jurnal llmu administrasi negara

15
Jurnal llmu Administrasi Negara Volume 12 Pekanbaru Juli 2012

Upload: doandung

Post on 30-Dec-2016

255 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal llmu Administrasi Negara

Jurnal llmu Administrasi Negara

Volume 12PekanbaruJuli 2012

Page 2: Jurnal llmu Administrasi Negara

,,i

Volume 12, Nomor 1, Juli 2012 lssN 1411-948X

JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA

JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA (JIANA) diterbitkan pertama kalinya Januari2000 olehProgram Magister llmu Administrasi FISIP Universitas Riau (UR) bekerjasama denganPerhimpunan Sarjana llmu Administrasi lndonesia Pusat (PERSADI) Jakarta dan lndonesianAssociation for Public Administration (IAPA) dengan frekuensi terbit dua kali setahun pada Julidan Januari. Untuk satu volume memuat empat nomor penerbitan. Artikel yang dimuat dalamJIANA adalah berupa hasil penelitian dan non-penelitian (artikel konseptual) di bidang llmuAdministrasi Negara yang meliputi kebijakan publik, reformasi birokrasi, pengembangansumberdaya manusia, keuangan negara, dan administrasi pemerintahan.

Ketua PenyuntingFakhruddin

WakilKetua PenyuntingChalid SahuriZulkamaini

Penyunting PelaksanaSujianto

MeyziHeriyantoFebriYuliani

J. Basuki

M.R. KahirulMulukNoor Efni Salam

Zaili Rusli

Hasim As'ari

Pelaksana Tata UsahalbniZairi

Budi Hartono

Alamat Penyunting dan Tata Usaha: Program Magister llmu Administrasi FISIP UniversitasRiau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru,28293. Telp./Fax (0761) 563323.Website: www.jumaljiana.com e-mail: [email protected]. BANKING: BANK MANDIRIKantor Cabang Sudirman Bawah Pekanbaru, a.n. lbniZairi, Rekening No. 108-0G0498588-4.

Penyunting menerima sumbangan tulisan yang belum pernah atau akan diterbitkan dalam mediacetak lain. Syarat-syarat, format dan tata aturan tata tulis artikel dapat dilihat pada Petunjuk bagipenulas di lembaran belakang jumal ini. Artikel yang masuk ditelaah penyunting ahli (mitrabestari) untuk dinilai kelayakannya. Dewan penyunting dapat memodifikasi artikel untukkeseragaman format, istilah dan kepentingan teknis lainnya tanpa merubah substansi artikel.

Page 3: Jurnal llmu Administrasi Negara

Volume 12, Nomor 1, Juli 2012 lssN 1411-948X

JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA

DAFTAR ISI

Pengawasan Intemal, Pengawasan Eksternal dan Kineda Pemerintah l - 18-.1 gustinus Widonarto (Universitas Padl adj aran)

Irnplementasi Kebijakan Penanggulangan Perdagangan Wanita 19 -28Hetty Antje Geru (Universitas Sam Ratulang)

Dampak Implementasi Kebijakan Taksi Mina Bahari pada 29 -39Produktivitas Nelayan TradisionalSu karm an Kamuli (Univ ersi tas Ne ge ri Gorontal o)

Efektivitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas 40 - 50

Elvi Juliansyah (STIKES Kaptas Raya)

Peran Humas dalam Membentuk Citra Pemerintah 51 - 60

Evawani Elysa Lubis (Universitas Riau)

Desentalisasi Fiskal Penerimaan Keuangan DaerahEnceng, Liestyodono B lrianto, dan PurwaningdyahMW 6l -73ftJniversitas Terbuka)

Page 4: Jurnal llmu Administrasi Negara

SIGNIFIKANSI ARTIKEL ILMIAH

Universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi me-miliki peran sentral dalam pengembangan dan penye-barluasan ilmu pengetahuan. Upaya pengembangan ilmupengetahuan di perguruan tinggi secara umum dilakukanmelalui dua pendekatan, yaitu pendekatan kelembagaandan tenaga akademik. Dari sudut kelembagaan, setiapperguruan tinggi memiliki pusat penelitian dan disitulahmuncul karya-karya ilmiah yang dilakukan oleh dosen danmahasiswa. Pendekatan kedua adalah tenaga akademikterutama dosen karena dosen memiliki kedudukan yangamat strategis dalam upaya pengembangan ilmu penge-tahuan. Salah satu upaya dosen dalam pengembanganilmu pengetahuan adalah dengan adanya publikasi karyailmiahnya, baik dalam bentuk hasil penelitian maupundalam non-penelitian.

Dari kedua pendekatan itu, memang sudah cukupbanyak karya-karya ilmiah yang muncul. Tetapikarya-karyailmiah tersebut umumnya dipublikasi untuk kalangan sendiridan dikonsumsi sendiri sehingga tidak dapat berfungsi danberperan sebagai media pengembangan ilmu pengetahuandi kalangan masyarakat ilmiah yang lebih luas. Publikasikarya ilmiah perlu diuji keberlakuannya sehingga ilmupengetahuan itu dalam perkembangannya tidak keusangan(obsolescence). Dari sisi inilah pentingnya penerbitan sutaujurnal ilmiah di perguruan tinggi.

Jurnal Ilmu Administrasi Negara (JIANA) yangditerbitkan oleh Program Magister llmu Adminsitrasi FISIPUniversitas Riau Pekanbaru bekeriasama dengan Per-himpunan Sarjana Ilmu Administrasi lndonesia Pusat(PERSADI) Jakarta dan lndonesia Association for PublicAdministration (IAPA) ini bertujuan untuk meningkatkankuantitas dan kualitas serta menyebarluaskan kajianadministrasi publik sekaligus sebagai wahana komunikasidiantara cendikiawan, praktisi, mahasiswa dan pemerhatimasalah-masalah publik dan praktika adminitrasi publik.

Page 5: Jurnal llmu Administrasi Negara

DAI\IPAI( INTPLDMDNTASI I(EBIJAI.(AN TAI(SI MINA BAIIARIPADA PRODUKTTVITAS NELAYAN TRADISIONAL

SukarmanKamuli

FIS Universitas Negeri Gorontalo, Jl. Jendral S udirman No. 6 GorontaloTelp. 0435-821 125, Faks. 0/'35-8217 52, e-mail: [email protected]

Abstract The Impact of tre Implementation ofTirlai Mina Baharion Productivity ofTraditionalFishermen. The implementation of Taksi Mina Bahari (TII{B) policy is the action program inGorontalo Province in the field of fisheries and marine Gorontalo as an effort to improve theproductivity of traditional fishermen fishing. The purpose of this study were: l) analyzing theimpact of the implementation of TMB policies on the productivity of traditional fishermen fishing,and 2) studying the approach model used in order to achieve the successful implementation ofpolicies TMB. Who were respondents in the study sample as many as 70 people of 187 populationby using the estimated rule of thumb. Data were collected through questionnaires and analyzedwith a statistical model of SEM Based on the results of the statistical test SEM models, it showsthat the implementers of policy factor on the success of policy implementation TMB, while factorof community figures support is regarded as very weak factor to determine the success of policyimplementation TMB. Research findings revealed that the best and the appropriate approachmodel forthe conditions of fishing communities is a dialogic approach model.

Key words: implementation of policies, implementator, dialogic approach, fisherman productivity.

Abstrak Dampak Implementasi Kebijakan Taksi Mina Bahari pada Produktivitas NelayanTradisional. Implemortasi Kebuakan Taksi Mina Bahari (TN{B) merupakan program aksi PemerintahProvinsi Gorontalo bidang perikanan dan kelautan yang diarahkan bagi nelayan penangkap ikanradisional. Penelitian ini dimaksudkan untuk: l) menganalisis dampak dari implementasi kebijakanTMB ini terhadap produktivitas nelayan penangkap ikan tradisional; dan2) mengungkap modelpendekatan apa yang paling tepat dalam mencapai keberhasilan implementasi kebijakan tersebut.

Sampel penelitian yang menjadi responden sebanyak 70 orang dari 187 populasi dengan meng-gunakan estimasirule of thumb.Data dikumpulkanmelalui angket dan dianalisis dengan statistikmodel SEM. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan model SEM terungkap, faktordukungan pemerintah setempatsangat menentukan keberhasilan implementasi kebijakan. Faktordukungan tokoh-tokoh masyarakat memiliki pengaruh yang sangat rendah. Selanjutnya hasiltemuan penelitian terungkap bahwa pendekatan yang paling sesuai dengan kondisi masyarakatnelayan adalah model pendekatan dialogis.

Kata kunci: implementasi kebijakan, implementator, pendekatan dialogis, produktivias nelayan.

PENDAHALUANPerhatian serius pemerintah di sektor kelautandan perikanan diawali padatahun 1999 dengardibentuknya Depaftemen Kelautan dan Perikanan RI. Pemebentukan Departemen Kelautandan Perikanan tersebut, berdampak positif pada

masyarakat pesisir yang berprofesi sebagai ne-

layan, pembudidaya ikan, pengolah dan pe-

dagang ikan. Keberadaan nelayan pada dasar-

nya memberi andil besar terhadap ketersediaan

ikan sebagai sumber protein yang dikonsumsimasymakat padaumuilmya. Konsumsi ikan dari

tahun ke tahun semakin meningkat, sementara

produktivltasnya semakinmenunrn. Berdasarkar

Data Departemen Kelautan dan Perikanan RIQ0A7) menyatakan bahwa dalam tiga tahunterakhirkonsumsi ikan cukup menggembirakan.

Tahun 2004 konsumsi ikan 22,49L<tlograrnlkapita/tahun, naik menjadi 23,95 kilograrn/<apitapadatahun 2005, dan naik lagl menjadi 25,03

kilogram/kapita pada tahun 2006. Namun pro-duksi perikanan tangkap me,nurun, yakni tahun

2004 sebanyak 4.691 .7 96 ton, tahun 2005 se-

banyak 4.389.050 ton, dan tahun 2006 se-

banyak 4.163.070 ton.

29

Page 6: Jurnal llmu Administrasi Negara

30 Jurnal llmu Administrasi Negara, Volume 12, Nomor 1, Juli 2012: I - 73

Pemerintah Provinsi Gorontalo beke{ a-

sanadengan DeprtemrenKelartandanPenkamrRI mengembangkan suatu kawasan melaluietalase perikanan khususnya ikan tuna sebagai

komoditas ekspor. Target Provinsi Gorontalomelalui ke{asarna tersebut adala}r meningkatkareksport hinggamencapai 250 ton/tahun. Nilaieksport ikm tunabelum signifikan kontibusinyaterhadap PADkarenaberbagai hal, antara lain:ftr iitas penangkap ikan yang dimiliki nelayan:r,l'm memadai, pengetahuan dan keterampilan:e,a1an masih rendah. Nilai eksporikan tunat<{-1urCe 1008 hingga 2010 barumencapai Rp.: ll-< 000.000. Capaian nilai eksportersebut-a*.rh bisa dikembangkan karena peluang:<:gembangan sumber daya kelautan dan:rriana Prorinsi Gorontalo masih cukup besar.

3eniasaiian data Bappeda Provinsi Gorontalo

-a:un 1009 potensi perikanan dan kelautanl".r..naio d perarrar teritorial dan perairan EE-be'ar = -150.000 ton. Potensi yang terman-::ariian hrngga 2009 hanya sekitar 32,49yo,:rul\'a masrl ada sekitar 67 ,Slo/oyangbelum*:rrzntaetkzn.

DaLan memarfaafl<m ketersediaan sumber

:1a rkm tersebut salah satu strategi yang di-:.r'rrl adalah melalui kebijakan Taksi Mina3rhan tT\{B) sesuai Keputusan Gubernur,l,rr.-'nta-lo Nomor 24 Tahun 2006. Kebrjakan' €i\x danbrl dengan pertimbangan: pertama,' .ruii memanfaatkan potensi sumber daya:€nlianan 1'ang ada; keduo,memberdayakan:eia1 an penangkap ikantradisional yangtidak1 -n r lrti peralatan tar gkap; ket rga,meningkat-it-zr produksi hasil tangkapan; dan keempat,l :t,urgkatkan ekonomi keluarga nelayan.lm'-mgan bagi nelayan tadisional dalamme-E$dta1 p{oduktivias nelayarq menurutDahudLr-i5 r terletak'pada beberapa hal, yaitu: 1)

S)\l l ang masih rendah; 2) penguasaan tek-nC..q{ per'alatan tangkap yarg masih rendah; 3)iianmpuan penanganan hasil tangkapan pasca

:ro'Cuksi y'ang masih rendah; 4) terbatasnya:arana dan prasarana; dan 5) perilaku nelayan'.ang bermientasi konsumtif. Olehkaenai4 yang

n en1 adr permasalahan penelitian adalah bagai-nana dampak implementasi kebijakan TMB@a produktivitas nelayan tzdisional.

Penelitian terdahulu yang relevan dapatdikemukakan di antaranya adalah Setiawan(2008) tentang Keragaan Pembangunan Peri-kanan Tangkap: Suatu Analisis Program Pem-berdayaan Nelayan Kecil di Kabupaten Cirebondan Indramayu Provinsi Jawa Barat. Kera-gaman pembangunan perikanan tangkap di-maksud diaralisis dari tiga faktor, yaitu kebijakanpublik, relasi kelembagaan, dan kemampuanberbasis individu. Hasil penelitian tersebut me-nyimpulkan bahwa stategi untuk memperbaikikeragaan pembangunan perikanan tmgkap skala

kecil adalah peningkatan kapasitas sumber dayamanusia, introduksi teknologi tepat guna, pe-ningkatan akses pasar, dan akses modal.Selanjutnya penelitian Lanori (2008) tentangModel Perimbangan Antara Kontribusi Pen-dapatan dan Anggaran Pembangunan untukPerbaikan Kualitas Lingkungan Pesisir sertaPengaruhnya terhadap Kesejahteraan Masya-rakat Nelayan di Kabupaten Polewali MandarProvinsi Sulawesi Barat menunjukkan bahwa;I ) semakin rendah tingkat pendidikan, sernakinsulit masyarakat pesisir mencari pekerjaansampingan untuk menambah pendapatan; 2)pelayanan kesehatan keluarga MasyarakatNelayan Pesisir (IUltP) masih sangat rendah; 3)perlu peningkatan pendapatan MNP sekaligusmenekan besarnya nilai pengeluaran melaluikebijakan untuk meningkatkan arggaran belanjadaerah;4) hasil simulasi model menunjukkanrata-ratapendapatan MNP meningkat secaraagegat dalam jangka panjang di atas Rp.500.000, bila pemerintah mengalokasikan ang-garan sebesar 10% dari total RAPBD untukpembangunan dan perbaikan lingkungan MNP.Hasil penelitian Jusuf (2 00 5) tentang Anali si s

Kebijakan Pengembangan Perikanan Tangkapdalam Rangka Pemberdayaan Ekonomi Mas-yarakat Pesisir Selatm Gorontalo, menunjukkanbahwa; pertoma, kebijakan pengembanganperikanan tangkap dapat memberdayakan eko-nomi masyarakatpesisir.Hal ini d4at ditihat darikontribusi terhadap out-put PDRB dan pen-dapatan wilayah secara absolut; kedua,kebtjakan pengembangan perikanan tangkapdapat menjamin ketersediaan sumber daya ikan,yakni dapat dilihat dari tingkatpartisipasi mas-

Page 7: Jurnal llmu Administrasi Negara

Kamuli, Dampak Implementasi Kebijakan Taksi Mina Bahari pada Produktivitas Nelayan Tradisional 31

I

yarakat yang tinggr pada pembentukan prioritasjenis kebutuhan, pengambilan keputusan,membangun kekuatan manaj erial, membmgunkekuatan produksi, membangun kekuatanpemasaran, dan penilaian terhadap sosial-ekonomi masyarakat.

Beberapa perbedaan hal penting antarape,nelitian terdahulu dengan penelitian ini dapatdikemukakan sebagai berikut: pertama, parapeneliti sebelumnya mengungkapkan variabel-variabel pemberdayaan masyarakat pesisirkhususnya nelayan dalarn meningkatkan hasilpenangkapan ikan. Kedua. subjek penelitiansebelumnya tertuju pada nelayan penangkapikan, nelayanbudidaya atau secaraumum pada

Masyarakat Nelayan Pesisir (MNP), sedangkanpada penelitian ini subjek penelitian adalahpelaksana program pengembangan kawasanminryolitan . Ket iga,putelitian terdahulu meng-ungkry bahwa masyarakat nelayan pesisir perludiberdayakan secara maksimal seperti bantuandalam aspek permodalan dan pendampingan,sementara dalam penelitian ini penulis inginmengungkap dampak implementasi kebijakanTMB bagi nelayan penangkap tadisional.

Implemertasi kebijakar TMB pada dasar-

nya merupakan implementasi program. Hal iniseperti apa yang dikemukakan oleh Tachjan(2008) bahwa: "pada hakekatnya implementasikebrjakan adalah implementasi program". Hal\:ang s:rma juga dikemukakan oleh Grindle(1980) bahwa: "Implementation is thot set ofactitities directed toward putting a progrqmoro $e a " . lebih larjut Crrindle mengemukakankebrlakan itu terdiri dari content policy andc i n r € x t i m p I e m ent at i on,C ont ent p ol icy ter diridan- l1 interests affected, 2) tipe of benefits,

-; t €xt€tlt of change envisioned, 4) site of deci-sion making, 5) program implementers, 6)re s ourc es comm itted.Sedangkan contexttnplementation meliputi: l) powen interest,r;td strategies of actors involved, 2) institu-rnn and regime characteristic, and 3) com-p I runce and responsiyeness.

Analis kebijakan publik lain yang jugamenvoroti tentang pemahaman terhadap sub-stansi implementasi kebijakan publik adalahSaefullah (2008) yang menyoroti kebijakan

publik dalam dua perspektif: 1 ) Perspektif po-litilq bahwa kebijakan publik di dalamnya peru-

musan, impleme,ntasi, maupun evaluasiny apdahakekatnya merupakan pertarungan berbagaikepentingm publik di dalrn mengalokasikar darmengelola sumberdaya (resources) x,suai dengarvisi, hrryar dan prioritas yarg ingin diwujudkan;2) Perspektif administratif, bahwa kebrjakanpublik merupakan ikhwal berkaitan dengansistem, prosedur, dan mekanisme, serta kemam-puan para pejabat publik (official fficers)dalam menterjemahkan dan menerapkan kebi-jakatpublil s*inggavisi danharryanyang ingindicaai dapat diwujudkar. Mernahami kebuakalpublik dari kedua perspeltiftersebut secaraberimbang dan menyeluruh akan membantudalmr mengoti dan memahami mengapa suatu

keb{jakar publik meski telah dirumudcan dengan

baik namun dalam implementasinya sulit ter-wujudkan.

Dalam kontek dampak implementasi ke-bijakan TMB bagi nelayan tradisional adalahberkaitan dengan produktivitas tangkapan ikandiperoleh nelayal. Selanjufrrya pengertian pro-duktivitas pada umumnya dimaknai sebagaiperbandingan antara hasil nyata yang diperolehdenganmasrkan yarg sebenrny4 atau dimalfiaisebagai hubungan antara output dan input.Input danoutput tersebut dapat dikategorikandalam bentukbarang ataujasa, biaya, tenagakerja dan bahan baku. Sehubungan denganproses input dan output, maka suatu organisasidisebut produktif apabila dap atmerabah inputdan output dengan biaya yang rendah (Wlson,204q. Kaitannya dengan produktivitas nelayan

tadisional, makarentang waktu yang dibutuhkarmulai dari awal persiryan keberangkatan melautseperti peralatan tangkap seperti perahu, mesintempel atau motor penggerak, bahan bakar,kotak penampung ikan yang dilengkapi balok,larnpu penerang, bahan makanan dan minumanselamamelaut dal lain-lain sampai dengan hasiltangkapan yarg diperoleh. Hasil tangkapan atauproduksi tersebut selanjutnya dibandingkandengan biaya yang dikeluarkan pada saat per-siapan, saat melaut hingga kembali ke daratan.

Produktivitas dapat dituIukkm melalui kemam-puan seseorang dalam menggrrnakan fasilitas

Page 8: Jurnal llmu Administrasi Negara

-trm,:! Ilntu Administrasi Negara, Volume 12, Nomor l, Juli 2012: I - 73

r - :tr da) a seefisien mtrngkin sehinggadapatproduk yang berkualitas. Logka

'-: -am antara output yang diperoleh dans-:i:.]er dala 1'ang digunakan (input) selalu: ra.ing*an. tetapi perlu ditambahkan pulaj'=g*', l}i4 mental dari tenagakda seseorang'. S:erLbat di dahnnya.

Secara fi losofi s pengertian produktivitas-r-qlakan uujud dari sikap/mental manusia

-ry:-i hrusaha agar hari ini lebih baik dari hadi,-ir-ilm- da hari esok harus lebih baik dari hari*- Skap mental tersebut memerlukan kriteria

'eia;=: sikap 1.ang menggambarkan manusiaii:-a$i tenaga kerja I'ang produktif, yang me-::rE :, Kemau^an keqa yang tinggi; 2) kernam-:r-,m kr-1a l ang sesuai dengan isi keqa;3) ling-c r iar i.gq3 \ mg n)'aman; 4) penghasilan yang:cer m:menuhi kebunrhm hidup minimum; 5)

..e*:nsn s.-'sral r ang memadai; 6) dan kondisiric;a \.2tr. g manusraui dan hubungan kerjayang:AET.CN.Li

funruh.Er al. {2005) mengemukakan1ii:rr i:ruala maringkd<an prodrktivitas tenagar.Ji a & semul seltor, maka tenaga kerja ter-:*'r: hanis memiliki akses yang kuat. Akses

=:Ek.*r,i adalah: l) akses terhadap sumberli'. r I r alises terhadap teknologi yaitu suatu. ia"2i,"r dengan cara dan dengan alat lebih baik:m'€bft efr sieo, 3 ) akses terhadap pasm produk; r- i * he:rlkan harus dapat dijual untuk men-rr€i(an mlai tambah. Ini berarti bahwa pe-:-"erlern sarana produksi dan peningkatanr-*-mntm perlu diimbangr dengan tersedianyalrlir :<;r-.-tra terus menerus, dan 4) akses ter-; :.j.:; sumber pembiayaan. Meningkatnya:,r:crltritas nelayan ikan tradisional tidaka,.cdian dari kebij akan Pemerintah ProvinsiJ:r..rta.io melalui Surat Kepufusan No. 241,":. ltt06 tentang Kebijakan Taksi Mina3&Ler rT\{B).

3erdasarkan uraian di atas, makatujuan:Eflrtrarl ru adalah untuk mengetahui dampak

-p):mentasi kebrjakan Taksi Mina Bahari1' B r terhadry produktivitas nelayan tradisional

di Provinsi Gorontalo, khususnyakabupaten diGorontaloUtara.

METODEMetode penelitian yang digunakan adalahmetode eksplanatory survey dengan pende-katan kuantitatif. Populasi sasaran adalahpelalsana kebijakan yang be{umlah I 87 orang.Penenfuan ukuran sampel digunakan estimasirule of thumD, sehingga sampel diperoleh 70orang. Pengumpulan data menggunakan angketdengan kategori jawaban meliputi lima (5) kate-gori jawaban mengacu pada skala Likert.

Analisis data dibagi menjadi dua yaituanalisis data deskriptif dan analisis inferensi.Analisis data deskriptif dengan tujuan mem-berikan gambaran secara umum pendapat res-ponden terhadap variabel yang diteliti, dananalisis data secara inferens adalah mengujihipotesis apakah lnplementasi Kebrjakan TaksiMina Bahari berdampak bagi Nelayan Penang-kap Ikan Tradisional. Uji hipotesis menggunakanstatistic model Structural Equation Modeling(sEM).

TIASILDeskripsi Variabel Implementasi KebijakanTMBAnalisis deskriptif berupa deskripsi data hasilpenelitian bertujuan untuk memberikangambaran setiap variabel penelitian berdasarkmjawaban responden. Untuk mengukur variabelimplementasi kebijakan TMB terhadap prouk-tivitas nelayan penangkap ikan tradisional me-ngacu pada dimensi-dimensi: kepentingankelompok sasran; manfaat kebijakar; perubahalyang diinginkan; keputusan lokasi kebijakan;pelaksana progrum; dukungan sumber daya;dukungan kelompok berpengaruh; dukunganpemerintah setempat; kepatuhar dan tanggungj awab kelompok sasaran.

Deskripsi masing-masing dimensi yangmerefl eksikan variabel implementasi kebU *anTMB dapat diuraikan dalam tabel L

Page 9: Jurnal llmu Administrasi Negara

i-- i: -'.imp,zk Intplementasi Kebijakan Taksi Mina Bahai pda Produktivitas Nelayan Tradisional 33

TrhEl l. Deskripsi Variabel Implementasi Kebijakan TMB

Dimensi

Alternatif JawabanTotal

5 4 3 2 If (%) F (Yr) f (%) f (%) f (%) Skor (%)

\rE=::s3n kelomDok snsaran 36 17.1 48 70.5 26 t2.4 0 0.0 0 0.0 850 81 0

l.[,.:::-: iebirakan 36 t7.l 39 662 35 t6.7 0 0.0 0 0.0 841 801

?=-:a-:a-'r ran e d ii nsi nkan 41 19.5 44 68.6 25 11.9 0 0.0 0 00 856 81.5

Ir';:-rs:-r lokasi kebiiakan 54 257 20 57.t 36 t7.t 0 0.0 0 0.0 858 81745 16.1 65 58.9 70 25.0 0 0.0 0 0.0 1095 78.2

Dukunsan sumber dava 63 30.0 t2 53.3 35 16.7 0 0.0 0 0.0 868 82.7

Dukunsan tokoh masvarakat 66 236 27 45.4 84 30.0 3 ll 0 0.0 1096 78.3

Dukunsan pemerintah setemoat 38 27.1 92 65.7 l0 71 0 00 0 0.0 588 84.0Kepatuhan dan tanggtrngiawabkelsnpok sasaran

72 25.7 t82 65.0 26 9.3 0 0.0 0 0.0 l 166 83.3

Total 451 22.4 1229 61.2 347 t6.2 3 l.t 0 0.0 821 8 812

Skor total variabel irnplementasi kebijakanTMB sebesa 8 1 .2% masrk dalan kategori tinggi.Hasil ini menggambakan bahwa implementasikebrlakan TMB telahberjalan sesuai harapan.Dai kesembilm dimensi yary diaulisis variabelLmplementasi kebrjakan TMB diperoleh hasilvang menunjukkan bahwa dimensi dukunganpernerintah seempat memperoleh skor yang ter-xnggr. Hal ini menunjukkarbahwadukungal dalperhatian pemerintah setempat, sangat pentingmenunjmg keberhasilar impleme,rtasi kebuakfltT\IB dr Kabupaten Gorontalo Utara.

Hasil analisisterhadap setiap item dalammen,zukur dimensi dari variabel produktivitasnelal an tradisionalmenunjukkan bahwa setiapirm ensi telatr tercapai dengan baik. Skor totalda kelima dimusi yarg diaralisis adalah 755%.Drr kelimadimensi yang diaulisis, maka dimensi

kerjasama kelompok yang memperoleh skor

Deskripsi Variabel Produktivitas NelayanTradisional

Variabel penelitian produktivitas nelayanfadisional diukurmerygunakan lima dimensi, yai-tu modal, skill, fasilitas tangkap, akses pasarproduksi, dan kerlasama kelompok. Berdasar-kmhasil analisis masing-masing dimusi variableproduktivitas nelayar fadisional dapat ditanpil-kan padatabel 2.

tertin g gi, y alrlni 7 6,9 Yo. C ap ai an skor t er seb utdapat dimaknai bahwa kelompok-kelompoknelayan yang tergabung kelompok nelayan yang

dibentukmelalui kebrjakan TMB dapat dikem-bangkan menj adi kelompok-kelompok yan g

lebih terampil dan mandiri dalam melakukanusaha perikanan. Disarnping itu kelompok-

Tabel 2. Deskripsi Variabel Produktivitas Nelayan Tradisional

Kriteria

Alternatif JawabanTotal

5 4 3 2 If (%) f (%) F (%) f (%) F (%) Skor (%)

\{odal 56 20.0 l3l 468 87 31.1 6 2.1 0 0.0 1077 768

skiil 38 13.6 171 6lI 52 18.6 t9 6.8 0 0.0 1068 76.3

Fa-:ilius T 27 7.7 220 62.9 103 29.4 0 0.0 0 0.0 t324 7 5.7

{ises pasarproduksi 8 2.9 159 56.8 107 38.2 6 21 0 0.0 1009 72.1

(eiasama kelom 43 t5.4 159 568 74 26.4 0 0.0 4 1.4 1077 769Total t72 I1.9 840 56.9 423 287 31 )) 4 0.3 5555 75.6

Page 10: Jurnal llmu Administrasi Negara

U Jurnal IlmuAdministrasi Negara, Volume 12, Nomor l, Juli 2012: I - 73

kelompok nelayan tersebut menjadi rnodel baginelayan lainnya yang beroleh kesempatan man-j adi arggota kelompok nelayan.

Dampak Implementasi Kebijakan TMBDalam menganalisis danpak implementasi

kebrlakan TMB terhadap produktivitas nelayantradisional, digunakan m etode structural equo-i : on nt o de I in(SEM).Beberapa alasan penulismenggunakan metode ini dikarenakan dalamreneliuan ini penulis menguji pengmh dari satu'. anabel laten eksogen terhadap variabel laten:ndogen. Variabel laten adalahvariabel yangjirular tidak dapat diukur secara langsung se-:rngga dalam pengukuran variabel laten digrrna-'i.an drmensi-dimensi. Dengan menggunakanSE-\l dapatmenguji teori apakah didukungoleh

',ra arau ndak. Melalui teknik analisis ini juga:fa dliaahui drmensidimensi mauyargpalmg-,rilpu mencerminkan setiap variabel laten

penelitian, sehingga diperoleh informasi dimensimana yang membutuhkan perhatian untukmeningkatkan produktivitas nelayan fiadisional.

Beberapatahapan analisis yang harus di-lakukan sebelum menguji hipotesi s penelitiandengan SEM. Tahap pertama adalah mengujinormalitas data, kemudian melalarkan analisismodel pengukuran dan analisis model sruktural.Selanjutrya dalarn pengujian hipotesis penelitiardioperasionalisaskar ke hipotesis statistic.Untukmenguji hipotesis statistik tersebut digunakan

statistik uji t, dengan kriteria uji, Tolak Ilojika

It hitungl2

Dmi tabel disnibusi t student diperoleh nilait hitung pada tingkat signifikansi a:0.05 danderajat bebas sebesar 68 adalah I .995. Dari hasilpengujian, dampak implementasi kebijakanTMB pada produktivitas nelayan tradisionaldapat dikemukakan dalam tabel 3.

Tebel 3. Pengujian Dampak Implementasi Kebijakan TMB terhadap Produktivitas NelayanIradisional

\-:rrabel Koefisien JalurNilai t-hituns

Nilai t-tabel

Keterangan

-- --?2i1

r-::".aisn T\fB (: 0.55 4.30 1.995 Signifikan

3<iasarkan hasil aralisis statistik dengan: "T i.r.:r-?.i\an m odel SEMdiperoleh koefi sien

".nr,: -tesr r,, -i 5 dengan nilai thitung sebesar

-r -:'. !j-:-ri. :u lebih besar jika dibandingkan:s ;-- -'-:r t abel 1.995. Dengan demikian:rr-e r*inan rang dinunuskar:'lmplunenhsir.:rr_:ii:r" TaLsi Mina Bahari berdarnpak pada

r:u-E :B rela1'an radisional"tenrji dan dryatr-ff- ? f:m1i dan dapat diterimadalam pe-:lrt :r :ahrva. implementasi kebijakan TMB:u:rrdt bag nelayar tadisional direfleksikar:r.{. * €Esrdrmensi: kepentingan kelompok:ii:i,Ex. nmfaat kebijakan; perubatran yang'r- -- k:n-r : keputusan lokasi kebijakan; pelak-ir:: :rr\r-rr1: dukungan sumberdaya &kmganr,"*., :rE ;r--.* berpengaruh; dukungan pemerintahisr'!:rr- serta kepatuhan dan tanggungjawab.lr--r.,c San keseluruhan dimensi implementasir.3::.akan TMB tennasuk kategori tinggi

3 - i : o ). namun ada dua dimensi yang rendah,

yaitu dimensi pelaksanaan program dan du-kungan tokoh masyarakat.

PEMBAHASANImplementasi kebrjakan TMB diharapkan dapat

mengakomodir kepentingan nelayan secaraperorangan, kepentin gan an ggota kelu ar gtrty a,

maupun kepentingan nelayan secara kelem-bagaan. Mengakomodir kepentingan nelayansecara keseluruhan pada kenyataannya belumbisa dipenuhi secara keseluruhan. Hal tersebutterjadi, kmena beberapa alasan'. pertanra, j enisperalatan yang dibutuhkan nelayan masih di-sesuaikan dengan anggaran yang ada; kedua,

sebagian besar nelayan penangkap ikan tra-disional baru mengurali beberapajuris peralaarbaru sehingga pemberian fasilitas disesuaikandengan kemampuan dan keterampilan nela),an:

ketiga, pemberian fasilitas tersebut masih perludisikapi secara hati-hati karena SDM nelal'an

Page 11: Jurnal llmu Administrasi Negara

Kamuli, Dampak Implementasi Kebijakan Talai Mina Bahari pada Produktivitas Nelayan Tradisional 35

@aunumnyamasih sangat tsrtdrr;; dffi l<eemryt,

adakecardaungarptranelaymbelummemalwnihakeka dibentuknyakelompok-kelornpoknelayars$agar wadah orgadsasi nelayal.

Kenyataan di lapangan, masih ada seba-

gian nelayan belum mzrmpu mengembangkanusaha walaupun telah diberikan fasilitas danm odal usaha. Pendapatan yang diperoleh hanyad4a memenuhi kebrfruhan hidup sehri-hri dm:nruk cicilan peralatan. Keinginan nelayan

;Enangkap ikan fradisional untuk mengajukansrranar ke bank tidak bisa diwujudkan, karena:dak memiliki agunan sebagai jaminan. Selain:ru kemanpuan memaksimalkan fasilitas yangirbenlian, baik dalam hal pemeliharaan danpemanfaatannya belum dapat dilakukan paranelar an penangkap ikan tradisional tersebut.\{ereka masrh perlu didanpingi untukmarguasai: *rol o g dan men gel ola fasilitas/modal usaha

" a'rg drtgnkan. Dahuri (2008)mengemukakan

3a+" pnnsipnr-a nelavan tradisional masih sangat

:matas pada nga hal utama, yaitu: l) penge-'i;'l:;rn dan keteranpilan;2) permodalan; dan 3)

:ttr _Eurbairn teknologi dan manajemen.knplementasi kebryakan TMB diarahkan

+3r para nelayan penangkap ikan tradisional:- u'-rmpu memenuhi kebutuhan kesehariannyatrc. r"1!ar menambah peralatan yang digunakan

=::- sga berdampak pada peningkatan hasila.$.mar- i tkeluarganelayan sepertiisteri dan

r--i;i-ral:nr a serta keluarga terdekat dapat:.r' :s..l * manfaat, misalnya melakukan pe-::':-,':n -ndrn hasil tangkapan atau hasil:'-,:.;'j a ) ang tidak langsung terjual; dan 3):r-i-'i: \ans tergabung dalam kelompokifirr rr.,etrh ga la$ sehinggaposisi kelompok-r.e,:rl:,k neiavan penangkap ikan tradisional:r;c: ba*i. Upaya untuk membangkitkanic,n;= .rpumisrne anggota kelompok nelayan,

r=n=ah daerah lebih fokus padapembenaharn:-r :Er: aangunan saftma dan infizstuktur yangr-r=r :Tr g 3ftirias nelayar.'il/ujud keberhasilan

:Ef,r:'.ah Prounsi Gorontalodalam member-,4. uE ma<r'a'akat nelayan tradisional melaluit,rq .aia T\ {B . mta"a lain adanya kesurgguhar:um -ier an tradisional.

).{anl'aat implementasi kebijakan TMB::a:a kenraramnya menunjukkan: I ) pendapatan

:e.n zn &alui bertmbah setelah dibantu dengan

peralatan tangkap, tetapi terkendala pada pema-

saran hasil yang diperoleh; 2) upaya untukmengolah hasil tangkapan melalui proses pe-ngeringan, pengasapan, dan pengasinan belumbisa dilakukan secara rnaksimal; 3) belumtersedianya penampung ikan jika terj adi overproduk; a) perlakum profuksi seperti

tempat penrmpungan sementara, serta aksesffansportasi ke TPI atau di wilayah-wilayah ter-tentu masih mengalami masalah. Keadaankehidupar masyarakat nelayan pada umumnyaberada pada kondisi yang sangat memprihatin-kan, antara lain dilihat dai tunpat tinggayrumalltingkat kesehatan dan pemenuhan gizi keluarg4kondisi sanitasi, dan lain-lain. Dari sisi pen-dapatan, berdasarkan data Bappeda ProvinsiGorontalo rata-rata pendapatan nelayan pesisirdan pantai hingga akhir 2007 hanyamencapaiRp. 670.000,-/bulan/orang. Dafa tersebut cukupmencengangkan bila dihadapkan pada kondisikehidupan saat ini. Artiny4jika nelayan tersebut

memiliki anak minimal satu orang dan telahbemdcohh SDmalodipashkmkdddparkeluaganelayartersebutberadadi bawah garskerniskinar

Kondisi kehidupan masyarakat nelayantersebut te{adi karenamasyarakd nelayan hanya

terpaku pada satu usaha saja, yaitu menangkapikar. Keengganan untuk membuka akses di luarmata pencaharian sebagai nelayan sangat sulitdilakukan, karena keterampilan mereka sebatas

menangkap ikan. Tidak adapilihan pekerjaanlain yarg terbuka selain menjadi nelayan. Selainitu berdasarkan kenyataan di lapangan tingkatpendapatan yang rendah menjadikar para nela-yan hanya terfokus untuk berupaya kerasmemenuhi kebutuhan dasar. Daya beli merekasangat rendah. Rendahnya tingkat pendidikan

dan keterampilan nelayan juga mempersempitcakawala mereka terhadap lapangan peke{aanlairurya sehingga "secma kuat" timbul persepsi,

bahwamerekatelah "ditakdirkan" mtuk menjadinelayan. Oleh karena itu, dalam pandanganBasuni (1991), kualitas sumber daya manusianelayan yang rendah telah mempersulitpengembangan diri dalam aktivitas ekonominelayan. Temuan penelitian ini mendukungpenelitian Abdu Hafidz, dkk (2007) di wilavahpantai bagan selatan Gorontalo dimana te{adiover capacity perikanan tangkap yang dapat

Page 12: Jurnal llmu Administrasi Negara

X Jurnal llmu Administrasi Negara, Volume 12, Nomor 1, Juli 2012: I - 73

mempercepat dan memperburuk kondisi kese-j ahteraan nelayan tadisional, stoks sumberdayaikan menjadi terkuras habis, adanya penurunan

hasil tangkapan, nelayan skala kecil berhenti dan

udak melakukan aktivitas penangkapan ikan.

Usaha penan gkapan ikan pada awalnyadilakukan secara perorangan. Tetapi denganadanya implementasi kebijakan TMB usahamereka telah diarahkan dalam bentuk kelompok.Pembenhrkm kelompok ini dimaksudkan untuk:, r memastikan siapa yang menjadi ketuai el ompok dan berapa jumlah anggota kelom-r.kn-va disertai nama dan alamatyangjelas;2):en gan terbentuknya kelompok nelayan dipe-:..leh kepastian akan bantuan yang diberikanf,.ngan tata carayang sudah ditetapkan, antara. an tata cara mencicil peralatan atau pinjaman

', aag diberikary 3) ketua-ketua kelornpok se-

:ai'at menjadi penanggungjawab kegiatan dan

:rrtses pembayaran cicilan. Secara realitas mtuk:::ngharrykan terjadinya kerja sama kelompok

'' antara anggota kelompok nelayan memang

-drkit mengalami hambatan, Hal ini tidak bisa-'

'alahkan kepada para nelayan semata, oleh

,t:r3o3 itu mereka perlu dibina dan diarahkan

-.eh implementator kebrjakan dan penyuluh

=angan atau pendamping kelompok, agar

:-tenruk pola pikir dan perilaku nelayan yang::andrri dan mampu mengatasi masalahnya.c.Jrn kini dan mendatang. Seringtefadi per-:eJaan pendapat antara implementator kebi-

-..i:ar dan penyuluh lapangan atau pendampingr.;.u1mpok dengan para nelayan tradisional.. =1

adinya perbedaan tersebut, antara lain dise-:;:ikan rmplernentator yang kurang memahamin--:kter masyarakat nelayan. Penyampaian:e.-s. -baiknya menggutakan bahasa daerah

-13=pat- sebab kalau tidak demikian akan::1Cj drstorsi dalam komunikasi fansmisir. :ry.j aian ( Syafrie, 200 7). Penggunaan bahasa

:3:=-1 dalam berkomunikasi akan terwujudr.:iaada rasa saling membutdrkan, sehingga:=::xsun nilai-nilai persahabatan yang kental:r :at_egungl awab serta rasa memiliki terhadap

x -"=am yang dijalankm. Silalahi (201 l), me-:-, sakan bahwa salah safu yang turut menentu-

';a ieberhasilan implementasi kebrjakal adalah:.:rri:angrur nilai-nilai kepercayaan (trust) dan

Kepercayaan nelayan tersebut harus puladibarengi oleh kesungguhan pemerintah untukmenyiapkan sarana dan prasarana perikananyang memadai, sehingga aktivitas usatra nelayan

berjalan dinamis dan berdampak luas bagimasyarakat sekitanya. Oleh karena itu, menurutSatria (2009), dalam membangun masymakatpesisir dan pantai, harus memperhatikan pena-

taan ruang, pembangrrnan infrastruktur, pem-

berdayaan secara ekonomi (penyediaan kreditrumah), sosial budaya (pendidikan), maupunsosial-politik (pengakuan hak perikanan tradi-sional dan penguatan organisasi nelayan).

Dalan perspektif implemurtasi kebrjakan,unsur-unsur yang terkait dengan keberhasilanirnplementasi kebijakan harus saling terintegrasidengan baik. Unsur-unsur tersebut meliputi:program/kebijakan itu sendiri harusjelas; siapapelaksananya termasuk dukungan dananya,perencanaan waktu yang jelas dan terukur,keterlibatan pilrak lain yang berkompeten sepertPerguruar Tinggi afau lembaga lain yarg berkom-peten; dan kelompok sasaran yang dituju.Keberhasilan implementasi kebij akan TMBmerupakan keberhasilan semua pihak, baikpemerintah daerah (provinsi, kabupaten dankota) maupun masyarakat nelayan penangkap

ikantadisional.Keadaan yang perlu dicermati dengan

baih yaitu: 1) kendala utama dalam puranganan

produksi perikanan adalah padamasalah pema-

saran; 2) pemerintah belum melalarkan cara lainuntuk mengembargkan kegiatan lain, misalnyamelakukan pelatihan pada istri-istri nelayan yang

ditinggalkan di rumah. Pelatihan itu antaralain,pelatihan melakukan pengeringan ikan dalamwaktu singkat dengan kualitas yang baik,jugapembuatan terasi ikan;3) pemerintah perlumengasuransikan fasilitas peralatan yang di-berikan melalui kelompok-kelompok nelayansehinggabilateryadi kecelakaan laut atzu batrkmjika sampai nelayan tersebut meninggal duniamaka keluarga nelayan memperoleh santunan

dari pihak asuransi.

Hal yang selalu menjadi kendala dalarnimplunentasi kebrjakan adalah masalah sumber

daya. Sumber daya merupakan perpaduar dari

berbagai sumber dayayang diperlukan seperti

Sumber Daya Manusia, dan berbagai fasilitas

Page 13: Jurnal llmu Administrasi Negara

Kamuli, Dampak Implementasi Kebijalwn Tal{si Mina Bahari pada Produhivitas Nelayan Tradisional 37

ymg mendukung terlaksanarya tahapan-tahapatyang telah dirumuskan dalam implementasikebrjakan. Oleh karena itu, beberapa hal yangperlu dicermati kaitannya dengan berbagaifasilitas yang dibutuhkan adalah: 1 ) sarana yangdibangun pemerintah seperti TPI, Tangki BBMfasilitas penjemuran, jalan yang menghubtmgkanantara senfa-senffa yang ada; 2) prasmana yang

di siapkan seperti alat pancing yang ada tidaksesuai dengan kebutuhan para nelayan; 3) perlupendampingan agar para nelayan dapat menge-lola hasil tangkapan yang bernilai jual ekonomi.

Dalam implementasi kebijakan, keterli-batan tokoh-tokoh yang berpengaruh dalamm aq'arakat perlu diperhiturgkan. Tokoh-tokohmasvaakat tersebut seperti tokoh agama, tokohe'lat, tokoh politi( mauptur tokoh-tokoh pemuda

:rau Lembaga Swadaya Masyarakat. Penting-:r1'a pelibatm pratokoh tersebut kmenamerekaremiliki posisi strategis di masyarakat yang:ran1'ak memahami karakteristik serta kecen-iemngan masyarakat nelayan. Disamping iturrclementasi kebgakan TMB perlu mendapatjuhm_ran pernerintah sdempat mulai dari camat,

l+aia desa, hingga kepala duu/pedukuhan.\ {en gakomodrr kepentingan masyarakat

sara keseluruhan fui tingkat desa/kelurahan-ri-€a kabrpaten kotatentrrrya srlit diwujudkari i.babkm oleh beberapa faktorseperti: (l) pola

:rr:srpasr maqvarakat yang belum terorganisirjeagaa baik- rl) komunikasi vertikal danhori-:--ntal L'elum teqalin satu dengan lainnya; (3)?=ekanan hany'a pada outpul Musrenbang;ungga rulum dan marfaat Musrenbang seolah

::r:baalian. Oleh karena itudalam implementasi

" :ti. alian- kepatuhan dan tanggung jawab ke-

, -cr'rk sasaran merupakan hal yang pentingtc-ai;an bagi keberhasilan suatu kebijakan.i-i:,-:_:-kadang kelompok sasaran pada saat}"-s":-.-rz*i program bersifat pasif, tidak mema-:,.lr- aFe :lai<srd dal tujuan program yang akanr-:* ;ia. a.usikan. Salah satu cara yang dapatrq*- La- e+el3h msmffi peran padakelompok*r-. scs.:a dengm kcnnpetersi fuikemampua/

'r,-:r-:rlan l ang dimiliki. Keadaan ini bisat-:i"imi karena sebagian besar merekarer=,: clan SD sehingga wajarjika kemam-:r..ir -'r r\ er-dp pesan yang disarnpaikan imple-:.T r::r.-r kehrai<an tidak secarakeseluruhar bisa

dipahami. Disamping itu mereka tidak terbiasaatau terlatih unhrk berani menerima hal-hal baruyang belum diketahui, apalagi orang yang me-nyampaikannya adalah orang baru dan tidakfamiliar dengan kehidupan mereka. Disinilahperan implementator untuk meyakinkan tentangapakerugian dan keuntungan dari implementasi

kebijakanTMB.Kemampuan untrk meyakinkan kelompok

sasaran merupakan tantangan implementatordalam membangun ke{a srna dengar kelompoknelayan di daerahpesisir danpantai yangmasihfradisional. Tantangan yang dihadapi itu antaralain: bagaimana memahrni karakteristik masya-rakatnelayan yang lebih senang memiliki ke-puasaan hidup apa adanya dibandingkar denganperilaku yang beorientasi padapeningkatanpendapatan. Karakteris ik atau w ay of I fe par a

nelayan seperti itu merupakan sesuatu hal biasadan tidak dianggap sebagai masalah. Way of lfeseperti itu sangat sukar dirubah, karena meskipunmenurut pandangan orang lain nelayan hidupdalamkemiskinan, tapi bagi nelayan itu bukankemiskinan, bahkan mereka merasa bahagiadengankeadaankehidupan seperti itu atau de-ngan kata lain mereka tidak merasa malu dengan

budaya demikian (Hamid,2007). Kondisi ituterjadi karena akses dengan dunia lain belumterbuka luas. Oleh karena itta dalan implanentasikebijakar, pendekatan dialogis menjadi altematifmenjembatani wfe of lfenelayan tersebut.

Aktivitas nelayan dalan perrangkryan ikanpada kenyataannya tidak lepas dari sering ter-jadinya konflik antar nelayan. Konflik tersebut

biasanya terkait dengan batas wilayah penang-

kapan ikan antara nelayan hadisional dannelayan modern. Pembicaraan batas wilayahpenangkapan ikan harus dimediasi oleh peme-

rintah setempat, bahkan sebaiknya dibuatkandalam bentukregulasi untukpengaturamya. An-tara nelayan tradisional dan nelayan moderndipertemukan dengan pendekatan dialogis se-

cara terbuka yang membahas tentang bata s-batas

penarykrymikar atar keglaarperkam lainnya"

Konfliknelayan ditemui hampir di seluruh

wilayah pesisir dan pantai di lndonesia bahkan

dturia sekalipun. KonIlik nelaym menurut Satna(2003) dapatdiklasifikasi menjadr rujuh macam

konflik, yaitu: l) konflikkelas; 2) konflik kepe-

Page 14: Jurnal llmu Administrasi Negara

3E Jurnal llmu Administrasi Negara, Volume 12, Nomor l, Juli 2012: I - 7i

milikan sumber daya; 3) konllikpengelolaansumber daya; 4) konflik caraproduksi atau alattatgkry; 5) konflik lingkungan; 6) konflik usahqJan 7) konfl ik primordial. Konflik-konJlik ter-

=but perlu diantisipasi sedini mungkin agarnelavan tetap leluasa dalam menjalankar aktivi-iasva dalan mernenuhi kebuhrhm hidupnya dan

mbi litas daerah tetap terjaga. Ketenangan danksnvamanan nelayan dalam menjalankan akti-'.r5 p€rikaral baik perikam targkry, perikanm:udrday4 rumput laut dan lain-lain perlu dicipta-\m cratu pendekatan yangmanpu menciptakansasana keal<raban diantara para nelayan, yaitu:<ndekatan dialogis. Hal ini diperlukan, kmena:erbedaan pandangan diantara para nelayan

-iam aktivitas perikanan dari hari ke hari se-

:aldn dinmris. Persaingan diantara para nelayan:3ak dapat dihindari, apakah itu persaingan::nvangkut perbedaan pendapatan/hasil tang-dpan- kepemilikan peralatan, area penang-'i:san-

dan sebagaurl'a.

Pendekatan dialogls seperti ini adalah:eitartm dengan dialog kebudayaan. Menurut( -sum oham i djol o (20 1 i ), dialog kebu day aan::.alt sekedar ditumbuhkembangkan pada

=54 dralog belak4 melainkan hrus diwujud-*-r :alam rumusan konsensual. Mengacupada:c.:krran ini, maka pendekatan dialogis di-:--s;d adalah suatu pendekatan yang me-:.r':km konsep atau pemikiran pemerintahrsd:. rnplementator kebijakan dengankonsep/:E:rl-'a maryarakat nelayan sehingga meng-xsii.a.'tesepakatan bersama. "

>t\tPt L{\"rrtric {'aii kebu akan TMB berdampak bagtlc.r-E ;cnangkap ikan tadisional di Provinsilrrrrria i . khususnya Kabupaten Gorontalo

D TTT{R RUJLTKAN

r-:r:r :iardz Olii, Daniel R. Monintja, Ari]:tar anto. VictorPH. Nikijuluw. 2007.\x,a-irtas Perikanan Tangkap di Teluk- ::nnr \\'ilayah Perairan Gorontalo,. I ryj-, Sostohumqniora,9 (2)

:,m g:L'*:.son 2006. Pengaruh Kmakteristik?:ier-raan terhadap Kepuasan dan

Utara. Dampak tersebut tersebut direfleksikanoleh dimensi: kepentingan kelompok sasaran;

manfaat kebijakan; perubahan yang diinginkan;keputusan lokasi kebijakan; pelaksana program;

dukungan sumber daya; dukungan tokoh mas-yarakat; dukungan pemerintah setempat; sertakepatuhan dan tanggung jawab. Dari dimensi-dimensi tersebut terungkap bahwa dimensi du-kungan pemerintah setempat lebih dominandalrn merefleksikar vriabel implementas kebi-jakan TMB bagi nelayan penangkap ikan fradi-sional, sedangkan dirnensi yang rendah adalahdukungartokohmasymaktdarpelatihmprogran.

Drkungan tokoh masymakat seperti tokohagama, tokoh adat, Lembaga SwadayaMasya-rakat, termasuk dukungan politik dari anggotaDPRD sangat diperlukan, baik di tingkat kabu-paten mauptur provinsi. Komunitas masyarakatnelayan penangkap ikan fadisional masih perludi-support,baik dari aspek pengetahuan, ke-terampilan dan sikap mental sehingga di masamendatang komunitas nelayan hadisional ter-sebut menjadi maju dan mandiri sertakelompok-kelompok nelayan yang terbentuk melaluiimplementasi kebijakan TMB menjadi modelbagi pengembangan masyarakat nelayansekitarnya dengan model pendekatan dialogrs.

Model pendekatan dialogis yang ingindikembangkan meliputi: 1) pemberdayaan

kelompok-kelompok nelayan yang meliputipengetahuan dan keterampilan nelayan pe-nangkap ikal tadisional dal unhal maintenonceperalatan tangkap; 2) pengembangan kawasanyangmeliputi lokasi, saran4 dan infrastruktur;dan 3) tim akselerator yang terdiri dari unsurlintasfimgsi pemerintah da€ral! tokohmaryrakagpakar, dan wakil nelayan.

Komitmen Organisasi serta Dampaknyapada Produktivitas Karyawan. JurnalSosiohumoniora,S (2).

Basuni, Firdaus. 1991. Tidok Ada PilihanL a in : St udi t ent an g P andan gan N e I u y^ an

terhadop Kerja di Pulau Lompo Kob.Pangkajene don Kepulauan UjungPandang:PLPUS-UNHAS.

Page 15: Jurnal llmu Administrasi Negara

lr

t

I

t

a

il

)r

I

t

I,

ll

r

I

I

ttI

I\

t'

I'

Kamuli, Dampak Implementasi Kebijalcan Taksi Mina Bahafi pada Produhivitas Nelayan Tradisional 39

Dahuri. 2008. Pengelolaon Sumber Daya Rintuh,Cornelius&lvhar.2}O5.KelembagaanWilayah Pesisir dan Lautan Secdrakrpadu. Jakalta: PT. Pradnya Paramita.

Grindle, Merilee S. 1980. Politics and PolicyImplementation in the Third World.New Jersey: PrincetonUniversity Press.

Flarnid,Abu . 2007 .Nilai Budaya dar Etos K{auntuk Pemberdayaan Masyarakat dalamPembmgunm Darrah. Jumal Adn inistras iPublik,3 (l).

Jusuf, Nurdin. 2005. Analisis KebijakanPengembangan Perikanan TangkapDalam Rangka Pemberdayaan EkonomiMasyarakat Pesi sir Sel atan Gorontalo.Disertasi, ridal dipublikasi. Bogor:Sekolah Pasca Saqana IPB.

Kusumohamidjojo, Budrono. 201 1. DialogKebudayaan N{enuju Ko-EksistensiDamai Antar Peradaban . JurnalDISKURSUS, l0rIr

Lanori, Thamrin. 2008. \{odel Perimbanganantara Kontribusi Pendapatan danAnggaran Pembmguna unmli PabaikanKualitas Lingkungan Pesisir sertaPengaruhnya terhad4 Kesej ahteraanMasyarakat Nelal-an di KabupatenPolewali IUandtr Pro\inr Srlia*ec BtratDisertasi, tidak dipubhkasi Bogor:Sekolatr Pasca Saqma IPB

dan Ekonomi Ralryat.Yogyakarta: BPFEUGM.

Safii4 Arif. 2009. Desenfialisasi PengelolaanSumber Daya Kelautan: Belajar dariPengalaman Jepang, Jurnal Analisiscs1s,4.

. 2003. Konflik Nelayan Pasca OtonomiDaerah. Jumal Dinomika Masyarokat,2 (2).

Setiawan, Iwan. 2008. Keragaan PembangunanPerikanmTagkry: SuahrAnalisisProgranPemberdayaan Nelayan Kecil. Disefi asi,tidak dipublikasi. Bogor: Sekolah PascaSarjana,IPB.

Silalahi, Ulber. 2011. Kepercayaan Publikkepada Pemerintah Daerah Pasca OrdeBaru. Jumal JIANA, ll Q).

Syafrie, W 2007. Porgiluh knplunentasi ProgranKompensasi Pengurangan Subsidi BahanBakar Minyak bidang Kesehahn @KPS-BBMBIDKES) taha@ Kualihs PelEmrmKeluarga Miskin (Survey Eksplaratary diKabupaten Sumedang) . Disertasi, trdakdipublikasikan. Bandung: UniversitasPadjadjaran.

Tachjan. 2008. Implementasi KebijakanPublik Bardung: PenerbitAIPI Bandung

-hslitKP2wl^ernlitl-hivenias mdidlrar