integrasi antara kelompok-kelompok sosial

28
MAKALAH METODOLOGI STUDI ISLAM “INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIALDisusun Untuk Memenuhi Tugas Mandiri Dosen Pengampu : Dra. Siti Nurjanah, M.Ag. Disusun oleh : DESI RUSMAWATI JURUSAN SYARIAH ( PBS ) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)JURAI SIWO METRO 2012

Upload: erik-pujianto

Post on 21-Jan-2016

90 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

TRANSCRIPT

Page 1: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

MAKALAH METODOLOGI STUDI ISLAM

“INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mandiri

Dosen Pengampu : Dra. Siti Nurjanah, M.Ag.

Disusun oleh :

DESI RUSMAWATI

JURUSAN SYARIAH ( PBS )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN)JURAI SIWO METRO

2012

Page 2: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis hantarkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “Islam pada masa kini” tepat pada waktunya.

Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada rekan-rekan, sahabat, orang tua serta

dosen pengampu yakni Dra. Siti Nurjanah, M.Ag, atas segala bantuan berupa

bimbingan maupun berupa dukungan dalam menyelesaikan makalah ini dalam rangka

memenuhi tugas mandiri yang diberikan oleh dosen yang bersangkutan.

Penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya dalam penyempurnaan

makalah mandiri ini. Semoga dengan adanya kritik dan saran yang diberikan,

makalah ini dapat lebih baik dari sebelunnya. Atas saran dan kritiknya penulis

ucapkan terima kasih.

Metro, November 2012

Page 3: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1. Latar belakang masalah .................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 2

1. Pengertian integrasi ........................................................................................

2. Faktor-Faktor Pendorong ...............................................................................

3. Syarat Hasilnya Integrasi Social ....................................................................

4. Bentuk-Bentuk Integrasi Social .....................................................................

5. Factor-Faktor Pembantu Integrasi Social Dalam Masyarakat .......................

6. Pertentangan Integrasi Sosial .........................................................................

BAB III PENUTUP ..................................................................................................

1. Kesimpulan ...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Hidup bermasyarakat yaitu sebuah hubungan antar individu-individu maupun antar

kelompok dan golongan yang terjadi dalam proses kehidupan. Hidup bermasyarakat

juga berarti kehidupan dinamis, dimana setiap anggota masyarakat saling

berinteraksi. Hubungan antar individu ini pun diikat oleh ikatan yang berupa norma

serta nilai-nilai yang telah dibuat bersama para anggota. Norma dan nilai-nilai inilah

yang menjadi alat pengendali agar para anggota masyarakat tidak terlepas dari rel

ketentuan yang telah disepakati itu. Solidaritas, toleransi dan tenggang rasa adalah

bukti kuatnya ikatan itu. Sakit salah satu anggota masyarakat akan dirasakan oleh

anggota masyarakat lainnya. Dari hubungan seperti itulah lahir keharmonisan dalam

hidup bermasyarakat.

Pada kenyataannya tidak semua masyarakat membentuk sebuah harmonisasi. Pada

kondisi-kondisi tertentu hubungan antara masyarakat diwarnai berbagai persamaan.

Namun sering juga didapati perbedaan-perbedaan, bahkan pertentangan dalam

masyarakat. Hal-hal seperti itulah yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat.

Salah satu contohnya adalah Pertentangan sosial dan integritas masyarakat.

Pertentangan sosial menurut sebagian pihak adalah suatu konflik yang terjadi didalam

suatu lingkungan masyarakat. Dimana ada suatu kelompok yang tidak menyukai

kelompok lain, sehingga menimbulkan suatu perselisihan diantara mereka. Banyak

Page 5: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

sekali pertentangan sosial yang terjadi di Dunia ini. Seperti contohnya perang Irak

yang kunjung selesai, dan kalau menusuri indonesia contohnya GAM (Gerakan Aceh

Merdeka), PT.freepot yang terjadi di Papua.

Pertentangan sosial sering kita temui di dalam kehidupan bermasyarakat. Semua itu

bisa terjadi dikarenakan perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok yang

satu dengan individu atau kelompok yang lainnya. Misalnya saja tawuran, perilaku

tersebut sangat sering terjadi dikalangin pelajar maupun warga masyarakat. Biasanya

didasari oleh perbedaan kepentingan dan keinginan individu atau kelompok untuk

menguasai hal-hal tertentu. Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih

luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai

pertentangan yang kasar. Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan

dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan kebencian atau

permusuhan, konflik dapat terjadi pada lingkungan diri sendiri, kelompok, dan

masyarakat.

Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau

keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-

unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola

kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.

Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok

etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas

Page 6: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-

masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :

Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem

sosial tertentu

Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu

Dalam pengertian sempit integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan,

atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.

Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi

berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara

sosial budaya.

Integrasi masyarakat dapat diartikan adanya kerjasama dari seluruh anggota

masyarakat, mulai dari individu, keluarga, lembaga-lembaga dan masyarakat secara

keseluruhan. Sehingga menghasilkan persenyawaan-persenyawaan, berupa adanya

konsensus nilai-nilai yang sama dijunjung tinggi atau dikaitkan satu sama lain itu

adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.

Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi

berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara

sosial budaya. Dalam hal ini terjadi kerja sama, akomodasi, asimilasi dan

berkuranmgnya sikap-sikap prasangka di antara anggota msyarakat secara

keseluruhan. Integrasi masyarakat akan terwujud apabila mampu mengendalikan

Page 7: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

prasangka yang ada di dalam masyarakat, sehingga tidak terjadi konflik, dominasi,

mengdeskriditkan pihak-pihak lainnya dan tidak banyak sistem yang tidak saling

melengkapi dan tumbuh integrasi tanpa paksaan. Oleh karena itu untuk mewujudkan

integrasi bangsa pada bangsa yang majemuk dilakukan dengan mengatasi atau

mengurangi prasangka.

Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa

terintegrasi di atas dua landasan berikut :

Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan)

di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang

bersifat fundamental (mendasar) Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota

masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting

affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan

sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting

loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.

Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan

karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok. Integrasi sosial

akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang

batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata social.

Sehingga definisi dari integrasi sosial dalam masyarakat dapat diartikan sebagai

kerjasama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu, keluarga, lembaga-

Page 8: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

lembaga dan masyarakat secara keseluruhan. Sehingga menghasilkan persenyawaan-

persenyawaan, berupa adanya konsensus nilai-nilai yang sama dijunjung tinggi.

Dalam hal ini terjadi kerja sama, akomodasi, asimilasi dan berkurangnya sikap-sikap

prasangka di antara anggota msyarakat secara keseluruhan. Integrasi masyarakat akan

terwujud apabila mampu mengendalikan prasangka yang ada di dalam masyarakat,

sehingga tidak terjadi konflik, dominasi, mengdeskriditkan pihak-pihak lainnya dan

tidak banyak sistem yang tidak saling melengkapi dan tumbuh integrasi tanpa

paksaan.

Page 9: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Integrasi

Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan

atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara

unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga

menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.

Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-

kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan

mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka

masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :

Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu

sistem sosial tertentu

Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu

Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan,

atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.

Page 10: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun

menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang

terjadi secara sosial budaya.

Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial

senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :

Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus

(kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang

nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)

Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus

1menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting

affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan

kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas

ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap

berbagai kesatuan sosial.

Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan

karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok.

2. Faktor-Faktor Pendorong

a. Faktor Internal :

1 http://zarapintar.wordpress.com/2012/01/16/pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/

Page 11: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

kesadaran diri sebagai makhluk social

tuntutan kebutuhan

jiwa dan semangat gotong royong

b. Faktor External :

tuntutan perkembangan zaman

persamaan kebudayaan

terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama

persaman visi, misi, dan tujuan

sikap toleransi

adanya kosensus nilai

adanya tantangan dari luar

3. Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial

Untuk mencapai integrasi sosial dalam masyarakat diperlukan setidaknya dua

hal berikut untuk menjadi solusi atas perbedaan yang terdapat dalam

masyarakat :

1. Untuk meningkatkan integrasi sosial, maka pada diri masing-masing harus

mengendalikan perbedaan/konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa

dan bukan sebaliknya.

2. Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu

dengan yang lainnya. Sehingga dalam masyarakat tercipta keharmonisan

dan saling memahami antara satu sama lain, maka konflik pun dapat

dihindarkan.

Page 12: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

Untuk mencapai integrasi sosial seringkali konflik-pun tak terhindarkan , maka

perlu dicari beberapa bentuk yang mengakomodasi perbedaan tersebut. Maka dari

itu ditawarkanlah empat sistem berikut untuk mengurangi konflik yang terjadi,

antara lain:

1. Mengedepankan identitas bersama seperti sistem budaya yang berasaskan

nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

2. Menerapkan sistem sosial yang bersifat kolektiva sosial dalam masyarakat

dalam segala bidang.

3. Membiasakan sistem kepribadian yang terintegrasi dengan nilai-nilai sosial

kemasyarakatan yang terwujud sdalam pola-pola penglihatan (persepsi),

perasaan (cathexis), sehingga pola-pola penilaian yang berbeda dapat

disamakan sebagai pola-pola keindonesiaan.2

4. Mendasarkan pada nasionalime yang tidak diklasifikasikan atas persamaan ras,

melainkan identitas kenegaraan.

Setelah pembahasan diatas kita dapat memahami secara jelas makna dan fungsi

penting sebuah integrasi sosial dalam masyarakat. Seperti kita ketahui Indonesia

sebagai negara yang multi-etnis tentunya sangat rawan dengan konflik SARA.

Maka dari itu integrasi sosial hadir untuk mengharmonisasi masyarakat, sehingga

2 http://www.gudangmateri.com/2012/04/integrasi-sosial-dalam-masyarakat.html

Page 13: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

konflik tersebut dapat dicegah. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca

sekalian.

4. Bentuk - Bentuk Integrasi Sosial

Bentuk integrasi sosial dalam masyarakat dapat dibagi menjadi dua bentuk yakni:

a. Asimilasi,

yaitu pembauran kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan

asli. Dalam masyarakat bentuk integrasi sosial ini terlihat dari pembentukan

tatanan sosial yang baru yang menggantikan budaya Asli. Biasanya bentuk

integrasi ini diterapkan pada kehidupan sosial yang primitif dan rasis. Maka dari

itu budaya Asli yang bertentangan dengan norma dan mengancam disintegrasi

masyarakat akan digantikan dengan tatanan sosial baru yang dapat menyatukan

beragam latar belakang social.

b. Akulturasi,

yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan

asli. Akulturasi menjadi alternatif tersendiri dalam menyikapi interaksi sosial, hal

ini didasarkan pada nilai-nilai sosial masyarakat yang beberapa dapat

dipertahankan. Sehingga nilai-nilai baru yang ditanamkan pada masyarakat

tersebut akan menciptakan keharmonisan untuk mencapai integrasi sosial.

5. Faktor - Faktor untuk mencapai Integrasi Sosial dalam Masyarakat

Integrasi sosial dalam masyarakat dapat dicapai apabila unsur-unsur sosial saling

berinteraksi.Selain itu norma-norma sosial dan adat istiadat yang baik turut

Page 14: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

menjadi penunjang untuk mencapai integrasi sosial tersebut. Hal ini dikarenakan

norma-norma sosial dan adat istiadat merupakan unsur yang mengatur perilaku

dengan mengadakan tuntutan mengenai bagaimana orang harus bertingkah laku.

Namun demikian tercapainya integrasi sosial dalam masyarakat memerlukan

pengorbananm, baik pengorbanan perasaan, maupun pengrobanan materil. Dasar

dari pengorbanan adalah langkah penyesuaian antara perbedaan perasaan,

keinginan, ukuran dan penilaian di dalam masyarakat tersebut. Maka dari itu

norma sosial sebagai acuan bertindak dan berprilaku dalam masyarakat akan

memberikan pedoman untuk seorang bagaimana bersosialisasi dalam

masyarakat.

Adapun faktor - faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi integrasi

sosial dalam masyarakat, antara lain sebagai berikut:

a. Faktor internal : kesadaran diri sebagai makhluk sosial, tuntutan kebutuhan,

dan semangat gotong royong.

b. Faktor eksternal : tuntutan perkembangan zaman, persamaan kebudayaan,

terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama, persaman

visi, misi, dan tujuan, sikap toleransi, adanya kosensus nilai, dan adanya

tantangan dari luar.

7. Faktor Pengaruh Integrasi

Ada beberapa kekuatan yang relevan dan fungsional dalam integrasi sosial,

yaitu homogenitas kelompok, besar kecilnya kelompok, perpindahan fisik, serta

efektivitas dan efisiensi komunikasi.

Page 15: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

1) Dilihat dari homogenitas kelompok, semakin kecil tingkat kemajemukan suatu

masyarakat, maka semakin mudah tercapai integrasi sosial.

2) Menurut besar kecilnya kelompok, semakin kecil kelompok dapat berarti

semakin kecil tingkat kemajemukannya, dan biasanya dalam kelompok kecil itu

akan diwarnai hubungan-hubungan yang bersifat primer, sehingga dicapai

komunikasi yang sangat efektif yang akan berpengaruh pada terciptanya

integrasi sosial.

3) Perpindahan fisik, baik datang ke atau keluar dari suatukelompok akan

memengaruhi tingkat kemajemukan masyarakat atau kelompok.

4) Efektivitas dan efisiensi komunikasi, yaitu Pengertian bersama yang merupakan

dasar terbentuknya integrasi masyarakat, di mana hanya akan dapat tercapai

apabila komunikasi dalam masyarakat itu berlangsung secara efektif.

Apabila kekuatan-kekuatan yang relevan dan fungsional tersebut di atas

melemah, yang terjadi adalah disorganisasi sosial atau ketidakteraturan dalam

berbagai segi kehidupan bermasyarakat. Apabila dibiarkan, yang terjadi kemudian

adalah berbagai macam konflik. Apabila konflik yang terjadi tidak terkendali akan

mengakibatkan gerakan sentrifugal yang mengancam integrasi. Puncak dari

sebuah konflik adalah disintegrasi dalam kelompok masyarakat.

Selain dikatakan adanya faktor yang dapat mendukung terjadinya integrasi sosial,

terdapat pula hal-hal yang dapat menghambat proses integrasi sosial. Tentu saja,

Page 16: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

bentukbentuk perilakunya bersifat negatif dan disosiatif bukan? Untuk itu mari

kita simak bersama pemaparan beberapa faktor berikut ini.

1) Primordialisme

Primordialisme diartikan sebagai suatu pandangan atau paham yang

menunjukkan sikap berpegang teguh kepada hal-hal yang sejak semula melekat

pada diri individu (dibawa sejak lahir), seperti suku bangsa, ras, agama, ataupun

asal usul kedaerahan, oleh seseorang dalam kelompoknya yang kemudian meluas

dan berkembang. Dalam masyarakat primordialisme selalu ada dan terjadi,

misalnya pada suku bangsa, golongan agama, dan partai. Terjadinya

primordialisme ini antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.

a) Adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam suatu kelompok

atau perkumpulan sosial.

b) Adanya suatu sikap untuk mempertahankan keutuhan suatu kelompok atau

kesatuan sosial terhadap ancaman dari luar.

c) Adanya nilai-nilai yang berkaitan dengan system keyakinan, misalnya nilai-nilai

keagamaan, pandangan hidup, dan sebagainya.

Primordialisme yang melekat sebagai identitas suatu golongan atau

pengelompokan sosial memang merupakan faktor penting yang dapat memperkuat

ikatan golongan atau kelompok yang bersangkutan ketika ada ancaman dari luar

kelompok, tetapi sekaligus ia akan membangkitkan prasangka (prejudice) dan

Page 17: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

permusuhan terhadap kelompok atau golongan yang berada di luar kelompok atau

golongannya. Hal ini jelas akan memperbesar jurang saling pengertian dan kerja

sama antarkelompok atau antargolongan di dalam masyarakat yang lebih luas. Jika

keadaannya demikian, pada giliran berikutnya yang terjadi adalah terganggunya

integrasi dan menguatnya potensi konflik antargolongan. Misalnya disebagian

masyarakat Amerika Serikat memiliki pandangan miring terhadap warga kulit

putih. Pandangan ini diperkuat karena mayoritas warga Amerika Serikat berkulit

putih. Efeknya aktivitas warga kulit hitam dibatasi, termasuk kesempatan untuk

terjun ke bidang politik, ekonomi, dan sebagainya.

2) Etnosentrisme (Fanatisme Suku Bangsa)

Etnosentrisme merupakan suatu sikap menilai kebudayaan masyarakat lain

dengan menggunakan ukuran-ukuran yang berlaku di masyarakatnya. Karena yang

dipakai adalah ukuran-ukuran yang berlaku di dalam masyarakatnya, maka orang

akan selalu menganggap kebudayaannya mempunyai nilai yang lebih tinggi

daripada kebudayaan masyarakat lain. Misalnya Ali sebagai orang Jawa yang

selalu menganggap suku bangsanya sendiri yang paling baik. Ketika ia harus

memimpin sebuah organisasi yang anggotanya tidak semua orang yang berasal

dari suku Jawa, Ali mulai menunjukkan sikap etnosentrismenya. Ali menunjuk

semua pengurus intinya orang-orang yang berasal dari suku Jawa dan suku lain

hanyalah sebagai anggota. Etnosentrisme tidak rasional, tetapi emosional dan

Page 18: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

sentimental. Pertimbangan-pertimbangan yang digunakan adalah perasaan, bukan3

pemikiran yang jernih yang menggunakan akal sehat. Sebagai contohnya adalah

amukan massa suporter tim sepak bola yang kalah bertanding. Massa suporter itu

tidak mau tahu apa yang menyebabkan tim yang didukungnya kalah oleh tim

lawannya. Bisa jadi tim itu kalah karena memang kualitas permainannya di bawah

tim lawan. Namun adanya fanatisme kedaerahan telah menghilangkan

pertimbangan- pertimbangan rasional, sehingga yang terjadi justru tindakan-

tindakan emosional yang mengarah kepada kerusuhan dan pengrusakan.

Namun demikian, etnosentrisme juga memiliki segi-segi positif antara lain sebagai

berikut.

a) Menjaga keutuhan dan kestabilan budaya.

b) Mempertinggi semangat patriotisme dan kesetiaan kepada bangsa.

c) Memperteguh rasa cinta terhadap kebudayaan suatu bangsa.

3) Diskriminasi

Diskriminasi merupakan pembedaan secara sengaja terutama dalam lapangan

politik terhadap golongangolongan yang berkaitan dengan kepentingan-

kepentingan suatu golongan tertentu. Dalam diskri-minasi, golongan tertentu

3 Zuidberg, Lida, C. L. (General Editor). 1978. Family Planning in Rural Java: The Serpong Project.

Jakarta: Institute of Cultural and Social Studies-Djambatan.

Page 19: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

diperlakukan berbeda dengan golongan-golongan lain. Pembedaan itu dapat

didasarkan pada ras, suku bangsa, agama, serta mayoritas dan minoritas dalam

masyarakat. Termasuk juga perlakuan terhadap gender (jenis kelamin), kondisi

fisik (kecacatan) yang berbeda, dan tindakan yang cenderung tidak memerhatikan

nilai-nilai kemanusiaan merupakan bentuk diskriminasi yang sering tidak disadari

oleh masyarakat sendiri. Namun, pada dasarnya hal itu juga merupakan bentuk

diskriminasi. Perlakuan yang diskriminatif terhadap suatu golongan tertentu akan

sangat mengganggu dan menghambat jalannya integrasi sosial

4) Politik Aliran

Politik aliran menurut Clifford Geertz merupakan keadaan perpolitikan, di

mana partai-partai politik yang ada dikelilingi oleh sejumlah organisasi massa,

baik formal maupun informal yang mengikutinya. Partai tersebut mewakili sebuah

ideologi yang diperjuangkan. Dalam memperjuangkan ideologi tersebut, sebuah

partai politik di samping memiliki organisasi massa yang bernaung di bawahnya,

juga memiliki surat kabar ataumajalah sebagai semacam corong perjuangannya.

Sebagai contohnya Partai Nasional Indonesia (PNI) yang mempunyai ormas-

ormas, seperti Pemuda Marhaens, GMNI, ormas petani, di samping memiliki surat

kabar yang bernama Suluh Marhaens. Berkembangnya politik aliran dalam suatu

masyarakat majemuk dapat mengakibatkan jurang perbedaan antara kelompok-

kelompok aliran yang berbeda itu. Kenyataan ini menjadi potensi terjadinya

konflik antara kelompokkelompok tersebut jika tidak diolah dengan baik. Apabila

Page 20: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

di dalam masyarakat telah timbul gejala-gejala sosial seperti di atas, maka di

dalamnya tidak akan terwujud pola kehidupan yang serasi. Sebab pola kehidupan

masyarakat yang serasi dalam arti terwujudnya ketertiban, keamanan, dan

sebagainya, hanya dapat dicapai apabila segenap unsur-unsur yang ada di dalam

masyarakat yang meskipun berbeda-beda dapat saling menyesuaikan satu dengan

yang lain sehingg terintegrasikan dengan kukuh.

6. Pertentangan Integrasi Sosial

Pertentangan sosial sering kita temui di dalam kehidupan bermasyarakat. Semua

itu bisa terjadi dikarenakan perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok

yang satu dengan individu atau kelompok yang lainnya. Misalnya saja tawuran,

perilaku tersebut sangat sering terjadi dikalangin pelajar maupun warga

masyarakat. Biasanya didasari oleh perbedaan kepentingan dan keinginan individu

atau kelompok untuk menguasai hal-hal tertentu.

Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa

dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar.

Terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dasar dari suatu konflik, yaitu :

1. Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat didalam

konflik

Page 21: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

2. Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam

kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-

sikap, maupun gagasan-gagasan

3. Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-

perbedaan tersebut.

Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi

tertentu yang sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, konflik

dapat terjadi pada lingkungan diri sendiri, kelompok, dan masyarakat.

Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk kepada adanya

pertentangan, ketidakpastian, atau emosi emosi dan dorongan yang

antagonistic didalam diri seseorang

Pada taraf kelompok, konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri

individu, dari perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok dalam

tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan norma-norma, motivasi-motivasi mereka untuk

menjadi ang4gota kelompok, serta minat mereka.

pada taraf masyarakat, konflik juga bersumber pada perbedaan di antara nilai-

nilai dan norma-norma kelompok dengan nilai-nilai an norma-norma

kelompok yang bersangkutan berbeda.Perbedan-perbedaan dalam nilai, tujuan

dan norma serta minat, disebabkan oleh adanya perbedaan pengalaman hidup

4 under SOSIOLOGI, SOSIOLOGI KELAS XI

Page 22: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

dan sumber-sumber sosio-ekonomis didalam suatu kebudayaan tertentu

dengan yang aa dalam kebudayaan-kebudayaan lain.

Adapun cara pemecahan konflik tersebut :

1. Elimination; yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam

konflik yagn diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol,

kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri

2. Subjugation atau domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai

kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk

mentaatinya

3. Mjority Rule artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan

menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.

4. Minority Consent; artinya kelompok mayoritas yang memenangkan,

namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima

keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan bersama

5. Compromise; artinya kedua atau semua sub kelompok yang telibat dalam

konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah

6. Integration; artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan,

dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu

keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.

Page 23: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

Masalah besar yang dihadapi Indonesia setelah merdeka adalah integrasi

diantara masy5arakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian

persatuan. Masyarakat majemuk tetap berada pada kemajemukkannya, mereka

dapat hidup serasi berdampingan (Bhineka Tunggal Ika), berbeda-beda tetapi

merupakan kesatuan. Adapun hal-hal yang dapat menjadi penghambat dalam

integrasi:

1. Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya.

2. Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar

warga negara Indonesia asli dengan keturunan (Tionghoa,arab).

3. Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan

kesukuan.

4. Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota

golongan tertentu.

Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang

berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut

meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma.

Syarat terjadinya integrasi sosial antara lain:

Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi

kebutuhan mereka.

5 http://octianaeni.blogspot.com/2011/01/pengaruh-pertentangan-sosial-dan.html

Page 24: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai

norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.

Nilai dan norma berlaku lama dan tidak berubah serta dijalankan

secara konsisten.

Integrasi Internasional merupakan masalah yang dialami semua negara di

dunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya. Menghadapi

masalah integritas sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena latar

belakang masalah yang dihadapi berbeda, sehingga integrasi diselesaikan sesuai

dengan kondisi negara yang bersangkutan, dapat dengan jalan kekerasan atau

strategi politik yang lebih lunak. Beberapa masalah integrasi internasional, antara

lain:

1. Perbedaan ideology

2. kondisi masyarakat yang majemuk

3. masalah teritorial daerah yang berjarak cukup jauh

4. pertumbuhan partai politik

Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk memperkecil atau

menghilangkan kesenjangan-kesenjangan itu, antara lain:

mempertebal keyakinan seluruh warga Negara Indonesia terhadap

Ideologi Nasional

membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis dan antar daerah/pulau

dengan membangun saran komunikasi, informasi, dan transformasi

menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional

Page 25: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

membentuk jaringan asimilasi bagi kelompok etnis baik pribumi atau

keturunan asing

Menurut bebrapa pendapat pertentangan sosial dan integrasi masyarakat yang

terjadi di Indonesia merupakan hal yang tidak asing lagi. Hal tersebut terjadi

karena beberapa faktor diantaranya perbedaan kepentingan dan ideologi,

pertumbuhan politik yang majemuk serta masalah-masalah territorial daerah yang

cukup jauh. Pertentangan sosial akan mempengaruhi dan menyebabkan

perselisihan di sebuah Negara karena akan berdampak kepada pembangunan

ekonomi, dan sosial kemasyarakatan. Perlu mendapatkan perhatian dengan

seksama, mengingat bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa atau

masyarakat multi etnik. Agar tidak ada lagi sifat yg menimbulkan pro dan kontra

antar sesama bangsa. Karena itu dapat mempengaruhi budaya dan moral bangsa

serta masyarakat di negara kita ini.

Selain itu akan menimbulkan konflik, prasangka dan diskriminasi terhadap

masyarakat. Prasangka bersumber dari suatu sikap. Jangan mudah mengambil

keputusan tentang perilaku atau tindakan orang lain secara individual, karena

setiap orang bisa kita diketahui setelah orang itu bertindak dan berprilaku. Agar

tidak ada pikiran yang cenderung kepada diskriminastif atau mengurangi

prasangka terhadap orang lain.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi prasangka dan diskriminasi

antara lain:

1. Perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat

Page 26: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

2. Perluasan kesempatan untuk memperoleh pendidikan

3. Sikap terbuka, selektif dan lapang dada terhadap perkembangan zaman

KESIMPULAN

Menurut saya pertentangan sosial dan integrasi masyarakat yang terjadi di

Indonesia merupakan hal yang tidak asing lagi. Hal tersebut terjadi karena beberapa

faktor diantaranya perbedaan kepentingan dan ideologi, pertumbuhan politik yang

majemuk serta masalah-masalah territorial daerah yang cukup jauh. Pertentangan

sosial akan mempengaruhi dan menyebabkan perselisihan di sebuah Negara karena

akan berdampak kepada pembangunan ekonomi, dan sosial kemasyarakatan.

Perlu mendapatkan perhatian dengan seksama, mengingat bangsa Indonesia

terdiri dari berbagai suku bangsa atau masyarakat multi etnik. Agar tidak ada lagi

sifat yg menimbulkan pro dan kontra antar sesama bangsa. Karena itu dapat

mempengaruhi budaya dan moral bangsa serta masyarakat di negara kita ini.

Page 27: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

Selain itu akan menimbulkan konflik, prasangka dan diskriminasi terhadap

masyarakat. Prasangka bersumber dari suatu sikap. Jangan mudah mengambil

keputusan tentang perilaku atau tindakan orang lain secara individual, karena setiap

orang bisa kita diketahui setelah orang itu bertindak dan berprilaku. Agar tidak ada

pikiran yang cenderung kepada diskriminastif atau mengurangi prasangka terhadap

orang lain.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi prasangka dan diskriminasi

antara lain:

1. Perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

2. Perluasan kesempatan untuk memperoleh pendidikan.

3. Sikap terbuka, selektif dan lapang dada terhadap perkembangan zaman

Page 28: INTEGRASI ANTARA KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

DAFTAR PUSTAKA

http://www.gudangmateri.com/2011/04/integrasi-sosial-dalam-masyarakat.html

http://marifwitjaksono.blogspot.com/2010/11/pertentangan-pertentangan-sosial-

dan.html

http://wasnudin.blogdetik.com/2010/11/26/pertentangan-sosial-dan-integrasi-

masyarakat/

http://octianaeni.blogspot.com/2011/01/pengaruh-pertentangan-sosial-dan.html

Zuidberg, Lida, C. L. (General Editor). 1978. Family Planning in Rural Java: The

Serpong Project. Jakarta: Institute of Cultural and Social Studies-Djambatan.