kementrian pendidikan dan kebudayaan badan penelitian dan pengembangan dan...

27
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN INSPIRASI PENYEDERHANAAN KURIKULUM SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

Upload: others

Post on 20-Aug-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

Page 2: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

Sebagian besar Masyarakat Indonesia saat ini sedang menghadapi masa-masa

yang sulit untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari akibat dari Pandemi Covid-19, hal ini

sangat berdampak pada berbagai sektor khususnya pada sektor Pendidikan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah mengambil

kebijakan penyelenggaran Belajar dilaksanakan dari rumah. Hal ini dilakukan demi

memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Kebijakan ini menyebabkan para

pendidik dan tenaga kependidikan harus menyesuaikan pembelajaran yang normal

menjadi pembelajaran dari rumah, dimana hal ini tentu menjadi kesulitan tersendiri oleh

para pendidik untuk membuat bahan ajar untuk pembelajaran.

Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti hal tersebut, Pusat Kurikulum dan

Perbukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menyiapkan

Inspirasi Penyederhanaan Kurikulum Secara Mandiri dalam Kondisi Khusus sebagai

panduan oleh para pendidik untuk menyiapkan bahan ajar yang akan dilaksanakan dari

rumah selama berada dalam kondisi khusus. Panduan ini disusun untuk memberikan

inspirasi, wawasan, dan pedoman bagi para pendidik melakukan persiapan,

pelaksanaan, diagnosis dan tindaklanjut yang tepat pada proses pembelajaran, tentunya

dengan tetap mengacu pada Kurikulum 2013. Kami berharap panduan ini menjadi salah

satu solusi bagi para guru untuk melaksanakan pembelajaran.

Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan

Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyiapan dan penyusunan

panduan ini. Semoga panduan ini dapat bermanfaat dan tidak hanya pada masa pandemi

Covid-19, melainkan pada saat kondisi-kondisi khusus lainnya seperti gempa bumi,

tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

Jakarta, 5 Agustus 2020

Kepala Pusat Perbukuan dan Kurikulum

Maman Fathurrohman, S.Pd.Si, M.Si, Ph.D

KATA PENGANTAR

Page 3: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang

B. Landasan Hukum

C. Tujuan

D. Sasaran

E. Ruang Lingkup

F. Prinsip Penyederhanaan Kompetensi Dasar

G. Kriteria Penyederhanaan Kompetensi Dasar

H. Prioritas Penyederhanaan Kompetensi Dasar

I. Langkah-Langkah Penyederhanaan Kompetensi Dasar

J. Merancang Proses Pembelajaran

K. Strategi Pembelajaran Pada Kondisi Khusus

L. Contoh Langkah-Langkah Pembelajaran

DAFTAR ISI

Page 4: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

Kondisi Khusus adalah suatu keadaan bencana yang ditetapkan oleh Pemerintah

Pusat atau Pemerintah Daerah. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang

Penanggulangan Bencana disebutkan berbagai kondisi bencana yang dapat terjadi di

Indonesia meliputi bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial. Bencana

alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang

disebabkan oleh alam antara lain gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,

kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Bencana sosial adalah bencana yang

diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia

yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.

Sedangkan bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi,

epidemi, dan wabah penyakit. Bencana non alam antara lain, epidemi dan wabah penyakit

seperti saat ini, yakni adanya pandemi COVID-19.

Pelaksanaan kurikulum pada Kondisi Khusus bertujuan untuk memberikan

fleksibilitas bagi satuan pendidikan untuk menentukan kurikulum yang sesuai dengan

kebutuhan pembelajaran peserta didik. Misalnya, adanya pandemi Covid-19 saat ini,

dapat dimaknai sebagai kondisi khusus, karena di saat wabah virus Covid-19 menular

dengan pesat, hanya dengan mengubah cara berinteraksi dalam menyikapi

pembelajaran merupakan solusi yang jitu yang mempengaruhi dunia pendidikan. Dengan

pengelolaan kurikulum yang ditata ulang secara khusus, secara langsung akan

berpengaruh terhadap keberadaan dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP) beserta model pembelajarannya.

Pelaksanaan KTSP pada Kondisi khusus bertujuan untuk memberikan fleksibilitas

bagi satuan pendidikan untuk menentukan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan

pembelajaran dalam rangka memenuhi layanan pendidikan pada peserta didik. Pada

kondisi khusus karena bencana tertentu, pembelajaran tetap harus dilakukan, walaupun

tanpa tatap muka, misalnya dengan belajar dari rumah (BDR) dan pembelajaran jarak

A. Latar Belakang

Page 5: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

jauh (PJJ). Hal ini untuk memastikan layanan pendidikan terhadap siswa tetap terpenuhi.

Pada kondisi khusus ini, satuan pendidikan diberi peluang untuk melakukan strategi

khusus dalam merancang kurikulumnya, yang sesuai dengan kondisi yang ada pada saat

itu, sehingga kompetensi siswa (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) tetap tercapai.

Kerangka berpikir tersebut di atas, didasarkan atas Keputusan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman

Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus, yang secara

jelas menegaskan bahwa ada tiga ketentuan pelaksanaan kurikulum pada kondisi

khusus. Secara normatif, satuan pendidikan pada Kondisi Khusus dalam pelaksanaan

pembelajaran dapat melaksanakan satu dari 3 (tiga) opsi di bawah.

1. Tetap mengacu pada kurikulum nasional (Kurikulum 2013) yang selama ini telah

dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.

2. Mengacu pada:

a) kurikulum nasional untuk PAUD, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah

yang berbentuk sekolah menengah atas dengan kompetensi inti dan kompetensi

dasar yang disederhanakan untuk Kondisi Khusus yang ditetapkan oleh Kepala

Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan; atau

b) kurikulum nasional untuk pendidikan menengah yang berbentuk sekolah

menengah kejuruan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang

disederhanakan untuk Kondisi Khusus yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal

Pendidikan Vokasi.

3. Melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri.

Dalam konteks satuan pendidikan pada kondisi khusus akan melaksanakan opsi

ke-3, yaitu penyederhanaan kurikulum secara mandiri, maka penyusun kurikulum untuk

satuan pendidikan perlu dibekali inspirasi penyederhanaan dan pelaksanaan kurikulum

yang dipilih.

Page 6: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

B. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2OO7 tentang Penanggulangan Bencana

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 20 15 tentang Perubahan

Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O15 Nomor 45, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5570);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828);

5. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor 242\;

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014 tentang

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 1679);

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2016 Nomor 971) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Kompetensi

Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran.

8. Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

719/P/2o2o Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan

Dalam Kondisi Khusus

9. Perdirjen Dikdasmen No. 464/D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar SMK

10. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor : 10/D/KR/2017

tertanggal 4 April 2017 tentang Struktur Kurikulum, Kompetensi Inti – Kompetensi

Dasar, Dan Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus (SLB).

Page 7: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

C. Tujuan

Memberikan inspirasi kepada satuan pendidikan dalammenyederhankan kurikulum secara mandiri dalam kondisikhusus.

Menjelaskan prinsip, kriteria, dan prioritas penyederhanaan KD.

Menjelaskan langkah-langkah penyederhanaan KD.

Merancang pembelajaran dan penilaian pada kondisi khusus.

D. Sasaran

Sasaran inspirasi

penyederhanaan kurikulum

secara mandiri di satuan

pendidikan dalam kondisi

khusus.

Satuan pendidikan dan pendidik dari PAUD,

pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus.

Pemerintah daerah (provinsi/kabupaten/kota), khususnya organisasi perangkat daerah yang mempunyai tugas dan fungsi terkait PAUD,

pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus.

Page 8: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

Inspirasi penyederhanaan kurikulum secara mandiri oleh satuan pendidikan dalam

kondisi khusus mencakup tiga bagian penting.

E. Ruang Lingkup

Menjelaskan dasar pertimbangan atau rasional mengapa satuan pendidikan pentingmelakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri dengan mengacu padakurikulum nasional. Kemandirian ini dilakukan mengingat kondisi khusus memerlukanproses belajar yang kontekstual dengan memberikan pengalaman belajar peserta didikdan dukungan keterlibatan masyarakat sejalan dengan kondisi sosio kultural. Inspirasijuga memuat tujuan, sasaran, dan landasan pijak sebagai acuan dalam menjalankanpembelajaran melalui penyederhanaan kurikulum secara mandiri.

Memuat strategi dalam penyederhanaan kurikulum yang lebih operasionaldengan memahami prinsip, kriteria, dan prioritas agar hasilnya memilikikebermanfaatan tinggi sesuai konteksnya.

Implementasi dari strategi penyederhanaan kurikulum yang memuat langkah-langkah penting dan sumber daya pelaksanaan dalam penyederhanaan kurikulum.

Page 9: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

Secara konseptual, dokumen kurikulum merupakan acuan:

Kelima dasar tersebut dapat dimaknai sebagai suatu prinsip penyederhanaan

kurikulum.

Agar hasil penyederhanaan kurikulum bisa mengungkit pembelajaran yang

bermakna, tanpa beban penuntasan capaian kurikulum, fokus pada kecakapan hidup

aktual, kegiatan belajar dapat lebih bervariasi sesuai minat dan kondisi, serta

mempertimbangkan fasilitas yang tersedia, maka kurikulum tersebut memiliki empat

kriteria.

1

mudah dipelajari (learnable)

2

dapat dicapai (achievable)

3

dapat diukur (measurable)

4

dapat dilihat ketercapaiannya (obserable)

5

Mudah diajarkan dan praktis atau mudah dilaksanakan/diaplikasikan (teachable).

F. Prinsip Penyederhanaan Kompetensi Dasar

G. Kriteria Penyederhanaan Kompetensi Dasar

Page 10: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

Atas dasar keempat kriteria tersebut, guna memastikan bahwa peserta didik

kompeten, maka ada beberapa pertanyaan yang harus disikapi, yaitu apa yang harus

mereka pelajari, bagaimana cara mereka mempelajarinya, dan dengan cara apa

teknik penilaian yang diterapkan agar kompetensi apa dan dengan cara apa akan

dinilai ketercapaian hasil belajarnya.

Untuk menyederhanakan kurikulum, tiga persoalan harus dijawab, yaitu

konsep kurikulum alternatif/sederhana, orkestrasi sistem penyederhanaan, dan

keberanian mengeksekusi kebijakan penyederhanaan kurikulum. Hal itu mengingat

persoalan kurikulum pendidikan di Indonesia sangatlah kompleks. Kompleksitas

terjadi karena persoalannya ada di dalam konstruksi kurikulum itu sendiri.

Jika diurutkan dari konsep awal kaseluruhan proses pembentukan alur berpikir

yang membentuk Kurikulum 2013, dapat dibayangkan betapa panjangnya. Tujuan

4 Kriteria

Urgensi: KD/materi/kompetensi yang

secara teoretis, mutlak harus dikuasai oleh peserta didik.

Kontinuitas: KD/materi/kompetensi lanjutan

yang merupakan pendalaman

materi sebelumnya.

Relevansi: yang diperlukan

untuk mempelajari dalam bidang

studi lain.

Keterpakaian: memiliki nilai terapan tinggi

dalam kehidupan sehari-hari.

H. Prioritas Penyederhanaan Kompetensi Dasar

Page 11: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

pendidikan diturunkan dalam profil lulusan, profil lulusan diturunkan dalam profil

standar kompetensi lulusan (SKL). SKL diturunkan dalam kompetensi inti/KI (sikap

spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan). KI diturunkan dalam kompetensi

dasar (KD). KD diturunkan dalam standar isi (isi materi, silabus, dan buku pelajaran).

Standar isi diturunkan dalam standar proses (rencana pelaksanaan pembelajaran),

dan standar penilaian (sumatif dan formatif). Jelas bahwa struktur seperti itu akan

sangat bertele-tele dan rumit.

Misalnya, seorang guru saat mengajar, manakah yang harus terlebih dahulu

diraihnya? KI atau KD atau materi atau prosesnya. Faktanya, guru tak pernah

memperhatikan logika konsep ini, tetapi langsung melaksanakan apa yang ada di

dalam buku teks pelajaran, yang juga merupakan satu-satunya yang ia pegang. Bagi

guru, intinya ialah apa yang harus diajarkan di kelas. Kebiasaan mengikuti tahapan

yang ada dalam buku Kurikulum 2013 juga memandulkan dan mematikan kreativitas

guru sehingga implementasi Kurikulum 2013 yang kontekstual belum terjadi.

Page 12: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

Oleh karena itu terdapat beberapa prioritas dalam memilih KD, antara lain:

KD tersebut merupakan KD esensial;

KD tersebut prasyarat untuk belajar KD yang lain (dalam mata pelajaran tersebut atau mata pelajaran lain);

KD tersebut merupakan kompetensi bebas atau paralel, tetapi yang keterpakaiannya tinggi; dan

KD yang pembelajarannya dapat dilaksanakan dalam kondisi khusus.

I. Langkah-Langkah Penyederhanaan Kompetensi Dasar

1

Mencermati kompetensi dasar (KD) pada kurikulum yang berlaku

2

Menentukan kompetensi dasar (KD) yang esensial dan kompetensi dasar prasyarat (pre-requisite)

3

Menggabungkan dan/atau merekonstruksi kompetensi dasar (KD)

4

Mengubah urutan kompetensi dasar (KD)

5

Memberikan alasan penyederhaan kompetensi dasar (KD)

6

Menyajikan hasil Penyederhanaan KD

Page 13: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

Contoh 1. Matematika SD Kelas 1

Tabel 2. Proses Analisis KD Matematika SD Kelas I

No Kompetensi Dasar Pengetahuan dan Keterampilan Berdasarkan

Permendikbud No 37 Tahun 2018

Ruang Lingkup Materi

Usulan Penyederhanan Kompetensi Dasar

Alasan

1 3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah sampai dengan 99 sebagai banyak anggota suatu kumpulan objek

4.1 Menyajikan bilangan cacah sampai dengan 99 yang bersesuaian dengan banyak anggota kumpulan objek yang disajikan

Makna Bilangan Cacah

Dipertahankan tetapi direformulasi melalui penggabungan beberapa KD dengan cakupan sampai dengan 50

Merupakan KD prasyarat (pre-requisite) untuk KD selanjutnya

2 3.2 Menjelaskan bilangan sampai dua angka dan nilai tempat penyusun lambang bilangan menggunakan kumpulan benda konkret serta cara membacanya

4.2 Menuliskan lambang bilangan sampai dua angka yang menyatakan banyak anggota suatu kumpulan objek dengan ide nilai tempat

Nilai Tempat Bilangan

Dipertahankan tetapi direformulasi melalui penggabungan beberapa KD dengan cakupan sampai dengan 50

Merupakan KD prasyarat (pre-requisite) untuk KD selanjutnya 1

3 3.3 Membandingkan dua bilangan sampai dua angka dengan menggunakan kumpulan benda- benda konkret

4.3 Mengurutkan bilangan-bilangan sampai dua angka

Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Cacah

Dipertahankan tetapi direformulasi dengan cakupan sampai dengan 50

Merupakan KD prasyarat (pre-requisite) untuk KD selanjutnya

Page 14: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

dari bilangan terkecil ke bilangan terbesar atau sebaliknya dengan menggunakan kumpulan benda-benda konkret

4 3.4 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan penjumlahan dan Pengurangan

4.4 Menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99

Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Cacah

Dipertahankan tetapi direformulasi dengan cakupan sampai 20 dan disetarakan dengan CP

Merupakan KD esensial

5 3.5 Mengenal pola bilangan yang berkaitan dengan kumpulan benda/gambar/gerakan atau Lainnya

4.5 Memprediksi dan membuat pola bilangan yang berkaitan dengan kumpulan benda/gambar/ gerakan atau lainnya

Pola Bilangan Dipertahankan tetapi direformulasi dengan cakupan pola bilangan dan pola bangun geometris serta direposisi setelah pembelajaran bangun datar dan bangun ruang

Merupakan KD pengembangan yang penting untuk melatih kemampuan bernalar siswa (reasoning)

6 3.6. Mengenal bangun ruang dan bangun datar dengan menggunakan berbagai benda konkret

Bangun Ruang dan Bangun Datar

Dipertahankan Merupakan KD esensial yang relevan

Page 15: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

4.6. Mengelompokkan bangun ruang dan bangun datar berdasarkan sifat tertentu dengan menggunakan berbagai benda konkret

7 3.7 Mengidentifikasi bangun datar yang dapat disusun membentuk pola pengubinan

4.7 Menyusun bangun-bangun datar untuk membentuk pola pengubinan

Bangun Datar Dihapus Tidak terlalu esensial untuk dipelajari siswa, bukan merupakan KD prasyarat (pre-requisite) tetapi KD pengembangan

8 3.8 Mengenal dan menentukan panjang dan berat dengan satuan tidak baku menggunakan benda/situasi konkret

4.8 Melakukan pengukuran panjang dan berat dalam satuan tidak baku dengan menggunakan benda/situasi konkret

Panjang dan Berat dengan Satuan Tidak Baku

Dipertahankan Merupakan KD prasyarat (pre-requisite)

9 3.9 Membandingkan panjang, berat, lamanya waktu, dan suhu menggunakan benda/ situasi konkret

4.9 Mengurutkan benda/kejadian/ keadaan berdasarkan panjang, berat, lamanya waktu, dan suhu

Panjang, Berat, Waktu, dan Suhu

Dipertahankan Sangat kontekstual dan merupakan KD esensial serta relevan atau setara dengan CP

Berdasarkan hasil analisis penyederhanaan KD Matematika SD Kelas I, diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 3. Hasil Analisis KD Matematika SD Kelas I

Page 16: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan

3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah sampai dengan 50 dan nilai tempat penyusun lambang bilangan menggunakan kumpulan benda konkret serta cara membacanya

4.1 Menyajikan bilangan cacah sampai dengan 50 yang menyatakan banyak anggota suatu kumpulan objek dengan ide nilai tempat

3.2 Membandingkan dua bilangan cacah sampai dengan 50 menggunakan kumpulan benda-benda konkret

4.2 Mengurutkan bilangan-bilangan cacah sampai dengan 50 dari bilangan terkecil ke bilangan terbesar atau sebaliknya dengan menggunakan kumpulan benda-benda konkret

3.3 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 20 dalam kehidupan sehari-hari dengan cara membilang

4.3 Menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 20

3.4 Mengenal bangun ruang dan bangun datar dengan menggunakan berbagai benda konkret

4.4 Mengelompokkan bangun ruang dan bangun datar berdasarkan sifat tertentu dengan menggunakan berbagai benda konkret

3.5 Mengenal dan menjelaskan pola bilangan dan pola barisan bangun datar dan bangun ruang menggunakan gambar atau benda konkret

4.5 Memprediksi dan membuat pola bilangan dan pola barisan bangun datar dan bangun ruang menggunakan gambar atau benda konkret

3.6 Mengenal dan menentukan panjang dan berat dengan satuan tidak baku menggunakan benda/situasi konkret

4.6 Melakukan pengukuran panjang dan berat dalam satuan tidak baku dengan menggunakan benda/situasi konkret

3.7 Membandingkan panjang, berat, lamanya waktu, dan

suhu menggunakan benda/situasi konkret

4.7 Mengurutkan benda/kejadian/keadaan berdasarkan panjang, berat, lamanya waktu, dan suhu

Page 17: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

Contoh 2. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas I

Tabel 4. Proses Analisis KD Bahasa Indonsia SD Kelas I

NO Kompetensi Dasar Pengetahuan dan

Keterampilan Berdasarkan Permendikbud No 37 Tahun 2018

Aspek/Ruang Lingkup

Usulan Penyederhanan

Kompetensi Dasar

Keterangan

1 3.1 Menjelaskan kegiatan persiapan membaca permulaan (cara duduk wajar dan baik, jarak antara mata dan buku, cara memegang buku, cara membalik halaman buku, gerakan mata dari kiri ke kanan, memilih tempat dengan cahaya yang terang, dan etika membaca buku) dengan cara yang benar;

4.1 Mempraktikkan kegiatan persiapan membaca permulaan (duduk wajar dan baik, jarak antara mata dan buku, cara memegang buku, cara membalik halaman buku, gerakan mata dari kiri ke kanan, memilih tempat dengan cahaya yang terang) dengan benar;

Membaca Permulaan

Dipertahankan karena dianggap sangat penting untuk mengenalkan anak tentang membaca permulaan yang dihubungkan dengan teknis cara duduk wajar dan baik saat belajar.

2 3.2 Mengemukakan kegiatan persiapan menulis permulaan (cara duduk, cara memegang pensil, cara menggerakkan pensil, cara meletakkan buku, jarak antara mata dan buku, pemilihan tempat dengan cahaya yang terang) yang benar secara lisan;

4.2 Mempraktikkan kegiatan persiapan menulis permulaan (cara duduk, cara memegang pensil, cara meletakkan buku, jarak antara mata dan buku, gerakan tangan atas-bawah, kiri-kanan, latihan pelenturan gerakan tangan dengan gerakan menulis di

Menulis Permulaan

Dipertahankan Dipertahankan karena dianggap sangat penting untuk mengenalkan anak tentang menulis permulaan yang dihubungkan dengan teknis cara duduk wajar dan baik saat belajar.

Page 18: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

udara/pasir/ meja, melemaskan jari dengan mewarnai, menjiplak, menggambar, membuat garis tegak, miring, lurus, dan lengkung, menjiplak berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf di tempat bercahaya terang) dengan benar;

3 3.3 Menguraikan lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau bahasa daerah atau bahasa daerah;

4.3 Melafalkan bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau bahasa daerah;

Lambang bunyi vocal dan konsonan

Dipertahankan Dipertahankan karena dianggap sangat penting untuk mengenalkan anak tentang pengenalan huruf vocal dan konsonan.

4 3.4 Menentukan kosakata tentang anggota tubuh dan pancaindra serta perawatannya melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, slogan sederhana, dan/atau syair lagu) dan eksplorasi lingkungan;

4.4 Menyampaikan penjelasan (berupa gambar dan tulisan) tentang anggota tubuh dan panca indera serta perawatannya menggunakan kosakata bahasa Indonesia dengan bantuan bahasa daerah secara lisan dan/atau tulis;

Kosakata tentang anggota tubuh, pancaindra serta perawatannya

Dipertahankan Dipertahankan, dianggap penting karena terhubung dengan materi pengetahuan umum mengenai sains.

5 3.5 Mengenal kosakata tentang cara memelihara kesehatan melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, dan slogan sederhana) dan/atau eksplorasi lingkungan;

4.5 Mengemukakan penjelasan tentang cara memelihara kesehatan dengan pelafalan kosakata Bahasa Indonesia yang tepat dan dibantu dengan bahasa daerah;

Kosakata tentang cara memelihara kesehatan

Dihapus Kompetensi bisa dicapai dengan KD 3.4 hanya berbeda materi saja.

6 3.6 Menguraikan kosakata tentang berbagai jenis benda di lingkungan sekitar melalui teks pendek (berupa gambar, slogan

kosakata tentang berbagai jenis benda di

Dihapus Kompetensi bisa dicapai dengan KD 3.4 hanya berbeda materi saja.

Page 19: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

sederhana, tulisan, dan/atau syair lagu) dan/atau eksplorasi lingkungan;

4.6 Menggunakan kosakata bahasa Indonesia dengan ejaan yang tepat dan dibantu dengan bahasa daerah mengenai berbagai jenis benda di lingkungan sekitar dalam teks tulis sederhana;

lingkungan sekitar

7 3.7 Menentukan kosakata yang berkaitan dengan peristiwa siang dan malam melalui teks pendek (gambar, tulisan, dan/atau syair lagu) dan/atau eksplorasi lingkungan;

4.7 Menyampaikan penjelasan dengan kosakata Bahasa Indonesia dan dibantu dengan bahasa daerah mengenai peristiwa siang dan malam dalam teks tulis dan gambar;

Kosakata tentang peristiwa siang dan malam

Dihapus Kompetensi bisa dicapai dengan KD 3.4 hanya berbeda materi saja.

8 3.8 Merinci ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan petunjuk kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang santun secara lisan dan tulisan yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah;

4.8 Mempraktikan ungkapan terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan dengan menggunakan bahasa yang santun kepada orang lain secara lisan dan tulis;

Ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan, perintah,

Dipertahankan • Kompetensi sangat penting dikuasai oleh siswa terkait penyampaian ungkapan.

• Mereformulasi kalimat KD dengan mengurangi cakupan materi pembelajaran dari semula belajar ungkapan permintaan maaf, tolong, pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan, perintah dan petunjuk, tinggal hanya belajar ungkapan permintaan maaf, permintaan tolong dan pemberian petunjuk kepada orang lain,

• Pengurnagan cakupan materi dilakukan mempertimbangkan pengurangan waktu dalam pembelajaran.

9 3.9 Merinci kosakata dan ungkapan perkenalan diri, keluarga, secara lisan dan tulis yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah;

ungkapan perkenalan diri, keluarga, dan orang-orang di

Dipertahankan • Kompetensi sangat penting dikuasai oleh siswa terkait penyampaian ungkapan.

Page 20: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

4.9 Menggunakan kosakata dan ungkapan yang tepat untuk perkenalan diri, keluarga, secara sederhana dalam bentuk lisan dan tulis;

tempat tinggalnya

• Mereformulasi kalimat KD dengan mengurangi cakupan materi pembelajaran dari semula belajar ungkapan perkenalan diri, keluarga dan orang-orang di tempat tinggalnya, tinggal hanya belajar ungkapan permintaan perkenalan diri dan keluarga

• Pengurangan cakupan materi dilakukan mempertimbangkan pengurangan waktu dalam pembelajaran.

10 3.10 Menguraikan kosakata hubungan kekeluargaan melalui gambar/bagan silsilah keluarga dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah;

4.10 Menggunakan kosakata yang tepat dalam percakapan tentang hubungan kekeluargaan dengan menggunakan bantuan gambar/bagan silsilah keluarga;

kosakata hubungan kekeluargaan melalui gambar/bagan silsilah keluarga

Dihapus

Materi hampir sama dengan materi yang tedapat dalam KD 3.9, dapat digabungkan dan sangat terhubung dengan KD 3.9.

11 3.11 Mencermati puisi anak/syair lagu (berisi ungkapan kekaguman, kebanggaan, hormat kepada orang tua, kasih sayang, atau persahabatan) yang diperdengarkan dengan tujuan untuk kesenangan; dan

4.11 Melisankan puisi anak atau syair lagu (berisi ungkapan kekaguman, kebanggaan, hormat kepada orang tua, kasih sayang, atau persahabatan) sebagai bentuk ungkapan diri.

puisi anak/syair lagu

Dihapus Konten materi KD terlalu tinggi, dan tidak terkoneksi dengan KD lainnya. Materi Bahasa Indonesia yang sifatnya sastra rekreatif untuk kelas 1 dapat diperoleh dan disesuaikan dengan materi lain yang relevan. Misalnya pemilihan teks cerita bahan simakan dapat berupa cerita dongeng dan teks rekreatif lainnya yang relevan.

Keterangan Tabel 4:

1. Warna hitam merupakan kompetensi dasar esensial dan relevan dengan kondisi khusus di sekolah.

2. Warna merah merupakan kompetensi dasar yang dianggap perluasan cakupan dari KD lain.

3. Warna biru merupakan kompetensi dasar prasyarat (pre-requisite).

4. Warna hijau merupakan kompetensi dasar yang dianggap terlalu tinggi dan diajarkan di kelas lain

Page 21: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

Berdasarkan analisis penyederhanaan KD Bahasa Indonesia SD Kelas I, diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 5. Hasil Analisis KD Bahasa Indonesia SD Kelas I

NO Kompetensi Dasar Pengetahuan dan Keterampilan Berdasarkan Permendikbud No 37 Tahun 2018

1 3.1 Menjelaskan kegiatan persiapan membaca permulaan (cara duduk wajar dan baik, jarak antara mata dan buku, cara memegang buku, cara membalik halaman buku, gerakan mata dari kiri ke kanan, memilih tempat dengan cahaya yang terang, dan etika membaca buku) dengan cara yang benar;

4.1 Mempraktikkan kegiatan persiapan membaca permulaan (duduk wajar dan baik, jarak antara mata dan buku, cara memegang buku, cara membalik halaman buku, gerakan mata dari kiri ke kanan, memilih tempat dengan cahaya yang terang) dengan benar;

2 3.2 Mengemukakan kegiatan persiapan menulis permulaan (cara duduk, cara memegang pensil, cara menggerakkan pensil, cara meletakkan buku, jarak antara mata dan buku, pemilihan tempat dengan cahaya yang terang) yang benar secara lisan;

4.2 Mempraktikkan kegiatan persiapan menulis permulaan (cara duduk, cara memegang pensil, cara meletakkan buku, jarak antara mata dan buku, gerakan tangan atas-bawah, kiri-kanan, latihan pelenturan gerakan tangan dengan gerakan menulis di udara/pasir/ meja, melemaskan jari dengan mewarnai, menjiplak, menggambar, membuat garis tegak, miring, lurus, dan lengkung, menjiplak berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf di tempat bercahaya terang) dengan benar;

3 3.3 Menguraikan lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau bahasa daerahatau bahasa daerah;

4.3 Melafalkan bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau bahasa daerah;

4 3.4 Menentukan kosakata tentang anggota tubuh dan pancaindra serta perawatannya melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, slogan sederhana, dan/atau syair lagu) dan eksplorasi lingkungan;

4.4 Menyampaikan penjelasan (berupa gambar dan tulisan) tentang anggota tubuh dan panca indera serta perawatannya menggunakan kosakata bahasa Indonesia dengan bantuan bahasa daerah secara lisan dan/atau tulis;

5 3.8 Merinci ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf, dan petunjuk kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang santun secara lisan dan tulisan yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah;

4.8 Mempraktikan ungkapan terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan pemberian pujian, dengan menggunakan bahasa yang santun kepada orang lain secara lisan dan tulis;

6 3.9 Merinci kosakata dan ungkapan perkenalan diri dan keluarga, secara lisan dan tulis yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah;

Page 22: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

4.9 Menggunakan kosakata dan ungkapan yang tepat untuk perkenalan diri dan keluarga, secara sederhana dalam bentuk lisan dan tulis;

Page 23: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan satuan pendidik atau pendidik dalam

merancang proses pembelajaran pada kondisi khusus.

1. Menganalisis sumber daya pembelajaran

a. Identifikasi pendidik

Identifikasi pendidik seperti jumlah pendidik dan kompetensi pendidik. Melalui

identifikasi ini akan bermanfaat dalam pemetaan dan pembagian tugas

pendidik untuk menentukan kebijakan sekolah dalam melaksanakan sistem

pembelajaran yang akan digunakan seperti pembelajaran dalam jaringan, luar

jaringan, atau campuran (blended learning).

b. Identifikasi peserta didik

Identifikasi karakteristik peserta didik seperti gaya belajar, minat belajar,

kompetensi, sosial, pengalaman, dan sikap mereka. Karakteristik peserta didik

seperti di atas, akan sangat bermanfaat ketika Pendidik menentukan tujuan

yang harus dicapai, pemilihan dan penggunaan strategi pembelajaran yang di

anggap sesuai dengan karakteristik peserta didiknya, serta untuk menentukan

teknik evaluasi yang relevan. Salah satu cara yang dapat dilakukan pendidik

adalah melalui asesmen diagnostik kognitif dan non kognitif. Asesmen

diagnostik kognitif dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan dan capaian pembelajaran peserta didik. Sedangkan asesmen

diagnostik non kognitif untuk mengetahui aspek psikologis dan kondisi

emosional anak sebagai dampak dari kondisi khusus.

c. Identifikasi orang tua.

Identifikasi orang tua seperti kondisi psikososial dan ekonomi orang tua.

Identifikasi ini perlu perlu dilakukan dalam upaya menentukan proses

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dalam menjaring informasi tersebut,

pendidik dapat melakukan melalui survei atau wawancara singkat dengan

para orang tua.

d. Identifikasi sarana dan prasarana

J. Merancang Proses Pembelajaran

Page 24: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

Identifikasi sarana dan prasarana seperti melakukan cek list data sarana dan

prasarana sekolah yang dimiliki, kemudian melakukan pemilihan secara jeli

sarana prasarana yang akan digunakan dalam proses pembelajaran sesuai

dengan karakteristik dan kebutuhan pendidik dan peserta didik.

2. Menemukan kesenjangan sumberdaya pembelajaran

Menemukan kesenjangan diperlukan ketika pendidik telah memahami informasi

sumber daya yang dimiliki sekolah, kemudian diidentifikasi kesenjangan yang ada

diantara sumber daya yang dimiliki. Ketika pendidik menemukan suatu

kesenjangan, maka pendidik melakukan kategori mana kesenjangan yang dapat

dipecahkan melalui rancangan pembelajaran dan mana yang memerlukan

pemecahan yang lain.

3. Mengidentifikasi permasalahan sumberdaya pembelajaran

Mengidentifikasi permasalahan adalah tahap akhir dalam proses analisis sumber

daya, dimana pendidik dapat menyimpulkan permasalahan yang akan dijadikan

dasar dalam perancangan proses pembelajaran.

Pada masa kondisi khusus, waktu yang tersedia untuk proses pembelajaran perlu

dilakukan penyesuaian berdasarkan kondisi, situasi, karakteristik, dan kebutuhan

pendidik dan peserta didik. Saat kondisi khusus, Pendidik tidak diharuskan memenuhi

beban kerja 24 jam tatap muka atau dalam jaringan selama sepekan. Pendidik

diharapkan dapat dengan fokus untuk memberikan pembelajaran interaktif, kreatif,

inovatif dan bermakna kepada peserta didik tanpa perlu mengejar pemenuhan beban

jam kerja. Perhitungkan waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran sehingga

rencana, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dapat dilakukan sesuai dengan

jumlah waktu yang tersedia.

Page 25: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

Mengingatkan kompetensi atau materi prasyarat yang diperlukan untuk membelajarkan kompetensi tertentu.

Mengidentifikasi kebutuhan untuk pelaksanaan pembelajaran.

Menentukan tujuan pembelajaran untuk pencapaian kompetensi esensial bagi siswa.

Mengindentifikasi materi-materi yang perlu dibelajarkan melalui pendampingan guru (diperlukan penjelasan guru) dan materi yang dapat dipelajari secara mandiri oleh siswa.

Memilih pendekatan dan strategi pembelajaran yang bisa dilakukan secara jarak jauh dengan tetap memperhitungkan siswa sebagai subjek belajar.

Memilih metode belajar yang lebih memberi pengalaman belajar pada siswa dalam mempelajari suatu kompetensi.

Membuka peluang komunikasi dalam berbagai cara/bentuk kepada siswa untuk memberi pelayanan jika diperlukan oleh siswa.

Melalukan respon atau feedback terhadap setiap aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh siswa.

Mengidentifikasi kekurangan pembelajaran yang dilakukan untuk kepentingan perbaikan pembelajaran berikutnya.

Memperoleh masukan dari siswa terkait pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan.

K. Strategi Pembelajaran Pada Kondisi Khusus

Page 26: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

Dalam implementasi kegiatan pembelajaran, harus dikembangkan menjadi

pengalaman-pengalaman belajar. Kegiatan pembelajaran tersebut bukan rangkaian

kegiatan yang semuanya harus dilaksanakan setiap pertemuan. Guru dapat

memfokuskan kegiatan mana yang akan dibelajarkan, sesuai dengan kompetensi

yang harus dicapai siswa. Penerapan pembelajaran dengan pendekatan keilmuan

tersebut harus selalu dikontekstualisasikan dengan kompetensi, muatan, dan konteks

pembelajaran, sehingga menghasilkan model-model pembelajaran yang lebih kaya

dan bervariasi (customized models).

Page 27: KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN …puskurbuk.kemdikbud.go.id/buku_kurjar/kebijakanperaturan... · 2020. 10. 22. · KEMENTRIAN PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKAN

INSPIRASI

PENYEDERHANAAN KURIKULUM

SECARA MANDIRI DALAM KONDISI KHUSUS

L. Contoh Langkah-Langkah Pembelajaran

PENDAHULUAN

1. Mengkondisikan suasana belajar terutama terkait dengan peserta

didik (kondisi kesehatan, dll)

2. Menyampaikan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya (jika

berfungsi sebagi prasyarat untuk pembelajaran yang akan

dilaksanakan)

3. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan kegunaanya

dalam kehidupan sehari-hari

4. Menyampaikan indikator esensial dan garis besar cakupan materi

yang akan dipelajar

5. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang

akan digunakan

Catatan : Memungkinkan tidak semua langkah di atas dilakukan dalam

pembelajaran

(Dibuat secara Umum, karena bergantung karakteristik Mapel dan

Kompetensi yang diajarkan)

1. Melakukan pembelajaran sesuai metode atau model pembelajaran

yang dipilih

2. Mendorong terjadinya pengalaman belajar bagi siswa

3. Mengkomunikasikan materi pembelajaran yang membutuhkan

pendampingan guru (penjelasan guru) dan materi yang dapat

dipelajari secara mandiri oleh siswa

KEGIATAN INTI

1. Memfasilitasi peserta didik dalam merumuskan kesimpulan

2. Memberikan tugas kepada siswa (jika diperlukan) PENUTUP