kebijakan akuntansi

39
KEBIJAKAN AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH Hendy Widanarko Jati Dwi Kesumaningrum R Rudy Karyanto

Upload: sulistiyo-ningrum-poenya

Post on 06-Nov-2015

30 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kebijakan Akuntansi Daerah

TRANSCRIPT

KEBIJAKAN AKUNTANSIKEUANGAN DAERAHHendy Widanarko Jati Dwi KesumaningrumR Rudy Karyanto Reza FerdiansyahDASAR HUKUMLampiran I PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2013 tentang Panduan Penyusunan Kebijakan Akuntansi Pemerintah DaerahRuang Lingkup:KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGANKEBIJAKAN AKUNTANSI AKUNKEBIJAKAN AKUNTANSIDefinsi:Kebijakan akuntansi adalah proses pemilihan metode pelaporan, alternatif, sistem pengukuran dan teknik pengungkapan tertentu diantara semua yang mungkin tersedia untuk pelaporan keuangan oleh suatu perusahaan (Elden S Hendriksen)Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilh oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan (PSAP 04)Akan mempengaruhi pengakuan, pengukuran dan penyajian atas elemen seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban, pada laporan keuangan.

Kebijakan AkuntansiPengakuanKebijakan akuntansi yang dipilih oleh entitas harus dapat menjelaskanBerapa banyak yang diakuiKapan dan kondisi seperti apa diakuiBagaimana disajikannya dan pengungkapannya di Laporan Keuangan dan CaLKPengukuranPenyajian&PengungkapanKebijakan Akuntansi Lanjutan....Empat pertimbangan pemilihan untuk penerapan kebijakan akuntansi yang paling tepat dan penyiapan laporan keuangan oleh manajemen:Pertimbangan sehat;Ketidakpastian melingkupi banyak transaksi;Subtansi mengungguli bentuk;Transaksi dan kejadian lain harus dipertanggungjawabkan dan disajikan sesuai hakekat transaksi dan realita kejadian, tidak semata-mata mengacu bentuk hukum transaksi atau kejadianMaterialitasLaporan keuangan harus mengungkapkan semua komponen yang cukup material yang mempengaruhi evaluasi atau keputusan-keputusan (Paragraf 40 PSAP No.4)Pengungkapan kebijakan akuntansi harus mengindentifikasikan dan menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan oleh entitas pelaporan dan metode penerapannya yang secara material mempenagruhi penyajuan LRA,LP SAL, Neraca, LO, LAK dan LPE. (paragraf 41 PSAP No.04)

5Secara umum, kebijakan akuntansi pada CaLK menjelaskan hal-hal berikut:Entitas pelaporan;Basis akuntansi yang mendasari penyusunan L/K;Dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan L/K;Sampai sejauh mana kebijakan-kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan PSAP ini diterapkan oleh suatu entitas pelaporan pada masa transisi. Sebaliknya penerapan lebih dini disarankan beradasarkan kesiapan entitas;Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami L/KDalam menentukan perlu tidaknya suatu kebijakan akuntansi diungkapkan, manajemen harus mempertimbangkan manfaat pengungkapan tersebut dalam membantu pengguna untuk memahami setiap transaksi yang tercermin dalam laporan keuangan.Kebijakan Akuntansi Lanjutan....Kebijakan-kebijakan akuntansi yang perlu dipertimbangkan untuk disajikan antara lain:Pengakuan pendapatan-LRA;Pengakuan pendapatan-LO;Pengakuan belanja;Pengakuan beban;Prinsip-prinsip penyusunan laporan konsolidasian;Investasi;Pengakuan dan penghentian/penghapusan aset berwujud dan tidak berwujud;Kontrak-kontrak konstruksi;Kebijakan kapitalisasi pengeluaran;Kemitraan dengan pihak ketiga;Biaya peneilitian dan pengembangan;Persedian;Pembentukan dana cadangan;Pembentukan dana kesejahteraan pegawai;Penjabaran mata uang asing dan lindung nilaiKebijakan Akuntansi Lanjutan....Entitas mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya jika perubahan tersebut:Dipersyaratkan oleh suatu PSAP; atauMenghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi yang andal dan lebih relevan tentang dampak transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas entitas.Pengguna perlu membandingkan laporan keuangan dari satu periode ke periode sehingga penerapan kebijakan yang konsisten diperlukanPerubahan Kebijakan AkuntansiSuatu Perubahan Kebijakan Akuntansi harus dilakukan hanya apabila penerapan suatu kebijakan akuntansi akibat dari peraturan perundang-undangan atau penerapan SAP yang berlaku, atau apabila diperkirakan bahwa perubahan tersebut akan menghasilkan informasi mengenai posisi keuanagn, kinerja keuangan atau arus kas yang relevan dan lebih andal dalam penyajian laporan keuangan entitasPerubahan kebijakan akuntansi harus disajikan pada Laporan Perubahan Ekuitas dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan KeuanganPerubahan kebijakan akuntansi yang tidak mempunyai pengaruh material dalam tahun perubahan juga harus diungkapkan jika berpengaruh secara material terhadap tahun-tahun yang akan datang (Paragraf 50 PSAP 04)

Penerapan Perubahan Kebijakan1. KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGANKEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAHKebijakan akuntansi pelaporan keuangan ini mengatur penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar periode, maupun antar entitasRuang Lingkup:Penyajian laporan keuangan;Pedoman struktur laporan keuangan, dan;Persyaratan minimal isi laporan keuangan.Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Lanjutan.TUJUAN LAPORAN KEUANGAN menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dikelola, dengan menyediakan informasi mengenai:Posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas pemerintah daerah;Perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas pemerintah daerah;Sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi;Ketaatan realisasi terhadap anggaran yang ditetapkan;Cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya;Potensi pemerintah daerah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintahan; Yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan dalam mendanai aktivitasnyaKOMPONEN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL VS KAS MENUJU AKRUALNOLAPORAN KEUANGANBASIS KAS MENUJU AKRUALBASIS AKRUAL1Laporan Realisasi Anggaran (LRA) V V2NeracaVV3Laporan Arus Kas (LAK)VV4Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)VV5Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)-V6Laporan Operasional (LO) -V7Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)-VLRA adalah laporan yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasi atas pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam satu periode pelaporan.Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentuLAK adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporanCaLK adalah penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam LRA, LPSAL, LO, LPE, Neraca, dan LAK, informasi tentang kebijakan akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan di dalam SAP serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajarLPSAL adalah laporan yang menyajikan informasi kenaikan atau penurunan SAL tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnyaLO adalah laporan yang menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan. LO menyajikan pendapatan dan beban (berbasis akrual).LPE adalah laporan yang menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya12ISI STRUKTUR LAPORANLAPORAN REALISASI ANGGARANPendapatan-LRA;Belanja;Transfer;Surplus/Defisit-LRA;Pembiayaan; danSisa lebih/kurang pembiayaan anggaranLAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIHSaldo Anggaran Lebih awal;Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan;Koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya;Lain-lain; danSaldo Anggaran Lebih akhirISI STRUKTUR LAPORAN LanjutanNERACAAsetKewajiban,EkuitasLAPORAN OPERASIONALPendapatan-LO dari kegiatan operasional;Beban dari kegiatan operasional;Surplus/defisit dari kegiatan non operasional;Pos luar biasa; danSurplus/defisit-LOLAPORAN ARUS KASLaporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitorisISI STRUKTUR LAPORAN LanjutanLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS:Ekuitas awal;Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;Koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, yang antara lain berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan mendasar, seperti: Koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode sebelumnya; Perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.Ekuitas akhirISI STRUKTUR LAPORAN LanjutanCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN:Hal-hal yang diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan antara lain adalah:Informasi umum tentang entitas pelaporan dan entitas akuntansi;Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro;Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target;Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya;Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar muka laporan keuangan;Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan; danInformasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LanjutanDidalam bagian penjelasan kebijakan akuntansi pada Catatan atas Laporan Keuangan, diuraikan hal-hal sebagai berikut:Dasar pengakuan dan pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan;Kebijakan-kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan yang memerlukan pengaturan lebih rinci oleh entitas pelaporan; danSetiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami laporan keuangan2. KEBIJAKAN AKUNTANSI AKUNKEBIJAKAN AKUNTANSI AKUN NERACA Rujukan Utama:PSAP 05 tentang Akuntansi PersediaanPSAP 06 tentang Akuntansi InvestasiPSAP 07 tentang Akuntansi Aset tetapPSAP 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam PengerjaanPSAP 09 tentang Akuntansi KewajibanPSAP 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan; danIPSAP dan Buletin Teknis SAP terkait akun

KEBIJAKAN AKUNTANSI AKUN NERACA LanjutanA. Aset: Kas Setara kasInvestasi Jangka PendekPiutangPersediaanInvestasi Jangka PanjangAset TetapAset Lainnya

Menguraikan Jenis akun, metode penyajian, Pengungkapan, pengakuan dan pencatatan atas:B. Kewajiban:Kewajiban jangka pendek di PPKD terdiri atas:Utang Bunga;Bagian Lancar Utang Jangka Panjang;Utang Beban; danUtang Jangka Pendek Lainnya;Kewajiban jangka pendek di SKPD terdiri atas:Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK);Pendapatan Diterima Dimuka;Utang Beban; danUtang Jangka Pendek Lainnya.Kewajiban jangka panjang di PPKD terdiri atas:Utang Dalam Negeri;Utang Luar Negeri; danUtang Jangka Panjang LainnyaC. Ekuitas:EkuitasEkuitas SALEkuitas untuk dikonsolidasikanA. ASET1) PIUTANG:Piutang diakui saat:Diterbitkan surat ketetapan; atauTelah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan; atauBelum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan. Piutang dicatat dan diukur sebesar:Nilai yang belum dilunasi dari setiap tagihan yang ditetapkan; atau Nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value). oleh karena itu, terhadap piutang yang diperkirakan tidak akan tertagih dilakukan penyisihan.Penyisihan piutang tidak tertagih dilakukan melalui estimasi berdasarkan umur piutang (aging schedule). Piutang dalam aging schedule dibedakan menurut jenis piutang, baik dalam menetapkan umur maupun penentuan besaran yang akan disisihkan.2) PERSEDIAANMetode pencatatan :Metode PrepetualMetode periodikPersediaan dinilai dengan metode FIFO (First In First Out). Harga pokok dari barang-barang yang pertama kali dibeli akan menjadi harga barang yang digunakan/dijual pertama kaliA. ASET Lanjutan.3) INVESTASI JANGKA PANJANG:Penilaian investasi jangka panjang dilakukan dengan tiga metode yaitu:Metode biaya (< 20% atau Kepemilikan berpengaruh signifikan )Metode ekuitas (>20%)Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan (kepemilikan nonpermanen)4) ASET TETAPAset tetap dinilai berdasarkan harga perolehan sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipergunakan;Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehanPengeluaran setelah perolehan atau pengeluaran pemeliharaan akan dikapitalisasi jika memenuhi kriteria sebagai berikut:Manfaat ekonomi atas aset tetap yang dipelihara: bertambah ekonomis/efisien, dan/atau bertambah umur ekonomis, dan/atau bertambah volume, dan/atau bertambah kapasitas produksiPenyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam laporan operasional.A. ASET Lanjutan.5) ASET LAINNYA:Aset lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan. Aset lainnya antara lain aset tak berwujud, kemitraan dengan pihak ketiga, kas yang dibatasi penggunaannya, dan aset lain-lainAset Tak berwujud (goodwill, hak paten, royaty dll)Pengakuan:Aset Tak Berwujud harus memenuhi kriteria sebagai berikut:Kemungkinan besar diperkirakan manfaat ekonomi di masa datang yang diharapkan atau jasa potensial yang diakibatkan dari Aset Tak Berwujud tersebut akan mengalir kepada/dinikmati oleh entitas; danBiaya perolehan atau nilai wajarnya dapat diukur dengan andalPengukuranAset Tak Berwujud diukur dengan harga perolehan. Terhadap Aset Tak Berwujud dilakukan amortisasi, kecuali atas Aset Tak Berwujud yang memiliki masa manfaat tak terbatas. Amortisasi dapat dikukan dengan berbagai metode seperti garis lurus, metode saldo menurun dan metode unit produksi.aset lain-lainAset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang tidak dapat dikelompokkan dalam aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran, tuntutan perbendaharaan, tuntutan ganti rugi, dan kemitraan dengan pihak ketigaA. ASET Lanjutan.5) ASET LAINNYA:aset lain-lainAset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah direklasifikasi ke dalam Aset Lain-lain. (rusak berat, usang, dan/atau aset tetap yang tidak digunakan karena sedang menunggu proses pemindahtanganan)Pengakuan aset lain-lain diakui pada saat dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah dan direklasifikasikan ke dalam aset lain-lainPengukuran aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah direklasifikasi ke dalam Aset Lain-lain menurut nilai tercatatnya. Aset lain lain yang berasal dari reklasifikasi aset tetap disusutkan mengikuti kebijakan penyusutan aset tetap.Aset Lain-lain disajikan di dalam kelompok Aset Lainnya dan diungkapkan secara memadai di dalam CaLK.A. ASET Lanjutan.5) ASET LAINNYA:Aset Tak Berwujud diukur dengan harga perolehan, yaitu harga yang harus dibayar entitas untuk memperoleh suatu Aset Tak Berwujud hingga siap untuk digunakan dan mempunyai manfaat ekonomi yang diharapkan dimasa datang atau jasa potensial yang melekat pada aset tersebut akan mengalir masuk kedalam entitas tersebut.Terhadap Aset Tak Berwujud dilakukan amortisasi, kecuali atas Aset Tak Berwujud yang memiliki masa manfaat tak terbatas. Amortisasi dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti garis lurus, metode saldo menurun dan metode unit produksi.ATB disajikan dalam neraca sebagai bagian dari Aset Lainnya. Hal-hal yang diungkapkan dalam Laporan Keuangan atas Aset Tak Berwujud antara lain sebagai berikut:Masa manfaat dan metode amortisasi;Nilai tercatat bruto, akumulasi amortisasi dan nilai sisa Aset Tak Berwujud; danPenambahan maupun penurunan nilai tercatat pada awal dan akhir periode, termasuk penghentian dan pelepasan Aset Tak Berwujud.

B. KEWAJIBAN DAN EKUITASa. KewajibaanPengakuan KewajibanKewajiban diakui pada saat:Dana pinjaman diterima oleh pemerintah; atauDana pinjaman dikeluarkan oleh kreditur sesuai dengan kesepakatan pemerintah daerah; atauPada saat kewajiban timbul.Kewajiban dapat timbul dari:Transaksi dengan pertukaran (exchange transactions);Transaksi tanpa pertukaran (non-exchange transactions), sesuai hukum yang berlaku dan kebijakan yang diterapkan, yang belum dibayar lunas sampai dengan saat tanggal pelaporan;kejadian yang berkaitan dengan pemerintah (government-related events); danKejadian yang diakui pemerintah (government-acknowledged events).Pengukuran KewajibanKewajiban dicatat sebesar nilai nominal yang mencerminkan nilai kewajiban pemerintah daerah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.b. EkuitasEkuitasEkuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal laporan. Saldo Ekuitas berasal dari Ekuitas awal ditambah (dikurang) oleh Surplus/Defisit LO dan perubahan lainnya seperti koreksi nilai persediaan, selisih evaluasi Aset Tetap, dan lain-lain.Ekuitas SAL Ekuitas SAL digunakan untuk mencatat akun perantara dalam rangka penyusunan Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Perubahan SAL mencakup antara lain Estimasi Pendapatan, Estimasi Penerimaan Pembiayaan, Apropriasi Belanja, Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan, dan Estimasi Perubahan SAL, Surplus/Defisit - LRA. Ekuitas untuk DikonsolidasikanEkuitas untuk Dikonsolidasikan digunakan untuk mencatat reciprocal account untuk kepentingan konsolidasi, yang mencakup antara lain Rekening Koran PPKD.B. KEWAJIBAN DAN EKUITAS Lanjutan.a. Pendapatan LOPendapatan-LO merupakan hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.PengakuanPendapatan-LO diakui pada saat:Timbulnya hak atas pendapatan. Kriteria ini dikenal juga dengan earned.Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi baik sudah diterima pembayaran secara tunai (realized) maupun masih berupa piutang (realizable)

C. KEBIJAKAN AKUNTANSI AKUN LOPendapatan LO PPKDPADMelalui Penetapan (pendapatan denda atas keterlambatan pekerjaan dll)Tanpa penetapan (jasa giro, komisi, potongan dll)PAD dari Hasil Eksekusi Jaminan (Pendapatan hasil eksekusi jaminan diakui saat pihak ketiga tidak menunaikan kewajibannya)Pendapatan TransferLain-lain Pendapatan Daerah yang sahPendapatan non operasionalPendapatan Non Operasional mencakup antara lain Surplus Penjualan Aset Nonlancar, Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang, Surplus dari Kegiatan Non Operasional LainnyaKEBIJAKAN AKUNTANSI AKUN LO LanjutanPendapatan LO SKPDPAD3 (tiga) alternatifpengakuan :Pendapatan pajak yang didahului oleh penerbitan Surat Ketetapan. diakui ketika telah diterbitkan penetapan berupa Surat Ketetapan (SK) atas pendapatan terkait Pendapatan pajak yang didahului dengan penghitungan sendiri oleh wajib pajak (self assessment) dan dilanjutkan dengan pembayaran oleh wajib pajak berdasarkan perhitungan tersebut. diakui ketika telah diterbitkan penetapan berupa Surat Ketetapan (SK) atas pendapatan terkaitPendapatan retribusi yang pembayarannya diterima untuk memenuhi kewajiban dalam periode tahun berjalan . diakui ketika pembayaran telah diterima.KEBIJAKAN AKUNTANSI AKUN LO LanjutanPengukuran Pendapatan LO Pendapatan-LO operasional non pertukaran, diukur sebesar aset yang diperoleh dari transaksi non pertukaran yang pada saat perolehan tersebut diukur dengan nilai wajarPendapatan-LO dari transaksi pertukaran diukur dengan menggunakan harga sebenarnya (actual price) yang diterima ataupun menjadi tagihan sesuai dengan perjanjian yang telah membentuk hargaKEBIJAKAN AKUNTANSI AKUN LO LanjutanPendapatan LRA vs Pendapatan LOKeteranganLRALOPengakuanDiterima di Rekening Kas Umum Daerah; atauDiterima oleh SKPD; atauDiterima entitas lain diluar pemerintah daerah atas nama BUD.Timbulnya hak atas pendapatan. Pendapatan direalisasi Pengukuranmembukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran)diukur dengan menggunakan nilai nominal kas yang masuk ke kas daerah dari sumber pendapatan dengan menggunakan asas brutoDalam hal besaran pengurang terhadap Pendapatan-LRA bruto (biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikanPendapatan-LO operasional non pertukaran, diukur sebesar aset yang diperoleh dari transaksi non pertukaran yang pada saat perolehan tersebut diukur dengan nilai wajarPendapatan-LO dari transaksi pertukaran diukur dengan menggunakan harga sebenarnya (actual price) yang diterima ataupun menjadi tagihan sesuai dengan perjanjian yang telah membentuk hargaPendapatan LRA VS Pendapatan LO Lanjutan..KeteranganLRALOPengukuranPengecualian azas bruto dapat terjadi jika penerimaan kas dari pendapatan tersebut lebih mencerminkan aktivitas pihak lain dari pada pemerintah daerah atau penerimaan kas tersebut berasal dari transaksi yang perputarannya cepat, volume transaksi banyak dan jangka waktunya singkatBeban LOPengakuan Beban LOBeban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadi konsumsi aset, atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa/saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum daerah.Pengakuan Beban PPKDBeban bungaBeban SubsidiBeban hibahBeban Bantuan sosialBeban penyisihan piutangBeban TransferKEBIJAKAN AKUNTANSI AKUN LO LanjutanPengakuan Beban PPKDBeban bunga saat bunga tersebut jatuh tempo untuk dibayarkanBeban Subsidi saat kewajiban pemerintah daerah untuk memberikan subsidi telah timbul.Beban hibah sesuai NPHD dilakukan bersamaan dengan penyaluranBeban Bantuan sosial bersamaan dengan penyaluranBeban penyisihan piutang saat akhir tahun.Beban Transfer saat diterbitkan SP2D atau pada saat timbulnya kewajiban pemerintah daerah (jika terdapat dokumen yang memadai). KEBIJAKAN AKUNTANSI AKUN LO LanjutanPengakuan Beban SKPDBeban pegawaiMelalui LS beban pegawai diakui saat diterbitkan SP2D atau pada saat timbulnya kewajiban pemerintah daerahMelalui GU/UP/TUbeban pegawai diakui ketika bukti pembayaran bebanBeban BarangBeban barang diakui ketika bukti penerimaan barang atau Berita Acara Serah Terima ditandatangani. Dalam hal pada akhir tahun masih terdapat barang persediaan yang belum terpakai, maka dicatat sebagai pengurang beban2) Pengukuran Beban Beban dari transaksi non pertukaran diukur sebesar aset yang digunakan atau dikeluarkan yang pada saat perolehan tersebut diukur dengan nilai wajar.Beban dari transaksi pertukaran diukur dengan menggunakan harga sebenarnya (actual price) yang dibayarkan ataupun yang menjadi tagihan sesuai dengan perjanjian yang telah membentuk harga.KEBIJAKAN AKUNTANSI AKUN LO Lanjutan

2. Tidak material yang disengaja untuk mencapai suatu penyajian laporan posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas tertentu. Kesalahan dapat timbul dalam pengakuan, pengukuran, penyajian atau pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan.Laporan keuangan tidak sesuai dengan PSAP jika mengandung:1. Kesalahan material, atauKesalahanKesalahan ditinjau dari sifat kejadian dikelompokkan dalam 2 (dua) jenis:Kesalahan tidak berulang; danKesalahan berulang dan sistemik;Beberapa macam koreksi kesalahan pada pemerintah daerah:Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan, baik yang mempengaruhi posisi kas maupun yang tidak, dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan dalam periode berjalan, baik pada akun pendapatan-LRA atau akun belanja, maupun akun pendapatan-LO atau akun beban.Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas, apabila laporan keuangan periode tersebut belum diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan, baik pada akun pendapatan-LRA atau akun belanja, maupun akun pendapatan-LO atau akun beban.D. KOREKSI KESALAHAN Sifat kesalahan periode lalu;Mempunyai pengaruh yang signifikan/material pada periode berikutnya.

Pengungkapan Koreksi KesalahanTerima Kasih