jakob oetama & dahlan iskan

Upload: zainul-fikri-zulfikar

Post on 12-Oct-2015

38 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Media Leaders

TRANSCRIPT

TUGAS KELOMPOK

LEADERSHIP & ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

Jakob Oetama dan Dahlan Iskan

oleh:

KELOMPOK 6

Muhammad Husni Nurrohman1306497283

Redo Adiyogo

1306407352

Yessy Marcella

1306497604

Zainul Fikri

1306497642

MAGISTER MANAJEMEN - FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS INDONESIA

JAKARTA

2014

Jakob Oetama dan Dahlan Iskan

Jakob Oetama dan Dahlan Iskan adalah pemimpin dari dua penguasa media surat kabar, yaitu Kompas dan Jawa Pos.

Jakob Oetama bersama Ojong mendirikan harian Kompas yang kini bernama Kompas-Gramedia. Pria kelahiran Magelang, 27 September 1931 ini lama menjabat sebagai ketua umum dewan pemimpin Serikat Penerbit Surat Kabar, kemudian digantikan oleh Dahlan Iskan.

Dahlan Iskan dipercaya untuk memimpin Koran Jawa Pos yang dibeli oleh Eric Somala. Pada saat itu, pasar Koran Surabaya di kuasai oleh harian Surabaya Post dan Kompas. Jawa pos saat itu hampir bangkrut, namun dalam 5 tahun Jawa Pos mampu meraup omset 20 kali lipat dibandingkan tahun pertama.

Jakob konsisten dan fokus mengabdikan hidupnya memimpin Kompas Gramedia sampai berumur 70 tahun hal ini berbeda jika dibandingkan dengan Dahlan Iskan yang lebih memilih meninggalkan Jawa Pos diusia 39 tahun, mempimpin PLN dan saat ini menjadi menteri BUMN.Jakob OetamaJakob Oetama memilih melakukan pendekatan kultural, melalui pendekatan ini, ia berusaha memahami dan mengerti bagaimana, sifat, karakter, dan perilaku karyawannya yang dating dari latar belakang yang berbeda-beda. Ia berusaha menjalankan nilai-nilai yang disepakati bersama. Sehingga dapat menjadi sosok yang patut disegani dan dihormati oleh karyawannya. Sebagai pemimpin J.O mengaku untuk selalu jujur dan selurus mungkin dalam menjalankan bisnisnya. Baginya hal ini patut dijalankan agar menjadi contoh yang baik bagi anak buahnya. Ia merupakan sosok pemimpin dengan behavioral style.

Selain membangun hubungan dengan 10.000 karyawannya, Jakob Oetama menekankan perlunya all out dalam bekerja baik oleh wartawan, bagian pemasaran yang berurusan dengan agen maupun bagian lainnya. Untuk mengkomunikasikan visi, misi, dan garis besar kebijakan perusahaan kepada seluruh karyawan, KKG memiliki pedoman baku perusahaan, yang seluruh karyawan wajib mematuhinya.Guna mempercepat pencapain visi dan misi, Jakob Oetama memfasilitasi segala kebutuhan karyawan dan menekankan kerja sama tim, salah satu kultur di Kompas yang harus terus menerus dibina dan di bangun. Lewat tim, berarti ada komitmen bersama yang patut di sepakati bersama. Dengan adanya tim kerja, tujuan akan lebih cepat tercapai, sehingga waktu dapat dimanfaatkan secara optimal dan efisien. Disini Jakob berupaya seadil mungkin memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan untuk mau dalam konteks demi kemajuan perusahaan. J.O dikenal dengan gaya management by walking around. Tidak hanya terbuka pada kritik, J.O dikenal fleksibel dalam mengantisipasi perkembangan zaman, termasuk bisnis. Kekompakan dalam sebuah pencapaian tujuan organisasi, dapat diterima oleh berbagai pihak, membangun motivasi kerja bawahan, mengarahkan bawahan, dan membangun atau idea sehingga menciptakan sebuah relasi (relationship) yang dapat difungsikan untuk kegiatan musyawarah atau rapat dalam membentuk opini dan pengambilan keputusan sehingga kerja akan mudah dan berjalan dengan baik.Dahlan IskanDahlan Iskan mengartikulasikan visi kepada pengikut dengan menunjukkan teladan dan menanamkan nilai kerja keras sebagai budaya perusahaan. Nilai ini kemudian tidak saja diteladani oleh para pengikut, tetapi juga menjadi motivasi eksternal pengikut dalam berkinerja. Hal ini memberikan dampak kepada pengikut sehingga mereka menjadi terbiasa dengan sasaran kerja yang tinggi, hal utama yang diterapkannya di Jawa Pos adalah kerja keras. Dengan demikian maka kesimpulan Dahlan seorang yang termasuk transformational leadership. Ada relasi interpersonal yang dalam antara Dahlan Iskan dan karyawannya di Jawa Pos. Kedekatan ini akhirnya melahirkan kenyamanan ketika bekerja dan berinteraksi dengan rekan sekerja. Adanya hubungan interpersonal yang dekat seperti ini menunjukkan penerapan gaya kepemimpinan karismatik.DiJawa Pos,Dahlan terkenal sebagai pemimpin yang sigap dan bertindak cepat dalam menghadapi masalah. Sejak memimpinJawa Pos, karakter Dahlan ialah selalu turun langsung ke lapangan hingga lapis bawah dan hampir semua dilakukan tanpa rencana. yang khas dari Dahlan ialah cara bicara yang straight to the pointdansolution-oriented, berkomentarnya santai tapi cukup tajam, dan tanpatedeng aling-aling. Dahlan memilikisupportive style,yaitu berani melakukan aksi yang pasti didukung rakyat. Dahlan sering membuat kebijakan-kebijakan progresif yang membuat lembaga yang dipimpinnya sukses. beliau berani mengambil keputusan besar meskipun tidak disukai oleh orang-orang disekitarnya. Singkatnya, banyak membuat perubahan fundamental dan positif dimanapun ia berada.Menurut Dahlan Iskan hal yang paling penting yang selalu ditekankannya kepada karyawannya adalah kerja keras dan kerja berkualitas. Dahlan Iskan juga tidak tanggung-tanggung memberikan penghargaan terhadap karyawan yang memperlihatkan peningkatakan dalam kinerja. Dalam berkomunikasi Dahlan merupakan tipe orang yang berkata-kata apa adanya dan tidak berbelit-belit. Hal ini memberikan dampak sering mengeluarkan kritikan kepada pengikut ketika didapatinya ada hal yang perlu diperbaiki. Ekspresi marah ataupun senang akan terlihat jelas ketika merespon sesuatu. Ini memberikan dampak bahwa apa yang dikatakannya adalah hal yang benar-benar keluar dari hatinya, sehingga tidak ada hal tersembunyi atau tidak dapat dipercaya ketika beliau menanggapi sesuatu. Gaya komunikasi Dahlan Iskan adalah gaya komunikasi mengandalkan nilai kejujuran dan apa adanya dalam berkata- kata. Decision Making The Rational Model

Jakob Oetama

Identifying The Problem

1. Pada rezim pemerintahan Soeharto, pembredelan terhadap media sering dilakukan.

2. Munculnya Era Internet dan Globalisasi menjadi kekhawatiran matinya media cetak.

Generating Solutions

Solusi dari permasalah tersebut antara lain dengan tidak revolusioner melawan rezim orde baru yang terkenal sangat keras terhadap para kritikusnya, dan melakukan sinergi atau kerja sama terpadu antar unit kerja atau usaha yang hasil keseluruhannya lebih besar daripada hasil yang dicapai apabila bekerja sendiri-sendiri.

Selecting a Solution

Sikap Kompas yang disebut-sebut menjadi kaki tangan orde baru merupakan salah satu strategi Jakob Oetama. Jakob percaya bahwa terciptanya kebebasan pers harus melalui tahap-tahap tertentu. Strategi tersebut dikenal dengan sebutan "jurnalisme kepiting. Maksudnya, kepribadian Kompas bergerak ala kepiting, mencoba melangkah setapak demi setapak untuk mengetes seberapa jauh kekuasaan memberikan toleransi kebebasan pers yang ada. Jika aman, kaki kepiting bisa maju beberapa langkah, jika kondisi tak memungkinkan, kaki kepiting pun bisa mundur beberapa langkah Dalam menghadapi era internet dan globalisasi, Jakob mengatakan pentingan bersinergi yang akan meningkatkan Efisiensi-Efektivitas danTogetherness atau kebersamaan.

Implementing and Evaluating the Solution

Setelah selamat dari rezim orde baru dan terciptanya kebebasan pers, Jakob berpendapat bahwa strategi yang dahulu dilakukannya adalah benar dan sangat efektif untuk mempertahankan organisasi yang dipimpinnya. Strateginya bersinergi menghasilkan hubungan kekeluargaan yang kuat antara organisasi dan para anggotanya.Dahlan Iskan

Identifying The Problem

1. Jawa Pos pada awal kepemimpinan Dahlan sangat kekurangan dana, tidak populer dan hanya beroplah 6.000 eksemplar.

2. Para Agen enggan menjual Jawa Pos.

Generating Solutions

Dahlan selalu menanamkan nilai kemandirian dan kesederhanaan dalam organisasinya. Dahlan Iskan memimpin Jawa Pos pada awal akuisisi mendalami akar permasalahan dan membuat berbagai solusi antara lain dengan merubah sistem peliputan berita wartawan yang sebelumnya menunggu undangan siaran berita berubah menjadi menjemput bola. Tidak kurang, Dahlan juga menambah jam kerja wartawannya yang biasanya bekerja layaknya pegawai kantoran menjadi kerja berdasarkan hasil dengan feedback yang layak. Dahlan juga memotivasi seluruh anggota organisasinya dengan menanamkan rasa bangga bahwa Jawa Pos merupakan Koran nasional, bukan Koran daerah. Dahlan kemudian melakukan ekspansi ke kawasan Timur Indonesia dengan bekerja sama dengan Jusuf Kalla yang menjadikan Jawa Pos media utama di Timur Indonesia. Untuk mengatasi kelemahan di bidang penjualan, Dahlan membangun jalur pemasaran sendiri, ia menyuruh keluarga karyawan ikut memasarkan Jawa Pos, juga merekrut anak sekolah menjajakan Jawa Pos di jalan-jalan dengan imbalan dibayarkan biaya sekolahnya.

Selecting a Solution

Seluruh usaha yang dilakukan oleh Dahlan Iskan dalam 5 tahun masa kepemimpinannya merubah Jawa Pos yang dijanjikan modal 45 juta secara bertahap oleh Tempo group yang pada akhir cukup hanya sekitar 15 juta. Kata kuncinya adalah kemandirian dan kesederhanaan. Oplah Jawa Pos dalam 5 tahun melonjak tajam dari hanya 6.000 eksemplar menjadi 350.000 eksemplar. Dan metode Dahlan dalam melakukan penjualan sangat efektif dan efisien bagi organisasinya.

Implementing and Evaluating the Solution

Mampu menjadikan Jawa Pos Group menjadi kekuatan yang diperhitungan Dahlan telah menciptakan lingkungan kerja yang cerdas dan kreatif hal tersebut tersimbol dari solusi-solusinya yang gemilang.Dalam mengambil keputusan, Jakob sosok yang penuh pertimbangan sehingga terlihat lambat dalam pengambilan keputusan. Semua hal dipikirkan masak-masak, oleh karena itu J.O paling tidak bisa diburu-buru dan didesak-desak. Dalam mengambil keputusan. J.O akan melihat dari segala sisi saat mengambil keputusan, J.O akan menanyakan berbagai macam pendapat dari banyak pihak.Dahlan Iskan, dalam penyelesaian masalah mengajak pengikut untuk ikut terlibat, hal ini untuk meminimalkan risiko dari keputusan atau kebijakan yang diambil dalam menjawab masalah yang ada. Namun, yang membedakan dengan Jakob, Dahlan seorang yang lebih mengandalkan intuisinya sehingga banyak menghasilkan keputusan yang spontan. Impact for OrganizationKompas yang terbit sejak tahun 1965 dengan oplah mencapai 500.000 eksemplar setiap hari. Selain itu, Jakob sukses membuat KKG menjadi kerajaan bisnis pers terbesar di Indonesia. Memang tidak semua media di bawah KKG menghasilkan pundi-pundi uang berlimpah. Tulang punggung KKG di luar penerbitan buku ialah Kompas. Meski ia menolak disebut kapitalis, bisnisnya terus merambah berbagai lini. Penerbitan pers, jaringan toko buku Gramedia, hotel (Grahawita Santika), penyiaran radio (Radio Sonora), kertas tisu (PT Graha Kerindo), total ada 42 anak perusahaan yang bernaung di bawah payung KKG. Total omset KKG pada 2001 saja diperkirakan mencapai lebih dari Rp 1,05 triliun.

Sebaliknya Jawa Pos, surat kabar dengan oplah terbesar dari Surabaya membututi sepak terjang Kompas, berkembang sangat luar biasa, menaungi lebih dari 151 surat kabar daerah dan nasional. Disamping surat kabar sama dengan KKG, Jawa Pos juga menerbitkan belasan Tablod, Majalah, dan Televisi. Tidak hanya itu saja Jawa Pos terjun ke bisnis baru diluar media yaitu mendirikan Power Plant di Gresik dan Kalimantan Timur.

Kedua Group besar Media ini bersaing dengan cara yang berbeda. Berbeda segmen pembaca, berbeda gaya Bahasa. Berbeda pula pemimpin dibalik kesuksesan kedua media ini. Sumber:

Imelda, Eka M. dan Susanto Eddy M. Presepsi Mengenai Gaya Kepemimpinan Dahlan Iskan di Jawa Pos. Surabaya.

Kreitner, Robert and Knicki, Angelo (2010). Organizational Behavior (9th edition). McGraw-Hill. Boston.

http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2012/01/22/kompas-vs-jawa-pos-432545.htmlhttp://202.59.162.82/swamajalah/sajian/details.php?cid=1&id=254