kegawatdaruratan antenatal.ppt

Upload: nurfitri-heryati

Post on 29-Oct-2015

108 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

nurse

TRANSCRIPT

  • Kegawatdaruratan AntenatalIndah Juwita SariLeni SartikaM. WahyudinNurlida PutriPebri Ahlan AhadiatPuji LestariRatna TaufikReza Oktriana

  • Kegawatdaruratan AntenatalPenyulit Setengah Masa Kehamilan PertamaHiperemesis Gravidarum (Muntah yang sukar diatasi)Mual muntah berlebihan sehingga mengganggu pekerjaan sehari - hari dan keadaan umum menjadi buruk. Sekitar 60 sampai 80 % multi gravid mengalami mual muntah namun gejala ini terjadi lebih berat hanya pada satu diantara 1000 kehamilan.

  • EtiologiEtiologi hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, namun diduga dipengaruhi oleh berbagai faktor berikut ini ;Faktor predisposisi seperti primigravida, molahidatidosa, dan kehamilan ganda.Faktor organic seperti allergi masuknya vilikhorialis dalam sirkulasi, perubahan metabolik akibat kehamilan dan resistensi ibu yang menurunFaktor psikologi

  • DATA SUBJEKTIF :Pasien mengeluh mual dan muntah Pasien mengeluh air liurnya berlebihan atau hipersalivasi Pasien mengeluh berat badannya menurun DATA OBJEKTIF Kulit dan membran mukosa keringTurgor tidak elastisPasien tampak kurusLidah tampak merah, kering dan pecah-pecahPernapasan berbau aseton

  • DIAGNOSA YANG MUNCUL :Defisit volume cairan b.d kehilangan cairan akibat vomitus dan asupan cairan yang tidak adekuatPerubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d nausea dan vomitus yg terus-menerus

  • PENATALAKSANAAN MELIPUTIIstirahat, menenangkan hati dan restorasi cairan elektrolit dan keseimbangan nutrisiMasalah-masalah psikologis harus dievaluasiRawat inap memungkinkan terapi parenteral dan sebagai tambahan menghindari pasien dari setiap masalah psikososial yang membuat stress dalam lingkungan rumahnya . Cairan intravena diberikan untuk alimentasi parenteral.Makanan dan cairan peroral dihindari

  • Starvasi dan dehidrasi pada mulanya diobati dengan glukosa 5-10% dalam larutan dalam fisiologis. 2500-3500 ml diberikan dalam waktu 24 jam.Medikasi anti emetik atau sedasi mungkin diperlukan. Prometazin hidroklorida dapat diberikan IV, IM, atau melalui rectum. Dosis lazimnya 25 mg setiap 4-6 jam.Setelah 48 jam keadaan pasien biasanya telah membaik dan makanan yang lunak dapat dicoba.

  • 2. Nyeri Abdomen / Pelvis dengan pervaginaPenyebab tersering bagi nyeri abdomen dan pelvis dalam 20 minggu pertama adalah abortus spontanea.Bila nyeri pasien ini di garis tengah dan kejang, pendarahan minimum, serta TTV stabil maka pasien dapat di bawa ke rumah sakit dengan infus intravena. Tetapi bila di duga kehamilan ektopik atau rupture kista korpus luteum, maka dapat timbul pendarahan yang bermakna. Pasien harus di bawa ke rumah sakit dengan infus 500ml Ringer Laktat intra vena per jam. Bekuan darah yang di keluarkan dari vagina harus di periksa.

  • 3. SinkopPenyebab sinkop tersering pada masa setengah masa kehamilan adalah hiperventilasi.Mula-mula pasien merasa perestesi sekitar mulut baal pada tangan dan kadang kadang sensasi kekurangan napas menyertai mual. Bila TTV abnormal, maka pasien harus di rumah sakit kan untuk mendikteksi hipoglikemia dan menyingkirkan penyakit jantung. Sering meminta pasien menghirup kembali karbon dioksida yang akan dapat menghilangkan dengan segera masa hiperventilasi berulang.

  • Penyulit Setengah Masa Kehamilan KeduaPada keadaan darurat yang menyangkut wanita dalam setengah kehamilan kedua, maka pertimbangan harus di berikan dalam membawa pasien ke rumah sakit yang menyediakan rentang perawatan intensif perinatal yang penuh. Tindakan umum penting dalam perawatan gawat darurat :Pertahankan Jalan Napas yang Adekuat dan Oksigen untuk menjamin transfer oksigen yang maksimum ke plasentaBila mungkin, jaga ibu dalam posisi baring miring utuk mencegah hipotensi baring .Pertahankan volume sirkulasi darah yang adekuatPantau DJJ,DJJ normal 120 160 per menit. Bradikardi / Takikardi harus di anggap gawat janin.

  • 1. PerdarahanPendarahan harus dibedakan dari darah semu ( Bloodyshow ) yang merupakan secret lender berdarah yang sering terlihat di akhir masa kehamilan. Kira - kira sepertiga kasus pendarahan disebabkan oleh plasenta previa, tempat sebagian atau seluruh servik ditutupi oleh plasenta yang terletak rendah. Biasanya pendarahan ini tanpa nyeri dan banyak sekali.

  • 2. Pecahnya Ketuban dan Partus PrematurBahaya penyulit ini adalah prolapsus tali pusat dan infeksi yang menyebabkan amnionitis serta kemungkinan sepsis janin dan pneumonia. Sekret vagina seperti air tanpa nyeri merupakan gejala pecahnya ketuban yang biasa.Keadaan lain yang dapat menyerupai bocoran cairan amnion adalah inkontinensia stress urina yang tak jarang terjadi dalam setengah bagian akhir kehamilan , vaginitis atau servisitis dengan kehilangan cairan yang banyak dari vagina.

  • 3. KejangPreeklamsia, suatu penyakit dengan sebab tak diketahui yang terjadi pada wanita hamil, yang mengakibatkan vasospasme generalisata dan menyebabkan hipertensi, proteinuria, edema, dan dalam bentuk terberatnya, edema serebri, kejang (saat ini disebut eklamsia) kematian janin dan kadang-kadang kematian ibu.Kejang eklamsia jarang terjadi tanpa tanda preeklamsia lainnya. Kemungkinan diagnosis lainnya adalah epilepsi idiopatik, thrombosis atau perdarahan susunan saraf pusat, hipoglikemia dan kelebihan dosis obat.

  • Prinsip-prinsip umum Eklamsi dan Pre eklamsi :Bersihkan jalan nafas pasien dan berikan cairan intravenaMengontrol kejangMencegah komplikasi-komplikasi hipertensiMemantau tanda-tanda vital pasien secara ketat : TD, Nadi, RR, suhu, keluaran urin dan reflex-refleks Mempersiapkan rencana kelahiran

  • Langkah Langkah KhususMembersihkan jalan napas dan pemberian cairan IV : ventilasi yang adekuat. Jalan napas harus bersih. Oksigen diberikan melalui masker atau kateter hidung. Setiap sekresi dalam jalan napas hatus dihisap dan pasien diatur posisinya untuk menghindari aspirasi muntah.Cairan IV yang biasa diberikan adalah dekstrosa 5% dalam larutan RL.

  • Mengontrol Kejang : Mg sulfat merupakan obat anti kejang yang disukai oleh banyak ahli kebidanan. Bolus 4 gr ( 2 ml larutan 20 % ) disuntikan IV dalam waktu tidak kurang dari 3 menit.Dosis IM adalah 10 gr bolus diikuti dg 5 gr setiap 4 jam sepanjang reflex patella masih ada, aliran urin mencapai 100 ml/lebih selama 4 jam sebelumnya dan pernapasan tidak mengalami depresi. Amobarbital / Fenobarbital dapat diberikan tidak kejang atau agitasi menetap walaupun pengobatan dg Mg sulfat.