kelompok 1 metlit (fix).ppt

38
PENGUKURAN: PENGUKURAN: Skala Skala Reliabilitas Reliabilitas Validitas Validitas METODE PENELITIAN KELOMPOK 1

Upload: r-cahyo-wibowo-martosubroto

Post on 16-Sep-2015

252 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGUKURAN:SkalaReliabilitas ValiditasMETODE PENELITIANKELOMPOK 1

  • SKALA PENGUKURANUntuk mengukur suatu variabel dalam rumusan masalah penelitian, dibutuhkan skala pengukuran.Macam-macam skala pengukuran :Skala nominalSkala intervalSkala ratioSkala ordinal

  • SKALA NOMINAL Yaitu suatu skala yang berfungsi untuk mengelompokan data, tetapi tidak memiliki arti.Contoh : jenis kelamin diberi skalaPriaWanitaAngka 2 untuk wanita bukan berarti lebih baik/besar dari angka 1 bagi pria.

  • SKALA ORDINALYaitu skala yang memberi arti prioritas/peringkat/ranking.Contoh : Urutkan pilihan anda dengan memberi angka 1-3.1 berarti dibutuhkan, 2 biasa, 3 tidak dibutuhkan.Benda : ..kosmetik/asesoris..buku/artikel..ticket travelingSetiap orang akan memiliki prioritas berbeda.

  • SKALA INTERVALYaitu skala yang memiliki nilai dengan jarak sama.Contoh: kepuasan seseorang terhadap pelayanan suatu jasa dapat diberi skala interval 1-2-3. Dimana nilai 1: tidak puas2: biasa3: puas

  • SKALA RATIOYaitu skala yang dapat memberi arti perbandingan/perkalian.Contoh : Berat badan Karina 40 kg Berat badan Rony 60 kg Ratio Rony:Karina adalah 3:2Jadi nilai 3:2 memiliki arti.

  • Metode Pengskalaan

    1.Skala peringkat (Rating Scale)Memiliki beberapa kategori respons dan digunakan untuk mendapatkan respons yang terkait dengan objek, peristiwa, atau orang yang dipelajari.a. Skala Dikotomi(dichotomous scale) digunakan untuk memperoleh respons dari responden dengan memberikan jawabanyaatautidak. Contoh dibawah ini menggunakan skala nominal untuk mengungkapkan respon.

  • Metode Pengskalaan

    b. Skala Kategori (category scale),digunakan untuk memperoleh respon tunggal dari responden atas pilihan respon yang disediakan. Contoh dibawah ini juga menggunakan skala nominal.

  • Metode Pengskalaan

    c. Skala Likert (Likert Scale),didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan peryataan pada skala 5 titik dengan susunanRespons terhadap jumlah item yang berkaitan dengan konsep atau variabel tertentu kemudian disajikan kepada tiap responden. Ini adalah skala interval dan perbedaan dalam respons antara dua titik pada skala tetap sama.

  • Metode Pengskalaan

    d.Skala Diferensial Sematik , Kata sifat berkutub dua yang digunakan misalnya akan berupa istilah tertentu, seperti Baik-Buruk; Kua-Lemah; Panas-Dingin. Skala diferensial semantik (semantic differential scale) dipakai untuk menilai sikap responden terhadap merek, iklan, objek atau orang tertentu. Respon tersebut dapat diatur (plotted) untuk mendapatkan ide yang baik mengenai persepsi mereka. Hal tersebut diperlakukan sebagai skala interval.

  • Metode Pengskalaan

    e.Skala Numerikal (numerical scale),digunakan untuk memperoleh respon dengan memberikan skala berupa angka dengan kata sifat berkutub kedua ujungnya.Serupa dengan skala diferensial semantik, dengan perbedaan bahwa angka pada 5-titik atau 7 titik skala yang disediakan, dengan kata sifat bipolar pada kedua ujungnya. Skala numerikal merupakan skala interval.

  • Metode Pengskalaan

    f. Skala Peringkat Terperinci (Itemized rating scale)Skala 5 titik atau 7 titik dengan titik panduan atau jangkar (anchor), sesuai keperluan, disediakan untuk tiap item dan responden menyatakan nomor yang tepat di sebelah masing-masing item, atau melingkari nomor yang relevan untuk tiap item, seperti dalam contoh berikut ini.Hal ini menggunakan skala interval.

  • Metode Pengskalaan

    g. Skala Jumlah Konstan atau Tetap (fixed or constant sum scale),didesain dimana responden diminta untuk mendistribusikan sejumlah poin yang diberikan ke berbagai item seperti dalam contoh di bawah. Skala jumlah konstan atau tetap (fixed or constan sum scale) lebih bersifat skala ordinal (ordinal scale).

  • Metode Pengskalaan

    h. Skala Stapel,secara simultan mengukur arah dan intensitas sikap terhadap item yang dipelajari. Karakteristik minat terhadap studi ditempatkan di bagian tengah dengan jarak skala numerik, katakanlah, dari +3 ke -3, pada tiap sisi item seperti diilustraikan di bawah. Skala ini memberikan ide mengenai seberapa dekat atau jauh respons individu terhadap stimulus, sebagaimana ditunjukkan dalam contoh berikut. Karena skala ini tidak memiliki titik nol absolut, skala ini adalah skala interval.

  • Metode Pengskalaan

    i. Skala Peringkat Grafik,memberikan gambaran grafis yang membantu responden untuk menunjukkan pada skala peringkat grafik (graphic rating scale) jawaban mereka untuk pertanyaan tertentu dengan menempatkan tanda pada titik yang tepat pada garis, seperti dalam contoh berikut. Ini merupakan skala ordinal, meskipun contohberikut mungkin membuatnya terlihat seperti skala interval.

  • Metode Pengskalaan

    j. Skala Konsenus,dibuat berdasarkan konsensus, di mana panel juri memilih item tertentu, mengukur konsep yang menurut mereka relevan. Item dipilih terutama berdasarkan ketepatan atau relevansinya dengan konsep. Skala konsensus (consensus scale) tersebut dibuat setelah item terpilih diperiksa dan diuji validitas dan keandalannya. Salah satu contoh skala consensus adalah Thrustone Equal Appearing Interval Scale, dimana sebuah konsep diukur dengan suatu proses rumit yang melibatkan sebuah panel juri.

  • Metode Pengskalaan

    k. Skala Lainnya,ada juga beberapa metode penskalaan yang sudah sangat maju atau rumit (advance) seperti penskalaan multidimensional (multidimensional scaling), di mana objek, orang, atau kedua-duanya, diskalakan secara visual, dan dilakukan analisis gabungan (conjoint). Hal tersebut memberikan gambar visual mengenai hubungan yang ada dianara dimensi sebuah konsep(construct).

  • Metode Pengskalaan

    2. Skala ranking (ranking scale)Membuat perbandingan antara objek, peristiwa, atau orang, dan mengungkap pilihan yang lebih disukai dan merangkingnya.Berikut metode-metode alternatif yang dapat digunakan:a. Perbandingan Berpasangan, digunakan ketika di antara sejumlah kecil objek, responden diminta untuk memilih antara dua objek pada satu waktu.Hal ini membantu untuk menilai preferensi. Perbandingan berpasangan merupakan metode yang baik jika jumlah stimulus yang diberikan sedikit.

  • Metode Pengskalaan

    b. Pilihan yang Diharuskan,memungkinkan responden untuk merangking objek secara relatif satu sama lain, di antara alternatif yang disedikan. Hal ini mudah apabila responden diberikan pilihan yang terbatas jumlahnya.c. Skala Komparatif,memberikan standar untuk menilai sikap terhadap objek, kejadian, atau situasi saat penelitian dilaksanakan.Skala peringkat,memberikan standar untuk menilai sikap terhadap objek, kejadian, atau situasi saat penelitian dilaksanakan.

  • KETEPATAN PENGUKURANPengukuran (measurement) adalah prosedur menentukan kualitas atau kuantitas dari karakteristik subjek penelitian.

    Measurement Error menghasilkan data atau hasil-hasil penelitian yang tidak valid.

    Penggunaan instrumen yang baik akan menghasilkan akurasi yang tinggi dan meningkatkan kualitas penelitian.

    Ketepatan pengukuran dilakukan dengan menggunakan analisis item yang mengungkap keandalan dan validitas.

  • Analisis ItemAnalisis item dilakukan untuk melihat keberadaan item dalam instrument.

    Tiap item diuji untuk membedakan subjek yang skor atau rendah.

    Setelah ada perbedaan yang signifikan lalu dilakukan uji validitas dan keandalan.

  • Keandalan (Realiability)Keandalan menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen

    Keandalan merupakan indikasi stabilitas dan konsistensi konsep instrument dan menilai ketepatan pengukuran.

    Uji reliabilitas dengan rumuscronbachalpha :

  • Validitas (Validity)Validitas adalah pendalaman persoalan otentisitas hubungan sebab dan akibat dan generalisasinya untuk lingkungan eksternal.

    Jenis uji validitas :Validitas IsiValiditas berdasar KriteriaValiditas Konkuren / PrediktifValiditas KonsepValiditas KonvergenValiditas Diskriminan

  • Validitas (Validity)Cara Mengukur Validitas biasanya dilakukan dengan teknik korelasi Pearson Product Moment, Melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya.Suatu variabel/pertanyaan dikatakan valid bila skor variabel/pertanyaan tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor total.

    Rumus uji validitas adalah Product Moment :

  • Penggunaan SoftwareUji Validitas dan Uji Reliabilitas dapat dilakukan dengan software Microsoft Office Excel dan SPSS (Statistical Product and Service Solution).

    Namun, lebih mudah dan praktis jika menggunakansoftwareSPSS.

    Uji Validitas dengan software SPSS adalah sebagai berikut:

  • SPSSDari tabulasi data yang sudah dibuat di Excel,copy-lah skor semua item, termasuk total skornya.

  • SPSSPaste-kan data tersebut di dalam lembar editor SPSS

  • SPSSKlik tab Variable View yang terletak di pojok kiri bawah ini

  • SPSSPada kolom label ketikkan label (tanda) untuk masing-masing item termasuk skor total.

  • SPSSSetelah label untuk masing-masing item diisi, lalu klik tab Data View kemudian klik menu Analyze --> Correlate

  • PEMBAHASAN JURNALBudgeting: An Experimental Investigation of the Effects of Negotiation

  • Budgeting: An Experimental Investigation of the Effects of NegotiationPenelitian ini mempelajari keterkaitan budget dan konsekuensi ekonomi pada proses budgeting.

    Konsekuensi ekonomi juga diteliti untuk menentukan perencanaan dan aspek motivasi dari budget.

    Isu utama adalah menilai pengaruh negosiasi anggaran terhadap tingkatan dan outcome dari budget.

    Hipotesa yang dikembangkan adalah mengenai aspek spesifik dari proses budgeting yang mempengaruhi tingkatan budget, slack budget, dan performa subordinat.

  • Budgeting: An Experimental Investigation of the Effects of NegotiationSubyek penelitian laboratorium adalah 185 mahasiswa sarjana di jurusan intermediate accounting.

    Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini berupa, sebagai berikut :FORECAST.BID dan COUNTER.AGREE.BUDGET.SLACK.PERFORM.

  • PEMBAHASAN JURNALThe Effects of Internal Audit Structure on Perceived Financial Statement Fraud Prevention.

  • The Effects of Internal Audit Structure on Perceived Financial Statement Fraud Prevention.Desain PenelitianPenelitian ini adalah survei dari Loan Officer

    Setiap versi survei berisi 3 perencanaan audit internal yang berbeda.

    Studi ini menganalisis pandangan responden terhadap tiga variabel dependen:Dirasakan kemungkinan penipuan pencegahanDirasakan kemungkinan deteksi penipuan; dan Dirasakan kemungkinan pelaporan penipuan.

  • The Effects of Internal Audit Structure on Perceived Financial Statement Fraud Prevention.SubjekSubjek untuk penelitian ini adalah petugas pinjaman bank.

    Perusahaan ini dalam survei yang digunakan di sini adalah sebuah perusahaan publik yang menghasilkan pendapatan lebih dari $ 150 juta.

    Untuk memberikan hasil yang valid, penulis mengambil subjek yang terdiri dari pemberi pinjaman yang familiar dengan perusahaan publik.

  • The Effects of Internal Audit Structure on Perceived Financial Statement Fraud Prevention.Survey InstrumentUntuk setiap subjek diminta untuk membaca dan menanggapi instrumen survei yang berisi data yang dipilih data keuangan dan deskripsi narasi tentang sejarah dan berdirinya sebuah perusahaan saat ini. Diadaptasi dari kasus sebelumnya yang digunakan oleh Knapp (1991), yang sumbernya- versi laporan kepada Senior Manajer pada sebuah instrument yang digunakan di sini muncul dalam Lampiran.

  • THANK YOU

    ***