kelenjar endokrin(makalah)

35
Segi kimiawi hormon Secara kimiawi hormon dapat dibagi dalam tiga tipe yaitu: 1. Hormon steroid; sebagian besar tipe ini berasal dari kolesterol. contoh hormon ini adalah hormon korteks adrenal seperti kortisol dan aldosteron, hormon ovarium yaitu estrogen dan progesteron, hormon terstis yaitu testosteron dan hormon plasenta (estrogen dan progesteron). 2. Derivat asam amino tirosin; contoh dari hormon jenis ini DIH Tiroksin, triodotironin, epineprin, dan norepineprin. 3. Protein atau peptida; pada dasarnya semua hormon endokrin yang penting dapat merupakan derivat protein, peptida atau derivat dari keduanya. semua hormon protein dibentuk oleh retikulum endoplasma granular dari sel-sel kelenjar. protein pertama yang dibentuk merupakan molekul besar yang disebut preprohormon. Preprohormon di pecah menjadi prohormon. prohormon diangkut dalam vesikel pengangkut retikulum endoplasma menuju badan golgi. Prohormon dipecah menjadi hormon protein aktif bentuk akhir. hormon dipedatkan dan disimpan dalam vesikel sekretorik atau granula sekretorik. hormon akan tetap disimpan sampai dengan ada sinyal, hormon lain aau sinyal kimiawi atau fisik setempat. Penyimpanan dan sekresi Hormon Semua hormon protein dibentuk oleh retikulum endoplasma granular dari sel-sel kelenjar. Protein pertama yang dibentuk merupakan molekul besar yang disebut preprohormon. Protein selanjutnya di pecah menjadi prohormon. Prohormon diangkut dalam vesikel pengangkut retikulum endoplasma menuju badan golgi dan dipecah menjadi hormon protein aktif bentuk akhir. Hormon dipadatkan dan disimpan dalam vesikel sekretorik atau granula sekretorik. Hormon akan tetap disimpan sampai dengan ada sinyal spesifik misalnya sinyal syaraf, hormon lain atau sinyal kimiawi atau fisik setempat.

Upload: putriseptina

Post on 24-Dec-2015

103 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

xzxzcx

TRANSCRIPT

Page 1: Kelenjar Endokrin(makalah)

Segi kimiawi hormon

Secara kimiawi hormon dapat dibagi dalam tiga tipe yaitu:

1. Hormon steroid; sebagian besar tipe ini berasal dari kolesterol. contoh hormon ini adalah hormon korteks adrenal seperti kortisol dan aldosteron, hormon ovarium yaitu estrogen dan progesteron, hormon terstis yaitu testosteron dan hormon plasenta (estrogen dan progesteron).

2. Derivat asam amino tirosin; contoh dari hormon jenis ini DIH Tiroksin, triodotironin, epineprin, dan norepineprin.

3. Protein atau peptida; pada dasarnya semua hormon endokrin yang penting dapat merupakan derivat protein, peptida atau derivat dari keduanya. semua hormon protein dibentuk oleh retikulum endoplasma granular dari sel-sel kelenjar. protein pertama yang dibentuk merupakan molekul besar yang disebut preprohormon. Preprohormon di pecah menjadi prohormon. prohormon diangkut dalam vesikel pengangkut retikulum endoplasma menuju badan golgi. Prohormon dipecah menjadi hormon protein aktif bentuk akhir. hormon dipedatkan dan disimpan dalam vesikel sekretorik atau granula sekretorik. hormon akan tetap disimpan sampai dengan ada sinyal, hormon lain aau sinyal kimiawi atau fisik setempat.

Penyimpanan dan sekresi Hormon

Semua hormon protein dibentuk oleh retikulum endoplasma granular dari sel-sel kelenjar. Protein pertama yang dibentuk merupakan molekul besar yang disebut preprohormon. Protein selanjutnya di pecah menjadi prohormon. Prohormon diangkut dalam vesikel pengangkut retikulum endoplasma menuju badan golgi dan dipecah menjadi hormon protein aktif bentuk akhir. Hormon dipadatkan dan disimpan dalam vesikel sekretorik atau granula sekretorik. Hormon akan tetap disimpan sampai dengan ada sinyal spesifik misalnya sinyal syaraf, hormon lain atau sinyal kimiawi atau fisik setempat.

Kelompok hormon yang berasal dari tirosin dibentuk oleh kerja enzim dalam ruang sitoplasma sel glandular. Pada hormon medula adrenal yaitu epinefrin dan norepinefrin keduanya akan diabsorpsi kedalam vesikel yang telah terbentuk sebelumnya dan akan disimpan sampai saatnya disekresikan. Hormon tiroksin dan triiodotironin sebaliknya, dibentuk pertama kali sebagi bagian dari molekul protein besar yang disebut dengan tiroglobulin dan bentuk inilah yang disimpan dalam folikel besar di dalam kelenjar tiroid. Sewaktu hormon tiroid ini akan disekresikan maka sistem enzim yang spesifik yang terdapat didalam sel glandular tiroid akan ememcah kolekul tiroglobulin itu sehingga memungkinkan hormon tiroid dapat dilepaskan ke dalam darah.

Hormon steroid yang dibentuk didalam korteks adrenal, ovarium atau testis akan disimpan dalam jumlah sedikit di sel glandular tetapi sejumlah besar sel prekursor terutama kolesterol dan berbagai bahan perantara terdapat di dalam sel. Dengan rangsangan yang sesuai enzim yang terdapat didalam sel ini dalam beberap menit akan menyebabkan

Page 2: Kelenjar Endokrin(makalah)

perubahan kimiawi yang dibutuhkan bagi hormon akhir yang kemudian akan segera diikuti dengan sekresi hormon tersebut.

Hormon di sintesa dari material-material yang ada dalam sel dan disekresikan kedalam ruang ekstraseluler dan memasuki pembuluh darah melalui kapiler-kapiler yang melalui kelenjar tersebut. Hormon yang merupakan steroid larut dalam lemak dan kelarutannya dalam air yang ada dalam plasma sangat buruk sehingga harus ditransportasi dalam darah yang dikombinasi dengan Plasma globular protein. Hormon yang merupakan protein mudah larut dalam air sehingga dapat bersirkulasi dengan bebas didalam sistem sirkulasi. Beberapa hormon dari protein ada yang memerlukan protein pembawa untuk sampai ke sel target.

Sistem kontrol umpan balik dalam sekresi hormon.

Meskipun hormon selalu ada di dalam sistem endokrin tetapi tidak di sekresikan terus menerus. Pengaturan sekresi hormon ini di kontrol oleh sistem umpan balik. Pada sebagian besar pengaturan hormon biasanya menggunakan mekanisme umpan balik negatif sebagai berikut:

1.kelenjar endokrin memiliki kecenderungan alami untuk mensekresikan secara berlebihan hormonnya.

2.Oleh karena kecenderungan ini hormon akan semakin menggunakan efek pengaturannya pada organ target.

3.Organ target kemudian akan melakukan fungsinya4. tapi bila terlalu banyak fungsi yang terjadi, biasanya beberapa faktor dari fubgsi itu

akan menjadi umpan balik bagi kelenjar endokrin sehingga kelenjar mengurangi mengurangni kecepatan sekresinya.

Hormon disekresi oleh kelenjar endokrin ,Hormon disekresi sbg efek mekanisme Hormon disekresi sbg efek mekanisme umpan balik negatif terhadap perubahan dalam darah .Hipotalamus mensekresi hormon releasing (meningkatkan) dan inhibiting (penghambat)ke HIPOFISE untuk mengeluarkan hormon untuk mengeluarkan hormon yang diperlukan ke kelenjar endokrin atau korgan target.

Kelenjar Endokrin

Kelenjar endokrin merupakan sistem yang mencakup aktivitas beberapa kelenjar yang mengatur dan mengendalikan aktivitas struktur tubuh, baik sel, jaringan, maupun organ. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus sehingga sekrit langsung bermuara ke dalam pembuluh darah (disebut kelenjar buntu).

Sekrit kelenjar endokrin adalah hormon yang berfungsi mengatur proses homeostatis, reproduksi, metabolisme dan tingkah laku pada tubuh makhluk hidup. Hormon endokrin memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah yang sangat sedikit.

2. Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan target.

Page 3: Kelenjar Endokrin(makalah)

3. Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target. 4. Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus. 5. Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target tetapi dapat juga

mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan. Beberapa macam kelenjar endokrin adalah sebagai berikut:

1. Kelenjar HipofisisKelenjar pituitari atau kelenjar hipofisis terletak pada dasar

otak besar. Kelenjar pituitari merupakan kelenjar utama yang menghasilkan bermacam-macam hormon dan mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar pituitari (hipofisis) disebut kelenjar pengendali (master of gland).

Kelenjar pituitari (hipofisis) dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah dan bagian posterior. Pituitari/Hipofisis bagian anterior Hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari/hipofisis bagian anterior dan fungsinya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

No Hormon yang Dihasilkan Fungsi

1 Somatotrophic Hormone (STH) atau hormon pertumbuhan

Mengendalikan pertumbuhan tubuh, kelebihan hormon ini mengakibatkan pertumbuhan raksasa, sedangkan kekurangan hormon ini mengakibatkan kekerdilan.

2 Thyroid Stimulating Hormone (TSH) atau hormon perangsang tiroid

Mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroksin.

3 Adrenocorticotrophic Hormone (ACTH)

Mengendalikan kegiatan kelenjar adrenal dalam menghasilkan glukokortikoid.

4 Follicle Stimulating Hormone (FSH) atau hormon perangsang pembentuk folikel

Wanita: mengatur perkembangan ovarium (pemasak folikel)

Pria: mengatur perkembangan testis dan spermatogenesis.

5 Lutenizing Hormone (LH) Wanita: mempengaruhi ovulasi dan membentuk korpus luteum. Pria: mengatur sekresi dari hormon testosterone dan aldosteron pada testis.

6 Hormon prolaktin (PRL) Mempengaruhipertumbuhankelenjar air susu.

7 Melanocyte Stimulating Hormon (MSH)

Menyintesis melamin (pigmen warna).

8 Antidiuretic Hormon (ADH)

Mencegah urin terlalu banyak.

Pituitari/Hipofisis bagian posteriorKelenjar pituitary bagian belakang (posterior) menghasilkan dua jenis hormon, yaitu:

Hormon antidiuretik (ADH) berfungsi mengatur kadar air dalam tubuh melalui pembentukan urin dan mencegah pengeluaran urin yang terlalu banyak.

Page 4: Kelenjar Endokrin(makalah)

Hormon oksitosin berfungsi untuk kontraksi otot dalam proses kelahiran. Pituitari/Hipofisis bagian intermedietKelenjar pituitari bagian tengah (intermediat) menghasilkan Melanosit Stimulating Hormon (MSH) yang berfungsi untuk menaikkan pigmentasi kulit (warna kulit). Hormon pituitary bagian intermediate ini juga banyak di jumpai pada beberapa jenis hewan.

PEMBAGIAN HORMON HIPOFISIS

Secara fisiologis, kelenjar hipofisis dibagi dalam 3 bagian, yaitu :

1. HIPOFISIS ANTERIOR, juga dikenal sebagai ADENOHIPOFISE

Hipofisis anterior memproduksi hormon tropik dibawah kendali regulasi hipotalamus melalui perantaraan sinyal neuroendokrin yang berjalan melalui sirkulasi disekitar infundibulum. Terdapat 5 buah jenis sel dalam hipofisis anterior yang terkait dengan produksi hormon tropik yaitu : 

- GonadotrophsMenghasilkan Luteinizing Hormone (LH) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH).

- Somatotrophs Hormon ini berfungsi untuk menghasilkan Growth Hormone.

- Laktotrophs atau mamotrophsFungsinya untuk menghasilkan hormon prolaktin.

- KortikotrophsUntuk menghasilkan hormon adrenocorticotropik (ACTH).

- TirotrophsMenghasilkan Thyroid Stimulating Hormone (TSH).

Sekresi hipofisis anterior diatur oleh hormon yang dinamakan “releasing” dan “inhibitory hormones hipotalamus” yang disekresi dalam hipotalamus sendiri dan kemudian dihantarkan ke hipofisis anterior melalui pembuluh darah kecil yang dinamakan pembuluh portal hipotalamik-hipofisial.

2. HIPOFISIS POSTERIOR, juga dikenal sebagai NEUROHIPOFISE

Sekresi hipofisis posterior diatur oleh serabut saraf yang berasal dari hipotalamus dan berakhir pada hipofisis posterior. Hipofisis posterior terdiri atas sel-sel seperti sel glia yang dinamakan pituisit. Akan tetapi, pituisit tidak menyekresi hormon, mereka bekerja sebagai struktur penyokong untuk serabut saraf terminal yang jumlahnya banyak dan ujung-ujung saraf terminal dari traktus saraf yang berasal dari nuclei supraopticus dan paraventrikularis hipotalamus. Traktus-traktus ini berjalan ke neurohipofise melalui infundibulum hipotalami. Pada keadaan yang dibutuhkan, maka hipotalamus akan memerintahkan hipofisis posterior untuk menyekresikan hormon-hormon, yaitu :

1. Hormon Antidiuretik (ADH)2. Hormon Oksitosin

Kedua hormon ini merupakan polipeptida kecil, masing-masing mengandung 9 asam amino. Mereka identik satu sama lain kecuali untuk dua asam amino.

Page 5: Kelenjar Endokrin(makalah)

3. LOBUS INTERMEDIATE

Lobus intermedia merupakan daerah kecil diantara hipofisis anterior dan posterior yang relative avaskular, yang pada manusia hampir tidak ada sedangkan pada beberapa jenis binatang ukurannya jauh lebih besar dan lebih berfungsi. Lobus intermedia mengeluarkan beberapa melanocyt-stimulating hormon (MSH) yang mengatur warna kulit dengan mengontrol penyebaran granula berpigmen melanin. Pada manusia, sekresi MSH sangat sedikit dan belum diketahui fungsinya. Pada hewan yang melakukan kamuflase memindahkan granula hitam atau coklat keluar atau masuk dari bagian perifer sel pigmen yang disebut melanofor. Granula tersebut terdiri atas melanin yang disintesis dari dopa dan dopakuinon. Perpindahan granula-granula ini dipengaruhi oleh berbagai hormon dan neurotransmitter, meliputi α- dan β-MSH, melanin concentrating hormon (hormon pemekat melanin), melatonin, dan katekolamin. Melanosit mengandung reseptor melanotropin-1 yakni salah satu dari jenis reseptor melanotropin yang telah berhasil diklon. Pada manusia sekresi hormon MSH dilakukan oleh lobus anterior.

Lobus intermedia dibentuk di embrio dari paruh dorsal kantung Rathke, suatu evaginasi atap faring, tetapi pada dewasa melekat erat ke lobus posterior. Lobus ini dipisahkan dari lobus anterior oleh sisa-sisa kantung Rathke, residual cleft.

3. HORMON HIPOFISIS ANTERIOR

1. Growth Hormone (GH) atau Somatotropic Hormone (STH)

Somatotropin atau GH merupakan hormon polipeptida yang berasal dari protein berupa 191 rantai asam amino yang disintesis, disimpan dan dilepaskan oleh sel somatotroph di dalam sayap anterior kelenjar pituari. Somatotropin disingkat GH untuk hewan dan rhGH untuk manusia karena faktor DNA rekombinan.

Somatotropin berperan dalam mengendalikan pertumbuhan tulang, otot dan organ serta memengaruhi kecepatan pertumbuhan tubuh dengan memberikan stimulasi kepada hati untuk mensekresi hormon somatomedin, sebuah hormon perkembangan yang memberikan stimulasi lebih lanjut terhadap sel untuk berkembangbiak.

GH mempunyai efek metabolik, yaitu :

- Protein sintesis lebih, dengan cara :a) Transport asam amino melalui membran sel ke dalam sel meningkat.b) Ribosom dalam sel meningkat lebih aktif.c) Pembentukan RNA dalam nucleus lebih.d) Katabolisme protein dan asam amino berkurang.

- Penggunaan karbohidrat berkurang a) GH menyebabkan berkurangnya penggunaan glukosa untuk energi

sehingga mempunyai efek diabetogenik.

Page 6: Kelenjar Endokrin(makalah)

- Mobilisasi lemak berlebiha) Jaringan lemak terjadi pelepasan asam lemak berkurang menimbulkan

asetil Ko-A berkurang untuk energi sehingga timbul ketosis.b) Perlu diketahui bahwa GH disekresi dalam jumlah yang sama/hamper

sama waktu masa anak-anak.c) Sekresi GH naik turun dalam beberapa menit sehubungan dengan nutrisi

dan stress antara lain : kelaparan, hipoglikemia, exercise, trauma, dll.

Kekurangan : mengakibatkan kekerdilan (dwarfism).

Gambaran utamanya yaitu perawakan yang pendek karena retardasi pertumbuhan tulang. Gambaran penunjang antara lain : gangguan pertumbuhan otot akibat penurunan sintesis protein otot, mobilisasi lemak sub kutis yang minim.

Kelebihan : mengakibatkan gigantisme pada anak-anak dan mengakibatkan akromegali pada orang dewasa.

2. Kelenjar EpifiseKelenjar Epifise atau kelenjar pienalis adalah salah satu kelenjar endokrin yang belum

terlalu diketahui hormon apa yang dihasilkan dan fungsinya. Kelenjar epifise terletak pada otak bagian atas tepatnya didalam ventrikel berbentuk kecil merah seperti sebuah cemara terletak dekat korpus.

Sedikit diketahui bahwa kelenjar epifise menghasilkan sekresi internal dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin.

3. Kelenjar Timus

Ket : gigantisme – gigantisme - akromegali

Page 7: Kelenjar Endokrin(makalah)

Kelenjar timus merupakan kelenjar yang bertanggungjawab dalam pertumbuhan manusia. Kelenjar timus bahkan sangat berpengaruh pada saat usia pertumbuhan. Kelenjar timus berfungsi untuk pertumbuhan. Bila kekurangan kelenjar timus akan menderita kretinisme (kekerdilan) dan bila kelebihan menimbulkan gigantisme (raksasa).

Kelenjar timus terletak di dalam mediastinum di belakang os sternum, dan di dalam torak kira-kira setinggi bifurkasi trakea. Warnanya kemerah-merahan dan terdiri dari 2 lobus. Kelenjar timus hanya dijumpai pada anak dibawah 18 tahun.Karakteristik Kelenjar Timus:

Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas. Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa. Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon

pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi. Kelenjar timus berperan dalam sistem pertahanan tubuh dengan menghasilkan

hormone Thymosin, Thymic humoral factor, Thymic factor dan Thymopoietin.Fungsi kelenjar timus adalah:

Mengaktifkan pertumbuhan badan Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.

4. Kelenjar TiroidKelenjar tiroid terletak di bagian bawah leher, terdiri atas dua

lobus, yang dihubungkan oleh ismus yang menutupi cincin trakea 2 dan 3. Kapsul fibrosa menggantungkan kelenjar ini pada facia pratrakea sehingga pada setiap gerakan menelanselalu diikuti dengan gerakan terangkatnya kelenjar ke arah cranial, yang merupakan cirri khas kelenjar tiroid.

Kelenjar tiroid berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon lainnya.

Kelenjar tiroid atau biasa disebut dengan kelenjar gondok mempunyai bentuk mirip kupu-kupu yang menempel pada bagain depan batang tenggorok (trachea). Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.

Pembesaran kelanjar tiroid disebut goiter atau struma. Pembesaran ini dapat disebabkan oleh kebanyakan produksi hormon atau kekurangan iodium sehingga kelenjar tiroid harus bekerja keras membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Produksi hormon yang berlebih dapat menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (morbus basedowi), dengan gejala jantung berdebar, banyak keringat dan berat badan turun serta mata menonjol seperti ikan koki.

Page 8: Kelenjar Endokrin(makalah)

Kelenjar tiroid memepertahankan tingkat metabolisme di berbagai jaringan agar optimal sehingga berfungsi normal. Hormon tiroid merangsang konsumsi O2 pada sebagian besar sel ditubuh , mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat, sekaligus penting untuk pertumbuhan dan pematangan normal. Kelenjar tiroid tidak esensial bagi kehidupan, tetapi ketiadaannya menyebabkan perlambatan perkembangan mental dan fisik,berkurangnya daya tahan terhadap dingin, serta pada anak-anak timbul retardasi mental dan kecebolan. Sebaliknya, sekresi tiroid yang berlebihan menyebabkan badan menjadi kurus,gelisah,takikardia,tremor, dan kelebihan pembentukan panas. Fungsi tiroid diatur oleh hormon perangsang tiroid (TSH=thyroid stimulating hormone=tirotropin ) dari hipofisis anterior

Anatomi Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid terletak di leher, di depan trakea. Terdiri dari dua lobus, yaitu kiri dan kanan dan dihubungkan oleh suatu jembatan jaringan yang disebut ismus tiroid. Kelenjar tiroid merupakan kumpulan dari ratusan bahkan ribuan follikel seperti bola dan hormon tiroid disimpan didalamnya. Follikel tersususn atas lapisan tunggal dari sel epitel kuboid. Kelenjar tiroid terdiri dari dua jenis sel yaitu sel folikular dan sel parafollikular.Sel follikular merupakan sel utama, ukuran sel parafollikular lebih besar dari sel folikuller. Setiap follikel sferis dikelilingi oleh satu lapisan sel dan diisi oleh bahan proteinaseosa berwarna merah muda yang disebut koloid. Saat kelenjar tidak aktif, koloid berjumlah banyak, folikel berukuran besar dan sel-sel yang membatasinya tipis. Bila kelenjar aktif, folikel menjadi kecil, sel-selnya kuboid atau kolumnar, dan tepi folikel mengalami lekukan-lekukan dan membentuk banyak “lakuna reabsorpsi” kecil. Tiroid merupakan salah satu organ tubuh dengan aliran darah tertinggi per gram jaringannya.

Hormon Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin, triiodotironin dan kalsitonin/ tirokalsitonin. Kelenjar tiroid adalah satu-satunya kelenjar yang mampu menyimpan sekresinya diluar sel utamanya dan disimpan dalam bentuk yang berbeda dengan bentuk asli dari hormonnya yang disekresikan ke pembuluh darah. Bahan kimia yang disimpan akan dipecah terlebih dahulu oleh suatu enzim sebelum dilepaskn ke pembuluh darah. Karena banyaknya pembuluh darah yang melalui folikel maka hormon tiroid dapat dengan mudah keluar ke kapiler .

a. Tiroksin dan Triiodotironin Molekul tiroksin memiliki 4 atom yodium sehingga sering disebut tetraiodotironin

atau T4. Molekul triiodotironin memiliki 3 ataom yodium sehingga disebut T3. T3 dan T4

berperan dalam meningkatkan metabolisme tubuh , meningkatkan sensitivitas sistem kardiovaskular terhadap aktivitas simpatis dan homeostasis otot skeletal.

b. Kalsitonin Sel parafollikuler (disebut juga sel C) menghasilkan kalsitonin. Kalsitonin berperan

dalam menurunkan kadar kalsium darah. Kalsitonin bekerja langsung ng pada osteoklas untuk mengurangi efektivitasnya dalam reabsorpsi kalsium juga memberikan dampak meningkatnya pergerakan kalsium dari darah ke tulang.Kalsitonin bekerja hanya dalam

Page 9: Kelenjar Endokrin(makalah)

waktu pendek. Untuk pengaturan jangka panjang diatur oleh hormon paratiroid. Cara kerja kalsitonin lebih dirangsang secara langsung oleh kadar kalisium darah daripada diatur oleh pusat yang lebih tinggi dengan mekanisme umpan balik dari hipotalamus-hipofisis. Kalsitonin juga menurunkan kadar posfat dalam darah.

Pembentukan dan Sekresi Hormon Tiroid a. Kimia

Hormon utama yang disekresi oleh tiroid adalah tiroksin dan triiodotironin. Triiodotironin dibentuk di jaringan perifer melalui deiodinasi tiroksin triiodotironin lebih aktif daripada tiroksin.

b. Tiroglobulin T4 dan T3 di disintesis di dalam koloid melalui iodinasi dan kondensasi molekul-

molekul tirosin yang terikat pada linkage peptida dalam tiroglobulin.Tiroglobulin dibentuk oleh sel tiroid dan dikeluarkan ke dalam koloid oleh eksositosis granula yang juga mengandung peroksidase tiroid. Sel tiroid memiliki fungsi untuk membentuk tiroglobulin dan mengeluarkannya ke dalam koloid, mengeluarkan hormon tiroid tiroid dari tiroglobulin dan menyekresikannya ke dalam sirkulasi.

Tiroglobulin masuk ke dalam darah serta koloid. Konsentrasi tiroglobulin serum normal pada manusia adalah sekitar 6ng/ml, kadar ini meningkat pada hipertiroidisme dan beberapa bentuk kanker tiroid.

c. Metabolisme Iodium

Iodium adalah bahan dasar yang penting untuk sintesis hormon tiroid. Iodium yang dimakan diubah menjadi iodida dan diabsorpsi. Masukan iodium harian minimum yang adapat mempertahankan fungsi tiroid normal adalah 150µg pada orang dewasa. Organ utama yang mengambil I¯ adalahtiroid, yang menggunakannya untuk membuat hormon tiroid, dan ginjal yang mengekskresikannya ke dalam urin. Sekitar 120 µg/h masuk kedalam tiroid pada tingkat sintesis dan sekresi hormon tiroid yang normal.

d. Pengambilan Iodida Kelenjar tiroid mengkonsentrasikan iodida dengan mentranspor aktif iodida dari

sirkulasi kedalam koloid “iodide trapping mechanism”. Sel tiroid mempunya potensial membran istirahat -50mV. Iodida dipompa kedalam sel pada dasarnya melawan gradien listrik ini,lalu berdifusi mengikuti gradien listrik ke dalam koloid. Di dalam kelenjar ,iodida dengan cepat mengalami oksidasi dan terikat pada tirosin. Iodida penting untuk fungsi tiroid normal, tetapi baik difesiensi maupun kelebihan iodida menghambat fungsi tiroid.

e. Sintesis Hormon TiroidDi dalam kelenjar tiroid, iodida mengalami oksidasi menjadi iodium. Enzim yang

berperan dalam oksidasi dan pengikatan iodida adalah tiroid peroksidase, dengan hidrogen peroksida sebagai penerima elektron. Monoiodotirosin (MIT) kemudian mengalami iodinasi untuk membentuk diidotirosin (DIT). Dua moleku DIT kemudian mengalami suatu kondensasi oksidatif membentuk T4 dengan pengeluaran rantai sisi alanin dari molekul yang

Page 10: Kelenjar Endokrin(makalah)

membentuk cincin luar.Tiroid peroksidase mungkin berperan dalam penggabungan serta iodinasi. T3 mungkin dibentuk melalui kondensasi MIT dengan DIT.

f. SekresiKelenjar tiroid manusia mengsekresi sekitar 80 µg (103nmol) T4, 4µg (7nmol) T3 ,

namun MIT dan DIT tidak disekresikan. Tirosin yang beriodium mangalami deiodinasi oleh enzim mikrosom iodotirosin deiodinase. Iodium yang dibebaskan oleh deiodinasi MIT dan DIT digunakan kembali oleh kelenjar dan secara normal menyediakan iodium sebnyak dua kali lipat untuk sinesis hormon dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh pompa iodium. Pada penderita yang tidak memiliki iodotirosin deiodinase secara konginental,MIT dan DIT dapat dijumpai di dalam urin dan terdapat gejala defisiensi iodium.

Transpor dan Metabolisme Hormon Tiroid

a. Pengikatan Protein T4 dan T3 dalam jumlah besar terikat pada protein plasma. Fungsi pengikatan protein

adalah untuk mempertahankan cadangan hormon yang siap dibebaskan dalam jumlah besar . Selain itu,paling tidak untuk triidotironin, pengikatan hormon mencegah ambilan berlebihan oleh sel-sel pertama yang dijumpai dan meningkatkan distribusi jaringan yang merata.

b. Kapasitas dan Afinitas Protein Plasma terhadap Hormon TiroidProtein –protein plasma yang mengikat hormon tiroid adalah albumin. Albumin

memiliki kapasitas terbesar untuk mengikat T4. Dalam jumlah kecil, T4 terikat pada transiterin dan albumin. Namun, afinitas protein terhadap T4 dalam sirkulasi terikat pada TBG (thyroxine-binding globulin) . Secara normal, 99,98% T4 dalam plasma terikat, kadar T4

bebas hanya sekitar 2 ng/dL. Hanya terdapat sedikit T4 dalam urin. T3 tidak terlalu terikat, dari 0,15mg/dL yang secara normal terdapat dalam plasma,

0,2% berada dalam keadaan bebas. Sisa 99,8% terikat pada protein, 46% pada TBG dan sebagian besar sisanya pada albumin,dengan pengikatan pada transtiretin sangat sedikit.

c. Fluktuasi dalam Pengikatan Bila terjadi peningkatan konsentrasi protein-protein pengikat tiroid dalam plasma

yang mendadak dan menetap, hormon tiroid bebas menurun. Namun, perubahan ini sementara karena penurunan konsentrasi hormon tiroid bebas dalam sirkulasi akan merangsang sekresi TSH, yang pada gilirannya akan menyebabkan peningkatan pembentukan hormon tiroid bebas. Akhirnya akan tercapai keseimbangan baru dimana kuantitas total hormon tiroid meningkat tetapi konsentrasi hormon bebas, kecepatan metabolisme dan sekresi TSH normal. Perubahan serupa sengan arah sebaliknya juga terjadi apabila konsentrasi protein pengikat tiroid menurun.

d. Metabolisme Hormon Tiroid T4 dan T3 mengalami deiodinasi di hati, ginjal,dan banyak jaringan lain. Hanya sekitar

13% T3 dalam darah disekresi oleh kelenjar tiroid dan 87% dibentuk melalui deiodinasi T4. Di hati, T4 dan T3 menglami konjunggasi dan membentuk sulfat serta glukuronida. Konjugat –

Page 11: Kelenjar Endokrin(makalah)

konjugat ini masuk ke dalam empedu lalu ke usus. Konjugat tiroid mengalami hidrolisis, dan sebagian diserap kembali (sirkulasi enterohipatik), tetapi sebagian diekskresikan melalui feces. Selain itu, sebagian T4 dan T3 berpindah langsung dari sirkulasi ke lumen usus. Iodida yang hlang melalui jalan ini berjumlah sekitar 4% dari jumlah iodida total yang hilang per hari.

Efek Hormon Tiroid Beberapa efek dari hormon tiroid pada tubuh disebabkan oleh stimulus konsumsi O2

(efek kalorigenik). Hormon tiroid juga memengaruhi tumbuh kemabang, mengatur metabolisme lemak, dan meningkatkan penyerapan karbohidrat dari usus. Hormon-hormon ini juga meningkatkan disosiasi oksigen dari hemoglobin dengan meningkatkan 2,3-difosfogliserat (DPG) sel darah merah.

a. Efek KalorigenikT4 dan T3 meningkatkan konsumsi O2 hampir pada semua jaringan yang

metabolismenya aktif, kecuali pada jaringan otak orang dewasa, testis, uterus, kelenjar limfe, limpa, dan hipofisis anterior. T4 sebenarnya menekan konsumsi O2 hipofisis anterior, mungkin karena T4 menghambat sekresi TSH.

Beberapa efek kalorigenik hormon tiroid disebabkan oleh metabolisme asam lemak yang dimobilisasi oleh hormon –hormon ini. Di samping itu, hormon tiroid meningkatkan aktivitas Na+ , K+ ,ATPase yang terikat pada membran di banyak jaringan.

b. Efek Sekunder KalorigenesisPada orang dewasa taraf metabolisme ditingkatkan oleh T4 dan T3, yang menyebabkan

ekskresi nitrogen meningkat, bila asupan makanan tidak meningkat, protein endogen dan simpanan lemak akan diuraikan sehingga berat badan menurun.

Hormon tiroid dosis tinggi menyebabkan pembentukan panas tambahan yang berakibat pada peningkatan ringan suhu tubuh , yang akan mengaktifkan mekanisme pengeluaran panas . Tahanan tepi menurun karena terjadi vasodilitas kulit, tetapi curah jantung meningkat karena kombinasi efek hormon tiroid dan katekolamin pada jantung, jadi tekanan nadi dan frekuensi jentung meningkat serta waktu sirkulasi memendek.

c. Efek pada Sistem SarafHormon tiroid memiliki efek kuat pada perkembangan otak. Bagian SSP yang apaling

dipengaruhi adalah korteks serebri dan basal ganglia. Di samping itu, kokhlea juga dipengaruhi. Akibatnya, defisiensi hormon tiroid yang terjadi selama masa perkembangan akan menyebabkan retardasi mental, kelakuan motorik , dan multisme ketulian. Selain itu, hormon tiroid juga menimbulkan efek pada refleks.Waktu reaksi refleks regang menjadi lebih singkat pada hipertiroidisme dan memanjang pada hipotiroidisme.

d. Hubungan dengan KatekolaminKerja Hormon tiroid berhubungan sangat erat dengan katekolamin noreepinefrin dan

epinefrin. Epinefrin meningkatkan taraf metabolisme, merangsang sistem saraf, dan

Page 12: Kelenjar Endokrin(makalah)

menimbulkan efek kardiovaskuler atau serupa dengan yang disebabkan oleh hormon tiroid, meskipun durasinya singkat. Norepinefrin secara umum mempunyai efek yang serupa.

e. Efek pada Metabolisme KarbohidratHormon tiroid meningkatkan taraf penyerapan karbohidrat dari saluran cerna, suatu

efek yang mungkin tidak bergantung pada efek kalorigeniknya. Dengan demikian, pada hipertiroidisme, kadar glukosa plasma meningkat cepat setelah makan makanan yang mengandung karbohidrat , kadang –kadang melebihi ambang ginjal. Namun, kadar ini turun kembali dengan cepat.

f. Efek pada PertumbuhanHormon tiroid penting untuk pertumbuhan dan pematangan tulang yang normal. Pada

anak hipotiroid , pertumbuhan tulang melambat dan penutupan epifis tertunda. Tanpa adanya hormon tiroid,sekresi hormon pertumbuhan juga terhambat,dan hormon tiroid memperkuat efek hormon pertumbuhan pada jaringan.

Hubungan Klinis

a. Kretinisme Anak yang hipotiroid sejak lahir atau sebelumnya, disebut kretin. Anak-anak ini

bertubuh cebol (dwarf) dan mengalami retardasi mental, perut membesar, serta lidah besar dan menonjol. Di seluruh dunia, hipotiroidisme kongenital merupakan salah satu penyebab terbanyak dari retardasi mental yang dapat dicegah. Penyebab hipotiroidisme konginental adalah difisiensi iodium maternal, disgenesis tiroid fetal,kelainan bawaan sintesis hormon tiroid, antibodi antitiroid yang menembus plasenta, dan hipotiroidisme hipofisis (hipopituitari) fetal.

Bila ibu juga menderita hipotiroid, seperti pada kasus difesiensi iodium, difesiensi mental menjadi lebih parah dan kurang responsif terhadap pengobatan setelah lahir. Di samping itu, mungkin juga terjadi multisme –tuli dan kekakuan. Peningkatan penggunaan garam iodium dewasa ini telah mengurangi kejadian defisiensi iodium maternal.

b. Hipertiroidisme Hipertiroidisme (tirotoksikosis) ditandai oleh kegelisahan, penurunan berat badan,

hiperfragia, intoleransi panas, peningkatan tekanan denyut, tremor halus bila jari diluruskan , kulit hangat dan lembut,dan berkeringat . Penyebab tersering adalah penyakit grave (gondok eksoflatmik). Pada penyakit garve, tiroid membesar difus dan sering terjadi penonjolan bola mata yang disebut eksoftalmos. Penyakit grave adalah suatu penyakit autoimun ketika antibodi yang terbentuk terhadap TSH beredar dalam sirkulasi darah, mengaktifkan reseptor tersebut dan menyebabkan kelenjar tiroid hoperaktif.

c. Defisiensi Iodium Bila masukan iodium dalam makanan turun dibawah 10µg/hari, sintesis hormon tiroid tidak memadai , dan sekresi hormon menurun. Akibat peningkatan sekresi TSH,

Page 13: Kelenjar Endokrin(makalah)

terjadi hipertrofi tiroid, menimbulkan suatu gondok difesiensi iodium yang dapat berukuran sangat besar.

5. Kelenjar ParatiroidParatiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini

menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.

Kelenjar paratiroid panjangnya kira-kira 6 milimeter, lebar 3 milimeter, dan tebalnya dua millimeter dan memiliki gambaran makroskopik lemak coklat kehitaman. Secara normal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang terletak tepat dibelakang kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dandua di kutub inferior.

Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakitini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.

Kelenjar Paratiroid atau kelenjar anak gondok menempel pada kelenjartiroid (kelenjar gondok). Kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon yang berfungs imengatur kandungan fosfor dan kalsium dalamdarah. Kekurangan hormon paratiroi dmenyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukartidur, dan kesemutan.

Kelenjar paratiroid panjangnya kira-kira 6 milimeter, lebar 3 milimeter, dan tebalnya dua millimeter dan memiliki gambaran makroskopik lemak coklat kehitaman. Secara normal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang terletak tepat dibelakang kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan dua di kutub inferior.

Sintesis dan Metabolisme Hormon Paratiroid (PTH)

Hormon paratiroid (PTH) manusia adalah suatu polipeptida linear dengan beratmolekul 9500 yang mengandung 84 residu asam amino. Strukturnya sangat miripdengan PTH sapi dan babi. PTH disintesis sebagai bagian dari suatu molekul yanglebih besar yang mengandung 115 residu asam amino (prapo-PTH). Setelah prapo-PTH masuk ke dalam retikulum endoplasma, maka leader sequence yangterdiri dari 25 residu asam amino dikeluarkan dari terminal N untuk membentuk  polipeptida pro-PTH yang terdiri dari 90 asam amino. Enam residu asam aminolainnya juga dikeluarkan dari terminal N pro-PTH di apparatus Golgi, dan produk sekretorik utama chief cells adalah polipeptida PTH yang terdiri dari 84 asamamino.

Kadar normal PTH utuh dalam plasma adalah 10-55 pg/mL. Waktu paruh PTH kurang dari 20 menit, dan polipeptida yang disekresikan ini cepat diuraikan olehsel-sel

Page 14: Kelenjar Endokrin(makalah)

Kupffer di hati menjadi 2 polipeptida, sebuah fragmen terminal C yangtidak aktif secara biologis dengan berat molekul 2500.

Efek Hormon Paratiroid

PTH bekerja langsung pada tulang untuk meningkatkan resorpsi tulang dan memobilisasi Ca2+. Selain meningkatkan Ca2+ plasma dan menurunkan fosfat plasma, PTHmeningkatkan ekskresi fosfat dalam urin. Efek fosfaturik ini disebabkan oleh penurunanreabsorpsi fosfat di tubulus proksimal. PTH juga meningkatkan reabsorpsi Ca2+

ditubulus distal, walaupun ekskresi Ca2+ biasanya meningkat pada hiperparatiroidisme karena terjadi peningkatan jumlah yang difiltrasi yang melebihi efek reabsorpsi. PTH juga meningkatkan pembentukan 1,25 dihidroksikolekalsiferol, metabolit vitamin D yangsecara fisiologis aktif. Hormon ini meningkatkan absorpsi Ca2+ dari usus, tetapi efek initampaknya disebabkan hanya akibat stimulasi pembentukan 1,25 dihidroksikolekalsiferol.

Kontrol dari Hormon Paratiroid

Sekresi dari hormon paratiroid tergantung dari suatu negative feed-back mechanism yang diatur oleh kadar ion kalsium dalam plasma. Juga ada hormonlain yang ikut mengatur kadar kalsium dalam serum yaitu calcitonin atauthyrocalcitonin. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar tiroid.

Beberapa observasi menunjukan bahwa ada hubungan antara paratiroid dengan kelenjar-kelenjar endokrin lain. Umpamanya pernah didapat hiperplasia kelenjar  paratiroid pada akromegali, sindrom Cushing, dan penyakit Addison. Hipofisektomi (pada binatang) menyebabkan involutiodari kelenjar-kelenjar  paratiroid, sedangkan pemberian hormon pertumbuhan (GH), adrenokortikotropin (ACTH), ekstrak lobus anterior hipofisis dan steroid-steroid adrenalmengakibatkan hiperplasia dari kelenjar-kelenjar paratiroid. Tetapi mungkin pula bahwa perubahan kelenjar-kelenjar paratiroid adalah sekunder akibat perubahan kadar fosfat dalam serum yang disebabkan oleh hormon-hormon tersebut.

Hiperplasia dari kelenjar-kelenjar paratiroid terdapat dalam keadaan-keadaan dimana ada tendens dari ion kalsium untuk menurun, umpamanya pada penyakit Rachitis (atau Osteomalacia), kehamilan, hilangnya kalsium dalam darah dan insufisiensi ginjal yang disertai retensi fosfor.

Anatomi dan Perkembangan Kelenjar paratiroid berkembang dari evaginasiendoderma pada sisi lateral usus depan

yang sidebut kantung  pharyngeal atau kantung visceral. Pada manusia terdapat dua pasang kelenjar paratiroid,kelenjar inferior berkembang

dari kantung pharyngeal III dan kelenjar superior berkembang dari kantung pharyngeal IV.

Kelenjar paratiroid selanjutnya memisahkan diri daripharynx dan menempatkan diri dalam jaringan kelenjar tiroid pada aspek dorsal atau dorsomedial dari lobuslateral kelenjar tiroid.

Page 15: Kelenjar Endokrin(makalah)

Kelenjar paratiroid pada manusia dewasa berukurankecil (± 0,25 inch, berat 1,6 g), berbentuk ovoid, danberwarna merah kecoklatan.

Warna dapat bervariasi menurut kandungan lemak dalam jaringan parenkimnya. Lemak pada jaringan parenkimpada saat pubertas dan orang lebih tua dapat mencapai 60-70% dari volume sel dalam kelenjar.

Masing-masing kelenjar paratiroid tertanam dalam jaringankelenjar tiroid dikelilingi oleh kapsul jaringan ikat yangmemisahkannya dari kelenjar tiroid.

Septa dari setiap kapsul meluas ke dalam kelenjar danmembaginya menjadi lobula. Di dalam lobus terdapat dua tipe sel yaitu Chief cell dan oxyphil cell. Chief cell  tertata dalam kolom atao korda danmenunjukkan aktivitas siklis terkait

dengan sekresihormon paratiroid yaitu parathyroid hormone (PTH). Chief cell yang sedang tidak aktif memiliki banyakglikogen dalam sitoplasmanya dan

memperlihatkanretikulum endoplasma yang menyebar. Chief cell yang sedang aktif memiliki aparatus golgi yangmembesar dan aggregasi

retikulum endoplasmikgranuler yang sangat jelas. Oxyphil cell memiliki sedikit retikulum endoplasma dansedikit aparatus golgi. Jumlah

sel ini meningkat seiringdengan meningkatnya usia.

Fungsi kelenjar paratiroid Mengatur metabilisme fosfor Memelihara kosentrasi ion kalsium yang tetap dalam plasma Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal Mempercepat absorsi kalsium di intestine Jika kalsium berkurang, hormone paratiroid menstimulasi reabsorsi tulang sehingga

menambah kalsium dalam darah. Menstimulasi dan mentransportasi kalsium dan fosfat melalui membran sel. Memacu osteoclasts, memacu pergantianmineral dan pelepasan Ca2+ dari tulang. Fungsi calcitriol secara umum komplemen atau meningkatkan kerja PTH, tetapi

fungsi utamanya adalah meningkatkan absorpsi Ca2+ dan PO43– oleh saluran pencernaan.

Komponen yang berperan dalam homeostasis kalsium :

PTH Calcitonin Vitamin D

Regulasi Hormonal pada Kesetimbangan Kalsium

Page 16: Kelenjar Endokrin(makalah)

6. Kelenjar Adrenal

Definisi Kelenjar AdrenalKelenjar adrenal atau kelenjar anak ginjal

(kelenjar supra renal) terletak di atas ginjal bagian kiri dan kanan. Bagian luar dari kelenjar adrenal berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang disebut korteks dan bagian medula yang menghasilkan adrenalin atau epinefrin dan non adrenalin atau nor eprinefrin.

Kelenjar adrenal beratnya kira-kira 4 gram. Kelenjar adrenal terdiri atas dua bagian yang berbeda, yaitu: Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula). Medula Adrenal yang berada di pusat, bagian ini kira-kira 20% dari keseluruhan kelenjar adrenal, berkaitan dengan sistem saraf simpatis, bertugas untuk mensekresi hormon epinefrin dan norepinefrin. Korteks Adrenal, bagian ini berada di luar dan berfungsi untuk mensekresi hormon kortikosteroid dan androgen.

Kelenjar Paratiroid

PTH

Ginjal Tulang Sal. Pencernaan

Reabsorbsi Ca

Pelepasan Ca

Absorbsi Ca

Kadar Ca meningkat

Page 17: Kelenjar Endokrin(makalah)

.  Bagian Kelenjar AdrenalKelenjar supraneralis jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian atas dari ginjal kiri dan

kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Fungsi kelenjar suprarenalis terdiri dari : Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam-garam, mengatur atau mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang dan protein, serta mempengaruhi aktifitas jaringan limfoid.

Kelenjar suprarenalis ini terbagi atas 2 bagian, yaitu :1.    Medula Adrenal

Medula adrenal berfungsi sebagai bagian dari system saraf otonom. Stimulasi serabut saraf simpatik pra ganglion yang berjalan langsung ke dalam sel-sel pada medulla adrenal aka menyebabkan pelepasan hormon katekolamin yaitu epinephrine dan norepinephrine. Katekolamin mengatur lintasan metabolic untuk meningkatkan katabolisme bahan bakar yang tersimpan sehingga kebutuhan kalori dari sumber-sumber endogen terpenuhi.

Efek utama pelepasan epinephrine terlihat ketika seseorang dalam persiapan untuk memenuhi suatu tantangan (respon Fight or Fligh). Katekolamin juga menyebabkan pelepasan asam-asam lemak bebas, meningkatkan kecepatan metabolic basal (BMR) dan menaikkan kadar glukosa darah.

2.    Korteks AdrenalKorteks adrenal tersusun dari 3 zona yaitu:

a.    Zona glomerulosa,Zona Glomerulosa terdapat tepat di bawah simpai, terdiri atas sel polihedral kecil

berkelompok membentuk bulatan, berinti gelap dengan sitoplasma basofilik. Zona glomerulosa pada manusia tidak begitu berkembang. Dan merupakan penghasil hormon mineralokortikoid.

Zona ini secara eksklusif memproduksi mineralokortikoid, terutama aldosteron. Efek aldosteron adalah meningkatkan jumlah natrium dan menurunkan jumlah kalium

dalam cairan ekstraseluler, selama proses pembentukan urine. Efek berlebihnya kadar aldosteron:

a. Menyebabkan hipokalemia, yaitu keadaan menurunnya konsentrasi kalium dalam plasma darah sampai di bawah nilai normal.

b. Penderita mengalami kelemahan otot yang berat. Efek rendahnya kadar aldosteron:

c. Konsentrasi ion kalium dalam cairan ekstraseluler meningkat sampai jauh di atas nilai normal.

d. Peningkatan 60 – 100% dari nilai normal menyebabkan keracunan jantung. Peningkatan di atas itu, menyebabkan gagal jantung.

      Hormon MineralokortikoidHormon ini pada dasarnya bekerja pada tubulus renal dan epitelgastro intestinal

untuk meningkatkan absorpsi ion natrium dalam proses pertukaran untuk mengeksresikan ion kalium atau hydrogen. Sekresi aldesteron hanya sedikit dipengaruhi ACTH. Hormon ini terutama disekresikan sebagai respon terhadap adanya angiotensin II dalam aliran darah.

Page 18: Kelenjar Endokrin(makalah)

Kenaikan kadar aldesteron menyebabkan peningkatan reabsorpsi natrium oleh ginjal dan traktus gastro intestinal yang cederung memulihkan tekanan darah untuk kembali normal. Pelepasan aldesteron juga ditingkatkan oleh hiperglikemia. Aldesteron merupakan hormon primer untuk mengatuk keseimbangan natrim jangka panjang.

b.    Zona fasikulataZona fasikulata merupakan sel yang lebih tebal, terdiri atas sel polihedral besar

dengan sitoplasma basofilik. Selnya tersusun berderet lurus setebal 2 sel, dengan sinusoid venosa bertingkap yang jalannya berjajar dan diantara deretan itu. Sel-sel mengandung banyak tetes lipid, fosfolipid, asam lemak, lemak dan kolesterol. Sel ini juga banyak mengandung vitamin C dan mensekresikan kortikosteroid. Dan merupakan penghasil hormon glukokortikoid.

      Hormon GlukokortikoidHormon ini memiliki pengaruh yang penting terhadap metabolisme glukosa ;

peningkatan hidrokortison akan meningkatan kadar glukosa darah. Glukokortikoid disekresikan dari korteks adrenal sebagai reaksi terhadap pelepasan ACTH dari lobus anterior hipofisis. Penurunan sekresi ACTH akan mengurangi pelepasan glukokortikoid dari korteks adrenal.

Glukokortikoid sering digunakan untuk menghambat respon inflamasi pada cedera jaringan dan menekan manifestasi alergi. Efek samping glukokortikoid mencakup kemungkinan timbulnya diabetes militus, osteoporosis, ulkus peptikum, peningkatan pemecahan protein yang mengakibatkan atrofi otot serta kesembuhan luka yang buruk dan redistribusi lemak tubuh. Dalam keadaan berlebih glukokortikoid merupakan katabolisme protein, memecah protei menjadi karbohidrat dan menyebabkan keseimbangan nitrogen negatif.

Peran kortisol: a. Mengontrol metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.b. Membantu menolak efek destruktif dari stres mental dan fisik.

Kortisol yang berlebih menyebabkan timbulnya sindrom Cushin yang ditandai oleh:a. Meningkatkan kadar glukosa darah (hiperglikemia), menurunnya protein, dan

meningkatnya timbunan lemak.b. Glukosa tercampur dalam urine (glukosuria), mirip dengan DM sehingga disebut

‘Diabetes Adrenal’.c. Sebagian glukosa diendapkan sebagai lemak tubuh di atas bahu dan wajah,

sehingga disebut ‘punuk kerbau’ (buffalo hump) dan ‘muka bulan’ (moon face).

c.    Zona Retikularis Lapisan ini terdiri atas deretan sel bulat bercabang – cabang berkesinambungan. Sel

ini juga mengandung vitamin C. Sel-selnya penghasil hormon kelamin (progesteron , estrogen & androgen). Zona ini menghasilkan hormon seks adrenal (androgen dan estrogen) yang identik dengan yang dihasilkan gonad. Namun androgen dan estrogen adrenal ini tidak cukup kuat untuk menimbulkan efek maskulinitas dan feminitas.

Beberapa kelainan terkait dengan meningkatnya androgen adrenal.a. Maskulinitas pada wanita dewasa, tanda-tanda:

Page 19: Kelenjar Endokrin(makalah)

1) Hirsutisme yaitu mengalami pola pertumbuhan rambut tubuh pria.

2) Suara berat 3) Otot lengan dan tungkai berkembang 4) Payudara mengecil 5) Menstruasi mungkin terhenti

b. Pseudohermafroditisme pada bayi perempuan yang ditandai dengan pertumbuhan genetalia eksternal pria.

c. Pubertas prekoks pada anak laki-laki pra-pubertas.1) Sekresi androgen adrenal tidak disertai dengan pembentukan

sperma atau aktivitas gonad karena testis masih berada dalam status pra-pubertas non-fungsional.

2) Gejala pubertas prekoks, antara lain: Suara menjadi berat Tumbuh jenggot Penis membesar

Hormon yang dihasilakan kelenjar adrenal Pada korteks menghasilkan hormon deoksikortison dan kortison dengan fungsi

mempengaruhi penyerapan. Apabila kekurangan menyebabkan penyakit adison. Pada medulla menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) dengan fungsi mengubah

glikogen menjadi glukosa, menaikkan gula darah dan mempercepat kerja jantung. Hormone adrenalin bekerja antagonis dengan hormone insulin dalam mengatur gula dalam darah agar tetap normal.

Hubungan Kelenjar Adrenal dengan EmosiKelenjar adrenal, khususnya hormon yang dihasilkannya (efinefrin dan norefinefrin)

mempunyai hubungan kerja dengan sistem emosi manusia. Stimulus yang mencekam menyebabkan hipotalamus mengaktifkan medula adrenal melalui impuls saraf dan korteks adrenal melalui sinyal hormonal. Medulla adrenal memperantarai respons jangka pendek terhadap stress dengan cara mensekresikan hormon katekolamin yaitu efinefrin dan norefinefrin. Korteks adrenal mengontrol respon yang berlangsung lebih lama dengan cara mensekresikan hormone steroid (Campbell, 1952 : 146).

7. Kelenjar PankreasMorfologiPancreas adalah organ pipih yang terletak di belakang dan sedikit dibawah kambung abdomen. Organ ini memiliki dua fungsi, fungsi endokrin dan fungsi eksokrin.

- Fungsi eksokrin : berfungsi sebagai sel asinar pancreas, memproduksi cairan pancreas yang disekresi melalui duktus pancreas kedalam usus halus.

- Fungsi endokrin : dapat ditemukan dalam pulau-pulau langerhans, yaitu kumpulan kecil sel yag tersebar di seluruh organ. Ada 4 jenis sel penghasil hormone yang terdapat dalam pulau tersebut.

Page 20: Kelenjar Endokrin(makalah)

Kelenjar pankreas termasuk golongan kelenjar endokrin. Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau langerhans. Bagian ini berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormone insulin. Hormone insulin berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glucagons yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.

Secara anatomis, kelenjar pancreas terletak retroperitoneal melintang di abdomen bagian atas dengan panjang ± 25 cm, dan berat 120 gram, yang terdiri dari caput, leher, corpus, cauda, dan procuncinatus (bag caput yg menonjol ke bawah).

Pankreas dipersarafi oleh saraf-saraf simpatis dari cabang-cabang nervus vagus. Jika terjadi nyeri pada pancreas akan menyebar ke paramedia kanan dan menyebar ke epigastrik serta ke seluruh abdomen kiri.

Secara Mikroskopis, ada 2 fungsi pankreas, yaitu berfungsi sebagai kelenjar eksokrin dan endokrin. Pankreas berfungsi sebagai kelenjar eksokrin sama seperti kelenjar ludah. Sedangkan fungsi kelenjar endorinnya dapat dibagi menjadi 3 sel utama, yaitu:α cell (Sel Alpa)Fungsi dari sel α adalah:

Memproduksi glukagon Meningkatkan glukagon Menurunkan kadar glukosa Hyperglycemic factor Sel bulat dengan dinding tipis

β cell (Sel Beta)Fungsi dari sel β adalah:

Memproduksi insulin Hypoglycemic factor Bertentangan dengan sel Menurunkan glukagon Meningkatkan glukosa

∂ cell (Sel gamma) Fungsi dari ∂ cell belum diketahui secara pasti.

Ketiga macam sel ini terdapat di pulau-pulau langerhans yang berjumlah sekitar ± 200 rb – 2 juta sel. Bagian corpus dan cauda memiliki pulau langerhans lebih banyak dibanding caput.

Efek fisiologis Glukagon

Glukagon merupakan hasil dari sel-sel alfa, yang mempunyai prinsip aktivitas fisiologisnya meningkatkan kadar glukosa darah. Glukagon melakukan hal ini dengan mempercepat konversi dari glikogen dalam hati dari nutrisi-nutrisi lain, seperti asam amino, gliserol, danasam laktat, menjadi glukosa (glukoneogenesis). Kemudian hati mengeluarkan glukosa ke dalam darah, dan kadar gula darah meningkat. Sekresi dari glukagon secara

Page 21: Kelenjar Endokrin(makalah)

langsung dikontrol oleh kadar gula darah melalui sistem feed-back negative. Ketika kadar gula darah menurun sampai di bawah normal, sensor-sensor kimia dalam sel-sel alfa dari pulau Langerhans merangsang sel-sel untuk mensekresikan glukagon. Ketika gula darah meningkat tidak lama lagi sel-sel akan dirangsang dan produksinya diperlambat. Jika untuk beberapa alasan perlengkapan regulasi diri gagal dan sel-sel alfa mensekresikan glukagon secara berkelanjutan, hiperglikemia (kadar guladarah yang tinggi) bisa terjadi. Olahraga dan konsumsi makanan yang mengandung protein bisa meningkatkan kadar asam amino darah juga menyebabkan peningkatan sekresi glukagon.

Sekresi glukagon dihambat olehGHIH (somatostatin). Glukagon kehilangan aktivitas biologiknya apabila diperfusi melewati hati atau pabila diinkubasi dengan ekstrak hati, ginjal atau otot Glukagon juga di inaktifkan oleh inkubasi dengan darah. Indikasinya ialah bahwa glukagon dihancurkan oleh sistem enzim yang sama dengan sistem yang menghancurkan insulin dan protein-protein lain.

Efek Fisiologis Insulin

Insulin adalah suatu polipeptida yang mengandung dua rantai asam amino yang dihubungkan oleh jembatan disulfida. Terdapat perbedaan kecil dalam komposisi asam amino molekul dari satu spesies ke spesies lain. Perbedaan ini biasanya tidak cukup besar untuk dapat mempengaruhi aktivitas biologi suatu insulin pada spesies heterolog tetapi cukup besar untuk menyebabkan insulin bersifat antigenik. Insulin dibentuk di retikulum endoplasma sel B. Insulin kemudian dipindahkan ke aparatus golgi, tempat ia mengalami pengemasan dalam granula-granula berlapis membran. Granula-granula ini bergerak ke dinding sel melaluisuatu proses yang melibatkan mikrotubulus dan membran granula berfusi dengan membran sel, mengeluarkan insulin ke eksterior melalui eksositosis. Insulin kemudian melintasi lamina basalis sel B serta kapiler dan endotel kapiler yang berpori mencapai aliran darah. Waktu paruh insulin dalam sirkulasi pada manusia adalah sekitar 5 menit.

Insulin berikatan dengan reseptor insulin lalu mengalami internalisasi. Insulin dirusak dalam endosom yang terbentuk melalui proses endositosis. Enzim utama yang berperan adalah insulin protease, suatu enzim di membran sel yangmengalami internalisasi bersama insulin.

Efek insulin pada berbagai jaringan:

1.Jaringan Adiposa

Meningkatkan masuknya glukosa, Meningkatkan sintesis asam lemak, Meningkatkan sintesis gliserol fospat, Meningkatkan pengendapan trigliserida, Mengaktifkan lipoprotein lipase, Menghambat lipase peka hormone ,Meningkatkan ambilan K+2.

2. Otot

Meningkatkan masuknya glukosa, Meningkatkan sintesis glikogen, Meningkatkan ambilan asam amino, Meningkatkan sintesis protein di ribosom, Menurunkan katabolisme protein, Menurunkan pelepasanasam-asam amino glukoneogenik, Meningkatkan ambilan keton, Meningkatkan ambilan K+

Page 22: Kelenjar Endokrin(makalah)

3.Hati

Menurunkan ketogenesis, Meningkatkan sintesis protein, Meningkatkan sintesis lemak, Menurunkan pengeluaran glukosa akibat penurunan glukoneogenesis dan peningkatan sintesis glukosa.

Pada orang normal, pankreas mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan jumlah insulin yang dihasilkan dengan intake karbohidrat, tetapi pada penderita diabetes fungsi pengaturan ini hilang sama sekali.

Hormone yang secara tidak langsung memengaruhi sekresi insulin.

a. Hormon pertumbuhan, ACTH dan hormone Gastrointestinal, seperti gastrin, sekretin, dan koleksitokinin, semuanya menstimulus sekresi insulin.

b. Somastostatin, diproduksi oleh sel-sel delta pancreas dan hipotalamus, ,menghambat sekresi insulin dan glucagon serta menghalangi absorpsi intestinal terhadap glukosa.

8. Kelenjar KelaminKelenjar kelamin (kelenjar gonad) adalah kelenjar endokrin yang memproduksi dan

mengeluarkan steroid yangmengatur pembangunan tubuh dan mengendalikan karakteristik seksual sekunder. Gonad adalah organ yang memproduksi sel kelamin. Pada pria, gonadnya adalah testes, dan pada wanita gonadnya adalah ovarium. Secara umum, kelanjar kelamin (kelenjar gonad) pada laki-laki dan perempuan sangat berbeda baik dari segi struktur fisiologis, kandungan dan jumlah hormon yang dikandungnya.

Kelenjar kelamin (kelenjar gonad) terbentuk pada minggu-minggu pertama gestasi dan tampak jelas pada minggu kelima. Diferensiasi jelas dengan mengukur kadar testosteron fetal terlihat jelas pada minggu ketujuh dan ke delapan gestasi. Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada masa prepubertas dengan meningkatnya sekresi gonadotropin (FSH dan LH) akibat penurunan inhibisisteroid.Kelenjar Kelamin (Kelenjar Gonad) wanitaKelenjar kelamin atau kelenjar gonad wanita adalah sebagai berikut:

1. Estrogen dihasilkan oleh folikel graaf. Fungsinya merangsang pertumbuhan cirri-ciri kelamin sekunder pada wanita.

2. Progesterone dihasilkan oleh korpus luteum, perkembangan, dan pertumbuhan kelenjar air susu.Kelenjar gonad wanita dihasilkan dari ovarium. Ovarium berbentuk memanjang,

terletak dibawah atau disamping gelembung gas yang terkadang berjumlah sepasang. Ovarium bergantung pada bagian atas rongga tubuh dengan perantaran cheovaria. Ukuran dan perkembangannya dalam tubuh manusia bervariasi sesuai dengan tingkat kematangannya. Warnanya pun berbeda-beda.Sebagian besar berwarna keputih-putihan pada waktu lebih muda dan berubah menjadi kekuning-kuningan pada waktu matang. Seperti halnya testes, ovarium juga berfungsi sebagai organ endokrin dan organ reproduksi.Sebagai organ endokrin, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Sebagai organ reproduksi, ovarium menghasilkan ovum (sel telur) setiapbulannya pada masa ovulasi untuk selanjutnya siap untuk dibuahi sperma. Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi

Page 23: Kelenjar Endokrin(makalah)

perkembangan seks sekunder, menyiapkan endometrium untuk menerima hasil konsepsi serta mempertahankan proses laktasi. Estrogen dibentuk di sel-sel granulosa folikel dan sel lutein korpus luteum. Progesteron juga dibentuk di sel lutein korpus luteum.Kelenjar Kelamin (Kelenjar Gonad) laki-laki

Kelenjar kelamin pria, menghasilkan hormon testosterone yang dihasilkan dari testis (gonad jantan) yang berfungsi merangsang pertumbuhan cirri-ciri kelamin sekunder pada pria danperilakuseksual.Laki-laki mempunyai sepasang testis yang terdapat dalam skrotum. Testis (gonad jantan) berbentuk memanjang dan menggantung pada bagian atas rongga tubuh dengan perantaraan mesorkium. Pada Chonduricthyes testis yang satu lebih besar dari testis yang lain. Testis tersusun dari folikel-folikel tempat spermatozoa berkembang. Ukuran gonad dapat mencapai 12% atau lebih dari bobot tubuhnya. Kebanyakan testis berwarna dan halus pada sikuroisea testisnya tegak.

Testis terdiri atas ribuan saluran (tubulus) sperma. Dinding tubuh tubulus spermater tersebut dilapisi oleh sel gersmital primitif yang mengalami kekhususan disebut spermatogonium. Ukuran testis pada orang dewasa adalah 4 x3 x 2,5 cm, dengan volume 15 ± 25 ml berbentuk avoid. Kedua buah testis terbungkus oleh jaringan tunika albuginea yang melekat pada testis. Di luar tunika albuginea terdapat tunika vagainalis yang terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis serta tunika dortos.

Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ endokrin dan organ reproduksi. Menghasilkan hormon testosteron dan estradiol dibawah pengaruh LH. Testosteron diperlukan untuk mempertahankan spermatogenesis, sedangkan FSH diperlukan untuk memulai dan mempertahankan spermatogenesis. Estrogen mempunyai efek menurunkan konsentrasi testosteron melalui umpan balik negatif terhadap FSH sementara kadar testosteron dan estradiol menjadi umpan balik negatif terhadap LH. Fungsi testis sebagai organ reproduksi berlangsung di tubulus seminiferus. Efektestosteron pada fetus merangsang diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria.

Pada masa pubertas hormon ini akan merangsang perkembangan tanda-tanda seks sekunder seperti perkembangan bentuk tubuh, pertumbuhan dan perkembangan alat genital, distribusi rambut tubuh, pembesaran laring dan penebalan pita suara serta perkembangan sifat agresif. Sebagai hormon anabolik, akan merangsang pertumbuhandan penutupan epifise tulang.Proses Pembentukan Kelenjar Kelamin (Kelenjar Gonad)Proses pembentukan gonad pada laki-lakiDi dalam testis terdapat banyak tubulus yang berisi cyste-cyste seminiferous yangdikelilingi oleh sel-sel cretoli. Kemudian, cyste ini akan berdiferensiasi menjadi spermatogonium yang selanjutnya akan mengalami proses spermatogenesis menjadispermatozoa. Menurut Herper dan Prugirin (1982) dalam Rustidja (1998) menyatakan terdapat dua hal yang berkaitan dengan diferensiasi kelamin yaitu:

Jenis kelamin terbentuk pada standia akhir perkembangan larva yaitu pada sekitar 3sampai 4 minggu setelah menetas.

Jenis kelamin larva setelah penetasan kondisinya sangat labil sehingga dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal.

Proses pembentukan gonad pada wanita

Page 24: Kelenjar Endokrin(makalah)

Gonad pada wanita (ovarium) merupakan semacam kantong dan mempunyai lamella yang mengandung sel-sel fold yang berdiferensiasi menjadi ougonium. Selanjutnya ougoniumakan mengalami proses ovogenesis menjadi ovum yang dibungkus folikel dan folikel ini terletak di dalam lamella yang mempengaruhi ruang ovarium.Menurut Rustidja (2000), pertumbuhan ousit dalam ovarium dapat di bagi menjadi dua tahap, yaitu:

Tahap pertumbuhan primer (privitell ogenesis) yang ditandai dengan peningkatan ukuran.

Tahap pertumbuhan sekunder(oxogenenous vitellegenesis) yang ditandai dengan terjadinya pembentukan visikel padabagian parifer sitoplasma dan meluas ke arah inti sel. Oasit berkembang mulai terjadiakumulasi protein kuning telur dari alam (endogenous vitellogenesis) dan mengaturdengan derivate kuning telur hasil sintensa dari hasil laxogenous vetellogenesis yang dibawah melalui aliran darah.

9. Kelenjar LambungKelenjar lambung menghasilkan

beberapa enzim, seperti pepsin, rennin dan HCL atau asam klorida. Pepsinogen yang diaktifkan asam lambung merupakan cikal bakal enzim pepsin. Keluarnya asam lambung dipengaruhi oleh gerak reflex yang timbul ketika masuknya makanan ke dalam lambung. Asam lambung juga dipengaruhi hormone gastrin yang keluar melalui dinding-dinding lambung.Kandungan Getah Lambung (Asam klorida

(HCl))Kelenjar getah lambung berfungsi:

Sebagai desinfektan,mengasamkan makanan dan mengubah pepsinogen menjadi pepsin.

Rennin, merupakan enzim yang berfungsi mengendapkan kasein (protein susu) dari air susu.

Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi polipeptida. Lipase, berfungsi untuk mencerna lemak.

Lambung menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi merangsang pengeluaran getah lambung.

10. Kelenjar UsusKelenjar pada usus halus menghasilkan

enzimenterokinase, enzim erepsin (peptidase), enzimmaltase, enzim sukrase, enzim laktase dan enzimnuklease serta lipase. Pengeluaran enzim-enzim in idipengaruhi oleh hormon enterokrinin

Page 25: Kelenjar Endokrin(makalah)

yang dihasilkanoleh duodenum.

Kandungan Kelenjar ususEnzim yang Dihasilkan Kelenjar Usus adalah:

Peptidase, berfungsi mengubah peptide menjadi asam amino Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Maltase, berfungsi mengubah maltose menjadi glukosa d. Laktase, berfungsi

mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosaUsus halus menghasilkan hormon sekretin dan kolesistokinin yang berfungsi

merangsang pengeluaran getah pankreas dan cairan empedu (getah empedu).