infeksi pada paru bru - copy

57
INFEKSI PADA PARU AZHI IMA AWUFI 07700173

Upload: azhi-ima-awufi

Post on 05-Aug-2015

312 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

INFEKSI PADA PARU

AZHI IMA AWUFI

07700173

ANATOMI PARU

ANATOMI THORAX, PA

ANATOMI THORAX, LATERAL KIRI

GAMBARAN THORAX NORMAL POSISI POSTEROANTERIOR & LATERAL

Pada Foto thorax normal, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

1. Posisi2. Simetrisasi3. Inspirasi4. Kondisi

INFEKSI PARU

1. Bronchitis2. Tuberkulosis Paru3. Pneumonia4. Abses Paru

BRONCITIS

BRONCITIS

DEFINISI Suatu peradangan yang terjadi pada bronkus.

Bronchitis akut : peradangan bronki dan kadang-kadang mengenai trakea yang timbul secara mendadak. Oleh agen fisik atau kimia seperti: asap, debu, atau kabut yang menguap

  Bronchitis kronis : gangguan klinis yang ditandai dengan pembentukan mucus yang berlebihan pada bronkus dan bermanifestasi sebagai batu kronik dan pembentukan sputum selama sedikitnya tiga bulan dalam setahun

ETIOLOGI

1. Rokok2. Infeksi3. Polusi4. Keturunan 5. Factor social ekonomi

PATOFISIOLOGI

GAMBARAN RADIOLOGI

Gambaran corakan bronkovaskuler bertambah

NORMAL MENINGKAT

BRONKITIS KRONIS SECARA RADIOLOGIS

1. Ringan corakan paru ramai di bagian basal

2. Sedang corakan paru ramai di bagian basal disertai emfisema, kadang-kadang disertai bronkiektasis di paracardial kanan dan kiri

3. Berat ditemukan emfisema, bronkiektasis, disertai cor pulmonale sebagai komplikasi

FOTO THORAX PASIEN DENGAN BRONKITIS AKUT

FOTO THORAX PASIEN DENGAN BRONKITIS KRONIS

TUBERKULOSIS PARU

DEFINISIPenyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis

ETIOLOGITb paru disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang merupakan batang aerobic tahan asam yang tumbuh lambat dan sensitiv terhadap panas dari sinar UV. Bakteri yang jarang sebagai penyebab tetapi pernah terjadi adalah M. Bovis dan M. Avium

TANDA DAN GEJALA KLINIS

Gejala klinis :a. Demamb. Batuk lebih dari

2mingguc. Sesak nafasd. Nyeri dadae. malaise

Tanda :a. Penurunan berat

badanb. Anoreksiac. Dispneud. Sputum

purulen/hijau, mukoid/kuning

KLASIFIKASI

Pemeriksaan radiologis sangat penting untuk penegakan diagnosis tuberkulosiss paru.TB paru dibagi menjadi :1.TB Anak (infeksi primer)2.TB dewasa (re-infeksi)

Perbedaan TBC dewasa dan anak TBC dewasa ( sekunder ).

1. Lokalisasi biasanya dila lapangan atas paru2. Jarang di sertai dengan pembesaran kelenjar.3. Jarang di sertai dengan komplikasi.

TBC anak (primer ).1. Lokalisasi di mana saja.2. Sering disertai dengan pembesaran kelenjar.3. Bila ada komplikasi (pleuritis, bronchiectasis,atelektasis ) maka seringmenyelubungi sarang TBC sendiri

Menurut ATA ( American Tuberculosis ssociation ).

TBC minimal : luas kelainan yang di lihat tidak melebihi ruangan yang di batasi garis

median,apexdan iga-iga depan dan tidak ada lubang.

TBC lanjut sedang ( Moderatly Advanced TB) : luas kelainan yang di lihat bisa dimana saja dalam paru,luas kelainan tidak melebihi satu lobus,bisa terdapat lubang tapi dengan diameter tidak lebihdari 4 cm.

TBC sangat lanjut ( far Advanced ) : luas kelainan yang terlihat menempati daerah yang lebih Daripada satu lobus dan bila ada lubang maka diameter lebih dari 4 cm.

PEMBAGIAN KELAINAN PADA FOTO RONTGEN MENURUT BENTUK NYA :

1.sarang eksudatif : awan atau bercak,densitas rendah,batas tak tegas.

2.sarang produktif ; butir-butir bulat kecil,batas tegas densitas sedang.

3.sarang induratif atau fibrotik, garis atau piat tebal,densitas tinggi.

4.kavitas (lubang)

5. Sarang awan atau bercak serta kavitas biasanya menunjukkan proses aktif sedangkan fibrosis dan kalsifikasi biasanya menunjukkan bahwa proses telah tenang

GAMBARAN RADIOLOGIS

Gambaran radiologik yang dicurigai sebagai lesi TB aktif :

Bayangan berawan / nodular di segmen apikal dan posterior lobus atas paru dan segmen superior lobus bawah.

Kavitas, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan opak berawan atau nodular.

Bayangan bercak milier. Efusi pleura unilateral (umumnya) atau

bilateral (jarang )

Infiltrat di kedua lapang

paru (+), kavitas pada paracardial

sinistra,curiga kp duplek aktif

Terdapat infiltrat pada

pulmo dextra, kavitas pada apex pulmo

dextra, pemadatan hilus dextra,

sinus costophrenicus

lancip

Terdapat infiltrat di kedua paru,

kavitas(-), fibrosis (-), sinus

costophrenicus lancip

Gambaran radiologik yang dicurigai lesi TB tenang Fibrotik Kalsifikasi Schwarte atau penebalan pleura

Terdapat kalsifikasi tenang di suprahiler

dektra, sinus costophrenic

us lancip

..cont tb tenang..

Tampak fibrosis di basis pulmo sinistra, infiltrat (-), sinis

costophrenicus lancip

Terdapat infiltrat pada apex pulmo

bilateral, kalsifikasi pada lobus superior

dextra, corakan bronkovaskular

meningkat di kedua lapang paru,

terdapat fibrosis pada lobus superior

sinistra, sinus costhoprenicus sinistra tumpul

PERLUASAN TB PARU

Pleuritis Terjadi karena meluasnya infiltrat primer langsung ke

pleura atau penyebaran hematogen

TB MILIER

Suatu bentuk tuberkulosa paru dengan terbentuknya granuloma. Penyebaran secara hematogen,

umunya terjadi dlm waktu 1 tahun setelah infeksi primer

Tampak lesi radioopaque, kecil, multipel tersebar dikedua pulmo. Sinus costophrenicus lancip

TB PRIMER

Infiltrat pada paracardial bilateral, tampak

pemadatan hilus sinistra

..cont TB primer.

Foto torak posisi AP, Terdapat cavitas pada

lobus media paru dextra, infiltrat pada lobus media dextra, sinus costophrenicus

lancip

CT TORAKS

CT-Scan yang didapatkan dengan collimation 7-mm menunjukkan lokasi kavitas (panah) di segmen anterior lobus kiri atas.

PENGOBATAN

Paduan OAT yang digunakan di Indonesia

Pengobatan tuberkulosis dibagi menjadi: TB paru (kasus baru), BTA positif atau pada foto toraks: lesi luas

Paduan obat yang dianjurkan : 2 RHZE / 4 RH atau 2 RHZE / 4R3H3 atau 2 RHZE/ 6HE.

Paduan ini dianjurkan untuk1) TB paru BTA (+), kasus baru2) TB paru BTA (-), dengan gambaran radiologik lesi luas (termasuk luluh paru)Pada evaluasi hasil akhir pengobatan, bila dipertimbangkan untuk

memperpanjang fase lanjutan, dapat diberikan lebih lama dari waktu yang ditentukan. (Bila perlu dapat dirujuk ke ahli paru). Bila ada fasilitas biakan dan uji resistensi, pengobatan disesuaikan dengan hasil uji resistensi

TB paru kasus kambuhPada TB paru kasus kambuh menggunakan 5 macam OAT pada fase intensif selama 3 bulan (bila ada hasil uji resistensi dapat diberikan obat sesuai hasil uji resistensi). Lama pengobatan fase lanjutan 5 bulan atau lebih, sehingga paduan obat yang diberikan : 2 RHZES / 1 RHZE / 5 RHE. Bila diperlukan pengobatan dapat diberikan lebih lama tergantung dari perkembangan penyakit. Bila tidak ada / tidak dilakukan uji resistensi, maka alternatif diberikan paduan obat : 2 RHZES/1 RHZE/5 R3H3E3 (P2 TB).

PNEUMONIA

DEFINISIkeradangan parenkim paru dimana

asinus terisi oleh cairan radang, dengan atau tanpa disertai infiltrasi dari sel radang ke dalam interstitium. Secara klinis pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit)

GEJALA KLINIK

Gambaran klinik biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas akut bagianatas selama beberapa hari, kemudian diikuti dengan demam, menggigil. Suhu tubuh kadang-kadang melebihi 40ºc, sakit tenggorok, nyeri otot, dan sendi. Juga disertaibatuk dengan sputum mukoid atau purulen, kadang-kadang berdarah

KLASIFIKASI PNEUMONIA

Berdasarkan klinis dan

epideologis :•a. Pneumonia komuniti (community-acquired pneumonia)•b. Pneumonia nosokomial (hospital-acqiured pneumonia / nosocomial pneumonia) •c. Pneumonia aspirasi •d. Pneumonia pada penderita Immunocompromised

Berdasarkan bakteri penyebab

•Pneumonia bakterial  / tipikal.•Pneumonia atipikal, disebabkan Mycoplasma, Legionella dan Chlamydia •Pneumonia virus•Pneumonia jamur sering merupakan infeksi sekunder. Predileksi terutama pada penderita dengan daya tahan lemah

Berdasarkan predileksi infeksi

•Pneumonia lobaris. Pneumonia yang terjadi pada satu lobus atau segmen kemungkinan sekunder disebabkan oleh obstruksi bronkus.•Bronkopneumonia. Ditandai dengan bercak-bercak infiltrat pada lapangan paru. Dapat disebabkan oleh bakteria maupun virus. •pneumonia interstisial

PEMERIKSAAN FISIK

Dada yang sakit akan terlihat tertinggal pada saat bernapas

Sisi yang sakit menunjukkan vokal fremitus yang meningkat

pada perkusi terdengar redup di daerah paru yang terkena dan pada saat auskultasi akan terdengar suara napas bronkial tanpa disertai ronki di tempat yang sama

rontgen thoraks

Bagian paru yg terkena menunjukkan adanya peningkatan densitas dikarenakan eksudat dan cairan inflamasi yg menempati ruang alveolusUdara yg tetap mengisi bronkus yg terlibat tampak sebagai lusensi berbentuk garis (konsolidasi dengan air bronchogram)

GAMBARAN RADIOLOGIS

Air bronchogram

Tampak gambaran gabungan konsolidasi berdensitas tinggi pada satu segmen/lobus atau bercak yang mengikut sertakan alveoli yang tersebar. Air bronchogram biasanya ditemukan pada pneumonia jenis ini.

Pada CT scan khas ditemukan konsolidasi, tampak Air Bronchogram dan pembuluh darah dapat dibedakan dari konsolidasi jaringan paru

PNEUMONIA LOBARISTERJADI PADA SELURUH ATAU SATU BAGIAN BESAR DARI LOBUS PARU

LOBAR PNEUMONIA LOBUS KANAN BAWAH (LLL) AP LATERAL

MULTIFOCAL / LOBULARIS / BRONCHOPNEUMONIA

Gambaran radiologis bronkopneumonia: mempunyai bentuk difus bilateral dengan

peningkatan corakan bronkhovaskular dan infiltrat kecil dan halus yang tersebar di pinggir lapang paru. Bayangan bercak ini sering terlihat pada lobus bawah.

Tampak infiltrate peribronkial yang semi opak dan inhomogen di daerah hilus yang menyebabkan batas jantung menghilang (silhoute sign).

Tampak juga air bronkogram, dapat terjadi nekrosis dan kavitas pada parenkim paru. Pada keadaan yang lebih lanjut dimana semakin banyak alveolus yang telibat maka gambaran opak menjadi terlihat homogeny.

BRONKOPNEUMONIA KANAN PA

Bronkopneumonia bilateral PA

Merupakan Pneumonia yang terjadi pada ujung akhir bronkiolus yang tersumbat oleh eksudat mukopurulen sehingga membentuk bercak konsolidasi dalam lobus. Pada gambar diatas tampak konsolidasi tidak homogen

Pada CT Scan tampak gambaran opak/hiperdens, namun tidak menjalar sampai perifer.

Terjadi edema dinding bronkioli dan juga edema jaringan interstitial peribronkial. Tampak bayangan udara pada alveolus masih terlihat, diliputi oleh perselubungan yang tidak merata.

(A) Menunjukan area konsolidasi yang irreguler di percabangan peribronkovaskuler. (B) CT Scan pada hasil follow up selama 2 tahun menunjukan area konsolidasi yang irreguler tersebut berkembang menjadi bronkiektasis atau bronkiolektasis.

PNEUMONIA INTERSTITIAL (FOCAL DIFFUSE)

S pneumoniae pneumonia

•Biasanya menyebabkan pola lobaris atau segmental • pola bronchopneumonic merata melibatkan lobus yang lebih rendah pada orang tua•Cenderung dg efusi pleura

H influenzae pneumonia

•Biasanya tampak gambran bronchopneumonic tambal sulam tetapi juga bisa tampak konsolidasi segmental dan lobaris•Sering ditemukan efusi pleura dan multilobar infiltrat

VIRAL PNEUMONIA

Terdapat nodul-nodul yg tidak begitu jelas air-space nodules (of 4-10 mm) dg gambaran ground glass

opacity

PENGOBATAN

Pengobatan terdiri atas antibiotik dan pengobatan suportif. Pemberian antibiotik pada penderita pneumonia sebaiknya berdasarkan data mikroorganisme dan hasil uji kepekaannya

SECARA UMUM PEMILIHAN ANTIBIOTIK BERDASARKAN BAKTRI PENYEBAB PNEUMONIA DAPAT DILIHAT SEBAGAI BERIKUT :

Hemophilus influenzae

• TMP-SMZ• Azitromisin• Sefalosporin gen. 2

atau 3• Fluorokuinolon

respirasiLegionella• Makrolid• Fluorokuinolon• Rifampisin

Mycoplasma pneumoniae

• Doksisiklin• Makrolid• FluorokuinolonChlamydia

pneumoniae• Doksisikin• Makrolid• Fluorokuinolon

Penisilin sensitif Streptococcus pneumonia (PSSP)

Golongan Penisilin TMP-SMZ MakrolidPenisilin resisten

Streptococcus pneumoniae (PRSP)

Betalaktam oral dosis tinggi (untuk rawat jalan)

Sefotaksim, Seftriakson dosis tinggi

Marolid baru dosis tinggi Fluorokuinolon respirasi

Pseudomonas aeruginosa

• Aminoglikosid• Seftazidim,

Sefoperason, Sefepim• Tikarsilin, Piperasilin• Karbapenem :

Meropenem, Imipenem• Siprofloksasin,

LevofloksasinMethicillin resistent

Staphylococcus aureus (MRSA)

• Vankomisin• Teikoplanin• Linezolid

ABSES PARU

Peradangan di jaringan paru yang timbulkan nekrosis dan berakibat pengumpulan nanah.

Gambaran Foto Ro : :Terdapatnya satu kavitas atau multikavitas

berdinding tebal.Terdapatnya permukaaan udara-cairan

( air-Fluid level ) didalamnya. 75 % lokasi di lobus bawah paru

kanan.

55Abses paru – dinding abses yang tebal (panah kuning).

ABSES PARU

57

Gambaran radiologis abses paru-Tampak kavitas dgn air-fluid level.