karangwaru riverside

11
Paper Pengembangan Masyarakat || Karangwaru Riverside 1 A. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu upa- ya yang dilakukan pemerintah daerah untuk memajukan daerahnya baik dari segi kualitas lingkungan, ekonomi, maupun sosial-budaya. Namun tidak sedikit pula pembangunan yang dinilai kurang berhasil karena kurangnya du- kungan masyarakat atau bahkan ditentang sama sekali. Hal tersebut terjadi karena pada saat per- encanaan pembangunan, masyarakat tidak dili- batkan sama sekali. Masyarakat lebih dipandang sebagai suatu obyek pembangunan, bukan seb- agai subyek pembangunan. Dewasa ini, masyarakat mulai mengerti arti penting dari sebuah partisipasi dan sudah mulai aktif dalam mengikuti tahapan proses perencanaan, minimal untuk daerahnya send- iri. Saat ini sedang marak program yang ber- basis pelibatan masyarakat sebagai tonggak dari pelaksanaan program dan pengembangan masyarakat. Pengembangan masyarakat adalah kegiatan pengembangan masyarakat yang di- lakukan oleh suatu perusahaan atau fasilitator pendamping yang diarahkan untuk memper- besar akses masyarakat untuk mencapai kon- disi sosial, ekonomi dan budaya yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Contoh program pembangunan ber- basis pengembangan masyarakat adalah adalah Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK). Dalam program ini pembangunan lingkungan diberi penekanan khusus pada perwujudan perubahan perilaku masyarakat, pengembangan masyarakat dalam segala bidang, sehingga penanggulangan ke- miskinan melalui pembangunan sumberdaya manusia segera terwujud. Dalam PLPBK, pem- bangunan fisik lingkungan merupakan suatu media belajar untuk menyepakati peraturan- peraturan yang dibutuhkan dalam menuju ma- syarakat madani, yang mampu mewujudkan lingkungan permukiman yang sehat, tertib, se- laras, berjatidiri dan lestari. Salah satu contoh PLPBK yang diang- gap berhasil penerapannya adalah Karangwaru Riverside. Karangwaru dahulu merupakan suatu daeah kumuh dan terkenal angker. Namun saat ini, image tersebut sudah berubah. Dalam per- encanaannya, Karangwaru Riverside dibagi menjadi 6 segmen. Dalam program Karangwaru Riverside ini masyarakat turut andil dalam se- gala proses perencanaannya mulai dari tahap persiapan, perencanaan, pemasaran, sampai dengan evaluasinya. Saat ini Karangwaru River- side sudah terdengar namanya sebagai salah satu program dibawah PLPBK yang cukup sukses dan menjadi bahan study banding banyak dae- rah. Dalam paper ini akan dideskripsikan secara lebih lanjut mengenai pengembangan masyara- kat Karangwaru melalui PLPBK-Karangwaru Riverside. B. Tujuan 1. Mendeskripsikan program PLPBK. 2. Mendeskripsikan penerapan PLPBK dalam program Karangwaru Riverside. 3. Mendeskripsikan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan. 4. Mengevaluasi implementasi pembangunan Karangwaru Riverside. C. Waktu dan Tempat Survey Pengambilan data dan wawancara di- lakukan pada tanggal 27 Mei 2013 di lokasi pembangunan Karangwaru Riverside. Pertama- tama dilakukan survey dan pengamatan di lo- kasi pembangunan, kemudian dilanjutkan den- gan wawancara dengan warga sekitar, fasilitator pendamping, dan juga salah satu perwakilan dari kelurahan yang mengerti seluk-beluk pro- gram Karangwaru Riverside ini untuk mendapat data primer dan sekunder untuk keperluan pen- ulisan paper ini.

Upload: ardina-rahtama

Post on 09-Nov-2015

94 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Sekilas mengenai Karangwaru Riverside, Yogyakarta

TRANSCRIPT

  • Paper Pengembangan Masyarakat || Karangwaru Riverside 1

    A. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu upa-ya yang dilakukan pemerintah daerah untuk memajukan daerahnya baik dari segi kualitas lingkungan, ekonomi, maupun sosial-budaya. Namun tidak sedikit pula pembangunan yang dinilai kurang berhasil karena kurangnya du-kungan masyarakat atau bahkan ditentang sama sekali. Hal tersebut terjadi karena pada saat per-encanaan pembangunan, masyarakat tidak dili-batkan sama sekali. Masyarakat lebih dipandang sebagai suatu obyek pembangunan, bukan seb-agai subyek pembangunan. Dewasa ini, masyarakat mulai mengerti arti penting dari sebuah partisipasi dan sudah mulai aktif dalam mengikuti tahapan proses perencanaan, minimal untuk daerahnya send-iri. Saat ini sedang marak program yang ber-basis pelibatan masyarakat sebagai tonggak dari pelaksanaan program dan pengembangan masyarakat. Pengembangan masyarakat adalah kegiatan pengembangan masyarakat yang di-lakukan oleh suatu perusahaan atau fasilitator pendamping yang diarahkan untuk memper-besar akses masyarakat untuk mencapai kon-disi sosial, ekonomi dan budaya yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Contoh program pembangunan ber-basis pengembangan masyarakat adalah adalah Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK). Dalam program ini pembangunan lingkungan diberi penekanan khusus pada perwujudan perubahan perilaku masyarakat, pengembangan masyarakat dalam segala bidang, sehingga penanggulangan ke-miskinan melalui pembangunan sumberdaya manusia segera terwujud. Dalam PLPBK, pem-bangunan fisik lingkungan merupakan suatu media belajar untuk menyepakati peraturan-peraturan yang dibutuhkan dalam menuju ma-syarakat madani, yang mampu mewujudkan lingkungan permukiman yang sehat, tertib, se-laras, berjatidiri dan lestari.

    Salah satu contoh PLPBK yang diang-gap berhasil penerapannya adalah Karangwaru Riverside. Karangwaru dahulu merupakan suatu daeah kumuh dan terkenal angker. Namun saat ini, image tersebut sudah berubah. Dalam per-encanaannya, Karangwaru Riverside dibagi menjadi 6 segmen. Dalam program Karangwaru Riverside ini masyarakat turut andil dalam se-gala proses perencanaannya mulai dari tahap persiapan, perencanaan, pemasaran, sampai dengan evaluasinya. Saat ini Karangwaru River-side sudah terdengar namanya sebagai salah satu program dibawah PLPBK yang cukup sukses dan menjadi bahan study banding banyak dae-rah. Dalam paper ini akan dideskripsikan secara lebih lanjut mengenai pengembangan masyara-kat Karangwaru melalui PLPBK-Karangwaru Riverside.

    B. Tujuan 1. Mendeskripsikan program PLPBK.2. Mendeskripsikan penerapan PLPBK dalam

    program Karangwaru Riverside.3. Mendeskripsikan keterlibatan masyarakat

    dalam pembangunan.4. Mengevaluasi implementasi pembangunan

    Karangwaru Riverside.

    C. Waktu dan Tempat Survey Pengambilan data dan wawancara di-lakukan pada tanggal 27 Mei 2013 di lokasi pembangunan Karangwaru Riverside. Pertama-tama dilakukan survey dan pengamatan di lo-kasi pembangunan, kemudian dilanjutkan den-gan wawancara dengan warga sekitar, fasilitator pendamping, dan juga salah satu perwakilan dari kelurahan yang mengerti seluk-beluk pro-gram Karangwaru Riverside ini untuk mendapat data primer dan sekunder untuk keperluan pen-ulisan paper ini.

  • Paper Pengembangan Masyarakat || Karangwaru Riverside 2

    D. Profil Komunitas Komunitas Karangwaru ini bermula dari BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) yang ada di Kelurahan Karangwaru. BKM Tridaya Waru Mandiri ini merupakan perwakilan masyarakat, dimana masyarakat dapat menyam-paikan aspirasinya, baik berupa saran maupun kritik, terkait dengan Karangwaru. BKM ini sendiri memiliki beberapa fungsi yaitu,1. Memberi pelatihan kepada masyarakat yang tergolong

    kategori miskin seperti pelatihan membuat kerajinan tangan dan makanan.

    2. Mengamati dan melihat kondisi lingkungan Karangwaru yang sekiranya perlu dibenahi.

    3. Memberi bantuan bagi warga miskin yang mempunyai usaha, dengan memberikan pinjaman modal dengan bunga rendah(1.5%).

    Gambar 1 Peta Kelurahan KarangwaruSumber : Komunitas Karangwaru, 2010

    PLPBK Karangwaru ini ter-letak di Kelurahan Karangwaru, Ke-camatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta dan memiliki visi terwujudnya ling-kungan permukiman Karangwaru yang nyaman huni. Masyarakat Ka-rangwaru memiliki tekat dan mem-buat strategi pengembangan yang diwujudkan dalam aksi antara lain membangun sarana dan prasarana lingkungan yang tertata dan mu-dah diakses, mewujudkan kawasan permukiman yang hijau, asri, dan produktif, menciptakan kesadaran pola hidup sehat, menciptakan ke-hidupan masyarakat yang tertib dan sadar hukum, menumbuh kembang-kan kehidupan perekonomian ma-syarakat, melestarikan dan mengem-bangkan budaya yang telah tumbuh berbasis kearifan lokal, dan mening-katkan kualitas pendidikan masyara-kat. E. Program1. Deskripsi Program kegiatan yang di-jalankan di Karangwaru ini adalah Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK), yaitu proses membangun dan mengem-bangkan tatanan sosial, budaya, eko-nomi, dan lingkungan yang dilandasi visi yang dibangun secara bersama-sama oleh masyarakat. 2. Stakeholders Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan PLPBK ini adalah ma-syarakat yang didukung oleh BKM, LPMK, dan Kelurahan Karangwaru. Pada tahapan sosialisasi, peran dari tokoh masyarakat juga sangat pent-ing. Selain itu, dalam proses pelaksa-

  • Paper Pengembangan Masyarakat || Karangwaru Riverside 3

    naannya masyarakat juga dibantu oleh tim ahli perencana yang membantu proses pembuatan desain rencana kawasan dan tim ahli pemasa-ran yang berfungsi untuk membantu mempro-mosikan program ini dan mencari donator atau sponsor yang berminat. PLPBK ini juga dibantu oleh beberapa fasilitator yang memiliki fungsi mendampingi masyarakat dalam melakukan proses community development maupun pelak-sanaan pembangunan. 3. Sumber dana Untuk melaksanakan program ini, PLPBK Karangwaru mendapat bantuan dana dari World Bank yang disalurkan melalui Ke-mentrian PU. Selain itu, juga mendapatkan sponsor dari Kementrian Sosial. Program PLPBK juga didukung oleh swadaya masyarakat yang ditunjukkan dengan adanya donatur dan masyarakat rela memberikan sebagaian lahan-nya untuk kegiatan PLPBK. Dalam pelaksanaan pembangunannya pun masyarakat melakukan secara mandiri, artinya masyarakat bergotong royong dalam membangun dan memelihara fasilitas yang ada. Saat ini, Karangwaru berhasil mendapat-kan kucuran dana dari beberapa pihak yang dimafaatkan untuk penataan lingkungannya, yaitu Rp. 100,000,000 untuk penataan dan pem-buatan sarana lingkungan , Rp. 400,000,000 un-tuk pembuatan IPAL Komunal, Rp. 800,000,000 untuk pembuatan ruang terbuka hijau, dan daa lain yang digunakan untuk pembuatan saluran air hujan, sumur resapan, dan lainnya.

    4. Kegiatan Kegiatan PLPBK di Karangwaru ini per-tama kali dimulai melalui tingkat BKM, dimana BKM ini mendapatkan modal Rp. 250,000,000 melalui program P2KP (Program Pemberday-aan Kawasan Perkotaan) yang dimanfaatkan untuk biaya operasional sebesar Rp. 10.000.000 dan sisanya digulirkan melalui KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) untuk dikelola. Salah satu program BKM melalui KSM ini adalah mem-berikan bantuan pinjaman kepada masyarakat dimana kesadaran untuk mengembalikan pin-jaman tinggi, sehingga BKM Karangwaru di tingkat Kota Yogyakarta dinobatkan menjadi BKM terbaik. Pada tingkat provinsi DIY, BKM ini meraih juara 2, kemudian BKM Karawa-ngwaru diusulkan untuk membuat proposal program PLPBK tingkat nasional dan masuk menjadi rangking 5. Dengan prestasi ini, BKM Karangwaru pun mendapatkan dana sebesar Rp. 1,000,000,000. BKM dan tokoh masyarakat Karang-waru sepakat untuk melaksanakan program yang tertera di dalam proposal dan kemudian dilakukan sosialisasi kepada warga melalui Ru-kun Kampung (setingkat diatas RW). RK ini terdiri dari RK Karangwaru Kidul, Karangwaru Lor, Blunyah Rejo, Petinggen, Bangirejo dimana warga masing-masing RK ini dapat memberi-kan usulan apa yang diinginkan di wilayahnya masing-masing. Kegiatan ini mendapat antu-siasme warga yang cukup tinggi dimana warga menginginkan Karangwaru berubah lebih baik.

    Gambar 2 Beberapa poster sosialisasi kepada warga

  • Paper Pengembangan Masyarakat || Karangwaru Riverside 4

    Kemudian untuk menindaklanjuti usulan tersebut, dibentuklah tim inti perencanaan par-tisipatif yang terdiri dari berbagai lembaga yang ada di Karangwaru, seperti RT, RW, dan BKM itu sendiri. Langkah selanjutnya adalah menganalisis potensi yang ada di Karangwaru. Potensi-potensi apa saja yang terdapat di masing-masing RK, yang dominan dan dapat dikembangkan. Contohnya di RK Bangirejo potensial untuk dikembangkan se-bagai daerah kuliner karena terdapat banyak wa-rung dan tempat kos. Setelah didata, ternyata masing-masing wilayah memiliki potensi yang berbeda dan in-gin wilayahnya dahulu yang dibangun. Untuk mengatasi hal ini, dibuatlah sistem skoring untuk menentukan wilayah mana yang paling mende-sak untuk ditata. Skoring ini melihat dari segi lingkungan, jumlah warga miskin, jumlah warga yang memiliki usaha, dan lain-lain. Setelah di-lakukan skoring dan dibuat kesepakatan ternyata kawasan yang paling mendesak untuk dibenahi adalah kawasan sungai, karena sungai ini membe-lah wilayah Karangwaru dan di sepanjang sungai

    juga merupakan wilayah paling kumuh dimana terdapat banyak sampah, dan lain-lain. PLPBK Karangwaru juga menetapkan beberapa segmen yang menjadi focus dari program ini, yaitu ban-taran Kali Buntung (terdapat 4 segmen), banta-ran Kali Code (1 segmen), dan di sebelah timur Borobudur Plaza (1 segmen). Dalam pelaksanaannya, PLPBK Karang-waru ini dibantu oleh tim ahli yang bertugas un-tuk membantu dalam hal perencanaan. Lokasi di pinggir Kali Buntung ini pun dipilihlah sepan-jang bantaran sungai di RW 3 dan 4 (sebanyak 1 segmen) sebagai titik fokus perencanaannya, karena tidak mungkin untuk membenahi sepan-jang aliran sungai karena terbatasnya dana dan juga lahan pinggir sungai sebagian merupakan milik pribadi warga. Normalisasi Kali Buntung ini dilakukan dengan pembuatan tanggul di sisi kanan-kiri sungai, pembuatan jalan inspeksi di kedua sisi, dan pembuatan taman di pinggir sungai. Dalam prosesnya, kegiatan ini mengalami beberapa kendala diantaranya pembebasan lahan karena lahan yang saat ini dimanfaatkan untuk Karang-waru Riverside merupakan lahan milik pribadi masyarakat yang awalnya tidak mau memberi-kan sebagian lahannya untuk kegiatan ini. Teta-pi, setelah diadakan pendekatan dan sosialisasi akhirnya warga pun dengan sukarela memberi-kan sebagian lahannya. Setelah perencanaan normalisasi sungai jadi, PLPBK Karangwaru juga melibatan tim teknis dari pemerintah kota karena pihak Ka-rangwaru tidak ingin jika rencana yang mereka buat bertentangan dengan rencana pemerintah. Pemerintah Kota Yogyakarta sendiri memiliki tanggapan yang positif, walaupun pada awal-nya merasa ragu akan berhasil karena penataan seperti ini bukanlah ranah BKM atau Kelurah-an. Akhirnya, setelah mendapat dukungan dari pemkot, segmen 1 ini pun berhasil dikerjakan.

    Gambar 3 Kondisi bantaran Kali Buntung

  • Paper Pengembangan Masyarakat || Karangwaru Riverside 5

    Setelah 1 segmen ini berhasil, warga yang tinggal di bantaran sungai yang lain pun tertarik untuk ikut menata sungai dan me-nyatakan siap untuk memberikan sebagian lahannya. Untuk mendukung kelanjutan dari segmen yang lain, PLPBK Karangwaru ini juga merekrut beberapa tenaga ahli, terutama di bidang pemasaran yang bertugas untuk me-masarkan produk perencanaan Karangwaru ke instansi-instansi maupun perusahaan dan memberikan bantuan dana dalam pelaksa-naannya.

    Selain berfokus pada perencanaan fisik seperti penataan sungai, di Karangwaru ini juga terdapat perencanaan lingkungan dimana salah satunya diinisasi oleh Karangtaruna Karangwa-ru yang melakukan kegiatan urban farming. Ke-giatan ini meliputi pembuatan vertical garden di bantaran sungai dan tembok pagar warga, pem-buatan pupuk kompos, dan pemanfaatan botol sebagai media tanam. Selain mengajak warga Karangwaru, karangtaruna ini juga mengajak warga lain (terutama yang berkunjung ke Ka-rangwaru) untuk turut serta dalam kegiatannya.

    Gambar 4 Ruang terbuka di bantaran sungai

    Gambar 5 Vertikal Garden di Karangwaru

  • Paper Pengembangan Masyarakat || Karangwaru Riverside 6

    F. Evaluasi Kondisi Pengembangan masyarakat berupa pena-taan lingkungan Kelurahan Karangwaru dengan tema Karangwaru Riverside dibagi menjadi 5 seg-men. Penataan lingkungan yang sudah rampung berada di segmen 1 yaitu di RT 5 RW 2 dan RT 12 RW 4 Kelurahan Karangwaru. Kelurahan Ka-

    rangwaru sebelumnya terkenal sebagai daerah yang angker dan kumuh. Sampah banyak men-gambang di sungai dan tanaman liar tumbuh tidak terawat, belum ditambah dengan tidak ad-anya penerangan lampu jalan saat malam hari. Karena itu penataan kawasan untuk menghilan-gkan kesan kumuh menjadi prioritas penataan kawasan Kelurahan Karangwaru.

    Gambar 6 Proses pembuatan pupuk kompos Gambar 7 Pemanfaatan botol bekas

    Gambar 7 kawasan pinggiran Kali Buntung di Kelurahan Karangwaru sebelum penataan lingkungan

  • Paper Pengembangan Masyarakat || Karangwaru Riverside 7

    Gambar 8 Proses perubahan kondisi fisik Karangwaru Riverside segmen 1.

  • Paper Pengembangan Masyarakat || Karangwaru Riverside 8

    Dari segi fisik terlihat perubahan yang terjadi pada Karangwaru Riverside. Pengemban-gan masyarakat dengan penataan lingkungan di Kelurahan Karangwaru yaitu meliputi pemban-gunan jalan inpeksi di kedua sisi Kali Buntung, perbaikan tanggul sungai, dan penataan pemu-kiman warga. Dari segi efektivitas, dilihat dari ren-cana dan pelaksanaannya terdapat beberapa ketidaksesuaian, yaitu soal lebar jalan inpeksi. Jalan inpeksi tidak bisa dibuat sesuai dengan le-bar yang direncanakan karena adanya beberapa warga yang tidak setuju dengan lebar tanah mer-eka yang harus diberikan. Namun hal ini tidak menghentikan rencana tersebut. Jalan inpeksi tetap dibangun namun dengan lebar jalan yang lebih kecil dari rencana. Adapun masalah lain yang terkait dengan efektifitas pengembangan masyarakat dengan penataan lingkungan ini yaitu kondisi sungai yang mempunyai hulu di daerah Sleman. Warga Karangwaru tidak lagi membuang sampah di sungai demi menjaga kebersihan Kali Buntung, namun kurangnya koordinasi dengan wilayah lain menjadikan Kali Buntung tetap dikotori sampah yang berasal dari hulu sungai. Oleh karena itu diperlukan koordinasi di sepanjang kawasaan pinggir Kali Buntung.

    Dari segi keberlanjutan, karena be-rasa dari usaha dan keinginan waraga Ke-lurahan Karangwaru sendiri maka usaha untuk menjaga keberlanjutan Karangwaru Riverside diatur sendiri oleh warga. Warga Karangwaru tidak lagi membuang sampah ke sungai dan secara rutin mengadakan ker-ja bakti. Manajemen pun diserahkan kepada warga untuk dapat menyelanggarakan event-event di Kawasan Karangwaru Riverside. Menjadi salah satu pengembangan masyarakat paling sukses menjadikan Ka-wasan Karangwaru Riverside sering dikun-jungi badan pengembangan masyarakat dari daerah lain. Tidak hanya dari desain mas-terplan yang ada, badan pengembangan ma-syarakat lain ingin mencontoh manajemen dari Karangwaru Riverside. Kebanyakan badan pengembangan masyarakat yang berkunjung ingin mengetahui bagaimana Kawasan Karangwaru Riverside dapat diban-gun dengan menggunakan dana pembangu-nan yang sedikit. Karakteristik Karangwaru terkait dengan keberhasilah pengembangan masyarakat yang ingin dicontoh pengam-bangan masyaakat lain yaitu:1. Swadaya dan keikhlasan warga

    Warga aktif terlibat dalam proses pengembangan masayarakat mulai dari diskusi ide, penentuan prioritas, pelak-sanaan pembangunan, dan perawatan. Warga juga secara iklhas memberikan tanahnya demi terbangunnya Kawasan Karangwaru Riverside.

    2. Adanya saling koordinasi antara badan pengembangan masyarakat dan pengem-bangan kawasan di Karangwaru Adanya koordinasi ini menjadikan pengembangan masayarakat yang ada tidak tersendat karena adanya saling klaim lahan yang biasanya terjadi antar instansi/badan.Gambar 10 Stakeholders

  • Paper Pengembangan Masyarakat || Karangwaru Riverside 9

    G. Dampak Pelaksanaan pengembangan masyara-kat di Karangwaru memberikan banyak dam-pak positif terutama bagi warga Karangwaru sendiri. Dampak yang terlihat dan dapat dira-sakan warga merupakan dampak sosial, ling-kungan dan ekonomi. Dampak yang paling mudah dilihat adalah dampak lingkungan di-mana kawasan pinggir sungai yang sebelumnya kumuh sekarang tertata rapi dan indah untuk dilihat. Sebelumnya kawasan pinggir sungai tersebut merupakan halaman belakang warga yang terkenal angker karena terdiri dari po-hon-pohon yang rimbun terutama pohon bam-bu. Sekarang setelah dilakukan pembangunan, lingkungan menjadi indah dan nyaman untuk beraktivitas. Dari segi sosial, pelaksanaan pemban-gunan tersebut merubah pola pikir warga Ka-rangwaru. Dimana pada awalnya rumah mer-eka membelakangi sungai sekarang menjadi rumah yang menghadap ke sungai. Perubahan pola pikir tersebut menjadi dasar perlakukan masyarakat terhadap sungai. Masyarakat yang tadinya membuang sampah dan limbah rumah tangga di sungai sekarang sudah tidak lagi. Hal tersebut dikarenakan mereka akan merasa malu jika halaman depan rumah mereka kotor. Perubahan tersebut berdampak pula pada kual-itas lingkungan di sungai yang semakin menin-gkat. Di pinggir sungai sekarang juga menjadi salah satu tempat berkumpul dan bersosialisasi masyarakat. Pemuda biasanya melakukan keg-iatan memancing di malam minggu. Masyara-kat juga sering mengadakan event-event di pinggir sungai tersebut. Adanya kegiatan-keg-iatan tersebut tentu akan sering mempertemu-kan warga sehingga warga menjadi lebih akrab satu sama lain. Peningkatan kualitas lingkungan dan perubahan pola pikir masyarakat tersebut berpengaruh pula pada kegiatan ekonomi di kawasan tersebut. Penyelenggaraan event

    menjadi salah satu moment yang tepat untuk meningkatkan kegiatan ekonomi. Banyak peda-gang yang datang ke Karangwaru saat ada event tersebut. Sementara untuk warga Karangwaru, keberadaan riverside tersebut membuka pelu-ang usaha baru juga untuk salah satu warga yang kemudian membuka warung kelontong di rumahnya yang terletak di pinggir sungai.

    H. Faktor Kesuksesan Kesuksesan program Karangwaru Riv-erside dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor internal, faktor eksternal, dan peran aktor. Faktor internal merupakan faktor penting dalam program tersebut. Keberhasilan dari program tersebut dikarenakan keinginan dari masyara-kat yang ingin daerahnya menjadi lebih baik. Mayoritas warga yang mau bekerjasama dalam pelaksanaan program menjadi faktor kunci suksesnya pelaksanaan program dengan dana minim dan hasil optimal. Pelaksanaan program mendapat dukungan dari masyarakat yang mau menyumbangkan waktu dan tenaganya. Selain itu, adanya beberapa tokoh yang mengerti ten-tang perencanaan membantu dalam membuat detail rencana sehingga biaya dapat ditekan. Faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan program tersebut adalah adanya dukungan dari pemerintah. Pemerintah kota, pemerintah provinsi, bahkan pemerintah pusat mendukung pelaksanaan pro-gram tersebut. Hal penting yang menjadi dasar suksesnya pelaksanaan program adalah adanya dana yang diberikan dari World Bank lewat Ke-menterian Pekerjaan Umum. Dengan adanya dana tersebut, pembangunan Karangwaru Riv-erside dapat berjalan dan mendapat sambutan dari masyarakat. Dalam perencanaan, peran aktor meru-pakan hal penting. Aktor merupakan pihak yang memiliki kekuatan untuk menggerakkan masyarakat dalam pelaksanaan program. Dalam pelaksanaan program tersebut dibuat tim per-

  • Paper Pengembangan Masyarakat || Karangwaru Riverside 10

    encanaan yang bertugas membuat rencana dan mengawal pelaksanaan implementasi program. Lembaga yang terlibat adalah BKM, Kelurahan, dan LPMK yang bekerjasama secara terintegrasi untuk melaksanakan program. Ketiga badan tersebut bekerja bersama untuk mewujudkan program tanpa ada saling klaim program. Se-lain badan tesebut, peran tokoh-tokoh masyara-kat yang terlibat menjadi penting. Keterlibatan tokoh-tokoh masyarakat memiliki peran besar dalam kesuksesan program. Tokoh masyarakat menjadi panutan dari masyarakat di sekitarnya. Keikutsertaan tokoh masyarakat menarik ma-syarakat lain untuk mengikutinya melaksankan program tersebut. Tokoh masyarakat juga ber-peran penting mendekati warga yang tidak setu-ju dengan program tersebut dengan pendekatan personal.

    I. Lesson Learned Dalam program Karangwaru Riverside, proses community development merupakan inti dari pelaksanaan. Proses pelaksanaan yang mengikutsertakan masyarakat terutama pihak-pihak yang memiliki pengaruh di Kelurahan Ka-rangwaru merupakan inti keberhasilan program. Pembangunan kawasan dengan melibatkan ma-syarakat juga membuat biaya yang dikeluarkan lebih sedikit karena semua pekerjaan dikerjakan sendiri secara gotong royong oleh masyarakat tanpa menyewa tenaga kerja dari luar. Selain itu, keberhasilan juga didukung adanya tenaga ahli perencanaan dari komunitas Karangwaru dan adanya bantuan dana dari World Bank.

    Sumber :http://www.apeksi.or.id/index.php/berita/412-karangwaru-contoh-penataan-permukimanhttps://www.facebook.com/riverside.karang-waruhttp://karangwaruriverside.blogspot.com/

  • Paper Pengembangan Masyarakat

    Karangwaru Riverside

    Inong Safitri 10/296602/TK/36177Rifa Rafika Imania 10/297879/TK/36422Anggarani Fatmawati 10/297887/TK/36427Ardina Putri Rahtama 10/301303/TK/36912Viny Ratna Gumilang 10/305259/TK/37433

    Program Studi Perencanaan Wilayah Dan KotaJurusan Teknik Arsitektur Dan Perencanaan

    Fakultas TeknikUniversitas Gadjah Mada

    2013