imunologi modul dasar

49
MODUL DASAR SISTEM IMUNOLOGI KELOMPOK V CEMPAKA PUTIH TUTOR : DR. Dr. Busjra

Upload: mohammad-hafidz-ramadhan

Post on 05-Aug-2015

636 views

Category:

Documents


36 download

TRANSCRIPT

Page 1: Imunologi Modul Dasar

MODUL DASARSISTEM IMUNOLOGI

KELOMPOK V CEMPAKA PUTIHTUTOR : DR. Dr. Busjra

Page 2: Imunologi Modul Dasar

Anggota :

Agung Dwi Saputro (2011730118)

Andi Silvia (2011730122)

Astri Kartika Sari (2011730124)

Debi Lailatul Rahmi (2011730128)

Fitriya Sujatmaka (2011730134)

Ira Wati (2011730142)

Labibah Rasyid (2011730146)

M. Hafidz Ramadhan (2011730150)

Mahardika (2011730153)

Page 3: Imunologi Modul Dasar

SKENARIO II

Seorang anak laki-laki usia 10 tahun dibawa ke rumah sakit karena luka di telapak kaki kanan yang terasa nyeri, panas dan kemerahan disertai nanah. Sehari sebelumnya anak tersebut terkena pecahan kaca di telapak kaki kanannya. Setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan benjolan pada lipatan paha kanan yang terasa nyeri. Suhu badan penderita 38°C. Pada pemeriksaan darah rutin ditemukan leukosit 13.000/mmᵌ dengan hitung jenis leukosit shift to the left

Seorang anak laki-laki usia 10 tahun dibawa ke rumah sakit karena luka di telapak kaki kanan yang terasa nyeri, panas dan kemerahan disertai nanah. Sehari sebelumnya anak tersebut terkena pecahan kaca di telapak kaki kanannya. Setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan benjolan pada lipatan paha kanan yang terasa nyeri. Suhu badan penderita 38°C. Pada pemeriksaan darah rutin ditemukan leukosit 13.000/mmᵌ dengan hitung jenis leukosit shift to the left

Page 4: Imunologi Modul Dasar

KATA KUNCI

Page 5: Imunologi Modul Dasar

ANALISA MASALAH

Sistem ImunSistem Imun

SpesifikSpesifik NonspesifikNonspesifik

Organ Penyusun

Organ Penyusun FisiologiFisiologi

Reaksi Imunologi

Reaksi Imunologi

Respon ImunRespon Imun

Page 6: Imunologi Modul Dasar

PERTANYAAN

• Jelaskan definisi sistem imun!• Organ apa yang menyusun sistem imun?• Jelaskan fungsi sistem imun!• Jelaskan sistem imun spesifik!• Jelaskan sistem imun nonspesifik!• Bagaiman mekanisme inflamasi akut dan

kronik?• Jelaskan unsur-unsur imunologi!

Page 7: Imunologi Modul Dasar

• Bagaimana hubungan benjolan di lipatan paha dengan luka di telapak kaki kanan?

• Jelaskan persentase jenis sel darah putih di dalam darah!

• Mengapa pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah menghitung jenis leukosit, bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan leukosit 13.000/mmᵌ serta jelaskan tentang shift to the left?

• Mengapa pada luka timbul nanah?• Apa yang dimaksud dengan antigen dan antibodi?• Jelaskan reaksi antigen dan antibodi!

Page 8: Imunologi Modul Dasar

Analisa Masalah

Page 9: Imunologi Modul Dasar

Definisi

Page 10: Imunologi Modul Dasar

Mekanisme

Page 11: Imunologi Modul Dasar

Fungsi

Page 12: Imunologi Modul Dasar

Organ apa yang menyusun sistem imun?

Page 13: Imunologi Modul Dasar
Page 14: Imunologi Modul Dasar

Sistem Imun

Page 15: Imunologi Modul Dasar

Sistem Imun SpesifikSistem Imun Spesifik

SEL B SEL T

HUMORAL SELULER

IgM IgD IgG IgE IgA

Th1 Th2 Ts Tdth Tc

Page 16: Imunologi Modul Dasar
Page 17: Imunologi Modul Dasar

Respon imun spesifik terdiri dari :

oDiperankan oleh limfosit BoRangsangan antigen sel B proliferasi & diferensiasi sel plasma membentuk antibodioPertahanan thd bakteri ekstra seluler, netralisik toksin

oDiperankan oleh limfosit T : Th, Ts, Tdh, Tcopertahanan thd bakteri intraseluler, virus, jamur, parasit, keganasan

Sistem humoralSistem humoral

Sistem selulerSistem seluler

Page 18: Imunologi Modul Dasar

TIMUSTIMUS

Sel TSel TSel BSel B

Jaringan Limfoid PeriferJaringan Limfoid Perifer

InvasiasingInvasiasing

Sel TSel TSel BSel B

Respon imun humoral

Respon imun humoral

Respon imun seluler

Respon imun seluler

Selama masa janin dan anak-anak dini

Setelah masa anak-anak dini

Page 19: Imunologi Modul Dasar
Page 20: Imunologi Modul Dasar

• Dibentuk di sumsum tulang, pematangan di timus• Mempunyai petanda permukaan membedakan dg sel B

pemeriksaan rosette (+)• Mempunyai petanda CD (cluster differentiation) sel T dlm

berbagai fase pertumbuhan• Mempunyai petanda fungsional concanavalin A &

phytohemaglutinin• Fungsi : - membantu sel B dlm memproduksi antibodi

- mengenal & menghancurkan sel yang terinfeksi virus- mengaktifkan makrofag dlm fagositosis- mengontrol ambang & kualitas sistem imun

• Jenis : sel Th (helper), Ts (supresor), Td (delayed hypersensitivity), Tc (cytotoxic)

Page 21: Imunologi Modul Dasar

• Dibentuk & dimatangkan di sumsum tulang• Proses pematangan sel asal pre B sel B imatur sel

B matur proliferasi & diferensiasi sel plasma antibodi /Ig (imunoglobulin)

• Rangsangan antigen I terbentuk IgM• Selanjutnya akan terjadi switching Ig A, Ig E. Ig D, Ig G

Page 22: Imunologi Modul Dasar

bentuk Jumlah dalam serum

Usia dalam serum Lokasi fungsi

Ig G 1,0 mgr 5 SirkulasiMengikat patogen, mengaktifkan komplemen

Ig A 12 mgr 25 Sirkulasi, antibodi terbesar

Aktifkan komplemen, menggumpalkan sel

Ig M 1,8 mgr 6 Saliva dan susuMencegah patogen masuk ke tubuh

Ig E 0,03 mgr 2.8 Sirkulasi, jumlah sedikit

Menandai kematuran sel B

Ig D 0.0003 mgr 2 Berikatan dengan basofil dan sel mast

Respon alergi, melindungi dari parasit

Page 23: Imunologi Modul Dasar

Jelaskan sistem imun nonspesifik!

• Dapat mendeteksi adanya benda asing & melindungi tubuh dari kerusakan yang diakibatkannya, namun tdk dpt mengenali benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

• Yang termasuk dlm sistem ini:1. komplemen2. interferon3. CRP

HumoralHumoral

Page 24: Imunologi Modul Dasar

Pertahanan humoral: komplemen

• Diproduksi oleh hepatosit dan monosit• Berperan sbg opsonin yang meningkatkan

fagositosis, sebagai faktor kemotaksis dan menimbulkan destruksi/lisis bakteri dan parasit.

• Komplemen dpt diaktifkan dgn 2 cara • Cara langsung oleh mikroba atau produknya (jalur

alternatif dlm imunitas nonspesifik)• Oleh antibodi (jalur klasik dlm imunitas spesifik)

Page 25: Imunologi Modul Dasar

Komplemen yg teraktivasi1. Berikatan dg basofil & sel

mast & menginduksi penglepasan histamin reaksi inflamasi

2. Berperan sbg faktor kemotaksis yang meningkatkan fagositosis

3. Berikatan dg permukaan bakteri & bekerja sbg opsonin (opsonisasi) fagositosis

4. Menempel pd membran & membentuk struktur berbentuk tabung yg melubangi membran sel & menyebabkan lisis sel

Page 26: Imunologi Modul Dasar

interferon• Glikoprotein • Sel yang terinfeksi virus akan

mengeluarkan interferon• Interferon mengganggu replikasi virus

(antivirus)• Interferon juga memperlambat

pembelahan & pertumbuhan sel tumor dgn meningkatkan potensi sel NK & sel T sitotoksik (antikanker)

• Peran interferon yg lain: meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag & merangsang produksi antibodi

Page 27: Imunologi Modul Dasar

C-reactive protein: Protein fase akut

• Infeksimakrofag aktifsitokinmerangsang hati mensintesis CRP

• Meningkat pada infeksi akut• Mengikat mikroorganismemengaktifkan

komplemen jalur klasik

Page 28: Imunologi Modul Dasar

Sistem imun non spesifik (seluler)

• Sel fagosit• Sel NK• Sel mast• basofil

Page 29: Imunologi Modul Dasar

Sel natural killer (sel NK)

- 10 – 20 % limfosit perifer.- Mampu membuat lisis sel tumor.- Mengekspresikan CD16, CD56 pada permukaan .- Bentuk > besar dibanding sel B dan T, mempunyai granula azurofilik

dalam sitoplasma : large granula limphocyt.

• Merusak sel yg terinfeksi virus & sel kanker dengan melisiskan membran sel pd paparan I

• Kerjanya = sel T sitotoksik, ttp lebih cepat, non-spesifik, & bekerja sebelum sel T sitotoksik mnjd lebih banyak & berfungsi

Page 30: Imunologi Modul Dasar

Bagaiman mekanisme inflamasi akut dan kronik?

• Merupakan respons lokal tubuh thd infeksi atau perlukaan• Tidak spesifik hanya untuk infeksi mikroba, tetapi respons

yg sama juga terjadi pada perlukaan akibat suhu dingin, panas, atau trauma

• Pemeran utama: fagosit, a.l: neutrofil, monosit, & makrofag

InflamasiInflamasi

Page 31: Imunologi Modul Dasar

Tahap inflamasi1. Masuknya bakteri ke dalam jaringan2. Vasodilatasi sistem mikrosirkulasi area yg terinfeksi

meningkatkan aliran darah (RUBOR/kemerahan & CALOR/panas)

3. Permeabilitas kapiler & venul yang terinfeksi terhadap protein meningkat difusi protein & filtrasi air ke interstisial (TUMOR/bengkak & DOLOR/nyeri)

4. Keluarnya neutrofil lalu monosit dari kapiler & venula ke interstisial

5. Penghancuran bakteri di jaringan fagositosis (respons sistemik: demam)

6. Perbaikan jaringan

Page 32: Imunologi Modul Dasar

Unsur-unsur imunogenik1. Antigen dan imunogen2. Imunoglobulin - IgG - IgA - IgM - IgD - IgE3. Komplemen aktivasi komplemen ada 3 jalur: 1. jalur klasik 2. jalur alternatif 3. jalur lactin

Page 33: Imunologi Modul Dasar

4. Major Histocompability Complex (MHC) FUNGSI MHC : 1. Antigen MHC menentukan kemampuan seseorang untuk

membedakan self dari nonself 2. Sel T hanya bereaksi dengan antigen asing kalau antigen

tersebut ditampilkan pada permukaaan sel APC bersam-sama dengan MHC.

3. Aloreaktivitas dan reaksi penolakan jaringan merupakan menifestasi kemampuan antigen MHC dalam mengenal antigen asing

4. Polimorfisme MHC mengakibatkan kemampuan setiap individu untuk bereaksi terhadap antigen spesifik dan kecenderungan untuk menderita kelainan imunologik berbeda dengan satu dan yang lain.

5. Sitokin Klasifikasi menurut fungsinya: 1. mediator dan regulator imunitas bawaan 2. mediator dan regulator imunitas didapat 3. stimulator homopoesis

Page 34: Imunologi Modul Dasar

Bagaimana hubungan benjolan di lipatan paha dengan luka di telapak kaki kanan?

Page 35: Imunologi Modul Dasar

Persentase jenis sel darah putih di dalam darah

• Jumlah sel darah putih hanyalah 0,5% dari jumlah total darah dalam tubuh manusia.

Tipe % dalam tubuh manusia

Neutrofil 60-70

Eosinofil 1-4

Basofil 0.25-0.5

Limfosit 25-33

Monosit 2-6

Page 36: Imunologi Modul Dasar

Mengapa pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah hitung jenis leukosit?

• Hitung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis leukosit

• Hitung jumlah leukosit merupakan indikator yang baik untuk mengetahui respon tubuh terhadap infeksi

• Hasil hitung jenis leukosit memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi dan proses penyakit

Page 37: Imunologi Modul Dasar

Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan leukosit 13.000/mm3 ?

• Hasil menunjukkan leukosit tinggi• Keadaan tersebut disebut leukositosis• Leukosit tinggi berarti umumnya tubuh kita

sedang melawan infeksi.

Page 38: Imunologi Modul Dasar

Apa yang dimaksud shift to the left?

• Peningkatan jumlah netrofil (baik batang maupun segmen) relatif dibanding limfosit dan monosit

• MONOSIT-LIMFOSIT -BASOFIL -EOSINOFIL -NEUTROFIL Shift to the right Shift to the left

Infeksi KRONIS Infeksi AKUT

Page 39: Imunologi Modul Dasar

Mengapa pada luka timbul nanah?

Nanah Kumpulan tertutup jaringan cair, di suatu tempat di dalam tubuh. Ini adalah hasil dari reaksi pertahanan tubuh terhadap benda asing.

Page 40: Imunologi Modul Dasar

Mekanisme terjadinya nanah

Page 41: Imunologi Modul Dasar

cairan-nanah kuning yang mengandung bakteri mati, dicerna jaringan, sel-sel darah putih, dan enzim.

Page 42: Imunologi Modul Dasar

AntigenAntigen antibody generatorAntigen bahan yang dapat merangsang respon

imun dan dapat bereaksi dengan antibodi.Macam :

- imunogen : dapat merangsang respon imun- hapten : dapat bereaksi dengan antibodi.

Tersusun atas : - Epitop / Determinan bagian antigen yang dapat mengenal/ menginduksi pembentukan antibodi- Paratop bagian antibodi yang dapat mengikat epitop.

Page 43: Imunologi Modul Dasar

Antibodiglikoprotein dengan struktur tertentu yang

disekresi dari pencerap limfosit-B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma, sebagai respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut

• terdiri dari sekelompok protein serum globuler immunoglobulin (Ig).

• struktur dasar penyusun disebut rantai.• Tiap antibodi memiliki dua rantai berat besar dan

dua rantai ringan

Page 44: Imunologi Modul Dasar

5 tipe antibodi• IgG : - Rantai berat : gamma- paling banyak (80%)- Dapat menembus plasenta- Dapat mengikat komplemen• IgA- Rantai berat : Alpha- Banyak terdapat dalam darah, dan beberapa sekret (saliva, air

mata, cairan bronkus, dll)- tdk dapat menembus plasenta- Tdk dapat mengikat komplemen

Page 45: Imunologi Modul Dasar

• IgM - Terdiri dari 5 unit imunoglobin. Tiap unit : 2 rantai berat dan 2

rantai ringan- Merupakan yg pertama kali beraksi pd infeksi akut- Tdk dapat menembus plasenta- Dapat mengikat komplemen• IgD- Fungsi pasti belum diketahui• IgE- Mengikat alergen melekat pada permukaan “mast cell”

5 tipe antibodi lanjutan

Page 46: Imunologi Modul Dasar

Interaksi antigen-antibodi

• interaksi kimiawi, dapat dianalogikan dgn interaksi enzim dengan substratnya. Spesifitas kerja antibodi mirip dengan enzim.

• Terjadi karena kekuatan kimia dan molekuler yang dibangkitkan antara faktor antigen dan area pengikat antigen pada Fab end molekul antibodi

• Antigen terdeteksi sel bereplikasisel plasmaantibodike cairan tubuh

Page 48: Imunologi Modul Dasar

Referensi• Boedina Kresno, Siti. 2010. Imunologi: Diagnosis dan Prosedur Laboratorium,

Jakarta : FKUI.• Bratawijaya Karnen Grana dan renganis Iris. 2010. Imunologi Dasar, edisi ke-

9. jakarta : FKUI• Julia Mardana dan wahab Samik. 2002. Sistem Imun, Imunisasi, dan Penyakit

Imun.jakarta : Widya medika.• Biology, campbel• Praktis Belajar Biologi 2 Karangan Fictor F , Moekti A. • Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi, Edisi 3 Revisi. Jakarta:

EGC.• Kresno, Siti Boedina. 2010. Imunologi: Diagnosis dan Prosedur Laboratorium,

Edisi Kelima. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.• Sudoyo, Aru W, Bambang Setiyohadi, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit

Dalam, Jilid I, Edisi IV. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Page 49: Imunologi Modul Dasar