kebutuhan informasi masyarakat desa hutan … · informasi masyarakat desa hutan kabupaten...

108
KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Oleh: NAFSIL MUTMA’INAH NIM. A2D009061 PROGRAM STUDI S1 ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

Upload: dangnga

Post on 06-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA

HUTAN KABUPATEN PEKALONGAN

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi

Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan

Oleh:

NAFSIL MUTMA’INAH

NIM. A2D009061

PROGRAM STUDI S1 ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

Page 2: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

ii

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nafsil Mutma’inah

NIM : A2D009061

Jurusan : S1 Ilmu Perpustakaan

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Kebutuhan

Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan” adalah benar-benar

karya ilmiah saya sendiri, bukanlah hasil plagiat karya ilmiah orang lain, baik

sebagian maupun keseluruhan, dan semua kutipan yang ada di skripsi ini telah

saya sebutkan sumber aslinya berdasarkan tata cara penulisan kutipan yang lazim

pada karya ilmiah.

Semarang, 06 September 2013

Yang menyatakan,

Nafsil Mutma’inah

NIM. A2D009061

Page 3: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah

diusahakannya (QS. An-Najm [53]: 39)

Persembahan

1. Ibu dan bapak serta kelurga tercinta

Kel.Rochan dan Jazriyah.

2. Pendidik umat yang tak pernah berhenti

berjuang demi tegaknya kebenaran.

3. Pejuang Literasi Indonesia

Page 4: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

iv

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul “Kebutuhan Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan” telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diajukan ke sidang Panitia Ujian Skripsi pada :

Hari : Jumat

Tanggal : 6 September 2013

Disetujui oleh,

Dosen Pembimbing

Dra. Sri Ati, M.Si.

NIP 195305021979012001

Page 5: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

v

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji oleh Panitia Ujian Skripsi pada

tanggal 20 September 2013.

Ketua Penguji,

Endang Fatmawati, M.Si. NIP. 132314562

Anggota I,

Heriyanto, S.Sos., M.IM. NIP. 197704082010121001

Anggota II

Dra. Sri Ati, M.Si. NIP. 195305021979012001

Page 6: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

vi

PRAKATA

Puji syukur atas rahmat, inayah, dan hidayah Allah SWT kepada peneliti

sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Kebutuhan

Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.”

Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

maupun motivasi dalam penyusunanya. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Agus Maladi Irianto, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Diponegoro.

2. Ibu Dra. Sri Ati, M.Si. selaku Ketua Progam Studi S1 Ilmu Perpustakaan

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro sekaligus dosen

pembimbing yang selalu memberikan bimbingan, petunjuk, arahan, nasihat

dan saran-saran dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik;

3. Dosen Penguji, ibu Endang Fatmawati, M.Si. dan bapak

Heriyanto, S.Sos., M.IM, atas kritik dan saran untuk perbaikan karya ini;

4. Bapak Drs. Hermintoyo, M.Pd. selaku Dosen Wali, terimakasih telah

memberi bimbingan dan bantuan dalam penulisan skripsi ini;

5. Ibu Jazriyah dan bapak Rochan orang tua yang tidak berhenti memberikan

dukungan doa dan materi;

6. Bapak Margono selaku mandor hutan, Tirtonadi dan Imam Nur Huda

selaku pengurus sekretariatan Paguyuban Lembaga Masyarakat Desa

Hutan di bidang P3MDH yang telah membantu perolehan data penelitian.

Page 7: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

vii

7. Kepada Kakak-kakak dan keponakanku tercinta yang tidak pernah lelah

memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi.

8. Seluruh teman-teman Mantiqoh Undip, khususnya teman-teman Rumah

Binaan Darut Taghir dan Ar-Roya.

9. Teman-teman 7 Dwarft yang telah menemani dalam proses penelitian

bersama penulis;

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Kritik dan saran selalu penulis nantikan untuk perbaikan karya pada

generasi berikutnya. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi penulis, praktisi dan

pemerhati perpustakaan khususnya dan bagi pembaca.

Semarang, 06 September 2013

Penulis

Page 8: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Kebutuhan Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan dari segi subyek, sumber, jenis, bentuk, kegunaan, tujuan dan manfaat penggunaan informasi serta hal-hal yang melatarbelakangi maupun mempengaruhi kebutuhan informasi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif berjenis deskriptif studi kasus. Adapun informan dalam penelitian ini merupakan masyarakat petani hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Informan ditentukan secara acak menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen.

Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas Sumber Daya Manusia mendorong masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan membutuhkan informasi yang terbagi dalam tiga hal. Pertama, tentang peningkatan kesejahteraan ekonomi, seperti lowongan pekerjaan, usaha, perkembangan harga komoditas hutan, program pemberdayaan masyarakat, budidaya dibidang pertanian, peternakan dan kehutanan. Kedua, informasi yang berkaitan dengan permasalahan pekerjaan maupun kehidupan sehari hari, seperti: keselamatan kerja, kebijakan dan pengelolaan sumber air bersih. Ketiga, informasi yang terkait minat masyarakat, seperti: kesehatan, tanaman obat, olah raga dan agama (Islam). Informasi tersebut lebih dubutuhkan dalam bentuk tercetak maupun pemberitahuan langsung (sosialisasi), sebab jenis informasi lisan mendominasi kebutuhan masyarakat.

Kata kunci: kebutuhan informasi, Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan

Page 9: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

PERNYATAAN ................................................................................................ ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ v

PRAKATA ......................................................................................................... vi

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah .................................................................. 5

1.3 Tujuan ......................................................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

1.5 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 7

1.6 Kerangka Pikir ............................................................................................ 8

1.7 Batasan Istilah ............................................................................................ 9

BAB II. TINJAUAN LITERATUR

2.1. Informasi .................................................................................................... 11

2.1.1 Bentuk Informasi ................................................................................. 12

2.1.2 Jenis-Jenis Informasi ............................................................................ 13

2.2. Kebutuhan Informasi ................................................................................. 15

2.3. Masyarakat Desa Hutan .............................................................................. 19

2.4. Penelitian Sebelumnya ................................................................................ 22

Page 10: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

x

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Desain dan Jenis Penelitian ........................................................................ 26

3.2. Objek dan Subjek Penelitian ...................................................................... 27

3.2.1 Informan ............................................................................................ 28

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 29

3.4. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 29

3.5. Pengumpulan Data ...................................................................................... 30

3.6. Variabel dan Indikator Penelitian ............................................................... 32

3.7. Pengolahan dan Analisis Data.................................................................... 32

3.7.1 Analisis Data ..................................................................................... 33

BAB IV. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA HUTAN

KABUPATEN PEKALONGAN

4.1. Pengelolaan Hutan untuk Kesejahteraan Masyarakat ................................ 35

4.2. Upaya Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan .......................................... 37

4.3. Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kabupaten Pekalongan ........ 39

4.4. Paguyuban Lembaga Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan...... 40

4.4.1 Visi Misi Paguyuban LMDH KPH Pekalongan Timur .................... 40

4.4.2 Tujuan Paguyuban LMDH KPH Pekalongan Timur ........................ 41

4.4.3 Pengurus Paguyuban LMDH KPH Pekalongan Timur .................... 42

4.4.5 Kegiatan Paguyuban LMDH KPH Pekalongan Timur ..................... 43

BAB V. ANALISIS HASIL PENELITIAN

5.1. Latar Belakang Kebutuhan Informasi ......................................................... 44

5.2. Subyek Informasi ......................................................................................... 48

5.3 Sumber Informasi ......................................................................................... 51

5.4 Jenis Informasi ............................................................................................. 53

5.5 Bentuk Informasi ......................................................................................... 56

5.6 Kegunaan Informasi ..................................................................................... 58

5.7 Manfaat Penggunaan Informasi ................................................................... 60

5.8 Tujuan Penggunaan Informasi ..................................................................... 62

Page 11: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

xi

5.9 Pengaruh Latar Belakang Pendidikan dengan Kebutuhan Informasi ........ 64

5.10 Pengaruh Lingkungan Tempat Tinggal dengan Kebutuhan Informasi ...... 67

5.11 Kendala ...................................................................................................... 68

BAB VI. PENUTUP

6.1 Simpulan ...................................................................................................... 71

6.2 Saran ............................................................................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 75

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel Pengurus Paguyuban LMDH KPH Pekalongan Timur ............ 42

Tabel 5.1 Daftar Tingkat pendidikan Informan ................................................ 65

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Kerangka Pikir .......................................................................... 8

Page 12: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

xii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Kisi-Kisi Wawancara ........................................................... 78

LAMPIRAN 2 Daftar Informan ................................................................... 79

LAMPIRAN 3 Reduksi Data Hasil Wawancara ........................................... 80

LAMPIRAN 4 Dokumentasi Kegiatan dan Kondisi Lingkungan Masyarakat

Desa Hutan Kabupaten Pekalongan ..................................... 90

LAMPIRAN 5 Data Persebaran LMDH Kabupaten Pekalongan ................. 92

LAMPIRAN 6 Matriks Bimbingan dan Konsultasi Penulisan Skripsi ......... 94

LAMPIRAN 7 Biodata Penulis ..................................................................... 96

Page 13: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut Suebu (dalam Mustofa, 2011:2), hutan mempunyai peranan

penting dan strategis sebagai aset dan modal suatu bangsa. Ia memaparkan

hal tersebut terutama dalam 3 aspek yakni: ekonomi, sosial kemasyarakatan

dan lingkungan. Dalam aspek sosial kemasyarakatan, hutan merupakan

sumber penghidupan yang telah membentuk tradisi dan budaya. Sementara

dari aspek lingkungan, hutan mempunyai fungsi hidrologis (pengatur tata air),

penahan erosi dan berfungsi sebagai paru-paru dunia serta sebagai habitat

keanekaragaman hayati. Akan tetapi keberadaan hutan Indonesia justru tidak

mampu dikelola secara maksimal.

Kekayaan sumber daya hutan yang dimiliki Indonesia ternyata tidak

mampu memberikan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Alfitri (2006:30) menyebutkan bahwa Indonesia merupakan salah satu

Negara yang memiliki hutan tropis terbesar di dunia setelah Brazil. Akan

tetapi Wollenberg (2004:2) dalam majalah Governance Brief memberitakan

bahwa masyarakat yang tinggal di hutan merupakan kelompok termiskin

terbesar di Indonesia. Menurut Brown dalam Wollenberg (2004:2), sekitar

48,8 juta penduduk tinggal pada lahan hutan Negara dan 10,2 juta diantaranya

terkategori miskin.

1

Page 14: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

2

Lokasi masyarakat di pedesaan yang jauh dari perkotaan dengan

keterbatasan fasilitas transportasi, teknologi dan sarana komunikasi semakin

memperparah kondisi masyarakat Desa Hutan. Hal ini seperti yang

disampaikan Zulaifah (2006:14) dalam tesisnya:

“kehidupan masyarakat sekitar hutan justru termarginalisasi di tengah melimpahnya sumberdaya hasil hutan. Banyaknya tindak perusakan hutan seperti penyerobotan lahan hutan, kebakaran hutan, dan illegal logging merupakan suatu indikasi bahwa sebenarnya banyak pihak (diluar masyarakat desa sekitar hutan) yang ingin mengambil manfaat dari keberadaan hutan (Zulaifah, 2006:14).

Dengan demikian perlu ada perhatian dalam upaya peningkatan kesadaran,

pengetahuan dan kualitas kehidupan masyarakat ‘Desa Hutan’. Terlebih

menurut Mustofa (2011) selama ini isu kerusakan hutan sering dikaitkan

dengan sejumlah penduduk sekitar hutan yang mengalami kesulitan ekonomi,

sehingga mereka melakukan penebangan hutan secara liar.

Perhatian pemerintah terhadap kondisi masyarakat ‘Desa Hutan’ di

Indonesia dituangkan dalam Peraturan Menteri No. P.49/Menhut-II/2008

tentang Hutan Desa. Kebijakan ini dilakukan dalam rangka melibatkan

masyarakat di sekitar hutan untuk berpartisipasi mewujudkan pengelolaan

hutan yang adil dan lestari sekaligus meningkatkan taraf hidup dan

kesejahteraan mereka. Sepulau Jawa kebijakan tersebut dilaksanakan melalui

Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Melalui keputusan nomor

136/kpts/Dir/2001, Perum Perhutani berupaya mengubah pengelolaan sumber

daya hutan dari sentralistik menjadi kolaboratif terutama dengan masyarakat

disekitar hutan. Sistem ini, oleh pemerintah provinsi Jawa Tengah juga

Page 15: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

3

dijadikan sebagai dasar SK Gubernur Jawa Tengah No. 24 Tahun 2001

tentang Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM).

Peranan aktif masyarakat dalam memelihara kelestarian hutan menjadi

hal yang sangat penting dalam konservasi hutan (Alfitri dalam Mustofa,

2011:7). Dengan demikian, agar hutan tetap terjaga dibentuklah Lembaga

Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Menurut Mustofa (2011:9) LMDH

merupakan organisasi yang bersifat independen dan berperan penting sebagai

penghubung antara pihak Perhutani dan masyarakat desa serta menjadi solusi

dari penjarahan hutan. LMDH juga mempunyai peranan strategis dalam

memberikan pemahaman bagi masyarakat tentang hutan dan kelangsungan

masyarakat di sekitarnya. Lembaga yang beranggotakan masyarakat setempat

ini menjadi alternatif bagi mereka untuk berpartisipasi dalam pengamanan

dan penyelamatan hutan, sekaligus untuk meningkatkan kesadaran,

pengetahuan, serta kesejahteraan mereka.

Sebagai upaya peningkatan kualitas kehidupan masyarakat hutan, seluruh

LMDH di Kabupaten Pekalongan yang termasuk dalam Kesatuan

Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Timur mendirikan paguyuban LMDH

yang menaungi seluruh LMDH di KPH Pekalongan Timur. Berbagai

pelatihan dan kegiatan pembelajaran pendidikan non formal diselenggarakan

oleh Paguyuban LMDH kepada masyarakat Desa hutan melalui divisi Pusat

Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan (P3MDH). Berbagai

Taman Baca Masyarakat juga dirintis sebagai sarana pemenuhan kebutuhan

informasi masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas kehidupan mereka.

Page 16: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

4

Hal tersebut menunjukan pentingnya keberadaan dan ketersediaan informasi

dalam kehidupan masyarakat ‘Desa Hutan’. Hal ini diperkuat oleh pendapat

Leach (1999:71) bahwa informasi diakui sebagai sebuah faktor penting dalam

proses perkembangan.

Masyarakat yang ingin mempertahankan dan mengembangkan

kelangsungan hidupnya, sadar maupun tidak mereka selalu membutuhkan

informasi. Informasi ini dapat digunakan untuk menyelesaikan segala

permasalahan hidup mereka. Seperti yang diutarakan Baruchson-Arbib

(2006:83) bahwa ”People need accessible information in order to solve

problem in their everyday lives”. Hal ini juga ditegaskan oleh Yusup

(2010:79) yang menyatakan tidak ada seorang pun yang tidak membutuhkan

informasi, apapun jenis pekerjaannya.

Kebutuhan masyarakat akan informasi tidak terbatas dalam kehidupan

pribadi masyarakat sebagai individu, tetapi juga masyarakat sebagai bagian

dari kelompok atau komunitas. Mazie dan Ghelfi (dalam Leach,1999:71)

berpendapat bahwa “informasi dapat dilihat sebagai sebuah sumber kritis bagi

seseorang maupun komunitas baik di wilayah pedesaan maupun perkotan”.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa informasi dibutuhkan dalam setiap

lini kehidupan. Bahkan Leach (1999:71) menegaskan ketiadaan ketersediaan

informasi meskipun dalam konteks pedesaan tetap menjadi sebuah

permasalahan.

Masyarakat Desa Hutan sebagai bagian dari “rural contexts” atau bagian

dari wilayah pedesaan juga sangat membutuhkan keberadaan informasi,

Page 17: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

5

terutama yang terkait dengan permasalahan hidup mereka. Apalagi, proses

pembinaan menuju peningkatan kualitas hidup yang sedang dirintis

masyarakat berpengaruh pada peningkatan kebutuhan informasi mereka.

Bahkan kebutuhan tersebut harus terpenuhi secara maksimal. Selain itu,

Yusup (2010:80) menegaskan bahwa informasi menjadi bahan atau bahkan

komoditas yang sangat unggul dalam pola kehidupan manusia, terutama di

zaman sekarang yang peradabannya semakin kompleks.

Agar pemenuhan kebutuhan informasi ini tepat sasaran, diperlukan kajian

terhadap kebutuhan informasi masyarakat Desa Hutan. Oleh karena itu,

peneliti merasa perlu melakukan penelitian untuk mengkaji kebutuhan

informasi masyarakat Desa Hutan khususnya di Kabupaten Pekalongan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka dapat dirumuskan bahwa

yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah informasi apa saja yang

dibutuhkan masyarakat Desa Hutan.

1.2.1. Batasan Masalah

Masyarakat Desa Hutan terdiri dari beragam elemen. Mulai dari anak-

anak hingga orang dewasa dengan berbagai latar belakang pekerjaan. Untuk

memfokuskan penelitian ini, maka masyarakat yang akan dikaji kebutuhan

informasinya yaitu mereka yang menjadi anggota LMDH atau lebih dikenal

dengan anggota penyadap dan petani hutan. Hal ini dianggap lebih utama

karena para anggota LMDH selain merupakan masyarakat setempat, mereka

Page 18: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

6

juga dianggap mengetahui permasalahan yang terjadi di lingkungannya dan

berpartisipasi dalam mawujudkan kehidupan masyarakat hutan menjadi lebih

baik.

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan memahami kebutuhan informasi masyarakat Desa Hutan di

kabupaten Pekalongan, sehingga diketahui informasi yang dibutuhkan

masyarakat dari aspek subyek, sumber, jenis, bentuk, dan kegunaan, tujuan

dan manfaat penggunaan informasi. Selain itu, juga dapat diketahui hal-hal

yang melatarbelakangi munculnya kebutuhan tersebut serta faktor yang

mempengaruhi kebutuhan informasi masyarakat Desa Hutan.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini secara umum dapat dimanfaatkan sebagai salah satu

rujukan untuk melakukan pengkajian terhadap pemakai potensial (Potencial

User) maupun pemakai aktual (actual User) serta untuk mengetahui

informasi yang dibutuhkan masyarakat Desa Hutan. Secara khusus manfaat

penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:

1.4.1. Bagi Peneliti

1. Dapat mengetahui bagaimana cara melakukan kajian terhadap

pemakai serta penyelesaian persoalan yang dihadapi di tempat

penelitian;

Page 19: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

7

2. Hasil penelitian dapat digunakan peneliti untuk memahami

informasi yang dibutuhkan masyarakat Desa Hutan di kabupaten

Pekalongan.

1.4.2. Bagi Perpustakaan

1. Sebagai Penyedia jasa Informasi, perpustakaan dapat berpartisipasi

dalam mendukung program pemerintah dengan menyediakan

informasi yang dibutuhkan dan tepat bagi masyarakat Desa Hutan,

melalui perpustakaan keliling maupun penyediaan koleksi di taman

baca masyarakat.

2. Dapat melakukan tugasnya dalam meningkatkan minat baca

masyarakat dan mewujudkan “Life Long Learning” dalam

masyarakat secara merata.

1.4.3 Bagi Masyarakat Desa Hutan

1. Hasil penelitian dapat menjadi rujukan bagi pemerintah melalui

perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat.

2. Ketersediaan informasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

dapat memudahkan aktivitas masyarakat dalam mencapai tujuan.

1.5 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah hutan kabupaten Pekalongan Jawa

Tengah yang tercakup dalam peta pangkuan hutan Pekalongan Timur dan

Page 20: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

8

difokuskan pada daerah di sekitar Sekretariat P3MDH Paninggaran sebagai

bagian (divisi) bidang pendidikan dan pengembangan masyarakat dari LMDH

kabupaten Pekalongan. Kegiatan penelitian dilakukan selama 41 hari sejak 3

Juli 2013 hingga 13 Agustus 2013.

1.6 Kerangka Pikir

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam

diagram berikut:

GAP/ Kesenjangan

Kebutuhan informasi

Gambar 1. Alur Kerangka Pikir

Terjadinya suatu kebutuhan menurut Yusup (2010: 83) jika terdapat

kesenjangan antara harapan dan kenyataan, antara kondisi seharusnya dengan

kondisi nyata sekarang. Kebutuhan informasi terjadi karena keadaan tidak

1. Lingkungan Sosial

2. Pekerjaan 3. Pendidikan 4. Usia

• Subyek • Sumber • Jenis • Bentuk • Kegunaan • Tujuan yang ingin

dicapai • Manfaat

penggunaan informasi

Kenyataan atau Kondisi Sekarang

(pengetahuan yang dimiliki)

Harapan atau pengetahuan yang

diinginkan

Page 21: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

9

menentu yang timbul akibat terjadinya kesenjangan (gap) dalam diri manusia

antara pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan yang dibutuhkannya

(Belkin dalam Suwanto, 1997:19). Kebutuhan ini dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor, Lin dan Garvey (dalam Laloo, 2002: 14) menemukan bahwa

faktor paling penting yang mempengaruhi kebutuhan informasi adalah jenis

pekerjaan seseorang, sedangkan faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan

informasi termasuk faktor sosial, politik, ekonomi dan kebijakan. Sedangkan

Belkin (dalam Suwanto, 1997:19) menganggap bahwa kebutuhan informasi

dapat dipengaruhi oleh bermacam-macam sebab, antara lain: latar belakang

sosial budaya, pendidikan dan tujuan dalam diri manusia tersebut, serta

lingkungan sosialnya.

1.7 Batasan Istilah

Fokus peneliti dalam pembahasan masalah dibatasi hanya pada kajian

kebutuhan informasi pada masyarakat Desa Hutan di kabupaten Pekalongan.

Desa Hutan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah desa yang berada di

bawah pembinaan P3MDH kabupaten Pekalongan yang berpusat di

kecamatan Kajen dan Paninggaran.

Masyarakat yang dikaji dalam penelitian ini hanya dibatasi pada

penduduk desa dibawah pembinaan LMDH di kabupaten Pekalongan yang

menjadi bagian dari wilayah peta pangkuan hutan Pekalongan Timur.

Kebutuhan informasi yang dikaji dalam penelitian ini adalah informasi

yang digunakan masyarakat Desa Hutan di kabupaten Pekalongan untuk

Page 22: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

10

berinteraksi terhadap lingkungannya, seperti: subyek, sumber, jenis, bentuk,

kegunaan, tujuan dan manfaat penggunaan informasi.

Page 23: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

11

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1 . Informasi

“Informasi memegang peranan yang semakin besar dalam perkembangan

ilmu pengetahuan (dalam arti luas)” (Sulistyo-Basuki, 2004:398). Dalam hal

ini, informasi berbeda dengan pengetahuan, seperti yang disampaikan

Machlup (dalam Case, 2002: 61) yang menitikberatkan bahwa informasi

diperoleh karena diberitahu, sedangkan pengetahuan dapat diperoleh melalui

berpikir. Sedangkan menurut Yusup (2010:5) bahwa informasi ini lahir

karena adanya suatu peristiwa atau kejadian, apapun jenis kejadiannya. Jika

kejadian yang dilihat atau diamati seseorang, kemudian orang tersebut

memberitahu baik secara lisan maupun tertulis kepada orang lain, maka apa

yang disampaikan itu disebut informasi.

Informasi merupakan komoditi internasional, sehingga penggunaan

informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan masalah yang menjadi

perhatian dan keprihatinan kegiatan nasional dan internasional (Sulistyo-

Basuki, 1992:224). Bahkan Yusup (2010:80) menambahkan semakin

kompleks peradaban zaman, informasi menjadi bahan komoditas yang sangat

unggul dalam pola kehidupan manusia, tanpa informasi manusia tidak dapat

berperan banyak dengan lingkungannya. Hal ini ditegaskan Mehombu (dalam

Leach, 1999: 71) bahwa informasi kini telah diterima sebagai faktor penting

dalam pengembangan beberapa masyarakat secara terus-menerus. Sebab,

11

Page 24: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

12

informasi dapat menurunkan ketidakpastian dan meningkatkan kesadaran

akan kemungkinan tindakan untuk memecahkan permasalahan. Selain itu,

Sulistiyo-Basuki dalam bukunya “Pengantar Dokumentasi” (2004:393) juga

menjelaskan pentingnya penggunaan informasi meliputi semua aspek, yakni

semua bahasan tentang dokumen primer, dokumen skunder dan tersier, teknik

temu balik informasi serta media dan fasilitas yang digunakan untuk

mencapai tujuan bersama penggunaan informasi seefisien mungkin, tercakup

di dalamnya. Tidak hanya itu saja, Durrance dan Pettigrew (dalam Bruchson-

Arbib, 2006: 83) memberikan fungsi lain terhadap informasi yang dapat

membantu mengatasi permasalahan dari aktivitas dan fasilitas partisipasi

masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dengan memberikan informasi

tersebut kepada masyarakat dan organisasi secara bersamaan.

Banyak penulis telah mencoba untuk membuat sebuah definisi umum dari

informasi. Wulandari (2007:15) dalam ‘Materi Pokok Dasar-dasar Informasi’

mendefinisikan Informasi sebagai sekumpulan hasil olahan data yang telah

dibentuk ke dalam format tertentu yang bermanfaat dan mempunyai nilai

untuk digunakan dalam pembuatan keputusan bagi pengguna atau

pemakainya. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan terdapat beragam

bentuk informasi.

2.1.1 Bentuk Informasi

Informasi yang dijadikan rujukan para pemakai dapat diketegorikan

menjadi beberapa bentuk. Menurut Widyawan (2011) dalam artikel yang

Page 25: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

13

berjudul ‘Sumber Informasi Referensi’ mengatakan beberapa bentuk sumber

referensi yakni bentuk tercetak (buku, majalah, Koran, ensiklopedia dan lain-

lain), bentuk micro, format elektronik (seperti CD-ROM), dan dokumen yang

dapat diakses melalui internet. Sehingga dalam penelitian ini juga akan dikaji

kebutuhan informasi masyarakat Desa Hutan dari segi bentuk informasinya.

Sehingga dapat diketahui informasi dalam bentuk apa saja yang dibutuhkan

masyarakat.

Pentingnya suatu informasi bagi sebagian orang, memunculkan beberapa

alasan yang mendorong mereka untuk merekam infromasi. Sehingga dari hal

ini kita mengenal beragam jenis Informasi.

2.1.2 Jenis-Jenis Informasi

Yusup (2010:5) mengelompokkan informasi menjadi dua jenis:

1. Informasi Lisan

Informasi ini jumlahnya banyak dan sulit diukur dan dibuktikan

sehingga pusat informasi seperti perpustakaan tidak mengolah

informasi jenis ini.

2. Informasi Terekam

Informasi terekam dibedakan antara yang ilmiah dan tidak ilmiah .

Informasi tidak ilmiah adalah informasi yang biasa dan tersedia

dimanapun. Akan tetapi informasi jenis ini dapat berubah menjadi luar

biasa apabila berhubungan dengan peristiwa besar atau sejarah,

misalnya informasi meninggalnya seseorang. Sedangkan informasi

Page 26: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

14

ilmiah merupakan informasi terekam yang dirancang secara khusus

atau bisa dimanfaatkan untuk kepentingan ilmiah.

Selanjutnya Yusup (2010: 8) membagi informasi menjadi:

1.) Informasi primer: informasi yang dikeluarkan pertama kali dari

sumbernya secara lengkap dan asli.

2.) Informasi Sekunder : informasi yang bertujuan untuk membuka

informasi primer.

3.) Informasi Tersier : keterangan atau tulisan dari sumber tertentu

yang dapat digunakan untuk mengetahui atau menelusuri sumber-

sumber informasi sekunder.

Selain itu, Wulandari (2007: 64) menegaskan makin berkembangnya

suatu organisasi berarti semakin banyak organisasi tersebut memerlukan

informasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Yusup (2010:11) bahwa fungsi

informasi dapat berkembang sesuai dengan bidang garapan yang disentuhnya.

Selain itu Yusup (2010:11) juga menjelaskan fungsi utama informasi yaitu

sebagai data dan fakta yang sanggup membuktikan adanya suatu kebenaran,

sebagai penjelas hal-hal yang sebelumnya masih meragukan, sebagai prediksi

untuk peristiwa-peristiwa yang mungkin akan terjadi di masa yang akan

datang.

Dengan kata lain, seseorang membutuhkan informasi untuk

menyelesaikan permasalahan kehidupannya setiap hari. Penyebaran informasi

ini akan berlangsung efektif ketika informasi yang tersedia sesuai dengan

yang dibutuhkan masyarakat. “The effective of information services that meet

Page 27: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

15

the needs and aspirations of citizens, decision-makers and life long learners

is a long standing goal of the information professions”(William,2008:63).

Berdasarkan beberapa hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa informasi

merupakan segala hal yang merepresentasikan setiap kegiatan manusia,

terekam dan disebarluaskan untuk memudahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sehingga, informasi menjadi suatu bagian terpenting dan tidak terlepas dalam

aktivitas masyarakat.

2.2 . Kebutuhan Informasi

Kebutuhan informasi terjadi karena keadaan tidak menentu yang timbul

akibat terjadinya kesenjangan (gap) dalam diri manusia antara pengetahuan

yang dimiliki dengan yang dibutuhkannya. Pemakai akan mencari informasi

untuk memenuhi kebutuhannya tersebut (Belkin dalam Suwanto, 1997:19).

Sedangkan menurut Yusup (2010:83) kebutuhan terjadi karena kesenjangan

antara harapan dan kenyataan, antara yang seharusnya dengan kondisi nyata

sekarang dan dari adanya informasi yang datang menerpa orang yang

bersangkutan. Selain itu Krech, Crutchfiled, dan Ballachey (dalam Yusup,

2010:82) berpendapat bahwa timbulnya kebutuhan seseorang tetap

dipengaruhi oleh kondisi fisiologis, situasi dan kognisinya. Sementara itu

Laloo (2002:15) menyatakan “Ketika kebutuhan dirasakan untuk hal apa saja,

seringkali orang mengambil tindakan untuk memenuhi kebutuhannya,”

termasuk di dalamnya kebutuhan seseorang akan informasi.

Page 28: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

16

Sulistyo-Basuki (2004: 393) mendefinisikan kebutuhan informasi sebagai

informasi yang diinginkan seseorang untuk pekerjaan, penelitian, kepuasan

rohaniah, pendidikan dan lain-lain. Jika, kebutuhan ini tidak terpenuhi, dapat

menghambat aktivitas seseorang. Karena menurut Wilson (dalam kartika,

2012:17) kebutuhan informasi bukan hanya kebutuhan fundamental seperti

kebutuhan transportasi atau kebutuhan pangan, tetapi lebih dari kebutuhan

kedua yang lebih penting dimana muncul kebutuhan utama. Dengan demikian

perlu melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan informasi ini.

Tylor (dalam Pendit, 2008) berpendapat bahwa kebutuhan informasi

merupakan sesuatu yang rumit sebab gabungan dari karakteristik personal dan

psikologis yang sulit diungkapkan. Kebutuhan ini seringkali samar-samar dan

dapat tersembunyi dibawah alam sadar. Tylor (dalam Pendit, 2008)

selanjutnya menjelaskan sebelum sebuah kebutuhan terwujud secara pasti,

ada tingkatan yang dilalui oleh pemikiran manusia, antara lain:

1. Visceral need, yaitu tingkatan ketika kebutuhan informasi belum sungguh-

sungguh dikenali sebagai kebutuhan, sebab belum dapat dikaitkan dengan

pengalaman seseorang dalam hidupnya.

2. Concious need, yaitu ketika seseorang mulai mereka-reka apa yang

sesungguhnya mereka butuhkan.

3. Formalized need, yaitu ketika seseorang mulai secara lebih jelas dan

terpadu dapat mengenali kebutuhan informasinya, dan mungkin disaat

inilah ia baru dapat menyatakan kebutuhannya kepada orang lain.

Page 29: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

17

4. Compromised need, ketika seseorang mengubah-ubah rumusan

kebutuhannya karena mengantisipasi, atau bereaksi terhadap kondisi

tertentu.

Yusup (2010:82) mengemukakan kebutuhan seseorang khususnya yang

dihadapkan dengan berbagai media penampung informasi (sumber-sumber

informasi) seperti yang di usulkan oleh Katz, Gurevitch, dan Hass sebagai

berikut:

1. Kebutuhan kognitif. Kebutuhan ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk

memperkuat atau menambah informasi, pengetahuan, dan pemahaman

seseorang akan lingkungannya.

2. Kebutuhan afektif. Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estetis, hal

yang dapat menyenangkan, dan pengalaman-pengalaman emosional.

3. Kebutuhan integrasi personal. Ini sering dikaitkan dengan penguatan

kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individu.

4. Kebutuhan integrasi sosial. Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan

hubungan dengan keluarga, teman, dan orang lain di dunia.

5. Kebutuhan berkhayal. Ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk

melarikan diri, melepaskan ketegangan, dan hasrat untuk mencari hiburan

atau pengalihan.

Kebutuhan informasi sangat tergantung pada kondisi dan situasi yang

dialami seseorang. Sehingga untuk meneliti kebutuhan informasi, saracevic

(dalam pendit, 2008) menyarankan untuk memperhatikan beberapa faktor.

Faktor tersebut seperti: persepsi seseorang terhadap masalah yang sedang

Page 30: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

18

dihadapi, rencana seseorang dalam penggunaan informasi, kondisi

pengetahuan seseorang yang relevan dengan kebutuhannya, dan dugaan

seseorang tentang ketersediaan informasi yang dibutuhkan.

Tague (dalam Laloo, 2002:14) membagi kebutuhan informasi seseorang

dalam beberapa tipe. Tipe tersebut antara lain:

1. Social or pragmatic the following information needs- required for

coping day-to-day life.

2. Recreation information needs

3. Professional information needs

4. Educational Information needs

Selain kategori tersebut dapat di kategorikan pada tipe :

success needs -for employment opportunities, self improvement

Specialised Information needs- for the physically handicapped, emotionally

disturbed, geographically isolated, etc.

Laloo dalam bukunya “Information Needs, Information Seeking behavior

and Users” membagi warganegara ke dalam kelompok berdasarkan macam

aktivitasnya antara lain:

1. Profesionals. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah mereka

yang menjalani pelatihan dalam periode waktu tertentu pada sebuah

bidang khusus.

2. Semi-professionals. Kelompok ini termasuk seseorang yang

berhubungan aktif pada beberapa bidang. Orang dalam kelompok ini

Page 31: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

19

dapat bekerja pada beberapa jenis pekerjaan professional tapi tanpa

pengetahuan, kemampuan dan keputusan.

3. Non-professionals. Setiap orang yang tidak terkategori kedalam

kelompok professionals dan semi-professionals

Kebutuhan informasi merupakan bagian dari konsep sentral perilaku

informasi (Information Behavior) selain pencarian (seeking) dan penggunaan

(Using) informasi. Seiring perkembangan waktu, kebutuhan khalayak dunia

tidak lagi sekedar fakta yang akurat dan aktual, melainkan pula penyajian

yang cepat lebih dari itu, mereka menginginkan pula ragam informasi dari

seluruh penjuru pada waktu yang bersamaan Ibnu (dalam Murniatmo:1997).

2.3 . Masyarakat Desa Hutan

Informasi menurut Dervin (dalam Suwanto,1997:19) dapat digunakan

untuk beragam keperluan, beberapa diantaranya adalah keperluan untuk

mendapatkan skill (kemampuan atau ketrampilan) dan agar mulai dapat

belajar serta membuat situasi lebih baik. Upaya menjadikan kondisi

Masyarakat Pedesaan terpencil menjadi lebih baik dilakukan beragam

program peningkatan kualitas hidup mereka, termasuk masyarakat Desa

Hutan di Indonesia. Beberapa program tersebut biasanya dilakukan melalui

proses pelatihan maupun pemberdayaan yang dilaksanakan lembaga

pemerintah dan non-pemerintah yang melibatkan proses transfer informasi

didalamnya. Hal itu dilakukan karena kondisi masyarakat Desa Hutan secara

umum yang sangat memprihatinkan.

Page 32: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

20

Masyarakat Desa Hutan merupakan masyarakat yang mendiami wilayah

yang berada di sekitar atau di dalam hutan dan mata pencaharian atau

pekerjaan masyarakatnya tergantung pada interaksi terhadap hutan

(Awang,2008:15). Istilah ‘Desa Hutan’ ini mulai dikenal sejak dicetuskannya

program pengelolaan hutan bersama masyarakat oleh Perum Perhutani sejak

2001. Program ini diadakan sebagai program pengentasan kemiskinan

sekaligus penyelenggaraan perubahan kebijakan FAO sejak tahun 1978 di

Jakarta, dengan tema hutan untuk kesejahteraan masyarakat.

Program pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat tersebut

sangat diperlukan. Hal ini disebabkan masyarakat yang tinggal di hutan di

Indonesia merupakan salah satu kelompok miskin terbesar di Indonesia,

bahkan masyarakat yang tinggal di hutan cenderung miskin secara menahun

(Wollenberg, 2004:2). Padahal sumber daya yang diperoleh dari kawasan

hutan Indonesia sangat berlimpah. Mulai dari hasil panen pulp sebagai bahan

baku pembuatan kertas, potensi volume kayu dan rotan dalam jumlah banyak

dan potensi sumberdaya lainnya seperti bahan pertambangan, seharusnya

mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar hutan. Tetapi,

faktanya kehidupan masyarakat disekitar hutan justru semakin termarginalkan

(Zulaifah,2006:14).

Zulaifah (2006: 14-15) dalam tesisnya juga mengungkapkan bahwa

pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi di daerah pedesaan

menyebabkan berbagai dampak negatif, antara lain lahan pertanian yang

makin menyempit akibat bagi waris maupun akibat alih fungsi lahan, tidak

Page 33: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

21

tersedianya lapangan pekerjaan lain yang layak bagi angkatan kerja penduduk

pedesaan, serta makin sulitnya untuk memperoleh pemenuhan kebutuhan

pokok seperti sandang, pangan dan perumahan.

Mundurnya kondisi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan

mendorong Pemerintah melalui Kementrian Kehutanan untuk mengeluarkan

Peraturan Menteri No. P.49/Menhut-II/2008 tentang Hutan Desa. Kebijakan

ini dilakukan dalam rangka melibatkan masyarakat di sekitar hutan untuk

mewujudkan pengelolaan hutan yang adil dan lestari sekaligus meningkatkan

taraf hidup dan kesejahteraan mereka. Salah satu kegiatan untuk mencapai

tujuan kebijakan tersebut adalah dengan pemberian pembinaan pada

masyarakat di sekitar hutan. Saat ini pembinaan mulai dilaksanakan di

beberapa wilayah hutan Indonesia khususnya di pulau Jawa, termasuk

pembinaan pada masyarakat Desa Hutan Peta Pangkuan Hutan Pekalongan

Timur yang dilakukan oleh LMDH setempat maupun dari Dinas terkait.

Wilayah Kabupaten Pekalongan Selatan masih banyak masyarakat yang

belum terlayani pendidikannya dengan baik, dari sejumlah + 21.846 jiwa

yang merupakan penduduk dari 10 Desa, 2 kecamatan: kajen dan

paninggaran. Dari usia paud 2.176 anak belum terlayani + 1.500 anak, usia

SMP 1.156 anak belum terlayani + 250 anak, usia SMU 1.192 anak belum

terlayani + 400 anak (paguyubanlmdh.blogspot.com). Sementara kesempatan

untuk mengakses pendidikan formal sudah tidak mampu lagi dinikmati.

Kesempatan lain yang masih memungkinkan untuk diraih adalah apabila di

lingkungan terdekat dapat didirikan dan dikembangkan Lembaga Pendidikan

Page 34: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

22

Non Formal (Paguyuban LMDH, 2011). Oleh karena itu, LMDH Kabupaten

Pekalongan mengadakan P3MDH atau dengan istilah lain Agroforestry

Learning Center untuk membina dan memberdayakan masyarakatnya.

2.4 . Penelitian Sebelumnya

Kajian terhadap kebutuhan informasi pengguna telah banyak dilakukan.

Akan tetapi sedikit sekali yang meneliti tentang kebutuhan informasi

masyarakat pedesaan dengan lingkungan khusus.

Penelitian sebelumnya yang menjadi acuan penelitian ini antara lain

sebagai berikut:

2.4.1 Penelitian yang dilakukan Yusop, dkk (2012) tentang kebutuhan

informasi masyarakat pedesaan di Malaysia.

Penelitian ini mengkaji tentang kebutuhan informasi pada

masyarakat pedesaan di Malaysia. Dalam jurnal penelitian tersebut

dipaparkan bahwa kebutuhan informasi masyarakat pedesaan dapat

diklasifikasikan menjadi dua kategori yakni: dalam hubungan

dengan kegiatan ekonomi dan dalam hubungan dengan kehidupan

sehari-hari. Serta ditemukan kebutuhan informasi yang paling

umum diperlukan masyarakat pedesaan Malaysia yang terbagi

dalam empat sektor (mereka yang bekerja pada sektor kelapa sawit,

padi, karet dan perikanan) antara lain: IT, Bisnis, Pendidikan,

Peluang Karir. Sedangkan yang paling dibutuhkan adalah

informasi tentang politik dan hiburan.

Page 35: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

23

2.4.2 Penelitian yang dilakukan Suwanto (1997), Studi tentang

kebutuhan dan perilaku pencarian informasi dosen Fakultas

Kedokteran UNDIP dan UNISSULA Semarang.

Penelitian ini bertujuan menganalisis kebutuhan dan pencarian

informasi dosen fakultas kedokteran kedua universitas tersebut

serta hubungannya dengan latar belakang pendidikan dan tujuan

penggunaan informasinya. Dari penelitian ini diperoleh hasil

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal kebutuhan

jenis informasi ditinjau dari segi latar belakang pendidikan dosen.

Sedangakan dalam media informasi, sumber informasi dan strategi

pencarian serta cara perolehan informasi tidak terdapat perbedaan.

2.4.3 Penelitian yang dilakukan Kartika (2012) tentang kebutuhan dan

perilaku pencarian informasi para peneliti di Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia (MKRI).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dan

perilaku pencarian informasi yang dilakukan oleh peneliti di MKRI

serta mengetahui kendala yang dihadapi peneliti dalam melakukan

pencarian informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Hasilnya, kebutuhan informasi peneliti dilakukan dalam membantu

hakim konstitusi membuat kajian, telaah maupun resume terhadap

perkara yang ada. Mereka mencari informasi dengan cara yang

Page 36: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

24

beragam dengan tema dan subyek yang hampir sama tetapi mereka

mendapatkan pengetahuan yang berbeda-beda. Perilaku pencarian

informasi yang dilakukan oleh peneliti sebagian besar

menggunakan sumber informasi yang ada di MKRI, sedangkan

kendala yang dihadapi sebagian besar disebabkan oleh banyaknya

perkara yang ada di MKRI dan ketersediaan koleksi di

perpustakaan yang masih kurang mendukung peneliti dalam

membuat kajian terhadap perkara.

2.4.4 Penelitian yang dilakukan Tugirin (2012) berjudul ‘Kebutuhan dan

Pencarian Informasi oleh Mahasiswa yang Menjadi Anggota

Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Undip’.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dan

pencarian informasi oleh mahasiswa di Perpustakaan Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Diponegoro Semarang. Dari penelitian ini

diketahui bahwa kebutuhan informasi dapat diamati melalui tujuan

dan pencarian informasi oleh mahasiswa. Penelitian tersebut juga

memaparkan bahwa tujuan mahasiswa untuk membuat atau

menyelesaikan tugas akhir dan untuk menyelesaikan tugas yang

diberikan dosen. Kebutuhan informasi tersebut sesuai dengan

permasalahan yang sedang dihadapi mahasiswa.

Beberapa kajian kebutuhan informasi tersebut lebih banyak difokuskan

pada lingkungan atau lembaga yang didalamnya terdapat perpustakaan

Page 37: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

25

sebagai sumber informasi. Meskipun kajian terhadap kebutuhan informasi

masyarakat pedesaan pernah dilakukan, penelitian tersebut belum secara

spesifik membahas kebutuhan informasi masyarakat desa yang tinggal

diwilayah khusus dan hanya kebutuhan informasi secara umum yang dikaji.

Oleh karena itu, perbedaan penelitian ini dengan kajian yang pernah

dilakukan adalah penelitian ini lebih ditujukan kepada masyarakat desa yang

menempati wilayah khusus yaitu disekitar hutan dengan akses terhadap

sumber informasi sangat terbatas. Penelitian ini juga mengkaji kebutuhan

informasi dari segi bentuk, sumber, jenis yang dibutuhkan masyarakat untuk

memenuhi kebutuhan informasinya.

Page 38: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

“Desain penelitian atau rancangan penelitian adalah strategi untuk

memperoleh data yang dipergunakan untuk menguji hipotesa”

(Sandjaja,2006:105). Desain ini dapat digunakan untuk menentukan

pengaturan latar belakang penelitian agar diperoleh data yang dibutuhkan.

Penulis dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif berjenis

deskriptif dengan bentuk studi kasus. Menurut Sulistyo Basuki (2006:78)

penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan memperoleh

gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang

diteliti, sehingga berkaitan dengan persepsi, ide, pendapat atau kepercayaan,

yang tidak dapat diukur dengan angka. Sedangkan Moleong (2010:6)

menegaskan bahwa penelitian kualitatif bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian. Sedangkan

Sulistyo-Basuki (2006:111) berpendapat “penelitian jenis ini berkaitan dengan

pengumpulan data tentang pengulangan atau kejadian peristiwa atau masalah

dalam berbagai situasi lingkungan”.

Penulis memilih jenis penelitian deskriptif studi kasus karena kegiatan ini

bertujuan hanya untuk memahami secara mendalam dan menggambarkan

kondisi kebutuhan informasi di Desa Hutan kabupaten Pekalongan yang

bersifat khusus. Seperti yang dijelaskan Sulistyo-Basuki (2006: 113) bahwa

26

Page 39: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

27

studi kasus merupakan kajian mendalam tentang peristiwa, lingkungan, dan

situasi tertentu yang memungkinkan mengungkapkan atau memahami suatu

hal. Selain itu, studi kasus dapat dilakukan terhadap fenomena yang berjulat

dari perorangan, kelompok, dan situasi obyek material serta menghasilkan

penelitian yang bersifat khusus. Perlunya kebutuhan informasi masyarakat

tersebut untuk dikaji karena adanya pembinaan untuk pengelolaan hutan

secara optimal sebagai pemicu meningkatnya kebutuhan informasi

masyarakat. Selain itu, perlu adanya sumber informasi yang tepat untuk

mencapai tujuan kebijakan Pemerintah tentang Hutan Desa.

3.2. Obyek Dan Subyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah kebutuhan informasi sedangkan

subyek penelitian adalah masyarakat Desa Hutan di kabupaten Pekalongan.

Masyarakat Desa Hutan yang menjadi subyek penelitian ini terbagi

dalam 127 desa yang terdapat di sekitar Peta Pangkuan Hutan Pekalongan

Timur yang meliputi: sedikit daerah kabupaten Batang dan Pemalang dan

seluruh daerah hutan di kabupaten Pekalongan. Khusus masyarakat Desa

Hutan yang berada di wilayah kabupaten Pekalongan berjumlah 61 desa.

Beberapa desa tersebut tersebar dalam 12 Kecamatan, meliputi: kecamatan

Kesesi, Kajen, Lebakbarang, Paninggaran, Karanganyar, Petungkriyono,

Talun, Kandangserang, Doro, Kajen, Bojong dan Karangdadap.

Page 40: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

28

3.2.1 . Informan

Jenis penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi dan sampel, tetapi

menggunakan istilah informan untuk memberikan informasi secara akurat

mengenai hal yang diteliti. Penelitian ini menggunakan informan sebagai

sumber penggalian data. Informan dipilih berdasarkan teknik purposive

sampling. Teknik ini memungkinkan peneliti menentukan informan

berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh peneliti sesuai tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian. Kriteria tersebut seperti: paham dan menguasai

topik yang diteliti, mudah untuk ditemui, memiliki akses yang besar untuk

mengetahui kondisi lingkungannya, komunikatif, tidak mempunyai tujuan

atau kepentingan tertentu dalam penelitian sehingga dapat diperoleh

informasi yang obyektif serta bersedia memberikan informasi. Ketentuan

tersebut dapat memudahkan penulis dalam melakukan penelitian sehingga

tujuan penelitian dapat terpenuhi. Sedangkan jumlah informan dalam

penelitian kualitatif tidak ditentukan secara spesifik, data dari informan

dianggap cukup jika telah mampu menjawab tujuan penelitian.

Dalam penelitian ini, penulis memutuskan informan yang tepat untuk

memperoleh data tentang kebutuhan informasi yaitu dengan mendapatkan

data langsung dari warga yang menjadi anggota LMDH di kabupaten

Pekalongan sehingga data kebutuhan informasi masyarakat tidak bersiat

obyektif dan personal, tetapi mampu mewakili kebutuhan masyarakat Desa

Hutan. Pemilihan informan ini juga mempertimbangkan rekomendasi dari

pihak P3MDH yang lokasinya menjadi secretariat paguyuban LMDH KPH

Page 41: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

29

Pekalongan Timur serta melibatkan ketua LMDH yang dianggap mengetahui

kondisi masing-masing wilayahnya.

3.3. Tempat Dan Waktu Penelitian

Fokus terhadap masalah yang dikaji harus dilakukan peneliti untuk

menjamin keakuratan hasil penelitian. Sehingga untuk fokus terhadap kajian,

peneliti melakukan penelitian kepada masyarakat yang menjadi anggota

LMDH di wilayah kabupaten Pekalongan yang termasuk bagian wilayah peta

pangkuan Hutan Pekalongan Timur. Observasi dilakukan untuk memperoleh

gambaran langsung kondisi masyarakat Desa Hutan dengan beragam aktivitas

dan program yang dilaksanakan. Agar data yang diperoleh dan analisis dapat

dilakukan secara maksimal, penelitian akan dilakukan selama lebih dari satu

bulan sejak 3 Juli hingga 13 Agustus 2013.

3.4. Jenis Dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini dapat diperoleh dengan beragam jenis dan

sumber yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

3.4.1. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif. Jenis data kualitatif

jika data tidak dalam bentuk numerik tetapi lebih dapat berupa kata-kata,

teks, foto, video, rekaman suara dan sebagainya. Data Kualitatif dapat

diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data. Misalnya,

wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah

Page 42: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

30

dituangkan dalam catatan lapangan (tanskrip). Sedangkan data berbentuk

gambar dapat diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.

3.4.2. Sumber Data

Sumber yang biasa digunakan dibagi menjadi dua, sumber primer dan

sumber skunder.

3.4.2.1. Sumber Data Primer

Sumber primer informasi adalah sumber yang merupakan bagian

dari atau langsung berhubungan dengan dengan peristiwa/kejadian

yang dikaji. Sumber data ini dapat diperoleh dari informan melalui

observasi dan wawancara mendalam.

3.4.2.2. Sumber Data Sekunder

Sumber skunder informasi pada umumnya bukti yang berada satu

langkah atau lebih dari peristiwa yang sesungguhnya. Dengan kata

lain, data yang diperoleh dalam bentuk dokumen-dokumen yang telah

ada yang dapat mendukung data primer. Misalnya: buku, ensiklopedi

dan dokumen lain yang dapat menunjang penelitian.

3.5. Pengumpulan Data

Data di lapangan dapat diperoleh dengan beberbagai teknik atau metode,

antara lain:

3.5.1 Observasi

Peneliti dalam penlitian ini menggunakan jenis observasi tak

terstruktur.

Page 43: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

31

Pada jenis ini peneliti mempersiapkan pencatatannya secermat mungkin menyangkut perilaku yang akan berlangsung tanpa mempradesain kategori khusus dari perilaku atau membatasi observasi hanya pada jenis perilaku. (Sulistyo,2006: 150).

Sedangkan dari segi penempatan posisi peneliti, peneitian ini

menggunakan observasi partisipan terbuka. Sulistyo-basuki (2006: 151)

menjelaskan bahwa observasi partisipan terbuka berarti subyek yang

diteliti mengetahui bahwa mereka sedang diamat-amati. Metode ini

dipilih karena melibatkan peneliti kedalam situasi yang dilakukan

subyek penelitian atau dengan kata lain peneliti hadir di tengah-tengah

subyek penelitian yang sedang diamati.

3.5.2 Dokumetasi

Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang tercatat atau

terkam dalam kegiatan masyarakat Desa Hutan yang

terdokumentasikan. Peneliti menelusuri berbagai macam dokumen

antara lain buku, majalah, notulen rapat, peraturan-peraturan dan

sumber informasi lain.

3.5.3 Wawancara

“Wawancara adalah suatu tanya jawab secara tatap muka yang

dilakukan oleh pewawancara dengan orang yang diwawancarai untuk

memperoleh informasi yang diberikan” (Sandjaja,2006: 145). Dalam

penelitian ini penulis menggunakan wawancara mendalam tak

terstruktur untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Wawancara tak

terstruktur artinya wawancara dilakukan tidak berurutan tetapi tetap

Page 44: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

32

menggunakan pedoman. Sedangkan mendalam (Depth Interview) sering

digunakan untuk menggali semua atribut responden atau informan

sedalam mungkin. Selain dilakukan dengan tatap muka, wawancara

dapat dilakukan berkali-kali sehingga peneliti dapat memperoleh

informasi yang dibutuhkan.

3.6 . Variabel Dan Indikator Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono,2009:38). Variable dalam penelitian ini adalah kebutuhan

informasi.

Variabel tersebut kemudian dibagi kedalam beberapa indikator.

Indikator kebutuhan informasi terdiri dari: jenis, bentuk, subyek, tujuan,

manfaat informasi. Sedangkan hal-hal yang dapat mempengaruhi kebutuhan

informasi juga menjadi indikator dalam penelitian ini, seperti: lingkungan

dan latar belakang pendidikan masyarakat.

3.7 . Pengolahan Dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan setelah peneliti menyelesaikan seluruh

rangkaian kegiatan penelitian dari observasi hingga pengumpulan data

(Aedi, 2010:2). Menurut Suyanto dan Sutinah (dalam Sasmita, 2012: 41)

pengolahan data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara

Page 45: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

33

mengklasifikasi atau mengkategorikan data berdasarkan beberapa tema

sesuai fokus penelitiannya. Moleong (2010: 147) memaparkan peneliti

kualitatif mengenal adanya analisis data di lapangan walaupun analisis data

secara intensif barulah dilakukan sesudah ia kembali ke rumah. Sehingga

pengolahan data dalam penelitian kualitatif dilakukan setelah penelitian

selesai dilaksanakan baik dilapangan maupun tidak dan dilakukan sebelum

analisis data dilakukan. Pengolahan data ini diperlukan untuk editing,

seperti: mengkoreksi atau melakukan pengecekan yang dapat dilakukan

ditempat, memberikan tanda atau kode untuk kategori yang sama sebelum

dianalisis dan dikelompokkan dengan cara yang teliti dan teratur.

3.7.1 Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen dalam Moleong

(2010:248) yaitu:

Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Moleong (2010:248)

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode

analisis data kualitatif yang telah dirumuskan Moleong (2010:288). Metode

ini menjelaskan proses analisis data yang mencakup:

Page 46: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

34

a. Reduksi data

I. Identifikasi satuan (unit). Pada mulanya diidentifikasikan adanya

satuan yaitu bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki

makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian.

II. Membuat koding. Membuat koding berarti memberikan kode pada

setiap ‘satuan’, agar tetap dapat ditelusuri data/satuannya, sumber

asalnya.

b. Kategorisasi

I. Menyusun kategori. Kategorisasi adalah upaya memilah-milah setiap

satuan ke dalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan.

II. Setiap kategori diberi nama yang disebut ‘label’.

c. Sintesisasi

I. Mensistesis berarti mencari kaitan antara satu kategori dengan

kategori lainnya

II. Kaitan satu kategori dengan kategori lainnya diberi nama/ label lagi.

Analisis data dilakukan dengan cara deskriptif, membandingkan hasil

wawancara dengan tinjauan dan hasil verifikasi dari pihak pengurus P3MDH

yang menjadi secretariat LMDH KPH Pekalongan Timur dan dari pihak

Perhutani yang mengetahui kondisi obyek penelitian.

Page 47: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

35

BAB IV

GAMBARAN UMUM DESA HUTAN KABUPATEN

PEKALONGAN

4.1. Pengelolaan Hutan untuk Kesejahteraan Masyarakat

Kondisi masyarakat desa semakin terpuruk terutama masyarakat desa

yang tinggal di sekitar hutan Indonesia. Hal ini dialami sejak krisis moneter

yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997 dan masih berkepanjangan hingga

saat ini (www.dephut.go.id). Rata-rata pertumbuhan ekonomi yang semakin

menurun, dan laju inflasi yang melonjak mencapai 39,63% pada juli 1998.

Sehingga yang muncul bukan hanya dampak ekonomi, namun juga dampak

kerawanan sosial, penurunan kesehatan dan endemi penyakit, pencemaran

lingkungan, kejahatan dan sebagainya. Bahkan penjarahan yang terjadi tidak

hanya dipertokoan tetapi juga telah terjadi penjarahan hasil hutan maupun

perkebunan di beberapa daerah.

Masyarakat pedesaan yang tinggal di sekitar hutan sering disebut

dengan istilah Desa Hutan. Hal ini seperti yang didefinisikan Awang

(2008:15) bahwa masyarakat Desa Hutan merupakan masyarakat yang

mendiami wilayah yang berada di sekitar atau di dalam hutan dan mata

pencahariaan/ pekerjaannya tergantung pada interaksi terhadap hutan.

Tidak meratanya pembangunan infrastruktur masyarakat Desa Hutan

dan kurangnya perhatian dari pemerintah semakin memperburuk

kesejahteraan mereka. Minimnya sarana transportasi, komunikasi dan sarana

35

Page 48: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

36

pendidikan menjadikan masyarakat yang tinggal di kawasan Desa Hutan

semakin terpinggirkan. Terlebih lagi banyak pihak diluar masyarakat sekitar

hutan yang menginginkan kekayaan hasil hutan. Menyikapi keadaan yang ada

saat ini, pihak kehutanan Jawa Tengah berpegang kepada konsep visi

pembangunan kehutanan dan perkebunan, yakni: pengelolaan sumber daya

kehutanan dan perkebunan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,

berdasarkan ekosistem dan keanekaragamannya, yang menjamin

berkembangnya kapasitas keberdayaan masyarakat, terselenggaranya

distribusi manfaat hutan dan kebun yang berkeadilan, efisiensi dan

berkelanjutan serta tahan terhadap akibat perubahan eksternal melalui

mekanisme pengelolaan yang partisipatif, terpadu, transparan dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Pelaksanakan visi tersebut diperlukan landasan pembangunan yang

bersifat fundamental yaitu pendekatan konsep hutan dan kebun untuk

kesejahteraan rakyat (forest and estate crops for people). Konsep ini

diarahkan pada optimalisasi fungsi kawasan hutan dan kebun baik dalam

konteks ekonomi, sosial dan budaya serta pengintegrasiannya dalam aspek

fungsi ekologi, khususnya fungsi lindung dan konservasi keanekaragaman

hayati dan ekosistemnya.

Beberapa upaya lain yang telah dilaksanakan dalam rangka peningkatan

pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Desa hutan dan sekitar hutan adalah

kegiatan Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH), oleh Perum Perhutani

Unit I Jawa Tengah berupa: pembinaan Kelompok Tani Hutan (KTH), Kredit

Page 49: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

37

pembinaan Usaha Kecil, dan Koperasi (PUKK), serta Kredit Usaha Tani,

Konservasi Daerah Aliran Sungai (KUK-DAS) dan Kredit Usaha Hutan

Rakyat (KUHR), di beberapa Kabupaten yang dilaksanakan oleh Unit

Pelaksana Teknis Kanwil Dephutbun Provinsi Jawa Tengah (BRLKT V).

Kegiatan tersebut telah banyak memberikan manfaat bagi masyarakat desa

sekitar hutan dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan.

4.2. Upaya-upaya Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan

Upaya ini dilakukan oleh perum perhutani Unit 1 Jawa Tengah sejak

1972. Beberapa kegiatan terbagi dalam beberapa periode, antara lain;

4.2.1. Masa Paradigma Lama (1972-2000)

Kegiatan dalam waktu ini terbagi menjadi:

1. Kerjasama Mantri Lurah (Prosperity Approach)

Dilaksanakan sejak 1972 sampai dengan 1981, bertujuan untuk

meningkatkan taraf hidup rakyat desa dan memantapkan kualitas

lingkungan hidup.

2. Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH)

Dilaksanakan mulai 1982 sampai dengan 2000, sebagai

penyempurnaan program Prosperity Approach, secara garis besar

meliputi kegiatan di dalam dan di luar kawasan hutan.

Page 50: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

38

4.2.2. Paradigma Baru (2001- Sekarang)

Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dilakukan

dalam periode ini. PHBM merupakan suatu sistem pengelolaan

Sumber Daya Hutan (SDH) yang dilakukan bersama oleh Perhutani

dan Masyarakat Desa Hutan atau Perhutani dan Masyarakat Desa

Hutan dengan pihak yang berkepentingan (stakeholder) dengan jiwa

berbagi, sehingga kepentingan bersama untuk mencapai keberlanjutan

fungsi dan manfaat SDH dapat diwujudkan secara optimal dan

professional sesuai Keputusan Dewan Pengawas Perhutani Nomor

136/KPTS/Dir/2001.

Secara garis besar, kegiatan PHBM terbagi menjadi kegiatan

dalam dan luar kawasan hutan. Kegiatan dalam kawasan hutan

meliputi: kegiatan pengusahaan hutan, usaha produktif berbasis lahan,

usaha produktif berbasis bukan lahan (seperti: pemanfaatan sumber

air, wisata alam dan sebagainya). Sedangkan kegiatan diluar kawasan

hutan meliputi: Pengembangan hutan rakyat (berbasis lahan) dengan

sharing atau bagi hasil dan kegiatan berbasis bukan lahan, misalnya:

aneka usaha kehutanan, industri pengolahan hasil hutan dan lain-lain.

Sebagai penghubung antara pihak Perhutani dengan masyarakat

Desa Hutan dalam kegiatan PHBM, maka dibantu oleh Lembaga

Swadaya Masyarakat dibentuklah lembaga independen yang

beranggotakan masyarakat desa setempat untuk memberikan solusi

Page 51: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

39

atas penjarahan hutan yang sering disebut sebagai Lembaga

Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

4.3. Lembaga Maysarakat Desa Hutan (LMDH) Kabupaten

Pekalongan

Sistem PHBM yang dicangankan oleh Perum Perhutani sejak 2001,

membuka kesempatan bagi masyarakat Desa Hutan untuk terlibat aktif

dalam pengelolaan hutan. Keterlibatan aktif ini dimulai dari terjalinnya

kerjasama pengelolaan hutan antara Perhutani dengan LMDH. LMDH

merupakan lembaga lokal yang berdiri atas prakarsa warga yang difasilitasi

oleh desa setempat. Lembaga ini dibentuk sebagai penghubung antara

masyarakat Desa Hutan dengan pihak Perhutani maupun pihak lain yang

berkepentingan dalam program pemberdayaan dan pengelolaan sumberdaya

hutan.

Kabupaten pekalongan memiliki 61 LMDH yang tersebar dalam wilayah

hutan seluas 28.501,24 Ha. Wilayah ini meliputi 12 kecamatan, antara lain:

Kecamatan Paninggaran, Kesesi, Kajen, Lebakbarang, Petungkriyono,

Karanganyar, Talun, Kandangserang, Doro, Kajen, Bojong dan

Karangdadap. Sedangkan tabel perserbaran LMDH Kabupaten Pekalongan

dapat dilihat di lampiran.

Page 52: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

40

4.4. Paguyuban Lembaga Masyarakat Desa Hutan Kabupaten

Pekalongan

Dalam upaya mewadahi kelembagaan antar LMDH, bersama komponen

lain seperti Lembaga Swadaya Masyarakat, Dinas Kehutanan dan Perum

Perhutani KPH Pekalongan Timur pada tahun 2006 membentuk Paguyuban

LMDH yang diberi nama Paguyuban LMDH ”Unggul Lestari” KPH

Pekalongan Timur.

Menyadari keberadaannya sebagai organisasi yang menaungi seluruh

LMDH di KPH Pekalongan Timur, Paguyuban LMDH melakukan upaya-

upaya advokasi dan fasilitasi terhadap hak-hak masyarakat Desa Hutan.

Upaya-upaya tersebut diwujudkan dalam beberapa kegiatan praktis dibidang

pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

Paguyuban LMDH KPH Pekalongan Timur mempunyai luas hutan

pangkuan 26.000 Ha, yang tersebar di 3 wilayah kabupaten; Pekalongan,

Batang dan Pemalang. Mempunyai jumlah anggota sebanyak 116 LMDH,

terbagi dalam 7 BKPH antara lain : BKPH Bawang, BKPH Bandar, BKPH

Doro, BKPH Karanganyar, BKPH Paninggaran, BKPH Kesesi, BKPH

Randudongkal.

4.4.1 Visi dan Misi Paguyuban LMDH KPH Pekalongan Timur

Agar tetap berjalan pada tujuan yang telah direncanakan lembaga,

maka Paguyuban LMDH “Unggul Lestari” KPH Pekalongan Timur

merumuskan Visi dan Misi sebagai landasan kegiatannya.

Page 53: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

41

Visi dari Paguyuban ini adalah “ Menjadi Paguyuban Lembaga

Masyarakat Desa Hutan yang mengakar dan mandiri, mampu

menggugah dan berperan nyata dalam pemberdayaan masyarakat,

pembangunan desa dan pelestarian Sumber Daya Hutan dalam

semagat kebersamaan.”

Sedangkan Misi dari paguyuban LMDH “Unggul Lestari” yaitu

“Mendorong gerakan pemberdayaan masyarakat Desa Hutan secara

terpadu dan mendukung proses-proses penguatan dan pengembangan

kelembagaan LMDH melalui pembelajaran bersama, pengelolaan

hutan lestari, pengelolaan data dan informasi, penguatan kapasitas,

pengembangan usaha, dan jejaring kemitraan.”

4.4.2 Tujuan Paguyuban LMDH KPH Pekalongan Timur

Paguyuban LMDH “Unggul Lestari” KPH Pekalongan Timur telah

merumuskan arahan yang jelas dalam setiap kegiatan

keorganisasiannya. Hal itu tampak jelas dari tujuan paguyuban yang

dirumuskan sebagai berikut:

1. meningkatkan kualitas sumberdaya masyarakat Desa hutan;

2. Mempelopori pengembangan pengelolaan sumberdaya hutan

bersama masyarakat;

3. Membangun dan memperkuat pangkalan data yang mampu

merekam seluruh aktifitas LMDH;

Page 54: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

42

4. Memfasilitasi arus pertukaran energi (pengetahuan, pengalaman,

ketrampilan, dan lain-lain) antar LMDH dan antara LMDH dengan

Stakeholders lain;

5. Mengembangkan usaha kecil dan membangun jejaring usaha antar

LMDH dan antara LMDH dengan dunia usaha;

6. Mendorong upaya penguatan LMDH;

7. Mengkampanyekan pembangunan Desa Hutan.

4.4.3 Pengurus Paguyuban LMDH KPH Pekalongan Timur

Pengurus Paguyuban LMDH “Unggul Lestari” KPH Pekalongan

Timur dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Daftar Pengurus Paguyuban LMDH KPH Pekalongan Timur

Nama Jabatan Organisasi 1. Masyhudi Sa'an, S.Ag Ketua LMDH Amongwono 2. Kasturi Wakil Ketua LMDH Wono Aji 3. Murtadho, S.Ag Sekretaris I LMDH Rowo Mas 4. Imam Nur Huda Sekretaris II TPM KPH Pekalongan Timur 5. Tirtonadi Bendahara LMDH Wono Asri 6. Senapi Bendahara II LMDH Sidomukti 7. Carim Sie SDM LMDH Sendang Lestari 8. Roni Abidin Sie SDM LMDH Rowomas 9. Mustofa, S.Pd Sie SDM LSM Komuniti Forestri 10. Aji Sapto Prayitno, S.Pd Sie SDM P3MDH 11. Wanuri Sie Humas LMDH Wonomulyo 12. Katiowadi Sie Humas LMDH Wana Mulia 13. Sudiarto Sie Humas LMDH Damarwulan 14. Suwito Sie Humas LMDH Wono Lestari 15. Dul Ajiz, A.Md Sie Organisasi PPL Bakorluh Dishut

16. Hadi Purnomo, S.Hut Sie Organisasi TPM Timur Pekalongan

Timur 17. Tri Agustriani Sie Organisasi KPH Pekalongan Timur 18. Agus Susilo Sie Organisasi LMDH Wono Mulia 19. Casliyah Sie PPDH LMDH Rimbamulya 20. Teguh Iman Santosa Sie PPDH LMDH Sidomakmur 21. Agus Budianto Sie PPDH LMDH Morodadi

Page 55: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

43

4.4.5 Kegiatan Pagyuban LMDH KPH Pekalongan Timur

Kegiatan Paguyuban LMDH sudah melakukan kegiatan praktis di

bidang pemberdayaan masyarakat dan bidang pendidikan, antara lain;

Gerakan Pemberantasan Buta Aksara (GERAK MESRA) Pada tahap

pemberantasan ini, sekitar 1260 masyarakat Desa hutan telah

dinyatakan melek aksara dengan memperoleh surat keterangan melek

aksara (SUKMA I).

Selain itu kegiatan yang dilakukan langsung oleh LMDH juga

memberikan kontribusi pembelajaran pengetahuan dan pengalaman

bagi LMDH lain.

Beberapa kegiatan yang pernah diselenggarakan Paguyuban

LMDH “Unggul Lestari” KPH Pekalongan Timur, antara lain:

1. Sistem Pengguliran Sapi dan Pengelolaan Wisata Outbond

LMDH Wono Asri.

2. Praktek Pembuatan Jamu & Tanaman Obat LMDH Among

Wono.

3. Pendidikan Paket B LMDH Wana Mulya.

4. Pengelolaan Wisata Masyarakat LMDH Argo Tirto.

5. Pelatihan Internet Sehat.

Page 56: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

44

BAB V

HASIL PENELITIAN

Hasil pengumpulan data tentang kebutuhan Informasi Masyarakat Desa Hutan

kabupaten Pekalongan yang dilakukan melalui observasi, studi dokumentasi dan

wawancara akan dibahas dalam bab ini. Kemudian dianalisis menggunakan

metode analisis data kualitatif tetap dengan teknik deskriptif dalam membahas

kebutuhan informasi masyarakat Desa Hutan di kabupaten Pekalongan. Mulai dari

tahap reduksi, kategorisasi dan diakhiri dengan mengkaitkan satu kategori dengan

kategori lainnya untuk ditarik kesimpulan.

Kebutuhan informasi sangat dipengaruhi oleh kondisi dan situasi yang

dialami seseorang, seperti kondisi permasalahan yang dihadapi, lingkungan

tempat tinggal, dan latar belakang pendidikan. Sehingga dalam mengkaji

kebutuhan informasi penting untuk memperhatikan beberapa faktor tersebut.

5.1 Latar Belakang Kebutuhan Informasi

Permasalahan yang dihadapi seseorang dapat mempengaruhi informasi

yang dibutuhkan. Hampir seluruh masyarakat yang tinggal disekitar hutan

menghabiskan keseharian mereka untuk bekerja di hutan dan ladang

pertanian. Kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat mendorong

masyarakat untuk mendapatkan penghasilan tambahan selain menyadap getah

pohon, mereka juga mengolah kebun atau ladang pertanian. Sehingga

44

Page 57: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

45

masyarakat disibukan dengan aktivitas di wilayah mereka sendiri. Sedikit dari

mereka yang berinteraksi dengan dunia luar wilayah Desa Hutan.

Kemampuan komunikasi masyarakat Desa Hutan dengan dunia luar

menjadi berkurang karena jarangnya interaksi atau aktivitas di luar wilayah

mereka. Hal inilah yang menjadikan sumber daya masyarakat Desa Hutan

masih rendah. Oleh karena itu, informasi menjadi suatu komoditas yang

sangat diperlukan masyarakat ditengah situasi yang dialami Desa Hutan saat

ini.

Secara keseluruhan, kondisi perekonomian yang tidak menentu serta

banyaknya masyarakat Desa Hutan yang hidup dibawah angka kesejahteraan

menjadi faktor utama masyarakat membutuhkan informasi. Dorongan untuk

meningkatan kesejahteraan karena kebutuhan masyarakat akan peningkatan

pendapatan, hasil produksi getah, kehidupan yang lebih maju, lowongan

pekerjaan tambahan, keinginan untuk berbagi informasi dengan kelompok/

komunitas dalam pekerjaan atau program pembinaan yang ditujukan untuk

mereka. Seperti yang disampaikan informan bernama Slamet. Dia

menjelaskan bahwa

“Informasi sangat diperlukan bagi masyarakat karena SDMnya masih rendah, selain itu ya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Disini banyak komunitas-komunitas karena banyak sampingan dan program bantuan untuk petani hutan. jadi ada kelompok tenak, kelompok tani, petani kopi dan sebagainya. Kegiatan warga itu untuk berbagi informasi sehingga informasi sebenarnya sangat dibutuhkan”

Penjelasan tersebut menunjukan banyak warga yang memiliki beberapa

pekerjaan sampingan selain bekerja dihutan dan banyak program bantuan

Page 58: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

46

pemberdayaan dari pemerintah. Sehingga dari kondisi tersebut muncul

banyak kelompok atau komunitas dilingkungan mereka. Misalnya, kelompok

tani, kelompok petani kopi, kelompok ternak. Dengan adanya komunitas

tersebut masyarakat membutuhkan informasi untuk saling berbagi. Sehingga

informasi ditengah-tengah masyarakat Desa Hutan sebenarnya sangat

dibutuhkan. Selain faktor kesejahteraan, keinginan untuk meningkatkan

kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Desa Hutan juga

berpengaruh terhadap kebutuhan informasi.

Informasi yang dapat meningkatkan sumber daya manusia masyarakat

Desa Hutan dibutuhkan karena didasarkan pada fakta bahwa kondisi

rendahnya SDM menyebabkan masyarakat mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Seperti permasalahan krisis

air bersih yang sering dihadapi warga disekitar hutan dan termasuk kesulitan

dalam mengakses kebijakan yang ditujukan untuk mereka. Sebagai contoh,

hasil wawancara kepada salah satu informan bernama Sunarto:

“Masyarakat disini rata-rata Penyadap, bekerja dihutan dan banyak resikonya. Kalau disini yang lanjut usia, sakit atau meninggal seharusnya dapat santunan, ternyata tidak ada apa-apa. Padahal sudah ada undang-undangnya, semacam jamsostek atau sejenisnya seharusnya ada, tapi katanya sudah diusulkan ke pusat tetap saja. Kalau ingin mengusulkan harus kemana tidak tahu. Makanya informasi itu sangat penting bagi masyarakat, informasi yang terkait itu sangat diperlukan.”

Dari penuturan tersebut dapat diketahui permasalahan bahwa mereka belum

mendapatkan jaminan keselamatan kerja. Padahal, banyak resiko yang akan

mereka hadapi selama bekerja di hutan. Sedangkan kemampuan mereka

masih kurang untuk mengakses kebijakan tentang hal itu. Sehingga mereka

Page 59: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

47

tidak mengetahui bagaimana cara yang harus mereka tempuh ketika

mengalami kecelakaan kerja dan sebagainya selama menjadi anggota

penyadap.

Keinginan untuk meningkatkan sumber daya manusia menjadi kebutuhan

yang dianggap penting bagi masyarakat demi terjaminnya hak mereka.

Sehingga informasi yang digunakan untuk peningkatan SDM itu sangat

diperlukan. Seperti yang disampaikan informan bernama Wahidi:

“Ya informasi bagi penyadap itu penting, penyadap itu kan sama saja seperti petani. Kesejahteraannya tidak menentu, SDM masyarkatnya rendah. Punya pekerjaan banyak tapi hasilnya jarang, perlu informasi dari mana saja.”

Dari pernyataan tersebut, dapat diketahui bagaimana keinginan untuk

meningkatkan sumber daya manusia di lingkungan mereka. Selain itu,

pendapatan yang tidak menentu menjadikan mereka membutuhkan informasi

apa saja dan dari mana saja agar dapat digunakan untuk peningkatan

kesejahteraan.

Pembahasan tentang latar belakang kebutuhan informasi ini, dapat

disimpulkan bahwa ada dua kondisi yang mendorong masyarakat sangat

membutuhkan informasi. Pertama, kondisi kesejahteraan masyarakat yang

ingin ditingkatkan. Hal ini karena kebutuhan masyarakat akan peningkatan

pendapatan, hasil produksi getah, kehidupan yang lebih maju, lowongan

pekerjaan tambahan, banyaknya kelompok/komunitas dalam pekerjaan yang

digunakan untuk berbagi informasi. Kedua, rendahnya sumber daya manusia

Desa Hutan yang juga perlu ditingkatkan. Hal ini karena untuk memudahkan

dalam menghadapi permasalahan dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan

Page 60: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

48

sehari-hari. Seperti krisis air bersih yang sering melanda wilayah Desa Hutan

dan ketidakmampuan mengakses kebijakan yang ditujukan untuk mereka

dalam rangka jaminan atas keselamatan pekerja hutan.

5.2 Subyek Informasi

Subyek informasi yang dibutuhkan masyarakat sangat beragam. Setelah

sebelumnya diketahui latar belakang kebutuhan informasi masyarakat Desa

Hutan, maka setidaknya hal ini berpengaruh terhadap subyek informasi yang

dibutuhkan. Dorongan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup dan sumber

daya manusia di Desa hutan akan menghasilkan topik-topik tertentu yang

menjadi isi atau content dari sebuah informasi. Topik inilah yang kemudian

disebut sebagai subyek.

Pada umumnya informasi yang dibutuhkan masyarakat Desa Hutan

berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan atau perekonomian. Dari

informasi tentang peningkatan kesejahteraan ekonomi ini dapat melahirkan

beberapa subyek yang dibutuhkan masyarakat Desa Hutan. Beberapa

masyarakat beranggapan informasi tentang usaha, lowongan pekerjaan,

perkembangan harga hasil komoditas hutan dan program pemberdayaan

masyarakat seperti pemberian bantuan modal, dapat membantu mereka

menambah penghasilan. Selain itu, juga dibutuhkan subyek informasi tentang

budidaya di bidang pertanian, perkebunan, dan kehutanan (termasuk cara

mengkawinkan tanaman dan memperoleh hasil yang unggul, dan cara

Page 61: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

49

mengatasi penyakit tanaman), maupun peternakan. Hal ini seperti yang

disampaikan informan bernama Slamet;

“Kalau disini yang belum pernah ada itu tentang perikanan, cara budidaya perikanan dengan terpal. Karena kalau buat kolam asli itu butuh modal banyak. Jadi informasi ternak ikan yang mudah itu caranya bagaimana. Selain itu yang saat ini juga dibutuhkan tentang budidaya kopi, seperti bagaimana cara mengkawinkan tanaman kopi sehingga dihasilkan biji kopi yang unggul.”

Dari penuturan tersebut diketahui bahwa budidaya ikan dan kopi juga

dibutuhkan dalam peningkatan pendapatan. Misalnya dengan mengetahui

cara mengawinkan tanaman kopi, hasil yang akan dipanen bagus. Hasil biji

kopi yang unggul tentu meningkatkan harga jual yang otomatis dapat

meningkatkan pendapatan masyarakat.

Selain peningkatan kesejahteraan, informasi yang dibutuhkan masyarakat

Desa Hutan berhubungan dengan kebutuhan untuk mengakses informasi

tentang kebijakan dari Dinas yang berhubungan dengan pekerjaan mereka

terutama dalam masalah keselamatan, keamanan dan fasilitas kerja. Bahkan

Caslani menjelaskan bahwa jaminan ketika sakit menjadi kebutuhan vital

bagi para penyadap, sehingga informasi tentang keselamatan kerja sangat

dibutuhkan. Selain subyek informasi tersebut, masyarakat Desa Hutan

membutuhkan subyek informasi tentang sistim irigasi atau tata kelola air

untuk mencegah krisis air bersih.

Informasi tentang sistim irigasi dan tata kelola air bersih dibutuhkan

karena adanya permasalahan yang sering dihadapi masyarakat dalam

kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Hutan. Sebagai contoh hasil

Page 62: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

50

wawancara yang dilakukan kepada informan bernama Wahidi, dia

menyatakan;

“Ya kalau saya pribadi selain tentang budidaya kopi, kalau bisa ada informasi sistem irigasi, tata kelola air agar penggunaan dari sumber air itu merata atau secara bergilir. Butuh pengaturan tentang itu. Sehingga tidak ada krisis lagi”

Sedangkan siswoyo menjelaskan;

“Informasi tentang masalah yang sedang dihadapi dalam pekerjaan dan keluarga, kalau saat ini karena kondisi sulit air, ya butuh informasi bagaimana cara menambah sumber air bersih untuk daerah dataran tinggi seperti disini.”

Kedua penjelasan tersebut jelas menunjukan adanya permasalahan yang

dihadapi masyarakat di Desa Hutan yakni krisis air bersih. Bagaimana

sumber air bersih baru dapat ditemukan dan dapat digunakan masyarakat

secara merata. Sehingga permasalahan yang dihadapi masyarakat

berpengaruh terhadap subyek informasi yang dibutuhkan masyarakat.

Hanya sedikit sekali warga yang membutuhkan informasi terkait Hobi

atau kesukaan mereka. Seperti kebutuhan informasi akan kesehatan, tanaman

obat, olahraga dan tentang agama (Islam).

Dengan demikian Subyek informasi yang dibutuhkan masyarakat Desa

Hutan kabupaten Pekalongan di bagi menjadi tiga. Pertama, informasi yang

berkaitan dengan kebutuhan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Dari informasi tersebut melahirkan beberapa subyek informasi antara lain:

informasi tentang usaha, lowongan pekerjaan, perkembangan harga hasil

komoditas hutan dan program pemberdayaan masyarakat seperti pemberian

bantuan modal, budidaya di bidang pertanian, perkebunan, dan kehutanan

Page 63: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

51

(termasuk cara mengkawinkan tanaman dan memperoleh hasil yang unggul,

dan cara mengatasi penyakit tanaman), maupun peternakan. Kedua, subyek

subyek informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi

masyarakat baik dalam pekerjaan maupun kebutuhan hidup setiap hari,

meliputi : tentang keselamatan kerja, kebijakan dalam pertanian maupun

kehutanan dan sistim pengelolaan sumber air bersih atau sistim irigasi.

Ketiga, selain kedua subyek tersebut yang menjadi hobby atau kesukaan

masyarakat, seperti kesehatan, tanaman obat, olahraga dan tentang agama

(Islam).

5.3 Sumber Informasi

Sumber informasi merupakan penyedia sekumpulan informasi yang telah

dikelompokkan berdasarkan masing-masing kategori. Kesibukan masyarakat

Desa Hutan yang banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja di hutan dan

di ladang, membatasi mereka untuk berinteraksi dengan dunia luar maupun

sumber informasi. Sebagian besar masyarakat Desa Hutan hanya

memanfaatkan orang-orang di sekitarnya untuk memperoleh informasi baik

yang berkepentingan dengan pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari.

Masyarakat mencari informasi yang dibutuhkan kepada Mandor atau

Mantri sebagai perwakilan dari pihak perhutani yang terlibat secara langsung

dengan pekerjaan mereka. Selain mereka dianggap mengetahui permasalahan

dalam pekerjaan, keduanya merupakan pihak yang berinteraksi langsung

dengan para penyadap yang bekerja di hutan. Masyarakat juga memperoleh

Page 64: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

52

informasi dari perangkat desa, ketua RT dan dari masing-masing ketua

kelompok atau komunitas. Informasi juga terkadang diterima dari guru

sekolah yang berada di lingkungan desa. Sedikit sekali masyarkat yang

memanfaatkan sumber informasi, seperti majalah, perpustakaan atau taman

baca masyarakat, maupun website.

Walaupun tidak dalam jumlah banyak, ada beberapa masyarakat Desa

Hutan yang memanfaatkan perpustakaan keliling sebagai sumber

informasinya. Sebagai contoh, hasil wawancara dengan informan yang

bernama Basuki, dia menceritakan “Pinjam buku di perpustakaan keliling.

Kadang ya pinjam ke istri saya, karena istri saya yang meminjam di

perpustakaan keliling.” Meski tidak banyak memiliki waktu untuk ke

perpustakaan, keinginan untuk mendapatkan informasi dari buku bacaan tetap

mampu dipenuhi dengan meminjam saudara atau orang lain yang meminjam

buku di perpustakaan keliling.

Masyarakat tidak banyak memanfaatkan sumber informasi karena

mereka merasa kesulitan memperoleh informasi yang tidak disampaikan

secara langsung. Sebagai contoh, hasil wawancara terhadap informan yang

bernama Sunarto tentang sumber informasi yang digunakan untuk

memperoleh informasi, dia mengatakan “Dari perhutani, pak mandor, pak

mantri dan sebagainya. kalau dari buku susah untuk memperoleh informasi

langsung.” Dari penuturan tersebut, dapat kita ketahui bahwa masyarakat

merasa kesulitan untuk mendapatkan informasi dari sumber terekam seperti

Page 65: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

53

buku. Sehingga sumber informasi seperti perpustakaan atau taman baca

masyarakat yang sudah ada disekitar mereka tidak banyak dimanfaatkan.

Rendahnya SDM dan keterbatasan interaksi masyarakat dengan sumber

informasi menjadikan masyarakat merasa tidak mampu mencari informasi

sendiri. Hal ini dijelaskan oleh informan yang bernama Slamet:

“Ya dari ketua kelompoknya masing-masing. Bisa Kadus bisa juga warga biasa. Tapi kalau yang diberi ilmunya dipakai sendiri ya masyarakat jadi buntung, tidak ada yang bisa di gugu. Saya tidak bisa mencari informasi itu sendiri, kalau dari TV hanya selingan dan tidak setiap hari.”

Penuturan tersebut menunjukan bahwa masyarakat masih sangat

mengandalkan orang lain sebagai sumber informasi mereka. perkembangan

teknologi seperti adanya telepon genggam, televisi meskipun sudah mereka

pergunakan dalam kehidupan sehari-hari akan tetapi tidak banyak

dimanfaatkan untuk mengakses informasi.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sumber informasi seperti

perpustakaan, taman baca masyarakat dan sumber informasi lainnya belum

banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Hutan kabupaten Pekalongan.

Mereka masih mengandalkan lingkungan sekitarnya untuk memperoleh

informasi. Hanya sedikit sekali yang memanfaatkan informasi terekam seperti

buku dan majalah, apalagi perpustakaan.

5.4 Jenis Informasi

Sebagian besar masyarakat Desa hutan terbiasa mendapatkan informasi

secara lisan. Sumber daya manusia Desa Hutan yang masih rendah

Page 66: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

54

menjadikan masyarakat lebih mudah menerima dan memahami informasi

yang disampaikan secara langsung daripada informasi terekam. Sehingga

masyarakat lebih banyak mencari informasi yang disampaikan secara

langsung.

Jenis informasi yang dibutuhkan masyarakat Desa Hutan yaitu jenis

informasi lisan. Meskipun informasi lisan ini sulit diukur dan sumber

informasi seperti ini tidak dikelola perpustakaan, masyarakat tetap lebih

membutuhkan jenis informasi lisan karena mereka merasa kesulitan untuk

memperoleh infomasi dari sumber terekam khususnya terkait subyek yang

mereka butuhkan. Mereka membutuhkan bimbingan penjelasan secara

langsung dan melihat secara langsung penerapannya. Seperti yang dijelaskan

oleh informan yang bernama Slamet;

“Diberikan ilmunya secara langsung, kemudian dipraktikkan dan dibimbing sampai panen. Ibaratnya misalkan memberi bibit ya ada yang mengajari cara menanam sampai panen, jadi masyarakat itu mengerti ilmunya kalau belum tahu ilmunya kemudian ada bantuan bibit kemudian terserah yang penting sudah ditanam ya percuma, padahal masyarakat disini tidak pernah tahu tentang cara mengawinkan, ada batasan usia, ya susah.”

Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa masyarakat membutuhkan

bimbingan secara langsung, atau terlebih dahulu diberi ilmunya.

Hanya sebagian kecil dari masyarakat Desa Hutan yang membutuhkan

jenis informasi terekam. Adapula yang menggangap informasi terekam

penting, tetapi tidak dibutuhkan. Rendahnya sumber daya manusia di Desa

Hutan dan terbatasnya interaksi masyarakat dengan sumber informasi

menjadikan mereka tetap menganggap penting informasi terekam tetapi tidak

Page 67: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

55

merasa membutuhkannya. Hal itu disebabkan kurangnya kemampuan untuk

memperoleh informasi langsung dari sumber terekam. Seperti disampaikan

oleh informan yang bernama Sunarto “Kalau dari buku itu tidak bisa untuk

mencari informasi langsung, saya butuhnya langsung informasi secara lisan,

langsung seperti sosialisasi atau penyuluhan.” Penuturan tersebut

membuktikan bahwa masyarakat lebih membutuhkan informasi atau

pengetahuan secara langsung seperti melalui sosialisasi atau penyuluhan.

Sedangkan jika melalui buku (informasi terekam), mereka merasa tidak dapat

secara cepat memperoleh informasi yang dibutuhkan. Hal ini menunjukan

pemahaman masyarakat Desa Hutan terhadap pentingnya sumber informasi

terekam (buku, majalah, Koran, CD-ROM dan sebagainya), sekaligus

rendahnya kemampuan dan kemauan mereka dalam mengakses informasi

terekam.

Beberapa penjelasan tersebut menunjukan bahwa jenis informasi lisan

masih mendominasi kebutuhan masyarakat Desa Hutan. Hanya sedikit dari

mereka yang memanfaatkan sumber terekam. Adapula yang mempunyai

pemahaman jenis informasi terekam penting, akan tetapi mereka tidak

mempunyai kemampuan untuk mendapatkan informasi yang mereka

butuhkan dari sumber terekam itu. Sehingga, tidak sedikit pula yang

menganggap sumber informasi terekam meskipun penting tetapi tidak

dibutuhkan.

Page 68: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

56

5.5 Bentuk Informasi

Bentuk sumber informasi referensi menurut Widyawan (2011) ada empat

macam, yakni berbentuk tercetak (buku, majalah, Koran, ensiklopedia dan

lain-lain), bentuk micro, format elektronik (seperti CD-ROM) dan dokumen

yang dapat diakses melalui internet. Jika telah diketahui pada subbab

sebelumnya bahwa banyak masyarakat yang menganggap sumber informasi

terekam penting, tetapi mereka tidak membutuhkannya. Kurangnya

kemampuan dan kemauan memperoleh informasi melalui sumber terekam

menjadi penyebab utama ketidakbutuhan akan jenis maupun bentuk

informasi.

Sebagian masyarakat Desa Hutan membutuhkan sosialisasi atau

pemberitahuan langsung sebagai bentuk informasi untuk mereka. Seperti

yang disampaikan informan bernama Datu yang menyatakan bahwa

masyarakat membutuhkan sosialisasi karena kalau mencari informasi dari

buku penting untuk anak sekolah, tapi kalau untuk orang tua sulit.

Secara keseluruhan masyarakat Desa Hutan membutuhkan bentuk

informasi yang lebih bersifat visual atau lisan dan praktis. Informasi yang

mereka terima dengan melihat dan mempraktikkan langsung. Sehingga

keberadaan buku panduan dalam kegiatan pertanian atau budidaya dan

sebagainya dibutuhkan oleh masyarakat Desa Hutan untuk memudahkan

mereka.

Kebutuhan informasi berbentuk buku panduan ini dibutuhkan masyarakat

biasanya setelah mereka mengikuti pelatihan atau penyuluhan. Sebagai

Page 69: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

57

contoh: hasil wawancara dengan informan yang bernama Wahidi yang

mengatakan bahwa dia membutuhkan informasi dalam bentuk penyuluhan

yang lebih detail. Agar informasi yang diterima mudah diingat, masyarakat

dibekali dengan buku panduan setelah mengikuti penyuluhan. Wahidi

menyayangkan informasi yang seperti itu belum pernah ia terima. Dari hal ini

dapat diketahui keberadaan informasi bentuk tercetak sebenarnya dibutuhkan

sebagai pengingat atau temu balik informasi jika dibutuhkan kembali. Hal ini

seperti yang dikatakan oleh informan bernama Slamet;

“Kalau informasi langsung bisa cepat lupa, makanya harus dibekali buku panduan, tapi kalau disini belum ada. Di daerah lain mungkin sudah ada paling kita hanya bisa lihat, kalau dipinjam untuk dibawa pulang pasti tidak boleh. Buku panduan itu penting berhubung tidak ada ya kita butuh melihat langsung untuk tahu ilmunya.”

Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa masyarakat menyadari

informasi secara lisan sangat rentan untuk cepat dilupakan sehingga

dibutuhkan buku panduan yang berfungsi sebagai pengingat dan petunjuk

bagi mereka.

Meski merasa kesulitan, ada pula masyarakat yang membutuhkan

informasi tercetak seperti buku bacaan dan majalah. Rendahnya SDM Desa

Hutan membatasi mereka untuk mendapatkan informasi lebih banyak.

Informan yang bernama Turijo memaparkan “Orang sini itu tidak mau

membaca, anak-anak justru yang suka meminjam buku saya. Paling saya cari

informasi dari buku bacaan dan majalah.” Penuturan itu menunjukan bahwa

kemauan masyarakat yang masih rendah membuat mereka tidak dapat

menggali informasi lebih banyak dari informasi berbentuk tercetak, elektronik

Page 70: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

58

maupun informasi yang dapat diakses melalui internet. Padahal fasilitas untuk

mengakses semua bentuk informasi itu sangat mudah ditemukan di Desa

Hutan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi yang dibutuhkan

masyarakat Desa Hutan merupakan bentuk informasi tercetak seperti buku

panduan, buku bacaan dan majalah. Mereka yang mengalami kesulitan untuk

memahami dan memperoleh informasi dari sumber terekam lebih

membutuhkan sosialisasi atau pemberitahuan langsung.

5.6 Kegunaan Informasi

Rencana seseorang dalam penggungaan informasi perlu diperhatikan

dalam meneliti kebutuhan informasi. Sebab, kebutuhan informasi sangat

dipengaruhi oleh kondisi dan situasi yang sedang dialami seseorang. Oleh

karena itu, setelah di awal pembahasan digambarkan kondisi maupun situasi

yang melatarbelakangi kebutuhan informasi masyarakat Desa Hutan, dan

subyek informasi yang dibutuhkan dapat diketahui rencana penggunaan

informasi yang dibutuhkan mereka.

Penggunaan informasi bagi masyarakat Desa Hutan lebih cenderung

untuk dipraktikkan secara langsung, baik untuk meningkatkan produksi hasil

maupun untuk memenuhi kebutuhan dalam pekerjaan. Penggunaan informasi

untuk meningkatkan produksi hasil dapat dicontohkan dari hasil wawancara

terhadap informan yang bernama Slamet , dia mengatakan;

“Kalau sudah menyerap ilmunya ya untuk dipraktikan. yang saya lihat itu memang hasil panennya bagus, memuaskan. Tiap

Page 71: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

59

orang bisa sampai 15 juta, itu yang kelompoknya sudah berjalan. Jadi penghasilannya lumayan.”

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan produksi hasil

diperoleh dengan mengetahui ilmunya. Selain itu, ada pula yang

menggunakan informasi sebagai solusi untuk permasalahan yang dihadapi.

Menggunakan informasi sebagai solusi terjadi karena adanya

permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat. Sebagai contoh, dari

hasil wawancara terhadap informan yang bernama Sunarto yang mengatakan

“Untuk solusi permasalahan tiap muasyawarah anggota masyarakat dan

untuk dimanfaatkan.” Dari penuturan tersebut, dapat dipahami bahwa

penggunaan informasi sebagai solusi sesuai dengan latar belakang yang

dialami seseorang dan subyek infomasi yang dibutuhkan.

Selain untuk dipraktikan dan dijadikan solusi, tidak sedikit pula

masyarakat Desa Hutan yang menggunakan informasi sekedar untuk

menambah wawasan. Bahkan untuk berbagi terhadap sesama, informasi

digunakan masyarakat untuk memenuhi keinginan menjadikan kehidupan

yang lebih baik untuk keluarga dan lingkungannya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi yang dibutuhkan

masyarakat digunakan untuk dipraktikkan atau diterapkan. Selain informasi

tersebut diterapkan untuk diri sendiri, seperti: meningkatkan produksi hasil,

memenuhi kebutuhan, juga untuk menambah wawasan. Selain itu, informasi

digunakan masyarakat Desa Hutan sebagai solusi atas permasalahan yang

dihadapinnya, dengan berbagi terhadap sesama untuk kehidupan yang lebih

baik.

Page 72: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

60

5.7 Manfaat Penggunaan Informasi

Setiap aktivitas termasuk dalam menggunakan informasi, dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu manfaat. Setelah pada bab sebelumnya

sudah dijelaskan tentang kegunaan informasi. Maka manfaat yang diperoleh

dari penggunaan informasi tersebut oleh masyarakat Desa Hutan dapat

diketahui dan selanjutnya dibahas dalam subbab ini.

Masyarkat Desa Hutan menggunakan informasi untuk memperoleh

pengetahuan tentang hal-hal baik untuk kemudian dapat mereka terapkan

demi perbaikan kehidupan mereka. Penggunaan informasi juga dimanfaatkan

masyarakat untuk memudahkan setiap aktivitas karena dengan mengetahui

informasi, mereka mengetahui solusi dari persoalan yang dihadapi. Sebagai

contoh, hasil wawancara terhadap terhadap informan yang bernama Sunarto

yang mengatakan Aktivitas sehari-hari menjadi mudah, karena tahu solusinya

Dengan mengetahui hal-hal tersebut, masyarakat dapat dengan mudah

menentukan keputusan yang akan diambil.

Informasi dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mengatasi permasalahan

yang dihadapi sehingga memudahkan mereka. Sebagai contoh, hasil

wawancara terhadap informan yang bernama Siswoyo yang menyatakan

“Aktivitas sehari-hari menjadi mudah, karena tahu solusinya.” Dari

penuturan tersebut dapat diketahui bahwa manfaat dari penggunaan informasi

tentang cara mencari sumber air bersih, dapat dimanfaatkan untuk

Page 73: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

61

mengetahui solusi permasalahan krisis air di daerah mereka sehingga aktivitas

setiap hari menjadi mudah.

Manfaat penggunaan informasi dalam menyelesaikan permasalahan

pekerjaan dapat dilihat dari penjelasan hasil wawancara beberapa informan

bahwa masyarakat dapat meningkatkan kualitas getah, mengetahui cara

mengatasi penyakit yang menyerang tanaman dalam lahan pertanian atau

perkebunan mereka, dan dapat meningkatkan jumlah getah hasil menyadap

pohon. Sedangkan bagi masyarakat yang mengalami kesulitan untuk

mendapatkan kepastian jaminan keselamatan kerja serta fasilitas peralatan

kerja, keberadaan informasi yang dibutuhkan menjadikan beban kerja mereka

menjadi lebih berkurang sehingga dapat memaksimalkan hasil kerja.

Adapula penggunaan informasi pada masyarakat Desa Hutan bermanfaat

untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Bahkan informasi dimanfaatkan

sebagai penyemangat dalam bekerja. Hal ini seperti yang dialami informan

bernama Caridi, yang mengatakan “Kalau tahu informasinya dapat

menambah semangat dalam bekerja.” Sedangkan Basuki menjelaskan

“Wawasan menjadi bertambah, tau cara bekerja yang baik, dan informasi

sehari-hari agar tetap sehat.” Berdasarakan penuturan kedua informan

tersebut bahwa dengan mengetahui informasi yang dibutuhkan khususnya

dalam peningkatan kesejahteraan, masyarakat akan lebih semangat dalam

bekerja. Selain itu, wawasan yang dimiliki menjadi bertambah sehingga dapat

bekerja lebih baik.

Page 74: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

62

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penjelasan diatas bahwa

penggunaan informasi bagi masyarakat Desa Hutan bermanfaat untuk

mengambil hal-hal positif, dapat bekerja dengan baik, memudahkan setiap

beban maupun persoalan dan tercukupinya kebutuhan atau menunjang

perekonomian. Selain itu, penggunaan informasi bermanfaat untuk

menambah wawasan dan pengetahuan bahkan dapat menambah semangat

dalam bekerja.

5.8 Tujuan Penggunaan Informasi

Masyarakat Desa Hutan dalam menggunakan dan memanfaatkan

informasi secara umum bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan hidup

mereka. Peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat dilakaukan dengan

meningkatkan pedapatan, kualitas hasil produksi getah serta kemampuan

mengatasi masalah penyakit tanaman untuk menyelamatkan ladang pertanian

mereka. Secara keseluruhan hal tersebut ditujukan untuk meningkatkan

perekonomian warga.

Sebagai contoh, hasil wawancara terhadap informan bernama Caridi yang

menyebutkan bahwa tujuan untuk menggunakan informasi dimaksudkan

untuk meningkatkan hasil getah yang disadap sehingga dapat menambah

penghasilan. Dari hal itu dapat diketahui bahwa masyarakat menginginkan

peningkatan penghasilan dalam rangka meningkatkan perekonomian mereka.

hal senada juga disampaikan informan bernama Karim yang menjelaskaan

Page 75: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

63

bahwa ia menggunakan informasi agar dapat mengetahui penyakit tanaman

sehingga berpengaruh dalam peningkatan hasil produksi

Selain tujuan penggunaan informasi dalam rangka peningkatan

kesejahteraan hidup, ada juga masyarakat yang menggunakan informasi untuk

menemukan solusi. Sehingga tidak ada permasalahan yang sama terjadi

diwilayahnya. Tujuan meningkatkan kemampuan mengakses setiap kebijakan

untuk kehidupan lebih terjamin ada karena beberapa masyarakat Desa Hutan

tidak mendapatkan jaminan keselamatan kerja maupun bantuan fasilitas kerja

yang seharusnya menjadi hak mereka, menjadi bagian dari tujuan penggunaan

informasi ini. Seperti, hasil wawancara terhadap informan yang bernama

Sunarto yang mengatakan “Agar kebijakan dari dinas terkait mampu diakses

dan dipahami oleh masyarakat. Sehingga masyarakat terjamin

kehidupannya.” Dari pernyataan tersebut dapat bahwa tujuan informasi yang

dibutuhkan masyarakat agar kebijakan dari Dinas terkait mampu diakses oleh

masyarkat untuk kemudian dipahami. Sehingga masyarakat dapat

memperoleh haknya dan terjamin kehidupannya.

Penggunaan informasi juga dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan

dalam memperoleh kehidupan masa depan yang lebih baik. Sebagai Contoh

hasil wawancara terhadap informan yang bernama Turijo:

“Ya harapannya kalau saya mengetahui informasinya kemudian saya tahu mana yang baik mana yang tidak, yang baik saya amalkan ke keluarga kemudian bisa meningkatkan kesejahteraan ya semoga anak saya bisa sekolah tinggi dan bisa bekerja dibidang kesehatan, anak saya perempuan masih kecil saya ingin dia jadi bidan, karena disini belum ada. Saya membutuhkan informasi untuk meningkatkan kesejahteraan, juga tentang agama karena saya ingin mencari rejeki yang halal.”

Page 76: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

64

Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa informasi digunakan dengan

tujuan untuk memberikan masa depan yang lebih baik untuk keluarga

terutama generasi penerusnya. Dengan mengetahui apa saja hal-hal baik yang

dapat digunakan untuk memberikan arahan pada anggota keluarga. Selain itu

informasi ini tentu saja digunakan untuk peningkatan kesejahteraan dan

ketentraman dengan mencari rejeki yang halal sesuai tujuan hidupnya.

Dengan demikian, kesimpulan yang dapat diperoleh bahwa penggunaan

informasi masyarakat Desa Hutan secara umum bertujuan untuk peningkatan

kesejahteraan hidup mereka, mulai dari peningkatan pendapatan,

meningkatakan produksi dan kualitas hasil pekerjaan mereka sebagai petani

hutan. Tetapi, tidak sedikit pula yang mempunyai tujuan penggunaan

informasi sebagai solusi dari pemasalahan yang dihadapi untuk memudahkan

dan memberkan kehidupan lebih terjamin.

5.9 Pengaruh Latar Belakang Pendidikan dengan Kebutuhan

Informasi

Dilihat dari kondisi latar belakang pendidikan masyarakat Desa Hutan,

kabupaten Pekalongan, sedikit sekali dari mereka yang memiliki pendidikan

setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sederajat. Terlebih mereka

yang bekerja dan menggantungkan pendapatannya dengan memanfaatkan

sumber daya hutan. Hanya penduduk usia muda yang saat ini mulai

menyelesaikan pendidikannya hingga SMA atau sederajat. Akan tetapi,

Page 77: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

65

sebagian besar dari mereka lebih memilih merantau, dan sedikit yang

bersedia bekerja dengan memanfaatkan sumber daya hutan.

Sebagian besar Desa Hutan kabupaten Pekalongan hanya memiliki

Sekolah Dasar, sedikit sekali yang tersedia Sekolah Menengah Pertama

maupun Sekolah Menengah Atas. Warga harus menempuh jarak yang cukup

jauh untuk belajar di sekolah SMA secara formal. Faktor inilah yang sedikit

mempengaruhi rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di Desa Hutan

khususnya untuk generasi menengah ke atas. Sehingga dalam meneliti

kebutuhan informasi masyarakat yang tinggal di desa sekitar hutan dan

memanfaatkan hasil hutan untuk mencukupi kebutuhan kehidupannya,

sedikit sekali menemukan mereka yang memiliki pendidikan tinggi. Hanya

dua dari 11 informan yang menempuh pendidikan hingga SMA atau

sederajad, salah satunya memiliki ijazah paket C. Hal ini dapat dilihat dari

tabel berikut ini:

Tabel.5.10.1 Tingkat pendidikan informan

No. Nama Informan Tingkat Pendidikan

1. Turijo Paket C

2. Basuki SMA

3. Sunarto SD

4. Datu SD

5. Caridi SD

6. Siswoyo SD

7. Karim SD

8. Yatim SD

9. Caslani SD

10. Slamet SD

11. Wahidi SD

Page 78: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

66

Pada pembahasan tinjauan teori bahwa saracevic (dalam pendit 2008)

menyarankan dalam meneliti kebutuhan informasi untuk memperhatikan

kondisi pengetahuan seseorang yang relevan dengan dengan kebutuhannya.

Berdasarkan hasil wawancara kepada 11 informan diketahui tingkat

pendidikan mempengaruhi kebutuhan informasi seseorang. Hal ini terlihat

dari, hasil wawancara kepada informan terhadap subyek, jenis, bentuk

informasi yang dibutuhkan. Informan bernama Turijo memaparkan

“Inginnya kalau ada informasi apapun ya langsung disampaikan, ya tentang usaha, atau misalnya ada program apa, saya ingin tahu, mungkin yang belum saya tahu. Kalau bisa program yang ada kaitannya dengan lowongan pekerjaan, untuk meningkatkan kesejahteraan. Warga disini kebanyakan butuh informasi tentang peningkatan ekonomi keluarga, kalau saya sering beli buku biasanya tentang dunia islam, koleksi saya kebanyakan majalah Ummi, Tarbawi, Hidayah dan yang terbaru “7 Keajaiban Rezeki”. Kalau ekonomi relatif, sedangkan tentang islam saya membutuhkan.”

Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa selain membutuhkan informasi

tentang usaha, lowongan pekerjaan dan informasi untuk peningkatan

kesejahteraan, ia membutuhkan informasi tentang dunia islam, bahkan Turijo

sudah terbiasa menggunakan sumber informasi buku bacaan dan majalah dan

perpustakaan, dan kadang membeli buku unntuk dikoleksi sendiri. Selain itu,

dia membutuhkan informasi jenis lisan dan terekam dan lebih membutuhkan

bentuk informasi tercetak seperti buku dan majalah, seperti yang disampaikan

saat di wawancara “Orang sini itu tidak mau membaca, anak-anak justru

yang suka meminjam buku saya. Paling saya cari informasi dari buku bacaan

dan majalah.”

Page 79: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

67

Sedangkan Informan bernama Basuki menuturkan selain informasi tentang

pekerjaan, dia membutuhkan informasi yang ia sukai yakni tentang tanaman

obat, olah raga dan apapun yang berkaitan dengan kesehatan. Selain itu ia

membutuhkan informasi terekam dan bentuk informasi tercetak seperti buku

bacaan.

Berbeda dengan informan lainnya yang tidak membutuhkan informasi lain

selain yang berkaitan dengan permasalahan pekerjaan maupun kehidupan

sehari-hari. Hal ini jelas menunjukan pengaruh tingkat pendidikan dengan

kebutuhan informasi.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Tingkat pendidikan seseorang

mempengaruhi informasi yang dibutuhkan terutama dari segi subyek, jenis

dan bentuk informasi. dan kesadaran akan pentingnya sumber informasi bagi

masyarakat di sekitar hutan.

5.10 Pengaruh Lingkungan Tempat Tinggal dengan Kebutuhan

Informasi

Wilayah desa yang berada di sekitar hutan KPH Pekalongan Timur,

menjadikan jarak antar perkampungan warga satu dengan lainnya

terpisahkan oleh hutan yang luas. Sehingga meskipun berada dalam satu

desa, jarak antara dukuh satu dengan dukuh lainnya berkilo-kilo meter,

bahkan dapat dimungkinkan pula terpisah oleh hutan.

Berdasarkan hasil wawancara dan survei yang dilakukan dapat

diketahui bahwa perbedaan wilayah tempat tinggal tidak banyak

Page 80: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

68

mempengaruhi kebutuhan informasi. Selain sumber informasi seperti

perpustakaan keliling, taman baca masyarakat berada di wilayah-wilayah

strategis seperti di lingkungan Sekolah, Balai Desa tempat masyarakat

sering berkunjung atau menjadi tujuan masyarakat, permasalahan yang

dihadapi masyarakat sekitar hutan juga hampir sama, yakni berkaitan

dengan permasalahan sehari-hari dan pekerjaan. Peneliti tidak menemukan

jawaban lain dari pertanyaan-pertanyan yang diajukan seputar kebutuhan

informasi. Baik masyarakat itu tinggal di lokasi yang strategis, dekat dengan

pusat pemerintahan desa, sekolah, pariwisata maupun jalan raya tidak

terdapat perbedaan dari informasi yang dibutuhkan dan permasalahan yang

dihadapi. Hal ini menyimpulkan bahwa lingkungan tempat tinggal tidak

mempengaruhi informasi yang dibutuhkan masyarakat Desa Hutan

Kabupaten Pekalongan.

5.11 Kendala

Pemenuhan kebutuhan informasi bagi masyarakat Desa Hutan tentu akan

mendapatkan beberapa hambatan atau kendala. Seperti rendahnya kualitas

SDM disertai dengan kurangnya kemauan atau inisiatif masyarakat Desa

Hutan menjadikan mereka kurang mampu mengakses informasi yang mereka

butuhkan. Sebagai contoh, hasil wawancara yang dilakukan oleh informan

yang bernama Turijo, dia mengatakan “Tidak ada sebenarnya, disini Taman

Baca Masyarakat juga sudah ada. Lagi-lagi hanya masalah SDM petani

hutan itu masih rendah dan kemauannya kurang.” Dari pernyataan tersebut

Page 81: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

69

justru semakin menegaskan, seharusnya tidak ada kendala serius yang

dihadapi, karena ditengah-tengah mereka sudah ada sumber informasi seperti

Taman Bacaan Masyarakat (TBM), hanya saja masalah SDM petani hutan

yang masih kurang.

Beberapa kendala lain yang dikemukakan oleh masyarakat Desa Hutan

dalam memenuhi kebutuhan informasinya yakni kurangnya waktu bagi

masyarakat untuk mencari informasi ataupun membaca. Seperti yang

disampaikan informan bernama wahidi dari hasil wawancara, dia mengatakan

“Tidak sempatnya itu, petani hutan biasanya pekerjaannya banyak tapi

penghasilan sangat jarang sekali.” Banyak menghabiskan waktu bekerja di

hutan, ditambah dengan banyaknya pekerjaan tambahan yang dilakukan para

petani hutan, menghambat masyarakat dapat meluangkan waktu untuk

membaca atau berkunjung ke perpustakaan keliling demi memenuhi

kebutuhan informasinya.

Jadwal kunjungan perpustakaan keliling yang tidak diketahui secara jelas

atau tanpa diinformasikan kepada masyarakat, sumber informasi yang jauh

dari tempat tinggal mereka, serta kebingungan yang dialami kerena pemikiran

masyarakat Desa Hutan belum mampu memahami bahasa yang digunakan

dalam sumber informasi terekam menjadi kendala lain dalam pemenuhan

kebutuhan infomasi. Selain itu, ketersediaan informasi dalam bentuk dan

subyek yang dibutuhkan belum terpenuhi. Hal ini karena Taman Baca

Masyarakat yang ada dilingkungan Desa Hutan lebih banyak memberikan

koleksi untuk anak-anak, dan tidak ada penambahan koleksi. Sehingga

Page 82: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

70

masyarakat merasa sulit dan tidak mampu mencari sendiri informasi yang

dibutuhkan. Aspek biaya juga menjadi kendala dalam pemenuhan kebutuhan

informasi masyarakat Desa Hutan.

Beberapa penjelasan tersebut mengantarkan pada kesimpulan bahwa

hambatan atau kendala yang dihadapi masyarakat Desa Hutan dalam

memenuhi kebutuhan informasi mereka antara lain: rendahnya SDM dan

kurangnya kemampuan masyarakat, keterbatasan masyarakat akan waktu dan

biaya untuk mengakses informasi, belum terpenuhinya informasi yang

dibutuhkan baik subyek maupun bentuknya, ketidaktahuan jadwal kunjungan

perpustakaan keliling, sumber informasi yang jauh lokasinya dan pemikiran

yang belum mampu menjangkau bahasa sumber informasi terekam.

Page 83: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

71

BAB VI

PENUTUP

6.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang kebutuhan informasi

masyarakat Desa Hutan kabupaten Pekalongan yang telah dijabarkan pada

bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat dua kondisi

utama yang melatarbelakangi kebutuhan informasi masyarakat, yaitu

kesejahteraan masyarakat yang perlu ditingkatkan dan SDM Desa Hutan yang

masih rendah. Sehingga diketahui kebutuhan informasi masyarakat secara

rinci sebagai berikut:

1. Subyek kebutuhan informasi Masyarakat Desa Hutan dibagi menjadi 3

kelompok. Pertama, informasi yang berkaitan dengan kebutuhan

peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat, seperti: informasi

tentang usaha, lowongan pekerjaan, perkembangan harga hasil komoditas

hutan, program pemberdayaan masyarakat (pemberian modal), budidaya

di bidang pertanian, perkebunan, dan kehutanan maupun peternakan.

Kedua, informasi yang berkaitan dengan permasalahan pekerjaan

maupun kebutuhan hidup setiap hari (keselamatan kerja, kebijakan dalam

pertanian maupun kehutanan dan sistim pengelolaan sumber air bersih

atau sistim irigasi). Ketiga, informasi yang menjadi hobby atau minat

masyarakat, seperti kesehatan, tanaman obat, olahraga dan tentang agama

(Islam).

71

Page 84: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

72

2. Sumber informasi masyarakat Desa Hutan di Kabupaten Pekalongan

masih mengandalkan masyarakat lingkungan sekitarnya untuk

memperoleh informasi. Sedikit sekali yang memanfaatkan informasi

terekam seperti buku dan majalah, maupun perpustakaan dan taman baca

masyarakat.

3. Jenis informasi lisan masih mendominasi kebutuhan masyarakat Desa

Hutan kabupaten Pekalongan. Sebagian menganggap jenis informasi

terekam penting, tetapi tidak mampu mendapatkan informasi yang

dibutuhkan dari sumber terekam, sehingga tidak membutuhkannya.

Hanya sedikit dari masyarakat yang membutuhkan informasi terekam.

4. Bentuk informasi yang dibutuhkan masyarakat Desa Hutan kabupaten

Pekalongan yaitu bentuk informasi tercetak seperti buku panduan, buku

bacaan dan majalah serta sosialisasi atau pemberitahuan langsung hanya

bagi yang mengalami kesulitan untuk memahami informasi terekam.

5. Kegunaan informasi bagi masyarakat Desa Hutan kabupaten Pekalongan

untuk dipraktikkan atau diterapkan bagi diri sendiri (meningkatkan

produksi hasil, memenuhi kebutuhan juga untuk menambah wawasan),

dan untuk solusi atas permasalahan.

6. Informasi bagi masyarakat Desa Hutan bermanfaat untuk memperoleh

hal-hal positif, semangat dalam bekerja, memudahkan aktivitas setiap

hari, tercukupinya kebutuhan dan menambah wawasan.

7. Tujuan penggunaan informasi bagi masyarakat Desa Hutan kabupaten

pekalongan untuk peningkatan kesejahteraan hidup, dari peningkatan

Page 85: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

73

pendapatan, meningkatkan produksi dan kualitas hasil pekerjaan mereka

sebagai petani hutan, serta solusi pemasalahan untuk memudahkan dan

memberkan kehidupan menjadi lebih terjamin.

Kebutuhan informasi tersebut dipengaruhi oleh tingkat pendidikan seseorang

terutama dari segi subyek, jenis dan bentuk informasi serta kesadaran akan

pentingnya sumber informasi bagi masyarakat di sekitar hutan. Sedangkan

Lingkungan tempat tinggal tidak mempengaruhi kebutuhan informasi

masyarakat Desa Hutan.

Kendala yang dihadapi masyarakat Desa Hutan kabupaten Pekalongan

dalam memenuhi kebutuhan informasi antara lain: rendahnya SDM dan

kemampuan mengakses informasi karena keterbatasan waktu dan biaya,

belum terpenuhinya informasi yang dibutuhkan baik subyek maupun

bentuknya, lokasi sumber informasi yang jauh dan ketidaktahuan jadwal

kunjungan perpustakaan keliling, dan kesulitan menjangkau bahasa informasi

terekam.

6.2. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran

yang dapat direkomendasikan untuk perbaikan dalam pemenuhan kebutuhan

informasi masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan sebagai berikut:

1. Perpustakaan Umum Kabupaten Pekalongan melalui perpustakaan

keliling selain memberikan layanan baca dan sirkulasi kepada masyarakat,

sebaiknya juga menjalin kerjasama dengan pihak desa atau taman baca

Page 86: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

74

masyarakat setempat untuk mengadakan pendidikan pemakai tingkat

dasar dalam rangka meningkatkan kemampuan dan motivasi masyarakat

Desa Hutan agar mengakses informasi dan memanfaatkan perpustakaan

sebagai sumber informasi.

2. Memaksimalkan fungsi Taman Baca Masyarakat (TBM) di sekitar wilayah

Desa Hutan sebagai solusi sumber informasi bagi masyarakat dengan

memaksimalkan layanan dan penyediaan koleksi yang dibutuhkan.

3. Penelitian ini merupakan kegiatan penelitian pertama dan hanya fokus

terhadap kebutuhan informasi, sehingga sangat diperlukan penelitian

lanjutan terutama dalam hal perilaku pencarian informasi dan kajian

terhadap ketersediaan informasi bagi masyarakat Desa Hutan Kabupaten

Pekalongan.

Page 87: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

75

DAFTAR PUSTAKA

Aedi, Nur. 2010. “Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia”. http://file.upi.edu/ Direktori/ DUAL-MODES/PENELITIAN_PENDIDIKAN/BBM_8.pdf [20 Juni 2013]

Alfitri. 2005. “Model Perhutanan Sosial Berbasis Partisipasi Masyarakat Pada Program Konservasi Hutan Tanaman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)”. Indonesian Journal for SUSTAINABLE FUTURE, 1(2), Desember 29-42.

Awang, San Afri dkk. 2008. Panduan Pemberdayaan Lembaga Masyarakat ‘Desa Hutan’ (LMDH). Yogyakarta: Fakultas Kehutanan UGM.

Baruchson-Arbib, Shifra, dkk. 2006. “Community Information Needs of the Urban Population in Israel”. LIBRI: international Journal of Libraries and Information Servces, Vol. 56. http://www.librijournal.org/ [ 7 Maret 2013]

Case, Donald O. 2002. Looking For Information: A Survey of Research on information Seeking, Needs, and Behavior. California: Academic Press.

Kartika, Widyana Dewi. 2012. “Kebutuhan dan perilaku pencarian Informasi Peneliti: Studi Kasus di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.” Skripsi Sarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro. Semarang.

Kementerian Kehutanan. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.49/Menhut-II/2008 tentang Hutan Desa.2008.(Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi)

Laloo, Bikika Tariang. 2002. Information Needs, Information Seeking Behaviour and Users. New Delhi: Ess Ess Publications

Leach, Athol. 1999. “The Provision of Information to Adults in Rural KwaZulu-Natal, South Africa, by Non-Govermental Organizations”. LIBRI: international Journal of Libraries and Information Servces, 49. http://www.librijournal.org/ [ 7 Maret 2013]

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi).Bandung: Remaja Rosdakarya

75

Page 88: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

76

Murniatmo, Gatut, dkk. 1997. Dampak Globalisasi Informasi Terhadap Kehidupan Sosial budaya masyarakat di daerah istimewa Yogyakarta. Jakarta: Proyek pengkajian BNP

Mustofa, Moh. Solehatul. 2011. “Perilaku Masyarakat Desa Hutan dalam Memanfaatkan Lahan dibawah Tegakan”. JURNAL KOMUNITAS: http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/komunitas, 3(1), (2011) I-II.

Paguyuban LMDH. “Pusat Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa hutan (P3MDH)”. Rev. 25 April 2011 http://paguyubanlmdh.blogspot.com /2011/04/pusat-pendidikan-dan-pemberdayaan.html [ 19 September 2012]

Pendit, Putu Laxman. 2008. “Informasi: Dibutuhkan, Diinginkan, Diperlukan”. http://iperpin.wordpress.com/2008/10/11/informasi-dibutuhkan-diinginkan-diperlukan/?blogsub=confirming#subscribe-blog [ 9 Oktober 2012]

Sandjaja, B. dan Albertus Heriyanto. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Sasmita, Hernada Argha. 2012. ”Alur komunikasi Organisasi di UPT Perpustkaan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang,” Skripsi Sarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro. Semarang.

Sulistyo-Basuki. 1992. Teknik dan Jasa Dokumentasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

. 2004. Pengantar Dokumentasi. Bandung: Rekayasa Sains

. 2006.Metode Penelitian. Jakarta: Werdatama Widya Sastra

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta.

Suwanto, Sri Ati. 1997. “Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Dosen Fakultas Kedokteran UNDIP dan UNISSULA Semarang”. Tesis Magister Universitas Indonesia.

Tugirin. 2012. “Kebutuhan dan Pencarian Informasi oleh Mahasiswa yang Menjadi Anggota Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Undip.” Skripsi Sarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro. Semarang.

Page 89: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

77

Widyawan, Rosa. 2011. ‘Sumber Informasi referensi.’ http://irs-reference.blogspot.com/2011/10/sumber-informasi-referensi.html [ 3 Mei 2013]

Wollenberg, eva; dkk. “Why are forest areas relevant to reducing proverty in Indonesia.” Governance Brief: forest and Governance program, Desember 2004: 1-4.

Wulandari, Florentina Ratih. 2007. Materi Pokok Dasar-dasar Informasi. Jakarta: Universitas Terbuka.

Yusop, Nor Iadah, dkk. 2013. “Information Needs of Rural Communities”. The Journal of Community Informatics. 9 (1) Error! Hyperlink reference not valid. [19 April 2013].

Yusup, Pawid M. 2010. Teori & Praktik Penelusuran Informasi: Information retrieval.Jakarta: Kencana Prenada media Group

Zulaifah, Siti. 2006. “Pemanfaatan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat untuk Pengembangan Kawasan hutan Regaloh di Kabupaten Pati Jawa Tengah.”Tesis Magister, Universitas Diponegoro. Semarang.

Page 90: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

78

LAMPIRAN 1

Kisi-Kisi Wawaancara

Beberapa pertanyaan diajukan ke informan merupakan pengembangan dari

kisi-kisi wawancara berikut:

1. Pentingnya informasi bagi Maasyarakat Desa Hutan. 2. Informasi yang dibutuhkan (subyek). 3. Kegunaan informasi yang dibutuhkan. 4. Sumber mendapat informasi. 5. Jenis dan bentuk informasi yang diperoleh. 6. Informasi lain yang dibutuhkan. 7. Manfaat yang diperoleh setelah mendapat informasi. 8. Tujuan pemanfaatan informasi. 9. Terpenuhi atau tidak informasi-informasi yang diperlukan. 10. Kendala memperoleh informasi yang dibutuhkan. 11. Latar belakang pendidikan yang pernah ditempuh. 12. Kondisi lingkungan tempat tinggal.

Page 91: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

79

LAMPIRAN 2

Profil Informan

Beberapa informan yang terlibat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

No. Nama Tingkat

Pendidikan Tanggal

Diwawancara

1. Turijo Paket C 3 Juni 2013

2. Basuki SMA 3 Juni 2013

3. Sunarto SD 4 Juni 2013

4. Datu SD 7 juni 2013

5. Caridi SD 7 Juni 2013

6. Siswoyo SD 7 Juni 2013

7. Karim SD 7 Juni 2013

8. Yatim SD 7 Juni 2013

9. Caslani SD 13 Juni 2013

10. Slamet SD 13 Agustus 2013

11. Wahidi SD 13 Agustus 2013

Seluruh informan tersebut merupakan anggota LMDH atau yang lebih

dikenal sebagai anggota penyadap dan petani yang menanam pada lahan

perhutani.

Page 92: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

80

LAMPIRAN 3

Hasil Reduksi Data Hasil Wawancara Kepada Informan

1. Latarbelakang Kebutuhan Informasi

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

Mengapa informasi sangat penting bagi anda dan masyarakat?

Turijo informasi itu diperlukan untuk meningkatakan kesejahteraan, seperti saya, dirumah baru lima tahun, dulu merantau di Jakarta. Dirumah itu jadi pingin tahu pekerjaan apa yang bisa menghidupi keluarga dan tidak perlu balik ke Jakarta lagi. Disini kalau rajin sebenarnya jadi penyadap bisa berhasil karena kerjanya hanya setengah hari, kalau siang sudah dirumah, santai dan bisa untuk kerja yang lain. Kalau masyarakat disini lagi-lagi karena SDMnya.

Kebutuhan informasi dilatarbelakangi karena kondisi masyarakat yang menginginkan peningkatan kesejahteraan dan kondisi rendahnya kualitas SDM masyarakat. Kondisi yang menginginkan peningkatan kesejahteraan karena kebutuhan masyarakat akan peningkatan pendapatan, hasil produksi getah, kehidupan yang lebih maju, lowongan pekerjaan tambahan, banyaknya kelompok/ komunitas dalam pekerjaan yang digunakan untuk berbagi informasi, Sedangkan rendahnya SDM karena kebutuhan akan kemudahan atas persoalan yang dihadapi termasuk ketidakmampu-andalam mengakses kebijakan yang ditujukan untuk mereka.

Basuki Yang jelas informasi itu untuk meningkatkan kesejahteraan, biar lebih maju.

Sunarto Masyarakat disini rata-rata Penyadap, bekerja dihutan dan banyak resikonya.kalau disini yang lanjut usia, sakit atau meninggal seharusnya dapat santunan, ternyata tidak ada apa-apa. Padahal sudah ada undang-undangnya, semacam jamsostek atau sejenisnya seharusnya ada, tapi katanya sudah diusulkan ke pusat tetap saja. Kalau ingin mengusulkan harus kemana tidak tahu. Makanya informasi itu sangat penting bagi masyarakat, informasi yang terkait itu sangat diperlukan.

Datu Ya untuk meningkatkan kesejahteraan.

Caridi Ya kalau tau informasi kan pendapatan bisa bertambah

Siswoyo Informasi itu dapat mempermudah masyarakat, dari persoalan yang dihadapi keluarga atau pekerjaan.

Karim Informasi itu penting, apalagi kita sebagai penyadap, saat ini semua harga naik, sehingga butuh tambahan untuk mencukupi

Page 93: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

81

kebutuhan.

Yatin Informasi itu penting karena kesejahteraan masyarakat yang masih sangat rendah. Perlu ada peningkatan.

Caslani Butuh peningkatan hasil getah berkualitas dan karena tidak adanya jamian yang pasti bagi keselamatan warga

Slamet Informasi sangat diperlukan bagi masyarakat karena SDMnya masih rendah, selain itu ya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Disini banyak komunitas-komunitas karena banyak sampingan dan program bantuan untuk petani hutan.jadi ada kelompok tenak, kelompok tani, petani kopi dsb. Kegiatan warga itu untuk berbagi informasi sehingga informasi sebenarnya sangat dibutuhkan

Wahidi Ya informasi bagi penyadap itu penting, penyadap itu kan sama saja seperti petani. Kesejahteraannya tidak menentu, SDM masyarkatnya rendah. Punya pekerjaan banyak tapi hasilnya jarang, perlu informasi dari mana saja.

2. Subyek Informasi

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

Informasi yang paling dibutuhkan itu tentang apa saja?

Turijo Inginnya kalau ada informasi apapun ya langsung disampaikan, ya tentang usaha, atau misalnya ada program apa, saya ingin tahu, mungkin yang belum saya tahu. Kalau bisa program yang ada kaitannya dengan lowongan pekerjaan, untuk meningkatkan kesejahteraan. Warga disini kebanyakan butuh informasi tentang peningkatan ekonomi keluarga, kalau saya sering beli buku biasanya tentang dunia islam, koleksi saya kebanyakan majalah Ummi, Tarbawi, Hidayah dan yang terbaru “7 Keajaiban Rezeki”. Kalau ekonomi relatif, sedangkan

Informasi yang dibutuhkan masyarakat desa hutan sangat beragam, secara umum dibutuhkan subyek yang berkaitan tentangkegiatan peningkatan kesejahteraan, misalnya: usaha (interpreneur)peningkatanekonomi keluarga, lowongan pekerjaan, budidaya di bidang pertanian, perkebunan maupun ternak (budidaya ikan, budidaya kopi) termasuk cara mengkawinkan tanaman dan memperoleh hasil yang unggul dan perkembangan harga hasil komoditas hutan (getah). Kemudian, subyek yang berkaitan dengan kebijakan yang ditujukan pada masyarakat desa hutan baik dari pemerintah

Page 94: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

82

tentang islam saya membutuhkan.

maupun instansi tempat mereka bekerja (perhutani). Misalnya: masalah fasilitas kerja, keselamatan kerja dan bantuan program pemberdayaan masyarakat. Sedangkan dibidang lain yaitu: dunia islam, tanaman obat, kesehatan, olaahraga, sistim irigasi atau tata kelola air.

Basuki Tentang tanaman obat dan juga informasi pekerjaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan. Selain itusaya juga suka olah raga, informasi tentang itu menurutsaya juga penting, pokonya yang memberikan manfaat untuk kesehatan.

Sunarto Tentang keselamatan kerja karena anggota penyadap belum ada jaminan keselamatan dan kesehatan, selain itu juga tentang pertanian. Kalau orang sini kehidupan sehari-hari sudah ada beras tidak memperhatikan yang lainnya, masalah kesehatan juga diperlukan, karena jaminan keselamatan dan bantuan dari pemerintah tidak merata.

Datu Ya tentang ekonomi, biasanya untuk program pemberian modal atau bantuan yang butuh kesepakatan warga, juga tentang pertanian karena saya merawat pertanian.

Caridi Ya yang butuh itu informasi tentang harga getah saja

Siswoyo Informasi tentang masalah yang sedang dihadapi dalam pekerjaan dan keluarga, kalau saat ini karena kondisi sulit air, ya butuh informasi bagaimana cara menambah sumber air bersih untuk daerah dataran tinggi seperti disini.

Karim Tentang pertanian, bagaimana cara mengatasi penyakit tanaman.

Yatin Yang dibutuhkan informasi tentang meminta hak fasilitas alat kerja yang memadai dari perhutani, harga getah dan cara pembibitan dan kesepakatan.

Caslani Tentang keselamatan kerja, jaminan ketika sakit misalnya, itu yang paling vital menurut saya, juga informasi yang menunjang perekonomian masyarakat

Slamet Kalau disini yang belum pernah ada itu tentang perikanan, cara budidaya perikanan dengan terpal. Karena kalau buat kolam asli itu butuh modal banyak. Jadi

Page 95: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

83

informasi ternak ikan yang mudah itu caranya bagaimana. Selain itu yang saat ini juga dibutuhkan tentang budidaya kopi, seperti bagaimana cara mengkawinkan tanaman kopi sehingga dihasilkan biji kopi yang unggul.

Wahidi Ya kalau saya pribadi selain tentang budidaya kopi, kalau bisa ada informasi sistem irigasi, tata kelola air agar penggunaan dari sumber air itu merata atau secara bergilir. Butuh pengaturan tentang itu. Sehingga tidak ada krisis lagi

3. Sumber Informasi

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

Darimana Sumber untuk mendapatkan informasi?

Turijo Kalau saya belajar menjadi penyadap, dari orang tua, ikut ke hutan dan dengan melihat saja sudah bisa. Kalau informasi program-program biasanya dari LMDH kalau tidak ya dari teman (misalnya info tentang paket C), terus dari radio, dari desa yang sifatnya hanya menginformasikan saja disini juga ada perkumpulan warga dari pertemuan rutin, informasi itu biasanya disampaikan. Kalau saya kadang beli buku sendiri, saya sudah punya buku banyak, ya kebanyakan majalah. Tapi kadang dari guru SMP atau SD menyampaikan informasi kepada masyarakat yang ditemuinya.

Informasi yang sering diterima masyarakat adalah pemberitahuan langsung, baik dari masyarakat desa maupun dari pihak-pihak yang berkaitan dengan kegiatan mereka baik dibidang pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari. Seperti dari pak RT, pak mandor (perhutani) dan perangkat desa. Hanya berberapa yang mencari informasi dari sumber terekam seperti buku bacaan, majalah, dan buku panduan. Karena merasa kesulitan ketika dari sumber terekam.

Basuki Pinjem buku di perpustakaan keliling. Kadang ya pinjam ke istri saya, karena istri saya yang meminjam di perpustakaan keliling.

Sunarto Dari perhutani, pak mandor, pak mantri dsb. kalau dari buku susah untuk memperoleh informasi langsung

Datu Dari tetangga, dari perhutani.

Caridi Dari mandor setiap setoran.

Siswoyo Dari mulut ke mulut.

Page 96: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

84

Karim Diberi tahu tetangga

Yatin Dari perhutani langsung, atau dari pak rt.

Caslani Dari perhutani, dari pak mandor, sama paling dari tetangga.

Slamet Ya dari ketua kelompoknya masing-masing. Bisa Kadus bisa juga warga biasa. Tapi kalau yang diberi ilmunya dipakai sendiri ya masyarakat jadi bunting, tidak ada yang bisa di gugu. Saya tidak bisa mencari informasi itu sendiri, kalau dari TV hanya selingan dan tidak setiap hari.

Wahidi Dari para kaur, perangkat desa dan dari kelompok, serta langsung dari pak mandor

4. Jenis Informasi

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

Jenis informasi yang dibutuhkan?

Turijo Ya informasinya disampaikan secara langsung, secara lisan, kalau istilah jawanya ‘gethok tular’ atau dari mulut ke mulut. Kadang dari buku, tetapi saya baca masih bingung, perlu sering diulang. Pamikiran saya mungkin belum sampai. Bahasanya terlalu berat.

Sebagian besar masyarakat desa hutan masih membutuhkan jenis informasi lisan, mereka masih merasa kesulitan untuk memperoleh infomasi dari sumber terekam khususnya terkait subyek yang mereka butuhkan. Mereka membutuhkan penjelasan secara langsung dan melihat secara langsung penerapannya. Hanya sebagian kecil yang membutuhkan informasi terekam.

Basuki Dari buku yang selama ini biasa saya gunakan, kalau yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai penyadap paling dari pak mandor.

Sunarto Kalau dari buku itu tidak bisa untuk mencari informasi langsung, saya butuhnya langsung informasi secara lisan,. Langsung sepeti sosialisasi atau penyuluhan.

Datu Sebenarnya buku panduan itu penting, tapi tidak terlalu dibutuhkan, lebih baik bimbingan langsung

Caridi Lisan

Siswoyo Pemberitahuan atau langsung secara lisan

Karim Lisan

Yatin Lisan dari pak RT, buku penting tapi tidak terlalu butuh

Caslani Dari perhutani, secara langsung

Page 97: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

85

Slamet Diberikan ilmunya secara langsung, kemudian dipraktikkan dan dibimbing sampai panen. Ibaratnya misalkan member bibit ya ada yang mengajari cara menanam sampai panen, jadi masyarakat itu mengerti ilmunya kalau belum tahu ilmua kemudian ada bantuan bibit kemudian terserah yang penting sudah ditanam ya percuma, padahal masyarakat disini tidak pernah tahu tentang cara mengawinkan, ada batasan usia, ya susah.

Wahidi Disini butuh penyuluhan lebih detail, ya jenis informasi yang disampaikan secara langsung.

5. Bentuk Informasi

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

Bentuk informasi seperti apa yang anda butuhkan?

Turijo Orang sini itu tidak mau membaca, anak-anak justru yang suka meminjam buku saya. Paling saya cari informasi dari buku bacaan dan majalah.

Sebagian masyarakat desa hutan membutuhkan informasi berbentuk tercetak. Bentuk informasi tercetak yang dibutuhkan antara lain informasi bersifat praktis, seperti buku panduan. Ada pula yang membutuhkan informasi tercetak lainnya seperti buku bacaan dan majalah. Sedangkan sebagian masyarakat lainnya menganggap informasi tercetak susah untuk memperoleh informasi, sehingga mereka lebih membutuhkan sosialisasi atau penyuluhan untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka. Mereka merasa susah dan kurang cepat memperoleh infomasi dari sumber tercetak, hanya anak-anak sekolah

Basuki Buku bacaan.

Sunarto Kalau buku-buku itu tidak bisa untuk mencari informasi saya butuhnya langsung seperti sosialisasi.

Datu Sosialisasi ya dibutuhkan, kalau informasi dari buku biasanya anak-anak, kalau orang tua sudah susah

Caridi Kabar langsung, setiap setoran dapat info dari pak mandor

Siswoyo Kalau dari buku tidak begitu dibutuhkan, susah untuk orang tua.

Karim Sudah tua jadi sudah susah untuk mendapatkan informasi, kalau gak diberi tahu.

Yatin Kalau untuk buku, penting tapi tidak terlalu butuh.

Caslani kalau dari buku itu ya sudah susah. dari pada baca, lihat berita TV lebih cepet informasinya, kalau untuk yang

Page 98: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

86

sudah berkeluarga untuk ilmu pengetahuan kurang berminat.

yang mereka anggap membutuhkan buku.

Slamet Kalau informasi langsung bisa cepet lupa,makanya harus dibekali buku panduan, tapi kalau disini belum ada. Di daerah lain mungkin sudah ada paling kita hanya bisa lihat, kalau dipinjam untuk dibawa pulang pasti tidak boleh. Buku panduan itu penting berhubung tidak ada ya kita butuh melihat langsung untuk tahu ilmunya.

Wahidi Yang dibutuhkan itu penyuluhan lebih detail, setelah itu diberi buku panduan, tapi sayangnya jarang ada penyuluhan apalagi buku panduan.

6. Kegunaan Informasi

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

Informasi yang dibutuhkan tersebut rencananya akan digunakan untuk apa saja?

Turijo Ya, informasi itu saya gunakan misalnya saya amalkan pada yang lain, ya bisa saya sampaikan ke keluarga. Misalnya begini, saya bekerja jadi penyadap saya berharap anak saya tidak jadi penyadap seperti bapaknya, karena penyadap itu pekerjaan kasar.

Penggunaan informasi bagi masyarakat desa hutan lebih cenderung untuk dipraktikkan secara langsung. Baik dipraktikan untuk meningkatkan produksi hasil maupunmemenuhi kebutuhan dalam bekerja. Selain itu, informasi dapat digunakan sebagai solusi untuk permasalahan yang dihadapi atau sekedar untuk menambah wawasan saja.

Basuki Hanya sekedar informasi saja, untuk menambah wawasan.

Sunarto Untuk solusi permasalahan tiap muasyawarah anggota masyarakat dan untuk dimanfaatkan

Datu Untuk peningkatan produksi hasil

Caridi Untuk menambah wawasan

Siswoyo Solusi dari permasalahan yang dihadapi

Karim Ya untuk dipraktikkan

Yatin Misal informasi kebijakan bantuan ya dapat memenuhi apa yang dibutuhkan dalam bekerja.

Caslani Untuk mendapatkan jaminan pasti atas ketidakjelasan dalam masalah kerja. Menambah wawasan

Slamet Kalau sudah menyerap ilmunya ya untuk dipraktikan.yang saya lihat itu memang hasil panennya bagus, memuaskan. Tiap orang bisa sampai 15 juta, itu yang kelompoknya sudah berjalan. Jadi

Page 99: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

87

penghasilannya lumayan.

Wahidi Untuk dipraktikan supaya tidak mudah lupa.

7. Manfaat Penggunaan Informasi

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

Apa manfaat yang diperoleh dalam menggunakan informasi tersebut?

Turijo Dari buku itu biasanya ada sisi negative dan sisi positifnya, jadi saya tahu mana yang baik dan mana yang tidak, kalau yang baik ya bisa saya praktikkan atau saya terapkan.

penggunaan informasi bagi masyarakat desa hutan bermanfaat untuk mengambil hal-hal positif, dapat bekerja dengan baik, memudahkan setiap beban maupun persoalan dan tercukupinya kebutuhan atau menunjang perekonomian. Selain itu, penggunaan informasi bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan bahkan dapat menambah semangat dalam bekerja.

Basuki Wawasan menjadi bertambah, tau cara bekerja yang baik, dan informasi sehari-hari agar tetap sehat.

Sunarto Untuk meringankan beban yang dirasa sulit, kalau informasi bisa cepat diterima itu sangat memudahkan.

Datu Peningkatan ekonomi dan pendapatan, tercukupi kebutuhan keluarga.

Caridi Kalau tahu informasinya dapat menambahsemangat dalam bekerja

Siswoyo Aktivitas sehari-hari menjadi mudah, karena tahu solusinya

Karim Dengan mengetahui ilmunya produksi tanaman memuaskan sehingga pendapatan akan meningkat.

Yatin Beban kerja semakin ringan dengan tunjangan fasilitas kerja, sehingga tidak perlu mengurangi pendapatan yang sedikit untuk membeli peralatan sendiri.

Caslani Mengetahui perkembangan berita setiapharinya terutama di luar lingkungannya, mengetahui cara memproduksi getah berkualitas.

Slamet Kalau tahu cara menghasilkan getah banyak ya, bisa mencukupi tidak hanya kebutuhan sehari-hari tetapi juga kebutuhan besar lain.

Wahidi Dapat menunjang perekonomian dan bisa memperoleh hasil pertanian kualitas unggul

8. Tujuan Penggunaan Informasi

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

Apa tujuan anda untuk memanfaatkan

Turijo Ya harapannya kalau saya mengetahui informasinya kemudian saya tahu mana yang baik mana yang tidak, yang baik saya amalkan ke keluarga kemudian bisa

Masyarakat desa hutan dalam menggunakan dan memanfaatkan informasi secara umum

Page 100: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

88

informasi tersebut?

meningkatkan kesejahteraan ya semoga anak saya bisa sekolah tinggi dan bisa bekerja dibidang kesehatan, anak saya perempuan masih kecil saya ingin dia jadi bidan, karena disini belum ada. Saya membutuhkan informasi untuk meningkatkan kesejahteraan, juga tentang agama karena saya ingin mencari rejeki yang halal.

bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan hidup mereka, mulai dari peningkatan pendapatan, meningkatkan kualitas getah yang diproduksi, dan mampu mengatasi masalah penyakit tanaman yang kesemuanya ditujukan untuk meningkatkan perekonomian mereka. Selain itu masyarakat menggunaan informasi untuk menemukan solusi sehingga tidak ada lagi permasalahan yang sama. dengan maksud untuk memudahkan dan memberikan kehidupan lebih terjamin.

Basuki Untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Sunarto Agar kebijakan dari dinas terkait mampu diakses dan dipahami oleh masyarakat. Sehingga masyarakat terjamin kehidupannya.

Datu Peninggkatan perekonomian, khususnya pertanian.

Caridi Untuk meningkatkan hasil sadapan sehingga penghasilan juga bertambah.

Siswoyo Agar tidak ada lagi krisis air sehingga aktivitas sehari-hari menjadi lancar, kehidupan juga menjadi tenang.

Karim Mengetahui cara mengatasi penyakit tanaman. Sehingga ada peningkatkan produksi

Yatin Beban kerja berkurang dan memaksimalkan hasil kerja.

Caslani Untuk Meningkatkan perekonomian keluarga

Slamet Dapat menghasilkan getah kualitas tinggi sehingga meningkatkan perekonomian

Wahidi dibidang perairan/ irigasi dilingkungan semakin lancar, agar tidak ada krisis air lagi.

9. Kendala

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

Kendala apa saja yang dihadapi dalam mengakses informasi yang dibutuhkan?

Turijo Tidak ada sebenarnya, disini Taman Baca Masyarakat juga sudah ada. Lagi-lagi hanya masalah SDM petani hutan itu masih rendah dan kemauannya kurang.

Rendahnya kualitas SDM disertai dengan kurangnya kemauan atau inisiatif warga menjadikan mereka kurang mampu mengakses informasi yang mereka butuhkan. Kendala yang ditemukan antara lain: kesibukan, faktor biaya, sumber informasi yang jauh serta ketersediaan informasi yang dibutuhkan belum ada ditambah dengan

Basuki Kendala saya hanya kurang waktu saja untuk mencari ilmu lebih banyak, karena kan penyadap itu menghabiskan waktunya banyak di hutan

Sunarto Belum terpenuhi informasinya. Orang-orang disini rata-rata penyadap, kalau kerja banyak dihutan banyak resiko sehingga kurang terjamin keselamatannya, selain itu juga masalah biaya.

Page 101: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

89

Datu Kesibukan dan kemauan yang kurang. kemauan yang kurang sehinggamenjadikan mereka bingung dan kesulitan dalam menjangkau bahasa informasi terekam yang pada akhirnya menjadikan masyarakat merasa tidak mampu mencari sendiri informasi yang diperlukan.

Caridi Biaya tidak ada.

Siswoyo Sumber informasi jauh, dan sibuk bekerja.

Karim Bingung dan tidak tahu

Yatin Sibuk bekerja

Caslani Pikirannya berbeda pandangan, sibuk bekerja.

Slamet Tidak mampu mencari sendiri, bingung,

Wahidi Tidak sempatnya itu, petani hutan biasanya pekerjaannya banyak tapi penghasilan sangat jarang sekali.

Page 102: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

90

LAMPIRAN 4

Dokumentasi Kegiatan dan Kondisi Lingkungan Masyarakat Desa Hutan

Kabupaten Pekalongan

Gambar 1 Penyetoran Getah Pohon Pinus Gambar 2.Menimbang Getah Hasil Penyadapan

(03 Juli 2013) (03 Juli 2013)

Gambar 3.Sekretariatan Paguyuban Gambar 4. TBM ‘Jendela Dunia’ di LMDH KPH Pekalongan Timur LMDH Wonoasri

( 04 Juli 2013) ( 04 Juli 2013)

Page 103: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

91

Gambar 5.Koleksi TBM ‘Jendela Dunia’ Gambar 6. Kegiatan di Tempat (04 Juli 2013) Pengumpulan Getah

( 13 Agustus 2013)

Gambar 7.Pengumpulan Getah Gambar 8. Rumah Penduduk ( 13 Agustus 2013 ) (13 Agustus 2013)

Gambar 9. Rumah Penduduk Gambar 10. Kandang ternak salah satu warga Desa Hutan

(13 Agustus 2013) (05 Juli 2013)

Page 104: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

92

LAM

PIR

AN

5

No.

LMD

HR

PH

BK

PH

Des

aK

ecam

atan

Kab

upat

enLu

as P

etak

P

angk

uan

(Ha)

12

34

56

78

1W

indu

sari

Bro

ndon

gK

eses

iW

indu

rejo

Kes

esi

Pek

alon

gan

735

,31

2S

ingo

Won

gso

Tam

baks

ari

Kes

esi

Kut

oroj

oK

ajen

Pek

alon

gan

637

,95

3Ja

mpa

ng S

ari

Prin

gsur

atK

eses

iP

rings

urat

Kaj

enP

ekal

onga

n

3

54,0

0 4

Wan

a M

akm

urK

apun

duta

nK

aran

gany

arS

idom

ulyo

Leba

kbar

ang

Pek

alon

gan

542

,89

5D

uria

n M

akm

urR

ogos

elo

Kar

anga

nyar

Lolo

ngK

aran

gany

arP

ekal

onga

n

4

67,9

4 6

Sum

ber

Rej

eki

Lem

ahab

ang

Dor

oK

ayup

urin

gP

etun

gkriy

ono

Pek

alon

gan

1

.179

,82

7T

logo

Mul

yoG

umel

emD

oro

Tlo

gohe

ndro

Pet

ungk

riyon

oP

ekal

onga

n

9

20,7

2 8

Wan

a M

ulya

Tlo

gopa

kis

Dor

oT

logo

paki

sP

etun

gkriy

ono

Pek

alon

gan

1

.228

,02

9W

ana

Dad

iJo

lotig

oD

oro

Mes

oyi

Tal

unP

ekal

onga

n

3

87,5

7 10

Hut

an M

ulya

Lem

ahab

ang

Dor

oLe

mah

aban

gD

oro

Pek

alon

gan

722

,35

11W

ana

Rek

saG

umel

emD

oro

Yos

orej

oP

etun

gkriy

ono

Pek

alon

gan

228

,89

12W

ana

Lest

ari

Pan

ingg

aran

Pan

ingg

aran

Bot

osar

iP

anin

ggar

anP

ekal

onga

n

5

62,3

0 13

Sid

o M

akm

urW

indu

aji

Pan

ingg

aran

Lam

bang

gelu

nP

anin

ggar

anP

ekal

onga

n

9

53,3

7 14

Sum

ber

Rej

eki

Win

duaj

iP

anin

ggar

anW

erdi

Pan

ingg

aran

Pek

alon

gan

129

,47

15W

ana

Bha

kti

Win

duaj

iP

anin

ggar

anK

alib

oja

Pan

ingg

aran

Pek

alon

gan

206

,73

16B

ina

Kar

yaK

anda

ngse

rang

Pan

ingg

aran

Wan

gkel

ang

Kan

dang

sera

ngP

ekal

onga

n

5

35,4

2 17

Sid

o M

ulyo

Pan

ingg

aran

Pan

ingg

aran

Ten

ogo

Pan

ingg

aran

Pek

alon

gan

1

.082

,05

18A

bdi K

arya

Pan

ingg

aran

Pan

ingg

aran

Bed

agun

gP

anin

ggar

anP

ekal

onga

n

6

81,4

4 19

Wan

a U

saha

Sig

ugur

Pan

ingg

aran

Suk

ohar

joK

anda

ngse

rang

Pek

alon

gan

410

,98

20W

ana

Lest

ari

Prin

gsur

atK

eses

iB

reng

kola

ngK

ajen

Pek

alon

gan

30

,10

21A

mon

g W

ono

Tam

baks

ari

Kes

esi

Tam

bakr

oto

Kaj

enP

ekal

onga

n

1

68,7

2 22

Won

o Le

star

iP

rings

urat

Kes

esi

Gut

omo

Kar

anga

nyar

Pek

alon

gan

174

,82

23W

ana

Sar

iLe

bakb

aran

gK

aran

gany

arK

utor

embe

tLe

bakb

aran

gP

ekal

onga

n

8

24,4

0 24

Cak

ra D

harm

aT

logo

paki

sD

oro

Kas

impa

rP

etun

gkriy

ono

Pek

alon

gan

83

,80

25R

imba

Bua

naT

logo

paki

sD

oro

Son

ggod

adi

Pet

ungk

riyon

oP

ekal

onga

n

70,4

6 26

Meg

a R

imba

Tlo

gopa

kis

Dor

oS

imeg

oP

etun

gkriy

ono

Pek

alon

gan

515

,30

27A

rgo

Tirt

oT

logo

paki

sD

oro

Cur

ugm

unca

rP

etun

gkriy

ono

Pek

alon

gan

115

,50

28W

ana

Lest

ari

Gum

elem

Dor

oG

umel

emP

etun

gkriy

ono

Pek

alon

gan

400

,75

29A

rgo

Mul

yoJo

lotig

oD

oro

Jolo

tigo

Tal

unP

ekal

onga

n

3

18,3

7

Dat

a P

erse

bara

n LM

DH

Kab

upat

en P

ekal

onga

n

Page 105: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

93

30W

ana

Sar

iJo

lotig

oD

oro

Ked

ungk

ebo

Kar

angd

adap

Pek

alon

gan

51

,80

31S

ekar

Wan

giJo

lotig

oD

oro

Kal

igaw

eK

aran

gdad

apP

ekal

onga

n

66,1

0 32

Ciw

i Tal

iP

anin

ggar

anP

anin

ggar

anLu

men

eng

Pan

ingg

aran

Pek

alon

gan

601

,70

33A

rgo

Lest

ari

Pan

ingg

aran

Pan

ingg

aran

Dom

iyan

gP

anin

ggar

anP

ekal

onga

n

1

87,5

0 34

Sid

o M

akm

urP

anin

ggar

anP

anin

ggar

anK

alio

mbo

Pan

ingg

aran

Pek

alon

gan

140

,00

35K

arya

Muk

tiP

anin

ggar

anP

anin

ggar

anW

indu

aji

Pan

ingg

aran

Pek

alon

gan

164

,69

36R

imba

Tan

iS

igug

urP

anin

ggar

anB

odas

Kan

dang

sera

ngP

ekal

onga

n

3

91,2

0 37

Wan

a M

akm

urS

igug

urP

anin

ggar

anG

arun

gwiy

oro

Kan

dang

sera

ngP

ekal

onga

n

4

06,5

0 38

Row

o M

asK

anda

ngse

rang

Pan

ingg

aran

Lam

bur

Kan

dang

sera

ngP

ekal

onga

n

2

30,7

0 39

Won

o A

sri

Prin

gsur

atK

eses

iLi

nggo

asri

Kaj

enP

ekal

onga

n

2.3

80,5

0 40

Rim

ba M

ulya

Bro

ndon

gK

eses

iU

jung

nego

roK

eses

iP

ekal

onga

n

6

73,2

5 41

Wan

a M

anun

ggal

Bro

ndon

gK

eses

iB

ukur

Boj

ong

Pek

alon

gan

92

,00

42S

enda

ng L

esta

riB

rond

ong

Kes

esi

Taj

urK

anda

ngse

rang

Pek

alon

gan

178

,28

43W

ana

Jaya

Pak

ulur

anK

aran

gany

arT

embe

lang

gunu

ngLe

bakb

aran

gP

ekal

onga

n

9

78,8

1 44

Won

o R

ejo

Kap

undu

tan

Kar

anga

nyar

Kap

undu

tan

Leba

kbar

ang

Pek

alon

gan

472

,30

45W

ono

Sar

iK

apun

duta

nK

aran

gany

arT

imba

ngsa

riLe

bakb

aran

gP

ekal

onga

n

1

81,5

0 46

Won

o M

ulyo

Kap

undu

tan

Kar

anga

nyar

Pam

utuh

Leba

kbar

ang

Pek

alon

gan

395

,88

47A

rgo

Mul

iaR

ogos

elo

Kar

anga

nyar

Ban

tark

ulon

Leba

kbar

ang

Pek

alon

gan

272

,30

48W

ono

Bul

ubek

tiLe

bakb

aran

gK

aran

gany

arLe

bakb

aran

gLe

bakb

aran

gP

ekal

onga

n

1.4

53,2

0 49

Lest

ari

Sig

ugur

Pan

ingg

aran

Boj

ongk

onen

gK

anda

ngse

rang

Pek

alon

gan

191

,70

50H

arap

an B

angs

aS

igug

urP

anin

ggar

anN

atag

iwan

gP

anin

ggar

anP

ekal

onga

n

1

58,0

0 51

Suk

a M

aju

Sig

ugur

Pan

ingg

aran

Kra

ndeg

anP

anin

ggar

anP

ekal

onga

n

2

27,5

0 52

Jaya

Les

tari

Sig

ugur

Pan

ingg

aran

Tan

gera

ngP

anin

ggar

anP

ekal

onga

n

26,3

0 53

Ron

ggow

arsi

toS

igug

urP

anin

ggar

anS

awan

gan

Pan

ingg

aran

Pek

alon

gan

136

,20

54Lo

hjin

awi

Sig

ugur

Pan

ingg

aran

Bub

akK

anda

ngse

rang

Pek

alon

gan

244

,11

55W

ana

Bha

kti

Kan

dang

sera

ngP

anin

ggar

anLu

ragu

ngK

anda

ngse

rang

Pek

alon

gan

139

,10

56W

onoj

oyo

Tam

baks

ari

Kes

esi

Kal

ijoyo

Kaj

enP

ekal

onga

n

93,4

0 57

Ran

cang

Ken

cono

Pak

ulur

anK

aran

gany

arS

idoa

rjoD

oro

Pek

alon

gan

809

,64

58M

oro

Dad

iLe

bakb

aran

gK

aran

gany

arM

endo

loLe

bakb

aran

gP

ekal

onga

n

7

19,9

2 59

Won

o G

iri R

oso

Kap

undu

tan

Kar

anga

nyar

Dep

ok

Leba

kbar

ang

Pek

alon

gan

445

,80

60W

ana

Mak

mur

Rog

osel

oK

aran

gany

arP

unga

ngan

Dor

oP

ekal

onga

n

1.0

25,1

0 61

Won

o S

ido

Dad

iK

apun

duta

nK

aran

gany

arW

onos

ido

Leba

kbar

ang

Pek

alon

gan

296

,82

28.5

01,2

4

Page 106: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

94

LAMPIRAN 6

MATRIK BIMBINGAN DAN KONSULTASI PENULISAN SKRIPSI

Page 107: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

95

Page 108: KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT DESA HUTAN … · Informasi Masyarakat Desa Hutan Kabupaten Pekalongan.” Skripsi ini terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, baik bantuan materi

96

LAMPIRAN 7

BIODATA PENULIS

Nama : Nafsil Mutma’inah

Tempat/tanggal lahir : Pekalongan, 02 Agustus 1991

Alamat : Pekajangan 7/61 RT 5 RW 2 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan 51172 Jawa Tengah

Pendidikan Formal :

JENJANG NAMA SEKOLAH NAMA KOTA TH TH

MASUK LULUS

TK TK Aisiyah Pekajangan Pekalongan 1996 1997

SD SD 03 Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan 1997 2003

SMP SMP Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan 2003 2006

SMA SMA Negeri 1 Kedungwuni Pekalongan 2006 2009

Pengalaman Berorganisasi

NAMA ORGANISASI KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI

NAMA KOTA TAHUN

Kharisma FIB Undip Sekretaris Departemen Syiar Semarang 2011 Riset Club FIB Undip Anggota Semarang 2011 An-Nisa Immaro Undip Bidang Kaderisasi Nisa Semarang 2009-Sekarang Muslimah Hizbut-Tahrir Indonesia

Anggota Semarang 2013