kasus matra laut

Upload: anna-andany-lestari

Post on 16-Feb-2018

282 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    1/85

    Page 1

    Anda adalah seorang dokter lulusan FK UPN Veteran jakarta.

    Saat anda ditugaskan di puskesmas Likupang, kabupaten minahasa utara. as!arakat di

    "ila!ah puskesmas anda khususn!a !ang berada di pulau bangka adalah nela!an danpen!elam tradisional.

    #i "ila!ah tersebut juga terdapat di$ing spot sebagai tujuan "isata !ang ban!ak dikunjungi

    oleh para pen!elam rekreasi maupun pen!elam pro%esional.

    Keadalaman laut tempat "isata dari batas pantai sampai kedalaman 1&' m.

    #ata kesehatan !ang ada di puskesmas anda selain pen!akit daerah tropis juga ada beberapa

    kasus tentang gangguan kesehatan akibat peen!elaman pada para pen(ari mutiara )pen!elam

    tradisional*. Ada juga tentang data data penderita gangguan kesehatan akibat men!elam dari

    para turis.

    +leh karenan!a puskesmas anda dilengkapi dengan !perbari( (hamber tunggal serta ruang

    ra"at inap 1&--. Selain didaerah pari"isata juga ada tempat pen!e"aan alatalat men!elam

    beserta pemandu "isata !ang berpengalaman dibidang pen!elaman.

    Page /

    Puskesmas Likupang 0 No$ /&&

    2am 1&.&& di e$aluasi ke puskesmas anda 3 -n -r, '& th. Anamnese dari budd! di$er !ang

    memba"a ke puskesmas sbb 3 -n -r mantan anggota marinir men!elam menggunaka s(uba

    sir(uit tertutup dg media na%as oksigen 1&&4, sedangkan budd! di$er menggunakan open

    sir(uit s(uba. ereka berdua men!elam dg kedalaman 10 m, setelah '& menit men!elam

    tiba/ tuan -r hilang kesadaran )pingsan* !ang segera diba"a kepermukaan dalam "aktu &,'

    menit. #idarat, budd! di$er segera melepas mouth pie(e dan segera memba"a puskesmas.

    Primar! sur$e! 3 tn -r Na%as tampak agak sesak, perdarahan )*, terlihat kejang ritmik pada

    daerah muka sebelah kiri

    Pemeriksaan 3

    - 3 5&67&

    S 389 :

    ;; 3 /96menit

    N 3

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    2/85

    Lainlain 3 masih tampak adan!a renjatan kejang, re%le pathologis )*

    -ern!ata kedua personil pen!elam adalah anggota ekspedisi laut !ang mendapat tugas

    pen!elaman dari institusin!a

    Segera setelah dilakukan penatalaksanaan -n-r mulai sadar kembali tapi masih merasa mual.

    #ari gejala dan pemeriksaan apa h!potese anda

    =ejala tersebut apa ada hubungan n!a dengan tekanan air laut pada pen!elam di kedalaman

    10 m. >erapa besar tekanan6(m/ pada -n -r ># air laut ? 1,&8''g6(m8 (m8 ? &,&&1&/'

    kg6(m8

    #ari gejala dan hasil pemeriksaan

    1. Apa h!potese anda @

    /. =ejala tersebut ada hubungan n!a dengan tekanan air laut paada pen!elam di kendalaman

    10m . >erapa besar tekanan 6(m/ pada pen!elam di kedalaman 10m bial ># air laut ? 1,&/'

    g6 &,&&1&/' kg6(m8

    Page 8

    Pada jam 1

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    3/85

    ;; 3/06menit

    Kepala, Leher, thora dan abdomen tak ada kelainan )-.A.K*. kst. Superior -.A.K

    -ak tampak tanda dehidrasi.

    Stat Lokalis, ekst Lokalis detra in%erior daerah art.=enu h!peremia bengkak dan sangat

    n!eri, +tototot bila ditekan juga terasa n!eri ;e%leks pathologis )*

    Pemeriksaan Lab 3 #arah dan Urin Lengkap 3 #>N

    Pemeriksaan Uri( A(id 3 #>N

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    4/85

    FISIOLOGI TELINGA PADA PENYELAMAN

    Telinga luar

    >ertugas mengumpulkan dan memindahkan gelombang suara ke telinga tengah.

    -erdiri dari3

    Pinna

    erupakan lempeng tulang ra"an !ang terbungkus kulit dan terletak di kedua sisi

    kepala. >er%ungsi untuk mengumpulkan gelombang dan men!alurkan ke saluran

    telinga.

    :analis auditoris eksterna6 sal telinga

    erupakan saluran dari eksterior melalui tulang temporalis ke membrana timpanidengan Panjang berkisar antara /,'8 (m. >er%ungsi untuk mengarahkan suara ke

    membran timpani. -erdapat rambutrambut pen!aring dan mensekresikan kotoran

    telinga untuk menangkap partikel asing.

    ar drum

    erupakan membran tipis !g memisahkan telinga luar dan telinga tengah. >er%ungsi

    untuk bergetar se(ara sinkron dengan gelombang suara !ang mengenain!a,

    men!ebabkan tulangtulang pendengaran bergetar.embran timpani dapat mendengar suara pada gelombang /& /&.&&& B, namun

    paling sensiti% pada gelombang 1&&& C 0&&& B.

    Telinga tengah

    >er%ungsin memindahkan getaran membran timpani ke (airan di koklea, dalam

    prosesn!a memperkuat energi suara. -erdiri dari3

    o aleus

    o Dnkus

    o stapes

    erupakan ;angkaian tulang !ang dapat bergerak !ang berada di rongga telinga

    tengah. aleus melekat pada membran tipani dan stapes melekat pada jendela o$al,

    berkorelasi se(ara sinkron dengan getaran membran timpani serta menimbulkan getaran

    seperti gelombang di perilim%e koklea dng %rekuensi !ang sama

    -uba eustasuis menghubungkan telinga tengah dengan naso%aring. >er%ungsi untuk

    men!amakan tekanan kedua sisi telinga terbuka saat menelan, mengun!ah dan menguap.

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    5/85

    Mengapa dapat terjadi barotrauma

    Karena saluran telinga bagian luar terbuka, air se(ara langsung menggantikan udara

    !ang terbuka dengan saluran dan men!ebabkan kehilangan ketidakseimbangan tekanan. 2ika

    jalan masukn!a aair terhambat se"aktu turun akan men!ebebabkan sumbatan, dan

    perdarahan bersama dengan menonjoln!a selaput telinga luar. al ini biasa terjadi dalam

    kedalaman / meter.

    Pen!ebab sumbatan telinga bagian luar tersering karena kotoran telinga, penutup

    telinga, kerudung !ang terlampau ketat dan tidak mempun!ai pen!aluran udara untuk

    keseimbangan.

    Pada barotrauma telinga tengah paling sering disebabkan karena sumbatan tuba

    eusta(hius. -uba eusta(hius men!ebabkan tekanan udara di telinga tengah sama dengan udara

    di tenggorokan, dan karena tekanan ini sama dengan tekanan air diluar maka tekanan pada

    telinga tengah akan sama dengan tekanan air.

    Pada saat turun akan terasa tertekan atau tak enak bila tekanan air dan telinga tengah

    berbeda antara /' mmg. Keseimbangan biasan!a akan terjadi karena udara masuk ke

    telinga dari tenggorokan melalui tuba eusta(hius !aitu dengan (ara manue$er $alsa$a atau

    dengan proses menelan. 2ika karena sesuatu hal terjadi sehingga tuba eusta(hius tersumbat

    se"aktu turun, pembengkakan jaringan dan sumbatan telinga tengah akan terjadi.

    Perdarahan ke dalam rongga telinga bagian tengah akhirn!a akan terjadi, dan ini akan

    sebagian mengimbangi tekanan bagian luar. =endang telinga akan ke arah dalam dan

    mungkin dapat pe(ah.

    PESD+L+=E +F #DV;

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    6/85

    atmo!"er dan hidro!tati# di#on$er!i #e TE%ANAN A&SOL'T

    FISIOLOGI PENYELAMAN

    Pen(e!uaian Terhadap Pengaruh Dalam Air

    anusia dan teknologi berkemampuan untuk mengadaptasikan dirin!a terhadap lingkungan

    dalam dunia pen!elaman. :ara beradaptasi dalam lingkungan air tersebut, tentun!a melalui

    proses pembelajaran terhadap batasbatas kemampuan %isiologin!a.

    Paru)paru * Fung!i Perna"a!an

    Proses berna%as membuat +/ )+ksigen* dari udara !ang dihirup dapat disuplai

    melalui darah ke semua bagian tubuh dan melepaskan:+/ ):arbon #ioksida*. Udara masuk

    ke paruparu melalui air"a! )jalanna%as* seperti pipa !ang makin men!empit )bron(hi dan

    bron(hioles* danber(abang di kedua sisi paruparu dari saluran udara utama )tra(hea*.Aliran

    udara berakhir di al$eoli )gelembung paruparu* !ang merupakankantongkantong udara

    terakhir dimana proses pertukaran +/ dan :+/dari sirkulasi darah tubuh. -erdapat lebih dari

    8&& juta kantong al$eoli didalam paruparu seseorang. Kantong udara ini dipelihara dalam

    keadaanterbuka oleh bahanbahan kimia sema(am deterjen !ang dapatmenetralkan

    ke(enderungan al$eoli untuk mengempis.

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    7/85

    Permukaan bagianluar paruparu ditutup oleh Pleuran )selaput paru* !ang li(in.

    Selaputtersebut membatasi permukaan dari dinding dada. Kedua selaput initerletak

    berdekatan sekali dan dipisahkan oleh suatu lapisan tipis (airan!ang dinamakan Dntra Pleural

    Spa(eG )ruang antara rongga selaput dada*.Saat inspirasi )menarik na%as*, dinding dada se(ara

    akti% tertarik keluaroleh pengerutan otot dinding sehingga dia%ragma )sekat rongga dada*tertarik ke ba"ah. >erkurangn!a tekanan di dalam rongga dadamen!ebabkan udara mengalir

    ke dalam paruparu. -erjadi upa!amaksimal pengurangan tekanan !ang dapat men(apai 7&

    sampai 1&& mmg diba"ah tekanan 1 atmos%ir.

    Saat ekspirasi )membuang na%as*, paruparu dan dinding dadamengerut. -ekanan !ang

    meningkat di dalam dada memaksa gasgas keluar dari paruparu. al tertentudapat terjadi

    tanpa upa!a otot, tetapi perlu dibantu melalui tambahan hembusan na%as.

    Fung!i Perna"a!an+ Pengukuran %ungsi perna%asan ada berma(amma(am,tetapi berikut

    adalah beberapa hal penting !ang berhubungan dengan pen!elaman.Adapun pengukuran

    Fungsi perna%asan !ang dimaksud antara lain3

    a. -otal Lung :apa(it!?-L: )Kapasitas total paruparu*3 dimana jumlah $olume gas

    !ang dapat ditampung oleh kedua paruparu bila terisi penuh. Umumn!a H '7 liter.

    b. Vital :apa(it!?V: )Kapasitas $ital*3 adalah $olume gas maksimal !ang dapat

    dihembuskan keluar setelah dihirup se(ara maksimal. Umumn!a H 0' liter. Kondisi

    ini juga disebut For(ed Vital :apa(it!?FV: )da!a tampung $ital !ang dipaksakan*

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    8/85

    (. ;esidual Volume?;V )Volume tersisa*3 adalah jumlah gas !ang tertinggal di dalam

    paruparu setelah dihembuskan se(ara maksimal. Umumn!a H 1,' liter.

    d. -idal Volume )-V*3 adalah $olume gas !ang bergerak masuk dan keluar dari paru

    paru selagi suatu putaran perna%asan sedang istirahat se(ara normal. Dni biasan!a

    kurang lebih &,' liter.

    e. ;espiration inute Volume?;V )Volume perna%asan semenit*3 adalah jumlah gas

    !ang bergerak masuk dan keluar dari paruparu dalam satu menit !aitu -V %rekuensi

    perna%asan? ;V. Umumn!a H 7 liter6menit dalam keadaan istirahat )&,'

    literI1/kali*, tetapi dapat melebihi 1&& liter saat melakukan latihan !ang berat.

    Kondisi tertentu ;V juga disebut Pulmonar! Ventilation )$entilasi paruparu*

    %. -imed Vital :apa(it! )Kapasitas $ital se"aktu*3 adalah bagian dari V: !ang dapat

    dihembuskan dalam "aktu tertentu, umumn!a dalam 1 detik dan sering disebut

    For(ed

    pirator! Volume?FV )$olume ekspirasi !ang dipaksakan*. +rang de"asa !ang

    sehat V: harus melebihi

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    9/85

    =as (enderung untuk berdi%usi dari daerah dengan tekanan partial tinggi ke daerah

    dengan tekanan partial lebih rendah terjadi karena selisih tekanan )pressure gradient*. Selisih

    tekanan +/ dari a$eoli ke aliran darah atau sebalikn!a, selisih tekanan :+/ dari saluran

    darah ke a$eoli menentukan pertukaran gas tersebut di paruparu. Keseimbangan akan terjadi

    dengan masukn!a +/ ke aliran darah dari paruparu dan dengan masukn!a :+/ dari alirandarah ke paruparu.

    Selisih tekanan !ang sama juga terjadi pada tingkat jaringan darah, dimana :+/

    dilepas oleh jaringan masuk ke aliran darah dan +/ berdi%usi di dalam jaringan tubuh. Proses

    ini berulang di tiap proses perna%asan dan sirkulasi darah. Pertukaran gas melalui proses

    di%usi !ang bergantung pada tingkatan !ang sesuai dengan >2 )berat jenis* gas bersangkutan.

    #i al$eoli, +/ berdi%usi lebih (epat dari :+/ karena >2n!a lebih rendah.

    #i%usi gas di dalam jaringan tubuh sangat dipengaruhi oleh da!a larutn!a di dalam

    (airan jaringan dan darah. Karena :+/ H/0 kali lebih mudah larut di dalam darah

    dibandingkan +/, maka keseluruhan ke(epatan di%usi :+/ akan meningkat H /& kali lipat.

    #i%usi gas akan menurun dipengaruhi beberapa %aktor seperti kelainankelainan dinding

    al$eoli, peredaran pembuluh darah halus !ang tidak sempurna mengurangi suplai darah ke

    al$eoli. Salah satu dari hal diatas juga men!ebabkan kurangn!a +/ kedalam darah dan

    berkurangn!a :+/ dari darah. 2adi !poia )kekurangan +/* 6 !per(apnia )kelebihan :+/*

    dapat terjadi.

    Penga,a!an Perna"a!an

    Untuk mempertahankan kadar &/ dan :&/, $olume perna%asan semenit harus seimbang

    dengan pemakaian &/ dan ke(epatann!a dalam menghasilkan :&/. Perna%asan diatur oleh

    pusat perna%asan utama sesuai kadar :&/ di dalam darah. Pengaruh sensor di dalam aorta dan

    arteri karotis akan mengamati perubahanperubahan kadar &/ dalam darah. al ini

    menerangkan mengapa ketidaksadaran dapat terjadi bila melakukan h!per$entilasi sebelum

    pen!elaman tahan na%as.!per$entiolasi dapat membuat pusat perna%asan tidak dirangsang

    oleh pengeuranagan kadar :&/, sehingga berdampak pada kegagalan bereaksi terhadap

    baha!a kekurangan kadar &/ juga selama men!elam dan se"aktu as(ent.

    &aha(a -iper$entila!i

    Setelah melakukan h!per$entilasi, pen!elam saat des(ent masih tetap merasa n!aman.

    Namun saat as(ent, tekanan partial &/ menurun dengan (epat, pen!elam mulai merasa sesak

    dan perasaan sukar berna%as. Pada beberapa kasus men!ebabkan hilangn!a kesadaran !ang

    dikenal dengan istilah Gshallo" "ater bla(koutG karena telah terjadi anoia )kehabisan

    oksigen*. -eknik hiper$entilasi jangan dilakukan berlebihan, (ukup dilakukan / atau 8 kali

    saja, dan jangan memaksakan kondisi diri saat skin di$ing. =ejalagejala hiper$entilasi !angberlebihan adalah merasa lemah, pusing, sakit kepala dan berkunangkunang,bahkan mungkin

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    10/85

    terjadi bla(kout )pingsan* di kedalaman.

    .antung * Fung!i Peredaran Darah

    Peredaran darah !ang dimaksud se(ara sederhana adalah proses transportasi +/ ke

    dan dari jaringanjaringan tubuh dengan memba"a kembali :&/ ke paruparu. Sistem

    sirkulasi dikedalikan oleh jantung sela!akn!a pompa sentral.#arah dari jantung ke jaringan

    melalui pembuluh darah besar !ang disebut Arteri.

    Kemudian ber(abang(abang ke pembuluh ke(il )Arteriol* hingga ke jaringan tubuh

    >erupa pembuluhpembuluh halus )kapiler*.2aringan pembuluh kapiler memba"a kembalidarah !ang tidak mengandung +/, masuk ke pembuluhpembuluh darah ke(il !ang akan

    bergabung ke sistem pembuluh darah balik !ang lebih besar disebut Vena dan kembali ke

    jantung.

    Dstilah sirkulasi muatan darah di paruparu terbalik dengan organ jantung, karena

    disini arteri paruparu memba"a darah !ang bebas &/, sedangkan $ena paruparu memba"a

    darah !ang mengandung &/ dari paruparu ke jantung. Pembuluh arteri mensirkulasikan

    darah pada tekanan tertentu dan memiliki dinding otot !ang tebal. #inding $ena (enderung

    menipis dan tidak elasti( karena tekanan darah di dalamn!a rendah. #inding pembuluh

    kapiler terdiri dari suatu lapisan tunggal dan selsel untuk mempermudah di%usi gas. 2antungitu sendiri merupakan satu unit !ang terdiri dari dua bilik )$entrikel* dan dua serambi

    )atrium*. Katupkatup )$al$es* menjaga agar darah tidak mengalir balik ke dalam atrium bila

    $entrikel mengerut. Setiap sisi jantung bebas dari pada !ang lainn!a, tetapi masingmasing

    mengkerut se(ara bersamaan pada setiap putaran. Ke(epatan mengkerut jantung berbeda pada

    tiaptiap orang, ratarata ke(epatan normal pada saat istirahat adalah 7&9& per menit dan pada

    saat bekerja antara 9&1'& per menit.

    Pada umumn!a di dalam tubuh terdapat H 7 liter darah !ang terdiri dari (airan serum,

    Bat pembeku darah )plasma*, selsel darah merah !ang mengandung &/ dan :&/, serta selsel

    darah putih !ang berguna untuk mela"an in%eksi. Volume darah biasan!a konstan, tetapi

    ke(epatan peredaran darah sangat berbeda dan tergantung pada kebutuhan &/ oleh jaringan.

    +leh karena itu, pada "aktu kerja, den!ut nadi atau jantung akan meningkat agar dapat

    mensuplai lebih ban!ak darah dengan +/ ke dalam jaringan. Saat !ang bersamaan, lebih

    ban!ak :&/ !ang dilepaskan jaringan.

    Pengisian jantung juga akan meningkat pada setiap siklusn!a !ang meningkatkan

    kompresi suplai darah. 2antung mampu memompa kurang lebih 0 s6d ' liter darah per menit

    pada "aktu istirahat, dan bisa men(apai /' liter pada saat latihan atau bekerja. -ekanan darah

    dan $olume darah harus tetap berada dalam batas tertentu agar jaringan tubuh tidak

    kekurangan &/ dan men(egah pe(ahn!a arteri. -ekanan darah tergantung pada ke(epatan dan

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    11/85

    kekuatan pengerutan jantung dan da!a tahan arteri terhadap aliran darah. Faktor%aktor ini

    masuk dalam penga"asan susunan sara% !ang pada gilirann!a dipengaruhi oleh organorgan

    tubuh !ang peka terhadap perubahan tekanan. -ekanan darah saat istirahat, normaln!a 1/&

    s6d 10& mmg selagi jantung mengkerut )sistolik* dan

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    12/85

    Sinu!

    Sinus adalah rongga udara !ang terdapat di kepala. -erdapat 0 ma(am sinus di kepala

    !aitu 3

    a. Sinus Frontalis

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    13/85

    b. Sinus thmoidalis

    (. Sinus ailaris

    d. Sinus Splienodalis

    Semua sinus tersebut berhubungan dengan nasopharing melalui saluran udara

    berongga agar udara dapat masuk dan keluar serta untuk mengeluarkan genangan (airan

    !ang mungkin terjadi. Apabila saluran ke dalam rongga sinus tersumbat, maka udara

    perna%asan dari hidung dan tenggorokan tidak akan dapat masuk ke dalam rongga sinus untuk

    mengimbangi tekanan pada jaringan. -erjadilah pembengkakan dan mungkin disusul dengan

    pendarahan jaringan !ang menempati sebagian dari rongga sinus.

    Sumbatan pada saluran udara dapat disebabkan oleh keadaankeadaan berikut 3

    a. Sinusitis )in%eksi atau alergi* dimana pembengkakan dan kongesti )radang* jaringan

    men!ebabkan hambatan mekanis.

    b. ;hinitis )high%e$er*, prosesn!a sama dengan sinusitis.

    (. Polip )pertumbuhan jaringan ke(il6tulang muda !ang dapat men!umbat saluran sinus*.

    d. Lipatan jaringan !ang berlebihan.

    e. Sumbatan oleh lendir !ang mengering

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    14/85

    Fi!i#a Pen(elaman

    Pengetahuan terapan hukumhukum %isika !ang berhubungan dengan pen!elaman

    adalah pras!arat penting bagi teknik pen!elaman !ang aman.

    Satuan Tekanan

    -ekanan udara di permukaan laut && : pada dasarn!a adalah tekanan !ang di

    sebabkan oleh berat atmos%ir di atasn!a.-ekanan ini konstan !aitu sekitar

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    15/85

    -u#um &o(le

    Perubahan -ekanan dan Volume. ukum ini menegaskan hubungan antara tekanan

    dan $olume dari suatu kumpulan gas akan berbanding terbalik dengan tekanan absolut !aitu

    V? 16p. 2adi 3 PV ? K atau P 1V1? P/V/ dimana P ? -ekanan, V ? Volume, K ? Konstan.

    bilamana tekanan meningkat, $olume dari suatu kumpulan gas akan berkurang dan

    sebalikn!a. Selama tekanan sebanding dengan kedalaman, maka $olume juga tergantung

    pada kedalaman. >ila tekanan menjadi / kali lebih besar, $olume akan menjadi setengah

    $olume semula. ubungan ini berlaku terhadap semua gasgas di dalam ruanganruangan

    tubuh se"aktu pen!elam masuk kedalam air maupun naik ke permukaan.

    Hukum Boyle pada penyelaman tahan nafas

    Seorang pen!elam !ang menghirup na%as penuh di permukaan akan merasakan paru

    parun!a semakin lama semakin tertekan oleh air di sekelilingn!a se"aktu ia turun.:ontoh 3

    >ila seorang pen!elam S:U>A menghitup na%as penuh )7 liter* pada 1& meter )/A-A*,

    menahan na%asn!a lalu naik ke permukaan )1 A-A*, udara di dalam dadan!a akan melipat

    gandakan $olume menjadi 1/ liter. Da harus menghembuskan 7 liter selagi naik untuk

    menghindari agar paruparun!a tidak meledak.

    P1V1? P/V/P1 ? / A-A

    V1 ? 7 liter

    P/ ? 1 A-A

    V/ ? @

    V/ ? ? ? 1/ liter

    Perubahan terbesar $olume gas !ang mengikuti perubahanperubahan air terjadi dekat

    permukaan.

    Sebagai (ontoh, 1 liter gas di permukaan akan men!urut sampai O liter pada 1& meter )1 A-A

    sampai / A-A*. #ari 0 A-A sampai ' A-A, han!a akan kembali sebesar '4 !aitu, samapai

    2 X 6

    1

    P1V1

    P2

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    16/85

    16'. ini menjelaskan kenapa tidak mungkin menghindari resikoresiko pada pen!elaman

    dangkal.

    -u#um Dalton

    -ekanan partial dari (ampuran gas.ukum ini berhubungan dengan udara )suatu

    (ampuran Nitrogen dan +ksigen* dan dengan perna%asan gas (ampuran.#in!atakan bah"a

    jumlah tekanan dari suatu (ampuran gas adalah jumlah dari tekanan partial dari tiap gas !ang

    mambentuk (ampuran tersebut, jika gas itu se(ara men!eluruh meningkat, tekanan partial

    dari tiaptiap gaspun akan meningkat. Karena udara adalah suatu (ampuran !ang terdiri dari

    kurang lebih 9&4 N/ dan /&4 +/ maka udara di permukaan terdiri dari

    N/? 9&4 dari 1 A-A )

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    17/85

    #i permukaan laut )1 A-A* dalam tubuh manusia terdapat kirakira 1 liter larutan Nitrogen.

    >ila seorang pen!elam turun sampai kedalaman 1& meter )/ A-A* tekanan partial dari

    Nitrogen !ang dihirup menjadi / kali lipat dan akhirn!a nitrogen !ang terlarut dalam jaringan

    juga akan dua kali lipat )/ liter*. Qaktu hingga terjadi keseimbangan tergantung pada da!a

    larut gas di dalam jaringan dan pada ke(epatan suplai gas ke jaringan oleh darah.Pengaruh

    %isiologis dari hukum ini terhadap seorang pen!elam berlaku untu# pen(a#it de#ompre!i0

    #era/unan ga! dan pembiu!an ga! lembam )inert gas narcosis*. >ilamana tekanan !ang

    terdapat dalam larutan terlalu (epat berkurang, gas keluar dari larutan dalam bentuk

    gelembunggelembung gas. Pada pen!elam, pelepasan gelembunggelembung ini dapat

    men!umbat pembuluh darah atau merusak jaringanjaringan men!ebabkan pelbagai pengaruh

    dari pen!akit dekompresi atau Rbends.Pen!elam dapat melihat pengaruh !ang sama pada

    karbon diokside di dalam di dalam larutan. >ila ia membuka botol bir dengan tibatiba, makaakan terlihat gelembunggelembung gas !ang naik ke permukaan botol.

    -u#um 1harle!

    Perubahan suhu dan $olume.#in!atakan bah"a bila tekanan tetap konstan, $olume

    dari sejumlah gas tertentu adalah berbanding lurus dengan suhu absolut.ukum ini ada

    hubungann!a dengan kompresi dan dekompresi dari gasgas dan pengaruhn!a terhadap

    silinder, regulator, (hamber dll, serta menerangkan bah"a perubahan tekanan dapat dilihat

    bila silinder !ang berisi udara tekan berjemur di matahari. >ila $olume tetap konstan dan

    suhu meningkat, tekanan akan meningkat.

    Da(a Apung 2&uo(an/(3

    -u#um Ar/himede! menerangkan bah"a setiap benda !ang dibenamkan

    seluruhn!a atau sebagian ke dalam (airan dapat mengapung !ang disebabkan oleh suatu

    tenaga seberat bobot (airan !ang digantikan oleh benda tersebut. Semakin padat (airan itu

    semakin besar da(a apungn(a.#engan demikian pen!elampen!elam dan kapalkapal

    mengapung lebih tinggi di air laut daripada di air ta"ar. #engan paruparu mengembang

    sepenuhn!a, orang biasan!a akan mengambang di atas permukaan air laut !aitu ia

    mempun!ai da!a apung positi%. Apakah seorang pen!elam dapat mengapung positi% atau

    negati% menentukan (iri(iri dari seorang pen!elam. -ermasuk

    Upa!a !ang diperlukan untuk pen!elaman. #a!a apung positi% memberi kesulitan

    pada saat turun tetapi membantu se"aktu naik. >erlaku juga sebalikn!a.

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    18/85

    Kemungkinan hilangn!a orientasi di ba"ah air. >ila perasaan posisi seorang

    pen!elam sudah terganggu, seperti haln!a pada da!a apung netral )Neutral >uo!an(!*

    !aitu tidak tenggelam maupun mengambang. Pengurangan lebih lanjut pada tiap

    rangsangan pa(aindra )sensor! stimulation* seperti berkurangn!a penglihatan di

    dalam air !ang suram, dapat mengakibatkan di!orienta!i !ang parah dengankemungkinan akibatakibat !ang berbaha!a.

    -ingkat da!a apung seorang pen!elam dipengaruhi oleh beberapa %aktor

    >eratn!a alatalat !ang dipakai oleh pen!elam dapat men!ebabkan ia tenggelam.

    Pakaian selam )"etsuit* terdiri dari selsel karet busa berisikan udara. >ila kedalaman

    bertambah, $olume udara didalam selsel tersebut berkurang, dengan demikian

    mengurangi da!a apung.

    1ONTO- SOAL NON DE1OMP4ESI DAN DE1OMP4ESI

    1. Pen!elaman dilakukan pada kedalaman 8& m selama /& menit, tentukan jenis dan

    grup pen!elamanT

    2a"ab 3

    1& meter ? 88,&' kaki air laut )%s"*

    8& meter ? 8 88,&' ? 55,1' kaki air laut )%s"* 1&& kaki air laut )%s"*

    Lihat pada table non dekompresi dan table dekompresi

    1&& kaki air laut )%s"* memiliki batas no dekompresi /' menit, jadi pen!elaman

    tersebut merupakan pen!elaman non dekompresi dan masuk ke =rup F.

    /. Pen!elaman dilakukan selama 1' menit dengan tekanan 8& psi, tentukan jenis dan

    grup pen!elaman T

    2a"ab 3

    1 atm ? 10, < psi ? 88,&' kaki air laut )%s"*

    8& psi ? 8&610,< ? /, &0 atm

    /,&0 atm ? /,&0 88,&' ? 7

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    19/85

    2a"ab3

    Lihat pada table non dekompresi dan table dekompresi

    Kedalaman 17& kaki air laut memiliki batas non dekompresi sekitar ' menit, jadi

    pen!elaman tersebut merupakan pen!elaman dekompresi dan masuk ke =rup N.

    Qaktu pemberhentian pertama sebelum naik ke permukaan / menit 1& detik dan

    dengan de(ompression stop pada ketinggian 8& %s" )selama < menit*, /& %s" )selama

    /8 menit*, dan 1& %s" )selama 85 menit*.

    -otal "aktu naik ke permukaan seluruhn!a adalah agan 3

    '. Pen!elaman dilakukan selama /& menit dengan kedalaman 0& meter lalu beristirahat

    selama /& menit di permukaan sebelum kembali melanjutkan pen!elaman dengan

    kedalaman 1/& kaki air laut )%s"* selama 8& menit. -entukan jenis, grup pen!elaman

    pertama dan kedua, residual nitrogen times );N-*, gambarkan bagan T

    2a"ab 3

    1& meter ? 88,&' kaki air laut )%s"*

    0& meter ? 0 88,&' ? 18/,/& kaki air laut )%s"* 10& kaki air laut )%s"*

    Lihat pada table non dekompresi dan table dekompresi

    Kedalaman 10& kaki air laut memiliki batas non dekompresi sekitar 1& menit, jadi

    pen!elaman tersebut merupakan pen!elaman dekompresi dan masuk ke =rup D. Qaktu pemberhentian pertama sebelum naik ke permukaan / menit 1& detik dan

    dengan de(ompression stop pada ketinggian 1& %s" )selama 7 menit*.

    -otal "aktu naik ke permukaan seluruhn!a adalah 9 menit /& detik.

    Lihat residual nitrogen time table %or repetiti$e air di$es

    Kedalaman 1/& kaki air laut )%s"* dengan =rup D memiliki ;N- sebesar /5 menit.

    Pen!elaman kedua kedalaman 1/& %s" selama 8& menit termasuk pen!elaman

    dekompresi dengan =rup 2

    >otton time DD ? ;N- H >ottom time pen!elaman kedua ? /5 H 8& ? '5 menit 7&

    menit, maka pen!elaman kedua berubah menjadi grup +.

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    20/85

    Qaktu pemberhentian pertama sebelum naik ke permukaan 1 menit 8& detik dan

    dengan de(ompression stop pada ketinggian 8& %s" )selama / menit*, /& %s" )selama

    // menit*, dan 1& %s" )selama 0' menit*.

    -otal "aktu naik ke permukaan seluruhn!a adalah agan 3

    Penghitungan Te#anan Air Laut

    -ekanan pada pen!elam 3

    1. -ekanan karena air

    /. -ekanan atmos%er di atas air

    -ekanan atmos%er

    -ekanan ber$ariasi sesuai ketinggian diatas permukaan laut )dpl* dan kondisi (ua(a. -ekanan

    pen!elaman konstan !aitu 1 atm atau

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    21/85

    berapa besar tekanan 6 (m/pada pen!elam di kedalaman 10 m dengan berat jenis air laut

    1,&/' g6(m8? &,&&1&/' kg6(m8@

    ja"ab 3

    PQ ? P.#

    1 m ? 1&& (m , maka 10 m ? 10&& (m

    PQ ? &,&&1&/' kg6(m8 10&& (m ? 1.08' kg6(m/

    ;umus umum

    1. enghitung tekanan atmos%er bila # dalam bentuk kaki air laut )%s"*

    PQ ? #688,&* adalah jumlah dari tekanan air dan tekanan atmos%er, dan

    dihitung

    P> ? PQ H PA

    -ekanan atmos%er dianggap konstan, !aitu 1 atm atau

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    22/85

    /. enghitung tekanan absolut dalam psi untuk pen!elaman dari permukaan laut sampai

    kedalaman # bentuk kaki air laut )%s"*

    P> ? )# C &,000* H 10,75

    :ontoh soal 3

    berapa besar tekanan absolut )A-A* pada pen!elam di kedalaman 10 m dengan berat jenis air

    laut 1,&/' g6(m8? &,&&1&/' kg6(m8@

    P> ? PQ H PA

    PA dianggap konstan, maka PA ? 1 atm

    PQ didapatkan dari penghitungan PQ ? P.# , maka PQ ? 1.08' kg6(m

    /

    1 atm ? 1.&88/ kg6(m/, maka PQ ? 1,08'61,&88/ ? 1,899 atm

    P> ? 1,899 H 1 ? /,899 A-A

    2adi, didapatkan 3

    Pada kedalaman 10 meter dengan berat jenis air laut laut 1,&/' g6(m 8? &,&&1&/' kg6(m8dan

    tekanan atmos%ir dianggap konstan !aitu 1 atm maka didapatkan tekanan air laut adalah 1.08'

    kg6(m/atau setara dengan 1,899 atm 6 A-= dan tekanan absolut adalah /,899 A-A.

    Ukuran tekanan )=auge Pressure* menunjukkan tekanan !ang terlihat pada pes"at pengukur

    dimana terba(a & pada tingkat permukaan. Karenan!a tekanan ini selalu 1 atmos%er lebih

    rendah daripada tekanan absolut

    Kedalaman )Depth* -ekanan Absolut Gauge pressure

    #i permukaan 1 A-A & A-=

    1& meter dpl / A-A 1 A-=

    /& meter dpl 8 A-A / A-=

    8& meter dpl 0 A-A 8 A-=

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    23/85

    ATMOSFE4

    Atmos%er adalah selubung gas atau (ampuran gasgas !ang men!elimuti bumi.

    :ampuran gas ini disebut udara. #iatas atmos%er disebut ruang angkasa, ruang angkasa tidak

    ada lagi udara. >atas antara atmos%er dan ruang angkasa, batas ini di ;usia, menurut A.A.

    La$iko$ adalah 8.&&& km. Sedangkan di Amerika, menurut Armstrong adalah 7.&&& mil.

    S'S'NAN ATMOSFE4

    Susunan atmos%er pada Baman dahulu berbeda dengan susunan atmos%er pada Baman

    sekarang. aman dahulu terdiri dari gas idrogen, Amoniak, ethan. elium dan uap air

    disebut protoatmos%er. Atmos%er sekarang disebut neoatmos%er, terdiri dari Nitrogen

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    24/85

    0. Lapisan ksos%er

    lapisan paling atas, disini gasgas tidak kontinu lagi hubungan molekuln!a, atom

    atom dan molekulmolekul membentuk pulaupulau udara !ang satu sama lain

    dipisahkan oleh ruang hampa. #iba"ah eksos%er disebut atmos%er sedangkan eksos%er

    disebut outer atmos%er.

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    25/85

    Pembagian atmos%er bedasarkan %isiologi

    1. Ph!siologi(al one

    dari bumi C ketinggian 1&.&&& kaki. di daerah ini orang praktis tidak mengalami

    perubahan %aal tubuh, ke(uali da!a adaptasi gelapn!a saja !ang memanjang bila

    berada pada ketinggian lebih dari '.&&& kaki./. Ph!siologi(al #e%%i(ient

    orang akan mengalami kekerungan %isiologi atau mengalami kelainan %aal tubuh

    berupa hipoksia, tetapi masih dapat ditolong dengan pemberian oksigen saja. 1&.&&&

    kaki C '&.&&& kaki.

    8. Spa(e eui$alent Bone

    atmos%er diatas '&.&&& kaki, karena disini orang akan mengalami hipoksi berat dan

    ren(ana pertolongan atau perlindungan sama seperti di ruang angkasa

    O5ONOSFE4

    Suatu lapisan dalam atmos%er !ang disebut oBonos%er karena mengandung ban!ak gas

    oBone. Lapisan ini terbentang antara ketinggian 1/ km C

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    26/85

    S'-' ATMOSFE4

    Semakin tinggi kita naik semakin rendah temperaturn!a. Suhu akan menurun / derajat

    (el(ius setiap naik 8&& m ke atas atmos%er.

    4ADIASI

    ;adiasi di atas atmos%er berasal dari matahari atau dari planetplanet lain. ;adiasi

    berupa gelombanggelombang elektromagnetik. Lapisan oBon mempun!ai da!a untuk

    mengabsorbsi sinar UV sehingga jumlah ke(il saja dari sinar tersebut !ang samapi

    dipermukaan bumi. #isamping itu atmos%er juga memantulkan kembali radiasi dari beberapa

    gelombang elektromagnetik. Dntensitas radiasi makin meningkat bila kita naik ke atas

    atmos%er, sedangkan radiasi !ang intensitas tinggi membaha!akan tubuh manusia.

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    27/85

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    28/85

    MA1AM)MA1AM PENYELAMAN

    Pen!elaman non dekompresi

    Pen!elam boleh langsung berenang kepermukaan dengan ke(epatan W7&

    %eet6menit )19 meter6menit*

    Pen!elaman dekompresi

    Pen!elam berenang ke permukaan dengan ke(epatan 7& %eet6menit

    )19meter6menit* dan berhenti pada stadiumstadium dekompresi tertentu

    sesuai prosedur dekompresi.

    Pen!elaman non saturasi

    2aringan tubuh pen!elam blm6tdk jenuh o6 gasgas lembam

    Pen!elaman saturasi

    >iasan!a dilakukan pd kedalaman ttt dlm "aktu !g u (ukup lama shg

    jaringanjaringan tubuh pen!elam sudah jenuh o6 gasgas lembam

    Pen!elaman tahan na%as)breath hold di$ing*

    -anpa alat bantu na%as, han!a mengandalkan kemampuan dlm menahan na%as

    Pen!elaman s(uba )s(uba di$ing*

    Alat bantu perna%asan berupa s(uba )sel% (ontained under"ater breathing

    aparatus* aualung

    Pen!elaman dgn suplai udara dari permukaan )sur%a(e supplied di$ing*

    A.k.a ssba 3 sur%a(e suppl! breathing aparatus

    #igunakan kompresor atau tabung udara u6 mensuplai udara pd pen!elam.

    Udara dr komresor CXpipa udaraCXmasker6helmet

    >dsrkn jenis pakaian selam dan peralatan lain !g dipakai,/ m(m pn!laman 3

    Sur%a(e supplied light "eight di$ing

    Sur%a(e supplied deep sea di$ing

    Submarine di$ing

    enggunakan kapal selamX tekanan kabin !g diatur 1 atm.

    2k mau keluar, men!esuaikan tekanan dlm di$ing bell)sesuaikan dgn tknn air

    laut*XsesuaiXbisa keluar ke air lautXselesai di lautXke di$ing bellX kapal.

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    29/85

    Pen!elaman kering dlm ruang udara bertekanan tinggi )re(ompression (hamber*

    A.k.a pen!elaman kering

    ;ubt diisi dgn udara kering bertekanan tinggi sampai tekanan6 kedalaman !g

    dikehendaki.

    ;ubt digunakan untuk

    Sur%a(e de(ompression

    Penelitianpenelitian )eperimental di$ing*

    Pengobatan pen!.lain

    ALAT)ALAT PENYELAMAN

    Pen(elaman tahan na"a!

    Goggling + #a/a mata renang

    !nor#elling + ma!#er0 !nor#el0 !irip renang2"in!30 rompi apung dgn

    peluitn(a

    Pen!elaman s(uba

    -abung s(uba aualung, regulator

    asker dan snorkel

    Sirip renang )%ins*

    Pressure gauge )pengukur tek.udara dlm s(uba*

    Sabuk pemberat)ui(k release "eight belt*

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    30/85

    ;ompi apung)bou!an(! (ompensator $est*

    Pakaian selam)"et6dr! suit*

    Pisau selam)kni%e*

    #epth gauge)pengukur kedalaman*

    #i$ing "at(h )jam selam*

    Pen!elaman suplai udara dari permukaan menggunakan alat selam ringan

    Full %a(e mask

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    31/85

    Qet suit

    Sur%a(e umbili(al

    Qeight belt

    Kni%e

    Fins

    Pen!elaman suplai udara dari permukaan menggunakan alat selam berat

    elm Y plat dada )helmet dan breast plate*

    Pakaian selam)di$ing dress* luar

    Pakaian dalam )thermal under"ear*

    Sabuk pemberat)"eight belt*

    Sepatu pemberat)"eighted shoes*

    Sarung tangan dari karet atau kain kan$as)glo$es*

    Sur%a(e umbili(al

    Kni%e

    Fa#tor)"a#tor pen(elaman

    -ujuan

    Kesehatan

    Alat

    Lokasi

    Lingkungan

    Keselamatan

    %ondi!i ling#ungan pen(elaman

    arus diperhitungkan T

    Sur%a(e en$iromental (ondition )(ua(aX tenang6(alm,moderate seas,buruk6

    rough seas*

    Kondisi lingkungan ba"ah air

    Komposisi dasar laut6bottom (omposition

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    32/85

    Kejernihan6$isibilit!

    Arus air laut

    -emperatur

    >erat jenis air6"ater densit!

    -umbuhtumbuhan dan binatang laut6animal and plant li%e

    Sinar matahari

    S1'&A

    S:U>A )Sel% :ontained Under"ater >reathing Aparatus* adalah alat bantu perna%asan !angdigunakan pada pen!elaman s(uba )s(uba di$ing* berupa tabung dari logam )1 atau / tabung*

    !ang diisi dengan udara tekan. Pen!elaman S:U>A dilakukan pada kedalaman 7&18& %eet

    dengan ke(epatan arus kurang dari 1 knots )'& km*. Untuk kedalaman 7& %eet dapat

    dilakukan pen!elaman selama 7& menit dan maksimal dengan kedalaman 18& %eet,

    pen!elaman dilakukan selama 1& menit.

    T'.'AN

    S(uba digunakan untuk melakukan tugas pen!elaman di air dangkal !ang

    memerlukan mobilitas tinggi, tapi dapat diselesaikan dalam "aktu !ang relati% singkat

    S(uba di$ing sering dilakukan untuk melakukan pemeriksaan, pen(arian bendabenda,

    perbaikan atau pera"atan ringan pada kapal

    PE4ALATAN

    Pada dasarn!a peralatan untuk s(uba di$ing sama dengan peralatan !ang digunakan pada skin

    di$ing, namun ada tambahan peralatan s(uba !ang berupa aualung dan tabel dekompresi.

    -abung s(uba )aualung dan regulator*

    -abel dekompresi

    asker dan snorkel

    Sirip renang )%ins*

    Pressure gauge )pengukur tekanan udara*

    Sabuk pemberat )ui(k release "eight belt*

    ;ompi apung )bou!an(! (ompensator $est*

    Pakaian selam )"et6dr! suit*

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    33/85

    Sirip renang Masker snorkel

    Sabuk pemberat

    bouyancy compensator

    vest

    Pisau selam

    Diving watch

    Pressure and Depth gauge

    Dry Suit

    Wet Suit

    regulator

    Aqua Lung

    Tabel Dekompresi

    Pisau selam )kni%e*

    #epth gauge )pengukur kedalaman*

    #i$ing "at(h )jam selam*

    %elebihan dan #e#urangan pen(elaman S1'&A

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    34/85

    Kelebihan 3

    Persiapann!a (epat

    Praktis

    obilitas tinggi

    =angguan !angditimbulkan olehperalatan selam sangatminimal

    Kekurangan 3

    -erbatasn!a suplai udara,sehingga kedalaman dan lamapen!elamann!a terbatas

    -idak dapat dilakukan komunikasi suara antarpen!elam

    Sangat terpengaruh oleh ke(epatan arus

    .ENIS

    :losed (ir(uit s(uba

    Udara perna%asan ):+* tidak dihembuskan keluar, tetapi le"at proses kimia tertentu diubah

    kembali menjadi +dan digunakan lagi untuk berna%as sehingga tidak nampak gelembung

    udara !ang keluar dari pen!elam. Perlu keahlian khusus karena dapat sangat berbaha!a.

    Karena pada pen!elaman dengan sistem ini digunakan oksigen, maka untuk menghindari

    kera(unan gas +, pen!elaman han!a dilakukan sampai kedalaman 1& meter dan maksimum

    10 meter , karena bila kadar +sampai /,0 A-A akan bersi%at toksik.

    +pen (ir(uit s(uba

    Udara perna%asan langsung dihembuskan keluar )ke dalam air* sehingga tampak gelembung

    udara. Sistem ini !ang paling umum dipakai dan paling aman karena tidak ada kendala

    kera(unan +maupun :+.

    Semi(losed (ir(uit s(uba

    emakai peralatan seperti (losed (ir(uit, tetapi memakai (ampuran gas N + )Nitro*

    maupun D +)elio* !ang bertujuan untuk mengendalikan kadar gas +!ang terlalu

    tinggi sehingga memungkinkan pen!elam militer untuk bekerja pada kedalaman lebih dalam

    lagi dan dalam jangka "aktu lama. >utuh peralatan pendukung !ang khusus sehingga sistem

    ini jarang dipakai umum.

    S(arat 'ntu# 1alon Pen(elam

    S!arat kesehatan 3

    %ontraindi#a!i ab!olut

    ;entan pneumothoraks

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    35/85

    Per%orasi membran timpani

    Asma akti%

    #

    +titis media

    Sinusitis kronik

    Angina pektoris

    Anemia, $ertigo

    %ontraindi#a!i relati"

    Skoliosis

    -hora(otom!

    Kelainan K=

    Perokok berat

    igrain

    ernia

    Pen(elaman Tradi!ional

    Negara Dndonesia adalah negara maritim !ang sangat ka!a dengan hasil laut. Akti$itas

    mas!arakat pesisir pantai selain sebagai nela!an juga sebagai pen!elam. utiara dan

    hasil tangkapan ikan adalah salah satu tujuan para pen!elam ini berjuang ke dalam

    laut untuk men(ari na%kah. Pen!elam tradisional han(a mengandal#an /ara tahan

    napa! untu# men(elam, !ang dikenal juga sebagai breathhold di$ing. al !ang

    sangat memprihatinkan adalah pen!elam tradisional tidak men!adari berbagai akibat

    !ang terjadi. Fa#tor #etida#tahuan a#an metode men(elam (ang benar dan

    aman, serta anggapan bah"a hal itu sudah menjadi hal biasa sejak jaman nenek

    mo!ang, bisa menjadi sumber musibah bagi pen!elam tradisional.

    Ketika terjadi gangguan akut )mendadak, seketika* saat akti$itas men!elam. >erbagai

    gejala bisa dialami para pen!elam ini seperti !e!a# napa!0 batu# darah0 n(eri

    #epala0 $ertigo0 n(eri telinga0 n(eri !endi0 #e!emutan0 bah#an #elumpuhan.

    #engan penanganan !ang baik pen!akit pen!elaman dapat diatasi. Namun bila tidak

    teratasi maka gangguan tersebut berlanjut sehingga menjadi ke(a(atan. eskipun

    tidak terjadi gangguan saat ini, pen!elam tradisional dapat mengalami gangguan

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    36/85

    bersi%at kronis. Pen!akit ini sering disalahartikan sebagai pen!akitn!a orang tua atau

    pen!akit metabolik. Pen!elam bisa mengalami persendian linu, %ungsi paru menurun,

    gangguan otot dan sara%.

    Pen!elam tahan napas han!a mendapatkan udara ketika di permukaan sebelum turun

    men!elam. Ketika men!elam paruparu akan mengkerut sebab tekanan di dalam laut

    lebih besar daripada di permukaan laut. Sebalikn!a, ketika naik ke permukaan paru

    paru akan mengembang. en!elam se(ara (epat turun ke dalam dan naik ke

    permukaan menimbulkan masalah sebab tubuh tidak bisa beradaptasi dengan (epat.

    Kondisi ini disebut barotrauma, !ang bisa terjadi pada telinga, otak, paru, dan organ

    lainn!a.

    Pen!akit pen!elaman pada pen!elam tradisional membutuhkan perhatian !ang serius.

    :ara men!elam !ang keliru tidak han!a berisiko pada jangka pendek tetapi juga adadampak jangka panjang. =ejala dan tanda !ang timbul sangat beragam. -elinga dapat

    mengalami n!eri dan gangguan pendengaran. N!eri dada, sesak napas, batuk bahkan

    hingga batuk darah menjadi gejala gangguan paru akibat pen!elaman. Kelumpuhan

    atau gejala stroke menjadi pertanda ada gangguan sara% atau otak. >erbagai gejala

    !ang lain dapat pula mun(ul seperti n!eri gigi, $ertigo, gangguan penglihatan, n!eri

    hidung dan sinus, n!eri sendi dan otot. #ampak jangka panjang tentu akan sangat

    mengganggu akti$itas seharihari pen!elam tersebut.

    #atadata tentang kejadian pen!akit pen!elaman masih sangat minim. al ini bisa

    dimaklumi sebab masih ban!ak kasus !ang tidak terdeteksi. >erbagai gangguan di

    atas didiagnosis bukan sebagai pen!akit pen!elaman. Para tenaga medis maupun

    paramedis sebaikn!a mampu mengenali pen!akit pen!elaman ini. Pemerintah melalui

    departemen kesehatan se!og!an!a juga turut memperhatikan kesehatan para

    pen!elam tradisional. #ibutuhkan kerjasama segenap pihak dalam edu#a!i para

    pen!elam tradisional.

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    37/85

    NYA4IS TENGGELAM

    De"ini!i

    Keadaan gangguan %isiologi tubuh akibat tenggelam tetapi tidak terjadi kematian. Keadaan seseorang hampir mati karena tidak bisa bernapas diba"ah air.

    Suatu trauma akibat tenggelam, dimana pasien dapat bertahan hidup dalam /0 jam

    pertama.

    N!aris tenggelam adalah bisa selamat sedangkan tenggelam sama dengan tidak bisa

    selamat.

    Epidemiologi

    '7 orang dari tiap 1&& &&& orang mati akibat tenggelam6thn seluruh dunia.

    Pen!ebab kematian utama pada pen!elam.

    Dndonesia dikelilingi air tidak mustahil jika ban!ak terjadi ke(elakaan.

    0&4 terjadi pada anak lakilaki karena kurang atau tidak adan!a penga"asan.

    Etiologi

    Per(obaan bunuh diri.

    >enturan dikepala.

    Kejang saat di dalam air.

    inum alkohol saat berenang atau men!elam.

    Ketidakmampuan untuk berenang.

    Panik saat berenang.

    eninggalkan anak ke(il tanpa penga"asan orang tua.

    Gejala %lini!

    #istensi abdomen.

    Kebiruan pada kulit "ajah terutama disekitar bibir.

    N!eri dada.

    Akral dan kulit dingin ber"ajah pu(at.

    =elisah.

    >atuk berdarah, dahak berbusa.

    :epat marah.

    Letargi.

    Pertolongan Pertama

    2angan menempatkan diri ditempat berbaha!a, jangan masuk kedalam air ke(uali jika

    benarbenar !akin aman.

    ;aih )dengan atau tanpa alat*.

    Lempar )alat apung*.

    #a!ung )atau menggunakan perahu dekati penderita*. ;enang.

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    38/85

    Penanganan %orban

    Pindahkan penderita se(epat mungkin dari air dengan (ara teraman.

    >ila ada ke(urigaan (edera spinal satu penolong mempertahankan posisi kepala, leher

    dan tulang punggung dalam satu garis lurus.

    >uka jalan na%as penderita, periksa na%as.

    Upa!akan "ajah penderita menghadap keatas.

    Sampai didarat atau perahu lakukan penilaian dini dan ;2P bila perlu.

    >erikan oksigen bila sesuai protokol.

    2agalah kehangatan tubuh penderita, ganti pakaian basah dan selimuti.

    Lakukan pemeriksaan %isik, ra"at edera !ang ada.

    Segera ba"a ke %asilitas kesehatan.

    %ompli#a!i

    nse%alopati hipoksik. Pneumonia aspirasi.

    Fibrosis intertisial pulmoner.

    #isritmia $entri(ular.

    =agal ginjal.

    Dn%eksi.

    ipoia ) keadaan dingin dapat bertahan lama*.

    Asidosis darah.

    emokonsentrasi.

    dema paru.

    -ipo#!ia+

    o >iasan!a berat X sumbatan kantong udara oleh air dan busa.

    o Xpembengkakan jar paruX suplai o/ berkurangX organ jantung, otak, ginjal tidak

    ber%ungsiX mati .

    o 2aringan otak bertahan terhadap hipoksia berat selama 0' menit.

    o Saat kritis ini dapat lebih lama dala keadaan !g sangat dingin.

    Penatala#!anaan

    ba"a korban ke permukaan dengan (epat.2angan hiraukan #:S.

    Lakukan pernapasan mulut ke mulut baik didalam air, kapal, pantai.

    !akinkan bebas dari sumbatan jalan napas

    pergunakan peralatan suppl! oksigen

    resusitasi.

    .i#a 4e!u!ita!i berha!il

    atasi sho(k ) kaki lebih tinggi*

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    39/85

    jangan menghangatkan tubuh

    jangan memberi apapun peroral

    oksigen 1&&4

    >a"a ke ;umah Sakit.

    Sindroma A!pira!i Air Laut

    ;eaksi kimia akut dari kantung udara dalam paru.

    Gambaran %lini!

    Saat dipermukaan terjadi batuk

    tanpa gejala 1/ jam

    n!eri dada tu, menarik napas

    menggigil, tremor, demam )0&Z(*

    nadi 1&& 11&6mnt

    mual, muntah

    sakit kepala

    gangguan kesadaran

    Etiologi

    Kerusakan katup

    ;egulator Suplai gas tdk (ukup

    Segel mouthpie(e buruk

    Pen(emaran media napas oleh air

    #ilepaskan mothpie(e diba"ah air

    Penatala#!anaan

    +ksigen 1&& 4

    >ed rest

    Analgetika

    ;oborantia

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    40/85

    &A4OT4A'MA

    De"ini!i

    Kerusakan jaringan dan seuelen!a akibat ketidakseimbangan antara tekanan udara

    rongga udara %isiologis dalam tubuh dengan tekanan disekitarn!a.

    >erdasarkan patogenesis dibagi menjadi / ma(am 3

    A. #es(ent barotrauma )Qaktu -urun*

    >. As(ent barotrauma )Qaktu Naik*

    A6 De!/ent &arotrauma

    a. Lebih sering terjadi dibanding "aktu naik

    b. #ikenal sebagai sueeBe

    Pada ,a#tu !eorang pen(elam turun

    Normaln!a tidak akan menimbulkan barotrauma selama proses eualisasi antara rongga

    %isiologis tubuh dengan tek.sekitar berlangsung lan(ar >ila oleh karena suatu hal terjadi

    kegagalan eualisasi aka tekanan udara dalam rongga %isiologis akan menjadi relati%

    negati% terhadap tek. Sekelilingn!a "aktu seorang pen!elam turun -imbul

    distorsi6kerusakan pada jaringan lunak dalam rongga -erjadi kongesti $askuler,edema

    mukosa, transudasi (airan tubuh bahkan ronggarongga %isiologis tubuh.

    &6 A!/ent &arotrauma

    Qaktu naik ke permukaan, terjadi penurunan tekanan sekelilingn!a Sesuai hukum

    bo!le, penurunan tekanan mengakibatkan pengembangan dari udara dalam rongga %isiologis

    tubuh

    Udara !ang mengembang $olumen!a ini normaln!a dapat disalurkan ke luar le"at

    saluransaluran rongga %isiologis tubuh Sehingga tetap terjadi tekanan !ang seimbang

    antara rongga tubuh dengan tekanan sekeliling >ila ada obstruksi, udara !ang

    menegembang tadi terperangkapeningkatkan tekanan dalam rongga %isiologis tubuh

    -imbul n!eri mendadak, baha!a emboli $ena, pada paru timbul peregangan !ang berlebihan

    pada jar paru.

    &arotrauma Telinga>arotrauma !ang paling sering terjadi dalam pen!elaman.

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    41/85

    a. >arotrauma Auris terna

    b. >arotrauma Auris edia

    (. >arotrauma Auris Dnterna

    &arotrauma Auri! E7terna

    De"ini!i

    ulai terjadi bila terdapat perbedaan tekanan air dan tekanan udara dalam rongga kanalis

    akustikus eksternus sebesar W 1'& mmhg atau lebih, !aitu sedalam 1,'/ meter.

    Etiologi

    -ertutupn!a auris eterna akibat (erumen6(orpus alineum,ear plug.

    Gejala

    N!eri tidak terlalu hebat.

    -ampak perdarahan dari telinga.

    P8

    Perdarahan pete(hiae.

    Perdarahan subkutan bila besar, terjadi kongesti pembuluh darah membran

    timpani.

    Pengobatan

    engusahakan agar (analis austikus eksternus tetap kering, boleh dibersihkan dengan

    larutan /&/.

    #ilarang men!elam sampai epitel permukaan pulih.

    Pen/egahan

    Selalu menjaga kebersihan telinga.

    -idak memakai ear plug6 penutup kepala !ang tidak ada lubangn!a didaerah telinga

    pada saat men!elam.

    &arotrauma Auri! Media

    Sering terjadi pada 1& meter pertama

    Etiologi

    Sumbatan tuba eusta(hius 3

    a. Kongesti mukosa akibat DSPA.

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    42/85

    b. +titis media.

    (. +bstruksi mekanis 3 polip mukosa.

    d.Variasi Dndi$idual dari tuba eusta(hius.

    Gejala

    N!eri ber$ariasi intensitasn!a.

    #ijumpai darah disekitar hidung atau mulut akibat perdarahan dari (a$um timpani

    !ang terdorong keluar "aktu naik.

    Perasaan buntu atau tuli ringan.

    P7 Oto!#opi dapat dibagi menjadi +

    a. #erajat & 3 han!a keluhan, tanpa gejala pada membran timpani.

    b. #erajat 1 3 injeksi dan perdarahan sedikit pada membran timpani.

    (. #erajat / 3 perdarahan sedang pada membran timpani.

    d. #erajat 8 3 perdarahan luas pada membran timpani.

    e. #erajat 0 3 embran timpani biru gelap karena ada darah dalam (a$um timpani.

    %. #erajat ' 3 Per%orasi membran timpani dan perdarahan bebas dari (a$um timpani.

    Pengobatan

    Dstirahat, dilarang men!elam6manu$er $alsa$a dilarang.

    #ekongestan6 antihistamin p.o6 le"at hidung.

    Antibiotik )bila perdarahan6per%orasi*.

    Pen/egahan

    P otoskopi sebelum men!elam.

    -idak men!elam bila ada gangguan %ungsi hidung.

    Selama men!elam berhenti dan mengurangi kedalaman bila n!eri telinga saat turun

    bila tetap gagal sebaikn!a pen!elamatan dihentikan.

    Progno!i!

    Untuk derajat &0 ? /< hari sembuh.

    Untuk derajat ' ? 18 bulan .

    &arotrauma Auri! Interna

    Komplikasi dari barotrauma auris media "aktu turun karena manu$er $alsa$a

    dilakukan terlalu dipaksakan.

    Saat turun tekanan akan meningkat.

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    43/85

    embran timpani terdorong kearah ka$um timpani men!ebabkan %oot plate dari

    stapes terdorong kedalam menekan perilim% membran %oramen rotundum terdorong

    keluarbila melakukan manu$er $alsa$a dengan kerastekanan didalam (a$um timpani

    meningkat dengan (epat

    membran timpani akan kembali ke posisi normal dengan (epat

    stapes akan tertarik keluarmembran %oramen rotundum terdorong ke dalamaliran balik

    dari perilim% tidak se(epat aliran akibat dari tekanan !ang terjadi ruptur membran %oramen

    rotundumbo(orn!a (airan perilim%.

    Gejala

    Perasaan buntu.

    -uli tipe sensoris.

    -innitus.

    =ejala gangguan $estibuler 3 $ertigo, disorientasi.

    Pengobatan

    +perasi rekonstruksi mikroskopis dari membran %oramen rotundum !ang ruptur.

    Simptomatik.

    #ilarang men!elam dan manu$er $alsa$a.

    Pen/egahan

    #ilarang men!elam bila manu$er $alsa$a dipermukaan sudah menimbulkan $ertigo.

    >ila merasa $ertigo saat turun, jangan terus dipaksakan ke dasar.

    &arotrauma Telinga 9a#tu Nai# 2A!/ent3

    Se(ara %isiologis, Pengembangan udara dalam (a$um timpani dapat disalurkan ke

    naso%aring le"at tuba eusta(hius, tek )H* dalam (a$um timpani akan membuka tuba

    esuta(hius tanpa kesulitan.

    >ila "aktu naik, tuba eusta(hii tidak mau membukaudara !ang mengembang dalam

    (a$um timpani akan terperangkapmeningkatkan tekanan dalam (a$um timpani.

    Gejala

    ;asa adan!a suatu penekanan6sakit telinga saat naik.

    -ransient $ertigo.

    -innitus.

    P7 oto!#opi

    Dnjeksi dari membran timpani, perdarahanruptura

    Terapi

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    44/85

    #ilarang men!elam.

    #ekongestan.

    Antibiotik bila perlu.

    Pen/egahan

    >ila timbul gejala seperti diatas saat naik, pen!elam harus berhenti dulu dan turun lagi

    sedikit sampai gejala tersebut menghilang.

    &arotrauma Sinu!

    a. >arotrauma sinus "aktu turun )des(ent*.

    b. >arotrauma sinus "aktu naik )as(ent*.

    &arotrauma Sinu! 9a#tu Turun 2De!/ent3>ila ada sumbatan di ostium6sal sinus saat turun terjadi kegagalan eualisasi

    kenaikan tekanan dari luar akan dihantarkan le"at dinding sinuspada "aktu !ang sama,

    timbul tekanan negati% relati% dalam sinus karena kontraksi udara dalam sinusbila batas

    elastis mukosa terle"atidapat terjadi perdarahan baik dalam mukosa6ruang submukosa

    masuk ke dalam lumen sinus.

    Gejala

    N!eri daerah sinus dan sekitarn!a.

    pitaksis, mungkin tampak darah pada masker pen!elam.

    P7 4adiologi! 1ranium

    Penebalan mukosa Hkesuraman dalam sinus.

    Fluid le$els.

    Pengobatan

    +bati %aktor predisposisi )sumbatan sinus akibat 3 sinusitis,rinitis,polip,DSPA*.

    #ekongestan nasal. Antibiotik.

    #rainage.

    Pen/egahan

    #ilarang men!elam bila ada DSPA, sinusitis, rhinitis, kelainan anatomis rongga

    hidung.

    2angan turun terlalu (epat.

    +rang orang !ang mempun!ai ri"a!at gangguan hidung6sinus harus diteliti dulu

    sebelum men!elam.

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    45/85

    &arotrauma Sinu! 9a#tu Nai# 2A!/ent3

    Udara keluar dari sinus "aktu naik terganggu terjadi peningkatan tekanan dalam sinus.

    Gejala

    ;asa penuh 6 n!eri daerah sinus "aktu naik.

    pitaksis.

    >isa terjadi ostium6mukosa robek dan keluar le"at (a$um nasi.

    Terapi

    Umumn!a tidak perlu pengobatan khusus.

    Pen/egahan

    Ke(epatan naik ke permukaan tidak boleh terlalu tinggi.

    &arotrauma Gigi

    Pada akar gigi !ang in%eksi 6disekeliling tambalan dari gigi !ang berlubang dapat

    terjadi ruangan berisi udarasaat naik, udara !ang terjebak akan menggembung

    n!eri hebat. ;ongga dalam gigi akibat adan!a karies dengan lap.(ement !ang tipis bila tekanan

    bertambah akibat udara !ang terperangkap mengembang dinding !ang tipis

    tertekan dan bisa pe(ah

    Setelah oral surger! atau tindakan lain pada gigi menggunakan S:U>A dari

    regulator timbul tekanan positi% masuk ke dalam jaringan gigi

    Pengobatan

    analgetik dan reparasi gigi.

    Pen/egahan

    P rutin gigi H ra!.

    #ilarang men!elam setelah men(abut6operasi gigi.

    &arotrauma 9ajah

    emakai maskerterbentuk rongga udara di"ajah.

    >ila tidak dapat men!amakan tekanan "aktu men!elam le"at udara dari hidung "ajah

    akan tertarik ke rongga tersebut.

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    46/85

    Gejala

    -erjadi pembengkakkan lebih ban!ak terjadi diba"ah matabengkakan jaringan "ajah.

    emorragi konjungti$a

    Pengobatan

    Simptomatis, kompres di bagian ba"ah !ang edema, dilarang men!elam sementara dan

    men!elam disertai ekspirasi se(ukupn!a le"at hidung ke masker.

    &arotrauma Paru 9a#tu Turun 2De!/ent3

    Lebih ban!ak pada pen!elaman R>reath old #i$ing )selam tanpa alat*pen!elam

    tidak mempun!ai suplai udara untuk men!amakan tekanan intrapulmonal dengan

    tekanan sekeliling.

    Se(ara %isiologis pada %ase permulaan R>reath old #i$ing tekanan intrapulmonal

    tetap dapat dipertahankan sama dengan tekanan sekelilingn!a dengan (ara

    menurunkan $olume paru. Kompresi paru lebih lanjut oleh dinding thora bisa di tolerir sampai ter(apai $ol

    residu paru.

    Setelah batas $olume ini di(apai, kompresi lebih lanjut akan menimbulkan

    barotrauma pada jaringan paru.

    Terapi

    +ksigen 1&&4 dan intermitten positi$e pressure inhibition therap!.

    :egah in%eksi.

    =eneral supporti$e (are.

    >ila ada perdarahan6eksudasi berat tambahkan bronkodilator dan gra$itational

    drainage.

    &arotrauma Paru 9a#tu Nai# 2A!/ent3

    Qaktu naik ke permukaaan, terjadi penurunan tekanan sekelilingudara dalam paru

    ikut menggembangbila ekshalasi terhambat saat naikudara !ang menggembang dalam

    paru tadi akan terperangkaptimbul pengembangan $olume paru diikuti peningkatan

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    47/85

    tekanan intrapulmonalbila batasbatas elastisitas paru terle"atiperegangan lebih lanjut

    mengakibatkan ruptur paru.

    Etiologi

    Peristi"a naik ke permukaan terlalu (epat serta ekshalasi inadekuat )panik menghisapair se(ara tidak sengaja !ang menimbulkan bronkospasme.

    Pen!akitpen!akit !ang bisa menimbulkan obstruksi saluran napas.

    lastisitas paru berkurang.

    Ada 0 kemungkinan akibat barotrauma paru saat naik 3

    Kerusakan jaringan paru

    mpisema surgikalis

    Pneumothora mboli udara

    &arotrauma %ulit

    emakai dr!6"et suit !ang tidak (o(ok

    -erjadi rongga udara antara kulit dan pakaian saat turun, tekanan udara dalam

    rongga udara tadi jadi relati% )* terhadap tekanan disekelilingn!a kulit terhisap

    pada rongga udara tersebut.

    Gejala

    -imbul garisgaris hiperemis sesuai lipatan pakaian !ang membentuk rongga udara.

    >isa sembuh dalam beberapa hari.

    &arotrauma %epala dan &adan

    >ila men!elam, tapi udara tidak bertambah didalam helmetpen!elam akan terhisap

    kedalam helmet.

    >isa juga terjadi bila pen!elam jatuh dari sangkarn!a6terperosok ke dalam juranglaut6bila udara dari perna%asan dari kompresor tibatiba berhenti.

    Gejala

    Kepala 6mata !ang menjadi besar

    #ispnea dan rasa tertekan pada dada

    dema pada bagian tubuh !ang kontak dengan helmet

    emorhagi dari kulit "ajah, konjungti$a, leher, bahu

    &arotrauma Inte!tinal

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    48/85

    Pada pen!elam pemula dimana (enderung adan!a aero%agia, serta "aktu melakukan

    $alsa$a disertai menelan udara.

    Sebelum men!elam minumminuman !ang mengandung karbonat.

    Pada "aktu naik, terjadi pengembangan gaskembung, %latus, kolik.

    Pengobatan

    enurunkan ke(epatan "aktu naik.

    ;ekompresi.

    elepas ikat pinggang 6 pakaian !ang rusak.

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    49/85

    Gangguan %e!ehatan Pen(elam

    %era/unan O

    +ksigen adalah ra(un !ang uni$ersal.

    Si"at O+

    -idak berbau,ber"arna, dan tidak berasa.

    -ekanan parsial +normal di udara &,/ A-A

    Timbuln(a tergantung pada +

    -ekanan parsial +

    Laman!a paparan +

    Variasi da!a seseorang

    Pen(ebab +

    Alat selam sistem tertutup6semi tertutup

    Pen!elaman saturasi

    Penggunaan +untuk memperban!ak "aktu pen!elaman

    -erapi +dalam ;U>-

    ;esusitasi dengan pemberian +!g lama pada kasus gangguan pernapasan

    Kera(unan +pulmoner

    Gambaran pertumbuhan Paru

    iperoksia menghambat sintesa protein dan #NA dalam jaringan paru.

    Fase eksudati% pada Kerusakan al$eolar di%us 3

    kongesti pulmoner di%us dan edema

    perdarahan intraal$eolar

    nekrosis sel al$eoli dengan deskuamasi epitelial

    Fase proli%erasi pada KA# 3

    -erjadi penggantian permukaan epitel al$eoli, dan terdapat jaringan ikat %ibrosa

    terutama lapisan interstitia.

    Mani"e!ta!i #lini#

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    50/85

    =ejala permulaan 3

    Dritasi ringan pada trakhea,batuk !ang se(ara progresi% bertambah berat, dan dispneu.

    -anda C tanda %isik 3

    ronkhi,demam,hiperemi membran mukosa hidung.

    Foto thoraks 3

    densitas pulmoner bilateral !ang di%us.

    Pengobatan dan Pen/egahan +

    -ak ada terapi spesi%ik !ang dapat digunakan se(ara klinik untuk menunda 6

    memperbaiki paru

    onitoring kapasitas $ital paru

    iperin%lasi paru se(ara periodik dianjurkan dalam usaha men(egah atelektaksis

    >atas !ang dapat diterima untuk prosedur terapu +hiperbarik han!a sampai

    penurunan kapasitas $ital sebesar 1&4

    Kera(unan +neurologik

    Me#ani!me

    Dnakti$asi enBimenBim karena oksidasi pada kelompok sul%hidril esensial

    Pembentukan radikal bebas !ang akti%

    Dnhibisi reduksi piridin nukleotida

    Pembentukan lipid peroksida

    Penurunan =A>A

    Mani"e!ta!i %lini! +

    ual dan muntah

    Kepala terasa ringan,pusing,tinitis dan $ertigo

    Kolaps,pu(at,berkeringat,bradikardi

    Pen!empitan lapang pandang,silau

    alusinasi,amnesia retrograd

    Parestesia,(egukan,dispneu

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    51/85

    Kon$ulsi

    Gambaran patologi# +

    Lesi tipe A 3 piknosis dan hiperkromatis dengan $akuolisasi sitoplasma

    Lesi tipe > 3 lisis sitoplasma dan karioreksis

    Pengobatan +

    #itujukan untuk men(egah trauma %isik karena kon$ulsi

    #idala ;U>- diperlukan penekanan lidah untuk men(egah lidah tergigit

    Pengurnagan +pada media pernapasann!a

    Kera(unan +pada organ lain

    ritrosit

    #epresi eritopoiesis,inakti%asi enBim glikolitik karena oksidasi

    ata

    Konstriksi pembuluh darah retina,konstriksi lapang pandang peri%er,kematian sel

    $isual dan ablasio retina.

    -elinga

    otitis media serosa )(airan di ruang tengah telinga*

    kera(unan :+

    Si"at 1O+

    Normal berada di udara atm 3 &,&8&,&04

    erupakkan sisa metabolisme !g normal !ang di produksi tubuh

    -ekanan :+dalam darah arteri sangat penting dalam pengontrolan respirasi

    Pen(ebab +

    Kegagalan sistem absorber

    :ontoh 3 pada alat selam sirkulasi tertutup

    Ventilasi !ang inadekuat dilingkungan tertutup

    :ontoh 3 dalam penggunaan alat selam standr6helmet dan ;U>- dimana aliran untuk

    menghilangkan :+tidak (ukup.

    Penurunan $entilasi pulmoner

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    52/85

    :ontoh 3 pada pen!elaman dalam dimana media pernapasan menjadi lebih padat.

    Gambaran %lini# +

    -ergantung pada laju perkembangan dan derajat retensi :+

    >er$ariasi dari asidosis respirasi ringan !ang terkompensasi

    Vol respirasi permenit meningkat / lipat

    '74 :+3 distress,dispneu,kenaikan $ol tidal,kenaikan tekanan darah dan den!ut

    nadi.

    1&4 :+3 penurunan den!ut nadi,tekanan darah,dan kehilangan kesadaran.

    1/104 :+3 depresi sentral pernapasan dan supresi kardiak

    /&0&4 :+3 kon$ulsi midbrain,spasme ekstensor, dan kematian

    >ila :+terhisap meningkat se(ara pelan terjadi hiperpneu,berden!ut di %rontal 6sakit

    kepala temporal,pusing,disorientasi,gelisah,beringat,"ajah menjadi merah dan

    bengkak,;; meningkat,tremor,kon$ulsi,depresi SSP,paralisis napas,kematian.

    Pengobatan +

    engangkatn!a dari lingkungan toksik

    emlihara pernapasan dan sirkulasi

    Pen/egahan +

    emonitor kadar :+

    emperhatikan %aktor C %aktor $entilasi !ang memadai ;U>-.

    Progno!i! +

    >ila pen!elam diangkat sebelum timbuln!a apneu,pemulihan (epat terjadi.

    %E4A1'NAN 1O

    Si"at ga! +

    =as tidak ber"arna,tidak berbau,tidak berasa.

    >atas :+ pada udara untuk pen!elaman /& ppm

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    53/85

    Sumber 3 pemberian lubrikasi kompresor,masukn!a asap knalpot ke pipa udara

    kompresor.

    Me#ani!me #era/unan +

    #alam aliran darah, :+ akan berikatan se(ara kimia"i dengan b.

    Fa#tor (ang menentu#an laju !atura!i -b)1O +

    -ekanan :+ dan kedalaman

    Ventilasi al$eolar

    :urah jantung

    Kegiatan C kegiatan %isik

    Faktor distribusi

    Mani"e!ta!i #lini! +

    >erhubungan lngsung dengan adarn!a,ke(epatan napas,lama menghirup :+

    -ekanan parsial :+ meningkat dengan bertambahn!a tekanan

    Pengobatan +

    Ventilasi !ang (ukup

    Pemberian +hiperbarik

    Steroid untuk mela"an edema serebral

    Valium untuk kejang

    -IPO%SIA

    +rgan C organ !ang pertama kali mengalami hipoksia adalah otak,hepar dan ginjal

    karena kebutuhan energin!a lebih ban!ak.

    Klasi%ikasi ipoksia 3

    1. ipoksik

    /. Stagnasi

    8. Anemik

    0. istotoksik

    -al (ang mengganggu !uplai O+

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    54/85

    Kekurangan pada media pernapasan akibat kesalahan pen(ampuran gas

    Kerusakan peralatan

    +tak dapat masuk ke paru C paru karena ada hambatan pada jalan napas

    +dapat masuk kedalam paru dan darah tapi tidak dapat di teruskan ke jaringan

    Pen(ebab hipo#!ia pada pen(elam S1'&A 3

    abisn!a media pernapasan

    Konsentrasi +!ang rendah

    Aliran !ang inadekuat

    eningkatn!a konsumsi +

    ipoksia karena dilusi

    ipoksia "aktu naik

    Mani"e!ta!i #lini# +

    =ejala a"al 3

    kesukaran kordinasi bergerak,sakit kepala,penglihatan ganda.

    =ejala lanjutan 3

    sianosis,kejangkejang,dan kehilangan kesadaran.

    >ila tidak diatasi akan men!ebabkan kerusakan otak,gagal napas,dan gagal jantung.

    Pengobatan +

    Pengobatan dari berbagai hipoksia men(akup koreksi dari pen!ebab hipoksia.

    Sindroma neurologik akibat tekanan tinggi

    -erjadi pada pen!elaman dalam !ang dengan sendirin!a menggunakan media

    pernapasan (ampuran heliumoksigen.

    SN-- ini merupakan %enomena kompleks,di tandai dengan perubahan klinis.

    Mani"e!ta!i #lini# +

    -remor

    Fasikulasi

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    55/85

    Dnkoordinasi

    #isorientasi

    Kon$ulsi

    Koma

    Kematian

    Etiologi +

    Pengaruh langsung tekanan hidrostatik

    Penumpukan :+selama men!elam

    Adan!a ganggun di%usi +di dalam paruparu

    Pen/egahan +

    Kombinasi oksigen,helium dan nitrogen

    Gangguan penggunaan !/uba

    &arotrauma paru ,a#tu turun 2lung !:uee;e3

    tiologi 3

    -erjadi pada pen!elam tahan na%as

    Kerusakan katup searah pada s(uba

    -erjadi ketidakseimbangan tekanan gas perna%asan dan tekanan air

    =ejala klinis3

    >atuk darah setelah naik ke permukaan

    Pembengkakan jar paru

    -erkumpuln!a (airan didalam paru

    -erapi 3 +ksigen 1&& 4

    &arotrauma #ulit

    Sering terjadi pada pakaian selam kering, tapi dapat pula terjadi pada pakaian basah

    !g kurang baik

    Kulit masuk mengisi kantong udara pada lipatan pakaian

    =ejala klinis3

    -erdapat ber(ak/ akan terlihat setelah pakaian dilepaskan

    >arotrauma paru "aktu naik )>urst Lung*

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    56/85

    -erjadi akibat mengambilan na%as terlalu dalam se"aktu di dalam air tanpa

    menghembuskan udara saat naik ke permukaan

    -erjadi se"aktu latihan naik bebas, naik bebas darurat

    %eru!a#an jar paru

    Pe(ahn!a jaringan se(ara meluas

    =ejala klinis3

    Sesak na%as

    >atuk dahak berdarah

    N!eri dada

    Sianosis

    -erapi3

    >erikan oksigen 1&&4 le"at masker bertekanan positi%

    Surgi/al empi!ema

    Akibat pe(ahn!a kantung udara, gas masuk ke dalam jaringan sekitar paru

    )mediastinum*

    Udara merambat ke dalam jantung. Udara naik ke atas mediatinum ke daerah leher

    =ejala klinis3

    -enggorokan terasa penuh

    Na%as pendek

    Sukar menelan

    ;asa n!eri ditulang belakang

    sho(k

    Pheumothora7

    Pe(ahn!a paru dekat jar sekitar, lalu udara akan dilepaskan ke rongga dada )pleura*

    dan men!ebabkan kolaps

    =ejala klinis3

    endadak dan sakit dada sebelah

    na%as pendek

    Sianosis, sho(k

    -erapi

    Pembedahan

    +ksigen 1&&4 dengan masker tanpa tekanan

    Emboli 'dara

    Setiap pe(ahn!a paru dapat melepaskan gas ke jar sekitar dan berakibat pe(ahn!apemb darah !g lebih ke(il !g memba"a gelembung gas ke sirkulasi

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    57/85

    =ejala klinis3

    Pusing, dada n!eri, batuk

    Kesulitan bi(ara

    =angguan pengelihatan

    Kelemahan otot Kejang

    Sho(k

    -erapi

    ;ekompresi diruang hiperbarik ke 7 A-A

    &arotrauma ga!trointe!tinal nai#

    enelan ban!ak udara dan mengembang di usus

    =ejala klinis3

    =as keluar dari mulut dan anus

    ulas

    muntah

    Nitrogen narkosis

    enggunakan udara sebagai gas perna%asann!a pada kedalaman 8& meter6X

    Faktor/ !g memperngaruhi terjadin!a narkose3

    Dntelejensia !g rendah

    Kelelahan6kerja berat

    Kegelisahan, kurang pengalaman, pemula

    #ingin

    inum alkohol

    #a!a pandang buruk

    =angguan oksigen6:+

    =ambaran klinis3

    Fungsi da!a pemikiran, penilaian, da!a ingat, perhatian akan terpengaruh

    enimbulkan perasaan sehat

    enstimulir rasa aman

    estimulir rasa per(a!a diri

    Pengobatan3

    enggunakan bahan (ampuran helium

    ukum artini

    Kera(unan oksigen

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    58/85

    >ila tekanan persial oksigen X / A-A

    >erna%as 1&&4 oksigen dipermukaan selama /&0& jam

    tiologi3

    Penggunaan alat selam (losed6semi dengan oksigen 1&&4 Pada pengobatan rekompresi untuk pen!akit dekompresi atau emboli udara

    ;esusitasi oksigen lama

    -ekanan parsial oksigen3

    Udara mengandung /&4 oksigen, 9&4 nitrogen

    Udara 1 A-A ? &,/ A-A +/ H &,9 A-A N/

    Untuk X 1&& meter gunakan kombinasi helium6neon

    =ejala klinis3

    ual muntah

    Pusing

    Kejang epilepti(

    alusinasi pengelihatan6pendengaran

    >ingung

    -erapi3

    en(egah terjadin!a (idera tubuh saat kejang

    emberikan antikejang

    Kera(unan oksigen kronis

    =ejala klinis3

    -enggorokan gatal

    ;asa pedih dibelakang tulang dada

    >atuk kering saat berna%as dalam

    ;asa sakit bertambah saat na%as

    Na%as pendek

    Na%as bun!i disertai batuk !g tidak terkontrol

    -erapi3

    idrokotison 6 bronkodilator

    >eri udara bebas

    ipoksia

    Se"aktu istirahat manusia membutuhkan /'&8&& ml oksigen6min. Qaktu kerja

    kebutuhan meningkat 1&1' lipat !aitu 0,' liter6min

    Kadar oksigen dalam darah arteri [ '& mmg

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    59/85

    al !g menggangu suplai oksigen3

    Kekurangan oksigen pada gas perna%asan akibat salah pen(ampuran gas

    Kerusakan peralatan

    +ksigen tidak dapat masuk ke paru karena hambatan jalan na%as

    +ksigen dapat masuk ke paru tetapi tidak dapat masuk ke dalam darah +ksigen dapat masuk ke paru, darah tetapi tidak masuk ke dalam jaringan

    +ksigen bisa masuk kejaringan tetapi tidak diman%aatkan

    Pen!ebab hipoksia pada S:U>A

    abisn!a suplai gas perna%asan

    Kerusakan alat, gas !g ada dalam silinder mungkin (ukup tapi tidak sampai

    pada pen!elam

    Kadar oksigen !g rendah, kadar nitrogen lebih bn!ak

    Ke(epatan aliran !g tidak men(ukupi

    ipoksia karena pengen(eran

    =ejala klinis hipoksia

    ilang kesadaran

    Kesukaran koordinasi gerakan

    ;; dalam dan meningkat

    Qarna kebiruan di bibir, mulut, jari

    Pengobatan3

    A>:

    +ksigen 1&&4

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    60/85

    PENYA%IT DE%OMP4ESI

    suatu pen!akit6 kelainankelainan !ang disebabkan oleh pelepasan dan

    mengembangn!a gelembunggelembung gas dari %ase larut dalam darah6 jaringan akibat

    penurunan tekanan sekitarn!a.

    ukum enr!

    ban!ak gas !ang melarut di dalam (airan sebanding dengan tekanan gas tersebut

    diatas (airan ini berhubungan dengan ke(epatan lepasn!a gas nitrogen dari %ase larut

    menjadi tidak larut dalam bentuk gelembung gas saat proses dekompresi berlangsung.

    Patogene!i!

    penurunan tekanan disekitar tubuh

    supersaturasi gas dalam darah6 jaringan tubuh

    gas lepas lebih (epat dari jaringan6 darah dalam bentuk tidak larut )gelembung gas*

    Gelembung ga!

    =elembung gas ekstra$as(ular )dalam jaringan*

    o terjadi akibat lambatn!a aliran darah $ena dari jaringan tersebut

    menghambat ke(epatan eliminasi gas dari jaringan distorsi jaringan H

    kerusakan selsel sekitar

    gejala neurologis, n!eri periartikuler.

    =elembung gas intra$as(ular )dalam darah*, ma(am gelembung gas intra$as(ular 3

    o !ang stationere%ek sumbatan, n!eri periartikular, gejala neurologis peri%er

    o !ang ikut sirkulasi C sumbatan gg.na%as, gagal jantung, gg. sirkulasiC

    masuk dalam sirkulasi gg. Per%usi mikro$askular organ iskemia lo(al,

    kerusakan jaringan, in%ark gejala neurologis, :VS, n!eri

    =elembung gas inraselular )dalam sel*

    Perubahan)perubahan (ang dia#ibat#an

    peningkatan permeabilitas $as(ularhemokonsentrasi,hipo$olemia, edema paru.

    stasis pada kapilerkapiler karena ada hemokonsentrasi

    hiperkoagubilitas dalam darah

    gangguan di%usi gasgas dalam al$eoli

    semua perubahan diatas akan menimbulkan hipoksia selular

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    61/85

    Fa/tor) "a/tor (ang mempengaruhi !atura!i

    Ke(epatan aliran darah ke jaringan

    #a!a larut nitrogen dalam jaringan

    o Eang ter(epat menerima dan melepaskan nitrogen 3 darah, jaringan lemak,

    otak

    !anglambat menerima dan melepaskan nitrogen 3 tulang ra"an permukaan

    sendi

    Gejala #lini!

    akut 3 kelainan neurologis )79 4*, kelaianan osteoartikular )/5 4*, bentuk lain

    )(hokes,gg. Koroner* 84

    kronis 3 d!sbari( osteone(rosis

    .eni! < jeni!

    -ipe D

    o n!eri persendian dan otototot disekitarn!a

    o

    n!eri periartikular, mulamula kaku

    berden!ut

    n!eri bertambah setelah/0 jamreda dalam 8< hari tanpa terapi

    hiperemis, bengkak sekitar sendi

    gejala lain 3 kelelahan, mengantuk, pusing, gatal kulit

    lokasi 3 sendi bahu XX, siku, pergelangan tangan, paha, lutut, kaki

    -ipe DD

    o mengenai s!stem kardiopulmoner, SSP

    o gejala neurologis 3 otak )stroke, kematian*, (erebellum )sulit bi(ara, tremor*,

    medulla spinalis )gangguan sensorikmotorik*, $estibuler )$ertigo, tinnitus,

    gangguan pendengaran*

    gejala :VS;S 3 (hokes, gagal jantung kanan, iskemia otot jantung

    gejala =D- 3 mual, anoreksia, muntah, diare, kejang usus

    Diagno!i!

    e$aluasi ri"a!at pen!elaman sebelumn!a

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    62/85

    p lab darah 3 hemokonsentrasi, hiperkoagullasi, trombositopenia, leukositosis,

    penggerombolan ;>:

    Terapi

    tujuan 3 mela"an e%ek hipoksia pada jaringan

    +ksigenasi dan #ekomperesi

    o oksigenasi 3 mela"an hipoksia jaringan,mengurangi tekanan nitrogen !ang

    terlarut dalam plasma6 jaringan )memper(epat larutn!a kembali gelembung

    gelembung gas nitrogen*

    o rekompresi 3 merupakan suatu tindakan darurat dan harus dilakukan

    se(epatn!a

    tujuann!a 3 memperke(il besarn!a gelembung gas dan melarutkan gelembunggas nitrogen

    -erapi medikamentosa

    o tujuan 3 untuk menanggulangi perubahanperubahan sekunder6 kerusakan !ang

    timbul akibat gelembung gas nitrogen.

    (airan dan elektrolit untuk menanggulangi $olume !ang hilang,

    menormalkan kembali hemokonsentrasi, men(egah stasis aliran darah

    dan memperbaiki per%usi jaringan

    antiplatelet agretionaspirin )men(egah agregasi trombosit

    steroid menstabilisir (erebral edema )hidrokortison 1 gr,

    deametasone 0 mg*

    gl!(erolmengobati (erebral edema )se(ara p.o &,9 ml6kg>>

    digitaliskon$ulsi dan sedati$e )i.$* 1& mg tiap kali dibutuhkan

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    63/85

    PENYA%IT INFE%SI PADA PENYELAMAN

    Dn%eksi spesi%ik dekat permukaan air

    S(histosoma dermatitis

    o gejala 3 pruritus, erupsi, papula eritematous

    o pen(egahan 3 memakai pakaian pelindung, pembersihan kulit, setelah ter(elup

    air

    risepeloid

    o etiologi 3 bakteri gram )H* risepelothi rhusiopati

    o gejala 3 luka le(et, batas jelas, edema, gatal, kgb membesar

    =ranuloma

    o etiologi 3 !(oba(terium marinum disebut s"immer Rselbo" disebabkan

    karena goresan dinding kolam renang6badan kapal

    o gejala 3 timbul (airan merah, papula, bersisik

    o terapi 3 anti -b, trimetoprim sul%athaaBole, kompres hangat, pakaian

    pelindung

    -inea pedis

    o etologi 3 -rikophiton6 pidermoph!thon %lo((osum

    o terapi 3 kalium permenangat )rendam*, anti jamur lo(al

    -inea $ersikolor

    o etiologi 3 h!giene !ang kurang

    Dn%eksi non spesi%ik

    +titis eksterna

    o gejala 3 n!eri telinga

    o terapi 3 analgesi(, antisepti( lo(al

    +titis media

    o komplikasi dari barotrauma

    Sinusitis

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    64/85

    Luka karena karang

    o gejala 3 laserasi6 abrasi, kemerahan, bengkak, n!eri

    o terapi 3 antisepti(, anti tetanus, antibioti(

    Dn%eksi sistemik spesi%ik

    eningoense%alitis karena amuba

    o gejala 3 mendadak sakit kepala, sedikit pusing

    o jaringan otakpembengkakan, hiperemis, eksudat purulent

    o mukosa ol%aktoriusulserasi

    o ne$us ol%aktoriusin%lamasi dan nekrotik

    Leptospirosis

    o gejala 3 mendadak panas, malaise, diare, meningismus

    Pharingokonjungti$al %e$er

    Dn%eksi lain 3 t!phoid, parath!%oid, diare

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    65/85

    -IPOTE4MI

    terjadi bila hilangn!a panas dari tubuh X besar dari panas !ang dihasilkan. Air

    menghantarkan panas /' X (epat dari udara. Perubahan dalam panas tubuh6 hilangn!a

    panas akibat ter(ebur dalam air dingin dapat ditentukan sebagai berikut 3k(

    -> ? perubahan dalam total heat bod! (ontent )K(al* &,98

    >Q ? berat badan )kg*

    -> ? perubahan suhu tubuh bagian dalam )Z:*

    -S ? perubahan suhu kulit ratarata )Z:*

    Dalam penelitian =>6>>> #e/ela#aan di laut di!impul#an +

    Suhu air Z: Qaktu sur$i$al )jam*

    & 1

    1' 7

    /& -ak terbatas

    Pendapat #e/ela#aan #apal +

    Pen!ebab utama kematian tenggelam laut adalah hipotermia

    Pada perairan !ang sama dan suhu udara !ang sama "aktu sur$i$al ma(amma(am

    indi$idu berbeda, tergantung kekurangan6 kelebihan dalam penampilann!a.

    o bentuk tubuhorang gemuk XX orang kurus

    o $asomotor tone

    o latihanorang kurus XX sering istirahat saat latihan

    o aklimatisasi

    manusia mempun!ai kemampuan untuk men!esuaikan diri)adapatasi* terhadap rasa dingin

    o sukarela membiarkan terbuangn!a panasorang gemuk XX orang kurus

    Pato"iologi terhadap ra!a dingin

    se(ara klinis hipotermia dibagi / 3

    Lokalanggota badan tangan menjadi dingin dan tidak enak bila suhu sulit

    men(apai /&Z: dan kaki /8Z: rasa getar, kekuatan menggenggam, kemantapan

    lengan menurun

    T!" # $%&' ( !W

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    66/85

    Sistemik, rasa sakit mulai terasa dio tangan dam kaki pada suhu 1'Z: dan 19Z:

    = "a!e #edinginan !eluruh tubuh

    Fase eksitasi )suhu 8

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    67/85

    &INATANG LA'T YANG &E4&A-AYA

    &erbaha(a #arena gigitann(a

    1. Dkan hiu

    /. >arra(uda

    8. el

    0. =roper

    &erbaha(a #arena ra/unn(a

    1. Dkan pari

    /. Ular laut

    8. Dkan kalajengking

    0. Dkan sembilang

    '. Uburubur

    7. Kerang lonjong

    ulu babi

    9. >lue ring o(topus

    I#an -iu 2!har#3

    Panjang hiu ber$ariasi mulai dari 1'(m hingga 1' meter. 2enis hiu !ang terbesar tidak

    memangsa manusia, melainkan memakan organisme jenis plankton dikarenakan susunan

    gigin!a. iu mampu melihat hingga 1' meter , untuk jarak lebih dari 1' meter hiu

    menggunakan organ penghidun!a. Ada /'& spesies !ang berbaha!a bagi manusia dan

    menempati hampir sebagian besar lautan di dunia. Serangan hiu terjadi di daerah temperatur

    hangat )X/&]:* dan daerah tropis dan sering setelah tengah hari sampai matahari terbenam

    karena merupakan jam akti% hiu untuk men(ari makanan.

    =ejala Klinis 3

    Luka luas dengan tepi tidak rata. #erajat luka mulai dari !ang ringan hingga amputasi

    jaringan. #apat men!ebabkan perdarahan hebat sehingga dapat terjadi s!ok bahkan kematian.

    Pengobatan 3

    ;esusitasi ditempat

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    68/85

    entikan perdarahan

    >eri tourniuet

    Analgetik mor%in

    -rans%usi plasma6(airan

    2angan memberi apapun $ia mulut

    ;ujuk ke ;S terdekat untuk +P

    &arra/uda

    >ara(uda memiliki panjang tubuh 1,9 meter hingga /,0 meter dengan berat 09 kilogram.

    #apat ditemukan di perairan Dndia barat, >raBil, Utara Florida, Dndo Pasi%ik. -ertarik pada

    sesuatu !ang masuk ke dalam air, terutama jika ber"arna (erah.

    =ejala 3

    Luka laserasi lurus )berbeda dengan gigitan hiu !ang berbentuk (ekungan*

    Pertolongan 3

    entikan perdarahan

    >eri tourniuet

    2angan beri sesuatu le"at mulut

    -erapi (airan6trans%usi darah

    Sedati% )diaBepam, mor%in*, antibiotik

    Kirim ke rumah sakit

    Mora( Eel

    =igi tajam dengan kulit !ang kuat tidak tembus pisau. -erdapat di daerah tropis dan

    subtropis. 2arang menggigit bila tidak diganggu. -inggal dalam lubang karang dasar laut.

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    69/85

    =ejala 3

    Luka robekan dengan perdarahan hebat hingga dapat menimbulkan s!ok dan paralisis.

    Pertolongan 3

    entikan perdarahan

    >eri tourniuet

    2angan beri sesuatu le"at mulut

    -erapi (airan6trans%usi darah

    Sedati% )diaBepam, mor%in*, antibiotik

    Kirim ke ;S

    Groper

    Panjang tubuh 8,' meter dengan berat hingga //< kilogram. -inggal di sekitar batu karang.

    =ejala 3

    Luka lokal hingga luka besar dengan ban!ak jaringan !ang ter(e(er. #apat men!ebabkan

    perdarahan dan in%eksi sekunder.

    Pertolongan 3

    Sama seperti penanganan gigitan barra(uda

    entikan perdarahan

    >eri tourniuet

    2angan beri sesuatu le"at mulut

    -erapi (airan6trans%usi darah

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    70/85

    Sedati% )diaBepam, mor%in*, antibiotik

    Kirim ke ;S

    I#an Pari 2Sting 4a(3

    Dkan pari atau sting ra! merupakan salah satu dari grup terbesar binatang pen!engat. #imana

    ukuran ikan pari terbesar !aitu R=iant Stringra! o% Australia terdapat di Dndo Pasi%ik dengan

    panjang men(apai 0,' meter dan berat X8/' kilogram. >erenang di laut dangkal. akanann!a

    berupa (a(ing dan udang.

    =ejala 3

    Luka tusuk C robek )P?1'(m*. endadak sakit hingga 1/ jam , berkurang setelah 71/ jam

    hingga beberapa hari. Perdarahan ban!ak hingga men!ebabkan nekrosis lokal. Keadaan

    umum didapatkan tandatanda s!ok, mual, dan muntah.

    Pertolongan 3

    >aringkan pasien

    :u(i dan bersihkan luka

    >eri air panas pada luka

    Atasi perdarahan

    Anastesi lokal

    Analgetik dan antibiotik

    'lar Laut 2Sea Sna#e3

    abitat ular laut adalah di perairan pantai, akarakar pohon, dan lubang karang. #i darat, ular

    laut tidak dapat bergerak selin(ah seperti saat di dalam air. ;a(unn!a lebih toksik daripada

    king (obra.

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    71/85

    =ejala 3

    -erdapat tanda bekas gigitan berupa luka tusuk. asa tenang tanpa gejala6asimptomatik

    selama 1& menit sampai beberapa jam. Lalu diikuti dengan gejala berupa euphoria, (emas,

    dan gelisah, lidah terasa tebal, tenggorokan kering. >adan terasa lemah bahkan bisa sampai

    paralisis. -erdapt juga trismus, spasme, sulit bi(ara, kejang dan m!oglobinuria.

    Pertolongan pertama 3

    Ligasi luka

    Dmobilisasi badan dan anggota badan

    Pernapasan mouthtomouth

    Pengobatan 3

    Dnsisi dan obati luka

    Antibisa ular

    I#an %alajeng#ing 2S/orpion Fi!h3

    S(orpion %ish dapat ditemukan di daerah tropis dan temperatur hangat. Keban!akan

    ukurann!a (ukup besar namun ada pula !ang ke(il.

    8 golongan utama 3

    ebra %ish

    S(orpion %ish

    Stone %ish

    =ejala 3

    -erganggun!a %ungsi pernapasan. emoragik pulmonal. Pa!ah jantung dan aritmia. Pingsan,

    hipotensi, bradikardi, delirium.

    Pengobatan 3

    Dnjeksi lokal bus(opan6emetin :l

    Dnsisi dan debridement

    Analgetik, antibiotik

    I#an Sembilang 21at Fi!h3

  • 7/23/2019 Kasus Matra Laut

    72/85

    -erdapat di air ta"ar dan air laut di Dndonesia dan Australia. Ada di lumpur dasar air.

    ;a(unn!a bersi%at $asokonstriktor dan labil terhadap panas.

    =ejala 3

    N!eri lokal mendadak !ang bertambah dalam 1& menit. -imbul nekrosis jaringan, kepu(atanlokal dan bengkak. Kelenjar getah bening regional pun membesar dan didapati pula tanda

    tanda s!ok.

    Pengobatan 3

    Atasi perdarahan

    2angan pakai tourniuet

    Lokal anastetik

    Analgetik dan antibiotik

    'bur)ubur

    Sangat bera(un dan hidup di laut dengan iklim panas. Qarna tubuh pu(at biru transparan

    dengan ra(un !ang dimilikin!a bersi%at (ardiotoi(. Pengaruh terhadap jantung berupa

    tekanan arteri meningkat, bradikardi, %ibrilasi $entrikel hingga asistol.

    =ejala akibat ra(un 3

    Penderita menjerit karena n!eri !ang sangat mendadak pada kulit dan berusaha menggaruk

    tentakel !ang menempel. =angguan kesadaran hingga koma bahkan kematian pada 1& menit

    pertama.

    Pertolongan pertama 3

    -ourniuet pada bagian !ang luka

    Alkohol untuk mengurangi sensiti$itas

    Ambil tentakel !ang melekat

    Pernapasan mouthtom