karakteristikalat tangkap labi-labi (amyda cartilaginea …

4
101 ------------------ Korespondensi: Balai Penelitian dan Pemulihan Konservasi Sumberdaya Ikan-Jatiluhur E-mail: Karakteristik Alat Tangkap..di Sungai Kahala Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur (Muryanto, T., et al) KARAKTERISTIK ALAT TANGKAP LABI-LABI (Amyda cartilaginea) DI SUNGAI KAHALA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR Tri Muryanto, Sukamto dan Dyah Ika Kusumaningtyas Teknisi Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan Teregistrasi I tanggal: 29 Juni 2015; Diterima setelah perbaikan tanggal: 01 Oktober 2015; Disetujui terbit tanggal: 16 Oktober 2015 PENDAHULUAN Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki luas wilayah 27.263,10 km² dan luas perairan kurang lebih 4.097 km². Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki 31 sungai besar dan kecil dengan sungai yang terbesar dan terpanjang adalah Sungai Mahakam. Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Kutai Kartanegara terdiri dari Kayan, Mahakam, Riko Manggar, Sangata, Santan dan Telake (Suryandari et al., 2014). Labi-labi (Amyda cartilaginea) merupakan jenis kura-kura air tawar yang menyebar luas di Asia Tenggara (Iskandar, 2000). Hewan ini bersifat semi akuatik, sebagian hidupnya tinggal di air dan hanya pada masa-masa tertentu saja naik ke daratan ketika akan bertelur (Ditjenkan, 1999). Menurut Iskandar (2000), labi-labi umumnya dijumpai di daerah yang tenang, berarus lambat. Labi-labi selalu bersembunyi di dalam lumpur, pasir, kolam, dan sungai, sehingga sulit untuk ditemukan. Labi-labi termasuk hewan yang bernilai ekonomis dan bisa dijadikan usaha sampingan. Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan untuk menangkap labi-labi di Kalimantan Timur adalah bubu dan pancing. Bubu termasuk salah satu jenis trap (perangkap) yang dipasang secara tetap didalam air untuk jangka waktu tertentu yang memudahkan ikan masuk namun sulit keluar. Alat ini biasanya di buat dari bahan alami, seperti bambu, kayu, atau bahan buatan lainnya seperti jaring. Dalam pengoperasiannya dapat memakai umpan atau tanpa umpan (Sudirman & A. Mallawa, 2004). Pancing merupakan alat untuk menangkap labi-labi, terbuat dari sepotong kawat yang ujungnya melengkung dan berkait, diberi tali dan gagang dari kayu, bambu, dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik alat tangkap labi-labi di Kalimantan Timur beserta tata cara penggunaannya POKOK BAHASAN Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Sungai Kahala bagian hulu, merupakan anak Sungai Mahakam yang terletak pada posisi geografi 00' 01' 38,4"LS dan 116' 22’230"BT (Gambar 1). Waktu penelitian ini pada tanggal 3-15 Desember 2013. Alat dan Bahan Alat dan bahan ditunjukan pada tabel 1 sebagai berikut: Gambar 1.Peta Penelitian Kalimantan Timur.

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARAKTERISTIKALAT TANGKAP LABI-LABI (Amyda cartilaginea …

101

------------------Korespondensi:Balai Penelitian dan Pemulihan Konservasi Sumberdaya Ikan-JatiluhurE-mail:

Karakteristik Alat Tangkap..di Sungai Kahala Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur (Muryanto, T., et al)

KARAKTERISTIK ALAT TANGKAP LABI-LABI (Amyda cartilaginea)DI SUNGAI KAHALA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

KALIMANTAN TIMUR

Tri Muryanto, Sukamto dan Dyah Ika KusumaningtyasTeknisi Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan

Teregistrasi I tanggal: 29 Juni 2015; Diterima setelah perbaikan tanggal: 01 Oktober 2015;

Disetujui terbit tanggal: 16 Oktober 2015

PENDAHULUAN

Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki luaswilayah 27.263,10 km² dan luas perairan kurang lebih4.097 km². Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki 31sungai besar dan kecil dengan sungai yang terbesardan terpanjang adalah Sungai Mahakam. WilayahDaerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten KutaiKartanegara terdiri dari Kayan, Mahakam, RikoManggar, Sangata, Santan dan Telake (Suryandari etal., 2014).

Labi-labi (Amyda cartilaginea) merupakan jeniskura-kura air tawar yang menyebar luas di AsiaTenggara (Iskandar, 2000). Hewan ini bersifat semiakuatik, sebagian hidupnya tinggal di air dan hanyapada masa-masa tertentu saja naik ke daratan ketikaakan bertelur (Ditjenkan, 1999). Menurut Iskandar(2000), labi-labi umumnya dijumpai di daerah yangtenang, berarus lambat. Labi-labi selalu bersembunyidi dalam lumpur, pasir, kolam, dan sungai, sehinggasulit untuk ditemukan. Labi-labi termasuk hewan yangbernilai ekonomis dan bisa dijadikan usahasampingan.

Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan untukmenangkap labi-labi di Kalimantan Timur adalah bubudan pancing. Bubu termasuk salah satu jenis trap(perangkap) yang dipasang secara tetap didalam air

untuk jangka waktu tertentu yang memudahkan ikanmasuk namun sulit keluar. Alat ini biasanya di buatdari bahan alami, seperti bambu, kayu, atau bahanbuatan lainnya seperti jaring. Dalampengoperasiannya dapat memakai umpan atau tanpaumpan (Sudirman & A. Mallawa, 2004). Pancingmerupakan alat untuk menangkap labi-labi, terbuatdari sepotong kawat yang ujungnya melengkung danberkait, diberi tali dan gagang dari kayu, bambu, dansebagainya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuikarakteristik alat tangkap labi-labi di Kalimantan Timurbeserta tata cara penggunaannya

POKOK BAHASANLokasi dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di Sungai Kahala bagianhulu, merupakan anak Sungai Mahakam yang terletakpada posisi geografi 00' 01' 38,4"LS dan 116'22’230"BT (Gambar 1). Waktu penelitian ini padatanggal 3-15 Desember 2013.

Alat dan Bahan

Alat dan bahan ditunjukan pada tabel 1 sebagaiberikut:

Gambar 1.Peta Penelitian Kalimantan Timur.

Page 2: KARAKTERISTIKALAT TANGKAP LABI-LABI (Amyda cartilaginea …

BTL. Vol.13 No. 2 Desember 2015 :

102

Tabel 1. Bahan dan alat yang digunakan

Alat dan Bahan Kegunaan

Bubu rotan Sebagai alat tangkap labi-laabi

Pancing Sebagai alat tangkap labi-laabi

Bambu penyangga Penyangga bubu

Perahu Motor Alat transportasi ke lokasi penelitian

Metode

Pemasangan dan pengoperasian alat tangkap labi-labi yaitu bubu dan pancing dilakukan mengikutibeberapa kegiatan nelayan di sungai Kahala (gambar2), waktu pemasangan dilakukan sore hari kemudianpagi hari dilihat hasilnya jika tidak berhasil maka alattersebut tetap dipasang dan dilakukan pergantianumpan yang baru. Bagian hulu Sungai Kahalamerupakan perairan di kawasan pedalaman yangtertutup oleh vegetasi pohon besar. Jenis vegetasi yangdominan adalah pohon-pohon besar diantaranyapohon perupuk (Lophopetalum sp.) dan pohon rengas(Gluta sp.). Lebar sungai sekitar 2-6 meter dengan

kedalaman perairan 3-4 m, warna air coklat,arussungai tenang dengan substrat lumpur.

HASIL DAN PEMBAHASANKarakteristik Alat Tangkap Bubu

Kerangka bubu terbuat dari rotan, panjang totalbubu 137 cm, diameter bubu 44 cm, jarak ruas rotan2 cm, diameter mulut bubu 16 cm. (Gambar 3).Keistimewaan alat tangkap bubu untuk menangkaplabi-labi yaitu; labi-labi bisa tertangkap dengan hidup,kemudian dengan menggunakan satu alat tangkapbubu ini bisa mendapat hasil lebih dari satu, dalamproses pengambilan hasil tangkapan lebih mudah.

Gambar 2.Kondisi Habitat Labi-labi di Sungai Kahala Bagian Hulu.

Sketsa Alat Tangkap Bubu

Gambar 3 : a.Bubu rotan posisi tidur,b.Bubu rotan posisi berdiri.

97-100

101-104

Page 3: KARAKTERISTIKALAT TANGKAP LABI-LABI (Amyda cartilaginea …

103

Tata Cara Pengoperasian Bubu UntukMenangkap Labi-labi

1. Bubu dipasang di bagian bagian hilir Sungai Kahalayang terletak pada posisi geografis 00' 03’59,2"LS dan 116' 23’35,4" BT, merupakan perairan semiterbuka dengan dasar berlumpur, berarus tenang,dengan vegetasi berupa pohon perupuk, rumput(Panicum repens), eceng gondok (Eichorniacrassipes).

2. Bahan untuk umpan dimasukkan ke bubu, umpanyang digunakan yaitu jeroan ayam dan ikan rucah.

3. Pemasangan bubu dilakukan pada sore hari pukul16.00 WITA dipinggir atau disemak-semakpinggiran sungai.

4. Bubu dipasang menggunakan tiang-tiang dan diikatdisemak-semak pohon.

5. Bubu diambil atau dilihat setiap pagi pukul 07.00WITA, apabila terdapat labi-labi yang terperangkapmaka diambil, selanjutnya bubu dapat dipasangkembali.

Karakteristik Alat Tangkap Pancing

Mata kail pancing berukuran 8, batanganpancing menggunakan bambu dengan panjang 1 m,benang pancing untuk pengikat antara mata pancingdengan bambu menggunakan benang nilon. (Gambar4). Keistimewaan alat tangkap pancing untukmenangkap labi-labi yaitu dalam menentukan lokasipenempatan lebih bebas, tetapi alat tangkap inimemiliki keburukan yaitu hasil tangkapan tersebutketahanan hidupnya lebih rendah dibanding denganbubu.

Sketsa Alat Tangkap Pancing

Gambar 4 : Pancing.

Tata Cara Pengoperasian Pancing UntukMenangkap Labi-labi

1. Pemasangan pancing dilakukan di sepanjang aliransungai dan rawa pada bagian hilir Sungai Kahalasore hari pukul 16.00 WITA.

2. Pancing diikat pada pohon yang berada dipinggiransungai.

3. Mata pancing diberi umpan dengan ikan rucah atauusus ayam.

4. Ditunggu sampai pagi harinya pukul 07.00 WITA.5. Pancing dilihat pada pagi hari untuk melihat hasil

tangkapannya.

6. Pengambilan hasil tangkapan dengan caramemotong benang yang terikat pada bambudibagian ujung.

7. Hasil tangkapan labi-labi dimasukkan kedalamkarung dan diikat.

8. Setelah labi-labi diperoleh kemudian dilakukanpemasangan pancing kembali dengan umpan yangbaru. (Gambar 5).

Hasil tangkapan labi-labi yang dilakukan denganmenggunakan pancing dan bubu di sungai Kahala padabulan Desember 2013 sebanyak 4 ekor, yang terdiridari 2 jantan 2 betina. Berat labi-labi yang tertangkapberkisar antara 1,5 – 5 kg.

Gambar 5.Hasil Tangkapan Labi-labi Menggunakan Pancing.

Karakteristik Alat Tangkap..di Sungai Kahala Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur (Muryanto, T., et al)

Page 4: KARAKTERISTIKALAT TANGKAP LABI-LABI (Amyda cartilaginea …

BTL. Vol.13 No. 2 Desember 2015 :

104

a

b

c

d

Gambar 6. a. Pemasangan pancingb. Pemasangan Bubuc. Pemilihan lokasi pemasangan pancingd. Pemilihan lokasi pemasangan pancing

Tabel 2. Hasil tangkapan labi-labi dengan menggunakan bubu pada bulan Desember di sungai Kahala.

No PLK (cm) LLK (cm) Berat (kg) Jenis kelamin

1 22.5 19.5 1.5 Betina

2 25.5 21 2 Jantan

Tabel 3. Hasil tangkapan labi-labi dengan menggunakan pancing pada bulan Desember di sungai Kahala.

No PLK (cm) LLK (cm) Berat (kg) Jenis kelamin

1 23.5 20 1.5 Betina

2 34.5 28.8 5 Jantan

KESIMPULAN

Penangkapan labi-labi di Kalimantan Timurdilakukan dengan menggunakan pancing dan bubu.Hasil tangkapan labi-labi dengan menggunakanpancing dan bubu di sungai Kahala pada bulanDesember 2013 sebanyak 4 ekor. Alat tangkap bubudan pancing merupakan alat tangkap yang ramahlingkungan, sesuai untuk menangkap labi-labi didaerahrawa.

KESIMPULAN

Tulisan ini merupakan bagian dari kegiatanpenelitian “Penelitian Biologi, Populasi dan HabitatLabi-Labi (Amyda cartilaginea) untuk MendukungEvaluasi Penetapan Status Perlindungannya diSumatera Selatan dan Kalimantan Timur” denganpenanggung jawab kegiatan Ibu Astri Suryandari,S.Si., M.Si yang didanai oleh APBN tahun 2012.Serta mengucapkan terima kasih kepada semuapihak yang telah membantu, memberikan bimbingan,dan arahan dalam tulisan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Perikanan. 1999. Petunjuk TeknisLabi-Labi (Trionyx cartilagineous). Ditjenkan.Departemen Pertanian, Jakarta. 33p.

Iskandar, D.T. 2000. Kura-Kura dan Buaya Indonesiadan Papua Nugini dengan Catatan Mengenai Jenis-Jenis di Asia Tenggara. PAL Media Citra, Bandung.191p.

Suryandari, A., D.W.H. Tjahjo, A.A. Sentosa,Riswanto, D.A. Hedianto & T. Muryanto, 2014.Penelitian Biologi, Populasi dan Habitat Labi-Labi(Amyda cartilaginea) untuk Mendukung EvaluasiPenetapan Status Perlindungannya di Jawa Baratdan Sumatera Selatan. Laporan Teknis Penelitiandan Pengembangan. Balai Penelitian Pemulihandan Konservasi Sumber Daya Ikan, BalitbangKelautan dan Perikanan. Purwakarta. 63p.

Sudirman & A. Mallawa. 2004. Teknik Penangkapanikan. PT. Rineka cipta. Jakarta. 186 p.

101-104