kekaisaran rusia: pra-ryurik hingga pra-romanov

20
Halaman 1 dari 20 UNIVERSITAS INDONESIA ABSTRAK Pemabahasan mengenai sejarah Rusia di masa pra-Ryurik hingga pra-Romanov. Pembahasan mengenai sejarah Rusia pada masa kegelapan hingga pra- Bolshevisisme. Kata kunci: Ryurik; Romanov; Peter I; Katerina II; Vladimir I; Nikolai II.

Upload: m-raditio-jati-utomo

Post on 29-Nov-2015

224 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Makalah mengenai Sejarah Kekaisaran Rusia mulai sebelum DInasti Ryurik hingga awal terbentuknya Dinasti Romanov

TRANSCRIPT

Page 1: Kekaisaran Rusia: Pra-Ryurik hingga Pra-Romanov

Halaman 1 dari 20

UNIVERSITAS INDONESIA

ABSTRAK

Pemabahasan mengenai sejarah Rusia di masa pra-Ryurik hingga pra-Romanov.

Pembahasan mengenai sejarah Rusia pada masa kegelapan hingga pra-

Bolshevisisme.

Kata kunci: Ryurik; Romanov; Peter I; Katerina II; Vladimir I; Nikolai II.

Page 2: Kekaisaran Rusia: Pra-Ryurik hingga Pra-Romanov

Halaman 2 dari 20

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN

Page 3: Kekaisaran Rusia: Pra-Ryurik hingga Pra-Romanov

Halaman 3 dari 20

UNIVERSITAS INDONESIA

Latar Belakang

Ketika kita berbicara tentang sejarah Rusia, kita akan berbicara tidak

hanya mengenai komunis yang dibangun oleh Vladimir Ulyanov Lenin(Lenin)

yang kemudian dikembangkan oleh Stalin, tetapi juga bagaimana bangsa Rusia

terbentuk bahkan hingga perkembangan pola peradaban yang mempengaruhi

bangsa Rusia secara kultural, moral, intelektual, serta spiritual. Proses

perkembangan tersebut tentunya merupakan produk dari evolusi bangsa Rusia

yang panjang dan tidak jarang dihiasi oleh berbagai pergolakan. Pergolakan-

pergolakan yang terjadi juga tidak jarang melahirkan pembaharuan dalam

kehidupan bangsa Rusia secara umum, Revolusi Bolshevik merupakan salah satu

contohnya. Namun, awal mula pembaharuan peradaban tersebut sesungguhnya

sudah terjadi sejak abad ke-9, tepatnya ketika salah seorang pangeran dari bangsa

Varyagi(Skandinavia) diundang oleh bangsa Rus, persatuan dari puluhan suku

Slav, untuk memimpin mereka. Pangeran tersebut bernama Pangeran Ryurik.

Jika ditilik lebih jauh, sebenarnya proses pergolakan untuk mencapai suatu

titik perubahan terjadi di berbagai belahan dunia manapun. Namun, berbeda

kasusnya dengan Rusia, khususnya kaitannya dengan Indonesia. Indonesia dan

Rusia memiliki beberapa kesamaan, diantaranya populasi yang besar, wilayah

yang luas, pluralisme. Bahkan dari sisi wilayah Rusia yang jauh lebih besar,

dengan awalnya 11 zona waktu, relatif lebih stabil meskipun diperkaya oleh

keadaan politik yang dinamis. Indonesia sebagai negara yang sering mengeluh

mengenai sulitnya mengelola wilayah yang luas, sudah seharusnya belajar kepada

Rusia. Bahkan, dapat kita lihat saat ini bahwa pergolakan-pergolakan masa lalu di

Rusia justru membentuk Rusia menjadi sebuah negeri yang kuat dan

diperhitungkan dunia saat ini.

Makalah ini mengupas secara ringkas hal-hal penting yang menjadi

tonggak penting yang memengaruhi perkembangan masyarakat Rusia dari zaman

kekaisaran.

Page 4: Kekaisaran Rusia: Pra-Ryurik hingga Pra-Romanov

Halaman 4 dari 20

UNIVERSITAS INDONESIA

Tujuan

Banyak orang yang mengira bahwa bangsa Rusia lahir dari rahim

komunisme. Padahal, jauh dari itu bangsa Rusia lahir dari pergolakan-pergolakan

dalam bangsa Rusia itu sendiri. Fahrurodji dalam bukunya, Rusia Baru Menuju

Demokrasi, menyebutkan bangsa Rusia justru terbentuk atas pertanyaan-

pertanyaan eksistensialis seperti “Siapakah itu Rusia?”. Masalahnya, ketika

kelahiran Rusia sebagai suatu bangsa dipersempit hanya sebagai anak dari

runtuhnya komunisme, kita justru tidak akan pernah bisa menemukan dan tidak

bisa mengambil pelajaran dari apa yang telah bangsa Rusia alami dalam

perjalanannya hingga menjadi Rusia seperti saat ini.

Maka, makalah ini dibuat tidak hanya sebagai tugas perbaikan untuk mata

kuliah Sejarah Kekaisaran Rusia, namun juga penulis berharap agar makalah ini

mampu mencerahkan masyarakat bahwa berbicara tentang Rusia tidak melulu

berbicara tentang komunisme, marxisme, atau paham kiri lainnya dalam bentuk

apapun. Berbicara Rusia akan sama halnya seperti berbicara tentang Arab yang

tidak melulu Islam. Berbicara tentang Rusia akan juga berbicara tentang apa yang

menjadikan mereka menjadi Rusia, darimana mereka terbentuk, apa yang

membuat mereka bergerak sejauh hingga saat ini.

Penulis berharap agar makalah ini mampu menjadi rujukan bagi

masyarakat awam yang ingin mengenal Rusia lebih jauh. Dan, telah disajikan

dalam makalah ini pembahasan yang akan membuka paradig masyarakat awam

tentang Rusia, terutama pada masa kekaisaran hingga pra-bolshevisisme.

Page 5: Kekaisaran Rusia: Pra-Ryurik hingga Pra-Romanov

Halaman 5 dari 20

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB II

PEMBAHASAN

Page 6: Kekaisaran Rusia: Pra-Ryurik hingga Pra-Romanov

Halaman 6 dari 20

UNIVERSITAS INDONESIA

1. Periode Pra-Ryurik hingga Periode Pra-Romanov

Perjalanan Rusia sebagai suatu bangsa sesungguhnya tidak bermula pada

saat keruntuhan Uni Sovyet lalu muncul suatu negara bernama Rusia pada tahun

1991. Namun, lebih dari itu, Rusia sebagai suatu bangsa bisa dirunut sejak 2000an

tahun yang lalu yang merupakan masyarakat Slavia di wilayah selatan Baltik.

Pada kala itu masyarakat Slavia masih primitif dan belum mengenal sistem

pemerintahan. Layaknya kehidupan primitif, masyarakat Slavia kala itu masih

tinggal mengelompok dan hidup dalam hubungan keluarga dan suku. Seiring

pertumbuhannya, masyarakat Slavia mulai menyebar. Penyebaran masyrakat

Slavia ini terkonsentrasi di sekitaran Eropa Timur, Eropa Selatan, dan Eropa

Tengah. Karena penyebaran ini pula, akhirnya perbedaan dan pengelompokkan

Slavia Barat, Slavia Barat, dan Slavia Timur terjadi. Perbedaan tersebt dipicu oleh

asimilasi dan adaptasi kebudayaan Slavia terhadap kebudayaan setempat dimana

mereka tinggal dan melanjutkan hidup.

Suku-suku Slavia Selatan terdiri dari Bolgars, Serbs, Khrovats, dan

Slovens yang tinggal di wilayah selatan Danube. Suku-suku Slabia Barat terdiri

dari Polandia, Vislans, Moravia, dan Slovakia yang tinggal di kawasan antara

Sungai Danube dan Laut Baltik. Sedangkan suku-suku Slavia Timur tinggal di

kawasan Sungai Dniepr dan Sungai Ilmen. Nikitin (2000) menyebutkan bahwa

suku-suku yang datang sebelum dan setelah abad VIII Masehi umumnya

memiliki perbedaan yang mencirikan suku tersebut datang dari abad berapa.

Suku-suku yang datang sebelum abad VIII Masehi memiliki nama dengan akhiran

–an/-yan. Sedangkan yang datang setelah abad VIII Masehi memiliki nama yang

berakhiran –ichi. (Fahrurodji, 2005:8)

Sistem pemerintahan yang pernah terjadi di daratan Rusia ada beberapa

bentuk, diantaranya Kepangeranan(Knyazhestvo) hingga akhirnya Tsar Ivan IV

memperkenalkan istilah Tsar sebagai simbol kekuasan seluruh tanah Rus.

Sebelum abad IX Masehi, masa Rus Kuno, yang terjadi adalah demokrasi militer.

Menurut Yakober (1998) demokrasi milter adalah bentuk pemerintahan pada

struktur masyarakat primitif dimana kekuasaan Pangeran (Knyaz) yang turun-

Page 7: Kekaisaran Rusia: Pra-Ryurik hingga Pra-Romanov

Halaman 7 dari 20

UNIVERSITAS INDONESIA

temurun dibatasi oleh sebuah lembaga kerakyatan (Veche) serta masih memiliki

sisa-sisa hubungan kesukuan. (Fahrurodji, 2005:22).

Kekuasaan pangeran terletak pada kekuasaan Druzhina (Pengawal)-nya

juga merupakan salah satu ciri masyarakat Rus Kuno. Druzhina dibagi ke dalam 2

tingkatan, Starshaya Druzhina (Pengawal Senior) dan Mladshaya Druzhina

(Pengawal Junior). Starshaya Druzhina terdiri dari para Boyar dan orang-orang

terdekat pangeran. Sedangkan Mladshaya Druzhina terbagi lagi ke dalam 2

bagian, Gridi dan Otroki. Gridi adalah pasukan yang dikhususkan hanya untuk

mengawal pangeran. Sedangkan Otroki adalah pasukan yang ditugaskan untuk

berperang , mengumpulkan upeti, serta menjalankan perintah-perintah pangeran

lainnya.

Pemerintahan Rus Kuno dipimpin oleh Pangeran Agung Kiev, sedangkan

anak-anak berserta kerabatnya memegang kendali negara pada bidang-bidang

tertentu, seperti pengadilan, pegumpulan pajak, dan bea cukai. Pemerintahan Kiev

bertanggung jawab untuk menjaga keamanan penduduk Rus Kuno dari serangan-

serangan bangsa lain, terutaman nomad-Pecheneg, Bizantium, Kaganat Khazar

(Yahudi), dan Bolgar. Penyatuan suku-suku Slav terjadi pada abad VII – IX

Masehi dimana akhirnya persatuan suku-suku tersebut menjadi satu kesatuan suku

yang amat besar. Untuk menghindari persaingan tampuk kepemimpinan yang

lebih besar, akhirnya mereka mengundang seorang Skandinavia bernama Ryurik

untuk memimpin mereka. Pangeran Ryurik lah yang kemudian melahirkan

keturunan-keturunan yang selanjutnya menjadi tonggak dari Dinasti Ryurik.

Dinasti Ryurik dimulai di kota Novgorod pada tahun 862M bersama kedua

saudaranya, Sineus dan Truvor. Namun, kemudian kedua saudara Ryurik tersebut

meninggal. Pangeran Ryurik menjadi penguasa tunggal Novgorod. Sepeninggal

Pangeran Ryurik pada tahun 879M, tampuk kepemimpinan diambil alih oleh

Pangeran Oleg, karena Pangeran Ryurik tidak menunjuk penerusnya. Pada tahun

882M, Pangeran Oleg mengadakan perjalanan ekspansif ke Kiev yang saat itu

diperintah oleh Askold dan Dir. Dengan terbunuhnya Askold dan Dir, Pangeran

Oleg menyatukan dua kepangeranan(Knyazestvo) yaitu Novrogod dan Kiev serta

kemudian menjadikan Kiev sebagai pusat dari penggabungan dua Knyazestvo

tersebut. Dengan tujuan memperkuat posisi Kiev, Pangeran Oleg juga berhasil

Page 8: Kekaisaran Rusia: Pra-Ryurik hingga Pra-Romanov

Halaman 8 dari 20

UNIVERSITAS INDONESIA

menaklukkan Smolensk, Lyubech, serta beberapa kota lain. Karena kedudukannya

yang sentral, bangsa Rus selanjutnya dikenal dengan nama Rus Kiev. Pada tahun

907M dan 911M, Pangeran Oleg mengunjungi Bizantium secara khusus untuk

membuka kerjasama di bidang perdagangan.

Diantara 18 tokoh penerus Pangeran Ryurik, setidaknya ada beberapa

tokoh pangeran agung yang kontribusi terbilang patut disoroti, yakni Pangeran

Vladimir I, Pangeran Yaroslav Mudry, Pangeran Vladimir Monomakh II, serta

Tsar Ivan IV “The Terrible”. Pangeran Vladimir I merupakan anak dari Pangeran

Svyastoslav. Pangeran Vladimir I dianggap sebagai pangeran pertama yang

dianggap mampu menyatukan seluruh tanah Slavia dibawah bendera

Kepangeranan Rus Kiev. Ia juga meruapakan seorang yang mengembangkan

kepercayaan pra-agama(Yazichetsvo) yang sebelumnya memang sudah mengakar

dalam masyarakat bangsa Slavia. Salah satu strategi Pangeran Vladimir I untuk

memperkuat hal tersebut adalah dengan membangun beberapa bangunan pra-

religi, termasuk patung, di beberapa titik strategis di pusat kota Kiev. Karenanya,

keyakinan ini berkembang pesat bahkan melebihi sebelumnya. Namun, akhirnya

Ia mengadopsi Kristen Timur karena masyarakat mulai memperhatikan Kristen

Ortodoks yang diperkenalkan pada masa kepemimpinan Pangeran Putri Olga.

Pada 988M, Ia melakukan Kristenisasi massal terhadap bangsa Rus. Benteng-

benteng pertahanan di sepanjag sungai Desna, Osetr, Trubezh, dan lain-lain guna

memperkuat pertahanan perbatasan. Julukan yang disematkan musuh-musuh

Pangeran Vladimir I kepadanya adalah “Krasnos Solnyskhko” yang berarti Surya

Merah, sedangkan rakyat menjulukinya “Svyatoy” yag artinya Suci. Dalam

perkuliahan Sejarah Kekaisaran Rusia pada tanggal 4 Oktober 2012, A. Fahrurodji

mengatakan bahwa, “Agama itu sistem, karena itu agama tidak hanya untuk

beribadah saja.”

Dan salah satu sumbangan terpenting dari Pangeran Vladimir I adalah Ia

membagi seluruh negeri ke dalam beberapa wilayah administratif yang terdiri dari

Daerah Kepangeranan(Knyazesky Udel’) dan Daerah Kepemilikan

Bangsawan(Boyar) yang keduanya disebut Volost. Lalu tokoh berikutnya adalah

Pangeran Yaroslav Mudry, yang merupakan anak dari Pnageran Vladimir I.

Beberapa perkembangan yang berhasil diperkenalkan pada masa Pangeran

Page 9: Kekaisaran Rusia: Pra-Ryurik hingga Pra-Romanov

Halaman 9 dari 20

UNIVERSITAS INDONESIA

Yaroslav adalah pembangunan Katedral Sophia serta Monasteri Kiev-Pecherska,

juga pembudayaan penulisan lontar. Ia juga yang menginisiasi penulisan kitab

hukum atau kitab undang-undang berjudul “Russkaya Pravda” yang kemudian

dilanjutkan oleh penerusnya. Ia terkenal karena hubungan baiknya dengan

beberapa kerajaan, yaitu Bizantium, Swedia, juga Polandia melalui perkawinan.

“Mudry” sendiri merupakan julukan yang diberikan kepadanya yang berarti Bijak.

Dan Vladimir II Monomakh patut disoroti karena berhasil menumpas

pemberontakan Smolensk.

Kemudian, adalah Tsar Ivan IV “The Terrible”, tokoh yang

memperkenalkan terminologi Tsar. Ia juga merupakan tokoh sentral dalam

perkembangan bangsa Rus. Ia berhasil menduduki Kazan dan selanjutnya

mendirikan Katedral St. Basil sebagai bentuk perayaan kemenangannya. Namun,

Ia mengalami serangkaian kegagalan saat akan mengambil alih Khanate Krim

pada tahun 1559 serta dalam Perang Livonia. Menjelang akhir abad ke-16 proyek

ekspansif dikonsentrasikan di Siberia. Tsar Ivan IV juga meletakan dasar-dasar

pembaharuan sistem pemerintahan dengan mendirikan Prikazy(semacam

departemen-departemen), seperti Razyardny Prikaz(Departemen Militer). Dasar-

dasar kemiliteran modern juga tak luput dari perhatiannya. Ia membentuk pasukan

elit reguler baru berupa pasukan panah yang siap bertugas pada masa perang dan

damai, pasukan ini sudah berseragam. Tsar Ivan IV juga melancarkan politik

“Oprichnina” yang bertujuan untuk mengeliminasi segala upaya dan kekuatan

yang menentang tsar. Setelah kematian Tsar Ivan IV, Imperium Rusia dengan

perlahan tapi mulai masuk ke dalam jurang kegelapan. Karena sudah tiada lagi

pemimpin-pemimpin yang cakap dan memiliki jiwa kepemimpinan yang lemah,

contohnya adalah Tsar Fyodor yang notabene adalah putra mahkota yang ditunjuk

langsung oleh Tsar Ivan IV.

Masalah tersebut telah menjerumuskan Imperia Rusia ke dalam perang

antar-bangsawan untuk memperebutkan kekuasaan yang ditinggalkan Tsar Ivan

IV dan hampir saja memusnahkan eksistensi bangsa ini. Masa-masa tersebut

kemudian dikenal dengan sebutan Smutnoye Vremya (Masa Kegelapan) hingga

Mikhail Rumanov dipilih oleh Zemsky Sobor sebagai pemimpin pada Oktober

1612.

Page 10: Kekaisaran Rusia: Pra-Ryurik hingga Pra-Romanov

Halaman 10 dari 20

UNIVERSITAS INDONESIA

2. Smutnoye Vremya dan Periode Romanov

Sejak kematian Tsar Ivan IV naiknya Dinasti Romanov, Bangsa Rusia

dipimpin oleh Klyuchevsy, tsar-tsar khusus, seperti Boris Godunov (1598 – 1605),

Fyodor Borisovich Godunov (April 1605 – Juni 1605), Dmitri Palsu (1605 –

1606), dan Vasily Ivanovich Shuisky (1606 – 1610). Mereka berhasil memuncaki

pucuk kepemimpinan karena berbagai intrik politik dan bahkan konspirasi dengan

pihak asing. Di masa Vasily Shuisky, dalam pertempuran di Mozhaisk (Juli 1610)

pasukan Rusia mengalami kekalahan melawan orang-orang Polandia. Karenanya,

Vasily Shuisky digulingkan lalu dikirim ke monasteri untuk menjadi rahib.

Akhirnya pada September 1610, “Tujuh Boyar” menyerahkannya kepada

Polandia, dan Ia meninggal di sana.

Pada bulan Februari 1613, Zemsky Sobori memilih Mikhail Romanov

untuk menjadi Tsar baru Rusia, kendati umurnya masih 16 tahun. Keputusan ini

diambil menyusul keberhasilan Mikhail Romanov mengusir orang-orang Polandia

yang telah menguasai Moskow dan membebaskan Kremlin pada Oktober 1612.

Mikhail Romanov merupakan masih kerabat dari Dinasti Ryurik. Selama masa

kepemimpinannya, Pemerintahan Moskow menngalami pertumbuhan ekonomi

yang positf. Ahli-ahli dan pengusaha didatangkan dari Eropa Barat, khususnya

Belanda dan Skotlandia, untuk alasan industrialisasi. Ekspansi ke wilayah Eropa

dan Asia pun kembali berkembang.

Sejarah mencatat bahwa Dinasti Romanov juga melahirkan banyak

pemimpin besar Rusia, diantaranya Peter Agung, Katerina II (Agung), serta

Aleksandr I. Nama-nama tersebut tidak hanya membawa Rusia untuk disegani di

daratan Eropa, bahkan juga dunia. Abad XVII merupakan salah satu masa yang

penting dalam perjalanan bangsa Rusia, terjadi perubahan yang mendasar di

berbagai bidang kehidupan, salah satunya penyempurnaan sistem perbudakan

(Krepostnoye Pravo). Pada saat itu, perkembangan sosio-ekonomi yang terjadi

adalah pembagian kerja, serta pembentukkan pasar di seluruh tanah Rusia. Ini

berakibat pada terbentuknya masyarakat borjuis yang pertama di Rusia. Indikasi

baru dalam bidang kebudayaan terlihat dalam perjuangan terhadapa budaya Abad

Pertengahan yang disandarkan pada pandangan relijius. Kekuatan konservatif

Page 11: Kekaisaran Rusia: Pra-Ryurik hingga Pra-Romanov

Halaman 11 dari 20

UNIVERSITAS INDONESIA

dipimpin oleh kalangan gereja. Pada tahun 80-an, abad XVII, 24% kaum laki-laki

di Moskow sudah melek huruf. Di masa Tsar Aleksei ini pula terjadi perpecahan

di dalam tubuh gereja. Gereja terbagi ke dalam dua kubu: Novovery dan

Stratovery. Novovery dipimpin oleh Patriarch Nikon. Kubu tersebut

menginginkan agar Kristen Ortodoks sebagai agama universal. Sedangkan

Stratoery menginginkan Kristen Ortodoks sebagai institusi Rusia. Karena tidak

didukung oleh tsar, Stratovery kalah dan akhirnya eksodus dari Rusia. Namun

demikian, Stratovery mempunyai beberapa kontribusi dalam perjalanan bangsa

Rusia, di antaranya Seni oleh Tretiakov, Teater oleh Sawa Morozov, Ekonomi

oleh Nikolai Riabushinky.

Industrialisasi di Rusia tidak akan pernah terlepas dari salah seorang

Bapak Industrialisasi Rusia, ialah Tsar Peter Agung. Ia bisa dibilang unik

ketimbang tsar-tsar pada umumnya. Ia lebih tertarik pada bidang-bidang teknik.

Karena, putra mahkota biasanya lebih ditekankan untuk dibekali ilmu-ilmu sosial

dan humaniora serta hukum dan kemiliteran. Tsar Aleksei, ayah dari Peter,

meninggal pada saat Peter berusia 6 tahun. Maka, terjadilah konflik di kalangan

istana, karena Tsar Aleksei mempunyai 2 istri. Kedua istrinya menginginkan tahta

bagi keturunannya masing-masing. Akhirnya, anak dari istri ke-2 dari Tsar

Aleksei, yang mana adalah Peter sendiri diangka menjadi tsar penerus tahta Tsar

Aleksei. Peristiwa-peristiwa perebutan tahta tersebut secara tidak langsung

mendidik Peter untuk kemudian berwatak keras. Peter kecil juga terkenal lincah.

Persepsi mengenai Eropa Barat diperoleh Peter melalui pengasuhnya yang

berkebangsaan Jerman. Masa kecil Peter tersebut pada gilirannya sangat

memengaruhi kebijakan-kebijakan Peter selama dalam pemerintahan. Peter lah

yang meletakkan dasar-dasar perubahan yang cukup pesat bagi Rusia. Idenya

tersebut adalah inisiatifnya karena melihat bangsanya begitu tertinggal bila

dibandingkan dengan bangsa-bangsa di Eropa Barat. Salah satu yang direformasi

oleh Peter adalah sistem untuk memperoleh gelar bangsawan. Sebelumnya gelar

bangsawan diperoleh secara turun-temurun yang dikenal dengan istilah Boyar.

Peter mereformasi sistem ini, sistem untuk memperoleh gelar kebangsawanan

pada masa Peter diperoleh dengan sistem prestasi, siapa yang berjasa, maka dia

berhak atas gelar bangsawan, tentunya atas persetujuan Peter. Rusia, pada tahun

Page 12: Kekaisaran Rusia: Pra-Ryurik hingga Pra-Romanov

Halaman 12 dari 20

UNIVERSITAS INDONESIA

1697, mengirimkan misi keliling Eropa Barat dalam rangka mencari dukungan

untuk perangnya melawan Turki. Misi itu dipimpin langsung oleh Peter sendiri.

Namun demikian, Peter mendelegasikan wewenangnya kepada tiga orang Duta

Besar: Lefort, Golovin, dan Voznysin. Hal yang unik lagi dari Peter adalah selama

dalam misi tersebut, Peter menyamar menjadi orang biasa. Ia berbuat demikian

agar tidak terganggu dengan seremoni-seremoni kenegaraan, misi ini dimulai pada

bulan Maret, dan berakhir pada Agustus 1698.

Peter mengunjungi Belanda, Inggris, dan Austria. Seharusnya Peter juga

mengunjungi Venesia, namun karena Pemberontakan Strelsy, Peter berangkat

pulang pada 19 Juli 1689. Di perjalanan pulang, Peter sempat bertemu dengan

Raja Polandia, August II. Saat itu mereka bersepakat untuk saling membantu. 25

Agustus 1689, Peter telah menginjak Moskow kembali, Ia marah besar hingga tau

tinggal di Istana. 30 September 1689, Pelaku pemberontakkan dihukum mati

sejumlah 200 orang. 5 orang di antaranya dipancung dengan tangan Peter sendiri.

Sedangkan, yang lainnya dihukum gantung. Dalam Perang Utara (1700 – 1721),

Peter berhasil memukul mundur pasukan Swedia hingga ke Turki setelah

sebelumnya Peter telah membuat perjanjian damai dengan Turki untuk

mengamankan wilayah Rusia di selatan.

Reformasi Peter I merupakan upaya untuk melanjutkan dan memperkuat

kebijakan politik dan ekonomi. Peter I menjalankan upaya penguatan kekuatan

negara dan pembentukkan absolutisme Rusia dengan cara represif. Reformasi

Peter membawa pemikiran pro-kontra di kalangan sejarawan dan intelektual

Rusia. Namun, secara umum, sejarawan Rusia memandang Peter I telah

membawa Rusia pada perkembangan ekonomi secara mendasar, melakukan

“lompatan raksasa” bagi kemajuan Rusia. Reformasi tersebut mengalami stagnasi

akibat tidak adanya pewaris tahta dari Peter. Usaha westernisasi menimbulkan

pro-kontra di masyarakat Rusia. Kecenderungan westernisasi terlihat pada

masyarakat elit kelas atas. Peter III adalah orang yang melanjutkan tongkat

kepemimpinan Rusia setelah Peter I. Peter III lahir dan besar di Kerajaan Prussia.

Karenanya, Ia tidak dekat dengan kebudayaan Rusia maupun Slavia. Peter III

adalah seorang Lutheran, dengan nama asli Charles Peter of Holstein. Setelah

Page 13: Kekaisaran Rusia: Pra-Ryurik hingga Pra-Romanov

Halaman 13 dari 20

UNIVERSITAS INDONESIA

dibaptis dengan ritual Ortodoks, namanya menjadi Peter Fyodorovich. Ia menikah

dengan putri bangsawan Kerajaan Prussia pula, Sophie Auguste Frederika.

Peter III adalah seorang yang lemah, namun perangainya kasar.

Kepemimpinannya pun lemah, Ia tidak mampu memimpin negara sebesar Rusia.

Keberpihakannya dengan Kerajaan Prussia memengaruhi kebijakan

internasionalnya. Peter III mengadakan perjanjian damai dengan Kerajaan Prussia

yang saat itu dipimpin oleh Frederik II. Padahal, seharusnya Rusia saat itu mampu

menguasai Prussia. Intrik istana menggulingkan Peter III dari tahta. Ia meninggal

pada 1762, sebulan setelah turun tahta, oleh istrinya sendiri, Katerina II.

Selanjutnya, Sophie lah yang mengambilalih tampuk kekuasaan Rusia. Berbeda

dengan Peter III, suaminya, Sophie justru berusaha keras untuk menyatu dengan

Rusia. Sophie pun dibaptis dengan ritual Ortodoks dan namanya menjadi Katerina

II, dikenal juga dengan Katerina Agung. Katerina II juga merupakan seorang

reformis. Ia melakukan banyak gebrakan, diantaranya Komisi Militer, Kolegia

Kesehatan, dan Kolegia Ekonomi. Komisi Militer dibentuk khusus untuk

mereformasi segala yang berkaitan dengan angkatan bersenjata. Kolegia

Kesehatan fokus untuk menangani masalah kesehatan. Sedangkan, Kolegia

Ekonomi bertugas untuk membenahi ekonomi Rusia, terutama setelah dihantam

inflasi akibat pengeluaran Rusia yang besar setelah melawan Turki.

Pemberontakan Yemelyan Pugachev, seorang bangsawan Kosak, juga terjadi pada

masa Katerina II. Tuntutannya adalah pembebasan budak, dan pengembalian hak-

hak istimewa bangsa Kosak. Pemberontakan ini berhasil ditumpas dalam 2 tahun.

Seluruh pemberontak dihukum mati.

Periode pemerintahan Katerina II juga berhasil menyelenggarakan

pendidikan khusus wanita di St. Petersburg. Ekspedisi Palisa juga dilancarkan

untuk memelajari daerah-daerah Rusia. Katerina II meninggal akibat sakit pada 7

Nopember 1796. Pavel Petrovich, keturunan dari Peter III dan Katerina II, adalah

penerusnya. Setelah 5 tahun pemerintahannya, Pavel I dibunuh. Ia dibunuh karena

ketidakstabilan yang terjadi. Ketidakstabilan itu pun terjadi karena dalam keluarga

Pavel I kurang harmonis. Setelah itu, Rusia dipimpin oleh Tsar Aleksandr I.

Aleksandr I merupakan cucu dari Katerina II. Aleksandr I menikah pada usia 16

tahun dengan Luisa Maria Augusta, putri dari Karl Ludovig, yang kemudian

Page 14: Kekaisaran Rusia: Pra-Ryurik hingga Pra-Romanov

Halaman 14 dari 20

UNIVERSITAS INDONESIA

dibaptis dengan nama Elizabet Alekseyevna. Pada saat naik tahta, Aleksandr I

langsung mengambil kebijakan untuk menghukum orang-orang yang diduga

terlibat konspirasi yang menyebabkan kematian ayahnya, Paul I. Pada awal

pemerintahannya, Aleksandr I terkenal dengan kebijakan liberalnya, seperti

mengembalikan hak-hak istimewa bangsawan yang dihapus pada masa Paul,

institusi polisi rahasia ditutup, tahanan politik dibebaskan, mahasiwa

diperbolehkan ke luar negeri, dan diizinkannya penerbitan buku-buku asing.

Petani juga diberi angin segar dengan diterbitkannya Law of Agriculturist dimana

tuan tanah diizinkan untuk membebaskan budak mereka untuk kemudian

diberikan tanah untuk digarap. Sebenarnya Aleksandr I lebih terfokus kepada

kebijakan luar negerinya. Pada tahun 1807, Rusia bertempur melawan Prancis

yang saat itu dipimpin oleh Napoleon Bonaparte. Rusia bersekutu dengan Prussia.

Tahun 1812 menjadi salah satu tonggak sejarah yang penting, yang mana saat itu

terjadi Perang Patriotik. Ibarat peristiwan Bandung Lautan Api, di Moskow juga

terjadi hal yang sama, sebelum pasukan Rusia mundur dan menyerahkan Moskow

ke Prancis. Pada akhirnya pun Rusia berhasil memukul mundur dan bahkan

mengejar pasukan Prancis hingga ke Eropa Barat. Pada 1814, pasukan Rusia dan

Prussia memasuki Paris, Perancis. Ini adalah sebuah simbol bahwa hegemoni

Prancis sudah berakhir.

Pada tahun 1825, Rusia mulai dipimpin oleh Tsar Nikolai I. Nikolai I

mendapat pendidikan umum dan mliter pribadi di rumahnya. Ia merupakan orang

yang haus kekuasaan dan kasar. Karena kedekatannya dengan militer, gaya

pemerintahan pada masanya sangat kaku dan militeristik. Ia tak hanya membenci

kaum revolusioner, namun juga membenci kaum liberal. Karenanya, Ia

memperkuat kekuasaan pemerintahan, termasuk meningkatkan peran polisi.

Tahun 1825 dibentuk Komisi Rahasia. Sentralisasi dan birokrasi diperketat.

Saking tidak percaya pada sipil, bahkan hingga jabatan-jabatan sipil strategis dan

gereja juga turut dipimpin militer. Untuk semakin mencengkram rakyat, munculah

dokrtin “Otokrasi, Ortodoksi, Narodnost”. Narodnost adalah konsep kerakyatan

dimana rakyat dianggap menyatu dengan Tsar, maka segala bentuk pemberotakan

terhadap Tsar dianggap mencederai rakyat itu sendiri. Tahun 1827 dikukuhkan

sebagai UU censorship yang sebenarnya telah dipersiapkan sejak masa Aleksandr

Page 15: Kekaisaran Rusia: Pra-Ryurik hingga Pra-Romanov

Halaman 15 dari 20

UNIVERSITAS INDONESIA

I. Tsar Nikolai I mangkat pada 18 Februari 1855. Lalu selanjutnya diteruskan oleh

Putra Mahkota yaitu Aleksandr II. Sebelum kematiannya, Tsar Nikolai sempat

mengambil sumpah Konstantin, adik dari Aleksandr II, agar tidak merongrong

tahta kakaknya. Namun, setelah kematian Tsar Nikolai I, melanggar sumpahnya.

Pada masanya, Aleksandr II berhasil menguasai Kaukasus dan wilayah-wilayah

Cinda di timur. Namun, Ia juga menjual Alaska kepada AS. Aleksandr II tewas

dalam operasi pemberontakan kelompok revolusioner radikal yang bernama

Narodnaya Volya (Keinginan Rakyat) pada 1 Maret 1881. Selanjutnya giliran

Aleksandr III, keturunan langsung Aleksandr II, yang memimpin. Kebijakannya

lebih kepada penguatan otokrasi, mengingat kematian ayahnya karena gerakan

pemberontak. Hubungan dengan Jerman menurun. Sebaliknya, hubungan dengan

Prancis menguat. Ada dua kubu besar yang berkembang pada abad XIX:

Slavianophil dan Zapadniki. Zapadniki menilai bahwa masa depan bangsa Rusia

berkaitan erat dengan Barat. Karenanya, penting untuk mengadopsi ide-ide Barat.

Menurut mereka nilai dasar sebuah masyarakat adalah manusia sebagai makhluk

yang bebas. Manusia harus mandiri, aktif, serta siap menerima perbedaan

pandangan. Kubu menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Di lain pihak ada Slavianophil. Mereka menilai bahwa dengan bertumpu

pada kekuatan dan kekayaan budaya masa lampau, kekuatan Rusia tidak bisa

dianggap kecil. Oleh karena itu, mengikat diri dengan Barat merupakan hal yang

tidak bisa diterima. Rusia harus berjalan di atas nilai-nilainya sendiri, nilai-nilai

asli bangsa Rusia. Tiga pilar pembangunan menurut mereka adalah Ortodoksi,

Otokrasi, dan Kerakyatan yang terlaksana sebagai suatu semangat kolektif.

Selanjutnya adalah masa dari Nikolai II. Ia naik tahta pada tahun 1894,

berusia 26 tahun. Saat Ia memimpin perseberan masyarakat Rusia sudah lebih

merata, tidak lagi terkonsentrasi di Rusia bagian Eropa. Selain mewarisi wilayah

yang luas, Nikolai II juga mewarisi masalah dalam negeri dan mancanegara yang

ditinggalkan oleh ayahnya, Aleksandr III, di antaranya perang dengan Jepang dan

Turki. Gerakan revolusioner yang menentang monarki juga semakin ganas dan

semakin menampilkan bentuk aslinya. Sosok Nikolai II merupakan sosok yang

lemah. Selain itu, peranan Permaisuri Aleksandra yang dominan juga dianggap

menjadi pemicu runtuhnya Dinasti Romanov. Dan akhirnya, kekecewaan yang

Page 16: Kekaisaran Rusia: Pra-Ryurik hingga Pra-Romanov

Halaman 16 dari 20

UNIVERSITAS INDONESIA

mengkristal tersebut mencapai puncaknya pada 9 Januari 1905, dimana saat itu

rakyat berdemonstrasi di Plaza Istana. Namun, dibubarkan oleh militer atas

perintah langsung Nikolai II. Peristiwa tersebut menyebabkan sekitar 200 orang

meninggal dunia, dan ratusan lainnya terluka akibat aksi represif militer. Rakyat

Rusia yang awalnya menganggap Tsar sebagai “ayah” akhirnya mulai berbalik

menyerang kekuasaan Tsar. “Ayah” yang selama ini mereka percaya, memberikan

perintah untuk menembak demonstran, menembak rakyatnya, menembak “anak-

anaknya”. Sejak 1905 itu pula gerakan Revolusioner yang dipimpin Vladimir

Ilyich Ulyanov (Lenin) terus berproses hingga akhirnya pada tahun 2 Maret 1917

Nikolai II mengumumkan pengunduran dirinya. Dan, Dinasti Romanov benar-

benar musnah pada 16 Juli 1918 di Yekaterinburg, Keluarga Nikolai II berserta

kerabat dekat dan pelayan-pelayannya dibunuh secara sadis oleh massa Bolshevik.

Ada rumor yang menarik dan hingga tulisan ini dirilis masih diperbincangkan

oleh masyarakat awam, yakni mengenai kematian Anastasia yang kabarnya

berhasil kabur dari tragedi tersebut.

Page 17: Kekaisaran Rusia: Pra-Ryurik hingga Pra-Romanov

Halaman 17 dari 20

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB III

PENUTUP

Page 18: Kekaisaran Rusia: Pra-Ryurik hingga Pra-Romanov

Halaman 18 dari 20

UNIVERSITAS INDONESIA

Kesimpulan

Bangsa Slavia lahir sekitar 2000 tahun yang lalu di kawasan selatan Baltik.

Tapi, seiring perkembangannya suku-suku Slav itu menyebar lagi ke Eropa

Timur, Eropa Selatan, dan Eropa Tengah. Kemudian, dari abad VII hingga abad

IX, puluhan-puluhan suku Slavia tersebut melebur menjadi satu kesatuan suku

yang mengambil nama Rus’ yang berpusat di Kiev. Karena telah menjadi suatu

suku yang besar, akhirnya terjadi pergolakan diantara suku-suku yang telah

menyatu tersebut mengenai siapa yang pantas memimpin, maka diundanglah tiga

bersaudara dari Skandinavia untuk memimpin bangsa Rus’. Namun kemudian

yang tersisa hanyalah seorang bernama Ryurik. Dimulailah Dinasti Ryurik di

Kiev, dimulailah periode Rus’ Kiev. Dinasti Ryurik berlangsung hingga tahun

1584. Salah satu pangeran dari Dinasti Ryurik yang menetapkan Kristen Ortodoks

sebagai agama kerajaan adalah Pangeran Vladimir I. Pemimpin terakhir dari

Dinasti Ryurik adalah Tsar Ivan IV, Ia juga tokok yang pertama kali

memperkenalkan istilah Tsar.

Selanjutnya terjadi krisis kepemimpinan di Rusia karena Tsar Ivan IV

tidak menunjuk penerusnya. Pada masa itu terjadi intrik politik yang

menyebabkan istana dan Rusia dipimpin oleh beberapa orang, bahkan ada Dmitri

palsu yang sempat memimpin. Masa-masa itu dikenal dengan nama Smutnoye

Vremya (Masa Kegelapan). Smutnoye Vremya berakhir setelah Mikhail Romanov

ditunjuk sebagai Tsar baru Rusia. Ia adalah masih kerabat dari Dinasti Ryurik. Ia

dipilih setelah berhasil mengusir Polandia yang saat itu menyerang Rusia pada

masa Vasily Shuisky. Dinasti Romanov berakhir pada 1917 saat Tsar Nikolai II

mendeklarasikan kemundurannya setelah Revolusi Bolshevik berhasil

menggulingkan kekuasaanya. Bapak Industrialisasi dari Dinasti Ryurik adalah

Tsar Peter I. Ia meletakkan dasar-dasar reformasi yang kuat seprti pembangunan

industri kapal dan militer. Bahkan sistem kebangsawanan pun turut direformasi.

Kesimpulannya, perjalanan bangsa Rusia untuk mencari jati dirinya

sangatlah panjang dan penuh dengan pergolakan sosial dan intrik politik. Meski

demikian, dalam setiap masanya selalu saja ada pemimpin Rusia yang mampu

menjadi reformator yang sukses meskipun harus bertangan dingin.

Page 19: Kekaisaran Rusia: Pra-Ryurik hingga Pra-Romanov

Halaman 19 dari 20

UNIVERSITAS INDONESIA

Daftar Acuan

Fahrurodji, Ahmad. 2005. Rusia Baru Menuju Demokrasi. Jakarta: Obor

Page 20: Kekaisaran Rusia: Pra-Ryurik hingga Pra-Romanov

Halaman 20 dari 20

UNIVERSITAS INDONESIA

LAMPIRAN