kekuasaan politik (the power of politic)

23
KEKUASAAN POLITIK (THE POWER OF POLITIC)

Upload: koen

Post on 06-Jan-2016

95 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

KEKUASAAN POLITIK (THE POWER OF POLITIC). 1. Influence: kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mengubah sikap dan perilakunya secara suka rela . 2. Persuasioan : kemampuan untuk meyakinkan orang lain untuk melakukan sesuatu . - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

KEKUASAAN POLITIK(THE POWER OF POLITIC)

Page 2: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

KEKUASAAN TERKAIT DENGAN:

1. Influence: kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mengubah sikap dan perilakunya secara suka rela.

2. Persuasioan: kemampuan untuk meyakinkan orang lain untuk melakukan sesuatu.

3. Manipulasi: pengguna pengaruh tidak menyadari bahwa tingkah lakunya sebenarnya mematuhi keinginan pemegang kekuasaan.

4.Coercion: peragaan kekuasaan atau ancaman paksaan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok terhadap pihak lain.

5. Force: penggunaan tekanan fisik, seperti membatasi kebebasan, menimbulkan rasa sakit, atau membatasi pemenuhan kebutuhan biologis.

Page 3: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

DIMENSI-DIMENSI KEKUASAAN

1. Potensial dan aktual: seseorang dipandang mempunyai kekuasaan potensial apabila dia memiliki sumber-sumber kekuasaan seperti: kekayaan, tanah, senjata, pengetahuan, jabatan dsb.

Seseorang memiliki kekuasaan aktual apabila dia telah menggunakan sumber-sumber yang dimilikinya kedalam kegiatan poliitik secara efektif.

Page 4: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

2. Konsensus dan Paksaan: Konsensus (persetujuan) menggunakan sarana nilai kebaikan bersama, moralitas, agama, keahlian dan popularitas.

Paksaan: menggunakan nsarana fisik, ekonomi, sarana psikologis.

Page 5: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

3. Tujuan positif dan negatif: Positif dipandang sebagai kekuasaan yang

penggunaannya untuk mencapai tujuan yang harus dicapai.

Negatif: mencegah pihak lain yang ingin mencapai tujuannya, dimana pihak tersebut merugikan pihak yang bersangkutan.

Page 6: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

4. Jabatan dan Pribadi Di negara maju kekuasaan terkait dengan

jabatan bukan kualitas pribadi. Di negara berkembang: kekuasaan

didasarkan atas kualitas pribadi seperti: karisma, penampilan, asal usul keluarga, wahyu

Page 7: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

5. Implisit dan eksplisit Implisit: pengaruh tidak dapat dilihat tapi

dapat dirasakan Eksplisit: pengaruh yang secara jelas

terlihat dan dirasakan.

Page 8: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

6. Langsung dan tidak langsung Langsung: penggunaan kekuasaan dengan

melakukan hubungan langsung tanpa melalui perantara.

Tidak langsung: melalui perantara

Page 9: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

PELAKSANAAN KEKUASAAN POLITIK

1. Bentuk dan jumlah sumber: sarana paksaan fisisk, kekayaan, harta, jabatan, status sosial dsb.

2. Distribusi sumber kekuasaan dalam masyarakat: sumber kekuasaan tidak perneh didistribusikan secara merata, tergantung kemampuan tiap orang, susunan masyarakat, tingkat perkembangan dan pendidikan teknologi, tipe birokrasi dsb.

Page 10: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

3. Penggunaan sumber: orang atau kelompok menggunakan sumber kekuasaan dalam kegiatan : nonpolitik (berbelanja, sumbangan,

bentuan) Inventasi sumber dalam bank dan dunia

usaha Mempengaruhi proses politik karena

kuatnya motivasi, harapan dan keberhasilan, persepsi mengenai bahaya dan resiko dan pengetahuan cara mencapai tujuan. (Andrain)

Page 11: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

DISTRIBUSI KEKUASAANANDRAIN: ADA 3 MODEL

1. Elit yang memerintah: setiap masyarakat terdapat dua kelas yang menonjol yaitu kelas yang memerintah dan kelas yang diperintah.

2. Model Pluralis: setiap individu menjadi anggota satu atau lebih kelompok atau kekuatan sosial tertentu sesuai dengan aspirasi dan kepentingan kultural, ideologis atau ekonomi. Sehingga distribusi nkekuasaan merata, pemerintah hanya sebagai arena persaingan atau kompromi organissai atau kelompok.

Page 12: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

3. Model kerakyatan: Demokrasi dimana partisipasi setiap warga dalam pembuatan keputusan dapat mempengaruhi sendi kehidupan individu dan masyarakat.

Page 13: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

KEKUASAAN MENURUT BUDAYA JAWA

Anderson: kekuasaan bersifat abstrak, sumber kekuasaan bersifat majemuk, jumlah kekuasaan tidak terbatas.

Kekuasaan (kasekten) menurut Jawa: bersifat kongkret, kekuasaan bersifat homogen (berasal dari sumber yang sama)jumlah kekuasaan bersifat tetap.

Page 14: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

KEWENANGAN DAN LEGITIMASI

Kewenangan merupakan kekuasaan yang memiliki keabsahan ( legitimate power), sedangkan kekuasaan belum tentu memiliki keabsahan.

Page 15: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

SUMBER KEWENANGAN

1. Tradisi (turun temurun) 2. Tuhan, dewa atau wahyu 3.Kualitas pribadi 4. Peraturan perundangan yang mengatur

prosedur dan suarat menjadi pemimpin. 5. bersifat prosedural (berdasarkan peraturan

perundangan yang bersifat tertulis maupun tak tertulis) dan substansial (berdasarkan faktor dari pemimpin dari tradisi, sakral, kulitas pribadi ).

Page 16: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

PERALIHAN KEWENANGAN

Menurut Paul John: turun temurun, pemilihan dan paksaan.

Page 17: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

LEGITIMASI

Legitimasi: masyarakat menerima dan mengakui hak moral pemimpin untuk membuat dan melaksanakan keputusan politik yang mengikat masyarakat.

Page 18: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

OBYEK LEGITIMASI

Easton: komunitas politik, rezim, pemerintah

Andrain: masyarakat politik, hukum, lembaga politik, pemimpin politik dan kebijakan.

Page 19: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

KADAR LEGITIMASI

Pra legitimasi: pemerintah sangat yakin memiliki hak moral untuk memerintah sementara yang diperintah belum mengakui hak moral.

Tak terlegitimasi: yang diperintah tak mengakui sementara yang memerintah mempertahankan kekuasaannya yang bercorak kekerasan.

Berlegitimasi: yang diperintah mengakui dan mendukung hak moral penguasa.

Pasca legitimasi: dasar legitimasi yang lama dianggap tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat.

Page 20: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

CARA MENDAPATKAN LEGITIMASI

Simbolis:memanipulasi kecenderungan moral, emosional, tradisi kepercayaan.

Prosedural: menjajikan dan memberi kesejahteraan material kepada masyarakat.

Materiil: menyelengarakana pemilihan umum untuk menentukan para wakil rakyat, pemerintah untuk mengesahkan kebijakan umum.

Page 21: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

TIPE LEGITIMASI

Tradisional: memberikan dukungan karena darah biru

Ideologi:pemerintah dianggap sebagai penafsir dan pelaksana ideologi

Kualitas pribadi: pemimpin mempunyai karisma Prosedural: pemimpin memberi pengakuan

karena mendapatkan kewenangan menurut prosedur yang ditetapkan.

Instrumental: pemimpin menjanjikan atau menjamin kesejahteraan materi kepada masyarakat.

Page 22: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

MENGAPA LEGITIMASI PENTING?

Mendatangkan kestabilan politik Meningkatkan kesejahteraan

Page 23: KEKUASAAN POLITIK (THE POWER  OF  POLITIC)

KRISIS LEGITIMASI

Biasanya terjadi pada masa transisi:mempertanyakan kebijakan pemerintah.

Hal ini disebabkan karena: prinsip kewenangan beralih pada prinsip

kewenangan yang lain. Persaingan yang tajam dan tidak sehat dan tak

tersalurkan dalam prosedur . Pemerintah tak mampu memenuhi janjinya Sosialisasai tentang kewenangan mengalami

perubahan. (Lucyian Pye)