ipb today edisi 343 (edisi khusus)

13
Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Rio Fatahillah CP Editor : Siti Zulaedah, Rosyid Amrulloh Reporter : Dedeh H, Awaluddin, Rizki Mahaputra Fotografer: Cecep AW, Bambang A, Rifqi Wahyudi Layout : Dimas R, M Rifki Ihsan Alamat Redaksi: Biro Komunikasi IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] @ipbuniversity @ipbofficial @ipbofficial @ipbuniversity www.ipb.ac.id IPB Today Volume 343 Tahun 2020 Fakultas dan Sekolah Bahu Membahu Hadapi COVID-19

Upload: others

Post on 13-Feb-2022

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IPB Today Edisi 343 (Edisi Khusus)

Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Rio Fatahillah CP

Editor : Siti Zulaedah, Rosyid Amrulloh Reporter : Dedeh H, Awaluddin, Rizki Mahaputra Fotografer: Cecep AW, Bambang

A, Rifqi Wahyudi Layout : Dimas R, M Rifki Ihsan Alamat Redaksi: Biro Komunikasi IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat

Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

@ipbuniversity@ipbofficial @ipbofficial @ipbuniversity www.ipb.ac.id

IPBTodayVolume 343 Tahun 2020

Fakultas dan Sekolah Bahu Membahu Hadapi COVID-19

Page 2: IPB Today Edisi 343 (Edisi Khusus)

2

Langkah Faperta Tanggulangi Dampak COVID-19 Bagi Warganya

Dalam upaya penanggulangan COVID-19, IPB

University telah membentuk Crisis Center.

Tugasnya adalah untuk meningkatkan informasi

dan edukasi kesehatan, khususnya mengenai COVID-19

kepada warga IPB University, menyelenggarakan berbagai

pelayanan emergency dan rujukan serta fasilitas

penunjang bagi warga IPB University yang terindikasi

terinfeksi virus COVID-19 serta melaksanakan koordinasi

lintas sektoral guna efektivitas dan efisiensi pencegahan

dan penanggulangan COVID-19 di IPB University.

Dengan pembentukan Crisis Center ini maka otomatis

seluruh organ IPB University bahu membahu melakukan

upaya penanggulangan COVID-19 di unit kerja masing-

masing di internal kampus.

Hal tersebut juga dilakukan Fakultas Pertanian (Faperta).

Faperta telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang

bertugas melakukan mitigasi dan memberikan respon

yang diperlukan terkait personalia civitas akademika dan

tenaga kependidikan (tendik) beserta keluarganya.

Dekan Faperta, Dr Suwardi secara periodik dan insidentil

melakukan koordinasi untuk memastikan semua warga

Faperta dalam kondisi baik, lingkungan Faperta yang aman

dan tetap terpelihara dan pelaksanaan tugas pokok

kegiatan akademik dan penunjangnya tetap dapat

terselenggara dengan baik.

"Bekerja dan tetap produktif dari rumah untuk dosen dan

pegawai serta belajar di rumah bagi mahasiswa, harus

sama-sama kita jalankan secara disiplin untuk tetap

terselenggaranya pelayanan Faperta dengan

memprioritaskan keselamatan dan kesehatan dosen,

mahasiswa, pegawai dan masyarakat. Kami juga

memperhatikan kebutuhan logistik selama aktivitas

bekerja dan belajar dari rumah bagi para pegawai," ujarnya.

Penyelenggaraan perkuliahan, seminar dan sidang tugas

akhir secara online juga menjadi perhatian utama agar

terlaksana dengan baik. Tim Satgas juga memastikan para

mahasiswa yang sedang melaksanakan tugas akhir di

berbagai tempat di tanah air, bahkan yang sedang magang

di luar negeri juga dipantau.

Di luar kegiatan pokok pelaksanaan akademik, Faperta

juga memastikan keluarga dosen, pegawai dan

mahasiswa yang masih tinggal di Bogor tetap dalam

kondisi baik. Satgas juga terus memantau dan

memberikan pelayanan yang dibutuhkan mahasiswa.

"Semoga kondisi ini lebih mempererat suasana

kekeluargaan dengan saling memperhatikan dan

kepedulian bagi sesama. Semoga masa-masa yang serba

terbatas selama menghadapi COVID-19 ini dapat segera

berlalu dan kita semua dapat kembali ke rutinitas harian

kita sebelumnya," demikian harapan Dr Suwardi. (dh/Zul)

Akses berita IPB terkini pada laman:

www.ipb.ac.id

Page 3: IPB Today Edisi 343 (Edisi Khusus)

3

FKH dan Ikatan Alumninya Bergandengan Tangan Hadapi COVID-19

Semenjak diberlakukannya Partially Closed Down di

IPB University pada pertengahan maret lalu,

Fakultas Kedokteran Hewan terus berupaya

memberikan antisipasi dan bantuan kepada beberapa

pihak terkait. Contohnya bantuan Alat Pelindung Diri (APD)

kepada petugas medis, virus transport media (VTM) dan

swab untuk Dinas Kesehatan wilayah kabupaten dan kota

Bogor. Selain itu, FKH juga telah memberikan bantuan

logistik untuk mahasiswa dan pegawai di lingkungan FKH

FKH bersama Ikatan Alumni (IKA) FKH telah membentuk

Gugus Crisis Center FKH di bawah komando Wakil Dekan.

Hal ini dilakukan sebagai upaya membantu meringankan

beban mahasiswa yang tidak memungkinkan untuk

pulang karena sedang melakukan penelitian di kampus

dan tidak adanya transportasi menuju kampung halaman

sehingga memutuskan untuk tinggal di kampus.

Wakil Dekan FKH, Dr drh Trioso Purnawarman, MSi,

menyampaikan bahwa bantuan mulai disalurkan sejak

pertengahan Maret hingga 5 April lalu. Ada 492 vitamin,

food suplemen dan nasi bungkus sebanyak 492 paket bagi

pegawai FKH yang piket (pengawai kandang, hewan

laboratorium, kebersihan, sarana-prasarana, keamanan

dan pegawai Rumah Sakit Hewan Pendidikan/RSHP).

Pemberian bantuan tahap kedua diberikan pada tanggal

6-19 April 2020.

“Ada juga Bantuan Peduli Almamater Ikatan Alumni FKH

yang disingkat Baper IKA FKH. Pada tanggal 10 April

2020, telah terkumpul dana sebesar Rp 51.600.989 dari

53 donatur. Dana ini kami salurkan dalam bentuk 1. 277

paket (susu, sarden, biskuit, masker dan mie instan) untuk

mahasiswa. Ada 23 paket yang didistribusikan ke petugas

kampus dan ibu-ibu kantin. Kami juga bagikan 250 paket

nasi untuk mahasiswa, 300 paket telur (@ 6 butir) untuk

mahasiswa dan fee masak untuk empat orang ibu kantin,”

terangnya.

Sementara itu, Dekan FKH, Prof Dr Srihadi Agungpriyono

mengungkapkan bahwa saat ini FKH sedang melakukan

beberapa upaya sebagai bentuk tanggung jawab dan bela

negara, serta simpati yang sangat mendalam atas

masalah yang sedang dialami bersama. Prof Srihadi

menghimbau semua pihak sesuai dengan peran dan

kapasitasnya masing-masing untuk bahu membahu dan

bersama-sama membuat gerakan masif untuk

berpartisipasi dalam pengendalian wabah COVID-19.

“Semoga dengan kekompakan gerakan bersama kita,

serta tentunya doa dan permohonan kepada Allah

Subhanahu wa ta'ala, semoga kita dimudahkan untuk bisa

mengatasi wabah COVID-19 dengan lebih cepat dan

tuntas,” tandasnya. (**/Zul)

Page 4: IPB Today Edisi 343 (Edisi Khusus)

4

Setelah sukses menggelar Gerakan Berbagi pada

Maret lalu, pertengahan April ini, Tim Satuan Tugas

(Satgas) Mitigasi COVID-19 Fakultas Perikanan

dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University kembali berbagi

untuk warganya.

Pada gerakan kali ini, tim yang terdiri dari kolaborasi

Dekanat, Himpunan Alumni, Agrianita dan Badan

Eksekutif Mahasiswa (BEM), berikan 100 paket bantuan

(makanan, masker dan vitamin) kepada mahasiswa

Bidikmisi. Selain itu, bantuan juga diberikan kepada tenaga

medis di sekitar Kampus IPB University. Seluruh paket

bantuan ini merupakan kontribusi dari para alumni FPIK di

seluruh Indonesia yang disalurkan melalui Gugus Tugas

COVID-19 FPIK.

“Ada 50 unit Alat Pelindung Diri (APD) dalam bentuk Face

Shield buatan Laboratorium Instrumentasi Kelautan,

Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, 100 unit

masker dan 10 paket masing-masing berisi 100 sarung

tangan plastik. Sama seperti gerakan sebelumnya, kami

tetap berkoordinasi dengan Crisis Center COVID-19 IPB

University,” ucap Dekan FPIK, Luky Adrianto, PhD.

Menurutnya, Tim Crisis Center FPIK juga mengoptimalkan

pemanfaatan fasilitas Laboratorium Instrumentasi

Kelautan untuk memproduksi APD dalam bentuk Face

Shield (FS). Laboratorium yang dipimpin oleh Prof Dr Indra

Jaya ini memanfaatkan fasilitas Printer 3D dan juga

kemampuan teknologi mahasiswa tingkat akhir untuk

mendesain dan memproduksi FS sesuai standar yang

telah ditetapkan.

“Kegiatan ini selain memanfaatkan kapasitas teknologi

laboratorium juga memberikan kesempatan kepada

mahasiswa FPIK untuk mendapatkan tambahan uang

saku selama masa Pandemi COVID-19 di IPB University.

APD ini telah disumbangkan kepada tenaga medis di

sekitar Bogor melalui Crisis Center COVID-19 IPB

University,” ujar Prof Indra Jaya, Guru Besar Instrumentasi

dan Robotik Kelautan, FPIK.

Untuk meningkatkan kapasitas produksi FS tersebut, HA

FPIK telah membantu pengadaan satu unit Printer 3D

yang dihibahkan kepada FPIK. Sekretaris Jenderal HA-

FPIK, Dr Rudy Alex Wahyudi menyatakan bahwa selain

untuk meningkatkan produksi FS, penambahan satu unit

Printer 3D tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan

kapasitas Laboratorium Instrumentasi Kelautan dalam

melaksanakan tri dharma perguruan tinggi di bidang

desain instrumentasi dan robotik kelautan di masa depan.

Sementara itu, menurut Dr Taryono, Ketua Crisis Center

FPIK, selain tetap fokus pada mahasiswa FPIK, fokus

berikutnya adalah tenaga kependidikan (tendik), laboran

dan petugas harian kampus yang karena sifat

penugasannya harus secara bergiliran ke kampus untuk

melaksanakan tugas rutinnya.

“Kami akan memberikan bantuan APD dalam bentuk

masker cuci ulang kepada petugas FPIK agar dapat

melaksanakan tugasnya sesuai protokol kesehatan yang

telah ditetapkan oleh IPB University. Selain APD, masih

ada opsi-opsi bantuan yang intinya adalah untuk

membantu mereka melaksanakan tugas mulia di kampus

dengan baik,” imbuhnya.

FPIK IPB University melalui rekening HA-FPIK masih

membuka dompet donasi, baik berupa uang maupun

barang untuk dapat terus menyalurkan bantuan hingga

wabah mereda.

“Tidak hanya itu, melalui Tim Gugus Tugas Mitigasi COVID-

19, kami juga terus mengumpulkan data dan membuat

jaringan komunikasi seluruh mahasiswa yang menetap di

Dramaga sehingga memungkinkan bagi kami untuk dapat

terus memonitor kondisi para mahasiswa, jika sewaktu-

waktu memerlukan bantuan. Demikian juga kondisi dosen,

tendik dan petugas harian kampus yang bertugas di

kampus,” tandasnya. (dh/Zul)

Hadapi COVID-19, FPIK Bagikan Face Shield Buatan Sendiri

Page 5: IPB Today Edisi 343 (Edisi Khusus)

5

akultas Peternakan (Fapet) IPB University telah

Fmelakukan berbagai upaya untuk turut

berpartispasi aktif dalam membantu warga IPB

University, terutama di lingkungan Fapet dalan

menghadapi wabah COVID-19. Fapet membentuk Tim

Satuan Tugas (Satgas) yang terdiri dari unsur pimpinan

fakultas dan departemen serta Organisasi

Kemahasiswaan (Ormawa) untuk memudahkan

koordinasi.

"Sejalan dengan Surat Edaran IPB University untuk

melaksanakan Partially Closed Down, Fapet juga

mengeluarkan surat edaran internal bagi seluruh warga

Fapet agar bekerja di rumah (work from home), tanpa

tatap muka langsung," kata Dekan Fapet, Prof Dr Sumiati.

Meskipun begitu, Prof Sumiati mengatakan pelayanan

tetap berlangsung sesuai kebutuhan dan permintaan

pengguna. Rapat dan kegiatan akademik dilaksanakan

secara online. Status mahasiswa Fapet terus dipantau

menggunakan form yang disebarkan pada para

mahasiswa untuk mengetahui posisi dan kondisi mereka.

“Tim Satgas COVID-19 Fapet menghimbau dan

menggerakkan warga serta alumni Fapet yang tergabung

dalam Himpunan Alumni Fakultas Peternakan (HANTER)

untuk saling membantu. Berbagai donasi, baik dalam

bentuk uang dan natura berhasil dihimpun dari para

donatur. Donasi yang terkumpul telah disalurkan kepada

mahasiswa Fapet yang tidak pulang ke kampung

halamannya karena berbagai kendala. Bantuan diberikan

pada para mahasiswa dalam bentuk sembako dan bahan

serta peralatan sanitasi. Tercatat tidak kurang dari 100

paket bantuan diberikan pada mahasiswa multi strata (S1,

S2 dan S3). Bantuan tersebut masih terus berjalan hingga

saat ini,” ujarnya.

Prof Sumiati menambahkan kegiatan pengumpulan donasi

dan distribusi bantuan dikoordinasikan oleh Iyep Komala,

SPt, MSi, salah satu dosen Fapet dan dibantu oleh

beberapa mahasiswa dari Ormawa Fapet. Pengantaran

bantuan dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol

kesehatan dan keselamatan, termasuk asistensi tentang

karantina mandiri bagi yang ditengarai terpapar COVID-19

atas pemeriksaan dokter.

"Selain pada para mahasiswa, bantuan juga diberikan

untuk para tenaga kependidikan dan keluarganya yang

sangat membutuhkan untuk membantu kebutuhan sehar-

hari. Distribusi bantuan ini dikoordinasikan oleh dosen

Fapet Dr Ir Sri Rahayu, MS," ungkapnya.

Selain mahasiswa, para tenaga kependidkan dan dosen

juga dipantau kesehatannya dengan mengisi form

pemantauan dan penelusuran, termasuk menggunakan

komunikasi melalui media WhatsApp (WA) grup dosen dan

tenaga kependidikan. Berbagai himbauan dalam bentuk

infografis disebarkan melalui WA grup agar dapat

diketahui dan dilaksanakan. Fasilitas disinfektan juga

disediakan di lokasi fasilitas umum atau bersama dan

setiap dosen serta tenaga kependidikan diberikan masker

dan hand sanitizer. (Awl/Zul)

Cara Fapet Tanggap Wabah COVID-19

Page 6: IPB Today Edisi 343 (Edisi Khusus)

6

Menindaklanjuti kebijakan IPB University terkait

“Work From Home” (WFH), Fakultas Kehutanan

(Fahutan) telah melakukan berbagai upaya dan

berpartisipasi aktif dalam membantu sivitas

akademika Fahutan dalam menghadapi wabah COVID-19.

Dekan Fahutan membentuk Tim Satuan Tugas yang

melibatkan unsur pimpinan Fakultas dan Departemen

Manajemen Hutan (MNH) Departemen Hasil Hutan (HH),

Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan

Ekowisata, (KSHE) serta Departemen Silvikultur (SVK).

Dekan Fahutan, Dr Rinekso Soekmadi mengatakan

Fakultas Kehutanan telah mengadakan survei online yang

bekerjasama dengan Organisasi Mahasiswa (Ormawa)

seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpro Forest

Students' Management Club (FSMC), Himpunan

Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

(Himakova), Himpunan Mahasiswa Hasil Hutan

(Himasiltan), Tree Grower Community (TGC) organisasi

kemahasiswaan di Departemen Silvikultur, International

Forestry Students' Association (IFSA). Survei ini dilakukan

untuk melihat sejauh mana mahasiswa Fahutan

terdampak COVID-19 dan sejauh mana menghadapi

perkuliahan secara daring. Disamping itu, Fakultas

Kehutanan juga telah mendata mahasiswanya yang masih

tinggal di Bogor selama masa wabah pandemik ini.

“Hasil survei menunjukkan bahwa dari 192 orang

mahasiswa aktif yang mengirimkan responnya, diperoleh

data bahwa 80.2 persen mahasiswa berada di luar Bogor.

Artinya para mahasiswa pulang ke rumah masing-masing

mengikuti arahan dari kampus. Setelah masa dua minggu

belajar di rumah, sebagian besar mahasiswa merasa sedih

(82.3 persen) karena tidak dapat beraktivitas di kampus,”

ujarnya.

Ia menambahkan, sebesar 80.7 persen mahasiswa

menganggap bahwa adanya masalah COVID-19

berpengaruh pada ekonomi keluarga. Diantaranya ada

yang kesulitan untuk mencukupi kebutuhan makan (15.1

persen), mahasiswa yang mengalami kesulitan untuk

mencukupi kebutuhan akademik (UKT) sebesar 38.5

persen, mahasiswa yang mengalami kesulitan untuk

membayar uang kost (40.4 persen) dan mahasiswa yang

mengalami kesulitan untuk transportasi (20 persen).

"Hasil pendataan mahasiswa yang masih tinggal di Bogor

sebanyak 117 orang, dimana sembilan orang diantaranya

mengalami kesulitan keuangan. Fakultas pun langsung

memberikan bantuan untuk mengatasi permasalahan

tersebut. Kami juga merespon dan menindaklanjuti

mahasiswa yang kesulitan akses untuk mendapatkan

makanan karena banyaknya warung makan yang tutup,"

ungkapnya.

Dr Rinekso menjelaskan dalam kegiatan akademik,

Fakultas Kehutanan telah mengeluarkan Pedoman

Operasional Baku (POB) untuk pelaksanaan penelitian,

seminar, ujian akhir, dan pengurusan Surat Keterangan

Lulus (SKL) secara daring melalui Edaran Dekan Fahutan

yang telah disosialisasikan kepada dosen, tenaga

kependidikan, dan mahasiswa. “Perkuliahan paruh kedua

semester genap 2019/2020 telah berlangsung sejak

tanggal 6 April 2020. Alhamdulillah, sejauh ini berbagai

permasalahan dapat diatasi dengan baik. Perkuliahan

dilakukan secara synchronous (melalui zoom, GHM, WA,

dan lainnya) dan asynchronous (melalui NewLMS, email

dan lain-lain),” ujarnya.

Adapun hasil survei terhadap mahasiswa dalam

penyelenggaraan kuliah secara daring, antara lain:

ketersediaan internet yang tidak memadai (64.1 persen)

dan ketersediaan paket data yang tidak memadai (45.8

persen). Dalam penyelenggaraan kuliah daring, salah satu

permasalahan yang dihadapi mahasiswa juga adalah

ketersediaan laptop dan program/software untuk mata

kuliah tertentu.

Sementara itu, dalam menanggulangi permasalahan

terkait COVID-19, baik di bidang akademik maupun

kemahasiswaan, Fakultas Kehutanan bersama-sama

dengan para alumni yang terhimpun dalam Himpunan

Alumni Fakultas Kehutanan (HAE) IPB University bahu

membahu mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak

didasari jiwa Korsa Rimbawan. Fakultas Kehutanan juga

menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada IPB

University yang telah memberikan arahan-arahan terkait

WFH, kuliah daring, bantuan untuk mahasiswa dan

kegiatan lainnya. (Awl/Zul)

Langkah Fahutan Hadapi COVID-19: Galang Donasi Hingga Buat Survey Online

Page 7: IPB Today Edisi 343 (Edisi Khusus)

7

Hadapi COVID-19, Fateta Galang Donasi Hingga Berikan Layanan SKL Online

emua orang dibuat resah oleh pandemi virus

SCOVID-19. Pemerintah telah mengambil langkah-

langkah untuk mencegah penularan lebih luas dari

wabah ini. Begitu pula Fakultas Teknologi Pertanian

(Fateta) yang menindaklanjuti arahan dari IPB University

dalam melakukan Work From Home (WFH) atau bekerja

dari rumah dan belajar di rumah bagi mahasiswa.

Dekan Fateta IPB University, Prof Dr Kudang Boro Seminar

mengatakan Fateta telah melakukan pendataan

mahasiswa yang tidak bisa pulang kampung (masih

tinggal di kampus atau sekitar kampus) dengan

membentuk Tim Pemantau dan Penanganan Mahasiswa

selama Masa Tanggap COVID-19.

"Kami juga telah melakukan distribusi bantuan baik dalam

bentuk uang maupun sembako. Ada paket sembako dan

uang tunai kami bagikan kepada 36 pedagang atau pekerja

di Kantin Sapta Fateta yang dihimpun dari para donator di

lingkungan Fateta IPB University," katanya.

Selain itu, ada 434 paket sembako yang dihimpun dari

para donator oleh Koperasi Sapta Fateta yang diberikan

kepada pegawai kontrak di lingkungan Fateta, Tenaga

Harian Lepas (THL) di lingkungan IPB University,

masyarakat luar kampus, mahasiswa dan para tukang

becak.

Prof Kudang menambahkan terkait kebijakan IPB

University yang mengambil langkah Partially Closed Down

dan perpanjangan masa pembatasan masuk kampus

sampai 19 April 2020, Fateta mewajibkan kepada tenaga

kependidikan (tendik) dan dosen untuk bekerja dari rumah

(Work From Home/WFH) dengan tetap memberikan

layanan maksimal kepada mahasiwa. Kecuali untuk

petugas kebersihan, Fateta masih menugaskan tendik

dengan sistem piket.

Ia menegaskan Fateta IPB University juga menyediakan

layanan administrasi akademik secara online bagi

mahasiswa Fateta melalui https://bit.ly/Surat_AK_Fateta

dan layanan SKL online yang dapat diakses pada

https://bit.ly/SKL_Fateta.. (Awl/Zul)

Page 8: IPB Today Edisi 343 (Edisi Khusus)

8

Sejak diberlakukannya kebijakan pembatasan

kegiatan perkuliahan guna mengantisipasi

meluasnya penyebaran virus Corona (COVID-19),

IPB University menghimbau seluruh mahasiswa yang

tinggal di tempat kos atau asrama kampus untuk kembali

ke daerahnya masing-masing. Hal tersebut karena

kampus IPB University menetapkan Partially Close Down

(PCD) dan seluruh kegiatan akademik untuk sementara

dilakukan secara online.

Namun bagi mahasiswa yang tak pulang karena alasan

tertentu, berdasarkan arahan Rektor IPB University, Prof

Dr Arif Satria, dipersilahkan tetap tinggal di asrama atau di

tempat lain dengan catatan melapor ke dekan fakultas

masing-masing.

Sebagaimana diketahui di Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University sendiri tercatat

ada hampir 200 mahasiswa yang masih tinggal di Bogor.

Menindaklanjuti arahan rektor tersebut, Dekan FMIPA, Dr

Ir Sri Nurdiati, MSc meminta kepada para ketua

departemen di lingkungan FMIPA agar memantau semua

mahasiswa yang masih berada di sekitar kampus dan

memberikan semua bantuan yang diperlukan. Selanjutnya

para ketua departemen di FMIPA melakukan

penggalangan dana baik dari internal dosen maupun dari

alumni, yang hasilnya kemudian diberikan kepada para

mahasiswanya. Bantuan umumnya berupa uang sebesar

250 ribu per mahasiswa.

Selain itu, FMIPA juga menerima bantuan dari alumni,

berupa bahan-bahan pangan, salah satunya dari Siti

Hutami Endang Adiningsih (Mamiek Suharto) yang telah

memberikan bantuan berupa 1.500 paket sembako. Paket

tersebut kemudian dikoordinasikan dengan Tim Crisis

Center IPB University. Bantuan dibagikan kepada petugas

lapang IPB University seperti Unit Keamanan Kampus

(UKK), Tim Direktorat Umum Sarana dan Prasarana

(DUSP), Tenaga kependidikan FMIPA dan untuk

masyarakat lingkar kampus yaitu Desa Cikarawang,

Babakan Dramaga dan Sukawening.

“Kami sangat mengapresiasi para alumni FMIPA yang

telah ikut serta mengulurkan bantuan. Semoga Allah

berikan balasan yang lebih baik dan melindungi kita semua

dari bahaya wabah COVID-19,” kata Dr Sri.

Dengan langkah yang dilakukan FMIPA tersebut, Dr Sri

berharap kita semua tetap diberikan kesabaran dan saling

bahu membahu menghadapi krisis akibat wabah ini dan

semoga wabah ini segera berakhir sehingga seluruh

komponen bangsa ini bisa beraktivitas kembali seperti

sedia kala. (Rz/Zul)

Keluarga Besar FMIPA Atasi Kesulitan Warga dan Masyarakat Akibat COVID-19

Page 9: IPB Today Edisi 343 (Edisi Khusus)

9

COVID-19 menjadi perhatian setiap kalangan.

Semua berbondong-bondong berupaya untuk

melawan pandemi global ini. Tak terkecuali bagi

Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University.

Semenjak IPB University menerapkan Partially Closed

Down, mahasiswa dihimbau untuk kembali ke rumah

masing-masing. Kegiatan akademik dilakukan dengan

metode tanpa tatap muka atau online.

Bagi mahasiswa yang tak mampu untuk pulang, FEM IPB

University memberikan bantuan donasi yang dikumpulkan

dari para dosen FEM. Donasi tersebut diharapkan bisa

membantu mereka di tengah kondisi pandemi ini.

Sebelumnya, IPB University juga telah memberikan

bantuan kuota internet untuk seluruh mahasiswa aktif

selama tiga bulan.

“Mahasiswa yang masih berada di Bogor perlu terus kita

monitor dan bantu dengan menggunakan dana yang telah

terkumpul. Kebutuhan-kebutuhan utamanya yang

berkaitan dengan kesehatan telah disiapkan dari dana

tersebut. Selain itu juga beberapa kebutuhan yang

sifatnya benar-benar diperlukan oleh mahasiswa. Bekerja

sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEM,

pendataan tersebut dilakukan dengan dikoordinasikan

oleh Satgas COVID-19 di tingkat Fakultas yang diketuai

oleh Wakil Dekan Sumberdaya, Kerjasama dan

Pengembangan, Dr Tanti Novianti,” ujar Prof Dr Ir R

Nunung Nuryartono, MSi, Dekan FEM IPB University.

Tak hanya itu, FEM IPB University juga telah memberikan

bantuan kepada tenaga keamanan yang bekerja di

lingkungan FEM. Berbagai vitamin dan juga tambahan

menu untuk meningkatkan kesehatan petugas keamanan.

Dengan upaya-upaya semacam ini, Prof Nunung berharap

setidaknya hal ini mampu untuk mengurangi beban dari

mahasiswa, juga sekaligus membantu tenaga keamanan

dan pegawai Tenaga Harian Lepas di lingkungan FEM.

“Saatnya kita semua untuk bersama-sama berbagi dan

meningkatkan rasa solidaritas. Tentu kita berharap COVID-

19 ini bisa segera berakhir dengan tetap memohon

kepada Allah SWT,” ujarnya. (Rz/Zul)

Lawan COVID-19, FEM Ikut Berbagi

Page 10: IPB Today Edisi 343 (Edisi Khusus)

10

Pandemi COVID-19 tentu tidak bisa dianggap

remeh. Meski tingkat kematiannya (case fatality

rate) dinilai rendah, namun penyebaran dan

penularan virus ini begitu masif. Karenanya, WHO telah

menetapkan virus ini sebagai pandemi.

IPB University sejak awal telah sigap merespon pandemi

ini dengan membuat Crisis Center terkait COVID-19.

Dengan adanya crisis center ini, IPB University melakukan

langkah-langkah penanggulangan akibat dampak COVID-

19. Salah satunya adalah dengan menunda sementara

kegiatan akademik secara tatap muka, diganti dengan

online. Mahasiswa dihimbau untuk kembali ke rumah

masing-masing.

Meski demikian, tentu tak semua bisa pulang ke kampung

halaman. Beberapa masih ada yang tetap tinggal karena

satu dan lain hal, seperti penelitian yang tak bisa ditinggal.

Di Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University,

tercatat ada 19 mahasiswa yang menetap di Bogor hingga

per tanggal 8 April 2020.

Dekan Fema, Prof Dr Ir Ujang Sumarwan, MSc berharap

krisis ini segera berakhir dan kita semua dapat

melewatinya dengan baik serta sehat walaafiat.

“Kami menghimbau kepada semua mahasiswa agar tetap

menjaga disiplin untuk tetap tinggal di rumah dan menjaga

semangat tetap tinggi untuk mengikuti proses belajar dan

bimbingan akademik melalui online. Kepada para

mahasiswa Fema yang masih berada di kampus, jika

memerlukan bantuan mohon segera menghubungi komisi

kemahasiswaan di departemen masing-masing. Kepada

ketua dan sekretaris departemen dan para dosen, kami

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas

dedikasi dan komitmennya serta kerja kerasnya dalam

menyiapkan bahan ajar online dalam waktu tiga minggu

ini. Kepada para tenaga kependidikan, kami ucapkan

terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

karena telah membantu jalannya administrasi di unit

masing-maing walaupun bekerja dari rumah. Tetap

semangat dan menjaga kesehatan dan stamina sebaik-

baiknya. Kami sampaikan juga ucapan terima kasih kepada

Bapak Rektor dan para Wakil Rektor yang telah

memberikan arahan dan panduan serta pedoman dalam

melaksanakan kegiatan akademik selama masa kerja di

rumah ini,” ujarnya.

Fema juga memberikan santunan kepada mahasiswa yang

membutuhkan untuk membantu memenuhi kebutuhan

hidup. Tak hanya pemberian santunan, Fema juga turut

memantau para mahasiswa yang tak pulang ini dengan

membuat grup di WhatsApp. Dengan grup ini, mahasiswa

diharapkan bisa tetap berhubungan dengan para dosen

yang ada di Fema. Sehingga Fema bisa mengetahui

bagaimana kondisi terakhir mahasiswa yang

bersangkutan. (Rz/Zul)

Fema Berikan Santunan dan Terus Pantau Mahasiswa yang Tidak Pulang

Page 11: IPB Today Edisi 343 (Edisi Khusus)

11

Sekolah Bisnis Tanggap COVID-19, Bantu Pihak-pihak yang Terdampak

enyikapi wabah COVID-19 yang sedang

Mmerebak saat ini, Sekolah Bisnis (SB) IPB

University turut berusaha membantu pihak-

pihak yang terdampak langsung maupun tidak langsung.

Sampai saat ini, SB IPB University telah memberikan

bantuan vitamin, masker, handsanitizer dan makan siang

bagi tenaga kebersihan dan keamanan yang bertugas di

Kampus SB IPB University.

“Kami juga memberikan bantuan di lingkungan Sekolah

Bisnis IPB University kepada yang membutuhkan. Untuk

masyarakat di lingkar kampus, kami sedang menggalang

dana yang nantinya akan disalurkan melalui Crisis Center

IPB University,” ungkap Prof Dr Ir Noer Azam Achsani, MS,

Dekan SB IPB University.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya saat ini bekerjasama

dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Bogor dan

Pusat. SB juga menggalang dana untuk pengadaan Alat

Pelindung Diri (APD) dan lain-lain. Nantinya, APD tersebut

akan didonasikan kepada tenaga medis di beberapa rumah

sakit di Bogor dan lain-lain.

Prof Azam juga menyebutkan bahwa SB tetap

menjalankan proses akademik melalui sistem

pembelajaran non tatap muka (online). Semua mahasiswa

bisa mengikuti perkuliahan serta melaksanakan kolokium,

seminar, sidang komisi serta ujian sidang melalui sistem

online.

“Jika ada mahasiswa yang terdampak COVID-19 akan

diberikan perhatian khusus. Hal ini dilakukan untuk

menjamin bahwa semua proses akademik bisa berjalan

lancar dan semua mahasiswa bisa mengikuti proses

perkuliahan dengan baik,” ujarnya. (RA/Zul)

Page 12: IPB Today Edisi 343 (Edisi Khusus)

12

Dalam rangka mengurangi risiko merebaknya

wabah COVID-19, Sekolah Vokasi IPB University

telah melakukan berbagai upaya seperti

membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 dan

Demam Berdarah Dengue (DBD). Tugas Tim Satgas ini

adalah melakukan pencegahan penyebaran COVID-19 dan

DBD sebagai tindak lanjut dari Surat Rektor No

4800/IT3/HM.00/2020 terkait Kebijakan IPB University

tentang Pencegahan, Penyebaran COVID-19 dan DBD di

IPB University. Tim Satgas ini terus berkoordinasi dengan

Komite Crisis Center IPB University yang dipimpin oleh

Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Sistem Informasi.

“Tim Satgas ini bertugas untuk mengingatkan terus

menerus dan meminta dosen, tendik dan mahasiswa

supaya melakukan tindakan pencegahan secara konsisten

dengan melakukan penyemprotan disinfektan, penyediaan

sabun dan hand sanitizers serta penyediaan masker bagi

petugas khusus yang bertugas seperti bagian keamanan,”

tutur Dr Ir Arief Daryanto, DipAgEc, MEc, Dekan Sekolah

Vokasi IPB University.

Lebih lanjut ia menerangkan, Tim Satgas COVID-19 SV IPB

University telah menerima donasi dari civitas akademika

dan tendik SV IPB University. Tim Satgas ini bekerjasama

dengan alumni SV IPB University dalam mendistribusikan

bantuan uang dan natura yang diperoleh dari para donatur

kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Bantuan

tersebut antara lain berupa masker, hand sanitizer,

vitamin C, susu dan sembako yang didistribusikan kepada

para mahasiswa SV IPB University yang sangat

membutuhkan dan warga sekitar kampus yang secara

ekonomi terdampak COVID-19.

Tidak hanya itu, sebagai upaya mengurangi penyebaran

COVID-19, SV IPB University juga menjalankan

perkuliahan secara daring. Untuk menjalankan kegiatan

perkuliahan secara daring, dosen SV IPB University

diminta menyiapkan konten pembelajaran dari berbagai

sumber melalui LMS yang diberi nama “E-Learning for

Vocational Education and Training Acceleration (EVIETA)”.

Konten pembelajaran yang dimaksud tetap berorientasi

kepada tercapainya target learning outcome (LO) yang

telah ditetapkan.

“Untuk evaluasi pembelajaran seperti Ujian Tengah

Semester dan Ujian Akhir Semester, akan dilakukan

dengan menggunakan LMS atau bentuk lain sesuai

dengan preferensi dosen dan mahasiswa. Kami juga

menyediakan program pelatihan online seperti webinar

atau workshop dan menyiapkan dokumen panduan

praktis bagi dosen. Ini dimaksudkan supaya dosen dapat

menyiapkan konten pembelajaran dan menggunakan LMS

atau sistem manajemen pembelajaran lain dengan lebih

baik,” ungkap Dr Arief.

Berkaitan dengan mata kuliah yang mewajibkan adanya

praktikum, Dr Arief menjelaskan, media pembelajaran

melalui video dapat mendorong mahasiswa bekerja secara

lebih mandiri. Mahasiswa dapat melihat video sambil

mengikuti tindakan manual, menjawab pertanyaan

sebelum praktik, melakukan keterampilan praktikum dan

akhirnya melakukan pengkajian terhadap apa yang sudah

dilakukan.

“Ke depannya kami ingin terus mengembangkan LMS

EVIETA untuk mendorong terwujudnya pembelajaran yang

berbasis blended learning. Di samping dapat

meningkatkan hasil belajar, blended learning juga

bermanfaat untuk meningkatkan hubungan komunikasi

pada tiga metode pembelajaran yaitu lingkungan

pembelajaran yang berbasis ruang kelas tradisional, yang

blended, dan yang sepenuhnya online. Dalam hal ini level

of engangement mahasiswa dalam proses belajar dapat

lebih optimal,” papar Dr Arief.

Ia menegaskan, pendidikan vokasi memiliki ciri khas jika

dibandingkan dengan pendidikan akademik lainnya.

Konsep yang diterapkan di SV IPB University selain

blended learning, maka ke depan akan terus memperbaiki

teaching factory (industri) dan kurikulum yang link and

match dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

(RA)

Upaya Sekolah Vokasi Lindungi Warga Terdampak COVID-19

Page 13: IPB Today Edisi 343 (Edisi Khusus)

erebaknya wabah COVID-19 mengharuskan

Msemua pihak untuk terus berupaya

mengurangi dampaknya, paling tidak di

lingkungan terdekatnya. Termasuk Sekolah Pascasarjana

IPB University juga terus berupaya mengurangi dampak

penularan maupun risiko terjangkitnya wabah COVID-19

ini.

Untuk mengurangi risiko wabah COVID-19, Sekolah

Pascasarjana IPB (SPs) University membentuk Satuan

Tugas (Satgas) Forum Wacana yang dimotori oleh Prof Dr

Ir Nahrowi, MSc. Satgas Forum Wacana tersebut

melakukan penggalangan dana yang diberikan kepada

mahasiswa dan masyarakat yang terdampak secara

langsung maupun tidak langsung akibat wabah COVID-19.

Selain penggalangan dana, Satgas COVID-19 ini juga

berkoordinasi dengan para komti program studi untuk

terus melakukan pemantauan secara rutin di lingkungan

mahasiswa agar mahasiswa selalu meng-update kondisi

kesehatannya.

Dekan Sekolah Pascasarjana IPB University, Prof Dr Anas

Miftaf Fauzi mengatakan saat ini SPs tengah fokus pada

kegiatan akademik secara online. Kegiatan akademik yang

dimaksud antara lain adalah kuliah daring, sidang komisi,

kolokium, seminar, ujian sidang tesis, ujian kualifikasi lisan,

ujian tertutup untuk mahasiswa doktoral (S3), sidang

promosi terbuka (S3) dan pengajuan Surat Keterangan

Lulus (SKL) yang dilakukan secara daring.

Pendaftaran sidang komisi dan kolokium, lanjut Prof Anas,

dapat dilakukan secara daring di masing-masing fakultas

atau sekolah. Sementara itu, untuk pendaftaran ujian

kualifikasi lisan, seminar, ujian tesis, ujian tertutup, dan

sidang promosi terbuka dilakukan secara daring di Sekolah

Pascasarjana.

Lebih lanjut Prof Anas menjelaskan, pelaksanaan sidang

komisi, dosen atau mahasiswa dapat menjadi host sesuai

kesepakatan antara dosen pembimbing dan mahasiswa.

Sedangkan pelaksanaan ujian kualifikasi lisan, kolokium,

seminar, ujian tesis dan ujian tertutup yang menjadi host

adalah dosen/tendik/mahasiswa yang ditunjuk oleh

Program Studi. Adapun pelaksanaan sidang promosi

terbuka yang menjadi host adalah Sekolah Pascasarjana.

“Sistem penilaiannya sesuai dengan standar operasional

baku yang selama ini sudah berjalan. Formulir

penilaiannya bisa diunduh di laman yang sudah disediakan

sehingga dosen bisa mengisi formulir tersebut dan

rekapitulasi hasil penilaian disampaikan ke Sekolah

Pascasarjana menggunakan google form,” pungkas Prof

Anas. (RA)

Tanggap Darurat COVID-19, Begini Upaya Sekolah Pascasarjana

13