juknis pendampingan kurikulum 2013

41
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK (THE WHOLE SCHOOL TRAINING) TAHUN 2015

Upload: john-rizal-hasan

Post on 08-Dec-2015

62 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Juknis Pendampingan Kurikulum SMK

TRANSCRIPT

PETUNJUK TEKNISPELAKSANAAN PENDAMPINGAN

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK(THE WHOLE SCHOOL TRAINING)

TAHUN 2015

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUANDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN2015

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

PENGANTAR

Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang implementasi Kurikulum 2013 SMK pada tahun pelajaran 2015/2016 adalah sebagaimana tertuang pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013, kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Bersama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Nomor 5496/C/KR/2014 dan Nomor 7915/D/KP/2014 tentang Petunjuk Teknis Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 pada Sekolah Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Ditegaskan bahwa mulai awal tahun 2015 (semester genap) tidak semua SMK melaksanakan Kurikulum 2013; hanya SMK-SMK yang telah melaksanakan kurikulum tersebut sejak tahun pelajaran 2013/2014 atau selama 3 (tiga) semester yang otomatis diperkenankan terus menggunakan kurikulum tersebut ditambah dengan SMK-SMK yang dinilai memiliki kelayakan, yang lainnya diperintahkan untuk kembali menggunakan Kurikulum 2006. Berdasarkan kebijakan tersebut maka pada tahun 2015 ini ditetapkan ada 1409SMK yang melaksanakan Kurikulum 2013, sisanya hampir 10.000 SMK kembali menggunakan Kurikulum 2006.

Dampak kebijakan tersebut ternyata berpengaruh besar terhadap model dan strategi pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK. Jika semula menggunakan pendekatan berdasarkan Guru Mata Pelajaran, dengan asumsi guru-guru terbaik pada suatu SMK dapat menjadi Guru Pendamping bagi guru-guru mata pelajaran sejenis pada SMK yang lainnya, maka pada tahun 2015 ini pendekatan tersebut menjadi tidak efektif untuk digunakan, karena tidak semua SMK melaksanakan Kurikulum 2013, bahkan seluruh SMK yang tetap melaksanakan Kurikulum 2013 SMK hanya berada di 234 Kabupaten/Kota, sisanya tidak memiliki SMK pelaksana Kurikulum 2013. Atas dasar pertimbangan itulah, maka pada tahun 2015 ini pelaksanaan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK menggunakan pendekatan The Whole School Training, yaitu pelatihan berbasis sekolah seutuhnya; caranya dengan melatih minimal 2 (dua) atau 3 (tiga) orang guru terbaik dari SMK Sasaran untuk menjadi Instruktur Nasional, kemudian selaku Instruktur Nasional ditugaskan menjadi pelatih dan pendamping Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang ada di sekolahnya dalam menerapkan Kurikulum 2013 SMK sesuai yang diharapkan.

Buku Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK (The Whole School Training) ini merupakan hasil adaptasi dan penyempurnaan dari Buku Juknis Pendampingan sebelumnya, sesuai dengan tuntutan perubahan kebijakan sebagaimana dijelaskan di atas.

Jakarta, Maret 2015.Direktur Pembinaan SMK,

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK i

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK ii

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

DAFTAR ISI Halaman

PENGANTAR ……………………………………………………………………………….................

i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………..................

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………………..............

1

B. Landasan Hukum …………………………………………………………….............

3

C. Tujuan …………………………………………………………………………..............

5

D. Hasil yang Diharapkan ………………………………………………………..........

5

E. Sasaran ………………………………………………………………………...............

6

BAB II KONSEP PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK

A. Pengertian Pendampingan …………………………………………………...........

7

B. Prinsip-prinsip Pendampingan ………………………………………………………

8

C. Metode dan Strategi Pendampingan ……………………………………….......

9

BAB III PROGRAM PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK

A. Pola Pendampingan …………………………………………………………............

10

B. Tahapan Kegiatan Pendampingan ...................................................

11

C. Mekanisme Pendampingan …………………………………………………..........

11

D. Penyiapan Materi Pendampingan ………………………………………….........

12

E. Penentuan Guru Pendamping (Instruktur Nasional) ………………………..

14

F. Bimbingan Teknis Pendampingan ………………………………………….........

16

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK iii

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

G. Pelaksanaan Pendampingan ………………………………………………...........

22

H. Pelaporan ……………………………………………………………………................

25

BAB IV PENUTUP ………………………………………………………………….......................

26

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK iv

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lokakarya pembahasan hasil Monitoring dan Evaluasi Implementasi

Kurikulum 2013 pada akhir tahun 2014 yang dilakukan bersama oleh

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktorat Jenderal Pendidikan

Menengah dengan melibatkan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas

Pendidikan Provinsi, Perguruan Tinggi (LPTK), LPMP, PPPPTK, unsur-

unsur Unit Utama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

diantaranya unsur MP3E, UIK, Puskurbuk, Tim Pengembang Kurikulum,

dan unsur-unsur lain yang relevan antara lain mengungkapkan; bahwa

implementasi Kurikulum 2013 menunjukkan dampak yang positif

terhadap perubahan mind-set pendidik dan tenaga pendidikan dalam

proses pembelajaran di sekolah, sehingga menghasilkan peserta didik

yang lebih aktif, kreatif, dan mampu mengungkapkan gagasan-

gagasannya terhadap orang lain. Keadaan sebagaimana dikemukakan

itu, terjadi di sekolah-sekolah yang secara khusus telah disiapkan untuk

menerapkan Kurikulum 2013; khusus untuk Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) ada 1021 SMK yang terpilih sebagai sekolah rintisan. Atas dasar

itulah kemudian dikeluarkan kebijakan untuk menerapkan kurikulum

tersebut secara menyeluruh di semua satuan pendidikan jenjang

pendidikan dasar dan menengah mulai tahun pelajaran 2014/2015.

Pelaksanaan kurikulum secara menyeluruh tersebut ternyata tidak

semulus pada sekolah-sekolah rintisan, di mayoritas sekolah yang baru

menerapkan dan pada umumnya belum disiapkan secara khusus

banyak menghadapi kendala, baik teknis maupun non teknis, seperti

antara lain kesiapan guru-guru dan tenaga kependidikan lainnya,

ketersediaan buku siswa dan buku guru, serta kesiapan manajemen

implementasinya. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dikeluarkan

kebijakan baru melalui Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 tentang

Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013, yang pada intinya

bahwa Kurikulum 2013 dilaksanakan hanya di sekolah terpilih sebagai

sekolah rintisan. Dalam Permendikbud tersebut dijelaskan bahwa

sekolah yang melaksanakan Kurikulum 2013 merupakan satuan

pendidikan rintisan penerapan Kurikulum 2013, sedangkan sekolah-

sekolah lainnya dinyatakan harus kembali menggunakan Kurikulum

2006. Kebijakan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan

Bersama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur Jenderal

Pendidikan Menengah Nomor 5496/C/KR/2014 dan Nomor 7915/D/KP/2014

tentang Petunjuk Teknis Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 1

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

pada Sekolah Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Ditegaskan bahwa mulai awal tahun 2015 (semester genap) tidak semua

SMK melaksanakan Kurikulum 2013; hanya SMK-SMK yang telah

melaksanakan kurikulum tersebut sejak tahun pelajaran 2013/2014 atau

selama 3 (tiga) semester yang otomatis diperkenankan terus menggunakan

kurikulum tersebut ditambah dengan SMK-SMK yang dinilai memiliki

kelayakan untuk melaksanakannya secara mandiri, yang lainnya

diperintahkan untuk kembali menggunakan Kurikulum 2006. Akhirnya

ditetapkan ada 1409 SMK yang tetap melaksanakan Kurikulum 2013,

sisanya hampir 10.000 SMK kembali menggunakan Kurikulum 2006. SMK-

SMK tersebut ditetapkan sebagai SMK rintisan yang menggunakan

Kurikulum 2013 SMK, dan harus benar-benar disiapkan sesuai tuntutan

konsep pengembangan dan teknis implementasi Kurikulum 2013, agar

dapat menjadi model atau rujukan bagi SMK yang lainnya.

Semula penyiapan implementasi Kurikulum 2013 SMK dirancang secara

menyeluruh dan bertahap; yaitu mulai dari pengadaan dokumen

(kurikulum dan buku siswa/guru), Pendidikan dan Pelatihan PTK (Guru,

Kepala Sekolah, Guru BK, Pembina Pramuka, Pengawas), dan

pendampingan langsung di tiap sekolah. Seluruhnya dilaksanakan

secara bertahap; yaitu tahun pelajaran 2013/2014 fokus pada kelas X,

tahun pelajaran 2014/2015 fokus pada kelasXI, dan rencananya pada

tahun 2015/2016 fokus untuk kelas XII. Dengan terjadinya perubahan

kebijakan sebagaimana dikemukakan di atas, rancangan persiapan

implementasi tersebut harus disesuaikan karena ada hal-hal yang

mengalami perubahan.

Salah satu yang harus berubah adalah Model dan Strategi

Pendampingan yang digunakan. Jika sebelumnya menggunakan

pendekatan Mata Pelajaran dengan model atau strategi Supervisi Klinis

(Clinical Supervision); dimana setiap guru mata pelajaran yang jadi

sasaran akan didampingi oleh guru mata pelajaran yang sama (sejenis),

pada kondisi yang baru pendekatan itu menjadi sulit untuk

dilaksanakan. Jumlah SMK pelaksana Kurikulum 2013 yang hanya

berjumlah1409 atau ± 10% dari seluruh SMK yang ada dan hanya

berada di 234 Kabupaten/Kota, tidak mudah untuk menarik guru terbaik

dari salah satu SMK untuk menjadi pendamping di SMK yang lainnya,

demikian pula jika dilihat dari faktor jarak antar sekolah yang berjauhan

satu-sama lainnya. Lebih ironis, jika mengambil guru pendamping dari

SMK yang tidak melaksanakan Kurikulum 2013, meskipun secara

kualitatif boleh jadi lebih baik. Antara lain, atas dasar pertimbangan itu

maka pendekatan pendampingan berbasis mata pelajaran diubah

menjadi pendekatan Pendampingan/Pelatihan Berbasis Sekolah

Seutuhnya (The Whole School Training).

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 2

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

Perbedaan yang paling menonjol dari pendekatan The Whole School

Training (TWST) dibandingkan dengan pendekatan berbasis mata

pelajaran adalah keberadaan guru/petugas pendamping. Jika pada

pendekatan berbasis mata pelajaran yang direkrut untuk menjadi guru

pendamping adalah guru-guru terbaik dari tiap mata pelajaran di semua

SMK, kemudian dilatih dan tugaskan menjadi pendamping baik di SMK

asal maupun di SMK lain, dan masing-masing fokus pada pendampingan

pembelajaran mata pelajaran yang diampunya. Pada pendekatan TWST

yang berbasis sekolah kondisinya sangat berbeda; bagi setiap SMK

hanya disediakan 2 (dua) atau 3 (tiga) orang tim pendamping yang

direkrut dari SMK bersangkutan.Tim pendamping tersebut harus mampu

melatih, mengarahkan dan mendampingi seluruh aspek implementasi

Kurikulum 2013 SMK; mulai dari penerimaan siswa baru, perencanaan

dan pelaksanaan pembelajaran seluruh mata pelajaran (Kelompok A, B,

dan C), pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan

penyusunan program pembelajaran (termasuk RPP), pelaksanaan

penilaian hasil belajar siswa, penyelenggaraan layanan dan kegiatan

kesiswaan, hingga administrasi dan pelaporan hasil belajar siswa.

Perubahan pendekatan sebagaimana dikemukakan tentu sangat

mempengaruhi keseluruhan subsistem pendampingan yang telah

dibangun sebelumnya; dokumen pendukung (bahan pendampingan)

yang sebelumnya disusun berdasarkan mata pelajaran harus disusun

ulang menyesuaikan dengan pendekatan berbasis sekolah, petunjuk

teknis pendampingan pun yang semula menggunakan model Supervisi

Klinis harus disesuaikan dengan model yang cocok dengan pendekatan

berbasis sekolah. Perubahan-perubahan tersebut pada gilirannya

menuntut perubahan kemampuan yang dimiliki oleh para Instruktur Inti

yang melatih dan membimbing para Instruktur Nasional (Guru

Pendamping). Karena itulah, Direktorat Pembinaan SMK pada tahun

2015 ini menyiapkan serangkaian kegiatan terkait dengan

pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK, meliputi: (1)

menyiapkan dokumen pendukung pendampingan (menyesuaikan

dokumen materi yang ada), (2) melaksanakan workshop/Bimtek

Instruktur Inti yaitu calon fasilitator yang akan melatih calon

pendamping, (3) melaksanakan workshop/ Bimtek Instruktur Nasional

yaitu guru-guru yang disiapkan menjadi Guru Pendamping implementasi

Kurikulum 2013 SMK di sekolah masing-masing, dan (4) melaksanakan

Supervisi Pendampingan yang dimaksudkan untuk melihat sekaligus

mengarahkan keterlaksanaan pendampingan di sekolah.

Petunjuk teknis ini disiapkan agar menjadi acuan bagi pihak-pihak yang

terkait dengan pelaksanaan pendampingan implementasi Kurikulum

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 3

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

2013 SMK, khususnya bagipara Instruktor Nasional yaitu guru-guru yang

yang menjadi Guru Pendamping agar dapat melaksanakan tugas-tugas

pendampingan secara terarah, memenuhi ketentuan, dan mencapai

sasaran yang diharapkan.

B. Landasan Hukum

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah;

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan;

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal;

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah;

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik;

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2014 tentang Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 4

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada pendidikan dasar dan menengah;

15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2014 tentang PemberlakuanKurikulum 2006 dan Kurikulum 2013

16. Peraturan Bersama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Nomor 5496/C/KR/2014 dan Nomor 7915/D/KP/2014 tentang Petunjuk Teknis Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 pada Sekolah Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

17. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 7013/D/KP/2013 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan, dan

18. Peraturan Kepala LAN Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan.

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Secara umum kegiatan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK tahun 2015 dimaksudkan untuk memberikan penguatan dan penjaminan keterlaksanaan implementasi Kurikulum 2013 SMK sesuai dengan konsep, strategi, dan karakteristik Kurikulum 2013 baik dalam pembelajaran, penilaian, maupun manajemen.

2. Tujuan khusus

Secara khusus program pendampingan ini memiliki tujuan sebagai berikut.

a. Memperkuat pemahaman dan membangun kepercayaan diri unsur-unsur sekolah dalam melaksanakan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 SMK;

b. Memperkuat keterlaksanaan implementasi Kurikulum 2013 SMK di seluruh SMKSasaran;

c. Membantu memberikan solusi kontekstual dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi saat mengimplementasikan Kurikulum 2013 SMK di sekolah masing-masing, dan

d. Membangun budaya mutu sekolah melalui penerapan kurikulum secara inovatif, kontekstual, taat asas, dan berkelanjutan.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 5

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

D. Hasil yang Diharapkan

Pada akhir kegiatan pendampingan, seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) SMK Sasaran dapat mengimplementasikan Kurikulum 2013 SMK sesuai konsep pengembangan, strategi, dan karakteristiknya meliputi penyusunanrencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan kegiatan lainnya, pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan lainnya, serta penilaian proses dan hasil pembelajaran serta kegiatan lainnya, sekaligus menjadi agen perubahan untuk menyosialisasikan Kurikulum 2013 SMK di sekolahnya, dengan kriteria sebagai berikut.

1. Tersosialisasikannya hakikat pembaruan yang dikandung Kurikulum 2013 SMK kepada seluruh warga sekolah, sehingga warga sekolah memahami rasional dan elemen perubahan kurikulum tersebut, serta kebijakan implementasinya.

2. Tersusunnya Rencana Kegiatan di sekolah, khususnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masing-masing mata pelajaran berdasarkan karakteristik dan tuntutan Kurikulum 2013 SMK.

3. Terlaksananya proses pelaksanaan kegiatan, khususnya proses pembelajaran berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013 SMK terutama dengan pembelajaran berpendekatan saintifik (scientific approach).

4. Terlaksananya proses penilaian otentik (authentic assessment) sebagaimana dipersyaratkan oleh Kurikulum 2013.

Adapun indikator keberhasilan dari pelaksanaan pendampingan ini dapat dirinci sebagai berikut.

1. Guru

a. Lebih memahami isi buku dan cara penggunaannya dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan penilaiannya, serta permasalahan yang harus diantisipasi dalam pelaksanaan kurikulum.

b. Lebih terampil menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, mengelola pembelajaran, melaksanaan penilaian termasuk mengisi rapor, serta mengelola interaksidengan siswa dan berkomunkasi dengan orangtua.

2. Kepala Sekolah makin memahami manajemen implementasi kurikulum, meliputi: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi diri sekolah, dan budaya sekolah.

3. Pemangku kepentingan semakin memberikan dukungan dan kontribusi secara lebih efektif kepada sekolah.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 6

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

E. Sasaran

Sasaran pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK tahun 2015 adalah seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) pada 1499 SMK Sasaran sebagai pelaksana Kurikulum 2013 SMK pada tahun 2015, terdiri atas 998 SMK Pelaksana Rintisan yang ditetapkan dan 501 SMK Pelaksana Mandiri.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 7

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

BAB II

KONSEP PENDAMPINGANIMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015

(The Whole School Training)

A. Pengertian

1. Pendampingan

Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMKadalah proses pemberian bantuan penguatan pelaksanaan Kurikulum 2013 SMK yang diberikan olehGuru Pendamping kepada Guru dan Tenaga Kependidikan lainhya di SMK Sasaran melalui model pendampingan di satuan pendidikan dimana pendampingan dilakukan oleh Guru Pendamping yang ada di satuan pendidikan(Permendikbud105 tentang

Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013,Pasal 6 ayat 1 (b) dan ayat 3).

2. Instruktur Inti

Instruktur Inti adalah fasilitator/instruktur yangmembimbing atau melatih calon Guru Pendamping; yaitu para Widyaiswara, Pengawas, Kepala Sekolah yang ditetapkan secaraNasional oleh Direktorat Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta tuntas mengikuti Bimtek/Workshop Instruktur Inti Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013tahun 2015.

3. Instruktur Nasional (Guru Pendamping)

Pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK dilaksanakan oleh Guru Pendamping, yaitu guru-guru yangtelah lulus pelatihan Kurikulum 2013 dengan prestasi sekurang-kurangnya mendapat predikat memuaskan (M), tuntas mengikuti Bimbingan Teknis/WorkshopInstruktur Nasional yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan SMK untuk menyiapkan Guru Pendamping, serta dinyatakan layak (kompeten) untuk melaksanakan tugas pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK. Selanjutnya mereka disebut Instruktur Nasional yang diberi tugas sebagai Guru Pendamping Implementasi Kurikulum 2013 SMK.

Setiap SMK Sasaran difasilitasi oleh 2 (dua) atau 3 (tiga) orang Instruktur Nasional yang ditugaskan sebagai GuruPendamping, berasal dari SMK Sasaran yang bersangkutan, dan karena pertimbangan aspek manajerial salah satunya harus menjabat sebagai Wakil Kepala SMK Bidang Kurikulum.

4. Sasaran Pendampingan (Penerima Pendampingan)

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 8

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

Sasaran pendampingan adalah seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) pada SMK Sasaran, selanjutnya disebut GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) Sasaran.

5. SMK Sasaran

SMK Sasaran adalah 1409SMK yang pada tahun 2015 ditetapkan sebagai pelaksana Kurikulum 2013 SMK, yaitu 998 SMK Pelaksana Rintisan dan 411SMK Pelaksana Mandiri.

B. Prinsip-prinsip Pendampingan

Pendampingan dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut.

1. Profesional: yaitu hubungan yang terjadi antara pendamping dan penerima pendampingan adalah semata-mata hubungan kepentingan profesional, sebagai upaya bersama untuk meningkatkan kinerja GTK Sasaran dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 SMK, dan bukan atas dasar hubungan personal atau lainnya.

2. Kolegial: yaitu hubungan kesejawatan antara pemberi dan penerima pendampingan. Dengan prinsip ini maka hubungan antara Instruktur Nasional selaku Guru Pendamping dan GTK Sasaran, serta hubungan dengan unsur-unsur lainnyadalam kaitan dengan proses pendampingan adalah hubungan sejawat yang setara, tidak ada salah satu lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan yang lainnya serta tidak bersifat evaluatif.

3. Saling percaya: yaitu antara Guru Pendamping, GTK Sasaran, dan unsur-unsur yang lainnyaharus dibangun dan dikembangkan sikap saling percaya. Penerima pendampingan harus yakin bahwa pemberi pendampingan memiliki kemampuan dan dengan ihlas ingin membantu meningkatkan kualitas keprofesionalannya. Sebaliknya, pemberi pendampingan pun harus yakin bahwa yang didampinginya memiliki kemauan dan kemampuan untuk maju dan siap menerima pendampingan.

4. Berdasarkan kebutuhan:yaitu bahwa materi pendampingan yang diberikan benar-benar didasarkan atas kebutuhan masing-masing GTK Sasaran untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 SMK, dan cara-cara yang digunakan pun sesuai dengan kemampuan dan kesiapan mereka menerima pendampingan.

5. Kolektif dan menyeluruh: bahwa SMK sebagai sebuah komunitas dibangun oleh berbagai macam peran dan fungsi; ada siswa, ada guru mata pelajaran, ada guru BP/BK, ada teknisi dan atau laboran, ada pustakawan, ada administrator (tenaga tata usaha), dan sebagainya. Pendampingan harus menyentuh seluruh aspek kesekolahan SMK serta mampu menyatukan dan meningkatkan berbagai peran dan fungsi yang berbeda-beda menjadi kekuatan

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 9

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

kolektif dan seluruhnya diarahkan untuk memperlancar proses implementasi Kurikulum 2013 yang berkualitas.

6. Berkelanjutan: yaitu hubungan profesional yang terjadi antara pemberi dan penerima pendampingan terus berlanjut, meskipun kegiatan pendampingan secara program sudah tidak terjadwal. Hubungan tersebut dapat dibangun antara lain melalui bentuk kegiatan tutorial.

C. Metode dan Strategi Pendampingan

Pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK tahun 2015 sepenuhnya dilaksanakan oleh dan di SMK Sasaran(The Whole School Training);Instruktur Nasional selaku Guru Pendamping dan GTK Sasaran seluruhnya berasal dari SMK Sasaran yang sama.

Kegiatan pendampingan diawali dengan penguatan pemahaman Kurikulum 2013 SMK serta teknis implementasinya dalam bentuk pemberian informasi dan latihan langsung melalui kegiatan In House Training (IHT), selanjutnya Guru Pendampingbersama-sama GTK Sasaran menyepakati kegiatan tindak-lanjut yang akan dilaksanakan oleh masing-masing GTK Sasaran sesuai dengan bidang garapannya dalam bentuk kegiatan On the Job Training (OJT). Kegiatan tindak lanjut tersebut dirancang secara terprogram dengan target dan hasil yang jelas dan disepakati oleh Guru Pendamping dan GTK Sasaran. Selama kegiatan tindak lanjut berjalan, Guru Pendamping melaksanakan pendampingan dalam bentuk layanankonsultasi, coaching dan atau pemodelan sesuai dengan kebutuhan masing-masing GTK Sasaran (lebih jelasnya lihat Bab II Bagian F).

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 10

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

BAB IIIPROGRAM PENDAMPINGAN

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK(The Whole School Training)

A. Pola Pendampingan

Kegiatan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK tahun 2015 diprogramkan sebagai kegiatan yang tidak berdiri sendiri, melainkan terdiri atas beberapa kegiatan yang saling mempersayaratkan sebagaimana tergambar pada skema di bawah ini.

LINGKUP DAN TAHAPAN KEGIATAN PENDAMPINGANIMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015

Sesuai lingkup dan tahapan kegiatan sebagaimana ditampilkan pada skema di atas, dapat diuraikan bahwa program pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK pada tahun 2015 ini merupakan rangkaian kegiatan sebagai berikut.

1. Menyiapkan dokumen pendukung atau bahan pendampingan, dilakukan oleh sekelompok pengembang dan nara sumber sebagai pengarah;

2. Melaksanakan Workshop/Bimtek untuk menyiapkan Instruktur Inti yang akan menjadi fasilitator/pelatihan bagi calon pendamping (Instruktur Nasional). Dilaksanakan secara terpusat (Nasional);

3. Melaksanakan Workshop/Bimtek Instruktur Nasional (Guru Pendamping), di mana Instruktur Inti yang disiapkan sebelumnya ditugaskan menjadi fasilitator/pelatih mereka. Dilaksanakandi SMK-SMK klaster, dan

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 11

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

4. Melaksanakan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK di seluruh SMK Sasaran dengan pola sebagai berikut.

a. Tim Guru Pendamping, yaitu Instruktur Nasional menyelenggarakan Workshop/Bimtek menyeluruh di SMK tempatnya bertugas (In House Training –IHT--). Sasarannya adalah seluruh GTK yang ada; dapat dilaksanakan sekaligus atau secara bergelombang, sesuai dengan kondisi dan sumber daya yang tersedia serta pertimbangan tingkat efektivitasnya.

b. Tindak lanjut hasil Worksop/Bimtek dalam bentuk implementasi hasil IHT pada kondisi kerja sesungguhnya (On the Job Training –OJT--) sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing GTK Sasaran.

B. Tahapan Kegiatan Pendampingan

Secara garis besar proses pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK tahun 2015 dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut.

1. Kegiatan awal pendampingan dilaksanakan oleh dan di SMK Sasaran berupakegiatan pengkondisian, penjelasan tujuan, penyepakatan materi, agenda kegiatan, serta informasi lain yang dibutuhkan bagi kelancaran pelaksanaan pendampingan.

2. Pelaksanaan pelatihan yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman GTK Sasaran tentang Kurikulum 2013 SMK dan teknis implementasinya.Instruktur Nasional/Guru Pendamping dan GTK Sasaran bersama-sama mendalami tentang rencana pelaksanaan pembelajaran dan rencana pelaksanaan kegiatan lainnya, media dan alat bantu pembelajaran dan saran kegatan lainnya, pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan lainnya, pelaksanaan penilaian proses dan hasil pembelajaran dan kegiatan lainnya, serta aspek-aspek lain yang terkait dengan implementasi Kurikulum 2013 SMK.

3. Kegiatan tindak lanjut yaitu kegiatan pasca pelatihan yang diprogramkan oleh masing-masing GTK Sasaran untuk mengimplementasikan hasil pelatihan secara nyata sesuai dengan ruang-lingkup tugas dan tanggung-jawabnya dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 SMK. Pada tahap ini Guru Pendamping melakukan pengamatan proses implementasiKurikulum 2013 SMK, memberikan bimbingan penguatan pemahaman dan kemampuan GTK Sasaran melalui layanan konsultasi, coaching dan atau pemodelan sesuai kebutuhan.

4. Penyusunan laporan, yaitu kegiatan Instruktur Nasional/Guru Pendamping menyusun laporan proses dan hasil pendampingan.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 12

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

C. Mekanisme Pendampingan

Pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK pada tahun 2015 dirancang sebagai kegiatan yang dikoordinasikan terpusat oleh Direktorat PSMK, tetapi dalam pelaksanaannya banyak melibatkan unsur-unsur atau lembaga lain mulai dari tingkat Pusat, tingkat Provinsi, tingkat Kabupaten/Kota, dan pada akhirnya bertumpu di masing-masing SMK Sasaran.

Langkah-langkah dan mekanisme kerja yang ditempuh dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan pendampingan, secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Perencanaan dan penganggaran.Sepenuhnya dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab Direktorat PSMK; Penyiapan panduan-panduan dan materi terkait dengan Bimbingan Teknis (Workshop) pelaksanaan pendampingan. Dilaksanakan oleh Direktorat PSMK bekerja-sama dengan unit kerja terkait.

2. Pemilihan dan penetapan Instruktur Nasional/Guru Pendamping. Dilakukan dengan cara Direktorat PSMK meminta setiap Kepala SMK Sasaran mengusulkan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan 2 (dua) orang guru terbaiknya berdasarkan Nilai/Rekomendasi hasil Diklat Kurikulum 2013 sebagai calon Instruktur Nasional/Guru Pendamping. Usul tersebut diketahui oleh Dinas Pendidikan sesuai kewenangannya, kemudian disampaikan ke Direktorat PSMK.

3. Workshop/Bimtek Instruktor Inti Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyiapkan fasilitator/instruktur yang akan membimbing dan melatih calon Instruktur Nasional/Guru Pendamping. Peserta Bimtek Instruktor Inti ini adalah widyaiswara dari P4TK, pengawas dan kepala sekolah yang pernah terlibat dalam penyusunan Kurikulum 2013 SMK dan atau penyusunan buku teks pelajaran Kurikulum 2013 SMK.

4. Workshop/Bimtek Instruktur Nasional Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK. Bimtek ini merupakan upaya menyiapkan calon Guru Pendamping yang telah diusulkan, agar benar-benar kompeten menjadi Guru Pendamping, yang disebut Instruktur Nasional. Mereka akan dibimbing dan dilatih oleh Instruktur Inti tentang hal-hal yang berkaitan dengan tugas-tugas dan tanggung jawab sebagai Guru Pendamping implementasi Kurikulum 2013 SMK.

5. Supervisi pelaksanaan pendampingan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Direktorat PSMK dengan mengirimkan petugas supervisi ke setiap SMK Sasaran, ketika proses pendampingan sedang berlangsung, diutamakan pada tahap proses tindak lanjut (implementasi hasil workshop pendampingan) berlangsung.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 13

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

6. Pelaporan kegiatan. Pelaporanterbagi menjadi laporan masing-masing Tim Instruktur Nasional/Guru Pendamping (per SMK Sasaran), laporan masing-masing Kepala SMK Sasaran, dan laporan Direktorat PSMK. Khusus untuk laporan yang dibuat oleh Direktorat PSMK terbagi 2 (dua); laporan administratif, dan laporan hasil pelaksanaan pendampingan yang bersifat substantif untuk mendukung tindak lanjut pengambilan kebijakan.

D. Penyiapan Materi Pendampingan

Kegiatan pendampingan difokuskan pada fasilitasi implementasi Kurikulum 2013 SMK kepada seluruh GTK; guru mata pelajaran maupun tenaga kependidikan lainnya di SMK Sasaran. Khusus untuk guru mata pelajaran, materi pendampingan yang diberikan mencakup 3 (tiga) aspek, yaitu: (1) penyusunan program pembelajaran, meliputi program tahunan/semesteran dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), (2) proses pembelajaran, dan (3) proses penilaian serta administrasi dan pelaporan hasil belajar peserta didik. Sedangkan untuk tenaga kependidikan lainnya, materi pendampingan menyesuaikan dengan ruang-lingkup tugas yang menjadi tanggung-jawabnya, dengan formasi perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan penilaian proses dan hasil kegiatan.

Garis besar materi-materi tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut.

1. Penguasaan konsep pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, mencakup kajian dan diskusi tentang alasan/rasional dikembangkan dan diberlakukannya Kurikulum 2013 SMK serta elemen perubahannya. Aspek penting berkenaan dengan konsep pembelajaran ini adalah adanya perubahan mind-set dan pemahaman terhadap esensi Kurikulum 2013.

2. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, seperti pembelajaran berbasis projek (project based learning) pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan. Fasilitasi kegiatan pembelajaran difokuskan pada implementasi pendekatan saintifik (scientific approach), discovery learning, problem based, inquiry learning dalam membentuk kemampuan high order thinking skills pada proses pembelajaran.

3. Pelaksanaan penilaian, administrasi dan pelaporan hasil belajar sesuai dengan kebutuhan dan kaidah-kaidah authentic assessment, serta penggunaan penilaian acuan kriteria.

4. Penyusunan program pembelajaran meliputi penyusunan Program Pembelajaran Tahunan/Semesteran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan silabusyang telah disusun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, fokus utamanya adalah analisis dan pengembangan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 14

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

(KI-KD), materi pembelajaran, pendekatan dan strategi pembelajaran, serta penilaian yang dirancangkan pada silabus mata pelajaran.

5. Aspek materi pendukung implementasi Kurikulum 2013 SMK, meliputi:a. Layanan Program Peminatan pada SMK;b. Pengembangan dan pelaksanaan Muatan Lokal;c. Program dan pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler;d. Program dan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL);e. Program pelaksanaan Bimbingan dan Konseling;f. Administrasi dan Pelaporan Hasil Belajar Peserta Didik;g. Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP);h. Program dan pelaksanaaan Pembinaan Karakter Bangsa, dani. Program dan pelaksanaan Kerjasama Sekolah dan Masyarakat,

khususnya Orangtua Peserta Didik.

E. Penentuan Guru Pendamping (Instruktur Nasional)

1. Kriteria Calon Guru Pendamping (Instruktur Nasional)

Guru Pendamping/Instruktur Nasional pada dasarnya adalah guru yang harus memiliki kompetensi lebih tinggi dibandingkan dengan GTK Sasaran yang didampinginya, agar memiliki kepercayaan diri dalam proses pendampingan serta tidak menimbulkan resistensi. Syarat yang perlu dipenuhi untuk menjadi Guru Pendamping/Instruktur Nasional adalah sebagai berikut.

a. Pendidikan sekurang-kurangnya S1/D4.

b. Telah mengikuti pelatihan pelaksanaan Kurikulum dan Pembelajaran.

c. Telah mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun.

d. Diutamakan bagi yang memiliki pengalaman sebagai Narasumber/ Pendamping/Fasilitator dalam bidang pendidikan.

e. Bersedia melaksanakan pendampingan dengan prosedur dan mekanisme yang ditetapkan oleh Direktorat PSMK.

f. Memiliki pemahaman yang benar mengenai konsep dan jiwa Kurikulum 2013 SMK.

g. Memiliki kemampuan menjelaskan persoalan dan berkomunikasi secara baik dengan pihak yang didampingi.

h. Berjiwa pembimbing (tidak “menggurui”) demi terciptanya rasa nyaman pada pihak yang didampingi.

i. Dapat memberikan bimbingan teknis bila diperlukan terkait dengan penyusunan programpembelajaran, khususnya mengenai

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 15

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

RPP, proses pembelajaran, dan proses penilaian sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 SMK.

j. Salah satu dari Tim Guru Pendamping pada satu SMK Sasaran adalah Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.

2. Tanggung Jawab Instruktur Nasional/Guru Pendamping

a. Mengembangkan empati dengan komunitas sekolah.

Langkah ini dimaksudkan untuk membangun komunikasi awal sebelum proses pendampingan dilaksanakan, agar tidak timbul resistensi pada GTK yang akan didampingi dan komunitas lain di sekolah. Penting dijelaskan secara gamblang bahwa pendampingan bukan untuk menilai, melainkan untuk memperkuat proses. Penjelasan ini perlu diberikan agar proses pendampingan tidak menimbulkan masalah baru (ketegangan), tapi justru seperti tujuan awalnya, memperkuat pemahaman dan penguasaan kemampuan GTK terhadap konsep dan implementasi Kurikulum 2013 SMK.

b. Melaksanakan workshop (Bimtek) pendampingan sebagai tahap awal upaya penguatan pemahaman dan penguasan GTK Sasaran terhadap konsep dan implementasi Kurikulum 2013 SMK.

Instruktur Nasional/Guru Pendamping bertanggung-jawab melaksanakan workshop (Bimtek) dalam bentuk In Hous Training pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK di SMK tempatnya bertugas, sesuai dengan program dan materi yang telah ditetapkan secara Nasional, mulai dari pengkajian dan pendalaman materi melalui diskusi dan latihan hingga penyusunan dan penyepakatan rencana aksi (action plan/On the Job Training) tindak lanjut untuk masing-masing GTK Sasaran.

c. Mengobservasi proses implementasi action plan yang dilaksanakan setiap GTK Sasaran.

Sesuai dengan fungsi pendampingan untuk memperkuat proses implementasi Kurikulum 2013 SMK, khususnya proses pembelajaran dan proses penilaian berdasarkan konsep dan jiwa Kurikulum 2013, maka tugas utama pendamping adalah mengamati proses pembelajaran dan proses penilaian agar dapat dilihat dan difahami bagaimana para GTK Sasaran mempersepsi dan menerapkan hasil pelatihan pada situasi yang sesungguhnya(On the Job Training), apa saja masalah yang terjadi di dalam proses-proses tersebut, dan hal-hal apa yang masih memerlukan penguatan lebih lanjut.

d. Mendiskusikan hasil observasi proses pembelajaran dan proses penilaian.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 16

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

Langkah ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi tentang masalah-masalah yang masih ada dan memerlukan penguatan lebih lanjut. Melalui diskusi, Instruktur Nasional/Guru Pendamping menjelaskan kepada GTK Sasaran secara tidak langsung hal-hal yang belum difahaminya tentang konsep dan implementasi Kurikulum 2013 SMK, misalnya tentang model pembelajaran dengan pendekatan scientific, discovery learning, danproject base learning, pembuatan RPP, dan model penilaian authentic assessment.

Diskusi bukan untuk mencari kelemahan dalam proses pembelajaran dan penilaian yang terjadi, tapi untuk membangun persamaan persepsi tentang konsep dan implementasi Kurikulum 2013 SMK sekaligus memberi penguatan proses pembelajaran dan penilaian sesuai Kurikulum 2013 SMK. Kemudian, bersama-sama GTK Sasaran melakukan refleksi atas proses pembelajaran dan penilaian yang sudah dijalani.

Refleksi bersama diperlukan untuk memahami kesulitan-kesulitan yang dihadapi GTK Sasaran dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 SMK dan upaya pemecahannya. Jika masih terdapat kesulitan, pendamping tidak boleh memperlemah semangat GTK Sasaran yang didampingi, melainkan harus memperkuat dengan memberikan pemahaman yang benar mengenai konsep dan implementasi Kurikulum 2013.

e. Bersama GTK Sasaran menyepakati langkah-langkah penguatan yang akan ditempuh.

Setelah terjadi kesamaan persepsi tentang konsep dan implementasi Kurikulum 2013 SMK, masalah-masalah yang masih terjadi serta kesulitan-kesulitan yang menjadi kendalanya, selanjutnya disepakati apa saja yang masih perlu diberi penguatan dan bagaimana penguatan itu dilaksanakan. Misalnya perkuatan melalui pemodelan, coaching, dan sebagainya.

3. Pemilihan dan Penetapan Pendamping

Instruktur Nasional/Guru pendamping pada dasarnya adalah guru yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan implementasi Kurikulum 2013, dipilih dan ditetapkan melalui prosedur sebagai berikut.

a. Mendapat penilaian sekurang-kurangnya dengan predikat memuaskan (M) pada saat mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013;

b. Diusulkan oleh Kepala SMK Sasaran dan mendapat rekomendasi dari Dinas Pendidikan sesuai kewenangannya ke Direktorat

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 17

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

Pembinaan SMK sebagai calon Instruktur Nasional/Guru Pendamping implementasiKurikulum 2013 SMK tahun 2015;

c. Tuntas mengikuti Workshop/Bimtek Instruktur Nasional Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK yang diselenggarakan oleh Direktorat PSMK, dan

d. Ditetapkan sebagai Instruktur Nasional/Guru Pendamping Implementasi Kurikulum 2013 SMK oleh Direktur Pembinaan SMK.

F. Bimbingan Teknis Pendampingan

Sebelum pelaksanaan pendampingan berlangsung di SMK Sasaran ada 2 (dua) kegiatan Bimtek yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan SMK setelah bahan pendampingan disiapkan, yaitu (1) melaksanakan workshop/Bimtek Instruktur Inti untuk menyiapkan fasilitator Bimtek Instruktur Nasional, dan (2) melaksanakan workshop/Bimtek Instruktur Nasional untuk menyiapkan Guru Pendamping. Rangkaian kegiatan tersebut sebagaimana digambarkan pada skema di bawah ini.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 18

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

TAHAPAN WORKSHOP/BIMBINGAN TEKNISDAN PELAKSANAANPENDAMPINGAN KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015

1. Bimtek Instruktur Inti

a. Bimbingan teknis (Bimtek) Instruktur Inti pada dasarnya merupakan kegiatan pelatihan calon pelatih (TOT), dimaksudkan untuk menyiapkan fasilitator yang akan melatih dan memberi bimbingan kepada calon Guru Pendamping.

b. Bimtek Instruktur Inti ini dilaksanakan secara Nasional oleh Direktorat PSMK dengan pemateri utama sebagai nara sumber adalah Tim Pengembang Kurikulum 2013, pimpinan dan unsur unit utama di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

c. Peserta Bimtek Instruktur Inti diutamakan dipilih dari mereka yang terlibat dalam penyusunan Kurikulum 2013 SMK, memiliki wawasan yang memadai tentang seluk-beluk SMK, dan berpengalaman menjadi fasilitator pendidikan dan pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan.

d. Tujuan dan isi Bimtek Instruktur Inti adalah penguatan pemahaman tentang Kurikulum 2013 SMK baik konsep pengembangan maupun teknis implementasinya, pemahaman tentang program dan penguasaan strategi, metode, serta teknik pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK.

e. Strategi pelaksanaan Bimtek Instruktur Inti dirancang sebagai berikut.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 19

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

1) Analisis Materi, Metode dan Strategi Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

Pada tahap pertama peserta Bimtek (calon Instruktur Inti) diarahkan untuk lebih memahami Kurikulum 2013 SMK melalui sajian informasi dan diskusi, khususnya terkait dengan penguatan pemahaman yang harus disampaikan kepada Instruktur Nasional (Guru Pendamping).

a) Pemahaman Kurikulum 2013, meliputi: Pemahaman kompetensi (SKL, KI, dan KD); Pemahaman mater pembelajaran (Silabus dan Buku

Teks); Pemahaman proses pembelajaran (Model, Pendekatan,

dan Metode Pembelajaran), dan Pemahaman Penilaian proses dan hasil belajar.

b) Implementasi Kurikulum 2013 Peminatan pada SMK; Program dan pelaksanaan muatan lokal; Program dan pelaksanaan ekstrakurikuler; Program dan pelaksanaan PraktikKerja Lapangan; Penyusunan KTSP; Penyusunan Program Pembelajaran; Penyusunan RPP; Administrasi dan Pelaporan Hasil Belajar; Pembinaan Karakter Bangsa, dan Hubungan Kerjasama Sekolah dan Masyarakat.

c) Panduan dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pendampingan

2) Latihan/Penugasan

Peserta Bimtek (calon Instruktur Inti) ditugasi untuk berlatih hal-hal yang akan dilatihkan kepada Instruktur Nasional, yaitu sebagai berikut.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 20

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

a) Analisis SKL, KI dan KD;

b) Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi Pembelajaran;

c) Pengintegrasian Materi Mata Pelajaran dengan Muatan Lokal dan Ekstrakurikuler Kepramukaan;

d) Rancangan Pemaduan Sintaks Model Pembelajaran dan Pendekatan Saintifik, dan

e) Penyusunan Instrumen Pengukuran pada Ranah Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan.

3) Peserta Bimtek (calon Instruktur Inti) melakukan latihan melaksanakan pembelajaran dalam format peer teaching (pembelajaran sebaya), setelah sebelumnya membuat persiapan (RPP). Peserta lainnya berperan sebagai peserta didik dan pengamat(observer).

f. Struktur program Workshop/Bimtek untuk Instruktor Inti dirancang sebagai berikut.

STRUKTUR PROGRAMWORKSHOP/BIMTEK INSTRUKTUR INTI

PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK

NO. MATERI WAKTU(@ 45’)

A. Materi Umum

1. Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 2

B. Materi Pokok

2. Penguatan Pemahaman Kompetensi 4

3. Penguatan Pemahaman Materi Pembelajaran 4

4. Penguatan Pemahaman Proses Pembelajaran 6

5. Penguatan Pemahaman Penilaian dan Pelaporan Capaian Kompetensi 6

6. Penyusunan Program Pembelajaran dan RPP 6

7. Pemahaman dan Penyusunan Perangkat Pelaksanaan Kurikulum 2013 SMK 5

8. Konsep dan Strategi Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 Tahun 2015 2

9. Simulasi Pembelajaran(Peer Teaching) 7

10. Pembinaan KarakterBangsa 2

C. Penunjang

11. Evaluasi 1

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 21

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

NO. MATERI WAKTU(@ 45’)

Jumlah 45

2. Bimtek Instruktur Nasional (Guru Pendamping)

a. Bimtek/Workshop Instruktur Nasional adalah kegiatan penyiapan calon Guru Pendamping yang disebut Instruktur Nasional, maksudnya adalah menyiapkan guru-guru yang terpilih dan diusulkan menjadi calon Guru Pendamping implementasi Kurikulum 2013 SMK pada tahun pelajaran 2015/2016.

b. Peserta Bimtek Instruktur Nasional adalah 2 (dua) atau 3 (tiga) orang guru dari masing-masing SMK Sasaran, telah mengikuti Diklat implementasi Kurikulum 2013 dan dinyatakan berhasil dengan minimal memuaskan, dan diusulkan sebagai calon Guru Pendamping implementasi Kurikulum 2013 SMK.

c. Bimtek Instruktur Nasional dilaksanakan secara Nasional oleh Direktorat Pembinaan SMK dengan pemateri atau fasilitator adalah para Instruktur Inti yang berhasil tuntas mengikuti Bimtek Instruktur Inti serta unsur pimpinan unit utama di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

d. Tujuan dan isi Bimtek Instruktur Nasional adalah penguatan pemahaman tentang Kurikulum 2013 SMK baik konsep pengembangan maupun teknis implementasinya, pemahaman tentang program dan penguasaan strategi, metode, dan teknik pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK.

e. Strategi pelaksanaan Bimtek Instruktur Inti dirancang sebagai berikut.

1) Analisis Materi, Metode dan Strategi Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 22

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

Pada tahap pertama peserta Bimtek (calon Instruktur Nasional) diarahkan untuk lebih memahami Kurikulum 2013 SMK melalui sajian informasi dan diskusi, khususnya terkait dengan penguatan pemahaman yang harus disampaikan kepada GTK Sasaran.

a) Pemahaman Kurikulum 2013, meliputi: Pemahaman kompetensi (SKL, KI, dan KD); Pemahaman mater pembelajaran (Silabus dan Buku

Teks); Pemahaman proses pembelajaran (Model, Pendekatan,

dan Metode Pembelajaran), dan Pemahaman Penilaian proses dan hasil belajar.

b) Implementasi Kurikulum 2013 Peminatan pada SMK; Program dan pelaksanaan muatan lokal; Program dan pelaksanaan ekstrakurikuler; Program dan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan; Penyusunan KTSP; Penyusunan Program Pembelajaran; Penyusunan RPP; Administrasi dan Pelaporan Hasil Belajar; Pembinaan Karakter Bangsa, dan Hubungan Kerjasama Sekolah dan Masyarakat.

c) Panduan dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pendampingan

2) Latihan/Penugasan

Peserta Bimtek (calon Instruktur Nasional) ditugasi untuk berlatih hal-hal yang akan dilatihkan kepada GTK Sasaran, yaitu sebagai berikut.

a) Analisis SKL, KI dan KD;

b) Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi Pembelajaran;

c) Pengintegrasian Materi Mata Pelajaran dengan Muatan Lokal dan Ekstrakurikuler Kepramukaan;

d) Rancangan Pemaduan Sintaks Model Pembelajaran dan Pendekatan Saintifik;

e) Penyusunan Instrumen Pengukuran pada Ranah Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan, dan

f) Penyusunan RPP.

3) Peserta Bimtek (calon Instruktur Nasional/Guru Pendamping) melakukan latihan melaksanakan pembelajaran dalam format Simulasi Pembelajaran (Role Playing), setelah sebelumnya

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 23

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

membuat persiapan (RPP). Peserta lainnya berperan sebagai peserta didik dan pengamat (observer).

g. Struktur program Workshop/Bimtek untuk Instruktor Nasional (calon Guru Pendamping) dirancang sebagai berikut.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 24

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

STRUKTUR PROGRAMWORKSHOP/BIMTEK INSTRUKTUR NASIONAL

(WORKSHOP/BIMTEKPETUGASGURUGURUPENDAMPING)AN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK

NO. MATERI

WAKTU(@ 45’

)ETERANGAN

A. Materi Umum

1.Kebijakan ImplementasiPelaksanaan Kurikulum 2013

2

B. Materi Pokok

2. Manajemen Perubahan (Perubahan Pola Pikir/Mindset)

2

23. Penguatan Pemahaman Kompetensi 4

34.Penguatan Pemahaman Materi Pembelajaran

4

45.Penguatan Pemahaman dan Pelaksanaan Proses Pembelajaran

6

56.Penguatan Pemahaman Pelaksanaan Penilaian dan Pelaporan Capaian Kompetensi

6

67.emahaman dan Penyusunan RPP Program Pembelajaran dan RPP

6

7.Penyusunan Perangkat Pelaksanaan Kurikulum 2013 SMK

5

8.emahaman Konsep dan Strategi Pendampingan ImplementasiPelaksanaan Kurikulum 2013 Tahun 2015

2

9.Simulasi Pelaksanaan PendampinganPembelajaran(Role Playing)

7

10. Pembinaan Karakter Bangsa 2

[6.] 10.

Spektrum Keahlian, Mulok, Ekskul, dan Peminatan

3

C. Penunjang

111.

Evaluasi 1

Jumlah 45

G. Pelaksanaan Pendampingan

Proses pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK tahun 2015 dilakukan dengan model pendampingan berbasis sekolah (satuan pendidikan), melalui kegiatan workshop/In House Training pendampingan dengan tahapan proses: penyampaian informasi dan

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 25

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

analisis materi pendampingan, penyelesaian tugas-tugas (latihan), dan implementasi program tindak lanjut (On the Job Training). Berikut ini gambar skema alur pelaksanaan workshop/In House Training dan On the Job Training pendampingan Kurikulum 2013 SMK.

1. Pemahaman dan Analisis Materi Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK(In House Training)

Penguatan pemahaman GTK Sasaran mengenai bahan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK.

a. Pemahaman Kurikulum 2013, meliputi:1) Pemahaman kompetensi (SKL, KI, dan KD);2) Pemahaman mater pembelajaran (Silabus dan Buku Teks);3) Pemahaman proses pembelajaran (Model, Pendekatan, dan

Metode Pembelajaran), dan4) Pemahaman Penilaian proses dan hasil belajar.

b. Pemahaman dan Penguasaan Teknis Implementasi Kurikulum 20131) Layanan peminatan pada SMK;2) Program dan pelaksanaan muatan lokal;3) Program dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler;4) Program dan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan;5) Penyusunan KTSP;6) Penyusunan Program Pembelajaran;7) Penyusunan RPP;8) Penyusunan Administrasi dan Pelaporan Hasil Belajar;9) Program Pembinaan Karakter Bangsa, dan10) Program Kerjasama Sekolah dan Masyarakat.

2. Latihan/Penugasan

a. Latihan untuk menguasai kemampuan mengimplementasikan Kurikulum 2013 SMK, khususnya tentang:

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 26

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

1) Analisis SKL, KI dan KD;2) Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian

Kompetensi (IPK) dan Materi Pembelajaran;3) Pengintegrasian Materi Mata Pelajaran dengan Muatan Lokal

dan Ekstrakurikuler Kepramukaan;4) Rancangan Pemaduan Sintaks Model Pembelajaran dan

Pendekatan Saintifik;5) Penyusunan Instrumen Pengukuran pada Ranah Sikap,

Pengetahuan dan Keterampilan;6) Penyusunan Program Pembelajaran;7) Penyusunan RPP, dan8) Penyusunan Administrasi dan Pelaporan Hasil Belajar.

b. GTK sasaran melakukan kegiatan pembelajaran simulatif/Role Playing atau peer teaching dengan menggunakan bahan yang disiapkan dalam pelatihan. Peserta yang lain berperan sebagai peserta didik dan pengamat (Observer).

3. Program Tindak Lanjut (On the Job Training)

Program tindak lanjut dimaksudkan untuk membantu GTK Sasaran mengembangkan kemampuannya dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 SMK, sekaligus untuk memastikan bahwa proses pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK berlangsung sebagaimana yang diharapkan.

a. Setiap GTK Sasaran selaku peserta pendampingan bersama-sama Guru Pendamping menyusun program tindak lanjut, dengan rincian kegiatan berdasarkan lingkup materi pendampingan yang disesuaikan dengan rincian tugas dan tanggung-jawabnya sehari-hari.

b. Program tindak lanjut setiap GTK Sasaran harus disepakati bersama Guru Pendamping (Instruktur Nasional), terutama menyangkut jenis dan aspek kegiatan yang akan diobservasi, cara dan instrumen observasinya, waktu observasi, serta ukuran keberhasilan dan jangka waktu yang diperlukan.

c. Sesuai program yang disepakati, Instruktur Nasional melaksanakan observasi terhadap setiap GTK Sasaran yang mengimplementasikan program tindak lanjut sekaligus memberikan layanan pendampingan melalui kegiatan konsultasi, pemodelan (modelling), dan pelatihan personal untuk hal-hal spesifik (coaching).

4. Struktur program Workshop/Bimtek (In House Training) dan On the Job Training di masing-masing SMK Sasaran dirancang dan dikembangkan berdasarkan struktur program sebagai berikut.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 27

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 28

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

STRUKTUR PROGRAMWORKSHOP/BIMTEK PENDAMPINGAN PELAKSANAAN

KURIKULUM 2013 SMK DI SMK SASARAN

NO. MATERI

WAKTU(@ 45’

)KETERANGAN

A. Materi Umum

1. Kebijakan Pelaksanaan Kurikulum 2013 2

B. Materi Pokok

2. Penguatan Pemahaman Kompetensi 4

3. Penguatan Pemahaman Materi 54

4.Penguatan Pemahaman dan Pelaksanaan Proses Pembelajaran

56

5.Penguatan Pemahaman Pelaksanaan Penilaian dan Pelaporan Capaian Kompetensi

78

6.Pemahaman dan Penyusunan RPP Program Pembelajaran dan RPP

56

7.Penyusunan Perangkat Pelaksanaan Kurikulum 2013

4

8.Simulasi Pelaksanaan Pendampingan Pembelajaran

75

9.Penyusunan Pre dan Post TestProgram Tindak Lanjut

4

10. Implementasi Program Tindak Lanjut (OJT) *)

C. Penunjang

11. Pembinaan Karakter Bangsa 22

Jumlah 4545

*) Materi program, durasi waktu dan jadwal pelaksanaan ditetapkan bersama oleh masing-masing GTK dan Guru Pendamping.

H. Pelaporan

Pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK tahun 2015 terdiri atas serangkaian kegiatan yang meliputi:1. Penyiapan dokumen pendukung (materi pendmapingan);2. Workshop/Bimtek Instruktor Inti;3. Workshop/Bimtek Guru Pendamping;4. Pelaksanaan Pendampingan oleh Guru Pendamping.

Pelaporan untuk kegiatan-kegiatan tersebut dibagi menjadi dua kategori, yaitu pelaporan untuk kepentingan akuntabilitas administratif,

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 29

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

dibuat sebagaimana biasanya laporan kegiatan. Disamping itu ada laporan yang dimaksudkan untuk kepentingan evaluasi dan tindak lanjut kebijakan.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 30

Petunjuk Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK

BAB IVP E N U T U P

Petunjuk teknis pendampinganinidisiapkan oleh Direktorat Pembinaan SMK mengacu kepada kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai pendampingan implementasi Kurikulum 2013 tahun 2015. Petunjuk pendampingan ini diharapkan dapat mempermudah dan memberi motivasi kepada para Guru Pendamping dan GTK Sasaran serta pemangku kepentingan lainnya, terutama SMK Sasaran, unsur Dinas Pendidikan Provinsi, unsur Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, para Pengawas Pembina, dan unsur Komite SMK untuk saling berkomunikasi dan menyelaraskan kegiatan pendampingan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing, yang pada gilirannya diharapkan akan sangat mendukung keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 SMK.

@2015, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK 31