ips - sejarah "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

26
IPS - SEJARAH Mendiskripsikan Perang Dunia ke-2 termasuk pendudukan Jepang serta pengaruhnya terhadap keadaan Ekonomi, Sosial dan politik di Indonesia Indikator 3 : Menjelaskan Pengaruh Kebijakan pemerintah pendudukn jepangterhadap Kehidupan Ekonomi, Sosial, Politik dan Pergerakan kebangsaan Indonesia

Upload: smk-10-nopember

Post on 24-May-2015

43.774 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

IPS - SEJARAH

Mendiskripsikan Perang Dunia ke-2 termasuk pendudukan Jepang serta pengaruhnya

terhadap keadaan Ekonomi, Sosial dan politik di Indonesia

Indikator 3 :Menjelaskan Pengaruh Kebijakan pemerintah

pendudukn jepangterhadap Kehidupan Ekonomi, Sosial, Politik dan Pergerakan kebangsaan

Indonesia

Page 2: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

PERANG

DUNIA

II

Page 3: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"
Page 4: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan JepangPendudukan Jepang di Indonesia memengaruhi di berbagai bidang

kehidupan,yakni di bidang politik, ekonomi, militer, sosial budaya.

Bidang PolitikPada masa kedudukan Jepang, kegitan politimk berupa Oranisasi dilarang keras. Semua Organisasi perjuangan dibubarkan. Upaya jepang dalam memperkuat kedudukannya salah satunya mendekati tokoh nasionalis yaitu K.H. Mas Mansur denga cara tidak membubarkan organisasi MIAI dengan syarat agar umat islam tidak melakukan kegiatan yang bersifat politik.

Jepang juga mendekati kaum nasionalis skuler dengan cara melakukan kerja saama dengan Mr. Samsudin untuk membentuk Gerakan Tiga A. nama gerakan ini bila dijabarkan menjadi semboyan jepang yaitu “Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon Pemimpin Asia”

Page 5: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

Bidang Ekonomi Kehidupan ekonomi masyaraakat saat pendudukan jepang sangat

menderita. Ekonomi raakyat menjadi lumpuh dan berganrti menjadi ekonomi perang sejak sistem bumi hangus hindia belanda.

Awalnya jepang membenasi sarana prasarana umum (seperti jembatan, jalan, dan komunikasi) kemudian jepang menyita seluruh kekayaan (seperti bank, pabrik, perkebunan, dll) sebegai perbekalan perang .

Kebijakan ekonomi ini digunakan untuk mencukupi kebutuhan perang. Misalnya menggantikan perkebunan the, kopi, dnan tembakau sebagai perkebunan penghasil pangan sbg perbekalan.

Page 6: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

Bidang EkonomiCara jepang dalam memeras kekayaan Indonesia adalah :1) Petani wajib menyetorkan hasil tani padi dan jagung. Hal ini menyebabkan

kelaparan2) Penebangan hutan besar-besaran sebagai bahan senjata. Hal ini menyebabkan

adanya bencana alam3) Perkebunan yang tidak ada kaitannya dengan kebutuhan perang (seperti

tembakau, kopi, teh) dihilangkan. Hal ini menyebabkan kemiskinan 4) Penyerahan hewan ternakuntuk disembelih besar-besaraan membuat petani

menderita karena kehilangan alat pembajak.

Pihak jepang member 2 tugas waajib untuk pulau jawa, yaitu :1) Memenuhi kebutuhan sendiri untuk bertahan2) Mengusahakan kepentingan untuk berperang

Page 7: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

Bidang EkonomiDengan dua tugas inilah maka serta kekayaan pulau Jawa menjadi korban dari sistem ekonomi perang pemerintah pendudukan Jepang.

Pihak jepang juga membujuk orang Indonesia agar mau dikerjakan secara paksa (Romusha). Mereka mengatakan pada orang Indonesia bahwa pekerjaan itu sangat mulia dan sebagai penolong bangsa mereka di zaman ini. Namun jika mereka tidak dapat dibujuk maka akan dipaksa untuk kut. Akibat adanya romunsha adalah semakin menipisnya jumlah pria dalam suatu kampong . banyak pekerja yang terbengkalai, bahkan banyak yang tidak kembali lagi ke kampong dikarenakan mati sengsara atau dibunuh tentara jepang. Hal ini semakin membuat mental bangsa Indonesia menjadi ketakutan.

Page 8: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

Pekerja Romusha

Page 9: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"
Page 10: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

Bidang MiliterPerang Asia Pasifik sudah meluas di Asia Tenggara dan Asia Timur serta Pasifik. Untuk keperluan tersebut Jepang memerlukan bantuan tenaga dari bangsa Indonesia. Untuk itu dibentuklah organisasi-organisasi militer maupun semi militer berikut ini:

1) Seinendan (Barisan Pemuda)

Seinendan merupakan organisasi semi militer yang dibentuk secara resmi tanggal 29 April 1943. Anggotanya terdiri atas pemuda usia 14-22 tahun. Mereka dilatih militer untuk mempertahankan diri maupun penyerangan. Tujuan pembentukan Seinendan yang sebenarnya adalah agar Jepang memperoleh tenaga cadangan untuk memperkuat pasukannya dalam Perang Asia Pasifik.

Page 11: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

Seinendan

Page 12: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

Bidang Militer2) Keibodan (Barisan Pembantu Polisi)

Keibodan merupakan organisasi semi militer yang dibentuk pada tanggal 29 April 1943. Anggotanya terdiri atas para pemuda usia 23 – 25 tahun. Tugas Keibodan adalah sebagai pembantu polisi dalam yang bertugas antara lain menjaga lalu lintas, pengamanan desa, sebagai mata-mata, dan lain-lain. Jadi keibodan ini selain untuk memperkuat kewaspadaan dan disiplin masyarakat juga untuk politik pecah belah. Keibodan mendapat pengawasan ketat dari tentara Jepang karena untuk menghindari pengaruh dari kaum nasionalis dalam badan ini. Di seluruh pelosok tanah air sudah dibentuk Keibodan walaupun namanya berbeda, antara lain di Sumatera disebut Bogodan sedangkan di Kalimantan disebut Borneo Konen Hokukudan.

Page 13: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

Keibodan

Page 14: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

Bidang Militer 3) Fujinkai (Barisan Wanita)

Fujinkai dibentuk pada bulan Agustus 1943. Anggotanya terdiri atas wanita yang berumur 15 tahun ke atas. Tugas Fujinkai adalah ikut memperkuat pertahanan dengan cara mengumpulkan dana wajib berupa perhiasan, hewan ternak, dan bahan makanan untuk kepentingan perang.

Page 15: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

Fujinkai

Page 16: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

Bidang Militer4) Heiho (Pembantu Prajurit Jepang)

Heiho merupakan organisasi militer resmi yang dibentuk pada bulan April 1945. Anggotanya adalah para pemuda yang berusia 18 – 25 tahun. Heiho merupakan barisan pembantu kesatuan angkatan perang dan dimasukkan sebagai bagian dari ketentaraan Jepang. Heiho dijadikan sebagai tenaga kasar yang dibutuhkan dalam peperangan misalnya memindahkan senjata dan peluru dari gudang ke atas truk, serta pemeliharaan senjata lain-lain. Sampai berakhirnya masa pendudukan Jepang jumlah anggota Heiho mencapai 42.000 orang. Prajurit Heiho juga dikirim ke luar negeri untuk menghadapi pasukan Sekutu antara lain ke Malaya (Malaysia), Birma (Myanmar), dan Kepulauan Salomon.

Page 17: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

Heiho

Page 18: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

Bidang Militer5) Syuisyintai (Barisan Pelopor)

Syuisyintai diresmikan pada tanggal 25 September 1944. Syuisyintai ini dipimpin oleh Ir. Soekarno yang dibantu oleh Oto Iskandardinata, R.P. Suroso, dan Dr. Buntaran Martoatmojo. Barisan pelopor memiliki kekuatan satu batalyon di tiap kota atau kabupaten, menyiapkan pemuda-pemuda dewasa untuk gerakan perlawanan rakyat. Latihan-latihannya ditekankan pada semangat kemiliteran.

Page 19: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

Syuisyintai

Page 20: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

Bidang Militer6) Jawa Hokokai (Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa)

Jawa Hokokai diresmikan pada tanggal 1 Maret 1944. Jawa Hokokai merupakan organisasi resmi pemerintah dan langsung di bawah pengawasan pejabat Jepang. Pimpinan tertinggi dipegang oleh Guneseikan (Kepala / pemerintahan militer yang dijabat kepala staf tentara). Keanggotaan Jawa Hokokai adalah para pemuda yang berusia minimal 14 tahun. Tugas Jawa Hokokai adalah menggerakkan rakyat guna mengumpulkan pajak, upeti, dan hasil pertanian rakyat.

Page 21: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

Jaawa Hokakoi

Page 22: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

Bidang Militer7) PETA (Pembela Tanah Air)

PETA dibentuk pada tanggal3 Oktober 1944 atas usul Gotot Mangkupraja kepada Letjend. Kumakici Harada (Panglima Tentara ke-16). PETA di Sumatera dikenal dengan Gyugun. Pembentukan PETA ini berbeda dengan organisasi lain bentukan Jepang. Anggota PETA terdiri atas orang Indonesia yang mendapat pendidikan militer Jepang. PETA bertugas mempertahankan tanah air Indonesia. PETA merupakan tentara garis kedua. Di Jawa dibentuk 50 batalion PETA. Jabatan komando batalion dipegang oleh orang Indonesia tetapi setiap komandan ada pelatih dan penasihat Jepang. Tokoh-tokoh PETA yang terkenal antara lain Supriyadi, Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, dan Jenderal Ahmad Yani. Pergerakan massa rakyat dalam organisasi-organisasi di atas telah mendorong rakyat memiliki keberanian, sikap mental untuk menentang penjajah, pemahaman terhadap kemerdekaan maupun sikap mental yang mengarah pada terbentuknya nasionalisme.

Page 23: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

PETA

Page 24: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

Bidang Sosial BudayaSalah satu kebijakan yang ada pada waktu itu adalah pembagian kelas masyarakat.

Masyarakat hanya dibedakan menjadi “saudara tua”(Jepang) dan “saudara muda”(Indonesia). Sedangkan penduduk Timur asing, termasuk keturunan Cina. Hal ini dikarenakan bangsa Cina telah mempersulit untuk mewujudkan cita-cita bangsa Jepang. Yaitu Bangsa Indonesia hanya untuk Jepang.

Jepang juga mengeluarkan berbagai kebijakan sosial seperti :

1. Pembentukan RT. Untuk mempermudah pengawasan Jepang terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh orang Indonesia maka jepang embentuk RT. Hal ini juga dilakukan agar masyarakat dapat bersosialisasi atas sesama tetangga.

2. Romusha. Romusha adalah pengerahan kerja paks yang akan dilakukan oleh orang dari tiap desa untuk mengabdi pada Jepang din daerah pertempurannya. Awalnya Romusha hanyalah kerja sukarela, namun setelah berkembangnya daeraah peperangan Jepang, maka pihak Jepang mengharuskan beberapa orang dari masing-masing Desa untuk bekerja.

Page 25: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

Bidang Sosial Budaya3. Pendidikan pada masa penjajahan Jepang mengalami perubahan. Adanya sekolah

dasar (Gokumin Gakko) yang diperuntukkan semua anak tanpa membedakan status sosialnya selama 6 tahun. Lalu sekolah menengah dibedakan menjdi dua, yaitu SMP(Shoto Chu Gakko) dan SMA (Chu Gakko). Namun pada saat tu Jepang tidak mengadakan tingkat Perguruan Tinggi, hanya saja ada Sekolah Tinggi Kedokteran (Ika Dai Gakko)

4. Pada saat Jepang memasuki Indonesia, maka Terciptalah larangan menggunakan Bahasa Belanda. Maka hilanglah Bahasa Belanda sebagai bahasa pergaulan sehari-hari, bahkan poster yang bertebaran di seluruh kota yang menggunakan bahasa Belanda telah dilepaskan. Bahasa Belanda digaantikan menjadi bahasa Jepang, namun karna Jepang baru memasuki Indonesia, tidak banyak orang bisa berbahasa Jepaang maka diperbolehkanlah Bahasa Indonesia menjadi bahasa sehari-hari. Sejak saat itu maka banyak lahir karya tulis sastra indonesia. Dengan demikian bangsaa Jepang telah memberikan kebebasan pada bangsa Indonesia supaya menjadikan bahasa komunikasi hingga penjuru tanah air.

Page 26: IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Ananda Riski Tarigan (08)Fauzi E$ffendi Haris (21)Wahyu Tri Sejati (22)Wulan Aprilia Kinanthi (23)Zyahdo Nikri Jofalo (28)