inventarisasi jamur makroskopis pada limbah …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel msy...

18
INVENTARISASI JAMUR MAKROSKOPIS PADA LIMBAH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PT PERKEBUNAN HASIL MUSI LESTARI (PHML) KECAMATAN BTS ULU KABUPATEN MUSI RAWAS Msy Olivia Rega Anorda. 1 , Linna Fitriani M.Pd. 2 , Yuni Krisnawati, M.Pd. 3 1 Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau 2 dan 3 Dosen STKIP-PGRI Lubuklinggau Jurusan Biologi STKIP-PGRI Lubuklinggau Email: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis jamur Makroskopis pada limbah perkebunan kelapa sawit di PT Perkebunan Hasil Musi Lestari (PHML) Kecamatan BTS ULU Kabupaten Musi Rawas dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data dengan cara observasi. Dari hasil penelitian ditemukan 5 Ordo (Agaricales, Auriculariales, Aphylloporales, Lycoperdales, Polyporales), 11 Famili (Auriculariaceae, Boletaceae, Hydnaceae, Hygrophoraceae, Pleurotaceae, Lycoperdaceae, Meripilaceae, Schizophylaceae, Tricholomataceae, Polyporaceae), 18 Genus (Auricularia, Auriculariopsis, Boletus, Clitoybe, Collybia, Crepidotus, Fomes sp, Ganoderma, Grivola, Hypholoma, Spongipelis, Tulostoma, Panus, Pleurotus, Polyporus, Lactarius, Lenzites), dan memiliki 24 Spesies (Auricularia polytricha, Boletus sp, Clytoybe dealbata, Clitoybe decembris, Collybia sp, Collybia chirata, Coltricia sp, Coltricia perennes, Crepidotus fusisporus var. rameus, Fomes fomentarius, Ganoderma sp 1, Ganoderma sp 2, Grivola sp, Hipholoma marginatum, Lactarius sp, Lenzites sp, Lenzites betulina, Marasminus sp, Panus sp, Pycnoporus cinnabarinus, Pleurotus pulmonaris, Schyzophylum commune, Spongipelis sp, Tulostoma sp. Hasil pengamatan faktor abiotik yang di dapat suhu tanah berkisar 23,9- 26,3 o C dan faktor kelembaban tanah berkisar 75-82%. Kata Kunci: inventarisasi, jamur makroskopis, pt phml A. PENDAHULUAN Jamur mempunyai peranan penting dalam ekosistem, jamur merupakan dekomposer (pengurai) dan menjadi penyeimbang keanekaragaman jenis hutan. Sebagai pengurai jamur mampu menguraikan bahan organik seperti selulosa, hemiselulosa, lignin, protein, dan senyawa pati dengan bantuan enzim. Jamur menguraikan bahan organik 1

Upload: others

Post on 28-Dec-2019

53 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1

INVENTARISASI JAMUR MAKROSKOPIS PADA LIMBAH PERKEBUNAN

KELAPA SAWIT DI PT PERKEBUNAN HASIL MUSI LESTARI (PHML)

KECAMATAN BTS ULU KABUPATEN MUSI RAWAS

Msy Olivia Rega Anorda.1, Linna Fitriani M.Pd.

2, Yuni Krisnawati, M.Pd.

3

1Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau

2 dan 3 Dosen STKIP-PGRI Lubuklinggau

Jurusan Biologi STKIP-PGRI Lubuklinggau

Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis jamur Makroskopis pada limbah

perkebunan kelapa sawit di PT Perkebunan Hasil Musi Lestari (PHML) Kecamatan BTS

ULU Kabupaten Musi Rawas dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif dan teknik

pengumpulan data dengan cara observasi. Dari hasil penelitian ditemukan 5 Ordo

(Agaricales, Auriculariales, Aphylloporales, Lycoperdales, Polyporales), 11 Famili

(Auriculariaceae, Boletaceae, Hydnaceae, Hygrophoraceae, Pleurotaceae, Lycoperdaceae,

Meripilaceae, Schizophylaceae, Tricholomataceae, Polyporaceae), 18 Genus (Auricularia,

Auriculariopsis, Boletus, Clitoybe, Collybia, Crepidotus, Fomes sp, Ganoderma, Grivola,

Hypholoma, Spongipelis, Tulostoma, Panus, Pleurotus, Polyporus, Lactarius, Lenzites), dan

memiliki 24 Spesies (Auricularia polytricha, Boletus sp, Clytoybe dealbata, Clitoybe

decembris, Collybia sp, Collybia chirata, Coltricia sp, Coltricia perennes, Crepidotus

fusisporus var. rameus, Fomes fomentarius, Ganoderma sp 1, Ganoderma sp 2, Grivola sp,

Hipholoma marginatum, Lactarius sp, Lenzites sp, Lenzites betulina, Marasminus sp, Panus

sp, Pycnoporus cinnabarinus, Pleurotus pulmonaris, Schyzophylum commune, Spongipelis

sp, Tulostoma sp. Hasil pengamatan faktor abiotik yang di dapat suhu tanah berkisar 23,9-

26,3oC dan faktor kelembaban tanah berkisar 75-82%.

Kata Kunci: inventarisasi, jamur makroskopis, pt phml

A. PENDAHULUAN

Jamur mempunyai peranan penting dalam ekosistem, jamur merupakan

dekomposer (pengurai) dan menjadi penyeimbang keanekaragaman jenis hutan. Sebagai

pengurai jamur mampu menguraikan bahan organik seperti selulosa, hemiselulosa, lignin,

protein, dan senyawa pati dengan bantuan enzim. Jamur menguraikan bahan organik

1

2

menjadi senyawa yang di serap dan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan

(Hasanuddin, 2014:38-39).

Jamur yang bersifat racun biasanya memiliki warna yang mencolok, tidak terdapat

gigitan dari organisme lain dan biasanya berbau busuk karena mengandung senyawa

sulfida.Jamur biasanya tumbuh pada kondisi lingkungan yang teduh dan tingkat

kelembapan yang cukup tinggi, arus angin dan pencahayaan. Beberapa faktor lainnya

adalah kebutuhan sinar matahari tidak langsung, kondisi ini jamur dapat tumbuh dengan

cepat, suhu dan sirkulasi udara yang sejuk, dan kondisi lingkungannya dataran rendah

sangat cocok untuk kehidupan jamur makroskopis (Hidayati, dkk, 2015:76).

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 29 November 2016 di

PT Perkebunan Hasil Musi Lestari (PHML) yang berada di Kecamatan BTS ULU

Kabupaten Musi Rawas terdapat beberapa jenis Jamur Makroskopis yang hidup dan

tumbuh di perkebunan kelapa sawit. Limbah kelapa sawit merupakan limbah yang berasal

dari perkebunan kelapa sawit dan limbah industri kelapa sawit.

1. Pengertian Inventarisasi

Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan

pelaporan hasil pendataan barang milik daerah (Nasiti, dan Kusumawati, 2014:43).

Inventarisasi juga dapat diartikan sebagai kegiatan pengumpulan dan penyusunan data

untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan dengan mengidentifikasikan data yang diambil

meliputi jenis, densitas, dan habitat (Surachman, dkk, 2014:7). Menurut Santoso,

(2016:2) Inventarisasi tumbuhan merupakan pencatatan dan pengumpulan data dari

penelitian tentang tumbuhan, pendataan dilakukan dengan mengklasifikasi dan

determinasi tumbuhan sesuai dengan ciri morfologinya.

a. Pengertian Jamur

Menurut Mawardi, dan Hidayani, (2013:2-4), jamur merupakan organisme

yang cukup menarik untuk dikenal dan dipelajari. Lebih dari 70.000 jenis jamur

3

telah dikenal jamur hidup diberbagai tempat seperti hutan, kebun, pertamanan,

industri bahkan pepohonan yang sering dijumpai. Jamur merupakan organisme yang

unik dari cara mendapatkan nutrisinya, struktur tubuh, dan cara reproduksinya.

Berbeda dengan organisme lain, jamur memiliki struktur atau bentuknya seperti

batang dan akar.

Jamur merupakan salah satu keunikan yang memperkaya keanekaragaman

jenis makhluk hidup. Beberapa jenis jamur telah banyak dimanfaatkan oleh manusia

sebagai bahan makanan dan sumber bahan obat-obatan tradisional maupun modern

(Wahyudi, dkk, 2012:8).

b. Jamur Makroskopis

Jamur makroskopis merupakan jamur yang dapat dilihat dengan kasat mata

yang memiliki tubuh buah berukuran besar 0,6 cm yang merupakan struktur

produktif untuk menyebarkan dan menghasilkan sporanya. Jamur makroskopis

memiliki struktur umum yang terdiri atas bagian tubuh seperti bilah, tudung, tangkai,

cincin, dan volva (Darwis, dkk, 2011:1). Menurut Syafrizal, dkk, (2014) jamur

makroskopis adalah cendawan sejati yang ukurannya relative besar, dapat dilihat

dengan kasat mata, dapat dipegang, atau dipetik dengan tangan, dan bentuknya

mencolok.

2. PT Perkebunan Hasil Musi Lestari

Kecamatan BTS ULU kabupaten Musi Rawas memiliki PT Perkebunan

Hasil Musi Lestari yang di dirikan pada tahun 1992 dengan luas ± 11.000 hektar

perkebunan kelapa sawit dengan luas pabrik 10 hektar yang di bangun pada tahun

2007. PT Perkebunan Hasil Musi Lestari memiliki perkebunan yang luas dan di bagi

per-blok.

B. Jenis Penelitian

4

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, merupakan jenis

penelitian yang mengamati, mencatat berdasarkan ciri-ciri dan morfologi (Putra,

2013:71). Pengambilan sampel jamur berdasarkan observasi dan dokumentasi dengan

mengambil objek yang akan diteliti yaitu jenis-jenis jamur Makroskopis yang ada di

limbah perkebunan kelapa sawit di PT Perkebunan Hasil Musi Lestari (PHML)

Kecamatan BTS ULU Kabupaten Musi Rawas.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu

Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-September 2017.

2. Tempat

Penelitian akan dilakukan di PT Perkebunan Hasil Musi Lestari (PHML)

Kecamatan BTS ULU Kabupaten Musi Rawas. Pengambilan sampel dan gambar

pada jenis-jenis jamur terletak di limbah perkebunan kelapa sawit pada blok F,

blok G, dan blok H, milik PT Perkebunan Hasil Musi Lestari (PHML) untuk

proses herbarium.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian meliputi jamur Makroskopis yang di temukan peneliti selama

penjelajahan di perkebunan kelapa sawit milik PT Perkebunan Hasil Musi Lestari

(PHML) Kecamatan BTS ULU Kabupaten Musi Rawas.

E. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah:

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kamera yang digunakan untuk

dokumentasi spesimen, toples, plastik, kertas label, termometer untuk mengukur

5

suhu, hygrometer untuk mengukur kelembaban, alat tulis yang digunakan untuk

mencatat nama dan identifikasi jenis jamur.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: sampel

tumbuhan jamur (fungi), air, tisu, alkohol 70%, digunakan untuk membuat

herbarium pada tumbuhan jamur (fungi).

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi.

Sehingga pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif

kualitatif dengan cara mendeskripsikan ciri-ciri dari jamur yang ditemukan untuk

memperoleh informasi mengenai jenis-jenis jamur Makroskopis yang ada di

perkebunan kelapa sawit dan disajikan dalam bentuk gambar, dan uraian deskriptif

tentang identifikasi jenis jamur yang ditemukan dengan panduan: Buku Aneka

Jamur S, Alex, M, (2011) dan jurnal mengenai jamur. Pengambilan sampel dengan

cara turun langsung ke lapangan secara onservasi di lokasi yang sudah ditentukan

dengan teknik Purposive sampling dengan pertimbangan tertentu.

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti pada tanggal 9 Agustus

sampai 9 September 2017, peneliti menemukan beberapa jenis jamur Makroskopis yang

hidup dan tumbuh pada perkebunan kelapa sawit seperti pelepah, kayu kelapa sawit dan

tandan yang lapuk. Observasi ini dilakukan pada waktu pagi hari sekaligus pengukuran

suhu tanah dan kelembaban tanah habitat pertumbuhan jamur di PT Perkebunan Hasil

Musi Lestari (PHML). Klasifikasi dari jenis jamur yang ditemukan tersebut dapat dilihat

pada Tabel 4.1 berikut:

6

Tabel 4.1

Klasifikasi Jenis Jamur Makroskopis

No Ordo Family Genus Spesies

1 Agaricales Tricholomataceae Clitoybe Clitoybe dealbata

Clitoibe decembris

Collybia Collybia sp

Chollybia chirata

Marasmius Marasmius sp

Boletaceae Boletus Boletus sp

Hygrophoraceae Hypholoma Hipholoma

marginatum

Pleurotaceae Pleurotus Pleurotus

pulmonarius

Crepidotus Crepidotus

fusisporus var. ra

meus

Russulaceae Lactarius Lactarius sp

2 Auriculariales Auriculariaceae Auricularia Auricularia

polytricha

3 Aphylloporales Schizophylaceae Auriculariopsis Schyzophylim

commune

4 Polyporales Hydnaceae Spongipelis Spongipelis sp

Meripilaceae Grivola Grivola sp

Polyporaceae Fomes Fomes Fomentarius

Ganoderma Ganoderma sp 1

Ganoderma sp 2

Lenzites Lenzites sp

Lenzites betulina

Panus Panus sp

Polyporus Coltricia sp

Coltricia perennes

Pycnoporus Pycnoporus

cinnabarinus

5 Licoperdales Lycoperdaceae Tulostoma Tulostoma sp

7

PEMBAHASAN

Tabel 4.2

Jenis-Jenis Jamur Makroskopis yang Di Temukan Pada Limbah Kelapa Sawit Di PT

Perkebunan Hasil Musi Lestari (PHML)

No Nama Spesies

Jamur

Gambar Ciri-Ciri/Identifikasi Jamur

1 Auricularia

polytricha

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

Deskripsi: Jamur Auricularia

poltricha mempunyai tubuh

buah berbentuk seperti

kuping berwarna coklat

kemerahan, bertekstur lembut

habitat alamiah, tangkai yang

pendek atau tidak memiliki

tangkai. Hidup menempel.

Jenis jamur ini banyak

ditemukan pada pohon kelapa

sawit yang mati. Jamur jenis

ini mirip sekali dengan jamur

kuping dan hidup

berkelompok kecil.

kelas Basidiomycetes,

genus Auriculariales.

2 Boletus sp

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

Deskripsi: Jamur jenis ini

memiliki tubuh buah

berbentuk payung berwarna

putih cerah, transparan, tekstur

tubuh buah mudah hancur,

lamella berbentuk pori-pori,

hidup soliter dengan habitat

alamiah tumbuh pada pohon

kau kelapa sawit yang telah

mati dan akar semu pada

pohon yang mati. tidak

memiliki cincin dan cawan,

memiliki tangkai berbentuk

silindris dan bagian dalamnya

berongga sehingga mudah

hancur. Jamur ini termasuk

pada kelas Agaricomycetes,

ordo Agari-cales

3 Coltricia sp

Deskripsi: Jamur ini

merupakan jenis jamur yang

mempunyai tubuh buah

seperti kipas berwarna coklat

mempunyai pori-pori yang

halus pada permukaan serta

tidak mudah robbek, dengan

permukaan tubuh buah yang

8

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

licin dan tangkai yang pendek

atau kecil dan keras terdapat

pada sisi tubuh buah, tidak

mempunyai cincin dan

cawan, mempunyai akar

semu yang tumbuh pada

tumbuhan dan mempunyai

habitat pada ranting-ranting

pada tumbuhan atau pelepah

kelapa sawt yang sudah mati.

Jamur jenis ini dapat di olah

sebagai bahan pangan.

Termasuk pada kelas

Agaricomycetes dan ordo

Polyporales. Jamur ini sering

disebut sebagai jamur terap

oleh warga dan diolah ketika

masih kecil.

4 Coltricia

perennes

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

Deskripsi: jamur Coltricia

perennes merupakan jamur

yang memiliki tubuh buah

berbentuk corong, tipis,

tekstur seperti kulit, bergaris

konsentris dengan warna putih

habitat alamiah dan akar semu

pada kayu kering yang sudah

lapuk dan mati, jamur jenis ini

tidak memiliki cincin dan

cawan serta memiliki tangkai

yang yang sangat pendek.

Jamur Coltricia perennes

termasuk pada kelas

Basidiomycota dengan kelas

Agaricomycetes dan ordo

Polyporales

5 Collybia sp

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

Deskripsi: Tudung berbentuk

payung cembung dan pipih,

permukaan licin, tekstur halus

berwarna putih hingga cream,

terdapat sedikit tonjolan kecil

ditengah tudung jamur ini.

berwarna putih. permukaan

licin, berwarna sama dengan

tudung. Habitat dikayu lapuk,

hidup dalam kelompok kecil.

Termasuk pada kelas

Basidiomycetes dengan ordo

Agaricales.

6 Collybia cirhata Deskripsi: jamur ini

mempunyai tubuh buah

9

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

berbentuk payung berwarna

putih kecokelatan, tekstur

tubuh buah mudah hancur,

lamella berbentuk insang,

hidup berkelompok dan

habitat alamiah, dan akar

semu melekat pada kayu yang

mati, memiliki tangkai yang

panjang dan pelekatan tangkai

tepat berada di tengah.

Termasuk pada kelas

Agaricomycetes.

7 Crepidotus

fusisporus var.

rameus

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

Deskripsi: Bentuknya kecil,

permukaan licin, lembut, dan

halus, garis-garisnya berwarna

putih bersih, Memiliki batang

yang kurus dan hidup

berkelompok. Jenis jamur ini

hidup di pohon yang lapuk

/mati. Jamur ini tidak dapat

dikonsumsi karena mudah

hancur apabila di cabut pada

habitatnya. Jamur jenis ini

termasuk pada kelas

Basidiomycetes dan ordo

Agaricales.

8 Clitoybe

dealbata

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

Deskripsi: Mempunyai tubuh

buah berbentuk seperti payung

berwarna putih kemerahan

dengan tudung pada

permukaan halus berwarna

putih, tangkai pendek,

mempunyai akar semu yang

tumbuh pada batang yang

lembab. Jamur Clitoybe

dealbata termasuk pada kelas

Basidiomycetes dan ordo

Agaricales.

9 Collytoybe

decembris

Deskripsi: Jamur Clitoybe

decembris ini memiliki tudung

melingkar seperti payung yang

warna keabu-abuan. Habitat

tumbuh pada sisa tandan sawit

yang lembab. mengeluarkan

aroma yang tidak sedap. hidup

dengan kelompok kecil. Jamur

ini bentuknya agak datar dan

melengkung dengan permu-

10

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

kaan yang berwarna krem dan

kecokelatan pada pusatnya.

Jamur ini tidak dapat

dikonsumsi. Dan termasuk

pada kelas Basidi-omycetes

dan ordo Agaricales

10 Fomes sp

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

Deskripsi: Jamur ini

merupakan jamur yang

mempunyai tubuh buah

berbentuk seperti kipas,

memiliki warna hitam keco

kelatan dengan permukaan

tubuh buah yang keras dan

kasar, memiliki pori-pori kecil

pada permukaan bawah tubuh

buah, akar semu menempel

pada tumbuhan mati, habitat

pada pohon mati yang keras.

dan tidak dapat dikonsumsi.

serta termasuk pada kelas

Agaricomycetes dengan ordo

Polyporales

11 Grivola sp

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

Deskripsi: Berbentuk

sekumpulan tudung bertingkat

cokelat keabuan berlekuk, sisi

atas berwarna krem

kecokelatan, bentuk seperti

kerang. Tidak memiliki

tangkai langsung pada pelepah

yang sudah mati. Habitat di

tumbuhan mati dan tanah

hidup berkelompok. termasuk

pada kelas Agaricomycetes

dan ordo Polyporales. Jamur

jenis ini dapat dikonsumsi

sebagai olahan masakan

12 Ganoderma sp 1 Deskripsi: Jamur ini memiliki

tubuh buah berbentuk seperti

kipas berwarna putih dengan

permukaan tubuh buah yang

halus, berdaging, dengan pori-

pori kecil pada permukaan

bawah tubuh buah yang

11

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

berwarna putih, lamela seperti

insang, tangkai sangat pendek

yang terdapat pada sisi tubuh

buah, akar semu menempel

dan mempunyai habitat pada

pohon mati yang keras.

termasuk pada Basidiomycetes

13 Ganoderma sp 2

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

Deskripsi: jenis jamur

Ganoderma 2 mempunyai

tubuh buah yang berbentuk

kipas atau setengah lingkaran,

keras, tebal, besar, dengan

warna hitam dan coklat pada

bagian tepi, lamela berbentuk

seperti pori-pori yang sangat

kecil, hidup berkelompok

dengan habitat yang tumbuh

alamiah pada pohon yang

sudah mati dan keras,

memiliki akar semu melekat

pada kayu mati, tidak

memiliki cincin, cawan, dan

tangkai. termasuk pada

Basidiomycetes, dan genus

Ganoderma

14 Hypholma

marginatum

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

Deskripsi: Jamur jenis ini

merupakan jamur yang

memiliki tubuh buah yang

seperti payung berwarna putih

kemerahan dengan tudung

permukaan halus berwarna

putih, tangkai pendek dan

lemah terdapat di bawah per-

mukaan tudung, mempunyai

akar yang semu dan tumbuh

pada pelepah/kayu yang telah

mati. Termasuk pada kelas

Basidiomycetes

15 Lactarius sp Deskripsi: Jamur jenis ini

memiliki tubuh buah

berbentuk payung dengan

corak coklat putih, lamella

berbentuk insang, hidup

berkelompok dengan habitat

12

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

alamiah dan akar semu

melekat sisa tandan sawit,

tidak memiliki cincin dan

cawan. Jamur ini tidak dapat

di konsumsi dan termasuk

pada kelas Agaricomycetes

16 Lenzites sp

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

Deskripsi: jamur ini

mempunyai tubuh buah

berbentuk kipas bergaris

konsentris berwarna coklat

muda dan putih, lamella

berbentuk pori-pori kecil,

hidup mengelompok dengan

habitat alamiah dan akar semu

pada pohon kayu yang sudah

mati, tidak memiliki cincin,

cawan, dan tangkai. Jamur ini

termasuk pada kelas

Agaricomycetes dan family

Polyporaceae

17 Lenzitus betulina

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

Deskripsi: Jamur Lenzites

betulina ini mempunyai tubuh

buah yang berbentuk seperti

kipas berwarna kuning coklat

kehitaman, permukaan tubuh

buah halus, memiliki pori pori

yang sangat halus. tidak

mempunyai cincin dan cawan

menempel pada tumbuhan

yang keras dan sudah mati.

Jamur ini termasuk pada kelas

Basidiomycetes dan family

Polyporaceae

18 Marasminus sp Deskripsi: Jamur Marasmius

sp ini mempunyai tubuh buah

yang berbentuk seperti payung

dengan warna cokelat muda

dan bagian tengah berwarna

lebih gelap dibandingkan

bagian tepi, lamella mirip

insang, hidup mengelompok

dengan habitat tumbuh

alamiah dan memiliki akar

13

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

semu pada pohon kayu yang

sudah mati/lapuk, tidak

memiliki cincin dan cawan,

memiliki tangkai yang sangat

pendek. termasuk pada kelas

Agaricomycetes.

19 Pycnoporus

cinnabarinus

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

Deskripsi: Jamur ini memiliki

tubuh buah berbentuk seperti

kipas berwarna coklat, dengan

permukaan tubuh buah kasar

dank eras, memiliki pori-pori

yang sangat halus yang tidak

bisa dilihat dengan mata

telanjang, tidak mempunyai

tangkai, akar semu menempel

dan mempunyai habitat pada

pohon yang sudah mati.

termasuk pada kelas

Agaricomycetes dan family

Polyporaceae.

20 Pleurotus

pulmonarius

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

Deskripsi: Jamur ini tumbuh

membentuk rak-rak dalam

kelompok kecil. Warna tubuh

buah krem keputih putihan

dengan permukaan agak

cekung dan bergelombang.

Bentuk tubuh buah nya agak

gemuk dan segar, permukaan

nya cukup halus, Jamur ini

tumbuh pada dahan atau kayu

yang keras dan tua. Tidak

memiliki batang. termasuk

pada kelas Agaricomycetes.

Jamur yang mirip dengan

jamur tiram ini dapat diolah

sebagai olahan masakan.

21 Panus sp Deskripsi: Memiliki tubuh

buah berbentuk seperti ter-

ompet berwarna coklat muda

dengan permukaan berbulu,

tepi tudung menggulung keba-

gian lamela, lamela berbentuk

insang, hidup mengelompok

14

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

dengan habitat alamiah dan

akar semu melekat pada kyau

mati yang masih keras, memi-

liki tangkai yang menyatu

dengan tubuhnya badan buah.

termasuk pada ordo

Porypolrales.

22 Schyzophylum

commune

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

Deskripsi: memiliki tubuh

buah seperti kipas, berdaging,

berwarna abu-abu, bagian

tepinya terbelah, ben-tuk bilah

bercabang ketepi, permukaan

atas kasar berserabut lunak,

tangkai tubuh buah pendek,

bersisik berwarna kuning dan

akar semu, tumbuh pada kayu

yang lapuk. Jamur jenis ini

disebut dengan jamur gerigit

dan dapat di konsumsi.

termasuk pada kelas

Agaricomycetes.

23 Spongpipelis sp

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

Deskripsi: Mempunyai tubuh

buah yang tumbuh

melengkung ke atas atau lurus

berwarna putih, berstruktur

keras, hidup mengelompok

dengan habitat alamiah dan

akar semu pada pohon kayu

yang sudah mati, tidak

memiliki tangkai. Termasuk

pada ordo Polyporales dan

family Hidnaceae. Jamur ini

tidak dapat dikonsumsi.

24 Tulostoma sp

Deskripsi: Mempunyai tubuh

buah berbentuk semacam bola

berwarna putih, tekstur tubuh

buah keras, hidup menge-

lompok dengan habitat ala-

miah tumbuh pada sisa tandan

sawit dan akar semu.,

memiliki tangkai yang

pendek. Jamur ini dapat

15

(Sumber:

Dokumentasi

Pribadi, 2017)

dikonsumsi jika masih kecil.

Jamur ini termasuk pada ordo

Lycoperdales dan family

Lycoperdaceae. Jamur ini

sering disebut sebagai jamur

sensual atau jamur kelamin

laki-laki.

Faktor Lingkungan Abiotik

Faktor lingkungan abiotik yang telah peneliti ukur merupakan faktor suhu tanah yang

berkisar dari 23,9-26,3oC, seperti jamur jenis Tuloostoma sp dan Boletus sp. Kelembaban

tanah berkisar 75-82% seperti jamur jenis Ganoderma sp 1 dan Ganoderma sp 2. Jamur yang

ditemukan ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan sehingga jamur ini dapat berkembang pada

suhu tanah dan kelembaban tanah yang rendah dan tempat yang cocok.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti menyimpulkan bahwa jamur

Makroskopis yang ditemukan pada limbah perkebunan kelapa sawit di PT Perkebunan

Hasil Musi Lestari (PHML) di Kecamatan BTS ULU Kabupaten Musi Rawas ini terdapat

5 Ordo, 11 Famili, 18 Genus, 24 Spesies. Faktor lingkungan abiotik yang mempengaruhi

pertumbuhan jamur, suhu tanah berkisar 23,9oC-26,3

oC dan kelembaban tanah berkisar

75%-82%.

16

DAFTAR PUSTAKA

Adha, A. 2014. Profil Musi Rawas. Muara Beliti: BPS Kabupaten Musi Rawas.

Anggraini, K., Khotimah, S., dan Turnip, M. 2015. Jenis-Jenis Jamur Makroskopis Di Hutan

Hujan Mas Desa Kawat Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau. Jurnal:

Protobiont. 4(3): 60-64.

Anggriawan, I., Periadnadi., dan Nurmiati. 2014. Inventarisasi Jamur Tingkat Tinggi

(Basidiomycetes) Di Gunung Singgalang Sumatera Barat. Jurnal: Biologi Universitas

Andalas: ISSN: 2303-2162):147-153.

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Darwis, W., Merisya, Y., dan Supriati, R. 2009. Identifikasi Jamur Tricholomataceae Dari

Hutan Dan Sekitar Pajar Bulan. Jurnal: MIPA Gradien. ISSN: 0216-2393:1-6.

Darwis, Desnaliansif, dan Supriati. 2011. Inventarisasi Jamur yang Dapat Konsumsi Dan

Beracun Yang Terdapat Di Hutan Dan Sekitar Desa Tanjung Kemuning Kaur

Bengkulu. Jurnal: Konservasi Hayati. 7(2):1-8.

Fauzi, Y., dkk. 2008. Budi Daya Pemanfaatan Hasil dan Limbah Analisis Usaha dan

Pemasaran. Jakarta: Penebar Sawadaya.

Fitriani, E. 2017. Inventarisasi Jamur Di Kawasan Hutan Sekipan Desa Kalisoro

Tawangmangu Karanganyar Provinsi Jawa Tengah. Skripsi.

Hadi. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Hasanuddin. 2014. Jenis Jamur Kayu Makroskopis Sebagai Media Pembelajaran

Biologi. Jurnal: Biotik. 2(1):1-76.

Hidayati, Hidayat, R.M., dan Asmawati. 2015. Pemanfaatan Serat Tandan Kosong Kelapa

Sawit Sebagai Media Pertumbuhan Jamur Tiram Putih. Jurnal: Pemanfaatan Serat

Tanda Kosong Kelapa Sawit. 6(2):73-78.

Kimball. 1999. Bologi. Jakarta: Erlangga.

Khayati, L., dan Warsito, H., 2016. Keanekaragaman Jamur Kelas Basidiomycetes Di

Kawasan Lindung KPHP Sorong Selatan. Jurnal: Prosiding Symbion. (2528-5726):

213-222.

Mawardi, A., dan Hidayani, F. 2013. Mengenal dan Bertanam Jamur. Bandung: PT. Putri

Pustaka

Moleong. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasiti, E.F., dan Kusumawati, N. 2014. Sistem Informasi Inventarisasi Sarana Dan Prasarana

Sekolah. Jurnal: Sistem Komputer. 4(2): 43-59.

17

Nurhakim, I.Y. 2014. Perkebunan Kelapa Sawit Cepat Panen. Jakarta: Infra Group.

Proborini, W, M., 2012. Eksplorasi dan identifikasi Jenis-Jenis Jamur Klas Basidiomycetes Di

Kawasan Bukit Jimbaran Bali. Jurnal: Biologi. xvi(2):45-47.

Purwanto. 2016. Tips Sukses Usaha dan Berkebun Sawit. Yogyakarta: Forest Publishing.

Putra, N. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta: Rajawali Grafindo.

S, Alex, M. Aneka Jamur. (2011). Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Santoso. 2016. Inventarisasi Tumbuhan Obat Pada Ketinggian Yang Berbeda Di Jalur

Diklatsar Tlogodringo Karanganyar Sebagai Bahan Sosialisasi Bagi Masyarakat.

Skripsi.

Sibuea, M.S., Kardhinata, H.E., dan Ilyas, S. 2014. Identifikasi dan Inventarisasi Jenis

Tanaman Umbi-Umbian Yang Berpotensi Sebagai Sumber Karbohidrat Alternatif Di

Kabupaten Serdang Bedagai. Jurnal: Online Agroekoteknologi. 2(4):1408-1418.

Surachman, F.I., Indriyanto, dan Hariri, M, A. 2014. Inventarisasi Hama Pesemaian Di Hutan

Tanaman Rakyat Desa Ngambur Kecamatan Bengkunat Belimbing Kabupaten

Lampung Barat. Jurnal: Sylva Lestari. 2(2):7-16.

Syafrizal, S., Yeni, F.L., dan Titin. 2014. Inventarisasi Jamur Makroskopis Di Hutan Adat

Kantuk Dan Implementasinya Dalam Pembuatan Flipbook. Artikel.

Tambaru, E., Abdullah, A., dan Alam, N. 2016. Jenis-Jenis Jamur Basidiomycetes Familia

Polyporaceae Di Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin Bengo-Bengo Kecamatan

Cenrana Kabupaten Maros. Jurnal: Biologi Makassar (Bioma). 1(1):31-38.

Tjitrosoepomo, G., 2011. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Tyaningsih, S., Nursyahra, dan Abizar. 2014. Inventarisasi Jamur Makroskopis Di Kawasan

Penyangga (Buffer Zone) Perkebunan Kelapa Sawit Kiliran Jao Kecamatan Kamang

Baru Kabupaten Sijunjung. Artikel.

Ulya, A, N, A., Leksono, M, S., dan Khastini, O, R. 2017. Biodiversitas Dan Potensi Jamur

Basidiomycota Di Kawasan Kasepuhan Cisungsang Kabupaten Lebak Banten. Jurnal:

Al-Kauniyah. 10(1):9-16.

Wahyudi, E.A., Linda, R., dan Khotimah, S. 2012. Inventarisasi Jamur Makroskopis Di Hutan

Rawa Gambut Desa Teluk Bakung Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu

Raya. Jurnal: Protobiont. 1(1):8-11.

Wahyudi, R.T,. Rahayu, S., dan Azwin. (2016). Keanekaragaman Jamur Basidiomycota Di

Hutan Tropis Dan Dataran Rendah Sumatera Indonesia. Jurnal: Kehutanan. 2(11): 21-

33.

18

Yunida, N., Syamswisna., dan Yeni, F.L. 2014. Inventarisasi Jamur Makroskopis Di Gunung

Senujuh Kabupaten Sambas Dan Implementasinya Dalam Pembuatan Flash Card.

Artikel