kb layanan kemasan-03

52
Kawi Boedisetio [email protected] Layanan Kemasan Dalam kaitan penumbuhan lapis-lapis usaha pendukung industri pangan olahan Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil

Category:

Education


6 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Layanan KemasanDalam kaitan penumbuhan lapis-lapis

usaha pendukung industri pangan olahan

P e r k u m p u l a n U n t u k P e n i n g k a t a n U s a h a K e c i l

Page 2: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Pengantar

• Salah satu tema pembangunan daya saing daerah yang sering muncul adalah “Pangan Olahan”

• Salah satu isu yang menonjol pada lingkungan usaha di seputar pangan olahan adalah penumbuhan lapis-lapis usaha pendukung pangan olahan.

• Salah satu usaha yang dianggap strategis adalah “Usaha Layanan Kemasan”

• Unit usaha layanan kemasan adalah sehimpunan layanan yang ditumbuhkan secara bertahap sesuai dengan kelayakan usaha.

Page 3: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Pendahuluan

• Rumah Kemas Pangan Olahan bukan isu yang tiba-tiba muncul.

• Isu ini (harus) muncul cukup kuat pada analisis lingkungan usaha dan kemudian disepakati menjadi salah satu agenda perkuatan pada rencana tindak.

• Dokumen ini merupakan bahan lokakarya yang perlu dihadiri oleh pemangku kepentingan kunci pada layanan kemasan pangan:o Penggagaso Unit kerja Pemerintah (daerah) yang relevano Kelompok kerja klaster industri pangan

Page 4: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Tahapan

Pematangan Klaster Industri

Penumbuhan Lapis usaha spesifik

Pemetaan pelaku usaha

Daya saing bertema pangan olahan

(termasuk) Usaha Layanan Kemasan

Seputar Wilayah Kajian

KI Pangan Olahan

Analisis Lingkungan Usaha

Page 5: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Peta pelaku generik klaster pangan

Daging & ikan olahanikan

Ternak ruminansia

Peralatan

panen

Teknologi

Irigasi & iklim

Peralatan

pengolahan

Label

KemasanPublic Relations

& Periklanan

Penerbitan

Khusus

Klaster Agro Klaster Pariwisata

Pendidikan RisetFasilitas

Perdagangan

Badan

Pemerintah

Distributor,

agen, grosir

Restoran

Gerai / ritel

konsumen

Transportasi

Organisasi

petani

Organisasi

pengolah

Organisasi

pedagang

Pengumpul,

eksportir

Konsultan

bisnis

Lemb pem-

biayaan

Lembaga

kolaboratif

Minuman botolTernak unggas

Biji2-an, umbi2-an

Buah2-an

Makanan kering

Roti & kue basah

Makanan segarToko Modern

budidaya pengolahan

Page 6: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Strategi perusahaan &

struktur persaingan

Industri pendukung

& terkait

Kondisi Faktor

Kondisi Permintaan lokal

• Lomba kemasan pangan

• Memunculkan strategi bisnis melalui kemasan

• Penumbuhan unit-unit usaha layanan kemasan

• Fasilitasi perku-atan linkage dgn pasar modern.

• Penataan dan penumbuhan gerai pangan.

• Pelatihan CPPB

• Skema pembiaya-an untuk merang-sang ”kemasan” dan transaksi

Perkuatan lingkungan

usaha

Ilustrasi/ contoh sebagian agenda per-kuatan yang melandasi munculnya inisiasi layanan kemasan

Isu-isu di sini harus cukup menonjol pada

analisis lingkungan usaha dan kemudian dijadikan

isu untuk perkuatan

Page 7: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Prinsip

• Unit layanan diarahkan menjadi unit bisnis.

• Unit bisnis dibangun secara bertahap.

• Unit bisnis diumumkan/ dibuka setelah melalui kajian kelayakan bisnis.

• Unit layanan spesifik (kalau ada) didirikan sebagai unit tersendiri atau layanan tambahan dari unit bisnis yang sudah berdiri.

• Kegiatan pelatihan merupakan layanan dari “Unit Konsultasi dan Pelatihan Kemasan”

• Kegiatan pelatihan dapat digunakan sebagai kegiatan pemasaran bagi unit yang relevan.

Page 8: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Unit Jasa Perolehan Label Wajib

Unit Konsultasi dan Pelatihan Kemasan

Unit Desain Grafis Kemasan

Unit Jasa Konfigurasi Alat Kemasan

Unit Jasa Perolehan Bahan Kemasan

Unit Pembuatan Kemasan

Unit Pengemasan

Unit Pendaftaran Barcode dan HaKI

Unit Desain Konstruksi Kemasan

Alternatif penumbuhan unit layanan kemasan

Page 9: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Unit Konsultasi dan Pelatihan Kemasan

• Pusat Layanan dimulai dengan Layanan Konsultasi Kemasan. Permasalahan yang diperoleh sewaktu survai dan beberapa diskusi sebelumnya dapat dipertajam pada saat proses konsultasi.

• Sebaiknya layanan ini dilakukan secara bersamaan dengan kegiatan sosialisasi tentang kemasan pangan.

Page 10: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

• Kebutuhan yang biasanya cukup mendesak adalah hal-hal yang berkenaan dengan aturan perundangan. PP 69 1999 jo UU no 7 1996 yang mengatur tentang pencantuman label wajib.

• Pemahaman akan label wajib biasanya segera diikuti dengan kebutuhan untuk memperolehnya.

• Layanan perolehan label ini perlu segera diikuti dengan layanan pencantuman label lainnya yang berhubungan dengan pemasaran, perdagangan termasuk distribusi.

• Termasuk dalam kelompok ini adalah perolehan sertifikat yang dikhususkan untuk produsen skala rumahtangga (SPP-IRT)

Unit Jasa Perolehan label wajib

Page 11: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

• Kesadaran akan kemasan, akan meningkatkan kebutuhan akan bahan-bahan kemasan yang tepat, untuk keperluan berbagai jenis kemasan.

• Untuk sebagian besar wilayah di Indonesia, bahan-bahan ini tidak cukup tersedia, sehingga perlu suatu lembaga (bisnis) khusus untuk memperolehnya.

• Selain ketersediaan, jumlah pembelian minimum juga masih memberatkan sebagian besar pengusaha.

• Jasa ini akan memudahkan produsen pangan olahan untuk melakukan pembelian bahan kemasan.

Unit Jasa Perolehan bahan kemasan

Page 12: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

• Kemasan, selain berfungsi untuk kepentingan higienis dan transportasi juga berfungsi untuk “memberi informasi”, “menjual” atau “memasarkan”.

• Seluruh label yang dicantumkan pada kemasan perlu disiapkan menurut kaidah estetika.

• Karena tampilan yang informatif dan estetis membutuhkan keahlian khusus, maka perlu didirikan/ ditumbuhkan unit desain grafis kemasan.

Unit Desain grafis kemasan

Page 13: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

• Kemasan dibuat untuk kepentingan higienis, pajang, transportasi dan estetika pemasaran.

• Kepentingan tersebut dicapai dengan pertimbangan bahan dan juga konstruksi kemasan.

• Konstruksi kemasan didesain agar:

• Mudah dibuat

• Pemotongan

• Penyiapan pengemasan

• Terjadi efisiensi bahan kemasan

• Mudah melakukan pengisian/ pewadahan

• Mudah disimpan dan diangkut

Unit Desain konstruksi kemasan

Page 14: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

• Demi kepentingan efisiensi proses produksi dan fokus pada kompetensi inti, seringkali proses pembuatan kemasan dilakukan di luar perusahaan pangan olahan (outsourcing).

• Beberapa proses pembuatan kemasan juga seringkali memerlukan peralatan yang mahal (untuk pembuatan dengan jumlah sedikit), seperti:

• Mesin potong

• Mesin sablon

Unit Pembuatan kemasan

Page 15: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

• Proses pengemasan pangan olahan memerlukan seperangkat peralatan yang disusun berdasarkan urutan tertentu, sesuai dengan spesifikasi prosesnya.

• Layanan perencanaan konfigurasi peralatan meliputi tata letak (layout) dan jenis-jenis alat yang dibutuhkan.

• Jika memang dianggap layak, layanan dapat diperluas sampai dengan pembelian peralatan yang biasanya tersedia di luar daerah.

Unit Perancangan Konfigurasi alat kemasan

Page 16: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

• Layanan pendaftaran barcode bertujuan untuk membantu proses administrasi bagi perusahaan pangan olahan.

• Walaupun layanan pendaftaran HaKI sudah mulai tersedia, namun unit ini dapat memudahkan para perusahaan untuk melakukan pendaftaran HaKI tentang pangan olahan dalam satu lokasi (layanan satu atap)

Unit Pendaftaran barcode dan HaKI

Page 17: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

• Perusahaan pangan olahan dapat melakukan proses pengemasan secara outsourcing di unit ini, sehingga perusahaan dapat berkonsentrasi pada kompetensi inti.

• Layanan:

• Pengisian/ pewadahan

• Pengemasan

• Gudang

• Collective Barcoding

Unit Pengemasan

Page 18: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Kegiatan pendukung

• Pendirian unit-unit layanan kemasan perlu disertai dengan berbagai kegiatan yang bersifat: Membangun kesadaran, Peningkatan pengetahuan dan Peningkatan ketrampilan

• Berbagai kegiatan ini sekaligus dapat digunakan untuk melakukan kajian (assessment) kelayakan pendirian suatu layanan.

• Urutan pendirian unit-unit layanan kemasan disesuaikan dengan tingkat kelayakan usaha.

• Rangkaian kegiatan pendukung dapat dilakukan berulang-ulang sesuai kebutuhan.

Page 19: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Unit Perolehan label wajib

Unit Konsultasi dan Pelatihan Kemasan

Unit Desain grafis kemasan

Unit Perancangan Konfigurasi alat kemasan

Unit Perolehan bahan kemasan

Unit Pembuatan kemasan

Unit Pengemasan

Unit Pendaftaran barcode dan HaKI

Unit Desain konstruksi kemasan

Pelatihan strategi bisnis

Penyuluhan Barcode & HaKI

Pelatihan GMP - HACCP

Lokakarya konstruksi kemasan

Lokakarya pengolahan pangan

Plth: Berbisnis dgn toko modern

Pelatihan Label wajib

Pelatihan CPPB-IRT & SPP-IRT

Kampanye sadar kemasanCPPB-IRT :• Cara Produksi Pangan yang Baik

untuk Industri Rumah Tangga

SPP-IRT :• Sertifikasi Produksi Pangan Industri

Rumah Tangga

GMP:• Good Manufacturing Practices

HACCP :• Hazard Analysis and Critical Control

Point

Page 20: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Kegiatan kampanye, penyuluhan,

lokakarya, pelatihan

Kegiatan unit layanan kemasan

Unit Perolehan label wajib

Unit Konsultasi dan Pelatihan Kemasan

Unit Desain grafis kemasan

Unit Perancangan Konfigurasi alat kemasan

Unit Perolehan bahan kemasan

Unit Pembuatan kemasan

Unit Pengemasan

Unit Pendaftaran barcode dan HaKI

Unit Desain konstruksi kemasan

Pelatihan strategi bisnis

Penyuluhan Barcode & HaKI

Pelatihan GMP - HACCP

Lokakarya konstruksi kemasan

Lokakarya pengolahan pangan

Pelatihan Bisnis di pasar modern

Pelatihan Label wajib

Pelatihan CPPB-IRT & SPP-IRT

Kampanye sadar kemasan

Page 21: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected] sadar kemasan

Walaupun Indonesia kaya akan jenis-jenis pangan olahan, kesadaran akan pentingnya kemasan belum berkembang.

Begitu pula dengan pemahaman akan segenap “aturan” yang dikenakan pada bisnis pangan olahan.

Oleh karenanya, perlu dilakukan kampanye penyadaran tentang berbagai aspek tentang pangan olahan melalui bermacam bentuk kegiatan (seminar, lokakrya, pelatihan, sebar informasi dlsb).

Kegiatan ini juga berkaitan dengan besarnya porsi kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan pangan olahan.

Page 22: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected] CPPB-IRT & SPP-IRT

Cara Produksi Pangan yang Baik adalah suatu pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi pangan agar bermutu, aman dan layak untuk dikonsumsi.

Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) adalah proses perolehan sertifikat bagi produsen pangan skala rumah tangga. Terdiri atas 2 macam sertifikat: Sertifikat penyuluhan keamanan pangan

Sertifikat Produksi Pangan IRT

Page 23: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected] Label Wajib

Sesuai dengan amanat UU Pangan dan semua turunannya, label pada kemasan pangan yang diperdagangkan memuat sekurang-kurangnya keterangan mengenai:

a. Nama produk ;b. Daftar bahan yang digunakan ;c. Berat bersih atau isi bersih ;d. Nama dan alamat pihak yang memproduksi atau

memasukkan pangan ke dalam wilayah Indonesia;e. Keterangan tentang halal ; danf. Tanggal, bulan dan tahun kadaluwarsa

Page 24: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected] berbisnis dgn toko modern

Pada tingkatan tertentu, produsen pangan olahan perlu melakukan hubungan bisnis dengan pasar modern (supermarket, hypermarket, department store, minimarket dlsb).

Produsen perlu mengenali beberapa persyaratan termasuk syarat produk dan syarat perdagangan (trading term) yang berlaku di pasar modern.

Dengan mengenali persyaratan tersebut, produsen dapat melakukan penyiapan seperlunya termasuk menentukan harga jual (pricing).

Page 25: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected] pengolahan pangan

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan dan minuman. (UU 07 1996 tentang Pangan)

Karena karakter bahan pangan sangat beragam, perlu pemahaman yang cukup agar produsen dapat melakukan penyiapan, pengolahan, dan pembuatan pangan dengan benar agar hasilnya sesuai keinginan dan bermutu tinggi.

Page 26: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected] konstruksi kemasan

Dalam melakukan usaha di bidang pangan olahan, produsen perlu mempertimbangkan kemasan produk yang sesuai dengan tujuannya.

Secara umum fungsi kemasan pangan adalah Untuk kepentingan keamanan pangan (higienis)

Untuk kepentingan pajang (promosi, komunikasi)

Untuk kepentingan transportasi (distribusi, jinjing)

Untuk memenuhi kepentingan tersebut, perlu dirancang kemasan dengan pemilihan bahan dan konstruksi (struktur) yang tepat.

Page 27: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected] barcode & HaKI

Salah satu persyaratan dalam memasuki pasar modern adalah dicantumkannya barcode pada kemasan. Barcode pada kemasan pangan merupakan kode yang mewakili identitas produsen pangan olahan. Karena dapat berlaku secara luas (nasional, regional, internasional) maka proses perolehannya dilakukan melalui prosedur tertentu.

Seperti layaknya produk komersial, pada pangan olahan juga melekat beberapa rejim HaKI: Merek Dagang ( termasuk Indikasi Geografis)

Rahasia Dagang

Hak Cipta

Page 28: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected] GMP - HACCP

Untuk memasuki bisnis pangan olahan yang lebih maju, perusahaan perlu melakukan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) atau analisis bahaya pengendalian titik kritis.

Untuk dapat melakukannya, perusahaan perlu terlebih dahulu menerapkan GMP (Good Manufacturing Practice) atau Cara Produksi yang Baik.

Page 29: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected] Strategi Bisnis

Dengan berkembangnya bisnis pangan olahan, maka perlu dikembangkan pula strategi berbisnis yang dapat menjawab situasi terkini. Diantara sekian banyak strategi bisnis, terdapat beberapa aspek yang sangat terkait erat dengan kemasan. Diantara aspek-aspek tersebut adalah: Sizing

Distribusi

Gerai (outlet)

Segala bentuk strategi tersebut perlu diperbaharui secara terus-menerus dengan pendekatan yang semakin inovatif.

Page 30: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Kolaborator rumah kemas

Unit Perolehan label wajib

Unit Konsultasi dan Pelatihan Kemasan

Unit Desain grafis kemasan

Unit Perancangan Konfigurasi alat kemasan

Unit Perolehan bahan kemasan

Unit Pembuatan kemasan

Unit Pengemasan

Unit Pendaftaran barcode dan HaKI

Unit Desain konstruksi kemasan

Pelatihan strategi bisnis

Penyuluhan Barcode & HaKI

Pelatihan GMP - HACCP

Lokakarya konstruksi kemasan

Lokakarya pengolahan pangan

Pelatihan Bisnis di pasar modern

Pelatihan Label wajib

Pelatihan CPPB-IRT & SPP-IRT

Kampanye sadar kemasan

Perancang grafis

Lembaga ijin edar

Produsen pa-ngan olahan

Lembaga ser-tifikasi halal

Lemb pendi-dikan/ litbang

Prod/ pmasok alat kemas

Pasar modern

Prod/ pmasok bhn kemasan

Lembaga pembiayaan

Konsultan sa-rana produksi

Penentu kebijakan

Asosiasi sektoral

Pedagang pa-ngan olahan Lembaga HaKI

Percetakan

Perancang kemasan

Pengusaha transportasi

Lembaga Standard

Page 31: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Perolehan label

Konsultasi Kemasan

Desain grafis kemasan

Konfigurasi alat kemasan

Perolehan bahan kemasan

Pembuatan kemasan

Pengemasan

Pendaftaran barcode

Desain konstruksi kemasan

• Layanan Informasi• Layanan Konsultasi

• Layanan Informasi• Layanan Konsultasi

• Pelatihan

Suatu layanan kunci dalam layanan kemas-an adalah unit konsul-tasi dan pelatihan.Kegiatan realistis yang dapat dilakukan adalah memulai dengan layanan infor-masi dan konsultasi. Sesuai dengan per-kembangan lingkungan usaha, kemudian ditambahkan kegiatan pelatihan yang relevan secara bertahap

Page 32: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Asosiasi para pengusaha yang berkaitan dengan usaha pangan olahan, misalnya: asosiasi pedagang eceran, asosiasi waralaba, asosiasi hotel dan restoran (PHRI)

Asosiasi sektoral

Page 33: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Dunia olahan pangan semakin canggih. Baik tentang kandungan bahan makanan, proses, bentuk penyajian, kemasan dll.Bisnis pangan olahan akan merangsang tumbuhnya lapis-lapis usaha sesuai dengan rantai nilai. Konsultan sarana produksi perlu dikenalkan kepada dunia usaha pangan olahan.

Konsultan sa-rana produksi

Page 34: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Pedagang pangan olahan merupakan ujung tombak bisnis, sehingga perlu dilakukan upaya khusus untuk menata jalur distribusi.

Pedagang pa-ngan olahan

Page 35: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) merupakan aspek yang tak terhindarkan dalam era perdagangan modern. “Merek dagang” adalah salah satu rezim yang perlu disosialisasikan pertama kali dalam bisnis pangan olahan.

Lembaga HaKI

Page 36: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Model bisnis dan ekosistem bisnis pangan olahan (atau lingkungan usaha) perlu difahami oleh para penentu kebijakan, agar kondisi yang merangsang tumbuhnya lapis-lapis usaha pangan olahan makin kondusif.

Penentu kebijakan

Page 37: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Lembaga pembiayaan merupakan kolaborator utama dalam prakarsa, terutama untuk penyediaan dan peng-anekaragam-an skema pembiayaan. Sangat banyak pos biaya yang dibutuhkan oleh pelaku usaha pangan, dalam urusan perdagangan menggunakan kemasan.

Lembaga pembiayaan

Page 38: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Dalam perdagangan pangan olahan,

Percetakan

Page 39: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Lembaga pembiayaan merupakan kolaborator utama dalam prakarsa, terutama untuk penyediaan dan peragaman skema pembiayaan. Sangat banyak pos biaya yang dibutuhkan oleh pelaku usaha pangan dalam urusan perdagangan menggunakan kemasan.

Pengusaha transportasi

Page 40: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Produsen pangan olahan memang biasanya dijadikan titik masuk. Yang perlu diperhatikan adalah, semua fungsi dalam layanan kemasan, yang telah dijelaskan pada bagian terdahulu, tidak dapat dilakukan seluruhnya oleh produsen pangan olahan. Tugas utama kelompok ini adalah memastikan bahwa olahan pangannya siap dan layak untuk dikemas.

Produsen pa-ngan olahan

Page 41: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Lembaga pendidikan (pangan olahan) perlu dilibatkan dalam Klaster Industri Pangan Olahan karena merupakan pemasok sumberdaya manusia dalam bisnis ini. Begitu pula lembaga penelitian dan pengembangan. Banyak sekali hasil litbang yang dapat diaplikasikan. Lembaga litbang juga dapat mengisi salah satu rantai nilai bisnis pangan olahan.

Lemb. Pendi-dikan/ litbang

Page 42: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Agar dapat diperdagangkan secara modern, pangan olahan perlu memenuhi beberapa standard.

Lembaga Standard

Page 43: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Menurut Peraturan Presiden no 112 tahun 2007, Toko modern adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk Minimarket, Supermarket, Department Store, Hypermarket ataupun grosir yang berbentuk Perkulakan. Dalam bisnis pangan olahan toko modern merupakan pelaku penting yang dominan.

Pasar/ toko Modern

Page 44: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Untuk memberikan jaminan kepada konsumen muslim, sertifikat halal merupakan label yang wajib dimiliki oleh produsen pangan olahan.

Lembaga Ser-tifikasi Halal

Page 45: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Produk pangan olahan tidak begitu saja boleh diedarkan. Sebagian dari padanya wajib diperiksa dahulu oleh lembaga yang berwenang sebelum boleh diedarkan. Di Indonesia, lembaga yang berwenang mengeluarkan ijin edar adalah BPOM.

Lembaga Ijin Edar

Page 46: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Produk pangan olahan tidak begitu saja boleh diedarkan. Sebagian dari padanya wajib diperiksa dahulu oleh lembaga yang berwenang sebelum boleh diedarkan. Di Indonesia, lembaga yang berwenang mengeluarkan ijin edar adalah BPOM.

Perancang grafis

Page 47: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Produk pangan olahan tidak begitu saja boleh diedarkan. Sebagian dari padanya wajib diperiksa dahulu oleh lembaga yang berwenang sebelum boleh diedarkan. Di Indonesia, lembaga yang berwenang mengeluarkan ijin edar adalah BPOM.

Perancang kemasan

Page 48: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Produk pangan olahan tidak begitu saja boleh diedarkan. Sebagian dari padanya wajib diperiksa dahulu oleh lembaga yang berwenang sebelum boleh diedarkan. Di Indonesia, lembaga yang berwenang mengeluarkan ijin edar adalah BPOM.

Prod/ pmasok alat kemas

Page 49: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Produk pangan olahan tidak begitu saja boleh diedarkan. Sebagian dari padanya wajib diperiksa dahulu oleh lembaga yang berwenang sebelum boleh diedarkan. Di Indonesia, lembaga yang berwenang mengeluarkan ijin edar adalah BPOM.

Prod/ Pmsok bhn kemasan

Page 50: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Wieke Irawati [email protected]

Page 51: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Mulai dibuat

09/12/2007

Fonts tambahan

Arial Rounded MT Bold

Calibri

Jumlah halaman

43

Page 52: KB layanan kemasan-03

Kawi [email protected]

Kawi Boedisetio

+62 817 219 755

[email protected]

kawi.4shared.com