ispa dan difteria ppt

25
ISPA Kristiawati,S.Kp.M.Kep.,S p.an

Upload: nourma-aulia-ulfa

Post on 07-Feb-2016

60 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

ISPA dan Difteri

TRANSCRIPT

Page 1: Ispa Dan Difteria Ppt

ISPA

Kristiawati,S.Kp.M.Kep.,Sp.an

Page 2: Ispa Dan Difteria Ppt

• Infeksi respirastori akut (IRA)• Infeksi Respiratori : mulai dari infeksi

respiratori atas hingga parenkim paru.• Akut : infeksi yang terjadi hingga 14 hari.• Infeksi respiratori atas : infeksi primer

respiratori di atas laring, sedangkan infeksi laring ke bawah disebut infeksi respiratori bawah.

Page 3: Ispa Dan Difteria Ppt

• Infeksi respiratori atas : rhinitis, faringitis, tonsillitis, rinosinutis dan otitis media.

• Infeksi Respiratori bawah : epiglottis, croup (laringotrakeobronkitis), bronchitis, bronkiolitis dan pneumonia

• Sebgian besr IRA biasanya terbatas pd IRA atas sja, tpi skitar 5% melibatkan laring n respiratori bawah brkutnya, sehingga berpotensi mjd serius.

Page 4: Ispa Dan Difteria Ppt

• Kasus Ira menepati urutan pertama dlm jumlah px rawat jln trbyak, sering trjdi pd anak.

• Kasus IRA 50% dri seluruh penyakit pd anakUsia < 5 th , 30% anak usia 5-12 th (puncak

insiden biasanya terjadi pd usia 2-3 th)

Page 5: Ispa Dan Difteria Ppt

Faktor Resiko

Banyak fak. Yg mendasari perjalanan penyakit IRA pd anak :

• Usia• Jenis kelamin• Status gizi• Pemberian asi• BB lahir rendah• Imunisasi• Pend. Ortu• Status sosial ekonomi

Page 6: Ispa Dan Difteria Ppt

• Prenggunaan Fasilitas Kes.• lingkungan

Page 7: Ispa Dan Difteria Ppt

Pertimbangan Penggunaan Antibiotik

• Berdasarkan penyebab IRA• Perlunya antibiotik• Memperkecil penyebaran ke anak lain• Mempercepat penyembuhn• Mencegah kelainan paru kronik• Anak cepat sembuh

Page 8: Ispa Dan Difteria Ppt

DIFTERI

Kristiawati,S.Kp.M.Kep.,Sp.an

Page 9: Ispa Dan Difteria Ppt

• Agens : Corynebacterium diphtheriae• Sumber : rabas dari membran mukosa hidung

n nsofaring, kulit dan lesi lain pd org yg terinfeksi

• Transmisi : kontak langsung dg org yg terinfeksi , seorang karier (pembawa), atau benda yg terkontaminasi

Page 10: Ispa Dan Difteria Ppt

• Masa inkubasi : biasanya 2-5 hari, kemungkinan lbih lama

• Masa penularan : bervariasi, samp baksil virulen tdk ada lagi (diidentifikasi dg 3x kultur yg hasilnya negatif), biasanya 2 mingg tapi bisa samp 4 minggu

Page 11: Ispa Dan Difteria Ppt

Epidemiologi

• Difteri tersebar di seluruh dunia terutama d negara miskin yg penduduknya tinggal pd tempat pemukiman rapat, higiene dan sanitasi jelek, dan fasilitas kes. Kurang

• Gol umur yg pling sering terkena ialah antara 2-10 th

• Difteri didapat mll kontak dg karier/ penderita. Bakteri dpt disebarkan mll tetesan air liur akibat batuk, bersin atau berbicara

Page 12: Ispa Dan Difteria Ppt

Patogenesis dan Patologi

• Difteri di awali masuknya C. Diphtheriae ke dlm hidung/mulut dan berkembang pd mukosa sal napas bag atas. Basil kmd akn memproduksi eksotoksin. Toksin yg terbentuk akn menimbulkan peradangan dan distruksi epitel diikuti olh nekrosis.

Page 13: Ispa Dan Difteria Ppt

• Pd daerah nekrosis terbentuk pathy excudat yg mulanya masih bisa terkelupas. Selanjutnya akn terbentuk fibrous excudat yg terdiri atas jar nekrotik, fibrin, sel epitel, leukosit n eritrosit, berwarna abu-abu samp hitam

• Toksin yg terbntuk kmd msuk dlm sirkulasi darah, menyebar ke sluruh tbuh dan menimbulkan kerusakn jar brupa degenerasi n nekrosis trutama pd jantung, ginjal, kel adrenal n jar saraf.

Page 14: Ispa Dan Difteria Ppt

Manifestasi Klinis

• Bervariasi trgantung lokasi anatomis pseudomembran

• Nasal : Menyerupai masuk angin, cairan hidung serosanguinus mukopurulen, tanpa gejala konstitusional, bisa epistakis nyta

• Tonsilar/faringeal : malaise, anoreksia, nyeri tenggorokan, demam, nadi meningkat, bull’s neck, pd kasu berat : toksemia, syok septik n kematian 6-10 hari

Page 15: Ispa Dan Difteria Ppt

• Laringeal : demam, serak, batuk, dg atau tanpa yg disebutkan d atas, berpotensi terjadi obstruksi jln napas, retraksi dispneik, gelisah sianosis

Page 16: Ispa Dan Difteria Ppt

Pencegahan

• Dpt dilakukan dg memberikan imunisasi. Biasanya pemberian vaksin difteri bersamaan dg dan pertusis

• Isolasi penderita

Page 17: Ispa Dan Difteria Ppt

Penatalaksaan

1. Umum • Isolasi • Bedrest total 2-3 ming• Makanan lunak /cair berkalori tinggi• Kebersihan jalan napas• Kontrol EKG 2-3 x seminggu, selama 4-6 mingg• Bila terjdi obtruksi laring, lakukan trakeostomi

Page 18: Ispa Dan Difteria Ppt

2. Khusus• Pemberian antitoksin

Antitoksin dibuat dari serum kuda n pemberiannya hrs berdasar temp membran brada, derajat toksisitas n lamanya penyakit

• Pemberian antibiotikuntuk menghentikan produksi toksin difteri

Page 19: Ispa Dan Difteria Ppt

Komplikasi

• Miokarditis• Neuritis

Page 20: Ispa Dan Difteria Ppt

Penatalaksaan

• Antitoksin (iv) di dahului dg uji kulit/ konjungtiva utk menyingkirkan sensitivitas trhdp serum kuda

• Antibiotik (penisilin dan eritromisin)• Tirah baring• Trakeostomi utk obtruksi jalan napas• Penatalaksaan stlah kontak dg indv yg

terinfeksi dan karier

Page 21: Ispa Dan Difteria Ppt

Cara Pemberian ADS

• Lakukan skin test sblum pemberian ADS dg cara 0,1 ADS murni aa 1 cc aqua disuntikkan IC 0,1 cc (tunggu 15 mnit)

1. Jika skin (-) :2. Berikan mll infus D51/4NS 200cc+ADS (sesuai

dg berat ringannya difteri), hbis dalm 4-8 jam

Page 22: Ispa Dan Difteria Ppt

Skin (+)• 0,05 cc ADS aa 1cc PZ (SC)• 0,1 cc ADS aa 1 cc PZ (SC)• 0,1 cc ADS murni (SC/IM)• 0,2 cc ADS murni (SC/IM)• 0,5 cc ADS murni (SC/IM)• 2cc ADS murni (IM)• 4 cc ADS murni (IM)• Sisanya diberikan semua bergantian kiri dan knan bila keadaan penderita tdk

memungkinkan bisa diberikan bertahap dg jarak 15 mnit . (Bila terjd alergi maka suntikan di ulang 1 tingkat dari tahap sebelumnya)

1 vial ADS : 20.000 iuPemberian ADS disesuaikan dg kebutuhan berdasarkan perluasan pseudomembran

Page 23: Ispa Dan Difteria Ppt

• Difteri Ringan : Pemberian ADS 20.000• Difteri sedang : pemberian ADS 40.000• Difteri berat : pemberian ADS 100.000

Page 24: Ispa Dan Difteria Ppt

Prognosis

• Tergantung pd :• Virulensi basil difteri• Lokasi dan perluasan membran• Status kekebalan penderita• Cepat lambatnya pengobatan diberikan• Perawatan

Page 25: Ispa Dan Difteria Ppt

Pertimbangan keperawatan

• Mempertahankan isolasi ketat di RS• Berpartisipasi dlm uji sensitivitas, menyediakan

efedrin• Memberikan antibiotik, mengobservasi tanda-

tanda sensitivitas trhdp penisilin• Memberikan asuhan menyeluruh utk tirah baring• Menggunakan suction• Mengobservasi tanda-tanda obstruksi

Memberikan oksigen