k3- biokimia

23
Biokimia Jaringan Mata Departemen Biokimia FK USU

Upload: yasobaby

Post on 15-Apr-2016

49 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

chemistry

TRANSCRIPT

Page 1: K3- Biokimia

Biokimia Jaringan Mata

Departemen Biokimia FK USU

Page 2: K3- Biokimia

RUANG LINGKUPTIU : Memahami fungsi dan peranan

biomolekul yang terdapat pada jaringan mataTIK :1.Memahami jalur metabolik pada jaringan mata2.Memahami biomolekul yang terdapat pada setiap jaringan mata3.Antioksidan pada jaringan mata, peran GSH, tocopherol dan ascorbic acid4.Korelasi klinik proses biokimia pada jaringan mata

Page 3: K3- Biokimia

KASUS

Seorang wanita berusia 53 tahun mengeluhkan mata kanannya kabur. Hal ini dialami penderita mulai 3 tahun yang lalu dan semakin lama terasa semakin kabur. Pada usia 42 tahun, ia sudah didiagnosa DM oleh dokter keluarganya.

Apa sebenarnya yang terjadi pada mata kanannya?

Page 4: K3- Biokimia

JALUR METABOLIK PADA JARINGAN MATA

1. Glikolisis

2. HMP Shunt

3. Poliol Pathway

4. TCA Cycle

Page 5: K3- Biokimia

GLIKOLISIS

Page 6: K3- Biokimia

HMP-SHUNT

Page 7: K3- Biokimia

POLYOL PATHWAYTerjadi di beberapa jaringanFungsinya belum diketahui secara pastiAktivitas Polyol Pathway – menyebabkan banyak masalah pada penderita DM (Katarak diabetik, neuropati, nefropati)

Page 8: K3- Biokimia

ORGAN MATA

Page 9: K3- Biokimia

Crystallin

90 % dari seluruh protein lensa

Long-lived protein → kerusakan dari crystallin → terakumulasi

Struktur dari crystallin : sangat penting dalam menjaga transparansi dari lensa

Denaturasi, oksidasi dan agregasi dari crystallin → hilang transparansi lensa

Page 10: K3- Biokimia

MASALAH PADA MATATerpapar secara terus menerus oleh O2, polutan dan iritan

Turn-over protein sangat panjang

Resiko kerusakan karena terlalu banyak terpapar cahaya.

Page 11: K3- Biokimia

KORNEAEkstensi sistem saraf → bahan bakar utamanya adalah glukosa.Glukosa akan di uptake oleh kornea

30 % → proses glikolisis aerob65 % → HMP Shunt

Aktivitas HMP Shunt di kornea → >> .Aktivitas glutathione reduktase → >>.

Epitel kornea sangat permeabel terhadap O2 → diperlukan untuk glikolisis aerob → terbentuk ROS/ Reactive Oxygen Species (dapat mengganggu jaringan)

Page 12: K3- Biokimia

KORNEA

Page 13: K3- Biokimia

LENSADari bagian terluar mata ─ dilapisi oleh lens fibers ─ mensintesa crystallin (protein >>)

Lensa terbenam, di bagian luar oleh aqueous humor dan bagian dalam oleh vitreous humor.

Page 14: K3- Biokimia

LENSA

Lensa tidak memiliki supply darah, tetapi metabolismenya aktif.

Protein yang terdapat pada lensa :- α, β, γ-crystallin- albuminoid- enzim- membran protein

Page 15: K3- Biokimia

LENSA

Lensa sangat sensitif untuk berubah dengan adanya :

- reaksi oksidasi reduksi

- osmolaritas

- UV irradiasi

- peningkatan metabolit

GSH Reduktase

Na-K ATP-ase

Page 16: K3- Biokimia

LENSA

Glukosa

85 % → berubah menjadi energi melalui glikolisis

10 % → HMP-Shunt

3 % → TCA cycle (bagian perifer)

Page 17: K3- Biokimia

VITREOUS HUMOR

Mengandung asam hyaluronat

ROS → Depolimerisasi asam hyaluronat → viskositas terganggu

Page 18: K3- Biokimia

RETINA

Mitokondria terdapat pada sel retina : rod dan cone, tetapi tidak ada mitokondria pada segmen terluar dari sel rod dan cone (pada bagian pigmen penglihatan)

Jaringan vaskular, tetapi tidak ada pembuluh darah pada daerah fovea sentralis

Page 19: K3- Biokimia

RETINA

Page 20: K3- Biokimia

RETINA

Uptake O2 di retina >> → perlu energi >> untuk neurotransmisi, sintesis dan recycle molekul yang penting untuk fungsi penglihatan

Uptake O2 >> → ROS >>

Lipid pada rod dan cone mengandung PUFA (particularly DHA) → berhubungan dengan proses lipid peroksidasi

Page 21: K3- Biokimia

ANTIOKSIDAN

Glutathione peroksidase

Katalase

Glutathion S transferase

Superoxide dismutase (SOD)

Page 22: K3- Biokimia

ANTIOKSIDAN

Page 23: K3- Biokimia

KORELASI KLINIK

DM → kadar gula darah >> → kadar glukosa dalam lensa >> → dikonversi menjadi sorbitol oleh AR → fruktosa oleh SD.

Akumulasi sorbitol dan fruktosa → peningkatan osmolaritas lensa dan terjadi denaturasi protein → lensa memadat → katarak diabetik.