jurnal progres aterosklerosis 2 - pratiwi

12
Distribusi dan Cross-Sectional Hubungan Peningkatan IMT dengan Usia pada Dewasa Muda: Studi Jantung Bogalusa James H. Stein, Pamela S. Douglas, Sathanur R. Srinivasan, M. Gene Bond, Rong Tang, Shengxu Li, Wei Chen and Gerald S. Berenson Latar Belakang dan Tujuan – Nilai referensi dan kaitan usia dengan perubahan ketebalan intima-media karotis (CIMT) belum pernah dijelaskan dalam sampel orang muda dewasa asimtomatik dalam komunitas. Pengukuran CIMT dari Studi Jantung Bogalusa, sebuah studi tentang perkembangan aterosklerosis pada dewasa muda dan anak-anak, digunakan untuk mengkategorikan distribusi CIMT dan angka perubahan tahunan menurut usia dan jenis kelamin. Metode – Usia, jenis kelamin, nilai persentil CIMT yang spesifik menurut ras, dan perubahan cross sctional menurut usia diperkirakan menggunakan pencitraan ultrasonografi B-mode dari 519 orang dewasa muda (usia rerata 32 tahun, 61% wanita, 29% kulit hitam). Nomogram persentil CIMT antara usia 25 dan 40 tahun diberikan secara bertahap selama 5 tahun. Hasil - CIMT adalah lapisan paling tebal di bulbus karotis dan meningkat secara linear dengan usia, paling cepat pada bulbus. Dengan bertambahnya usia, komposit CIMT meningkat paling lambat pada wanita kulit putih dan paling cepat pada pria kulit putih. Perkiraan ukuran sampel 268-462 subjek diperlukan untuk mendeteksi perubahan CIMT 0.010 mm/ tahun. Kesimpulan- Distribusi dan persentil CIMT ini diperkirakan dapat berfungsi sebagai nilai acuan untuk penilaian aterosklerosis subklinis pada orang dewasa muda. Perbedaan yang berkaitan dengan usia yang diamati dalam CIMT dapat digunakan untuk merencanakan uji epidemiologis dan klinis untuk intervensi aterosklerosis dan anti-aterosklerosis. Kata Kunci: penuaan, aterosklerosis, penyakit kardiovaskuler, arteri karotis

Upload: pratiwiassandi

Post on 23-Sep-2015

32 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

neuroradiologi

TRANSCRIPT

Distribusi dan Cross-Sectional Hubungan Peningkatan IMT dengan Usia pada Dewasa Muda: Studi Jantung BogalusaJames H. Stein, Pamela S. Douglas, Sathanur R. Srinivasan, M. Gene Bond, Rong Tang, Shengxu Li, Wei Chen and Gerald S. BerensonLatar Belakang dan Tujuan Nilai referensi dan kaitan usia dengan perubahan ketebalan intima-media karotis (CIMT) belum pernah dijelaskan dalam sampel orang muda dewasa asimtomatik dalam komunitas. Pengukuran CIMT dari Studi Jantung Bogalusa, sebuah studi tentang perkembangan aterosklerosis pada dewasa muda dan anak-anak, digunakan untuk mengkategorikan distribusi CIMT dan angka perubahan tahunan menurut usia dan jenis kelamin.Metode Usia, jenis kelamin, nilai persentil CIMT yang spesifik menurut ras, dan perubahan cross sctional menurut usia diperkirakan menggunakan pencitraan ultrasonografi B-mode dari 519 orang dewasa muda (usia rerata 32 tahun, 61% wanita, 29% kulit hitam). Nomogram persentil CIMT antara usia 25 dan 40 tahun diberikan secara bertahap selama 5 tahun. Hasil - CIMT adalah lapisan paling tebal di bulbus karotis dan meningkat secara linear dengan usia, paling cepat pada bulbus. Dengan bertambahnya usia, komposit CIMT meningkat paling lambat pada wanita kulit putih dan paling cepat pada pria kulit putih. Perkiraan ukuran sampel 268-462 subjek diperlukan untuk mendeteksi perubahan CIMT 0.010 mm/ tahun.Kesimpulan- Distribusi dan persentil CIMT ini diperkirakan dapat berfungsi sebagai nilai acuan untuk penilaian aterosklerosis subklinis pada orang dewasa muda. Perbedaan yang berkaitan dengan usia yang diamati dalam CIMT dapat digunakan untuk merencanakan uji epidemiologis dan klinis untuk intervensi aterosklerosis dan anti-aterosklerosis.Kata Kunci: penuaan, aterosklerosis, penyakit kardiovaskuler, arteri karotis

Pengukuran ketebalan intima-media karotis (CIMT) dengan ultrasonografi memberikan penilaian langsung dan noninvasif untuk atherosclerosis subklinis. CIMT berhubungan dengan prevalensi dan insiden penyakit kardiovaskular dan memberikan informasi prediksi tambahan untuk penilaian risiko. Sebagai penelitian dan instrumen klinis, pengukuran CIMT digunakan untuk mengevaluasi risiko kardiovaskular dan untuk menilai efek intervensi pada aterosklerosis subklinis. Nomogram untuk nilai CIMT dan perubahan terkait usia telah dilaporkan untuk setengah baya (45-64 tahun) dan lanjut usia (65 tahun atau lebih tua); namun, nilai-nilai ini belum dijelaskan secara rinci pada kelompok dewasa muda asimtomatik dalam masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkategorikan distribusi dan angka perubahan tahunan CIMT secara spesifik pada dewasa muda berdasarkan usia, ras, dan jenis kelamin.

Material dan MetodeSubjek dan Desain StudiDewan peninjau di Tulane University Health Sciences Center menyetujui penelitian ini. Semua peserta diberikan informed consent. The Bogalusa Heart Study adalah studi epidemiologi longitudinal mengenai pembentukan awal aterosklerosis pada anak-anak dan dewasa muda dari Bogalusa, Louisiana. Deskripsi rinci metode penelitian telah dijelaskan sebelumnya. Singkatnya, sebuah subkelompok terdiri dari 519 subjek yang berusia 20-38 tahun (rata-rata [SD] 32 [3] tahun, 29% kulit hitam, 39% laki-laki) menjalani ultrasonografi B-mode arteri karotis selama survei 1995 sampai 1996 (Tabel 1). Subjek dalam subset ultrasonografi dipilih secara acak dari usia, ras, dan kelompok jenis kelamin tertentu. Mereka serupa dengan total populasi (n=1420) menurut ras (P=0,92), jenis kelamin (P=0,72), indeks massa tubuh (P=0,92), tekanan darah sistolik (P=0,20), dan nilai lipid, tapi rata-rata 4 tahun lebih muda (P=0.001). Satu subjek (laki-laki kulit putih) mengalami infark miokard yang diidentifikasi pada saat survei ini.Prosedur StudiProtokol terkait studi telah dijelaskan sebelumnya. Gambar arteri karotis komunis (CCA) kanan dan kiri, bulbus karotis, dan segmen karotis interna (ICA) diambil dengan sistem ultrasonografi Toshiba SonoLayer SSH 160A (Toshiba Medical) dan linier array transducer 7,5 MHz. Segmen arteri karotis yang dicitrakan dan diukur mengikuti protokol yang telah dijelaskan sebelumnya dikembangkan untuk studi Atherosclerosis Risk in Communities (ARIC). Sebuah alat pembaca tunggal bersertifikat menggunakan program semi otomatis digunakan. Lima puluh empat subjek menjalani pemeriksaan CIMT ulangan dalam waktu 10 sampai 12 hari untuk menentukan kemampuan pengulangan. Nilai rerata absolut dari selisih tindakan berulang adalah 0,06 [0,05] mm (median 0,04) untuk rerata CIMT pada seluruh 6 segmen. Ada perbedaan rerata sebesar 0,01 mm antara pemeriksaan ulangan, menunjukkan tidak adanya bias dalam pengukuran ulang.Analisis DataAnalisis dilakukan menggunakan paket perangkat lunak SAS (Sistem SAS). Distribusi CIMT untuk laki-laki kulit putih, perempuan kulit putih, laki-laki kulit hitam, dan perempuan kulit hitam digambarkan (standar deviasi) dan dibandingkan dengan menggunakan model linier umum, setelah penyesuaian tinggi dan berat badan. Untuk setiap segmen, rerata pengukuran jarak sisi kanan dan kiri dinding mendefinisikan CIMT segmental. Komposit CIMT didefinisikan sebagai rerata pengukuran CIMT segmental. Data yang hilang ditangani secara konservatif dengan menghapus daftar terkait, seperti pengukuran sisi kanan dan kiri untuk menentukan nilai CCA, bulbus karotis, dan ICA. Distribusi nilai CIMT spesifik menurut ras dan jenis kelamin untuk masing-masing segmen diperkirakan dengan menggunakan regresi ordinary least square (OLS) untuk persentil ke-5, ke-10, ke-25, ke-75, ke-90, dan ke-95 pada subjek berusia 25 sampai 40 tahun bertahap dalam 5 tahun. Persentil spesifik untuk usia diperoleh dengan menggunakan Ave Xp (n=1), yang memberikan nilai median umum. Persentil ke-100 dihitung sebagai Zp(1G)X[k1]GX [k2], di mana k1 sama dengan integral p(n1), k2k11, g adalah pecahan dari p(n1), dan X[k] adalah pengamatan k ketika data diurutkan dari terendah hingga tertinggi. Model regresi linied dan nonlinier (CIMT011Age 2Age2, kuadrat) dibangun untuk setiap persentil ras, jenis kelamin, dan segmental seluruh rentang usia.

Penilaian kecocokan untuk garis regresi persentil linear dan nonlinear dievaluasi dengan pemeriksaan perubahan R2 dan proporsi bias. Perbedaan R2 untuk komposit dan model segmental CIMT untuk masing-masing kelompok ras dan jenis kelamin adalah rendah (semua R2 0,045). Proporsi bias diperkirakan sebagai:

di mana k1, 2,. . . K usia pasien menurut ras dan jenis kelamin, dengan y diketahui sebagai persentil spesifik untuk usia tertentu, dan y menjadi persentil estimasi regresi. . Bias untuk semua persentil komposit CIMT di setiap kelompok ras jenis kelamin adalah 1,4%, kecuali untuk persentil ke-75, ke-90, dan ke-95 pada laki-laki kulit hitam, yang biasnya mencapai 2,6% hingga 5,3%. Bias untuk semua persentil CIMT CCA di setiap kelompok ras jenis kelamin adalah 0,9%. Untuk CIMT bulbus, bias dalam semua kelompok ras jenis kelamin adalah 1,2%, kecuali untuk persentil ke-90 dan ke-95 pada laki-laki kulit hitam (bias 6,1%). Pada ICA, semua bias 1,6%, kecuali laki-laki kulit hitam (bias 2,6-5,0%). Oleh karena itu, kedua penilaian menunjukkan sedikit manfaat untuk model kurva persentil, sehingga hanya persentil linear yang dilaporkan.Perubahan tahunan CIMT diperkirakan dari data cross-sectional menggunakan model regresi OLS linear dan nonlinear fungsi usia. CIMT terkait perubahan usia ditentukan dari lereng (B). Dengan asumsi bahwa nilai residu terdistribusi normal, uji hipotesis tentang tingkat perubahan CIMT (ditentukan dari lereng) disusun. Secara khusus, F-rasio yang digunakan untuk menguji hipotesis bahwa tingkat perubahan tahunan CIMT=0 versus hipotesis alternatif bahwa tingkat perubahan tersebut=B (B tidak 0). Ketika lereng adalah nol, tidak ada hubungan linear antara CIMT dan usia pasien. Karena nilai-nilai dari masing-masing parameter, 2 (y), N, 2 (x), dan kemiringan (B) dapat ditentukan dari hal-hal lain, kesalahan dan, selanjutnya, kekuatan yang berkurang.HasilDistribusi CIMTCIMT di bulbus (0,861 [0,180] mm) lebih besar daripada di CCA (0,665 [0,089] mm, padj= 0,001) dan ICA (0,683 [0,136] mm, padj= 0,001). CIMT di CCA lebih besar daripada di ICA (padj= 0,017).

Nilai CIMT disajikan pada Tabel 2. Secara umum, nilai CIMT pada wanita kulit putih lebih rendah daripada laki-laki putih, laki-laki kulit hitam, dan perempuan kulit hitam. CIMT CCA pada laki-laki kulit putih lebih sedikit daripada laki-laki kulit hitam (P= 0.034). Perkiraan segmental dan komposit CIMT dan persentil menurut usia, jenis kelamin, dan ras disajikan pada Tabel 3. Nilai komposit CIMT ditampilkan pada Gambar 1. Secara umum, kenaikan linier komposit CIMT terlihat dengan penuaan; namun, lereng negatif pada persentil ke-5, -10, dan -25 pada laki-laki kulit hitam terlihat karena jumlah kecil. Secara umum, CIMT segmental meningkat secara linear dengan penuaan; namun, lereng negatif tampak pada laki-laki kulit hitam pada persentil ke-5 dan ke-10 untuk bulbus dan persentil ke-5,-75, -90, dan -95 untuk ICA (data tidak ditampilkan). Lereng negatif lainnya untuk CIMT segmental terlihat pada laki-laki kulit putih di persentil ke-25 untuk ICA, perempuan kulit putih di persentil ke-90 dan -95 untuk ICA, dan perempuan kulit hitam di persentil ke-5 bulbus dan ICA (data tidak ditampilkan).Perubahan CIMT terkait UsiaPerbedaan cross-sectional CIMT yang berkaitan dengan usia disajikan pada Tabel 4. Perbedaan terkait usia yang signifikan dalam CIMT antara pria dan wanita tidak ditemukan; namun demikian, di antara laki-laki perubahan tahunan dalam CCA lebih cepat pada kulit putih daripada kulit hitam (P=0.030). Di antara perempuan, perbedaan signifikan tidak terlihat di antara kedua ras. Perbedaan signifikan tidak ditemukan di antara subjek kulit hitam dan kulit putih; namun, di antara subjek kulit putih perbedaan tahunan dalam komposit CIMT cenderung lebih besar pada laki-laki daripada perempuan (P=0,082). Di antara subjek kulit hitam, tidak tampak perbedaan antara kedua jenis kelamin.

Perbedaan cross sectional CIMT terkait usia lebih besar di CCA daripada ICA pada perempuan kulit putih (P=0.047). Dengan bertambahnya usia, perubahan CIMT tahunan cenderung lebih besar di bulbus daripada di ICA pada laki-laki kulit putih (P=0.010), perempuan kulit putih (P=0,089), dan laki-laki kulit hitam (P=0.090). Perubahan CIMT terkait usia di bulbus lebih besar daripada di ICA untuk laki-laki kulit putih (P=0.045) dan perempuan kulit putih (P=0.005). Di antara kelompok ras jenis kelamin, perubajan komposit CIMT terkait usia lebih kecil pada perempuan kulit putih daripada laki-laki kulit hitam (P=0.043), dan cenderung lebih besar pada laki-laki kulit putih daripada perempuan kulit putih (P=0,082) dan perempuan kulit hitam (P=0.073). Laki-laki kulit putih memiliki estimasi perubahan CIMT dalam CCA lebih besar dibandingkan laki-laki kulit hitam (P=0.030) dan cenderung memiliki perubahan besar dalam CCA daripada perempuan kulit hitam (P= 0.070). Perempuan kulit putih memiliki estimasi perubahan CIMT lebih besar dalam CCA (P=0,002) dibandingkan laki-laki kulit hitam.

Daya AnalisisKurva daya untuk mendeteksi perubahan komposit CIMT 0.010 mm /tahun (80% kekuatan) tampak pada Gambar 2. Estimasi ukuran sampel untuk mendeteksi perbedaan komposit CIMT berkisar antara 268 perempuan kulit putih hingga 462 subjek laki-laki kulit putih. Dalam CCA, perkiraan ukuran sampel berkisar antara 220 perempuan kulit putih hingga 292 subjek perempuan kulit hitam (data tidak ditampilkan).

DiskusiUntuk pengetahuan kita, ini adalah deskripsi terinci pertama mengenai distribusi CIMT dan perubahan cross-sectional CIMT terkait usia dalam kelompok besar dewasa muda. Pada dewasa muda, seperti juga pada setengah baya, CIMT di bulbus lebih besar daripada di CCA dan ICA. CIMT di CCA juga lebih besar daripada di ICA, meskipun segmen ICA kurang divisualisasikan dan variabilitas lebih besar. Secara umum, perempuan kulit putih memiliki CIMT tertipis. Komposit CIMT meningkat dengan penuaan di semua segmen kecuali dalam kuartil bawah laki-laki kulit hitam, jumlah subjek ini relatif kecil.Perubahan cross sectional CIMT terkait usia tidak berbeda secara signifikan antara jenis kelamin dan ras; namun demikian, perbandingan kombinasi kelompok jenis kelamin dan ras menunjukkan beberapa perbedaan penting. Dengan bertambahnya usia, komposit CIMT meningkat paling lambat pada perempuan kulit putih dan paling cepat pada laki-laki kulit putih. CIMT bulbus meningkat lebih cepat daripada CIMT CCA dan ICA, dan pada perempuan kulit putih peningkatan CIMT terkait usia lebih besar di CCA daripada di ICA. Dibandingkan dengan subjek stengah baya, tingkat perubahan cross sectional CIMT terkait penuaan cukup mirip, dengan perbedaan rerata angka perubahan CIMT segmental kira-kira 0,0033 mm / tahun pada laki-laki kulit putih (kecuali ICA), perempuan kulit putih (kecuali ICA), laki-laki kulit hitam (kecuali CCA), dan perempuan kulit hitam. Rerata perbedaan 0.010 mm / tahun yang didapatkan di ICA laki-laki kulit putih dan CCA laki-laki kulit hitam. Perkiraan ukuran sampel yang disediakan dalam kumpulan data ini merupakan target yang masuk akal untuk perekrutan dalam uji epidemiologi dan klinis dalam menyelidiki dan intervensi aterosklerosis.KeterbatasanMeskipun studi ini adalah salah satu studi cross sectional CIMT yang terbesar pada dewasa muda sampai saat ini, jumlah subjek relatif kecil mengingat kombinasi usia, ras, dan jenis kelamin dianalisis. Jumlah laki-laki kulit hitam yang relatif kecil dan jumlah segmen ICA yang relatif meningkat tidak divisualisasikan atau terukur menyebabkan ukuran yang kecil dalam persentil segmen ras dan jenis kelamin tertentu, yang mungkin telah sensitif terhadap nilai-nilai outlier. Hal ini tampak dari peningkatan variabilitas di persentil ekstrim dari beberapa segmen dan beberapa lereng negatif untuk distribusi persentil CIMT. Jumlah laki-laki dan perempuankulit hitam yang relatif kecil menyebabkan garis regresi hampir identik pada persentil ke-5 dan -10 dan persentil ke-90 dan -95 untuk komposit CIMT di kedua kelompok.Untuk tidak melewatkan kemungkinan perubahan cross-sectional CIMT terkait umur, alpha 0,05 tidak disesuaikan untuk beberapa perbandingan, dan tren (P=0,05-0,10) yang dilaporkan. Asosiasi ini harus dipertimbangkan sebagai penemuan dan ditafsirkan dalam konteks kekuatan asosiasi dan ukuran subkelompok. Asosiasi umum antara usia, jenis kelamin, ras, dan CIMT mirip dengan yang dilaporkan dalam studi yang lebih besar pada usia setengah baya dan lebih tua, dan dalam studi yang lebih kecil pada dewasa muda, menunjukkan bahwa asosiasi yang diidentifikasi dalam studi ini cukup akurat. Pendekatan konservatif untuk menangani data yang hilang telah menyebabkan beberapa bias ke dalam estimasi persentil; namun, kejadian hilangnya data relatif sama antara kelompok ras jenis kelamin, dan alternatif seperti memasukkan nilai yang hilang juga bisa menyebabkan bias. Menghilangkan data dari penentuan segmental dan nilai-nilai CIMT komposit mungkin mengalami menurunkan ukuran sel dan meningkatan variabilitas; namun, bias dalam model tetap kecil. Meskipun hanya jarak dinding CIMT yang diukur, jauhnya dinding CIMT memprediksi prevalensi dan insidensi penyakit kardiovaskuler. Karena penelitian ini adalah cross-sectional, akurasi perubahan CIMT yang diprediksi terkait usia perlu divalidasi secara longitudinal. Juga, karena kejadian kardiovaskulet di studi Bogalusa Heart sangat kecil, kemampuan nilai CIMT untuk memprediksi kejadian belum diketahui.

KesimpulanPada dewasa muda, CIMT paling tebal ada di bulbus karotis, dan meningkat secara linear dan paling cepat. Perkiraan persentil CIMT dan perubahan yang berkaitan dengan usia pada laki-laki kulit hitam dibatasi oleh jumlah kecil, menekankan pentingnya studi longitudinal. Distribusi dan persentil CIMT ini diperkirakan dapat berfungsi sebagai nilai acuan untuk menilai aterosklerosis subklinis pada dewasa muda. Perbedaan CIMT terkait usia yang diamati dapat digunakan untuk merencanakan uji epidemiologi dan klinis untuk menyelidiki aterosklerosis dan intervensi.