isolasi sosial -

35
Isolasi Sosial

Upload: muhammad-akbar-nugraha

Post on 20-Oct-2015

82 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Isolasi Sosial

Isolasi sosial

• Keadaan ketika seorang individu mengalamipenurunan atau bahkan sama sekali tidakmampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya (Keliat, 2007).

• Gangguan hubungan sosial -- Suatu gangguanhubungan interpersonal yang terjadi akibatadanya kepribadian yang tidak fleksibelsehingga menimbulkan perilaku maladaptif danmengganggu fungsi seseorang dalamberhubungan sosial.

• Pasien merasa dirinya ditolak, tidak diterima, kesepian dan tidak mampu membina hubunganyang berarti dengan orang lain

• Mengkaji pasien isolasi sosial dapat denganmenggunakan teknik wawancara dan observasipasien dan keluarga

Proses terjadinya Isolasi Sosial

• Keputusan hubungan dapat dicapai jika individusecara aktif berperan serta dalam proseshubungan

• Peran serta - hubungan - respon lingkunganyang positif -meningkatkan rasa memiliki, kerjasama, hubungan timbal balik yang sinkron.

• Ketidak puasan individu terhadap proseshubungan - respon lingkungan negatif, kurangnya peran serta rasa tidak percaya diri-- Keinginan untuk menghindar dari oranglain.

Bayi

Prasekolah

Usiasekolah

Remaja

Dewasa

Lansia

Rentang Respon sosial

Respon adaptif Respon maladaptif

ManipulasiImpulsivityNarcissimIsolasi sosial

Merasa sendiri/ kesepianDependensiCuriga

MenyendiriOtonomiBekerjasamaInterdependen

• Solitude / menyendiri - Individumerenungkan apa yang telah terjadi ataudilakukan dan suatu cara mengevaluasi diridalam menentukan rencana-rencana.

• Autonomi - Kemampuan menentukan, menyampaikan ide dan perasaan. Individumampu menetapkan diri untuk interdependendan pengaturan diri

• Mutuality - kemampuan saling memberi danmenerima dalam hubungan interpersonal

• Interdependen - Hubungan salingketergantugan antar individu dengan orang lain

Manipulasi

• Gangguan sosial dimana individumemperlakukan orang lain sebagai obyek -Hubungan terpusat pada masalah pengendalianorang lain - Individu cenderung berorientasipada diri sendiri.

• Tingkah laku mengontrol - pertahananterhadap kegagalan atau frustasi, alat untukberkuasa pada orang lain

Impulsif

• Respon sosial - Individu sebagai subyek yang tidak dapat diduga, tidak dapat diercaya, tidakmampu merencanakan, tidak mampu belajardari penngalaman dan tidak mampu melakukanpenilaian.

Narcissism

• Respon sosial -- Individu memiliki tingkahlaku ego sentris, harga diri yang rapuh, terusmenerus berusaha mendapatkan penghargaan, mudah marah jika tidak mendapat dukungandari orang lain.

Tanda dan Gejala (wawancara)

• Pasien menceritakan perasaan kesepian atauditolak oleh orang lain

• Pasien merasa tidak aman berada dengan oranglain

• Pasien mengatakan hubungan yang tidak berartidengan orang lain

• Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskanwaktu

• Pasien tidak mampu berkonsentrasi danmembuat keputusan

• Pasien merasa tidak berguna

• Pasien tidak yakin dapat melangsungkan hidup

Tanda dan gejala (Observasi)

• Tidak memiliki teman dekat

• Menarik diri

• Tidak komunikatif

• Tindakan berulang dan tidak bermakna

• Asik dengan pikirannya sendiri

• Tidak ada kontak mata

• Tampak sedih, afek tumpul

Asuhan Keperawatan Pasien dengan

Isolasi Sosial

Teknik yang digunakan: wawancara dan observasipasien dan keluarga

Form Pengkajian Pasien Isolasi Sosial

• Hubungan sosial :

• Orang yang berarti bagi pasien…..

• Peran serta dalam kegiatan kelompok ataumasyarakat …

• Hambatan berhubungan dengan orang lain …

Tindakan Keperawatan

• Tindakan keperawatan pada pasien :

Tujuan keperawatan :

• Pasien dapat membina hubungan saling percaya

• Pasien dapat menyadari penyebab isolasi sosial

• Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain

Tindakan Keperawatan

• Membina hubungan saling percaya -diperlukan waktu yang lama, kontak seringtetapi singkat. Perawat - konsisten bersikapterapeutik terhadap pasien, selalu menepatijanji.

BHSP

• Ucapkan salam setiap kali berinteraksi denganpasien

• Berkenalan dengan pasien, perkenalkan namalengkap dan nama panggilan perawat sertatanyakan nama lengkap dan nama panggilanpasien.

• Tanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini• Buat kontrak asuhan ; Apa yang akan perawat

lakukan bersama pasien, berapa lama, dantempat kegiatan.

• Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakaninormasi yang diperoleh untuk kepentinganterapi

• Tunjukkan sikap empati terhadap pasien setiapsaat

• Penuhi kebutuhan dasar pasien jika mungkin

Membantu pasien mengenal penyebab

isolasi sosial

• Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaanberinteraksi dengan orang lain

• Tanyakan penyebab pasien tidak inginberinteraksi dengan orang lain

Membantu pasien untuk mengenal

manfaat berhubungan dengan orang

lain

• Mendiskusikan manfaat jika pasien memilikibanyak teman

Membantu pasien mengenal kerugian

tidak berhubungan dengan orang lain

• Diskusikan kerugian jika pasien hanyamengurung diri dan tidak bergaul dengan oranglain

• Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadapkesehatan fisik pasien

Membantu pasien untuk berinteraksi

dengan orang lain secara bertahap

• Pasien – perawat

• Pasien – perawat – keluarga

• Pasien – perawat – pasien

• Pasien – perawat – pasien – pasien ….

Strategi Pelaksanaan Tindakan (Sp)

• Sp1: Membina hubungan saling percaya, membantu pasien mengenal isos, membantu pasien mengenal manfaatberhubungan dan kerugian tidakberhubungan dengan orang lain

• Sp2: Mengajarkan pasien berinteraksisecara bertahap (berkenalan denganorang pertama (perawat)

• Sp3: Mengajarkan pasien berinteraksisecara bertahap (berkenalan denganorang kedua (pasien – perawat – pasien)

Pasien

SP Keluarga

• Memberikan pendidikan kesehatan: masalahisolasi sosial, penyebab isolasi sosial, dancara merawat pasien isolasi sosial

Sp1

• Melatih keluarga mempraktikkan caramerawat pasien isolasi soial langsungdihadapan pasien

Sp2

• Membuat perencanaan pulang bersamakeluargaSp3

Terapi aktivitas kelompok (TAK)

• Terapi aktivitas kelompok yang dapat dilakkanpada pasien isolasi sosial adalah TAK sosialisasi, terdiri dari

• Sesi 1: Kemampuan memperkenalkan diri

• Sesi2: Kemampuan berkenalan

• Sesi3: Kemampuan bercakap-cakap

• Sesi4: Kemampuan bercakap-cakap topik tertentu

• Sesi5: Kemampuan bercakap-cakap masalahpribadi

• Sesi6: Kemampuan bekerjasama

• Sesi 7: Evaluasi kemampuan sosialisasi

Sp 1 (pasien)

• Membina hubungan saling percaya, membantupasien mengenal isos, membantu pasienmengenal manfaat berhubungan dan kerugiantidak berhubungan dengan orang lain

Fase Orientasi

“Selamat pagi, saya suster dhian ririn, saya senangdipanggil suster dhian. Saya perawat di ruangjati ini. Siapa nama bapak/mas ? Senangdipanggil apa?”.

“Apa keluhan S hari ini? Bagaimana kalau kitabercakap-cakap? Bagaimana kalau diruangtamu? Mau berapa lama bapak S? Bagaimanakalau 15 menit saja?”

Fase Kerja

“Apa yang bapak S rasakan selama dirawat disini? Bapak S merasa sendirian?..

“Siapa yang bapak S kenal diruangan ini?”“Apa saja kegiatan yang biasa bapak S lakukan

dengan teman yang bapak S kenal?”“Apa yang menghambat atau menyulitkan bapak S

untuk berteman atau bercakap-cakap dengan pasienyang lain?”

“Menurut bapak S apa saja manfaatnya kalau kitamemiliki teman?”.. Wah, benar sekali memilikiteman untuk ngobrol.., apa lagi ya pak manfaatnya?

• “Nah.. Sekarang kira-kira apa kerugiannya jikakita tidak memiliki teman?’’…

• “Jadi bagaimana?.. Bapak S ingin belajarberteman dengan orang lain?..

• “Bagus bapak S.. Sekarang bagaimana kalau kitabelajar berteman dan berkenalan dengan oranglain..”

• “Bapak S..untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan nama kita dulu, nama panggilan, asal, hobi. Contohnya: Nama saya SB, senangdipanggil S. Asal saya dari marabahan, hobi sayamemancing..”

• ..”Ayo.. Coba sekarang kita praktekkan dengansaya, misalnya saya belum kenal dengan bapakS. Mari kita mulai berkenalan.. Ya, bagussekali..”

• “Setelah bapak S berkenalan dengan orangtersebut bapak S bisa melanjutkan bercakap-cakap tentang hal-hal yang menyenangkanlainnya misalnya tentang cuaca, hobi, keluarga, pekerjaan dan sebagainya..”

Terminasi

• “Bagaimana perasaan bapak S setelah kitalatihan berkenalan tadi?..”

• “Bapak S tadi sudah mempraktikkan caraberkenalan dengan baik sekali. Untukselanjutnya bapak S dapat mengingat-ingatkembali apa yang kita pelajari tadi selama sayatidak ada, sehingga bapak S lebih siapberkenalan dengan orang lain..”

• “Bapak S mau mempraktikkan ke orang lain? Bagaimana kalau S mencoba berkenalan denganteman saya perawat E, bagaimana mau kan?..

• “Bagus sekali…”

• “Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwalkegiatan harian ya..”

• “Besok kita bertemu lagi jam 10 diruangan inilagi ya bapak S.. Kita latihan lagi ya.

• “Sampai bertemu lagi besok bapak S.. Selamatsiang”.