kementerian pendayagunaan pendayagunaan...
TRANSCRIPT
1
PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU
SATU PINTU (PTSP) SEBAGAI IMPLEMENTASI
PERCEPATAN REFORMASI BIROKRASI
DI BIDANG PELAYANAN PUBLIK
disampaikan oleh :
Asisten Deputi Pelayanan Perekonomian
Deputi Bidang Pelayanan Publik
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
KEMENTERIANKEMENTERIANKEMENTERIANKEMENTERIAN
PENDAYAGUNAAN PENDAYAGUNAAN PENDAYAGUNAAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN APARATUR NEGARA DAN APARATUR NEGARA DAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASIREFORMASI BIROKRASIREFORMASI BIROKRASIREFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIAREPUBLIK INDONESIAREPUBLIK INDONESIAREPUBLIK INDONESIA
Rapat Koordinasi dan Fasilitasi Penyelenggaraan PTSP
di Provinsi Bengkulu - 10 Mei 2012
� Undang-Undang Dasar 1945 sebagai perwujudan kedaulatan rakyat
pada dasarnya bertujuan :
� meningkatkan harkat dan martabat bangsa;
� mengamanatkan kewajiban pemerintah untuk memberikan
kemakmuran sebesar-besarnya bagi rakyat;
� memajukan kesejahteraan umum;
� mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia;
� transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan ;
� mewujudkan pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab;
� merupakan perwujudan dari penyelenggaraan pelayanan
publik yang baik.
Sejalan dengan amanat tersebut, pemerintah menyadari perlunya untuk
selalu meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat, dan
selalu berupaya untuk mewujudkan pelayanan publik yang prima, yaitu
pemberian pelayanan yang sederhana, murah, transparan, bermanfaat
bagi masyarakat dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
2
� Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik menjadikan dasar untuk mewujudkan
pelayanan publik sebagaimana yang diharapkan :
� terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak,
tanggungjawab, kewajiban dan kewenangan seluruh pihak
terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik;
� Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang
layak sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan
korporasi yang baik;
� Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik dengan
peraturan perundang-undangan; dan
� Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi
masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
Berbagai kebijakan yang berkaitan dengan Pelayanan Publik :
� Kebijakan yang berkaitan dengan pelayanan publik :
� Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;
� Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
� Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
� Peraturan Kepala BKPM Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan
Pelayanan Penanaman Modal di Daerah
� Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Bidang Penanaman Modal;
� Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Negara PAN-RB
dan Kepala BKPM Nomor : 570/3727A/SJ, SE/08/M.PAN-RB/9/2010, 12
Tahun 2010 tentang Sinkronisasi Pelaksanaan Pelayanan Penanaman
Modal di Daerah.
3
� Kebijakan MENPAN yang berkaitan dengan pelayanan publik :
� Keputusan MENPAN Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman
Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
� Keputusan MENPAN Nomor Kep/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman
Umum Penyusunan IKM Unit Pelayanan Instansi Pemerintah;
� Keputusan MENPAN Nomor Kep/26/M.PAN/2/2004 tentang Petunjuk
Teknis Transparansi dan Akuntabilitas Dalam Penyelenggaraan
Pelayanan Publik;
� Peraturan MENPAN Nomor PER/20/M.PAN/04/2006 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Pelayanan Publik (SPP);
� Peraturan Meneg.PAN Nomor PER/05.M.PAN/4/2009 tentang Pedoman
Umum Penanganan Pengaduan Masyarakat Bagi Instansi
Pemerintah.
Indikator Peningkatan Iklim Investasi terkait Pelayanan Publik :
� Memahami Invetasi Langsung ;
� Membentuk lembaga Promosi Investasi ;
� Menciptakan Strategi Promosi Investasi ;
� Membangun kemitraan yang Efektif ;
� Memperkuat citra Daerah yang Kondusif ;
� Melihat dan membangkitkan peluang Investasi ;
� Aspek Pelayanan Publik kepada Investor ;
� Monitoring dan Evaluasi aktifitas Investasi ;
� Pemanfaatan Teknologi Informasi.
Sumber : World Bank
4
Selain pembentukan PTSP maka perlu didorong
implementasi pelayanan publik di masing-masing
Daerah yang nyatanya hingga saat ini belum secara
utuh dilakukan. Salah satu kendala yang ada adalah
pendelegasian kewenangan Kepala Daerah dari
satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang
menyelenggarakan perizinan dan non perizinan
kepada lembaga PTSP.
Hal-hal yang perlu didorong dalam rangka percepatan
pembangunan di bidang Pelayanan Publik Melalui PTSP
Perbaikan citra layanan :� Peningkatan kualitas SDM
� Training� Bintek� Magang
� Survei (Indeks Kepuasan Masyarakat) IKM yang dilaksanakan secara berkala;
5
Penyelenggaraan PTSP dapat tercermin dari Efektivitas Penerapan
Pelayanan Publik-nya yang meliputi :
1) Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dari proses Awal penyerahan dokumen, penandatanganan dokumen oleh Kepala PTSP hingga Penyerahan Dokumen yang dilakukan pada Satu Pintu;
2) Ketersediaan Sumberdaya Manusia (Kompetensi dan Kemampuan Teknis);
3) Sarana dan Prasarana (Gedung beserta peralatan pendukung perkantoran, komputerisasi dan aplikasi perizinan/non perizinan);
4) Sarana memperoleh Informasi (telepon/fax, Media Touch Screen dan Website);
5) Mekanisme Kerja (Visi/Misi, Maklumat/Janji Layanan, Standar Pelayanan, SOP, Pelaksanaan IKM serta memiliki mekanisme Front Office dan Back Office);
6) Ketersediaan Layanan pengaduan/Helpdesk (SOP, media pengaduan dan pengelolaan pengaduan berbasis database);
7) Keberadaan SPIPISE (bagi yang melaksanakan Perizinan bidang Penanaman Modal).
PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK (SPP)
6
� Tolok ukur Tolok ukur Tolok ukur Tolok ukur yang digunakan yang digunakan yang digunakan yang digunakan sebagai sebagai sebagai sebagai pedomanpedomanpedomanpedomanpenyelenggaraan pelayananpenyelenggaraan pelayananpenyelenggaraan pelayananpenyelenggaraan pelayanandan dan dan dan acuan penilaian acuan penilaian acuan penilaian acuan penilaian kualitas kualitas kualitas kualitas pelayanan sebagai kewajiban pelayanan sebagai kewajiban pelayanan sebagai kewajiban pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara dan janji penyelenggara dan janji penyelenggara dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam kepada masyarakat dalam kepada masyarakat dalam kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang rangka pelayanan yang rangka pelayanan yang rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, dan berkualitas, cepat, mudah, dan berkualitas, cepat, mudah, dan berkualitas, cepat, mudah, dan terjangkau, dan terukurterjangkau, dan terukurterjangkau, dan terukurterjangkau, dan terukur
Pengertian Standar Pelayanan(Pasal 1 ayat (7) UU 25/2009)
1.Pembentukan Tim
a. Keanggotaan Tim Standar Pelayanan terdiri atas:
• Kepala Satuan Kerja Penyelenggara Pelayanan
• Pelaksana yang membidangi jenis pelayanan
• perwakilan dari petugas yang berhubungan langsungdengan pengguna jasa pelayanan (front liner)
Anggota Tim Standar Pelayanan dipilih oleh pimpinan satuan
kerja Penyelenggara pelayanan.
1.Pembentukan Tim
a. Keanggotaan Tim Standar Pelayanan terdiri atas:
• Kepala Satuan Kerja Penyelenggara Pelayanan
• Pelaksana yang membidangi jenis pelayanan
• perwakilan dari petugas yang berhubungan langsungdengan pengguna jasa pelayanan (front liner)
Anggota Tim Standar Pelayanan dipilih oleh pimpinan satuan
kerja Penyelenggara pelayanan.
A. A. Penyiapan Rancangan Standar Pelayanan
7
B. Tugas Tim Standar Pelayanan:
1) mengidentifikasi kapasitas dan karakteristik pengelolaan unit
pelaksana pelayanan (UPP);
2) menyusun Rancangan Standar Pelayanan setiap jenis pelayanan;
3) membahas Rancangan Standar Pelayanan bersama dengan unsur
masyarakat dan pihak terkait;
4) mempublikasikan Rancangan Standar Pelayanan kepada
masyarakat umum, dan menyempurnakan Rancangan Standar
Pelayanan (bilamana terdapat masukan dari publik) untuk
kemudian ditetapkan oleh Penyelenggara;
5) menyiapkan konsep Maklumat Pelayanan;
6) mempublikasikan Maklumat Pelayanan;
7) menyiapkan mekanisme monitoring dan evaluasi penerapan
Standar Pelayanan.
B. Tugas Tim Standar Pelayanan:
1) mengidentifikasi kapasitas dan karakteristik pengelolaan unit
pelaksana pelayanan (UPP);
2) menyusun Rancangan Standar Pelayanan setiap jenis pelayanan;
3) membahas Rancangan Standar Pelayanan bersama dengan unsur
masyarakat dan pihak terkait;
4) mempublikasikan Rancangan Standar Pelayanan kepada
masyarakat umum, dan menyempurnakan Rancangan Standar
Pelayanan (bilamana terdapat masukan dari publik) untuk
kemudian ditetapkan oleh Penyelenggara;
5) menyiapkan konsep Maklumat Pelayanan;
6) mempublikasikan Maklumat Pelayanan;
7) menyiapkan mekanisme monitoring dan evaluasi penerapan
Standar Pelayanan.
Hal-hal yang perlu diidentifikasi dalam proses
penyusunan Standar Pelayanan, antara lain:
a. tugas, fungsi, kewenangan, dan dasar hukum kelembagaan;
b. jenis pelayanan, produk pelayanan, masyarakat, dan pihak terkait;
c. mekanisme dan prosedur, persyaratan, biaya, dan waktu;
d. sarana prasarana dan anggaran;
e. jumlah dan kompetensi SDM;
f. pengawasan internal;
g. penanganan pengaduan, saran, dan masukan;
h. sistem jaminan pelayanan dan jaminan keamanan;
i. aspek-aspek lain yang terkait dengan komponen StandarPelayanan.
14
8
Prinsip Penyusunan Standar Pelayanan
PRINSIP PENYUSUNAN
STANDAR
berkesinambungan
mempunyai batas waktu pencapaian
konsensus
sederhana
konkrit
mudah diukur
terbuka
dapat dipertanggungjawabkan
terjangkau
15
STANDAR PELAYANANSTANDAR PELAYANANSTANDAR PELAYANANSTANDAR PELAYANAN
¤ Dalam rangka memberikan jaminan dan kepastian penyelenggaraanpelayanan publik sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan � makaperlu standar pelayanan publik
¤ Selama ini dalam penyusunan standar belum didasarkan pada acuanyang jelas, dan benar. Masing-masing berjalan sendiri-sendiri.
¤ Oleh karena itu perlu disusun pedoman penyusunan standar sebagaiacuan bagi instansi pemerintah pusat dan daerah dalam penyusunanstandar pelayanan publik sesuai bidang dan fungsi masing-masing.
¤ Pelaksanaan dari peraturan ini ditetapkan oleh masing-masing pembinateknis penyelenggara pelayanan publik
¤ Standar Pelayanan Publik � suatu tolok ukur yang digunakan sebagaipedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitaspelayanan sebagai komitmen atau janji dari penyelenggara pelayananuntuk memberikan pelayanan yang berkualitas/baik kepada masyarakat.
9
KOMPONEN STANDAR PELAYANAN PUBLIK
1. JENIS PELAYANAN, yaitu Bentuk pelayanan yang diberikan/ dihasilkan;
2. DASAR HUKUM PELAYANAN, yaitu peraturan per-UU-an yang menjadi dasar penyelenggaraan pelayanan (Undang-undang 25/2009, PERMENDAGRI, PERDA, PERGUB, dsb) ;
3. PERSYARATAN PELAYANAN, yaitu syarat-syarat yang harusdipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan;
4. PROSEDUR PELAYANAN, yaitu tata cara pelayanan bagi pemberimaupun penerima pelayanan (dibakukan dan diinformasikan);
5. WAKTU PENYELESAIAN PELAYANAN, yaitu jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan darisetiap jenis pelayanan
6. BIAYA PELAYANAN, yaitu besaran biaya/tarif pelayanan yang
harus dibayarkan oleh penerima –pelayanan;
7. PRODUK PELAYANAN, yaitu produk pelayanan yang akan diterima
sesuai ketentuan yang telah ditetapkan
8. SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN, yaitu fasilitas yang
diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan
9. MEKANISME PENANGANAN PENGADUAN, tatacara pelaksanaan
penanganan pengaduan sesuai ketentuan yang berlaku
10.KOMPETENSI PETUGAS PEMBERI PELAYANAN, yaitu kemampuan yang
harus dimiliki oleh petugas
11.MEKANISME PENGAWASAN, yaitu tata cara pelaksanaan
pengawasan sesuai ketentuan yang berlaku
KOMPONEN STANDAR PELAYANAN PUBLIK
10
Tujuan di bentuknya PTSP adalah dengan mewujudkan Pelayanan
Publik yang Prima dan peningkatkan, dengan :
� Menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah
dalam melakukan pelayanan publik;
� Untuk memberdayakan dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat;
� Menerapkan asas transparansi dan akuntabel sejalan dengan
prinsip Reformasi Birokrasi;
� Komitmen dan Kesiapan aparatur sebagai kunci keberhasilan
dalam penyelenggaraan pemerintahan;
� Sesuai dengan perkembangan dinamika masyarakat dan
tantangan global, untuk mewujudkan good governance
diperlukan SDM aparatur yang memiliki kompetensi dan
kredibilitas kelembagaan PTSP itu sendiri.
P E N U T U P
DEPUTI BIDANG PELAYANAN PUBLIK
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
www.menpan.go.id