jurnal pendidikan jasmani - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/drs. f....

13
JPJI, Volume 9, Nomor 2, November 2013 i Catatan Editorial Volume 9, Nomor 2, November 2013 ISSN 0216-1699 Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Diterbitkan oleh: Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Upload: lykhanh

Post on 05-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Pendidikan Jasmani - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. F. Suharjana, M... · Sikap Siswa Sekolah Dasar Terhadap Pendidikan Jasmani Olahraga

JPJI, Volume 9, Nomor 2, November 2013 i

Catatan Editorial

Volume 9, Nomor 2, November 2013 ISSN 0216-1699

JurnalPendidikanJasmaniIndonesia

Diterbitkan oleh:Jurusan Pendidikan OlahragaFakultas Ilmu KeolahragaanUniversitas Negeri Yogyakarta

Page 2: Jurnal Pendidikan Jasmani - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. F. Suharjana, M... · Sikap Siswa Sekolah Dasar Terhadap Pendidikan Jasmani Olahraga

ii JPJI, Volume 9, Nomor 2, November 2013

Catatan Editorial

Page 3: Jurnal Pendidikan Jasmani - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. F. Suharjana, M... · Sikap Siswa Sekolah Dasar Terhadap Pendidikan Jasmani Olahraga

JPJI, Volume 9, Nomor 2, November 2013 iii

Catatan Editorial

JurnalPendidikanJasmani

ISSN 0216-1699

Indonesia Volume 9, Nomor 2, November 2013

Daftar Isi

Daftar Isi .........................................................................................................................................

Sikap Siswa Sekolah Dasar Terhadap Pendidikan Jasmani Olahraga dan KesehatanEsti Widayati, SD Negeri Keputran 2 Yogyakarta......................................................................

Analisis Kebutuhan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga KesehatanBerbasis Integrated Physical Education di Sekolah Dasar

Saryono dan Soni Nopembri, Universitas Negeri Yogyakarta ...................................................

Meningkatkan Keterampilan Senam Meroda Melalui Permainan TaliPada Siswa Kelas VIIIA MTS Ma’arif NU Kemiri Purworejo

Kun Wuryantoro, MTS Ma’arif NU Kemiri Purworejo danNur Rohmah Muktiani, Universitas Negeri Yogyakarta .............................................................

Persepsi Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Menengah Atas NegeriSe-Kota Yogyakarta Tentang Penilaian Domain Afektif

Faradika Ratria Prastawa dan Sismadiyanto, Universitas Negeri Yogyakarta ..........................

Pengelolaan Dan Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler OlahragaDi SMA/MAN/Sederajat Se-Kabupaten Sleman

Fathan Nurcahyo, Universitas Negeri Yogyakarta.....................................................................

Perbedaan Pengaruh Metode Mengajar Reciprocal Dan Self CheckTerhadap Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar Bolavoli

Tri Saptono, Universitas Pendidikan Negeri “Veteran” Yogyakarta ...........................................

Kebugaran Kardiorespirasi Dan Indek Masa Tubuh Mahasiswa KKN-PPL PGSDPenjas FIK UNY Kampus Wates Tahun 2012

Fredericus Suharjana, Universitas Negeri Yogyakarta..............................................................

Pemetaan Penelitian Teaching Games For Understanding (TGfU) Tahun 2000 - 2010Jati Satyaning Rahayu, Universitas Negeri Yogyakarta ............................................................

Kontribusi Pendidikan Jasmani Dalam Membentuk Karakter Peserta DidikPaiman, Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Wates .............................................................

Pendidikan Kesehatan Sekolah Sebagai Proses Perubahan Perilaku SiswaIndah Prasetyawati Tri Purnama Sari, Universitas Negeri Yogyakarta......................................

iii

73 - 80

81 - 86

87 - 94

95 - 100

101 - 110

111 - 116

117 - 124

125 - 133

134 - 140

141 - 147

Page 4: Jurnal Pendidikan Jasmani - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. F. Suharjana, M... · Sikap Siswa Sekolah Dasar Terhadap Pendidikan Jasmani Olahraga

iv JPJI, Volume 9, Nomor 2, November 2013

Catatan Editorial

Kebijakan Redaksi JPJIJurnal Pendidikan Jasmani Indonesia bertujuan untukmengkomunikasikan penelitian dan menstimulasidiskusi, studi, dan kritik pengajaran, pendidikankeguruan, dan kurikulum sebagaimana bidang-bidangtersebut berhubungan dengan aktivitas jasmani disekolah, komunitas, pendidikan tinggi, dan olahraga.Jurnal ini menerbitkan laporan orisinil studi empirisdalam Pendidikan Jasmani bersama-sama denganreview integratif dan analisis isu-isu pendidikan danmetodologi di dalam bidang tersebut. Redaksi jugamenerima penelitian dengan menggunakan berbagaivariasi pendekatan metodologi.

Pengiriman Naskah

Kirimkan naskah rangkap tiga kepada ketua redaksi:Soni Nopembri, Jurusan Pendidikan Olahraga,Universitas Negeri Yogyakarta, Jalan KolomboNo. 1 Yogyakarta, Telp/ Fax. (0274) 513092,e-mail: [email protected]. Mohon untuk tidakmencantumkan nama penulis pada semua kopinaskah, yang akan dikirimkan ke reviewer. Naskahyang tidak dimuat tidak akan dikembalikan kecualidiminta oleh penulis dan disertai perangko balasansecukupnya.

Pengiriman naskah secara elektronik:

Penulis dianjurkan mengirimkan naskahnya secaraelektronik melalui surat elektronik (E-Mail) denganMS Word dalam tipe Rich Text Format.

Proses Review

Editor mereview semua naskah untuk kecocokantopik dan kesesuaiannya dengan tata tulis JPJI. Jikatopik dan tata tulis dianggap telah sesuai, naskahdikirimkan pada setidaknya tiga reviewer dengankeahlian yang sesuai dengan wilayah topik. Untukkepentingan proses review buta (blind review),JPJI akan mengirimkan naskah kepada reviewerdengan tanpa nama penulis. Selain itu naskah

tersebut sebaiknya juga tidak mengandung pedomantentang identitas penulis. Proses review tersebutmembutuhkan waktu dari 4 sampai 10 minggu.

Publikasi

Ketika naskah telah diterima, maka akan diterbitkandi dalam ruang pertama kali tersedia setelah revisiakhir diterima editor. Jika naskahnya dimuat, penulismenerima dua buah jurnal dalam edisi di manaartikelnya tersebut dimuat. Semua tulisan yang adadalam Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia bukanmerupakan cerminan sikap dan atau pendapatdewan redaksi. Tanggungjawab terhadap isi danatau akibat dari tulisan tetap terletak pada penulis.

Pinalti atas Plagiatisme

Jika diketahui dan dinyatakan bahwa suatu artikeladalah plagiat, beberapa tindakan berikut akandilakukan: (1) penulis akan menerima teguran formaldari JPJI; (2) tembusan surat teguran akan dikirimkanke institusi penulis atau tempat bekerja; (3) penulistidak akan dimuat jika mengirimkan artikelnya keJPJI selama dua tahun terhitung sejak pelanggaran.

.

Page 5: Jurnal Pendidikan Jasmani - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. F. Suharjana, M... · Sikap Siswa Sekolah Dasar Terhadap Pendidikan Jasmani Olahraga

Jurnal Pendidikan Jasmani IndonesiaVolume 9, Nomor 2, November 2013

Diterbitkan Oleh:Jurusan Pendidikan Olahraga

Fakultas Ilmu KeolahragaanUniversitas Negeri Yogyakarta

KEBUGARAN KARDIORESPIRASI DAN INDEK MASA TUBUHMAHASISWA KKN-PPL PGSD PENJAS FIK UNYKAMPUS WATES TAHUN 2012

Fredericus SuharjanaUniversitas Negeri Yogyakarta, Jl. Kolombo No.1, Karangmalang Yogyakarta 55281email: [email protected]

Abstract

Students attending KKN-PPL required to possess cardiorespiration fitness as well as good index of body mass andto know them need to test. This research carried out to know the fitness level of cardiorespiration and good indexof body mass for education and sport PGSD students in Wates Campus who attended KKN-PPL year 2012. Thisresearch method is survey with the subject of it is education and sport with study program PGSD students in WatesCampus who attended KKN-PPL year 2012, total numbers are 56 students consisting of 52 male and 4 femaleones. The technique of data withdrawal uses test and measurement. Instrumen for cardiorespiration fitness uses2,4 km running test from Cooper, and instrument for index of body mass measured by using IMB rule that is= BodyWeight (kg)/Body Height square (m). Result of the research shows that for cardiorespirasi fitness category: verygood and well trained is 1.8%; very good is 8.9%; good is 21.4%; medium is 37.5%; lack is 19.7%; and too lack is10.7%. While the result for mass body index category: fat is 5.4%; normal is 82.1%; and lack of nutrient I is 12.5%. Ifobserved based on type of sex, for male cardiorespiration fitness category: very good and well trained is 1.9%; verygood is 9.6%; good is 23.1%; medium is 38.5%; lack is 19.2%; and too lack is 7.7%. Female cardiorespiration fitnesscategory: medium is 25%; lack is 25%; and to lack is 50%. Index of body mass for male category: fat is 5.8%; normalis 80.8%; and lack of nutrient I is 13.4%. Whereas index of body mass for female, all are in 100% normal category.Keywords: Cardiorespiration Fitness, Mass Body Index.

Abstrak

Mahasiswa yang mengambil KKN-PPL perlu memiliki kebugaran kardiorespirasi dan indek masa tubuh yang baikdan untuk mengetahuinya perlu dilakukan tes. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkatkebugaran kardiorespirasi dan indek masa tubuh mahasiswa PGSD Penjas Kampus Wates yang mengambil KKN-PPLtahun 2012.Metode penelitian ini adalah survei, dengan subjek mahasiswa prodi PGSD Penjas Kampus Wates yangmengambil KKN-PPL tahun 2012 sebanyak 56 orang terdiri dari 52 laki-laki dan 4 perempuan. Teknik pengambilandata menggunakan tes dan pengukuran. Instrumen untuk kebugaran kardiorespirasi menggunakan tes lari 2,4km dari Cooper, dan instrumen untuk indek masa tubuh diukur dengan rumus IMB= BB (kg)/TB kuadrat (m).Hasilpenelitian menunjukkan bahwa untuk kebugaran kardiorespirasi kategori: baik sekali dan terlatih 1,8%; baik sekali8,9%; baik 21,4%; sedang 37,5%; kurang 19,7%; dan kurang sekali 10,7%. Sedangkan untuk indek masa tubuhhasilnya kategori: gemuk 5,4%; normal 82,1%; dan kurang gizi I 12,5%. Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, untukkebugaran kardiorespirasi putra, kategori: baik sekali dan terlatih 1,9%; baik sekali 9,6%; baik 23,1%; sedang 38,5%;kurang 19,2%; dan kurang sekali 7,7%. Kesegaran kardiorespirasi putri, kategori: sedang 25%; kurang 25%; dankurang sekali 50%. Indek masa tubuh untuk putra, kategori: gemuk 5,8%; normal 80,8%; dan kurang gizi I 13,4%.Sedangkan indek masa tubuh untuk putri, semua dalam kategori normal 100%.

Kata Kunci: Kebugaran Kardiorespirasi, Indek Masa Tubuh

PENDAHULUANBagi mahasiswa, kebugaran jasmani diperlukan

untuk mendukung perkuliahan, seperti mengikutikuliah teori dan praktek, belajar, serta menyelesaikan

tugas-tugas terstruktur maupun mandiri. Olehkarena itu setiap mahasiswa hendakya memilikikebugaran jasmani yang baik guna mendukung danmemperlancar aktivitas perkuliahannya. Mahasiswa

JPJI, Volume 9, Nomor 2, November 2013 117

Page 6: Jurnal Pendidikan Jasmani - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. F. Suharjana, M... · Sikap Siswa Sekolah Dasar Terhadap Pendidikan Jasmani Olahraga

118 JPJI, Volume 9, Nomor 2, November 2013

Fredericus Suharjana

pada masing-masing fakultas, tuntutan kebugaranjasmaninya berbeda-beda pula. Terlebih bagimahasiswa PGSD Penjas yang hampir setiap hariharus mengikuti perkuliahan praktek maupun teori,selain harus memiliki bakat dan minat olahragayang baik, juga dituntut memiliki kebugaran jasmaniyang memadahi, selain itu juga dituntut memilikikesehatan yang prima. Kebugaran jasmani dankesehatan diperlukan mahasiswa untuk mempertinggikemampuan belajar dan menyelesaikan tugas-tugaslainnya. Terlebih bagi mahasiswa PGSD Penjaskampus Wates yang melaksanakan KKN-PPLpada tahun 2012 ini, fisik maupun mental harusdipersiapkan karena pelaksanaan KKN-PPL akanmembutuhkan kebugaran yang prima.

Kebugaran jasmani terdiri dari bermacam-macamunsur, seperti dikemukakan oleh Sudarno (1991:21-22) bahwa unsur kebugaran jasmani terdiridari: kesehatan yang baik, kekuatan, kelincahan,ketahanan muskular, kecepatan, keseimbangan,kelentukan, kooedinasi, ketahanan kardiorespirasi,berat badan yang sesuai, kemampuan motorikumum, dan ketangkasan neuromuskular.Lebihlanjut Sudarno (1991: 168) menyatakan bahwadari bermacam-macam unsur kebugaran jasmanitersebut, kebugaran kardiorespirasi merupakanmodal pokok bagi kebugaran jasmani, dan bahkandianggap identik dengan kebugaran jasmani.Sehingga dengan diketahui tingkat kebugarankardiorespirasinya, akan menunjukkan pula tingkatkebugaran jasmaninya.

Selain kebugaran kardiorespirasi yang baik,seorang mahasiswa peserta KKN-PPL hendaknyajuga harus memiliki indek masa tubuh yang ideal,karena dengan indek masa tubuh yang idealdimungkinkan seseorang akan mencapai derajadkesehatan yang baik. Indek masa tubuh dipakaisebagai salah satu indikator untuk mempresentasikanstatus gizi dan merupakan suatu indek yang responsifdan sensitif terhadap perubahan keadaan gizi danproduktifitas kerja (Atmarita & Fasli Jalal, 1991;Husaini, 1996).

Derajat kesehatan dan kebugaran kardiorespirasidipengaruhi oleh berbagai ubahan, yang terkadangsulit dianalisis. Faktor latihan atau aktivitas fisik jikadilakukan dengan terprogram merupakan faktordominan yang mempengaruhi kebugaran maupun

kesehatan seseorang. Pola hidup termasuk polamakan dengan tercukupi gizi serta pengaturanistirahat yang baik merupakan faktor lain yang tidakkalah pentingnya untuk menciptakan kesehatanmaupun kebugaran kardiorespirasi. Lingkunganhidup yang higienis juga sangat mempengaruhikondisi kesehatan seseorang. Faktor-faktor tersebutsaling mempengaruhi satu dengan yang lain. Jikafaktor-faktor tersebut tidak saling mendukung,maka mustahil dapat tercipta derajad kesehatanmaupunkebugaran kardiorespirasi yang baik.

Rutinitas mahasiswa untuk melakukan olahragayang teratur merupakan tanggung jawab pribadi.Artinya lembaga FIK tidak melakukan pemantauansecara khusus, karena mahasiswa dianggapsudah faham akan kebutuhan dan tuntutan fisikyang harus dimiliki sebagai mahasiswa. Demikianpula kebiasaan mengatur makan (diet makanan)sebaiknya mahasiswa sudah bisa menjalaninyadengan baik. Namun demikian tidak semuamahasiswa dapat menjalani pola hidup yangsedemikian teratur, karena berbagai kendala sepertibanyaknya tugas-tugas kuliah, atau mungkin adasebagian yang sudah bekerja, sehingga kesulitanwaktu untuk menjalani olahraga yang teratur.Walaupun demikian tidak dapat dipungkiri, jikamahasiswa serius mengikuti kuliah-kuliah praktek,tidak jarang mahasiswa mengalami kelelahan,sehingga untuk menjaga kebugaran kardiorespirasitidak perlu latihan tambahan.

Kebugaran jasmani adalah kemampuanseseorang untuk menunaikan tugas sehari-haridengan mudah, tanpa merasa lelah yang berlebihan,serta mempunyai cadangan tenaga untuk menikmatiwaktu senggangnya dan untuk keperluan mendadak(Sumosardjuno, 1989). Menurut Suharjana (2004:5),bahwa kebugaran jasmani adalah kemampuanseseorang untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari sesuai pekerjaan tanpa timbul kelelahan yangberlebihan sehingga masih dapat menikmati waktuluang. Menurut Howley dan Franks (1992:24)Physical Fitness: Striving for optimal physical qualityof life, including obtaining criterion levels of physicalfitness test scores, and low risk of developing healthproblem. Dari beberapa pendapat pakar di atasdapat disimpulkan bahwa kebugaran jasmani adalahkualitas seseorang untuk melakukan aktivitas sesuai

Page 7: Jurnal Pendidikan Jasmani - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. F. Suharjana, M... · Sikap Siswa Sekolah Dasar Terhadap Pendidikan Jasmani Olahraga

Kebugaran Kardiorespirasi dan Indek Masa Tubuh

JPJI, Volume 9, Nomor 2, November 2013 119

Mahasiswa KKN-PPL PGSD Penjas FIK UNY Kampus Wates Tahun 2012

pekerjaannya secara optimal tanpa menimbulkanproblem kesehatan dan kelelahan berlebihan.

Kebugaran jasmani terdir i dari beberapakomponen seperti yang dikemukakan oleh RusliLutan dan Adang Suherman (2000: 176), bahwakomponen kebugaran jasmani meliputi: kekuatanotot, daya tahan umum, daya tahan otot, dankelentukan. Menurut Len Kravitz dalam SadosoSumosardjuno (1992: 5-7), bahwa unsur-unsurkebugaran jasmani terdapat lima komponen, yaitu:daya tahan kardiorespirasi/kondisi aerobik, kekuatanotot, daya tahan otot, kelenturan dan komposisitubuh. Rusli Lutan (2001:8) menyatakan, komponenkebugaran jasmani terdiri dari: (1).Kebugaranjasmani yang berkaitan dengan kesehatan, yangmengandung unsur empat pokok yaitu: kekuatanotot, daya tahan otot, daya tahan aerobik, danfleksibilitas. (2).Kebugaran jasmani yang berkaitandengan performance, mengandung unsur-unsur:koordinasi, kelincahan, kecepatan gerak, dankeseimbangan.

Menurut Giam yang dikutip oleh Suharjana(2004: 18), bahwa komponen kebugaran jasmaniterdiri dari dua macam, yaitu komponen kebugaranyang berhubungan dengan kesehatan meliputi:kardiorespirasi, komposisi tubuh, daya tahanotot, kelentukan dan komponen kebugaran yangberhubungan dengan penampilan yang meliputi:kelincahan, kecepatan, daya ledak, koordinasi,serta ketangkasan.Dar i bermacam-macamkomponen kebugaran jasmani tersebut, kebugarankardiorespirasi merupakan komponen yang palingutama dan dapat dikatakan sebagai modal pokokbagi kebugaran jasmani, seperti dikemukakanoleh Sudarno (1991: 168) bahwa “Kardiorespirasimerupakan modal pokok bagi kebugaran jasmani danbahkan dianggap identik dengan kebugaran jasmani,sehingga dengan diketahui tingkat kebugarankardiorespirasi, akan menunjukkan pula tingkatkebugaran jasmaninya”. Demikian pula Wahjoedi(2000: 61) menyatakan bahwa diantara komponenkebugaran jasmani, daya tahan paru-jantung(kardiorespirasi) dianggap komponen yang pokokdalam kebugaran jasmani. Hal senada jugadikemukakan oleh Depdiknas (2000: 53) bahwa dayatahan kardiorespirasi merupakan faktor utama dalamkebugaran jasmani.

Istilah lain dari daya tahan kardiorespirasiadalah: daya tahan paru-jantung, daya tahankardiovaskuler, kebugaran aerobik, dan kebugarankardiovaskuler. Rusli Lutan (2001: 39) menyatakanbahwa secara teknik pengertian kardio (jantung),vaskuler (pembuluh darah), respirasi (paru-paru danventilasi), dan aerobik (bekerja dengan oksigen),istilah itu berkaitan satu sama lainnya. Daya tahankardiorespirasi adalah kapasitas jantung, paru, danpembuluh darah untuk berfungsi secara optimalsaat melakukan aktivitas sehari-hari dalam waktuyang cukup lama tanpa mengalami kelelahan yangberarti (Wahjoedi, 2000: 59). Sedangkan DjokoPekik (2004: 27) menyatakan bahwa daya tahanparu-jantung adalah kemampuan fungsional paru-jantung mensuplai oksigen untuk kerja otot dalamwaktu lama. Demikian pula M. Ichsan (1988: 56)mengemukakan bahwa daya tahan kardiorespirasimerupakan jumlah maksimum kekuatan kerjaseseorang yang dapat dilakukan secara terusmenerus dengan menggunakan sejumlah ototbesar dan tergantung pada kemampuan tubuhuntuk memakai oksigen secara efisien. Kebugarankardiorespirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor,seperti dikemukakan oleh Dangsina Moeloek (1984:3-5) bahwa faktor fisiologis yang mempengaruhi dayatahan kardiorespirasi adalah: keturunan (genetik),usia, jenis kelamin, dan aktivitas fisik.

Pengukuran kebugaran kardiorespirasi dalampenelitian ini menggunakan Tes Lari 2,4 km dariCooper. Tes ini merupakan salah satu bentuktes lapangan untuk mengukur tingkat kebugarankardiorespirasi seseorang. Peserta tes harusberlari secepat-cepatnya menempuh jarak 2,4 km.Waktu tempuh yang dicapai oleh peserta tes dicatatdalam satuan menit dua angka di belakang koma.Waktu tersebut digunakan untuk memprediksitingkat kebugaran kardiorespirasi dengan caramengkonfirmasikan dengan tabel tingkat kebugarankardiorespirasi milik Cooper. Syarat bagi pesertayang melakukan tes ini harus dinyatakan sehat olehdokter, serta mengenakan pakaian olahraga yangnyaman dan sopan.Untuk mendapatkan kebugarandan kesehatan yang baik, seseorang harus berpolahidup sehat (quality of life). Menurut Sharkey (2003:30), untuk mencapai “quality of life” tersebut adatiga aspek yang harus dipenuhi, yaitu: mengatur

Page 8: Jurnal Pendidikan Jasmani - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. F. Suharjana, M... · Sikap Siswa Sekolah Dasar Terhadap Pendidikan Jasmani Olahraga

120 JPJI, Volume 9, Nomor 2, November 2013

Fredericus Suharjana

makanan, mengatur istirahat, dan melakukanaktivitas (berolahraga). Mengatur makanan. Untukmelakukan aktivitas sehari-hari manusia memerlukanenergi.Energi tersebut diperoleh dari makanan yangdikonsumsi sehari-hari. Proporsi makanan yang baikadalah: karbohidrat 60%, lemak 25%, dan protein15%. Mengatur istirahat.Istirahat diperlukan manusiauntuk memberikan recovery terhadap aktivitasfaali tubuh, sehingga tubuh dapat melakukan kerjasehari-hari dengan baik. Istirahat digunakan tubuhuntuk membuang asam laktat, sehingga tubuh bisasegar kembali. Melakukan aktivitas (berolahraga).Dengan berolahraga, seseorang akan mencapaitingkat kebugaran jasmani yang baik. Jika kebugaranjasmaninya baik, maka harapannya orang tersebutjuga akan memiliki derajat kesehatan yang baik pula.

Selain memiliki derajat kebugaran jasmani yangbaik, indikator derajad kesehatan seseorang jugadapat dilihat dari berat badan ideal. Seseorangdikatakan mempunyai ukuran ideal apabila bentuktubuhnya tidak terlalu kurus maupun terlalu gemukdan terlihat serasi antara berat dan tinggi badan. Agartubuh seseorang ideal, lemak di dalam tubuhnyaharus normal. Lemak memang harus ada di dalamtubuh, tetapi jangan sampai kekurangan atauberlebihan. Untuk menunjang kehidupan seseorang,di dalam tubuh harus ada lemak minimal sebanyak3% dari berat badan, baik pada wanita maupun pria.Lemak sebanyak 3% dari berat badan ini disebutlemak esensial yang terdapat pada membran sel,sumsum tulang, jaringan saraf, sumsum tulangbelakang, otak, sekitar jantung, paru-paru, hati,limpa, ginjal dan usus. Lemak dalam tubuh jumlahnyamelebihi 3% dari berat badan disebut timbunanlemak. Timbunan lemak ini dapat menjadi pelindungorgan-organ bagian dalam tubuh terhadap cedera.Jumlah timbunan lemak normal berbeda antara priadan wanita.

Kandungan lemak yang normal dalam tubuhpria dewasa muda adalah 15 - 20 % dari beratbadan, sedangkan pada wanita dewasa mudasebesar 20 – 25%. Proporsi ini akan meningkatsesuai dengan 30% dari berat badan dan pada priadewasa tua meningkat sampai 27% dari berat badan.Kelebihan berat badan (overweight) merupakansesuatu keadaan terjadinya penimbunan lemaksecara berlebih, yang menyebabkan kenaikan berat

badan. Seseorang mengalami kelebihan berat badanapabila beratnya 10 – 20% di atas berat badan ideal.Seseorang yang kelebihan berat badan akan seringmengalami kehabisan nafas, badan terasa berat,sering kepanasan atau gerah, sering sakit padabagian pinggang, pinggul, paha, dan lutut. Hal inimerupakan suatu peringatan bahwa seseorang harussadar dimulai dan dimulai melakukan pengaturanmakanan serta latihan fisik yang cukup dan sesuaiagar tetap sehat dan bugar. Seseorang dikatakanmengalami kegemukan (obesitas) jika terjadikelebihan berat badan sebesar 20% dari beratbadan ideal. Kegemukan dapat diukur dari timbunanlemak tubuh. Pada wanita dewasa, dikategorikankegemukan bila lemak tubuhnya sudah melebihi30% dari berat badan idealnya. Sedangkan pada priadewasa, dikatakan kegemukan bila lemak tubuhnyasudah melebihi 27% dari berat badan idealnya.

Indek Masa Tubuh(Body Mass Index) merupakanpenentuan berat badan sehat yang sekarang banyakjuga dipakai dan berlaku untuk orang dewasa yangberumur di atas 18 tahun. Indek masa tubuh ditentukanberdasarkan berat badan (kg) dibagi kuadrattinggi badan (meter). Adapun rumus lengkapnyadicontohkan oleh Emma (1997:11) sebagai berikut:IMB=BB (kg)/TB2 (m). IMT adalah konversi dari hasilpengukuran anthropometric tinggi badan dan beratbadan. Selama proporsi dipertahankan badan untukseseorang yang bertubuh tinggi lebih berat daripadaseseorang berperawakan pendek. Dari perbandinganhasil pengukuran anthropometric BB dan TB, statusgizi seseorang dapat diketahui apakah tergolongterlalu kurus atau sebaliknya. Menurut Husaini(1996) orang dewasa > 25,0 dikategorikan gemuk,antara 18,5 - 25,0 dikategorikan normal, antara 17,0– 18,4 dikategorikan kurang gizi I, antara 16,0 – 16,9dikategorikan kurang gizi II, dan 16,0> dikategorikankurang gizi III.

Latihan olahraga atau aktivitas membutuhkanenergi yang cukup. Dalam keseharian, total keluaranenergi seseorang adalah jumlah dari energi yangdikeluarkan dalam keadaan istirahat atau disebutBMR (Basal Metabolisme Rate), ditambah denganenergi yang dikeluarkan untuk pencernaan makanandan absorbsi zat-zat gizi atau SDA (Specific DynamicAction) ditambah lagi energi yang dikeluarkanuntuk bekerja atau beraktivitas olahraga. Dalam

Page 9: Jurnal Pendidikan Jasmani - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. F. Suharjana, M... · Sikap Siswa Sekolah Dasar Terhadap Pendidikan Jasmani Olahraga

Kebugaran Kardiorespirasi dan Indek Masa Tubuh

Data statistik dianalisis dengan analisis diskriptifkuantitatif dengan persentase. Untuk mengetahuistatus kebugaran kardiorespirasi dilakukan dengancara dari data kasar dikonfirmasikan ke Tabel 1 (Husaini, 1996)untuk pria dan Tabel 2 untuk wanitaKebugaranKardiorespirasi Tes Lari 2,4 km Cooper.

JPJI, Volume 9, Nomor 2, November 2013 121

Mahasiswa KKN-PPL PGSD Penjas FIK UNY Kampus Wates Tahun 2012

terminology yang lebih spesifik, badan terdiri darijaringan aktif atau disebut sebagai lean body massdan fat mass sebagai deposit energi utama di dalamtubuh. Jadi berat badan sama dengan lean bodymass + fat mass. Kaitannya dengan kebugaranjasmani, akibatdiet makanan, latihan olahraga ataukombinasi keduanya dapat mengubah komposisitubuh, sehingga berpengaruh terhadap proporsirelatif berat tulang, otot, dan lemak. Jaringan tanpalemak (lean tissue) lebih aktif daripada jaringanberlemak (fat tissue), sehingga orang yang gemukmempunyai BMR (Basal Metabolic Rate) perkilogram berat badan lebih rendah daripada orangyang kurus. Jadi yang beraktivitas tinggi dan mampubekerja keras adalah orang yang tidak berbadanterlalu gemuk dan tidak pula terlalu kurus.

Pendidikan di Prodi PGSD Penjas UNY antaralain mengutamakan partisipasi semua mahasiswa,dan mengupayakan pendidikan itu membentukkebiasaan hidup sehat aktif di sepanjang hayat.Berkenaan dengan usaha untuk mencapai kualitashidup sehat tersebut, maka kurikulum pendidikan,maupun berbagai kegiatan kurikuler diarahkan untunmembentuk mahasiswa mencapai kebugaran totalatau total fitness. Kebugaran secara total mencakupempat aspek, yaitu: kebugaran fisikal, emosional,sosial, dan intelektual (Howlley: 1992).

METODE PENELITIANDesain yang digunakan dalam penelitian ini

adalah survey tentang kebugaran kardiorespirasidan indek masa tubuh mahasiswa PGSD PenjasFIK UNY Kampus Wates yang mengambil KKN-PPL tahun 2012, dengan teknik tes dan pengukuran(Zainudin, 1998).Untuk mengetahui kebugarankardiorespirasi mahasiswa PGSD Penjas FIK UNYkampus Wates yang mengambil KKN-PPL tahun2012, menggunakan teslari 2,4 km dari Cooper.Untukmengetahui Indek Masa Tubuh mahasiswa PGSDPenjas yang mengambil KKN-PPL tahun 2012 diukurdengan tes TB (m) dan BB (kg)

Tabel 1. Norma Kebugaran Kardiorespirasi Tes Lari2,4 km

Kategori Pria Menurut Cooper

Tabel 2. Norma Kebugaran Kadiorespirasi Tes Lari2,4 km

Kategori Wanita Menurut Cooper

Sedangkan untuk Indek Masa Tubuh dilakukan den-gan cara membagi BB dengan TB. Adapun rumusnyaadalah IMT = BB (kg)/TB2 (m). Hasil perhitungantersebut kemudian dicocokkan dengan kategoriseperti pada tabel 3.

Tabel 3. Indek Masa Tubuh Untuk Orang Dewasa

Page 10: Jurnal Pendidikan Jasmani - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. F. Suharjana, M... · Sikap Siswa Sekolah Dasar Terhadap Pendidikan Jasmani Olahraga

Fredericus Suharjana

HASIL PENELITIAN

Kebugaran kardiorespirasi mahasiswaProgram Studi PGSD Penjas FIK UNY KampusWates yang mengambil KKN-PPL tahun 2012dapat disajikan pada tabel 4.

Tabel 4. Tabulasi Data Kebugaran KardiorespirasiMahasiswa KKN-PPL

PGSD Penjas FIK UNY Kampus Wates Tahun 2012

mengambil KKN-PPL Tahun 2012 dapat disajikanpada tabel 5.

Tabel 5. Tabulasi Data Indek Masa Tubuh MahasiswaKKN-PPL PGSD

Penjas FIK UNY Kampus Wates Tahun 2012

Berdasarkan tabel 4 yaitu tabulasi data kebugarankardiorespirasi mahasiswa Program PGSD PenjasFIK UNY Kampus Wates yang mengambil KKN-PPLTahun2012, dapat dijelaskan bahwa: (1).Mahasiswa putra yang berjumlah 52 orang, terdapat1 orang (1,9%) dalam kategori baik sekali dan terlatih,5 orang (9,6%) dalam kategori baik sekali, 12 orang(23,1%) dalam kategori baik, 20 orang (38,5%)dalam kategori sedang, 10 orang (19,2%) dalamkategori kurang, dan 4 orang (7,7%) dalam kategorikurang sekali. (2).Mahasiswa putri yang berjumlah4 orang, terdapat 1 orang (25%) dalam kategorisedang, 1 orang (25%) dalam kategori kurang, dan2 orang (50%) dalam kategori kurang sekali. (3).Secara keseluruhan mahasiswa putra dan putri yangberjumlah 56 orang, terdapat 1 orang (1,8%) dalamkategori baik sekali dan terlatih, 5 orang (8,9%) dalamkategori baik sekali, 12 orang (21,4%) dalam kategoribaik, 21 0rang (37,5%) dalam kategori sedang, 11orang (19,7%) dalam kategori kurang, dan 6 orang(10,7%) dalam kategori kurang sekali.

Indek Masa Tubuh Mahasiswa Program StudiPGSD Penjas FIK UNY Kampus Wates yang

Berdasarkan tabel 4 yaitu tabulasi data indekmasa tubuh mahasiswa Program PGSD PenjasFIK UNY Kampus Wates yang mengambil KKN-PPLTahun2012, dapat dijelaskan bahwa: (1).Mahasiswa putra yang berjumlah 52 orang, terdapat3 orang (5,8%) dalam kategori gemuk, 42 orang(80,8%) dalam kategori normal, serta 7 orang(13,4%) dalam kategori kurang gizi I. (2).MahasiswaPutri yang berjumlah 4 orang, status gizinya semuayaitu 4 orang (100%) dalam kategori normal. (3).Secara keseluruhan mahasiswa putra dan putri yangberjumlah 56 orang, terdapat 3 orang (5,4%) dalamkategori gemuk, 46 orang (82,1%) dalam kategorinormal, serta 7 orang (12,5%) dalam kategori kuranggizi I.

PEMBAHASANBerdasarkan hasil status kebugaran kardiorespirasi

tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa ProgramSudi D II PGSD Penjas ditinjau dari segi kebugarankardiorespirasinya, sebagian mahasiswa masihharus berusaha untuk meningkatkan kebugarannyadengan cara membiasakan pola hidup yangsehat dan seimbang antara aktivitas jasmaniatau olahraga, makan yang bergizi, dan istirahatyang cukup. Seperti kita ketahui bersama bahwamahasiswa PGSD penjas harus memiliki kebugaranjasmani yang prima disebabkan karena tugasnyamemang banyak melibatkan aktivitas jasmaniterutama saat mengikuti kegiatan KKN-PPL. Dengan

122 JPJI, Volume 9, Nomor 2, November 2013

Page 11: Jurnal Pendidikan Jasmani - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. F. Suharjana, M... · Sikap Siswa Sekolah Dasar Terhadap Pendidikan Jasmani Olahraga

Kebugaran Kardiorespirasi dan Indek Masa Tubuh

JPJI, Volume 9, Nomor 2, November 2013 123

Mahasiswa KKN-PPL PGSD Penjas FIK UNY Kampus Wates Tahun 2012

demikian dalam melaksanakan program KKN-PPLmereka diharapkan tidak akan terhambat karenafisiknya tidak bugar.Jika ditinjau dari jenis kelamin,mahasiswa putra yang kebugaran kardiorespirasinyaberstatus bugar sebesar73,1%, dan 26,9% yangmemiliki status tidak bugar. Sedangkan mahasiswaputri yang kebugaran jasmaninya berstatus bugarsebesar25,0%, dan75,0% yang memiliki status tidakbugar. Sehingga ditinjau dari segi jenis kelamin,mahasiswa putri sebagian besar tidak bugar,karena dari 4 (empat) mahasiswa putri, yang bugarhanya 1 (satu), sedangkan yang tidak bugar ada 3(tiga). Perlu adanya usaha untuk memberi motivasitentang kesadaran mahasiswa yang kebugarannyamasih kurang agar melaksanakan pola hidup yangseimbang, serta bagi yang kebugarannya sedang keatas minimal harus dipertahankan.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa indekmasa tubuh mahasiswa Program PGSD PenjasFakultas Ilmu Keolahragaan Universitas NegeriYogyakarta kampus Wates sebesar82,1% memilikiindek masa tubuh normal, dan sebesar 17,9%memiliki indek masa tubuh kurang normal, yang terdiridari mahasiswa yang gemuk sebesar5,4%, dan yangkurang gizi I sebesar12,5%. Hal ini menunjukkanpula bahwa ditinjau dari indek masa tubuh, sebagianbesar mahasiswa yang mengambil KKN-PPL tahun2012 adalah normal sehingga tidak ada masalahtenyang status gizinya. Namun ada sebagian kecilmahasiswa yang status gizinya termasuk gemuk sertaada pula yang kurang gizi I. Namun kalau diperhatkanmahasiswa tersebut yang gemuk maupun yangkurang gizi I juga nampak energik.

KESIMPULAN DAN SARANBerdasarkan hasil penelitian dan dalam batas-

batas penelitian ini, dapatditarik kesimpulan bahwa:(1).Sebagian besar mahasiswa PGSD Penjas FakultasIlmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakartakampus Wates memiliki tingkatkardiorespirasiyangbugar (69,6%), sedangkan hanya sebagian kecilyang memiliki tingkat kebugaran jasmani kurang atautidak bugar(30,4%). (2).Sebagian besar mahasiswaProdi D II PGSD Penjas Fakultas Ilmu KeolahragaanUniversitas Negeri Yogyakarta memiliki indek masatubuh normal (82,1%), dan hanya sebagian kecil

yang memiliki indek masa tubuh kurang normal(17,9%). Sehubungan dengan hasil penelitiantersebut di atas, tim peneliti menyarankan agarpelaksanaan program perkuliahan khususnya kuliahpraktek yang berhubungan dengan aktivitas jasmanidan kesehatan dipertahankanserta ditingkatkan.Selain itu seyogyanya di kampus Wates diadakansenam masal paling tidak seminggu sekali khususnyabagi mahasiswa PGSD Penjas.

DAFTAR PUSTAKAAtmarita & Fasli Jalal. (1991). Perhitungan,

Penggunaan dan Interpretasi Berbagai IndekAnthropometi dalam Penilaian Status Gizidengan Buku Rujukan WHO NCHS. Dalam GiziIndonesia. Journal of The Indonesian NutritionAssociation. Jakarta: Persagi. Vol. XVI.No.1-2.

Dangsina Moeloek. (1984). Kesehatan dan Olahraga.Jakarta: Fakultas Kedokteran UniversitasIndonesia.

Depdiknas. (2000). Pedoman dan Modul PelatihanKesehatan Olahraga Bagi PelatihOlahragawanPelajar. Jakarta: Depdiknas.

Djoko Pekik Irianto. (2004). Bugar dan Sehat denganBerolahraga. Yogyakarta: Andi Ofside.

Emma S. W. (1997). Cara Aman dan EfektifMenurunkan Berat Badan. Jakarta: GramediaPustaka Utama.

Husaini. (1996). Energi dan Berat Badan Usia Lanjut.Dalam Gizi Indonesia.Journal of The IndonesianNutrition Association. Jakarta: Persagi. Vol. XVI.No.1-2.

Howley, E.T. dan Franks, B.D. (1992). Health FitnessInstruktor’s Handbook. South Australia: KineticsPublisher.Inc.

M. Ichsan. (1988). Pendidikan Kesehatan danOlahraga. Jakarta: Depdikbud.

Rusli Lutan. (2001). Menuju Sehat dan Bugar.Jakarta: Depertemen Pendidikan NasionalDirektorat Jendral Olahraga.

Sarwono. (2001). Kebugaran Jasmani MahasiswaHubungannya dengan Indek Masa Tubuh danKadar Haemoglobin (Studi pada Jurusan POK FIPUNS). Jurnal Penelitian Pendidikan Paedagogia.FKIP UNS.

Sadoso Sumosardjuno. (1989). Petunjuk PraktisKesehatan Olahraga. Jakarta: Karya GrafitaUtama.

Page 12: Jurnal Pendidikan Jasmani - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. F. Suharjana, M... · Sikap Siswa Sekolah Dasar Terhadap Pendidikan Jasmani Olahraga

124 JPJI, Volume 9, Nomor 2, November 2013

Fredericus Suharjana

Sadoso Sumosardjuno. (1992). PengetahuanPraktisKesehatan Dalam Olahraga. Jakarta: GramediaPustaka Utama.

Sharkey, B.J. (2003). Fitness and Health.Alih BahasaKebugaran dan Kesehatan oleh: Eri DesmariniNasution. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sudarno. (1991).Pendidikan Kesegaran Jasmani.Jakarta: Ditjen. Dikti. Depdikbud.

Suharjana. (2004).Kebugaran Jasmani. BukuPegangan Kul iah Mahas iswa FIK UNY.Yogyakarta: FIK UNY.

Suharjana dan Heri Purwanto. Kebugaran Jasmanidan Indek Masa Tubuh Mahasiswa D II PGSDPenjas FIK UNY. (Penelitian). Yogyakarta: UNY.

Wahjoedi. (2000). Landasan Evaluasi PendidikanJasmani. Jakarta: PT Panjagra Sindo Persada.

Zainudin M. (1998). Metodologi Penelitian. Surabaya:Fakultas Pasca Sarjana Universitas Airlangga.

Page 13: Jurnal Pendidikan Jasmani - staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. F. Suharjana, M... · Sikap Siswa Sekolah Dasar Terhadap Pendidikan Jasmani Olahraga