kanker ovarium yulin

41
KANKER OVARIUM PENDAHULUAN Dinegara maju, kecuali jepang, kanker ovarium berada pada urutan keenam dari tumor ganas pada wanita setelah karsinoma payudara, kolorektal, servicks uteri, paru dan limfoma.Penyakit ini mempunyai mortilitas tertinggi dari tumor ganas ginekologik. Di indonesia karsinoma ovarium, juga terdapat pada urutan keenam terbanyak dari tumor ganas pada wanita setelah karsinoma serviks, uteri, panyudara, kolorektal, kulit dan limfoma. Pada umumnya kanker ovarium ditemukan pada stadium lanjut. Sebagian besar tumor

Upload: uchi-cahyandani-alami

Post on 08-Feb-2016

114 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kanker Ovarium Yulin

KANKER OVARIUM

PENDAHULUAN

Dinegara maju, kecuali jepang, kanker ovarium

berada pada urutan keenam dari tumor ganas pada

wanita setelah karsinoma payudara, kolorektal, servicks

uteri, paru dan limfoma.Penyakit ini mempunyai

mortilitas tertinggi dari tumor ganas ginekologik. Di

indonesia karsinoma ovarium, juga terdapat pada urutan

keenam terbanyak dari tumor ganas pada wanita

setelah karsinoma serviks, uteri, panyudara, kolorektal,

kulit dan limfoma.

Pada umumnya kanker ovarium ditemukan pada

stadium lanjut. Sebagian besar tumor membesar dan

menyebar ke organ sekitarnya tanpa keluha. Itulah

sebabnya tumor ini dikenal sebagai penyakit yang

tumbuh diam-diam tapi mematikan ( silent killer).

Dalam manajemen tumor ovarium, baik diagnosis,

penentuan stadium maupun terapi serta evaluasi

Page 2: Kanker Ovarium Yulin

respons pengobatan, peranan bedah sangat menonjol.

Walaupun prognosis kanker ovarium umumnya buruk,

namun dengan manajemen bedah yang baik dan

pemberian terapi serta radiasi yang sesuai,harapan

hidup 5 tahun semakin meningkat

EPIDEMIOLOGI DAN ETIOLOGI

Eidemiologi. Di negara maju frekuensi kanker

ovarium merupakan 5% dari seluruh penyakit kanker

yang ada pada wanita. Akan tetapi di jepang yang juga

dikenal sebagai negara maju, kanker dan lebih banyak

berjangkit pada umur 50 thn atau lebih, sedang tomor

yang berasal dari germ cell lebih banyak pada anak-

anak ataupun wanita muda. Teratoma maligna lebih

banyak berjangkit pada wanita kulit hitam. Beberapa

tumor ganas ovarium a ada kaitannya faktor l keluarga.

Etiologi. Penyebab belum diketahui dengan jelas.

Kanker ovarium lebih banyak pada negara industri,

kemungkinan ada kaitannya dengan faktor lingkungan (

polusi udara ). Insiden kanker ovarium pada wanita

jahudi yang lahir di Israel atau Amerika Serikat lebih

Page 3: Kanker Ovarium Yulin

tinggi di banding dengan wanita jahudi yang lahir di

negara non-industri. Berkaitan dengan lingkungan ini di

kenal bahan abestos dan bahan kimia lain yang

berbentuk tepung, diduga sebagai bahan karsinogenik.

Faktor makanan mungkin ada kaitannya dengan

meningkatnya kanker ovarium pada imigran wanita

Jepang di Amerika Serikat. Kehamilan di laporkan

mempunyai efek protektif terhadap kanker ovarium.

Meningkatnya insiden kanker ovarium ada kaitanya

dengan faktor kehamilan antara lain jumlah wanita

hamil sedikit, proporsi wanita mandul lebih banyak,

kehamilan pertama pada umur lanjut dan proporsi yang

gagal hamil lebih banyak. Pada populasi wanita

pemakai kontrasepsi oral ataupun suntikan insiden

kanker ovarium juga menurun.

PATOGENESIS

Tumor di ovarium terdiri dari berbagai jenis dan

multikompleks. Hal ini menjadi penyulit dalam

menentukan histogenesis. Cramer dan Welch (1983)

mengajukan teori pertumbuhan kanker ovarium.

Page 4: Kanker Ovarium Yulin

Tumor yamg berasal dari epitel, dimulai dengan

adanya inklusi epitel permukaan pada stroma yang

berkembang menjadi kista. Oleh rangsangan hormon

gonadotropik atau estrogen yang tinggi, epitel inklusi

kista mengalami proliferasi dan transformasi maligna.

Akibat pemakaian kontraseptif oral atau kehamian

produksi gonadotrofin menurun dan berkaitan pula

dengan penurunan insiden kanker ovarium.

KLASIFIKASI NEOPLASMA OVARIUM

Klasifikasi tumor ovarium belum ada keseragaman,

manusia tidak ada perbedaan sifat fuindamental.

Menurut international federation of ginecologic a and

obstertrics (FIGO), neoplasma ovarium dibagi dalam 3

kelompok besar sesuai dari jaringan asal tumor dan

kemudian masing-masing kelompok terdiri dari berbagai

spesifikasi sesuai dengan histopatologi.

Berasal dari Epitel permukaanTumor Serosum

Benigna

Kistadenoma dan kistadenoma papiler

Page 5: Kanker Ovarium Yulin

Papiloma permukaan ( surface papiloma )

Adenofibroma dan kistadenofibroma papiler

Borderline atau potensial maligna

Kistadenoma dan kistadenoma papiler

Papiloma permukaan ( surface papiloma )

Adenofibroma dan kistadenofibroma papiler

Maligna

Kistadinokarsinoma papiler, adenokarsinoma

papiler dan adenokarsinoma

Karsinoma papiler permukaan ( surface

carcinoma )

Adenofibroma dan kistadenofibroma papiler

maligna

Tumor Musinosom

Benigna

Kistadenoma

Adenofibroma dan kistadenofibroma

Borderline atau potensial maligna

Kistadenoma

Adenofibroma dan kistadenofibroma

Maligna

Adenokarsinoma dan kistadenokarsinoma

Page 6: Kanker Ovarium Yulin

Maligna adenofibroma dan kistadenofibroma

Tumor Endometrioid

Benigna

Adenoma dan kistadenoma

Adenofibroma dan kistadenofibroma

Borderline atau potensial maligna

Adenoma dan kistadenoma

Adenofibroma dan kistadenofibroma

Tumor Sel Jernih ( Clear Cell )

Benigna

Bordierline

Maligna

Adenokarsinoma dan karsinoma

Tumor Brenner

Benigna

Bordierline

Maligna

Karsinoma Berdiferensiasi Rendah

Campuran Tumor Epitelial

Unclassified Epithelial Tumors

Tomor Lipoid

Page 7: Kanker Ovarium Yulin

Berasal Dari Germ CellDysgerminoma

Endodermal sinus

Karsinoma Embrional

Khoriokarsinoma

Teratoma

Immature

Mature : Soild dan kistik ( Kistadermoid )

Tumor Bentuk Campuran ( Mixced Forms )

Tumor Berasal dari “Sex Cord-Stromal”Tumor Sel Granulosa

Tumor Thecoma-Fibroma

Thecoma

Fibroma

Unclassified

Androblatona, Tumor Sel Steroli- Leydig

Diferensiasi baik

Tubuler

Tubuler dengan lemak : sel Sertoli

Tumor sel Steroli- leydilg

Deferensiasi Sedang

Page 8: Kanker Ovarium Yulin

Deferensiasi rendah

Ginandroblastoma

Unclaassfied

Tumor Sekunder ( Metastasis )Tumor Krukenberg.

Tumor Berasal dari Epiyel Permukaan merupakan

golongan terbanyak dan kanker ovarium sebagian besar

( 85% ) berasal dari golongan ini.

1. Tumor Serosum. Tumor ini merupakan golongan

yang sering diantara tumor ovarium. Tumor jinak

dan borderline, biasanya berbentuk kista,

unilokuler, berisi cairan serous. Permukaanya

licin , namun kadang-kadang terdapat papil.

Ukuranya bervariasi, mudah atau sulit digerakan.

Tumor yang mudah bergerak cendrung

Page 9: Kanker Ovarium Yulin

mengalami torsio dengan simtom nyeri akut.

Kistadenokarsinoma, jarang torsio dan biasanya

tumor dengan jaringan sekitarnya dan sering

bilateral. Antara kistadenokarsinoma

berdiferensiasi baik, sering sulit di bedakan.Pada

kistadenokarsinoma dijumpai lebih banyak papil

eksofitik ataupun endofitik dan badan

psammoma. Secara mikroskopik, kista jinak

dilapisi selapis epitel atau epitel berlapis semu,

bersilia. Pada yang borderline, epitel

berproliferasi dan atipik, namun tidak melakukan

invasi pada stroma. Mungkin pada stroma

tampak tubulus atau kelenjar ,namun bukan

karena invasi epitel. Konfigurasinya papiler

dengan palpis epitel atipik, tidak teratur , sering

disertai celah yang mirip dengan lumen kelenjar

pada stroma , hialinisasi dan badan psammoma

merupakan karakteristik dari karsinoma papiler.

Adenofibroma dan kistadenofibroma biasanya

bersifat jinak, jarang sekali meligna.

2. Tumor Musinosum. Tumor jinak ataupun yang

borderline hampir selalu dalam bentuk

Page 10: Kanker Ovarium Yulin

kistik,mullokuler , dilapisiepitel torak mirip epitel e

ndoserviks ataupun usus dengan sel goblet yang

memproduksi musin yang merupakan isi dari

kista. Subtipe borderline dan invasif lebih mirip

dengan epitel mukosa usus. Histopatologi

kistadenoma borderline dan kistadenokarsinoma

kadang-kadang sulit dibedakan satu sama lain.

Kriteria histopatologi kista adenokarsinoma :

jelas ada invasi sel tumor pada stroma atau sel

epitel atipik terdiri dari 4 lapis atau lebih. Akan

tetapi bila sel atipik hanya terdiri dari 3 lapis,

maka biasanya kelainanini dikategorikan

borderline.

Pseudomiksoma peritonei merupakan komplikasi

yang jarang terjadi. Massa musin yang

mengandung sel neoplasma pada kavum

peritonei. Pertumbuhan ini dapat juga terjadi

apabila pada waktu oprasi sekelompok massa

musin keluar dari kista( repture) dan tertanam

pada peritonem dan tubuh menjadi

pseudomiksoma peritonei.

Page 11: Kanker Ovarium Yulin

3. Karsinoma Endometrioid. Kira-kira 20% kanker

ovarium terdiri dari karsinoma endometroid.

Sebagian besar tumor berbentuk solid, dan

disana sini di jumpai kista kecil atau menyerupai

kista. Arsitektur histopatologi mirip dengan

karsinoma endometrium dan sering disertai

metaplasia sel squamosa. Lebih dafi 30%

karsinoma endometrioid di jumpai bersama-sama

dengan adenokarsinoma endometrium.

Endometrioid adenofibroma jarang di jumpai.

4. Karsinoma Sel Jernih . Tumor ini berasal dari

duktus muleri. Pada umumnya tumor berbentuk

solid, tetapi ada juga bagian berbentuk kistik,

warna putih kekuning-kuningan. Arsitektur

histopatologi terdiri dari kelenjar solid dengan

bagian papiler. Sitoplasma sel jernih dan sering

dijumpai hopnail appearance yaitu inti yang

terletak di ujung sel epitel kelenjar atau tubulus.

5. Tumor Brenner. Tumor ini diduga berasal dari

folikel atau Walthard rest sell. Biasanya solid dan

berukuran 5-10 cm dan hampir selalu bersifat

Page 12: Kanker Ovarium Yulin

jinak. Tumor ini sering dijumpai insidentil pada

waktu dilakukan histerektomi.

6. Karsinoma tidak berdifirensiasi. Sebagian besar

tumor mungkin berasal dari kistadenokarsinoma

atau karsinoma endometrioid yang tidak

berdiferensiasi. Pada tumor tidak dijumpai ciri-ciri

spesifik baik makroskopik maupun mikroskopis.

Tumor berasal dari Germ CellTumor ini lebih banyak pada anak-anak dan wanita

umur di bawah 30 tahun. Kurang dari 3% kanker

ovarium berasal dari Germ cell.

1. Dysgerminoma.Sering dijumpai bilateral ,solid

dan pada pemotongan mirip dengan ikan

tongkol.Secara histopatologi terdiri dari populasi

sel yang kurang matang, yang berbentuk

polihedral

2. Tumor Sinnus Endodermal. Tumor berasal dari

yock sac dari embrio, berupa jaringan kekuning-

kuningan dengan area perdarahan, nekrosis,

degenerasi gelatin dan kistik. Kira-kira 25% dari

tumor simpainya ruptur. Gambaran

Page 13: Kanker Ovarium Yulin

histopatologiknya yaitu berbentuk papiler

dikelilingi sel tumor dan pada bagian sentral

dijumpai juga elmen embrional glomerolus,

kelenjar susu dan sel hati.

3. Karsinoma Embrional. Pernah dianggap sinonim

dengan tumor sinus endodermal, namun

sebenarnya histomorfologinya berbeda.

Karsinoma embrional ovarium mirip dengan testis

yang terdiri dari sel karsinoma anaplastik

tersusun bentuk solid, papiler ataupun kelenjar.

Pada hampir semua karsinoma embrional

dijumpai sel sinsitiotrofoblas yang terisoler. Tumor

ini sering dijumpai pada anak-anak. HCG dan

AFP dalam serum meningkat.

4. Teratoma. Teratoma dibagi dalam Teratoma

solidum dan teratoma kistik yang dikenal dengan

nama populer kista dermoid. Teratoma solid

sering dijumpai maligna , sedang kista dermoid

hampir selalu jinak.

Tumor Berasal dari Seks Cord Stromal.

Page 14: Kanker Ovarium Yulin

Kelompok sel gonad yang merupakan asal darisel

granulosa ovarium dan sel leidig testis disebut Sex

Cord Stromal. Tumor yang berasal dari sex cord

stromal adalah tumor yang tumbuh dari satu jenis atau

kombinasi. Kira –kira 10% dari tumor ganas ovarium

berasal dari kelompok ini.

1. Tumor Sel Granulosa-teka. Kira-kira 60% dari

tumor ini terjangkit pada wanita post monopause,

selebihnya pada anak-anak dan dewasa. Tumor

ini juga dikenal sebagai feminizing tumor,

memproduksi estrogen yang membuat penderita”

cepat menjadi wanita”. Arsitektur histopatologinya

bervariasi yaitu populasi sel padat, atau

berbentuk kelenjar dengan ciri khas Exner

bodies. Neoplasma ini dikatagorikan low

malignant. Pada endometrium sering dijumpai

hiperplasia sistika ataupun karsinoma.

2. Androblastoma. Tumor ini memproduksi hormon

androgen yang dapat merubah bentuk penderita

menjadi kelaki-lakian atau disebut juga

masculinizing tumor. Penyakit ini jarang dijumpai.

Page 15: Kanker Ovarium Yulin

3. Ginadroblastoma. Merupakan peralihan antara

tumor sel granulosa dan arrhenoblastoma dan

sangat jarang.

4. Fibroma. Fibroma kadang-kadang sulit dibedakan

dengan tekoma. Sering disertai dengan asites

dan hidrotoraks yang dikenal sebagai sindroma

meigh.

Tumor Sekunder (Metastasis). Tumor sekunder

atau metastasis sebagian besr berasal berasal dari

adenokarsinoma gaster atau kolerektal dan karsinoma

payudara yang disebut tumor krukenberg.

Penyebaran. Kangker ovarium menyebar secara

langsung pada jaringan atau organ sekitarnya atau

melalui cairan peritoneum. Tumor sering menyebar

pada lapisan serosa tuba falopi, uterus, veriska

urinaria dan rektum secara langsung. Sel tumor yang

terlepas pada rongga peritoneum dan mampu

mengadakan implantasi ke dalam organ sekitarnya

dan tumbuh menjadi anak sebar. Penyebaran paling

sering terjadi adalah pada permukaan peritoneum

(87%) dan omentum (71%).

Page 16: Kanker Ovarium Yulin

Selain itu ovarium juga banyak pembuluh kelenjar

getah bening yang menyebarkan tumor ke kelenjar

getah bening para-aortal (78%), mendiastinal ( 50%),

inguinaal( 43%) dan supraklavikuler(26%).

Simtom dan gejala klinis. Pada umunya kanker

ovarium tumbuh diam-diam tanpa menunjukan simtom

atau gejala klinis sampai pada stadium tertentu

dimana penderita mengeluh misalnya penderita tidak

di abdomen disertai keluhan sakit yang tidak

menonjol. Pada tumor yang berukuran besar mungkin

terjadi gangguan miksi atau konstipasi oleh karena

tekanan tumor pada versika urinaria dan rekto-

sigmoid, disertai perut membesar. Nyeri akut

abdomen dapat terjadi karena massa tumor ataupun

karena asites, Fibroma ovarium dapat menimbulkan

asites dan hidrotoraks yang di kenal sindroma Meigh.

Perdarahan pervaginam abnormal dapat terjadi pada

sel granulosa-teka dan kanker ovarium yang

melibatkan uterus.

Pada penderita tumor sel granulosa, umur muda

atau pubertas terdapat keluhan perdarahan

Page 17: Kanker Ovarium Yulin

pervaginam, pertumbuhan seks skunder antara lain

payudara membesar dengan kolostrum, pertumbuhan

rambut pada ketiak dan pubis yang disebut pubertas

prekoks. Arrenoblastoma dapat menimbulkan

amenorea, virilism, payudara atrofi, dan hipertrofi

klitoris. Suara paru seperti suara laki-laki. Pada

penderita dysgerminoma sering d sertai keluhan

gangguan menstruasi, gangguan perkembangan

seksual atau pseudohermafodistisme.

Pada stsdium terminal tumor tumbuh peritenium

menimbulkan asites dfan berat tubuh semakin

menurun. Didalam asites dapat di deteksi sel kanker.

DIAGNOSIS

1. Anamnesis, Keluhan penderita terbanyak adalah

merasa tidak enak atau berat pada perut bagian

bawah dan sering disertai sakit. Perut makin lama

makin besar. Kadang-kadang terjadi perdarahan

diluar haid.

Page 18: Kanker Ovarium Yulin

2. Pemeriksaan Fisik. Pada rongga perut teraba

massa tumor dan sering disertai asites.

Perubahan bimanual jelas tumor pada rongga

pelvis,. Tumor sel granulosa pada anak-anak atau

pubertas lebih mudah dikenal secara klinis,selain

adanya pertumbuhan seks sekunderprekoks, juga

rongga abdomen membesar. Amenorea, atrofi

payudara dan pertrofi klitoris dijumpai pada

penderita androblastoma. Adanya asites serta

massa tumor pada rongga pelvik, terduga tumor

ganas. Namun asites juga dapat terjadi pada

fibroma ovari.Untuk menentukan penyebab asites

sebelum oprasi perlu diperiksa sitologi dan

analisa protein asites.

3. Laboratorium. Kanker ovarium dapat diidentifikasi

dengan pemeriksaan beberapa tumor marker

serum penderita. CA 125 merupakan tumor

marker kanker ovariu. Meningginya CA 125 dalam

serum menunjukan bahwa masa tumor pada

rongga pelvik cendrung maligna dan evaluasi

sitoreduksi. AFP dan CEA sering dipergunakan

untuk identifikasi kanker ovarium. Pemeriksaan

Page 19: Kanker Ovarium Yulin

HCG dipergunakan untuk diagnosis preoperatif

karsinoma ovarium yang berasal dari germ cell.

Selain daripada itu pemeriksaan hemogram, urine

rutin dan pemeriksaan fungsi hati dan ginjal perlu

dilakukan sebelum oprasi.

4. Radiologi. Pada tahun-tahun terakhir ini dalam

diagnosis pra-peratif kanker ovarium sering

dipergunakan image method ultraasonografi

( USG), Computed temografi (CT) dan magnetic

resonance imaging ( MRI).

Ultrasonografi mempunyai kapasitas untuk

membedakan antara tumor soild dan kistik ovarium.

Evaluasi perluasankanker ovarium pada jaringan

disekitarnya dapat diramalkan oleh USG seperti

perluasan uterus, mesenterium, hati dan KGB pada

iliaka ataupun pada aorta, namun kurang sensitif

terhadap perluasan tumor pada dinding vesika urinaria

dan usus. Apabila pada wanita post monopause terlihat

kista pada ovarium harus diramalkan sebagai suatu

neoplasma. Biaya pemeriksaan computed tomografi

cukup mahal dan penggunaannya selektif. MRI

meerupakan image method yang relatif baru. Metode ini

Page 20: Kanker Ovarium Yulin

dapat mengungkapkan Cross Sectional massa tumor.

Selain daripada itu dikenal beberapa saran radiologik

konvensional seperti plain radiography, barium enema

dan barium loop, IVP dan limfangiografi. Namun metode

ini cendrung terdesak oleh USG dan CT.

5. Laparoskopi. Pada keadaan tertentu laparoskopi

dapat dipergunakan untuk menentukan stadium.

Apabila penderita yang sudah mendapat

kemotrapi ataupun radioterapi menolak untuk

laparotomi kedua, maka salah satu cara untuk

melihat kemajuan pengobatan adalah

laparoskopi.

6. Biopsi Aspirasi Jarum Halus. Pemeriksaan

sitologi biopsi aspirasi sering dipergunakan untuk

mendiagnosa berbagai tumor di rongga abdomen.

Akan tetapi untuk neoplasma ovarium tidak

banyak dipergunakan karena setiap neoplasma di

ovarium, laparotomi mutlak dilakukan, selain

untuk diagnosis dan menentukan stadium, juga

untuk terapi.Biopsi aspirasi pada tumor ovarium

dapat dilakukan pada keadaan sebagai berikut:1

kondisi penderita tidak mengijinkan atau menolak

Page 21: Kanker Ovarium Yulin

tindakan laparotomi 2. Sebelum laparatomi kedua

untuk second look, biopsi aspirasi dapat dilakukan

dan biasanya dibawah tuntunan USG atau CT.

Apabila sitologik positif kanker, laparotomi yang

kedua tidak perlu dilakukan lagi. Akan tetapi bila

sitologi negatif, maka laparatomi kedua harus

dilanjutkan.

7. Sitologi Eksfoliatif. Untuk menentukan stadium

ovarium diperlukan pemeriksaan sitologi cairan

asites ataupun cairan bilasan. Bahan biasanya

diambil dari 3 tempat yaitu daerah subdiafragma,

apendiks dan kavum Douglas.Sitologi imprin

dapat juga dipergunakan untuk menentukan

malignitas tumor.Pemeriksaan ini sederhana,

murah dan cepat. Dalam beberapa menit ( 5-10

menit) malignitas tumor dapat ditentukan.

Pemeriksaan sitologi durante operasi sering

dipergunakan bersama-sama dengan

pemeriksaan histopatologi potongan beku(Frozen

section) bahkan kadang-kadang tanpa potongan

beku.

Page 22: Kanker Ovarium Yulin

8. Histopatologi. Diagnosa definitif tumor ovarium

biasannya berdasarkan histopatologi blok parafin.

Akan tetapi histopatologi juga dapat dilakukan

durante operasi yang bertujuan untuk

memperoleh diagnosis yang cepat. Pada waktu

sedang operasi, sepotong kecil tumor diambil dan

diperiksa dengan mempergunakan teknik

potongan beku. Dengan pemeriksaan

histopatologi ini tindakan bedah dapat dilakukan

lebih akurat.

STADIUMStadium kanker biasanya ditentukan sebelum

tindakan bedah. Akan tetapi pada tumor ovarium,

stadium ditentukan berdasarkan pemeriksaan

sesudah laparatomi. Penentuan stadium dengan

laparatomi lebih akurat, oleh karena perluasan

tumor dapat dilihat dan ditentukan berdasarkan

pemeriksaan patologi ( sitologi dan histopatologi),

sehingga terapi dan prognosis dapat ditentukan

lebih akurat pula.

Page 23: Kanker Ovarium Yulin

Klasifikasi stadium yang biasa dipergunakan

untuk tumor ganas adalah menurut FIGO ( Tabel

8.2).

Tabel 8.2 : STADIUM TUMOR GANAS OVARIUM MENURUT FIGO

Stadium interpretasiI

Ia

Ib

Ic

II

IIa

IIb

IIc

III

Tumor terbatas di ovarium

Pertumbuhan tumor ganas di satu

ovarium dan tidak ada asites

Tumor tebatas dikedua ovarium tanpa

asites

Tumor teerbatas di satu atau kedua

ovarium, sitologi asites atau air cucian

peritonium positif maligna.

Tumor disatu atau kedua ovarium

dengan pertumbuhan dalam pelvis.

Tumor disatu atau kedua ovarium

dengan pertumbuhan di pelvis minor

dan pada pembedahan tumor terangkat

seluruhnya.

Tumor meluas pada jaringan pelvis lain

Page 24: Kanker Ovarium Yulin

IV

Khusus

dan pada pembedahan tumor tidak

terangkat seluruhnya.

Tumor stadium IIa atau IIb, tapi asites

atau cucian peritoneum positif sel

maligna.

Tumor disatu atau kedua ovarium

dengan metastasis pada peritoneum di

luar panggul dan kelenjar KGB

retroperitoneal atau keduanya.

Tumor terbatas pada panggul kecil

dengan metastasis ke dinding usus dan

omentum, dibuktikan dengaan

histopatologik.

Tumor disatu atau kedua ovarium

dengan kemetastasi jauh. Metastasis

hati atau adanya efusi pleura yang

dibuktikan dengan sitologi juga

digolongkan stadium IV.

Kasus yang tidak dilakukan laparatomi,

tapi diduga karsinoma ovarium

Page 25: Kanker Ovarium Yulin

TERAPI

Pengobatan kanker ovarium tergantung terdiri dari

bedah, kemotrapi dan radioterapi. Prinsip pengobatan

tergantung pada stadium dan jenis histopatologi tumor.

1.Bedah. Perana bedah pada manajemen tumor

ovarium sangat menonjol karena selain untuk tujuan

terapi, jugaa untuk menentuakan stadium tumor.

Tindakan bedah tergantung pada stadium tumor.

Tumor stadium I dan II, biasanya dilakukan

salpingoverektomi. Pada golongan risiko rendah

(stadium Ia atau Ib dengan histopatologi karsinoma

borderline atau diferensiasi baik),AKH 5 tahun 90%

tanpa terpi ajuvan ( samil,1987). Pada wanita usia muda

dan paritas rendah tidak overektomi dapat dibenarkan

apabila tumor terdapat pada stadiuma Ia dengan simpai

utuh dan histopatologi karsinoma diferensiasi baik serta

dapat diamati lebih lanjut.

Tindakan sitoreduksi ( Debulging) biasanya

dilakukan pada stadium lanjut di mana tumor yang

Page 26: Kanker Ovarium Yulin

tumbuh tidak mungkin diangkat seluruhnya. Tujuan

sitoreduksi adalah meminimalisir tumor,sehingga

kemoterapi atau radio terapi lebih efektif.

Pada sitoreduksi, tumor diangkat sebanyak

mungkin baik tumor primer atau tumor yang tumbuh

dirongga abdomen seperti omentum, apendiks dan

peritoneum. Usus dan vesika urinaria yang terlibat

direseksi. Tumor yang tumbuh di peritoneum atau KGB

paraortal dan iliaka dengan diameter lebih dari 1,5 cm

juga diangkat karena prognosis sisa tumor ovarium

berdiameter >1,5 cm lebih buruk daripada sisa tumor

berdiameter < 1,5 cm. Tekhnik sitoreduksi cukup berat

dan rumit, memerlukan kerjasama yang erat antara ahli

bedah ginekologi dan gastroenterologi. Sitoreduksi juga

dipergunakan pada limfoma Burkitt, karsinoma testis,

karsinoma ginjal dan tumor pada kelenjar adrenal.

2. Kemoterapi. Pengobatan kemoterapi biasanya pada

kanker ovarium stadium lanjut bertujuan untuk terapi

paliatif ataupun ajuvan. Sitostatika golongan alkilating

antara lain mephalan( Alkeran ), Cyclophosphamid,

Chloambucil( Leukeren) telah lama dikenal sebagai

kemoterapi tunggal kanker ovarium yang memberi

Page 27: Kanker Ovarium Yulin

respon baik. Selain golongan alkilating, juga dikenal

beberapa sitostatika yang efektif pada kanker ovarium

antara lain cis-platin, adriamycin, 5-flouracil dan

methotrexate.

Penggunaan kemoterapi kombinasi ternyata lebih efektif

dan cis-platin dikatakan sebagai unsur utama khusus

untuk kanker ovarium ( Tabel 8.3)

Tabel 8.3 : KOMBINASI KEMOTERAPI KANKER OVARIUM

AP Adriamycin 50-60 mg/m2 Interval 3

mingguCis-platin 50 mg/m2

CP Cylophosphamide 1.000 mg/m2 Interval 3

mingguCis-platin 50 mg/m2

CAP Cyclophosphamide 500 mg/m2 Interval 3

mingguAdriamycin 50 mg/m2

Cis-platin 50 mg/m2

Page 28: Kanker Ovarium Yulin

OLEH: YULIN MARTIANANINGSIH

NIM:P 071 34207 049