k3lh presentasion (yuliana)

92
KELOMPOK KAMI MEMPERSEMBAHKAN 1 2 3

Upload: yuliana

Post on 12-Apr-2017

776 views

Category:

Presentations & Public Speaking


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: K3LH presentasion (yuliana)

KELOMPOK KAMIMEMPERSEMBAHKAN

123

Page 2: K3LH presentasion (yuliana)

KESELAMATAAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

(K3LH)

NAMA KELOMPOK : AYU NURHAYATI

EMA WABAINA BARANTIANSITI ROSMAYANTY

YULIANA

Page 3: K3LH presentasion (yuliana)

Bab 1Mendeskripsikan Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (K3)

Page 4: K3LH presentasion (yuliana)

A. KoNsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja dewasa ini merupakan istilah yang sangat populer. Bahkan dalam dunia industri istilah tersebut lebih dikenal dengan singkatan K3L yang artinya keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan.

Keselamatan berasal dari bahasa Inggris, yaitu kata “safety” dan biasanya selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka (accident) atau nyaris celaka (near-miss). Dalam mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan manusia mengalami kecelakaan inilah berkembang sebagai konsep dan teori tentang kecelakaan (accident theories).

Page 5: K3LH presentasion (yuliana)

Adapun kesehatan berasal dari bahasa inggris “health”,

yang dewasa ini tidak hanya berarti terbebasnya seseorang dari

penyakit, tetapi pengertian sehat mempunyai makna sehat

secara fisik, mental, dan juga sehat secara sosial. Dengan

demikian, pengertian sehat secara utuh menunjukan pengertian

sejahtera (well-being).

Sebagaimana kita ketahui bahwa umumnya manusia

selalu mempunyai pekerjaan (work, occupation) dan sebagian

besar waktunya berada dalam situasi bekerja sehingga dapat

terjadi manusia akan menderita penyakit yang mungkin

disebabkan oleh pekerjaannya atau menderita penyakit yang

berhubungan dengan pekerjaannya.

Page 6: K3LH presentasion (yuliana)

Kesehatan kerja disamping mempelajari faktor-faktor pada

pekerjaan yang dapat mengakibatkan manusia menderita

penyakit akibat kerja (occupational disease) maupun penyakit

yang berhubungan dengan pekerjaannya (work-related disease)

juga berupaya untuk mengembangkan berbagai cara atau

pendekatan untuk pencegahannya, bahkan berupaya juga dalam

meningkatkan kesehatan pada manusia pekerja tersebut.

Istilah “keselamatan dan kesehatan kerja” dapat dipandang

mempunyai dua sisi pengertian. Pengertian pertama mengandung

arti sebagai suatu pendekatan ilmiah (scientific approach) dan

yang kedua adalah sebagai suatu terapan atau suatu program

yang mempunyai tujuan tertentu.

Page 7: K3LH presentasion (yuliana)

industrial environments. It is multi disciplinary profession based

upon physics, chemistry, biology, and behavioral sciences with

application in manufacturing, transport, storage, and handling of

hazardous material and domestic and recreational activities.

(ODHA, USA)

Dari definisi tersebut dapat diamati adanya uraian yang

menekankan prinsip ilmiah yang mendasari Keselamatan dan

Kesehatan Kerja serta keilmuan dasar yang menjadi

pendukungnya.

The promotion and maintenance of the highest degree of

physical, mental and social well being of workers in all

occupations; the prevention among

Page 8: K3LH presentasion (yuliana)

the placing and maintenance of the worker in an occupational environment adapted to his physiological equipment; to summarize; the adaption of work to man and each man to his job. (Joint Committe : ILO & WHO)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai suatu program didasari pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya dan risiko terjadinya penyakit dan kecelakaan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat dipandang sebagai ilmu terapan yang bersifat multidisiplin.

2. Tujuan Keselamatan Kerja

a. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam

melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan

meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.

b. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berbeda di

tempat kerja.

Page 9: K3LH presentasion (yuliana)

3. Syarat – Syarat Keselamatan

Syarat – syarat keselamatan kerja diatur dalam Undang –

Undang No. 1 Tahun 1970, yaitu sebagai berikut:

• Mencegah dan mengurangi kecelakaan.

• Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.

• Mencegah dan mengurangi peledakan.

• Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu

kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.

• Memberi pertolongan pada kecelakaan.

• Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.

• Mencegah dan mengendalikan timbul dan menyebarluasnya

suhu, kelembapan, debu, kotoran, asap uap, gas, hembusan

angin, cuaca, sinar matahari atau radiasi, suara tau getaran.

Page 10: K3LH presentasion (yuliana)

• Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik

fisik maupun psikis, keracunan, infeksi dan penularan.

• Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.

• Menyelenggarakan suhu dan kelembapan udara yang baik.

• Menyelenggarakn penyegaran udara yang cukup.

• Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban.

• Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,

cara dan proses kerjanya.

• Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang , binatang,

tanaman, atau barang.

• Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.

• Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.

• Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan

yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

Page 11: K3LH presentasion (yuliana)

Dengan demikian, kehadiran Keselamatn dan Kesehatan Kerja sebagai

suatu pendekatan ilmiah maupun dalam berbentuk programnya di

berbagai sektor bukan tanpa alasan. Alasan pertama adalah karena hak

asasi manusia untuk hidup sehat dan selamat, alasan kedua adalah

alassan ekonomi agar tidak terjadi kerugian dan beban ekonomi akibat

masalah keselamatn dan kesehatan, alasan ketiga adalah alasan hukum

4. Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan ilmu terapan, yang

bersifat multidisiplin di dalam era global dewasa hadir dan berkembang

dalam aspek keilmuannya (di bidang pendidikan maupu riset) maupun

dalam bentuk program-program yang dilaksanakn di berbagai sektor

yang tentunya penerapannya didasari oleh berbagai macam alasan.

Page 12: K3LH presentasion (yuliana)

5. Kesehatan di Lingkungan Kerja

Secara umum, kesehatan dan lingkungan dapat

mempengaruhi perkembangan ekonomi, dimana industrilisasi

banyak memberikan dampak positif terhadap keshatan.

Kesehatan adalah keadaan atau situasi sehat seseorang,

baik jasmani maupun rohani. Kesehatan dilingkungan kerja

adalah kesehatan yang dirasakan oleh pekerja pada saat

bekerja pada suatu perusahaan atau ditempat kerja. Menjaga

kesehatan di lingkungan kerja dapat dilakukan dengan

menjaga kebersihan lingkungan kerja dan sekitarnya secara

rutin dan teratur.

Page 13: K3LH presentasion (yuliana)

Untuk mencapai derajat kesehatan di lingkungan kerja, ada

beberapa faktor yang perlu diperhatikan dan penting untuk

dilaksanakan, yaitu sebagai berikut.

a. Segi-segi Kebersihan PerusahaanKebersihan perusahaan meliputi kebersihan luar dan dalam

gedung. Secara rinci, kebersihan meliputi sebagai berikut.

• Keadaan kakus atau WC yang baik.

• Pembuangan sampah dan air sampah yang baik

• Keadaan gedung atau halaman yang tidak menyebabkan kecelakaan,

kebakaran, dan ledakan-ledakan,

• Keadaan yang tidak menyebabkan bersarangnya nyamuk dan lalat.

Page 14: K3LH presentasion (yuliana)

b. Air Minum

Pada semua tempat kerja harus disediakan air bersih yang

sumber dan cara pengalirannya disahkan oleh instansi yang

ditunjuk untuk mengesahkan. Tempat minum harus disediakan

untuk pekerja-pekerja menurut bentuk yang telah ditentukan oleh

yang berwenang dalam berbandingan untuk setiap 100 pekerja.

Jika dipakai wadah air munum, maka wadah itu harus

tertutup rapat dan tidak deperbolehkan memakai gelas yang

sama.

c. Kakus

Perbandingan jumlah kakus dan pekerja adalah:

• 1 kakus untuk 1-24 pekerja

Page 15: K3LH presentasion (yuliana)

• 2 kakus untuk 25-50 pekerja

• 3 kakus untuk 50-100 pekerja

d. Tempat Cuci dan Ganti Pakaian

Setiap tempat kerja harus disediakan tempat cuci dalam

perbandingan 1 tempat cuci untuk 25 pekerja, dan satu untuk

setiap tambahan 15 pekerja jika jumlah pekerja lebih dari 100.

Pada setiap tempat cuci harus disediakan air yang mengalir,

sabun dan handuk yang bersih juga, serta tempat untuk

pembuangan kotoran.

Selain itu, harus pula disediakan tempat ganti pakaian apabila

ada pengolahan yang menimbulkan debu, kotoran, panas,

Page 16: K3LH presentasion (yuliana)

tinggi, asap, uap, embun dan sebagainya yang mungkin dapat

merusak kesehatan atau kesenangan bekerja.

e. Ruangan Makan dan Kantin

Apabila pekerja menghendaki pekerja harus makan

siang dalam lingkungan pekerjaan maka harus disediakan

ruang makan yang cukup luas sehingga semua pekerja

dapat makan sekaligus atau bergelombang.

Jika di tempat kerja diadakan kantin makan, kantin itu harus

dibuat, dirawat, dan dijalankan sesuai dengan peraturan-

peraturan kebersihan.

Page 17: K3LH presentasion (yuliana)

Jika di tempat kerja diadakan kantin makan, kantin itu harus

dibuat, dirawat, dan dijalankan sesuai dengan peraturan-

peraturan kebersihan. Dapur, tempat makan, dan alat-alat untuk

makan harus bersih dan memenuhi syarat kesehatan, air munum

dan makanan yang dihidangkan harus bersih dan sehat.

f. Hal-Hal Lain

Segala sampah ditempat kerja harus dikumpulkan, disimpan,

dan dibuang sebegitu rupa sehingga tidak merusak kesehatan

atau menjadi gangguan.

Selain itu, sanitasi juga harus membantu usaha-usaha untuk

memberantass penyakit menular. Untuk memperoleh kesehatan

yang baik, usaha-usaha yang harus diperhatikan, di antaranya:

Page 18: K3LH presentasion (yuliana)

• Pekerja yang pekerjaannya menghadapi bahaya harus diperiksa

kesehatannya setiap 6 bulan – 1 tahun sekali.

• Alat-alat harus diperiksa setiap miggu atau bulan untuk menilai

bahaya-bahaya yang mungkin timbul (antara lain harus dilakukan

pengambilan sampel udara juga pemeriksaannya di laboratorium).

• Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja untuk mengetahui

kemungkinan sakit pernafasan menaun, ginjal, dan sebagainya.

Kondisi-kondisi kesehatan yang menyebabkan rendahnya kondisi

produktivitas kerja, di antaranya:

• Penyakit umum, penyakit yang paling banyak adalah infeksi, endemic

(cacar, kolera), parasit, penyakit alat pernapasan, seperti flu da

bronchitis.

Page 19: K3LH presentasion (yuliana)

• Penyakit akibat kerja, seperti keracunan bahan kimia, gangguan

mental psikologi akibat kerja.

• Keadaan gizi buruk pada buruh yang dikarenakan penyakit endemis

dan parasitis, kurangya pengertian tentang gizi, kemampuan

pengupahan yang rendah dan beban kerja yang terlalu besar.

• Lingkungan kerja yang kurang membantu untuk produktivitas optimal

tenaga kerja, seperti keadaan suhu, kelembapan dan gerak udara

yang memberikan suhu efektif diluar kenikmatan kerja.

• Kesejahteraan tenaga kerja yang kurang baik dikarenakan

pengupahan yang rendah.

• Fasilitas kesehatan yang ada di perusahaan belum memenuhi

standar.

Page 20: K3LH presentasion (yuliana)

6. Keamanan Kerja

Keaman kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung

terciptanya suasana kerja yang aman, baik berupa materil maupun

non materil. Keadaan yang tidak aman dapat menimbulkan

kecelakaan-kecelakaan, dan luka-luka dalam hubungan kerja, yaitu

sebagai berikut.

a. Tidak adanya penjagaan, maksudnya tempat-tempat yang

berbahaya seperti jalan-jalan sempit, tangga-tangga yang tidak

diberi ril-ril penjagaan, kawat-kawat listrik atau bahan-bahan

peledak yang tidak dilindungi atau ditutup dengan cara tertentu.

b. Penjagaan yang tidak cukup terhadap barabg-barang yang

berbahaya.

Page 21: K3LH presentasion (yuliana)

c. Model atau konstruksi yang tidak aman.

d. Aturan yang berbahaya, lazimnya dikenal sebagai

“pemeliharaan buruk” dalam jenis keadaan yang tidak aman.

e. Penerapan yang tidak tepat, penerangan yang tidak cukup,

terlalu banyak penerangan, cahaya yang berwarna salah.

f. Penganginan yang tidak aman, kumpulan uap, debu, gas-gas

atau asap.

g. Pakaian yang tidak aman, disini termasuk sepatu-sepatu yang

sudah tua, pakaian yang robek/penuh minyak, kacamata

pengamanan, ikat pinggang pengamanan, dan alat-alat

pengaman perseorangan lainnya yang tidaak tersedia.

Page 22: K3LH presentasion (yuliana)

Dengan demikian, hal-hal yang harus diperbuat terhadap keadaan-

keadaan yang tidak aman adalah sebagai berikut.

a. Menyingkirkan segala bahaya

Apabila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung

kerja dan alat itu mudah jatuh dan melukai seseorang, maka sebaiknya

kita memindahkan alat itu ditempat yang seharusnya.

b. Penjagaan

Ada tempat-tempat bahaya yang tidak dapat disingkirkan, seperti

kawat-kawat listrik bertegangan tinggi dan perseling-perseling terbuka

pada mesin-mesin. Jagalah agar bahaya itu dilindungi dengan

menempatkan dinding sekelilingnya atau menggunakan alat-alat

penjagaan lainnya.

Page 23: K3LH presentasion (yuliana)

c. Peringatan

Jika tidak mungkin menggunakan alat penjagaan, berilah

peringatan tentang keadaan tidak aman itu. Alat bantu yang dapat

digunakan untuk memberi peringatan tentang keadaan yang tidak

aman, misalnya terompet, lonceng, peluit, lampu-lampu sinyal, garis

bercat, bendera-bendera merah, atau tanda dengan perkataan

d. Anjuran

Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara

untuk menghilangkan keadaan-keadaan yang tidak aman itu.

Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat materil, yaitu:

1) Baju kerja 3) Sarung tangan 5) kaca mata

2) Helm 4) Sepatu

Page 24: K3LH presentasion (yuliana)

Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat non materil, yaitu:

1. Buku petunjuk penggunaan alat 3. Himbauan-himbauan

2. Rambu-rambu dan isyarat bahaya 4. Petugas keamanan

3.Petugas keamanan

7. Keselamatan, Kesehatan, dan Keamanan Kerja

Latar belakang dan diterapkannya Prosedur Kesehatan, Keselamatan,

dan Keamanan Kerja (K3) adalah standardinasi yang telah diterapkan di

dunia kerja internasional.

Prosedur Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja berawal dari

OSH (OccupationalSafety and Health) yaitu sebuah ilmu disiplin yang

peduli dan melindungi keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan

orang yang bekerja ditempat kerja.

Page 25: K3LH presentasion (yuliana)

Sejak tahun 1950, International Labour Organization (ILO) dan

World Health Organization (WHO) telah menetapkan definisi

hukum dari keehatan kerja. Tujuan awal dari pendirian standard

keselamatan dan kesehatan di tempat kerja adalah sebagai

berikut:

1) Moral – Seorang pekerja seharusnya tidak mempunyai risiko

terluka pada saat kerja yang berhubungan dengan lingkungan

kerja.

2) Ekonomi – Dengan mengurangi biaya yang harus dibayar jika

terjadi kecelakaan di tempat kerja.

3) Legal – Mendorong hukum agar menerapkan peraturan resmi

agar dapat dipatuhi oleh banyak pihak.

Page 26: K3LH presentasion (yuliana)

Beberapa risiko yang biasa dimiliki oleh pekerja adalah

sebagai berikut:

• Risiko fisik (terpeleset, jatuh dari ketinggian, transportasi

tempat kerja, dll)

• Risiko kimia (cairan pelarut, metal berat)

• Risiko psikologis (stress, kekerasan, pemerasan)

• Risiko lingkungan (temperatur, kelembapan, cahaya)

• Risiko cidera otot (lingkungan kerja yang tidak ergonamis)

Setelah adanya OSH disusunlah OccupationalSafety

and Health Act yang ditandatangani oleh Presiden Richard M.

Nixon pada 29 November 1970.

Page 27: K3LH presentasion (yuliana)

Undang-undang ini menjadi pencetus berdirinya badan

National Institute for OccupationalSafety and Health (NIOSH)dan

OccupationalSafety and Health Administration (OSHA).

Act ini diketemukan di United States Codedi judul ke 29 pada bab

15. Tujuan utamanya adalah untuk menjamin bahwa pekerja

mengerjakan tugasnya dengan lingkungan yang bebas bahaya

bagi kesehatan dan keselematan mereka.

Tujuan keselamatan, kesehatan dan keamanan kerja adalah

sebagai berikut:

• Melindungi para pekerja dari kemungkinan-kemungkinan buruk

yang mungkin terjadi akibat kecelakaan kerja.

Page 28: K3LH presentasion (yuliana)

• Memelihara kesehatan para pekerja untuk memperoleh hasil

pekerjaan yang optimal.

• Mengurangi angka sakit atau angka kematian di antara pekerja.

• Mencegah timbulnya penyakit menular dan penyakit-penyakit

lain yang diakibatkan oleh sesama pekerja.

• Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental.

8. Ruang Lingkup Keselamatan, Kesehatan, dan Keamanan

Kerja

Pada prinsipnya, ruang lingkup keselamatan, kesehatan dan

keamanan kerja mencakup 3 aspek, yaitu pekerja, pekerjaan, dan

tempat kerja.

Page 29: K3LH presentasion (yuliana)

A. Pekerja

Para pekerja/karyawan disuatu perusahaan harus dijaga

dengan baik kesehatannya. Hal tersebut sangat penting untuk

meningkatkan kinerjanya, sehingga memperoleh tenaga-tenaga

yang produktif dan profesional.

Adapun usaha-usaha keselamatan, kesehatan dan keamanan

kerja, diantaranya:

• Mengadakan seleksi dari calon pegawai;

• Pemeriksaan kesehatan secara rutin terhadap para pegawai;

• Meningkatkan kesejahteraan dan mengusahakan suasana,

serta cara hidup para pekerja seoptimal mungkin;

Page 30: K3LH presentasion (yuliana)

4. Imunisasi berkala terhadap penyakit-penyakit khusus.

Selain usaha-usaha diatas, pekerja juga mempunyai tugas dan

tanggung jawab, yaitu sebagai berikut:

• Mempelajari dan melakukan aturan secara instruksi

keselamatan kerja.

• Memberi contoh cara kerja yang aman kepada pekerja

baru/yang kurang pengalaman.

• Menunjukan kesiapan dan minat untuk mempelajari dan melatih

diri terhadap kerja yang aman.

• Melakukan secara sungguh-sungguh terhadap keselamatan

kerja pada setiap tugas pekerjaannya.

Page 31: K3LH presentasion (yuliana)

b. Pekerjaan

Pekerjaan dapat dilaksanakan jika terdapat pekerja.

Namun para pekerja juga tidak banyak berarti jika pekerjaan yang

dilaksanakan tidak diperlakukan sesuai dengan aturan atau

prosedur yang telah ditetapkan.

Usaha mengurangi risiko dalam hal pekerjaan adalah

sebagai berikut.

1. Mengadakan perubahan dalam kerja yang salah, misalnya

pemakaian alat kerja yang tidak sesuai harus diganti

secepatnya.

2. Mencegah terjadinya penularan atau pelajaran melalui

pengaruh-pengaruh dari faktor-faktor yang membahayakan,

Page 32: K3LH presentasion (yuliana)

misalnya tindakan pencegahan harus dilakukan terhadap para

pekerja yang bekerja dalam ruangan yang terdapat gas

keracunan atau berdebu dan tindakan peringatan terhadap

jenis pekerjaan yang melelahkan.

3. Diberlakukannya tindakan atau aturan yang ketat untuk

melindungi para pekerja terhadap penggunaan alat-alat yang

membahayakan, misalnya menggunakan pakaian sesuai

dengan pekerjaan yang dilakukan dan juga melarag seseorang

melakukan pekerjaan yang bukan menjadi keahliannya.

4. Pencahayaan/penerangan yang sesuai dengan jenis pekerjaan

yang dilakukan. Pekerjaan yang membutuhan ketelitian dan

cenderung rumit harus diberikan penerangan yang lebih.

Page 33: K3LH presentasion (yuliana)

Hal ini dilakukan untuk:

•Mencegah dan menghindarkan terjadinya kecelakaan;

• Menjaga mutu pekerjaan;

•Tidak menurunkan produksi;

•Tidak merusak mata.

5. Latihan-latihan terhadap para pekerja di dalam bidang khusus.

Setiap jenis pekerjaan mempunyai sifat-sifat dan cara-cara

sendiri. Sifat dan cara ini harus dikenal serta dipelajari oleh

pekerja. Hal ini bertujuan:

a) Untuk mencegah timbulnya kecelakaan, kecelakaan sebagai

akibat kurang mengetahui sifat dan cara bekerja;

Page 34: K3LH presentasion (yuliana)

b) Menambah pengetahuan para pekerja, sesuai bidangnya

masing-masing.

c. Tempat Bekerja

Tempat kerja merupakan bagian yang penting dalam suatu

institusi/perusahaan. Secara tidak langsung tempat kerja akan

berpengaruh pada kesenangan, kenyamanan, dan keselamatan

dari para pekerja. Keadaan atau suasana menyenangkan

(comfortable) dan aman (safe) akan menimbulkan gairah

produktivitas kerja.

Adapun usaha-usaha kesehatan yang perlu dilakukan terhadap

tempat kerja secara ummum adalah dengan menerapkannya

hygiene sanitasi serta secara khusus.

Page 35: K3LH presentasion (yuliana)

Hal-hal yang berkaitan dengan hygiene dan sanitasi tempat kerja,

di antaranya:

• Penerangan atau pencahayaan dalam ruangan kerja harus

disesuaikan/diatur dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.

• Pengontrolan udara dalam ruangan kerja.

• Suhu udara dalam ruangan kerja.

• Tekanan udara dalam ruangan kerja.

B. Prinsip-Prinsip Pencegahan Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja adalah salah satu dari sekian banyak

masalah di bidang kesehatan kerja. Dengan menerapkan usaha

keselamatan dan kesehatan kerja maka kejadian kecelakaan

kerja semestinya bisa dihindari.

Page 36: K3LH presentasion (yuliana)

Namun seringkali masih sering terjadi saja kecelakaan, baik dari

faktor pekerja, peralatan, mesin, atau sekitar pekerjaan.

Kecelakaan-kecelakaan akibat kerja dapat dicegah dengan cara

berikut:

1. Peraturan perundangan : ketentuan yang diwajibkan mengenai

kondisi-kondisi kerja pada umumnya, perencanaan, konstruksi,

perawatan, dan pemeliharaan, pengawasan, pengujian, dan

cara kerja peralatan kerja industri, tuga-tugas pengusaha dan

buruh, latihan, supervisi medis, PPPK, dan pemeriksaan

kesehatan.

2. Standarisasi : penetapan standar-standar resmi, setengah

resmi atau tak resmi.

Page 37: K3LH presentasion (yuliana)

misalnya konstruksi yang memenuhi syarat-syarat keselamatan

jenis-jenis peralatan industri tertentu, praktek-praktek

keselamatan dan higene umum, atau alat-alat perllindungan

diri.

3. Pengawasan : pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan-

ketentuan perundang-undangan yang diwajibkan.

4. Penelitian bersifat teknik : meliputi sifat dan ciri-ciri bahan-

bahan yang berbahaya tentang pagar pengaman, penguji alat-

alat perlindungan diri, atau penelaahan tentang bahan-bahan

dan desain paling tepat untuk tambang-tambang pengakat dan

peralatan pengangkat lainnya.

Page 38: K3LH presentasion (yuliana)

5. Riset medis : meliputi penelitian tentang efek-efek fisiologis

dan patologis.

6. Penelitian psikologis : penyelidikan tentang pola-pola kejiwaan

yang menyebabkan terjaddinya kecelakaan.

7. Penelitian secara statistik : menetapkan jenis-jenis kecelakaan

yang terjadi.

8. Pendidikan : menyangkut pendidikan keselamatan dalam

kurikulum teknik, sekolah-sekolah perniagaan, atau kursus-

kursus pertukangan.

9. Latihan-latihan : latihan praktek tenaga kerja.

10.Penggairahan : penggunaan aneka cara penyuluhan atau

pendekatan lain untuk menimbulkan sikap untuk selamat.

Page 39: K3LH presentasion (yuliana)

11. Asuransi : insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan

kecelakaan.

12.Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan : merupakan

ukuran utama efektif tidaknya penerapan kerja.

C.Prinsip-prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja

1. Aspek Higiene• Jagalah kesehatan dan kebersihan setiap pribadi karyawan

• Jagalah kesehatan dan kebersihan makanan dan minuman.

• Jagalah kesehatan dan kebersihan pakaian.

2. Aspek Sanitasi (Kesehatan Lingkungan)•Pengadaan air bersih.

•Pengadaan pembuangan air kotor dan limbah.

Page 40: K3LH presentasion (yuliana)

•Pengadaan tempat sampah.

•Pengadaan tempat pembuangan sampah sementara.

•Pemberantasan serangga dan tikus.

•Penataan lingkungan kerja dan perumahan karyawan.

•Pengendalian suara-suara bising.

3. Aspek Lingkungan Kerja•Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongan fisik.

•Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongan infeksi.

•Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongan kimia.

• Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongan fisiologi.

• Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongan mental

psikologi.

Page 41: K3LH presentasion (yuliana)

D. Tindakan Untuk Mencegah Kecelakaan Kerja

Keselamatan kerja menitikberatkan pada peralatan dari

perusahaan, sedangkan pencegahan penyakit akibat kerja

ditumbuhkan pada orang-orang yang bekerja dalam perusahaan.

Usaha-usaha mencegah memperkecil kecelakaan adalah

sebagai berikut:

a. Mengadakan peraturan tata cara kerja antara lain dengan

melakukan penjadualan yang baik dan jam kerja rasional serta

adanya istirahat berkala diantara jam kerja.

b. Menerapkan dan memenuhi aturan undang-undang lamanya

jam kerja..

Page 42: K3LH presentasion (yuliana)

c. Menerapkan rolling kerja (sift/jam kerja) dengan jenis

pekerjaan yang akan dilakukan.

E.Tanggung Jawab dalam Keselamatan Kerja

Secara umum, pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap

keselamatan kerja di perusahaan, di antaranya:

1. Peranan Pimpinan Perusahaan

Seorang pimpinan perusahaan memegang peranan yang

besar dalam usaha menciptakan keselamatan dan keamanan

kerja. Seorang pimpinan tidak boleh memperlihatkan sikap ragu-

ragu mengenai perhatian dan keterlibatannya dalam usaha

menciptakan kondisi kerja yang aman dan selamat kepada para

pekerja.

Page 43: K3LH presentasion (yuliana)

2. Peranan Pimpian Regu/Kelompok

Seorang pemimpin kelompok harus mampu memberikan

contoh yang baik mengenai pelaksanaan kerja yang aman dan

selamat. Selain itu, pimpinan regu juga bertanggung jawab untuk

mengawasi pekerja dalam bekerja untuk memastikan bahwwa

para pekerja melaksanakan kerja dengan baik dan sesuai dengan

prosedur.

3. Peranan Ahli atau Divisi Keselamatan Kerja dan Keamanan

Kerja

Ahli atau divisi keselamatan kerja dan keamanan kerja

mempunyai tugas sebagai berikut :

Page 44: K3LH presentasion (yuliana)

a. Merumuskan atau mengadakan kontrol terhadap pelaksanaan

kebijakan pencegahan kecelakaan kerja.

b. Membuat laporan dan memberikan saran-saran kepada

pimpinan perusahaan tentang suatu permasalahan yang

berhubungan dengan keselamatan dan keamanan kerja.

c. Memberi bimbingan kepada sifat supervisi.

d. Mengadakan penelitian tentang kecelakaan kerja.

e. Mencatat dan membuat data statistik tentang semua kejadian

kecelakaan.

f. Melakukan pengawasan dalam latihan keselamatan dan

keamanan kerja.

g. Mengadakan pemeriksaan tentang peralatan, proses, dan

Page 45: K3LH presentasion (yuliana)

h. Membuat petunjuk-petunjuk, bimbingan dan lain-lain yang

mendukung upaya pembentukan lingkungan kerja yang aman

dan selamat.

i. Memeriksa kondisi peralatan yang digunakan untuk

menanggulangi kecelakaan atau ancaman bahaya.

j. Menciptakan budaya kerja yang selamat dan aman sekaligus

meniadakan budaya kerja yang dapat mengancam

keselamatan dan keamanan kerja.

Adapun permasalahan keselamatan dan keamanan kerja yang

dilaporkan ahli atau divisi keselamatan dan keamanan kerja

kepada pimpinan perusahaan adlah sebagai berikut:

Page 46: K3LH presentasion (yuliana)

1. Rencana pendirian bangunan baru atau renovasi bangunan

lama.

2. Penggunaan mesin peralatan dan perlengkapan perusahaan.

3. Kondisi peralatan dan perlengkapan perusahaan.

4. Pengaturan pengujian, parawatan, dan perbaikan peralatan.

5. Kondisi peralatan perlindungan diri.

6. Pencegahan dan penanggulangan bahaya.

4. Panitia Keselamatan dan Keamanan Kerja

Pembentukan panitia ini bertujuan untuk meningkatkan

keselamatan dan keamanan melalui kerja sama antara buruh dan

pimpinan perusahaan. Panitia keselamatan dan kerja bertindak

sebagai perantara antara pimpinan perusahaan dan buruh.

Page 47: K3LH presentasion (yuliana)

Panitia keselamatan dan keamanan harus mampu

menanamkan kepercayaan buruh terhadap kebijaksanaan

keselamatan dan keamanan perusahaan serta membantu

pimpinan perusahaan untuk mempertimbangkan pandangan dan

saran dari buruh.

Panitia ini juga bertanggung jawab dalam disiplin kerja,

pelaksanaan budaya kerja yang benar dan sesuai dengan

prosedur, serta peniadaan budaya kerja yang dapat menimbulkan

budaya atau kecelakaan kerja.

5. Laporan Mengenai Kejadian Pencurian

Diserahkannya lapiran secara tertulis yang lengkap apabila

terjadi pencurian.

Page 48: K3LH presentasion (yuliana)

Laporan ini seharusnya memberi jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan seperti berikut.

a. Siapakah yang terlibat, di mana, dan bila terjadi mengapa

dan bagaimana terjadinya?

b. Mesin, alat, atau benda apakah yang dicuri?

c. Apa yang telah saudara perbuat selaku pimpinan untuk

menghindarkan berulangnya pencurian.

d. Apakah saudara mempunyai saran-saran?

F. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan

Secara umum, faktor penyebab kecelakaan ada dua macam,

yaitu faktor manusia (unsafe action) dan faktor lingkungan (unsafe

condition).

Page 49: K3LH presentasion (yuliana)

1. Faktor Manusia (Unsafe Action)

Faktor manusia dapat disebabkan oleh berbagai hal, yaitu

sebagai berikut.

a. Ketidakseimbangan fisik tenaga kerja, yang meliputi:

a) posisi tubuh yang menyebabkan mudah lelah

b) cacat fisik

c) cacat sementara

d) kepekaan pancaindera terhadap sesuatu

b. Kurang pendidikan meliputi:

a) Kurang pengalaman

b) Salah pengertian terhadap perintah

c) Kurang terampil

Page 50: K3LH presentasion (yuliana)

c. Salah mengartikan SOP

c. Menjalankan pekerjaan tanpa memepunyai kewenangan.

d. Menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahliannya.

e. Pemakaian alat pelindung diri (APD) hanya pura-pura.

f. Mengangkat beban yang berlebihan.

g. Bekerja berlebihan atau melebihi jam kerja.

2. Faktor Lingkungan (Unsafe Condition)

Disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya:

h. Peralatan yang sudah tidak layak pakai

i. Ada api ditempat bahaya

j. Pengamanan gedung yang kurang standar

Page 51: K3LH presentasion (yuliana)

d. Terpapar bising

e. Terpapar radiasi

f. Pencahayaan dan ventilasi yang kurang atau berlebihan

g. Kondisi suhu yang membahayakan

h. Dalam keadaan pengamanan yang berlebihan

i. Sistem peringatan yang berlebihan

j. Sistem pekerjaan yang mengandung potensi bahasa.

G. Tanggap dalam Memberikan Bantuan terhadap Kecelakaan.

Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang berhubungan

kerja pada perusahaan yang mengakibatkan kerugian-kerugian.

Secara umum, urutan memberikan bantuan terhadap korban

kecelakaan adalah sebagai berikut:

Page 52: K3LH presentasion (yuliana)

a. Jangan panik

Penolong harus berusaha untuk tetap tenang dan cekatan

dalam menangani korban. Pertolongan diutamakan kepada

korban yang menderita luka parah, tetapi memungkinkan untuk

ditolong.

b. Jauhkan / Hindarkan Korban dari Kecelakaan Berikutnya

Jauhkan korban dari sumber kecelakaan agar tidak terjadi lagi

kecelakaan yang sama. Selain itu, penolong dapat lebih tenang

dan berkonsentrasi pada kondisi korban yang ditolongnya.

c. Perhatikan Pernapasan dan Denyut Jantung Korban

Jika pernapasan korban berhenti, segera lakukan pernapasan

bantuan.

Page 53: K3LH presentasion (yuliana)

4.Perhatikan Tanda-Tanda Shock

Korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari

letak anggota tubuh yang lain. Jika korban muntah-muntah dalam

keadaan setengah sadar, terlengkupkan korban dengan letak

kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya.

Cara ini dapat pula dilakukan untuk korban yang diperkirakan

akan tersedak muntahan, darah, atau air dalam paru-parunya.

Jika korban mengalami cidera di dada dan sesak napas (tapi

masih sadar), letakkan korban dalam posisi setengah duduk.

5. Pendarahan

Pendarahan yang keluar dari pembuluh darah besar dapat

menyebabkan kematian dalam waktu 3-5 menit.

Page 54: K3LH presentasion (yuliana)

Gunakan saputangan atau kain yang bersih, tekan tempat

pendarahan dengan kuat. Kemudian, ikatlah saputangan tadi

dengan dasi, baju, ikat pinggang, atau apapun agar saputangan

tersebut menekan luka-luka itu. Apabila lokasi luka

memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi daripada

bagian tubuh.

6. Pidahkan Korban dengan Hati-Hati dan Tidak Tergesa-

gesa

Korban tidak boleh dipindahkan dari tempatnya, sebelum

dapat dipastikan jenis dan keparahan cidera yang dialaminya,

kecuali jika tempat kecelakaan yang tidak memungkkinkan untuk

korban dibiarkan ditempat tersebut.

Page 55: K3LH presentasion (yuliana)

Apabila korban hendak diusung, terlebih dahulu pendarahan

harus dihentikan serta tulang-tulang patah dibidai.

Saat mengusung korban, usahakan agar kepala korban tetap

terlindung dan perhatikan jangan sampai saluran pernapasannya

tersumbat oleh kotoran atau muntahan.

7.Segera Bawa Korban ke Fasilitas Kesehatan Terdekat

Setelah penanganan P3K, bawalah korban secepatnyaa ke

fasilitas kesehatan terdekat. P3K hanyalah suatu usaha sebagai

life saving dan mengurangi kecacatan, bukan untuk pengobatan.

Serahkan tindakan selanjutnya kepada ahli kesehatan, seperti

dokter atau tenaga medis yang berkompeten.

Page 56: K3LH presentasion (yuliana)

BAB 3 Menerapkan Konsep Lingkungan Hidup

Page 57: K3LH presentasion (yuliana)

A. Pengertian Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup adalah alam sekitar individu, di mana manusia,

hewan, dan tumbuhan hidup karena adanya udara, air, tanah, dan hutan.

Manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan sebagai mahluk hidup serta udara, air,

dan tanah sedbagai bagian yang menentukan terjadinya kelangsungan hidup

bagi mahluk atau organisme hidup lainnya. Antara kedua unsur tersebut

makhluk hidup atau organisme hidup lain terjadi hubungan dan ketergantungan

satu sama lain secara timbale balik.

Keseimbangan hubungan timbal balik tersebut menentukan atau

mempengaruhi bentuk serta nilai kelangsungan hidup makhluk atau organisme

lainnya. Misalnya, pada organisme yang hidup bertambah atau berkurang akan

mengakibatkan terjadi perubahan pada lingkungan fisik, baik mutu(kualitas)

maupun jumlah (kuantitas).

Page 58: K3LH presentasion (yuliana)

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia atau makhluk hidup

lain memerlukan air, udara, dan bahan makanan. Dalam proses

pemenuhan kebutuhan tersebut manusia menentukan jenis serta

jumlah air, udara, serta bahan makanan yang berguna bagi

keperluan hidupnya. Hal ini karena pada dasarnya kehidupan

alam merupakan perpustakaan segala unsur-unsur atau bentuk

materi dalam lingkungan.

B. Macam-Macam Lingkungan HidupMacam-macam lingkungan hidup pada garis besar dibedakan

menjadi dua macam, yaitu lingkungan biotic dan lingkungan nonbiotik.

Page 59: K3LH presentasion (yuliana)

• Lingkungan biotic atau lingkungan hidup, misalnya manusia, binatang, dan

tumbuh-tumbuhan.

• Lingkungan nonbiotik atau lingkungan tidak hidup biasa dikenal pula dengan

sebutan lingkungan fisik, misalnya air, udara, tanah, gunung, rumah, dll.

Secara garis besarnya, kesehatan lingkungan mengandung unsur-

unsur sehat, yaitu keadaan fisik, mental, dan social yang sehat, bebas dari

penyakit dan cacat dalam kaitannya lingkungan hidup manusia, khususnya

lingkungan nonbiotis (fisik).

Kesehatan lingkungan adalah usaha atau kegiatan yang mengarahkan

agar lingkungan (fisik), dapat menjamin kesehatan manusia. Kesehatan

lingkungan bukanlah aspek pengobatan (= curative), tapi merupakan usaha-

usaha pencegahan (= preventive).

Page 60: K3LH presentasion (yuliana)

Dengan mempelajari kesehatan lingkungan,

diharapkan agar para siswa :

• Memiliki pengetahuan tentang ruang lingkup lingkungan

• Mengenal dan memahami masalah linkungan

• Mengenal dan memahami peranan dan pengaruh lingkungan dalam

kehidupan manusia

• Mengenal dan memahami masalah kesehatan lingkungan

• Memiliki sikap positif dan peran serta aktif dalam usaha-usaha kesehatan

lingkungan

• Memiliki keterampilan untuk memelihara dan melestarikan kesehatan

lingkungan dalam kehidupan sehari-hari

Page 61: K3LH presentasion (yuliana)

C. Unsur-unsur lingkungan hidup Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Unsur hayati (Biotik)Unsur hayati (Biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika berada di kebun sekola maka lingkungan hayatinya di dominasi oleh tumbuhan, jika berada dalam kelas maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.

2. Unsur social budayaUnsure social budaya adalah lingkungan social dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan system nilai, gagasan, dan kekayakinan dalam perilaku sebagai makhluk social. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keterturan berkat adanya system nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3. Unsur fisik (Abiotik) Unsur fisik (abotik). Yaitu lingkungan hidup yang terdiri atas benda-benda tak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. jika air tidak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap. Tentu saja kehidupan di muka bumi atau tidak akan berlangsung secara wajar. Akan banyak terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim

Page 62: K3LH presentasion (yuliana)

Uji kompetensi 3 !!

1. Yang termasuk tujuan keselamatan kerja adalah ….

a. Memberi kesempatan/jalan menyelamatkan pada waktu

kecelakaan

b. Meningkatkan jumlah produksi

c. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada

ditempat kerja

d. Meningkatakan kinerja karyawan

e. Meningkatkan semangat, keserasian kerja, dan partisipasi

kerja

Page 63: K3LH presentasion (yuliana)

2. Syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai keselamatan kerja

adalah …

a. Adanya prosedur kerja yang sesuai dengan standar

operating prosedur (SOP)

b. Melaksanakn prosedur kerja dengan mempertahankan

keamanan dan kesehatan kerja

c. Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan

kesehatan kerja

d. Ketelitian dalam kerja

e. Memberi alat-alat perlindungan diri kepada karyawan

Page 64: K3LH presentasion (yuliana)

3. Yang dimaksud kesehatan adalah …

a. Keadaan atau situasi sehat seseorang

b. Keadaan atau situasi sehat jasmani seseorang

c. Keadaan atau situasi sehat rohani seseorang

d. Keadaan kesehatan lingkungan kerja seseorang

e. Keadaan atau situasi sehat seseorang, baik jasmani

maupun rohani

4. Upaya pokok kesehatan kerja adalah …

a. Mencegah kebakaran d.Pencegahan kecelakaan akibat

kerja

b. Mencegah kecelakaan e. Mencegah menularnya penyakit

c. Menjamin keselamatan

Page 65: K3LH presentasion (yuliana)

5. Untuk memperoleh kesehatan yang baik, usaha-usaha yang

harus diperhatikan, antara lain …

a. Lingkungan kerja yang kurang membantu untuk

produktivitas optimal tenaga kerja

b. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja untuk mengetahui

kemungkinan sakit

c. Keadaan gizi buruk para buruh

d. Kesejahteraan tenaga kerja yang kurang baik

e. Fasilitas kesehatan yang ada diperusahaan belum

memenuhi standar

Page 66: K3LH presentasion (yuliana)

6. Unsur penunjang keamanan yang bersifat nomaterial adalah

a. Memakai pelindung kepala

b. Adanya makanan dan meminum bergizi

c. Memakai sarung tangan

d. Memakai kaca mata

e. Adanya buku petunjuk pengguna alat

7. Yang tidak termasuk kedalam tujuan keselamatan, kesehatan,

dan keamanan kerja (K3LH) adalah ….

a. Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun metal

b. Memelihara sarana dan prasarana perusahaan

Page 67: K3LH presentasion (yuliana)

c. Mengurangi angka sakit atau angka kematian diantar

pekerja

d. Mencegah timbulnya penyakit menular dan penyakit-

penyakit

e. Memelihara kesehatan para pekerja untuk memperoleh

hasil pekerjaan yang optimal

8. Upaya termasuk kedalam ruang lingkup keselamatan,

kesehatan,dan keamanan kerja adalah …

a. Pekerja, pekerjaan, tempat bekerja

b. Pekerjaan, tempat bekerja, sarana prasarana c. Sarana prasarana, pekerja, tempat bekerja

Page 68: K3LH presentasion (yuliana)

d. Pekerja, pekerjaan, tempat bekerja

e. Pekerja, pekerjaan, lingkungan kerja

9. Yang tidak termasuk kedalam permasalahan keselamatan dan

keamanan kerja yang dilaporkan atau divisi keselamatan dan

keamanan kerja adalah ….

a. Kondisi peralatan dan perlengkapan perusahaan

b. Pengaturan pengujian, penawaran, dan perbaikan

peralatan

c. Kondisi peralatan perlindungan diri

d. Pembelian sarana dan prasarana baru

e. Pencegahan dan penanggulangan bahaya

Page 69: K3LH presentasion (yuliana)

10.Faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan yang

disebabkan yang disebabkan oleh faktor manusia adalah …

a. Terpapar bising

b. Ketidakseimbangan fisik tenaga kerja

c. Terpapar radiasi

d. Kondisi suhu yang membahayakan

e. System peringatan yang berlebihan

Page 70: K3LH presentasion (yuliana)

BAB 4Menerapkan

Ketentuan P3K

Page 71: K3LH presentasion (yuliana)

A. Kondisi Bahaya di tempat Kerjabeberapa bahaya tidak dapat di ht munHindari, seperti bahan pembersih kimia sangat mungkin menimbulkan risiko, perawatan mesin juga demikian.risiko yang dapat di hindari, di antaranya :a. Orang jatuh atau terpeleset karena peralatan atau benda yang tidak di letakan pada tempatnya .b. Sakit pada punggung karena anda membalik mattress sendiran n yang mengangkat beban terlalu berat. faktor – faktor penyebab kecelakaan baok secara sendiri-sendiri atau bersama-sama yaitu :

Page 72: K3LH presentasion (yuliana)

1. Tindakan tidak aman dari manusia sendiri (unface act) Terburu – terburu atau tergesa – gesa dalam

melakukan pekerjaan. Tidak menggunakan pelindung diri yang di sediakan. Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang di

wajibkan. Berkelakan/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.

2. Kedaan tidak aman dari lingkungan kerja (unsafe condition) Mesin-mesin yang rusak tidak di beri pengamanan,

konstruksi kurang keamanan, bising dan alat-alat kerja yang kurang baik dan rusak

lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia.

Page 73: K3LH presentasion (yuliana)

Pada prinsipnya, setiap kecelakaan dapat di usahakan untuk di cegah

karena :

setiap kecelakaan pasti ada sebabnya

apabila sebab-sebab kecelakaan itu dapat kita hilangkan maka

kecelakaan dapat di cegah.

Pencegahan kecelakaan adalah suatu usaha untuk menghindarkan

tindakan-tindakan yang tidak aman dari pekerja.

Sebab-sebab seseorang melakukan tindakan tidak aman karena :

tidak serius / disiplin

Tidak mampu/tidak bisa

Karena tidak mau

Page 74: K3LH presentasion (yuliana)

B. JENIS-JENIS BAHAYA DI TEMPAT KERJA

Emergency adalah kondisi yang harus di tangani segera dengan

pengawasan sehingga dapat memperkecil bahaya yang akan terjadi.

Bahaya pekerjaan : faktor-faktor dalam hubungan pekerjaan yang

dapat mendatangankan kecelakaan.Bahaya yang terjadi ada yang

bersifat khusus dan umum.

Bahaya yang bersifat khusus adalah bahaya materil yang di

tinbulkan dari sarana dan prasarana tempat kerja. Misalnya : keadaan

lingkungan kerja yang tidak aman

Bahaya yang bersifat umum adalah bahaya yang bersifat non

materil yang di timbulkan dari proses kerja. Misalnya : bekerja dengan

tidak memenuhi keselamatan kerja

Page 75: K3LH presentasion (yuliana)

Jenis-jenis bahaya akibat kerja menurut Internasional labour Organization (ILO) tahun 1962 diklasifikasikan sbg berikut :

1. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan terjatuh Tertimpa benda jatuh Tertumbuk atau terjeba benda-benda Terjepit oleh benda Pengaruh suhu tinggi

2. Klasifikasi menurut penyebab di sebabkan oleh mesin di sebabkan oleh alat angkut di sebabkan oleh peralatan lainnya

Page 76: K3LH presentasion (yuliana)

3. Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan patah tulang disklosa atau keseleo regang otot amputasi luka lebar

4. Kecelakaan kecelakaan di selidiki menentukan siapa yang bertanggung

jawab atas terjadinya kecelakaan mencegah terulang peristiwa serupa.

Page 77: K3LH presentasion (yuliana)

C. TANDA-TANDA BAHAYA DI TEMPAT KERJA DAN TEMPAT UMUM

Tanda bahaya adalah alat yang di bunyikan atau di nyalakan, baik secara otomatus maupun manual yang digunakan srbagai tanda untuk memberikan peringatan bahaya kepada orang-orang di sekitar tentang akan terjainya bahaya atau terhadi situasi darurat.

Macam-macam tanda bahaya, baik di tempat kerja maupun di tempat umum diantaranya :

1. Alarm kebakaran : alat ini akan berbunyi apabila mendeteksi adanya kepulan asap yang di terimanya.

2. Alarm kebocoran gas : alarm ini di gunakan untuk mendeteksi adanya kebocoran gas yang dapat menibulkan bahaya kebakaran maupun sesak pernafasan.

Page 78: K3LH presentasion (yuliana)

3. Alarm pencurian : alarm ini akan di pasang pada tempat-tempat yang tidak boleh di masuki oleh orang-orang yang tidak berkepentingan.

4. Suara tembakan peringatan : suara tembakan peringatan yang di keluarkan oleh petugas yang di arahkan ke atas.

5. Bunyi sirene atau ambulans : sirene atau bunyi keras uang di pasang pada ambulans menyatakan bahwa mobil tersebut sedang membawa orang uang membutuhkan perawatan secepatannya.

Tanda – tanda peringatan bahaya di antaranya : a) Tanda gambar : gambar-gambar peringatan dan

larangan.

Page 79: K3LH presentasion (yuliana)

b. Tanda lampu warna : lampu yang si gunakan sebagai tanda sebagai tanda peringatan keamanan. Misalnya : lampu hijau lampu kuning lampu merah lampu berkelip dengan sirene

c. Tanda kata-kata : kata yang di gunakan untuk peringatan biasanya singkat, padat dan jelas, seperti kata di bawa ini : pintu darurat di larang merokok harap tenang

d. Tanda isyarat tubuh : simbol yang di gunakan sesama karuawan untuk berkomunnikasi apabila ada hal-hal yang membahayakan.1. menganggukan kepala berarti setuju

Page 80: K3LH presentasion (yuliana)

D. PENGGUNAAN PAKAIAN PENGAMAN

1. Syarat – syarat pakaian perlindungan atau pengaman pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja

terhadap bahaya yang mungkin ada. pakaian kerja harus seragam mungkin dan juga ketidak

nyamanannya harus paling minimum. jika bentuknya tidak menarik, paling tidak harus dapat

di terima. pakaian harus tidak mengakibatkan bahaya lain. bahan pakaiannya harus mempunyai derajat resistensi. dasi, cincin , dan jam tangan merupakan barang-barang

yang mempunyai kemungkinan besar menimbulkan bahaya , karena benda tersebut dapat di makan mesin.

Page 81: K3LH presentasion (yuliana)

2. hal-hal yang perlu di perhatikan dalam menggunakan pakaian pengamana) Kenakan pakaian yang tahan terhadap api tertutup

rapat , dan rapat bantuan yang mudah terbakar.b) Kenakan katun atau wol guna menghindari bahgan

buatan yang mudah terbakar.c) Baju yang longgar dan tidak berkancing atau t-shirt.d) Kancing untuk di tutupi bahan untuk mencegah

kerusakan permukaann ketika bekerja di atas tonggak atau penyangga.

Perlengkapan kerja ang di perlukan agar memenuhi rasa aman:1. Pakaian kerja 3. sarung tangan2. Sepatu kerja

Page 82: K3LH presentasion (yuliana)

c. Obata. Paracetamol 500 mg (penurun panas dan antinyeri,

pusing)b. CTM (anti alergi seperti gatal – gatal dll)

E. LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

1. SIKAP PENOLONG Tidak panik, bertindak cekatan. Melihat pernafasan korban Hentikan pendarahan perhatikan tanda-tanda shock Jangan terburu-buru memindahkan korban

Page 83: K3LH presentasion (yuliana)

3. Alat –alat pelindungi anggota badan a. Alat pelindung matab. Alat pelindung kepala misal : topi dan helmc. Alat pelindung telinga d. Alat pelindung hidunge. Alat pelindung tangan, misalnya :

sarung tangan kain : untuk memperkuat pegangan supaya tidak meleset.

Sarung tangan asbes : untuk melindungi dari bahaya panas

Sarung tangan kulit :melindungi tangan dari benda2 tajam

Sarung tangan karet

Page 84: K3LH presentasion (yuliana)

4. PERLENGKAPAN YANG DI GUNAKAN DALAM MEMBERIKAN PERTOLONGANa. Peralatan :

Kotak P3K Gunting ukuran sedang Set perawatan luka ( pinset, kom betadin,plastik) Sarung tangan

b. Bahan habis palkai cairan anti septik Verban gulung Kassa steril Plester alkohol 70%

Page 85: K3LH presentasion (yuliana)

2. Kewajiban penolonga) Perhatikan keadaan sekitar tempat kecelakaan b) Perhatikan keadaan penderita .c) Merencenakan dalam hati cara- cara pertolongan yang

akan di lakukan .d) Jika korban meninggal neritaju polisi atau bawa korban

ke rumah sakit.

3. Wilayah penolong P3K sifatnya sementara artinya, kita hatus tetap

membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk per tolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang di butuhkan.

Page 86: K3LH presentasion (yuliana)

UJI KOMPETENSI 4

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar

1. Arti emergency adalah....

a. Alat yang dibunyikan atau dinyalakan dalam situasi darurat

b. Kondisi yang harus ditangani segera dengan pengawasan

c. Faktor-faktor dalam hubungan pekerjaan yang dapat

mendatangkan kecelakaan

d. Bahaya yang bersifat nonmaterial yang ditimbulkan dari

proses kerja

e. Bahaya di tempat kerja dalam situasi normal atau sibuk

Page 87: K3LH presentasion (yuliana)

2. Bahaya yang bersifat umum adalah...a. Alat yang dibunyikan atau dinyalakan dalam situasi daruratb. Kondisi yang harus ditangani segera dengan pengawasanc. Faktor-faktor dalam hubungan pekerjaan yang dapat

mendatangkan kecelakaand. Bahaya yang bersifat nonmaterial yang ditimbulkan dari

proses kerjae. Bahaya di tempat kerja dalam situasi normal atau sibuk

3. Alat ini akan berbunyi jika mendeteksi adanya kepulan asap yang diterimanya disebut...

a. Alarm kebakaranb. Alarm kebocoran gasc. Tembakan peringatand. Sirene

Page 88: K3LH presentasion (yuliana)

4. Alat ini akan berbunyi apabila ada orang yang memegang

barang atau melalui suatu tempat yang dilarang dimasuki

disebut...

a. Alarm kebakaran d. Alarm pencurian

b. Alarm kebocoran gas e.. Tembakan peringatan

c. Sirene

5. Salah satu contoh kata peringatan adalah...

a. Tanda gambar peringatan

b. Menempelkan telunjuk dimulut

c. Tanda lampu berwarna

d. Yang tidak berkepentingan dilarang masuk

e. Menganggukan kepala

Page 89: K3LH presentasion (yuliana)

6. Contoh salah satu tanda isyarat tubuh, adalah....a. Tanda gambar peringatanb. Harap tenangc. Tanda lampu berwarnad. Yang tidak berkepentingan dilarang masuke. Mengedepankan telapak tangan di depan muka

7. Perlengkapan dalam memberikan pertolongan yang berupa peralatan adalah...

a. Kassa sterilb. Obat-obatanc. Plesterd. Perban gulunge. Kotak P3K

Page 90: K3LH presentasion (yuliana)

8. Perlengkapan dalam memberikan pertolongan yang berupa bahan

habis pakai adalah...

a. Kassa steril d. Sarung tangan

b. Obat-obatan e. Kotak P3K

c. Gunting

9. Dalam langkah-langkah melakukan pertolongan pertama pada

kecelakaan, yang termasuk kedalam sikap penolong adalah...

a. Tidak panik

b. Peerhatikan keadaan sekitar tempat kecelakaan

c. Perhatikan keadaan penderita

d. Merencanakan cara pertolongan yang akan dilakukan

Page 91: K3LH presentasion (yuliana)

e. Jika korban meninggal, beritahu polisi

10. Dalam langkah-langkah melakukan pertolongan pertama

pada kecelakaan, yang termasuk kedalam kewajiban

penolong adalah...

a. Tidak panik

b. Melihat pernapasan korban

c. Hentikan pendarahan

d. Merencanakan cara pertolongan yang akan dilakukan

e. Jangan terburu-buru memindahkan korban

Page 92: K3LH presentasion (yuliana)

DEMIKIANLAH PERSEMBAHAN DARI

KELOMPOK KAMI

SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA

SEKIAN DAN TERIMAKASIH