh lain adalah 2.14 atau 4.614 dst. Bilangan desimal berulang contohnya 2/99. Dalam bentuk desimal, ia tidak memiliki ujung tapi terlihat berulang terus. Coba aja cek pake kalkulator. Ia sama dengan 0.02020202020…… tanpa akhir.

Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan dua bilangan bulat. Contohnya Pi. Pi nilainya adalah 3.14159265… (Pi bukan 22/7, itu hanya sekedar pendekatan).

Bilangan irasional memiliki desimal yang tidak berujung dan juga tidak berulang. Bilangan irasional lainnya adalah:

e = 2.71828183…akar 3=1.7320508075688772935274463415059…phi = 1.618 0339 887……

Bilangan PrimaBilangan prima adalah bilangan bulat positif yang hanya

memiliki dua faktor, yaitu 1 dan dirinya sendiri. Bilangan-bilangan prima pertama antara lain: 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47, 53, 59, 61, 67, 71, 73, 79,

83, 89, 97, 101, 103, 107, 109, 113, 127, 131, 137, 139, 149, 151, 157, 163, 167, 173, 179, 181, 191…

Bilangan bulat positif lainnya merupakan bilangan positif dan mereka punya 3 atau lebih faktor. Sebagai contoh, 10 punya 4 faktor, yaitu 1, 2, 5, 10. Jadi dia komposit. 42 juga komposit. Faktornya antara lain 1, 2, 3, 6, 7, 14, 21, dan 42. Semua bilangan bulat positif yang bukan 1 dan bukan prima adalah bilangan komposit.

Bilangan bulat positif yang bukan prima dan bukan pula komposit hanya ada satu, yaitu 1 itu sendiri. Hal ini karena ia hanya punya satu faktor saja, yaitu dirinya sendiri.

Siapa peduli dengan bilangan prima?Banyak energi telah dihabiskan oleh para matematikawan

sejak zamannya Pitagoras untuk mempelajari bilangan prima. Baru-baru ini, cabang matematika baru yang muncul adalah enkripsi. Ia adalah cabang matematika terapan yang mempelajari cara menyimpan informasi

sensitif dari pihak lain saat ia dikirimkan secara elektronik (misalnya saat mengirim nomer kartu kredit lewat Internet atau dengan ponsel).

Enkripsi bekerja dengan menyandikan pesan menggunakan bilangan-bilangan prima yang sangat besar. Alat penerima pesan memecahkan sandi menggunakan bilangan-bilangan prima yang sama. Semakin besar bilangan prima yang digunakan, semakin

baik enkripsinya.Bilangan prima terbesar yang telah ada sekarang

adalah 243,112,609-1. Ditemukan oleh GIMPS tanggal 23 Agustus 2008. Bilangan ini terdiri dari 12,978,189 angka. Untuk melihat berapa panjangnya angka tersebut anda bisa melihat sendiri bentuk panjangnya di sini http://prime.isthe.com/chongo/tech/math/prime/m43112609/prime-c.html

Kebalikan bilangan (resiprok)Resiprok sebuah bilangan x adalah 1/x. Dengan kata

lain, pecahannya di putar balik. Pembilang jadi penyebut, dan penyebut jadi pembilang.

Resiprok dari 6 adalah 1/6.Resiprok dari 2/3 adalah 3/2. Selamat mengasah otak anda dengan matematika

nKhairuddin, http://www.faktailmiah.com

Sifat-sifat Bilangan

Page 45: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

Konsultasi BP4Diasuh oleh Drs. H. Abdul Gani Isa, SH., M.Ag. (Ketua BP4 Provinsi Aceh)

45Santunan AGUSTUS 2011

Assalamualaikum Wr. Wb. Bapak pengasuh Yth. Saya ingin

berumah tangga, karena umur saya memasuki satu agustus 2011 ini genap dalam usia 30 tahun. Teman sebaya dengan saya rata-rata sudah ada anak satu dan ada yang dua, sedangkan saya jangankan anak menikah saja belum. Keterlambatan menikah karena rasa kekhawatiran saya tidak mampu memberi mahar atau biaya lainnya berkaitan dengan nafkah. Yang menjadi pertanyaan saya adalah bagaimana sebaiknya yang harus saya lakukan, bila belum mampu menikah atau ada solusi lain buat saya. Jawaban dari pengasuh setidaknya akan memberikan jalan terbaik bagi saya untuk bersikap.

Wassalam.M.Yus di Bereunuen

Jawaban PengasuhPengasuh sangat memahami kondisi

anda. Keinginan anda untuk menikah selalu dibayang-banyangi oleh rasa tang-gung jawab, sehingga rencana anda untuk menikah selalu diurungkan. Memang kemampuan seseorang juga tidak sama. Ada yang mampu (kaya) dan ada yang kurang mampu (miskin).

Dalam kaitan dengan masalah yang anda alami saat ini, menurut pengasuh itu bukanlah masalah. Itu adalah seni dalam hidup ini, dan dialami oleh semua orang, baik ia kaya berkecukupan maupun dalam keadaan miskin. Karena bila tidak ada masalah hidup ini jadi “statis,” dengan ada masalah maka hi-dup ini jadi “dinamis.” Sudah menjadi sunnatullah bahwa setiap manusia yang dilahirkan ke dunia ini pada dasarnya tidak membawa apa-apa (QS. al-Nahl: 12).

Selanjutnya pengasuh coba men-jawab sesuai pertanyaan dan masalah yang anda hadapi saat ini:

Pertama, ingat pesan Rasulullah saw. yang ditujukan kepada para pemuda, jika kamu sudah mampu biaya pernika-han, maka hendaklah kamu menikah. Bila ada di antara kamu belum mam-pu, maka hendaklah kamu berpuasa, dengan puasa itu, menjadi benteng bagimu” (HR. Bukhari, dan Muslim).

Setidaknya, dari hadis ini bisa di-pahami empat hal: (1) seseorang tidak dibolehkan membujang terus-menerus, (2) pernikahan sudah bisa dilakukan bila sudah mampu menyediakan al-ba’ah, artinya menyiapkan mahar, biaya kawin, jimak, serta mampu membiayai nafkah keluarganya, (3) pernikahan itu juga bertujuan menyalurkan kebutuhan biologis sehingga terhindar dari fitnah, (4) bagi yang belum mampu rasulullah saw. menganjurkan puasa (sunat), de-ngan puasa menjadi perisai baginya.

Kedua, mahar merupakan keharusan dari pihak calon suami memberikannya kepada pihak calon isteri. Kewajiban ini sebagaimana disebutkan Alquran: “Berikanlah mas kawin, kepada wanita yang kamu nikahi sebagai pemberian yang wajib...“ (QS. al-Nisa’: 4).

Pertanyaan yang muncul adalah berapa besar mas kawin itu? Alquran tidak menyebutkannya. Alquran hanya menyebutkan keharusan memberikan mahar.

Penjelasannya bisa ditemui dalam hadis. Di antaranya Rasulullah saw. bersabda: “khayru al-shidaq aysarahu,’’ artinya “Sebaik-baik mahar adalah yang paling meringankan.” (HR. Abu Daud). Bahkan Rasulullah saw. juga berpesan tentang nilai mahar “walau khataman min hadid,” artinya “berilah mahar walau sebentuk cincin dari besi,” dan memadai dengan mengajarkan kepadanya (calon isterinya) beberapa ayat Alquran. Dalam hadis lain disebutkan “Perempuan yang membawa berkah adalah mereka yang ringan pembiayaannya” (HR. Ahmad).

Tentang MaharKetiga, sekali pun mahar sebagai

pemberian wajib dengan sebab akad nikah. Namun demikian tidak ada ke-tentuan tentang jumlahnya, karena itu mahar disesuaikan dengan ‘urf dan adat yang berlaku setempat, sesuai kaidah yang berbunyi “al-‘adah muhakkamah,” artinya “adat dapat menjadi hukum.” Kaidah lain menyebutkan: “al-ta’yin bi al-‘urf ka ta’yin bi al-nash,” artinya “se-suatu yang ditetapkan berdasarkan ‘urf sama seperti ketetapan berdasar nash.” Untuk itu harus dipahami bahwa be-sarnya jumlah mahar bervariasi, tidak sama untuk semua daerah di Aceh. Be-sar mahar di daerah Pidie berbeda dari besar mahar di Lhoksemawe, demikian pula dengan daerah lain. Demikian pula berkaitan dengan barang bawaan dan ketentuan lainnya disesuaikan dengan kebiasaan yang berlaku di suatu tempat, namun harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Untuk itu pengasuh menyarankan pula kepada anda, untuk mengambil langkah berikut; (1) berupayalah dengan niat yang tulus untuk merencanakan pernikahan anda dengan berusaha dan bekerja sesuai skill yang anda miliki, (2) bila anda mendapatkan rizki, tabung-lah sebagiannya untuk biaya berumah tangga nanti, (3) carilah pasangan yang sesuai dengan diri anda, seperti kata indatu “ngui belaku tuboh pajoh belaku atra,” yang penting ia taat beragama, kuat imannya, dan berakhlak mulia. (4) bila saat ini anda merasa masih belum cukup secara finansial, yakinlah bawah setelah menikah, Allah akan memberi rezeki yang memadai kepada anda dan keluarga, asalkan anda sekeluarga disi-plin menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya, (5) kalaupun anda belum siap menikah karena berbagai faktor di luar diri anda, maka ikutilah pesan Rasulullah saw. untuk melaksanakan imsak/berpuasa. nWallahu a’lam

Page 46: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

Konsultasi Hukum IslamDiasuh oleh Drs. H. Ridwan Qari, M.Ag.

46 Santunan AGUSTUS 2011

Makna Gembira Menyongsong RamadhanAssalamualaikum Wr. Wb.Pengasuh yang terhormat. Insya Allah tidak lama lagi kita akan

bertemu kembali dengan bulan Rama-dhan. Saya terkadang masih bingung memaknai kata “fariha: gembira.” Da-lam hidup saya, dan kenyataan hidup masyarakat kita, dalam rangka me-nyambut bulan Ramadhan dengan tu-juan “terhindar” dari ancaman neraka. Apakah tradisi “meugang” misalnya, adalah aktualisasi atau simbolisasi dari makna “gembira/senang” atau gembira/senang biasa sebagaima-na kita biasa gembira/senang yang menjadi jaminan “haram disentuh neraka.” Bagaimana sebenarnya menurut bapak pengasuh? Terima kasih atas jawaban Bapak.

IndraLhoknga, Aceh Besar

Wa ‘Alaikumussalam Wr. Wb.Terima kasih atas pertanyaan

yang penting ini. Kami nyatakan ini penting karena semua orang pasti tidak ingin masuk neraka di kemudian hari. Semua orang pasti mencita-citakan hidup yang bahagia di dalam surga. Tentu-nya jalan menuju surga itu harus kita pilih sedemikian rupa, tidak sembarang jalan berujung ke sana. Dibutuhkan pemahaman/penghayatan, latihan, dan ketekunan untuk menca-painya.

Sehubungan dengan pertanyaan tadi, menyangkut pemahaman/peng-hayatan, dapat digambarkan seperti ini. Puasa adalah sebuah keadaan atau perilaku yang berbeda dari kebiasaan dan hal itu tidak dapat dipungkiri pasti berpengaruh terhadap orang yang ber-

puasa. Capek, lelah, lapar, tidak bebas melakukan hal-hal yang halal (hal-hal yang haram, pada hari biasa juga tidak halal) pada hari-hari biasa, misalnya, pasti terasa.

Ini artinya bahwa orang yang ber-puasa akan terikat dengan ketentuan-ketentuan puasa yang membuatnya “terasing” dari hari-hari biasa di mana dia tidak berpuasa. Sebalikya, bagi orang-orang yang tidak berpuasa pada

bulan yang seharusnya berpuasa, dia tidak merasakan keadaan “terasing” itu, kecuali bagi yang tidak berpuasa karena uzur syar’i (bukan melanggar).

Oleh karena itu, hadis “barang siapa yang gembira/senang atas keda-tangan (memasuki) bulan Ramadhan, Allah telah mengharamkan jasadnya disentuh neraka” bermakna gembira/senang mengikuti ketentuan syariat

dalam wujud tunduk dan patuh kepada Allah swt. meskipun itu membuatnya terasing dari kebiasaan hari-hari biasa di luar bulan Ramadhan.

Jika tidak dipahami seperti ini maka gembira/senang itu tetap berada pada makna senang/gembira dalam arti-nya yang biasa; gembira/senang yang tidak menghalangi seseorang untuk berbuat maksiat berupa meninggalkan kewajiban dan mengerjakan larangan.

Kritik faktualnya dapat dirasakan dari hadis “orang-orang yang tidak menanggalkan perbuatan (qawl) kepalsuan maka Allah swt. sama sekali tidak berhajat kepada orang-orang yang meninggalkan maka-nan dan minumannya (puasa).”

Jadi makna senang/gembira menghadapi bulan Ramadhan, dengan demikian, adalah gembira/senang mematuhi kehendak Allah swt. meskipun terbayang ada “ke-terasingan” dari kehidupan yang biasanya. Kalau boleh dimisalkan, senang/gembira atas kedatangan bulan Ramadhan ini adalah ibarat orang yang dalam keadaan miskin tetap berusaha sekuat tenaga un-tuk mencari sumber rezeki yang halal. Tidak berupaya mencari jalan pintas, misalnya mencuri. Dia sulit, namun tetap menyesuai-

kan dengan ketentuan Allah swt.; tetap taat azas dengan senang hati meski ada kesulitan.

Jika “meugang” masih dalam ranah gembira/senang dalam ketaatan ke-pada Allah dapat saja dimaknai sebagai simbol atau aktualisasi atau semangat “fariha” pra Ramadhan yang diharap-kan terus berlanjut dalam dan pasca Ramadhan. nWallahu a’lam.

Page 47: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

47Santunan AGUSTUS 2011

Pada tahun 2006 Ustazah Oli Novedi Santi yang baru datang dari Medan, berinisiatif mendirikan

sebuah wadah untuk menuangkan kreatifitas menulis santri Jeumala Amal. Hal ini disambut baik oleh murid juga ustaz dan ustazah yang lain, sehingga terbentuklah “Bengkel Tulis Jeumala”.

Setiap malam Jumat setelah shalat Isya, anggota rutin berkumpul, untuk saling sharing, atau bedah cerpen dan puisi. Waktu itu anggotanya santri kelas 3 Aliyah, terus saja bertambah setiap pekan, didominasi oleh santriwati, ada pun laki-laki hanya tiga orang.

Tahun 2007 Bengkel Tulis Jeumala Amal sempat terseok-seok karena ke-pindahan Ustazah Oli, namun anggota Bengkel Tulis terus berusaha untuk tetap eksis. Semangat itu pula menjadi-kan Ustaz Mahmud Eko, dan Ustazah Hadijah sebagai koordinator terus beru-saha menjalankannya dengan dibantu Ustad M. Hanafiah yang kemudian ikut bergabung.

Bengkel kembali bersinar setelah ke-datangan ustazah Ida Lela Yusuf sebagai guru baru dari Jakarta, yang dulunya pernah kuliah di Mesir. Setiap kepinda-han guru yang merangkap sebagai koor-dinator pasti mempengaruhi jalannya bengkel, namun semangat dari anggota yang silih berganti pun tak pernah ken-dur. Kepindahan Ustazah Ida Lela, ber-gabungnya ustazah lain yang kemudian pindah lagi. Telah begitu banyak nama-ustad dan ustazah yang sempat me-warnai Bengkel Tulis Jeumala, hingga saat ini yang bertahan hanya Ustad M. Hanafiah dan Ustazah Irayani yang baru bergabung enam bulan terakhir.

Kini anggota hanya tingkat Aliyah saja, tenaga koordinator kurang, jadi di-batasi empat kelas saja, yaitu dua kelas lama, dan dua kelas baru (putra dan putri). Perekrutan anggota baru dilaku-kan setiap awal tahun dan anggota lama menjadi pengurus menggantikan mere-ka yang sudah lulus. Proses pembelaja-ran dalam bengkel tulis masih seperti dulu, yaitu kelas dua arah yang sama-

Bengkel Menulis Jeumala AmalOleh M. Hanafiah, S.Pd

sama memiliki kemauan. Mereka saling berbagi dengan berdiskusi dan saling memberi kritikan yang membangun. Dikoordinir oleh ustaz dan ustazah atau abang-abang mereka sebagai penyeim-bang dalam menjawab permasalahan.

Keinginan untuk mampu menulis dalam bentuk yang bernilai terus mem-berikan semangat bagi mereka untuk belajar. Kehadiran ahli, yang paham dengan berbagai konsep menulis dan disertai trik dan tips menulis memberi-kan motivasi terbesar kepada mereka.

Beberapa penulis senior yang pernah hadir adalah Sulaiman Tripa, D. Keumala Wati, Ahmadun Yosi Herfanda dan dari FLP Sigli, dan Aceh. Keberadaan FLP Sigli khususnya, dan FLP Aceh yang selalu memberikan motivasi berdampak besar bagi kami. Bahkan Sulaiman Tripa dalam kesibukannya sebagai penulis dan dosen Unsyiah selalu meluangkan waktunya untuk membimbing dan men-jawab setiap permasalahan baik melalui telpon, atau e-mail.

Tak ada yang membahagiakan se-lain ketika kita menyadari bahwa Allah telah memberikan kesempatan yang begitu luas bagi kita. Kesempatan un-tuk mengembangkan diri, kesempatan untuk berbuat hal-hal yang bermakna; walau sekecil apapun itu. Alhamdullil-lah. Semua berawal dari mimpi indah, lalu siluet-siluetnya menyatu dalam pandangan yang lebih nyata. Prosesnya terasa begitu lurus mengalir dengan dukungan orang-orang yang menaungi payung Jeumala.

Terpetiklah hasil dari pohon perjuangan yang melelahkan, begitu ranum dan nikmat. Tidak terlalu banyak dan besar memang, namun keberhasilan itu tetap bermakna. Maka ini-lah beberapa yang sempat tercatat dalam perjalan bengkel tulis Jeumala.- Cerpen dan Puisi beber-

apa anggota BT Jeumala dimuat dalam ‘Antologi

Cerpen dan Puisi’ Biar ku Bercinta sendiri terbitan LAPENA tahun 2008

- Terpilih sebagai salah satu dari 6 santri dalam Proyek Santri Menulis Buku terbitan LAPENA tahun 2007

- Juara 2 dan 3 Karya Tulis Ilmiah se Pidie Jaya 2010

- Juara 2 LMUS FLP Aceh tahun 2011

- Beberapa Cerpen dan Puisi dimuat dalam Santunan Jadid

- Telah melahirkan banyak alumni.

Terlalu muluk untuk dapat kami katakan bahwa keberadaan BT Jeumala ini sangat berarti. Namun bukanlah sebuah kehampaan kalau kami katakan bahwa telah mampu merealisasikan mimpi. Keinginan untuk dapat mempersembahkan pemikiran di khalayak terus tersalurkan melalui alumni-alumni BT Jeumala yang kini telah berkiprah di luar sana. Pengembangan diri mereka nyata terlihat dari beberapa tulisan mereka yang kini menghiasi beberapa media nasional bahkan ada yang telah mengeluarkan antologi.

Akhirnya bantuan dari berbagai pihak telah memberikan semangat terbesar bagi bengkel tulis. Santunan Jadid satu dari sekian motivator terbesar mereka. Thank. Penulis adalah Koordinator Bengkel Tulis, Jeumala Amal, Lueng Putu, Kabupaten Pidie Jaya

Page 48: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

48 Santunan AGUSTUS 2011

Bahasa Inggris

Independence Day of Indonesia(Written By Mulyadi idris, S.Ag, M.Hum)

English Teacher at MAN Model Banda Aceh

The Independence Day of Indonesia was officially proclaimed on 17th August 1945 at 10.00 a.m. sharp on Friday. It is a very big event for the people of Indonesia. Preparation for this day start weeks ahead before the 17th of August. All high-rise office buildings around town, shops, schools are decorated with large banners and lighted designs. Fences around the presidential palace and many government offices are draped in red and white streamers. The malls are all decorated in red and white and hold Independence Day sales for the people. Lots of money is spend by the city administration to create a unique series of red and white lighted decoration.

The President and Vice President hoists the national flag of Indonesia at the National Palace which is televised live for all the people to watch. The whole town glitters in red and white and the all over one can see the words ‘Dirgahayu RI’ or ‘Long live Indonesia!’ It’s a national holiday for the Indonesian people were all citizens and even tourists visiting the island can celebrate to their hearts content.

A popular game, ‘Panjat Pinang’ is played by the people. Here palm trunk is erected in a public area which is well greased with a mixture of clay and oil. Various prizes in the form of bikes, TVs, umbrella, instant noodle, iron, fan etc are hung at the top and kids and even grownups climb over each other struggling to reach the goal. In the end there are a lot of slippery, muddy kids and grownups all happy and smiling after their exercise of fun. A good time is even had by the crowd watching the gaiety.

Glossary:- draped (v): dihias- hoists (v); menaikkan- Independence day (n): hari kemerdekaan - proclaimed (n): memproklamirkan - slippery (adj): tergelincir- patriotic day (n): hari bersejarah- gaiety (n): kegembiraan- spend (v): dihabiskan- unique (adj): unik, khas- glitters (v): bergemerlapan- grownups climb (n): pemanjat pinang- muddy (adj): lumpur. n

Page 49: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

49Santunan AGUSTUS 2011

Tokoh

“Abu Rawang adalah sapaan akrab masyarakat Pucök Alue (nama desa kelahirannya),

Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur kepada Tgk. H. Mahmud ibn Usman. Seorang ulama kharismatik yang pernah menjabat Kepala Kantor Djawatan Agama Atjeh Timur. Ia digelar “Abu Rawang” karena tempat ia mendirikan dayah dikenal masyarakat sebagai rawang keumude, yaitu tanah landai pada lekukan sungai menyerupai tanjung, yang banyak ditumbuhi pohon bengkudu (Aceh: keumude).

Abu Rawang merupakan salah seorang alumni dayah Ie Leubeu, Pidie, ia belajar di sana selama lebih kurang sembilan tahun. Teman seangkatannya antara lain Tgk. Muhammad Daud (Abu Beureu’eh) yang merupakan sahabat dekatnya. Hubungan persahabatan dengan Abu Beureu’eh tetap terbina sampai Abu Rawang mendirikan dayah-nya pada tahun 1925. Salah seorang alumni dayah ini adalah Prof. Tgk. H. Ismail Yakub, SH, MA., penerjemah kitab Al-Um (karya Imam al-Syafi‘i) yang belajar dari tahun 1928 sampai 1931. (Informasi ini diperolah dalam pengantar terjemah al-Umm).

Setiap kali melintasi kawasan Aceh Timur, Abu Beureu’eh selalu singgah di Simpang Ulim, mengunjungi saha-batnya ini. Apalagi secara keorganisa-sian, Abu Rawang ikut sebagai peng-urus Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) yang terbentuk pada 5 Mei 1949. Ia merupakan salah seorang komisaris yang terdiri dari; Tgk. M Amin Alu, Tgk. A. Wahab Seulimeum, Tgk. Abdullah Ujong Rimba, Tgk. Usman Lampoh Awe, Tgk. A. Hamid Samalanga, Tgk. M. Yusuf Cunda, Tgk. Usman Aziz Lhoksukon, Tgk. M. Daud

Abu Rawang (1897-1980);Kepala Kantor Djawatan Agamayang Naik Gunung

Page 50: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

50 Santunan AGUSTUS 2011

TokohBlang Paseh Langsa, Tgk. Damanhuri Takengon, dan Tgk. Mahmud Simpang Ulim (Abu Rawang). Penasehat orga-nisasi terdiri dari: Tgk. M. Amin Di Yon Garot, Tgk. Yahya Peudada, dan Tgk. H. A. Hasballah Indrapuri.

Militansi yang tertanam dalam jiwa Abu Rawang mengantarkannya untuk bergabung dengan Abu Beureu’eh da-lam barisan Darul Islam di tahun 1953. Jabatannya sebagai Kepala Kantor Dja-watan Agama Atjeh Timur ia tinggalkan dengan alasan yang sama dengan Abu Beureu’eh, “pelecehan” oleh Pemerin-tah Pusat. Semangat perlawanan pun tersulut, dan ia memilih naik gunung sebagai qadi dalam susunan pemerin-tahan DI/TII agar bisa mengabdikan hidupnya demi keadilan lillahi ta‘ala.

Abu Rawang ditugasi memeriksa orang-orang yang diduga bersalah oleh Darul Islam. Namun diluar dugaan, ada saja orang-orang yang dieksekusi di luar pengetahuan beliau, dan baru diketahuinya setelah yang bersang-kutan terbunuh. Abu Rawang karena merasa terkhianati, sampai akhirnya mengalami depresi berat. Menurut kesaksian Hasan Saleh (dalam buku Mengapa Aceh bergolak) yang sempat mengunjunginya, depresi yang dialami Abu Rawang tergolong parah sehingga sulit diajak berkomunikasi.

Setelah sem-buh Abu Rawang hidup mengasing-kan diri di Desa Pante Rambong (sekarang Kecama-tan Pante Bidari, Aceh Timur), kala itu meski kese-pakatan damai te-lah dicapai lewat “Ikrar Lamteh.” Baru pada tahun 1966 Abu Rawang memenuhi buju-kan masyarakat agar beliau turun gunung dengan alasan umat mem-butuhkan kehadiran beliau. Maka mu-lai tahun 1967, Abu Rawang kembali mengayomi masyarakat, aktif mengajar di dayahnya.

Mendirikan SekolahAbu Rawang seorang tokoh ulama

yang berpikiran moderat, pernah suatu kali dalam pertemuan ulama se-Aceh Timur, salah seorang ulama datang setelah diskusi dimulai. Abu Rawang mengkritik dan mengoreksi sikapnya yang menyalami seluruh peserta se-telah memberi salam. Seharusnya

ia tidak perlu bersalaman di tengah diskusi yang sedang berlangsung. Menurut salah seorang santrinya, Yusuf Abdullah, moderatisme piki-ran Abu Rawang berarti pola ber-pikir pertengahan, karena ia tidak sepenuhnya setuju dengan pikiran Abu Beureu’eh yang modernis, dan juga tidak terikat dengan pola pikir tradisionalis.

Sikap moderat juga tercermin dari kebijakannya yang memadukan pendidikan dayah dengan pendidikan umum, serta life skill untuk murid-muridnya. Abu Rawang mendirikan madrasah yang dinamainya Madrasah Adabiyah pada tahun 1931. Murid-murid sekolah ini datang dari Lhok Sukon (Aceh Utara) dengan meng-gunakan kereta api. Guru yang pernah mengajar di Madrasah Adabiyah ini antara lain:

Tgk. Abdul Latif, Pante Panah, Lhok 1. NibongTgk. Mahyiddin, Pucök Alue, 2. Simpang UlimTgk. H. Mu’id, Bantayan, Simpang 3. UlimTgk. Musa Usman, Simpang Ulim4. Tgk. Muhammad, Nicah Awe, 5. Simpang UlimTgk. Syekh Ibrahim, Tanjung Pura, 6. Sumatera Utara.

Seiring perkembangan madrasah di Aceh, pada tahun 1953, Madrasah Adabiyah disesuaikan menjadi Sekolah Rendah Islam (SRI) yang lanjutannya belum ada di Simpang Ulim. Lalu untuk jenjang berikutnya sebagai lanjutan

Abu Rawang, pada saat peresmian Masjid Baitul Karim, SImpang Ulim. Foto ini direproduksi dari buku terjemahan kitab Al-Umm (karya Imam al-Syafi‘i) oleh Prof. Tgk. H. Ismail Yakub, SH, MA.

Page 51: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

51Santunan AGUSTUS 2011

TokohSRI, didirikanlah Pendidikan Guru Agama (PGA) pada tahun 1966. Lalu pada tahun 1969, ia dirubah menjadi Madrasah Tsanawiyah (Sekolah Me-nengah Islam/SMI).

Salah satu hal yang merupakan catatan dan pengalaman menarik, SPP dikutip dari tiap siswa dalam bentuk padi sejumlah 40 kilogram per bulan. Setelah terkumpul, lalu padi itu di-bagikan sebagai honor bagi para guru, juga masih berbentuk padi. Setiap satu orang guru mendapatkan padi sejumlah 100 kilogram per bulan.

Pembelajaran di madrasah berjalan beriringan dengan pembelajaran di dayah. Selain santri, untuk guru juga diadakan pengajian yang digelar setiap hari, yaitu setiap selesai shalat subuh. Adapun materi pembelajarannya meng-gunakan kitab Minhaj al-Talibin, Fathul Mu’in, Fathul Wahab, dan sebagainya.

Memberantas KhurafatKetika pulang ke kampung halaman

setelah belajar di Ie Leubeu, Teungku Mahmud Usman merasa gerah melihat berbagai praktek khurafat dalam ma-syarakatnya. Antara lain dapat disebut

praktek tulak bala, rateb la ilaha illa ana, peh situek dalam peringatan mau-lid, dan meuratöh, atau meratapi orang meninggal (niyahah).

Hal ini diperparah oleh adanya pa-ham wujudiyah di sekitar Simpang Ulim yang pada tahun 1950 terpusat di Desa Matang Perlak, Lhok Nibong. Mereka secara berjamaah berzikir de-ngan lafal la ilaha illa ana. Sayangnya jamaah ini diikuti oleh masyarakat awam. Bekal keilmuan yang tidak memadai mengakibatkan munculnya polemik seputar akidah di tengah masyarakat.

Menanggapi fenomena ini, Abu Rawang mengumpulkan tokoh masya-rakat, dan mengajak murid-muridnya memberantas praktek wujudiyah ini. Bersama murid-muridnya beliau tu-run memberi pemahaman yang benar kepada masyarakat, membuka ruang dialog, dan diskusi secara terbuka. Perjuangan Abu Rawang membuah-kan hasil menggembirakan. Faktanya, dalam tahun 80-an, praktek khurafat seperti yang disebutkan di atas sudah tidak lagi berbekas dalam kehidupan masyarakat.

Pada tahun 1980, Abu Rawang dipanggil menghadap Ilahi dalam usia 83 tahun. Madrasah yang beliau dirikan dulu, kini telah dinegerikan. Banyak pemimpin negeri yang sekarang tengah berkarya, merupakan produk madrasah yang dibangun dengan tangan beliau sendiri. Namun sayang, dayah beliau tidak ada yang meneruskan, sehingga bilek dan bale yang dibangunnya dulu, kini melapuk dan siap untuk roboh. Di sebelahnya, gedung permanen Madrasah Ibtidaiyah Negeri Simpang Ulim berdiri dengan megah…

Sisi lain yang terus membekas dan terpatri dalam kenangan masyarakat adalah sosok beliau yang bersahaja dalam kesederhanaan. Sampai hari ini masyarakat masih merindukan romantisme Abu Rawang yang mau melayani persoalan umat di mana saja. Suatu hari seorang masyarakat datang hendak menanyakan masalah keagamaan kepada beliau, padahal saat itu beliau sedang mandi. Di luar dugaan, Abu Rawang justru meminta masalah itu langsung ditanyakan tanpa perlu menunggu beliau selesai mandi. njabbar sabil

Keluarga Besar Majalah SantunanKementerian Agama Provinsi Aceh

Turut berduka cita atas musibah yang menimpa Kafilah Aceh Barat, Senin, 11 Juli 2011dalam perjalanan pulang mengikuti MTQ XXX Aceh Tahun 2011 di Aceh Tamiang.

dan,Kami juga menyampaikan duka cita kami yang mendalam atas wafatnya

Cut Masyitah (11 tahun)Qari’ah cilik anak dari pasangan Teuku Yusmadi, dan Rukiyah, peserta MTQ XXX Aceh

yang mewakili Kafilah Aceh Barat.

Semoga keluarga yang ditinggal diberi kekuatan oleh Allah swt., Amin.

Pemimpin RedaksiJuniazi

Page 52: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

52 Santunan AGUSTUS 2011

L i f e S t y l e

Puasa merupakan ibadah dan perbuatan mengendalikan diri dari makan, minum, dan segala yang membatalkannya, mengendalikan diri dari perbuatan

keji dan tercela. Kita telah sama mengetahui bahwa puasa memiliki keistimewaan yang sangat luar biasa di hadapan Allah swt. “Puasa itu milik-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Dan kebaikan itu akan dilipatgandakan sebanyak sepuluh kali lipat.” (HR. Bukhari dan Abu Daud).

Jika ibadah ini dilakukan dengan istiqamah, maka di samping keistimewaan juga akan memberi efek yang positif, tidak hanya untuk kehidupan di akhirat, tapi juga saat kita hidup di dunia. Tidak pernah kita mendengar orang sakit atau menderita karena berpuasa, tetapi justru sebaliknya orang sakit justru dianjurkan berpuasa untuk proses pe-nyembuhan. Sebagaimana hadits Nabi; “Berpuasalah kalian maka kalian (akan) sehat.” (HR. Thabrani).

Ibadah puasa ada yang merupakan ibadah wajib yaitu Puasa pada bulan Ramadhan, ada juga puasa-puasa sunat. Pada puasa wajib bulan Ramadhan, hikmahnya sebagai-mana sabda Rasulullah saw.: “Ketika Ramadhan tiba semua gerbang surga dibuka, semua pintu neraka ditutup, semua setan dibelenggu.” (HR. Bukhari).

Adapun hikmah puasa sunat adalah sebagai berikut:1. Puasa Nabi Daud.

Nabi saw. bersabda “Shalat yang paling disukai oleh Allah adalah Shalat Daud, dan puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Daud. Dia tidur di seperdua malam dan bangun di sepertiganya, tidur lagi di seperenamnya dan berpuasa sehari serta berbuka sehari.” (HR. Bukhari).

Puasa ini bisa mejadi salah terapi bagi yang mengalami masalah pencernaan, karena pola makan menjadi teratur otomatis akan memperbaiki sistem perencanaan.2. Puasa Senin-Kamis

Rasulullah saw. bersabda: “Maka pada hari itu akan diampuni setiap hamba yang tidak mempersekutukan Allah swt., kecuali orang yang di antara dirinya dan saudaranya terdapat permusuhan. Lalu dikatakan: Lihatlah kedua orang itu, hingga mereka berdamai.” (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Nasai).3. Puasa ayyamul bidh (13, 14, 15 bulan qamariah)

Ada sebuah penelitian yang menyimpulkan bahwa kondisi kejiwaan manusia pada saat bulan purnama cenderung labil, emosional dan tidak terkendali. Kiranya inilah hikmah dari sabda Rasul: “Jika kamu berpuasa tiga hari dari satu bulan, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15. (HR. Nasa’i, Tirmidzi dan Ibnu Hibban).4. Puasa enam hari bulan Syawal

Rasul bersabda: “Orang yang melaksanakan puasa di bulan ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari pada bulan syawal maka itulah puasa setahun penuh”. (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud dan At Tirmidzi).

Jika dikaji dengan hitungan kebaikan berpuasa dibalas sepuluh kali lipat maka puasa Ramadhan sama dengan puasa sepuluh bulan dan puasa enam hari pada bulan syawal sama dengan puasa selama 2 bulan, maka genaplah setahun lamanya berpuasa.

Bagi orang yang masih mempunyai tanggungan puasa (qadha) dan ingin berpuasa Syawal, maka dahulukanlah puasa qadha. Sebab mendahulukan sesuatu yang wajib daripada sunnah itu lebih melepaskan diri dari beban kewajiban. Di samping itu hutang puasa adalah hutang kepada Allah, hutang kepada manusia saja dianjurkan agar segera dibayar, apalagi hutang kepada Allah.5. Puasa ‘Arafah (9 Zulhijjah)

Ketika Rasulullah saw. ditanya tentang puasa ‘Arafah, beliau menjawab: “Puasa Arafah menghapus dosa-dosa se-tahun yang lalu dan yang akan datang.” (HR. Muslim).

Beliau juga bersabda: “Tidak ada hari yang Allah mem-bebaskan hamba-hamba dari api neraka, lebih banyak dari-pada di hari ‘Arafah.” (HR. Muslim). Dalam hadits lain: “Tidak ada perbuatan yang lebih disukai Allah swt. daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Zulhijjah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah! walaupun jihad di jalan Allah? Jawab Rasul: Walau jihad pada jalan Allah kecuali, seorang lelaki yang keluar dengan diri dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya.”(HR. Bukhari).6. Puasa ‘Asyura (10 Muharram).

Untuk membedakan dengan puasa kaum Yahudi, Rasu-lullah menganjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram, namun beliau tidak sempat melaksanakannya karena telah berpulang kerahmatullah.7. Puasa Sya’ban

Bulan Syaban adalah yang diapit dengan dua bulan yang agung yaitu Rajab dan Ramadhan. Juga sebagai latihan untuk terbiasa dalam berpuasa bulan Ramadhan.

Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa Aisayah tidak pernah melihat Rasulullah lebih banyak berpuasa daripada puasa pada bulan Sya’ban. (HR.Bukhari). 8. Puasa Rajab

Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda mengenai puasa ini: “Rajab adalah bulan Allah, Syaban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku. Barangsiapa yang berpuasa Rajab dengan keimanan dan penuh harap maka wajib baginya keridhaan Allah yang besar, akan ditempatkan di firdaus tertinggi. Siapa yang berpuasa dua hari dari bulan Rajab maka baginya pahala yang berlipat dan setiap takarannya sama dengan berat gunug-gunung di dunia, dan barangsiapa berpuasa tiga hari dari bulan Rajab maka Allah akan menjadikan puasa itu sebuah parit yang lebarnya satu tahun perjalanan di antara dirinya dengan neraka”. nDirangkum oleh Suri.

Rahasia di Balik Kebiasaan Berpuasa

Page 53: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

53Santunan AGUSTUS 2011

Komputer

Banyaknya operator selular dan internet service provider yang menawarkan berbagai paket internet dengan berbagai macam kelebihan memang kerap membuat

bingung. Namun kita harus lebih jeli dalam memilih paket internet. Harga yang ditawarkan oleh penyedia layanan me-mang tak dapat dipungkiri, lebih murah dibanding jaringan internet wireless. Jadi di sini kita harus benar-benar mem-pertimbangkan ketika kita hendak berlangganan layanan internet ADSL seperti Speedy dan sebagainya.

Jaringan wireless atau lebih tepatnya lebih dikenal dengan mobile broadband, sangat cocok bagi mereka yang sering mobile atau keluar rumah dengan laptop/notebooknya. Sarana ini memliki kelebihan dapat dibawa ke mana-mana karena tidak tergantung dengan stasiun tetap atau fixed line.Memilih Jasa Layanan atau Operator Internet

Berikut hal-hal yang harus diketahui dalam memilih paket koneksi internet.

Memasang internet sangat bergantung di mana anda berada, artinya layanan operator atau internet service provider (penyedia layanan internet) beda tempat, beda pula kualitasnya. Sebagai contoh, jika anda berada di lokasi A, di sana terdapat jaringan telkom, anda harus bertanya kepada customer service di kantor telkom terdekat apakah di wilayah Anda terdapat jaringan ADSL atau Speedy atau tidak. Jika tidak Anda mungkin berpikir untuk menggunakan jaringan mobile boroadband 2G/3G/3,5G/HSDPA yang disediakan oleh operator seperti Telkomsel, Indosat, 3, Axis, XL, SMART, Aha, Mobile8, Telkom Flexi atau operator selular lainnya.

Tak ada salahnya jika Anda tanya kanan-kiri tetangga Anda yang sudah lebih dulu menggunakan layanan internet wireless sebelumnya, agar Anda tidak salah pilih operator atau bahkan salah membeli jenis modem yang sesuai dengan Anda.

Seteleh Anda tahu apa yang tepat untuk digunakan di rumah atau tempat Anda bekerja, barulah Anda menentukan modem apa yang akan Anda pilih.

Memilih Modem yang SesuaiSebagai pengetahuan, bahwa ada berbagai jenis modem

dan berbagai merk modem yang ada di pasaran.Modem GSM (General atau Unlock)Unlock di sini maksudnya modem tidak dikunci pada

operator tertentu. Terkadang dibundling atau dipaket dengan kartu perdana tertentu. Modem semacam ini dapat digunakan dengan kartu perdana Telkomsel (Simpati, Kartu As, dan Kartu Halo), XL, Axis, 3, Indosat (Mentari dan IM3).

Modem CDMA (General atau Unlock)Modem semacam ini dapat digunakan dengan kartu perdana

Aha, Flexi, Hepi, Fren, Smart. Terdapat 2 jenis modem CDMA di pasaran Indonesia, yaitu Modem CDMA Single Band dan Modem CDMA Dual Band. Untuk modem single band, Anda

Cerdas Memilih Koneksi Internetharus lihat frekuensinya apakah 800 MHz, 1900 MHz atau frekuensi lainnya. Dengan mulai maraknya jaringan EVDO di Indonesia, modem EVDO juga marak di pasaran. Modem EVDO itu juga merupakan modem CDMA. Modem EVDO sudah pasti mengcover jaringan CDMA 1X (baca: one x). Jadi Anda tak perlu bingung dengan istilah Modem EVDO.

Untuk Modem GSM biasanya ada pilihan 3G, 3,5G atau HSDPA modem. Pada dasarnya 3,5G sama dengan HSDPA, tapi pada kemasan modem ada yang tertulis HSDPA Modem adap pula yang menuliskan 3,5G Modem. Harga juga menentukan kecepatan download maksimal dengan perangkat tersebut. Ada yang memiliki kemampuan 3,6 Mbps dan ada yang memiliki kemampuan 7,2 Mbps. Namun kecepatan tersebut hanya kemampuan perangkat. Artinya kecepatan sesungguhnya sangat tergantung dengan kecepatan jaringan operator.

Memilih PaketDalam memilih paket internet Anda harus jeli dalam

mempertimbangkan harga, Terlepas dari operator apa yang memiliki jaringan lebih baik di wilayah Anda, pilihan paket juga perlu dipertimbangkan dari sisi finansial (anggaran) Anda.

Istilah Fair UsageOperator biasanya membatasi kuota atau banyaknya data

yang Anda unduh (download) dan Unggah (Upload), misalnya kuota 1 GBytes. Operator sering menyebutnya dengan pemakainan fair usage. Fair Usage ini sebenarnya adalah suatu batasan yang diterapkan dalam aturan operator. Jika penggunaan Anda telah mencapai 1 GB data, maka kecepatan akan diturunkan secara otomatis oleh operator.

Paket Time BasePaket time base dihitung berdasarkan lama waktu

pemakaian. Di sini pemakaian Anda dihitung per menitnya. Misalnya Anda memilih paket 50 jam, maka harga paket adalah untuk pemakaian 50 Jam. Selebihnya Anda akan dikenakan biaya tambahan per menitnya di luar harga paket. Jika Anda hobi untuk download atau upload, mungkin paket inilah yang semestinya Anda pilih. Karena kuota volume atau banyaknya data yang Anda download atau upload biasanya diabaikan di paket Time Base ini.

Paket Volume BasePaket volume base dihitung berdasarkan banyaknya

data yang Anda download atau upload. Misalnya jika anda mengunjungi website yang banyak gambar/video/file akan membutuhkan volume lebih besar daripada Anda mengunjungi website yang hanya menampilkan banyak teks/tulisan dan sedikit gambar. Jika Anda gemar chatting, paket ini lebih cocok untuk Anda. Di paket ini biasanya mengabaikan durasi. Artinya sekalipun Anda chatting seharian penuh volume yang Anda habiskan tidak banyak. naba, http://punyaku.web.id

Anda dapat membaca Majalah Santunan lebih awal dengan mengunduhnya melalui website www.aceh.kemenag.go.id. Koleksi pula e-book Masjid Bersejarah di Nanggroe Aceh dan berbagai konten menarik lainnya, hanya di www.aceh.kemenag.go.id

Page 54: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

54 Santunan AGUSTUS 2011

EnsiklopediBahasa di Aceh

Bahasa di Aceh Agustus 2011

NO.Bahasa

IndonesiaBAHASA ACEH

BAHASA GAYO

BAHASA ANEUK JAMEE

BAHASA ALAS

BAHASA SIGULAI/LAMAMEK

BAHASA DEVAYAN SIMEULUE

BAHASA SINGKIL

BAHASA PAK-PAK BOANG SINGKIL

BAHASA TAMIANG

HULU

BAHASA KLUAT

BAHASA HALOBAN

1 Meja Meh Meja Meje Meje Meja Meja Meja Meja Mejo Meja Meja

2 Kursi Bangku Kursi Kuisi Kursi KursiKurisi/bangku

Kursi Bebangku Bangku Kursi Kurisi

3 Piring Pingan pingen Piriang Pinggan GambatuPereng/ingkan

Pikhing Pemangan Pinggan Pinggan Pereng

4 gelas Glah gelas Galeh Glas Gelas Gelaik Glas gelas Geleh Gelas Galat

5 Sendok Canca Cemenca Sendok Camce Sendok Sotdok Sendok Senduq Sudu Sendok Sendok

6 Garpu Garpu Garpu Garpu Gorfu Garpu Carpu Garfu Gekhpu Goghpu Garpu Garpu

7 Panci Panci Panci Panci Panci Panci Panci Blanga Panci Panci Panci Panci

8 Nasi Bu Kero Nasi Nakan Layap Layap Nakan Nakan Nasi Nakan Layap

9 Hidangan Idangan Hidang Hidangan Hidangen Ta’ue Etdang Hirangan Hidangen Idang Hidangan Edangan

10 Kuah Kuwah Kuah Kuah Kuah Dino Dinak Khokhoh Kuah Kuah Kuah Rinak

11 Air putih Ie puteh Weih putih Aie PutiahLawe Bogoh

Idane afui Uek Utdeng Iae Cuma Iae licinAyogh puteh

Lawe mentar

Uek maodeng

12 Kopi Kupi Kopi Kopi Kopi Kopi Hopi/Kopi Kopi Kupi Kopi Kopi Kopi

13 susu susu Susu Susu Susu Susu Susu Susu Susu Susu Susu Susu

14 teh te Teh Teh Teh Teh Teh Tes Tes Te Teh Tes

15 Timba Tima Time Tombo Ipe Dimbak Tibak Timba Timba Timbo Timbo Tibak

16 Gayung Gayoeng Gayung Gayuang Gayung Guyung Suluk Gayong Tetangkul Cibok Gayung Gayong

17i Mangkok mangkok Mangkok Mangkuak Mangkuk Mangkok Mangkuk Mangkuk Mangkuk Cawan Cawan Mogra

18 Tempayan Guci Ayan Tampayan Kaslawe Suru-suru Ayan Ayan Talam Tempayan Capah Tampayan

19 Teko Ceuriek Teko Teko TekoSerek ono-ono

Teko Teko teko Teko Teko Teko

20 Asbak Asbak Asbak Asbak AsbakBanua Bontong lokok

Banon buntung dokok

Asbak Asbak Asbak AsbakWanon awu rokok

Database ensiklopedi Bahasa di Aceh ini dibuat berdasarkan kontribusi dari para pembaca Majalah Santunan di berbagai wilayah di Provinsi Aceh. Penulisan kata-kata sesuai dengan sumbangan kontributor. Untuk partisipasi kirimkan sms ke 085277759339 dengan menyertakan padanan kata dalam bahasa daerah yang anda kuasai.Kontributor Edisi Juli: Bahasa Gayo-Erqi Albandary, Bahasa Aneuk Jamee-Andri Rahman, Bahasa Alas-Hasanuddin, Bahasa Sigulai Lamamek-Aji Asmanuddin, Bahasa Devayan-Mirati Adim, Bahasa Singkil-Hendra Sudirman, Bahasa Pak-pak Boang-Sulaeman Ar, Bahasa Tamiang hulu-Lukmanul Hakin, bahasa Kluet-H.Bahrum Basyah, bahasa Haloban-ikhsanPadanan kata untuk edisi berikutnya: Berjabat tangan, ma’af, Bertamu, Kembali, Tamu, Sholat, Tarawih, Sunnah, Takbir, Salawat, Ngaji, Dausa, Janji, menipu, Bohong, Haram, Halal, Makruh, Bedug, Sirine.

Page 55: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

55Santunan AGUSTUS 2011

Sastra

“Tunggu!“ Ummi bangkit sambil meraih tangan Rabiah. “Kalau Kau

merasa apa yang Aku sampaikan tadi mengusikmu, Aku minta maaf.” Ucap Ummi. Rabiah tak berucap. Perlahan ia beranjak dan keluar dari rumah Ummi. Dalam perjalanan pulang Rabiah menerawang jauh menyelami setiap kata yang dilontarkan Ummi tadi. Sebenarnya akan ada masalah jika Rabiah mengiyakan saja permintaan Ummi. Itu berarti Rabiah harus melepas peninggalan satu-satunya dari orang tua Rabiah. Sepetak kebun cokelat di pinggir desa, yang sebenarnya terikrar oleh orang tuanya menjadi miliknya. Tetapi ikrar itu tak dikuatkan oleh pernyataan hitam di atas putih.

Dua puluh tahun sudah Rabiah menghabiskan peluh merawat kebun cokelat peninggalan ayahnya. Tak banyak yang dapat diperbuat Rabiah. Dia hanya menanam, menunggu cokelat berbuah, memanennya,lalu menjualnya ke pasar kota. Kurun waktu tak menghantarkan Rabiah pada mimpinya. Sehari-hari ia hanya berkutat dengan pikiran soal pengganjal perut. Terkadang ia harus berseteru dengan keinginannya yang lebih banyak datang ketimbang pergi.

Rabiah sebantang kara. Dulu ia pernah menikah. Lelaki pilihan orang tuanya itu hanya mendampinginya tiga bulan lamanya. Pernikahan itu tak menghadirkan seorang anak. “Tak apa Biah. Kau tak akan sendirian. Kau masih muda. Layaklah ada lelaki yang

memperisterimu,” ucap ibunya suatu hari. Memang kemudian datang seorang lelaki yang meminta Rabiah menjadi isterinya. Mereka menikah. Tetapi entah karena alasan apa, lelaki itu meninggalkannya juga. Rabiah pun bertekad tak akan lagi membuka hatinya.

Ruang tengah rumah itu tampak temaram dari luar. Cahaya lampu seolah ikut menyamarkan kalimat dua orang itu. “Jadi Biah kemari?” tanya Sofyan. Ummi meletakkan nampan berisi secangkir kopi. Ummi hanya mengangguk. “Tak puas juga rupanya dia telah meraup batang cokelat, berpuluh-puluh tahun!” ucap Sofyan sambil menyeruput kopi. “Sebaiknya Abah pikir-pikir lagi, kasihan Rabiah,” lirih Ummi pada suaminya. “Aku anak laki-laki satu-satunya, pantaslah kebun cokelat itu menjadi milikku.”

Sofyan bangkit menuju ruang tamu rumahnya, Ummi mengikutinya. “Kalau Biah tak pandai menyaring kata-kataku, biar kulawan dia di pengadilan,” ucap Sofyan. Ummi terdiam. Suaminya bagai batu karang di tengah lautan. Tak banyak ombak yang mampu menghempasnya.

Sekuat tenaga Rabiah mencoba mengumpulkan ingatannya. Barangkali ada sesuatu yang bisa meyakinkan kakaknya, Sofyan. Watak kakak lelakinya itu tampaknya telah terpahat sejak kedua orang tua mereka masih ada. Rabiah tak ingin Sofyan merebut begitu saja kebun cokelat itu. Akan

terasa berkhianat dia, jika kebun itu jatuh ke tangan Sofyan.

“Tolong

lah Mbak, bantu aku meyakinkan Mas Sofyan,” pinta Rabiah. “Aku selalu melakukan itu Biah, tapi kau lebih tau kan, bagaimana dia.” mereka terdiam. “Mbak kan sudah bisa bayangkan, apa yang akan menimpaku,” ucap Rabiah lirih. “Biah, berpuluh tahun aku telah mendampingi Mas Sofyan, sampai saat ini hanya watak kerasnya lah yang aku pahami.”

Selama ini hanya Ummi lah tempat Rabiah berbagi. Sungguh berbalik dari sikap Sofyan yang seharusnya bisa amat berarti bagi Rabiah.

Rumah mungil peninggalan itu tampak gelap. Seperti biasa, penghuninya hanya terpaku dan semakin terperosok dalam kawah derita. Air mata rasanya tak dapat lagi menyelami kedalaman hati Rabiah. Permukaan jiwanya semakin mengapung. Kini Rabiah semakin melata menggiring impiannya ke tengah padang rumput bahagia. Tak banyak yang dapat ia perbuat.

“Hai Biah!” terdengar teriakan dari luar rumah. Rabiah tersentak, Dia hafal betul suara itu, ”Mas Sofyan…,” ucapnya hampir tak bersuara. Sofyan melangkah masuk tanpa diperintah. Tak sepatah kata pun terucap, sorot mata dan gerak tubuh Sofyan sudah cukup menjadi pertanda buruk buat Rabiah. Sofyan melirik setiap detail rumah itu. “Tak percuma kau tinggali rumah ini,” Sofyan memecah beku. “Kurasa cukuplah rumah ini saja yang kau miliki, Kau tau sejak dulu hanya kau

Rabiah dan Kebun CokelatOleh Irawati,S.Pd

Page 56: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

56 Santunan AGUSTUS 2011

Sastra

Aku MilikMuYa Allah…Kumohon Kesehatan dan kekuatan dalam menunaikan ibadah-Muwaktu yang tersisa hanyalah kesempatan mengucapkan kalimat-kalimat-Muaku sadar bahwa nafsu musuh terbesar yang harus aku lawandan aku menangis atas segala khilafanku pada-MuYa Allah…Jika Engkau memberi ampun atas segala dosa-dosakuDan jika Engkau memberi Azab yang sangat pedihaku tidak berdaya… ya Allahberikanlah Ampunan dari dosa-dosakuSelagi aku masih Engkau berikan nafasAku mohon juga ampuni dosa kedua orang tuakuYang melewati pahit getir dalam membesarkankuDan juga saudara-saudaraku serta sahabat-sahabatkuTuntun kami menuju Syuga-Mu ya AllahHentikanlah langkah kami bila langkah tergeser dari jalan-MuYa Allah! berikan segala kemudahan dalam setiap langkahkulimpahkan rezeki dan berikan aku ketabahan dalam meneruskan sisa umurkutiada lain tempat ku mengadu dan memohon selain pada-Mudan Sesungguhnya Engkau ciptakan aku, dia, mereka tidak lain hanya untuk menyembah-MuAllah…..ya Allah…..aku milik-Muhamba-Mu ya Allah.

Karya: Dessy Anna(Mahasiswi Unsyiah Banda Aceh)

YANG KU TUNGGU

Berderet tumpahan tinta di atas kertas

Cooba melukis tentang kebahagiaan

Sambil menunggu pergantian hariMenyongsong bulan beribu makna

Bilangan jari di buka untuk menghitung

Jajaran hari yang terus terjelangTercoret bulan yang telah berlaluEngkau pun datang menghampiri

Marhaban ya ramadhanBulan suci pembersih diri

Lebih baik dari seribu bulanPenuh keberkahan untuk hamba

bertaqwa

Karya: Sarah Nadia(Kelas XII IPA 3 MAS Jeumala Amal

Anggota Bengkel Tulis Jeumala)

Cita-CitaCita-Cita,...

Kata singkat penuh artiMenjadikan hidup lebih berarti

Cita-Cita,...Suatu harapan yang diingin semua orang

Tapi tak di dapat sembarang Cita-Cita,...

Suatu yang ingin digapaiNamun tak mudah untuk dicapai

Cita-Cita,...Suatu yang ingin diraih

Tapi butuh perjuangan yang gigihCita-Cita,...

Bagaikan rembulan yang bercahayaMemberi harapan setiap anak manusia

Cita-Cita,...Bak mutiara di dasar lautan

Berhasrat untuk terus disimpanCita-Cita,...

Lihat saja air jatuh di batuanAkan melobangi pelan-pelan

Cita-Cita,...Sebuah hasrat dalam jiwa

Harus di raih sepanjang masaCita-Cita,...

Membimbing hidup di duniaMemberikan kebaikan di hadapanNya

Cita-Cita,...Bulatkan tekad untuk maju

Tanamkan keyakinan dalam dirimuCita-Cita,...

Ayunkan langkah sentakkan bahuUntuk meraih yang engkau tuju

saja lah yang dijadikan ratu, sementara aku, bagai gundik!”

Pandangan mata sofyan tak lepas dari tiap sisi rumah itu. “Mas aku hanya sendiri, kebun cokelat itu adalah tumpuanku,” lirih Rabiah. Sofyan mengambang senyum.”Kau masih muda, nanti kucarikan suami untukmu agar kau tak lagi menggerogoti kebun cokelat itu.” Rabiah semakin terperosok, pandangannya seakan mengecil.” Besok datanglah, telah kusiapkan semuanya,” Sofyan berbalik keluar rumah.

Pagi itu Rabiah telah siap mendapati setumpuk karang yang ditutupi lumut hitam. Tak ada kegairahan muncul. Semalam tak sekejap pun matanya lena, bahkan tak satu pejaman pun mampu membungkus mimpinya untuk dibuka kala pagi. Rabiah pasrah, Dia

percaya akan garis tangannya. Tuhan takkan membiarkan semua ini, takkan ada setumpuk gunung yang akan dia pikul sendiri. Kerudung putih itu menutupi kepala Rabiah, agak bergegas Rabiah menutup pintu rumahnya, Dia tak harus menahan langkah. Takdir telah menantinya....

“Biah! Syukurlah kau kutemui,” Usup terlihat terengah-engah. “Ada apa Sup?” Usup segera menarik tangan Rabiah. ”Tak banyak waktu lagi, ayolah!” Setengah berlari mereka menuju rumah Sofyan. Berbagai rasa berkecamuk dalam kepala Rabiah.Dari belokan dekat rumah Sofyan, Rabiah melihat kerumunan orang. Berpasang mata menyongsong kedatangan Rabiah. Dua wanita menuntunnya memasuki rumah. “Kenapa ini?” semua bungkam. Sekali tarikan napas, jantung Rabiah

seakan berhenti seiring berhentinya tumpuan matanya pada sosok Ummi. Iparnya itu tekulai lemah di samping sosok tertidur, dan wajahnya ditutupi. “Sofyan..., diakah itu?” suara Rabiah nyaris tak keluar dari kerongkongannya yang tercekat.

Gundukan tanah di kebun cokelat itu masih basah, nama H. Sofyan bin Ali Zain terpahat di batu nisan. Tetesan embun di dedaunan batang cokelat seakan mampu mewakili pikiran Rabiah. Kini kebun cokelat itu didiami jasad Sofyan. Kebun cokelat yang selalu ingin direnggut darinya. Kehilangan Sofyan tak sebanding dengan tak jadi beralihnya kebun cokelat ke tangan Sofyan. Rabiah kini tetap sendiri... nPenulis adalah Guru MAN 2 Takengon

Cita-Cita,...Sungguh indah sebuahcita-cita

Kelak dia akan bahagiaCita-Cita,...

Sungguh agung nan muliaMaka bercita-citalah setinggi-tingginya.

Karya: Saifullah, S.Hum(Pegawai KUA Kec. Geureudong Pase,

Kemenag Aceh Utara)

Page 57: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

Ensiklopedi

57Santunan AGUSTUS 2011

Sejarah RingkasMasjid Baitul Abyadh

Mesjid Baitul Abyadh didirikan pada tahun 1914. Dibangun oleh Pe-merintah Kolonial Belanda atas per-mintaan Teungku Uleebalang Cut yang berkuasa di Meulaboh pada saat itu.

Pada masa itu Belanda membuka lahan perkebunan karet yang tanahnya merupakan milik uleebalang. Banyaknya buruh yang beragama Islam menuntut pendirian masjid sebagai sarana ibadah. Buruh-buruh itu umumnya berasal dari penduduk muslim pribumi, dan sebagian lagi didatangkan dari Pulau Jawa. Mereka juga umumnya beragama Islam, meski tidak kurang juga yang beragama Hindu dan Budha. Namun kebanyakan mereka kemudian memilih masuk Islam.

Pembangunan masjid ini terwujud sebagai kompensasi dari perizinan penggunaan areal kebun. Jika pihak Belanda tidak mau mendirikan masjid, maka uleebalang tidak mau memberikan izin menggarap perkebunan karet. Sampai sekarang perkebunan karet itu masih Produktif.

Penduduk sekitar masjid merupa-

Rubrik ini diangkat berdasarkan buku Masjid Bersejarah di Nanggroe Aceh, jilid II, diterbitkan oleh Bidang Penamas Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh, 2010.

MASJID BAITUL ABYADH, ACEH BARAT

kan perbauran suku Jawa dan Aceh yang umumnya bekerja sebagai petani. Mereka telah berasimilasi sejak ratu-san tahun silam, sehingga sekarang su-lit sekali membedakan mereka secara kesukuan. Iklim keagamaan tampak sangat kuat dalam kehidupan sosial mereka sehari-hari. Hal ini juga tercer-min dari sikap mereka yang teguh me-megang adat istiadat Aceh yang islami, meski secara simbolik daerah itu dike-nal dengan nama ‘Gampong Jawa’.

Guna memenuhi kebutuhan ilmu agama di tengah masyarakat, pada tahun 1948 didirikan sebuah lembaga pendidikan Islam oleh Teungku Muhammad Juwaini.

Spesifikasi Masjid.Masjid Baitul Abyadh berdiri di atas

tanah seluas 60 x 40 meter yang meru-pakan wakaf Uleebalang Cut. Pondasi masjid terbuat dari batu bata merah yang tidak dijumpai bandingannya da-lam bangunan modern sekarang ini. Konstruksinya dibangun mengguna-kan semen putih, dan besi yang berdia-meter 60 mm.

Bahan baku bangunan tersebut diberikan oleh pihak perkebunan Belanda. Mereka mendatangkannya

dari Pulau Jawa.Arsitektur masjid berbentuk segi

delapan. Jika dilihat dari arsitekturnya, jelas merupakan gaya arsitektur Eropah dengan Kubah besar di tengah-nya. Tiang-tiang masjid, dan rangka pe-nyangga bangunan terbuat dari bahan kayu. Masjid ini memiliki lima anak tangga yang menurut masyarakat se-tempat, hal ini melambangkan rukun Islam.

Masjid Baitul Abyadh berdiri megah di pinggir Krueng Meureubo. Satu hal yang patut disyukuri, masjid ini tidak tergerus oleh erosi sungai. Masyarakat setempat menganggap mesjid Baitul Abyadh memiliki kelebihan dan ke-muliaan (karamah). Indikasinya aliran sungai yang sudah tiga kali berpindah setiap kali mendekati pondasi masjid.

Indikasi karamah lainnya, menurut masyarakat setempat, adalah peristiwa unik dalam masa ketegangan konflik di Aceh sekitar tahun 1998 sampai 2005 silam. Dikisahkan banyak masyarakat yang mengungsi ke Masjid Baitul Abyadh, dan mereka terselamatkan dari resiko konflik. Menurut masyarakat, ‘sepanas’ apa pun para pihak yang bertikai, jika mereka memasuki peka-rangan mesjid, maka mereka akan menjadi ‘dingin’. Bahkan sesampainya di masjid, mereka akan bersahabat, bahkan menjadi seperti bersaudara.

Sampai sekarang masjid ini masih digunakan untuk kegiatan keagamaan. Selain untuk ibadah salat berjamaah, di masjid ini juga tetap diadakan pe-ngajian majelis taklim oleh masyarakat setempat. Selain itu, di masjid ini juga diselenggarakan pendidikan untuk anak-anak, yaitu Taman Pendidikan Alquran (TPQ).

Page 58: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

Galeri

58 Santunan AGUSTUS 2011

Ka.Kanwil kemenag Aceh, Menteri Agama, Gubernur Aceh, dan Wagub pada Acara Pencanangan Gemmar Mengaji, dan Zikir Akbar di Masjid Raya Baiturrahman, 24 Juli 2011.

Menteri Agama RI menyampaikan sambutannya dalam acara pencanangan secara Resmi gerakan Gemmar Mengaji di Masjid Raya Baiturrahman, 24 Juli 2011.

Menteri Agama RI, Suryadharma Ali, di-peusijuek (tepungtawar) oleh Tokoh Ulama Aceh.

Ka.Kanwil Kemenag Prov. Aceh beserta jajarannya, menunggu kedatangan Menteri Agama RI di Bandara Sultan Iskandar Muda, 24 Juli 2011.

Menteri Agama RI dan Ka. Kanwil Kemenag Provinsi Aceh, berbincang-bincang di ruang VIP Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar.

Wagub Muhammad Nazar, hadir pada acara Pembukaan Dialog Kerukunan Umat Beragama di Hotel Kuala Radja, Banda Aceh, 30 Juli 2011.

Page 59: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya

59Santunan AGUSTUS 2011

“Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Tingkatkan Kesadaran Hidup dalam Ke-Bhinneka-an untuk Kokohkan Persatuan NKRI, Kita Sukseskan

Kepemimpinan Indonesia dalam Forum ASEAN untuk Kokohkan Solidaritas ASEAN.”

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi AcehBeserta Seluruh Jajarannya Mengucapkan;

Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 66, 17 Agustus 1945 – 17 Agustus 2011

KEPALA KABAG TATA USAHA Ttd. Ttd. DRS. H. A. RAHMAN TB, LT. DRS. H. TAUFIQ ABDULLAH

KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEHBESERTA SELURUH JAJARANNYA

Mengucapkan:Selamat Idul Fitri 1432 H/2011 M

Minal ‘A’idin wa al-Fa’izin, Taqabbal Allah Minna wa MinkumMohon Maaf Lahir dan Bathin

Kepala Kabag. Tata Usaha Ttd. Ttd. Drs. H. A. Rahman TB, Lt. Drs. H. Taufiq Abdullah

Page 60: Kepala Kantor Wilayah - aceh.kemenag.go.id · kedatangan bulan suci Ramadhan. Syahru Ramadhan. Inilah bulan rahmat dan ampunan. Sudah pasti seluruh umat Islam di jagat ini menyambutnya