jurnal ilmiah non seminar teori-teori masuknya islam ke...

15
1 JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke Wilayah Timur Indonesia Oleh: Muhammad Syarif Hidayatullah 1006714494 Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia 2013 Teori-teori masuknya ..., Muhammad Syarif Hidayatullah, FIB UI, 2014

Upload: tranbao

Post on 03-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368968-MK-Muhammad Syarif... · Perkembangan agama Islam di Indonesia menimbulkan pengaruh

1

JURNAL ILMIAH NON SEMINAR

Teori-Teori Masuknya Islam ke Wilayah Timur Indonesia

Oleh:

Muhammad Syarif Hidayatullah 1006714494

Program Studi Sastra Arab

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

Universitas Indonesia

2013

Teori-teori masuknya ..., Muhammad Syarif Hidayatullah, FIB UI, 2014

Page 2: JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368968-MK-Muhammad Syarif... · Perkembangan agama Islam di Indonesia menimbulkan pengaruh

2

Teori-teori masuknya ..., Muhammad Syarif Hidayatullah, FIB UI, 2014

Page 3: JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368968-MK-Muhammad Syarif... · Perkembangan agama Islam di Indonesia menimbulkan pengaruh

3

Teori-teori masuknya ..., Muhammad Syarif Hidayatullah, FIB UI, 2014

Page 4: JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368968-MK-Muhammad Syarif... · Perkembangan agama Islam di Indonesia menimbulkan pengaruh

4

Teori-Teori Masuknya Islam ke Wilayah Timur Indonesia

Muhammad Syarif H / 1006714494 [email protected]

Sastra Arab, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

Universitas Indonesia

Desember, 2013

Abstrak

Sejarah masuknya Islam di Indonesia, yaitu pada abad ke-VII. Perkembangan agama Islam di

Indonesia menimbulkan pengaruh besar bagi negara Indonesia pada saat itu. Masuknya agama Islam di

Nusantara dipelopori oleh pedagang-pedagang yang berasal dari Gujarat, India. Proses perkembangan

Islam di Indonesia tidak dilakukan dengan kekerasan ataupun kekuatan militer, penyebaran Islam tersebut

dilakukan secara damai dan berangsur-angsur melalui beberapa jalur, di antaranya melalui jalur

perdagangan, perkawinan, pendirian lembaga pendidikan, dan lain sebagai-nya. Akan tetapi jalur yang

paling utama dalam proses Islamisasi di Nusantara ini melalui jalur perdagangan, yang pada akhirnya

melalui jalur damai perdagangan inilah Islam kemudian semakin menyebar luas sampai ke wilayah timur

Indonesia seperti Maluku dan Papua. Sementara itu pada abad ke- XVII & XVIII, daerah timur Indonesia

masih menganut animisme. Islamisasi di wilayah tersebut juga masih sangat terbatas, yaitu hanya

disekitar pelabuhan. Para pedagang dan ulama-lah yang menjadi peran penting dalam Islamisasi di wilayah Timur Indonesia.

Kata Kunci: Jalur Perdagangan, Maluku, Papua.

Theories Influx of Islam Into Eastern Region of Indonesia

Abstract

History of Islam was entered in Indonesia, namely in the VII century. Islam in Indonesia, brings

a great influence to the country of Indonesia at that time. Arrival of Islam in the archipelago pioneered by

traders from Gujarat, India. The process of the development of Islam in Indonesia was not performed by

violence or military force, the spread of Islam carried out peacefully and gradually through multiple ways,

including through a trade, marriage, establishment of educational institu-tions, and others as his. However, the most important pathway in the process of Islamization in the archipelago via trade, that the

end through peaceful trade is Islam then progressively spread to the eastern parts of Indonesia such as

Maluku and Papua. Meanwhile, in the XVII & XVIII century, eastern Indonesia still adhered to animism.

Islamization in the region is still very limited, which is just around the harbor. The traders and the clerics

who became an important role in the Islamization in Eastern Indonesia.

Keywords: Trade Lines, Maluku, Papua.

Teori-teori masuknya ..., Muhammad Syarif Hidayatullah, FIB UI, 2014

Page 5: JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368968-MK-Muhammad Syarif... · Perkembangan agama Islam di Indonesia menimbulkan pengaruh

5

1. Pendahuluan

Agama Islam di daerah timur Indonesia tidak terlalu terdengar akibat dari

masyarakat yang kurang mau peduli dengan kerohanian. Mereka menganggap bahwa

menjunjung tinggi leluhur mereka dengan persembahan-persembahan kepada nenek

moyang akan membuat mereka sukses menjalani kehidupan. Kegiatan seperti itulah

pendalaman rohani mereka para suku di daerah timur Indonesia. Kehidupan mereka

sebelum datangnya agama Islam di sana lebih memprihatinkan dibanding sekarang.

Masyarakat timur Indonesia terkenal dengan penganut Animisme, atau yang biasa

disebut penyembah “roh”.

Masyarakat Indonesia banyak yang masih mempercayai mitos ataupun legenda.

Mereka percaya akibat dari cerita turun temurun yang diceritakan dari nenek moyang

mereka sampai ke zaman sekarang ini. Jadi tidak heran masih banyak yang melakukan

hal-hal aneh untuk pemujaan leluhur mereka, yang konon apabil tidak dilakukan akan

mendapat kesialan bahkan sampai turun temurun. Kepercayaan tersebut itulah yang

disebut dengan ‘Animisme’.

Animisme berasal dari kata ‘Anima’, adalah serapan dari bahasa latin ‘Animus’,

dari bahasa Yunani ‘Avepos’, dan dalam bahasa Sansekerta disebut ‘Prana’, serta dalam

bahasa Ibrani disebut ‘Ruah’. Semuanya mengandung arti yang sama yaitu napas atau

jiwa, yang berarti ajaran dari doktrin tentang realitas jiwa. Kebudayaan animisme

terbentuk ketika masyarakat masih belum mengenal agama, dimana masyarakat masih

menggunakan bahasa isyarat dalam berkomuni-kasi.

Masyarakat yang menganut kebudayaan animisme mempercayai bahwa benda

mati seperti batu, pohon besar, dan hal semacamnya memiliki roh atau bisa disebut

dikeramatkan. Selain percaya bahwa benda tersebut memiliki roh, mereka juga percaya

bahwa roh orang yang sudah mati dapat hidup diantara mereka. Masyarakat seperti itu

banyak kita jumpai di wilayah timur Indonesia, yang mana masyarakat di sana masih

ada sebagian penganut animisme walaupun pada masa kini sudah mulai berkembangnya

zaman.

Masyarakat penganut ‘Animisme’ di daerah timur Indonesia adalah mereka yang

menganggap leluhur mereka sebagai ‘Tuhan’ yang memberikan mereka kehidupan serta

kemakmuran lingkungan mereka. Dalam jurnal ini akan dijelaskan bagaimana agama

Teori-teori masuknya ..., Muhammad Syarif Hidayatullah, FIB UI, 2014

Page 6: JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368968-MK-Muhammad Syarif... · Perkembangan agama Islam di Indonesia menimbulkan pengaruh

6

Islam bisa masuk ke daerah maluku dan papua, serta masyarakat timur Indonesia yang

menganut Animisme menjadi pemeluk agama Islam, dan jalur perdaganganlah yang

menjadi pengaruh besar bagi proses berkembangnya agama Islam di sana.

Kedatangan Islam di Nusantara membawa tamaddun (kemajuan) dan

kecerdasan. Islam juga telah merubah kehidupan-kehidupan sosial budaya dan tradisi

kerohanian masyarakat Indonesia. Kedatangan Islam merupakan titik terang bagi

kawasan Asia Tenggara terutama Indonesia, karena dalam ajaran Islam sangat

mendukung intelektualisme yang tidak terdapat pada masa Hindu-Budha.

Dengan pengaruh ajaran Islam, Indonesia menjadi lebih maju dalam bidang

perdagangan terutama dalam hubungan perdagangan Internasional dengan Timur

Tengah. Khususnya dengan bangsa Arab, Persia, serta India. Berkat para pedagang

muslim inilah Islam diperkenalkan serta disebarluaskan kepada masyarakat Indonesia.

Mereka menyebarkan agama Islam dengan cara bertahap dan perlahan mengenalkan

ajaran yang bertoleran serta persamaan derajat antar sesama makhluk.

Hal ini tentu saja menjadi hal yang sangat menarik bagi masyarakat Indonesia,

terlebih lagi selama ini kebudayaan Hindu-Budha justru lebih menekan-kan pada

perbedaan derajat atau kasta. Sampai pada akhirnya sebagian besar masyarakat di

Indonesia memeluk agama Islam.

2. Metode Penulisan dan Kerangka Teori

Dalam penulisan jurnal ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah

karena berkenaan dengan tema dan lingkup penelitian yang difokuskan pada upaya

pengungkapan sejarah. Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah pengumpulan

sumber (teori heuristik). Dalam proses ini sumber-sumber yang di-kumpulkan terdiri

dari sumber primer dan sekunder, kemudian diambil dari berbagai perpustakaan.

Sumber lainnya diperoleh dari sejumlah buku, artikel, majalah, tesis, serta

tulisan lainnya yang berkenaan dengan tema penulisan ini. Berbagai sumber di atas

digunakan sebagai bahan perbandingan demi membantu eksplanasi jurnal.

Langkah kedua adalah dengan melakukan penilaian serta kritik terhadap sumber

yang telah dikumpulkan. Berhubung penulisan jurnal ini berdasarkan penelitian sejarah,

Teori-teori masuknya ..., Muhammad Syarif Hidayatullah, FIB UI, 2014

Page 7: JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368968-MK-Muhammad Syarif... · Perkembangan agama Islam di Indonesia menimbulkan pengaruh

7

maka sumber utama yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah sumber tertulis.

Sedangkan sumber lisan berupa hasil wawancara tidak dilakukan oleh penulis karena

sumber tertulis sudah dianggap memadai dalam jurnal ini.

Langkah terakhir adalah dengan melakukan interpretasi atau analisis yang

bertujuan untuk mendapatkan sejumlah fakta, yang terkandung dalam berbagai sumber.

Fakta tersebut selanjutnya disusun dalam kesatuan yang serasi dan logis, sehingga

menghasilkan cerita sejarah.

3. Pembahasan

3.1 Pengaruh Jalur Perdagangan pada Penyebaran Agama Islam

Dalam proses Islamisasi di Nusantara para pedagang muslim sangatlah berperan

penting. Perkenalannya dimulai dari kawasan Asia Tenggara, namun masih dalam

frekuensi yang tidak terlalu besar. Ini terjadi pada saat para pedagang muslim yang

berlayar di kawasan tersebut singgah untuk beberapa saat. Di wilayah semenanjung

melayu dan nusantara pengenalan Islam terjadi lebih intensif.

Bukti tertua peninggalan arkeologi Islam di wilayah Asia Tenggara adalah

ditemukannya dua makam muslim yang berangka tahun sekitar abad ke-5 H atau 11 M,

yang terdapat didua tempat tidak berjauhan yaitu di Padurangga (Panrang di Vietnam)

dan Juda di Leran (Gresik, Jawa Timur).

Ditinjau dari segi bahan yang dibuat, dapat terlihat jelas makam ini bukan

buatan lokal. Bahan serta tulisan dalam nisan tersebut bergaya Kufi, ini berkesan kuat

bahwa kedua batu nisan tersebut dibuat di Gujarat, India. Dan sejak saat itu Islam terus

berkembang di kepulauan Nusantara. Dari wilayah Malaka, proses Islamisasi kemudian

berkembang ke daerah pesisir utara pulau Jawa.

Tidak ada kejelasan pasti mengenai kapan dan dari mananya Islam masuk ke

Nusantara, namun setidaknya ada tiga teori yang mencoba menjelaskan tentang proses

Islamisasi tersebut. Tiga teori itu adalah Teori Gujarat, Teori Mekkah, dan Teori Persia.

Ketiga teori tersebut saling berbeda pendapat mengenai waktu masuknya Islam di

Nusantara, asal negara yang menjadi sumber atau perantara pengambilan ajaran agama

Islam, serta pelaku penyebar atau pembawa Islam ke Nusantara.

Teori-teori masuknya ..., Muhammad Syarif Hidayatullah, FIB UI, 2014

Page 8: JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368968-MK-Muhammad Syarif... · Perkembangan agama Islam di Indonesia menimbulkan pengaruh

8

3.1.1 Teori Gujarat

Teori ini merupakan teori tertua yang menjelaskan proses Islamisasi di

Nusantara. Dinamakan teori Gujarat karena berpatokan pada pandangannya yang

mengatakan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia berasal dari Gujarat pada abad ke-

13 M.

Ada dugaan bahwa pencipta dasar teori ini adalah Snouck Hurgronje, beliau

berpaku pada pandangannya berdasarkan pada kurangnya fakta yang dapat menjelaskan

peranan bangsa Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia. Adanya kenyataan

hubungan dagang India dengan Indonesia yang sudah lama terjalin, serta Inskripsi tertua

mengenai Islam yang terdapat di Sumatera, membuktikan bahwa hubungan antara

Sumatera dan India sangat erat. Ahli dari berbagai pendapat yang disampaikan oleh para

teori Gujarat, dapat disimpulkan bahwa para ahli tersebut sangat menganut kebudayaan

Hindu, membuat seakan-akan segala perubahan sosial, politik, ekonomi, budaya serta

agama di Nusantara tidak lepas dari pengaruh India.

Selain itu mereka lebih memusatkan perhatiannya pada saat timbulnya

kekuasaan politik Islam di Nusantara. Pandangan tersebut membuat Islam terkesan

masuk di Nusantara dan langsung menguasai struktur politik di sana, padahal tidak

dapat dipungkiri bahwa Islam masuk Indonesia melalui infiltrasi kultural oleh para

pedagang muslim dan sufi.

3.1.2 Teori Mekkah

Teori ini dicetuskan oleh Hamka didalam pidatonya saat Dies Natalis PTAIN

ke-8 di Yogyakarta pada tahun 1958. Di sini Hamka berpendapat bahwa ia menolak

pandangan yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara berasal dari Gujarat.

Hamka menolak pendapat yang mengatakan bahwa Islam baru masuk ke

Indonesia pada abad ke-13, karena pada kenyataannya pada abad itu di Indonesia sudah

berdiri suatu politik Islam. Jadi sudah tentu Islam sudah masuk jauh sebelumnya, yaitu

sekitar abad ke-7 Masehi atau pada abad pertama Hijriyah.

Teori-teori masuknya ..., Muhammad Syarif Hidayatullah, FIB UI, 2014

Page 9: JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368968-MK-Muhammad Syarif... · Perkembangan agama Islam di Indonesia menimbulkan pengaruh

9

Bila dihubungkan dengan penjelasan dari studi kepustakaan Arab kuno,

disebutkan al-Hind sebagai India atau pulau-pulau Cina. Maka besar kemungkinan pada

abad ke-2 SM bangsa Arab telah sampai di Indonesia. Bahkan Arab sebagai bangsa

asing yang pertama kali sampai di Nusantara.

3.1.3 Teori Persia

Pencetus teori ini adalah P.A. Hoesein Djajadiningrat, yang berpendapat bahwa

agama Islam yang masuk dan berkembang di Nusantara berasal dari Persia, singgah ke

Gujarat, itu terjadi sekitar abad ke-13.

Pandangan dalam teori ini berbeda dengan teori Gujarat dan Mekkah. Dalam

teori ini lebih memusatkan kepada kebudayaan yang hidup di kalangan masyarakat

Islam di Indonesia, dan disinyalir memiliki persamaan dengan Persia. Di antaranya

adalah:

- Peringatan Asyura atau 10 Muharram sebagai peringatan Syi’ah atas Syahidnya

Husein.

- Kesamaan antara Syaikh Siti Jenar dengan ajaran Sufi Iran al-Hallaj, meskipun

al-Hallaj telah meninggal pada 310 H atau 922 M, akan tetapi ajarannya terus

berkembang dalam bentuk puisi.

- Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja atau membaca huruf

Arab.

- Nisan pada makam Malik Saleh pada tahun 1297 dan makam Malik Ibrahim

tahun 1419 di Gresik dipesan dari Gujarat.

- Pengakuan umat Islam di Nusantara terhadap Madzhab Syafi’i sebagai madzhab

utama di wilayah malabar.

3.2 Islamisasi di Tanah Maluku

Tanah Maluku terkenal sebagai pulau penghasil rempah-rempah terbesar di

dunia. Rempah-rempah yang dihasilkan antara lain cengkeh dan pala. Karena kekayaan

alam di tanah Maluku menyebabkan tanah Maluku banyak dikunjungi oleh pedagang

Teori-teori masuknya ..., Muhammad Syarif Hidayatullah, FIB UI, 2014

Page 10: JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368968-MK-Muhammad Syarif... · Perkembangan agama Islam di Indonesia menimbulkan pengaruh

10

diseluruh dunia. Seiring dengan gerak niaga tersebut, agama Islam menyebar luas di

Maluku melalui jalur perdagangan. Agama Islam memasuki Maluku melalui para

pedagang dari muballigh-muballigh Islam yang ikut serta bersama para pedagang.

Pengaruh agama Hindu juga masuk ke tanah Maluku, akan tetapi unsur dari

pengaruh agama Hindu tersebut kurang kuat untuk menumbuhkan suatu kebudayaan

agama di sana. Dengan sendirinya pengaruh agama tersebut menghilang perlahan-lahan.

Kemudia pada tahun 1500 agama Islam sudah mulai berkembang luas di antara

kerajaan-kerajaan Maluku Utara.

Tokoh pemeluk agama Islam yang pertama adalah Kolano Marhum (1465-1486)

adalah seorang Raja (penguasa Ternate ke-18) pertama yang memeluk agama Islam

bersama seluruh kerabat dan pejabat istana. Kemudian menurun ke anaknya yaitu Zainal

Abidin (1486-1500) yang meninggalkan gelar keluarga kerajaannya ‘Kolano’ menjadi

‘Sultan’. Sultan Zainal Abidin menjadikan Islam sebagai agama resmi kerajaan, dan

syariat Islam diberlakukan untuk membentuk lembaga kerajaan sesuai hukum Islam

dengan melibatkan para ulama.

Hal tersebut diikuti oleh kerajaan lain di Maluku tanpa diubah sedikitpun.

Kemudian Sultan Zainal Abidin sang pencetus, mendirikan madrasah yang pertama di

Ternate. Beliau mempunyai cukup ilmu untuk menyebarkan agama Islam, karkabarnya

ia pernah berguru pada Sunan Giri di pulau Jawa dan dikenal sebagai “Sultan Bualawa”

(Sultan Cengkih).

Pada abad ke-13, Kampung Wawane Provinsi Maluku, adalah tempat dimana

penduduk lokal asli Maluku menganut animisme. Satu abad kemudian, datanglah para

pedagang-pedagang dari Jawa ke wilayah ini. Mereka tidak hanya berdagang, namun

tujuan utama mereka adalah mengenalkan agama Islam di daerah tersebut. Masyarakat

kampung Wawane yang menganut animisme, sedikit demi sedikit meninggalkan paham

itu demi agama Islam yang dibawa oleh para pedagang Jawa.

Masjid Wapaue, adalah masjid tertua di Indonesia yang menjadi simbol bahwa

agama Islam masuk ke daerah Maluku pada tahun 1414. Masjid ini dinamakan

‘Wapaue’ karena letaknya di bawah pohon mangga. Dalam bahasa Maluku ‘Wapa’

berarti bawah, sementara ‘Uwe’ adalah mangga. Masjid ini didirikan oleh saudagar

kaya yang bernama Perdana Jamillu dan Alahulu.

Teori-teori masuknya ..., Muhammad Syarif Hidayatullah, FIB UI, 2014

Page 11: JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368968-MK-Muhammad Syarif... · Perkembangan agama Islam di Indonesia menimbulkan pengaruh

11

3.3 Islamisasi di Tanah Papua

Sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Papua sama halnya dengan sejarah

Islamisasi di daerah-daerah lain Nusantara. Sebagian besar juga melalui jalur

perdagangan. Letak Papua yang strategis inilah menjadi perhatian dunia barat serta para

pedagang lokal. Papua kaya akan barang galian atau tambang yang tidak ternilai

harganya, serta kekayaan rempah-rempah, sehingga papua dijadikan target oleh para

pedagang untuk mencari hasil.

Kepulauan Papua secara geografis terletak pada daerah pinggiran Islam di

Nusantara. Sehingga Islam di Papua termasuk dalam kajian para sejarawan lokal

maupun asing. Masuknya Islam di tanah Papua juga masih menjadi perdebatan di antara

pemerhati, peneliti, maupun para keturunan raja-raja di daerah Raja Ampat-Sorong,

Fak-Fak, Kaimana, dan Bintuni-Manokwari. Di-antara mereka saling berpendapat

bahwa Islam lebih dahulu datang di daerahnya yang dapat dibuktikan dengan tradisi

lisan tetapi tanpa didukung dengan bukti-bukti tertulis maupun bukti arkeologis.

Saksi bisu masuknya Islam di tanah Papua adalah berdirinya Masjid Patimburak

di Distrik Kokas, Fak-Fak. Masjid ini dibangun oleh Raja Wertver I, yang memiliki

nama kecil ‘Semempe’.

Pada tahun 1870, agama Islam dan Kristen sudah menjadi agama yang hidup

saling berdampingan di Papua. Wertver sang Raja tak ingin kepercayaan rakyatnya

terpecah belah. Oleh sebab itu Wertver membuat sayembara, dimana masing-masing

agama ditantang untuk membangun tempat ibadahnya masing-masing. Islam

membangun masjid dan Kristen membangun Gereja di sana. Masjid didirikan di daerah

Patimburak, sedangkan Gereja didirikan di Bahirkendik.

Dalam sayembara tersebut dikatakan bahwa, apabila salah satu di antara kedua

agama tersebut dapat menyelesaikan bangunannya dalam jangka waktu yang ditentukan,

maka seluruh rakyat Wertver akan memeluk agama tersebut.

Pada akhirnya masjidlah yang berdiri di tanah Papua untuk pertama kalinya.

Maka Raja dengan bijaksana melaksanakan janji yang ia buat. Raja Wertver beserta

seluruh rakyatnyapun akhirnya memeluk agama Islam pada masa itu. Bahkan raja

Teori-teori masuknya ..., Muhammad Syarif Hidayatullah, FIB UI, 2014

Page 12: JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368968-MK-Muhammad Syarif... · Perkembangan agama Islam di Indonesia menimbulkan pengaruh

12

Wertver menjadi Imam dengan mengenakan pakaian kebesarannya, yaitu Jubah,

Sorban, serta tanda pangkat dibahu-nya.

Dalam sejarah islamisasi kepulauan Papua, terdapat tujuh pendapat (teori)

mengenai masuknya agama Islam yaitu:

3.3.1 Teori Papua

Teori ini berkembang berdasarkan pandangan adat dan legenda yang melekat

pada sebagian masyarakat papua, terutama yang terdapat di wilayah fak-fak, Kaimana,

Manokwari dan Raja Ampat (sorong). Teori ini berpendapat bahwa Islam tidak berasal

dari luar Papua dan tidak dibawa serta disebarkan oleh kerajaan ternate dan tidore, serta

pedagangan muslim dari Arab, Sumatera, Jawa, maupun Sulawesi. Mereka meyakini

bahwa Islam berasal dari kepulauan Papua itu sendiri yaitu sejak Allah SWT

menciptakan kepulauan Papua. Mereka juga berpendapat bahwa kepulauan Papua

adalah tempat turunnya nabi Adam dan Hawa.

3.3.2 Teori Aceh

Sejarah masuknya Islam di Fak-fak ditandai dengan datangnya Muballigh yang

berasal dari Aceh yaitu Abdul Ghafar di Fatagar Lama, kampung Rumbati Fak-fak.

Muballigh tersebut berdakwah selama 14 tahun (1360-1374 M) di Rumbati dan

sekitarnya. Setelah menyebarkan agama Islam di daerah tersebut, kemudian beliau

wafat pada tahun 1374 M dan dimakamkan pula di belakang masjid kampung Rumbati.

3.3.3 Teori Arab

Agama Islam mulai masuk dan diperkenalkan di kepulauan Papua pertama kali

yaitu di wilayah Jazirah Onin (Patimunin-Fak-Fak) oleh seorang sufi yaitu Syarif Muaz

Al-Qathan yang bergelar Syekh Jubah Biru dari negri Arab. Hal ini dibuktikan dengan

adanya Masjid Tunasgain yang telah berumur sekitar 400 tahun.

3.3.4 Teori Jawa

Teori-teori masuknya ..., Muhammad Syarif Hidayatullah, FIB UI, 2014

Page 13: JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368968-MK-Muhammad Syarif... · Perkembangan agama Islam di Indonesia menimbulkan pengaruh

13

Berdasarkan silsilah keluarga Abdullah Arfan pada tanggal 15 Juni 1946, yang

berpendapat bahwa orang pertama yang memeluk agama Islam adalah Kawalen yang

kemudian menikahi seorang Muballigh asal Cirebon yaitu Siti Hawa Farouk. Setelah

memeluk agama Islam Kawalen berganti nama menjadi Bayajid. Jadi jika dilihat dari

silsilah keluarga tersebut, Kawalen merupakan nenek moyang dari keluarga Arfan yang

pertama kali memeluk agama Islam.

3.3.5 Teori Banda

Halwany Michrob berpendapat bahwa Islamisasi di Papua khususnya wilayah

Fak-fak disebarkan oleh pedagang-pedagang Bugis melalui Banda yang kemudian

diteruskan ke Fak-fak melalui Seram Timur oleh Hawaten Attamimi, yaitu seorang

pedagang dari Arab yang telah lama menetap di Ambon. Michrob juga berpendapat

Islamisasi yang telah dilakukan oleh dua orang yang berasal dari Banda yaitu

Salahuddin dan Jainun dengan cara ‘Khitanan’, tetapi pada saat itu kedua Muballigh

tersebut dibawah tekanan penduduk setempat. Mereka ditekan oleh penduduk dengan

perjanjian khitan, apabila yang di’khitan’ meninggal, maka kedua muballigh tersebut

akan dibunuh. Jika tidak, maka penduduk akan masuk Islam. Namun kedua muballigh

tersebut berhasil dalam khitanan yang mereka lakukan, dan penduduk berduyun-duyun

masuk agama Islam.

3.3.6 Teori Bacan

Arnold berpendapat bahwa Raja Bacan yang pertama kali masuk Islam adalah

Zainal Abidin yang memerintah pada tahun 1521 M. Pada saat itu raja bacan telah

menguasai suku-suku di Papua serta pulau-pulau disebelah barat lautnya seperti

Waigeo, Misool, Waigama dan Salawati. Kemudian beliau memperluas daerah

kekuasaannya sampai ke semenanjung Onin Fak-fak. Berkat pengaruhnya dan para

pedagang muslim maka penduduk sekitar pulau tersebut memeluk agama Islam.

3.3.7 Teori Maluku Utara (Ternate-Tidore)

Teori-teori masuknya ..., Muhammad Syarif Hidayatullah, FIB UI, 2014

Page 14: JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368968-MK-Muhammad Syarif... · Perkembangan agama Islam di Indonesia menimbulkan pengaruh

14

Penyebaran Islam dikabupaten Fak-fak terjadi sekitar pertengahan abad ke-15.

Proses masuknya melalui jalur perdagangan, perkawinan, pendidikan non formal, dan

politik. Islam masuk ke wilayah tersebut tidak terlepas dari pengaruh kesultanan Ternate

dan Tidore sebagai pelopor Islamisasi di Indonesia bagian Timur.

4. Penutup

Dari semua sumber dan informasi yang telah dijelaskan oleh penulis di atas

maka dapat disimpulkan bahwa jalur perdagangan adalah sarana terpenting dalam

masuknya serta menyebarnya Islam di Indonesia. Proses Islamisasi di Indonesia terjadi

berkat para pedagang-pedagang muslim yang singgah lalu memperkenalkan ajaran

agama Islam yang mula-mulanya hanya diperkenalkan kepada masyarakat pesisir atau

masyarakat sekitar pelabuhan. Namun seiring berjalannya waktu ajaran agama Islam

berkembang luas keseluruh masyarakat Indonesia, dan bahkan sampai ke masyarakat

Indonesia bagian timur.

Dalam teori gujarat, makkah, serta persia pada umumnya memiliki pan-dangan

yang sama yaitu jalur perdaganganlah yang berperan penting dalam masuk dan

berkembangnya agama Islam. Namun perbedaan prinsip mengenai siapa orang yang

pertama kali mengenalkan agama Islam di Indonesia, membuat teori tersebut terkesan

bertentangan.

Teori-teori masuknya ..., Muhammad Syarif Hidayatullah, FIB UI, 2014

Page 15: JURNAL ILMIAH NON SEMINAR Teori-Teori Masuknya Islam ke ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368968-MK-Muhammad Syarif... · Perkembangan agama Islam di Indonesia menimbulkan pengaruh

15

Referensi:

Sunanto, Musyrifah. Sejarah Peradaban Islam Indonesia. RajaGrafindo Persada,

Jakarta, 2005.

Zuhairini, dkk. Sejarah Pendidikan Islam. Bumi Aksara, Jakarta, 1997.

Yusuf, Mundzirin dkk. Sejarah Peradaban Islam Indonesia. Pustaka, Yogyakarta, 2006.

Muhammad, Syahril. Kesultanan Ternate, Sejarah Sosial Ekonomi & Politik. Ombak,

Yogyakarta, 2004.

Alfian, Teuku Ibrahim. Dari Babad Sampai Sejarah Kritis. UGM Press, Yogyakarta,

1992.

Woolford, Don. Papua New Guinea : Initation and independence. University of

Queensland Press, Australia, 1976.

Al-Habib Alwi bin Thahir, Al-Haddad. Sejarah Masuknya Islam di Timur Jauh.

Lentera, Jakarta, 2007.

Toni Victor, Wanggai. Rekonstruksi Umat Islam Di Tanah Papua. Badan Litbang dan

Diklat Depag RI, Jakarta, 2009.

http://www.republika.co.id

http://tokoone.com/sejarah-peradaban-islam/

Teori-teori masuknya ..., Muhammad Syarif Hidayatullah, FIB UI, 2014