kasus 1 mkk

23
DAFTAR ISI DAFTAR ISI 1 PENDAHULUAN 2 SKENARIO KASUS 3 PEMBAHASAN 5 A. Analisis Masalah dan Hipotesis 5 B. Anamnesis 5 C. Pemeriksaan Penunjang 8 D. Diagnosis 9 E. Penatalaksanaan 9 F. Prognosis 10 G. pencegahan 10 TINJAUAN PUSTAKA 12 1

Upload: almirazada-zhes-putri

Post on 21-Jan-2016

71 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: kasus 1 MKK

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1

PENDAHULUAN 2

SKENARIO KASUS 3

PEMBAHASAN 5

A. Analisis Masalah dan Hipotesis 5

B. Anamnesis 5

C. Pemeriksaan Penunjang 8

D. Diagnosis 9

E. Penatalaksanaan 9

F. Prognosis 10

G. pencegahan 10

TINJAUAN PUSTAKA 12

PENUTUP 15

DAFTAR PUSTAKA 16

1

Page 2: kasus 1 MKK

PENDAHULUAN

Makalah ini dibuat berdasarkan hasil diskusi dalam dua sesi yang berlangsung pada:

Sesi 1

Hari, tanggal :

Pukul : 08.00 – 10.00 WIB

Ketua : Camila Kamal

Sekretaris : Isnadiah Fitria Maharani

Dengan pembimbing diskusi dr. Lie Meriyanti.

Sesi 2

Pukul : 10.00 – 12.00 WIB

Ketua : Eva Natalia BR Manulang

Sekretaris : Hani Aqmarina

Dengan pembimbing diskusi dr. Qomarudin Bausat.

Pada makalah dengan judul “seorang anak perempuan dengan adiksi internet” ini dibahas

mengenai analisis masalah, hipotesis, rencana pemeriksaan fisik ,pemeriksaan penunjang,

rencana tatalaksana, serta pencegahan yang dapat terjadi pada anak yang berusia duabelas tahun

tersebut.

2

Page 3: kasus 1 MKK

SKENARIO KASUS

Skrenario 1

Anak perempuan ; Nn I, 12 tahun dibawa orang tuanya karena tidak mau sekolah dan

pergi dari rumah selama 2 minggu.

Skenario 2

Keluhan ini sudah terjadi sejak 6bulan yang lalu. Orang tua mengeluh bahwa ia sering

pulang malam dan kadang tidak pulang. Ia dibawa konsultasi karena sudah 2 mingfu tidak pulang

dan setelah ditemukan di sebuah warnet yang tidak jauh dari rumahnya

Skenario 3

Nn.I pergi dari rumah selama 2 minggu. Ia juga tidak pergi ke sekolah. Setelah ditemukan

oleh keluarga,Nn.I berada di warnet dan sudah tidak mau sekolah lagi

Skenario 4

Hasil pemeriksaan penunjang :

Hb 12 gr%; leukosit 6000/mm; trombosit 250.000/mm; hitung jenis leukosit : batang 10%;

segmen :50% ; limfosit 30%;monosit 1%, cholesterol total HDL :50 mg/dl; trigloserid :160 mg/dl

;Ureum :30 mg% ; creatinin 0,97mg% ;asam urat 4,4 mg%

Urine : tidak ada kelainan

Foto thorax dan EKG : tidak ditemukan kelainan pada paru dan jantung

3

Page 4: kasus 1 MKK

Skenario 5

Nn.I merupakan anak ke 4 dari 4 bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-satunya

. Orang tua sangat over protective. Ia merupakan anak yang sangat menyendiri dan kurang

banyak teman

Skenario 6

Nn. I tidak sekolah lagi. Oleh orang tua , ia tidak boleh keluar rumah lagi , ia merasa sedih

dan gelisah

4

Page 5: kasus 1 MKK

PEMBAHASAN

A. Analisis Masalah dan Hipotesa

Usia Nn. I (12 tahun) masih termasuk usia remaja berdasarkan pengelompokan usia menurut

WHO, yaitu 10-18 tahun. Tingkah Nn. I yang kabur dari rumah selama 2 miggu dan tidak mau

sekolah memiliki beberapa kemungkinan, yaitu:

1. merupakan sikap protes atas ke-overprotektif-an orangtuanya.

2. menderita adiksi internet, berdasarkan keterangan orangtuanya yang menyatakan bahwa

Nn. I ditemukan di warnet yang tidak jauh dari rumah setelah 2 minggu tersebut. Keluhan

sering pulang malam dan kadang tidak pulang sejak 6 bulan lalu mungkin disebabkan

karena Nn. I sering main di warnet. Anak bungsu, perempuan satu-satunya, dan didukung

oleh pola asuh kedua orangtuanya yang sangat over protektif menyebabkan kepribadian

Nn. I menjadi introvert. Nn i juga penyendiri dan kurang banyak teman. Kemudian

kemungkinan ia terlalu terbiasa untuk dilindungi, dimanja, dan dilarang menyebabkan ia

cenderung takut untuk disakiti serta untuk bersosialisasi secara langsung. Melalui hal-hal

tersebut kemungkinan media internet merupaka tempat untuk bersosialisasi yang baik,

karena tidak perlu memperlihatkan identitas asli serta kepribadian aslinya di internet.

Dengan bersosialisasi di media internet, ia merasa lebih aman.Kemdudian orangtua Nn. I

melarangnya untuk keluar rumah lagi karena takut Nn. I main di warnet sampai tidak

pulang lagi,kesedihan dan kegelisahan yang dialami oleh Nn. I merupakan withdrawal

sindrom yang dialami oleh orang-orang penderita adiksi internet.

3. Berdasarkan pernyataan Nn I yang tidak mau sekolah dan pergi dr rumah slama 2 minggu

juga dapat dipikirkan kemungkinan seperti HDAD,hamil dan autisme ringan.

B. Anamnesis

5

Page 6: kasus 1 MKK

Pada kasus tersebut anamnesis tambahan sangat diperlukan untuk menunjang diagnosis.

Saat melakukan anamnesis sebaiknya orangtua dan anak harus dipisah terlebih dahulu. Hal ini

bertujuan agar baik anak maupun orangtua tidak sungkan untuk menjawab pertanyaan yang

berkaitan dengan hubungan ibu dan anak. Oleh karena itu, anamnesis yang dilakukan ada

dua,yaitu autoanamnesis terhadap anak tersebut sendiri serta alloanamnesis terhadap ibunya.

Alloanamnesis

Melengkapi Identitas :

1. Nama lengkap ibu siapa?

2. Umur ibu berapa?

3. Alamat rumahnya dimana?

4. Pekerjaan ibu apa? Jam kerjanya bagaimana?

5. Apakah ibu masih menikah? Sudah punya berapa anak?

Riwayat Penyakit Sekarang

1. Ketika pergi dari rumah apakah seorang diri/bersama temannya?

2. Apakah ia punya teman dekat?

3. Apakah ada perubahan sikap secara tiba-tiba?

4. Bagaimana prestasi dia akhir-akhir ini?

5. Apakah ia sudah mens?

6. Adakah gejala seperti mual muntah sebelum ia pergi?

7. Adakah aduan dari sekolah mengenai perilaku anaknya?

8. Apakah ia mempunyai masalah di sekolah ataupun di rumah yang pernah ia

ceritakan?

9. Adakah fasilitas internet di rumah?

10. Bagaimana hubungan ibu-anak ?

11. Berapa uang jajan yang dikasih?

Riwayat Penyakit Dahulu

6

Page 7: kasus 1 MKK

1. Apakah Nn.I sebelumnya pernah melakukan hal yang sama?

Jika iya,kemanakah perginya dan berapa lama pulangnya? Selain itu, kapan hal ini

pernah terjadi?

Riwayat Kebiasaan

1. Apa yang biasa dilakukannya di rumah ?

2. Apakah sering bermain di luar rumah?

3. Bagaimana cara ia bersosialisasi dengan teman?

4. Apakah ia sering bermain internet di rumah?

5. Apakah ia sering ke warnet?

Autoanamnesis

Melengkapi identitas

1. Nama lengkapnya siapa?

2. Umur berapa?

3. Alamat rumahnya dimana?

4. Anak ke berapa dari berapa bersaudara?

Riwayat Penyakit Sekarang

1.Kemana saja selama 2 minggu ini dan dengan siapa?

2. Tahu tentang internet pertama kali dari siapa? Sejak kapan suka main internet?

3. Apa yang dilakukan? Apakah bermain game/ chatting/ yang lain?

4. Apakah ada masalah di sekolah dan di rumah?

5. Apakah di rumah tidak disediakan internet?

6. Berapa uang jajan yang dikasih?

7. Apakah sudah menstruasi?

8. Apakah sekarang punya pacar?

7

Page 8: kasus 1 MKK

C. Pemeriksaan Penunjang

Hasil pemeriksaan laboratorium :

Nilai pasien Nilai normal Interpretasi

Hb 12 gr% 12-15 gr% Normal

Leukosit 6000/mm 5000-10000/mm Normal

Trombosit 250000/mm 150000-400000/mm Normal

Kolesterol HDL 50 mg/dL >55 mg/dL Sedikit menurun

Trigliserid 160 mg/dL <150 mg/dL Sedikit naik

Ureum 30 mg% 15-40 mg% Normal

Kreatinin 0.97 mg% 0.5-1.5 mg% Normal

Asam urat 4.4 mg% 2.4-5.7 mg% Normal

Hitung jenis leukosit :

Batang : 10%

Segmen : 50%

Limfosit : 30%

Monosit : 1%

Hitung jenis tidak digunakan karena belum mencapai 100 %

Pemeriksaan Urine :

Tidak ada kelainan

8

Page 9: kasus 1 MKK

Foto thorax dan EKG :

Tidak ditemukan kelainan pada jantung dan paru

Pada pasien perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut beruba pemeriksaan fisik untuk

mengetahui keadaan umum, serta status lokalis yang dibutuhkan, pemeriksaan laboratorium

tambahan seperti test pack (beta HCG) untuk menyingkirkan hipotesa kehamilan , inspeksi

lingkungan sekitar seperti sekolah dan rumah untuk lebih menunjang diagnosis.

D. Diagnosis

Melalui informasi yang didapat dari anamnesis lebih lanjut beruba pergi dari rumah

selama 2 minggu, tidak pergi kesekolah dan ditemukan di warnet, kemudian sudah 6 bulan sering

pulang malam, bahkan terkadang tidak pulang, didukung dengan orang tua yang protektiv, serta

keadaan anak yang penyendiri, kemudian merasa sedih dan gelisah (adanya sindrom withdrawal)

bila jauh dari internent dan tidak adanya kelainan pada pemeriksaan laboratorium maka diagnosis

untuk Nn. I adalah adiksi internet.

E. penatalaksanaan

Secara umum penanganan kasus bersifat menyeluruh baik dari orang tua maupun

lingkungan sekitar seperti di sekolah. Melalui orang tua dan guru pendidikan kesehatan

mengenai bermain pada anak dapat tersalurkan dengan baik. Dapat juga dibantu melalui pihak

kesehatan terkait misalkan perawat atau psikolog melalui workshop atau seminar di sekolah.

Secara khusus penanganan dapat beruba :

1. Edukasi dan konseling terhadap orangtua dan anak(Nn.I) untuk memperbaiki komunikasi

yang baik antara Nn I dengan orangtuanya.

2. Cognitive Behavior Therapy, dimana pada terapi ini perawatan didasarkan pada pikiran

menentukan perasaan.

3. Terapi keluarga, beruba Brief Strategic Family Therapy (BSFT) yang merupakan terapi

jangka pendek yang berfokus pada intervensi terapeutik

9

Page 10: kasus 1 MKK

4. Farmakoterapi berupa antianxietas bila diperlukan.

F. Prognosis

Bila dilakukan penatalaksanaan yang baik pada anak,orangtua,serta seluruh keluarga

maupun lingkungan yang terlibat maka prognosis pada anak ini adalah Ad Bonam.

G. Pencegahan

1. Peran orang tua sebagai pendamping

Peran orang tua sangatlah dibutuhkan. kondisikan bahwa masuk ke situs negatif

(konten porno/kekerasan) itu sesuatu yang tabu, sehingga penggunaan komputer harus

terbuka dan orang tua harus bisa melihat

.

2. Letakkan komputer di ruang keluarga atau ruangan yang sering dilewati umum

Tujuannya agar saat mengakses internet kegiatan anak dapat terus dipantau

(sebaiknya tidak di kamar tidur anak) .

3. Tentukan waktu online bersama.

Orang tua dan anak bersama-sama duduk di komputer, berdiskusi tentang

berbagai informasi dari internet.

4. Pembatasan waktu browsing.

Biasakan anak untuk disiplin mematuhi batasan waktu menggunakan internet.

Hindari anak duduk didepan komputer hingga larut malam.

5. Komunikasikan manfaat positif maupun negatif internet .

Jelaskan, internet adalah media informasi yang paling praktis serta tak terbatas.

Namun, ada beberapa pihak yang memanfaatkan internet untuk maksud-maksud yang

tidak baik.

10

Page 11: kasus 1 MKK

6. Berikan tips praktis untuk menghindari pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan

sepihak dari pengguna internet.

Hal ini dapat dilakukan misalnya, dengan tidak memberi data pribadi, tidak

memberikan nomor telepon dan alamat serta tidak memberikan foto pada siapapun yang

tidak dikenal.

7. Menggunakan internet protection software lokal.

Langkah ini merupakan langkah mudah dan efisien untuk menghindarkan anak

anda dari pengaruh negatif internet, termasuk dari situs lokal. Penyedia jasa proteksi ini

akan memfilter semua jenis informasi maupun gambar dari layar komputer anak anda.

8. Jika anak memperlihatkan tingkah laku tak wajar,

Segera diskusikan dengan mereka. Cari tahu, apakan internet menjadi

penyebabnya.

9. Tekankan pada anak bahwa bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya,

10. Jika anak anda mulai terlihat kecanduan internet atau game,

Segera diskusikan dengan ahli.Mereka tahu betul bagaimana menjadikan hidup

anak anda tak hanya dihabiskan di depan komputer

11

Page 12: kasus 1 MKK

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Adiksi merupakan suatu aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara terus menerus

tanpa adanya kesadaran saat melakukan kegiatan dengan jangka waktu lebih dari normal.

Kemudian adiksi di definisikan sebagai suatu perilaku tidak sehat atau merugikan diri sendiri

yang berlangsung terus menerus yang sulit diakhiri individu bersangkutan dan dapat

mempengaruhi keadaan fisik, psikis maupun sosial.1

Adiksi internet adalah suatu keadaan dimana seseorang menggunakan koneksi online

secara berlebihan dan menunjukkan gangguan sosial, mental, fisik, dan keuangan yang nyata

karenanya dalam durasi lebih dari 12 bulan. Pada adiksi internet dapat ditemukan gejala tolerance

dan withdrawal dan kondisi dimana aktivitas sosial dan pekerjaan ditinggalkan untuk

menggunakan internet.

Aspek-aspek adiksi

Salience

Sebuah aktivitas tertentu yang menjadikan sebuah peristiwa yang paling penting dalam hidup

seseorang dan mendominasi pemikiran mereka (keasikan dan adanya distorsi kognitif),

perasaan, dan perilaku (kerusakan perilaku).

Mood modification

12

Page 13: kasus 1 MKK

Hal ini mengacu pada pengalaman subjektif seseorang, ini merupakan konsekuensi dari

terlibatnya dalam kegiatan tertentu dan dapat dilihat sebagai strategi coping (yaitu, melarikan

diri dari perasaan).

Tolerance

Ini adalah proses dimana meningkatnya jumlah aktivitas tertentu yang diperlukan untuk

mencapai suatu efek tertentu.

Withdrawal simptom

Suatu perasaan yang tidak menyenangkan atau efek fisik yang terjadi ketika aktivitas tertentu

dihentikan atau tiba-tiba dikurangi, misalnya marah.

Conflict

Konflik ini mengacu pada konflik antara pecandu dan orang disekitar mereka (konlik

antarpribadi), konflik dengan kegiatan lain (pekerjaan, kehidupan sosial, hobi dan minat) atau

dari dalam diri individu sendiri (konflik intrapsikis) terkait dengan kegiatan tertentu.

Relapes

Ini cenderung pada kegiatan yang terulang yang telah diobati selama bertahun-tahun dan

muncul kembali.1

Kategori adiksi internet

Cyber-sex addiction

Penggunaan kompulsif terhadap situs-situs yang mengandung materi seksual/ porno

Cyber-relationship addiction

Keterlibatan yang berlebihan terhadap situs-situs jejaring sosial dunia maya

Net compulsion

Obsesi terhadap perjudian online, belanja, atau perdagangan online

Information overload

Penggunaan kompulsif terhadap situs-situs pencarian data

Game addiction

Obsesi terhadap permain game-game online

13

Page 14: kasus 1 MKK

Faktor-faktor yang mempengaruhi adiksi

Hiburan dan rekreasi

Emosional coping (pengalih perhatian dari kesepian, isolasi dan kebosanan, melepaskan stres,

relaksasi, kemarahan dan frustasi)

Melarikan diri dari kenyataan

Hubungan interpersonal dan memuaskan kebutuhan sosial (berteman, memperkuat

persahabatan dan menghasilkan rasa memiliki dan pengakuan)

Kebutuhan untuk berprestasi

Kebutuhan untuk adanya kegembiraan dan tantangan dalam diri

Kebutuhan untuk kekuasaan1

Penatalaksanaan adiksi internet

Edukasi dan konseling terhadap orang tua

Cognitive behavioral therapy adalah sebuah pendekatan psikoterapi yang bertujuan untuk

memecahkan masalah tentang emosi disfungsional, perilaku dan kognisi melalui prosedur,

berorientasi pada tujuan yang sistematis. Kognitif berarti proses mental seperti berpikir. Kata

³kognitif¶ mengacu pada segala sesuatu yang terjadi di dalam pikiran kita,termasuk mimpi,

kenangan, gambar, pikiran, dan perhatian. Perilaku mengacu pada segalasesuatu yang kita

lakukan. Ini mencakup apa yang Anda katakan, bagaimana kita mencobauntuk menyelesaikan

masalah, bagaimana kita bertindak, dan menghindar. Terapi adalah katayang digunakan untuk

menggambarkan pendekatan sistematis untuk memerangi masalah, penyakit, atau kondisi

tidak teratur.

Psikoterapi individu

Terapi grup

Terapi keluarga

Farmakoterapi

Pencegahan

Menggalang kepedulian sosial terhadap resiko adiksi internet

14

Page 15: kasus 1 MKK

Edukasi orang tua mengenai penggunaan internet dan kebutuhan akan supervisi orag tua

dalam penggunaan internet

Letakkan internet di ruang keluarga

Meningkatkan hubungan orang tua-anak, fungsi keluarga, komunikasi dan support sosial

Pencegahan dan penatalaksanaan terhadap gangguan psikiatri komorbid (ADHD, depresi,

fobia sosial, isolasi sosial, dan lain-lain)

PENUTUP

Internet merupakan salah satu media yang sekarang ini banyak digemari olh remaja.

Internet menjadi suatu kegemaran tersendiri bagi remaja dalam mencari informasi terbaru dan

menjalin hubungan dengan orang main di beda tempat. Di zaman yang modern ini, penggunaan

internet sangatlah diperlukan. Apalagi bagi kaum pelajar yang dalam perkembangannya

mengalami masa remaja.Kecanduan internet bisa mengarah ke hiburan sampai pornografi . Di

internet menyajikan banyak hiburan salah satunya adalah permainan Atau sering disebut games.

Seiring perkembangan zaman dan teknologi , manusia sekarang mengalami apa yang disebut

dengan "ketergantungan teknologi".Hal ini terutama banyak dialami oleh anak anak remaja.

Ketergantungan tersebut menyebabkan banyak efek negative dari mulai pulang malam sampai

dengan tidak pulang karena terus menerus bermain internet di warung internet yang saat ini sudah

menjamur dimana mana.

15

Page 16: kasus 1 MKK

16

Page 17: kasus 1 MKK

DAFTAR PUSTAKA

1. Pengaruh Komunikasi interpersonal dan loneliness terhadap adiksi games online.

Available at http://repository.uinjkt.ac.id. Accessed on June 1st, 2013

2. Pratiwi PC, Andayani TR , Karyanta NA. (2012). “Perilaku Adiksi Game-online

Ditinjau dari Efikasi Diri Akademik dan Keterampilan Sosial pada Remaja di

Surakarta “. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrawijaya. 1(2). Available at :

http://candrajiwa.psikologi.fk.uns.ac.id/index.php/candrajiwa/article/view/27/17.

3. Sanditaria W, Fitri SYR, Mhardiyah A. (2012). “Adiksi Bermain Game Online Pada

Anak Usia Sekolah di Warung Internet Penyedia Game Online”. Students-E journal.

1(1). Available at : http://journal.unpad.ac.id/ejournal/article/view/745/791.

4. Cognitive Behavior Therapy. Available at

http://konselorindonesia.blogspot.com/2012/04/cognitive-behavior-therapy-cbt.html

17