isolasi mikroorganisme laprak biodas part 2

35
I. Teori Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya. Isolasi bakteri atau biakan yang terdiri dari satu jenis mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan murni atau biakan aksenik. Biakan yang berisi lebih dari satu macam mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan campuran, jika hanya terdiri dari dua jenis mikroorganisme, yang dengan sengaja dipelihara satu sama lain dalam asosiasi, dikenal sebagai biakan dua-jenis Persyaratan utama bagi isolasi dan kultivasi fage adalah harus adanya kondisi optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya. Sumber bakteriofage yang paling baik dan paling utama adalah habitat inang. Sebagai contoh fage koli yang di jumpai di dalam pencernaan dapat diisolasi dari limbah atau pupuk kandang. Hal ini dilakukan dengan sentifugasi atau filtrasi bahan sumbrnya dan penambahan kloroform untuk membunuh sel-sel bakterinya (Adams, 2000). Ada beberapa cara yang digunakan untuk bakteri, fungi, dan khamir dengan metode garis, metode tuang, metode sebar, metode penuangan, serta micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering banyak digunakan adalah teknik cawan tuang dan cawan

Upload: artikaelsn

Post on 19-Nov-2015

32 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Biologi dasar laporan praktikum

TRANSCRIPT

I. TeoriIsolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya. Isolasi bakteri atau biakan yang terdiri dari satu jenis mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan murni atau biakan aksenik. Biakan yang berisi lebih dari satu macam mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan campuran, jika hanya terdiri dari dua jenis mikroorganisme, yang dengan sengaja dipelihara satu sama lain dalam asosiasi, dikenal sebagai biakan dua-jenis Persyaratan utama bagi isolasi dan kultivasi fage adalah harus adanya kondisioptimumuntuk pertumbuhan organisme inangnya. Sumber bakteriofage yang paling baik dan paling utama adalah habitat inang. Sebagai contoh fage koli yang di jumpai di dalam pencernaan dapat diisolasi dari limbah atau pupuk kandang. Hal ini dilakukan dengan sentifugasi atau filtrasi bahan sumbrnya dan penambahan kloroform untuk membunuh sel-sel bakterinya (Adams, 2000).Ada beberapa cara yang digunakan untuk bakteri, fungi, dan khamir dengan metode garis, metode tuang, metode sebar, metode penuangan, serta micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering banyak digunakan adalah teknik cawan tuang dan cawan gores. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga individu species dapat dipisahkan (plezar, 2006)Mikroorganisme dibiakkan di laboratorium pada medium yang terdiri dari bahan nutrient. Biasanya pemilihan medium yang dipakai bergantung kepada banyak faktor seperti seperti apa jenis mikroorganisme yang akan ditumbuhkan.Perbenihan untuk pertumbuhan bakteri agar dapat tetap dipertahankan harus mengandung semua zat makanan yang diperlukan oleh organisme tersebut. Faktor lain seperti PH, suhu, dan pendinginan harus dikendalikan dengan baik (Buckle, 2007)Selain untuk tujuan diatas medium juga memiliki fungsi lain, seperti tempat untuk mengisolasi, seleksi, evaluasi dan diferensiasi biakan yang didapatkan. Agar tiap-tiap medium memilki karakteristik yang sesuai dengan tujuan sehingga seringkali digunakan beberapa jenis zat tertentu yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba (Suriawiria, 2005). Beberapa indikasi pembiakan pada laboratorium mikrobiologi meliputi:1. Pengasingan (isolasi) mikroba pada biakan bakteri2. Menunjukan sifat khas mikroba.3. Untuk menentukan jenis mikroba yang diisolasi dengan cara-cara tertentu.4. Untuk mendapatkan bahan biakan yang cukup untuk membuat antigendan percobaan serologi lainnya.5. Menentukan kepekaan kuman terhadap antibiotik.6. Menghitung jumlah kuman7. Mempertahankan biakan mikroba.

Mikroorganisme tidak memerlukan banyak ruangan untuk perkembangannya, sebab itu media buatan (agar) dapat dimasukkan ke dalam sebuah tabung percobaan labu atau cawan Petri. Pada permulaannya tabung atau cawan Petri harus dalam keadaan steril (bebas dari setiap mikroorganisme hidup) lalu setelah itu dimasukkan mikrobia yang diinginkan, tabung atau cawan harus dilindungi terhadap kontaminasi dari luar. Sumber utama pencemaran dari luar adalah udara, yang banyak mengandung mikroorganisme yang berterbangan. Bentuk cawan petri, dengan tutup yang saling menyelubungi, dirancang untuk mencegah pencemaran udara. Pencemaran tabung atau labu dihindari dengan cara menyumbat mulutnya dengan penutup yang cocok, biasanya dengan kapas. Permukaan luar cawan biakan yang menjadi sasaran pencemaran, dan bagian dalam labu atau tabung akan tercemar bila dibuka untuk memasukkan atau mengeluarkan bahan. Bahaya ini dapat dihindari dengan cara membakar bibir atau pinggiran cawan, tabung atau labu dalam api, segera setelah penutup dibuka dan dibakar sekali lagi pada waktu akan ditutup.

Ada empat cara isolasi bakteri yaitu :a. Pour plate atau shake cultureBeberapa ml suspensi bakteri dicampur dengan mediaum yang masih cair (belum membeku) dengan demikian akan diperoleh piaraan adukan. Digunakan untuk mengencerkan atau mengisolasi yang terdapat pada contoh. Setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu, koloni akan tumbuh pada permukaan dan bagian bawah agar.b. Streak Plate atau cultureUjung kawat imokulasi yang membawa bakteri digesekkan atau digoreskan dengan bentuk zig-zag pada permukaan agar-agar dalam cawan Petri sampai meliputi seluruh permukaan. Untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan, yang biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode cawan gores yang dilakukan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan. Dua macam kesalahan yang umum sekali dilakukan adalah tidak memanfaatkan permukaan medium dengan sebaik- baiknya untuk digores sehingga pengenceran mikroorganisme menjadi kurang lanjut dan cenderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel - sel yang digores. c. Slant cultureUjung kawat yang membawakan bakteri digesekkan pada permukaan agar-agar miring dalam tabung reaksi. Dapat dilakukan dengan cara menggoreskan secaa zig-zag pada permukaan agar miring menggunakan jarumoseyang bagian atasnya dilengkungkan. Cara ini juga dilakukan pada agar tegak untuk meminimalisir pertumbuhan mikroba dalam keadaan kekurangan oksigen. (Rusdimin, 2003) d. Stab cultureUjung kawat yang membawakan bakteri ditusukkan pada media padat (agar-agar) dalam tabung reaksi, berbeda dengan slant culture permukaan agar-agar ini tidak miring. Media agar setengah padat dalam tabung reaksi, digunakan untuk menguji gerak bakteri secara makroskopis

Karakteristik koloni bakteri hasil inokulasi merupakan salah satu bagian dalam identifikasi bakteri. Beberapa bentuk koloni spesifik koloni bakteri pada media agar datar yaitu (SutedjodalamSari, 2009) :1.UkuranTitikKecilSedang Besar

2.Warna koloniBakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan tidak kontras dengan air, di mana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Oleh karena itu pengamatan tanpa pewarnaan menjadi lebih sukar dan tidak dapat digunakan untuk melihat bagian-bagian sel dengan teliti

3.Bentuk koloniBundarTidak beraturanRhizoid (tersebar seperti akar)

4.Bentuk bagian tepi koloni (margin)Rata (entire)Tidak rata, bergelombang secara beraturan (lobate)Bergelombang (undulate)Bergerigi(serrate)Seperti filamen (filamentous)

II. Tujuan PraktikumAgar dapat memisahkan mikroba dari campurannya sehingga didapat kultur murni

III. Alat dan Bahan1. Nutrient Agar2. Aquades3. Yoghurt 4. Cawan petri5. Tabung Reaksi6. Magnet Stirer7. Ose8. Erlenmeyer9. Bunsen10. Hotplate11. Neraca AnalitikIV. Prosedur KerjaA. Pembuatan Media Padat1. Menimbang Nutrient Agar 10 gram menggunakan neraca analitik2. Memasukkan ke dalam Erlenmeyer 1000 ml3. Menyalakkan hotplate4. Memanaskan Erlenmeyer yang telah diisi Nutrient Agar dan Aquades panas diatas hotplate bersuhu 2000 C 5. Mengambil Nutrient Agar yang telah mendidih dengan pipet volumetric dan memasukannya ke dalam tabung ulir (5 ml)6. Memasukkan Nutrient Agar ke dalam erlenemyer7. Menutup Erlenmeyer menggunakan kapas dan alumunium foilB. Isolasi Mikroorganisme pada Agar Miring dengan metode garis 1. Menyediakan 5 ml Nutrient Agar pada tabung reaksi dengan memirimgkan tabung 150 2. Mengambil ose secara aseptic dan membuat goresan sebanyak mungkin pada permukaan media3. Menginkubasi selama 24 jam4. Melihat pertumbuhannyaC. Isolasi Mikroorganisme pada Petridish dengan metode gores1. Menuangkan media Nutrient Agar yang telah dipanaskan sebanyak 10 ml ke dalam petridish2. Membiarkan media memadat dan dingin3. Mengambil ose yang dibakar kemudian mengambil ose suspense campuran bakteri dalam tabung reksi yang telah disediakan kemudian membuat goresan4. Menyimpan dan menutup petridish agar air kondensasi tidak jatuh ke permukaan media5. Menginkubasi 1/ 2 hari.6. Mengamati koloniD. Isolasi Mikroorganisme pada tabung ulir dengan metode tuang1. Menyediakan media semi solid 5 ml dalam tabung reaksi dan kemudian mensterilkannya2. Menusukkan satu ose pada bagian tengah media secara aseptic3. Melihat penyebaran pertumbuhan bakteri E. Isolasi Mikroorganisme pada petridish dengan metode tuang1. Menimbang 1 gram bahan yang ingin diketahui mikroorganismenya2. Menuangkan suspense bakteri ke dalam media Nutrient Agar yang belum membeku supaya bakteri tidak mati3. Memutar cawan petri beberapa kali dengan gerakan ke kiri dan ke kanan 4. Setelah media padat, menginkubasi media 24 jam dengan cara meletakkan petridish terbalik

V. Hasil PengamatanMetode 1234

WarnaPutih PutihPutihPutih

BentukRhizoid (tersebar seperti akar)BundarRhizoid (tersebar seperti akar)Bundar

Jumlah1 koloni 401 koloni265

VI. Pembahasan dan Kesimpulan

Artika EL Sonia (1400025)Dalam praktikum isolasi bakteri, kami menggunakan sampel yoghurt. Metode yang kami pakai yaitu metode tuang, agar miring, metode gores dan agar tegak. Semuanya memakai cawan petri dan tabung ulir. Yang digunakan dalam praktikum adalah medium padat yaitu agar. Agar digunakan sebagai media karena tidak dapat diuraikan oleh mikroba. Media yang digunakan dalam praktikum adalah NA karena yang akan di biakan adalah bakteri1. Metode tuang (pour plate)Metode tuang terdiri dari penginokulasian biakan murni dalam hal ini digunakan Bakteri dari yoghurt yang sudah dibuat dalam acara 1 dengan medium NA dalam cawan petri. Mula mula akuades dituang ditengah cawan, lalu diambil 1 ose bakteri (Bakteri dari yoghurt yang sudah dibuat dalam acara 1 dengan medium NA) dan dituangkan ditengah cawan juga. Selanjutnya media yang digunakan yaitu NA. Cawan ini kemudian diputar untuk mencampur isinya dan dibiarkan memadat. Setelah mengental, maka setelah diinkubasi selama 1 hari akan nampaklah koloni yang tertanam pada agar tersebut. Inkubasi dilakukan dengan kondisi cawan terbalik untuk mencegah air kondensasi jatuh di atas permukaan sehingga dapat terjadi penyebaran koloni (Waluyo, 2004). Tujannya adalah memisahkan sel-sel bakteri satu sama lain sehingga terbentuk menjadi koloni-koloni yang terpisah dalam medium yang padat. Kemudian dapat diambil sel-sel dari satu koloni utntuk mendapatkan biakan murni. Pada percobaan isolasi bakteri dengan menggunakan media NA ini didapatkan bentuk koloni menyebar tidak teratur. Bakteri yang dihasilkan berbentuk bundar, atau titik2. Metode goresan (streak plate)Metode goresan terdiri dari penginokulasian biakan murni dalam hal ini digunakan Bakteri dari makanan yang sudah dibuat dalam acara 1 dengan medium NA dalam cawan petri. Mula-mula medium NA dituangkan pada cawa petri steril, diratakan dengan cara memutar-mutarkan cawan setelah itu biarkan hingga dingin dan memadat. Setelah medium NA padat, ambil 1 ose bakteri dari biakan murni pada acara 1 kemudian goreskan pada permukaan agar selama menggores tutup cawan dibuka secukupnya. Cara menggoreskannya yaitu awalnya cawan dibagi menjadi 4 bagian kemudian goreskan bakteri pada permukaan agar dengan dibuat zigzag menyambung dari cawan bagian ke-1 sampai ke cawan bagian ke-4 tidak terputus. Pada bagian cawan ke-4 goresan tidak boleh mengenai bagian yang pertama. Setelah diinkubasi selama 1 hari akan terlihat koloni bakteri berkumpul pada goresan-goresan tersebut. Karena pada saat penggoresan yang kurang baik, akhirnya bakteri menyebar ke semua bagian cawan. Dalam praktikum isolasi bakteri, memerlukan lingkungan dan medium yang berisi zat hara untuk pertumbuhan sel, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme, dan pergerakan yang sesuai dengan mikroorganisme. Medium biakan yang digunakan untuk menumbuhkan mikrobia dalam bentuk padat, semi padat, dan cair. Yang digunakan dalam praktikum adalah medium padat yaitu agar. Agar digunakan sebagai media karena tidak dapat diuraikan oleh mikroba. Media yang digunakan dalam praktikum adalah NA karena yang akan di biakan adalah bakteri2. Metode goresan (streak plate)Metode goresan terdiri dari penginokulasian biakan murni dalam hal ini digunakan Bakteri dari makanan yang sudah dibuat dalam acara 1 dengan medium NA dalam cawan petri. Mula-mula medium NA dengan suhu 45-500C dituangkan pada cawa petri steril, diratakan dengan cara memutar-mutarkan cawan setelah itu biarkan hingga dingin dan memadat. Setelah medium NA padat, ambil 1 ose bakteri dari biakan murni pada acara 1 kemudian goreskan pada permukaan agar selama menggores tutup cawan dibuka secukupnya. Cara menggoreskannya yaitu awalnya cawan dibagi menjadi 4 bagian kemudian goreskan bakteri pada permukaan agar dengan dibuat zigzag menyambung dari cawan bagian ke-1 sampai ke cawan bagian ke-4 tidak terputus. Pada bagian cawan ke-4 goresan tidak boleh mengenai bagian yang pertama. Setelah diinkubasi selama 2 hari akan terlihat koloni bakteri berkumpul pada goresan-goresan tersebut. Karena pada saat penggoresan yang kurang baik, akhirnya bakteri menyebar ke semua bagian cawan. Bakteri yang dihasilkan ada bermacam-macam yaitu bundar dan titik. 3. Agar miring (slant culture)Metode ini hampir sama dengan streak plate, hanya saja metode slant culture ini (agar miring) media NA disiapkan dalam tabung reaksi dengan keadaan miring. Satu koloni bakteri diambil dari acara I (bakteri makanan medium NA) dengan menggunakan jarum ose (ujungnya berbentuk bulat) dan digoreskan dengan arah zig-zag dimulai dari bawah tabung. Setelah itu diinkubasi selama 2 X 24 jam untuk melihat pertumbuhan bakteri. Dalam percobaan yang dilakukan ada pertumbuhan bakteri yang terlihat di permukaan agar. Dimana data yang kami dapat berdasarkan bentuknya adalah tersebar merata seperti akar. 4. Agar tegak (stab culture)Medium yang dibuat pada metode ini tidak memakai cawan petri steril akan tetapi menggunakan tabung reaksi. Medium NA disiapkan dalam tabung reaksi, kemudian 1 ose koloni bakteri diambil dari acara I (bakteri makanan medium NA) dan ditusukkan dengan menggunakan jarum ose yang ujungnya runcing. Setelah itu tabung ditutup menggunakan kapas dan plastik dan diinkubasi selama 2 hari. Setelah 2 hari inkubasi terdapat pertumbuhan mikroba pada agar ditusukkan sebelumnya. Bakteri yang tumbuh memiliki bentuk tersebar merata.

KesimpulanSetelah mengikuti praktikum isolasi mikroba ini kami dapat mengetahui tahapan mikroba dari berbagai cara. Cara isolasi bakteri yang dilakukan pada praktikum ini dengan metode tuang (pour plate), metode goresan (streak plate), metode miring (slant culture), dan metode tegak (stab culture) yang semuanya menggunakan medium NA dari acara 1. Pengertian dari Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya.

Nama: Gita Puspita SariNim : 1400338

PembahasanMEMBUAT NUTRIENT AGAR DAN MENGISOLASI MIKROORGANISME PADA MEDIA PADAT

Alat : Cawan petri Tabung reaksi Magnet siver Ose Hot plate Tabung reaksi Gelas ukur Tabung ulir Pipet volumetricBahan : Aquades Yoghurt Nutrient agar

Pos 1 ( Metode Tuang)1. Sediakan petridish/cawan petri yang telah disterilkan2. Masukan sampel yang telah disterilkan3. Lalu masukan media cair sebanyak 10ml atau 1/3 bagian petridish4. Masukan sampel 0,1 ml kedalam petridish5. Campurkan dengan cara mnggoyangkan petridish dengan jalur angka 86. Kemudian tunggu hingga dingin ( setelah tercampur ) letakkan petridish terbalik lalu inkubasi 20 jam dengan suhu 30oC7. Setelah dilakukan proses inkubasi kemudian lakukan pengamatan dan hitung koloni bakteri yang terlihat, apabila jumlah koloni bakteri terlalu banyak atau tidak bisa dihitung maka cantumkan TBUDPos 2 ( Metode gores ) Tuangkan media steril sebanyak 10ml atau 1/3 bagian pada petridish yang telah disterilkan Biarkan media padat hingga dingin dan kemudian panaskan jarum ose sampai memijar. Tunggu hingga dingin kemudian celupkan pada sampel Ambil sampel menggunakan jarum ose lalu goreskan pada media yang sudah padat Tutup petridish dengan posisi tutup petridish berada dibawah Kemudian inkubasi selama 20 jam dalam suhu 30oCPos 3 ( Metode Agar Miring )1. Siapkan media nutrient agar di siapkan dalam tabung reaksi dengan keadaan miring dan sediakan Bunsen dengan keadaan menyala2. Siapkan ojarum ose beserta tabung reaksi3. Bakar terlebih dahulu jarum ose,lalu ambil bakteri pada bahan yoghurt4. Lalu goreskan pada permukaan agar dengan arah zigzag,dengan cara oleskan dari bawah tabung5. Lakukan inkubasi selama 20 jam pada suhu 30oCPos 4 (Metode Agar Tegak )1. Siapkan media natrium agar di siapkan dalam tabung reaksi dengan keadaan tegak dan sediakan Bunsen dengan keadaan menyala2. Siapkan jarum ose beserta tabung reaksi3. Bakar terlebih dahulu jarum ose,lalu ambil bakteri pada bahan yoghurt4. Lalu tusukan pada media natrium agar5. Lakukan inkubasi selama 20 jam pada suhu 30oCKesimpulan :Isolasi mikroorganisme adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan.Prinsip ini memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya.Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dengan media padat.Ada 4 metode yang dapat dilakukan,yaitu :1. Media tuang2. Media gores3. Media agar miring4. Media agar tegak

Pembahasan Nine Giselamawati 1400249Pada praktikum kali ini kami mengisolasi mikroba dari habitat alaminya. Isolasi mikroorganisme suatu usaha untuk menumbuhkan mikrobadi luar lingkungannya. Diawali dengan tahap pengenceran, yaitu medium agar yang diencerkan selama 15 menit pada hot plate dengan suhu 30 derajt celcius bertujuan agar mdium yang digunakan dapat mencair setelah disimpan selama beberapa hari. Ada beberapa metode yang dilakukan:1. Pos 1 (Media Tuang)Pada metode ini pertama siapkan akuades dituang di tengah cawan, lalu diambil 1 ose bakteri dan dituangkan ke ditengah cawan juga menggunakan media NA pada suhu 45 derajat celcius. Lalu putar dengan cara menggoyangkan cawan petri dengan jalur angka 8 sampai tercampur isinya dan dibiarkan memadat. Setelah memadat lakukan pengikubasian selama 2 hari. Dilihat selama 20 jam pada suhu 30 derajat celcius, maka timbul bakteri yang akan tampak menyebar tidak teratur. Lalu amati. 1. Pos 2 ( Media Gores) Pertama siapkan media NA dengan suhu 45 derajat celcius lalu dituangkan pada cawan petri steril, setelah NA padat. Lalu ambil 1 ose bakteri kemudian goreskan pada permukaan. Caranya cawan dibagi empat terlebih dahulu lalu goreskan secara vertical dan horizontal tidak boleh terputus dan goresan keempat tidak boleh mengenai goresan pertama. Setelah itu inkubasi selama 20 hari pada suhu 30 derajat celcius, maka akan terlihat bakteri berkumpul. Lalu amati.1. Pos 3 ( Agar Miring)Pada metode ini dilakukan dalam laminar air flow, media NA disiapkan dalam tabung reaksi dengan keadaan miring dan siapkan bunsen dengan keadaan menyala. Pertama siapkan jarum ose, beserta tabung reaksi (lakukan disekitar Bunsen), bakar jarum ose lalu ambil bakteri pada bahan (yoghurt) dan goreskan pada permukaan agar dengan arah zig-zag oleskan dari bawah tabung. Lakukan inkubasi selama 20 jam pada suhu 30 derajat celcius agar bakteri tumbuh. Lalu amati.1. Pos 4 ( Agar Tegak )Sama seperti yang dilakukan pada metode agar miring yaitu dengan cara dilakukan dalam laminar air flow, media NA disiapkan dalam tabung reaksi dengan keadaan tegak dan siapkan bunsen dengan keadaan menyala. Pertama siapkan jarum ose, beserta tabung reaksi (lakukan disekitar Bunsen), bakar jarum ose lalu ambil bakteri pada bahan (yoghurt) dan tusukan pada media NA. Lakukan inkubasi selama 20 jam pada suhu 30 derajat celcius agar bakteri tumbuh. Lalu amati.Kesimpulan Nine Giselamawati 1400249Teknik isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba diluar dari lingkunga alamiahnya, untuk memperoleh biakan murni. Biakan murni yaitu mikroba yang sudah tidak bercampur lagi dengan mikroba lainnya. Media yang digunakan adalah Natrium Agar. Ada 4 metode yang dapat dilakukan: Media Tuang, Media Gores, Agar Miring, Agar TegakNama: Armand Dimas CantonaNIM: 1401583

POS 1 Metode tuang (pour plate) pada petridishAlat : Labu Erlenmeyer Neraca analitik Pipet volume Gelas ukur Hot plate Tabung ulir Petridish Bulb

Bahan : Nutrient agar Aquades Sample (yoghurt)Pembahasan : Masukan sample kedalam petridish yang telah disterilkan terlebih dahulu Kemudian masukan media cair sebanyak 10ml atau 1/3 bagian petridish Masukan sample sebanyak 0,1 mL kedalam petridish Campur dengan cara menggoyangkan petridish dengan jalur angka 8 secara perlahan Tunggu hingga dingin ( setelah tercampur ) letakan petridish terbalik lalu lakukan inkubasi selama 20 jam pada suhu 30oC Setelah dilakukan proses inkubasi kemudian lakukan pengamatan dan hitung koloni bakteri yang terlihat, apabila jumlah koloni bakteri terlalu banyak atau tidak bisa dihitung maka cantumkanlah TBUD

POS 2 Metode Gores pada petridishProses pada petridish : Tuangkan media steril sebanyak 10ml / 1/3 bagian pada petridish steril Biarkan media padat hingga dingin , lalu panaskan jarum ose sampai dan tunggu hingga dingin kemudian celupkan pada sample Ambil sample melalui jarum ose lalu goreskan pada media yang telah padat Tutup petridish dengan posisi tutup berada dibawah Kemudian inkubasi selama 20jam pada suhu 30oC

POS 3 Metode agar miring gores zigzag (tabung ulir) Masukan 5ml NA pada tabung ulir Kemudian sterilkan pada laminar airflow dengan posisi miring 15o hingga membeku Setelah itu kemudian ambil ose lalu panaskan hingga memijar Dinginkan sebentar kemudian celupkan pada sampel ( yoghurt ) Ambil ose lalu goreskan secara zigzag Lakukan inkubasi selama 20jam pada suhu 30oC Setelah itu lakukan pengamatan, jika terdapat bakteri hitung koloni tersebut ( pada pos ini terdapat 1 koloni bakteri )POS 4 Metode tegak tabung ulir (cara tusuk) Meyediakan 5ml nutrient agar pada tabung ulir , lalu sterilkan pada laminar airflow dan tunggu hingga padat. Setelah media padat , buka tutup tabung ulir kemudian dekatkan mulut tabung ke bunsen Ambil 1 ose lalu panaskan pada api hingga memijar , dinginkan sebentar lalu celupkan kedalm yoghurt kemudian tusukan ose ke media yang telah membeku Tutup tabung ulir Inkubasi selama 20jam pada suhu 30oC Amatilah apakah ada bakteri di bekas tusukan nya ?

KESIMPULANPada praktikum pengisolasian bakteri ini praktikan diharapkan dapat mengetahui pengisolasian bakteri dengan berbagai cara. Metode tuang, metode gores, metode miring, dan metode tegak yang semua nya menggunakan media Nutrient Agar . Serta praktikan bisa mengamati bakteri dengan cara menghitung per koloni.

Lampiran