Kelompok 4Kelas 1 - 03

1. Foryetti(2013130073)2. Munzira(2013130134)3. Nugraha Defri(2013130149)4. Reica Tampubolon(2013130172)5. Shofi Miralda(2013130191)

SOAL

Jelaskan jenis masalah dan tipe pengambilan keputusan Bandara Soekarno – Hatta!

TEORI

Terdapat 2 jenis masalah :

1. Masalah TerstrukturAdalah masalah yang bersifat langsung, dikenal, dan mudah didefinisikan (dapat diprediksi).

2. Masalah Tak TerstrukturAdalah masalah yang baru atau tidak biasa atau yang informasinya bersifat mendua atau tidak lengkap (tidak dapat diprediksi).

Terdapat 2 tipe pengambilan keputusan berdasarkan tersedianya pemecahan masalah:

1. Keputusan TerprogramKeputusan berulang yang dapat ditangani dengan melakukan pendekatan rutin atau kebiasaan, aturan, dan prosedur. Dalam hal ini kondisi yang dihadapi semuanya dapat diketahui dengan pasti atau dapat diprediksi.

2. Keputusan tidak terprogramKeputusan tidak terprogram ini adalah keputusan yang unik dan melibatkan solusi yang disesuaikan, serta tidak mempunyai suatu aturan yang baku, tergantung pada jenis masalahnya. Biasanya, masalah yang membutuhkan keputusan tidak terprogram ini terjadinya tidak dapat diprediksi.

TEORI

KASUS• Permasalahan • Pemadaman selam 50 menit karena gangguan listrik dimuara karang• Pemadaman selama 35 menit karena gardu muara karang rusak• Pemadaman selama 30 menit karena terjadi kebakaran di perkampungan duri kosambi

jakarata• Pemadaman selama 15 menit karena gardu induk cengkareng tersambar petir• Radar mati selama beberapa jam sehingga lalu lintas udara tertanggu• Perbaikan landasan mengakibatkan sejumlah penerbangan mengalami keterlambatan• Penerbangan pesawat sriwijaya,batavia,dan lion air mengalami keterlambatan kerana

banyak pesawat yang harus melalukan transit• Aliran listrik yang putus selama 5 menit pekan lalu merupakan kasus terbaru yang

terjadi di bandara . • Sejumlah duta besar unieropa mengeluh waktu yang terlalu lama dibutuhkan saat

hendak terbangataupun mendarat• Masalah operasiaonal , seperti listriik mati , lonjakan jumlah penumpang ,slot darurat

yang berurang waktu lepas landas yan terlambat danpendaratan yang harus menunggu terlalu lama .

• Kapasitas bandara soekarno hatta sudah tidak mampu lagi menerima permintaan layanan penerbangan lebih banyak lagi .

• Pilot dari beberapa maskapai berlomba-lomba meminta ATC untuk memberangkatkan mereka terlebih dulu .

• Secara teknis sudah di tetapkan regulasi untuk menjamin keselamatan penerbangan , tertapi para pilot mengakui kepadatan landasan pacu jelas memicu stress .

• Hal inimempengaruhi jadwal penerbangan yang terkoneksi dan juga jam kerja kru.

• Asumsi bahan bakar akan meningkat pilot dan penumpangpun akan stress.kebutuhan bahan bakar sebuah penerbangan terdiri atas bahan bakar perjalanan .

KASUS

JAWABAN

Menurut Kami, Jenis Masalah yang terjadi di Bandara Soekarno – Hatta, antara lain1. Masalah Terstruktur, seperti:a) Listrik Matib) Lonjakan jumlah penumpangc) Slot darurat yang berkurangd) Waktu lepas landas yang terlambate) Pendaratan yang harus menunggu terlalu lama2. Masalah Tak Terstruktur, seperti:f) Akses ke bandara yang kadang masih macetg) Maraknya calo dan angkutan liar di bandarah) Pasokan taksi yang makin kerap terlambat.

Berikut tipe pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak Bandara Soekarno – Hatta maupun Pemerintah untuk mengatasi masalah yang ada, antara lain

1. Keputusan Terprograma) Membenahi peralatan navigasi penerbangan.b) Melarang bandara internasional Soekarno – Hatta untuk

menambah slot baru dari pengalihan penerbangan itu.c) Melengkapi alat elektronik di menara pengendali lalu lintas

udara. Untuk menambahkan jadwal penerbangan dari 62 penerbangan menjadi 80 penerbangan per jam.

JAWABAN

2. Keputusan tidak Terprograma) Mengalihkan sebagian penerbangan komersial ke Bandara

Halim.b) Mempercepat mengembangan dan perluasan “Apron” (parkir

pesawat) dan “runway” (landasan) hingga ke terminal 3.c) Membangun bandara baru di sekitar jakarta.d) Mendorong bandara di luar jakarta untuk beroperasi selama 24

jam.e) Membangun sejumlah akses di antara landasan satu dan

landasan dua, akses – akses tersebut akan menambah flexibelitas dan produktivitas kedua landasan tersebut.

f) Membangun landasan ketiga.

JAWABAN