kb sistem inovasi- daerah-21

158
Kawi Boedisetio [email protected] Sistem Inovasi menuju Daya Saing Daerah pedoman penyusunan agenda prakarsa pembangunan sistem inovasi dan daya saing daerah

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Sistem Inovasi menuju

Daya Saing

Daerah

pedoman penyusunan agenda

prakarsa pembangunan sistem

inovasi dan daya saing daerah

Page 2: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Latar Belakang

• Semakin disadari bahwa daya saing yang dicirikan

dengan produktivitas yang tinggi mensyaratkan

kapasitas inovatif yang tinggi pula.

• Untuk meningkatkan daya saing dan kapasitas

inovatif yang tinggi diperlukan agenda strategis yang

harus dilaksanakan dengan komitmen tinggi.

• Agenda strategis disusun berdasarkan landasan

sistem inovasi daerah, termasuk perkuatan

kelembagaan, mekanisme hubungan dan dokumen

rencana.

Page 3: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Kesejahteraan

Adalah tingkat kesejahteraan yang

dicerminkan oleh a.l tingkat pendapatan

dan penyerapan lapangan kerja

Produktivitas dalam waktu yg

panjang merupakan indikator

daya saing yang mudah di ukur

Kemampuan untuk menciptakan

dan mengkomersialkan invensi

Kemakmuran

Daya Saing(produktivitas)

Kapasitas inovatif

Page 4: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Penggerak kapasitas inovatif nasional

Kondisi permintaan

Strategi perusahaan

dan persainganKebijakan

inovasi

persediaan

“pengetahuan”

nasional

Sumberdaya

inovasi

Faktor kondisi

Industri pendukung

dan terkait

Infrastruktur inovasi

umum

Lingkungan inovasi untuk

klaster spesifik

Kualitas

hubungan

Page 5: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Infrastruktur Inovasi Umum

Kebijakan

inovasi

persediaan

“pengetahuan”

nasional

Sumberdaya

inovasi

• Angkatan kerja berbasis teknik dan ilmu pengetahuan

• Akses ke pendidikan tinggi dan pasca sarjana

• Ketersediaan modal berisiko

• Infrastruktur informasi yang berkualitas tinggi

• Program Subsidi dan hibah

• Kebijakan pajak penelitian dan pengembangan

• Kebijakan pendidikan dan pendanaan

• Kebijakan perlindungan aset intelektual

• Keterbukaan terhadap perdagangan dan investasi

Internasional

• Investasi riset “Dasar”

• Dokumentasi inovasi kumulatif

• Seluruh kecanggihan teknologi

Page 6: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Lingkungan inovasi untuk klaster spesifik

Kondisi permintaan

Strategi perusahaan

dan persaingan

Faktor kondisi

Industri pendukung

dan terkait

Strategi prsh &

persaingan

Industri pendukung

& terkait

Kondisi Faktor (Input)

Konteks Tingkat

permintaan lokal

Ketersediaan dan

kualitas pemasok lokal

dan industri terkait

Adanya klaster industri

yang kuat

Strategi yg diambil

perusahaan

Keadaan persaingan

lokal

Kondisi Perminta

an

Sumberdaya alam

(fisik)

Sumberdaya manusia

Sumberdaya modal

Infrastruktur fisik

Infrastruktur

administratif

Infrastruktur informasi

Infrastruktur iptek

Page 7: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Lingkungan Usaha Penentu Daya Saing

Strategi prsh &

persaingan

Industri pendukung

& terkait

Kondisi Faktor (Input)

Konteks Tingkat

permintaan lokal

Ketersediaan dan kualitas

pemasok lokal dan industri terkait

Adanya klaster industri yang kuat

Strategi yg diambil

perusahaan

Keadaan persaingan lokal

Kondisi Permintaan

Sumberdaya alam (fisik)

Sumberdaya manusia

Sumberdaya modal

Infrastruktur fisik

Infrastruktur administratif

Infrastruktur informasi

Infrastruktur iptek

Page 8: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Kondisi

permintaan

Strategi

perusahaan dan

persaingan

Kebijakan

inovasi

persediaan

“pengetahuan”

nasional

Sumberdaya

inovasi

Faktor kondisi

Industri pendukung

dan terkait

Infrastruktur inovasi

umum

Lingkungan inovasi untuk

klaster spesifik

Kualitas

hubungan

Kemakmuran

Daya Saing(produktivitas)

Kapasitas inovatif

Page 9: Kb sistem inovasi- daerah-21

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM

Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi dan Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan/atau Hasil Litbang

Membangun budaya inovasi

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster

Industri Nasional dan Daerah

Penyelarasan dengan perkembangan Global

Pengembangan Daerah tertinggal

G1 B3

B1

C1F1

G2

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Kondisi permintaan

Strategi perusahaan dan

persaingan

Kebijakan

inovasi

persediaan

“pengetahuan”

nasional

Sumberdaya

inovasi

Faktor kondisi

Industri pendukung dan terkait

Infrastruktur inovasi

umum

Lingkungan inovasi untuk

klaster spesifik

Kualitas

hubungan

Kemakmuran

Daya Saing(produktivitas)

Kapasitas inovatif

Page 10: Kb sistem inovasi- daerah-21

Sistem Inovasi

Kawi [email protected]

Sehimpunan pelaku, lembaga,

jaringan, kemitraan, antaraksi,

proses produktif dan kebijakan yang

mempengaruhi arah perkembangan,

kecepatan dan difusi inovasi serta

proses pembelajaran.

Page 11: Kb sistem inovasi- daerah-21

Sistem Inovasi

Kawi [email protected]

▪Pelaku

▪Lembaga

▪Jaringan

▪Kemitraan

▪Proses produktif

▪Kebijakan

▪Arah perkembangan inovasi

▪Kecepatan inovasi

▪Difusi inovasi

▪Proses pembelajaran

Sehimpunan ... Yang mempengaruhi ...

Page 12: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Kerangka Umum

Prakarsa Tematik dan/atau Spesifik

Kondisi Umum (Framework Conditions)

Dimensi Nasional Dimensi Daerah

N

A

S

I

O

N

A

L

D

A

E

R

A

H

Page 13: Kb sistem inovasi- daerah-21

Agenda Kebijakan Inovasi

Kawi [email protected]

Page 14: Kb sistem inovasi- daerah-21

Proses penyusunan

Kawi [email protected]

Koleksi

Pengumpulan

berbagai praktik baik

yang inovatif

• Antar Bangsa

• Nasional

• Daerah

• Kondisi Umum

• Spesifik/ Tematik

Pengelompokan

tema dan

penyesuaian

dengan agenda

prioritas Indonesia

di tingkat nasional

dan daerah.

Hasil kompilasi

disajikan dengan

perspektif

kontekstual, disusun

berdasarkan tema

utama dan kemudian

diuraikan sampai

dengan agenda

prakarsa yang

bersifat inovatif

Kompilasi Penyajian

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Page 15: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing

catatan

Page 16: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

H4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM

Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi, meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan/atau Hasil Litbang

Membangun budaya inovasi

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster

Industri Nasional dan Daerah

Penyelarasan dengan perkembangan Global

Pengembangan wilayah tertinggal

G1 B3

B1

C1F1

G2

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing

Page 17: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kaidah pelaksanaan agenda

Kawi [email protected]

Kaidah kesertaan.

Kaidah kelayakan.

Kaidah memulai.

Perkuatan basis dataPembangunan kapasitas

personil pemrakarsa

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM

Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi dan Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan/atau Hasil Litbang

Membangun budaya inovasi

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster

Industri Nasional dan Daerah

Penyelarasan dengan perkembangan Global

Pengembangan Daerah tertinggal

G1 B3

B1

C1F1

G2

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Kemakmuran

Daya Saing(produktivitas)

Kapasitas inovatif

Kondisi permintaan

Strategi perusahaan

dan persainganKebijakan

inovasi

persediaan

“pengetahuan”

nasional

Sumberdaya

inovasi

Faktor kondisi

Industri pendukung

dan terkait

Infrastruktur inovasi

umum

Lingkungan inovasi untuk

klaster spesifik

Kualitas

hubungan

*) penjelasan lebih lengkap

tentang kaidah pelaksanaan,

baca dokumen terpisah.

Segenap agenda

dilaksanakan

dengan memper-

hatikan kaidah

pelaksanaan

Page 18: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

D3

D2

A4

A6

D5

E2

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D4

E1

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

G1 B3

B1

C1F1

G2

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

Pengembangan infrastruktur dasar inovasi

Memperkecil kesenjangan pasar dalam

pembiayaan inovasi

Peningkatan perlindungan dan pemanfaatan HKI

Perpajakan dan pengelolaan risiko

inovasi

Persaingan bisnis yang sehat dan adil

A5

A3

Page 19: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D3

D2

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D4

E1

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM

Pengembangan daya absorpsi UKM

Pengembangan daya dukung IPTEK

G1 B3

B1

C1F1

G2

Pengembangan dan penguatan kelembagaan IPTEK

Page 20: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D3

D2

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D4

E1

Menumbuhkembang-kan Kolaborasi bagi Inovasi dan Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan/atau Hasil Litbang

G1 B3

B1

C1F1

G2

Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing

Peningkatan Difusi Inovasi, praktik baik

dan hasil litbang

Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan

Kolaborasi

Page 21: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

A4

A6

E2

A3

B2

C2

H2

G3

F3

F4

A1

E3

E1

Membangun budaya inovasi

G1 B3

B1

C1F1

G2

Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing

Peningkatan/ Pengembangan Perusahaan Pemula (Baru) yang Inovatif

Dinamisasi Perkembangan Inovasi, Bisnis dan Manajemen

Pengembangan/ Penguatan Budaya Kreatif-Inovatif dan

Kewirausahaan

D3

Reformasi di Bidang Publik

Penguatan Kohesi Sosial

D2

D5

D1

D4

Page 22: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster

Industri Nasional dan Daerah

G1 B3

B1

C1F1

G2

Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing

Koordinasi Kebijakan Daerah, Daerah - Nasional

Prakarsa Klaster Industri Spesifik Daerah dan/atau Prakarsa Sistem Inovasi

Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Khusus

E2

Page 23: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

A1

E3 D2

E1

Penyelarasan dengan perkembangan

Global

G1 B3

B1

C1F1

G2

Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing

Pengembangan HKI, Mutu, Standar dan Kelestarian Lingkungan

Pengembangan/ Penguatan Kerjasama internasional

Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan

Pengembangan Teknologi Dunia usaha

F2

F3

F4

Page 24: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

H4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

F3

F4

A1

E3 D2

E1

Pengembangan wilayah tertinggal

B3

B1

C1F1

G2

Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing

Mendukung Pembangunan wilayah terpencil

Meningkatkan akses kepada sumberdaya pembangunan

Meningkatkan kegiatan produktif di wilayah perbatasan, bencana & konflik

G1

G3

Page 25: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

A

B

C

DE

F

G

H

H1

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing

Pembangunan web-portal inovasi

Memanfaatkan TIK di pemerintahan

Mendorong pemanfaatan TIK di perusahaan

Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan

H3

H4

H2

Page 26: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

Penghapusan Regulasi Penghambat

Lingkungan legal dan regulasi yang kondusif

Pengembangan tata kelola & Koherensi kebijakan Inovasi

Penyederhanaan Administratif

Pengembangan Basisdata Inovasi (Indikator & Statistik)

a

b

c

d

e

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A1

Pengembangan infrastruktur dasar inovasi

A2

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

A3

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

A4

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

A5

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

A6

A

Page 27: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

Pengembangan Laboratoria terspesialisasi

Pengembangan Pusat Pelayanan Inovasi / Taman Iptek

Pengembangan Inkubator

Pengembangan Pusat produktivitas dan Purwarupa

Pengembangan Pusat/ Jaringan Teknobisnis

a

b

c

d

e

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A1

Pengembangan infrastruktur dasar inovasi

A2

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

A3

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

A4

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

A5

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

A6

Pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi

f

A

Page 28: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

Pengembangan Kerangka Legal untuk Modal Berisiko

a

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A1

Pengembangan infra-struktur dasar inovasi

A2

Memperkecil kesenjangan pasar dalam pembiayaan inovasi

A3

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

A4

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

A5

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

A6

A

Page 29: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

Kampanye Kepedulian dan Apresiasi HKI

Pengembangan Konsultan HKI (Technology Licensing Office)

Peningkatan Perolehan HKI

a

b

c

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A1

Pengembangan infra-struktur dasar inovasi

A2

Memperkecil kesenjangan pasar dalam pembiayaan inovasi

A3

Peningkatan Perlindungan dan Pemanfaatan HKI

A4

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

A5

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

A6

A

Page 30: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

Pengemb. Sistem Insentif Perpajakan & Pengelolaan Risiko Inovasi

a

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A1

Pengembangan infrastruktur dasar inovasi

A2

Memperkecil kesenjangan pasar dalam pembiayaan inovasi

A3

Peningkatan Perlindungan dan Pemanfaatan HKI

A4

Perpajakan dan Pengelolaan Risiko Inovasi

A5

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

A6

A

Page 31: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

Pengawasan Persaingan Bisnis

Sistem Pengadaan Pemerintah

Pengembangan Kerjasama Antar daerah

a

b

c

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A1

Pengembangan infrastruktur dasar inovasi

A2

Memperkecil kesenjangan pasar dalam pembiayaan inovasi

A3

Peningkatan Perlindungan dan Pemanfaatan HKI

A4

Perpajakan dan Pengelolaan Risiko Inovasi

A5

Persaingan Bisnis yang Sehat dan Adil

A6

A

Page 32: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek

Pengembangan/Revitalisasi Kelembagaan Iptek

Pengemb. Sistem Pengelolaan dan Pembiayaan Kelembagaan Inovasi

Pengembangan Organisasi Profesi dan/ Bisnis

a

b

c

Memperkuat Kelembagaan dan Daya Dukung Iptek serta Mengembangkan Kemampuan Absorpsi UKM

B1

Pengembangan Daya Dukung Iptek

B2

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

B3

B

Pngmbangan lmbaga MSTQ (Measu-rement, Standard, Testing & Quality)

Pengembangan HKI

d

e

Pengembangan Kerjasama Iptek f

Page 33: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek

Program Litbang dan Kaji Terap Iptek

Penataan Sistem Manajemen Program Iptek

Pengembangan roadmappingdan/atau foresight teknologi.

a

b

c

Memperkuat Kelembagaan dan Daya Dukung Iptek serta Mengembangkan Kemampuan Absorpsi UKM

B1

Pengembangan Daya Dukung Iptek

B2

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

B3

Pengembangan Sumber Pendanaan Iptek

Pengembangan Teknologi

d

e

Peningkatan Kualitas SDM Iptekf

Program Reverse Brain-Draing

B

Page 34: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek

Modernisasi UKMa

Memperkuat Kelembagaan dan Daya Dukung Iptek serta Mengembangkan Kemampuan Absorpsi UKM

B1

Pengembangan Daya Dukung Iptek

B2

Pengembangan daya absorpsi UKM

B3

B

Page 35: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Pengembangan / Penguatan Kelembagaan Kolaborasi

Pengembangan / Penguatan Kelembagaan Kemitraan Strategis

Pngmbngan Prgm Kemitraan Stra’gis Ino-vasi (mis: litbang klektif, litbang klaboratif)

a

b

Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi , Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan Hasil Litbang

C1

Pengembangan Daya Dukung Iptek

C2

C

Page 36: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Pengembangan / Penguatan Kelembagaan Kolaborasi

Diseminasi Praktik Baik (terbaik) dan hasil Litbang

Peningkatan transaksi bisnis dan non-bisnis

a

b

Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi , Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan Hasil Litbang

C1

Peningkatan Difusi Inovasi, praktik terbaik dan hasil litbang

C2

Pmanfaatan kpakaran khusus oleh swasta, lemb pmrintah dan non pmrinth lainnya.

c

Alih/Difusi Inovasi dan/atau Hasil Litbangd

C

Page 37: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

P’bangan/ Penguatan Budaya Kre-atif-Inovatif dan Kewirausahaan

Program Lifelong Learning

Pendidikan Dini Kewirausahaan

Apresiasi Prestasi Inovasi

Kampanye Kepedulian

a

b

c

d

Membangun Budaya Inovasi

D1

Peningkatan/ P’mbangan Perusa-haan Pemula (Baru) yang Inovatif

D2

Dinamisasi Perkembangan Inova-si, Bisnis dan Manajemen

D3

Reformasi di Bidang Publik D4

Penguatan Kohesi Sosial D5

D

Page 38: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

P’bangan/ Penguatan Budaya Kre-atif-Inovatif dan Kewirausahaan

Program Inkubasi Teknobisnis

Pengembangan Kelembagaan Pembiayaan Berisiko

Insentif Pembiayaan Usaha Pemula (Baru)

Reverse Brain-Drain

a

b

c

d

Membangun Budaya Inovasi

D1

Peningkatan/ P’mbangan Perusa-haan Pemula (Baru) yang Inovatif

D2

Dinamisasi Perkembangan Inova-si, Bisnis dan Manajemen

D3

Reformasi di Bidang Publik D4

Penguatan Kohesi Sosial D5

D

Page 39: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

P’bangan/ Penguatan Budaya Kre-atif-Inovatif dan Kewirausahaan

Bantuan teknis peningkatan kapasitas pelaku bisnis

a

Membangun Budaya Inovasi

D1

Peningkatan/ P’mbangan Perusa-haan Pemula (Baru) yang Inovatif

D2

Dinamisasi Perkembangan Inova-si, Bisnis dan Manajemen

D3

Reformasi di Bidang Publik D4

Penguatan Kohesi Sosial D5

D

Page 40: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

P’bangan/ Penguatan Budaya Kre-atif-Inovatif dan Kewirausahaan

Program peningkatan kapasitas pelaku kewenangan publik

a

Membangun Budaya Inovasi

D1

Peningkatan/ P’mbangan Perusa-haan Pemula (Baru) yang Inovatif

D2

Dinamisasi Perkembangan Inova-si, Bisnis dan Manajemen

D3

Reformasi di Bidang Publik D4

Penguatan Kohesi Sosial D5

D

Page 41: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

P’bangan/ Penguatan Budaya Kre-atif-Inovatif dan Kewirausahaan

Sistem Pengelolaan Teknologi Tradisional (Masyarakat)

Prakarsa Inventarisasi dan Dokumen-tasi Pengetahuan/ Tek. Masyarakat

Kampanye Kepedulian Pengelolaan, Pengetahuan/ Teknologi Masyarakat.

Kemitraan Inovasi Pengetahuan/ Teknologi Masyarakat

Program Reverse Brain-Drain (Inklusi Sosial)

a

b

c

d

e

Membangun Budaya Inovasi

D1

Peningkatan/ P’mbangan Perusa-haan Pemula (Baru) yang Inovatif

D2

Dinamisasi Perkembangan Inova-si, Bisnis dan Manajemen

D3

Reformasi di Bidang Publik D4

Penguatan Kohesi Sosial D5

D

Page 42: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Prakarsa Klaster Ind Spesifik Daerah/ Prakarsa Sistem Inovasi

Prakarsa Klaster Industri / Sistem Inovasi

Pengembangan Infrastruktur Khusus

Technology Foresight/ Roadmapping.

a

b

c

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah

E1

Koordinasi Kebijakan Daerah, Daerah - Nasional

E2

Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Khusus

E3

E

Sistem Insentif Khusus

Pengadaan Pemerintah

d

e

Pengembangan Sistem Perdaganganf

Page 43: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Prakarsa Klaster Ind Spesifik Daerah/ Prakarsa Sistem Inovasi

Prakarsa Mekanisme Koord. Terbuka ttg Kebijakan Inovasi / Daya Saing

Kerjasama antar Daerah dan Daerah -Nasional

a

b

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah

E1

Koordinasi Kebijakan Daerah, Daerah - Nasional

E2

Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Khusus

E3

E

Page 44: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Prakarsa Klaster Ind Spesifik Daerah/ Prakarsa Sistem Inovasi

Bantuan Teknis Pendirian atau Pengembangan Kelembagaan Khusus

a

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah

E1

Koordinasi Kebijakan Daerah, Daerah - Nasional

E2

Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Khusus

E3

E

Page 45: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan

Fora Isu Internasional

Intelijen Pasar internasional

a

b

Penyelarasan dengan Perkembangan Global

F1

Pengembangan HKI, Mutu, Standar & Kelestarian Lingkungan

F2

Pengembangan Teknologi Dunia usaha

F3

F

Pengembangan/ Penguatan Kerjasama internasional

F4

Page 46: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan

Fasilitasi Perolehan HKI

Fasilitasi Pngkt MSTQ (Measurements,

Standarization, Testing & Quality)

Standar Teknis bagi Pengadaan Pemerintah di Bidang Spesifik .

a

b

c

Penyelarasan dengan Perkembangan Global

F1

Pengembangan HKI, Mutu, Standar & Kelestarian Lingkungan

F2

Pengembangan Teknologi Dunia usaha

F3

Ekoefisiensi Sistem Produksi d

Pengembangan/ Penguatan Kerjasama internasional

F4

F

Page 47: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan

Pengkajian/Audit Teknologi

Perbaikan Teknologi Bisnis

a

b

Penyelarasan dengan Perkembangan Global

F1

Pengembangan HKI, Mutu, Standar & Kelestarian Lingkungan

F2

Pengembangan Teknologi Dunia usaha

F3

Pengembangan/ Penguatan Kerjasama internasional

F4

F

Page 48: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan

Fora Internasional

Fasilitasi Kerjasama/ Jaringan Internasional

a

b

Penyelarasan dengan Perkembangan Global

F1

Pengembangan HKI, Mutu, Standar & Kelestarian Lingkungan

F2

Pengembangan Teknologi Dunia usaha

F3

Pengembangan/ Penguatan Kerjasama internasional

F4

F

Page 49: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Mendukung Pembangunan wilayah terpencil

Membangun sarana transportasi

Membangun sarana telekomunikasi

a

b

Pengembangan wilayah tertinggal

G1

Meningkatkan akses kepada sumberdaya pembangunan

G2

Mbngun simpul ekonomi di daerah perbtasn, psca bncna & pasca konflik

G3

G

Page 50: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Mendukung Pembangunan wilayah terpencil

Mensponsori pusat kegiatan masyarakat berbasis TIK (telecenter)

Mendorong penyelenggaraan pen-didikan jarak jauh (tele-education)

a

b

Pengembangan wilayah tertinggal

G1

Meningkatkan akses kepada sumberdaya pembangunan

G2

Mbngun simpul ekonomi di daerah perbtasn, psca bncna & pasca konflik

G3

G

Page 51: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Mendukung Pembangunan wilayah terpencil

Fasilitasi pnumbuhan kegiatan eko-nomi tematik di wilayah perbatasan

Mendorong pelibatan masyarakat lokal dalam menanggulangi bencana

a

b

Pengembangan wilayah tertinggal

G1

Meningkatkan akses kepada sumberdaya pembangunan

G2

Mningkatkan kegiatan produktif di wi-layah perbatasan, bencana & konflik

G3

G

Penguatan kohesi sosial di wilayah konflik.

c

Page 52: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Pembangunan web-portalinovasi

Menciptakan pasar teknologi berbasis web.

Mendorong pelaksanaan metoda koordinasi terbuka.

a

b

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

H1

Memanfaatkan TIK di pemerintahan

H2

Mendorong pemanfaatan TIK di perusahaan

H3

H

Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan

H4

Page 53: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Pembangunan web-portalinovasi

Menyelenggarakan administrasi publik berbasis TIK

Membangun antarmuka (interface) antara UKM dan sumberdaya

a

b

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

H1

Memanfaatkan TIK di pemerintahan

H2

Mendorong pemanfaatan TIK di perusahaan

H3

Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan

H4

H

Page 54: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Pembangunan web-portalinovasi

Pembuatan materi dan pelaksanaan pelatihan berbasis TIK

Memajukan e-commerce

a

b

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

H1

Memanfaatkan TIK di pemerintahan

H2

Mendorong pemanfaatan TIK di kalangan perusahaan

H3

Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan

H4

Kampanye penyadaran TIKc

Membangun landasan untuk e-business

d

H

Page 55: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Pembangunan web-portalinovasi

Mensponsori pendirian pusat belajar masyarakat berbasis TIK

Mendorong penyelenggaraan pen-didikan jarak jauh (tele-education)

a

b

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

H1

Memanfaatkan TIK di pemerintahan

H2

Mendorong pemanfaatan TIK di perusahaan

H3

Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan

H4

Memperkaya muatan pendidikan dengan materi digital.

c

H

Mempermudah melakukan akses internet bagi masyarakat luas.

d

Page 56: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Suatu regulasi diterbitkan untuk kepentingan tertentu.

Dalam perjalanannya, regulasi ini dapat saja menjadi penghambat proses inovasi karena keadaan sudah berubah, ataupun munculnya kesadaran baru.

Regulasi semacam ini perlu dihapuskan setelah dilakukan kajian terlebih dahulu (policy review)

Untuk itu perlu dibentuk suatu kelompok kerja kajian kebijakan (policy review)

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

Penghapusan Regulasi Penghambata

A1

A

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Page 57: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Kegiatan inovasi dan bisnis membutuhkan lingkungan legal yang mendukung.

Setelah dilakukan kajian mendalam, perlu ditumbuhkan regulasi yang sesuai dengan asas kepastian hukum dan kemudahan melakukan aktivitas bisnis/ inovatif.

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis Lingkungan legal dan regulasi yang

kondusifb

A1

A

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Page 58: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Tata pemerintahan sebagai wahana kebijakan inovasi perlu dikembangkan dengan mekanisme yang saling terkait, agar terjadi koherensi kebijakan inovasi, baik antar daerah, antara daerah dan pusat, antar sektor, maupun antar waktu.

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis Pengembangan tata kelola &

koherensi kebijakan inovasic

A

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

A1

Page 59: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Kegiatan bisnis merupakan penggerak inovasi, sehingga hambatan terhadapnya sebaiknya dihindari.

Penyusunan kebijakan bisnis harus dilandasi semangat untuk menyederhanakan proses administrasi.

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis

Penyederhanaan Administratifd

A

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

A1

Page 60: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Basis data merupakan landasan kegiatan yang penting karena merupakan landasan indikator awal dan akhir kegiatan.

Kegiatan peningkatan daya saing perlu dipandu oleh data statistik yang lebih inovatif.

Data statistik yang biasanya tersedia belum mengarah kepada kegiatan inovatif

Beberapa statistik indikator inovatif perlu diadopsi dalam terbitan periodik di daerah (mis. Daerah dalam Angka)

Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis Pengembangan Basisdata Inovasi

(Indikator & Statistik)e

A

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

A1

Page 61: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Laboratorium merupakan salah satu elemen infrastruktur dasar inovasi.

Daerah harus berani untuk mulai mengembangkan laboratorium, khususnya yang terspesialisasi, untuk mendukung kegiatan dasar yang memiliki tujuan strategis.

Pengembangan Infrastruktur Dasar Inovasi Pengembangan Laboratoria

terspesialisasia

A2

A

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Page 62: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Beberapa unit pendukung inovasi (seperti laboratoria, unit pelayanan HKI, layanan promosi produk dlsb) dapat dibangun pada satu lokasi sehingga memudahkan bagi para pengguna layanan.

Selain infrastruktur yang sifatnya lebih “langsung”, perlu juga dibangun suatu kawasan yang berisi beberapa proses kegiatan inovasi atau hasil inovasi yang dapat dilihat oleh masyarakat luas. Fasilitas yang bersifat peragaan ini dapat memberi inspirasi bagi masyarakat (anak-anak atau dewasa) untuk melakukan inovasi.

Pengembangan Infrastruktur Dasar Inovasi Pengembangan pusat pelayanan

inovasi / taman iptekb

A

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

A2

Page 63: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Karena bisnis pemula sangat rentan terhadap kegagalan, terutama bisnis berbasis pengetahuan, maka pada fase inisiasi perlu diberikan fasilitas yang dapat lebih mengamankan masa kritis tersebut.

Salah satu cara efektif yang dapat diambil adalah mengembangkan fasilitas inkubator bisnis (inovatif).

Pengembangan Infrastruktur Dasar Inovasi

Pengembangan Inkubatorc

A

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

A2

Page 64: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Proses komersialisasi teknologi memiliki fase kritis dalam tahapannya.

Dalam tahapan komersialisasi perangkat keras, fase pembuatan prototype merupakan salah satu fase yang membutuhkan perhatian khusus dan dukungan sumberdaya relatif besar.

Oleh sebab itu sebaiknya dibangun suatu lembaga khusus yang dapat mempercepat proses prototyping tersebut, yang dapat memfasilitasi segenap kebutuhan proses dengan lebih lancar, termasuk perencanaan produksi komersialnya.

Lembaga ini juga berfungsi untuk membantu meningkatkan produktivitas suatu unit produksi melalui inovasi proses dan inovasi model bisnis.

Pengembangan Infrastruktur Dasar Inovasi Pengembangan Pusat Produktivitas

dan Purwarupa (Prototype)d

A

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

A2

Page 65: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Semakin disadari bahwa kegiatan bisnis semakin didominasi oleh produk dengan kandungan teknologi yang tinggi.

Rangkaian bisnis (berbasis teknologi) yang dibangun berdasarkan perkuatan rantai nilai perlu dikembangkan.

Titik masuk kegiatan berupa simpul jaringan perlu ditumbuhkan untuk mengembangkan efisiensi dan produktivitas jaringan.

Pemanfaatan teknologi informatika dan telekomunikasi perlu secara efektif digunakan untuk kelancaran operasional.

Pengembangan Infrastruktur Dasar Inovasi Pengembangan Pusat/ Jaringan

Teknobisnise

A

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

A2

Page 66: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan pemacu dan pemicu perkembangan teknologi yang lain, sehingga disebut “enabling technology”.

Oleh karena itu pemanfaatannya perlu didorong dengan penyediaan infrastruktur TIK.

Infrastruktur TIK disediakan untuk sedapat mungkin terjangkau oleh masyarakat luas agar terjadi percepatan kemajuan.

Pengembangan Infrastruktur Dasar Inovasi Pengembangan infrastruktur

Teknologi Informasi dan Komunikasif

A

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

A2

Page 67: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Sumberdaya modal/ pembiayaan merupakan salah satu elemen pendukung inovasi yang penting. Siklus kegiatan inovasi, dari gagasan sampai dengan komersialisasi dan pematangan membutuhkan skema dukungan pembiayaan yang berbeda-beda.

Pada awal siklus, dibutuhkan skema pembiayaan yang lebih berisiko.

Sebagian besar kerangka legal saat ini lebih banyak bersinggungan dengan skema dengan risiko relatif kecil.

Perlu diupayakan untuk memperluas dan atau memperbanyak kerangka legal bagi pembiayaan (termasuk modal) yang lebih berisiko agar tercipta lembaga beserta skemanya yang lebih sesuai.

Memperkecil Kesenjangan Pasar dalam Pembiayaan Inovasi Pengembangan Kerangka Legal untuk

Modal Berisikoa

A3

A

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Page 68: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Hak atas Kekayaan Intelektual merupakan isu yang relatif baru bagi masyarakat.

Pemahaman akan HaKI ini, terutama tentang rejim HaKI perlu disampaikan kepada masyarakat luas (tidak hanya pengusaha).

Prosedur pendaftaran yang sudah relatif mudah juga perlu diketahui untuk lebih merangsang masyarakat untuk mulai mendaftarkan hak-nya.

Untuk tahap awal sebaiknya diberikan apresiasi khusus kepada para pemilik HaKI baru.

Selain dimensi perlindungan, HKI juga memiliki dimensi pemanfaatan, yaitu menggunakan HKI yang sudah tersedia .

Peningkatan Perlindungan dan Pemanfaatan HKI Kampanye kepedulian dan apresiasi

HKIa

A4

A

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Page 69: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Selain perlindungan HKI, perlu juga disosialisasikan bahwa HKI dapat dimanfaatkan oleh orang lain dengan persyaratan tertentu.

Kegiatan mencari atau menawarkan HKI membutuhkan lembaga yang khusus membidangi hal tersebut. Lembaga semacam ini disebut Konsultan Lisensi (Licensing Office)

Peningkatan Perlindungan dan Pemanfaatan HKI Pengembangan konsultan HKI

(Technology Licensing Office)b

A

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

A4

Page 70: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Walaupun kesadaran dan pemilikan HKI sudah mulai tumbuh di Indonesia, perolehannya perlu terus ditingkatkan, terutama untuk rejim yang lebih memiliki muatan inovasi lebih besar seperti paten, desain industri.

Kalau diperlukan, kebijakan insentif perlu diterapkan.

Peningkatan Perlindungan dan Pemanfaatan HKI

Peningkatan perolehan HKIc

A

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

A4

Page 71: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Pajak, selain sebagai instrumen penghasilan daerah juga dapat digunakan untuk merangsang proses inovasi. Pengembangan sistem intensif perpajakan sebaiknya disusun dalam kerangka memacu inovasi.

Pada setiap fase pengembangan inovasi (di bidang manapun) selalu memiliki tahapan kritis yang sangat berisiko tinggi.

Perlu disusun sistem pengelolaan risiko tersebut dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent)

Perpajakan dan Pengelolaan Risiko Inovasi P’mbangan Sist Insentif Perpajakan

dan Pengelolaan Risiko Inovasia

A5

A

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Page 72: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Persaingan usaha yang sehat merupakan salah satu syarat munculnya inovasi.

Agar kondisi persaingan tidak bersifat kontra produktif bagi peluang munculnya inovasi, pengawasan yang ketat sangat dibutuhkan, setelah terlebih dahulu disusun dan diberlakukan seperangkat kebijakan tentang persaingan bisnis.

Persaingan Bisnis yang Sehat dan Adil

Pengawasan Persaingan Bisnisa

A6

A

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Page 73: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Permulaan usaha baru atau permulaan komersialisasi inovasi adalah masa kritis pada siklus usaha. Di lain pihak, tumbuhnya usaha baru merupakan syarat agar kegiatan ekonomi terus berkembang semakin inovatif.

Untuk itu program insentif melalui pengadaan pemerintah perlu dikembangkan agar dapat lebih mempercepat tumbuhnya usaha baru.

Persaingan Bisnis yang Sehat dan Adil

Sistem Pengadaan Pemerintahb

A

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

A6

Page 74: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Kondisi persaingan usaha yang semakin ketat membuat daerah harus selalu mencari potensi terbaiknya sebagai tema untuk bersaing.

Dalam konteks ini perlu dipikirkan kerjasama antar daerah yang berguna untuk memadukan potensi, sekaligus untuk mencapai aglomerasi ekonomi yang lebih signifikan.

Persaingan Bisnis yang Sehat dan Adil Pengembangan Kerjasama

Antardaerahc

A

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

A6

Page 75: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Lembaga iptek merupakan simpul penting dalam sistem inovasi, sehingga perlu dikembangkan atau dilakukan revitalisasi terhadap lembaga iptek yang sudah ada.

Yang perlu diperhatikan adalah bahwa lembaga iptek merupakan sehimpunan lembaga (bukan hanya satu) yang menjadi pilar sistem inovasi.

Salah satu agenda penting yang sering dilupakan adalah kelembagaan usaha/ perusahaan (berbasis iptek), termasuk mekanisme (kolaborasi) kelembagaan

Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek Pengembangan/ revitalisasi

Kelembagaan Ipteka

B1

B

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Page 76: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Walaupun sudah disadari kebutuhannya, mengelola lembaga inovasi merupakan hal yang relatif baru di Indonesia. Pengelolaan lembaga juga terkait dengan pembiayaannya yang biasanya menjadi kendala.

Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek Pengembangan sistem pengelolaan

dan pembiayan kelembagaan inovasib

B

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

B1

Page 77: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Organisasi profesi/bisnis seringkali tidak ada atau kurang berfungsi.

Fungsi “tradisional” berupa melakukan lobby kepada pemerintah untuk kebijakan tertentu, harus dilengkapi dengan fungsinya sebagai salah satu simpul inovasi.

Agar dapat berfungsi sebagai wadah untuk merancang inovasi bisnis, organisasi perlu melengkapi diri dengan basis data tentang anggota dan lingkungan bisnis spesifik dan dimutakhirkan setiap saat. Data tentang aliran barang dan jasa serta data transaksi merupakan sumber penting bagi penyusunan agenda strategi bisnis.

Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek Pengembangan organisasi profesi

dan/ bisnisc

B

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

B1

Page 78: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Dalam kegiatan iptek, diperlukan lembaga yang menjaga agar semua produk teknologi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat (lokal dan dunia) dengan mengacu pada lingkungan hidup secara luas dan kemajuan teknologi.

Penerapan agenda MSTQ (ukuran, standard, pengujian, kualitas) memerlukan lembaga pelaksana yang andal dan terakreditasi.

Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek P’mbangan lembaga MSTQ (Measu-

rement, Standard, Testing, Quality)d

B

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

B1

Page 79: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Hak atas Kekayaan Intelektual merupakan aset yang melekat pada diri seseorang atau lembaga.

Salah satu upaya untuk menguatkan suatu lembaga iptek adalah mendorong agar melahirkan sebanyak mungkin karya/produk yang terdaftar pada lembaga HKI nasional maupun internasional.

Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek

Pengembangan HKIe

B

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

B1

Page 80: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Karya iptek yang berkualitas bisa didapat dari kerjasama dengan lembaga lain, sehingga terjadi resource sharing yang menghasilkan sinergi.

Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek

Pengembangan kerjasama iptekf

B

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

B1

Page 81: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Melalui lembaga iptek dilakukan kegiatan litbang yang sesuai dan memiliki kaitan dengan pemilihan tema spesifik.

Kegiatan litbang yang bersifat desk study atau laboratorium, perlu dilengkapi dengan kegiatan kaji terap, yaitu penerapan teknologi pada lingkungan operasional (lingkungan alam, sosial, bisnis, termasuk pelaku yang diharapkan akan menggunakan teknologi tersebut) disertai dengan pendampingan yang mempercepat proses adaptasi.

Pengembangan Daya Dukung Iptek

Program Litbang dan Kaji Terap Ipteka

B2

B

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Page 82: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Daya dukung iptek yang efektif dihasilkan dari pengelolaan kemampuan seluruh sumberdaya iptek secara efektif pula.

Sumberdaya perlu dialokasikan dengan efisien agar didapat hasil yang sebesar-besarnya.

Dalam penerapan Sistem Inovasi Daerah, seringkali perlu untuk membentuk lembaga khusus yang melakukan fungsi penataan program iptek ini.

Pengembangan Daya Dukung Iptek Penataan sistem manajemen

program Iptekb

B

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

B2

Page 83: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Suatu karya iptek yang baik biasanya berasal dari program yang berjangka waktu relatif panjang.

Suatu perencanaan yang mempertimbangkan proyeksi kebutuhan masa depan sekaligus berpijak pada kondisi persiapan masa sekarang perlu dipandu oleh metoda perencanaan yang tepat.

Metoda roadmapping atau foresight dianggap mampu untuk mengarahkan proses ini agar dihasilkan dokumen rencana yang berdimensi jauh dan dapat digunakan untuk berkomunikasi antar kolaborator.

Pengembangan Daya Dukung Iptek Pengembangan roadmapping

dan/atau foresight teknologic

B

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

B2

Page 84: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Kegiatan iptek membutuhkan dana yang relatif besar.

Untuk itu sumber pendanaan perlu dikembangkan dengan pencarian sumber-sumber baru atau pengembangan model pendanaan yang memungkinkan pihak yang berpotensi dapat turut serta dalam mendukung kegiatan iptek.

Sumber dana tersebut dapat berasal dari pemerintah maupun pihak swasta.

Pengembangan Daya Dukung Iptek Pengembangan sumber pendanaan

iptekd

B

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

B2

Page 85: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Untuk dapat bersaing di tataran global, pengembangan teknologi merupakan kegiatan yang tak dapat ditawar lagi.

Seluruh siklus penumbuhan teknologi: penelitian, pengembangan, rekayasa dan pengoperasian perlu didorong, terutama tahap-tahap hulu.

Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan pemacu dan pemicu perkembangan teknologi yang lain, sehingga disebut “enabling technology”. Oleh karena itu pengembangannya perlu difasilitasi dan didorong agar terjadi percepatan kemajuan produk-produk TIK, dan tidak hanya menjadi “alat” (pemanfaatan).

Pengembangan Daya Dukung Iptek

Pengembangan teknologie

B

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

B2

Page 86: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Prasyarat agar terjadi kegiatan iptek atau hasil iptek yang baik adalah tersedianya SDM iptek dengan kualitas memadai.

Program peningkatan kualitas SDM secara terus menerus adalah upaya untuk selalu menyesuaikan diri dengan kemajuan iptek.

Pengembangan Daya Dukung Iptek

Peningkatan kualitas SDM Iptekf

B

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

B2

Page 87: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Untuk meningkatkan daya dukung iptek pada suatu daerah, perlu dipikirkan pemanfaatan sumberdaya iptek yang berada di luar wilayah.

Keterkaitan “sumberdaya” iptek dengan daerah ini bisa berasal dari ikatan primordial atau “alumni pendidikan”.

Pengembangan Daya Dukung Iptek

Program Reverse Brain Draing

B

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

B2

Page 88: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Usaha kecil bukan kelompok yang terisolasi tetapi merupakan kelompok usaha yang berantaraksi dan bertransaksi dengan lingkungannya dalam kegiatan ekonomi.

Karena sebagian besar UKM merupakan kelompok lemah, maka perlu dilakukan perkuatan, terutama peningkatan daya serapnya terhadap teknologi karena teknologi merupakan pemicu nilai tambah.

Modernisasi meliputi kemampuan pengusaha, ketrampilan pekerja, sistem manajemen termasuk model bisnis.

Pengembangan Kemampuan daya absorpsi UKM

Modernisasi UKMa

B3

B

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Page 89: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Proses inovasi dapat dipercepat dengan melakukan kemitraan yang bersifat strategis.

Kemitraan strategis perlu dilembagakan agar terjadi proses antaraksi yang lebih intensif dan berjangka panjang.

Pengembangan / Penguatan Kelembagaan Kolaborasi Pengembangan / Penguatan

Kelembagaan Kemitraan Strategisa

C1

C

Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, mening-katkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hasil Litbang

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Page 90: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Dalam mengembangkan inovasi, seringkali terhambat dengan keterbatasan sumberdaya. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan upaya kolektif atau kolaboratif.

Upaya ini tidak saja dapat dilakukan dengan lembaga di daerah sendiri, namun juga dapat dilakukan dengan lembaga dari luar daerah.

Pengembangan / Penguatan Kelembagaan Kolaborasi P’bangan Prg Kmitraan Stgs Inovasi

(mis. Litbang klektif, litbang klboratif)b

C

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

C1

Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, mening-katkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hsil Litbang

Page 91: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Hasil-hasil litbang perlu disebarluaskan kepada masyarakat luas. Pemilihan media maupun modus difusi dipilih dengan mempertimbangkan efektifitas penyampaian.

Demikian pula halnya dengan praktik baik (good practices).

Publikasi praktik baik merupakan salah satu elemen pembelajaran yang mendukung Metoda Koordinasi Terbuka.

Pningkatan Difusi Inovasi, praktik baik (terbaik) dan hasil litbang Diseminasi praktik baik (terbaik) dan

hasil litbanga

C2

C

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, mening-katkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hsil Litbang

Page 92: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Transaksi bisnis perlu lebih ditingkatkan, apakah relasi antar pelaku dalam klaster yang sudah relatif matang, atau pada fase inisiasi klaster industri.

Selain transaksi bisnis, transaksi non-bisnis juga perlu mendapat perhatian. Transaksi pengetahuan antar anggota masyarakat, antar pelaku bisnis, antara pemerintah dan masyarakat, perlu difasilitasi agar terjadi alih pengetahuan yang berujung pada inovasi.

Pningkatan Difusi Inovasi, praktik baik (terbaik) dan hasil litbang Peningkatan transaksi bisnis dan non-

bisnisb

C

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

C2

Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, mening-katkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hsil Litbang

Page 93: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Proses difusi inovasi, tidak saja melalui penyebarluasan praktik baik atau hasil litbang, namun bisa juga melalui pemanfaatan kepakaran yang dimiliki oleh seseorang.

Suatu lembaga (pemerintah, swasta) dapat “meminjam” atau “meminjamkan” seorang pakar untuk dimanfaatkan sebagai katalisator terjadinya difusi inovasi.

Pningkatan Difusi Inovasi, praktik baik (terbaik) dan hasil litbang P’manfaatn kpakaran khusus oleh swas-

ta, lmb pmrth & non pmrth lainnya.c

C

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

C2

Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, mening-katkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hsil Litbang

Page 94: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Untuk beberapa topik tertentu (pilihan), diseminasi inovasi secara luas perlu dilanjutkan dengan proses alih inovasi (transfer of innovation) yang intensif.

Dalam proses ini indikator keberhasilan harus dititikberatkan pada tingkat pemanfaatan oleh penerima/ adopter.

Pningkatan Difusi Inovasi, praktik baik (terbaik) dan hasil litbang

Alih/ difusi inovasi atau hasil litbangd

C

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

C2

Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, mening-katkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hsil Litbang

Page 95: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan pada tahap manapun dalam perjalanan hidupnya, sejak lahir sampai dengan lanjut usia.

Oleh sebab itu, perlu dirancang fasilitas yang memungkinkan masyarakat untuk melakukan proses belajar, baik fasilitas fisik maupun piranti lunak (mis: organisasi, pengelolaan)

Pgmbngan/ Pguatan Budaya Kre-atif-Inovatif dan Kewirausahaan Program belajar seumur hidup

lifelong learninga

D1

D

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Membangun budaya inovasi

Page 96: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Kewirausahaan merupakan format budaya inovasi yang perlu disampaikan kepada masyarakat.

Selama ini pendidikan kewirausahaan dianggap sebagai pelengkap pendidikan , di tingkat usia yang relatif tinggi.

Penyampaian muatan kewirausahaan perlu disampaikan pada tingkat usia lebih dini melalui media yang tepat dan modus yang efektif.

Pgmbngan/ Pguatan Budaya Kre-atif-Inovatif dan Kewirausahaan

Pendidikan Dini Kewirausahaanb

D

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

D1

Membangun budaya inovasi

Page 97: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Proses terjadinya inovasi, sampai dengan capaian komersial atau terjadinya adopsi secara luas, memiliki beberapa tahapan.

Setiap tahapan diberikan apresiasi seperlunya agar prakarsa inovatif lebih banyak yang mencapai tujuan.

Pgmbngan/ Pguatan Budaya Kre-atif-Inovatif dan Kewirausahaan

Apresiasi Prestasi Inovasic

D

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

D1

Membangun budaya inovasi

Page 98: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Inovasi yang meliputi proses, lingkungan pendukung, sikap dan perilaku, merupakan wacana yang relatif baru bagi masyarakat Indonesia.

Oleh karenanya masih sangat perlu dilakukan kampanye penyadaran menuju kepedulian tentang budaya inovasi. Perlu dipikirkan berbagai modus dan pendekatan agar terjadi proses internalisasi ke dalam budaya masyarakat Indonesia.

Pgmbngan/ Pguatan Budaya Kre-atif-Inovatif dan Kewirausahaan

Kampanye kepeduliand

D

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

D1

Membangun budaya inovasi

Page 99: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Bisnis baru merupakan salah satu indikator tumbuhnya budaya inovasi

Masa penumbuhan bisnis adalah masa kritis bagi perusahaan.

Perlu pendampingan intensif pada periode tersebut, terutama untuk mendorong pemanfaatan teknologi sebagai pemicu terjadinya nilai tambah yang signifikan.

Skema pendampingan intensif dan komprehensif melalui skema “inkubator teknobisnis” perlu dibangun.

Pngkatan/ Pngmbangan Prsahaan Pemula (Baru) yang Inovatif

Program Inkubasi Teknobisnisa

D2

D

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Membangun budaya inovasi

Page 100: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Dukungan pembiayaan pada tahap-tahap awal suatu perusahaan pemula sangat mutlak diperlukan. Mengingat fase awal ini merupakan fase kritis, sehingga sangat berisiko, maka diperlukan skema khusus yang berbeda dengan skema perbankan pada umumnya.

Untuk lebih menjamin keberlangsungan dukungan sehingga makin banyak perusahaan pemula yang terdukung, skema pembiayaan semacam ini perlu dilembagakan. Lembaga pembiayaan yang ada saat ini, sangat kurang memiliki skema pembiayaan berisiko.

Pngkatan/ Pngmbangan Prsahaan Pemula (Baru) yang Inovatif Pengembangan kelembagaan

pembiayaan berisikob

D

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

D2

Membangun budaya inovasi

Page 101: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Salah satu elemen sumberdaya bisnis yang penting adalah dana.

Pertumbuhan usaha baru merupakan indikator penting bagi terjadinya inovasi sekaligus entitas penyerap tenaga kerja.

Skema insentif pembiayaan usaha baru (start-up company) perlu mendapat prioritas dalam penyediaan skema pembiayaan.

Pngkatan/ Pngmbangan Prsahaan Pemula (Baru) yang Inovatif Insentif Pembiayaan Usaha Pemula

(Baru)c

D

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

D2

Membangun budaya inovasi

Page 102: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Perusahaan pemula merupakan embrio pertumbuhan ekonomi sekaligus sebagai indikator tumbuhnya budaya inovasi.

Perusahaan pemula dapat ditumbuhkan dari populasi lokal maupun mengundang talenta dari luar daerah yang memiliki potensi, terutama individu yang memiliki keterkaitan dengan daerah yang bersangkutan.

Pngkatan/ Pngmbangan Prsahaan Pemula (Baru) yang Inovatif

Reverse Brain draind

D

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

D2

Membangun budaya inovasi

Page 103: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Pelaku bisnis merupakan penggerak inovasi yang dominan. Pada kondisi yang ideal, sumber-sumber inovasi (termasuk pelaku bisnis) berantaraksi dan bertransaksi bisnis dan non-bisnis secara intensif.

Jika belum terjadi kondisi yang ideal, proses peningkatan kapasitas dapat dirangsang dengan bantuan teknis secara terpilih, dengan melakukan pemilihan topik yang dapat memunculkan proses inovasi selanjutnya.

Dinamisasi Perkembangan Inovasi, Bisnis dan Manajemen Bantuan Teknis Peningkatan

Kapasitas Pelaku Bisnisa

D3

D

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Membangun budaya inovasi

Page 104: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Pemerintah merupakan pemegang kewenangan publik yang menentukan serta sangat berpengaruh pada penciptaan iklim inovasi.

Selain menyusun dan menerbitkan kebijakan inovasi, pemerintah juga berkewajiban untuk menjaga agar kebijakan dapat terlaksana sesuai tujuan.

Oleh karenanya, peningkatan kapasitas pegawai pemerintah pada semua tataran menjadi prasyarat penting bagi berlangsungnya suatu prakarsa inovasi.

Reformasi di Bidang PublikProgram peningkatan kapasitas pelaku kewenangan publik

a

D4

D

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Membangun budaya inovasi

Page 105: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Teknologi tradisional atau teknologi masyarakat merupakan aset pengetahuan yang melekat pada suatu kelompok masyarakat tertentu dan dikomunikasikan secara turun-temurun.

Telah disadari bahwa warisan tersebut tidak saja memiliki makna sejarah, tetapi memiliki dimensi “iptek” yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan aktual.

Untuk itu perlu dibangun sistem pengelolaannya, termasuk perlindungan hukum serta pemanfaatannya.

Penguatan kohesi sosialSist pngelolaan, prlndungan hukum & p’faatan tknlgi tradisional (msyrkat).

a

D5

D

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Membangun budaya inovasi

Page 106: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Penjelasan pada D.5.a menuntut adanya inventarisasi dan dokumentasi pengetahuan masyarakat.

Prakarsa untuk mulai melakukannya dapat dilakukan oleh pemerintah maupun swasta agar dokumentasinya dapat segera dimanfaatkan oleh proses selanjutnya.

Penguatan kohesi sosialPrakarsa invntrisasi dan dokumentasi pengetahuan/ teknologi masyarakat

b

D

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

D5

Membangun budaya inovasi

Page 107: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Kampanye kepedulian terhadap isu D.5.a perlu terus diperluas agar semakin banyak pihak yang terlibat dalam pengelolaan, pemanfaatan dan pengembangan pengetahuan/ teknologi masyarakat.

Penguatan kohesi sosialKmpnye kpdlian pnglolan, pmnfaatan & pngmbangan pnget/teknlgi msyrkt

c

D

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

D5

Membangun budaya inovasi

Page 108: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Seperti halnya inovasi pengetahuan, pengembangan tekmas ini juga dapat dilakukan dengan melakukan kemitraan antar beberapa pihak.

Beberapa pihak sebenarnya telah melakukan prakarsa sehubungan dengan isu D.5.a dengan kepentingannya masing-masing.

Agar terjadi percepatan dalam pengembangannya, sebaiknya dilakukan kemitraan dalam melakukan inovasi yang berasal dari tekmas.

Penguatan kohesi sosialKemitraan inovasi pengetahuan masyarakat

d

D

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

D5

Membangun budaya inovasi

Page 109: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Ikatan emosional dapat digunakan untuk proses peningkatan modal sosial sebagai upaya untuk melakukan pemajuan teknologi masyarakat.

Sumberdaya (primordial) dari luar daerah dapat diajak untuk berperan serta dalam pembangunan daerah.

Penguatan kohesi sosialProgram Reverse Brain Drain (inklusi sosial)

e

D

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

D5

Membangun budaya inovasi

Page 110: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Prakarsa klaster industri dan sistem inovasi merupakan dua hal yang tak dapat dipisahkan (lihat penjelasan terpisah tentang SI & KI).

Prakarsa ini perlu diorganisasikan dengan komitmen tinggi untuk menjamin keberlangsungannya dalam jangka panjang.

Prkrsa Klaster Indstri Spsifik Da-erah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi Prakarsa Klaster Industri dan Sistem

Inovasia

E1

E

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Page 111: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Pengembangan KI & SI seringkali terhambat oleh infrastruktur yang kurang memadai.

Karena tautan (linkage) merupakan prasyarat klaster industri yang kuat, maka seringkali diperlukan sarana yang dapat mendukung terjadinya tautan tersebut. Sarana atau infrastruktur yang “biasa”, dirasakan kurang mencukupi. Dibutuhkan infrastruktur khusus.

Contoh infrastruktur ini:

Sarana telekomunikasi penghubung sentra produksi dengan pasar. Sarana telekomunikasi yang dapat memantau pengiriman barang. Sarana transportasi khusus.

Prkrsa Klaster Indstri Spsifik Da-erah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi

Pengembangan Infrastruktur khususb

E

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

E1

Page 112: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Prakarsa SI atau KI membutuhkan komitmen berkolaborasi untuk jangka panjang, karena memang diarahkan untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Suatu perencanaan partisipatif yang melibatkan beberapa pelaku, khususnya pelaku yang bersinggungan erat dengan teknologi (ilmuwan, industriawan dan pedagang), memerlukan suatu panduan merencana yang dapat menjaga alur rencana sesuai tujuan jangka panjang.

Proses foresighting / roadmapping dianggap dapat memandu proses tersebut sekaligus dapat digunakan sebagai sarana komunikasi bagi para kolaborator.

Prkrsa Klaster Indstri Spsifik Da-erah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi

Technology Foresight / Roadmappingc

E

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

E1

Page 113: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Sistem insentif perlu diberlakukan, terutama untuk mengembangkan lingkungan penentu inovasi.

Inovasi lahir dari antaraksi elemen atau pilar-pilar sistem inovasi. Fungsi elemen sistem perlu diperkuat dengan insentif khusus agar mekanisme pemunculan inovasi dapat terjadi secara terus menerus.

Prakrsa Klaster Indstri Spsifik Da-erah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi

Sistem Insentif Khususd

E

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

E1

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah

Page 114: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Walaupun upaya inovasi atau perkuatan klaster industri sebaiknya (sebagian besar) harus diprakarsai pihak swasta, namun peran pemerintah tetap diperlukan untuk melakukan prakarsa inisiasi perkuatan.

Salah satu instrumen yang dianggap cukup efektif dalam menghela permintaan adalah pengadaan pemerintah (government procurement).

Instrumen ini perlu disusun sedemikian rupa sehingga mampu mendorong pelaku usaha untuk melakukan inovasi. Rambu yang harus diperhatikan dalam hal ini adalah faktor kecukupan lingkup (adequacy of scope).

Prkrsa Klaster Indstri Spsifik Da-erah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi

Pengadaan Pemerintahe

E

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

E1

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah

Page 115: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Sistem perdagangan merupakan perangkat yang saling melengkapi dengan sistem produksi untuk menjamin terjadinya transaksi.

Dalam pengembangan Klaster Industri seringkali kegiatan ini terlupakan bahkan hampir-hampir tidak dilakukan.

Dibutuhkan prakarsa untuk memulai pengembangan sistem perdagangan bersamaan dengan dimulainya prakarsa pengembangan Klaster Industri.

Pembangunan simpul perdagangan perlu disertai dengan pembenahan sistem distribusi termasuk moda transportasi, beserta dengan sistem pembiayaan yang mendukung lancarnya perdagangan.

Prkrsa Klaster Indstri Spsifik Da-erah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi

Pengembangan Sistem Perdaganganf

E

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

E1

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah

Page 116: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Pembangunan sistem inovasi memerlukan media yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran secara lebih cepat. Berkoordinasi dengan pihak lain merupakan sarana yang cukup efektif.

Pada tataran praktek, “koordinasi” seringkali dirasakan atau dianggap sebagai hubungan atas-bawah karena munculnya peran “koordinator”.

Perlu dibangun mekanisme koordinasi yang lebih terbuka namun masih tetap dapat memacu inovasi.

Mekanisme “Koordinasi Metoda Terbuka” (KMT) adalah salah satu alternatif yang perlu dipertimbangkan. (lihat penjelasan pada dokumen terpisah tentang Open Method of Coordination).

Koordinasi Kebijakan Daerah, Daerah - Nasional Prkrsa Mknisme Koord Terbuka

Kbijakan Inovasi dan/atau Daya Sainga

E2

E

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah

Page 117: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Seringkali potensi sumberdaya suatu daerah kurang mencukupi untuk bersaing, baik secara absolut atau terdapat peluang untuk berkolaborasi dengan daerah lain secara sinergis.

Kerjasama antar daerah, khususnya kerjasama antar pemerintah daerah dalam tema spesifik dapat mensinergikan potensi lintas daerah.

Potensi kolaborasi tidak saja terdapat antar daerah, namun juga antara nasional (program pemerintah secara nasional, program non-pemerintah dengan cakupan nasional) dan daerah.

Koordinasi Kebijakan Daerah, Daerah - Nasional Kerjasama daerah dan Daerah -

Nasionalb

E

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

E2

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah

Page 118: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Dalam pembangunan sistem inovasi dan perkuatan klaster industri dibutuhkan lembaga-lembaga khusus yang berfungsi untuk mempercepat terjadinya proses terjadinya kolaborasi inovatif.

Lembaga-lembaga tersebut dapat berbentuk lembaga kolaborasi seperti Dewan Daya Saing, Kelompok Kerja Klaster, atau lembaga yang lebih bersifat pendukung khusus, seperti laboratorium terspesialisasi.

Perlu diberikan bantuan teknis akan pendirian dan/ atau penguatan lembaga khusus.

Koordinasi Kebijakan Daerah, Daerah - Nasional Bntuan Tknis Pndirian atau Pngm-

bangan/ Pnguatan Klmbgaan Khususa

E3

E

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah

Page 119: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Penyelarasan dengan isu global dapat dibangun dengan prakarsa yang lebih proaktif dengan melakukan pergaulan dengan komunitas antar bangsa.

Salah satu modus pergaulan yang cukup efektif adalah dengan turut aktif dalam forum antar bangsa mengenai isu yang relevan dengan dinamika daerah.

Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan

Fora isu internasionala

F1

F

Penyelarasan dengan Perkembangan Global

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Page 120: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Pola-pola pemasaran ke dunia internasional membutuhkan informasi tentang kondisi sasaran yang akurat, baik mengenai besaran (magnitude) maupun waktu (timing).

Informasi bisnis seringkali bersifat singkat dan perlu respon yang cepat.

Diperlukan pemantauan yang cermat dan menerus tentang kejadian-kejadian yang dapat berdampak atau menimbulkan peluang bagi potensi lokal.

Kompilasi yang tepat disertai dengan pemaknaan yang cerdas dapat digunakan sebagai bahan untuk membangun strategi respon yang menguntungkan.

Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan

Intelijen Pasar Internasionalb

F

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

F1

Penyelarasan dengan Perkembangan Global

Page 121: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Kesadaran masyarakat akan pentingnya HKI perlu dilengkapi dengan kemudahan untuk memperolehnya.

Pemerintah dapat berprakarsa untuk membangun unit-unit layanan perolehan HKI secara lebih tersebar agar prosesnya mudah dan cepat.

Pngmbangan HKI, Mutu, Stndard dan Kelestarian Lingkungan

Fasilitasi perolehan HKIa

F2

F

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Penyelarasan dengan Perkembangan Global

Page 122: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Isu MSTQ (measurement, standard, testing, quality) dilontarkan untuk menjamin produk yang memenuhi syarat.

Syarat tersebut tidak saja berhubungan dengan kualitas, namun juga berhubungan dengan keselarasan terhadap aturan dunia.

Kegiatan yang berhubungan dengan MSTQ perlu diperlancar dengan penyediaan fasilitas yang mudah dijangkau masyarakat.

Pngmbangan HKI, Mutu, Stndard dan Kelestarian Lingkungan

Fasilitasi peningkatan MSTQb

F

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

F2

Penyelarasan dengan Perkembangan Global

Page 123: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Program pengadaan pemerintah (government procurement) dapat digunakan sebagai instrumen untuk memacu capaian teknis yang sesuai dengan prioritas pembangunan.

Isu tematik seperti pada F.2 dimasukkan dalam kriteria bagi para pemasok pengadaan pemerintah.

Pngmbangan HKI, Mutu, Stndard dan Kelestarian Lingkungan Standar teknis bagi pengadaan

pemerintah di bidang spesifikc

F

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

F2

Penyelarasan dengan Perkembangan Global

Page 124: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Efisiensi dapat dicapai dari berbagai pendekatan, termasuk cara mencapainya.

Bagian ini menekankan pada penggunaan sumberdaya alam secara efisien, baik dengan penghematan ataupun dengan melipatgandakan manfaatnya.

Pngmbangan HKI, Mutu, Stndard dan Kelestarian Lingkungan

Ekoefisiensi sistem produksid

F

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

F2

Penyelarasan dengan Perkembangan Global

Page 125: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Kajian (assessment) terhadap perusahaan/industri/unit kerja pemerintah perlu diketahui dan didokumentasikan secara terstruktur untuk mempermudah agenda peningkatan atau untuk menyusun agenda strategi.

Untuk memandu pengembangan teknologi serta menentukan agenda strategi, perlu dilakukan benchmarking dengan perkembangan di dunia.

Pengembangan Teknologi Dunia usaha

Pengkajian / Audit Teknologia

F3

F

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Penyelarasan dengan Perkembangan Global

Page 126: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Penggunaan teknologi secara masif pada dunia usaha merupakan agenda yang secara terus menerus harus diupayakan oleh pelaku usaha.

Pelaku usaha didorong agar terus melakukan perbaikan (improvement) terhadap teknologi yang digunakannya yang pada gilirannya dapat meningkatkan model bisnisnya.

Pengembangan Teknologi Dunia usaha

Perbaikan teknologi bisnisb

F

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

F3

Penyelarasan dengan Perkembangan Global

Page 127: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Banyak cara-cara yang dapat dilakukan untuk melakukan kerjasama internasional.

Salah satu cara efektif untuk dapat selalu bergaul dengan masyarakat dunia adalah dengan berperanserta pada forum internasional.

Selain saling berbagi wawasan, forum semacam ini juga dapat digunakan untuk melakukan penyelarasan global.

Pengembangan Teknologi Dunia usaha

Fora Internasionala

F4

F

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Penyelarasan dengan Perkembangan Global

Page 128: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Kegiatan kerjasama internasional bisa dilakukan secara bilateral, multilateral atau jaringan.

Untuk topik-topik yang relevan, kegiatan tersebut perlu dipermudah dengan fasilitasi pemerintah.

Pengembangan Teknologi Dunia usaha Fasilitasi kerjasama/ jaringan

Internasionalb

F

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

F4

Penyelarasan dengan Perkembangan Global

Page 129: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Masyarakat di wilayah terpencil, apakah terletak jauh di pedalaman atau di pulau yang jauh dari wilayah tetangga, berada pada situasi “kekurangan antaraksi”, sehingga proses inovasinya terhambat.

Transportasi merupakan sarana pembuka isolasi. Arus pergerakan manusia dan aliran barang keluar dan masuk wilayah merupakan media antaraksi pemicu inovasi.

Mendukung Pembangunan wilayah terpencil

Membangun sarana transportasia

G1

G

Pengembangan wilayah tertinggal

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Page 130: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Komunikasi merupakan pemicu inovasi. Informasi perlu disampaikan melalui sarana telekomunikasi.

Investasi dasar untuk sarana telekomunikasi dapat dilakukan oleh pemerintah maupun kerjasama dengan pihak swasta (PPP/ Public Private Partnership)

Mendukung Pembangunan wilayah terpencil

Membangun sarana telekomunikasib

G1

G

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Pengembangan wilayah tertinggal

Page 131: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Komunitas dirangsang agar memiliki pusat kegiatan untuk berbagi pengalaman, sekaligus untuk melakukan kegiatan kolektif.

Fasilitas semacam ini perlu diperkuat dengan kemampuan untuk melakukan akses kepada sumberdaya (informasi) yang berjarak jauh dari lokasi komunitas. Infrastruktur telekomunikasi berbasis internet merupakan sarana yang cukup layak untuk diberikan pada pusat-pusat kegiatan masyarakat.

Meningkatkan akses kepada sumberdaya pembangunan Mensponsori pusat kegiatan

masyarakat berbasis TIK (telecenter)a

G2

G

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Pengembangan wilayah tertinggal

Page 132: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Kegiatan pendidikan merupakan dasar segala kemajuan. Keterbatasan tenaga pendidik dapat diatasi dengan diselenggarakannya pendidikan jarak jauh.

Materi pendidikan dan sistem belajar mengajar yang baik (praktik baik), dapat dengan mudah disebarluaskan sehingga proses saling belajar dapat terjadi dengan lebih cepat.

Meningkatkan akses kepada sumberdaya pembangunan Mendorong penyelenggaraan pen-

didikan jarak jauh (tele-education)b

G2

G

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Pengembangan wilayah tertinggal

Page 133: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Perbatasan negara atau daerah merupakan wilayah yang kritis. Ia dapat dijadikan antarmuka dengan wilayah tetangga.

Untuk perbatasan negara, kegiatan ekonomi yang berkembang baik memiliki nilai pertahanan negara.

Untuk perbatasan negara dan perbatasan daerah, kegiatan ekonomi yang berkembang baik dapat dijadikan antarmuka dengan wilayah tetangga.

Mningkatkan kegiatan produktif di wi-layah perbatasan, bencana & konflik Fasilitasi penumbuhan kegiatan eko-

nomi tematik di wilayah perbatasana

G3

G

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Pengembangan wilayah tertinggal

Page 134: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Menanggulangi bencana di sini berarti:

Pemulihan pasca bencana

Mengantisipasi potensi bencana

Pada pemulihan paska bencana, pelibatan masyarakat lokal dilakukan dalam konteks peningkatan kapasitas inovasi.

Mningkatkan kegiatan produktif di wi-layah perbatasan, bencana & konflik Mendorong pelibatan masyarakat

lokal dalam menanggulangi bencanab

G3

G

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Pengembangan wilayah tertinggal

Page 135: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Salah satu penyebab ketertinggalan, biasanya adalah konflik (horisontal) antar anggota masyarakat.

Upaya pembangunan secara partisipatif perlu dilakukan dengan mempertimbangkan keragaman budaya.

Mningkatkan kegiatan produktif di wi-layah perbatasan, bencana & konflik Penguatan kohesi sosial di wilayah

konflikc

G3

G

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Pengembangan wilayah tertinggal

Page 136: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Dengan meningkatnya kreatifitas masyarakat, maka makin banyak kreasi teknologi yang dihasilkan, baik oleh lembaga litbangyasa maupun oleh perseorangan.

Pihak-pihak yang membutuhkan teknologi untuk melakukan akselerasi kemajuan juga semakin banyak.

Linkage antar pihak ini akan makin mudah jika difasilitasi oleh sarana portal/ hub yang berbasis web.

Pembangunan web-portalinovasi Menciptakan pasar teknologi

berbasis web.a

H1

H

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Page 137: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Melakukan koordinasi di antara berbagai daerah merupakan kegiatan yang tidak mudah. Fasilitas web dapat mempermudah proses ini dengan menerapkan Metoda Koordinasi Terbuka (Open Method of Coordination)

MKT adalah mekanisme iteratif, non-hirarkis dan multi-level untuk mencapai koordinasi politis, dalam keragaman struktur dan budaya, berbasis pembelajaran.

Pembangunan web-portalinovasi Mendorong pelaksanaan metoda

koordinasi terbuka.b

H1

H

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Page 138: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Layanan informasi dan koordinasi pemerintahan berbasis e-governmentmerupakan keharusan untuk memperlancar pembangunan.

Di antara beberapa aspek e-gov, elemen yang perlu di-prioritaskan adalah: transparansi, efisiensi (termasuk DSS) dan pembelajaran.

E-government merupakan bagian integral dari prakarsa e-development

Memanfaatkan TIK di pemerintahan Menyelenggarakan administrasi

publik berbasis TIKa

H2

H

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Page 139: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Di kalangan swasta, UKM dianggap sebagai kelompok yang kurang memiliki akses terhadap sumberdaya bisnis, seperti pembiayaan, teknologi, pembeli, manajemen dan sumber pendukung lainnya.

Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan pemacu dan pemicu perkembangan teknologi yang lain, sehingga disebut “enabling technology”. Oleh karena itu pemanfaatannya perlu difasilitasi dan didorong agar terjadi percepatan kemajuan.

Pemerintah perlu membangun dan mengelola antarmuka berbasis TIK untuk kemudahan UKM mengakses sumberdaya yang diperlukan.

Memanfaatkan TIK di pemerintahan Membangun antarmuka (interface)

antara UKM dan sumberdayab

H2

H

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Page 140: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Untuk melakukan akselerasi peningkatan kapasitas SDM, sudah saatnya TIK digunakan seluas-luasnya, khususnya untuk kegiatan pelatihan-pelatihan.

Mendorong pemanfaatan TIK di kalangan perusahaan Pembuatan materi dan pelaksanaan

pelatihan berbasis TIKa

H3

H

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Page 141: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Dinamika bisnis yang semakin cepat, perlu didukung oleh sistem transaksi berbasis TIK.

Selain prasarana, penyiapan kerangka legal juga perlu disusun agar transaksi dapat lebih diterima/ diakui oleh banyak pihak.

Dalam konteks ini penyelenggaraan e-banking merupakan pendukung utama.

Mendorong pemanfaatan TIK di kalangan perusahaan

Memajukan e-commerceb

H3

H

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Page 142: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Upaya untuk memanfaatkan TIK secara luas, tidak cukup hanya dengan kebijakan individu perusahaan. Pemerintah bersama dengan sektor swasta perlu melakukan kampanye penyadaran, agar TIK dapat cepat digunakan secara massal.

Mendorong pemanfaatan TIK di kalangan perusahaan

Kampanye penyadaran TIKc

H3

H

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Page 143: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Kegiatan bisnis meliputi berbagai aspek penelolaan. Salah satu kegunaan TIK adalah untuk melakukan manajemen rantai pasok (supply chain management), termasuk pengelolaan perusahaan / antar perusahaan secara umum.

Mendorong pemanfaatan TIK di kalangan perusahaan Membangun landasan untuk e-

business d

H3

H

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Page 144: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Selain berguna untuk mendukung gerakan Belajar Seumur Hidup, PBM berbasis TIK juga dapat digunakan sebagai bagian dari sistem pendidikan formal dan informal.

Pada tingkat komunitas, aspek pembelajaran dan peningkatan kerekatan sosial (social cohesiveness) dapat dicapai dengan membangun Telecenter.

Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan Mensponsori pendirian pusat belajar

masyarakat berbasis TIKa

H4

H

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Page 145: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Terbatasnya fasilitas pendidikan, terutama ketersediaan pengajar/ nara sumber dapat dikurangi dengan penyelenggaraan pendidikan jarak jauh. Pendidik dan bahan yang masih terbatas dapat menjangkau peserta didik yang lebih luas.

Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan Mendorong penyelenggaraan pen-

didikan jarak jauh (tele-education)b

H4

H

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Page 146: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Pemanfaatan TIK untuk pendidikan perlu didukung oleh gerakan pemassalan pembuatan materi pendidikan secara digital.

Materi model lama sudah saatnya diperbarui dengan materi yang mudah disimpan, dimutakhirkan, didistribusikan.

Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan Memperkaya muatan pendidikan

dengan materi digital.c

H4

H

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Page 147: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Akses internet sudah merupakan kebutuhan masyarakat, di manapun dia berada, baik bagi kepentingan pendidikan formal, non-formal maupun informal)

Perluasan akses internet merupakan agenda penting yang perlu didorong dan dilaksanakan oleh semua pihak (pemerintah, swasta, dan komunitas).

Contoh prakarsa ini di antaranya: hotspot di ruang publik, perangkat akses internet di bangunan publik (warnet, komputer internet di bandara, stasiun KA dll).

Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan Mempermudah akses internet bagi

masyarakat luas.d

H4

H

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2

E1

G1 B3

B1

C1F1

G2

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Page 148: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Catatan

• Suatu modus strategi dengan pemilihan

konteks yang tepat dapat menghasilkan

beberapa capaian strategi secara

simultan.

Page 149: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Reverse Brain Drain

Reverse Brain Drain

Pengembangan Daya Dukung

Iptek

Pnngkatan/ Pngmbangan Perusa-

haan Pemula (Baru) yang Inovatif

Penguatan Kohesi Sosial D5B2

D2

B2g D2d D5e

Page 150: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Pengadaan Pemerintah

Pengadaan Pemerintah

Persaingan Bisnis yang Sehat dan

Adil

Prakarsa KI Spesifik Daerah

dan/atau Prakarsa Sistem Inovasi

Pengembangan HKI, Mutu, Standar

dan Kelestarian LingkunganA6 F2

E1

A6b E1e F2c

Page 151: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Fora Isu Internasional

Fora Isu Internasional

Peningkatan Kepedulian Isu-isu

Internasional yang Relevan

Pengembangan/ Penguatan

Kerjasama internasionalF1 F4

F1a F4a

Page 152: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Technology Foresight/ Roadmapping

Technology Foresight

/ Roadmapping

Pengembangan Daya Dukung

Iptek

Prakarsa Klaster Industri Spesifik

Daerah dan/atau Prakarsa Sistem

InovasiB2 E1

B2c E1c

Page 153: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Matriks Prakarsa Sistem Inovasi

Tema Utama

A B C D E F G H

A.1

A.2

H.3

H.4

Pro

gra

m p

em

ban

gu

nan

sis

tem

in

ovasi

Page 154: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

References

• coordination of innovation activities

• company networks & clusters

• economics inteligents / technology watch

• exploitation of R&D results

• foreign investments

• foresight

• implementation of ICT

• incubators & technology parks

• innovation culture

• innovation financing

• innovation in public administration

• innovation in SME's

• innovation legislation

• innovation policy management model

• innovation support services & infrastructures

• innovation web portals

• internationalisation of companies

• marketing of regional innovation

profile

• monitoring of innovation strategy

• product and processs developemnt

• quality management

• R&D sector development

• regional innovation networks

• start-up companies

• supply chains

• support less-developed area

• technology audits

• technology transfer

• training for SMEs

• University-Industry links

• Workforce skills development

Page 155: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Infrastruktur

Sistem PolitikPendidikan dan

RisetSistem Industrial

PermintaanKonsumen (permintaan akhir)

Produsen (permintaan antara)

Framework conditionsLingkungan pembiayaan, perpajakan dan insentif;

kecenderungan inovasi dan kewirausahaan; mobilitas

Industri besar

UKM yg

matang

Perusahaan

baru berbasis

teknologi

Pendidikan dan

pelatihan

profesional

Pendidikan

tinggi dan riset

Riset

pemerintah

pemerintah

Tata

pemerintahan

Kebijakan

litbang

Perbankan,

modal ventura

HaKI dan

Informasi

Inovasi dan

dukungan

bisnis

Standard dan

norma

PerantaraLembaga riset,

broker

Sumber: Kuhlman and Arnold (2001)

Sistem Inovasi

Page 156: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi [email protected]

Kerangka Inovasi

komersialisasi prasyarat

Pemicu

inovasi

Kreativitas & Imajinasi

Pendidikan

Tenaga Kerja Trampil

Aset Intelektual, pajak

dll

Infrastruktur

Gagasan

Komunikasi

Penghargaan

Dana

pembimbing

entrepreneurship

Ktrampilan mnajemen

(Kesiapan investasi)Riset

i

Kolaborasi dan ko-operasi antara industri, bisnis,

universitas & lembaga riset dan pemerintah

= budaya inovasi

*) Queensland Innovation Council

I

Page 157: Kb sistem inovasi- daerah-21

referensi

• Innovating Region in Europe – Regional Innovation Strategy (RIS)

Project http://www.innovating-regions.org, 2007

• European Technolgy Transfer – Guide to Best Practice, 2001

• Trans Regional Services Support Programme (TRESP) – Final Report,

2001.

• Regional Innovation Observatories in Europe: Activities and Potential

for EU Level Co-ordination, Final Report, IRE Secretariat, December

2008

• OECD: Science, Technology and Industry Outlook, 2006

• OECD: Knowledge-Intensive Service Activities (KISA), 2006

• Norbert Knoll (WIFO): Business R&D and the Role of Public Policies for

Innovation Support: A Qualitative Approach, 2003

Kawi [email protected]

Page 158: Kb sistem inovasi- daerah-21

Kawi Boedisetio

[email protected]

Glossary

Open Method of Coordination

Prototyping center

Social Cohesion

Foresight

Technology Audit

Reverse Brain Drain

ecoefficiency

Adequacy of scope

Critical mass