jurding vit k

Upload: togisiahaan

Post on 14-Jul-2015

194 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Journal Reading Profilaksis Vitamin KLinus Armel Hanan (2010-061-018) Togi Stanislaus Patrick (2010-061-137)

Sejarah Vitamin K 1894 Charles Townsend mendeskripsikan HDN pd 50 neonatus 35 tahun kemudian Henrik Dam menemukan koagulation factor vitamin K berhasil mencegah terjadinya HDN 1950 vitamin K3 dalam dosis besar (30 mg atau lebih) dapat menyebabkan hemolisis dan meningkatkan resiko kernicterus diatasi dengan pemberian vitamin K1 1980 late HDN bayi dengan ASI , > , >50% perdarahan intrakranial

1992 kecurigaan administrasi vit K IM dapat meningkatkan resiko keganasan profilaksis oral dosis multipel late HDN HDN VKDB (PDVK)

Vit K pada Infant Kadar vit K saat lahir 0,02 ng/mL Kadar sampai hari ke-4 (tanpa profilaksis vit K) 0,4 ng/mL Bayi yang mendapat susu formula Tubuh memiliki keterbatasan untuk menyimpan vit K. Bayi yang mendapat 1mg VK1 po, dalam waktu 2 minggu mengalami penurunan hingga 0,8 ng/mL. 3 dosis oral VK (1 mg) tiap 5 minggu dosis menjadi 1 2 mg 1 mg tiap minggu atau 25-50 g setiap hari selama 3 bulan.

Profilaksis VK IM kadar VK Dalam 2 minggu 4x Dalam 4 minggu 1,5x

Kekurangan IM trauma, kurang diterima orang tua Komplikasi jarang terjadi. Komplikasi yang terjadi seringkali akibat penyuntikan obat yang salah (efedrin, oksitosin, adrenalin) Vit K yang diberikan pada wanita yang akan melahirkan bayi prematur tidak menunjukkan perlindungan terhadap perdarahan periventrikular

Vitamin K lipofilik dan hidrofobik Vitamin K pembentukan faktor pembekuan darah, mineralisasi dan menjaga integritas tulang

Defisiensi vitamin K perdarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan Defisiensi vitamin K pada neonatus menyebabkan perdarahan akibat defisiensi vitamin K (PDVK) atau hemorrhagic disease of the newborn (HDN)

Tinjauan pustaka 3 bentuk vitamin K: Vitamin K1 (phytomenadione/ phylloquinone/ phytonadione) Vitamin K2 (menaquinone/ menatetrenone) Vitamin K3 (menadione)

Fetus transpor vitamin k melalui plasenta Neonatus vitamin k dari ASI (1-4 g/L)

Kebutuhan Vitamin K (mg/hari) Bayi 0-6 bulan 2 mg/d 6-12 bulan 2,5 mg/d Anak 1-3 tahun 30 mg/d 4-8 tahun 55 mg/d Remaja 9-13 tahun 60 mg/d 14-18 tahun 75 mg/d Dewasa wanita >18 tahun 90 mg/d Dewasa pria >18 tahun 120 mg/d

Vitamin K diserap usus bila terdapat garam empedu berikatan dengan kilomikron sekresi ke saluran limfatik masuk peredaran darah. Vitamin K1 dan K2 terkonsentrasi di hepar. Hepatosit konsentrasi vitamin K terbanyak mikrosom dan sitosol. terdapat dalam hepar, kulit dan otot. vitamin K kemampuan penyimpanan tubuh sangat rendah, waktu paruh vitamin K singkat Defisiensi terjadi bila asupan makanan (contoh: ASI) yang tidak mengandung vitamin K dalam jumlah yang cukup dan penggunaan antibiotik jangka waktu lama (>10 hari) sterilisasi usus. Vitamin K diekskresi 20% melalui urin dan 40-50% melalui feses

Vitamin K -->pembekuan darah (prothrombin, juga dikenal sebagai faktor II, faktor VII, IX, X, protein C, protein S, dan protein Z), metabolisme tulang (osteocalcin dan matrix Gla protein), serta biologi vaskular, pertumbuhan sel, dan apoptosis (protein gen growth-arrest-specific 6). [1]

Ikatan dengan ion kalsium dan pengikatan dengan membran fosfolipid membentuk kompleks tenase dan prothrombinase pada jalur pembekuan darah pembentukan thrombin Karboksilasi tak dapat berlangsung tanpa vitamin K tak terbentuk residu Gla tidak terbentuknya kompleks tenase dan proteinase. Ketidakmampuan aktivasi faktor pembekuan darah akibat defisiensi vitamin K dengan demikian akan menyebabkan resiko perdarahan

Berperan untuk karboksilasi residu asam glutamat menjadi residu Gla pada osteocalcin dan matrix gla protein (MGP) berperan dalam regulasi ikatan kalsium pada tulang dan jaringan lunak. Berperan untuk karboksilasi residu asam glutamat menjadi residu Gla pada Growth-arrestspecific gene 6(Gas6) fungsi regulasi pertumbuhan sel, migrasi dan proliferasi, pertahanan sel, dan apoptosis

gejala-gejala defisiensi vitamin K manifestasi klinis berupa: Petechiae Ecchymosis Nodularpurpura Hematoma Perdarahan saluran pencernaan dapat berupa melena Hematuria Epistaksis Perdarahan pada umbilicus dapat berupa cairan kental kehitaman pada sekitar umbilicus Perdarahan lama pada luka tusukan Perdarahan pada telinga Perdarahan pada retina Cephal-hematoma berat Perdarahan Intrakranial Perdarahan medulla spinalis Perdarahan Intraabdomen Hemothorax Paraplegia Fraktur patologis

PDVK dulu Haemorrhagic Disease of the Newborn (HDN) perdarahan yang terjadi sebagai akibat dari defisiensi vitamin K pada 6 bulan pertama kehidupan Konsentrasi dari faktor FII, FVII, FIX, FX menurun saat periode neonatus, secara fungsional tidak aktif dengan menurunnya kadar vitamin K vitamin K dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk proses koagulasi darah pada manusia. Pada orang dewasa jarang terjadi defisiensi, sedangkan pada neonatus mudah terjadi defisiensi vitamin K. Dipengaruhi oleh: faktor endogen, faktor eksogen

Klasifikasi Perdarahan akibat Defisiensi Vitamin K (PDVK)Berdasarkan etiologinya: Idiopatik PDVK idiopatik tidak ada penyebab lain selain pada neonatus yang menyusu pada ibu (ASI eksklusif). Sekunder PDVK sekunder biasanya didapatkan faktor penyebabnya, seperti efek dari obat-obatan yang dikonsumsi ibu atau bayi, gangguan malabsorpsi herediter seperti atresia biliar, defisiensi alfa1-antitripsin.

Berdasarkan onsetnya: Early PDVK dalam waktu 24 jam setelah kelahiran Classical PDVK antara 24 jam sampai 7 hari sesudah kelahiran. Insidensi antara 0 sampai 0,44% kelahiran Gejala klinisnya sering tampak ringan seperti memar, perdarahan gastrointestinal atau perdarahan pada umbilicus dan tempat tusukan. Perdarahan dapat signifikan dan kejadian perdarahan intrakranial walaupun jarang tetapi dapat terjadi.

Late PDVK Berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. pada usia 2 sampai 12 minggu. Gejala klinisnya berat, dengan angka mortalitas 20% dan 50% kasus terjadi perdarahan intrakranial.

Dasar diagnosis Anamnesis: Riwatat antenatal, perinatal, dan postnatal Riwayat antenatal Menanyakan ada/tidak penyakit sistemik yang diderita selama kehamilan Menanyakan ada/tidak obat-obatan yang dikonsumsi selama kehamilan Menanyakan ada/tidak penyakit gangguan kolagen serta penyakit gangguan pembekuan darah

Riwayat perinatal Menanyakan riwayat kelahiran, tipe persalinan, ada/tidak asfiksia saat kelahiran, trauma lahir, serta usia kehamilan. Cephal hematoma besar yang terbentuk setelah melahirkan normal (tanpa proses melahirkan yang lama atau kesulitan) Petekiae atau ekimosis tanpa disertai perdarahan di tempat lain dapat disebabkan karena trauma lahir, yang mana muncul segera setelah dilahirkan dan menghilang perlahan.

Riwayat postnatal Menanyakan ada/tidak pemberian vitamin K pada bayi. Menanyakan ada/tidak pemberian antibiotik pada bayi. Menanyakan apakah bayi mendapatkan ASI eksklusif. Menanyakan ada/tidak riwayat trauma.

Riwayat keluarga Menanyakan apakah di keluarga ada riwayat perdarahan berlebihan setelah cedera/luka. Contoh: defisiensi faktor pembekuan darah VII, IX yang berhubungan dengan kromosom X

Pemeriksaan Fisik: Perhatikan apakah bayi tampak sakit atau sehat Pada bayi yang tampak sehat, perdarahan kemungkinan disebabkan PDVK, defisiensi faktor koagulasi yang diturunkan, gangguan fungsi trombosit, dan lain-lain. Memeriksa ada/tidak hepatosplenomegali, jaundice, atau choreoretinitis. Keadaan ini berhubunan dengan infeksi kongenital/didapat, leukemia, erythroblastosis fetalis, dan lain-lain. Memeriksa ada/tidak anomali kongenital Pada sindrom thrombocytopenia-absent radius (TAR Pada sindrom Kassalbatch-Merritt Pada sindrom Wiscott-Aldrich Memeriksa lokasi perdarahan perdarahan dari umbilikus defisiensi faktor XIII atau hipodisfibrinogemia. Perdarahan dari sirkumsisi atau hematoma defisiensi faktor pembekuan darah atau PDVK. Perdarahan pada kulit seperti purpura atau petekiae trombositopenia imun atau KID.

Pemeriksaan laboratorium Screening awal mengetahui adanya dan asal kelainan perdarahan pemeriksaan khusus untuk memastikan diagnosis.

Pemeriksaan complete blood count yang terdiri atas pemeriksaan hapus darah tepi, pemeriksaan hitung trombosit, prothrombin time (PT), activated partial prothrombin time (aPTT), bleeding time (BT), dan clot retraction (CR).

kesimpulan Perdarahan akibat Defisiensi Vitamin K(PDVK)merupakan perdarahan yang terjadi sebagai akibat dari defisiensi vitamin K pada 6 bulan pertama kehidupan.Kejadian ini sering terjadi pada neonatus yang disebabkan oleh beberapa faktor endogen dan eksogen.PDVKmenurut onset dibagi menjadi early, classic, dan late onset.Manifestasi dari PDVK ini yang tersering ialah manifestasi perdarahan yang dapat terjadi pada berbagai organ

Penelitian-penelitian yang didapat sampai saat ini masih belum terbukti bahwa pemberian vitamin K IM secara signifikan berhubungan dengan kejadian kanker terutama leukemia pada kanak-kanak masih kontroversial mengenai cara pemberiannya, oral atau intramuskular. dua cara paling efektif vitamin K IM single dose atau dengan 3 dosis per oral

Six years experience of prophylactic oral vitamin K Unni Wariyar, Stephen Hilton, Julie Pagan, Win Tin, Edmund Hey

Tujuan untuk mempelajari kemampuan vitamin K oral dalam menghilangkan semua risiko perdarahan akibat kekurangan vitamin K selama tiga bulan pertama kehidupan.17

Metode Bayi (n = 182000) di Inggris northof yang dinilai cukup baik dan akan diberikan susu dalam waktu 12 jam kelahiran, diberikan 1 mg phytomenadione (vitamin K1) tersuspensi dalam minyak trigliserida rantai menengah melalui mulut sesaat setelah melahirkan antara tahun 1993 dan 1998. Orang tua dari mereka yang memberikan ASI diberi tiga dosis lebih lanjut untuk diberikan kepada bayi sekali setiap dua minggu setelah pulang.

Hasil Pada Empat bayi yang disusui, ditemukan perdarahan akibat kekurangan vitamin k. Dalam gejala perdarahan yang ditemukan pada dua orang, diakibatkan staf yang gagal mengikuti pedoman kebijakan, dan dalam dua kasus lain akibat terdapat defisiensi a1 antitripsin yang terdiagnosis. Audit menyebutkan bahwa 93% dari bayi ASI memiliki semua empat dosis, seperti yang disarankan

Kesimpulan Sebuah produk vitamin k oral yang yang dapat diberikan sendiri oleh orang tua akan bermanfaat, populer dan menjadi sebuah opsi lain jika terealisasikan dan memiliki izin untuk diberikan. Tetapi dosis total yang harus diberikan mungkin perlu lebih dipelajari pada penelitian ini, apalagi jika bayi dengan gangguan penyakit hati yang tidak terdiagnosa dan harus dilindungi