kebijakan indonesia dalam membantu penyelesaian …€¦ · nama : andika yulianto chamil nim :...

108
KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN KONFLIK ETNIS ROHINGYA-MYANMAR TAHUN 2016-2018 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Andika Yulianto Chamil 11141130000061 PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 14-Sep-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

KEBIJAKAN INDONESIA DALAM

MEMBANTU PENYELESAIAN KONFLIK

ETNIS ROHINGYA-MYANMAR TAHUN

2016-2018

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Andika Yulianto Chamil

11141130000061

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul:

KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN

KONFLIK ETNIS ROHINGYA-MYANMAR TAHUN 2016-2018

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 31 Januari 2019

Andika Yulianto Chamil

Page 3: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Andika Yulianto Chamil

NIM : 11141130000061

Program Studi : Hubungan Internasional

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN

KONFLIK ETNIS ROHINGYA-MYANMAR TAHUN 2016-2018

dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta, 31 Januari 2019

Mengetahui,

Ketua,

Menyetujui,

Pembimbing

Ahmad Alfajri, MA

NIP.

M. Adian Firnas, M.Si

NIP.

Page 4: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN

KONFLIK ETNIS ROHINGYA-MYANMAR TAHUN 2016-2018

Oleh

Andika Yulianto Chamil

11141130000061

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal

14 Februari 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Hubungan

Internasional.

Ketua, Sekretaris,

Ahmad Alfajri, MA

NIP.

Eva Mushoffa, MHSPS

NIP.

Penguji I,

Penguji II,

Robi Sugara, M.Sc

NIP: 197709142011012004

Febri Dirgantara Hasibuan, MM

NIP:

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada 14 Februari 2019.

Ketua Program Studi Hubungan Internasional

FISIP UIN Jakarta

Ahmad Alfajri, MA

NIP

Page 5: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

v

ABSTRAK

Skripsi ini secara khusus bertujuan untuk menganalisa kebijakan indonesia

dalam membantu penyelesaian konflik etnis rohingya di myanmar pada tahun

2016-2018. Masalah penelitian ini bermula dari kembali masuknya pengungsi

Rohingya ke wilayah Indonesia, setelah sebelumnya pada era presiden Susilo

Bambang Yudhoyono. Pemerintahan Joko Widodo melanjutkan peran yang

dilakukan Indonesia semasa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Pemerintah memberikan bantuan kemanusiaan dan juga diplomasi bilateral

melalui Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. Segala bentuk bantuan dan

upaya diplomasi pemerintah ini menimbulkan pertanyaan terkait dengan

kebijakan Indonesia dalam membantu penyelesaian konflik etnis Rohingya di

Myanmar. Metode kualitatif dan deskriptif analitis menjadi metode penelitian

yang digunakan dalam skripsi ini. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui

studi pustaka dengan mencari data yang berasal dari buku, artikel dalam jurnal,

dan laporan resmi berita daring. Dari studi ini menemukan bahwa Presiden Joko

Widodo menerapkan kebijakan-kebijakan yang cukup jelas, baik dalam

menangani pengungsi maupun penyelesaian konflik. Berbagai macam upaya

sudah dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo dalam level internasional

(PBB) dan bilateral (Myanmar, Bangladesh). Bekerja sama dengan UNHCR

dalam menangani pengungsi, dan juga diplomasi bilateral dengan Myanmar dan

juga Bangladesh. Bantuan kemanusiaan pun diberikan kepada para pengungsi di

Cox‟s Bazar dan juga etnis Rohingya di Rakhine State

Kata kunci: Rohingya, Rakhine State, Konflik Etnis, Indonesia, Myanmar,

Kebijakan Luar Negeri, Joko Widodo.

Page 6: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi Rabbil „Alamin, puji dan syukur selalu penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam tak

lupa penulis haturkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW

beserta dengan seluruh keluarga, sahabat, dan para pengikut beliau.

Penulis merasa perlu untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada

beberapa pihak berikut yang telah memberikan dukungan moril kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Dengan segenap rasa hormat dan kerendahan hati, penulis sangat ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Andre R. Chamil dan Ibu Sri Indartini Chamil, Orang Tua Penulis

yang senantiasa mendidik, memotivasi, menginspirasi, dan selalu mendoakan

Penulis.

2. Kakak dan Kakak Ipar penulis yang selalu mendorong penulis untuk

menyelesaikan Skripsi ini yaitu Mas Rian dan Kak Hana.

3. Bapak M. Adian Firnas, M.Si selaku dosen pembimbing penulis yang selalu

memberikan arahan, motivasi, dan kritik yang membangun dalam perbaikan

penulisan skripsi ini.

4. Sahabat tersayang penulis, Gladis Charisma Inshani. Terima kasih atas segala

dukungan dan perhatian yang telah kamu berikan sejak pertama kali kenal

pada 2013 hingga saat ini. Terima kasih telah selalu sabar mendengarkan

segala keluh kesah penulis dan terus memberikan semangat kepada penulis,

tidak hanya dalam proses penulisan skripsi ini, namun juga setiap saatnya.

Semoga segala doa yang kamu panjatkan segera dikabulkan oleh Allah SWT

dan semoga kamu terus menjadi orang yang lebih baik lagi serta sukses di

kemudian hari, baik dunia maupun akhirat.

5. Segenap jajaran staff dan dosen Program Studi Hubungan Internasional UIN

Jakarta yang telah membagi segudang ilmu serta wawasan yang baru kepada

penulis.

6. Seluruh Staf Divisi Hubungan Internasional Kepolisian Republik Indonesia

(Divhubinter POLRI), dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar

Negeri (Pusdiklat Kemlu). Terima kasih karena telah memberikan

kesempatan magang dan membimbing Penulis selama magang.

7. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI)

periode 2016 dan periode 2017, dan kepanitian International Relations

Championship (IRON) 2016 yang telah memberikan pengalaman organisasi

dan juga memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengeskplorasi

kelebihan serta kekurangan penulis.

Page 7: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

vii

8. Teman-teman penulis yang senantiasa mengisi hari-hari selama kuliah,

Arman, Mia, Rifda, Aldi, Ahda, Aisyah, Wirda, Cesa, dan juga teman-teman

kelas B HI UIN angkatan 2014.

9. Rekan-rekan seperjuangan HI UIN Jakarta angkatan 2014, serta tim Futsal HI

UIN angkatan 2014 (BFC) yang senantiasa mengisi kekosongan jadwal

olahraga penulis.

Penulis berharap bahwa semoga semua bentuk dukungan dan kebaikan

tersebut mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari

bahwa penulisan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari

kata sempurna, sehingga kritik dan saran dari berbagai pihak tentu akan sangat

membantu penulis sebagai bahan pertimbangan perbaikan penulisan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangsih yang besar ke depannya

dalam ranah kajian penelitian pada bidang Ilmu Hubungan Internasional.

Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 31 Januari 2019

Andika Yulianto Chamil

Page 8: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

viii

DAFTAR ISI

KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN KONFLIK

ETNIS ROHINGYA-MYANMAR TAHUN 2016-2018................................................i

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................................................ iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI .............................................................. iv

ABSTRAK........................................................................................................................ v

KATA PENGANTAR .................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ x

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1. Pernyataan Masalah ...................................................................... 1

1.2. Pertanyaan Penelitian ................................................................... 6

1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6

1.5. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 7

1.6. Kerangka Teori ............................................................................ 14

1.6.1. Konsep Kepentingan Nasional ............................................................ 14

1.6.2. Teori Kebijakan Luar Negeri .............................................................. 18

1.7. Metode Penelitian ........................................................................ 21

1.7.1. Tipe Penelitian ...................................................................................... 21

1.7.2. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 21

1.7.3. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 22

1.7.4. Teknik Analisis Data ............................................................................ 22

1.7.5. Metode Penulisan ................................................................................. 23

1.8. Sistematika Penulisan ................................................................. 23

BAB II SEJARAH HUBUNGAN INDONESIA-MYANMAR DAN SEJARAH

ETNIS ROHINGYA .................................................................................................... 25

A. Sejarah Hubungan Indonesia-Myanmar ...................................... 25

B. Sejarah Etnis Rohingya .................................................................. 40

BAB III GAMBARAN UMUM KONFLIK ETNIS ROHINGYA DAN SIKAP

PEMERINTAHAN MYANMAR ................................................................................ 45

A. Akar Konflik Secara Historis ......................................................... 45

Page 9: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

ix

B. Perlakuan Pemerintah Myanmar Terhadap Etnis Rohingya ..... 49

C. Implikasi dari konflik terhadap kawasan Asia Tenggara ........... 54

BAB IV ANALISA KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU

PENYELESAIAN KONFLIK ETNIS ROHINGYA DI MYANMAR PADA 2016 -

2018 ................................................................................................................................ 60

A. Kebijakan Dalam Negeri ................................................................ 60

B. Kebijakan Luar Negeri ................................................................... 67

1) Pemberian Bantuan Kemanusian ........................................................... 68

a) Bantuan Kemanusiaan Pasca Konflik Oktober 2016 ............................ 71

b) Diplomasi Bilateral Indonesia – Myanmar terkait kekerasan Oktober

2016 74

2) Diplomasi Bilateral Indonesia – Myanmar pasca konflik 2017 ........... 75

3) Kemunduran Hubungan Dengan Aung San Suu Kyi ........................... 78

4) Diplomasi Indonesia Pada 2018 .............................................................. 82

C. Beberapa faktor yang melatarbelakangi bantuan Indonesia

dalam menyelesaikan krisis kemanusiaan Rohingya ..................................... 83

1) Faktor Internal ......................................................................................... 83

2) Faktor Eksternal....................................................................................... 85

BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 88

Kesimpulan ............................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 91

Page 10: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Penanaman FDI Indonesia di Myanmar tahun 2011-2013 .......... 31

Tabel 2.2. Bentuk Diplomasi Ekonomi oleh BUMN Indonesia di Myanmar

..................................................................................................... 34

Page 11: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

xi

DAFTAR SINGKATAN

HAM Hak Asasi Manusia

KTT Konferensi Tingkat Tinggi

SBY Susilo Bambang Yudhoyono

NGO Non-Government Organization

ASEAN Association of South East Asian Nation

FDI Foreign Direct Investment

BUMN Badan Usaha Milik Negara

SDA Sumber Daya Alam

SDM Sumber Daya Manusia

KBRI Kedutaan Besar Republik Indonesia

PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa

UNHCR United Nations High Commissioner for Refugees

RNDP Rakhine National Development Party

IOM International Organization for Migration

KEMENKUMHAM Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Perpres Peraturan Presiden

KEMENKOPOLHUKAM Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum,

dan Keamanan

NU Nahdlatul Ulama

PMI Palang Merah Indonesia

MER-C Medical Emergency Rescue Committee

ARSA Arakan Rohingya Salvation Army

ACT Aksi Cepat Tanggap

AKIM Aliansi Kemanusiaan Indonesia

Page 12: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

xii

FDI Foreign Direct Investment

APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

IMF International Monetary Fund

Page 13: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

viii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pernyataan Masalah

Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan penindasan terhadap etnis

Rohingya di Myanmar sudah berlangsung sejak lama. Myanmar tidak

mengakui etnis Rohingya sebagai anggota warga negaranya, karena

menurut Myanmar, etnis Rohingya merupakan warga pendatang yang

dibawa Inggris dari Bangladesh pada masa penjajahan dan ditempatkan

di daerah Arakan (sekarang Rakhine).1 Pelanggaran HAM tersebut

diperparah ketika tahun 1982, pemerintah Myanmar mengeluarkan

peraturan yang menyangkal komunitas muslim Rohingya sebagai bagian

dari warga negara Myanmar.2 Peraturan tersebut memuat 135 kelompok

etnis yang diakui sebagai bagian dari warga negara Myanmar, namun

etnis Rohingya tidak terdaftar di dalamnya. Hal tersebut menyebabkan

kaum muslim Rohingya tidak memiliki status kewarganegaraan

(stateless).3 Kewarganegaraan adalah suatu hal yang penting bagi sebuah

1Dewi Asrieyani, (2013),“Peran Office of The High Commissioner for Human Right dalam

Penyelesaian Kasus Genosida Etnis Rohingya di Myanmar (1978-2012)”, Journal Ilmu Hubungan Internasional 1 (2): 42-50, Universitas Mulawarman, hlm. 44. 2Dewi Asrieyani, (2013),“Peran Office of The High Commissioner for Human Right dalam...”,

hlm. 295. 3William J. Jones, (2015) “Myanmar’s Rohingya: Cultural, Violence, and Human Rights Abuses”,

Athena: The 2015 WEI International Academic Confrence Proceedings, Mahidol University International College, hlm.70.

Page 14: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

2

negara dan kedaulatannya, oleh karena itu, sangat sulit bagi komunitas

internasional untuk mengintervensi di bawah hukum kewarganegaraan.4

Pelanggaran HAM dan penindasan yang dilakukan oleh

kelompok etnis lain terhadap etnis Rohingya, dan juga tidak adanya

bantuan dari pemerintah Myanmar terkait etnis Rohingya dikarenakan

tidak diakuinya status kewarganegaraan etnis Rohingya, membuat etnis

Rohingya memilih meninggalkan negaranya dan mengungsi, mencari

suaka, di negara tetangganya seperti Bangladesh, dan juga beberapa

negara anggota ASEAN (Association of South East Asia Nation), yaitu

Thailand, Malaysia, dan termasuk juga Indonesia. Namun sangat

disayangkan, Thailand dan Malaysia menolak kedatangan mereka di

tengah laut sebelum menyentuh wilayah kedaulatan mereka dengan

berbagai alasan. 5

Sedangkan Bangladesh menerima kedatangan mereka,

namun dikarenakan kondisi ekonomi Bangladesh yang terbilang

kekurangan (termasuk negara miskin), maka pemerintah Bangladesh

mengembalikan para pengungsi Rohingya kembali ke Myanmar, atau

menyerahkan mereka ke negara tetangga lainnya. Kondisi tersebut yang

menjadi alasan Indonesia turut aktif membantu penyelesaian konflik

antar etnis di Myanmar ini. Hal ini diperparah dengan tidak adanya

negara anggota ASEAN lain yang benar-benar serius membantu secara

penuh dalam penyelesaian konflik antar etnis ini. Hal tersebut diduga

4William J.Jones, (2015) “Myanmar’s Rohingya: Cultural, Violence, and ...”,hlm. 70

5 Simela Victor M., 2015, “Masalah Pengungsi Rohingya, Indonesia, dan ASEAN”, Info Singkat

Hubungan Internasional Vol. VII, No.10/II/P3DI, hlm. 5-6

Page 15: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

3

terkait dengan prinsip non-intervensi ASEAN terhadap urusan negara

anggota masing-masing.

Pada konflik etnis Rohingya yang terjadi belakangan ini,

Indonesia telah dan terus melakukan diplomasi dengan pemerintah

Myanmar. Melalui pidato kepresidenan pada September 2017, Presiden

Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, Indonesia menyesalkan aksi

kekerasan yang terjadi di Rakhine State dan perlu adanya aksi nyata

dalam menyelesaikan masalah tersebut. Pemerintah juga berkomitmen

membantu mengatasi krisis kemanusiaan tersebut.6 Seperti pada

kunjungan ke Manila, Filipina, saat akan menghadiri Konferensi Tingkat

Tinggi (KTT) ASEAN ke-30 pada bulan April 2017, Presiden Jokowi

bertemu dengan State Counsellor Myanmar, Daw Aung San Suu Kyi.

Presiden Jokowi membahas pentingnya menjaga stabilitas keamanan di

Rakhine State, Myanmar, dimana stabilitas politik Myanmar dapat

berimplikasi terhadap stabilitas keamanan di kawasan ASEAN. Selain

itu, Presiden Jokowi juga menyatakan siap membantu Myanmar dalam

menciptakan perdamaian di Rakhine State, Myanmar, dengan bekerja

sama dalam jangka menengah dan jangka panjang.7

Selain itu, pada bulan September 2017, melalui pidato

kepresidenan, Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah Indonesia telah

6DW, “Indonesia Turun Tangan Bantu Rohingya”, diakses dari

http://www.dw.com/id/indonesia-turun-tangan-bantu-rohingya/a-40351496 pada 7 November 2017 7Algooth Putranto, Misi Menlu Retno, Upaya Jokowi Meneruskan Tradisi Indonesia, diakses dari

http://nasional.kompas.com/read/2017/04/29/14113671/bertemu.aung.san.suu.kyi.jokowi.ingin.ada.kedamaian.di.rakhine pada 7 November 2017

Page 16: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

4

menugaskan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno L.P. Marsudi (Menlu

Retno), untuk menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak

seperti Sekertaris Jenderal PBB, António Guterres, dan komisi penasihat

khusus untuk Rakhine State, Kofi Annan. Selain itu, pemerintah juga

memberangkatkan Menteri Luar Negeri ke Myanmar guna

membicarakan peran Indonesia dalam meredam kekerasaan di Myanmar.

Kedatangan Menlu Retno ke Myanmar untuk bertemu dengan Panglima

Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Senior U Min Aung Hlaing di

Ibu Kota Myanmar, Naypyidaw, membahas krisis keamanan dan

kemanusiaan yang kembali melanda Rakhine State. Selain itu, Menlu

Retno juga menemui Penasihat Negara Myanmar, Daw Aung San Suu

Kyi. Menlu Retno juga diberangkatkan ke Dhaka, Bangladesh dalam

rangka menyiapkan bantuan kemanusiaan seperti makanan dan obat-

obatan untuk pengungsi etnis Rohingya yang berada di Bangladesh. 8

Menurut Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi,

Indonesia merupakan satu-satunya negara yang diberi kesempatan untuk

bertemu para pemimpin militer dan pemerintahan di Myanmar. Hal

tersebut dikarenakan Indonesia dihormati dan dianggap sebagai negara

panutan oleh Myanmar.910

8DW “Indonesia Turun Tangan Bantu Rohingya”, diakses dari http://www.dw.com/id/indonesia-

turun-tangan-bantu-rohingya/a-40351496 pada 7 November 2017 9Sapto Nugroho, “Soal Konflik Rohingya, Hanya Indonesia yang Diterima Pemimpin Negara

Myanmar”, diakses dari http://www.tribunnews.com/internasional/2017/09/05/soal-konflik-rohingya-hanya-indonesia-yang-diterima-pemimpin-negara-myanmar pada 7 November 2017 10

Telepon langsung dengan Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi, dengan KompasTV, https://www.youtube.com/watch?v=rGyRnOgJARM diakses pada 7 November 2017

Page 17: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

5

Peneliti mengambil judul ini karena melihat adanya kontribusi

yang cukup signifikan dari Indonesia dalam upaya resolusi konflik etnis

yang terjadi di Myanmar. Mulai dari masa pemerintahan Susilo Bambang

Yudhoyono (SBY), hingga masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Upaya diplomatis, yaitu penekanan terhadap pemerintah Myanmar agar

segera menghentikan kekerasan etnis, terus dilakukan. Pada masa

pemerintahan SBY melalui Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa,

Indonesia sudah melakukan diplomasi publik dalam upaya menekan

pemerintah Myanmar.11

Pada masa pemerintahan Jokowi, Indonesia

mengirim Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi untuk berkomunikasi

secara intensif dengan otoritas setempat terkait krisis yang kian memanas

tersebut.12

Selain itu, alasan lain peneliti mengambil judul ini karena

melihat bagaimana Myanmar menghormati niat baik Indonesia dengan

menerima representatif dari Indonesia, sedangkan menolak representatif

dari negara lain dan bahkan institusi internasional sekalipun.

Judul ini peneliti ambil dengan membandingkan upaya resolusi

konflik yang dilakukan oleh Indonesia pada masa pemerintahan SBY

dengan upaya yang dilakukan oleh Indonesia pada masa pemerintahan

Jokowi yang sudah berjalan selama tiga tahun ini. Agar penelitian ini

mudah dipahami, pembahasan penelitian ini akan dipusatkan pada;

11

Ron Corben, “Jakarta Pressing Burma on Rohingya Legal Rights”, diakses dari https://www.voanews.com/a/indonesia-fm-says-jackarta-pressing-burma-on-rohingya-legal-rights/1698656.html pada 28 Desember 2017 12

Sapto Nugroho, “Soal Konflik Rohingya, Hanya Indonesia yang Diterima...” http://www.tribunnews.com/internasional/2017/09/05/soal-konflik-rohingya-hanya-indonesia-yang-diterima-pemimpin-negara-myanmar

Page 18: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

6

pertama, latar belakang dan sejarah singkat konflik yang dialami etnis

Rohingya di Myanmar; kemudian analisis peran aktif Indonesia dalam

menyelesaikan konflik etnis Rohingya di Myanmar.

1.2. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diambil permasalahan

yang akan dibahas pada bab berikutnya, yaitu “Bagaimana Kebijakan

Indonesia Dalam Membantu Menyelesaikan Konflik Etnis Rohingya

di Myanmar Pada Tahun 2016-2018?”

1.3. Tujuan Penelitian

Dalam penyusunan penelitian ini, adapun tujuan-tujuan yang

peneliti harapkan, yaitu:

1. Memperoleh informasi tentang bagaimana dinamika hubungan antara

Indonesia dan Myanmar terkait resolusi konlfik etnis Rohingya di

Rakhine State, Myanmar.

2. Mengetahui apa saja peran Indonesia dalam resolusi konflik etnis

Rohingya di Rakhine State, Myanmar pada era pemerintahan

Presiden Joko Widodo.

3. Mengetahui alasan dibalik bantuan Indonesia dalam menyelesaikan

konflik etnis Rohingya di Myanmar.

1.4. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, peneliti mengharapkan

penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

Page 19: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

7

1. Dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan disiplin Ilmu

Hubungan Internasional, khususnya pada peran yang dilakukan

Indonesia dalam resolusi konflik etnis Rohingya di Rakhine State,

Myanmar.

2. Menjadi salah satu sumber informasi publik, terutama bagi pengkaji

ilmu Hubungan Internasional, dalam hal peran yang dilakukan

Indonesia dalam resolusi konflik etnis Rohingya di Rakhine State,

Myanmar.

1.5. Tinjauan Pustaka

Peneliti mengambil beberapa penelitian sebelumya untuk

digunakan sebagai referensi maupun pembanding dalam penelitian ini.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam studi

ilmiah untuk melanjutkan dan melengkapi penelitian yang sebelumnya

pernah diteliti, serta menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.

Tinjauan pustaka pertama yang digunakan adalah skripsi milik

Diah Nurhandayani, mahasiswi jurusan Ilmu Hubungan Internasional,

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Skrispi yang

dibuat memiliki judul Kebijakan Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono

(SBY) Dalam Penyelesaian Kekerasan Etnis Muslim Rohingya di

Myanmar yang ditulis pada tahun 2013. Skrpsi yang ditulis oleh saudari

Diah membahas mengenai kebijakan pemerintah dibawah naungan

Presiden SBY terkait penyelesaian masalah kekerasan yang dialami etnis

Rohingya di Myanmar.

Page 20: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

8

Skripsi yang ditulisnya, penulis memiliki sebuah rumusan

masalah utama yang akan dibahas, yaitu mengenai kebijakan Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam membantu menyelesaikan

konflik Rohingya. Dalam menjawab rumusan masalah tersebut, penulis

menggunakan Konsep Kepentingan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri.

Konsep Kepentingan Nasional yang digunakan merujuk pada tesis dari

Michael Doyle Simpson yang berjudul A Concept of National Interest.

Michael Doyle memiliki kesimpulan bahwa bangsa yang digerakkan oleh

kepentingan publik untuk menggapai komitmen dan harapan pada

karakter dan aspirasi bangsa disebut sebagai kepentingan nasional.

Selanjutnya, rujukkan yang digunakan oleh penulis adalah konsep

kepentingan nasional oleh Hans J. Morgenthau dengan judul Another

Great Debate: the National Interest of the United States. Morgenthau

menegaskan dalam tulisannya, kepentingan nasional memiliki kaitan

yang kuat dengan pengaruh, kekuasaan, dan kekuatan (power).13

Skripsi ini memberikan sudut pandang yang berbeda dengan

peneliti terkait resolusi konflik etnis Rohingya di Myanmar. Dengan

fokus pada masa pemerintahan Presiden SBY, skripsi ini dapat dijadikan

referensi dan juga pembanding bagi penelitian yang dilakukan peneliti,

karena peneliti lebih fokus pada masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Penelitian yang akan dilakukan peneliti juga dapat dijadikan pelengkap

13

Diah Nurhandayani, (2013), “Kebijakan Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Dalam Penyelesaian Kekerasan Etnis Muslim Rohingya di Myanmar”, hlm. 12-13

Page 21: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

9

dari skripsi yang telah ada, karena perbedaan masa pemerintahan dengan

skripsi peneliti.

Tinjauan pustaka kedua yang digunakan adalah jurnal dari Fatma

Arya Ardani, mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional di Universitas

Diponegoro dengan judul Kebijakan Indonesia Dalam Membantu

Penyelesaian Konflik Antara Etnis Rohingya dan Etnis Rakhine di

Myanmar (Studi Karakter Kepribadian Susilo Bambang Yudhoyono),

yang ditulis pada tahun 2015. Jurnal ini membahas tentang kebijakan

yang diambil Indonesia dalam rangka membantu menyelesaikan konflik

yang terjadi antara etnis Rakhine dan Rohingya di Myanmar, berfokus

pada pembahasan studi karakter kepribadian Presiden SBY.

Dalam jurnal tersebut, penulis mengemukakan sebuah masalah

utama, yaitu hal-hal yang membuat Indonesia membentuk kebijakan

untuk membantu menyelesaikan konflik pada etnis Rakhine dan

Rohingya di Myanmar. Dalam menjawab permasalahan tersebut, teori

idiosinkratik dari Hudson (2007) dan Herman (1980) menjadi landasan

penulisan yang digunakan oleh penulis. Pada jurnal tersebut mengatakan

bahwa pemimpin menggunakan persepsi dan kognisi dalam menentukan

kebijakan luar negeri, dan karakter pemimpin yangmemberikan pengaruh

pada orientasi kebijakan yang partisipatori.14

14

Fatma Arya Ardani, (2015), “Kebijakan Indonesia Dalam Membantu Penyelesaian Konflik AntaraEtnis Rohingya dan Etnis Rakhine di Myanmar(Studi Karakter Kepribadian Susilo Bambang Yudhoyono)”, hlm. 2

Page 22: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

10

Jurnal tersebut peneliti gunakan sebagai referensi karena

memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti, yaitu

peran Indonesia dalam resolusi konflik etnis Rohingya di Myanmar.

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah jurnal

ini berfokus pada studi kasus kepribadian Presiden SBY dalam

pengambilan kebijakan penyelesaian konflik antar etnis Rohingya dan

etnis Rakhine di Myanmar, sedangkan penelitian yang akan dilakukan

peneliti berfokus pada peran Indonesia dalam resolusi konflik etnis

Rohingya di Myanmar.

Tinjauan pustaka ketiga yang digunakan adalah artikel dari

Badrus Sholeh, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, berjudul Resolusi

Konflik di Asia Tenggara: Pengalaman Muslim Indonesia. Artikel ini

membahas tentang peran kepemimpinan Muslim Indonesia dalam

mewakili pemerintah dan masyarakat sipil pada upaya perdamaian di

Asia Tenggara.

Dalam artikel ini, penulis menganalisis peran Indonesia dalam

perdamaian di Asia Tenggara. Analisis tersebut diawali dengan

perdebatan antara konsep resolusi konflik dan peran Negara serta

masyarakat sipil dalam resolusi konflik regional, yakni di kawasan Asia

Tenggara. Kemudian dilanjutkan dengan pengalaman Indonesia dalam

melakukan beberapa kali mediasi dan resolusi konflik di kawasan Asia

Page 23: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

11

Tenggara. Penulis juga mewawancarai beberapa tokoh perdamaian

Indonesia.15

Artikel ini peneliti ambil sebagai referensi karena memiliki

pembahasan yang mirip dengan yang akan peneliti lakukan. Artikel ini

membahas beberaparesolusi konflik di Asia Tenggara yang telah

dilakukan oleh Indonesia, sedangkan peneliti akan membahas secara

khusus resolusi konflik etnis Rohingya di Myanmar yang dilakukan oleh

Indonesia.

Tinjauan pustaka keempat yang peneliti ambil adalah skripsi dari

Rendy Mista Ismail, mahasiswa jurusan Ilmu Hubungan Internasional,

Universitas Hasanuddin, yang berjudul Peranan Palang Merah

Indonesia Dalam Penyelesaian Konflik Rohingya di Myanmar. Skripsi

ini membahas peran dari Palang Merah Indonesia (PMI) dalam

membantu menyelesaikan konflik yang dialami etnis Rohingya,

khususnya di Myanmar.

Dalam skripsi ini, penulis mengemukakan tiga rumusan masalah

yang dibahas, yaitu bagaimana perkembangan konflik Rohingya

Myanmar pasca keterlibatan Palang Merah Indonesia, apa saja kendala

yang dialami Palang Merah Indonesia, dan bagaimana prospek Palang

Merah Indonesia dalam penyelesaian konflik tersebut. Dalam menjawab

permasalahan yang terjadi, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu

15

Badrus Sholeh, (2017), “Resolusi Konflik di Asia Tenggara:Pengalaman Muslim Indonesia”, Episteme, Vol.12, No.1, hlm. 30

Page 24: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

12

konsep Konflik dan Resolusi Konflik, dan konsep Multi-Track

Diplomacy.16

Skripsi ini peneliti ambil sebagai referensi sekaligus pembanding

dengan penelitian yang akan dilakukan. Skripsi ini berfokus pada peran

sebuah Non-Government Organization (NGO) dalam penyelesaian

sebuah konflik, yaitu Palang Merah Indonesia (PMI) dalam resolusi

konflik etnis Rohingya di Myanmar, sedangkan penelitian yang akan

peneliti lakukan berfokus pada peran dari pemerintah Indonesia pada

resolusi konflik etnis Rohingya di Myanmar. Perbandingannya yaitu

bagaimana peran NGO dalam penyelesaian konflik dengan peran

Pemerintah Indonesia dalam penyelesaian konflik.

Tinjauan pustaka kelima yang peneliti ambil adalah jurnal dari

Novandre Satria dan Ahmad Jamaan yang berjudul Islam dan Kebijakan

Luar Negeri Indonesia: Peran Indonesia dalam Konflik di Rakhine,

Myanmar. Jurnal ini dibuat bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari

sebuah agama terhadap keterlibatan Indonesia dalam konflik etnis di

Rakhine State, Myanmar, antara etnis Rakhine dan etnis Rohingya pada

pertengahan tahun 2012.

Dalam jurnal ini, penulis menganalisis kebijakan luar negeri yang

dibentuk oleh Indonesia dalam perannya menangani konflik di Rakhine,

Myanmar. Selain itu, penulis juga mengemukakan sebuah masalah

utama, yaitu “Bagaimana pengaruh agama terhadap peran Indonesia

16

Rendy Mista Ismail, (2013), “Peranan Palang Merah Indonesia Dalam Penyelesaian Konflik Rohingya di Myanmar”, hlm. 15-20

Page 25: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

13

dalam konflik etnis di Rakhine, Myanmar?”. Implikasi agama terhadap

peran Indonesia diamati dengan menggunakan dan dipandu oleh

perspektif Konstruktivisme Holistik yang menggarisbawahi bahwa

perilaku negara dibentuk dari identitas yang terbentuk dari nilai dan

norma yang terjadi, baik pada norma struktural (norma internasional)

atau di wilayah sub-sistemik (domestik). Kerangka pikir Konstruktivisme

terangkai dari analisa politik luar negeri. Pada kerangka tersebut aktor

tidak dianggap sebagai unit yang goal-oriented dan self-oriented yang

mana perilaku seorang aktor merupakan hasil pertimbangan-

pertimbangan rasional terhadap untung-rugi dalam upaya

memaksimalkan pencapaian, melainkan sebagai objek yang dalam

perumusan kebijakannya selalu mempertimbangkan konteks sosial di

mana aktor tersebut berada. Di sisi lain, untuk menjabarkan para aktor

yang mempengaruhi dan dampak yang ditimbulkan dari pengaruh pada

perumusan kebijakan luar negeri, penulis mengambil pemikiran dari

Mark Webber dan Michael Smith. Pemikiran yang memilah entitas-

entitas terkait dengan politik luar negeri; pembuat kebijakan ---mereka

yang terlibat secara langsung, berkelanjutan dan efektif; dan mereka yang

memiliki pengaruh pada proses perumusan kebijakan dari masa ke masa.

Mereka menerangkan bahwa para aktor yang memiliki pengaruh pada

kebijakan luar negeri dan dampak pengaruh aktor tersebut sangat

Page 26: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

14

bergantung pada sistem politik domestik dan isu yang diamati negara

bersangkutan.17

Jurnal ini peneliti ambil sebagai referensi tambahan dan sekaligus

pembanding dengan penelitian yang akan dilakukan. Jurnal ini berfokus

pada analisis bagaimana agama mempengaruhi pengambilan kebijakan

luar negeri Indonesia dalam perannya membantu peyelesaian konflik

yang dialami etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar. Sedangkan

penelitian yang akan peneliti lakukan berfokus pada analisis bagaimana

peran Indonesia dalam resolusi konflik etnis Rohingya di Myanmar pada

masa pemerintahan Presiden Jokowi.

1.6. Kerangka Teori

Menjawab pertanyaan penelitian yang telah dipilih, pada

penelitian ini digunakan beberapa teori untuk menjawab permasalahan,

yaitu konsep Kepentingan Nasional dan teori Kebijakan Luar Negeri.

1.6.1. Konsep Kepentingan Nasional

Kepentingan nasional merupakan suatu tujuan dan cita cita yang

ingin dicapai oleh suatu negara dalam melakukan interaksi hubungan

internasional. Kepentingan nasional terbentuk dari kebutuhan suatu

negara. Kondisi internal, baik dari kondisi sosial-budaya, politik-

ekonomi, dan militer, dapat terlihat dalam kepentingan ini. Berdasarkan

konsepnya, kepentingan nasional digunakan dalam menjelaskan perilaku

17

Novandre Satria dan Ahmad Jamaan, (2013), “Islam dan Kebijakan Luar Negeri Indonesia: Peran Indonesia dalam Konflik di Rakhine, Myanmar”, hlm. 3-4

Page 27: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

15

politik luar negeri dari suatu negara.18

Banyak sekali pihak yang

membahas tentang teori ini, diantaranya adalah Felix E. Oppenheim.

Menurutnya, konsep kepentingan nasional merupakan tujuan

kesejahteraan pemerintahan nasional dalam level internasional, seperti

menjaga otonomi politik dan integritas teritorial. Secara praktik,

kepentingan nasional disamakan dengan national security. Sedangkan

Hans J Morgenthau mendefinisikan national interest sebagai kemampuan

minimum negara untuk melindungi dan mempertahankan identitas fisik,

politik, dan kultur dari gangguan negara lain. Dari tinjauan itu, para

pemimpin suatu negara dapat menurunkan suatu kebijakan spesifik

terhadap negara lain yang bersifat kerjasama maupun konflik.19

Intinya,

menurut Morgenthau, kepentingan nasional sangat berkaitan dengan

kekuasaan, pengaruh, dan kekuatan atau power.20

Konsep kepentingan nasional Morgenthau dapat dikatakan teori

yang tidak universal, karena apabila kepentingan nasional dianut dalam

kebijakan luar negeri dengan konsepnya yang berlandaskan pada kuatnya

pengaruh, kekuasaan, dan kekuatan, maka dunia akan kembali

mengalami konflik-konflik yang tidak ada ujungnya. Berbeda dengan

Morgenthau, Joseph Frankel membantah pendapat tersebut dengan

18

P.Anthonius Sitepu, (2011),“Studi Hubungan Internasional”, Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal.163 19

Theodore A. Couloumbis, H. Wolfe James,(1990),“Pengantar Hubungan Internasional: Keadilan dan Power”, Bandung : Abardin, hlm. 115 20

Hans J, Morgenthau, (1952), “Another Great Debate: The National Interest of The United States”,Political Review, vol XLVI, No.4.

Page 28: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

16

menekankan pada kepentingan humanis, moral, dan kepentingan religi.21

Nicholas Spykman sependapat dengan konsep yang diutarakan oleh

Frankel, dimana aspek dari kepentingan kultural dijadikan sebagai bagian

integral dari sebuah kepentingan nasional.22

Seperti yang kita ketahui, kepentingan nasional yang menjadi

landasan kebijakan luar negeri, dijadikan landasan oleh penganut paham

realisme dalam hubungan internasional. Dalam praktiknya, tentu tidak

mudah untuk menjalankan kepentingan nasional. Karena pada

kenyataannya, negara-negara besar yang memiliki power lebih kuat dapat

memaksa dan mengintimidasi negara-negara kecil yang lemah demi

kepentingan nasional mereka sendiri. Maka dari itu, konsep balance of

power sangatlah penting dalam paham realisme.

Menurut Donald E. Nuechterlin, klasifikasi kepentingan nasional

dibagi menjadi 4 jenis23

, yaitu:

a. Kepentingan Pertahanan

Kepentingan yang bertujuan untuk melindungi warga negara,

wilayah, dan sistem politik dari ancaman negara lain

b. Kepentingan Ekonomi

21

Joseph Frankel dalam T. May Rudi, (2002), “Studi Strategis Dalam Transformasi Sistem Internasional Pasca Perang Dingin”, Bandung: PT Rafika Aditama, hlm. 60 22

Umar Saryadi Bakri, (1999), “Pengantar Hubungan Internasional”, Jakarta: Jayabaya University Press. 23

Joseph Frankel dalam T. May Rudi, (2002), “Studi Strategis Dalam Transformasi Sistem Internasional Pasca Perang Dingin”, Bandung: PT Rafika Aditama, hlm. 60

Page 29: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

17

Kepentingan pemerintah dalam membangun hubungan

ekonomi dengan negara lain dalam rangka meningkatkan

perekonomian negara

c. Kepentingan Tata Internasional

Kepentingan yang bertujuan untuk memberikan keuntungan

bagi negaranya melalui perwujudan serta pertahanan sistem

politik dan ekonomi internasional

d. Kepentingan Ideologi

Kepentingan yang memiliki kaitan dengan pandangan hidup

dan ideologi bangsa

Pada masalah yang diteliti ini, peran Indonesia dalam resolusi

konflik Rohingya di Myanmar merupakan perwujudan dari salah satu

keempat jenis kepentingan nasional tersebut, yaitu kepentingan tata

internasional. Selain itu, peran Indonesia ini juga implementasi dari

pembukaan UUD 1945 yang berbunyi „sesungguhnya kemerdekaan itu

ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas

dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan pri-kemanusiaan dan

pri-keadilan‟, dan „ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial‟.

Sependapat dengan Frankel, konsep kepentingan nasional yang

semestinya dianut oleh Indonesia merupakan kepentingan nasional yang

meliputi pertahanan, ekonomi, tata internasional, dan ideologi, yang

menekankan pada kepentingan moral, religi, dan kepentingan humanis.

Page 30: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

18

1.6.2. Teori Kebijakan Luar Negeri

Kebijakan luar negeri (foreign policy) adalah suatu strategi atau

rencana yang dibentuk oleh para pembuat keputusan (decision maker)

suatu negara untuk menghadapi negara lain atau aktor politik

internasional lainnya. Kebijakan tersebut dibentuk guna meraih tujuan

nasional yang tertuang dalam kepentingan nasional. Kebijakan luar

negeri suatu negara dijalankan pemerintah dengan tujuan mencapai

kepentingan nasional masyarakat, seseorang yang berkuasa pada masa

tertentu menentukan kepentingan nasional suatu bangsa pada masa

tersebut. Rosenau berpendapat bahwa fungsi dari proses penyusunan

tujuan suatu negara merupakan tujuan kebijakan luar negeri yang

sebenarnya. Menilik sasaran pada masa lalu dan melihat aspirasi untuk

masa mendatang memberikan pengaruh dalam tujuan tersebut.

Faktor-faktor yang mendasari perumusan kebijakan luar negeri

suatu negara. Dalam perumusan kebijakan luar negeri suatu negara,

terdapat dua faktor yang mendasari, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal.

Menurut K.J Holsti, perumusan kebijakan luar negeri suatu

negara didasari faktor-faktor berikut, 24

yaitu:

1. Faktor internal, diantaranya: kebutuhan sosial, ekonomi, dan

keamanan; karakteristik geografi dan topografi; atribut

24

K. J. Holsti, International Politics; A Framework for Analysis (New Jersey: Prentice Hall, 1992), 272.

Page 31: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

19

nasional; struktur pemerintah; opini publik; birokrasi; dan

pertimbangan etik.

2. Faktor eksternal, diantaranya: struktur sistem internasional;

karakteristik/struktur ekonomi internasional; kebijakan dan

tindakan aktor lain; masalah regional dan global yang berasal

dari pihak swasta; dan hukum internasional dan opini dunia.

Holsti juga menjelaskan kebijakan luar negeri memiliki tiga

konsep dalam menjelaskan hubungan suatu negara dengan kondisi

eksternalnya25

, yaitu:

a. Sebagai sekumpulan orientasi (as a cluster of orientation),

merupakan pedoman untuk menghadapi kondisi eksternal

yang menuntut pembuat keputusan dan tindakan berdasar

orientasi prinsip dan tendensi umum yang terdiri dari sikap,

persepsi, dan nilai yang dijabarkan dari pengalaman sejarah

dan kondisi strategis penentu posisi negara dalam politik

internasional.

b. Sebagai seperangkat komitmen dan rencana untuk bertindak

(as a set of commitements to and plans for action), berupa

rencana dan komitmen konkret termasuk tujuan dan alat yang

spesifik untuk mempertahankan situasi lingkungan eksternal

yang konsisten dengan orientasi kebijakan luar negeri.

25

A. A.Perwita dan M. Y. Yani, (2005), “Pengantar Hubungan Internasional”, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hlm.49-50

Page 32: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

20

c. Sebagai bentuk perilaku atau aksi (as a form of behavior),

berupa langkah nyata berdasar orientasi umum, dengan

komitmen dan sasaran yang lebih spesifik, yang berhubungan

dengan kejadian dan situasi di lingkungan eksternal.

Sedangkan menurut Couloumbis dan Wolfe, keputusan politik

luar negeri diklasifikasikan menjadi tiga kategori utama berdasarkan

sifatnya26

, yaitu:

1) Bersifat pragmatis (terencana), yaitu keputusan besar yang

mempunyai konsekuensi jangka panjang; membuat studi

lanjutan, pertimbangan dan evaluasi yang mendalam

mengenai seluruh opsi alternatif;

2) Bersifat krisis, merupakan keputusan yang dibuat selama

masa krisis, waktu untuk menanggapinya terbatas, dan ada

elemen yang mengejutkan yang membutuhkan respon yang

telah direncanakan sebelumnya;

3) Bersifat taktis, yaitu keputusan penting yang biasanya bersifat

pragmatis, memerlukan evaluasi, revisi, dan pembalikan.

Konflik etnis Rohingya di Myanmar ini sudah menjadi masalah di

dunia internasional. Maka dari itu, kerjasama internasional sangat

dibutuhkan dengan harapan dapat menyelesaikan konflik etnis Rohingya di

Myanmar. Salah satu negara yang turut andil dalam penyelesaian

permasalahan tersebut adalah Indonesia. Di Indonesia pada era Presiden

26

Theodore A. Couloumbis, H. Wolfe James,(1990),“Pengantar Hubungan Internasional: Keadilan dan Power”, Bandung : Abardin, hlm. 129

Page 33: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

21

Joko Widodo telah memiliki kebijakan dalam membantu penyelesaian

permasalahan ini dan kebijakan tersebut memiliki relevansi dengan konsep

kepentingan nasional, kebijakan luar negeri, dan idiosinkratik yang

dibahas lebih lanjut dalam penelitian ini pada bab IV.

1.7. Metode Penelitian

1.7.1. Tipe Penelitian

Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Metode

tersebut berguna untuk memberikan gambaran dan penjelasan secara

sistematis menyangkut kasus dan peristiwa yang terjadi, dimana hal

tersebut relevan dengan permasalahan pada penelitian ini. Metode

deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan fakta-

fakta yang terkait dengan Kebijakan Indonesia Dalam Resolusi Konflik

etnis Rohingya di Myanmar.

1.7.2. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan jenis data teoritis yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti. Selain itu, peneliti juga menggunakan

sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer merupakan pidato

resmi kenegaraan dan penyampaian langsung oleh Duta Besar.

Sedangkan data sekunder diperoleh dari data tidak langsung seperti buku,

koran, jurnal, dan situs-situs di internet yang dapat mendukung penelitian

ini. Kedua sumber data tersebut digunakan agar penelitian ini

mendapatkan lebih banyak informasi mengenai “Kebijakan Indonesia

Dalam Membantu Penyelesaian Konflik Etnis Rohingya di Myanmar

Era Presiden Joko Widodo”. Data yang peneliti dapatkan dari sumber-

Page 34: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

22

sumber tersebut kemudian dianalisis untuk menjawab permasalahan yang

telah ditentukan.

1.7.3. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini data dikumpulkan meggunakan metode telaah

pustaka (library research), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

menelaah sejumlah literatur yang memiliki hubungan dengan

permasalahan penelitian. Literatur yang dapat digunakan diantaranya

adalah buku, artikel, jurnal, koran, dan situs-situs yang terdapat di

internet yang dapat mendukung penelitian ini. Data yang telah diperoleh

selanjutnya digunakan untuk mengkaji peristiwa yang akan dibahas

dalam penelitian.

1.7.4. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang bersifat

kualitatif. Data kualitatif menurut Raco (2010) adalah metode penggalian

informasi yang memiliki sifat deskriptif dan bertujuan untuk menyajikan

gambaran dalam suatu peristiwa, gejala, realitas, serta fakta yang

mendalam dan luas sehingga mewujudkan pemahaman baru. Data

kualitatif tidak digunakan untuk melihat hubungan sebab-akibat (causal),

perbandingan (comparative), dan bukan hubungan antar variabel, dimana

hubungan-hubungan tersebut disebut sebagai metode kuantitatif. Pokok

analisa dalam penelitian ini adalah respon Indonesia terkait tragedi krisis

kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingyapada era pemerintahan

Presiden Joko Widodo.

Page 35: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

23

1.7.5. Metode Penulisan

Penelitian ini menggunakan pola deduktif dalam metode

penulisannya. Pola ini memberikan gambaran mengenai masalah yang

diteliti secara umum, selanjutnya dibuat kesimpulan dengan memaparkan

data beserta analisis terkait permasalahan yang diteliti.

1.8. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang peneliti gunakan dibagi dalam 5 bab

utama, yaitu:

1) BAB I : Pendahuluan

1.1) Pernyataan masalah, sedikit menjelaskan mengenai

sejarah diskriminasi yang menimpa etnis Rohingya di

Myanmar, dan mengapa Indonesia menjadi satu-

satunya negara yang dipercaya Myanmar dapat

membantu menyelesaikan masalah tersebut.

1.2) Pertanyaan penelitian, permasalahan yang akan

dibahas dalam penulisan ini yaitu “Bagaimana

Kebijakan Indonesia Dalam Membantu

Menyelesaikan Konflik Etnis Rohingya di

Myanmar Pada Tahun 2016-2018?”

1.3) Tujuan dan manfaat penelitian, menjelaskan mengenai

maksud dan kegunaan dibuatnya penelitian ini.

1.4) Kerangka teori penelitian, menjelaskan mengenai teori

yang akan digunakan dalam penelitian ini.

Page 36: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

24

1.5) Metode penelitian, menjelaskan mengenai metode

yang akan digunakan dalam penelitian ini.

1.6) Sistematika penulisan, menjelaskan penjabaran tiap

bab dalam penelitian ini.

2) BAB II : Pembahasan penelitian, menjelaskan dinamika

hubungan antara Indonesia-Myanmar. Selain itu, peneliti juga

akan sedikit menjelaskan sejarah keberadaan etnis Rohingya.

3) BAB III berisi tentang penjelasan mengenai akar konflik yang

terjadi di Rakhine State terhadap etnis Rohingya beserta

perlakuan pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya.

Tidak hanya itu, peneliti juga akan memaparkan implikasi

dari konflik etnis Rohingya ini terhadap kawasan Asia

Tenggara, khususnya beberapa negara anggota ASEAN.

4) BAB IV berisi tentang pembedahan masalah kebijakan dan

alasan pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan konflik

etnis Rohingya di Myanmar dengan menggunakan konsep

serta teori yang sudah dipaparkan pada bab I.

5) BAB V : Penutup, menjabarkan kesimpulan dari penelitian

ini.

6) Daftar Pustaka, menjabarkan referensi-referensi yang diambil

untuk penelitian ini.

Page 37: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

25

BAB II

SEJARAH HUBUNGAN INDONESIA-MYANMAR

DAN SEJARAH ETNIS ROHINGYA

A. Sejarah Hubungan Indonesia-Myanmar

Indonesia dan Myanmar merupakan negara yang terletak di kawasan

Asia Tenggara. Dikarenakan kedua negara berada di dalam satu kawasan yang

sama, kedua negara pun memiliki banyak persamaan. Masyarakat kedua negara

multietnis. Indonesia pernah mengalami masalah national building pada saat

awal kemerdekaan, begitu pula dengan Myanmar. Sejarah mencatat, hubungan

bilateral kedua negara telah terjalin sejak masa kemerdekaan Indonesia tahun

1945.27

Pada 1947 merupakan masa perjuangan Indonesia dalam

mempertahankan kemerdekaannya. Pada acara Asian Relation Conference di

New Delhi, India, desakan untuk segara mengadakan Conference on Indonesia

Affairs dilakukan oleh beberapa negara, termasuk Myanmar. Pada tahun yang

sama pula, Myanmar mengizinkan Indonesia untuk mendirikan Indonesian

Office di Yangon. Indonesian Office tersebut merupakan cikal bakal dari

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Myanmar yang ada sekarang. Secara

27

Yani dan Sunu, (2007), “Hubungan RI – Myanmar Sepanjang Masa”, Yangon: Kedutaan Besar Republik Indonesia, diakses dari https://www.kemlu.go.id/yangon/id/berita-agenda/berita-perwakilan/Pages/Hubungan-RI-Myanmar-Sepanjang-Masa.aspx pada 3 Juni 2018

Page 38: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

26

resmi, hubungan dan kerjasama bilateral Indonesia-Myanmar dimulai sejak

1951.28

Walau hubungan kedua negara pada awalnya berjalan mulus, pada 1962

hubungan kedua negara agak sedikit terhambat. Hal itu disebabkan berakhirnya

pemerintahan demokratis Myanmar oleh kudeta militer yang dipimpin oleh

Jenderal Ne Win. Pemerintahan yang awalnya demokratis ini diubah ideologinya

menjadi sosialis. Meski demikian, kedua negara tetap menjaga hubungan

baiknya, terlihat dari saling kunjung pemimpin kedua negara yang menandakan

bahwa hubungan kedua negara tetap terjalin walaupun ideologi sudah berubah.29

Pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),

pemerintah menggambarkan sikap kurang tegas dalam pengambilan keputusan

secara umum. Pada satu sisi, pemerintah menyatakan kesiapannya dalam

membantu menyelesaian konflik etnis Rohingya di Rakhine, namun pada sisi

lain tidak terlihat usaha keras dari pemerintah, baik pada ranah nasional,

regional, maupun internasional. Hal yang sama terlihat pada kebijakan terhadap

pengungsi yang berada di wilayah Indonesia.30

Banyak dari pengungsi yang telah terlebih dahulu tiba di Indonesia dan

ditahan oleh petugas imigrasi seperti para imigran gelap lainnya. Nasib para

pengungsi yang sudah mendapatkan akses masuk pun tidak begitu jelas, apakah

akan melanjutkan hidup di Indonesia atau kembali mencari negara ketiga. Hal

tersebut berjalan hingga bertahun-tahun. Realitas respon pemerintah dan kondisi

28

Yani dan Sunu, (2007), “Hubungan RI – Myanmar...” 29

Yani dan Sunu, (2007), “Hubungan RI – Myanmar...” 30

Diah Nurhandayani, (2014), “Kebijakan Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Dalam Penyelesaian Kekerasan Etnis Muslim Rohingya di Myanmar”, UIN Jakarta, hlm. 32

Page 39: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

27

sebenarnya yang dialami para pengungsi dapat dipersepsikan sebagai kurang

tegasnya sikap politis presiden SBY. Pada sisi lain, banyak lembaga-lembaga

kemanusiaan, lembaga keagamaan, partai politik, dan institusi lain yang

bergerak serta aktif membantu etnis Rohingya, baik untuk para pengungsi di

Indonesia maupun disalurkan langsung ke Rakhine.31

Kendati demikian, sikap presiden SBY yang kurang tegas itu dapat

dipersepsikan sebagai sikap politik yang mendukung aktifitas organisasi

masyarakat serta lembaga-lembaga kemanusiaan dalam memberikan bantuan,

baik secara material maupun moral. Karena sejatinya bisa saja suatu

pemerintahan melarang masyarakatnya ataupun lembaga yang bernaung di

wilayahnya untuk bergerak memberikan bantuan, baik material maupun moral,

terhadap suku bangsa tertentu.32

Kedekatan hubungan Indonesia dengan Myanmar secara tidak langsung

membuat Indonesia senantiasa berperan aktif dalam membantu Myanmar

menyelesaikan masalah dalam negerinya, salah satunya dukungan Indonesia

terhadap proses rekonsiliasi nasional Myanmar, dan demokratisasi Myanmar.

Indonesia pun mendapat kepercayaan dari Myanmar untuk menjadi fasilitator

proses demokratisasinya. Hal tersebut disebabkan dari latar belakang sejarah

kedua negara, kedekatan hubungan, serta pengalaman dari Indonesia yang

menjadi negara demokratis.33

31

Diah Nurhandayani, (2014), “Kebijakan Pemerintah...”, hlm. 32-33 32

Diah Nurhandayani, (2014), “Kebijakan Pemerintah...”, hlm. 33 33

G. Situmorang, (2014), “Background Information: Hubungan Bilateral RI – Myanmar”, Yangon: Kedutaan Besar Republik Indonesia Yangon.

Page 40: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

28

Indonesia yang telah lebih dulu menuju negara yang demokratis

membuat Myanmar menjadikan Indonesia panutan mereka. 3435

Indonesia pun

selalu berupaya untuk berperan aktif dalam membantu Myanmar menyelesaikan

masalah dalam negerinya, salah satunya adalah konflik etnis Rohingya yang

terjadi di Rakhine State. Etnis Rohingya merupakan etnis paling minoritas yang

paling banyak mendapatkan diskriminasi dari pemerintah Rohingya.

Kedekatan hubungan Indonesia dengan Myanmar tidak hanya dalam

bidang politik, namun juga bidang ekonomi. Pasca berdemokrasi dan membuka

diri pada 2011, Myanmar menyadari potensi sumber daya alam yang melimpah

dalam berbagai sektor, dimana pengembangan hal tersebut belum

dimaksimalkan, seperti sektor manufaktur, pertanian, perikanan, pertambangan,

telekomunikasi, dan lain-lain. Dengan hasil tambang yang beragam serta masih

terbatasnya pembangunan infrastruktur, pemerintah Myanmar mulai

mempromosikan pengembangan industrinya dan membuat undang-undang

investasi asing baru yang mengurangi pembatasan aktivitas ekonomi bagi pihak

asing, yaitu dengan dibuatnya undang-undang tentang Foreign Direct Investment

(FDI).36

Hal tersebut membuka peluang bagi Indonesia untuk menanamkan

investasinya di Myanmar.

34

Sapto Nugroho, “Soal Konflik Rohingya, Hanya Indonesia yang Diterima Pemimpin Negara Myanmar”, diakses dari http://www.tribunnews.com/internasional/2017/09/05/soal-konflik-rohingya-hanya-indonesia-yang-diterima-pemimpin-negara-myanmar pada 7 November 2017 35

Telepon langsung dengan Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi, dengan KompasTV, https://www.youtube.com/watch?v=rGyRnOgJARM diakses pada 7 November 2017 36

KBRI Yangon, 2015, “Buku Panduan Sekilas Potensi Myanmar”, Yangon: Kedutaan Besar Republik Indonesia.

Page 41: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

29

Posisi Indonesia yang menguat dilihat oleh Myanmar pasca proses

demokratisasinya, serta adanya berbagai peluang kerjasama ekonomi yang

muncul juga menjadi salah satu motivasi bagi Indonesia untuk mendapatkan

keuntungan ekonomi dari hubungan bilateral Indonesia dengan Myanmar,

khususnya dalam bidang investasi. Indonesia juga melihat bahwa penanaman

investasi ini sangat dibutuhkan oleh Myanmar, mengingat Myanmar merupakan

negara yang baru saja berdemokrasi dan membutuhkan bantuan investasi dari

asing untuk membangun negaranya. Melalui momen ini, pemerintah Indonesia

secara internal mendorong dan menghimbau Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) untuk berekspansi dan berinvestasi di Myanmar.37

Myanmar memiliki banyak potensi yang dapat menciptakan peluang

kerjasama investasi antara Indonesia dengan Myanmar. Potensi Sumber Daya

Alam (SDA) Myanmar yang belum tereksplorasi seluruhnya, Sumber Daya

Manusia (SDM) yang cukup dengan upah tenaga kerjanya yang cukup murah,

lokasi pasar yang cukup besar, serta berbagai sektor lain merupakan peluang

terbuka untuk dikembangkan oleh investor-investor Indonesia. Tidak hanya itu,

sektor-sektor investasi yang ditawarkan tersebut kurang lebih sejenis dengan

Indonesia, seperti penanaman modal pada sektor peternakan dan perikanan,

pertanian, kehutanan, energi dan pertambangan, serta sektor pariwisata. Hal-hal

37

D. Saputra, 2012, “Empat BUMN Lebarkan Sayap Bisnis ke Myanmar”, diakses dari Portal Nasional Republik Indonesia: http://www.indonesia.go.id/in/kesehatan/10737?task=view&start=10 pada 1 September 2018

Page 42: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

30

tersebut lah yang menjadi motivasi kuat bagi para investor dari Indonesia untuk

berekspansi dan berinvestasi di Myanmar. 38

Walaupun demikian, dari sekian banyak sektor-sektor yang berpotensi

untuk investasi luar negeri, hanya ada beberapa sektor yang dimanfaatkan oleh

Indonesia untuk berinvestasi di Myanmar, diataranya yaitu; sektor

telekomunikasi, sektor transportasi, sektor kelistrikan, sektor bidang energi dan

pertambangan, sektor infrastruktur, sektor industri manufaktur, dan sektor

perbankan.

Peningkatan nilai investasi Indonesia mulai terlihat. Berdasarkan data

nilai investasi Indonesia pada tahun 2011 dan 2013, nilai investasi Indonesia

hingga akhir 2011 mencapai US$ 241,3 juta, sementara pada akhir 2013

mencapai US$ 600 juta.39

Investasi tersebut sebagian besar berhasil ditanamkan

oleh perusahaan BUMN Indonesia. Keberhasilan tersebut diantaranya dalam

bidang telekomunikasi, industri, pertanian, pertambangan dan energi,

infrastruktur, dan lain-lain.40

Tabel 2.1 berikut merupakan bentuk-bentuk

investasi yang telah ditanamkan oleh BUMN Indonesia di Myanmar pada

rentang tahun 2011-2013.

Tabel 2.1

Penanaman FDI Indonesia di Myanmar tahun 2011-2013

38

Boy, 2014, “Dubes Ito Optimis Hubungan Bisnis Indonesia-Myanmar Kian Terbuka”, diakses dari JPNN.com: http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=276574 pada 10 September 2018 39

G. Situmorang, 2014, “Background Information:...” 40

H. Lazuardi, 2014, “KBRI Myanmar Fasilitasi Kerja Sama Bisnis Dan Investasi”, diakses dari http://industri.bisnis.com/read/20141221/12/384686/kbri-myanmar-fasilitasikerja-sama-bisnis-dan-investasi pada 1 September 2018

Page 43: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

31

Sektor Investasi di Myanmar FDI Indonesia Pada Sektor Investasi

Myanmar

Sektor Telekomunikasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

memenangkan tender untuk

membangun jaringan telekomunikasi

bawah laut antara perbatasan Myanmar-

India, dan menggarap layanan ICT

(Information Communication

Technology) lisensi seluler.

Sektor Transportasi PT Garuda Maintenance Facility

menggarap perbaikan/pemeliharaan

pesawat-pesawat milik Myanmar

Airways International

Sektor Kelistrikan PT PLN membangun Power Plant

dengan suplai batubara dari Indonesia

Sektor Energi dan Pertambangan 1. PT Timah membangun

penambangan timah dan fasilitas

pengolahan bahan mineral

(smelter) di Pubyien-Tamok,

Tanihary, Myanmar.

2. PT Bukit Asam membangun

Page 44: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

32

PLTU dengan sistem joint

venture dengan salah satu

perusahaan Myanmar.

3. PT Pertamina membangun

1.360 SPBU dengan sistem joint

venture dengan Myanmar

Petroleum Products Enterprise.

Sektor Infrastruktur PT. Wijaya Karya membangun pabrik

beton pra-cetak dengan sistem joint

venture dengan perusahaan United

Mercury Group (UMG), dan

membangun proyes residensial dan

perkantoran dengan sistem joint venture

dengan perusahaan Noble Twin

Dragons Pte Ltd (NTD).

Sektor Industri Manufaktur 1. PT Semen Indonesia

membangun pabrik pembuatan

semen.

2. PT Pupuk Indonesia

membangun pabrik pembuatan

pupuk.

Sektor Perbankan PT BNI Membuka kantor cabangnya di

Page 45: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

33

Myanmar.

Sumber: (KBRI Yangon, 2015)41

Dibalik besarnya peningkatan nilai investasi Indonesia di Myanmar pada

rentang waktu tersebut, Indonesia melakukan berbagai upaya diplomasi ekonomi

demi mendongkrak peningkatan jumlah investasi Indonesia di Myanmar. Upaya

yang dilakukan yaitu berbentuk kunjungan kenegaraan, pendekatan, serta

penjajakan mengenai peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan agar kerjasama

ekonomi antara Indonesia dan Myanmar dapat lebih ditingkatkan lagi. Dalam

Progress Report yang disusun KBRI Yangon (2014)42

tentang program

peningkatan investasi dan kerjasama ekonomi Indonesia-Myanmar, upaya

diplomasi ekonomi terhadap Myanmar sepanjang 2011-2013 telah dilakukan

oleh Indonesia melalui setiap BUMN yang terkait, terangkum dalam tabel

berikut:

Tabel 2.2

Bentuk Diplomasi Ekonomi oleh BUMN Indonesia di Myanmar

Sektor Bentuk Diplomasi Ekonomi

Telekomunikasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

- Melakukan kunjungan kerja ke

Minister of Communications,

Posts, and Telegraphs (MCPT)

41

KBRI Yangon, 2015, “Buku Panduan Sekilas ...” 42

KBRI Yangon, 2014, “Buletin Komunitas ASEAN. Kesiapan Myanmar Menyongsong Terwujudnya Komunitas Ekonomi ASEAN 2015”, hal. 12.

Page 46: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

34

pada 24 September 2014

bertujuan untuk menjajaki

peluang ekrjasama membangun

sambungan jaringan GSM

hingga 30 juta unit dari 2 juta

unit yang sudah ada.

- Melakukan upaya untuk

mendapatkan salah satu lisence

satellite di Myanmar

- Mendirikan Representative

Office di Myanmar sebagai cikal

bakal kantor cabang jika lisesnsi

sebagai operator sudah diperoleh

Transportasi PT Pelabuhan Indonesia II

- Melakukan beberapa kali

kunjungan ke Myanmar

bertujuan untuk menjajaki

peluang pengoperasian beberapa

pelabuhan yang ada di Myanmar

- Mengadakan pembicaraan

dengan Myanmar Port Authority

pada 16 Mei 2013 membahas

Page 47: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

35

draft MoU pengembangan 3

(tiga) pelabuhan di daerah

Thilawa-Yangon

PT Garuda Indonesia Tbk. Maintenance

Facility Aero Asia (GMFAA)

- Mengadakan kerjasama dengan

pemerintah Myanmar untuk

perbaikan/pemeliharaan 4

(empat) buah pesawat Airbus A-

320 yang dimiliki Myanmar

International Airlines (MIA)

- Berupaya mengadakan

komunikasi dengan pihak MIA

terkait persetujuan proposal dan

update schedule maintenance

pada 2013, serta berkomunikasi

dengan pihak otoritas

penerbangan sipil Myanmar,

Department of Civil Aviation

(DCA), untuk mengaudit fasilitas

yang dimiliki GMFAA, sebelum

pesawat yang dimiliki Myanmar

Page 48: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

36

dirawat oleh GMFAA.

Kelistrikan PT PLN (Persero)

- Melakukan penetrasi melalui

program capacity building

(peningkatan kapasitas) yang

dituangkan di dalam MoU antara

PT PLN dengan Kementerian

Kelistrikan Republik Uni

Myanmar mengenai energy

efficiency.

- General Manager PT PLN

berkunjung ke Myanmar pada

September 2013 dan menemui

Menteri Kelistrikan Myanmar di

Yangon dan membahas program

kerjasama energy loss,

pengembangan Clean

Technology Coal Fired Power

Plant dan Pre-assessment

kapasitas pembangkit listrik di

Tigyit dimana PT PLN akan

bekerjasama dengan Department

Page 49: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

37

of Hydropower Generation

Enterprise (DHGE) dan Khin

Maung Nyunt Trading

Company.

Energi dan Pertambangan PT Timah Tbk.

- Mengajukan proposal yang

menyatakan keinginan

bekerjasama dalam upaya

eksplorasi bersama terkait timah

di Pubyien-Tamok, Tanihary,

Myanmar.

- Melakukan proses administrasi

guna mendapatkan lahan untuk

pertambangan serta

pembangunan smelter di daerah

Pubyien-Tamok, Tanihary,

Myanmar, dengan luas 10.000

hektar.

PT Aneka Tambang Tbk.

- Melakukan survei geologi di

Mandalay dan mengajukan ijin

untuk melakukan eksplorasi

Page 50: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

38

pertambangan emas dan

tembaga, bekerjasama dengan

local partner atau melalui

akuisisi perusahaan tambang

yang telah lebih dahulu

beroperasi di sana.

PT. Bukit Asam Tbk.

- Merintis kerjasama dalam

bentuk pertambangan batubara

dan pembangunan pembangkit

listrik bertenaga uap (coal-fired

plant) di Myanmar

PT Pertamina (Persero)

- Melakukan kerjasama dengan

Myanmar dalam bentuk

pembangunan refinery baru dan

pengembangan lapangan minyak

dan gas di Myanmar.

Infrastruktur PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

- Menandatangani MoU dengan

United Machinery Group of

Companies (UMG) Myanmar

Page 51: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

39

untuk pembangunan pabrik

beton pra-cetak di Yangon

- Membuka liaison office di kota

Yangon pada bulan September

yang diharapkan dapat

memudahkan komunikasi

dengan pihak Myanmar.

Industri Manufaktur PT Semen Indonesia

- Melakukan kunjungan ke

Myanmar pada 24-27 September

2013 dengan tujuan mengamati

langsung kondisi pasar di

Myanmar dan membicarakan

potensi kerjasama di bidang

semen dengan mitra setempat.

- Bekerjasama dengan mitra

setempat yaitu Myanmar

International Trading Co.

(MITC) untuk melakukan

perdagangan terlebih dahulu

sebagai bagian dari langkah awal

dalam meningkatkan akses

Page 52: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

40

penetrasi ke Myanmar.

Perbankan PT Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk.

- Membuka hubungan kerjasama

korespondensi dengan beberapa

perbankan di Myanmar, yaitu

MFTB, MICB, Cooperative

Bank, dan Kanbawza Bank

- Melakukan penempatan staf

Business Representative Office

(BRO) pada salah satu bank

tersebut dengan tujuan sharing

knowledge dan mengeksplor

potensi bisnis transaksi

internasional yang dapat

dilakukan antara BNI dengan

bank tersebut.

Sumber: Situmorang (2014)43

B. Sejarah Etnis Rohingya

Pada catatan PBB disebutkan bahwa Rohingya merupakan penduduk

muslim yang menetap di Arakan, Rakhine, Myanmar. Namun, jika dilihat

berdasarkan tutur kata, bahasa yang dikategorikan sebagai bahasa Rohingya

43

G. Situmorang, 2014, “Background Information:...”

Page 53: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

41

merupakan bahasa Chittagonian. Bahasa tersebut dituturkan oleh masyarakat

wilayah tenggara Bangladesh. Sedangkan, bahasa yang digunakan di Myanmar

tergolong rumpun Tai Kadal, Austroasiatik, atau Sino-Tibetan.44

Asal-muasal etnis Rohingya dan bagaimana mereka bisa sampai dan

bertempat tinggal di Myanmar masih menjadi hal yang diperdebatkan. Banyak

perbedaan dan klaim yang diutarakan para sejarawan dalam menjelaskan asal-

usul bangsa Rohingya. Pertama, bangsa Rohingya bukanlah keturunan Arab,

melainkan generasi Muslim Chittagonian yang datang dari Bengal (sekarang

Bangladesh) saat Burma (Myanmar) dalam jajahan Inggris.45

Kedua, terminologi

Rohingya ini mulai dikenal dan digunakan sebagai nama sebuah komunitas.

Penamaan tersebut digunakan oleh beberapa kaum intelektual Muslim Bengal

yang tinggal di bagian tenggara Arakan pada awal 1950an. Mereka merupakan

keturunan dari imigran yang berasal dari Chittagong Timur, Bengal dengan

perjanjian Yandabo pada saat perang antara Inggris-Burma I berakhir (1824-

1826).46

Ketiga, Rohingya merupakan masyarakat yang terdiri dari mayoritas

beragama Islam dan minoritas beragama Hindu, dan secara rasial mereka berasal

dari Indo-Semitic. Mereka merupakan campuran Brahmin dari India, Bengals,

Moghuls, Arab, Turks, dan Asia Tengah yang merupakan juru dakwah,

pedagang, dan pejuang yang datang menuju Arakan menggunakan jalur laut.

Bertempat tinggal di Arakan pada masa Ananda Chandra, mereka berbaur

44

A. Y. Hartati, 2013, “Konflik Etnis Myanmaar (Studi Eksistensi Rohingya di tengah Tekananan Pemerintah)”, Semarang: Universitas Wahid Hasyim. 45

Maung Tha Hla, 2009, “Rohingya Hoax”, New York: Buddhist Rakhaing Cultural Association. 46

A. Chan, 2005, “The Development of a Muslim Enclave in Arakan (Rakhine) State of Burma”, SOAS Bulletin Burma Research, Vol.3, NO.2. SBBR.

Page 54: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

42

bersama masyarakat lokal dan melahirkan generasi pertama masyarakat

Rohingya.47

Keempat, pada skrip Ananda Chandra tertulis bahwa pada 957 SM,

terjadi perpindahan populasi Tibeto-Burman Theravada Buddhist menuju

wilayah Arakan. Dengan dikalahkannya bala tentara Chandra, mereka

menguasai wilayah Arakan, dan orang-orang yang memiliki paras seperti orang-

orang India kembali menduduki wilayah utara Arakan, atau kembali ke Bengal.

Hal ini merupakan pengusiran orang berparas India yang pertama ke Bengal.48

Lebih dari itu, dikatakan bahwa cikal bakal kelompok Rohingya yang

bermukim di Arakan terlacak sejak zaman kerajaan Mrauk U, yaitu pada zaman

Raja Narameikhla (1430-1434). Setelah diusir bangsa Bengal, Narameikhla

kembali menguasai Mrauk U berkat bantuan dari Sultan Bengal. Seiring dengan

berkuasanya Narameikhla, masuk lah penduduk Muslim Bengal ke wilayah

Arakan, Rakhine. Dalam perkembangannya, jumlah penduduk Muslim Bengal

terus bertambah, terutama ketika kolonial Inggris menguasai Rakhine.

Dikarenakan kurangnya populasi di Rakhine, Inggris mengambil banyak orang

Bengali untuk dipekerjakan sebagai petani di Rakhine. Oleh sebab itu, sampai

saat ini pun, kebanyakan masyarakat Rohingya bekerja dalam sektor agraris.49

Pada 1911, Inggris melakukan sensus penduduk dan mendapati bahwa

masyarakat Muslim yang bermukim di Arakan telah mencapai 58.000 orang.

Angka tersebut terus bertambah pada 1920an ketika saat itu perbatasan India

47

Abid Bahar, 2012, “Ancient Kingdom of Arakan: Understanding The Arab-Chandra Synthesis, diakses dari Kaladan Press: http://www.kaladanpress.org/index.php/report/rohingya/3772-burmasrohingya-origin-in-the-ancient-kingdom-of-arakan-understanding-thearab-chandra-synthesis.html pada 1 September 2018 48

Abid Bahar, 2012, “Ancient Kingdom of Arakan...” 49

A. Y. Hartati, 2013, “Konflik Etnis Myanmar..”

Page 55: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

43

ditutup oleh Inggris. Hal tersebut membuat orang-orang Bengali memilih

kembali ke wilayah Rakhine. Sejak 1920an mulai muncul konflik masyarakat

Rohingya dengan penduduk lokal yang merupakan mayoritas Buddha.

Bertambahnya jumlah penduduk yang signifikan membuat mereka cemas.50

Selain paparan tentang asal-muasal etnis Rohingya tersebut di atas,

beberapa sejarawan pun memiliki pendapat lain. Salah satu sejarawan, Khalilur

Rahman, mengatakan bahwa kata “Rohingya” berasal dari bahasa arab “Rahma”

yang mempunyai arti pengampunan. Rahman menelusuri juga peristiwa

kecelakaan kapal pada abad ke-8, tepatnya saat kapal Arab terdampar di Pulau

Ramree (perbatasan antara Burma dan Bangladesh). Pada saat itu, para pedagang

Arab tersebut terancam hukuman mati oleh Raja Arakan. Mereka pun berteriak

“Rahma”, namun para penduduk Arakan salah mengartikannya menjadi

“Raham” (kasihanilah kami), dan dari kata “Raham” itu berubah menjadi

“Rohang” dan akhirnya menjadi “Rohingya”.51

Sejarawan lain yang bernama Jacques P. Leider berpendapat bahwa pada

abad ke-18 terdapat sebuah catatan milik seorang warga Inggris, Buchanan-

Hamilton, menyebutkan bahwa masyarakat muslim sudah ada di wilayah Arakan

sejak abad ke-18. Masyarakat muslim tersebut menyebut diri mereka dengan

50

A. Y. Hartati, 2013, “Konflik Etnis Myanmar...” 51

Aulia Akbar, “Sejarah Masyarakat Rohingya”, diakses dari http://news.okezone.com/read/2012/08/17/411/679197/sejarah-masyarakat-Rohingya pada 11 Juni 2018

Page 56: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

44

“Rooinga”. Ada yang sumber yang mengatakan istilah tersebut berasal dari

bahasa Arab “Rahma” (rahmat) atau bahasa Pashtun “rogha” (perdamaian).52

Terlepas dari apakah benar atau tidaknya bahwa Rohingya merupakan

sebuah etnis, dan merupakan etnisitas Myanmar atau tidak, tetapi menurut

sejarah, etnis Rohingya adalah komunitas migran berasal dari Bangladesh yang

telah menetap selama ratusan tahun di wilayah Arakan, Myanmar. Seharusnya,

sebagai sebuah komunitas yang telah menetap dan tinggal selama ratusan tahun

di sebuah wilayah yang pada akhirnya menjadi bagian dari Myanmar, hak-hak

bisa mereka dapatkan, khususnya status kewarganegaraan.53

52

Tri Joko, “Konflik Tak Seimbang Etnis Rohingya dan Etnis Rakhine di Myanmar”, Jurnal Transnasional Vol. 4 No. 2 Februari 2013, hal. 840 53

Tri Joko, “Konflik Tak Seimbang Etnis...”

Page 57: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

45

BAB III

GAMBARAN UMUM KONFLIK ETNIS ROHINGYA

DAN SIKAP PEMERINTAHAN MYANMAR

A. Akar Konflik Secara Historis

Kekerasan antara masyarakat Muslim dan Buddha di Arakan telah terjadi

selama beberapa dekade terakhir. Konflik tersebut dapat ditarik hingga pada saat

Perang Dunia II, ketika pada saat itu masyarakat Rohingya bersikap setia kepada

kolonial Inggris, masyarakat Arakan memihak pada para penjajah Jepang.

Jepang menginvasi Myanmar serta berusaha mengusir penguasa kolonial

Inggris. Saat peristiwa tersebut terjadi, masyarakat Rohingya menjadi target

brutal pemerintah dan penjajah Jepang, dan mendapat bantuan dari kelompok

etnis Rakhine dan Burma, menyiksa dan memaksa masyarakat Rohingya untuk

mengungsi keluar dari Arakan, mengubah profil etnis Arakan, dari yang

mayoritas Muslim menjadi Buddha.54

Pemerintah terus mengawasi komunitas Rohingya dengan ketat. Ketika

pemerintah mendapat adanya gerakan komunitas Rohingya yang menuntut hak

mereka di Arakan, pemerintah langsung melakukan pemberangusan terhadap

mereka. Hal tersebut terus terjadi dari 1960 hingga 1970an. Kebijakan tersebut

diklaim sebagai kebijakan politik pecah belah (devide-et-impera), dengan tujuan

mengusir etnis minoritas dari dunia perpolitikan. Devide-et-impera merupakan

54

Human Rights Watch, All You Can Do Is Pray, diakses dari https://www.hrw.org/report/2013/04/22/all-you-can-do-pray/crimes-against-humanity-and-ethnic-cleansing-rohingya-muslims#page pada 13 November 2018

Page 58: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

46

kebijakan politik pecah belah dengan gabungan antara strategi ekonomi, militer

dan politk dengan tujuan mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan, dengan

cara memecahkan kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil. Dengan

begitu, pergerakan mereka akan dengan mudah dihentikan. Hal tersebut terbukti

pada tahun 1980an, legislasi yang dikeluarkan pemerintah menyatakan bahwa

komunitas Rohingya tidak memiliki kewarganegaraan manapun (stateless). Jika

konflik ini terus berlanjut, maka dapat berujung pada pembersihan etnis (ethnic

cleansing).55

Menurut Dr. Jacques P. Leider ---seorang sejarawan Perancis yang

mengamat sejarah Arakan sejak dua dekade lalu--- melalui wawancara dengan

The Irrawaddy, mengatakan bahwa akar masalah yang terjadi di Rakhine bukan

disebabkan oleh sikap rasis masyarakat Buddha. Apa yang terjadi lebih kepada

reaksi emosional mereka yang sangat kuat. Reaksi emosional yang disebabkan

karena kekhawatiran mereka akan pertumbuhan populasi masyarakat muslim

yang sangat masif, khususnya pada desa-desa di Rakhine. Secara singkat,

Jacques menilai permusuhan ini tidak lain karena (1) persoalan perebutan tanah,

(2) pertumbuhan masyarakat Muslim yang sangat masif, dan (3) Xenophobia

atas masyarakat Muslim.56

Konflik antara masyarakat muslim dengan buddha khususnya di Arakan

sudah berusia sangat panjang. Tentunya tidak ada manusia yang ingin hidup

55

Maung Tha Hla, 2009. “Rohingya Hoax, Buddhist Rakhaing Cultural Association”, New York Human Rights Watch, “All you can do is pray”, crimes againts humanity and ethnic cleansing of Rohingya Muslim in Burma‟s Arakan State. Hal. 20-21 56

The Irrawaddy, ”History Behind Arakan State Conflict”, diakses dari https://www.irrawaddy.com/in-person/interview/history-behind-arakan-state-conflict.html pada 13 November 2018

Page 59: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

47

dalam permusuhan dan kebencian yang tidak kunjung menemui titik terang.

Namun ketika terdapat sekelompok masyarakat yang terus membenci suatu ras,

kaum, atau penganut agama lain secara turun-temurun, hampir bisa dipastikan

terdapat sebuah faktor pemicu yang menjadi penyebabnya.

Menurut liputan dari berbagai media, terdapat seorang biksu yang

merupakan seorang “pemimpin gerakan anti-Muslim” yang bernama Ashin

Wirathu. Ashin Wirathu merupakan seorang biksu yang dihormati di wilayah

Mandalay, dan mendapat julukan “The Fighting Monk”. Julukan tersebut

didapat karena Wirathu merupakan otak dari pembersihan etnis dan konflik

berdarah yang dilakukan terhadap masyarakat Rohingya. Pada 14 September

2003, Wirathu berbicara dihadapan sekitar 3000 biksu dan memprovokasi

mereka untuk menganggap bahwa muslim adalah maling dan teroris. Wirathu

mengklaim bahwa sanksi Amerika terhadap Myanmar terjadi karena Amerika

ingin menghukum Al-Qaeda, yaitu para muslim yang ada di Myanmar ini. 57

Terdapat sebuah pernyatan dari Wirathu yang berbunyi “Kita mempunyai

sebuah masalah di Myanmar, di Mandalay. Masalah tersebut yaitu Islam.

Terdapat masyarakat muslim baru di Mandalay yang merupakan pendatang dari

Bangladesh dan Pakistan. Mereka adalah teroris dan pencuri, tidak menghormati

wanita dan agama Buddha. Kita adalah kaum Buddha, cinta damai, tetapi kita

harus melindungi diri sendiri”.58

57

Cem Ozturk, “Myanmar’s Muslim Sideshow”, diakses dari http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/EJ21Ae01.html pada 13 November 2018 58

Cem Ozturk, “Myanmar’s Muslim...”

Page 60: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

48

Pada 2012, sebuah kerusuhan terjadi di Meiktila, sebuah kota di pusat

Myanmar, yang menyebabkan hancurnya sebuah masjid dan ratusan jiwa

meninggal. Kerusuhan tersebut dipicu dari pidato Wirathu. Wirathu merespon

hal tersebut dengan mengatakan bahwa pidatonya bukanlah “kebencian” ataupun

rasis, melainkan hanya sebuah peringatan untuk melindungi rakyatnya. Apa

yang mereka perbuat terkait peringatan tersebut bukanlah perbuatannya. Dalam

pidatonya Wirathu menyatakan bahwa ia hanya bertindak melindungi orang

yang iya cintai, seperti halnya orang lain melindungi orang yang mereka cintai.

Wirathu hanya memperingatkan orang-orang tentang Muslim. Wirathu

menganalogikan tindakannya seperti seekor anjing yang akan menggonggong

kepada orang asing yang datang ke rumah untuk memperingati sang pemilik.59

Wirathu juga berpendapat bahwa hanya membutuhkan seorang teroris

untuk berada di antara mereka maka kekacauan terjadi, seperti apa yang terjadi

di Barat. Ia hanya tidak ingin hal yang sama terjadi pada negaranya. Ia

menganggap apa yang iya lakukan hanyalah memperingati orang-orang untuk

lebih waspada. Wirathu juga menambahkan jika Donald Trump atau Nigel

Farage membutuhkan saran, ia dengan senang hati akan membagikan

gagasannya. Gagasan tersebut seperti menyusup ke dalam laman grup Muslim

Facebook, merekam semua pembelajaran sekolah-sekolah Islam, serta

pengawasan pemerintah terhadap aktivitas internet, termasuk surat elektronik (e-

59

The Guardian, “‘It Only Takes One Terrorist’: The Buddhist Monk Who Reviles Myanmar’s Muslims”, diakses dari https://www.theguardian.com/global-development/2017/may/12/only-takes-one-terrorist-buddhist-monk-reviles-myanmar-muslims-rohingya-refugees-ashin-wirathu pada 14 November 2018

Page 61: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

49

mail). Wirathu mengklaim bahwa internet di Myanmar disaring oleh pasukan

individu miliknya. 60

B. Perlakuan Pemerintah Myanmar Terhadap Etnis Rohingya

Masyarakat Rohingya merupakan penganut Islam yang sangat taat. Hal

itu terlihat dari sunnah yang mereka jalankan, seperti merawat janggut bagi laki-

laki, dan kaum perempuan mengenakan jilbab sebagai kewajiban bagi setiap

muslimah. Tidak hanya itu, terdapat banyak masjid dan madrasah pada setiap

perumahan, dan kaum laki-laki selalu shalat berjamaah di sana, sedangkan kaum

perempuan di rumah. Para ulama berperan penting dalam lingkungan masyarakat

Rohingya. Saran dan opini para ulama selalu didengar dan diikuti oleh

masyarakat, khususnya masalah hukum seperti hukum keluarga. Seluruh

kegiatan sosial seperti pendistribusian daging kurban, menolong orang miskin,

janda, anak yatim dan orang yang berkebutuhan, serta pernikahan dan

pemakaman diawasi oleh badan yang bernama Samaj.61

Namun setelah Burma Citizenship Law pada 1982 diimplementasikan,

diskriminasi hak-hak masyarakat Rohingya semakin memburuk, baik dari segi

politik, budaya, agama, ekonomi, dan sosial. Beberapa contohnya adalah tidak

diperbolehkannya kaum perempuan rohingya mengenakan jilbab, kegiatan

keagamaan diawasi secara ketat, dan masjid-masjid dirobohkan. Tidak

dianggapnya etnis Rohingya sebagai bagian dari banyaknya etnis di Myanmar,

60

The Guardian, “‘It Only Takes One Terrorist’...” 61

Nurul Islam, ”Facts About The Rohingya Muslims of Arakan”, diakses dari http://www.rohingya.org/portal/index.php/learn-about-rohingya.html pada 14 November 2018

Page 62: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

50

mengakibatkan mereka tidak dapat terlibat dalam kegiatan politik ataupun

kegiatan sosial lainnya.62

Pada sisi ekonomi, izin usaha tidak dikeluarkan pemerintah, dan

pemerintah membatasi segala kegiatan usaha yang telah dimiliki etnis Rohingya.

Di sisi lain mereka harus tetap membayar pajak yang tinggi, namun karena

pembatasan tersebut, mereka tidak dapat membayarnya, dan sebagai gantinya,

pemerintah menyita properti milik mereka sebagai ganti dari pembayaran pajak

tersebut. 63

Perlakuan tidak menyenangkan tersebut tidak datang dari pemerintah

saja. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, seorang biksu yang bernama

Ahsin Wirathu yang dipercaya sebagai “pemimpin gerakan anti-Muslim”64

,

berperan besar dalam mepertahankan sikap permusuhan terhadap kaum Muslim,

walaupun terdapat pertentangan dari sebagian kecil para biksu. Alasan

penentangan mereka adalah bahwa sesungguhnya agama Buddha tidak

mengajarkan permusuhan serta kebencian terhadap penganut agama lain.

Terdapat sebuah klaim dari seorang Biksu kepada media Asia Times Online, ia

mengatakan bahwa Wirathu mendapat dukungan dari pemerintah, “Wirathu

bekerja untuk pemerintah”. Ia beralasan bahwa ajaran Buddha tidak pernah

mengajarkan kekasaran seperti yang dilakukan Wirathu. Sang biksu tersebut

62

Nurul Islam, ”Facts About The Rohingya....” 63

Amnesti International, 2004, “Myanmar The Rohingya Minority: Fundamental Rights Denied”, AI Index: ASA 16/005/2004. 64

Cem Ozturk, “Myanmar’s Muslim Sideshow”, diakses dari http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/EJ21Ae01.html pada 14 November 2018

Page 63: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

51

menyatakan, apa yang Wirathu katakana dan lakukan bukanlah cerminan ajaran

Buddha. Sangat banyak biksu yang menentang pandangan Wirathu tersebut.65

Pernyataan biksu tersebut dapat dilihat dari bagaimana Presiden Thein

Sein membela Wirathu. Presiden Thein Sein menyebut Wirathu sebagai “son of

Buddha” dan membelanya dengan menyebutnya sebagai “noble person” yang

berkomitmen terhadap perdamaian.66

Presiden Thein Sein juga membela

pergerakan “969” yang dipimpin oleh Wirathu, sebuah pergerakan yang

menyerukan kaum Buddha untuk memboikot bisnis milik kaum Muslim, setelah

majalah Time menyebut Wirathu sebagai “The Face of Buddhist Terror”, pada 1

Juli 2013 (sampul majalah Time).67

Kebijakan anti-Islam tersebut masih dipertahankan dan berlanjut hingga

masa sekarang, meliputi hampir seluruh kebijakan pemerintah.68

Hal tersebut

dapat dilihat dari pernyataan Presiden Thein Sein terhadap Komisioner Tertinggi

Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) setelah pertikaian dan kerusuhan pada Juni

2012 lalu, bahwa pemerintah Myanmar akan bertanggungjawab terhadap

kebangsaan etnis mereka tetapi mustahil untuk mengakui Rohingya---yang

masuk ke Myanmar melewati perbatasan secara ilegal--- yang bukan merupakan

sebuah etnis di Myanmar. Pemerintah Myanmar beresdia untuk menyerahkan

65

Cem Ozturk, “Myanmar’s Muslim....” 66

Hanna Hindstrom, “Burma President Backs Anti-Muslim ‘Hate Preacher’ Wirathu”, diakses dari http://www.dvb.no/news/politics-news/burma-president-backs-anti-muslim-%E2%80%98hate-preacher%E2%80%99-wirathu/28955 pada 14 November 2018 67

Hanna Hindstrom, “Burma President Backs....” 68

Steinberg David I., 2010, “Burma/Myanmar, what everyone needs to know”, Oxford University Press, hlm. 156

Page 64: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

52

kaum Rohingya kepada UNHCR dan membantu menempatkan kembali mereka

di negara ketiga lainnya “yang ingin menampung mereka”. 69

Kebijakan tersebut juga mendapat dukungan dari partai politik RNDP

(Rakhine National Development Party). Ketua RNDP, Dr. Aye Maung,

mengatakan bahwa mereka telah meminta verifikasi menyeluruh sesuai dengan

1982 Burma Citizenship Law dan agar orang-orang yang secara ilegal datang ke

negara Myanmar tinggal di kamp pengungsian. Seperti pengungsi di negara lain,

dengan dukungan dari UNHCR berikan mereka makan dan minum, dan suatu

saat ada negara ketiga yang bersimpati terhadap para pengungsi dan ingin

memberikan kewarganegaraan di negara mereka, ketika interview dengan

Democratic Voice of Burma (DVB). 70

Diskriminasi terhadap masyarakat Rohingya yang dilakukan oleh

pemerintah dinilai jauh lebih parah dibandingkn dengan segregasi rasial

Apartheid yang terjadi di Afrika Selatan oleh masyarakat internasional.

Kebijakan diskriminatif ini disebut menjadi salah satu akar permasalahan krisis

kemanusiaan. Penilaian itu ditegaskan pula oleh Menteri Luar Negeri Amerika

Serikat, Antony J. Blinken, pada pertemuannya dengan Presiden Thein Sein, 21

Mei 2015, di Naypydaw, Myanmar.71

Selama ini etnis Rohingya dianggap masyarakat ilegal asal Bangladesh

oleh pemerintah Myanmar. Kelompok ini terus mengalami kekerasan dan

69

Democratic Voice of Burma, “UN Rejects Thein Sein’s Potential Rohingya Plan”, diakses dari http://www.dvb.no/news/un-rejects-thein-sein%E2%80%99s-potential-rohingya-plan/22893/ Pada 14 November 2018 70

Democratic Voice of Burma, “UN Rejects Thein Sein’s....“ 71

Simela Victor M., 2015, “Masalah Pengungsi Rohingya, Indonesia, dan ASEAN”, Info Singkat Hubungan Internasional Vol. VII, No.10/II/P3DI, hlm. 5-6

Page 65: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

53

perlakuan diskriminatif. Dari sekian banyaknya etnis di Myanmar, etnis

Rohingya ini merupakan salah satu etnis minoritas, dan mereka bukanlah etnis

asli Myanmar. Dilihat dari penampilan fisiknya, etnis Rohingya lebih mirip

masyarakat Asia Selatan daripada masyarakan Asia Tenggara. Tidak hanya dari

pemerintah, etnis Rohingya pun mendapat perlakuan diskriminatif dari

masyarakat setempat, dan juga kelompok-kelompok masyarakat tertentu bahkan

tokoh agama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Dianggap sebagai

imigran gelap dan masyarakat Rohingya tidak mendapatkan hak

kewarganegaraannya.72

Direktur eksekutif organisasi HAM yang bernama Fortify Rights,

Matthew Smith, menemukan sebuah hal yang cukup mengejutkan. Berdasarkan

sebuah dokumen resmi yang ditemukan, membuktikan keterlibatan pemerintah

Myanmar dalam kebijakan-kebijakan diskriminatif yang menimpa kaum Muslim

Rohingya. Dokumen tersebut dicetak sebanyak 79 halaman, mengungkap bahwa

elit pejabat Myanmar memerintah otoritas negara bagian Rakhine agar secara

konsisten membatasi Rohingya sesuai dengan kebijakan negara. Organisasi

HAM yang mendapatkan bocoran tersebut menyampaikan bahwa sebagian besar

dari kebijakan tersebut masih berlaku sampai pada masa sekarang.73

Pada 2014, istilah Rohingya dilarang digunakan oleh pemerintah dan

mendaftarkan masyarakat Rohingya sebagai Bengali pada sensus penduduk

tahun tersebut. Namun pada Maret 2015, pemerintah mengambil kembali kartu

identitas penduduk mereka yang berakibat hilangnya kewarganegaraan serta

72

Simela Victor M., 2015, “Masalah Pengungsi Rohingya....”, hlm. 6 73

Simela Victor M., 2015, “Masalah Pengungsi Rohingya....”, hlm. 6

Page 66: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

54

hak-hak politik mereka. Situasi yang tidak kondusif dan gawat, ditambah sejarah

konflik yang begitu panjang dan perlakuan diskriminatif serta rasial yang terjadi

sebelumnya antara etnis Rohingya dan Rakhine, menambah kecemasan kaum

Rohingya atas keamanan diri mereka jika masih menetap di Myanmar. Hal

tersebut yang menjadi penyebab mereka mengungsi ke negara-negara tetangga

seperti Indonesia, Thailand, dan Malaysia.74

C. Implikasi dari konflik terhadap kawasan Asia Tenggara

Suatu kaum tidak akan mengungsi keluar dari negaranya dan mencari

suaka di negara lain apabila tidak terjadi sesuatu di negara asal mereka. Pada

kasus etnis Rohingya ini, banyak dari mereka yang mengungsi ke negara-negara

tetangga di kawasan Asia Tenggara, seperti Malaysia, Thailand dan Indonesia,

yang juga merupakan negara anggota ASEAN. Dengan mengungsinya etnis

Rohingya, hal tersebut membuktikan bahwa memang kebijakan keras dan

diskriminatif itu benar terjadi.

Sebenarnya, eksodus etnis Rohingya dari Myanmar ini bukanlah hal

baru. Hal yang sama pernah terjadi pada 2012 saat konflik sektarian antara

warga minoritas Muslim Rohingya dengan dengan mayoritas warga Buddha di

negara bagian Rakhine memburuk. Saat itu lebih dari 200 warga Rohingya tewas

dan 140.000 lainnya digiring ke kamp-kamp pengungsi. Pada kasus Mei 2015,

hampir 800 migran dari Rohingya dan Bangladesh diselamatkan oleh nelayan

Aceh dengan menarik perahu mereka ke pantai. Menurut keterangan PBB, masih

banyak ribuan migran lain yang masih terbengkalai di tengah laut, dan

74

Simela Victor M., 2015, “Masalah Pengungsi Rohingya....”, hlm. 6

Page 67: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

55

diperkirakan sekitar 3.000 orang telah diselamatkan setelah terdampar di pesisir

pantai Thailand, Malaysia, dan Indonesia.75

Para migran yang berasal dari Bangladesh tidak ingin dikategorikan

sebagai pengungsi, karena mereka hanya ingin mencari kehidupan yang lebih

baik. Dari proses registrasi yang dilakukan oleh UNHCR, dapat dipastikan

bahwa imigran asal Bangladesh bukanlah pencari suaka. Mereka meninggalkan

Bangladesh untuk penghidupan yang lebih layak dan pertolongan internasional

tidak dibutuhkan. MD Nazmul Quaunine, duta besar Bangladesh untuk

Indonesia, memastikan akan segera mengembalikan mereka ke Bangladesh.

Sebaliknya, UNHCR menetapkan migran asal Rohingya sebagai pencari suaka

sehingga pertolongan internasional pantas mereka dapatkan.76

Bersama dengan International Organization for Migration (IOM),

UNHCR berusaha mencari tempat penampungan pengungsi, termasuk salah

satunya kemungkinan untuk menetap di Indonesia. Hingga 19 Mei 2015,

UNHCR mencatat 332 migran yang berasal dari Myanmar dan 252 dari

Bangladesh. Pencatatan tersebut bertujuan untuk memastikan identitas, asal

negara, dan alasan meninggalkan negara asal. Seorang perwakilan UNHCR telah

bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yaitu Thomas Vargas. Thomas

menyatakan bahwa pendanaan untuk Indonesia bagi penampungan pengungsi

Rohingya akan dibantu masyarakat Internasional.77

75

Simela Victor M., 2015, “Masalah Pengungsi Rohingya....”, hlm. 6 76

Simela Victor M., 2015, “Masalah Pengungsi Rohingya....”, hlm. 6 77

Simela Victor M., 2015, “Masalah Pengungsi Rohingya....”, hlm 7

Page 68: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

56

Sebelumnya, pihak keamanan laut Indonesia hanya memberikan bantuan

berupa perbekalan makan dan minuman, sebelum kembali mendorong perahu

para pengungsi ke tengah laut. Namun setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla

memerintahkan untuk menerima pengungsi, barulah Indonesia menerima mereka

atas nama kemanusiaan. Indonesia akan terus berusaha membantu

mempersatukan mereka yang teripsah dari keluarganya. Adapun pengungsi

anak-anak yang telah kehilangan keluarga akan ditampung pesantren dan panti

asuhan di wilayah Indonesia. Pemerintah memberi syarat bahwa Indonesia hanya

akan menerima mereka selama kurang lebih satu tahun. Jika setahun sudah

lewat, harus dikembalikan ke negara asal atau negara ketiga yang sejak awal

merupakan tujuan utama para pengungsi. Syarat tersebut diberlakukan karena

Indonesia bukanlah tujuan utama para pengungsi, melainkan hanya “numpang

lewat”. Para pengungsi melewati Indonesia untuk melintas menuju Australia.

Pusat detensi Kemenkumham sempat kewalahan dalam menampung para

pengungsi tersebut. 78

ASEAN pernah mendapat kritik keras dan disebut mempermainkan nasib

para pengungsi karena tidak pernah mengambil tindakan tegas. Malaysia sebagai

ketua ASEAN pada 2015 menggelar sebuah pertemuan darurat bersama

Indonesia dan Thailand, negara-negara yang juga dihampiri pengungsi

Rohingya. Pertemuan yang dilaksanakan di Putra Jaya pada 20 Mei 2015

tersebut tidak dihadiri oleh pemerintah Myanmar, karena dikhawatirkan jika

78

Simela Victor M., 2015, “Masalah Pengungsi Rohingya....”, hlm 7

Page 69: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

57

mereka ikut maka pembahasan hanya berfokus pada tidak diakuinya

kewarganegaraan masyarakat Rohingya.79

Kritik tajam sempat mengarah pada otoritas keamanan dan angkatan laut

ketiga negara, karena hanya memberikan bantuan di tengah laut, namun

mencegah kapal para pengungsi masuk ke wilayah masing-masing negara,

seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Langkah tersebut dinilai tidak

berperikemanusiaan walaupun konvensi UNHCR 1951 yang berkewajiban untuk

menolong pengungsi pada kenyataannya ketiga negara memang tidak

menandatangani.80

Setelah pertemuan darurat tersebut, Malaysia dan Indonesia setuju untuk

menampung setidaknya 7.000 pengungsi, dengan syarat setidaknya menampung

selama satu tahun sambil menunggu UNHCR mendapatkan negara ketiga yang

mau menampung para pengungsi atau mengembalikan para pengungsi ke negara

asal mereka. Namun demikian, masalah ini tidak hanya menjadi masalah bagi

ASEAN saja, tetapi juga menjadi masalah bersama komunitas internasional. Hal

tersebut karena sudah berkaitan dengan krisis kemanusiaan, menurut Menteri

Luar Negeri Malaysia, Anifah Aman. 81

Salah satu implikasi besar terhadap ASEAN adalah sorotan dunia

terhadap ASEAN yang menempatkan ASEAN dalam pertaruhan yang cukup

besar menyangkut kredibilitasnya dalam menangani kasus Rohingya sebagai

organisasi kawasan yang dibentuk pada era perang dingin. Sejak berdiri, prinsip

79

Simela Victor M., 2015, “Masalah Pengungsi Rohingya....”, hlm. 7 80

Simela Victor M., 2015, “Masalah Pengungsi Rohingya....”, hlm. 7 81

Simela Victor M., 2015, “Masalah Pengungsi Rohingya....”, hlm. 7

Page 70: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

58

non-intervensi disepakati oleh negara anggota ASEAN, yaitu prinsip yang tidak

mencampuri urusan internal masing-masing anggota. Prinsip ini mengakibatkan

pendekatan yang ASEAN lakukan dalam mengatasi masalah Rohingya ini harus

sangat hati-hati. Banyak pengamat yang menilai prinsip tersebut turut

menyebabkan kerumitan tersendiri. Terkait prinsip tersebut, Charles Santiago,

ketua organisasi antar-parlemen ASEAN untuk HAM, mengkritik Myanmar

yang justru jauh lebih responsif dan menerima kritik dari negara-negara besar,

seperti Cina dan Amerika Serikat, daripada sesama negara anggota ASEAN. 82

Walaupun demikian, hal tersebut tidak berarti bahwa ASEAN hanya

akan berdiam diri dalam menyikapi kasus Rohingya ini. ASEAN harus bergerak

aktif dalam menangani kasus Rohingya ini mengingat bahwa hal ini bukan

hanya masalah dalam negeri Myanmar saja, karena ribuan masyarakat Rohingya

telah mengungsi ke negara anggota ASEAN lainnya. Hal ini akan mengancam

stabilitas dan keamanan kawasan jika dibiarkan terus menerus.83

Dalam pertemuan pemimpin ASEAN di Sydney, Australia, pada 17-18

Maret 2018, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa beliau akan mengangkat

isu krisis kemanusiaan Rohingya. Beliau mengatakan bahwa Indonesia ingin

menyelesaikan masalah ini bersama-sama dengan negara anggota ASEAN

lainnya beserta Australia. Presiden Joko Widodo sangat menginginkan

membahas hal tersebut, terutama dengan Malcolm Turnbull, Perdana Menteri

Australia, karena beliau sudah pernah berkunjung ke kamp pengungsi di Cox‟s

Bazaar, Bangladesh. Beliau menjelaskan bahwa sebelumnya pernah berbicara

82

Simela Victor M., 2015, “Masalah Pengungsi Rohingya....”, hlm. 7 83

Simela Victor M., 2015, “Masalah Pengungsi Rohingya....”, hlm. 7

Page 71: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

59

dengan Malcolm Turnbull mengenai hal ini, namun hal tersebut memang rumit,

tidak mudah, tetapi beliau akan tetap mencoba untuk membahas hal tersebut.84

Kendati demikian, Malcolm Turnbull tidak ingin membahas masalah

tersebut pada pertemuan saat itu, dan lebih memilih berbicara langsung secara

bilateral dengan Aung San Suu Kyi. Malcolm Turnbull mengatakan kepada

Fairfax Media bahwa Australia telah memberikan dana bantuan sebesar $135

juta dalam membantu para pengungsi yang kabur ke Bangladesh dan membantu

Indonesia dalam rekonsiliasi di wilayah konflik.85

84

Peter Hartcher dan James Massola, “Indonesia to Confront Rohingya Crisis at ASEAN”, diakses dari https://www.smh.com.au/world/asia/indonesia-to-confront-rohingya-crisis-at-asean-20180316-p4z4rz.html pada 3 Desember 2018 85

Peter Hartcher dan James Massola, “Indonesia to Confront...”

Page 72: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

60

BAB IV

ANALISA KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU

PENYELESAIAN KONFLIK ETNIS ROHINGYA DI MYANMAR

PADA 2016 - 2018

A. Kebijakan Dalam Negeri

Dalam menangani pengungsi, sejak 1975, ketika Indonesia menghadapi

krisis pengungsi Indochina, Indonesia telah memperlihatkan komitmennya untuk

mematuhi prinsip non-refoulement, yaitu tidak memulangkan pengungsi atau

pencari suaka ke tempat mereka berasal dimana mereka mendapat perlakuan

diskriminatif. Sejak 1975-1991, Indonesia memilih pulau Galang di kepulauan

Riau untuk menampung lebih dari 100.000 jiwa pencari suaka dan pengungsi

dari Vietnam yang sedang dalam perang. Di sana, pengungsi ditampung di kamp

pengungsian di bawah naungan badan pengungsi PBB. Walaupun Indonesia

tidak menandatangani konvensi UNHCR 1951 tentang pengungsi, namun

komitmen Indonesia merupakan komitmen yang langka dan sangat diapresiasi

oleh masyarakat internasional. 86

Pada Mei 2015, nelayan aceh menyelamatkan sekitar 800 migran asal

Rohingya dan Bangladesh dengan menarik perahu para migran ke tepi pantai

Indonesia, seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Bekerja sama

dengan UNHCR, Indonesia mendata para migran asal Rohingya dan Bangladesh

tersebut, dengan tujuan memastikan identitas, asal negara, dan alasan

86

Dio Herdiawan Tobing, 2018, A Year of Jokowi’s Refugee Decree: What has changed?, diakses dari https://www.thejakartapost.com/academia/2018/01/12/a-year-of-jokowis-refugee-decree-what-has-changed.html pada 23 Desember 2018

Page 73: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

61

meninggalkan negara asal. UNHCR memastikan bantuan pendanaan masyarakat

internasional bagi penampungan pengungsi Rohingya di Indonesia. Indonesia

menerima para pengungsi atas nama kemanusiaan. Indonesia akan membantu

mereka untuk kembali bersatu dengan keluarga yang telah terpisah. Adapun

pengungsi anak-anak yang sudah tidak berkeluarga akan ditampung pesantren

maupun panti asuhan di wilayah Indonesia. Namun semua itu dengan syarat

Indonesia hanya akan menampung mereka paling lama satu tahun.87

Dalam masa penampungan tersebut, terdapat permasalahan soal dana.

Ketiadaan dana alokasi khusus menghambat proses penampungan pengungsi.

Anggaran untuk tahun 2015 yang sudah dibuat tidak mungkin dialokasikan

untuk penanganan pengungsi, karena sudah dialokasikan untuk hal lain. Satu-

satunya bantuan yang dapat diberikan pemerintah yaitu lahan penampungan.

Untuk penanganan pengungsi, pemerintah daerah mengeluarkan dana sebesar

Rp. 441,35 juta selama 13 hari, yang hanya memenuhi kebutuhan makan. Kepala

Dinas Sosial Kota Kuala Langsa, Mursyidin, mengatakan dana yang digunakan

tersebut bukanlah dana APBD, melainkan anggaran dari IOM. Pemerintah

daerah hanya menalangi saja, kemudian meminta ganti kepada IOM atas dana

yang sudah dikeluarkan tersebut. 88

Pada Desember 2016, Presiden Joko Widodo menandatangani “Refugee

Decree”, Peraturan Presiden (Perpres) No. 125/2016 dalam Penanganan

87

Simela Victor M., 2015, “Masalah Pengungsi Rohingya, Indonesia, dan ASEAN”, Info Singkat Hubungan Internasional Vol. VII, No.10/II/P3DI, hlm. 6-7 88

Febrina Firdaus, 2015, Pemerintah Janji Tampung Pengungsi, Tapi Tak Ada Dana Khusus Untuk Mereka”, diakses dari https://www.rappler.com/world/regions/asia-pacific/indonesia/94626-tak-ada-dana-alokasi-khusus-untuk-rohingya , pada 21 Februari 2019

Page 74: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

62

Pengungsi dari Luar Negeri. Peraturan Presiden tersebut merupakan peraturan

tentang regulasi pengungsi pertama setelah mandat untuk membuat satu setelah

15 tahun lamanya di bawah 1999 Law on Foreign Relation. 89

Dengan disahkannya Perpres No. 125/2016, setidaknya ada tiga

perubahan besar pada politik domestik. Pertama, persepsi lembaga-lembaga

pemerintah mengenai pengungsi maupun pencari suaka di Indonesia. Sebelum

disahkannya Perpres tersebut, setiap lembaga pemerintah yang menangani kasus

pengungsi cenderung menggunakan naluri dan alasan mereka sendiri. Sebagai

contohnya, Direktorat Jenderal Imigrasi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia (KEMENKUMHAM) tidak membedakan atara pengungsi, pencari

suaka, ataupun masyarakat yang tidak memiliki kewarganegaraan. Bagi mereka,

siapapun yang masuk ke dalam wilayah kedaulatan Indonesia tanpa izin adalah

“imigran ilegal”. Sementara Menteri Luar Negeri yang lebih memperhatikan

kewajiban internasional yang berasal dari perjanjian, bea cukai, dan praktik

negara, selalu lebih berhati-hati dalam menangani pengungsi. Setelah

disahkannya Perpres tersebut, setiap lembaga pemerintah harus merujuk Perpres

tersebut dalam menangani pengungsi. 90

Kedua, dengan berfokus pada menolong, mengevakuasi, memantau,

registrasi, dan mengakomodasi para pengungsi, Perpres tersebut menunjukkan

praktik standar dari prinsip “non-arbitrary refoulement”. Repatriasi hanya akan

89

Dio Herdiawan Tobing, 2018, A Year of Jokowi’s Refugee Decree: What has changed?, diakses dari https://www.thejakartapost.com/academia/2018/01/12/a-year-of-jokowis-refugee-decree-what-has-changed.html pada 23 Desember 2018 90

Dio Herdiawan Tobing, 2018, A Year of Jokowi’s Refugee Decree: What has changed?, diakses dari https://www.thejakartapost.com/academia/2018/01/12/a-year-of-jokowis-refugee-decree-what-has-changed.html pada 23 Desember 2018

Page 75: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

63

dilaksanakan jika ada permintaan darurat dari pengungsi yang bersangkutan.

Sebelum disahkannya Perpres tersebut, kebijakan dari lembaga pemerintah

masih kurang jelas. Insiden pendorongan kembali kapal pengungsi ke laut di

Aceh pada Juni 2016 merupakan salah satu respon yang dilakukan terhadap

pengungsi karena belum adanya regulasi yang jelas dalam menangani pengungsi.

Dengan adanya Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan

Keamanan (KEMENKOPOLHUKAM) yang mengkoordinasi implementasi dari

Perpres tersebut, selama tahun 2017 tidak terdengar adanya ”pendorongan

kembali” yang dilakukan terhadap pengungsi seperti sebelumnya. 91

Lebih lanjut, Perpres tersebut memperjelas pembagian kerja antar

lembaga pemerintah dalam penanganan pengungsi. Setidaknya lima lembaga

pemerintah yang terlibat, Menteri Luar Negeri, Menteri Hukum dan HAM,

kepolisan dan tentara, di bawah naungan MENKOPOLHUKAM. Sebagai

contoh, Menteri Luar Negeri bertanggungjawab mengirimkan nota diplomatik

kepada negara asal pengungsi, dan pemerintah daerah akan menyiapkan tempat

penampungan pengungsi.92

Indonesia memang tidak memiliki kebijakan baru mengenai pengungsi,

dan adanya desakan agar Indonesia bergabung ke dalam negara yang

menandatangani 1951 Refugee Convetion, namun dengan adanya Peraturan

Presiden No.125 tahun 2016 ini menyiapkan sistem perlindungan pengungsi

91

Dio Herdiawan Tobing, 2018, A Year of Jokowi’s Refugee Decree: What has changed?, diakses dari https://www.thejakartapost.com/academia/2018/01/12/a-year-of-jokowis-refugee-decree-what-has-changed.html pada 23 Desember 2018 92

Dio Herdiawan Tobing, 2018, A Year of Jokowi’s Refugee Decree: What has changed?, diakses dari https://www.thejakartapost.com/academia/2018/01/12/a-year-of-jokowis-refugee-decree-what-has-changed.html pada 23 Desember 2018

Page 76: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

64

yang memadai dari negara, dan menegaskan kembali komitmen Indonesia

terhadap prinsip “non-refoulement” berdasarkan hukum internasional. 93

Walaupun Perpres ini sudah disahkan, namun nyatanya penerapan

Perpres ini tidak mudah. Pasalnya, Perpres ini baru ditandatangani oleh Presiden

Joko Widodo pada Januari 2017, dan sekiranya perlu waktu 6 hingga 12 bulan

untuk sosialisasi dan implementasi pada tatanan pemerintahan serta penegak

hukum di daerah.94

Selain itu, penganggaran dana untuk implementasi Perpres

ini pun belum sempat dibuat. Kemungkinan lembaga-lembaga daerah membuat

penganggaran dana terkait yaitu pada 2018. 95

Dalam proses sosialisasi dari awal penandatanganan hingga Juli 2017,

baru mencapai 7 provinsi dari target 14 provinsi yang merupakan daerah ramai

pengungsi.96

Menurut data dari UNHCR, terdapat sekitar 14.450 pengungsi dan

pencari suaka yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dan sekitar 25% terdiri

dari anak-anak. 97

Sekitar 4.000 orang berada di rumah detensi imigrasi

(rudenim) yang tersebar dari Riau hingga Jayapura. Sementara itu, sekitar 4.400

orang lainnya berada di rumah komunitas yang dikelola dan dibiayai oleh IOM,

93

Dio Herdiawan Tobing, 2018, A Year of Jokowi’s Refugee Decree: What has changed?, diakses dari https://www.thejakartapost.com/academia/2018/01/12/a-year-of-jokowis-refugee-decree-what-has-changed.html pada 23 Desember 2018 94

Rizki Akbar Hasan, 2017, “UNHCR Puji Perpres Baru RI Soal Penanganan pengungsi”, diakses dari https://www.liputan6.com/global/read/3034088/unhcr-puji-perpres-baru-ri-soal-penanganan-pengungsi pada 8 Januari 2019 95

The Conversation, Kota dan Kabupaten mungkin diminta menampung pengungsi---maukah mereka?, diakses dari https://theconversation.com/kota-dan-kabupaten-mungkin-diminta-menampung-pengungsi-maukah-mereka-83451 pada 8 Januari 2019 96

Rizki Akbar Hasan, 2017, “UNHCR Puji Perpres Baru RI Soal Penanganan pengungsi”, diakses dari https://www.liputan6.com/global/read/3034088/unhcr-puji-perpres-baru-ri-soal-penanganan-pengungsi pada 8 Januari 2019 97

Rizki Akbar Hasan, 2017, “UNHCR Puji Perpres Baru RI Soal Penanganan pengungsi”, diakses dari https://www.liputan6.com/global/read/3034088/unhcr-puji-perpres-baru-ri-soal-penanganan-pengungsi pada 8 Januari 2019

Page 77: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

65

dan sekitar 6.000 orang sisanya merupakan pengungsi mandiri yang tinggal di

luar rumah penampungan ataupun rumah komunitas dan hidup di antara warga

lokal. 98

Alasan lain yang menyebabkan Perpres ini belum efektif yaitu tidak

dicantumkannya hak pengungsi untuk bekerja dan mengakses pendidikan.99

Apabila terdapat pengungsi yang bekerja secara ilegal dan diketahui oleh

pemerintah, maka akan dikirimkan ke rumah detensi imigrasi. Mereka tidak

memiliki cara lain selain mengandalkan uang saku pemberian IOM.100

Tidak adanya akses pekerjaan dan pendidikan tentu sangat merugikan

para pengungsi. Karena pengungsi bisa menunggu hingga lebih dari 25 tahun

untuk dapat dipindahkan ke negara tujuan. Anggapan bahwa pekerjaan

penduduk lokal akan direbut oleh para pengungsi menghalangi pemerintah untuk

segera memberi akses pekerjaan kepada pengungsi. 101

Menurut IMF, pada sektor ekonomi, peran dari para pengungsi

berpotensi meningkatkan pendapatan negara dan permintaan domestik. Seperti

di London, kegiatan wirausaha yang dimiliki para pengungsi berpengaruh positif

98

The Conversation, Kota dan Kabupaten mungkin diminta menampung pengungsi---maukah mereka?, diakses dari https://theconversation.com/kota-dan-kabupaten-mungkin-diminta-menampung-pengungsi-maukah-mereka-83451 pada 8 Januari 2019 99

Publikasi IIS, Pemberian Akses Kerja Sebagai Solusi Dalam Menangani Pengungsi di Indonesia”, diakses dari http://hi.fisipol.ugm.ac.id/berita/iis-menerbitkan-kertas-kebijakan-penanganan-pengungsi-berbasis-pemberian-akses-pekerjaan/ pada 8 Januari 2019 100

The Conversation, Kota dan Kabupaten mungkin diminta menampung pengungsi---maukah mereka?, diakses dari https://theconversation.com/kota-dan-kabupaten-mungkin-diminta-menampung-pengungsi-maukah-mereka-83451 pada 8 Januari 2019 101

Publikasi IIS, 2018 Pemberian Akses Kerja Sebagai Solusi Dalam Menangani Pengungsi di Indonesia”, diakses dari http://hi.fisipol.ugm.ac.id/berita/iis-menerbitkan-kertas-kebijakan-penanganan-pengungsi-berbasis-pemberian-akses-pekerjaan/ pada 8 Januari 2019

Page 78: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

66

pada komunitas lokal dan kondisi ekonomi setempat. 102

Maka dari itu, regulasi

akses pekerjaan bagi pengungsi menjadi opsi potensial, dan juga dapat

membantu pemerintah memonitor para pengungsi melalui sistem identifikasi dan

registrasi yang lebih baik.103

Seperti yang dinyatakan oleh IMF, setidaknya perekonomian di sekitar

tempat tinggal para pengungsi, baik rudenim maupun tempat tinggal lainnya,

akan mendapat pengaruh positif. Walaupun tidak mendapatkan akses pekerjaan,

setidaknya para pengungsi masih mendapatkan uang saku dari IOM dan bisa

membelanjakan kebutuhan sehari-hari. Memang pengaruhnya tidak terlalu besar,

namun setidaknya hal tersebut dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi

Indonesia dalam jangka panjang ke depannya. Apalagi jika para pengungsi

diberi akses pekerjaan dan diberi izin usaha, pastinya akan memberikan dampak

positif pada komunitas lokal dan perekonomian setempat.

Intinya, implementasi dari Perpres ini masih terus berjalan dari semenjak

Perpres tersebut disahkan. Banyaknya hambatan bukanlah pertanda buruk,

melainkan memang suatu proses untuk penanganan pengungsi yang lebih baik

lagi. Kita hanya bisa berharap agar sosialisasi dan pendanaan APBN maupun

APBD untuk penanganan pengungsi terus berjalan walaupun ada sedikit

hambatan di beberapa sektor.

102

Publikasi IIS, 2018 Pemberian Akses Kerja Sebagai Solusi Dalam Menangani Pengungsi di Indonesia”, diakses dari http://hi.fisipol.ugm.ac.id/berita/iis-menerbitkan-kertas-kebijakan-penanganan-pengungsi-berbasis-pemberian-akses-pekerjaan/ pada 8 Januari 2019 103

Yunizar Adiputera & Atin Prabandari, (2018), Akses Pekerjaan Untuk Pengungsi di Indonesia: Peluang dan Tantangan, Institute of Internasional Studeis, pp.7 - 8

Page 79: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

67

B. Kebijakan Luar Negeri

Selain Perpres yang menangani pengungsi yang telah berada di wilayah

kedaulatan Indonesia tersebut, pemerintah melalui Menteri Luar Negeri yang

bekerja sama dengan masyarakat sipil memberikan bantuan kemanusiaan berupa

alat tidur, pakaian, makanan, tempat penampungan air, serta tenda untuk

menampung pengungsi, terhadap etnis Rohingya, baik yang telah mengungsi ke

Bangladesh maupun yang masih berada di wilayah Rakhine. Selain itu,

Kementerian Kesehatan juga mengirimkan bantuan berupa obat-obatan sebanyak

1 ton bagi para pengungsi yang mengidap penyakit maupun terluka. 104

Kerja

sama antara Menteri Luar Negeri dan masyarakat sipil tersebut dikepalai oleh

dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan

Muhammadiyah. Kerja sama tersebut memiliki dua tujuan utama, yaitu agar

pemerintah tetap terlibat dalam masalah Rohingya walaupun tidak dapat

memberikan banyak pengaruh terhadap kebijakan Myanmar di wilayah Rakhine,

dan memberikan jalan kepada para Organisasi non-Pemerintah (NGO) Indonesia

untuk ikut membantu dalam bentuk bantuan kemanusiaan. 105

Tidak hanya memberikan bantuan kemanusiaan, Indonesia pun juga aktif

melakukan langkah-langkah diplomasi lain. Diplomasi bilateral beberapa kali

dilakukan, seperti pada Desember 2016, Menteri Retno bertemu dengan Aung

San Suu Kyi, menyampaikan kepedulian Indonesia atas kekerasan yang terjadi,

104

Indonesian Gov’t Continues to Send Humanitarian Aid for Rohingya, Setkab RI, 21 September 2017; diakses dari http://setkab.go.id/en/indonesian-govt-continues-to-send-humanitarian-aid-for-rohingya/ , pada 20 Februari 2019 105

Institute For Policy Analysis of Conflict, (2018), Indonesia And The Rohingya Crisis, IPAC Report No.46, pp.1

Page 80: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

68

dan meminta bantuan Myanmar untuk melancarkan bantuan kemanusiaan yang

diberikan Indonesia.106

Selain itu melalui Menteri Retno, Indonesia

menginisiasikan untuk menggelar dialog antar agama dengan Myanmar.107

Pada

September 2017, Menteri Retno kembali menemui Aung San Suu Kyi di

Myanmar membahas kekerasan yang terjadi pada Agustus 2017. Tidak hanya

itu, Menteri Retno pun mengusulkan sebuah solusi penyelesaian masalah yang

bernama “Formula 4 + 1”. 108

1) Pemberian Bantuan Kemanusian

Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),

Indonesia juga telah berperan aktif dalam membantu penyelesaian masalah

Rohingya ini. Salah satunya adalah membawa delegasi dari Organization of the

Islamic Conference (OIC), dan juga mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai

Ketua dari Palang Merah Indonesia (PMI), ke dalam kamp pengungsi Rohingya

di Rakhine pada 10 Agustus 2012. Usaha itu pun tidak sia-sia, Myanmar

mengizinkan PMI untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan untuk rekonstruksi

dan rehabilitasi paska-konflik di Rakhine, dengan mendistribusikan berbagai

obat-obatan dan alat-alat medis lainnya. 109

106

Institute For Policy Analysis of Conflict, (2018), Indonesia And The Rohingya Crisis, IPAC Report No.46, pp.5 107

Tribunnews, (2016), Indonesia dan Myanmar Gelar Dialog Antar Agama, Selesaikan Konflik Etnis Rohingya, diakses dari http://jambi.tribunnews.com/2016/12/07/indonesia-dan-myanmar-gelar-dialog-antar-agama-selesaikan-konflik-etnis-rohingya pada 9 Januari 2019 108

Foreign Minister Presents the 4+1 Formula Proposal to the Myanmar State Counsellor, Kemlu RI, 04 September 2017; diakses dari https://www.kemlu.go.id/en/berita/Pages/Foreign-Minister-Presents-the-41-Formula-Proposal-for-Rakhine-State-to-the-Myanmar-State-Counsellor.aspx ; pada 9 Januari 2019 109

Institute For Policy Analysis of Conflict, (2018), Indonesia And The Rohingya Crisis, IPAC Report No.46, pp.3

Page 81: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

69

Bantuan kemanusiaan Indonesia terhadap Rohingya di Myanmar

meningkat di bawah pemerintahan Presiden Jokowi. Pemerintah membantu

dengan menjadi perantara pendanaan swasta sebanyak US$1.9 Juta untuk

membangun sebuah rumah sakit di kota Mrauk-U, wilayah Rakhine, sekitar

80km di utara Sittwe.110

Gagasan tersebut sudah diusulkan pada Juli 2016, ketika

organisasi kemanusiaan Islam yang bernama Medical Emergency Rescue

Committee (MER-C) mendatangi kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk

mengusulkan program kerja sama dengan PMI untuk membangun rumah sakit

Islam di Rohingya di atas tanah yang telah dibeli oleh MER-C di Myanmar

beberapa tahun sebelumnya. Jusuf Kalla menyetujui hal tersebut dan

menegaskan bahwa rumah sakit tersebut harus bisa menjadi fasilitas medis untuk

semua komunitas, termasuk masyarakat Buddha Rakhine. Beliau juga

menyarankan MER-C untuk bekerja sama dengan Perwakilan Umat Buddha

Indonesia (Walubi) untuk menjadi contoh pluralisme dan toleransi antara

komunitas Buddha dan Muslim di Indonesia.111

Pada 15 September 2017,

Walubi mendonasikan sebanyak US$1 Juta kepada PMI dan MER-C untuk

proyek tersebut, dan sisanya dibantu oleh beberapa donatur lain. Pembangunan

dimulai pada 19 November 2017 dengan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri,

Retno LP Marsudi pada acara ground-breaking ceremony.112

110

Republika, Wapres Fasilitasi Pertemuan MER-C dan Walubi Bangun RS di Myanmar, diakses dari https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/06/16/o8u99t280-wapres-fasilitasi-pertemuan-merc-dan-walubi-bangun-rs-di-myanmar pada 23 Desember 2018 111

Dikonfirmasi oleh Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Prof. Dr. Iza Fadri pada kuliah umum di Miriam Budiarjo Resource Center (MBRC) FISIP UI, dengan tema “Transformasi Sosial dan Politik di Myanmar, Serta Kasus Rakhine State”, 15 Januari 2019. 112

Institute For Policy Analysis of Conflict, (2018), Indonesia And The Rohingya Crisis, IPAC Report No.46, pp.4

Page 82: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

70

Selain pemerintah Indonesia, banyak lembaga-lembaga swadaya

masyarakat di Indonesia yang turut mengirimkan berbagai bantuan kepada

masyarakat Rohingya. Dompet Duafa dan Aksi Cepat Tanggap (ACT), adalah

kedua lembaga swadaya masyarakat yang terbilang aktif dalam memberikan

perhatian terhadap krisis etnis Rohingya ini. Kedua lembaga tersebut bahkan

menjadikan Rohingya sebagai salah satu fokus utama dalam kinerjanya sebagai

lembaga yang aktif bergerak dalam bidang kemanusiaan. Kedua lembaga

tersebut juga aktif menggalang dana dari masyarakat Indonesia yang pada

kemudian hari akan didistribusikan untuk para korban krisis Rohingya.

Lembaga ACT juga mengirimkan tim medis guna membantu para

pengungsi Rohingya yang sakit dan terluka, serta untuk meningkatkan tingkat

kesehatan masyarakat Rohingya yang berada di kamp pengungsi di Cox‟s

Bazaar, Bangladesh. Program tersebut meluas dengan keikutsertaan dari

relawan-relawan kesehatan lokal yang bersama dengan ACT memberikan

pelayanan kesehatan secara gratis untuk para pengungsi Rohingya. 113

Dompet Dhuafa juga menaruh perhatian yang besar terhadap pengungsi

Rohingya. Sama seperti ACT, pemberian layanan kesehatan secara gratis juga

diberikan oleh Dompet Dhuafa. Dompet Dhuafa juga memiliki visi untuk

mengembangkan program bantuan berupa shelter, distribusi logistik, dan

pendidikan kepada pengungsi Rohingya.114

Bersama dengan lembaga

113

Muhajir Arif Rahmani, Hampir Setahun Tim Medis ACT Layani Pengungsi Rohingya, ACT, 08 Mei 2018, diakses dari https://act.id/news/detail/hampir-setahun-tim-medis-act-layani-pengungsi-rohingya pada 20 Februari 2019 114

Sonya Michaella, Dompet Dhuafa Siapkan Bantuan Jangka Panjang untuk Rohingya, metro tv news, 18 Oktober 2017, diakses dari http://www.metrotvnews.com/cards/4193-

Page 83: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

71

kemanusiaan Indonesia lainnya, Dompet Dhuafa tergabung dalam Aliansi

Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM). AKIM bekerja sama dengan

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia untuk memberikan bantuan secara

permanen kepada korban krisis kemanusiaan di Myanmar. 115

Penyaluran bantuan kepadap pengungsi Rohingya oleh AKIM dengan

melakukan kerjasama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

dilakukan karena jalan masuk bagi pemberian bantuan tersebut benar-benar

dijaga ketat, dan hanya pemerintah Indonesia lah yang dapat membantu

melancarkan pengiriman tersebut. Hal itu berkat negosiasi secara government-to-

government dengan negara-negara terkait seperti Bangladesh dan Myanmar. 116

a) Bantuan Kemanusiaan Pasca Konflik Oktober 2016

Pada Oktober 2016, terjadi kekerasan yang dilakukan oleh militan

Rohingya “Harakah al-Yakin” atau yang lebih dikenal dalam istilah bahasa

Inggrisnya Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA), yaitu penyerangan

terhadap pos polisi yang memakan korban jiwa sembilan orang polisi, dan kabur

membawa sejumlah persenjataan beserta amunisinya. Bahkan sepuluh hari

sebelumnya, ARSA dilaporkan juga bertanggungjawab atas pembunuhan dua

orang informan Rohingya di Maungdaw. Angkatan militer Myanmar merespon

rohingya/Dkq3WVnN-dompet-dhuafa-siapkan-bantuan-jangka-panjang-untuk-rohingya pada 20 Februari 2019 115

Langkah Panjang untuk Hadirkan damai di Rohingya, Dompet Dhuafa, Jumat September 2017, diakses dari https://www.dompetdhuafa.org/post/detail/8243/langkah-panjang-untuk-hadirkan-damai-di-rohingya pada 20 Februari 2019 116

Ray Jordan, Bantuan Kemanusiaan RI untuk Rohingya tiba di Yangon Myanmar, detiknews, 22 September 2017, diakses dari https://news.detik.com/berita/d-3653125/bantuan-kemanusiaan-ri-untuk-rohingya-tiba-di-yangon-myanmar pada 20 Februari 2019

Page 84: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

72

hal tersebut dengan kekerasan terhadap rakyat Rohingya dengan menutup

seluruh akses bantuan kemanusiaan. 117

Situasi tersebut mendorong Presiden Jokowi untuk memberangkatkan

Menteri Retno untuk bertemu dengan Konsular Myanmar Aung San Suu Kyi di

Nay Pyi Taw pada 6 Desember 2016. Pertemuan tersebut mengekspresikan

kepedulian Indonesia akan kekerasan terhadap masyarakat Rohingya dan

kesediaan Indonesia dalam memberikan bantuan kemanusiaan untuk para

korban. Pada 19 Desember, Menteri Retno mengadakan diskusi bilateral dengan

Aung San Suu Kyi disela-sela penarikan kembali Menteri Luar Negeri ASEAN

dari Yangon, Myanmar. Menteri Retno mengusulkan Myanmar untuk menjadi

tuan rumah untuk menguatkan persatuan dan solidaritas ASEAN dan

mengurangi tensi antara Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, dengan Suu

Kyi. Suu Kyi menyetujui hal tersebut sebagai wadah informal untuk negara

anggota ASEAN mengekspresikan kepeduliannya terhadap kekerasan yang

terjadi, dengan sedikit harapan Myanmar akan menerima bantuan kemanusiaan

ASEAN di Rakhine. Setelah pertemuan tersebut, pada 29 Desember, Presiden

Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengadakan upacara di Bandar Udara

Halim Perdana Kusuma, yaitu upacara pelepasan bantuan kemanusiaan sebanyak

sepuluh kontainer yang dibeli oleh pemerintah dan ditujukan untuk Sittwe,

Rakhine.118

117

International Crisis Group, “Myanmar: A New Muslim Insurgency in Rakhine State”, Asia Report N°283, 15 December 2016. 118

Institute For Policy Analysis of Conflict, (2018), “Indonesia And The Rohingya Crisis”, IPAC Report No.46, pp.5

Page 85: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

73

Pada 5 Januari 2017, Menteri Retno mengundang perwakilan dari sebelas

kelompok kemanusiaan berbasis agama untuk membahas kolaborasi antara

pemerintah dan organisasi masyarakat sipil dalam pemberian bantuan kepada

negara bagian Rakhine. Pertemuan itu menghasilkan pembentukan suatu wadah

organisasi yang bernama Indonesia Humanitarian Alliance (IHA) atau Aliansi

Kemanusiaan Indonesia (AKIM). AKIM mengembangkan sebuah program

dengan dana US$2 Juta yang disebut dengan “Humanitarian Assistance for

Sustainable Community (HASCO)”, yang berfokus pada pengembangan sekolah,

pasar-pasar tradisional, dan kegiatan rumah sakit di wilayah Rakhine, persisnya

di Sittwe, Rathedaung, dan Maungdaw. Menteri Luar Negeri membantu

pembuatan visa untuk para staf AKIM dan sesekali berkunjung memantau

program tersebut, menggarisbawahi bahwa pekerjaan aliansi dianggap sebagai

bagian integral dari diplomasi kemanusiaan Indonesia.119

Pada 19 Januari 2017, Menteri Retno mengajukan proposal kepada OIC

dalam Konferensi antar Menteri di Kuala Lumpur, mengajak untuk merespon

kabar terakhir dari konflik Rohingya. Menurut Retno, OIC dapat berkontribusi

untuk memperbaiki situasi di Negara Bagian Rakhine dengan mengambil

langkah-langkah konstruktif dan inklusif. Menteri Retno pun berkunjung ke

Myanmar dari 20 hingga 22 Januari 2017, untuk secara formal mengantarkan

bantuan kemanusiaan dari Indonesia yang baru saja tiba di Yangon, 120

dan

menghadiri inagurasi dari dua sekolah yang dibangun oleh Pos Keadilan Peduli

119

119

Institute For Policy Analysis of Conflict, (2018), “Indonesia And....” pp.6 120

Ray Jordan, Bantuan Kemanusiaan RI untuk Rohingya tiba di Yangon Myanmar, detiknews, 22 September 2017, diakses dari https://news.detik.com/berita/d-3653125/bantuan-kemanusiaan-ri-untuk-rohingya-tiba-di-yangon-myanmar pada 23 Desember 2018

Page 86: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

74

Umat (PKPU, kelompok kemanusiaan yang berafiliasi dengan PKS) di Sittwe,

Rakhine. 121

b) Diplomasi Bilateral Indonesia – Myanmar terkait kekerasan

Oktober 2016

Pada 6 Desember 2016, Presiden Jokowi memberangkatkan Menteri

Retno ke Nay Pyi Taw untuk bertemu dengan Aung San Suu Kyi. Menteri Retno

membahas kepedulian Indonesia terhadap kekerasan yang terjadi dan kesiapan

Indonesia dalam memberikan bantuan kemanusiaan.122

Menteri Retno juga

menyampaikan agar Indonesia dan Myanmar membuka dialog antar agama.

Indonesia dan Myanmar pun sepakat untuk menggelar dialog antar agama. 123

Pada 19 Desember 2016, disela-sela penarikan kembali Menteri Luar

Negeri ASEAN dari Yangon, Myanmar, Menteri Retno mengadakan diskusi

bilateral dengan Aung San Suu Kyi. Beliau mengusulkan agar Myanmar menjadi

tuan rumah guna menguatkan persatuan dan solidaritas ASEAN dan juga

mengurangi tensi antara Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, dengan Suu

Kyi. Suu Kyi menyetujui hal tersebut sebagai wadah informal bagi negara

anggota ASEAN untuk mengekspresikan kepeduliannya terhadap kekerasan

yang sedang terjadi, dan dengan sedikit harapan agar Myanmar menerima

bantuan kemanusiaan yang diberikan ASEAN di Rakhine. 124

121

Institute For Policy Analysis of Conflict, (2018), Indonesia And The Rohingya Crisis, IPAC Report No.46, pp.6 122

Institute For Policy Analysis of Conflict, (2018), “Indonesia And....”, pp.5 123

Tribunnews, (2016), Indonesia dan Myanmar Gelar Dialog Antar Agama, Selesaikan Konflik Etnis Rohingya, diakses dari http://jambi.tribunnews.com/2016/12/07/indonesia-dan-myanmar-gelar-dialog-antar-agama-selesaikan-konflik-etnis-rohingya pada 9 Januari 2019 124

Institute For Policy Analysis of Conflict, (2018), Indonesia And The Rohingya Crisis, IPAC Report No.46, pp.5

Page 87: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

75

Selain itu dialog antar agama yang diusulkan Menteri Retno saat

berkunjung ke Myanmar pada Deseber 2016 juga mulai berjalan. Utusan dari

Indonesia pada awalnya direncanakan akan berangkat ke Myanmar pada Maret

2017. Tujuannya kurang lebih untuk memprakarsai langkah-langkah

mewujudkan pluralisme di Myanmar.125

Namun dialog pertama tertunda hingga

pada Mei 2017, Menteri Retno menerima delegasi dari Myanmar perihal dialog

antar agama pertama antara Indonesia-Myanmar.126

2) Diplomasi Bilateral Indonesia – Myanmar pasca konflik 2017

Pada 25 Agustus 2017, ARSA kembali berulah dengan menyerang 30

pos polisi dan markas militer. Hal tersebut menimbulkan balasan dari militer

Myanmar dan masyarakat Buddha bersenjata yaitu berupa pembunuhan,

pemerkosaan, dan pembakaran desa-desa.127

Akibatnya terjadilah eksodus

pengungsi besar-besaran, sebanyak 700.000 etnis Rohingya diusir dari Rakhine

ke Bangladesh hanya dalam hitungan beberapa minggu saja. 128

Indonesia yang sudah terus membantu Rohingya dengan mengirimkan

bantuan kemanusiaan seperti yang telah dibahas sebelumnya pun tidak bisa

tinggal diam. Sepak terjang pemerintahan Indonesia lewat Menteri Retno pada

2016 dan awal 2017 membuat Indonesia berada dalam posisi yang bagus untuk

125

Marcheilla Putri, A, H, (2017), Dorong Perdamaian, Indonesia Prakarsai Dialog Antaragama di Myanmar, diakses dari https://www.merdeka.com/dunia/dorong-perdamaian-indonesia-prakarsai-dialog-antaragama-di-myanmar.html pada 9 Januari 2019 126

Republika, (2017), Retno Marsudi Recieves Myanmar Delegation for Interfaith Dialogue, diakses dari https://www.republika.co.id/berita/en/national-politics/17/05/22/oqd1xd414-retno-marsudi-receives-myanmar-delegation-for-interfaith-dialogue pada 9 Januari 2019 127

Dikonfirmasi oleh Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Prof. Dr. Iza Fadri pada kuliah umum di Miriam Budiarjo Resource Center (MBRC) FISIP UI, dengan tema “Transformasi Sosial dan Politik di Myanmar, Serta Kasus Rakhine State”, 15 Januari 2019. 128

Institute For Policy Analysis of Conflict, (2018), Indonesia And The Rohingya Crisis, IPAC Report No.46, pp.6

Page 88: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

76

segera bertindak cepat dalam merespon kekerasan ini. Keberadaan AKIM sendiri

memastikan dukungan dari banyak organisasi Islam, termasuk NU dan

Muhammadiyah, dan menjadikan AKIM sebagai badan penyalur donasi apabila

ada yang ingin turut serta membantu. AKIM telah menargetkan US$2 Juta untuk

didonasikan pada akhir tahun 2017, namun sudah tercapai pada pertengahan

September. 129

Pada 3 September, Presiden Jokowi mengadakan konferensi pers di

istana negara, mengumumkan bahwa beliau telah menginstruksikan Menteri

Luar Negeri untuk pergi ke Myanmar untuk meminta Myanmar segera

menyudahi kekerasan yang terjadi, melindungi masyarakat Muslim mereka, serta

memastikan akses untuk organisasi kemanusiaan. Beliau juga menyatakan telah

meminta Menteri Retno untuk membuka diskusi intensif dengan Antonio

Gutteres, Sekretaris Jendral PBB, dan juga Kofi Annan.130

Sehari berikutnya, Menteri Retno terbang ke Myanmar untuk bertemu

dengan Aung San Suu Kyi, Konsular Myanmar, dan Jendral U Min Aung

Hlaing, Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar. Pada kesempatan tersebut,

Menteri Retno menyampaikan perhatian dari rakyat Indonesia akan konflik yang

tengah terjadi, dan juga kesiapan Indonesia dalam membantu penyelesaian

masalah tersebut.131

Pada pertemuan ini, Menteri Retno mengusulkan sebuah

129

Institute For Policy Analysis of Conflict, (2018), “Indonesia And....” pp.7 130

DW, “Indonesia Turun Tangan Bantu Rohingya”, diakses dari http://www.dw.com/id/indonesia-turun-tangan-bantu-rohingya/a-40351496 pada 25 Desember 2018 131

DW, “Indonesia Turun Tangan....”

Page 89: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

77

solusi penyelesaian masalah kemanusiaan dengan “Formula 4+1”. 132

Formula

4+1 ini terdiri dari:

1. Mengembalikan stabilitas dan keamanan

2. Pengendalian diri secara maksimal dan komitmen untuk tidak lagi

menggunakan kekerasan

3. Melindungi seluruh orang yang tinggal di Rakhine, dengan tidak

memandang ras maupun agama

4. Dan segera membuka akses untuk bantuan kemanusiaan.

Keempat formula tersebut dilengkapi dengan “+1”, yaitu menerapkan

rekomendasi dari Kofi Annan, Advisory Commision on Rakhine State. 133

Menteri Retno juga menyempaikan keinginannya untuk melihat proses

konstruksi dari rumah sakit Indonesia yang dibangun di Mrauk-U. 134

Tidak hanya berkunjung ke Myanmar, Menteri Retno juga berangkat ke

Dhaka, Bangladesh, keesokan harinya. Menteri Retno bertemu dengan Perdana

Menteri Bangladesh, Sheik Hasina, dan Menteri Luar Negeri Bangladesh, Abul

Hassan Mahmood Ali untuk berdiskusi tentang kondisi kamp pengungsi

Rohingya dan kesediaan Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke

Bangladesh.135

Koordinasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah

132

DW, “Indonesia Turun Tangan....” 133

Foreign Minister Presents the 4+1 Formula Proposal to the Myanmar State Counsellor, Kemlu RI, 04 September 2017; diakses dari https://www.kemlu.go.id/en/berita/Pages/Foreign-Minister-Presents-the-41-Formula-Proposal-for-Rakhine-State-to-the-Myanmar-State-Counsellor.aspx ; pada 25 Desember 2018 134

Institute For Policy Analysis of Conflict, (2018), Indonesia And The Rohingya Crisis, IPAC Report No.46, pp.7 135

Indonesian Foreign Minister to Meet with Bangladesh PM to Discuss Rohingya Issue, Setkab RI, 05 September 2017; diakses dari http://setkab.go.id/en/indonesian-foreign-minister-to-meet-with-bangladesh-pm-to-discuss-rohingya-issue/ pada 25 Desember 2018

Page 90: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

78

Bangladesh dinilai harus dilakukan, agar secara komprehensif masalah ini

terselesaikan. Seminggu kemudian, Presiden Jokowi pergi ke bandar udara

Halim Perdana Kusuma untuk melihat keberangkatan empat pesawat Hercules

yang berisi 34 ton bantuan kemanusiaan.136

Indonesia juga berkoordinasi dengan AHA Centre (ASEAN

Coordinating Centre For Humanitarian Assistance) dalam membantu

menyelesaikan konflik ini. Menteri Retno bersama dengan Duta Besar Indonesia

untuk Myanmar, Prof. Dr. Iza Fadri bertemu dengan Direktur AHA Centre,

Adelina Kamal, membahas lebih lanjut mengenai koordinasi peran AHA Centre

dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). 137

3) Kemunduran Hubungan Dengan Aung San Suu Kyi

Meskipun Indonesia berkeinginan untuk tetap menjaga hubungan baik

dengan Myanmar, usaha Indonesia atas nama Rohingnya rupanya sedikit

membuat Aung San Suu Kyi merasa tersinggung. Komunikasi antara Menteri

Retno dengan Suu Kyi menurun setelah kunjungan ke Cox‟s Bazar pada

September 2017 dan kunjungan Presiden Jokowi ke tempat yang sama pada

Januari 2018. Para petinggi Myanmar tidak banyak menunjukkan keinginan

untuk melanjutkan diskusi bilateral mengenai hal tersebut. Pada saat mereka siap

untuk melanjutkannya pada pertengahan 2018, prioritas Indonesia sudah

136

Institute For Policy Analysis of Conflict, (2018), “Indonesia And The Rohingya Crisis”, IPAC Report No.46, pp.7 137

Dikonfirmasi oleh Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Prof. Dr. Iza Fadri pada kuliah umum di Miriam Budiarjo Resource Center (MBRC) FISIP UI, dengan tema “Transformasi Sosial dan Politik di Myanmar, Serta Kasus Rakhine State”, 15 Januari 2019.

Page 91: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

79

bergeser, Menteri Retno dan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga sudah berfokus

untuk menangani resolusi konflik dan rekonsiliasi di Afghanistan. 138

Di sisi lain, AKIM juga mengalami kesulitan untuk mengirim

anggotanya ke Rakhine setelah diundang oleh penasihat negara bagian Rakhine

pada November 2017, untuk membangun 150 rumah di Sittwe. Pecahnya konflik

antara masyarakat Buddha yang membangkang dengan otoritas negara bagian

Rakhine, dan ketegangan dalam hubungan antara Menteri Luar Negeri Indonesia

dengan pemerintah Myanmar mengakibatkan AKIM untuk bertumpu pada

jaringannya dengan NGO lain yang ada di Rakhine, salah satunya Muslim Aid-

UK, untuk mendapatkan akses masuk. Tidak hanya itu, AKIM juga mengalami

masalah baru di Bangladesh setelah pemerintah mengganti kebijakan

imigrasinya, yang sejak April 2018 semua pekerja kemanusiaan asing harus

menggunakan visa bisnis untuk berkunjung ke kamp pengungsi di Cox‟s Bazar.

Pada 3 April 2018, AKIM berhasil mengirimkan representatifnya untuk

berkunjung ke kamp pengungsi di Sittwe dan rumah sakit Indonesia dan sekolah

di Mrauk-U dengan bantuan dari Muslim Aid. 139

Penyebab lain sulitnya memberikan bantuan kemanusiaan langsung ke

Rakhine State, baik dari pemerintah Indonesia maupun Lembaga Kemanusiaan,

dikarenakan prosedur yang harus dilakukan memang cukup rumit. Pemberian

bantuan kemanusiaan harus melalui pemerintah Myanmar. Pemerintah Myanmar

akan menerima bantuan kemanusiaan tersebut dan akan mendistribusikannya

138

Institute For Policy Analysis of Conflict, (2018), “Indonesia And The Rohingya Crisis”, IPAC Report No.46, pp.10 139

Institute For Policy Analysis of Conflict, (2018), “Indonesia And....” pp. 12

Page 92: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

80

sendiri ke wilayah-wilayah yang membutuhkan bantuan, tidak hanya Rakhine

State dan etnis Rohingya. Satu-satunya yang mendapat izin dari pemerintah

Myanmar untuk memberikan bantuan secara langsung tanpa melalui prosedur

adalah Palang Merah Indonesia (PMI), karena bantuan tersebut tidak melalui

pemerintah Indonesia. Hal tersebut dilakukan karena kecemburuan sosial

masyarakat wilayah lain yang merasa mereka pun membutuhkan banyak bantuan

dari pemerintah Myanmar, namun mengapa hanya Rakhine State dan etnis

Rohingya yang mendapatkan bantuan. Bahkan pemerintah Myanmar sendiri

meminta pengelola rumah sakit yang dibangun oleh Indonesia (kerjasama PMI,

dan Mer-C) untuk memisahkan perawatan antara masyarakat muslim dan non-

muslim, karena dapat terjadi perselisihan apabila tidak dipisah. Maka

Pemerintah Myanmar mengambil langkah ini agar pendistribusian lebih merata

dan mengurangi kecemburuan sosial yang ada. 140

Sementara fokus Menteri Luar Negeri dan Wakil Presiden lebih kepada

rekonsiliasi dan resolusi konflik di Afghanistan, terdapat menteri lain yang ingin

mengambil alih Menteri Luar Negeri sebagai lawan bicara Myanmar dalam

berbagai masalah selain Rohingya. Adalah Jenderal (Purn.) Wiranto, Menteri

Koordinasi Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), yang mengambil

alih peran aktif dalam mencoba meningkatkan hubungan Indonesia-Myanmar

140

Penjelasan langsung dari Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Prof. Dr. Iza Fadri pada Kuliah Umum di Miriam Budiarjo Resource Center (MBRC) FISIP UI dengan tema “Transformasi Sosial dan Politik di Myanmar, Serta Kasus Rakhine State”, 15 Januari 2019.

Page 93: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

81

dalam bidang keamanan. 141

Saat pertemuan dengan Menteri U Thaung Tun,

Penasihat Keamanan Nasional Myanmar, di Naypydaw, 5 Desember 2017,

Wiranto menawarkan kerjasama Indonesia dalam hal penanggulangan terorisme.

142 Tidak hanya itu, Wiranto juga mengadakan serangkaian pertemuan dengan

beberapa pejabat pemerintah pada April 2018, termasuk diantaranya pejabat

eksekutif provinsi Aceh, Badan SAR Nasional (BASARNAS), UNHCR, serta

IOM untuk mengkoordinasi tindakan darurat dari adanya kemungkinan

gelombang pengungsi Rohingya lainnya yang akan datang lewat laut Andaman.

Di sela-sela ASEAN Summit ke 32 di Singapur pada 28 April, Wiranto

diundang langsung oleh Menteri Pertahanan Myanmar untuk bertemu dengan

Aung San Suu Kyi, dan menghadiri beberapa pertemuan keamaan di Naypydaw

pada 8 Mei 2018. Wiranto juga mengupayakan agar pemerintah Myanmar mau

membawa permasalahan Rohingya ini ke ranah ASEAN, namun pemerintah

Myanmar menolak dengan dalih masalah ini biar diselesaikan secara bilateral

saja. 143

Dengan perhatian dari Menteri Luar Negeri yang lebih berfokus pada

Afghanistan, nampaknya Wiranto lebih dari bersedia untuk memimpin hubungan

Indonesia-Myanmar, tanpa menekan pada isu Rohingya. 144

141

Dikonfirmasi oleh Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Prof. Dr. Iza Fadri pada kuliah umum di Miriam Budiarjo Resource Center (MBRC) FISIP UI, dengan tema “Transformasi Sosial dan Politik di Myanmar, Serta Kasus Rakhine State”, 15 Januari 2019. 142

Republika, (2017), Indonesia Offers Cooperation on Counter-Terrorism to Myanmar, diakses dari https://www.republika.co.id/berita/en/national-politics/17/12/06/p0j7p3414-indonesia-offers-cooperation-on-counterterrorism-to-myanmar pada 10 Januari 2019 143

Penjelasan langsung dari Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Prof. Dr. Iza Fadri pada Kuliah Umum di Miriam Budiarjo Resource Center (MBRC) FISIP UI dengan tema “Transformasi Sosial dan Politik di Myanmar, Serta Kasus Rakhine State”, 15 Januari 2019. 144

Institute For Policy Analysis of Conflict, (2018), Indonesia And The Rohingya Crisis, IPAC Report No.46, pp.12

Page 94: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

82

4) Diplomasi Indonesia Pada 2018

Tidak terlalu banyak memang sepak terjang Indonesia pada tahun 2018.

Hal tersebut juga dikarenakan konflik yang memang sedang tidak terlalu panas.

Pada 27 April 2018, Presiden Jokowi bertemu secara bilateral dengan Presiden

Republik Persatuan Myanmar, Win Myint, Presiden Myanmar yang baru, di

Singapura. Tidak sendiri, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator

Bidang Politik Hukum dan HAM Wiranto, Meteri Koordinator Bidang

Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri

Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan juga Kepala Staf Kepresidenan

Moeldoko. 145

Pertemuan tersebut membahas keprihatinan Indonesia terkait krisis

kemanusiaan di Rakhine State serta dampaknya yang terjadi di Cox‟s Bazar,

Bangladesh. Presiden juga menyinggung mulai masuknya pengungsi Rakhine

State ke Indonesia. Presiden juga menyampaikan kesiapan Indonesia untuk terus

membantu Myanmar, baik secara diplomasi bilateral dan juga bantuan

kemanusiaan, terutama juga terkait pemulangan pengungsi dari Cox‟s Bazar ke

Rakhine State secara sukarela, aman, dan terhormat. 146

Namun pemulangan pengungsi menurut peneliti agak sulit dilakukan

secara sukarela, mengingat perkataan Prof. Dr. Iza Fadri terkait banyaknya

145

Humas Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, (2018), Bertemu Presiden Myanmar, Presiden Jokowi Sampaikan Kesiapan Bantu Pemulangan Pengungsi Rohingya, diakses dari http://setkab.go.id/bertemu-presiden-myanmar-presiden-jokowi-sampaikan-kesiapan-bantu-pemulangan-pengungsi-rohingya/ pada 10 Januari 2019 146

Humas Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, (2018), Bertemu Presiden Myanmar, Presiden Jokowi Sampaikan Kesiapan Bantu Pemulangan Pengungsi Rohingya, diakses dari http://setkab.go.id/bertemu-presiden-myanmar-presiden-jokowi-sampaikan-kesiapan-bantu-pemulangan-pengungsi-rohingya/ pada 10 Januari 2019

Page 95: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

83

pengungsi yang berada di Cox‟s Bazar yang kabur dan tidak memenuhi

panggilang ketika akan dikembalikan ke Rakhine State.147

C. Beberapa faktor yang melatarbelakangi bantuan Indonesia

dalam menyelesaikan krisis kemanusiaan Rohingya

Telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, pemerintah Myanmar dan etnis

Rohingya tengah dalam konflik yang berkepanjangan. Etnis Rohingya yang

tidak diakui kewarganegaraannya, disambung dengan aksi pengusiran yang

dilakukan pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya yang menimbulkan

hilangnya nyawa dan tempat tinggal. Hal tersebut memicu reaksi dari dunia

internasional dan tidak terkecuali Indonesia yang mengutuk serta mengecam

tindakan pemerintah Myanmar. Tidak hanya mengecam, Indonesia pun secara

aktif membantu penyelesaian krisis kemanusiaan Rohingya ini.

1) Faktor Internal

Peran aktif Indonesia dalam membantu penyelesaian isu Rohingya ini

dapat dikatakan implementasi dari pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

yang berbunyi „sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh

sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai

dengan pri-kemanusiaan dan pri-keadilan‟, dan „ikut melaksanakan ketertiban

dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial‟.

Indonesia yang pernah mengalami masa penjajahan selama 3,5 abad lamanya,

dan pendudukan kembali wilayah Indonesia oleh Belanda pasca proklamasi

147

Penjelasan langsung dari Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Prof. Dr. Iza Fadri pada Kuliah Umum di Miriam Budiarjo Resource Center (MBRC) FISIP UI dengan tema “Transformasi Sosial dan Politik di Myanmar, Serta Kasus Rakhine State”, 15 Januari 2019.

Page 96: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

84

kemerdekaan, membentuk karakter Indonesia yang sangat anti penjajahan dan

penindasan. Berdasarkan hal tersebut, melihat yang terjadi kepada etnis

Rohingya, Indonesia tidak membenarkan aksi penindasan atas etnis Rohingya,

dan tidak bisa bertindak diam. Walaupun penindasan yang terjadi bukan

dilakukan oleh penjajah melainkan oleh pemerintah sendiri, tetap saja rasa dan

dampak yang timbul karena hal tersebut kurang lebih sama. Maka dari itu,

Indonesia berperan aktif dengan melakukan langkah-langkah diplomasi maupun

pemberian bantuan kemanusiaan, demi tercapainya perdamaian abadi dan

keadilan sosial bagi Myanmar pada umumnya, dan etnis Rohingya pada

khususnya.

Tidak hanya itu, Indonesia yang walaupun bukan negara Islam, namun

mayoritas penduduk yang beragama Islam memiliki dampak kepada pembuatan

kebijakan. Atas dasar itulah, Indonesia secara tidak langsung memiliki

kewajiban untuk turut membantu meringankan beban etnis Rohingya yang

walaupun bukan saudara setanah air namun beragama Islam juga. Ditambah lagi

desakan dari masyarakat di Indonesia yang beragama Islam, terutama organisasi

masyarakat (ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), maupun koalisi

Islam yang selalu mendesak pemerintah untuk membantu penanganan masalah

“saudara seagama” di negara lain yang tengah mengalami kesulitan, tidak

terkecuali Rohingya.

Desakan masyarakat tersebut salah satu contohnya adalah “Aksi Bela

Rohingya” yang dilakukan di depan kedutaan besar Myanmar di Jakarta pada 6

September 2018, dengan peserta kira-kira 5.000 orang. Mereka melakukan aksi

Page 97: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

85

dengan membakar bendara Myanmar dan foto dari Biksu Buddha Militan, Ahsin

Wirathu, dan sebagian lainnya memaksa masuk dengan mencoba menembus

barikade polisi. Mereka meminta untuk memulangkan duta besar Myanmar dari

Indonesia dan memutus hubungan diplomatik dengan Myanmar. 148

2) Faktor Eksternal

Hukum internasional juga menjadi salah satu faktor Indonesia berperan

aktif dalam membantu penyelesaian konflik etnis Rohingya ini. Indonesia

menghormati kesepakatan secara universal akan hukum internasional, meskipun

persepsi aktor-aktor dalam melihat hukum internasional dapat dipengaruhi dari

perbedaan kepentingan.

Dalam persoalan konflik etnis Rohingya, resolusi yang sekiranya dapat

mendesak pemerintahan Myanmar agar segera mengakhiri tindak kekerasan dan

diskriminasi yang dilakukan terhadap etnis Rohingya sedang dirumuskan PBB.

Tidak hanya mengutuk tindak kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah

Myanmar saja, resolusi tersebut juga mengutuk kelompok ekstrimis ARSA yang

melakukan penyerangan terhadap otoritas penegak hukum Myanmar. Tidak

hanya mengutuk, resolusi tersebut juga mendesak Myanmar agar segera

membuka jalan bagi investigator dari PBB untuk masuk dan menyelidiki apa

yang terjadi di sana, serta membuka jalan bagi dunia internasional yang ingin

memberikan bantuan kepada masyarakat tertindas di sana. 149

148

Institute For Policy Analysis of Conflict, (2018), Indonesia And The Rohingya Crisis, IPAC Report No.46, pp.8 149

Draft UN Resolution Pressures Myanmar Over Rohingya Crisis, The New Arab, 26 Oktober 2017, diakses dari https://www.alaraby.co.uk/english/news/2017/10/26/draft-un-resolution-pressures-myanmar-over-rohingya-crisis pada 25 Desember 2018

Page 98: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

86

Walaupun resolusi tersebut belum selesai dibuat, namun Dewan

Keamanan PBB secara resmi sudah mengeluarkan pernyataan terkait situasi

terkini akan konflik yang terjadi. Pernyataan resmi tersebut tertuang pada

dokumen yang berjudul “Statement by the President of the Security Council”.

Dokumen tersebut keluar dalam rapat Dewan Keamanan PBB ke 8085 pada 6

November 2017, berisikan reaksi Dewan Keamanan terkait kekerasan yang telah

dan sedang terjadi di Myanmar. Dewan Keamanan mengutuk segala bentuk

kekerasan yang telah dan sedang terjadi di wilayah Rakhine, baik yang

dilakukan oleh pemerintah maupun ARSA; mendesak pemerintah Myanmar

untuk tidak lagi menggunakan kekuatan Militer di Rakhine, mengembalikan

sistem administrasi sipil, penegakan hukum yang baik dan benar; menjaga dan

melindungi seluruh warga negaranya tanpa memandang perbedaan ras, status

kewarganegaraan, dan agama; dan agar segera menyelesaikan permasalahan ini

dengan menghormati hak-hak asasi manusia.150

Peran aktif Indonesia dalam membantu penyelesaian konflik etnis

Rohingya yang mendapat pengaruh dari hukum internasional ini, terlihat bahwa

hukum internasional dianggap sebagai norma untuk menentukan hal mana yang

salah dan benar, dan terdapat juga nilai-nilai moral di dalamnya. Indonesia

berpandangan bahwa merupakan hal yang tepat dengan memberi dukungan

konkrit bagi kaum etnis Rohingya pada konteks perlindungan HAM, sehingga

etnis Rohingya dapat hidup dengan tenang dan damai tanpa mengalami

kekerasan di tempat mereka tumbuh dan berkembang, yaitu di Myanmar.

150

United Nations Security Council, Statement by the President of the Security Council, 6 November 2017, pp. 1-3

Page 99: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

87

Selain itu, stabilitas kawasan ASEAN juga menjadi salah satu faktor

aktifnya Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan dan diplomasi bilateral.

Stabilitas kawasan ASEAN juga akan terganggu jika krisis kemanusiaan di

Myanmar ini terus terjadi, dan ujungnya dapat mengganggu kerjasama regional.

Salah satu contoh ancaman bagi stabilitas kawasan yaitu para pengungsi

Rohingya. Pengungsi Rohingya mendatangi beberapa negara kawasan dan

mengungsi di sana. Dengan aktifnya Indonesia dalam membantu menyelesaikan

masalah tersebut, diharapkan negara lain mau ikut bekerja sama membantu,

sehingga permasalahan pengungsi ini bisa terselesaikan dan stabilitas kawasan

tetap terjaga, serta kerjasama regional tetap berjalan.151

151

Johannes Nainggolan, Ada Target Yang Ingin Dicapai Indonesia Dengan Membantu Rohingya, diakses dari https://politik.rmol.co/read/2017/09/19/307790/Ada-Target-Yang-Ingin-Dicapai-Indonesia-Dengan-Membantu-Rohingya pada 21 Februari 2019

Page 100: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

88

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kekerasan dan diskriminasi yang dialami oleh etnis Rohingya di

Myanmar terjadi secara sistemik yang dilakukan baik oleh masyarakat dan juga

pemerintah, dan mendapat dukungan dari tokoh agama. Kekerasan tersebut

berakibat eksodus dari etnis Rohingya ke beberapa negara tetangga diantaranya

Bangladesh, Indonesia, Myanmar, dan Thailand. Kekerasan yang terjadi sudah

berlangsung sangat lama, dan minimnya akses masuk ke wilayah konflik

membuat kesulitan bagi masyarakat internasional yang ingin serius

menyelesaikan tragedi ini. Terlibatnya Indonesia yang berupaya membantu

menyelesaikan konflik yang terjadi tidak hanya semata-mata implementasi dari

pembukaan undang-undang dasar, namun juga pembelaan terhadap

kemanusiaan.

Pemerintahan Jokowi sudah berusaha keras dalam menangani para

pengungsi yang masuk ke wilayah Indonesia. Dibentuknya Peraturan Presiden

No. 126 Tahun 2016 merupakan langkah Presiden dalam memperbaiki kualitas

penanganan pengungsi. Namun proses pengimplementasian Perpres tersebut

mengalami beberapa hambatan, seperti kurangnya sosialisasi terhadap aparat

pemerintah dan juga mepetnya waktu pengesahan dengan penganggaran dana

(APBN dan APBD) tahun 2017. Harapannya, sosialisasi terus dilanjutkan agar

para pengungsi mendapatkan hak-haknya dan bisa hidup dengan layak di

wilayah Indonesia.

Page 101: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

89

Pemerintahan Jokowi dapat dikatakan juga telah banyak berusaha

membantu menyelesaikan masalah etnis Rohingya ini. Salah satu langkah

diplomasi Menteri Retno yang sangat terlihat adalah “formula 4+1”. Formula

yang dipercaya dapat membantu meredam kekerasan yang sedang terjadi.

Keikutsertaan NU dan Muhammadiyah memastikan bahwa setidaknya ada yang

menyaring keikutsertaan kelompok-kelompok konservatif yang terlibat.

Pertemuan multilateral pun terlihat kurang efektif dalam mendesak

pemerintah Myanmar untuk memberikan hak kewarganegaraan penuh atau

setidaknya kebebasan bergerak untuk etnis Rohingya. Dalam beberapa

pertemuan ASEAN sudah dicoba, namun hasilnya nihil, pemerintah Myanmar

tidak pernah mau membahas isu tersebut. Satu-satunya harapan adalah posisi

baru Indonesia sebagai anggota dari Dewan Keamanan tidak tetap PBB untuk

2019-2020. Diharapkan Indonesia dapat mendorong resolusi untuk masalah

kemanusiaan Rohingya melalui “Formula 4+1”.

Segala bentuk bantuan dan diplomasi telah dilakukan oleh Indonesia,

baik lewat pemerintah maupun lewat lembaga kemanusiaan. Bantuan langsung

sudah diberikan, solusi penyelesaian masalah sudah disampaikan, namun

masalah yang sebenarnya terjadi jauh lebih kompleks daripada yang terlihat dari

luar. Tidak hanya permasalahan agama saja, namun juga permasalahan sosial

dan politik. Semua bantuan dan solusi yang diberikan tidak akan banyak

membantu apabila dari pemerintah Myanmar sendiri tidak segera menanganinya

dengan baik.

Page 102: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

90

Keterlibatan Indonesia dalam membantu penyelesaian konflik dan

pertikaian yang terjadi, bukan saja merupakan bagian dari pengimplementasian

konstitusi, namun juga pembelaan terhadap kemanusiaan, serta menjaga

stabilitas nasional dan regional. Keterlibatan Indonesia juga menjadi bagian

penting dari realisasi kepentingan nasional untuk hidup damai dan sejahtera.

Diharapkan pemerintah Indonesia pasca presiden Joko Widodo terus

mengupayakan berbagai langkah diplomatis dalam penyelesaian konflik yang

terjadi di Rakhine dan yang menimpa etnis Rohingya. Pemerintah selanjutnya

diharapkan juga tetap konsisten dalam menyokong berbagai upaya masyarakat

Indonesia secara umum, dan lembaga-lembaga kemanusiaan secara khusus

untuk terus berpartisipasi menolong korban kekerasan yang terjadi di Rakhine

dan yang menimpa etnis Rohingya, baik yang masih berada di wilayah Rakhine,

ataupun yang berada di tempat pengungsian.

Page 103: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

91

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Bakri, Umar Saryadi. 1999. Pengantar Hubungan Internasional. Jakarta:

Jayabaya University Press.

Couloumbis, Theodore A., H. Wolfe James. 1990. Pengantar Hubungan

Internasional: Keadilan dan Power, Bandung : Abardin

Frankel, Joseph dalam T. May Rudi. 2002. Studi Strategis Dalam Transformasi

Sistem Internasional Pasca Perang Dingin. Bandung: PT Rafika

Aditama

Jones, William J. 2015. Myanmar‟s Rohingya: Cultural, Violence, and Human

Right Abuses. Athena: The 2015 WEI International Academic

Conference Proceedings. Mahidol University International College.

Hartati, A. Y. 2013. Konflik Etnis Myanmaar (Studi Eksistensi Rohingya di

tengah Tekananan Pemerintah). Semarang: Universitas Wahid Hasyim.

Hla, Maung Tha. 2009. Rohingya Hoax, New York: Buddhist Rakhaing Cultural

Association.

______. 2009. Rohingya Hoax, Buddhist Rakhaing Cultural Association”, New

York Human Rights Watch, “All you can do is pray”, crimes againts

humanity and ethnic cleansing of Rohingya Muslim in Burma‟s Arakan

State.

Holsti, K. J. 1992. International Politics; A Framework for Analysis. New

Jersey: Prentice Hall.

KBRI Yangon. 2015. Buku Panduan Sekilas Potensi Myanmar. Yangon:

Kedutaan Besar Republik Indonesia.

KBRI Yangon. 2014. Buletin Komunitas ASEAN. Kesiapan Myanmar

Menyongsong Terwujudnya Komunitas Ekonomi ASEAN 2015. Yangon:

Kedutaan Besar Republik Indonesia

Perwita, A.A. dan M. Y. Yani. 2005. Pengantar Hubungan Internasional.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sitepum, P. Anthonius. 2011. Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Situmorang, G. 2014. Background Information: Hubungan Bilateral RI –

Myanmar. Yangon: Kedutaan Besar Republik Indonesia Yangon.

Jurnal Adiputera, Yunizar, dan Atin Prabandari. 2018. Akses Pekerjaan Untuk

Pengungsi di Indonesia: Peluang dan Tantangan, Institute of

Internasional Studies.

Page 104: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

92

Amnesti International. 2004. Myanmar The Rohingya Minority: Fundamental

Rights Denied. AI Index: ASA 16/005/2004.

Ardani, Fatma Arya. 2015. Kebijakan Indonesia Dalam Membantu Penyelesaian

Konflik Antara Etnis Rohingya dan Etnis Rakhine di Myanmar (Studi

Karakter Kepribadian Susilo Bambang Yudhoyono). Jurnal Ilmu

Hubungan Internasional, Vol.1, No.2: 22-28. Universitas Diponegoro.

Asrieyani, Dewi. 2013. Peran Office of The High Commissioner for Human

Rights dalam Penyelesaian Kasus Genosida Etnis Rohingya di Myanmar

(1978-2012). Jurnal Ilmu Hubungan Internasional, Vol.1, No.2: 42-50.

Universitas Mulawarman.

Chan, A. 2005. The Development of a Muslim Enclave in Arakan (Rakhine)

State of Burma. SOAS Bulletin Burma Research, Vol.3, NO.2. SBBR.

International Crisis Group. Myanmar: A New Muslim Insurgency in Rakhine

State. Asia Report N°283

Institute For Policy Analysis of Conflict. 2018. Indonesia And The Rohingya

Crisis, IPAC Report No.46

Joko, Tri. 2013. Konflik Tak Seimbang Etnis Rohingya dan Etnis Rakhine di

Myanmar. Jurnal Transnasional Vol. 4 No. 2 Februari 2013

Morgenthau, Hans J. 1952. Another Great Debate: The National Interest of The

United States. Political Review. Vol. XLVI

Satria, Novandre, dan Ahmad Jamaan. 2013. Islam dan Kebijakan Luar Negeri

Indonesia: Peran Indonesia dalam Konflik di Rakhine, Myanmar.

Sholeh, Badrus. 2017. Resolusi Konflik di Asia Tenggara: Pengalaman Muslim

Indonesia.

Simela, Victor M., 2015, “Masalah Pengungsi Rohingya, Indonesia, dan

ASEAN”, Info Singkat Hubungan Internasional Vol. VII, No.10/II/P3DI.

Steinberg, David I., 2010, “Burma/Myanmar, what everyone needs to know”,

Oxford University Press, hlm.

Skripsi

Ismail, Rendy Mista. 2013. Peranan Palang Merah Indonesia Dalam

Penyelesaian Konflik Rohingya di Myanmar. Universitas Hasanuddin

Nurhandayani, Diah. 2013. Kebijakan Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono

(SBY) Dalam Penyelesaian Kekerasan Etnis Muslim Rohingya di

Myanmar. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Laporan Resmi

D. Saputra, 2012, “Empat BUMN Lebarkan Sayap Bisnis ke Myanmar”, diakses

pada 10 September 2018 dari Portal Nasional Republik Indonesia

(http://www.indonesia.go.id/in/kesehatan/10737?task=view&start=10).

Foreign Minister Presents the 4+1 Formula Proposal to the Myanmar State

Counsellor, Kemlu RI, 04 September 2017; diakses dari

https://www.kemlu.go.id/en/berita/Pages/Foreign-Minister-Presents-the-

Page 105: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

93

41-Formula-Proposal-for-Rakhine-State-to-the-Myanmar-State-

Counsellor.aspx ; pada 23 Desember 2018

Humas Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, (2018), Bertemu Presiden

Myanmar, Presiden Jokowi Sampaikan Kesiapan Bantu Pemulangan

Pengungsi Rohingya, diakses dari http://setkab.go.id/bertemu-presiden-

myanmar-presiden-jokowi-sampaikan-kesiapan-bantu-pemulangan-

pengungsi-rohingya/ pada 10 Januari 2019

Indonesian Foreign Minister to Meet with Bangladesh PM to Discuss Rohingya

Issue, Setkab RI, 05 September 2017; diakses dari

http://setkab.go.id/en/indonesian-foreign-minister-to-meet-with-

bangladesh-pm-to-discuss-rohingya-issue/ pada 25 Desember 2018

Indonesian Gov‟t Continues to Send Humanitarian Aid for Rohingya, Setkab RI,

21 September 2017; diakses dari http://setkab.go.id/en/indonesian-govt-

continues-to-send-humanitarian-aid-for-rohingya/ , pada 20 Februari

2019

Yani dan Sunu. 2007. Hubungan RI – Myanmar Sepanjang Masa. Yangon:

Kedutaan Besar Republik Indonesia, diakses pada 3 Juni 2018.

(https://www.kemlu.go.id/yangon/id/berita-agenda/berita-

perwakilan/Pages/Hubungan-RI-Myanmar-Sepanjang-Masa.aspx)

United Nations Security Council, Statement by the President of the Security

Council, 6 November 2017

Berita

Akbar, Aulia. 2012. Sejarah Masyarakat Rohingya, diakses dari

http://news.okezone.com/read/2012/08/17/411/679197/sejarah-

masyarakat-Rohingya pada 11 Juni 2018

Bahar, Abid. 2012. Ancient Kingdom of Arakan: Understanding The Arab-

Chandra Synthesis. diakses dari Kaladan Press:

http://www.kaladanpress.org/index.php/report/rohingya/3772-

burmasrohingya-origin-in-the-ancient-kingdom-of-arakan-understanding-

thearab-chandra-synthesis.html pada 1 September 2018

Boy. 2014. “Dubes Ito Optimis Hubungan Bisnis Indonesia-Myanmar Kian

Terbuka”, diakses dari JPNN.com:

http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=276574 pada 10

September 2018

Corben, Ron. Jakarta Pressing Burma on Rohingya Legal Rights. 10 Juli 2013.

Diakses pada 28 Desember 2017.

(https://www.voanews.com/a/indonesia-fm-says-jackarta-pressing-

burma-on-rohingya-legal-rights/1698656.html)

Democratic Voice of Burma, UN Rejects Thein Sein‟s Potential Rohingya Plan,

diakses dari http://www.dvb.no/news/un-rejects-thein-

sein%E2%80%99s-potential-rohingya-plan/22893/ Pada 14 November

2018

Draft UN Resolution Pressures Myanmar Over Rohingya Crisis, The New Arab,

26 Oktober 2017, diakses dari

Page 106: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

94

https://www.alaraby.co.uk/english/news/2017/10/26/draft-un-resolution-

pressures-myanmar-over-rohingya-crisis pada 25 Desember 2018

DW. Indonesia Turun Tangan Bantu Rohingya. September 2017. Diakses pada

25 Desember 2018. (http://www.dw.com/id/indonesia-turun-tangan-

bantu-rohingya/a-40351496)

Firdaus, Febrina. 2015. Pemerintah Janji Tampung Pengungsi, Tapi Tak Ada

Dana Khusus Untuk Mereka”, diakses dari

https://www.rappler.com/world/regions/asia-pacific/indonesia/94626-tak-

ada-dana-alokasi-khusus-untuk-rohingya , pada 21 Februari 2019

H. Lazuardi. 2014. KBRI Myanmar Fasilitasi Kerja Sama Bisnis Dan Investasi”.

diakses dari http://industri.bisnis.com/read/20141221/12/384686/kbri-

myanmar-fasilitasikerja-sama-bisnis-dan-investasi, pada 1 September

2018

Hartcher, Peter dan James Massola. Indonesia to Confront Rohingya Crisis at

ASEAN, diakses dari https://www.smh.com.au/world/asia/indonesia-to-

confront-rohingya-crisis-at-asean-20180316-p4z4rz.html

Hasan, Rizki Akbar. 2017. UNHCR Puji Perpres Baru RI Soal Penanganan

pengungsi, diakses dari

https://www.liputan6.com/global/read/3034088/unhcr-puji-perpres-baru-

ri-soal-penanganan-pengungsi pada 8 Januari 2019

Hindstrom, Hanna. Burma President Backs Anti-Muslim „Hate Preacher‟

Wirathu, diakses dari http://www.dvb.no/news/politics-news/burma-

president-backs-anti-muslim-%E2%80%98hate-preacher%E2%80%99-

wirathu/28955 pada 14 November 2018

Human Rights Watch, All You Can Do Is Pray, diakses dari

https://www.hrw.org/report/2013/04/22/all-you-can-do-pray/crimes-

against-humanity-and-ethnic-cleansing-rohingya-muslims#page pada 13

November 2018

Langkah Panjang untuk Hadirkan damai di Rohingya, Dompet Dhuafa, Jumat

September 2017, diakses dari

https://www.dompetdhuafa.org/post/detail/8243/langkah-panjang-untuk-

hadirkan-damai-di-rohingya pada 20 Februari 2019

Marcheilla Putri, A, H. 2017. Dorong Perdamaian, Indonesia Prakarsai Dialog

Antaragama di Myanmar, diakses dari

https://www.merdeka.com/dunia/dorong-perdamaian-indonesia-

prakarsai-dialog-antaragama-di-myanmar.html pada 9 Januari 2019

Michaella, Sonya. Dompet Dhuafa Siapkan Bantuan Jangka Panjang untuk

Rohingya, MetroTV News, 18 Oktober 2017, diakses dari

http://www.metrotvnews.com/cards/4193-rohingya/Dkq3WVnN-

dompet-dhuafa-siapkan-bantuan-jangka-panjang-untuk-rohingya pada

20 Februari 2019

Nainggolan, Johannes. Ada Target Yang Ingin Dicapai Indonesia Dengan

Membantu Rohingya, 19 September 2017, diakses dari

https://politik.rmol.co/read/2017/09/19/307790/Ada-Target-Yang-Ingin-

Dicapai-Indonesia-Dengan-Membantu-Rohingya pada 21 Februari 2019

Page 107: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

95

Nugroho, Sapto. Soal Konflik Rohingya, Hanya Indonesia yang Diterima

Pemimpin Negara Myanmar. 5 September 2017. Diakses pada 25

Desember 2018.

(http://www.tribunnews.com/internasional/2017/09/05/soal-konflik-

rohingya-hanya-indonesia-yang-diterima-pemimpin-negara-myanmar)

Nurul Islam, Facts About The Rohingya Muslims of Arakan, diakses dari

http://www.rohingya.org/portal/index.php/learn-about-rohingya.html

pada 14 November 2018

Ozturk, Cem. Myanmar‟s Muslim Sideshow, diakses dari

http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/EJ21Ae01.html pada 13

November 2018

Republika. Wapres Fasilitasi Pertemuan MER-C dan Walubi Bangun RS di

Myanmar, diakses dari

https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/06/16/o8u99t280-

wapres-fasilitasi-pertemuan-merc-dan-walubi-bangun-rs-di-myanmar

pada 23 Desember 2018

Republika. 2017. Indonesia Offers Cooperation on Counter-Terrorism to

Myanmar, diakses dari https://www.republika.co.id/berita/en/national-

politics/17/12/06/p0j7p3414-indonesia-offers-cooperation-on-

counterterrorism-to-myanmar pada 10 Januari 2019

Republika. 2017. Retno Marsudi Recieves Myanmar Delegation for Interfaith

Dialogue, diakses dari https://www.republika.co.id/berita/en/national-

politics/17/05/22/oqd1xd414-retno-marsudi-receives-myanmar-

delegation-for-interfaith-dialogue pada 9 Januari 2019

Ray Jordan. Bantuan Kemanusiaan RI untuk Rohingya tiba di Yangon Myanmar,

detiknews, 22 September 2017, diakses dari

https://news.detik.com/berita/d-3653125/bantuan-kemanusiaan-ri-untuk-

rohingya-tiba-di-yangon-myanmar pada 23 Desember 2018

The Conversation. Kota dan Kabupaten mungkin diminta menampung

pengungsi---maukah mereka?, diakses dari

https://theconversation.com/kota-dan-kabupaten-mungkin-diminta-

menampung-pengungsi-maukah-mereka-83451 pada 8 Januari 2019

The Irrawaddy. History Behind Arakan State Conflict, diakses dari

https://www.irrawaddy.com/in-person/interview/history-behind-arakan-

state-conflict.html pada 13 November 2018

The Guardian. „It Only Takes One Terrorist‟: The Buddhist Monk Who Reviles

Myanmar‟s Muslims, diakses dari https://www.theguardian.com/global-

development/2017/may/12/only-takes-one-terrorist-buddhist-monk-

reviles-myanmar-muslims-rohingya-refugees-ashin-wirathu pada 14

November 2018

Tobing, Dio Herdiawan. 2018. A Year of Jokowi‟s Refugee Decree: What has

changed?, diakses dari

https://www.thejakartapost.com/academia/2018/01/12/a-year-of-jokowis-

refugee-decree-what-has-changed.html pada 23 Desember 2018

Tribunnews. 2016. Indonesia dan Myanmar Gelar Dialog Antar Agama,

Selesaikan Konflik Etnis Rohingya, diakses dari

Page 108: KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN …€¦ · Nama : Andika Yulianto Chamil NIM : 11141130000061 Program Studi : Hubungan Internasional Telah menyelesaikan penulisan

96

http://jambi.tribunnews.com/2016/12/07/indonesia-dan-myanmar-gelar-

dialog-antar-agama-selesaikan-konflik-etnis-rohingya pada 9 Januari

2019

Publikasi IIS. Pemberian Akses Kerja Sebagai Solusi Dalam Menangani

Pengungsi di Indonesia”, diakses dari

http://hi.fisipol.ugm.ac.id/berita/iis-menerbitkan-kertas-kebijakan-

penanganan-pengungsi-berbasis-pemberian-akses-pekerjaan/ pada 8

Januari 2019

Putranto, Algooth. Misi Menlu Retno, Upaya Jokowi Meneruskan Tradisi

Indonesia. 5 September 2017. Diakses pada 25 Desember 2018.

(https://nasional.kompas.com/read/2017/09/05/17384481/misi-menlu-

retno-upaya-jokowi-meneruskan-tradisi-indonesia)

Rahmani, Muhajir Arif. Hampir Setahun Tim Medis ACT Layani Pengungsi

Rohingya, ACT, 08 Mei 2018, diakses dari

https://act.id/news/detail/hampir-setahun-tim-medis-act-layani-

pengungsi-rohingya, pada 20 Februari 2019

Video

Video Telepon langsung dengan Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito

Sumardi, dengan KompasTV. Diakses pada 7 November 2017.

(https://www.youtube.com/watch?v=rGyRnOgJARM)